PRAKTIK MANAJEMEN LABA DENGAN PENDEKATAN LONG TERM DAN SHORT Praktik Manajemen Laba Dengan Pendekatan Long Term Dan Short Term Discretionary Accrual Model (Studi Empiris Pada Indeks Lq - 45 Periode 2004 - 2010).
PRAKTIK M ANAJEM EN LABA DENGAN PENDEKATAN LONG TERM DAN SHORT
TERM DISCRETIONARY ACCRUAL M ODEL
(Studi Empiris Pada Indeks LQ - 45 Periode 2004 - 2010)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada
Program St udi M agist er M anajemen
Program Pascasarjana Universit as M uhammadiyah Surakart a unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agist er M anajemen
Oleh :
LINA AYU SAFITRI
NIM : P 100 100 030
PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA 2012
DIBIAYAI OLEH DP2M , DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI KEM ENTRIAN PENDIDIDKAN NASIONAL
SESUAI DENGAN PERJANJIAN PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN NOM OR : 007/ O.06.2/ PP/ SP/ 2012
(2)
1
Praktik M anajemen Laba Dengan Pendekatan Long Term Dan Short Term
Discretionary Accrual M odel
(Studi Empiris Pada Indeks LQ - 45 Periode 2004 – 2010). Lina Ayu Safitri
ABSTRAK
Penelit ian ini bert ujuan unt uk menganalisis kecenderungan prakt ik manajemen laba dengan menggunakan model long t erm dan short t erm discret ionary accrual model pada indeks LQ – 45 periode 2004 – 2010. Jumlah sampel penelit ian sebanyak 165 yang diambil dengan menggunakan t eknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis deskript if, prakt ik manajemen laba dengan model long t erm discret ionary accrual cenderung menggunakan pola menaikkan angka laba dengan cara mempengaruhi komponen – komponen akt iva t et ap. Sedangkan model short t erm discret ionary accrual cenderung menggunakan pola menurunkan angka laba dengan cara mempengaruhi komponen – komponen akt iva lancar. Perbedaan kedua model t ersebut lebih diperkuat lagi dari hasil uji beda, dimana t erdapat perbedaan yang signifikan ant ara penggunaan model long t erm discret ionary accrual dengan short t erm discret ionary accrual dalam melakukan prakt ik manajemen laba.
Kata kunci : Prakt ik M anajemen Laba, Indeks LQ – 45, Long Term and Short Term Discret ionary Accrual M odel.
ABSTRACT
This st udy aims at analyzing the t rend of earnings management pract ices by using a model of long t erm and short term discret ionary accrual m odels in LQ - 45 period 2004 t o 2010. Amount of research as much as 165 sam ples t aken using t he purposive sampling t echnique. Based on t he result s of descript ive analysis, earnings management pract ices in long t erm discret ionary accrual m odels t end t o use a pat t ern of increasing earnings by influencing component s of fixed asset s. W hile the short term discret ionary accrual m odels t end t o use a pat t ern of low er profit s by influencing component s of current asset s. The second difference is furt her st rengt hened m odels of different t est result s, where t here are significant differences bet w een long t erm use of discret ionary accrual m odels w it h short t erm discret ionary accruals in earnings management pract ice.
Keyw ords: Earnings M anagement Pract ice, LQ - 45, Long Term and Short Term Discret ionary Accrual M odels.
(3)
2
PENDAHULUAN
Dalam laporan keuangan t erkandung informasi mengenai laba yang sangat pent ing bagi pihak int ern dan ekst ern perusahaan unt uk menilai kinerja manajemen. Laba yang disajikan dalam laporan keuangan adalah laba yang dihasilkan melalui met ode akrual. Laba akrual dianggap menjadi ukuran yang lebih baik dibanding arus kas dari akt ivit as operasi perusahaan karena met ode akrual mempert imbangkan masalah w akt u (Dechow , 1994).
Prakt ik manajemen laba (earnings management ) dilakukan, karena adanya fleksibilit as dalam memilih kebijakan akunt ansi unt uk menngambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Pihak manajemen melakukan manipulasi t erhadap laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan demi kepent ingan pribadi / perusahaan. Pendekat an discret ionary accrual merupakan campur t angan dari pihak manajemen dalam proses pelaporan keuangan. Banyak para penelit i yang mengalami kesulit an dalam membedakan ant ara discret ionary accrual dan non discret ionary accrual . Kesulit an ini disebabkan adanya perubahan dalam suat u perusahaan , Achievement of Object ives Syst em (AOS) kinerja yang berubah dan adanya keput usan akunt ansi yang diambil.
Whelan dan M cNamara (2004) menaw arkan model baru yang merupakan pengembangan dari model lama, sepert i model Jones (1991) dan Dechow (1994). Bedanya dalam model yang dit aw arkan ini discret ionary accruals dipisah m enjadi dua model yait u : long t erm discret ionary accruals dan short t erm discret ionary accruals. Pem bagian ini diharapkan dapat m enjelaskan
(4)
3
peran model t ersebut dalam manajemen laba. Bukt i dari penelit ian Whelan dan M cNamara (2004) menunjukkan bahw a, long t erm dan short t erm discret ionary accruals mempunyai efek yang berbeda t erhadap relevansi informasi laporan keuangan.
Efek t ersebut t idak dapat diungkap dengan model lama, sehingga menunjukkan kelemahan dari model lama yang hanya berorient asi pada short - t erm focus. Baik Short t erm dan long t erm discret ionary accrual memiliki karakt erist ik yang berbeda. Short term discret ionary accrual kecenderungan prakt ik manajemen labanya dengan pola m enurunkan / m enaikkan angka laba dengan mempengaruhi komponen – komponen akt iva lancar. Sedangkan model long t erm discret ionary accrual kecenderungan prakt ik manajemen laba dilakukan dengan pola menurunkan / menaikkan angka laba yang dilakukan dalam komponen – komponen akt iva t et ap.
Penelit ian ini merupakan bagian penelit ian hibah pasca t ahun kedua yang m enindak lanjut i penelit an Fauziah (2011), yang masih memerlukan pert imbangan model lain dalam menget ahui t indakan manajemen laba pada perusahaan yang t ergabung di indeks LQ – 45. Berdasarkan penjelasan diat as, maka tujuan penelit ian ini adalah : (1) menganalisis praktik manajemen laba pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan pendekat an long t erm discret ionary accrual model. (2) menganalisis praktik manajemen laba pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan pendekat an short t erm discret ionary accrual model dan (3)
(5)
4
menganalisis perbedaan prakt ik manajemen laba pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan pendekat an long t erm dan short t erm discret ionary accrual model.
REVIEW LITERATUR
Penelit ian t erdahulu mengukur keberadaan manajemen laba dengan menggunakan pendekat an aggregat e accruals yang memisahkan t ot al akrual menjadi discret ionary accrual dan non discret ionary accrual . Kelebihan pendekat an ini adalah dapat menggambarkan cara m em perbesar dan memperkecil angka laba. Penggunaan model aggregat e accruals menuai banyak krit ik. Ant ara lain oleh : Gom ez, et al . (2000) yang beranggapan bahw a model aggregat e accrual t idak mempert imbangkan adanya hubungan ant ara akrual dan arus kas. Sehingga ada beberapa komponen non – discret ionary accrual salah diklasifikasikan menjadi discret ionary accrual. Akibat dari kesalahan t ersebut , berdampak pada kesalahan dalam menspesifikasi model – model yang digunakan.
Zayene et al (2010) dalam penelit iannya menguji nilai relevansi short t erm discret ionary accrual dan long t erm di scret ionary accrual di hadapan IOS (Invest ment Opport unit y Set) yang menunjukkan invest asi perusahaan / opsi pert um buhan perusahaan. Hasil empiris menunjukkan bahw a short t erm discret ionary accrual dan long t erm discret ionary accrual t idak memberikan infor masi yang sama ke pasar modal.
(6)
5
Fauziah (2011) dalam penelit iannya bert ujuan m engident ifikasi pola manajemen laba pada perusahaan yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 di BEI, dan besarnya manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen. Dari hasil penelit ian t ersebut menunjukkan bahw a t rend earnings management t idak memberikan pola yang sama dari t ahun ke t ahun. Nam un secara keseluruhan dari t ot al rat a-rat a earnings management dihasilkan nilai posit ip.
M enurut Scot t (2009:403) mendefinisikan earnings management sebagai “t he choice by a manager of account ing policies or act ions affect ing earnings so as t o achieve some specific report ed earnings object ive” yang berart i adanya pilihan yang dilakukan oleh manajer dalam menent ukan kebijakan akunt ansi yang dilakukan agar mempengaruhi laporan unt uk mencapai beberapa t ujuan t ert ent u. M anajemen melakukan prakt ik manajemen laba dikarenakan adanya beberapa hal ant ara lain unt uk kepent ingan pribadi agar mendapat kan bonus sesuai yang di inginkan. Tindakan alt ernat if yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemilihan met ode akunt ansi dalam penyajian laporan keuangan, sepert i menaikkan at au menurunkan angka laba yang dihasilkan perusahaan.
Dari uraian diat as, maka dapat dirumuskan hipot esis sebagai berikut: “ Terdapat perbedaan ant ara prakt ik manajemen laba yang menggunakan pendekat an long t erm discret ionary accrual model dengan short t erm discret ionary accrual model.”
(7)
6
M ETODE PENELITIAN
Penelit ian ini m enjelaskan kecenderungan prakt ik manajemen laba dengan menggunakan model long term dan short term discret ionary accrual . Dat a yang digunakan adalah dat a panel (pooled dat a). Populasi dalam penelit ian ini adalah seluruh perusahaan yang t erdaft ar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang t ermasuk dalam krit eria indeks LQ - 45 selam a 7 t ahun pengamat an, yait u t ahun 2004 – 2010. Teknik pengambilan sampel menggunakan t eknik purposive sampling dengan t ujuan unt uk mendapat kan sampel yang represent at ive. Krit eria yang dit et apkan unt uk memilih sampel adalah: (1) Perusahaan go public yang t erdaft ar di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam kat egori Indeks LQ – 45 selama periode 2004 - 2010 yang mempublikasikan laporan keua ngannya secara bert urut – t urut, (2) Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan t ahunan di BEI m aupun di w ebsit e perusahaannya unt uk periode 31 Desem ber 2004 - 2010 yang dinyat akan dalam rupiah (Rp), (3) Perusahaan m anufakt ur (t idak t ermasuk indust ri perbankan, asuransi dan keuangan lainnya) dan (4) Perusahaan menyediakan dat a yang t erkait dengan penelit ian secara lengkap.
Variabel dalam penelit ian ini adalah : manajemen laba (earnings management ) yang diart ikan sebagai t indakan manajer yang menyajikan laporan dengan cara menaikan / menurunkan angka laba periode berjalan dari unit usaha yang menjadi t anggungjaw abnya, t anpa menimbulkan kenaikan / penurunan keunt ungan laba ekonomi unit t ersebut dalam wakt u lama. Terdapat dua model
(8)
7
yang digunakan dalam prakt ik manajemen laba yait u model long term dan short t erm discret ionary accrual.
Dalam penelit ian ini , m et ode analisis dat a yang digunakan adalah mengembangkan model m odified Jones dengan pendekat an short t erm dan long t erm accrual model. Pemisahan discret ionary accrual menjadi short t erm dan long t erm discret ionary accrual dilakukan oleh Whelan dan M cNam ara (2004) berdasarkan model Jones (1991). Kot hari et al (2005) menggunakan model yang dirujuk dari Dechow et al (1995) unt uk memisahkan akrual discret ionary menjadi short t erm dan long t erm akrual. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. M enghit ung besarnya t ot al akrual ACCi,t = EARNi,t – CFOi,t ... (1) 2. M enghit ung besarnya short t erm accrual
STACCi,t = ?ARi,t+?INVi,t+?OCAi,t -?APi,t -?TXPi,t -?OCLi,t ...(2) 3. M enghit ung besarnya long t erm accrual
LTACCi,t = ACCi,t – STACCi,t………(3)
Set elah menghit ung besarnya short t erm accrual dan long t erm accrual langkah berikut nya menghit ung short t erm discret ionary accrual (STDAM ) dan long t erm discret ionary accrual (LTDAM ) yang mengacu pada model Kot hari et al (2005).
4. M enghit ung besarnya short term discret ionary accrual
(9)
8
5. M enghit ung besarnya long t erm discret ionary accrual
LTDAMi,t = ……(5)
Keterangan :
ACCi,t = Tot al akrual perusahaan i pada t ahun t
EARNi,t = Laba sebelum pos luar biasa perusahaan i pada t ahun t CFOi,t = Kas dari operasi perusahaan i pada t ahun t
STACCi, = Short t erm Accruals perusahaan i pada t ahun t
? ARi,t = Piut ang Dagang tahun t dikurangi piut ang t ahun t-1 perusahaan i ? INVi,t = Persediaan t ahun t dikurangi persediaan t ahun t-1 perusahan i ? OCAi,t = Akt iva lancar lainya t ahun t dikurangi akt iva lancar lainya t ahun i ? APi,t = Hut ang dagang t ahun t dikurangi hut ang usaha t ahun t-1
perusahaan i
? TXPi,t = Hut ang pajak t ahun t dikurangi hut ang pajak t ahun t-1 perusahaan i
? OCLi,t = Hut ang lancar lainya t ahun t dikurangi hut ang lancar lainya t-1 perusahaan i
LTACCi,t = Long-t erm accruals perusahaan i pada t ahun t STDAMi,t = Short t erm discret ionary accrual
TAi,t -1 = Tot al akt iva perusahaan i pada t ahun t-1
Log TAi,t - = Logarit ma dari t ot al akt iva perusahaan i pada t ahun t-1
?
REVi,t = Pendapat an perusahaan i pada t ahun t dikurangi t ahun t-1(10)
9
INCi,t = Laba bersih perusahaan i pada t ahun t LTDAM i,t = Long t erm discret ionary accrual
PPEi,t = Nilai brut o akt iva t anah, bangunan dan peralat an perusahaan i pada t ahun t
INTi,t = Akt iva t idak berw ujud perusahaan i pada t ahun t
Uji beda dilakukan unt uk menget ahui adakah perbedaan yang signifikan ant ara penggunaan model short t erm discret ionary accruals dengan long t erm discret ionary accrualskarena t idak berdist ribusi normal, maka uji beda menggunakan analisis non paramet rik (w ilcoxon signed ranks t est ).
HASIL DAN PEM BAHASAN
Dari hasil analisis st at ist ik deskript if diperoleh gambaran pert ahun sebagai berikut :
1. Short Term Discret ionary Accrual M odel (STDAM ) Tabel 1
Hasil Perhitungan Short Term Discretionary Accrual M odel (STDAM ) Indeks LQ – 45 Selama Tahun 2004 – 2010
Variabel N M inimum M aksimum M ean Standard
Deviasi STDAM 2004 24 -0,90146 -0,08505 -0,4125267 0,16370362 STDAM 2005 27 -0,60386 -0,11105 -0,3463341 0,11667995 STDAM 2006 26 -0,61370 -0,15620 -0,4146223 0,09033652 STDAM 2007 21 -0,56954 -0,02620 -0,3904917 0,15579720 STDAM 2008 20 -0,63638 -0,25874 -0,4000156 0,08242192 STDAM 2009 21 -0,56815 -0,26257 -0,4026187 0,06514619 STDAM 2010 26 -1,03322 -0,06115 -0,4110563 0,15861180
Jumlah 165
(11)
10
2. Long Term Discret ionary Accrual M odel (LTDAM ) Tabel 2
Hasil Perhitungan Long Term Discretionary Acrual M odel (LTDAM ) Indeks LQ - 45Selama Tahun 2004 - 2010
Variabel N M inimum M aksimum M ean Standard
Deviasi LTDAM 2004 24 -0,06703 1,82572 1,3516302 0,41404747 LTDAM 2005 27 0,75590 2,28827 1,3883278 0,32128122 LTDAM 2006 26 -4,53223 2,34166 1,2826390 1,23508011 LTDAM 2007 21 -0,90779 1,87071 0,5672086 0,79146249 LTDAM 2008 20 -0,88129 0,79050 -0,2392281 0,37654418 LTDAM 2009 21 -0,90410 0,34474 -0,2009027 0,30282057 LTDAM 2010 26 -1,10834 0,06319 -0,2612551 0,24554648
Jumlah 165
Sumber : dat a sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil analisis st at ist ik deskript if (t abel 1 dan t abel 2) di atas, di peroleh gambaran besarnya nilai rata-rat a unt uk short t erm discret ionary accrual model m enunjukkan hasil negat if. Sedangkan nilai rat a-rat a unt uk model long t erm discret ionary accrual menujukkan hasil posit if. Dari 7 t ahun periode pengamat an rat a – rat a prakt ik manajemen laba cenderung menggunakan pola menaikkan angka laba dengan melakukan manajemen laba pada komponen long t erm discret ionary accrual model. Hal ini dikarenakan model long t erm discret ionary accrual cenderung beresiko t idak dapat kembali karena jangka w akt unya yang panjang, ket i dakmampuan pasar dalam membedakan short dan long t erm discret ionary accrual dan audit sulit unt uk mendet eksi.
Berdasarkan analisis dat a yang dilakukan t erdapat perbedaan yang signifikan ant ara penggunaan short t erm discret ionary accrual model dengan long t erm discret ionary accrual model dalam melakukan prakt ik manajemen
(12)
11
laba. Dim ana penggunaan STDAM (Short Term Discret ionary Accrual M odel) cenderung dengan pola menurunkan angka laba dengan mempengaruhi komponen – kom ponen akt iva lancar. Art inya manajemen memilih kebijakan at au met ode menurunkan laba dengan memilih est imasi mengat ur masa manfaat dari akt iva lancar lainnya (t ahun 2004 dan 2005); manajemen memilih met ode persediaan dengan menggant i met ode pengakuan persediaan misalnya dari met ode FIFO menjadi LIFO (t ahun 2006); manajemen memilih kebijakan menurunkan piut ang dengan memperbesar cadangan piut ang t ak t ert agih (t ahun 2007); manajemen memilih met ode membesarkan / menaikkan prosent ase biaya kerugian piut ang dan jumlah piut ang t ak t ert agih (t ahun 2008 dan 2010); dan manajemen melakukan pergeseran periode biaya dan pendapat an dan mengakui biaya periode yang akan dat ang menjadi biaya periode t ahun berjalan at au pendapat an periode berjalan menjadi pendapat an periode yang akan dat ang (t ahun 2009).
Sedangkan penggunaan LTDAM (Long Term Discret ionary Accrual M odel) cenderung melakukan prakt ik manajemen laba dengan pola menaikkan angka laba. Long t erm discret ionary accrual m odel dilakukan dalam komponen – kom ponen aktiva t et ap. Yang dilakukan m anajem en ant ara lain : dengan m em anipulasi besarnya laba bersih dan t ot al akt iva yang dim iliki agar t erlihat lebih besar sehingga pihak manajemen mengharapkan kemudahan dalam me mperoleh kredit jangka panjang at au manajemen mengakui dan mencat at pendapat an periode yang akan dat ang sebagai pendapat an periode berjalan
(13)
12
(t ahun 2004 dan 2007); manajemen mengubah est imasi umur ekonomis akt iva t et ap dan akt iva t idak berw ujud dan met ode akunt ansi yang digunakan unt uk mengubah met ode depresiasi akt iva t et ap cont ohnya dari met ode saldo menurun ke met ode depresiasi garis lurus (t ahun 2005, 2006, 2008, 2009 dan 2010).
Unt uk menganalisis perbedaan prakt ik manajemen laba dengan model short t erm discret ionary accrual dan long t erm discret ionary accrual di indeks LQ – 45 menggunakan uji analisis “st at ist ic non paramet ric” yang berupa “ w ilcoxon signed ranks t est ” . Uji beda ini dilakukan unt uk sam pel berpasangan dan dat a t idak berdist ribusi normal. Dari hasil uji t ersebut didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Uji Beda dengan W ilcoxon Signed Ranks Test Test Statisticsb
LTDAM – STDAM Z
Asymp. Sig. ( 2-t ailed)
-9,883a .000 a. Based on negat ive ranks. b. Wilcoxon Singed Ranks Test
Dari hasil uji beda t ersebut didapat kan hasil nilai Z hit ung -9,883 dengan t ingkat sig sebesar 0,000. Berart i t erdapat perbedaan yang signifikan ant ara penggunaan model short t erm discret ionary accrual dengan long t erm discret ionary accrual dalam prakt ik manajemen laba. Sehingga, hasil penelit ian ini mendukung penelit ian Whelan dan M cNamara (2004).
(14)
13 SIM PULAN
Berdasarkan hasil analisis dat a dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahw a:
1. Berdasarkan hasil uji beda diperoleh nilai Z hit ung sebesar -9,883 dengan t ingkat sig sebesar 0,000. Berart i t erdapat perbedaan yang signifikan ant ara penggunaan model short t erm discret ionary accrual dengan long t erm discret ionary accrual dalam prakt ik manajemen laba. Dengan demikian hipot esis dalam penelit ian ini t erbukt i kebenarannya.
2. Selama kurun w akt u t ujuh t ahun periode pengamat an diperoleh hasil perhit ungan short t erm discret ionary accrual model (STDAM ) Indeks LQ – 45 selama t ahun 2004 – 2010 menghasilkan nilai negat if unt uk hasil minimum, maksimum dan rat a – rat anya. Berart i prakt ik manajemen laba dengan model sho rt t erm discret ionary accrual cenderung dengan pola menurunkan angka laba dengan mempengaruhi komponen – komponen akt iva lancar.
3. Berdasarkan perhit ungan long t erm discret ionary acrual model (LTDAM ) Indeks LQ - 45 selama t ahun 2004 – 2010 menghasilkan nilai minimum negat if, nilai maksimum posit if dan rat a – rat a posit if. M eskipun dari model long t erm discret ionary ini t erdapat beberapa perusahaan yang menunjukkan hasil negat if unt uk nilai minimum dan rat a – rat anya, namun secara garis besar model long t erm discret ionary accrual menunjukkan pola
(15)
14
menaikkan angka laba yang dilakukan dalam komponen – komponen akt iva t et ap.
4. Penelit i hanya menggunakan model short t erm d an long t erm discret ionary accrual unt uk mengident ifikasi adanya kecenderungan prakt ik manajeme n laba, sehingga belum dapat menggambarkan prakt ik manajemen laba secara kom prehensif. Oleh karena it u perlu pengembangan model penelit ian manajemen laba t erhadap indust ri yang berbeda sehingga dapat mengident ifikasi kecenderungan prakt ik manajemen laba secara akurat . 5. Dat a penelit ian ini hanyalah dat a sekunder yang menggunakan met ode
akunt ansi unt uk menganalisis dan mengident ifikasi kecenderungan manajemen laba di perusahaan indeks LQ – 45.
PERSANTUNAN
Penulis mengucapkan t erima kasih kepada DP2M Direkt orat Jendral Pendidikan Tinggi Kement rian Pendidikan Nasional melalui LP2M Universit as M uhammadiyah Surakart a yang t elah memberikan bant uan dana lew at penelit ian hibah pasca t ahun kedua, sehingga penulis dapat menyelesaikan st udi t epat w akt u.
(16)
15
DAFTAR PUSTAKA
Dechow , 1994. “ Account ing Earnings and Cash Flow s as M easures of Firm Performance” . The Role of Account ing Accrual. Journal of Account ing and Economics 17,p.3 - 42.
Dechow ; Sloan; Sw eeney, 1995. “ Det ect ing Earnings M anagement ” . The Account ing Review Vol. 70, No. 2 April 1995, pp. 193-225.
Fauziah, Em i, 2011. “ Prakt ek M anajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaft ar Di Index LQ45 Bursa Efek Indonesia”. Tesis. Universit as M uhammaadiyah Surakart a, t idak dipublikasikan.
Gomez, Xavier Garza,et al, 2000. “ Discret ionary Accrual M odels And The Account ing Process” . Kobe Economis And Business Review , 2000.
Jones, Jennifer J, 1991. “ Earnings M anagement During Import Relief Invest igat ions” . Journal Of Account ing Research, Vol 29, No.2 1991, p.193 – 228.
Kot hari, SP; Andrew J. Leone; Charles E. Wasley, 2002. “Performance M at ched Discret ionary Accrual M easures” . ht t p:/ / papers.ssrn.com. Diakses t anggal 15 Juni 2012.
Kusuma, Hadri. 2004. “ Dampak M anajemen Laba t erhadap Relevansi Informasi Akunt ansi: Bukt i Empiris dari Indonesia”. Jurnal Akunt ansi Dan Keuangan, Vol. 8, No. 1, M ei 2006: 1-12
Scot t , William R, 2009. “ Financial Account ing Theory” Fift h Edit ion. Canada Prent ice Hall.
Subekt i, Imam, 2006. “ Int egrat ed Earning M anagement Value Relevance Of Earnings And Book Value Of Equit y” . ht t p:/ / ssrn.com. Diakses t anggal 15 Juni 2012.
Subekt i, Im am .et all. 2010. ”The Effect Of Int egrat ed Earnings M anagement On The Value Relevance Of Earning And Book Value Of Equit y” . ht t p:/ / ssrn.com. Diakses t anggal 31 M aret 2012.
Whelan, Cat herine, 2004. “ The Impact Of Earnings M anagement On The Value – Relevance Of Earnings And Book Value : A Comparison Of Short Term And Long Term Discret ionary Accrual” . ht t p:/ / ssrn.com. Diakses t anggal 3 April 2012.
(17)
16
Whelan, Cat herine; Ray M cNamara, 2004. “The Impact Of Earnings M angement Of The Value – Relevance Of Financial St at ement Informat ion” . ht t p:/ / ssrn.com. Diakses t anggal 3 April 2012.
Zayene, Rim; Faouzi Jilani, 2010. “The Impact Of Invest ment Oppurt unit ies On The Value Relevance Of Short Term And Long Term Discret ionary Accrual” . ISSN 1450 – 2887 Issue 59 Euro Journal Publishing.
(18)
(19)
18
LAMPIRAN 1 DATA PERUSAHAAN
NO TAHUN PERUSH ACC STACC STDAM LTACC LTDAM
1 2004 ANTM 394,364 (690,597) -0.90146 1,084,961 0.91999
2 2004 ASII 2,226,083 1,792,764 -0.37690 433,319 1.67789
3 2004 AUTO 100,205 210,162 -0.40622 (109,957) 1.66921
4 2004 BLTA (93,100) (266,198) -0.55446 173,098 1.46956
5 2004 BNBR (392,773) (126,916) -0.49035 (265,857) 1.52115
6 2004 BUM I 35,612 (747,558) -0.52435 783,170 1.26513
7 2004 EPM T 133,167 593,496 -0.08920 (460,329) 1.33306
8 2004 GGRM 955,527 1,313,574 -0.34848 (358,047) 1.82572
9 2004 HM SP (879,702) (620,919) -0.51007 (258,783) 1.38477
10 2004 INCO (1,126,300) 1,238,252 -0.31061 (2,364,552) 0.71360
11 2004 INTP (1,188,000) 138,203 -0.43259 (1,326,203) 1.44367
12 2004 ISAT (4,330,787) 238,754 -0.44412 (4,569,541) 1.74551
13 2004 JIHD 440,105 811,214 -0.23868 (371,109) 1.08653
14 2004 KLBF 289,727 294,800 -0.44524 (5,073) 1.46730
15 2004 LM AS (30,994) 31,851 -0.19356 (62,845) -0.06703
16 2004 M PPA (376,347) (38,022) -0.47378 (338,325) 1.55321
17 2004 RALS (69,549) 191,202 -0.40536 (260,751) 1.43380
18 2004 RM BA 126,000 139,660 -0.39925 (13,660) 1.62239
19 2004 SM CB (648,171) 121,037 -0.41287 (769,208) 1.28821
20 2004 SM GR (319,564) 90,560 -0.43247 (410,1 24) 1.64294
21 2004 SM RA 67,127 23,932 -0.47051 43,195 1.43851
22 2004 TLKM (7,966,480) (1,183,825) -0.42911 (6,782,655) 1.58887
23 2004 TSPC (95,957) (59,651) -0.52596 (36,306) 1.58913
24 2004 UNTR (929,897) 2,237,839 -0.08505 (3,167,736) 0.82600
25 2005 AALI 393,242 907,801 -0.14365 (514,559) 1.40669
26 2005 ADHI 24,354 350,978 -0.25242 (326,624) 0.82585
27 2005 ANTM 51,284 534,269 -0.35902 (482,985) 1.55538
28 2005 ASII 2,922,509 6,598,371 -0.27092 (3,675,862) 1.60866
29 2005 BNBR (701,681) 1,220,599 -0.21573 (1,922,280) 0.81845
30 2005 BRPT 538,992 162,522 -0.36421 376,470 1.46048
31 2005 BUM I (387,605) 2,746,273 -0.26382 (3,133,878) 0.75590
32 2005 ENRG 89,197 899,193 -0.11105 (809,996) 1.19493
33 2005 GGRM 306,763 1,680,173 -0.33159 (1,373,410) 1.59390
34 2005 INCO (113,470) 1,381,495 -0.33399 (1,494,965) 1.18609
35 2005 INDF (563,681) 834,284 -0.37954 (1,397,965) 1.72940
36 2005 INKP (1,565,998) 1,784,698 -0.37005 (3,350,696) 1.64116
37 2005 INTP (501,750) 937,060 -0.32673 (1,438,810) 1.14762
38 2005 ISAT (3,761,695) (102,544) -0.41365 (3,659,151) 1.45561
39 2005 JIHD (155,206,674) 76,725,582 -0.29055 (231,932,256) 1.45843
40 2005 KIJA (61,988) 339,114 -0.31137 (401,102) 1.33401
41 2005 KLBF 217,020 584,190 -0.28490 (367,170) 1.16412
42 2005 LSIP 60,128 173,374 -0.35364 (113,246) 1.21284
43 2005 M EDC (1,092,763) (2,329,962) -0.60386 1,237,199 1.29933
44 2005 PGAS (719,779) (619,608) -0.48599 (100,171) 1.65087
(20)
19
46 2005 RALS 234,385 (194,040) -0.58135 428,425 1.78569
47 2005 SM CB (547,645) (30,069) -0.44828 (517,576) 1.28119
48 2005 TLKM (10,045,143) (3,152,790) -0.43901 (6,892,353) 1.24103
49 2005 UNSP (51,922) 139,662 -0.38693 (191,584) 1.50913
50 2005 UNTR 14,041 206,443 -0.46932 (192,402) 1.51313
51 2005 UNVR 239,738 1,132,787 -0.18518 (893,049) 2.28827
52 2006 AALI (215,191) (81,225) -0.50554 (133,966) 1.46521
53 2006 ADHI 258,710 841,813 -0.15620 (583,103) 1.43454
54 2006 ANTM (27,982,437) 311,995 -0.40329 (28,294,432) -4.53223
55 2006 ASII (5,524,915) (6,161,974) -0.48178 637,059 1.69841
56 2006 BLTA 596,933 192,647 -0.39165 404,286 1.32307
57 2006 M PPA (347,384) (251,631) -0.54618 (95,753) 1.40054
58 2006 BUM I 3,559,555 1,180,767 -0.32882 2,378,788 1.62622
59 2006 ENRG 405,500 334,107 -0.37861 71,393 1.75423
60 2006 GGRM (897,796) 99,009 -0.41983 (996,805) 1.76678
61 2006 RALS (241,895) 260,392 -0.36966 (502,287) 1.40502
62 2006 INCO 796,120 450,880 -0.31466 345,240 0.26113
63 2006 INDF 14,572,743 (1,078,7 14) -0.46477 15,651,457 2.34166
64 2006 INKP (6,041,393) (2,482,556) -0.44875 (3,558,837) 1.55212
65 2006 INTP (492,472) 60,111 -0.43455 (552,583) 1.50934
66 2006 ISAT (3,338,669) (37,907) -0.38643 (3,300,762) 1.38968
67 2006 KIJA (320,625) 50,065 -0.4 4799 (370,690) 1.43346
68 2006 KLBF (1,542,048) 338,153 -0.34195 (1,880,201) 1.18965
69 2006 LSIP 9,875 (101,254) -0.50199 111,129 1.55122
70 2006 M EDC (213,209) (670,982) -0.47729 457,773 1.83189
71 2006 PTBA 127,687 243,806 -0.35509 (116,119) 1.68976
72 2006 SM CB (276,877) (298,691) -0.46619 21,814 1.28320
73 2006 SM RA (5,622) 184,913 -0.38844 (190,535) 1.83168
74 2006 TLKM (13,063,080) (6,617,196) -0.41077 (6,445,884) 1.53156
75 2006 UNSP (17,466) 233,938 -0.29249 (251,404) 1.33758
76 2006 UNTR (869,130) (643,728) -0.45356 (225,402) 1.63701
77 2006 UNVR (72,863) (539,141) -0.61370 466,278 1.63586
78 2007 AALI 317,862 (276,400) -0.53430 594,262 0.95193
79 2007 ANTM 3,579,342 37,026 -0.41436 3,542,316 0.78285
80 2007 ASII (2,779,343) 336,028 -0.39030 (3,115,371) 1.26743
81 2007 BLTA 378,984 (3,016,571) -0.55733 3,395,555 1.87071
82 2007 BNBR (137,963) 2,078,383 -0.18218 (2,216,346) 0.96797
83 2007 TRUB 125,084 818,375 -0.02620 (693,291) 0.72367
84 2007 BUM I 8,709,784 829,302 -0.34942 7,880,4 82 1.52473
85 2007 CPRO (785,284) 2,975,388 -0.04474 (3,760,672) 1.10169
86 2007 INCO (2,487,260) (2,412,019) -0.52837 (75,241) 0.46141
87 2007 INDF (731,918) (1,334,046) -0.51875 602,128 1.19009
88 2007 INKP (3,137,030) 1,160,511 -0.36331 (4,297,541) 1.08936
89 2007 ISAT (4,276,717) (454,908) -0.41806 (3,821,809) 1.23054
90 2007 LSIP (99,962) 156,267 -0.41859 (256,229) 1.37097
91 2007 M EDC (1,952,844) 99,743 -0.42105 (2,052,587) -0.13977
92 2007 PGAS (699,342) (181,070) -0.42609 (518,272) -0.18002
(21)
20
94 2007 SM CB (319,978) (121,117) -0.45118 (198,861) -0.31071
95 2007 SULI (209,229) 93,174 -0.44137 (302,403) -0.63209
96 2007 TLKM (12,236,561) (905,849) -0.38687 (11,330,712) -0.17419
97 2007 BM TR 1,349,248 1,875,665 -0.20527 (526,417) -0.90779
98 2007 UNTR (602,822) (2,082,450) -0.55306 1,479,628 -0.06874
99 2008 AALI 543,590 861,578 -0.30868 (317,988) -0.50051
100 2008 ANTM (1,690,878) 1,067,324 -0.39174 (2,758,202) 0.49474
101 2008 BUM I (3,138,292,270) 1,877,781,301 -0.25874 (5,016,073,571) -0.24836
102 2008 CPIN 12,154 258,780 -0.50039 (246,626) -0.19102
103 2008 CPRO (368,156) 1,219,387 -0.32676 (1,587,543) -0.09052
104 2008 INCO 696,350 1,023,700 -0.39542 (327,350) 0.79050
105 2008 PTBA 98,134 775,398 -0.27291 (677,264) -0.88129
106 2008 TBLA (396,682,226) 14,721,133 -0.40894 (411,403,359) -0.29633
107 2008 BLTA (1,376,382) 1,179,407 -0.36323 (2,555,789) -0.46186
108 2008 CTRA 28,616 44,942 -0.43007 (16,326) -0.06557
109 2008 ISAT (4,607,980) 434,829 -0.38971 (5,042,809) -0.40347
110 2008 KIJA (71,020) 62,655 -0.44716 (133,675) -0.54359
111 2008 PGAS (2,973,715) 1,616,713 -0.35835 (4,590,428) -0.41152
112 2008 UNTR (1,568,460) 1,091,162 -0.40046 (2,659,622) -0.69355
113 2008 UNSP (106,533) (654,582) -0.63638 548,049 0.10431
114 2008 INDF (886,536) 1,331,142 -0.39917 (2,217,678) -0.15994
115 2008 M EDC (842,020) (907,496) -0.44081 65,476 -0.32287
116 2008 ASII 713,000 2,014,000 -0.39234 (1,301,000) -0.23888
117 2008 TLKM (13,696,827) (6,495,797) -0.47093 (7,201,030) -0.36765
118 2008 TRUB (396,682,226) 16,739,951 -0.40812 (413,422,177) -0.29717
119 2009 SGRO (134,451) 236,827 -0.35703 (371,278) -0.08164
120 2009 ISAT (2,552,964) 10,032 -0.39186 (2,562,996) -0.34554
121 2009 M EDC (535,800) (1,011,908) -0.46511 476,108 0.34474
122 2009 LPKR 272,320 882,839 -0.35433 (610,519) -0.08767
123 2009 PGAS (3,305,819) (1,490,216) -0.41985 (1,815,603) -0.75550
124 2009 AALI (255,246) 27,681 -0.45554 (282,927) 0.23629
125 2009 ANTM (319,149) 9,075 -0.43336 (328,224) 0.03222
126 2009 ASII 1,109,000 2,151,000 -0.35259 (1,042,000) -0.13604
127 2009 BLTA 1,832,760 (625,200) -0.42385 2,457,960 -0.20453
128 2009 BRPT (236,610) 686,609 -0.29880 (923,219) -0.90410
129 2009 ELSA 181,104 (304,784) -0.56815 485,888 -0.26618
130 2009 INCO 302,510 468,200 -0.37627 (165,690) -0.07202
131 2009 INDF 542,274 1,223,988 -0.35654 (681,714) -0.16914
132 2009 INKP (2,677,949) (3,689,157) -0.45493 1,011,208 0.01079
133 2009 INTP (435,836) 319,2 28 -0.38390 (755,064) -0.32703
134 2009 ITM G 1,107,920 463,960 -0.38446 643,960 -0.32705
135 2009 KLBF (313,916) 80,986 -0.44228 (394,902) -0.29633
136 2009 SM GR (893,743) 58,661 -0.43110 (952,404) -0.49324
137 2009 BUM I 376,183 6,905,076 -0.26257 (6,5 28,893) 0.09103
138 2009 TLKM (13,739,362) (484,080) -0.38695 (13,255,282) -0.51333
139 2009 INDY 608,344 (126,651) -0.45552 734,995 0.04532
140 2010 AALI (843,005) (327,771) -0.49402 (515,234) -0.30053
(22)
21 Sumber : dat a sekunder yang diolah
142 2010 ASII 14,097,000 9,217,000 -0.30262 4,880,000 -0.18160
143 2010 BRPT (1,511,917) (1,211,054) -0.52365 (300,863) -0.09121
144 2010 BUM I 2,322,656 (1,846,718) -0.41571 4,169,374 -0.04946
145 2010 DEW A (247,994) 936,847 -0.25106 (1,184,841) -0.38183
146 2010 ELSA 29,974 195,797 -0.44618 (165,823) 0.06319
147 2010 CTRA (220,051) (171,087) -0.45585 (48,964) -0.10826
148 2010 INCO (595,010) (1,097,170) -0.46545 502,160 -0.60933
149 2010 INTP (151,411) 783,098 -0.36130 (934,509) -0.40411
150 2010 ITM G (1,791,210) 637,890 -0.41186 (2,429,100) -0.03951
151 2010 KLBF 89,891 259,695 -0.40947 (169,804) -0.25504
152 2010 LPKR 1,284,517 2,035,077 -0.25954 (750,560) -0.12301
153 2010 LSIP 373,643 141,533 -0.41739 232,110 -0.23854
154 2010 SM GR 306,359 171,212 -0.40282 135,147 -0.29206
155 2010 TLKM (11,888,451) 7,944,336 -0.29638 (19,832,787) -0.55883
156 2010 UNSP (234,269) (3,009,196) -1.03322 2,774,927 -1.10834
157 2010 ADRO (382,315) 1,492,238 -0.35252 (1,874,553) 0.00793
158 2010 GGRM (726,316) 2,961,039 -0.34435 (3,687,355) -0.01802
159 2010 BTEL (816,369) 391,555 -0.39485 (1,207,924) -0.36508
160 2010 ELTY 2,387,341 4,215,342 -0.06115 (1,828,001) -0.33112
161 2010 INDF (3,957,092) (225,056) -0.39898 (3,732,036) -0.21900
162 2010 INDY 322,900 (171,560) -0.45453 494,460 -0.02461
163 2010 ISAT (6,191,710) 124,589 -0.39307 (6,316,299) -0.38608
164 2010 M EDC (44,500) (722,680) -0.45348 678,180 -0.09047
(23)
22 LAM PIRAN 2
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
TAHUN 2004
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion STDAM 24 -.90146 -.08505 -9.90064 -.4125267 .16370362 LTDAM 24 -.06703 1.82572 32.43912 1.3516302 .41404747 Valid N (list w ise) 24
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2005
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion STDAM 27 -.60386 -.11105 -9.35102 -.3463341 .11667995 LTDAM 27 .75590 2.28827 37.48485 1.3883278 .32128122 Valid N (list w ise) 27
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2006
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion STDAM 26 -.61370 -.15620 -10.78018 -.4146223 .09033652 LTDAM 26 -4.53223 2.34166 33.34861 1.2826390 1.23508011 Valid N (list w ise) 26
(24)
23 TAHUN 2007
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion STDAM 21 -.56954 -.02620 -8.20033 -.3904917 .15579720 LTDAM 21 -.90779 1.87071 11.91138 .5672086 .79146249 Valid N (list w ise) 21
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2008
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion STDAM 20 -.63638 -.25874 -8.00031 -.4000156 .08242192 LTDAM 20 -.88129 .79050 -4.78456 -.2392281 .37654418 Valid N (list w ise) 20
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2009
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion STDAM 21 -.56815 -.26257 -8.45499 -.4026187 .06514619 LTDAM 21 -.90410 .34474 -4.21896 -.2009027 .30282057 Valid N (list w ise) 21
(25)
24 TAHUN 2010
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion STDAM 26 -1.03322 -.06115 -10.68746 -.4110563 .15861180 LTDAM 26 -1.10834 .06319 -6.79263 -.2612551 .24554648 Valid N (list w ise) 26
Sumber : dat a sekunder yang diolah
LAM PIRAN 3 HASIL UJI NORM ALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
STDAM LTDAM
N 165 165
Normal Paramet ersa,,b M ean -.3962117 .6023504 St d. Deviat ion .12573327 .96475641 M ost Ext reme
Differences
Absolut e .116 .158
Posit ive .116 .142
Negat ive -.100 -.158
Kolmogorov-Smirnov Z 1.487 2.026
Asymp. Sig. (2-t ailed) .024 .001
a. Test dist ribut ion is Normal. b. Calculat ed from dat a.
(26)
25 LAM PIRAN 4 HASIL UJI BEDA
Hasil Uji Beda dengan W ilcoxon Signed Ranks Test
N M ean Rank Sum of Ranks
LTDAM - STDAM
Negat ive Ranks 20a 38.65 773.00 Posit ive Ranks 145b 89.12 12922.00
Ties 0c
Tot al 165
Test St at ist icsb
LTDAM - STDAM
Z -9.883a
Asymp. Sig. (2-t ailed) .000
a. Based on negat ive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : dat a sekunder yang diolah
(1)
20
94 2007 SM CB (319,978) (121,117) -0.45118 (198,861) -0.31071 95 2007 SULI (209,229) 93,174 -0.44137 (302,403) -0.63209 96 2007 TLKM (12,236,561) (905,849) -0.38687 (11,330,712) -0.17419 97 2007 BM TR 1,349,248 1,875,665 -0.20527 (526,417) -0.90779 98 2007 UNTR (602,822) (2,082,450) -0.55306 1,479,628 -0.06874 99 2008 AALI 543,590 861,578 -0.30868 (317,988) -0.50051 100 2008 ANTM (1,690,878) 1,067,324 -0.39174 (2,758,202) 0.49474 101 2008 BUM I (3,138,292,270) 1,877,781,301 -0.25874 (5,016,073,571) -0.24836 102 2008 CPIN 12,154 258,780 -0.50039 (246,626) -0.19102 103 2008 CPRO (368,156) 1,219,387 -0.32676 (1,587,543) -0.09052 104 2008 INCO 696,350 1,023,700 -0.39542 (327,350) 0.79050 105 2008 PTBA 98,134 775,398 -0.27291 (677,264) -0.88129 106 2008 TBLA (396,682,226) 14,721,133 -0.40894 (411,403,359) -0.29633 107 2008 BLTA (1,376,382) 1,179,407 -0.36323 (2,555,789) -0.46186 108 2008 CTRA 28,616 44,942 -0.43007 (16,326) -0.06557 109 2008 ISAT (4,607,980) 434,829 -0.38971 (5,042,809) -0.40347 110 2008 KIJA (71,020) 62,655 -0.44716 (133,675) -0.54359 111 2008 PGAS (2,973,715) 1,616,713 -0.35835 (4,590,428) -0.41152 112 2008 UNTR (1,568,460) 1,091,162 -0.40046 (2,659,622) -0.69355 113 2008 UNSP (106,533) (654,582) -0.63638 548,049 0.10431 114 2008 INDF (886,536) 1,331,142 -0.39917 (2,217,678) -0.15994 115 2008 M EDC (842,020) (907,496) -0.44081 65,476 -0.32287 116 2008 ASII 713,000 2,014,000 -0.39234 (1,301,000) -0.23888 117 2008 TLKM (13,696,827) (6,495,797) -0.47093 (7,201,030) -0.36765 118 2008 TRUB (396,682,226) 16,739,951 -0.40812 (413,422,177) -0.29717 119 2009 SGRO (134,451) 236,827 -0.35703 (371,278) -0.08164 120 2009 ISAT (2,552,964) 10,032 -0.39186 (2,562,996) -0.34554 121 2009 M EDC (535,800) (1,011,908) -0.46511 476,108 0.34474 122 2009 LPKR 272,320 882,839 -0.35433 (610,519) -0.08767 123 2009 PGAS (3,305,819) (1,490,216) -0.41985 (1,815,603) -0.75550 124 2009 AALI (255,246) 27,681 -0.45554 (282,927) 0.23629 125 2009 ANTM (319,149) 9,075 -0.43336 (328,224) 0.03222 126 2009 ASII 1,109,000 2,151,000 -0.35259 (1,042,000) -0.13604 127 2009 BLTA 1,832,760 (625,200) -0.42385 2,457,960 -0.20453 128 2009 BRPT (236,610) 686,609 -0.29880 (923,219) -0.90410 129 2009 ELSA 181,104 (304,784) -0.56815 485,888 -0.26618 130 2009 INCO 302,510 468,200 -0.37627 (165,690) -0.07202 131 2009 INDF 542,274 1,223,988 -0.35654 (681,714) -0.16914 132 2009 INKP (2,677,949) (3,689,157) -0.45493 1,011,208 0.01079 133 2009 INTP (435,836) 319,2 28 -0.38390 (755,064) -0.32703 134 2009 ITM G 1,107,920 463,960 -0.38446 643,960 -0.32705 135 2009 KLBF (313,916) 80,986 -0.44228 (394,902) -0.29633 136 2009 SM GR (893,743) 58,661 -0.43110 (952,404) -0.49324 137 2009 BUM I 376,183 6,905,076 -0.26257 (6,5 28,893) 0.09103 138 2009 TLKM (13,739,362) (484,080) -0.38695 (13,255,282) -0.51333 139 2009 INDY 608,344 (126,651) -0.45552 734,995 0.04532 140 2010 AALI (843,005) (327,771) -0.49402 (515,234) -0.30053 141 2010 ANTM (329,650) (836,557) -0.48352 506,907 -0.37164
(2)
21
Sumber : dat a sekunder yang diolah
142 2010 ASII 14,097,000 9,217,000 -0.30262 4,880,000 -0.18160 143 2010 BRPT (1,511,917) (1,211,054) -0.52365 (300,863) -0.09121 144 2010 BUM I 2,322,656 (1,846,718) -0.41571 4,169,374 -0.04946 145 2010 DEW A (247,994) 936,847 -0.25106 (1,184,841) -0.38183 146 2010 ELSA 29,974 195,797 -0.44618 (165,823) 0.06319 147 2010 CTRA (220,051) (171,087) -0.45585 (48,964) -0.10826 148 2010 INCO (595,010) (1,097,170) -0.46545 502,160 -0.60933 149 2010 INTP (151,411) 783,098 -0.36130 (934,509) -0.40411 150 2010 ITM G (1,791,210) 637,890 -0.41186 (2,429,100) -0.03951 151 2010 KLBF 89,891 259,695 -0.40947 (169,804) -0.25504 152 2010 LPKR 1,284,517 2,035,077 -0.25954 (750,560) -0.12301 153 2010 LSIP 373,643 141,533 -0.41739 232,110 -0.23854 154 2010 SM GR 306,359 171,212 -0.40282 135,147 -0.29206 155 2010 TLKM (11,888,451) 7,944,336 -0.29638 (19,832,787) -0.55883 156 2010 UNSP (234,269) (3,009,196) -1.03322 2,774,927 -1.10834 157 2010 ADRO (382,315) 1,492,238 -0.35252 (1,874,553) 0.00793 158 2010 GGRM (726,316) 2,961,039 -0.34435 (3,687,355) -0.01802 159 2010 BTEL (816,369) 391,555 -0.39485 (1,207,924) -0.36508 160 2010 ELTY 2,387,341 4,215,342 -0.06115 (1,828,001) -0.33112 161 2010 INDF (3,957,092) (225,056) -0.39898 (3,732,036) -0.21900 162 2010 INDY 322,900 (171,560) -0.45453 494,460 -0.02461 163 2010 ISAT (6,191,710) 124,589 -0.39307 (6,316,299) -0.38608 164 2010 M EDC (44,500) (722,680) -0.45348 678,180 -0.09047 165 2010 PGAS (3,305,819) 162,574 -0.40450 (3,468,393) -0.31606
(3)
22
LAM PIRAN 2
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
TAHUN 2004
Descript ive St at ist ics
N
M inimum M aximum
Sum
M ean
St d. Deviat ion
STDAM
24
-.90146
-.08505
-9.90064 -.4125267
.16370362
LTDAM
24
-.06703
1.82572 32.43912 1.3516302
.41404747
Valid N (list w ise)
24
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2005
Descript ive St at ist ics
N
M inimum M aximum
Sum
M ean
St d. Deviat ion
STDAM
27
-.60386
-.11105
-9.35102 -.3463341
.11667995
LTDAM
27
.75590
2.28827 37.48485 1.3883278
.32128122
Valid N (list w ise)
27
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2006
Descript ive St at ist ics
N
M inimum M aximum
Sum
M ean
St d. Deviat ion
STDAM
26
-.61370
-.15620 -10.78018 -.4146223
.09033652
LTDAM
26
-4.53223 2.34166 33.34861 1.2826390 1.23508011
Valid N (list w ise)
26
(4)
23
TAHUN 2007
Descript ive St at ist ics
N
M inimum M aximum
Sum
M ean
St d. Deviat ion
STDAM
21
-.56954
-.02620
-8.20033 -.3904917
.15579720
LTDAM
21
-.90779
1.87071 11.91138 .5672086
.79146249
Valid N (list w ise)
21
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2008
Descript ive St at ist ics
N
M inimum M aximum
Sum
M ean
St d. Deviat ion
STDAM
20
-.63638
-.25874 -8.00031 -.4000156
.08242192
LTDAM
20
-.88129
.79050
-4.78456 -.2392281
.37654418
Valid N (list w ise)
20
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2009
Descript ive St at ist ics
N
M inimum M aximum
Sum
M ean
St d. Deviat ion
STDAM
21
-.56815
-.26257 -8.45499 -.4026187
.06514619
LTDAM
21
-.90410
.34474
-4.21896 -.2009027
.30282057
Valid N (list w ise)
21
(5)
24
TAHUN 2010
Descript ive St at ist ics
N
M inimum M aximum
Sum
M ean
St d. Deviat ion
STDAM
26
-1.03322
-.06115 -10.68746 -.4110563
.15861180
LTDAM
26
-1.10834
.06319
-6.79263 -.2612551
.24554648
Valid N (list w ise)
26
Sumber : dat a sekunder yang diolah
LAM PIRAN 3
HASIL UJI NORM ALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
STDAM
LTDAM
N
165
165
Normal Paramet ers
a,,bM ean
-.3962117
.6023504
St d. Deviat ion
.12573327
.96475641
M ost Ext reme
Differences
Absolut e
.116
.158
Posit ive
.116
.142
Negat ive
-.100
-.158
Kolmogorov-Smirnov Z
1.487
2.026
Asymp. Sig. (2-t ailed)
.024
.001
a. Test dist ribut ion is Normal.
b. Calculat ed from dat a.
(6)