PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas VIII1 SMP Al-Wathan Ambon.

(1)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas VIII1 SMP Al-Wathan Ambon)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister dalam Pendidikan Kewarganegaraan

a

Oleh Harmin Samiun

NIM:1200888

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Halaman Hak Cipta Mahasiswa S2

================================================================== PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Oleh Harmin Samiun S. Pd Unpatti Ambon, 2011

Sebuah Tesis Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister (M.Pd) dalam Pendidikan Kewarganegaraan

© Harmin Samiun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas VIII1 SMP Al-Wathan Ambon ) Telah diuji dalam Sidang Tahap II pada hari Senin, tanggal 14 Juli 2014

Pembimbing I :

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP.1962031619888031003

Pembimbing II :

Dr. Cecep Darmawan, S. Pd, S.IP, M.Si NIP. 1969 0929 19940 11001

Penguji I :

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M. Pd NIP. 195704081984031003

Penguji II :

Dr. Hj. Kokom Komalasari, M. Pd NIP. 197210012001122001

Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed NIP.196308201988031001


(4)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO


(5)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini memberi gambaran tentang pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio yang melibatkan guru dan siswa. Penelitian ini beranjak dari masalah prilaku siswa yang menampilkan sikap yang tidak terpuji, berupa tawuran antar pelajar, serta lemahnya perhatian siswa terhadap bimbingan guru, sehingga kondisi tersebut menjadi keprihatinan peneliti untuk mengetahui secara mendalam tentang pentingnya pembentukan karakter siswa dalam pembelajaran PKn. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam tentang pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio sebagai upaya untuk membangkitkan nilai karakter siswa. Hill dalam ( Budimansyah, 2012:14) menyatakan bahwa

“karakter menentukan pikiran pribadi seseorang dan tindakan yang dilakukannya.

Karakter yang baik adalah motivasi batin untuk melakukan apa yang benar sesuai

standar tertinggi perilaku dalam setiap situasi”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SMP AL-Wathan Ambon. Teknik pengumpulan data yakni Observasi, Wawancara dan Studi Dokumentasi. Berdasarkan temuan hasil penelitian di lapangan melalui instrumen wawancara maupun pengamatan langsung bahwa pembentukan karakter siswa model melalui model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berbasis portofolio pada SMP AL-Wathan Ambon berdampak positif terhadap efektifitas pembelajaran PKn yakni dimana guru dapat mengidentifikasi prilaku siswa, serta dimana siswa bisa memecahkan masalah yang berkenaan dengan materi yang disampaikan oleh guru di kelas. Selain itu, model portofolio juga sangat mempengaruhi interaksi antara guru dan siswa, dimana siswa dapat mengungkapkan pendapatnya disaat ada permasalahan penting yang berkaitan dengan model pembelajaran portofolio, yang berdampak terhadap munculnya sikap kerja sama, tanggung jawab yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa juga merspon dengan baik model tersebut karena menyenangkan bagi siswa, dimana siswa serius dalam menanyakan hal-hal yang belum diketahui. Adapun kelemahan atau tantangan dari implementasi model pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn yang berbasis portofolio dimana sebagian kecil siswa tidak merspon dengan baik, hal itu dapat diidentifikasi dari lemahnya tanggung jawab siswa dalam mengumpulkan informasi berkenaan dengan pembuatan portofolio, Dari hasil penelititan dapat disimpulkan bahwa implementasi model pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn berbasis

portofolio merupakan model pembelajaran yang dapat membentuk

sikap/kepribadian siwa menjadi baik, terutama sikap kerja sama, kemandirian, tanggung jawab, tolong-menolong, kepedulian, serta dapat menumbuhkan sikap kepedulian terhadap sesama maupun merangsang pengetahuan siswa dalam memahami materi pembelajaran PKn.


(6)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstract

This study gives an overview of the character formation of students through a model-based learning portfolio Civics involving teachers and students. This research moved from the problem behavior of students who display commendable attitude, a brawl between students, and students' lack of attention to the guidance of the teacher, so that the conditions of concern to researchers to know in depth about the importance of character formation of students in learning civics. The purpose of this study was to determine the depth of the character formation of students through the learning model Civics based portfolio in an attempt to raise the value of the student's character. Hill in (Budimansyah, 2012: 14) states that "character determines a person's private thoughts and actions. Good character is the inward motivation to do what is right according the highest standards of behavior in every situation ". The approach used in this study is a qualitative approach to the method of Classroom Action Research on Student SMP AL-Wathan Ambon. Data collection techniques that observation, interview and documentation studies. Based on the research findings in the field through interviews and direct observation instrument that models students' character formation through Citizenship Education learning model portfolio based on SMP AL-Wathan Ambon positive impact on the effectiveness of civic education learning where the teacher can identify the behavior of students, and where students can solve problems relating to the material presented by the teacher in the classroom. In addition, the model portfolio also strongly influence the interaction between teachers and students, where students can express their opinions when there are important issues relating to the learning model portfolios, which have an impact on the emergence of cooperative attitude, responsibility can improve student learning outcomes. Students also merspon well the model because it is fun for the students, where the students are serious in asking things that are not yet known. As for weaknesses or challenges of implementing character education models in portfolio-based learning Civics where a small portion of students do not merspon well, it can be identified from the lack of responsibility of the student to collect information relating to the manufacture of portfolios. From the results it can be concluded that the implementation penelititan model of character education in civics-based learning portfolio is a learning model that can form the attitude / personality siwa be good, especially the attitude of cooperation, self-reliance, responsibility, mutual help, concern, and can cultivate an attitude of concern for the others and stimulate the students' knowledge in understanding the learning material Civics.


(7)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO


(8)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitan

Dalam menghadapi tantangan zaman pada era globalisasi saat ini, bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai persoalan baik secara internal maupun secara eksternal. Secara internal bangsa Indonesia dihadapkan dengan gejolak politik, ekonomi, hukum, keamanan dan dekadensi moralitas yang makin memperhatinkan. Secara eksternal bangsa Indonesia dirongrong dengan bahaya-bahaya yang mengancam kestabilan dan integritas bangsa dan Negara secara fundamental. Masuknya budaya asing dengan berbagai modus telah tumbuh dan mengkristal dipermukaan, seperti munculnya narkoba, minuman keras, dan sejenisnya ternyata membawa ancaman bagi generasi bangsa ini.

Permasalahan di atas tidak bisa dibiarkan dengan sendirinya, perlu adanya transformasi pendidikan yang mengarah terhadap pembentukan jati diri bangsa. Sejalan dengan hal itu konsep pendidikan kewarganegaraan yang merupakan multidisipliner yang terintegrasi dalam bingkai keilmuan harus mampu memberikan perubahan kearah yang lebih baik pada pembentukan keperibadian bangsa terutama warga negara atau peserta didik. Pendidikan karakter yang merupakan satu kesatuan dalam pendidikan kewarganegaraan dalam domain kurikulum pada satuan pendidikan, merupakan wahana dan lahan baru bagi terwujudknya pembangunan manusia yang berkarakter, berakhalak mulia, berbudi luhur serta memilki kepekaan sosial yang tinggi. Permasalahan Bangsa dan negara yang kaitannya dengan moralitas adalah menjadi keperihatinan kita semua untuk menuntasknnya. Oleh karena itu, urgensi pendidikan karakter yang berbasis edukasi dalam desain pendidikan kewarganegaraan merupakan elemen penting untuk dipertemukan dalam bingkai kesatuan dalam proses pembelajaran di persekolahan.

Selain itu, bahwa pembelajaran pada hakikatnya bisa merangkup semua potensi siswa baik pada tataran kognitif, afektif maupun pisikomotor. Hal itu


(9)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan konsep dasar dari hakikat pendidikan. Sebagaimana diuraikan dalam UU RI No. 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Prinsip-prinsip yang telah diejewantahkan dalam Undang-undang tersebut masih dalam ruang lingkup satuan pendidikan yang belum secara fundamental terakomodir dalam satuan pembelajaran secara utuh. Oleh karena itu, dalam pendidikan karakter yang terakumulasi dalam pendidikan kewarganegaraan saat ini harus sinergis dalam proses pembelajaran di sekolah yang memadukan antara teori, metode, dan instrumen pembelajaran secara terpadu. Langkah tersebut berfungsi untuk mengaktifkan dan mengasah pengetahuan kewarganegaraan, karakter kewarganegaraan dan partisipasi kewarganegaraan dalam lingkup persekolahan. Oleh sebab itu, untuk mengakomodasi gagasan di atas perlu adanya implementasi model pendidikan karakter di sekolah melalui pendidikan kewarganegaraan yang merupakan wahana dalam membentuk kompetensi peserta didik baik dari sisi kognitif, afektif maupun pisikomotor.

Landasan teoritik pendidikan karakter sangat menekankan adanya gagasan-gagasan konstruktif dari seorang guru dalam membentuk mentalitas atau kepribadian siswanya. Pembentukan kepribadian tersebut harus diciptakan melalui suasana belajar yang menyenankan baik dari sisi penyampaian materi maupun hubungan komunikasi, sehingga integritas model pengembangan pendidikan karakter melalui pendidikan kewarganegaraan terintegrasi dengan baik dan benar. Menurut Mulyana ( 2013:13) menyatakan bahwa:

Dalam pendidikan kita mengenal adanya input, proses, dan autput. Input merupakan masukan dalam pendidikan, input para siswa yang akan diberikan „perlakuan‟ dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan


(10)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu autput, yang berarti hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran yang ada dalam diri siswa tersebut. Proses pembelajaran sangat penting keberadaanya dalam upaya mencapai tujuan pendidikan sebenarnya.

Sejalan dengan itu, peran pendidikan pada umumnya menginstruksikan adanya pembaharuan dan perubahan perilaku atau dalam istilah lain pembentukan kepribadian manusia yang mulia. Dalam konteks pendidikan nasional Indonesia telah ditegaskan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari penjelasan Undang-undang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam pendidikan formal merupakan elemen penting dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar di kelas. Guru selain sebagai pengajar di kelas juga sebagai pendidik bersifat mengarahkan, mendidik dan mengotrol anak didiknya ke hal-hal yang baik.

Dalam memasuki dunia pendidikan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mempersiapkan kerangka pendidikan di sekolah mulai dari penataan kurikulum, biaya operasional sekolah, tenaga pendidik dan sarana perasarana. Semua itu guna untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut bahwa peran pemerintah dan pemangku kepentingan di sekolah seyogianya harus bisa sinergi dalam membangun komunikasi dalam menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang paripurna, manusia yang beradab, berkarakter, berakhlak serta mampu mengimplementasikan konsep keagamaan (nilai spiritual) dalam kehidupan mereka.

Pada gagasan sistem pendidikan nasional telah diuraikan secara gambalang tentang butir-butir pernyataan mengenai fungsi pendidikan itu sendiri termasuk diantara siswa atau peserta didik bisa memiliki keperibadian atau karakter yang baik. Oleh sebab itu peran kepala sekolah dan guru-guru yang ada di sekolah


(11)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut sangat penting dalam menyiapkan generasi berkarakter yang baik. Pemahaman keagamaan yang memadai, merupakan gebrakan utama dalam mewujudkan insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, gagasan mengenai konsep dalam mewujudkan generasi yang berkarater baik tidak terlepas dari dimensi keagamaan yang merupakan prinsip hidup yang harus dipegang oleh setiap manusia. Prinsip tersebut diantaranya tentang kepribadian yang mulia, atau dalam bahasa agamanya akhalak karimah (akhalak yang baik). Pendidikan karakter sejatinya harus mewarnai sikap tersebut. Menurut Pawitasari (2013:23) bahwa “dalam Islam karakter identik dengan akhalak, yaitu kecenderungan jiwa untuk bersikap/ bertindak secara otomatis”.

Pada hakikatnya peserta didik dalam pendidikan formal menjadi perhatian khusus di kalangan pendidik, sebab mereka adalah manusia yang sejatinya mencari identitas diri yang sebenarnya. Oleh karena itu, peran pendidik dalam hal ini guru-guru pada sekolah SMP AL- Wathan Ambon mengintegrasikan karakter yang baik dan benar dihadapan peserta didiknya melalui proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas. Seorang filsuf Yunani Aristoteles (Lickona, 2012:81) mendefinisikan “karakter yang baik sebagai kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang lain”.

Pembentukan karakter siswa pada SMP Al- Wathan Ambon dapat dikonstruksi oleh siswa manakala guru berperan penting untuk memberikan pembinaan dan pengajaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, siswa bisa dirangsang untuk berperilaku positif. Konsep ini berpengaruh terhadap kecerdasan dan kepribadian siswa itu sendiri. Menurut Budimansyah (2012:35) menyatakan “hal ini tercermin dari konsep kecerdasan pada saat ini, dimana kecerdasan tidak semata-mata berkenaan dengan aspek nalar atau intelektualitas atau kognitif tetapi melingkupi segala potensi individu”.


(12)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewasa ini pemerintah telah bekerja keras dalam memperbaiki sistem pendidikan lewat kurikulum dengan memunculkan adanya pendidikan karakter. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mendidik prilaku-prilaku atau tindakan moral yang dianggap menyalahi prinsip norma yang berlaku. Pada tahun 2010 Kemendiknas (Pusat Kurikulum, 2011) ( dalam Rahmi dkk, 2013:66) merespon pentingnya wacana permasalahan moral dalam dunia pendidikan dengan grand tema, “ Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”. Ada beberapa hal mengenai pendidikan karakter dalam proses pendidikan yaitu pengintegrasian dalam pembelajaran di kelas, pengembangan budaya sekolah, kegiatan ko-kurikuler dan ekstrako-kurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat. Gagasan tersebut lahir di tengah kondisi bangsa yang memprihatinkan. Namun kondisi tersebut bukan hanya pada persoalan kurikulum tetapi disisi lain dampak globalisasi yang makin mendunia mengharuskan seseorang untuk membentengi dirinya dengan muatan keagamaan yang mendalam. Sebab era globalisasi dalam dunia keterbukaan banyak arus informasi yang diserap oleh setiap komponen bangsa maupun dalam dunia pendidikan. Menurut Ruyadi (Budimansyah, 2011:331) bahwa “globalisasi yang ditandai dengan kecanggihan dibidang teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi membawa negara-negara di dunia masuk kedalam sistem jaringan global, satu dunia telah mengubah menuju peradaban dunia baru”. Apabila globalisasi tidak diantisipasi dengan pemahaman keagamaan dalam dunia pendidikan dapat menyebabkan hilangnya tatanan peradaban suatu bangsa.

Oleh sebab itu, untuk menginternalisasikan model pendidikan karakter dalam pendidikan kewarganegaraan yang berbasis portofolio di persekolahan butuh kesiapan dan kerja keras dari seluruh stekholder sekolah SMP Al- Wathan Ambon termasuk siswa dan guru mendukung secara langsung implementasi model tersebut. Penelitian ini sangat penting dilakukan pada kelas VIII1 (kelas delapan satu) pada sekolah SMP AL-Wathan. Siswa pada sekolah tersebut masih lemah dalam menunjukan karakter yang baik dan positif. Hal itu teridentifikasi dari prilaku siswa yang suka berkelahi, susah diatur, malas sekolah dan


(13)

perilaku-Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku lainnya yang melanggar ketentuan (aturan) yang berlaku di sekolah. Kondisi tersebut juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal, dalam hal ini sikap kejiwaan siswa susah diatur dan dikendalikan. Hal ini menujukan bahwa belum adanya keseriusan dari stekholder di sekolah dalam menampilkan sikap keteladan dan dedikasi yang baik terhadap siswanya. Mengapa demikian? konsep pembelajaran yang dikembangkan hanya bermuarah pada aspek pengetahuan dan hafalan terhadap objek materi yang diajarkan oleh guru. Namun pada aspek afektif atau pembentukan watak dan keperibadian siswa belum diarahkan sepenuhnya. Hal ini menunjukan bahwa belum optimalnya keseriusan guru dalam menerapkan konsep pembelajaran yang sesungguhnya. Inilah menjadi alasan kongkrit penulis melakukan penelitian dengan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio.

Oleh karena itu konsep pembelajaran harus bisa membentuk moral atau keperibadian anak didik. Kondisi moral yang baik pada diri peserta didik tercermin dari moral atau kepribadian orang tersebut. Menurut Budimansyah, (2012:5) menyatakan bahwa “jika sesorang mempunyai moral yang baik, maka akan memiliki karakter yang baik yang terwujud dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari”. Dengan demikian peran kepala sekolah pada SMP AL- Wathan perlu mengendepangkan tatanan moralitas (pembentukan jati diri siswa) agar mereka ini tumbuh menjadi generasi bangsa yang paripurna. Sehubungan dengan itu, Hidayat (Budimansyah, 2011:450) menyatakan bahwa “karakter, jati diri, dan norma perlu didudukan secara tepat dan profesional agar tidak terjadi kerancuan dan kekacauan dalam memanfaatkan dan menerapkannya baik dalam wacana maupun dalam praktik kehidupan”.

Selain faktor yang diuaraikan di atas, faktor eksternal pun turut mempengaruhi kondisi moral/kepribadian siswa. Faktor tersebut yakni peran keluarga belum maksimal memberikan perhatian dan bimbingan kepada anggota keluargannya (anak didik) berupa nasehat-nasehat keagamaan dan didikan yang lain, sehigga hal tersebut siswa kadang-kandang melakukan tindakan kejahatan berupa mimuan keras, merokok, maupun keluar rumah tanpa izin orang tua.


(14)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian pengaruh lingkungan masyarakat tanpa kontrol keluarga yang menyebabkan anak-anak didik suka melakukan perkelahian antarpelajar pada saat selesai belajar di sekolah. Tentu kondisi semacam ini diperlukan upaya kerja keras dari sekolah, keluarga dan masyarakat untuk saling mendukung dalam membina peserta didik. Dalam menyiapkan peserta didik berkualitas diperlukan pembinaan dan sentuhan rohani dari lapisan masyakarakat. Sehingga pencitraan pendidikan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh setiap elemen bangsa. Menurut Naim dan Syauqi, (2010:13) menyatakan bahwa:

Para ahli sosiologi pendidikan terdapat relasi resiprokal (timbal-balik) antara dunia pendidikian dan sosial masyarakat, relasi ini bermakna bahwa apa yang berlangsung dalam dunia pendidikan merupakan gambaran dan kondisi yang sesungguhnya di dalam kehidupan masyarakat yang kompleks. Demikian juga sebaliknya, kondisi masyarakat dalam aspek kemajuan, peradaban, dan sejenisnya dalam kondisi dunia pendidikan, oleh majunya dunia pendidikan dapat dijadikan cermin majunya masyarakat.

Berkenaan dengan itu, Gunawan dalam Naim dkk, (2010:13) menyatakan bahwa “masyarakat memiliki fungsi sebagai penerus budaya dari satu generasi ke generasi selanjutnya, proses ini berlangsung secara dinamis, sesuai dengan kondis i serta kebutuhan masyarakat”. Oleh sebab itu realisasi penerapan konsep pendidikan karakter yang lebih dioptimalisasikan dalam persekolahan adalah konsep pendidikan yang bisa menjembantani terbentukanya prilaku dan keperibadian siswa yang baik dan benar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sekolah dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat merupakan dua aspek yang sangat berpengaruh penting dalam membentuk jati diri siswa atau peserta didik.

Keluarga dan masyarakat diharapkan dapat membantu pihak sekolah dalam meluruskan sikap dan tindakan siswa. Pandangan seperti ini akan menjadi embrio bagi perekat terbentuknya kualitas pendidikan di negeri ini. Salah satu cara mengangkat derajat dan martabat suatu bangsa adalah dengan menanamkan konsep pendidikan yang berbasis nilai keimanan dan ketakwaan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kepribadian atau watak kewarganegaraan siswa.


(15)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehubungan dengan uraian yang telah dijelaskan di atas, yang berkenaan dengan kognitif dan afektif (sikap/keperibadian siswa) penting untuk diteliti. Oleh karena itu, dalam penelitain ini penulis akan menginternalisasikan tentang pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio. Hal itu penting untuk diformulasikan dalam konsep pembelajaran PKn di kelas.

Oleh karena itu pengetahuan dan sikap bisa dibentuk dengan baik. Sehubungan dengan itu, Budimansyah dan Sapriya (Budimansyah, 2012:9-10) ada lima kerangka gagasan pendidikan dan politik yang menjadi alasan dan latar belakang keberadaan model pembelajaran PKn berbasis portofolio (Project Citizen):

Pertama, bahwa demokrasi itu pada prinsipnya adalah sistem pemerintahan sendiri dan oleh karena itu perlu melibatkan warga negara secara aktif dan cerdas dalam kehidupan kewarganegaraan. Pentingnya keterlibatan warga negara ini terutama adalah dalam partisipasinya pembuatan kebijakan publik. Kedua, peserta didik diarahkan bahkan belajar bagaimana melibatkan diri dalam kehidupan kenegaraan. Peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar dan mengalami sendiri dalam berbagai aktifitas kemasyarakatan. Ketiga, pada saat peserta didik mengkaji berbagai masalah di masyarakat, mereka diberi kesempatan untuk berunding tentang berbagai ketegangan-ketegangan dalam praktek demokrasi, seperti ketegangan-ketegangan yang melibatkan hak-hak individu dan masalah kebijakan bersama, hak minoritas dan mayoritas,

serta kebebasan dan persamaan. Kempat, model pembelajaran

kewarganegaraan digunakan terutama oleh peserta didik di sekolah menengah atau remaja pada tahun-tahun awal (usia sekitar 10-15 tahun); namun dapat pula digunakan oleh peserta didik yang berusia lebih dari 15 tahun sekolah tertentu. Kelima, model pembelajaran kewarganegaraan berbasis portofolio diterapkan kepada kaum muda sebagai sumber daya kewarganegaraan yakni sebagai anggota masyarakat berharga yang gagasan dan energinya dapat diterapkan untuk isu-isu kebijakan.

Penulis sangat tertarik dengan model portofolo, sebab model ini memiliki peran yang sangat seginifikan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan efektif. Model ini siswa dilibatkan secara langsung untuk menggali infomasi penting yang berkenaan dengan topik PKn yang diajarakan. Selain itu,


(16)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa berperan aktif untuk mendiskusikan informasi tersebut di kelas untuk menemukan alternatif pemecahannya.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah

Identifikasi yang dimaksudkan disini adalah untuk memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti, baik itu mengenai konsep, fakta, fenomena, dan temuan lain. Dengan demikian dipandang perlu untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang bertalian dengan masalah diantaranya:

1. Konsep pembelajaran PKn pada SMP Al- Wathan Ambon masih sangat lemah, terutama dalam penerapan model pembelajaran. Belum ada model baru yang diterapkan dalam materi ajar di sekolah.

2. Lemahnya peran guru dalam menemukan model pembinaan karakter siswa

pada materi yang diajarakan di sekolah.

3. Lemahanya peran guru dalam memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan watak, sikap, dan keterampilan siswa dalam kegiatan ekstarakurikuler dan ko-kurikuler di sekolah SMP AL- Wathan Ambon. Sehingga hal ini sangat melemahkan peran peserta didik dalam menumbuhkan karakter kemandirian, kebersamaan, gontong- royo dan jiwa kepemimpinan maupun jiwa ketangguhan.

4. Lemahnya komitmen guru dalam hal kedisiplinan mengajar di sekolah, sehingga guru tersebut tidak bisa dijadikan teladan oleh siswa atau peserta didik.

5. Manajemen sekolah masih manaruh perhatian terutama yang berkaitan dengan kondisi jam mengajar dimana siswa dan guru belum optimal dalam menegakan kedisipilan, terutama kehadiran di sekolah.

6. Lemahanya komitmen, koordinasi antara kepala sekolah dengan guru dalam pengawasan dan pembinaan terhadap peserta didik di masyarakat


(17)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berkaitan dengan internalisasi pengamalan nilai-nilai sipritual keagamaan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dirumuskan fokus

permasalahan yakni “Bagaimana Pembentukan Karakter Siswa melalui

Model Pembelajaran PKn berbasis Portofolio pada Kelas VIII 1 Sekolah SMP AL-Wathan Ambon ” ?

Sesuai pokok permasalah penelitian yang diuraikan di atas, dapat dijabarkan beberapa pokok masalah yaitu:

1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran PKn berbasis portofolio

dalam meningkatkan karakter siswa?.

2. Bagaimana implementasi model pembelajaran PKn yang menggunakan portofolio sebagai strategi pembinaan karakter siswa ?.

3. Bagaimana kendala dan upaya dalam penggunaan model pembelajaran

PKn yang berbasis portofolio?.

4. Bagaimana karakter siswa setelah penggunaan model portofolio dalam pembelajaran PKn ?.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh informasi tentang pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn berbasis portofolio.

2. Tujuan khusus

Adapun penelitian ini secara khusus, yakni mengumpulkan, mengkaji, mereduksi dan menganalisis berbagai pengetahuan yang didapatkan diantaranya:


(18)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Untuk mengetahui perencanaan pengunaan model pembelajaran PKn

berbasis portofolio dalam membentuk karakter siswa.

b. Mengetahui implementasi model pembelajaran PKn berbasis portofolio sebagai pembinaan karakter siswa.

c. Untuk mengetahui kendala dan upaya pengunaan model pembelajaran

PKn yang berbasis portofolio yang kaitannya dengan pembinaan karkater.

d. Mengetahui dampak/pengaruh dari model pembelajaran PKn berbasis

portofolio terhadap karakter siswa. D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Teoritis

Penelitian ini sebagai bahan kajian keilmuan dalam mencermati tentang pentingnya pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis portofolio sekaligus sebagai wahana dalam memperkaya khasana ilmu pengetahuan tentang pendidikan karakter. Dapat dijadikan sebagai referensi atau pegangan bagi pihak yang berkepentingan dalam memahami kondisi bangsa saat ini.

2. Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi SMP Al- Wathan Ambon tentang

pentingnya pentingnya pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn berbasis portofolio.

b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku tentang pentingnya pembentukan karakter siswa model melalui pembelajaran PKn berbasis portofolio.

c. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat setempat tentang pentingnya model pembelajaran PKn berbasis portofolio dalam membentuk karakter warga negara.


(19)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Sebagai bahan masukan bagi pihak orang tua siswa untuk senantiasa memberikan bimbingan dan nasehat tentang pentingan pembentukan karakter anak dalam lingkungan keluarga.

E. Struktur Organisasi Tesis

Dalam tesis ini menguraikan pokok penting yang dijabarkan dalam beberapa bab diantaranya sebagai berikut: Bab I pendahuluan yang terdiri dari: a) latar belakang penelitian; b) identifikasi dan rumusan masalah penelitian; c) tujuan penelitian; d) manfaat/segnifikansi penelitian; f) struktur orgnisasi penulisan tesis.

Bab II kajian pustaka terdiri dari: a) karakter; b) konsep pendidikan karakter; c) tujuan pendidikan karakter; d) pendidikan karakter sebagai elemen dalam Pendidikan Kewarganegaraan; e) implementasi model pendidikan karakter dalam Pendidikan Kewarganegaraan; f) komponen pendidikan karakter; g) hasil penelitian terdahulu. Bab III metode penelitian terdiri dari: a) lokasi dan subjek penelitian; b) desain penelitian; c) metode penelitian; d) definisi operasional; e) instrumen penelitian; f) keabsahan data ; g) teknik pengumpulan data; h) ) dan analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan teridiri dari: a) deskripsi hasil penelitian/gambaran umum lokasi penelitian; b) deskripsi pelaksanaan tindakan; c) pembahasan hasil penelitian. Bab V kesimpulan dan rekomendasi.


(20)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Mengacu pada hasil temuan di lapangan pembentukan karakter siswa dengan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio yang telah diuraikan pada pokok pembahasan dalam bab IV, maka dipandang penting untuk dirumuskan kesimpulan sesuai dengan rumusan pertanyaan penelitian yang telah diajukan, hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio. Pada langkah ini guru sebagai pengajar mampu merespon pengunaan model tersebut dengan menyiapkan rencana strategis berupa pembuatan prangkat pembelajaran yang didalamnya meliputi silabus dan RPP. Penyiapan parangkat pembelajaran yang merupakan sebuah instrumen yang memukinkan guru untuk turtut andil dalam mengambil peran penting dalam merumuskan pokok-pokok materi pembelajaran PKn. Tentu hal semacam ini memerlukan kesungguhan dan persiapan khusus dari guru. Perecanaan pembelajaran PKn yang menggunkan model portofolio disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan pembelajaran baik mengenai bahan ajar, metode pembelajaran, tujuan pembelajaran termasuk didalamnya menganalisis dan mendeskripsikan kondisi siswa yang perlu ditanamkan nilai-nilai karakter yang baik dan positif, sehingga dengan itu guru merasa memiliki perhatian serius dalam mengajar dan mendidik peserta didik. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran PKn yang berbasis portofolio adalah langkah tepat dalam mewujudkan kualitas proses belajar mengajar di kelas.

2. Pelaksanaan atau implementasi model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio pada siswa kelas VIII 1 SMP AL-Wathan Ambon dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pencerahan dan perbaikan terhadap kualitas proses belajar mengajar, yang diharuskan terciptanya indikator


(21)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan inovatif serta dapat merangsang lahirnya interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran PKn yang berbasis portofolio adalah tanggung jawab guru sebagai fasilitator untuk melaksanaka hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan belajar mengajar termasuk didalamnya menyiapkan bahan-bahan mengajar yang diperlukan. Langkah tersebut merupakan tuntutan yang harus direspon oleh guru dalam menjawab kebekuan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas berupa lemahnya kedesiplinan siswa dalam memahami materi. Pelaksanaan model pembelajaran PKn didalamnya dilakukan mulai dari tahapan penjajakan materi, kesiapan guru dalam menerapkan model maupun kesiapan siswa dalam merlaksanakan model tersebut. Dengan demikian dapat digambarkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio memuat beberapa prinsip dasar dan itu merupakan ukuran tercapainya kualitas pelaksanaan model tersebut diantaranya sebagai berikut:

a) Pelakasanaan model portofolio dilakukan mulai dari mengidentifiksi masalah;

b) Menjadikan masalah sebagai bahan kajian kelas;

c) Menggumpulkan informasi penting yang berkenaan dengan masalah; yang telah dirumsukan; dan

d) Mengembangkan portofolio kelas dalam bentuk merumuskan

kebijakan kelas yang dilakukan oleh kelompok portofolio.

3. Kendala dan upaya dalam pelaksanaan model pembelajaran portofolio dapat dijelaskan dalam pernyataan sebagai berikut:

1) Kendala

a) Kendala portofolio dari pihak guru. Guru merupakan subjek yang sangat penting dalam proses pembelajaran, akan tetapi proses tersebut seringkali dihadapkan dengan situasi dimana guru harus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan belajar di sekolah. Kondisi yang dimaksudkan adalah mengenai kelemahan dalam


(22)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membangun komunikasi antara guru dengan pihak sekolah dalam penyediaan compuiter dalam mengakses inforamsi dan penyediaan perpustakaan yang merupakan sarana dalam mengali ilmu pengetahuan jarang dimanfaatkan oleh pihak sekolah dalam proses belajar mengajar.

b) Kendala portofolio pada siswa. Siswa adalah manusia atau warga pendidikan yang diharuskan untuk merspon apa yang menjadi kebutuhan dalam belajar termasuk merspon adanya pelaksanaan model pembelajaran portofolio. Namun kondisi pelaksanaan model tersebut tidak direspon dengan baik oleh sebagian kecil dikalangan siswa. Hal tersebut teridentifikasi dari lemahnya perhatian mereka terhadap pembelajaran portofolio. Salah satu hal yang mendasar dari kelamahan itu adalah mengenai sikap siswa yang susah diatur, ribut disaat guru mengajar. Tentu hal yang demikian diperlukan gerakan moral dari guru untuk berja sama dengan pihak sekolah dalam meluruskan kondisi siswa tersebut.

2) Upaya

a) Persiapan Guru. Guru sebagai pelaksana model pembelajaran

diharuskan mengidentifikasi adanya keperluan yang harus disiapkan mulai dari penguasaan model ( langkah-langkah model portofolio) maupun aspek lain yang memukinkan untuk disiapkan termasuk kesiapan fisik. Dengan itu internalisasi model portofolio menjadi embrio bagi terbentuknya nilai-nilai karakter di sekolah.

b) Persiapan Siswa. Siswa sebagai faktor pendukung dalam proses belajar diharapkan dapat merspon pelaksanaan model pembelajaran portofolio dengan menyiapkan alat tulis, buku dan hal-hal lain yang diperlukan.

c) Budaya sekolah. Sekolah merupakan wahana/tempat terbangunnya

hubungan komunikasi yang sinergis antara guru dengan siswa dalam menciptakan suasana lingkungan yang nyaman. Untuk menciptkan kondisi yang demikian, diupayakan terbanggunnya iklim sekolah yang


(23)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kondusif mulai dari sikap keteladanan, kedisiplinan dari semua stekholder sekolah, sehingga pelaksanaan model pembelajaran portofolio mendapat dukungan yang intensip dari komponen sekolah tersebut.

4. Pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn yang

berbasis portofolio telah melahirkan pengaruh yang segenifikan dalam diri siswa yakni pada saat guru menyampaikan salam dihadapan peserta didik, siswa merasa termotivasi untuk ikut mengambil bagian dalam menyampaikan salam tersebut baik pada saat dia berada di kalas maupun pada saat bermain di halaman sekolah. Kondisi semacam ini mengharuskan kepada guru dan seluruh komponen sekolah harus sinergis dalam mendidik anak-anak atau peserta didik agar mereka ini tumbuh menjadi generasi yang soleh/soleha yang memilki keprbadian yang dapat dijadikan panutan oleh orang yang ada disekitarnya baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat. Tiga lingkungan yang ada merupakan bagian penting dalam menanamkan pondasi karakter yang baik.

Sekolah SMP Al-Wathan Ambon merupakan salah satu sekolah yayasan Islam yang didalamnya serat dengan pembinaan nilai-nilai keagamaan, tentu hal yang demikan diperlukan teladan yang baik dari seorang guru pada saat mereka ini mengajarkan akhalak atau karakter dihadapan siswa, sehingga pembinaan tersebut tidak interferstasikan negatif oleh siswa sendiri.

Oleh karena itu kondisi sekolah yang ideal dan dikatakan berkualitas adalah sekolah yang mampu menciptkan tunas generasi bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Allah subuhahuata’ala, berakhalak mulai, serta memunyai jiwa kemandirian. Dengan demikan dalam membangun moralitas bangsa dan negara ini adalah terletak dari kemantangan jiwa atau kepribadian manusianya. Indikator tersebut merupakan ukuran dan barometer utama dalam menciptkan lingkungan masyarakat yang humanis, terjalin ukuwah persaudaraan serta mengindari diri dari sikap


(24)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

desintegrasi/perpecahan. Dengan demikian proses belajar mengajar yang dilalukan di kelas sangat penting diajarkan konsep penanaman nilai-nilai karakter. Model pembelajaran yang berbasis portofolio sangat tepat dan mendapat respon yang baik di hadapan peserta didik di sekolah SMP AL-Wathan Ambon maupun di dewan guru. Indikator keberhasilan pencapaian pelaksanaan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio telah melahirkan nilai karakter positif baik nilai religius, nilai kemandirian,

tanggung jawab, nilai peduli lingkungan/sosial, maupun nilai

nasionalisme. Nilai tersebut terakumulasi secara langsung dalam nilai-nilai yang berhungan dengan Allah SWT, nilai yang berhungan dengan diri sendiri, nilai yang berhubungan dengan sesama, dan nilai yang berhubungan dengan bangsa dan negara. Tentu nilai yang telah dijabarkan secara sefesifikasi diatas adalah modal dasar bagi terbentukanya generas emas yang berkualitas.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, peneliti merekomendasikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio pada sekolah SMP Al-Wathan Ambon sebagai berikut:

1. Kepada pemerintah Kota Ambon khususnya Dinas Pendidikan bahwa

implementasi model pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn yang

berbasis portofolio penting untuk dijadikan ukuran dalam

mengembangkan pengetahuan siswa serta pembentukan akhalak /kepribadian peserta didik. Sebab model tersebut mengandung aspek penting yang terkandung didalamnya yakni adanya proses penanaman nilai karakte yang baik.

2. Kepada Masyarakat Kota Ambon bahwa penerapan model pembelajaran

yang berbasis portofolio adalah wahana dalam menumbuh kembangakan sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan yang ada. Karena hakikat


(25)

Harmin Samiun, 2014

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran model portfolio ini mengharuskan siswa untuk bisa membangun komunikasi yang baik dengan orang lain yang ada disekitarnya.

3. Kepada pihak sekolah SMP Al-Wathan Ambon sebagai penyelenggara

pendidikan dan tempat terjalinnya komunikasi dengan siswa, diharuskan untuk membiasakan guru dan siswa membangun mitra kerja sama yang baik dalam penanaman nilai-nilai karakter dengan menerapkan model portofolio sebagai media interaktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Untuk mewujudkan hal yang demikan diperlukan sinergitas antara kompenen sekolah tersebut.

4. Untuk peneliti bahwa pembentukan karakter siswa melalui model

pembelajaran PKn yang berbasis portifolio sebagai bagian memperdalam

wawasan pengetahuan serta dapat dijadikan rujukan dalam


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Mengacu pada hasil temuan di lapangan pembentukan karakter siswa dengan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio yang telah diuraikan pada pokok pembahasan dalam bab IV, maka dipandang penting untuk dirumuskan kesimpulan sesuai dengan rumusan pertanyaan penelitian yang telah diajukan, hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio. Pada

langkah ini guru sebagai pengajar mampu merespon pengunaan model tersebut dengan menyiapkan rencana strategis berupa pembuatan prangkat pembelajaran yang didalamnya meliputi silabus dan RPP. Penyiapan parangkat pembelajaran yang merupakan sebuah instrumen yang memukinkan guru untuk turtut andil dalam mengambil peran penting dalam merumuskan pokok-pokok materi pembelajaran PKn. Tentu hal semacam ini memerlukan kesungguhan dan persiapan khusus dari guru. Perecanaan pembelajaran PKn yang menggunkan model portofolio disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan pembelajaran baik mengenai bahan ajar, metode pembelajaran, tujuan pembelajaran termasuk didalamnya menganalisis dan mendeskripsikan kondisi siswa yang perlu ditanamkan nilai-nilai karakter yang baik dan positif, sehingga dengan itu guru merasa memiliki perhatian serius dalam mengajar dan mendidik peserta didik. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran PKn yang berbasis portofolio adalah langkah tepat dalam mewujudkan kualitas proses belajar mengajar di kelas.

2. Pelaksanaan atau implementasi model pembelajaran PKn yang berbasis

portofolio pada siswa kelas VIII 1 SMP AL-Wathan Ambon dilakukan

sebagai upaya untuk memberikan pencerahan dan perbaikan terhadap kualitas proses belajar mengajar, yang diharuskan terciptanya indikator


(2)

pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan inovatif serta dapat merangsang lahirnya interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran PKn yang berbasis portofolio adalah tanggung jawab guru sebagai fasilitator untuk melaksanaka hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan belajar mengajar termasuk didalamnya menyiapkan bahan-bahan mengajar yang diperlukan. Langkah tersebut merupakan tuntutan yang harus direspon oleh guru dalam menjawab kebekuan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas berupa lemahnya kedesiplinan siswa dalam memahami materi. Pelaksanaan model pembelajaran PKn didalamnya dilakukan mulai dari tahapan penjajakan materi, kesiapan guru dalam menerapkan model maupun kesiapan siswa dalam merlaksanakan model tersebut. Dengan demikian dapat digambarkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio memuat beberapa prinsip dasar dan itu merupakan ukuran tercapainya kualitas pelaksanaan model tersebut diantaranya sebagai berikut:

a) Pelakasanaan model portofolio dilakukan mulai dari mengidentifiksi

masalah;

b) Menjadikan masalah sebagai bahan kajian kelas;

c) Menggumpulkan informasi penting yang berkenaan dengan masalah;

yang telah dirumsukan; dan

d) Mengembangkan portofolio kelas dalam bentuk merumuskan

kebijakan kelas yang dilakukan oleh kelompok portofolio.

3. Kendala dan upaya dalam pelaksanaan model pembelajaran portofolio

dapat dijelaskan dalam pernyataan sebagai berikut:

1) Kendala

a) Kendala portofolio dari pihak guru. Guru merupakan subjek yang

sangat penting dalam proses pembelajaran, akan tetapi proses tersebut seringkali dihadapkan dengan situasi dimana guru harus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan belajar di sekolah. Kondisi yang dimaksudkan adalah mengenai kelemahan dalam


(3)

membangun komunikasi antara guru dengan pihak sekolah dalam penyediaan compuiter dalam mengakses inforamsi dan penyediaan perpustakaan yang merupakan sarana dalam mengali ilmu pengetahuan jarang dimanfaatkan oleh pihak sekolah dalam proses belajar mengajar.

b) Kendala portofolio pada siswa. Siswa adalah manusia atau warga

pendidikan yang diharuskan untuk merspon apa yang menjadi kebutuhan dalam belajar termasuk merspon adanya pelaksanaan model pembelajaran portofolio. Namun kondisi pelaksanaan model tersebut tidak direspon dengan baik oleh sebagian kecil dikalangan siswa. Hal tersebut teridentifikasi dari lemahnya perhatian mereka terhadap pembelajaran portofolio. Salah satu hal yang mendasar dari kelamahan itu adalah mengenai sikap siswa yang susah diatur, ribut disaat guru mengajar. Tentu hal yang demikian diperlukan gerakan moral dari guru untuk berja sama dengan pihak sekolah dalam meluruskan kondisi siswa tersebut.

2) Upaya

a) Persiapan Guru. Guru sebagai pelaksana model pembelajaran

diharuskan mengidentifikasi adanya keperluan yang harus disiapkan mulai dari penguasaan model ( langkah-langkah model portofolio) maupun aspek lain yang memukinkan untuk disiapkan termasuk kesiapan fisik. Dengan itu internalisasi model portofolio menjadi embrio bagi terbentuknya nilai-nilai karakter di sekolah.

b) Persiapan Siswa. Siswa sebagai faktor pendukung dalam proses

belajar diharapkan dapat merspon pelaksanaan model pembelajaran portofolio dengan menyiapkan alat tulis, buku dan hal-hal lain yang diperlukan.

c) Budaya sekolah. Sekolah merupakan wahana/tempat terbangunnya

hubungan komunikasi yang sinergis antara guru dengan siswa dalam menciptakan suasana lingkungan yang nyaman. Untuk menciptkan kondisi yang demikian, diupayakan terbanggunnya iklim sekolah yang


(4)

kondusif mulai dari sikap keteladanan, kedisiplinan dari semua stekholder sekolah, sehingga pelaksanaan model pembelajaran portofolio mendapat dukungan yang intensip dari komponen sekolah tersebut.

4. Pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn yang

berbasis portofolio telah melahirkan pengaruh yang segenifikan dalam diri siswa yakni pada saat guru menyampaikan salam dihadapan peserta didik, siswa merasa termotivasi untuk ikut mengambil bagian dalam menyampaikan salam tersebut baik pada saat dia berada di kalas maupun pada saat bermain di halaman sekolah. Kondisi semacam ini mengharuskan kepada guru dan seluruh komponen sekolah harus sinergis dalam mendidik anak-anak atau peserta didik agar mereka ini tumbuh menjadi generasi yang soleh/soleha yang memilki keprbadian yang dapat dijadikan panutan oleh orang yang ada disekitarnya baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat. Tiga lingkungan yang ada merupakan bagian penting dalam menanamkan pondasi karakter yang baik.

Sekolah SMP Al-Wathan Ambon merupakan salah satu sekolah yayasan Islam yang didalamnya serat dengan pembinaan nilai-nilai keagamaan, tentu hal yang demikan diperlukan teladan yang baik dari seorang guru pada saat mereka ini mengajarkan akhalak atau karakter dihadapan siswa, sehingga pembinaan tersebut tidak interferstasikan negatif oleh siswa sendiri.

Oleh karena itu kondisi sekolah yang ideal dan dikatakan berkualitas adalah sekolah yang mampu menciptkan tunas generasi bangsa yang

beriman dan bertakwa kepada Allah subuhahuata’ala, berakhalak mulai,

serta memunyai jiwa kemandirian. Dengan demikan dalam membangun moralitas bangsa dan negara ini adalah terletak dari kemantangan jiwa atau kepribadian manusianya. Indikator tersebut merupakan ukuran dan barometer utama dalam menciptkan lingkungan masyarakat yang humanis, terjalin ukuwah persaudaraan serta mengindari diri dari sikap


(5)

desintegrasi/perpecahan. Dengan demikian proses belajar mengajar yang dilalukan di kelas sangat penting diajarkan konsep penanaman nilai-nilai karakter. Model pembelajaran yang berbasis portofolio sangat tepat dan mendapat respon yang baik di hadapan peserta didik di sekolah SMP AL-Wathan Ambon maupun di dewan guru. Indikator keberhasilan pencapaian pelaksanaan model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio telah melahirkan nilai karakter positif baik nilai religius, nilai kemandirian,

tanggung jawab, nilai peduli lingkungan/sosial, maupun nilai

nasionalisme. Nilai tersebut terakumulasi secara langsung dalam nilai-nilai yang berhungan dengan Allah SWT, nilai yang berhungan dengan diri sendiri, nilai yang berhubungan dengan sesama, dan nilai yang berhubungan dengan bangsa dan negara. Tentu nilai yang telah dijabarkan secara sefesifikasi diatas adalah modal dasar bagi terbentukanya generas emas yang berkualitas.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, peneliti merekomendasikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa melalui model pembelajaran PKn yang berbasis portofolio pada sekolah SMP Al-Wathan Ambon sebagai berikut:

1. Kepada pemerintah Kota Ambon khususnya Dinas Pendidikan bahwa

implementasi model pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn yang

berbasis portofolio penting untuk dijadikan ukuran dalam

mengembangkan pengetahuan siswa serta pembentukan akhalak /kepribadian peserta didik. Sebab model tersebut mengandung aspek penting yang terkandung didalamnya yakni adanya proses penanaman nilai karakte yang baik.

2. Kepada Masyarakat Kota Ambon bahwa penerapan model pembelajaran

yang berbasis portofolio adalah wahana dalam menumbuh kembangakan sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan yang ada. Karena hakikat


(6)

pembelajaran model portfolio ini mengharuskan siswa untuk bisa membangun komunikasi yang baik dengan orang lain yang ada disekitarnya.

3. Kepada pihak sekolah SMP Al-Wathan Ambon sebagai penyelenggara

pendidikan dan tempat terjalinnya komunikasi dengan siswa, diharuskan untuk membiasakan guru dan siswa membangun mitra kerja sama yang baik dalam penanaman nilai-nilai karakter dengan menerapkan model portofolio sebagai media interaktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Untuk mewujudkan hal yang demikan diperlukan sinergitas antara kompenen sekolah tersebut.

4. Untuk peneliti bahwa pembentukan karakter siswa melalui model

pembelajaran PKn yang berbasis portifolio sebagai bagian memperdalam

wawasan pengetahuan serta dapat dijadikan rujukan dalam