PEMBELAJARAN PARTIKEL DASAR BAHASA JEPANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA : Studi Kasus Di SMAN 24 Bandung.

(1)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

PEMBELAJARAN PARTIKEL DASAR BAHASA JEPANG

MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

(Studi Kasus Di SMAN 24 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh

Rizsca Artnesa Fitry NIM 0805971

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

==================================================================

Penggunaan Partikel Dasar Bahasa

Jepang Menggunakan Multimedia

(Studi Kasus di SMAN 24 Bandung)

Oleh Rizsca Artnesa Fitry

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Rizsca Artnesa Fitry 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Rizsca Artnesa Fitry

NIM : 0805971

Judul :

SK Dekan No. : 125/UN.40.3/DT/2013

Disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui,

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi kasus di SMAN 24 Bandung)

Pembimbing II

Dra. Hj. Melia Dewi J., M.Hum., M.Pd. NIP. 196105061987032001 Pembimbing I

Drs. Sugihartono, M.A. NIP. 196301041988031003

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra.Neneng Sutjiati, M.Hum. NIP. 196011081986012001


(4)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi Kasus di SMAN 24 Bandung)

Nama : Rizsca Artnesa Fitry

NIM : 0805971

ABSTRAK

Materi awal yang diajarkan kepada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar seperti pelajar SMA diantaranya adalah penggunaan pola kalimat dasar bahasa Jepang yang di dalamnya ada partikel-partikel bahasa Jepang. Partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya lebih banyak dan lebih spesifik dibandingkan dengan partikel bahasa Indonesia.

Dari penjelasan diatas partikel dalam bahasa Jepang dianggap salah satu materi yang sulit dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar karena memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kesulitan tersebut akan dapat diatasi dengan penggunaan media yang sesuai dengan materi bahasan. Sehingga penulis melakukan penelitian mengenai “Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan

Multimedia” dalam upaya untuk pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang dalam

kelas secara nyata dan untuk mengetahui tanggapan pembelajar terhadap media tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif studi kasus. Sampel penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas XII IPS 2 SMAN 24 Bandung Semester 2 tahun Ajaran 2012/2013.

Berdasarkan hasil analisis data, nilai tes setelah siswa diberikan treatment diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 77, 47. Hasil pembelajaran menunjukkan pembelajaran tersebut sudah cukup baik. Karena rata-rata hasil postest menunjukkan nilai di atas KKM di sekolah yang bersangkutan. (KKM Bahasa Jepang kelas XII= 73).

Dari hasil angket data yang diperoleh sebagian besar siswa menganggap multimedia ini menarik dan dapat membantu siswa dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang. Penjelasan partikel dasar dalam media ini juga cukup jelas dan siswa senang mempelajari partikel dasar bahasa Jepang. Media ini membantunya agar bersemangat dan tertarik untuk mempelajari partikel dasar bahasa Jepang serta dengan adanya media ini membuat keingintahuannya tentang partikel dasar bahasa Jepang bertambah besar.


(5)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Learning Elementary Particles of Japanese Language Using Multimedia

(Case Study in 24 Bandung Senior High School)

Name: Rizsca Artnesa Fitry NIM: 0805971

ABSTRACT

Starting material taught Japanese language learners as the basic level of which is the use of high school students basic Japanese sentence patterns in which no Japanese particles. There are a lot of particles in Japanese and more specific than the particles of the Indonesian language.

From the above explanation of particles in Japanese is considered one of the more difficult to understand the basic level of Japanese language learners because they have different functions. These difficulties will be overcome by the use of media in accordance with the subject matter. So the authors conducted a study on "Learning Elementary Particles of Japanese Language Using Multimedia" in an effort to learning Japanese elementary particles in a real classroom, and to see what the learner to the media.

The research was conducted using a descriptive case study method. The sample was 30 students of class XII IPS 2 of 24 Bandung Senior High School two semester of 2012/2013years.

Based on the analysis of data, students are given the test scores after treatment obtained average grade of 77, 47. Learning outcomes indicate that learning is good enough. Since the average posttest results showed values above KKM in school. (KKM Japanese language class XII = 73).

From the results of questionnaire data obtained most students consider this exciting multimedia and can assist students in learning Japanese elementary particles. Explanation of elementary particles in the medium is also quite clear and the students enjoy learning Japanese elementary particles. This media helped so eager and interested to learn Japanese elementary particles as well as by the media makes curiosity about Japanese elementary particles increases.


(6)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

チメ イ 日本語基礎 詞学習させ い

(Bandung24国立高等学校 ケ タ す )

名前 カ ネサ フ

学生番号 5

要旨

高等学校生 う 基礎 日本語 学習者 教え た教材 そ 一

日本語 詞 あ日本語 文書 使用 あ ン ネシ 語 詞 日

本語 詞 ほう 特殊 数 多い あ そ 故 日本語 詞

基礎 日本語 学習者 対し 難しい教材 あ 文型 作用

違う あ そ 困難 相応しい討論教材 使用させたメ

乗 越え 以上 筆者 実際 ク 日本語

基礎 詞 学習し チメ 試しす た 力 あ 学習者

そ メ い 意 見 あ 調 べ ゆ え 筆 者

チメ イ 日本語基礎 詞学習させ い 研究す

本研究 ケ タ ク プ 法 言う方法 使用す

本研究 サンプ 2012/2013 学 Bandung 第 24 国立高等学校

XII IPS 2 ク 30人 した

タ 分析 結果 学生 得点 取得 待遇 上

ク 均点 77.47 取得さ た 学習させ 結果 良い 示

す 均値 そ 学校 KKM 疑点合格 代わ (12

ク 日本語 教材 疑点合格=73)

ンケ 分析 結果 ほ 学生 日本語 基礎

詞教学 メ イ 面白い 学生 考え メ

イ 詞 説明 学生 十分明 考え 学生 日本語 詞 勉強

す 愉快 た メ イ 学生 や 気 浮 出す 日本語

詞 勉強す 魅惑さ メ イ あ 日本語 詞


(7)

xv

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... . i

ABSTRAK... iv

SINOPSIS... vi

DAFTAR ISI... xv

DAFTAR TABEL ……… xviii

DAFTAR GAMBAR ……… xix

DAFTAR LAMPIRAN ……… xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2Rumusan dan Batasan Masalah... 5

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6

1.4Anggapan Dasar……….. 7

1.5Definisi Operasional………... 7

1.6Metode Penelitian... 8

1.7Populasi dan Sampel Penelitian……….. 9

1.8Instrumen Penelitian………... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1Media Pembelajaran... 11

1. Pengertian Media………. 11

2. Jenis Media……….. 12


(8)

xvi

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kriteria Memilih Media pembelajaran………. 15

2.2Multimedia……... 17

1. Pengertian Multimedia………... 17

2. Manfaat Multimedia………... 18

2.3Partikel Bahasa Jepang (Joshi)………... 19

1. Pengertian Dan Karakteristik Partikel Bahasa Jepang (Joshi)…… 19

2. Sifat Joshi Dalam Bahasa Jepang………... 21

3. Jenis-jenis Joshi……….. 21

4. Partikel Dasar Bahasa Jepang (Joshi)………. 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Metode Penelitian... 29

3.2Populasi dan Sampel Penelitian... 31

3.3Instrumen Penelitian... 32

1. Angket... 33

2. Tes……… 34

3.4Teknik Pengumpulan Data... 37

3.5Teknik Pengolahan Data... 52

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1Pengambilan Data………... 56

4.2Analisis Data Hasil Tes………. 56


(9)

xvii

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 68 B. Saran... 69 DAFTAR PUSTAKA... 70 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

xviii

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket…………... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal…………... 35

Tabel 3.3 Standar Nilai………. 53

Tabel 3.4 Interprestasi Data Angket………... 55

Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa... 57

Tabel 4.2 Data Hasil Angket No 1…………... 61

Tabel 4.3 Data Hasil Angket No 2... 62

Tabel 4.4 Data Hasil Angket No 3... 63

Tabel 4.5 Data Hasil Angket No 4………... 63

Tabel 4.6 Data Hasil Angket No 5... 64

Tabel 4.7 Data Hasil Angket No 6...………. 65


(11)

xix

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Slide 1 Tampilan awal…... 42

Gamba r3.2 Slide 2 Definisi partikel dasar... 42

Gambar 3.3 Slide 3 Point-point partikel... 43

Gambar 3.4 Slide 4... 43

Gambar 3.5 Slide 8... 43

Gambar 3.6 Slide 12 ... 44

Gambar 3.7 Slide 16 ……….….. 44

Gambar 3.8 Slide 19………... 44

Gambar 3.9 Kalimat berpartikel ‘wa’………. 44

Gambar 3.10 Kalimat berpartikel ‘ga’……… 44

Gambar 3.11 Kalimat berpartikel ‘ni’………. 45

Gambar 3.12 Kalimat berpartikel ‘e’……….. 45

Gambar 3.13 Kalimat berpartikel ‘o’……….. 45

Gambar 3.14 Slide Kuis 1………... 45

Gambar 3.15 Slide Kuis 2………... 45

Gambar 3.16 Slide Kesimpulan……….. 46

Gambar 3.17 Slide Penutup………. 46


(12)

xx

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN A. BAHAN AJAR

1. RPP

B. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Angket dan Kisi-Kisinya 2. Post-test dan Kisi-kisinya 3. Format Observasi

C. DATA HASIL PENELITIAN

1. Data Hasil Angket Kelas XII IPS 2 2. Data Hasil Post-test Kelas XII IPS 2 3. Data Hasil UTS (Pre Test) Kelas XII IPS 2 D. SURAT PERIZINAN

1. Lembar ExpertJudgement 2. SK Skripsi

3. Surat Izin Penelitian E. LAIN-LAIN

1. Dokumentasi Kegiatan Penelitian 2. Gambar Media


(13)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi berupa kata-kata yang disusun dan diungkapkan kembali kepada orang lain. Di Indonesia tidak hanya diajarkan bahasa Indonesia saja, tetapi juga diajarkan bahasa-bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman dan sebagainya. Bahasa tersebut memang berkedudukan sebagai bahasa asing di Indonesia. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, bahasa-bahasa tersebut menjadi suatu syarat yang penting demi kelancaran berkomunikasi dengan dunia Internasional.

Demikian pula dengan bahasa Jepang yang merupakan bahasa asing kedua yang dipelajari penulis. Bahasa Jepang sudah lama berkembang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia kini menjadikan bahasa Jepang sebagai syarat untuk dapat bekerja di tempatnya, menjamurnya kursus-kursus bahasa Jepang, dibukanya program studi bahasa ataupun sastra Jepang di berbagai universitas di Indonesia, dan bahkan hampir di berbagai sekolah menengah atas di Indonesia pun sudah diperkenalkan bahasa Jepang.


(14)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Secara garis besar, tujuan utama pembelajaran bahasa Jepang di SMA adalah agar siswa mengenal dan mampu mengaplikasikan bahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tahapan ini siswa tidak dibiarkan untuk menganalisis lebih lanjut ataupun mengaplikasikan tata bahasa Jepang secara lebih mendalam.

Materi awal yang diajarkan kepada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar seperti pelajar SMA diantaranya adalah penggunaan pola kalimat dasar yang di dalamnya ada partikel-partikel bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia ada partikel dalam kebahasaannya. Tetapi, partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya lebih banyak dan lebih spesifik dibandingkan dengan partikel bahasa Indonesia.

Menurut Sudjianto (2000:1) istilah partikel (joshi) ditulis dengan dua buah kanji; kanji pertama dibaca Jo dapat dibaca juga tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong, sedangkan kanji kedua dibaca shi memiliki makna yang sama dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Partikel (joshi) adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan tidak dapat berdiri sendiri yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan; arti, hubungan, penekanan, pertanyaan, keraguan, dan lainnya dalam suatu kalimat bahasa Jepang yang baik dalam ragam lisan maupun tulisan. Partikel (joshi) dalam Bahasa Jepang memiliki fungsi untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lain di dalam sebuah kalimat, serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi (Sudjianto, 2004: 181).


(15)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Dari penjelasan diatas, partikel dalam bahasa Jepang dianggap salah satu materi yang sulit dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar karena memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung konteks kalimatnya. Sebagai suatu kesatuan yang berdiri sendiri, partikel tidak memiliki arti. Sebuah partikel mungkin dapat didefinisikan sebagai bagian yang tak dapat ditafsirkan dalam sebuah percakapan, memiliki kemutlakan arti tersendiri yang bebas ikatan, melengkapi dirinya sendiri dalam bagian-bagian pembicaraan, yang dengan demikian ia menempatkan dirinya dalam sebuah konteks. Oleh karena itu, suatu kata yang hanya terdiri atas partikel saja, mungkin tidak berarti apa-apa. Tetapi, dengan menambahkan kata lain, akan membawa suatu perbedaan besar. Sebagai contoh, sebuah frasa seperti Tokyo ni (di Tokyo) mungkin sudah dapat memenuhi fungsi komunikatif, tetapi kata ni tersebut kalau berdiri sendiri, tidak dapat memberikan arti apa-apa. Kaidah bahasa yang disepakati dalam Bahasa Jepang mungkin sekali bahwa partikelnya sesungguhnya tidak mempunyai arti, kecuali arti yang berhubungan dengan konteksnya. Selain itu, dalam mata pelajaran bahasa Jepang di tingkat SMA sendiri tidak ada materi yang khusus membahas mengenai partikel bahasa Jepang, sehingga pembelajar bahasa Jepang di SMA kurang begitu memahami fungsi dan perbedaan masing-masing partikel.

Sebelum ilmu teknologi berkembang pesat seperti sekarang, proses belajar mengajar yang biasa dilakukan baik itu di sekolah maupun tempat bimbingan belajar sampai perguruan tinggi tidak lepas dari buku dan papan tulis. Hal ini membuat proses belajar mengajar menjadi membosankan. Banyak pembelajar yang menjadi


(16)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

kurang semangat atau kurang memberikan perhatian terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar saat di kelas dikarenakan proses belajar yang monoton. Disamping itu, karena sulitnya pembelajaran partikel-partikel dasar pada siswa tingkat sekolah menengah atas, diperlukan adanya kreatifitas pengajar dalam memberdayakan media dalam pembelajaran partikel agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Kesulitan siswa dalam proses pembelajaran akan dapat diatasi dengan penggunaan media yang sesuai dengan materi bahasan.

Multimedia sekiranya dapat dijadikan salah satu upaya yang tepat dan menjadi alternatif bagi pengajar bahasa Jepang untuk mengajarkan partikel-partikel dasar kepada siswa SMA. Pada saat ini kehadiran teknologi multimedia, bukan lagi menjadi barang mewah, karena harganya bisa dijangkau oleh segenap lapisan masyarakat untuk memiliki dan menikmatinya sebagai media pembelajaran yang menarik, interaktif, dan mampu mengembangkan kecakapan personal secara optimal, baik kecakapan kognitif, afektif, psikomotorik, emosional dan spiritual. Hal ini amat memungkinkan ketika ruang belajar di luar gedung sekolah telah menghasilkan berbagai produk audiovisual yang bernilai edukatif, mulai dari mata pelajaran yang disajikan dalam bentuk kuis, ataupun dalam bentuk penceritaan dan berbagai permainan yang memukau.

“Multimedia adalah presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Multimedia merujuk pada teknologi untuk menyajikan materi dalam bentuk verbal dan visual.” (Mayer, 2009 :3)


(17)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Sedangkan menurut Indarsjah Tirtawidjadja, “ Multimedia adalah perwujudan sekumpulan atau berbagai media yang membawakan pesan sangat agresif dari pelontarnya untuk disampaikan pada khalayak ramai. “ (Indarsjah Tirtawidjaja, 2001)

Multimedia memungkinkan kita untuk mendapatkan tampilan dalam bentuk yang jauh lebih kaya daripada media tabel dan grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video bergerak atau animasi dan mendengar suara stereo, perekaman suara atau alat musik..

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang dengan Menggunakan Multimedia

1.2RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis utarakan di atas, secara umum masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimana hasil pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang pada siswa dengan menggunakan multimedia?

2) Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang dengan menggunakan multimedia?

Untuk menghindari pembiasan masalah yang telah ditetapkan di atas, penulis menetapkan batasan-batasan masalah sebagai berikut :


(18)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

1) Yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan siswa sesudah menggunakan multimedia dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang dalam bentuk tes khusus dan kuis yang ada dalam multimedia.

2) Penelitian ini hanya akan meneliti respon siswa terhadap media yang disajikan dalam pembelajaran partikel-partikel dasar bahasa Jepang tingkat SMA melalui angket.

1.3TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah dirumuskan. Berdasarkan hal itu, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang dengan menggunakan multimedia.

2) Untuk mengetahui respon siswa dalam mempelajari partikel-partikel dasar bahasa Jepang dengan menggunakan multimedia.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagi siswa, diharapkan dapat memudahkan proses belajar partikel dasar bahasa Jepang dengan menggunakan multimedia, guna meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami partikel dasar bahasa Jepang.


(19)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) 2) Bagi guru bidang studi, diharapkan dapat memudahkan pembelajaran dan

menciptakan suasana pembelajaran bahasa Jepang yang menyenangkan dan mudah dipahami khususnya dalam pembelajaran partikel dasar dengan menggunakan multimedia.

3) Bagi pemerhati pendidikan dan dunia pendidikan pada umumnya, dapat menjadi salah satu media dan pendekatan yang variatif dalam pembelajaran bahasa Jepang dan menjadi kajian penelitian berikutnya.

1.4ANGGAPAN DASAR

“Anggapan dasar adalah suatu teori yang dijadikan sebagai kerangka berpikir oleh peneliti yang telah diyakini kebenarannya.” (Danasasmita dan Sutedi, 1996: 13) Dalam penelitian ini penulis menggunakan anggapan dasar bahwa multimedia memiliki tingkat efektifitas yang tinggi dalam pembelajaran. Karena multimedia mampu menyajikan tampilan audio visual yang utuh sehingga memungkinkan pemakainya melakukan navigasi, interaksi, berkreasi dan berkomunikasi. Sehingga selain bernilai efektif multimedia juga memiliki efisiensi yang baik.

1.5 DEFINISI OPERASIONAL

1) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada


(20)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar belajar dengan baik.

2) Media Pembelajaran adalah segala alat yang digunakan oleh guru dan pembelajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Subyakto, 1993: 206)

3) Partikel Dasar, (Joshi) adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan tidak bisa berdiri sendiri yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan arti, hubungan, penekanan, pertanyaan, keraguan dan lainnya dalam suatu kalimat bahasa Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam tulisan. (Sugihartono, 2001: viii)

4) Multimedia adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat ber-navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. (Fred T. Hofstetter, Multimedia Literacy, 2001: 3)

5) Hasil pembelajaran yang dimaksud adalah hasil tes khusus yang di buat dan diselenggarakan dalam rangka penelitian ini.

1.6METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yakni penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, manjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara actual (Sutedi, (2009:58)). Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini untuk


(21)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) menggambarkan perencanaan, pelaksanaan, hasil belajar dan tanggapan siswa menggunakan multimedia dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang. jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam metode ini yakni studi kasus. Studi kasus menurut Bigdan dan Biklen dalam Syamsudin dan Damaianti (2007:175) “merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar ( a detailed examination of one setting) atau satu orang subjek (one single subjek) atau satu tempat penyimpanan dokumen (one single depository of documents) atau satu peristiwa tertentu (one particular event)”.

1.7POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1) Populasi

a) Objek yang dijadikan responden yaitu siswa kelas XII di SMAN 24 Bandung. b) Kemampuan yang akan dianalisis yaitu penguasaan siswa dalam pembelajaran

partikel-partikel dasar bahasa Jepang. 2) Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang siswa SMAN 24 Bandung Kelas XII tahun ajaran 2011/2012 yang dipilih secara purposif, di mana pemilihan sampel dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri, dengan maksud atau tujuan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Sutedi, 2009: 181). Penulis


(22)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

mengambil teknik purposif berdasarkan pertimbangan kesesuaian objek penelitian dengan tingkat kemampuan siswa kelas XII.

1.8INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah instrument non-tes dan non-tes. Instrumen non-non-tes yang terdiri dari angket, sedangkan instrumen berupa tes adalah soal post test. Yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Tes

Post test dilakukan oleh sekelompok siswa yang menjadi sampel penelitian. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa dalam pembelajaran partikel-partikel dasar dalam bahasa Jepang setelah menggunakan multimedia.

2) Angket

Diberikan kepada siswa dengan tujuan mendapatkan informasi tentang tanggapan, kesulitan-kesulitan dan minat siswa terhadap multimedia yang digunakan.

3) Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan informasi melalui beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun website yang mendukung kelancaran proses penelitian.


(23)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis data tes setelah siswa diberikan treatment diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 77, 47. Hasil pembelajaran menunjukkan pembelajaran tersebut sudah cukup baik karena rata-rata hasil postest menunjukkan nilai di atas KKM di sekolah yang bersangkutan. (KKM Bahasa Jepang kelas XII= 73).

2. Berdasarkan hasil analisis data angket disimpulkan bahwa tanggapan dari pembelajar terhadap pembelajaran menggunakan media ini cukup baik karena berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan sebagian besar siswa menganggap multimedia ini menarik dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang (63,33%), yang menganggap multimedia ini dapat membantu siswa dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang ada 90%, yang menyatakan bahwa penjelasan dalam media ini cukup memadai bagi siswa dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang sebanyak 93,33%, yang menyatakan bahwa penjelasan partikel dasar dalam media ini cukup jelas bagi


(24)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

siswa 90%, yang senang mempelajari partikel dasar bahasa Jepang dengan menggunakan media ini 56,67%, yang mengatakan bahwa media ini membantunya agar bersemangat dan tertarik untuk mempelajari partikel dasar bahasa Jepang 63,33%, dan yang menyatakan bahwa dengan adanya media ini membuat keingintahuan tentang partikel dasar bahasa Jepang bertambah besar 56,67%.

5.2 SARAN

Sebagai bentuk tindak lanjut dari penelitian ini, terdapat saran yang ditujukan kepada peneliti selanjutnya. Penelitian ini belumlah sempurna karena belum dilakukan eksperimen untuk mengetahui efektifitas penggunaan media tersebut dalam pembelajaran dibanding media lain. Kemudian disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan treatment dengan lebih banyak pertemuan agar diperoleh hasil yang lebih maksimal. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan diadakannya penelitian lanjutan yang berkaitan dengan :

Efektifitas Penggunaan Multimedia Terhadap Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang, Analisis Kesalahan Partikel Dasar Bahasa Jepang, dan lain-lain.


(25)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta

Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Chodijah, Putri. 2010. Pembelajaran Kanji Dasar Menggunakan Multimedia. Bandung. FPBS UPI. Tidak diterbitkan

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danasasmita, Wawan & Sutedi, Dedi. 1996. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.

Djamarah, Syaiful Bahri. dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Drd, Anas Sudijono. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.

Fred T. Hofstetter. 2001. Multimedia Litearcy. Third Edition. McGrawHill.

Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanafi, Manan. 1988. Strategi Pembelajaran. Jakarta.

Heinich, Molenda dan Russel. 1985. Instructional Media And New Technology Of Instructional. New York: Macmillan Publishing.


(26)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

Ibrahim. R. 2002. Mekanisme Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

MGMP Jawa Barat. 2008. Mengenal Bahasa Jepang 2. Bandung: MGMP Jawa Barat.

Muhammad, Rachmat. 2007. Efektifitas Multimedia Dalam Pembelajaran Josuushi. Bandung: FPBS UPI. Tidak Diterbitkan.

Novia E, Arie. 2007. Penerapan Multimedia dalam Pembelajaran Huruf Kanji Level 4 Nihongo Noryoku Shiken. Bandung: FPBS UPI. Tidak Diterbitkan.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad.2003. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Bandung.

Sudjianto dan Dahidi, Ahmad. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sugihartono, Drs. 2001. Nihongo no Joshi Partikel Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.

Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Sutedi, Dedi. 2002. Nihongo No Bunpo. Bandung: Humaniora Utama Press

Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora


(1)

menggambarkan perencanaan, pelaksanaan, hasil belajar dan tanggapan siswa menggunakan multimedia dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang. jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam metode ini yakni studi kasus. Studi kasus menurut Bigdan dan Biklen dalam Syamsudin dan Damaianti (2007:175) “merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar ( a detailed examination of one setting) atau satu orang subjek (one single subjek) atau satu tempat penyimpanan dokumen (one single depository of documents) atau satu peristiwa tertentu (one particular event)”.

1.7POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1) Populasi

a) Objek yang dijadikan responden yaitu siswa kelas XII di SMAN 24 Bandung.

b) Kemampuan yang akan dianalisis yaitu penguasaan siswa dalam pembelajaran

partikel-partikel dasar bahasa Jepang.

2) Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang siswa SMAN 24 Bandung Kelas XII tahun ajaran 2011/2012 yang dipilih secara purposif, di mana pemilihan sampel dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri, dengan maksud atau tujuan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Sutedi, 2009: 181). Penulis


(2)

mengambil teknik purposif berdasarkan pertimbangan kesesuaian objek penelitian dengan tingkat kemampuan siswa kelas XII.

1.8INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah instrument non-tes dan non-tes. Instrumen non-non-tes yang terdiri dari angket, sedangkan instrumen berupa tes adalah soal post test. Yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Tes

Post test dilakukan oleh sekelompok siswa yang menjadi sampel penelitian. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa dalam pembelajaran partikel-partikel dasar dalam bahasa Jepang setelah menggunakan multimedia.

2) Angket

Diberikan kepada siswa dengan tujuan mendapatkan informasi tentang tanggapan, kesulitan-kesulitan dan minat siswa terhadap multimedia yang digunakan.

3) Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan informasi melalui beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun website yang mendukung kelancaran proses penelitian.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis data tes setelah siswa diberikan treatment diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 77, 47. Hasil pembelajaran menunjukkan pembelajaran tersebut sudah cukup baik karena rata-rata hasil postest menunjukkan nilai di atas KKM di sekolah yang bersangkutan. (KKM Bahasa Jepang kelas XII= 73).

2. Berdasarkan hasil analisis data angket disimpulkan bahwa tanggapan dari pembelajar terhadap pembelajaran menggunakan media ini cukup baik karena berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan sebagian besar siswa menganggap multimedia ini menarik dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang (63,33%), yang menganggap multimedia ini dapat membantu siswa dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang ada 90%, yang menyatakan bahwa penjelasan dalam media ini cukup memadai bagi siswa dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang sebanyak 93,33%, yang


(4)

siswa 90%, yang senang mempelajari partikel dasar bahasa Jepang dengan menggunakan media ini 56,67%, yang mengatakan bahwa media ini membantunya agar bersemangat dan tertarik untuk mempelajari partikel dasar bahasa Jepang 63,33%, dan yang menyatakan bahwa dengan adanya media ini membuat keingintahuan tentang partikel dasar bahasa Jepang bertambah besar 56,67%.

5.2 SARAN

Sebagai bentuk tindak lanjut dari penelitian ini, terdapat saran yang ditujukan kepada peneliti selanjutnya. Penelitian ini belumlah sempurna karena belum dilakukan eksperimen untuk mengetahui efektifitas penggunaan media tersebut dalam pembelajaran dibanding media lain. Kemudian disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan treatment dengan lebih banyak pertemuan agar diperoleh hasil yang lebih maksimal. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan diadakannya penelitian lanjutan yang berkaitan dengan :

Efektifitas Penggunaan Multimedia Terhadap Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang, Analisis Kesalahan Partikel Dasar Bahasa Jepang, dan lain-lain.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta

Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Chodijah, Putri. 2010. Pembelajaran Kanji Dasar Menggunakan Multimedia. Bandung. FPBS UPI. Tidak diterbitkan

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danasasmita, Wawan & Sutedi, Dedi. 1996. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.

Djamarah, Syaiful Bahri. dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Drd, Anas Sudijono. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.

Fred T. Hofstetter. 2001. Multimedia Litearcy. Third Edition. McGrawHill.

Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanafi, Manan. 1988. Strategi Pembelajaran. Jakarta.

Heinich, Molenda dan Russel. 1985. Instructional Media And New Technology Of Instructional. New York: Macmillan Publishing.


(6)

Ibrahim. R. 2002. Mekanisme Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

MGMP Jawa Barat. 2008. Mengenal Bahasa Jepang 2. Bandung: MGMP Jawa Barat.

Muhammad, Rachmat. 2007. Efektifitas Multimedia Dalam Pembelajaran Josuushi. Bandung: FPBS UPI. Tidak Diterbitkan.

Novia E, Arie. 2007. Penerapan Multimedia dalam Pembelajaran Huruf Kanji Level 4 Nihongo Noryoku Shiken. Bandung: FPBS UPI. Tidak Diterbitkan.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad.2003. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Bandung.

Sudjianto dan Dahidi, Ahmad. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sugihartono, Drs. 2001. Nihongo no Joshi Partikel Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.

Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Sutedi, Dedi. 2002. Nihongo No Bunpo. Bandung: Humaniora Utama Press

Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora