STUDI PENGEMBANGAN PANDUAN BELAJAR KOMPUTER MICROSOFT OFFICE 2007 BAGI GURU YANG MENGAJAR PESERTA DIDIK TUNANETRA DI SMPLB DAN SMALB.

(1)

STUDI PENGEMBANGAN PANDUAN BELAJAR KOMPUTER

MICROSOFT OFFICE 2007 BAGI GURU YANG MENGAJAR

PESERTA DIDIK TUNANETRA DI SMPLB DAN SMALB

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Pendidikan Kebutuhan Khusus

Oleh:

HANDAYA DJAENUDIN

NIM : 0908263

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS

2012


(2)

Handaya Djaenudin2013

DISAHKAN DAN DISETUJUI

Pembimbing I

Dr. Djadja Rahardja, M.Ed NIP 195904141985031005

Pembimbing II

Dr. Didi Tarsidi, M.Pd NIP. 195106011979031003

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus Sekolah Pascasarjana UPI Bandung

Dr. Zaenal Alimin, M.Ed


(3)

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki dua tujuan, tujuan penelitian pertama diperoleh gambaran tentang kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB pada saat ini, dan tujuan penelitian kedua mengetahui hasil pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 bagi guru sebagai bahan ajar dalam pembelajaran komputer pada peserta didik tunanetra di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB.

Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian dua orang guru SLB yang mengajar komputer, yaitu satu orang guru dari SLBN A Pajajaran yang mengajar komputer ditingkat SMPLB, dan satu orang guru dari SLBN A Citeureup yang mengajar komputer ditingkat SMALB. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah: observasi, wawancara, studi dokumentasi dan kegiatan focus group discussion (FGD). Analisis data hasil penelitian dilakukan tiga langkah yaitu: reduksi data, penyajian data atau display data, penarikan kesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian tentang kondisi objektif pembelajaran komputer menunjukkan subyek melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam persiapan dan pelaksanaan pembelajaran komputer dengan program Microsoft Word 2007 guru mengalami hambatan tentang buku atau bahan ajar yang harus disiapkan dan digunakan, sehingga pembelajaran dengan program Microsoft Word 2007 belum maksimal dilaksanakan, hal ini dikarenakan tidak adanya bahan ajar atau buku yang secara khusus diperuntukan bagi peserta didik tunanetra. Hasil penelitian ini tersusunnya produk pengembangan berupa Panduan Belajar Microsoft Word 2007 yang diperuntukan bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pengembangan panduan belajar ini merupakan hasil penelitian yang bersifat hipotetik. Panduan Belajar hasil penelitian ini merupakan bahan ajar yang berbentuk modul, dimana didalamnya terdapat sepuluh modul ajar yang telah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tunanetra.

Peneliti merekomendasikan agar panduan belajar Microsoft Word 2007 menjadi bahan ajar yang dapat digunakan bagi sekolah penyelenggara pendidikan anak tunanetra, mengingat sekarang ini belum ada bahan ajar yang secara khusus dibuat untuk belajar Microsoft Word 2007 bagi peserta didik tunanetra.


(4)

Handaya Djaenudin2013

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Lembar Persembahan

Lembar Pernyataan i

Abstrack ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Ucapan Terima Kasih vii

Daftar Tabel xi

Daftar Bagan xiii

Daftar Gambar xiv

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Fokus Masalah 6

C. Pertanyaan Penelitian 6

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian 7

2. Manfaat Penelitian 8

E. Definisi Konsep 9

1. Pengembangan Panduan Belajar 9

2. Tunanetra 11

F. Metode Penelitian 11

1. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian 12

2. Teknik Pengumpan Data 12

3. Teknik Analisis Data 13

4. Prosedur Penelitian 13

BAB II PENGEMBANGAN PANDUAN BELAJAR MICROSOFT OFFICE WORD 2007 BAGI GURU YANG MENGAJAR PESERTA DIDIK TUNANETRA

A. Teknologi Komputer 15


(5)

C. Program Microsoft Office Word 2007 26 D. Pengembangan Panduan Belajar Sebagai Bahan ajar 32

BAB III METODE PENELITIAN 37

A. Pendekatan Penelitian 38

B. Lokasi dan Subyek Penelitian 39

C. Teknik Pengumpulan Data Penelitian dan Pengembangan

Instrumen Penelitian 40

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 49

E. Tahap Memperoleh Kepercayaan Hasil Penelitian 51

F. Teknik Analisis Data Penelitian 52

G. Alur Penelitian 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 60

B. Pembahasan 97

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan 120

B. Rekomendasi 124

Daftar Pustaka 126

LAMPIRAN :

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 127

Pedoman Observasi 130

Pedoman Wawancara 132

Format Penilaian Panduan Belajar Mirosoft Word 2007 148

Surat Ijin Penelitian 149

Surat Keterangan Penelitian 150

Foto Kegiatan Penelitian 152


(6)

Handaya Djaenudin2013

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Subyek Penelitian 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 46

Tabel 4.1 Hasil Observasi Persiapan Pembelajaran Komputer SMPLB di SLBN A

Pajajaran 62

Tabel 4.2 Hasil Observasi Persiapan Pembelajaran Komputer SMALB di SLBN A

Citeureup 64

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Persiapan Pembelajaran Komputer SMPLB di SLBN A

Pajajaran 65

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Persiapan Pembelajaran Komputer SMALB di SLBN A

Citeureup 67

Tabel 4.5 Hasil Studi Dokumentasi Persiapan Pembelajaran Komputer Guru AN 68 Tabel 4.6 Hasil Studi Dokumentasi Persiapan Pembelajaran Komputer Guru BG 69 Tabel 4.7 Rangkuman Data Persiapan Yang dilakukan Guru Dalam Pembelajaran

Komputer 71

Tabel 4.8 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Komputer Guru AN di SLBN

A Pajajaran 73

Tabel 4.9 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Komputer Guru BG di SLBN

A Citeureup 75

Tabel 4.10 Hasil Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran Komputer Guru AN di

SLBN A Pajajaran 77

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran Komputer Guru BG di

SLBN A Citeureup 79

Tabel 4.12 Rangkuman Pelaksanaan Pembelajaran Komputer 80 Tabel 4.13 Hasil Observasi Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

Pelaksanaan Pembelajaran Microsoft Word 2007 Guru AN di SLBN A

Pajajaran 81

Tabel 4.14 Hasil Observasi Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

Pelaksanaan Pembelajaran Microsoft Word 2007 Guru BG di SLBN A


(7)

Tabel 4.15 Hasil Wawancara Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Pembelajaran Microsoft Word 2007 Guru AN di SLBN A

Pajajaran 83

Tabel 4.16 Hasil Wawancara Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Pembelajaran Microsoft Word 2007 Guru BG di SLBN A

Citeureup 85

Tabel 4.17 Rangkuman Data Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

Pelaksanaan Pembelajaran Microsoft Word 2007 85

Tabel 4.18 Hasil Wawancara Tentang Aspek-aspek yang perlu dikembangkan dalam panduan belajar Microsoft Word 2007 Dengan Guru AN di

SLBN A Pajajaran 87

Tabel 4.19 Hasil Wawancara Tentang Aspek-aspek yang perlu dikembangkan dalam panduan belajar Microsoft Word 2007 Dengan Guru BG di SLBN

A Citeureup 89

Tabel 4.20 Daftar Buku Pelajaran Komputer yang di jadikan Referensi dalam

Penyusunan Panduan Belajar Microsoft Word 2007 90 Tabel 4.21 Rekap Materi Pembelajaran Microsoft Word 2007 Yang Ada Dalam

Buku Pelajaran Sekolah Reguler 92

Tabel 4.22 Format Penilaian Panduan Belajar Microsoft Word 2007 ... 110 Tabel 4.23 Rangkuman Perubahan Proses Penyusunan Panduan Belajar Microsoft

Word 2007 dari draft awal ke Paduan Belajar FGD 114 Tabel 4.24 Rangkuman Prubahan Proses Penyusunan Panduan Belajar Microsoft


(8)

Handaya Djaenudin2013

DAFTAR BAGAN


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Office Button 28

Gambar 2.2 Quick Acces Toolbar 29

Gambar 2.3 Title Bar 29

Gambar 2.4 Tab Menu 29

Gambar 2.5 Group yang ada di dalam tab menu 30

Gambar 2.6 Command Button yang berada di Group Font 30

Gambar 2.7 Status Bar 31

Gambar 2.8 Scrollbar 31


(10)

Handaya Djaenudin2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan teknologi komputer yang sudah merambah kesekolah-sekolah, dimana peserta didik diharapkan mampu menguasai teknologi komputer, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teknologi

komputer tidak hanya dimonopoli oleh orang “normal”, melainkan semua

orang termasuk kaum tunanetra (ICT for all). Penguasaan teknologi komputer bagi tunanetra dapat digunakan sebagai media aksesibilitas untuk mengurangi keterbatasan dan ketidakmampuan melihat sekaligus bekal keterampilan hidupnya.

Komputer sebagai alat yang berteknologi tinggi berfungsi untuk dapat digunakan dalam bermacam-macam kepentingan termasuk pelayanan terhadap anak tunanetra. Di negara-negara maju telah banyak perangkat keras maupun perangkat lunak komputer yang dirancang untuk mempermudah tunanetra melakukan aktivitasnya, maupun untuk mempermudah mengakses teknologi komputer itu sendiri.

Pada awal tahun 1980 di Inggris pertama kali menciptakan program pengubah teks menjadi tulisan braille untuk penyandang tunanetra dengan menggunakan piranti personal komputer, dan disiarkan secara langsung oleh Stasiun BBC (Spragg dalam Mason, 1997) kemudian berkembang


(11)

penggunaan program tersebut ke Amerika Utara dan ke wilayah negara-negara Skandinavia dan sekitarnya.

Semenjak diperkenalkannya penggunaan teknologi komputer tersebut maka disadari bahwa sangat penting dibukanya akses yang memungkinkan tunanetra dapat melakukan sendiri secara leluasa dalam memperoleh informasi lebih banyak melalui pemanfaatan teknologi komputer.

Penguasaan teknologi dan informasi bagi peserta didik tunanetra dapat berguna dalam meningkatkan citra dirinya. Persepsi negatif masyarakat terhadap tunanetra diharapkan berubah, sehingga masyarakat memiliki sikap yang positif. Pada gilirannya para tunanetra dapat diterima di dunia kerja. bagi anak tunanetra yang berminat atau berkesempatan untuk melanjutkan sekolah lebih tinggi, keterampilan ini sebagai bekal untuk mempermudah tunanetra memperoleh pengetahuan melalui teknologi informasi.

Penelitian yang relevan telah dilakukan sebelumnya oleh Triyanto (2005) membuktikan bahwa kemampuan tunanetra dalam menggunakan komputer dapat dilakukan melalui pelatihan komputer. Kompetensi yang dicapai dari pelatihan komputer peserta didik tunanetra mengenal dan mengoperasikan Microsoft Office Word. Dalam pelaksanaan pelatihan masih dirasakan minimnya bahan ajar atau buku pembelajaran komputer yang secara khusus diperuntukan bagi tunanetra, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan panduan belajar komputer dengan mengadaptasi dari buku atau bahan ajar yang digunakan disekolah reguler.


(12)

Handaya Djaenudin2013

Keleluasaan memperoleh kemampuan bidang keterampilan bagi anak berkebutuhan khusus telah diisyaratkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Bab II Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum bagi satuan pendidikan SMALB, dimana proporsi isi kurikulum sebagai berikut:

“Proporsi muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMPLB A, B, D, E terdiri atas 60% - 70% aspek akademik dan 40% - 30% berisi aspek keterampilan vokasional. Muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMALB A, B, D, E terdiri atas 40% – 50% aspek akademik dan 60% - 50% aspek keterampilan vokasional”.

Pembelajaran keterampilan diarahkan agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill ). Jenis keterampilan vokasional/ teknologi informasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi sekolah masing-masing.

Implementasi dari standar isi tersebut dituangkan dalam Struktur kurikulum untuk satuan pendidikan SMPLB dan SMALB berupa mata pelajaran Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan alokasi waktu 10 jam untuk SMPLB, dan 16 jam untuk SMALB. Mata pelajaran keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan.

Standar kelulusan yang tertuang dalam Permen Diknas nomor 23 tahun 2006 tentang mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah :

 Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa mendatang


(13)

 Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan dokumen sederhana

 Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi.

Salah satu syarat untuk mencapai standar kelulusan mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), peserta didik tunanetra harus mampu mengoperasikan program pengolah kata, program yang dimaksud adalah program Microsoft Office Word, yang lebih dikenal dengan istilah Microsoft Word

Berdasarkan pengamatan studi pendahuluan di SLBN A Pajajaran pada satuan pendidikan SMPLB diperoleh gambaran bahwa; 1) Mata pelajaran komputer telah diberikan pada peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB, 2) Program pengolah kata dan angka yang digunakan adalah Microsoft Office Word 2003. 3) Menggunakan program JAWS (Job Access With Speech) untuk pembaca layar (screen reader). 4) Tidak memiliki buku sumber khusus untuk pembelajaran Microsoft Word 2007.

Pembelajaran komputer di SLBN A Pajajaran pada satuan Pendidikan SMPLB, program Microsoft Word 2007 belum digunakan, mereka belajar menggunakan program Microsoft Word 2003. Program Microsoft Word 2007 baru pengenalan saja, agar program aplikasi Microsoft Word 2007 dapat diajarkan oleh guru, maka diperlukan panduan belajar. Panduan belajar tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga guru mudah untuk memahami dan mempraktekannya dengan peserta didik.


(14)

Handaya Djaenudin2013

Pengamatan lain sebagai studi pendahuluan dilaksanakan di SLBN A Citeureup pada satuan pendidikan SMALB diperoleh hasil: program Microsoft Word 2007 sudah digunakan, hanya saja buku sumber khusus untuk mengajarkan materi Microsoft Word 2007 belum memiliki. Sementara ini guru melakukan ekplorasi sendiri untuk mencari bahan/materi yang akan diajarkan, disamping melihat buku pelajaran TIK untuk sekolah reguler. Di sisi lain buku pembelajaran komputer yang di dalamnya memuat materi penggunaan program Microsoft Word 2007 telah banyak diterbitkan baik oleh pemerintah melalui Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional dalam bentuk Buku Sekolah Elektronik (BSE) maupun pihak penerbit swasta. Buku-buku yang telah terbit saat ini diperuntukan bagi peserta didik disekolah reguler yang tidak mengalami hambatan penglihatan. Buku-buku yang telah diterbitkan dapat digunakan bila dilakukan pengembangan/penyesuaian berdasarkan kebutuhan peserta didik tunanetra.

Sebuah teknologi baru, tentunya merupakan penyempurnaan/ perbaikan dari teknologi sebelumnya, seperti halnya program Microsoft Office yang kian berkembang, salah satu produk Microsoft Corporation untuk pengolah kata adalah Program Microsoft Word 2007. Program Microsoft Word 2007 tentunya memiliki perubahan dari program Microsoft Office Word sebelumnya. Program Microsoft Word 2007 relatif baru dengan tujuan agar pengolahan kata dan angka lebih mudah, efektif, dan efisien. Seiring perkembangan teknologi, seyogyanya dapat kita ikuti perkembangannya, sehingga informasi dan pengetahuan kita ikut berkembang.


(15)

Peneliti berasumsi bahwa program Microsoft Word 2007 bisa dipelajari dan digunakan oleh peserta didik tunanetra, peneliti melakukan kajian dan penelaahan panduan belajar program Microsoft Word 2007 untuk sekolah reguler dengan menggunakan program screen reader JAWS ((Job

Access With Speech) ternyata banyak kemudahan yang akan diperoleh guru

dan peserta didik tunanetra, untuk itu peneliti melakukan pengembangan panduan belajar program Microsoft Word 2007 yang diperuntukan bagi guru yang mengajar komputer bagi peserta didik tunanetra.

Mengingat program Microsoft Word 2007 belum digunakan oleh peserta didik tunanetra, dikarenakan minimnya buku atau sumber belajar yang menunjang bagi guru pengajar peserta didik tunanetra, maka peneliti tertarik

untuk membuat panduan berupa “Pengembangan Panduan Belajar Microsoft Word 2007 bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra di satuan

pendidikan SMPLB dan SMALB”. Dengan tersusunnya panduan belajar

Microsoft Word 2007 diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan pembelajaran komputer khususnya program pengolah kata untuk peserta didik tunanetra.

B. Fokus Masalah

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan


(16)

Handaya Djaenudin2013

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan berangkat dari model berpikir yang tergambarkan di atas, serta menjawab fokus permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB saat ini?

2. Bagaimana panduan belajar Microsoft Word 2007 yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan guru sebagai bahan ajar dalam pembelajaran komputer peserta didik tunanetra di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penetapan tujuan merupakan dasar pijakan sebagai arah dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Dengan tujuan yang jelas diharapkan hasilnya memiliki nilai manfaat bagi pihak-pihak lain. Adapun tujuan dan manfaat penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 bagi guru SLB yang mengajar peserta didik tunanetra. Pengembangan panduan belajar yang dihasilkan merupakan bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:


(17)

1) Mengetahui kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB pada saat ini. 2) Mengetahui hasil pengembangan panduan belajar Microsoft Word

2007 bagi guru sebagai bahan ajar dalam pembelajaran komputer peserta didik tunanetra di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB.

2. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmiah terutama dalam peningkatan kompetensi peserta didik tunanetra dalam menggunakan komputer. Dengan hasil penelitian berupa pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra, diharapkan memiliki nilai manfaat sebagai berikut:

a. Sekolah

Sekolah penyelenggara pendidikan tunanetra dapat menggambil manfaat dari hasil penelitian ini dengan jalan, menjadikan panduan belajar Microsoft Word 2007, sebagai bahan ajar untuk digunakan oleh guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB.

b. Guru

Untuk meningkatkan layanan pembelajaran, panduan belajar Microsoft Word 2007 ini, dapat dijadikan salah satu pilihan bahan ajar dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik tunanetra di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB.


(18)

Handaya Djaenudin2013

c. Peserta Didik Tunanetra

Dengan hasil penelitian berupa panduan belajar Microsoft Word 2007 yang telah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tunanetra, dapat dijadikan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran mandiri dengan bimbingan guru.

d. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Panduan belajar Microsoft Word 2007 hasil penelitian ini masih bersifat hipotetik, kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dilakukan kajian lebih mendalam sehingga layak dipublikasikan sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan bagi sekolah penyelenggara pendidikan anak tunanetra di Provinsi Jawa Barat.

e. Bagi Peneliti

Penelitian ini tentunya memiliki nilai manfaat bagi peneliti selain pemenuhan penyelesaian tugas akhir untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Pendidikan Kebutuhan Khusus, penelitian telah banyak memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti.

E. Definisi Konsep

1. Pengembangan Panduan Belajar

Pengembangan panduan belajar merupakan proses peningkatan, atau penyesuaian yang dilakukan peneliti berdasarkan kondisi objektif


(19)

pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra didukung dengan referensi buku pembelajaran komputer untuk peserta didik reguler sehingga pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 yang dibuat peneliti diharapkan dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran bagi peserta tunanetra. Produk pengembangan panduan belajar yang dibuat merupakan kumpulan materi ajar tentang penggunaan Microsoft Word 2007 yang tersusun secara sistematis dan tingkat kemudahan/aksesible bagi guru dan peserta didik tunanetra dalam melaksanakan pembelajaran komputer khususnya materi penggunaan program aplikasi pengolah kata (word processor) atau kita kenal dengan nama Microsoft Word 2007.

Pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 merupakan wujud dari bahan ajar, dimana bahan ajar menurut Majid (2008:173) adalah: “segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/instruktur dalam melaksanakan belajar mengajar”. Bahan ajar atau

teaching material terdiri dari dua kata yaitu teaching artinya mengajar dan material yang artinya bahan. Bahan yang dimaksud dapat berbentuk

tertulis maupun bahan tidak tertulis,

Jenis-jenis bahan ajar dapat berbentuk: 1) bahan ajar pandang

(visual) seperti handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,

foto/gambar; 2) bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio; 3) bahan ajar pandang dengar (audio


(20)

Handaya Djaenudin2013

(interactive teaching material) seperti CD multimedia, bahan ajar berbasis

web (web based learning materials). Jika memperhatikan penjelasan di atas maka produk pengembangan yang dibuat peneliti termasuk bahan ajar dalam bentuk modul. Modul ini disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tunanetra.

2. Tunanetra

Tunanetra adalah individu yang memiliki keterbatasan dalam penglihatan sehingga ia tidak dapat menggunakan penglihatannya sebagai saluran utama dalam menerima informasi dari lingkungan. Tarsidi (2011) menyatakan seseorang dikatakan tunanetra apabila untuk kegiatan pembelajarannya dia memerlukan alat bantu khusus, metode khusus atau teknik-teknik tertentu sehingga dia dapat belajar tanpa penglihatan atau dengan penglihatan yang terbatas.

Hubungan tunanetra dalam penelitian ini berkaitan dengan kebutuhan bahan ajar penggunaan komputer untuk materi pengolah kata, sehingga memerlukan pengembangan atau penyesuaian dari buku atau bahan ajar yang digunakan oleh sekolah umum menjadi sebuah pedoman belajar yang memiliki nilai manfaat bagi guru dan peserta didik tunanetra.

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh dari penelitian berbentuk data kualitatif, yaitu berupa kata-kata yang menggambarkan kondisi nyata sesuai dengan pertanyaan penelitian. Data


(21)

tersebut disajikan dalam bentuk deskripsi untuk memperoleh gambaran utuh hasil penelitian, sesuai fokus permasalahan.

Berdasarkan fokus masalah dan bentuk data yang diperoleh maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berikut dijelaskan tentang subyek dan lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta prosedur penelitian. Berikut penjelasannya.

1. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian

Lokasi penelitian adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB. Untuk memenuhi kebutuhan penelitian, sekolah yang dijadikan lokasi penelitian adalah SLBN A Pajajaran untuk satuan pendidikan SMPLB dan SLBN A Citeureup Kota Cimahi untuk satuan pendidikan SMALB. Dipilihnya lembaga ini karena sekolah ini melayani pendidikan untuk peserta didik tunanetra serta pembelajaran komputer bagi peserta didik SMPLB dan SMALB telah dilaksanakan.

Subyek dalam penelitian adalah guru yang mengajar peserta didik tunanetra mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menjawab pertanyaan penelitian diperlukan sebuah data yang memadai, untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, studi dokumen.


(22)

Handaya Djaenudin2013

3. Teknik Analisis Data

Tiga langkah proses analisis data yang dilakukan peneliti yaitu: reduksi data, penyajian data atau display data, penarikan kesimpulan/verifikasi.

4. Prosedur Penelitian

Prosedur adalah langkah dan cara yang dilakukan oleh peneliti dalam suatu penelitian. Adapun prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memahmi kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta

didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB saat ini

Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan data mengenai kondisi pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra. Adapun kondisi yang diungkap diantaranya persiapan, proses pelaksanaan, faktor pendukung serta penghambat dalam pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra.

b. Analisis Hasil Studi Kondisi Objektif dan Penyusunan Draft

Panduan Belajar Microsoft Word 2007 bagi guru

Setelah diperoleh data kondisi objektif, selanjutnya data itu diolah dan dianalisis untuk dijadikan dasar dalam menyusun draft panduan belajar Microsoft Word 2007.


(23)

c. Tahap Validasi

Draft panduan yang telah disusun kemudian dibawa ke dalam

focus group discussion (FGD). Draft panduan belajar Microsoft Word

2007 ditelaah oleh unsur guru komputer, guru tunanetra yang memahami komputer dan tenaga ahli bidang komputer. Dari tahap ini menghasilkan draft panduan belajar Microsoft Word 2007 hasil FGD

d. Finalisasi/Tahap Akhir Rancangan Panduan Penggunaan Metode

Multisensori

Draft hasil FGD dianalisis kembali oleh peneliti untuk perumusan terakhir. Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam penelitian ini. Dari tahap ini akan dihasilkan panduan belajar Microsoft Word 2007 yang bersifat hipotetik.


(24)

Handaya Djaenudin2013

BAB III

METODE PENELITIAN

Untuk mencapai hasil penelitian sesuai dengan fokus masalah dan tujuan penelitian, peneliti membutuhkan sistematika dan langkah-langkah yang jelas. Untuk itu pemilihan metode penelitian yang tepat menjadi penting dilakukan. Melalui metode penelitian akan tergambarkan langkah dan prosedur yang harus ditempuh dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, diajukan dua pertanyaan penelitian yang pertama: Bagaimana kondisi objektif pembelajaran komputer peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB? Data yang diperoleh dari kondisi objektif pembelajaran komputer melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi berbentuk data kualitatif. Pertanyaan yang kedua adalah, Bagaimana panduan belajar Microsoft Word 2007 bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra dapat digunakan guru sebagai bahan ajar dalam pembelajaran komputer di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB?

Untuk pertanyaan kedua terdapat proses pembuatan draft panduan belajar Microsoft Word 2007, dalam penyusunan draft ini didasarkan pada kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra dan hasil wawancara tentang aspek yang perlu dikembangkan dalam panduan belajar Microsoft Word 2007 bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra. Setelah draft panduan belajar selesai dilakukan Validasi melalui focus group discussion (FGD). Peserta FGD adalah praktisi/guru yang mengajar komputer peserta didik tunanetra dan


(25)

tenaga ahli komputer, data yang diperoleh berbentuk: pendapat, saran yang tertuang dalam catatan notulen diskusi.

Data yang diperoleh dari seluruh penelitian ini dalam berbentuk data kualitatif tentang kondisi/fenomena saat ini, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sesuai pengertian tentang metode deskriptif yang diungkapkan oleh Ali (1990) sebagai berikut:

“Metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa sekarang dan dapat dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data, analisis/laporan dengan tujuan utama membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi”.

Arikunto (1993: 208) menyebutkan bahwa “pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tidak terdapat rumusan hipotesis”.

Pandangan lain tentang penelitian deskriptif yang dikemukakan Surachmad (1992:76): “(a) penelitian deskriptif menuturkan secara sistematis tentang data atau karakteristik subyek atau bidang tertentu secara fokus dan cermat, (b) penelitian deskriptif lebih menekankan pada observasi dan suasana ilmiah (natural selling), ia mencari teori (hypothesis generating) dan bukan mengajukan (hypothesis testing)”.

Pendapat di atas memperkuat pemilihan metode yang dilakukan peneliti. Agar langkah-langkah penelitian menjadi benar, berikut akan diuraikan tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini.


(26)

Handaya Djaenudin2013

A. Pendekatan Penelitian

Pemilihan sebuah pendekatan penelitian dilakukan sejak awal oleh peneliti, hal ini dimaksudkan agar penelitian ini memiliki landasan yang kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan lebih proporsional apabila pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan.

Fokus masalah dan data penelitian yang diperoleh menjadi faktor dalam menetapkan pendekatan penelitian. Untuk memahami tentang pendekatan penelitian kualitatif berikut, batasan yang dikemukakan oleh para ahli:

Moleong (2004:6) mengemukakan tentang penelitian kualitatif adalah:

“Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa”.

Denzin and Lincoln (Condrokirono, 2009:24) memberikan batasan

bahwa: “Penelitian kualitatif ini merupakan bentuk penelitian yang secara

aktif melibatkan peneliti untuk mengumpulkan dan menggunakan data-data

empiris dengan berbagai cara dan metode”.

Pandangan lain tentang penelitian kualitatif oleh Malik (2011) adalah:

“Penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian”.


(27)

Berdasarkan pandangan tentang penelitian kualitatif oleh ahli serta fokus masalah dan data hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini. Pendekatan kualitatif diharapkan dapat memecahkan permasalahan tentang: 1) kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB, dan 2) diperolehnya gambaran tentang panduan belajar Microsoft Word 2007 yang dikembangkan dalam penelitian ini, sehingga dapat digunakan oleh guru sebagai bahan ajar dalam Kegiatan pembelajaran komputer peserta didik tunanetra di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB?

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Guna mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, peneliti memerlukan sumber data dari subyek penelitian dan lokasi penelitian. Menurut Sugiono (2008:215) penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang terintegrasi secara sinergi.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLBN A Pajajaran Bandung dan SLBN A Citeurep Kota Cimahi. Dipilihnya kedua sekolah ini, karena sekolah ini melayani pendidikan anak tunanetra, status sekolah negeri sehingga sarana dan prasarana pembelajaran komputer memadai.


(28)

Handaya Djaenudin2013

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar komputer kepada peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB. Gambaran subyek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Subyek Penelitian

NO NAMA USIA L/P JABATAN PENDIDIKAN

1 AN 34 Th P

Guru SLBN A Pajajaran di Satuan Pendidikan SMPLB

S1/PLB

2 BG 38 Th L

Guru SLBN A Citeurep di Satuan Pendidikan

SMALB

S1/PLB

C. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Data hasil penelitian ini berbentuk kata-kata, sesuai pendapat

Lofland (Malik:2011) bahwa: “sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Selanjutnya penggunaan teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif Rahardjo (2011:2) berpendapat bahwa: “pendekatan penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu: 1) wawancara, 2) observasi, 3) dokumentasi, dan 4) diskusi terfokus (focus group discussion)”.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data: wawancara, observasi, dan


(29)

dokumentasi. Teknik penggumpulan data tersebut dilakukan pada tahapan studi kondisi objektif pembelajaran komputer peserta didik tunanetra saat ini, penyusunan draft panduan belajar Microsoft Word 2007 dan hasil penelitian berupa produk panduan belajar Microsoft Word 2007 bagi tunanetra. Pedoman wawancara, observasi dan studi dokumentasi dapat dilihat pada lampiran.

1. Wawancara

Wawancara adalah melakukan tanyajawab kepada subyek penelitian sesuai fokus permasalahan dalam penelitian. Wawancara ini bertujuan untuk menggali data dan informasi dari subyek penelitian sesuai dengan permasalahan yang diajukan terdahulu.

Menurut Susan Stainback yang dikutip Sugiyono (2005: 72)

mengemukakan bahwa wawancara „... provide the researcher a means

to gain a deeper understanding of how the participant interpret a situation or phenomenon than can be gained through observation

alone.’ Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan (subyek penelitian) dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.

Sejalan pendapat di atas Rahardjo (2011:2) memberikan batasan teknik wawancara sebagai berikut:

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti


(30)

Handaya Djaenudin2013

dengan informan atau subyek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.

Teknik wawancara yang dipergunakan dalam pengumpulan data ini adalah wawancara semi terstruktur.

Wawancara semi terstruktur digunakan dengan tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2005: 73). Wawancara dilakukan dalam suasana yang alami, kekeluargaan dan dalam waktu yang fleksibel. Dengan wawancara peneliti dapat mengungkapkan perspektif emik, yaitu pandangan, gagasan dan pikiran dari subyek penelitian. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dicatat dan dapat disalin menjadi bentuk tulisan/laporan.

Peneliti melakukan wawancara terhadap dua orang subyek yaitu guru yang mengajar komputer. Wawancara dilakukan berdasarkan pertanyaan penelitian tentang: a) kondisi objektif pembelajaran komputer peserta didik tunanetra, dan b) aspek apa saja yang harus dikembangkan dari Buku belajar Microsoft Word 2007 untuk guru yang mengajar peserta didik tunanetra.

2. Observasi

Selain wawancara peneliti melakukan observasi, observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan panca indera


(31)

untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan penelitian. Hasil observasi ini berupa aktivitas, kejadian, kondisi atau suasana kondisi objektif proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mata pelajaran komputer pada pesrta didik tunanetra. Menurut Subagyo (2004:200) “observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena-fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk

kemudian dilakukan pencatatan”.

Dalam penelitian ini akan digunakan teknik observasi non partisipatif yaitu observer tidak melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian di lokasi penelitian. Teknik observasi non-partisipatif digunakan untuk melihat perilaku dan tindakan yang dilakukan guru dan siswa dalam setting lingkungan kelas ketika pembelajaran komputer berlangsung. Observasi dilakukan sebagai teknik pengumpulan data utama guna memperoleh kejelasan dan kekayaan informasi yang bersifat faktual dan observeble. Menurut Guba dan Lincoln (Moleong:2005), dalam penelitian kualitatif secara metodologis penggunaan observasi dapat mengoptimalkan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya.

Melalui teknik observasi akan diperoleh data tentang kondisi objektif pembelajaran komputer peserta didik tunanetra yang meliputi tiga hal (a) persiapan pembelajaran komputer, (b) pelaksanaan


(32)

Handaya Djaenudin2013

pembelajaran komputer, (c) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran komputer.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan perencanaan pembelajaran. Satori dan Komariah (2010:149) mendefinisikan studi

dokumentasi itu adalah “mengumpulkan dokumen dan data yang

diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan serta

pembuktian suatu kejadian.”

Hasil studi dokumentasi dalam penelitian ini diperolehnya beberapa dokumen yang diperlukan sebagai data penunjang untuk menjawab pertanyaan penelitian, adapun dokumen yang diperlukan sebagai berikut:

a. Dokumen kurikulum

b. Program tahunan pembelajaran komputer c. Program semester pembelajaran komputer d. Silabus pengajaran komputer

e. Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) f. Catatan Pelaksanaan Pembelajaran Harian g. Dokumen evaluasi pembelajaran.


(33)

Setelah menentukan teknik pengumpulan data sebagaimana telah dijelaskan di atas, berikut adalah pengembangan instrumen penelitian. Pengembangan instrumen ini diawali dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian. Berdasarkan kisi-kisi peneliti menyusun butir-butir pernyataan untuk dijadikan pedoman observasi, dan menyusun butir pertanyaan untuk dijadikan pedoman wawancara. (lihat lampiran). Untuk lebih jelasnya berikut disajikan kisi-kisi instrumen penelitian.


(34)

Tabel 3.2

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PENGEMBANGAN PANDUAN BELAJAR MIROSOFT OFFICE WORD 2007 BAGI GURU YANG MENGAJAR PESERTA DIDIK TUNANETRA

NO PERTANYAAN

PENELITIAN ASPEK INDIKATOR

TEKNIK PENGAMBILA N DATA NO ITEM SUMBER INFORM ASI 1. Bagaimana kondisi

objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB 1.Persiapan pembelajaran komputer

1.1Guru membuat perencanaan (program semester, silabus, RPP)

1.2Kurikulum yang digunakan

1.3Memiliki sarana dan prasarana untuk pembelajaran komputer

1.4Menggunakan perangkat lunak komputer untuk tunanetra

1.5Ketersediaan bahan ajar atau materi ajar yang aksesible bagi peserta didik tunanetra.

Wawancara Observasi Studi Dokumentasi 1 2 3 4 5 Guru 2.Pelaksanaan pembelajaran

2.1Adanya proses pembelajaran komputer dengan materi pengolah kata menggunakan Microsoft Office word.

2.2Melakukan langkah-langkah pembelajaran 2.3Penggunaan Metode dan strategi

pembelajaran

2.4Penggunaan media pembelajaran 2.5Melakukan penilaian atau evaluasi

Wawancara Observasi

6

7, 8, 9 10 11 12


(35)

3.Faktor

pendukung dan penghambat

3.1Menjelaskan faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran dengan materi microsoft office word 2007

3.2Menjelaskan faktor penghambat pembelajaran dengan materi microsoft office word 2007.

13

14

2. Bagaimana panduan belajar Microsoft Word 2007 yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan guru sebagai bahan ajar dalam

pembelajaran komputer peserta didik tunanetra di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB? Penyusunan Draft Panduan 1.Penyesuaian materi ajar

1.1Diperolehnya penjelasan tentang penyesuaian yang harus dilakukan terhadap materi ajar yang dibutuhkan peserta didik tunanetra.

1.2Diperolehnya penjelasan tentang prioritas materi atau sub materi ajar yang dibutuhkan oleh peserta didik tunanetra.

Wawancara 15

16

Guru

2.Kebahasaan 2.1Diperolehnya penjelasan penggunaan bahasa pada panduan pengembangan.

Wawancara 17 Guru

3.Penyajian. 3.1Diperolehnya penjelasan penyajian materi yang dibutuhkan peserta didik tunanetra 3.2Diperolehnya urutan materi atau sub materi

ajar.

Wawancara 18

19

Guru

4.Kegrafikaan 4.1Diperolehnya penjelasan tentang kegrafikaan pada panduan yang sesuai kebutuhan peserta didik.

Wawancara 20,

21


(36)

Validasi Panduan Belajar

1.Kelayakan Isi

1.1Kesesuaian dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

1.2Kesesuaian dengan perkembangan kebutuhan siswa

1.3Kesesuaian dengan Kebutuhan bahan ajar 1.4Kebenaran subtansi materi pembelajaran 1.5Manfaat untuk penambahan wawasan 1.6Kesesuaian dengan nilai-nilai, moralitas

FGD (Format

Penilaian Bahan Ajar atau buku)

1 2 3 4 5 6 Guru Tenaga ahli

2.Kebahasaan 2.1Keterbacaan

2.2Kejelasan informasi

2.3Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia

2.4Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien

FGD (Format

Penilaian Bahan Ajar atau buku)

7 8 9 10 Guru Tenaga ahli

3.Penyajian 3.1Kejelasan tujuan yang ingin di capai. 3.2Urutan materi sajian

3.3Pemberian motivasi, daya tarik

3.4Interaksi (pemberian stimulus dan respon) 3.5Kelengkapan informasi

FGD (Format

Penilaian Bahan Ajar atau buku)

11 12 13 14 15 Guru Tenaga ahli

4.Kegrafikaan 4.1Penggunaan font, jenis dan ukuran 4.2Lay out atau tata letak

4.3Ilustrasi, grafis, gambar, foto 4.4Desain tampilan

FGD (Format Penilaian Bahan Ajar atau buku)

16 17 18 19 Guru Tenaga ahli


(37)

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah tersusunnya pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 bagi guru dalam mengajar komputer bagi peserta didik tunanetra. Prosedur dalam penelitian ini secara garis besar ditempuh melalui empat tahapan yaitu : 1) studi kondisi objektif pembelajaran komputer peserta didik tunanetra saat ini, 2) tahap analisis hasil studi kondisi objektif pembelajaran komputer dan merumuskan draft pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 untuk guru sebagai bahan ajar pembelajaran komputer peserta didik tunanetra di satuan pendidikan SMPLB dan SMALB 3) tahap validasi melalui focus group discussion, 4) finalisasi desain penggunaan panduan.

1. Tahap Studi Kondisi Objektif Pembelajaran Komputer Saat ini

Untuk memperoleh dasar pijakan penyusunan draft pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 maka diperlukan studi atau kajian kondisi objektif pembelajaran komputer pengolah kata saat ini. Dalam kegiatan ini peneliti menghimpun data melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumen.

Adapun kondisi objektif yang ingin diungkap adalah pembelajaran komputer meliputi: (a) persiapan pembelajaran komputer, (b) pelaksanaan pembelajaran komputer, (c) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran komputer. Selain tiga aspek tersebut peneliti meminta masukan tentang hal-hal


(38)

Handaya Djaenudin2013

apa saja yang harus dikembangkan dari buku atau bahan ajar Microsoft Word 2007 yang akan digunakan oleh guru untuk mengajar peserta didik tunanetra.

2. Tahap Analisis Hasil Studi Kondisi Objektif dan Merumuskan Draft Panduan

Pada tahap ini peneliti menghimpun data hasil wawancara, observasi, dan studi dokumen yang diperoleh dari tahap kondisi objektif di atas. Kemudian data tersebut dianalisis untuk dijadikan bahan rumusan draft panduan.

Selain hasil analisis kondisi objektif draft buku panduan yang peneliti buat didasarkan juga hasil analisis wawancara tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengembangkan buku panduan belajar dari buku umum. Serta didasari kajian pustaka buku-buku pembelajaran komputer untuk sekolah reguler. Selain hal tersebut peneliti juga memperhatikan kemampuan dan kebutuhan belajar peserta didik tunanetra.

3. Tahap Validasi

Validasi dalam penelitian ini menggunakan focus group

discussion (FGD). Peserta FGD adalah guru komputer yang

mengajar peserta didik tunanetra dan tenaga ahli komputer.

Peserta diminta masukan dan tanggapannya untuk dijadikan perbaikan terhadap draft buku panduan belajar komputer, kegiatan ini diharapkan dapat melengkapi kekurangan sehingga draft panduan


(39)

tersebut menjadi lebih baik serta dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra.

4. Finalisasi/Tahap Akhir Pengembangan Panduan Belajar

Komputer

Hasil masukan dalam FGD dianalisis untuk dijadikan dasar dalam finalisasi buku panduan belajar Microsoft Word 2007.

E. Tahap Memperoleh Kepercayaan Hasil Penelitian

1. Tahap Member Check

Langkah ini dilakukan setiap memperoleh data penelitian dilakukan pengecekan dengan cara menyerahkan/membacakan kembali hasil wawancara kepada responden yang bersangkutan untuk dipelajari atau dinilai kesesuaiannya dengan informasi yang telah mereka kemukakan, responden berhak mengkoreksi atau bila perlu adanya penjelasan tambahan.

2. Tahap Triangulasi

Kegiatan ini dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi dan studi dokumentasi. Suatu keabsahan data yang diperoleh dari suatu sumber tertentu dengan suatu alat pengumpul data atau informasi tertentu diperiksa dan dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber dengan metode lain.


(40)

Handaya Djaenudin2013

F. Teknik Analisis Data Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan teknik analisis data yang dikembangkan dalam penelitian meliputi : 1) proses pencatatan data, 2) teknik analisis data, dan 3) teknik pemeriksaan dan keabsahan data.

1. Proses Pencatatan Data

Prosedur yang dilakukan agar memudahkan dalam menganalisis data yaitu : pencatatan data, membuat petunjuk tertentu (coding), memilih alat yang digunakan, dan mengadakan analisis data.

a. Pencatatan Data

Pencatatan data dilakukan dalam format catatan lapangan yang dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1) Pencatatan awal dilakukan selama wawancara, observasi, studi dokumentasi.

2) Perluasan merupakan bentuk catatan lapangan yang terdiri dari catatan deskriptif dan reflektif tanggapan peneliti

3) Melakukan perbaikan (revisi)

b. Membuat Petunjuk Tertentu (Coding)

Membuat petunjuk tertentu atau pengkodean khusus (coding) pada catatan lapangan agar data mudah dianalisis.


(41)

c. Memilih Alat Yang Mudah Digunakan

Memilih alat yang mudah digunakan dalam pengumpulan data dilakukan oleh penulis, antara lain menyiapkan notes, pinsil, pulpen/bolpoint, alat perekam

d. Mengadakan Analisis Data

Analisis data dilakukan secara simultan dan intensif setelah selesainya pengumpulan data.

2. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, melalui teknik: wawancara, observasi yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, photo dan film. Kosep analisis data menurut Bogdan & Biklen dalam (Moleong 2007:248) adalah:

“Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.

Pandangan lain tentang proses analisis data menurut Miles & Huberman (Malik:2011) “Bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.

Sejalan dengan batasan yang dikemukakan, analisis dalam penelitian ini merupakan lanjutan dari langkah pengolahan data.


(42)

Handaya Djaenudin2013

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data atau display data dan penarikan kesimpulan (konklusi) dan verifikasi.

Pada tahap pertama data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya di reduksi dengan jalan melakukan abstraksi. Abstrasi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu sesuai dengan apa yang diteliti. Pada tahap reduksi, peneliti memilih data yang relevan dengan tujuan penelitian. Informasi dari lapangan sebagai bahan mentah disingkat, diringkas, disusun lebih sistematis, serta diangkat pokok-pokok yang penting sehingga mudah dikendalikan.

Pada tahap kedua, peneliti menyajikan data (display data) dilakukan untuk melihat gambaran/ deskripsi keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Peneliti berupaya untuk mengklasifikasikan serta menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan.

Tahap ketiga merupakan tahap akhir dalam analisis data peneliti melakukan penafsiran data, konsklusi dan verifikasi data. Pada tahap ini, temuan-temuan yang peneliti dapatkan di lapangan, ditafsirkankan dengan merujuk kepada acuan teoritik dan norma– norma praktis yang disepakati. Peneliti berusaha memunculkan makna dari setiap data yang diperoleh di samping menggambarkan perolehan data secara deskriptif analitik, sehingga akhirnya


(43)

diperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan peneliti.

Penarikan konsklusi dan verifikasi data yaitu untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan , perbedaan, atau persamaan. Penarikan konklusi dilakukan dengan cara membandingkan kesesuaian pernyataan informan dengan makna yang terkandung dalam pelaksanaan dan dokumen.

3. Teknik pemeriksaan dan keabsahan data penelitian

Pemeriksaan keabsahan data dilakukan agar hasil penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Keabsahan data yang diperoleh dari lapangan diperiksa melalui kriteria dan teknik tertentu, yaitu derajat kepercayaan atau kredibilitas, seperti dikemukakan oleh Moleong (2004:327), sebagai berikut :

a. Perpanjangan keikutsertaan, maksudnya adalah peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.

b. Ketekunan pengamatan, mencari secara konsisten interprestasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif.

c. Triangulasi, adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, untuk pengecekan pembanding terhadap data tersebut. Dalam hal ini membandingkan antara hasil observasi dengan hasil wawancara.

d. Pengecekan sejawat, teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

e. Analisis kasus negatif, analisis dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh-contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.

f. Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data dalam pemeriksaan derajat kepercayaan.


(44)

Handaya Djaenudin2013

Hasil penelitian kualitatif yang berupa data atau informasi tingkat kebermaknaannya tergantung pada: 1) triangulasi, yaitu dengan pengecekan kebenaran data dengan melakukan perbandingan data yang diperoleh dari sumber lain, 2) penggunaan bahan referensi, dilakukan dengan perekaman data dengan tape recorder, dan 3) member check, yaitu dengan melakukan konfirmasi kepada narasumber diakhir wawancara.

G. Alur Penelitian

Alur penelitian yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

1. Mengamati kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra (teknik yang dilakukan: observasi, wawancara dan studi dokumentasi).

2. Melakukan Analisis hasil kajian kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra.

3. Membuat draft pengembangan panduan belajar Microsoft Word 2007 untuk guru yang mengajar peserta didik tunanetra, berdasarkan analisis hasil kajian kondisi objektif pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra.

4. Melakukan validasi draft panduan belajar Microsoft Word 2007 untuk guru yang mengajar peserta didik tunanetra, validasi ini dilakukan oleh guru dan tenaga ahli melalui FGD


(45)

5. Melakukan revisi/finalisasi terhadap draft panduan belajar Microsoft Word 2007 hasil FGD menjadi panduan belajar Microsoft Word 2007 final untuk guru yang mengajar peserta didik tunanetra.


(46)

BAGAN 3.1 ALUR PENELITIAN

ALUR PENELITIAN

STUDI PENDAHULUAN KONDISI OBJEKTIF TENTANG : Pembelajaran komputer peserta didik tunanetra pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB.

Teknik Pengumpulan data : a. Wawancara

b. Observasi c. Studi pustaka

ANALISIS STUDI PENDAHULUAN TENTANG KONDISI OBJEKTIF

DRAFT PENGEMBANGAN PANDUAN BELAJAR MICROSOF OFFICE WORD

2007 BAGI GURU

VALIDASI DRAFT DILAKUKAN MELALUI FOKUS

DISKUSI

REVISI PANDUAN

BELAJAR

HASIL PENGEMBANGAN PANDUAN BELAJAR MICROSOFT OFFICE WORD 2007 BAGI GURU YANG MENGAJAR PESERTA DIDIK


(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Pada bab terakhir ini, peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian didasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya.

1. Kondisi Objektif Pembelajaran Komputer Peserta Didik Tunanetra

pada Satuan Pendidikan SMPLB dan SMALB Saat Ini

a. Persiapan Pembelajaran Komputer Bagi Peserta Didik Tunanetra

Guru AN dan BG membuat persiapan pembelajaran dalam bentuk perencanaan pembelajaran. Adapun perencanaan pembelajaran komputer yang dibuat guru AN dan BG berbentuk: program tahunan, program semester, silabus pengajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang ditetapkan oleh sekolah, serta mengacu pada kurikulum umum.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Komputer Bagi Peserta Didik

Tunanetra

Pelaksanaan pembelajaran komputer bagi peserta didik tunanetra sudah sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya oleh guru. Beban belajar dalam pelaksanaan pembelajaran komputer di SLBN A Pajajaran untuk satuan pendidikan SMPLB adalah 2 jam pelajaran dalam satu minggu, sedangkan pelaksanaan pembelajaran di SLBN A Citeureup untuk SMALB beban belajar 3


(48)

Handaya Djaenudin2013

jam pelajaran. Langkah Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dimulai dari membuka pelajaran, menyajikan materi dalam kegiatan inti, menyampaikan kesimpulan serta pemberian tugas, dan kegiatan penutup. Dalam pelaksanaan pembelajaran AN dan BG sudah melaksanakan dengan baik.

Materi pengolah kata yang diajarkan pada peserta didik tunanetra di SLBN A Pajajaran kelas VII sampai IX SMPLB adalah Microsoft Word 2003, untuk pengajaran Microsoft Word 2007 baru diberikan tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran di SLBN A Citeureup materi pengolah kata Microsoft Word 2007 sudah diajarkan, materi ini diberikan dikelas X dan XI SMALB.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran komputer adalah praktek langsung dengan menggunakan media komputer. Evaluasi tes formatip dilaksanakan setelah pembelajaran selesai dilakukan guru.

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran

Materi Microsoft Word 2007

Faktor penunjang pelaksanaan pembelajaran Microsoft Word 2007 dilaksanakan disekolah adalah: sarana dan prasarana yang memadai untuk pembelajaran Microsoft Word 2007. Perangkat lunak Operating system dan program pengolah kata Microsoft Word 2007 sudah dimiliki sekolah. Program pembaca layar seperti JAWS telah


(49)

dimiliki oleh sekolah dalam beberapa versi, diantaranya JAWS versi 11, JAWS versi 12 , dan JAWS versi 14, selain JAWS sekolah memiliki program pembaca layar NVDA (Non Visual Desktop Access).

Guru yang mengajar peserta didik tunanetra sudah menggenal dan menggunakan program Microsoft Word 2007. Faktor pendukung lain, adalah program Microsoft Word 2007 merupakan program aplikasi baru sehingga peserta didik memiliki motivasi besar untuk belajar komputer.

Faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Word 2007 di 2 (dua) sekolah yang dijadikan latar penelitian adalah tidak adanya bahan ajar atau buku tentang pembelajaran Microsoft Word 2007 yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik tunanetra. Sehingga Panduan Belajar Microsoft Word 2007 di perlukan dalam pembelajaran.

2. Pengembangan Panduan Belajar Microsoft Word 2007 Bagi Guru

Yang Mengajar Peserta Didik Tunanetra

Penelitian ini menghasilkan desain hipotetik berupa panduan belajar Microsoft Office Word 2007 bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra. Berdasarkan hasil penelitian Panduan Belajar Microsoft Office Word 2007 merupakan bahan ajar berbentuk modul yang terdiri dari sepuluh modul. Dalam satu modul berisi pembelajaran secara utuh yang meliputi: Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, indikator


(50)

Handaya Djaenudin2013

pembelajaran, materi pembelajaran yang akan diserap oleh peserta didik, uji kompetensi. Panduan belajar ini diperuntukan bagi guru sebagai bahan ajar, karena kondisi saat ini buku pelajaran atau bahan ajar Microsoft Word 2007 yang secara khusus diperuntukan bagi peserta didik tunanetra belum ada.

Isi panduan belajar Microsoft Word 2007 merupakan petunjuk operasional penggunaan program pengolah kata tanpa menggunakan media infut mouse. Keseluruhan materi pembelajaran Microsoft Word 2007 dalam panduan ini menggunakan keyboard dengan pengembagan shortcut, sehingga materi-materi yang ada di dalam panduan belajar dapat dipelajari oleh guru yang mengajar peserta didik tunanetra. Keyboard yang digunakan oleh peserta didik tunanetra sama halnya dengan Keyboard yang digunakan pada umumnya, artinya tidak berbeda.

Dalam pengoperasikan program Mircrosoft Word 2007 sesuai panduan belajar perlu menggunakan program pembaca layar salah satunya program JAWS. Dengan panduan belajar yang bersifat hipotetik ini, guru dapat memberikan materi pelajaran kepada peserta didik tunanetra tentang materi pengolah kata Microsoft Word 2007. Adapun isi panduan belajar Microsoft Word 2007 meliputi:

Modul 1 Mengenal Jendela Microsoft Word 2007

Modul 2 Menelusuri Menu dan Icon Microsoft Word 2007 Modul 3 Membuka dan Menutup Program Microsoft Word 2007 Modul 4 Membuat Dokumen Word 2007


(51)

Modul 5 Menyimpan dan membuka dokumen Modul 6 Formating Teks

Modul 7 Membaca Dokumen Modul 8 Editing Teks

Modul 9 Membuat Tabel Modul 10 Mencetak Dokumen

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan dan temuan lapangan maka peneliti merekomendasikan hal sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah dan Guru

Hasil penelitian ini berupa panduan belajar Microsoft Word 2007 untuk peserta didik tunanetra, panduan belajar Microsoft Word 2007 dapat dijadikan alternatif pilihan bahan ajar oleh sekolah dan guru dalam rangka meningkatkan layanan pendidikan bagi anak tunanetra khususnya mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

2. Peserta Didik Tunanetra

Dengan panduan belajar Microsoft Word 2007 yang sudah dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan peserta didik tunanetra dapat dijadikan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran mandiri oleh peserta didik tunanetra.


(52)

Handaya Djaenudin2013

Panduan belajar Microsoft Word 2007 hasil penelitian ini masih bersifat hipotetik, peneliti merekomendasikan agar menjadi bahan pertimbangan untuk dilakukan kajian lebih mendalam sehingga layak dipublikasikan sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan bagi sekolah penyelenggara pendidikan anak tunanetra di Provinsi Jawa Barat, mengingat tidak adanya bahan ajar yang secara khusus dibuat untuk peserta didik tunanetra.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Panduan belajar Microsoft Word 2007 masih dalam bentuk hipotetik, sehingga direkomendasikan adanya penelitian lanjutan untuk penyempurnaan panduan belajar Microsoft Word sehingga panduan belajar ini dapat digunakan secara luas.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1990) Penelitian Kependidikan. Bandung: Angkasa

Budiyanto, B. (2010) Mengenal Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional

Condrokirono, N. (2009). Tinjauan Kriminologi. Jakarta: Universitas Indonesia Ibramim, N. (2010) Terampil Berkomputer. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian

Pendidikan Nasional

Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Malik, H. (2010) Pengertian Data, Analisis Data dan Cara Menganalisis Data

Kualitatif Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/11/penelitian-kualitatif/

Moleong, L, J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rahardja, Dj. (2006). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. CRICED: Tsukuba Jepang

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan

dasar dan Menengah

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kelulusan Pendidikan

dasar dan Menengah

Santrock, J,W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sarwindi. (2009) Panduan Pembuatan Bahan Ajar (Diktat, Modul, Handout). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Satori, Dj. dan Komariah, S. (2010) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta


(54)

Handaya Djaenudin2013

Subagja, H. (2009). Teknologi Informasi Komunikasi. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sungkowo. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional

Supriyadi, E (2010) Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional

Surakhmad, S. (1980). Metode Penelitian. Bandung. Tarsito

Tarsidi, D. (2011). DefinisTunanetra. Tersedia: httpL//d-tarsidi.blogspot.com feeds/posts/default?orderby=updated

Yusuf A, I. (2011) Memahami Fokus Group Discussion (FGD). Tersedia:

http://bincangmedia.wordpress.com/2011/03/28/relasi-media-dan-konsumtivisme-pada-remaja/

Wijaya, P. (2010). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional


(1)

dimiliki oleh sekolah dalam beberapa versi, diantaranya JAWS versi 11, JAWS versi 12 , dan JAWS versi 14, selain JAWS sekolah memiliki program pembaca layar NVDA (Non Visual Desktop Access).

Guru yang mengajar peserta didik tunanetra sudah menggenal dan menggunakan program Microsoft Word 2007. Faktor pendukung lain, adalah program Microsoft Word 2007 merupakan program aplikasi baru sehingga peserta didik memiliki motivasi besar untuk belajar komputer.

Faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Word 2007 di 2 (dua) sekolah yang dijadikan latar penelitian adalah tidak adanya bahan ajar atau buku tentang pembelajaran Microsoft Word 2007 yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik tunanetra. Sehingga Panduan Belajar Microsoft Word 2007 di perlukan dalam pembelajaran.

2. Pengembangan Panduan Belajar Microsoft Word 2007 Bagi Guru Yang Mengajar Peserta Didik Tunanetra

Penelitian ini menghasilkan desain hipotetik berupa panduan belajar Microsoft Office Word 2007 bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra. Berdasarkan hasil penelitian Panduan Belajar Microsoft Office Word 2007 merupakan bahan ajar berbentuk modul yang terdiri dari sepuluh modul. Dalam satu modul berisi pembelajaran secara utuh yang meliputi: Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, indikator


(2)

pembelajaran, materi pembelajaran yang akan diserap oleh peserta didik, uji kompetensi. Panduan belajar ini diperuntukan bagi guru sebagai bahan ajar, karena kondisi saat ini buku pelajaran atau bahan ajar Microsoft Word 2007 yang secara khusus diperuntukan bagi peserta didik tunanetra belum ada.

Isi panduan belajar Microsoft Word 2007 merupakan petunjuk operasional penggunaan program pengolah kata tanpa menggunakan media infut mouse. Keseluruhan materi pembelajaran Microsoft Word 2007 dalam panduan ini menggunakan keyboard dengan pengembagan shortcut, sehingga materi-materi yang ada di dalam panduan belajar dapat dipelajari oleh guru yang mengajar peserta didik tunanetra. Keyboard yang digunakan oleh peserta didik tunanetra sama halnya dengan Keyboard yang digunakan pada umumnya, artinya tidak berbeda.

Dalam pengoperasikan program Mircrosoft Word 2007 sesuai panduan belajar perlu menggunakan program pembaca layar salah satunya program JAWS. Dengan panduan belajar yang bersifat hipotetik ini, guru dapat memberikan materi pelajaran kepada peserta didik tunanetra tentang materi pengolah kata Microsoft Word 2007. Adapun isi panduan belajar Microsoft Word 2007 meliputi:

Modul 1 Mengenal Jendela Microsoft Word 2007

Modul 2 Menelusuri Menu dan Icon Microsoft Word 2007 Modul 3 Membuka dan Menutup Program Microsoft Word 2007


(3)

Modul 5 Menyimpan dan membuka dokumen Modul 6 Formating Teks

Modul 7 Membaca Dokumen Modul 8 Editing Teks

Modul 9 Membuat Tabel Modul 10 Mencetak Dokumen

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan dan temuan lapangan maka peneliti merekomendasikan hal sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah dan Guru

Hasil penelitian ini berupa panduan belajar Microsoft Word 2007 untuk peserta didik tunanetra, panduan belajar Microsoft Word 2007 dapat dijadikan alternatif pilihan bahan ajar oleh sekolah dan guru dalam rangka meningkatkan layanan pendidikan bagi anak tunanetra khususnya mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

2. Peserta Didik Tunanetra

Dengan panduan belajar Microsoft Word 2007 yang sudah dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan peserta didik tunanetra dapat dijadikan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran mandiri oleh peserta didik tunanetra.


(4)

Panduan belajar Microsoft Word 2007 hasil penelitian ini masih bersifat hipotetik, peneliti merekomendasikan agar menjadi bahan pertimbangan untuk dilakukan kajian lebih mendalam sehingga layak dipublikasikan sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan bagi sekolah penyelenggara pendidikan anak tunanetra di Provinsi Jawa Barat, mengingat tidak adanya bahan ajar yang secara khusus dibuat untuk peserta didik tunanetra.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Panduan belajar Microsoft Word 2007 masih dalam bentuk hipotetik, sehingga direkomendasikan adanya penelitian lanjutan untuk penyempurnaan panduan belajar Microsoft Word sehingga panduan belajar ini dapat digunakan secara luas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1990) Penelitian Kependidikan. Bandung: Angkasa

Budiyanto, B. (2010) Mengenal Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional

Condrokirono, N. (2009). Tinjauan Kriminologi. Jakarta: Universitas Indonesia Ibramim, N. (2010) Terampil Berkomputer. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian

Pendidikan Nasional

Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Malik, H. (2010) Pengertian Data, Analisis Data dan Cara Menganalisis Data

Kualitatif Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/11/penelitian-kualitatif/

Moleong, L, J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rahardja, Dj. (2006). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. CRICED: Tsukuba Jepang

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan dasar dan Menengah

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kelulusan Pendidikan dasar dan Menengah

Santrock, J,W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sarwindi. (2009) Panduan Pembuatan Bahan Ajar (Diktat, Modul, Handout). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Satori, Dj. dan Komariah, S. (2010) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta


(6)

Subagja, H. (2009). Teknologi Informasi Komunikasi. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sungkowo. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional

Supriyadi, E (2010) Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional

Surakhmad, S. (1980). Metode Penelitian. Bandung. Tarsito

Tarsidi, D. (2011). DefinisTunanetra. Tersedia: httpL//d-tarsidi.blogspot.com feeds/posts/default?orderby=updated

Yusuf A, I. (2011) Memahami Fokus Group Discussion (FGD). Tersedia:

http://bincangmedia.wordpress.com/2011/03/28/relasi-media-dan-konsumtivisme-pada-remaja/

Wijaya, P. (2010). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional