PERSEPSI KOMUNITAS FILM INDIEPENDENT TERHADAP PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIUM BELAJAR.

PERSEPSI KOMUNITAS FILM INDIEPENDENT TERHADAP
PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIUM BELAJ AR

SKRIPSI

PIJ AR CRISSANDI
0643010279

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “ J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERSEPSI KOMUNITAS FILM INDIPENDENT TEHADAP
PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIUM UNTUK BELAJ AR.
Disusun Oleh :
PIJ AR CRISSANDI

0643010279

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,
Pembimbing

Zainal Abidin Achmad,S.Sos,M.Si,M.Ed
NPT.3 7305 99 0170 1

Mengetahui,
DEKAN

Dr a. Ec. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

HALAMAN PENGESAHAN UJ IAN LESAN

J udul Penelitian

: PERSEPSI KOMUNITAS FILM INDIEPENDENT
TEHADAP PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI
MEDIUM BELAJ AR
: Pijar Crissandi
: 0643010279
: Ilmu Komunikasi
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Nama Mahasiswa
NPM
Program Studi
Fakultas

Telah diuji dan diseminarkan pada tanggal : 3 Mei2012
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I :.
1.


Zainal Abidin Achmad,S.Sos,M.Si,M.Ed
NPT.3 7305 99 0170 1

Zainal Abidin Achmad,S.Sos,M.Si,M.Ed
NPT.3 7305 99 0170 1
2.

Ir. Didiek Tranggono, MSi
N.I.P. 195812251990011001
3.
Drs.Syaifuddin Zuhri.MSi.
N.P.T. 3 7006 94 0035 1

Mengetahui,
KETUA PROGDI ILMU KOMUNIKASI

J uwitoS.Sos, M.Si.
NPT.367049500361


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkatdan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :
PERSEPSI

KOMUNITAS

FILM

INDIPENDENT

TEHADAP

PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIUM BELAJ AR.
Penulis akui bahwa kesulitan selalu ada di setiap proses pembuatan skripsi

ini, tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri sendiri. Semua proses
kelancaran pada saat pembuatan skripsi penelitian tidak lepas dari segala bantuan
dari berbagai pihak yang sengaja maupun tak sengaja telah memberikan
sumbangsihnya.
Selama
menyampaikan

melakukan
rasa

penulisan

terima

kasih

penelitian
pada

ini,tak

Bapak

lupa

penulis

Zainal

Abidin

Achmad,S.Sos,M.Si,M.Ed. sebagai dosen pembimbing yang telah membantu
penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Allah SWT. Karena telah melimpahkan segala karuniaNya, sehingga penulis
mendapatkan kemudahan selama proses penulisan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Suedarto, Mp, selaku Rektor UPN “Veteran” Jatim
3. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.
5. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu dan

masukan-masukan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

Serta tak lupa penulis memberikan rasa terima kasih secara khusus kepada:
1. Ibu Yuliati dan Ayah Didik Kriswahyudi yang telah mendukung dan
membimbing dengan penuh kasih sayang serta perhatiannya secara moril
maupun materil, dan juga atas do’a yang tak henti-hentinya beliau haturkan
untuk penulis. Serta adikku satu – satunya yang selalu mendukung penulis
untuk menyelesaikan penelitian ini.
2.

Tak lupa penulis ucapkan rasa terima kasih secara khusus kepada temanteman kampus : Septyan Zulfikar S.Sos, Fibri Shabirin, Novandi Prima
Satria S.Sos, Reza Zakaria Anwar S.Sos, Yanuar Widihandoko S.Sos, Indah
Dwi Pertiwi S.Sos, Nugroho Trihamdani S.Sos, dan terakhir pasangan saya
Mekarsari Rahayu Wilujeng Dan semua teman-tman yang lain yang tidak
bisa saya tulis . Terima kasih atas dukungan, do’a, dan semua bantuannya.


3.

Buat dulur – dulur Kinne Komunikasi dan bangunan lab-nya yang menjadi
keluarga kecilku, serta tempat berteduh. Terima kasih banyak. Exphose, Ak
Upn Radio, Upn Teleivisi, Sukses selalu!

4.

Dan teman-teman Kinetik, Forum Lenteng, Ruang Rupa, Google, YouTube,
facebook, twitter, Wikipedia yang telah membuat saya sedikit pintar dari
pada waktu jaman Sma dahulu, Hard Rock Fm Radio 89,7 yang telah
memfasilitasi saya dengan internet gratis dan mengeprint gratis tanpa bayar
seperspun tanpa kalian pasti skripsi ini jadi agak lambat terimaksih.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


iv

Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca,
khususnya teman-teman di Jurusan Ilmu Komunikasi.

Surabaya, 17 Juni 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

ABSTRAKS
PIJ AR CRISSANDI, PERSEPSI KOMUNITAS FILM INDIEPENDENT
TERHADAP
PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI
MEDIUM

BELAJ AR.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi komunitas
indiependent film terhadap YouTube, bagaimana mereka mampu mengambil
celah serta dapat memanfaatkan YouTube sebagai medium belajar.
Metode yang digunakan sebagai pendekatan dalam menganalisis data
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada
akhirnya akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai fenomena yang
diteliti. Sehingga peneliti dapat mengetahui serta menyimpulkan berbagai makna
dan respon dari masyarakat Surabaya pada khususnya terhadap komunitas film
indiependent.
Berdasarkan analisis peneliti pada penelitian persepsi komunitas film
indidependent terhadapa YouTube sebagai medium untuk belajar melalui teknik
wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan: bahwa kehadiran
YouTube saat ini bagi komunitas film indiependent sangat bermanfaatHasil dari
penelitian antara lain adalah Komunitas film indiependent merasa bahwa YouTube
memang sangat bermanfaat bagi mereka sekarang, YouTube seperti menempatkan
sebuah posisi yang dapat mempermudah mereka dalam belajar film maupun hal
lain yang berkaitan dengan medium audio visual
Kata kunci : YouTube, Komunitas film Independent , Deskriptif kualitatif, Alport.

ABSTRACT
PIJ AR
CRISSANDI,
INDEPENDENT
MOVIE
COMMUNITY
PERCEPTION OF YOUTUBE BENEFIT AS A LEARNING MEDIUM.
And this obserfation for to knoe how much some peolpel thats call
comunity of indiependent movie that they aplication and make YouTube to they
learning Program
By using descriptive-qualitative to give the real interpretation and accurate
phenomena. The observer could knows and make the result from meaning and
respons from Surabaya citizen especially independent movie community. the
present of YouTube for indie movie community is make a benefit. In the other
side, independent movie community think that YouTube has not give a negative
effects.
Based on the experience results, independent movie community feels
YouTube is has a benefit. YouTube can make things more easier to learn to make
a film or audio visual media.
Keywords: YouTube, Independent movie community, descriptive-qualitative,
Alport.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................

i

DAFTAR ISI

.............................................................................................

ii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang .........................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ....................................................................

8

1.3

Tujuan Penelitian.........................................................................

9

1.4

Kegunaan Penelitian ...................................................................

9

1.4.1

Kegunaan Teoritis ...........................................................

9

1.4.2

Kegunaan Praktis ............................................................

9

1.4.3

Kegunaan Akademis........................................................... 9

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Landasan Teori ........................................................................... 10

2.1.1 Pengertian Persepsi ................................................................ 10
2.1.2 Proses Terjadinya Persepsi .................................................... 11
2.1.3 Komponen Persepsi ............................................................... 12
2.1.4 Hal Yang Mempengaruhi Skripsi ........................................... 14
2.1.5 Teori Uses And Gratification ................................................ 17
2.1.6 Internet .................................................................................. 21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

2.1.7 Internet Sebagai Alat Komunikasi ........................................ 22
2.1.8 Media Sosial ................................................................... ........ 24
2.1.9 YouTube ………………………………………..................... 25
2.1.10 Film Versus Video .................................................................. . 25
2.1.11 Komunitas Film ......................................................................... 27
2.2 Kerangka Berpikir ...................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Metode Penelitian ....................................................................... 31

3.2

Opresionalisasi Konsep ............................................................. 33
3.2.1 Persepsi ............................................................................. 33
3.2.2 Komunitas ....................................................................... 33
3.2.3 YouTube Sebagai Media Belajar ........................................... 34

BAB

3.3

Lokasi Penelitian ........................................................................ 34

3.4

Informan Dan Penelitian . ............................................................ 34

3.5

Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35

3.6

Teknik Analisis Data ....................................................................... 36

IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian........................................... ... ..............39
4.1.1DefinisiYouTube.................................................................. 39
4.2

Penyajian Dan Analisis Data........................................................ 43
4.2.1 Identitas Informan............................................................. 44
4.2.2 Hasil Wawancara .............................................................. 47

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

4.2.2.1 Deskripsi Persepsi Komunitas Indipendent Secara

BAB

V

UmumTerhadapYouTube..............................................

47

4.3 Pembahasan ................................................................

60

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.................................................................

76

5.2 Saran...........................................................................

77

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................

82

LAMPIRAN ..........................................................................................

83

GAMBAR ...............................................................................................

97

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang
bahwa dalam komunikasi anta manusia, maka media yang paling dominan dalam
berkomunikasi adalah panca indra manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan
yang diterima panca indra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk
mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan
dalam tindakan. Media yang dimaksud ialah media yang digolongkan atas empat
macam yakni media antar pribadi, media kelompok, media publik, dan media
massa.
Media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa elektronik.
Media massa cetak terdiri dari majalah, surat kabar, buku. Sedangkan media
massa elektronik terdiri dari televisi, radio, film, internet, dan lain-lain. Media
cetak seperti majalah, surat kabar, dan buku justru mampu memberikan
pemahaman yang tinggi kepada pembacanya, karena ia sarat dengan analisa yang
mendalam dibanding media lainnya ( Cangara, 2005:128 ).
Media massa terdiri dari cetak dan eletronik, cetak seperti koran,
majalah, buku dan eletronik meliputi televisi, radio, film dan internet. semua
media tersebut sangat berpengaruh terhadap masyarakat dampaknya muncul

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kebutuhan dan kesinambungan media lain akan internet sifat internet yang efisien,
cepat dan lebih mudah dijangkau dengan dari jarak jauh membuat media-media
lain seperti mengunakan internet sebagai alat baru untuk melakukan penyebaran
pesan. Saat ini banyak sekali perkembangan dan revolusinya, internet seolah
meringkas sebuah bentukan - bentukan media yang telah ada sebelumnya Seperti:
koran, majalah, kelas belajar, rapat umum, drama, sinema, periklanan, televisi,
film dan video, hal itu membuat internet menjadi sebuah lubang serta gudang
informasi juga pergerakan baru dari dampak era globalisasi yang terjadi saat ini.
Dewasa ini muncul medium-medium untuk penyampaian informasi baru
yang berkembang di dalamnya, dari jejaring sosial, blog, media online, forumforum, website berbagi file, website pencarian data mampu menghidangkan
sebuah sajian informatif kepada khalayak, tapi dibalik banyak badai media dan
rancunya informasi yang lahir ada salah satu media yang baru-baru ini mampu
menolehkan sudut padang dan perhatian baru bagi masyarkat awam dan pengguna
media internet adalah YouTube media yang saat ini telah menyita perhatian
masyarakat dan pengguna internet dan khususnya penikamat video.
YouTube adalah sebuah media jejaring sosial, dimana para pengguna
Youtube harus memiliki akun dan melakukan registrasi. Dari pembuatan akun itu
sang pemilik akun Youtube bisa mengunggah dan membagikan video yang
mereka buat, ada beberapa cara penggunaan Youtube beberapa metode sederhana
yang dapat digunakan oleh pengguna komputer awam yang ingin mengunggah
video

secara

saring.

Dengan

antar

muka

yang

sederhana,

YouTube

memungkinkan siapa saja dengan koneksi internet untuk mengunggah video dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

penonton dari seluruh penjuru dunia dapat menikmatinya hanya dalam beberapa
menit. Keanekaragaman topik yang ada di YouTube membuat berbagi video
menjadi salah satu bagian yang penting dalam kultur berinternet.
Dalam realita yang ada banyak dampak yang di timbulkan oleh YouTube
berita yang menjadi headline besar dan opini publik saat ini, YouTube menyajikan
sebuah tontonan audio visual yang mampu meberikan berita dan informasi baru di
khalayak luas, karakteristik YouTube dengan begitu banyaknya pilihan video
dengan sistem yang kuat dan lunak tanpa sekatan-sekatan seperti media Audio
Visual besar pada umunya mebuat pengguna dan penikmatnya menimbulkan rasa
candu untuk mengkonsumsi dan memanfaatkan YouTube, selain itu dengan
YouTube masyarakat dapat menerima berbagai informasi dengan kontent lebih
beragam, YouTube juga bisa memberika sebuah hiburan untuk masyarakat
penikmat video sebgai medium yang mampu memberikan stimulus kuat, dengan
YouTube masyarakat berhak memilih sajian dan tayangan mana yang meraka
inginkan dan butuhkan.
Karakteristik YouTube tersebut, banyak masyarakat yang mengandalkan
YouTube sebagai alat pencari dan mendapatkan informasi, secara visual YouTube
mampu menciptakan kejelasan dan penjelasan secara baik dengan gambar
bergerak mampu memberikan stimulus yang dapat mudah direspon oleh
masyarakat, kejadian yang terjadi saat ini pula dikarenakan banyaknya masyarakat
memanfaatkan YouTube sebagai media media belajar, YouTube juga secara tidak
langsung hadir di rana pendidikan. YouTube seperti memberikan perkuliahan
massal di masyarakat dan kelas belajar dari praktek yang selama ini diajarkan oleh
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dunia pendidikan, dalam contoh kasus misalnya : seorang dosen yang sedang
memberikan sebuah perkuliahan dosen tersebut bisa menunjukan sebuah tayangan
video dari Youtube yang bersangkutan dengan materi yang mereka berikan
kepada mahasiswa, contoh lain adalah mahasiswa yang menggunakan youtube
sebagai bahan pencari informasi untuk sebuah presentasi kuliah, seorang ibu
rumah tangga belajar bagaimana cara menggunakan make up, dari beberapa
contoh tersebut Youtube seolah mencoba mensederhanakan dan memepercepat
apa yang tidak bisa dijangkau jangkau oleh sebuah Universitas atau kelas belajar.
Demonstrasi audio visual yang diberikan Youtube seperti memberikan sebuah
cara baru dan langka untuk dunia pendidikan dan memebrikan kita kesempatan
untuk saling berkomunikasi dan mengetahui dan peka tentang canggihnya
tegnologi era globalisasi saat ini
Beberapa kejadian dari pemanfaatan Youtube tersebut ialah dikarenakan
Youtube adalah media yang memiliki basis video. Video juga bisa disebut dengan
media baru yang juga membawa dampak besar untuk sosial dan budaya serta
kajian khusus. Video bisa dibagi menjadi dua hal, yaitu : suara dan gambar, video
mampu memproduksi pesan secara lugas dan gamblang sesuai realitas yang ada
disisi lain di dalam video juga bisa menciptakan sebuah sudut pandang sendiri dan
sangat obyektif, video mampu menutup-nutupi juga melebih-lebihkan konten
serta visual dari sudut pandang manakah gambar itu di ambil sehingga setiap
gambar yang ditunjukan memiliki makna dan pesan tersendiri yang nantinya
sampai di audience, serta suara yang menjadi efek yang sangat erat kaitanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

dengan video dan karakteristik yang juga mendukung untuk menciptakan sebuah
pesan yang ingin disampaikan oleh sang pembuat video
Pemanfaatan Youtube sebagai media berbagi dalam bentuk video juga
mampu dimanfaatkan oleh para industri besar seperti pengunggahan iklan atau
video yang bersifat promosi bentuk tersbut adalah wujud Youtube yang mengarah
sistem memperkaya diri untuk kepentingan industri dan keuntungan yang
berkesinambungan dari bebrbagai macam bentuk promosi yang ada di dalam
Youtube kita juga bisa mendapatkan info tentang film baru, bentukan video yang
yang sering muncul di Youtube adalah thrailer dan tutorial film, dari situ kta bisa
melihat juga mnegetahui informasi serta belajar tentang film yang baru dan
perkembangan film saat ini.
Berbeda dengan video film merupakan salah satu media komunikasi massa
(mass communication) yaitu komunikasi melalui media massa modern. Film hadir
sebagian kebudayaan massa yang muncul seiring dengan perkembangan
masyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya massa yang
popular. Sebagai media, film tidak bersifat netral, pasti ada pihak-pihak yang
mendominasi atau terwakili kepentingannya dalam film tersebut. Film adalah seni
yang sering dikemas untuk dijadikan komiditi dagang, karena film adalah potret
dari masyarakat dimana film itu dibuat.
Film merupakan salah satu media komunikasi massa. Menurut UU No. 8
th 1992 tentang Perfilman Nasional dijelaskan bahwa film adalah karya cipta seni
dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam padapita seluloid, pita
video, yang ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik dan elektronik. (Dewan
Film Nasional, 1994 : 15)

Film merupakan gambaran yang bergerak. Film

dapat disebut juga

sebagai transformasi kehidupan masyarakat, karena dalam film kita dapat melihat
gambaran atau cerminan yang sebenarnya, dan bahkan kita terkadang tidak
menyadari. Sebagai gambar yang bergerak, film adalah reproduksi dari kenyataan
seperti apa adanya.

Film juga memiliki dualisme sebagai refleksi atau sebagai representasi
masyarakat. Memang sebuah film bisa merupakan refleksi atau representasi
kenyataan. Sebagai refleksi kenyataan, sebuah film

hanya memindahkan

kenyataan ke layar tanpa mengubah kenyataan tersebut, misalnya film
dokumentasi, upacara kenegaraan atau film dokumentasi peristiwa perang.
Sedangkan sebagai representasi kenyataan berarti film tersebut membentuk dan
menghadirkan kembali kenyataan berdasarkan kode-kode, konvensikonvensi dan
ideologi dari kebudayaan. (Sobur, 2003 : 128)

Dalam perkembangan jaman yang ada banyak sekali jenis-jenis film yang
semakin berkembang dari film pendek, film animasi, film dokumenter, film indie,
beberapa film yang memang hadir dan muncul di masyarakat serta identitas baru
di ilmu pengetahuan muncul juga berbagai kesimanbungan yang telah ada, dari
berbagai banyak jenis film tersebut maka timbulah berbagai bentuk pemebelajaran
serta pergerakan dalam mengkaji atau membuat sebuah film, film pendek yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

saat ini sedang marak dan menjadi alat tersendiri untuk para pemula dalam proses
belajar membuat film, film pendek merupakan salah satu jenis film yang memiliki
karakteristik sama dengan film pada umumnya (film panjang) pengertian
sederhananya film yang berdurasi pendek, biasanya bedurasi 15 menit sampai 60
menit atau 1 jam, di dalam film pendek juga memiliki genre drama, documenter,
animasi, stop motion, dengan waktu yang pendek sang pembuat film jadi
memiliki waktu yang sangat beragama dalam pembuatan cerita sampai teknik
pembuatanya, dengan pendekanya durasi maka dalam pembuatan film pendek
memiliki biaya yang lebih sedikit. (http://filmpelajar.com/tutorial/definisi-filmpendek )
Ciri khas film pendek yang lebih sederhana dari plot, cerita, pengambilan
gambar serta audien yang dituju, timbul banyak antusias para senias pemula yang
lebih memilih film pendek untuk awal pembelajaran, bebebarapa dari pemula
bermuculan dari Universitas yang membentuk sebuah komunitas, di kota
Surabaya sendiri banyak beberapa komunitas Film Independent dari dalam
akademis maupun non akademis, komunitas Independent yang yang memiliki
jargon DIY (doit your slef) yaitu sebuah pedoman untuk melakukan sebuah
pergerakan yang mengacu pada kemandirian tidak bergantung pada siapapun.
Komunitas Dalam kampus di kota Surabya sendiri terdapat 6 komunitas
dari 6 kampus yang memang memiliki fasilitas dan mata kuliah perfilman,
komunitas dalam kampus tersebut, Kinne Komunikasi dari UPN Veteran Jawa
Timur, Cinematographi dari Universitas Airlangga, Inviniti dari IAIN, Kopi dari
AWS (Stikosa), Click dari ITS, Mafias dari Stikom, Troli dari Unesa baru-baru
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

ini komunitas tersebut menyiasati cara belajar pembelajaran mereka dengan cara
menggunakan medium YouTube sebagai salah satu sarana alternatif dalam bidang
belajar – mengajar mereka, munculnya medium YouTube dengan berbagai video
tutorial cara-cara serta trik pembuatan film tersebut membuat setiap komunitas
independent menjadi salah satu pihak atau bagian kecil dari masyarakat yang
mampu memanfaatkan YouTube sebagai media belajar
Dari sisi inilah peneliti menaruh perhatian terhadap pandangan
pemanfaatan YouTube yang tidak hanya sebagai media penyebar dan
mendapatkan informasi namun lebih dalam sebagai medium pembelajaran, dan
peneliti juga ingin mnegetahui sejauh mana YouTube berguna sebagai medium
yang memberikan solusi baru untuk komunitas film independent khusunya di kota
Surabaya. Penelitian ini mengenai studi diskriptif “Persepsi komunitas film
independent terhadap pemanfaatan YouTube sebagai medium untuk belajar “
1.2 Per umusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
“Persepsi komunitas film independent terhadap pemanfaatan YouTube sebagai
medium untuk belajar “
1.3

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
YouTube sebagai medium belajar alternatif di kalangan Komunitas Film Indepent

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.4

Kegunaan Penelitian

1.4.1

Kegunaan Teor itis

memberikan referensi bagi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jawa Timur khususnya Fisip, program studi ilmu komunikasi menagenai
studi kualitatif

1.4.2

Kegunaan Pr aktis

Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui wacana komunitas independent
film dan masyarakat luas serta Mahasiswa Universitas Pembangunan Neasional
Veteran Jawa Timur untuk pemanfaatan medium YouTube dengan maksimal

1.4.3

Kegunaan Akademis

Secara Akademis hasil penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi
yang menjelaskan keberlakuan teori-teori komunikasi mengenai respon dan
pemanfaatan terhadap YouTube. Selain itu, penelitian dapat dijadikan bahan bagi
peneliti-peneliti selanjutnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teor i

2.1.1 Penger tian Per sepsi
Di dalam psiologi, dikenal dua istilah pemrosesan yang diterima dari
pengamatan, yaitu sensai dan persepsi. Dalam pengertian yang sempit kedua
istilah ini tidak dibedakan karena kedua fungsi ini merupakan dua proses yang
melibatkan pengamatan. Tetapi, secara fungsional psikis ini sangat berbeda.
Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman
terhadap benda ataupun sesuatu yang dialami. Dalam kamus standar dijelaskan
bahwa perspsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh
benda yang sepengamatan pengindraan. Perspsi ini didefinisikan sebagai proses
yang menggabunkan dan pengorganisiran data-dat indra kita (pengindraan) untuk
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita,
termasuk sadar akan diri sendiri
Definisi lain menyebutkan, bahwa persepsi adalah kemampuan
membedakan-bedakan, pengelolaan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek
rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan ini persepsi melibatkan
proses intepertasi bedasarakan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek.
proses penegelompokan, membedakan, mengorganisir informasi pada dasarnya
dapat terjadi pada tingkatan sensasi. Sensansi sendiri adalah sistem yang
mengordinasi sejumlah peralatan untuk mengamati yang diracang seacara khusus.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Dalam proses kinerjanya sistem sensasi ini ini dikerjakan dalam sebuah proses
mendeteksi sejumlah rangsangan sebagai bahan informasi yang diubah menjadi
impuls saraf dan dikirim melalui otak benag-benag saraf. Oleh karenanya, secara
sederhana proses sensasi ini diartikan sebagai alat (receptor) sejumlah rangsang
yang akan dueteruskan yang akan diteruskan keotak kemudian menyeleksi
rangsangyang diterima tersebut. Hanya saja dalam sensasi tidak terjadi interpertasi
atau pemberian arti terhadap stimulus. Pada persepsi pemeberian arti ini menjadi
hal yang paling penting dan utama. Pemebrian arti ini dikaitkan dengan isi
pengalaman seseorang. Dengan kata lain, sesorang menafsirkan satu stimulus
bedarsarkan mibar, harapan dan ketertarikannya dengan pengalaman yang
dimilikinya. Oelh karenanya, persepsi dapat didefinisikan sebagai i terpertasi
berdasarkan pengalaman.

2.1.2 Pr oses Ter jadinya Per sepsi
Proses persepsi secara umum terbagi dalam 4 (empat) tahap, yaitu :
1. Perhatian dan Seleksi (Anttentin and Selection)
Pemilihan sacara selektif hanya memberikan kesempatan pada propsorsi
yang kecil dari sesluruh informasi yang ada. Prsoes seleksi ini berala dari
proses yang terkontrol, yaitu seacara sadar memutuskan informasi mana
yang diperhatikan dan mana yang akan diabaikan.
2. Or ganisai (Organization)
Pada tahap ini seluruh informasi yang telah masuk diseleksi pada tahap
sebleumnya akan diornaisaikan. Adapun cara untyk mengorganisasikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

informasi secara efesien adalah schema. Schema adalah kerangka kognitif
yang

menggambarkanb

pengtahuan

yang

mengorginasasi

dengan

pemeberian konsep atau stimulus yang dibangun melalui pengalaman.
3. Intepertasi (Interpertation)
Setelah perhatian, digambarkan pada stimulus tertentu dan informasi telah
diorganisaikan, maka individu akan mencoba untuk memperoleh jawaban
dari makan dari informasi tersebut. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh
causak atribution, yaitu sebuah percobaan untuk menjelaskan mengpa
suatu terjadi seperti itu.
4. Pencar ian Kembali (Retrieval)
Informasi yang dismapaikan dalam memori harus dicari bila informasi
tersebut digunakan. Individu akan lebih mudah mendapatkan kemabali
informasi yang telah tersimpan bila terskema dan terorganisir dengan baik.
Jadi proses persepsi diawali dengan perhatian dan seleksi terhadap
infromasi yang ada, kemudian informasi yang telah terseleksi tersebut
terorganisir, setelah itu mulailah tahap interpertasi, yaitu indiviu yang
mencoba memahami makana informasi tersebut. Ketika individu
membutuhkan informasi tersebut, maka dilakukan tahap pencarian
kembalu. (Schemerhorn, dkk, 1994 : 153 – 155)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.1.3 Komponen Persepsi
Hal-hal berkaitan dengan persepsi atau komponen-komponen
persepsi meliputi :
1. Pengindraan atau sensasi
Pengindraan atau sensasi dapat ditangkap melalui alat-lata indra
kita antara lain :
a. Mata sebagai indra pengelihatan menyampaiakan pesan non verbal ke
otak untuk diinterpertasiakn. Otak menerima kira-kira dua pertiga
pesan

melalui

rangsangan

visual,

sehingga

dapat

dikatakan

pengelihatan indra yang paling penting.
b. Telinga sebagai indra pendengaran juga menyampaikan pesan
nonverbal ke otak untuk ditafsirka dan suara ini dapat diterima dari
semua arah
c. Hidung sebagai indra pencium
d. Kulit sebagai indra peraba
e. Lidah sebagai indra pengecap
f. Hidung, kulit dan lidah sebagai indra pencium, peraba dan pengecap
juga memiliki peran yang penting dalam persepsi komunikasi.
2. Atensi
Dalam prosesn persebsi, atensi sangat tidak terelakakn sebab
sebelumnya seseorang merespon atau menafsirkan kejadian atau
rangsangan apapaun, orang tersebut. Dalam hal ini rangsangan yang
menarik perhatian sesorang akan dianggap lebih penting oleh orang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

tersebut, daripada rangana

yang tidak menarik perhatiannya.

Rangsangan yang tidak menarik perhatian seseorang akan cederung
diabaiakan oleh orang tersebut
3. Inperpertasi
Interpestasi pesan yang diperoleh melalui salah satu atau lebih indra
tersebut merupakan tahap terpenting dalam proses persepsi. Namun
tidak semua pesan atau rangsangan yang ditangkap seseorang akan
diinterpertasikan oleh orang tersebut, karena berbagai alasan anatara
lain tidak sesuai dengan kepentinganya, ketebatasan kemampuan panca
indra dalam menangkap rangsangan yang terlampau banyak dalam satu
waktu yang sama, dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik
yang sama bagi orang tersebut (Mulyana, 2001 : 168)

2.1.4 Hal-hal Yang Menpengar uhi Per sepsi
Setiap orang memiliki gambran yang berbeda menganai relaitas di
sekelilingnya. Berikut ini beberapa prinsip penting mengenai persepsi sosial yang
menjadi pembenaran persepsi sosial:
1. Persepsi berdasrkan pengalaman
Pola-pola perilaku manusia berdasarkan pesepsi mengenai realitas (sosial)
yang telah deipelajari sebelumnya. Persepsi manusia terhadap sekelilingnya.
Berikut ini beberapa prisip peting menegnai persepsis sosial ini adalah sebagai
berikut : sesorang, objek atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu
berdasarakan pengalaman (dan pembelajaran) masa lalau mereka berkaitan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

dengan orang, objek atau kejadian serupa. Ketiadaan pengalaman terdahulu
dalam menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata atau
pengalaman yang mirip. Hal tersebut membuat orang terbiasa merespon suatu
objek dengan cara tertentu, sehingga seseorang sering gagal mempersepsi
perbedaan yang sama dalam satu objek lain mirip. Manusia cenderung
memperlakukan objek tersebut seperti sebelumnya, padahal terdapat rincian
lain dalam objek tersebut.
2. Persepsi Berisfat Selektif
Jika setiap orang diserbu dengan pertanyaan indrawi dan diharuskan
diharuskan menafsirkan rasangan tersebut semuanya, pastilah orang
tersebut tidak mampu melakukannya, sebab adanya keterbatasan dan
kemampuan indrawi setiap orang dalam menangkap rangsangan di
sekitarnya. Faktor utama yang mempengaruhi selektifitas adalah atnesi,
dimana sebuah atensi ini snediri dipengaruhi oleh beberpa faktor, antara
lain :
A. Faktor internal:
a. Faktor bilogis antara lain rasa lapar dan haus
b. Faktor fisologis yaitu bentuk fisik yang tampak
c. Faktor sosial, seperti gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, peranan, status sosial, pengalaman masa lalu dan
kebiasaan
d. Faktor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi dan faktor
harapan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

B. Faktor eksternal adalah atribut-atribut objek yang dipersentasi, seperti
gerakan, konstan, kebaruan dan perulangan.
3. Persepsi bersifat dugaan
Langkah ini dianggap perlu karena seseorang tidak memiliki rincian yang
jelas memlalui indra kelimanya. Proses ini memungkinkan seseorang
menafasirkan sesuratu (objek) dengan makana yang lebih dari sudut
pandang manapun. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan informasi
yang

diperoleh

melalui

alat-alat

indra

yang

dimiliki

manusia,

menyebabkan terjadinya ruang kosong, sehingga perlu menciptakan
persepsi yang bersifat dugaan agar dapat menydiakan informasi yang
lengkap bagi ruang kosong tersebut.
4. Persepsi bersifat evaluatif
Tidak pernah ada persepsi yang seratus persen obyektif, setiap orang perlu
melakukan interpertasi bedasarkan masa lalu dan kepentingannya ketika
melakukan persepsi. Sebelum melakukan interpsertasi pesan, seseorang
harus melakuakn pendalaman dan evaluasi pesan berdasarkan pengalaman
terdahulu untuk mencocokna apakah kejadianya sama. Dengan demikian
persepsi bersifat pribadi dan obyektif.
5. Persepsi bersifat kontekstual
Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh
yang ada dalam persepsi seseorang, konteks merupakan salah satu
pengaruh yang paling kuat. Dalam mengorganisaikan suatu obyek,
sesorang biasanya meletakakn dalam suatu kontekstertentu dengan prisip-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

prinsip :
a. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau
kedekatan dan kelengkapan.
b. Kecenderungan seseorang dalam mempersepsi suatu rangsangan atau
kejadian berdasarkan latar belakangnya. (Mulyana,2001 : 175-194)

2.1.5

Teor i Uses and Gratification

Model Uses nad Gratification menunjukan bahwa yang menjadi
permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilakau
kahalayak, tetapi bagaiman media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial
khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khlayak yang aktif yang sengaja menggunakan
media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy, 1993 : 29)

Teori Uses and Gratification digambarkan Swawon sebagai a dramatic
break with effect tradition of the post. Model ini tidak tertarik apa yang
dilakuakan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan
orang terhadap media. Setiap khalayak dianggap aktif menggunakan media intuk
memenuhi kebutuhannya. Dari hal ini timbul istilah Uses and Gratification ,
penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rakhmat, 2001 : 65). Dalam asumsi ini
tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility), hahwa komunikasi
media diarahkan oleh motif (interntionality); dan bahwa khalayak sebenarnya
kepala batu (Stubbron). Karena penggunakan media hanyalah salah satu cara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebgai situasi ketika
kebutuhan itu terpenuhi. (Rakhmat, 2001 : 65)

Dalam hal ini, tidak semua khalayak dianggap aktif dalam mencari
ataupun memenuhi kebutuhan dengan membaca sebuah media. Ini adalah
dikarenakan khlayak aktif adalah khlayak yang memperhatikan dengan seksama
media ysng menjadi sumber dalam hal ini adalah Situs YouTube.

Berkaitan dengan pendekatan Uses and Gratification dan sifat khalayak
yang aktif, LittleJhon menyatakan bahwa : Pendekatan ini bahwa anggota-anggota
khlayak secara aktif menggunakan isi-isi media, daripada bertindak pasif terhadap
media (LittleJhon, 196 : 345)

Menurut Katz, Blunder, dan Gurrevitch, teori Uses and Gratification di
asumsikan bahwa :

1. Khalayak dianggap aktif, atinya sebagian penting dari penggunaan
media massa diasumsikan mempunyai tujuan,
2. Dalam proses komunikasi massa banyak insiatif untuk mengaitkan
pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lian untuk
memuaskan kebutuhanya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah
bagian dari rentangan khlayak amnusia lebih luas. Bagaimana
kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media sangat tergantung
kepada perilaku khlayak yang bersnagkutan.
4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang
diberikan khalayk; artinya orang dianggap cukup mengerti untuk
melaporka kepentinagan dan pada situasi-situasi tertentu.
5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dahuli orientasi khalayak. (Khalayak 2001 :
2005)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Berkatitan dengan jenis media dan isi yang dipilih, konsep khalayak aktif
memiliki kaitan dengan motif dan juga bahwa khalayak mempunyai
kecenderungan untuk mengelolah makna atas media massa apa yang digunakan
atau dikonsumsi. Yang tentunya dapat semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan
sosial khalayak demi terciptanya kepuasan.

Pendekatan Uses and Gratification menekan riset komunikasi massa pada
konsumen pesan atau komunikasi tidak begitu memperhatikan mengenai pesanya.
Kajian yang dilakukan dalam ranah Uses and Gratification mencoba untuk
menjawab pertanyaan : “ mengapa orang menggunakan media dan apa yang
mereka gunakan untuk media?” (McQuail, 2002 : 388)

Pada

model ini yang diteliti adalah sumber sosial psikologis dari

kebutuhan yang menimbulkan harapan-harapan dari media massa atau sumbersumber lain, yang menyebutkan perbedaan pola terpaan media (atau keterlibatan
dalam kegiatan lain), dan menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat
lain, bahwa sering kali akibat-akibat yang dikehendaki. (Rahkmat, 2001 : 65)

Pada umumnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar . maslow (1954)
mengemukakan ada lima kebutuhan dasar (basic needs) secara hierarki, dan
menempatkan kebutuhan akan akultusasi diri sebgaia tingkatan tertinggi.
(Effendy, 2003 : 294)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

a. Kebutuhan Kognitif (Cognitive Needs )

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan
dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada
hasrat untuk memahami dan mengusai lingkungan;juga memusatkan
rasa penasaran kita dan dorongan penyeilidikan kita.

b. Kebutuhan Afektif (Affective Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalam
yang estesis, menyenangkan dan emosial.

c. Kebutuhan personal (Personal Inegrative Needs)

Kebutuhan

yang

berkaitan

dengan

peneguhan

kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh
hasrat akan harga diri.

d. Kebutuhan Sosial (Social Intergrative Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,
teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk
berafiliasi.

e. Kebutuhan Pelepesan (Escapist Needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketergantungan, dan hasrat akan keanekaragaman.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Kebutuhan-kebutuhan (Needs) inilah yang menyebabkan timbulnya Uses
and Gratification, motif yang mendorong individu melakukan aktivitas dengan
menggunakan media tertentu. Jadi yang dimaksud adalah dorongan yang
ditimbulkan dari sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai individu dari suatu objek
tertentu yang menimbulkan perilaku individu. (Rahkmat, 2002 : 216)

Pada konsep Palmgreen, Kepuasan individu dalam menggunakan media
massa dalam hal ini situs YouTube, akan diketahui ada tidaknya kebutuhan yang
benar-benar dibutuhkan dengan media Youtube atau kesenjangan yang
ditimbulkan setelah menggunakan situs web Youtube.

2.16

Internet

Pada awalnya, internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri
dari beberpa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk
sebuha jaringan (network).

Kemudian,

jaringan-jaringan tersebut

saling

dihubunngkan lagi sehingga membentuk inter-network atau biasa dikenal dengan
internet untuk dapat terhubung dengan jaringan inter-network yang mempunyai
sambungan ke jaringan lain, sesuai dengan kemajuan dibidang perangkat lunak
dan perangkat keras, terminal yang ada dalam jaringan lokal tersebut dapat
disambungkan melalui saluran telepon (remote terminal)(Febrian, 2001 : 20-21)

Semakin meningkatny kebutuhan masyarakat terhadap internet, kini telah
ratusan juta komputer di dunia yang terhubung dengan internet. Menurut NUA
survey pada awal tahun 2000 terdapat 248,6 juta pengguna internet disuluruh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

dunia, dalam waktu sebulan bertambah hingga menjadi 26,94 juta user.
Sedangnkan di Indonesia, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII), dari sekitar 210 juta penduduknya, jumlah pengguna
internet sebnayak 1.980.000 pengguna dengan angka pertumbuhan mencapai
13,7 % tiap tahunya

Ellul dan Eoulet (dalam Bungin 2005 : 40) menyatakan bahwa dalam
dunia media informasi, sistem teknologi juga telah menguasai jalan pikiran
masyarakat, seperti yang diistilahkan dengan theater of mind. Bahwa siaran-siaran
media informasi yang dalam ini adala internet sebagai sistem teknologi terkini dan
digemari oleh masyarkat, seacara tidak langsung telah meninggalkan kesan di
dalam pikiran penggunanya. Hal tersebut pada akhirnya bisa mempengaruhi jalan
pikiran atau persepsi penggunanya.

2.1.7 Internet Sebagai Alat Komunikasi

Internet dapat dikatakan media massa baru akibat pemekaran jenis-jenis
media dengan kemajuan komunikasi dan informasi yang luar biasa menyebabkan
blobalisasi media pun meningkatkan dalam kualitas, jaingn

internet global

(cybercmmunication) telah menciptakan jalan raya yang sarat dan keluasan
informasi dan seakan-akan tak asa ujungknya (information suoerhighway).
Fenomena

komunikasi

umat

manusia

ini

menyebarluaskan

setelah

tulisanmenegnai internet diturunkan di majalah CSIS-Analisis (1991), tetapi
sebenarnya gejala sudah terasa sejak lama. Sejak tahun 1996, peranan komunikasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

internet cenderung menjadi sebuah jenis media massa baru, karena internet
menjadi massal (Muis, 2001 :62)

Sebagai mendia baru yang dituntut untuk memiliki keunggulan dari
media-media konvensional terdaulu. Adapun menurut McQuail (2002 : 126),
media massa baru dalam hal tingkat keluasan yang mengkombinasikan :
a. Komputasi dalam hal pengolahan isi (misalnya alur
percakapan dalam pengelolahan berita)
b. Jaringan telekomunikasi,
menyangkkuta

yaitu

pengakasesan

segalab
dalam

sesuatu

yang

menghubungkan

berbgai berita dengan orang lain yang beradadi tempat yang
jauh sekalipun dengan berbagai cara.
c. Didgitalisasi ini, yaitu menyangkut pemindahan jaringan
distribusi ke wiliayah lain, kemampuan memproses ulang
distribusi ke wilayah lain, kemampuan memproses ulang isi
berita sebagai data, dan pengiegrasian serta pengawasan
berbagai bentuk meisalnya teks, video dan audio.
Komponen tersebut mengubah kombinasi empat dimensi dasar atribut yang
digabungkan dengan apapun termasuk tatap muka maupun media traditional, yaitu
batasan, luas bidang, interaktivitas, dan arsitektur jaringan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Lebih rinci lagi Van Djik (2006 : 6), dalam bukunya yang berjudul The
Networkwork Society, menyatakan bahwa internet sebagai media baru memiliki
tiga karekteristik yaitu :
1. Intergritas
Penggabungan antara alat komunikasi suara, komunikasi data, dan
komunikasi mass ke dalam satu media. Hal ini merupakan proses
pemutusan. Oleh karena itu media baru sering disebut dengan
multimedia.
2. Interaktivitas
Pada penjelasan yang umum, interaktivitas merupakan sebuah akibat
dari aksi dan reaksi. Pada dimensi perilaku, interaktivitas berarti
berbeda diantara yang lain, yaitu pengguna dapat berada diantara
program atau dapat diwakili dirinya dalam program dan membuatnya
berbeda. Media digital lebih menarik dari media traditional karena
mampu menyeimbangkan kemampuan pengguna dengan keinginannya.
3. Kode Digital
Dalam menggunaan teknologi komputer, semua bagian informasi dan
komunikasi bisa diubah dan dipindahkan dalam bentuk 1 dan byte.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.1.8

Media Sosial
Sosial media adalah fase perubahan dimana orang menemukan, membaca

dan membagi-bagikan berita, informasi dan konten kepada orang lain. Sosial
media adalah perpaduan sosiologi dan teknologi yang mengubah monolog (one to
many) dan demokrasi informasi mengubah orang-orang dari oembaca konten
menjadi penerbit konten. Sosial media telah menjadi sangat populer karena
memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk terhubung dunia online
bentuk hubungan, politik dan kegiatan bisnis.
2.1.9

YouTube
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer

dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara
gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film,
TV, serta video buatan para penggunanya sendiri. Format yang digunakan videovideo di YouTube adalah .flv yang dapat diputar di penjelajah web yang memiliki
plugin Flash Player. Menurut perusahaan penelitian Internet Hitwise, pada Mei
2006 YouTube memiliki pangsa pasar sebesar 43 persen. Pada 9 Oktober 2006
diumumkan bahwa YouTube telah dibeli Google dengan harga US$1,65 miliar.
2.1.9.2.1

YouTube Sebagai Media Sosial

YouTube adalah sebuah media untuk upload video secara gratis dari file
anda dan bisa di share secara online. Tidak hanya itu Youtube juga digunakan
sebagai media hiburan yang biasa digunakan untuk menonton video – video, film
informasi dunia terbaru saat ini, musik atau lagu, bahkan juga dapat mengakses

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

berita. Jadi jika kita ingin menonton sebuah film kita bias menggunakan youtube
sebagai medianya
Media sosial adalah sebuah media online, atau media yang dapat
dimanfaatkan oleh