YOUTUBE DAN KEBHINNEKAAN (PERSEPSI AKADEMISI TERHADAP YOUTUBE SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PENYAMPAI PESAN KEBHINNEKAAN)

YOUTUBE DAN KEBHINNEKAAN
(PERSEPSI AKADEMISI TERHADAP YOUTUBE SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF
PENYAMPAI PESAN KEBHINNEKAAN)

Haryo Kusumo Aji
ABSTRACT
This research is motivated by the rise of negative news concerning the issue of SARA,
radicalism and so on that spread in cyberspace. Social media becomes the easiest place to spread
content like this because of the easy access given to share any posts. Youtube as the largest videobased social media became one of the reference individuals to find information based on audio and
visual. An academic with his academic background has a certain perception of this youtube media
in conveying the message of diversity.
By using qualitative approach interpretive and case study method, hence got result of
research conducted by academics at Slamet Riyadi University. From the attention variables
obtained that someone's motive in watching youtube impressions is to know the clarity of an
existing information, because of this media based on audio visual. While the external factor of this
variable is the ease of using youtube to share in multi platform. For Interpretation variables
obtained that the value of the individual is in terms of usefulness using this medium is to increase
knowledge, also in the satisfaction as a place of entertainment. In the experience variables from
individuals in the world of academics are for improving interest for pay attention to topics related
to education. Then, in the culture variables, namely religion and belief become the basis in
perceiving a show that contains SARA issues. Individuals want to see how religion deals with

emerging issues. Then, in the expectations variables shows how individual expectations to further
multiply positive content in social media in order to muffle the negative content so that the
diversity of the Indonesian nation more realized.
Kata kunci: Youtube, Kebhinnekaan, persepsi, akademisi, media alternatif
PENDAHULUAN

bahwa media massa menanamkan nilai
dan sikap tertentu. Media juga turut

Hadirnya internet di dalam dunia

menyebarkan sikap dan nilai itu kepada

tidak bisa lepas dari perkembangan

anggota masyarakat yang lain (Nurudin,

sosial dan budaya di tengah masyarakat.

2004:159).


Topik tentang kebhinnekaan yang sudah

Youtube yang adalah salah satu

dibangun oleh pendiri bangsa Indonesia

media sosial berbasis video telah menjadi

saat ini terdengar “asing” melihat situasi

media

yang berkembang. Gerbner berpendapat

mengunduh atau mengunggah video.

Riset Fair 2017

yang


paling

populer

untuk

memuat,

Oleh karena itu peneliti hendak

menonton dan berbagi video klip secara

melihat bagaimana persepsi informan,

gratis. Pada umumnya video di Youtube

yang

adalah


laporan

Universitas Slamet Riyadi saat melihat

peristiwa, berita, film, TV, dan video

tayangan yang ditampilkan Youtube yang

buatan para penggunanya sendiri yang

memuat konten yang sesuai dan tidak

disebut kreator. Selain itu, Youtube juga

sesuai

menampilkan

peristiwa


Mengapa subyek yang diteliti adalah

yang diunggah oleh masyarakat awam

dosen karena dianggap sebagai seorang

atau disebut amatir, yang biasa disebut

akademisi

dengan citizen journalism.

informasi benar dan salah (hoax), oleh

Para

pengguna

video


klip

video

dapat

musik,

suatu

dalam

hal

dengan

ini

adalah


nilai

yang

dosen

kebhinnekaan.

bisa

membedakan

Youtube menjadi populer oleh

karena jenjang pendidikan yang lebih

karena fitur share, dimana warganet

tinggi dibandingkan dengan mahasiswa


dapat

atau masyarakat pada umumnya.

membagikan

apa

yang

telah

dilihatnya sehingga dapat disaksikan

Persepsi

adalah

proses


dimana

oleh warganet lainnya. Dengan demikian

sensasi yang diterima oeh seseorang

filter menjadi sangat minimal karena

dipilih dan dipilih, kemudian diatur dan

tidak ada yang dapat mengendalikan

kemudian di interpretasikan (Prasetijo,

orang membagikan sesuatu. Pemberitaan

2005:67). Menurut Jenifer Foller persepsi

yang


akan

adalah proses mental yang digunakan

memberikan dampak yang positif pula,

untuk mengenali rangsangan (Mulyana,

namun apabila yang diberitakan adalah

2007 :180)

hal

positif

negatif,

jika


yang

dibagikan

dalam

hal

ini

Alex Sobur membagi proses persepsi

mencoreng kebhinnekaan, maka juga

menjadi

akan memberikan dampak negatif pula

interpretasi dan reaksi: (Sobur, 2003:446)

bagi yang menyaksikannya. Dampak

3

tahap,

1. Seleksi,

yaitu:

seleksi,

adalah

negatif yang ditimbulkan bisa dalam

penyaringan

bentuk kemarahan dana kata-kata kasar

luar oleh indra, jumlah dan

yang terlontar di dalam tulisan atau

jenisnya dapat lebih banyak atau

komentar.

lebih sedikit.

Riset Fair 2017

rangsangan

proses
dari

2. Interpretasi,

yaitu

proses

mengorganisasikan

a. Motif
Dalam Prasetijo (2005 :

informasi

sehingga mempunyai arti bagi

79),

seseorang.

ini

motif adalah dorongan untuk

diterima

memenuhi kebutuhan. Motif

diorganisasikan

mempengaruhi apa yang kita

Dalam

rangsangan

fase

yang

selanjutnya

menyebutkan

bahwa

dalam suatu bentuk. Interpretasi

perhatikan.

dipengaruhi

beberapa

Rahmat (2009:52), membagi

faktor, yakni pengalaman masa

motif menjadi dua yaitu motif

lalu, system nilai yang dianut,

biologis

motivasi,

yang saat itu harus dipenuhi

oleh

kepribadian

kecerdasan.
juga

dan

Namun,

persepsi

bergantung

pada

kemampuan

seseorang

mengadakan
informasi

untuk

pengkategorian

yang

diterimanya,

yaitu proses mereduksi informasi
yang

kompleks

menjadi

yaitu

itu.

Reaksi, yaitu tingkah laku setelah
proses

interpretasi.

Jadi,

melakukan

seleksi,

seleksi
persepsi

dan
adalah

interpretasi

dan

pembulatan terhadap informasi yang
sampai serta melakukan reaksi atas

tersebut yaitu :
1) Atensi

Riset Fair 2017

dan

faktor

sosiopsikologis yang meliputi
sikap,

kebiasaan

kemauan

dan

seseorang

mempengaruhi

apa

yang

diperhatikan.
b. Faktor

eksternal

penarik

faktor

seperti

Adanya

intensitas stimuli, kebaruan,
perulangan

(Rahmat

(2009:53).
2) Interpretasi
a. Pengalaman

persepsi

mempengaruhi

kebutuhan

Dalam Mulyana (2001:198),

informasi tersebut.

Beberapa

itu,

perhatian

sederhana.

berlangsung

saat

Sementara

faktor-faktor
persepsi

yang
seseorang

pengalaman

berdasarkan
yaitu persepsi

manusia terhadap seseorang,
objek atau kejadian dan reaksi
mereka terhadap hal-hal itu

berdasarkan pengalaman dan

Persepsi

pembelajaran

pada

mereka

masa

berkaitan

lalu

juga

kebudayaan,

dan

serupa.

berdasarkan

pemahaman

individu

kebudayaan

mereka (Liliweri, 2011 :155)

b. Nilai-nilai yang dianut
adalah

yaitu

didasarkan pada kepercayaan

dengan

orang, objek atau kejadian

Nilai

didasarkan

komponen

evaluator dari kepercayaan

METODE PENELITIAN

meliputi

Penelitian ini akan meneliti dosen

kegunaan, kebaikan, estetika,

Universitas Slamet Riyadi yang mewakili

dan kepuasan. Nilai bersifat

akademisi dengan tingkat pendidikan

normatif, memberitahu suatu

tinggi

anggota

tayangan atau video dari yourube. Untuk

yang

dianut

budaya

mengenai

dimana

pernah

apa yang baik dan buruk,

mengumpulkan

benar dan salah, apa yang

perolehan data yang dilakukan adalah

harus

melalui dan wawancara. Wawancara

diperjuangkan

sebagainya

dan

(Mulyana,

berguna

data,

menyaksikan

untuk

maka

metode

mengungkap

pengalaman, perasaan, tentang objek

2001:198)
c. Expectation (pengharapan)

yang diteliti ketika melihat video atau

Orang biasanya mempunyai

tayangan Youtube yang berkembang saat

harapan tentang apapun yang

ini (Corbetta, 2003: 233). Teknik analisis

dihadapi baik obyek maupun

data

orang, harapan ini dibentuk

wawancara sampai dengan diperolehnya

oleh

data.

pengalaman

sebelumnya, dari informasi

dilakukan

Interview

sejak

memulai

(wawancara)

yang dia peroleh dari media

merupakan alat pengumpulan data yang

massa dan dari kenalannya

penting

karena

melibatkan

manusia

atau dari apa yang dilihat,

sebagai

subjek

sehubungan

dengan

didengar dan diraba saat itu.

realitas/ gejala yang diteliti. Kemudian

(Prasetijo, 2005 :79)

wawancara yang dipakai menggunakan

d. Kebudayaan

Riset Fair 2017

pedoman wawancara (interview guide)

yang dimaksudkan untuk kepentingan

menyebutkan bahwa studi kasus sebagai

wawancara yang lebih mendalam dan

sebuah bentuk penelitian yang mencoba

lebih memfokuskan pada persoalan yang

menginvestigasi fenomena kontemporer

menjadi pokok dari minat penelitian,

dalam

yaitu melihat bagaimana peran media

terutama ketika batasan antara fenomena

sosial

berbasis

Youtube

video

itu

memberikan pengaruh kepada dosen

konteks

kehidupan

nyata

dan konteks tidak terlalu jelas.
Studi kasus bisa berarti metode

pesan

atau strategi dalam penelitian, bisa juga

kebhinnekaan dan anti kebhinnekaan

berarti hasil dari suatu penelitian sebuah

yang terbangun.

kasus tertentu. Studi kasus adalah suatu

dalam

mengkonstruksi

pendekatan

untuk

penelitian lapangan, dengan pendeketan

menerangkan,

atau

metode studi kasus dimana metode ini

suatu kasus dalam konteksnya secara

cocok

natural tanpa adanya intervensi dari

Jenis

penelitian

digunakan

berkenaan

dengan

mengapa.

Yin

ini

bila

adalah

penelitian

bagaimana
(Yin,

dan

mempelajari,
menginterpretasi

pihak luar (Salim, 2001:93).

2002:13)

Unit analisis penelitian (Prasetijo, 2005:79)

No
1

Tahapan
Atensi

Faktor yang
mempengaruhi
persepsi
Motif

Faktor Eksternal

2

Interpretasi Nilai-nilai yang
dianut
Pengalaman
Kebudayaan yang
dianut
Expectation/
pengharapan

Riset Fair 2017

Indikator
Kebutuhan individu terhadap tayangan: (1)
Faktor biologis (2) Faktor sosiopsikologis
(Rahmat, 2009:54)
Adanya komponen dari youtube yang
menarik perhatian: interaktif, portabilitas,
shareable
Nilai yg dianut: (1) kegunaan, (2) kebaikan,
(3) kepuasan
Pengalaman dan pembelajaran kejadian yang
serupa di masa lalu individu
Latar belakang kebudayaan individu: (1)
kepercayaan, (2) pemahaman
Harapan individu terhadap tayangan,
dibentuk dari informasi yang didapat
sebelumnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

oleh perkembangan informasi yang

A. Atensi

terjadi

1. Motif

di

Informasi

Motif

seseorang

tengah
yang

masyarakat.

sudah

diketahui

dalam

melalui salah satu media cetak atau

melakukan sesuatu bisa berbagai hal,

media sosial akan di “follow up”

dan

antar

dengan melihat di youtube karena

individu walaupun kegiatan yang

dapat memperkuat fakta karena data

dilakukan sama. Motif seorang yang

yang disajikan adalah audio visual

melakukan kejahatan di mata hukum

dan dapat dikontrol dengan leluasa.

dapat mempengaruhi vonis yang

Kemudian

dijatuhkan. Bahkan motif ini dapat

menganggap bahwa dengan melihat

menjadi

youtube

mungkin

acuan

tidak

sama

seorang

dalam

memutuskan suatu perkara.

dapat

informan

digunakan

juga

untuk

mengetahui kejelasan atas informasi

Dalam penelitian ini salah

yang sudah ada, sehingga dengan

satu variabelnya hendak mencari dan

demikian, informan yang sekaligus

melihat apa motif seseorang dalam

sebagai akademisi dapat melakukan

menyaksikan tayangan media sosial

penilaian atas permasalahan yang

berbasis video yang sudah populer

ada.

yaitu

youtube.

Ketika

seseorang

2. Faktor Eksternal

menggunakan media massa dalam

Adanya faktor lain di luar

berekspresi ataupun aktualisasi diri

motif dari dalam diri seseorang dapat

maka

yang

juga mempengaruhi atau menarik

bisa

minat seseorang dalam menyaksikan

bermacam-macam tergantung dari

tayangan di youtube. Faktor eksternal

individu

Setelah

bisa bermacam-macam bisa berupa

dengan

interaktivitas,

ada

motif

melatarbelakanginya

dilakukan

itu

dan

sendiri.

wawancara

portabilitas,

narasumber yaitu seorang akademisi

shareable¸dll. Faktor eksternal ini bisa

tentang apa motif ketika menonton

memungkinkan seseorang memiliki

tayangan di youtube maka didapat

ketertarikan untuk melihat youtube

hasil yang kurang lebih hampir

lebih besar daripada faktor internal

sama. Berangkat dari rasa ingin tahu

itu sendiri, karena begitu banyak dan

Riset Fair 2017

menariknya tampilan dan kegunaan

B. Interpretasi

yang bisa terwujud dari media sosial

1. Nilai-Nilai yang dianut

ini, sehingga kebutuhan itu bisa

Seseorang

yang

menggunakan media sosial berbasis

diciptakan.
oleh

video youtube pasti memiliki latar

berpendapat

belakang yang beraneka ragam. Latar

bahwa menggunakan media sosial

belakang seseorang sedikit banyak

berbasis video ini memang sesuatu

akan mempengaruhi nilai apa yang

yang

memudahkan

dianut selama ini, karena apa yang

dalam

mencari

Dalam
akademisi,

wawancara

informan

masyarakat

kejelasan

fakta.

dianggap

penting,

benar,

salah

Mudahnya akses yang disediakan

tergantung dari apa yang sudah

situs ini menjadi daya tarik tersendiri

dialami

sehingga

masyarakat

lingkungan

memerlukan

effort

mencari

tidak

ini,

termasuk

tempatnya

berada.

dalam

Penilaian tentang tayangan yang

informasi.

beredar di youtube juga berbeda-beda

besar

sebuah

selama

Tersedianya aplikasi khusus yang

antar

individu.

terbenam dalam gawai yang dimiliki

yang

memperkuat

oleh masyarakat menjadikan situs ini

juga tayangan negatif memberikan

lebih mudah lagi untuk diakses dan

penilaian

dijangkau. Kemudian adanya fitur

warganet. Salah satu contoh nilai

untuk membagikan atau share ke

yang dianut di masyarakat adalah:

beberapa platform menjadi daya tarik

kegunaan, kebaikan dan kepuasan.

tersendiri juga karena memenuhi

Apa

salah

manusia

beredar, apakah tayangan tersebut

untuk

memberikan manfaat kebaikan bagi

membagikan informasi kepada orang

orang banyak, dan kepuasan yang

satu

sebagai

lain.

kebutuhan

makhluk

Adanya

menjadikan

sosial

fitur

share

masyarakat

ini
dapat

yang

kegunaan

Tayangan

positif

kebhinnekaan

beragam

tayangan

antar

yang

didapat setelah melihat tayangan
tersebut.

membagikan informasi yang sudah

Informan yang dalam hal ini

diperoleh kepada masyarakat lain

adalah akademisi memang memiliki

sehingga fakta menjadi lebih jelas.

maksud ketika melihat tayangan

Riset Fair 2017

youtube,

yaitu

menambah

salah

satunya

pengetahuan,

seperti

menginterpretasi

suatu

kejadian

yang

ditunjuk

tertentu.

seorang akademisi seharusnya. Hal

Informan

ini yang menjadi nilai kegunaan yang

dalam penelitian ini memiliki latar

dicari,

belakang sebagai akademisi, oleh

yaitu

pengetahuan

dan

informasi. Disamping itu juga dalam

karena

mencari nilai kepuasan, informan

pembelajaran

menggunakan

untuk

sedikit banyak akan mempengaruhi

sarana hiburan karena banyak segi

penilaian terhadap suatu tayangan.

hiburan

Informan

media

yang

ini

ditawarkan

oleh

platform ini.

itu

pengalaman
sebagai

menyaksikan

dan

akademisi

tayangan

Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI

Kemudian ketika menyikapi

melalui

youtube

dan

melihat

tayangan kebhinnekaan dan anti

pemberitaan tentang warga tionghoa

kebhinnekaan yang beredar, nilai

yang menjadi anggota paskibraka

kebaikan ini dibutuhkan. Ketika ada

dalam upacara peringatan HUT RI.

tayangan positif yang beredar, maka

Sebagai seorang yang pernah duduk

informan

melakukan

di bangku sekolah menilai suatu

tayangan

tersebut

hal

supaya
luas

kebanggaan bisa melayani bangsa di

dengan menshare nya ke beberapa

hadapan Presiden, karena paskibraka

media sosial, kemudian memutus

ditunjuk dari siswa dan siswi di

share

rantai

beredar

ketika

menjumpai

seluruh Indonesia.
3. Kebudayaan yang Dianut

tayangan negatif yang beredar.
2. Pengalaman

Latar belakang kebudayaan

Dalam variabel pengalaman

individu menjadi salah satu variabel

ini hendak melihat hal yang sudah

yang menjadi tolok ukur seseorang

dilalui

oleh

dalam menilai suatu tayangan. Latar

dan

belakang kebudayaan bisa terdiri

di

dari: kepercayaan dari seseorang dan

masa lalu individu menjadi hal yang

pemahaman dari seseorang tentang

mendasari

sesuatu hal.

atau

dilaksanakan

seseorang.

Pengalaman

pembelajaran

kejadian

Riset Fair 2017

serupa

seseorang

Dalam

penelitian

ini,

lain

yang

lebih

kredibel

dalam

informan memang berasal dari latar

pemberitaannya.

belakang kepercayaan yang beragam,

menggunakan fasilitas dari youtube

dari latar belakang agama muslim

karena dirasa gambar video lebih

dan

dapat

kristiani.

Perbedaan

latar

belakang tersebut sedikit banyak
interest

mempengaruhi

dalam

dipercaya

Informan

daripada

hanya

sekedar pemberitaan secara tertulis.
4. Expectation atau Pengharapan

memilih berita yang ditonton. Ketika

Pengharapan dari individu

menyaksikan berita di media internet

terhadap tayangan menjadi salah

yang berisi konten negatif, informan

satu variabel dalam melihat persepsi

cenderung

langsung

seseorang ketika menyaksikan video

mencari

dari media sosial berbasis video

dari beberapa sumber video yang

youtube. Harapan ini dibentuk dari

tersebar di youtube. Tujuannya antara

informasi yang sudah didapat dari

lain

variabel

tidak

mempercayainya

untuk

namun

melihat

bagaimana

sebelumnya.

Maraknya

di

tayangan negatif yang bermuatan

masyarakat. Kerusuhan yang berlatar

SARA, ataupun tayangan negatif

belakang SARA membuat informan

lainnya, juga adanya tayangan positif

ingin

yang memperkuat kebhinnekaan di

keberagaman

dipraktekan

melihat

bagaimana

agama

menjadi dasar atas persoalan isu

Indonesia

SARA yang beredar. Juga melihat

individu, dalam hal ini informan

bagaimana seseorang dapat berpikir

memberikan

untuk menyebarkan berita negatif

Harapan ini tentu saja bertujuan agar

dengan konten SARA.

tidak

Pemahaman

juga

menjadi

menimbulkan

harapan

muncul

serupa

dan

tolok ukur dalam melihat persepsi

menggaungkan

seorang

bersifat positif.

akademisi

dalam

menyaksikan tayangan di youtube.
Pemahaman
suatu

berita

informan
membuat

mengenai
individu

mencari informasi dengan sumber

Riset Fair 2017

ke

tayangan
juga

orang

tayangan

seorang

depan.

negatif
lebih
yang

Harapan dari informan yang
dalam hal ini sebagai akademisi
adalah
tayangan

supaya
yang

memperbanyak
memiliki

konten

positif

supaya

memperkuat

rasa

kemudahan

dalam

menggunakan

toleransi bangsa Indonesia di tengah

youtube

maraknya aksi radikalisme. Dan dari

kepada multi platform menjadi faktor

segi penonton dan kreator agar lebih

pendukung lain. Nilai yang dianut

bijak

individu yaitu dalam hal kegunaan

dalam

tayangan

menonton

dari

mengunggah

setiap

youtube dan juga
suatu

tayangan

ke

untuk

melakukan

menggunakan

media

share

yaitu

menambah pengetahuan, juga dalam
kepuasan sebagai tempat hiburan.

media ini.

Untuk segi pengalaman dari individu
dalam dunia akademisi menambah

KESIMPULAN
Maraknya peredaran video
negatif

yang

kebhinnekaan

memecah
negara

belah

Indonesia

interest untuk memperhatikan topik
yang berkaitan dengan pendidikan.
Kemudian

dari

yang

oleh masyarakatnya, terutama yang

kepercayaan menjadi dasar dalam

berpendidikan dan melek internet.

mempersepsi suatu tayangan yang

Dari sekian banyak pengguna media

memuat isu SARA. Individu hendak

sosial,

melihat bagaimana agama menyikapi

akademisi

dan

isu

turut

Kemudian dari segi pengharapan

bagian

dalam

penyebaran berita maupun sebagai

menunjukkan

pengamat perubahan sosial.

individu

Dari
dilakukan
akademisi

didapat

seseorang

dalam

tayangan
mengetahui

youtube

supaya

harapan
lebih

kalangan

media sosial agar dapat meredam

motif

menyaksikan
adalah
dari

untuk
suatu

informasi yang sudah ada, karena
berbasiskan audio visual. Sedangkan

Riset Fair 2017

bagaimana

memperbanyak konten positif di

bahwa

kejelasan

berkembang.

yang

penelitian
terhadap

sedang

agama

merupakan salah satu bagian yang
ambil

yang

yaitu

kebudayaan

memang harus disikapi secara serius

kalangan

dianut,

segi

konten

konten

kebhinnekaan

negatif
bangsa

semakin terwujud.

sehingga
Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Corbetta, Piergiorgio. 2003. Social Research, Theory, Methods and Techniques. Sage
Publications
Devito, J.A, 2002. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Profesional Books
McQuail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Salemba Humanika
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyana, Dedy.2009.Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Nurudin. 2004. Pengantar Komunikasi Massa. Malang : Cespur
Liliweri, Alo.2011. KOMUNIKASI : Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana
Pangaribuan, Ricky Febrianka. 2015. Jurnal Analisis Pemetaan Persepsi Pengguna Situs Media
Sosial Di Kota Bandung (Studi Kasus Facebook.Com, Twitter.Com, Youtube.Com,
Tumblr.Com Dan Pinterest.Com
Pawito. 2007. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS
Prasetijo, Ristiyanti.2005 .Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Offset
Rahmat, Jalaludin.2003. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

Riset Fair 2017

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24