YOUTUBE DAN KEBHINNEKAAN (PERSEPSI AKADEMISI TERHADAP YOUTUBE SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PENYAMPAI PESAN KEBHINNEKAAN)
YOUTUBE DAN KEBHINNEKAAN
(PERSEPSI AKADEMISI TERHADAP YOUTUBE SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF
PENYAMPAI PESAN KEBHINNEKAAN)
Haryo Kusumo Aji
ABSTRACT
This research is motivated by the rise of negative news concerning the issue of SARA,
radicalism and so on that spread in cyberspace. Social media becomes the easiest place to spread
content like this because of the easy access given to share any posts. Youtube as the largest videobased social media became one of the reference individuals to find information based on audio and
visual. An academic with his academic background has a certain perception of this youtube media
in conveying the message of diversity.
By using qualitative approach interpretive and case study method, hence got result of
research conducted by academics at Slamet Riyadi University. From the attention variables
obtained that someone's motive in watching youtube impressions is to know the clarity of an
existing information, because of this media based on audio visual. While the external factor of this
variable is the ease of using youtube to share in multi platform. For Interpretation variables
obtained that the value of the individual is in terms of usefulness using this medium is to increase
knowledge, also in the satisfaction as a place of entertainment. In the experience variables from
individuals in the world of academics are for improving interest for pay attention to topics related
to education. Then, in the culture variables, namely religion and belief become the basis in
perceiving a show that contains SARA issues. Individuals want to see how religion deals with
emerging issues. Then, in the expectations variables shows how individual expectations to further
multiply positive content in social media in order to muffle the negative content so that the
diversity of the Indonesian nation more realized.
Kata kunci: Youtube, Kebhinnekaan, persepsi, akademisi, media alternatif
PENDAHULUAN
bahwa media massa menanamkan nilai
dan sikap tertentu. Media juga turut
Hadirnya internet di dalam dunia
menyebarkan sikap dan nilai itu kepada
tidak bisa lepas dari perkembangan
anggota masyarakat yang lain (Nurudin,
sosial dan budaya di tengah masyarakat.
2004:159).
Topik tentang kebhinnekaan yang sudah
Youtube yang adalah salah satu
dibangun oleh pendiri bangsa Indonesia
media sosial berbasis video telah menjadi
saat ini terdengar “asing” melihat situasi
media
yang berkembang. Gerbner berpendapat
mengunduh atau mengunggah video.
Riset Fair 2017
yang
paling
populer
untuk
memuat,
Oleh karena itu peneliti hendak
menonton dan berbagi video klip secara
melihat bagaimana persepsi informan,
gratis. Pada umumnya video di Youtube
yang
adalah
laporan
Universitas Slamet Riyadi saat melihat
peristiwa, berita, film, TV, dan video
tayangan yang ditampilkan Youtube yang
buatan para penggunanya sendiri yang
memuat konten yang sesuai dan tidak
disebut kreator. Selain itu, Youtube juga
sesuai
menampilkan
peristiwa
Mengapa subyek yang diteliti adalah
yang diunggah oleh masyarakat awam
dosen karena dianggap sebagai seorang
atau disebut amatir, yang biasa disebut
akademisi
dengan citizen journalism.
informasi benar dan salah (hoax), oleh
Para
pengguna
video
klip
video
dapat
musik,
suatu
dalam
hal
dengan
ini
adalah
nilai
yang
dosen
kebhinnekaan.
bisa
membedakan
Youtube menjadi populer oleh
karena jenjang pendidikan yang lebih
karena fitur share, dimana warganet
tinggi dibandingkan dengan mahasiswa
dapat
atau masyarakat pada umumnya.
membagikan
apa
yang
telah
dilihatnya sehingga dapat disaksikan
Persepsi
adalah
proses
dimana
oleh warganet lainnya. Dengan demikian
sensasi yang diterima oeh seseorang
filter menjadi sangat minimal karena
dipilih dan dipilih, kemudian diatur dan
tidak ada yang dapat mengendalikan
kemudian di interpretasikan (Prasetijo,
orang membagikan sesuatu. Pemberitaan
2005:67). Menurut Jenifer Foller persepsi
yang
akan
adalah proses mental yang digunakan
memberikan dampak yang positif pula,
untuk mengenali rangsangan (Mulyana,
namun apabila yang diberitakan adalah
2007 :180)
hal
positif
negatif,
jika
yang
dibagikan
dalam
hal
ini
Alex Sobur membagi proses persepsi
mencoreng kebhinnekaan, maka juga
menjadi
akan memberikan dampak negatif pula
interpretasi dan reaksi: (Sobur, 2003:446)
bagi yang menyaksikannya. Dampak
3
tahap,
1. Seleksi,
yaitu:
seleksi,
adalah
negatif yang ditimbulkan bisa dalam
penyaringan
bentuk kemarahan dana kata-kata kasar
luar oleh indra, jumlah dan
yang terlontar di dalam tulisan atau
jenisnya dapat lebih banyak atau
komentar.
lebih sedikit.
Riset Fair 2017
rangsangan
proses
dari
2. Interpretasi,
yaitu
proses
mengorganisasikan
a. Motif
Dalam Prasetijo (2005 :
informasi
sehingga mempunyai arti bagi
79),
seseorang.
ini
motif adalah dorongan untuk
diterima
memenuhi kebutuhan. Motif
diorganisasikan
mempengaruhi apa yang kita
Dalam
rangsangan
fase
yang
selanjutnya
menyebutkan
bahwa
dalam suatu bentuk. Interpretasi
perhatikan.
dipengaruhi
beberapa
Rahmat (2009:52), membagi
faktor, yakni pengalaman masa
motif menjadi dua yaitu motif
lalu, system nilai yang dianut,
biologis
motivasi,
yang saat itu harus dipenuhi
oleh
kepribadian
kecerdasan.
juga
dan
Namun,
persepsi
bergantung
pada
kemampuan
seseorang
mengadakan
informasi
untuk
pengkategorian
yang
diterimanya,
yaitu proses mereduksi informasi
yang
kompleks
menjadi
yaitu
itu.
Reaksi, yaitu tingkah laku setelah
proses
interpretasi.
Jadi,
melakukan
seleksi,
seleksi
persepsi
dan
adalah
interpretasi
dan
pembulatan terhadap informasi yang
sampai serta melakukan reaksi atas
tersebut yaitu :
1) Atensi
Riset Fair 2017
dan
faktor
sosiopsikologis yang meliputi
sikap,
kebiasaan
kemauan
dan
seseorang
mempengaruhi
apa
yang
diperhatikan.
b. Faktor
eksternal
penarik
faktor
seperti
Adanya
intensitas stimuli, kebaruan,
perulangan
(Rahmat
(2009:53).
2) Interpretasi
a. Pengalaman
persepsi
mempengaruhi
kebutuhan
Dalam Mulyana (2001:198),
informasi tersebut.
Beberapa
itu,
perhatian
sederhana.
berlangsung
saat
Sementara
faktor-faktor
persepsi
yang
seseorang
pengalaman
berdasarkan
yaitu persepsi
manusia terhadap seseorang,
objek atau kejadian dan reaksi
mereka terhadap hal-hal itu
berdasarkan pengalaman dan
Persepsi
pembelajaran
pada
mereka
masa
berkaitan
lalu
juga
kebudayaan,
dan
serupa.
berdasarkan
pemahaman
individu
kebudayaan
mereka (Liliweri, 2011 :155)
b. Nilai-nilai yang dianut
adalah
yaitu
didasarkan pada kepercayaan
dengan
orang, objek atau kejadian
Nilai
didasarkan
komponen
evaluator dari kepercayaan
METODE PENELITIAN
meliputi
Penelitian ini akan meneliti dosen
kegunaan, kebaikan, estetika,
Universitas Slamet Riyadi yang mewakili
dan kepuasan. Nilai bersifat
akademisi dengan tingkat pendidikan
normatif, memberitahu suatu
tinggi
anggota
tayangan atau video dari yourube. Untuk
yang
dianut
budaya
mengenai
dimana
pernah
apa yang baik dan buruk,
mengumpulkan
benar dan salah, apa yang
perolehan data yang dilakukan adalah
harus
melalui dan wawancara. Wawancara
diperjuangkan
sebagainya
dan
(Mulyana,
berguna
data,
menyaksikan
untuk
maka
metode
mengungkap
pengalaman, perasaan, tentang objek
2001:198)
c. Expectation (pengharapan)
yang diteliti ketika melihat video atau
Orang biasanya mempunyai
tayangan Youtube yang berkembang saat
harapan tentang apapun yang
ini (Corbetta, 2003: 233). Teknik analisis
dihadapi baik obyek maupun
data
orang, harapan ini dibentuk
wawancara sampai dengan diperolehnya
oleh
data.
pengalaman
sebelumnya, dari informasi
dilakukan
Interview
sejak
memulai
(wawancara)
yang dia peroleh dari media
merupakan alat pengumpulan data yang
massa dan dari kenalannya
penting
karena
melibatkan
manusia
atau dari apa yang dilihat,
sebagai
subjek
sehubungan
dengan
didengar dan diraba saat itu.
realitas/ gejala yang diteliti. Kemudian
(Prasetijo, 2005 :79)
wawancara yang dipakai menggunakan
d. Kebudayaan
Riset Fair 2017
pedoman wawancara (interview guide)
yang dimaksudkan untuk kepentingan
menyebutkan bahwa studi kasus sebagai
wawancara yang lebih mendalam dan
sebuah bentuk penelitian yang mencoba
lebih memfokuskan pada persoalan yang
menginvestigasi fenomena kontemporer
menjadi pokok dari minat penelitian,
dalam
yaitu melihat bagaimana peran media
terutama ketika batasan antara fenomena
sosial
berbasis
Youtube
video
itu
memberikan pengaruh kepada dosen
konteks
kehidupan
nyata
dan konteks tidak terlalu jelas.
Studi kasus bisa berarti metode
pesan
atau strategi dalam penelitian, bisa juga
kebhinnekaan dan anti kebhinnekaan
berarti hasil dari suatu penelitian sebuah
yang terbangun.
kasus tertentu. Studi kasus adalah suatu
dalam
mengkonstruksi
pendekatan
untuk
penelitian lapangan, dengan pendeketan
menerangkan,
atau
metode studi kasus dimana metode ini
suatu kasus dalam konteksnya secara
cocok
natural tanpa adanya intervensi dari
Jenis
penelitian
digunakan
berkenaan
dengan
mengapa.
Yin
ini
bila
adalah
penelitian
bagaimana
(Yin,
dan
mempelajari,
menginterpretasi
pihak luar (Salim, 2001:93).
2002:13)
Unit analisis penelitian (Prasetijo, 2005:79)
No
1
Tahapan
Atensi
Faktor yang
mempengaruhi
persepsi
Motif
Faktor Eksternal
2
Interpretasi Nilai-nilai yang
dianut
Pengalaman
Kebudayaan yang
dianut
Expectation/
pengharapan
Riset Fair 2017
Indikator
Kebutuhan individu terhadap tayangan: (1)
Faktor biologis (2) Faktor sosiopsikologis
(Rahmat, 2009:54)
Adanya komponen dari youtube yang
menarik perhatian: interaktif, portabilitas,
shareable
Nilai yg dianut: (1) kegunaan, (2) kebaikan,
(3) kepuasan
Pengalaman dan pembelajaran kejadian yang
serupa di masa lalu individu
Latar belakang kebudayaan individu: (1)
kepercayaan, (2) pemahaman
Harapan individu terhadap tayangan,
dibentuk dari informasi yang didapat
sebelumnya
HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh perkembangan informasi yang
A. Atensi
terjadi
1. Motif
di
Informasi
Motif
seseorang
tengah
yang
masyarakat.
sudah
diketahui
dalam
melalui salah satu media cetak atau
melakukan sesuatu bisa berbagai hal,
media sosial akan di “follow up”
dan
antar
dengan melihat di youtube karena
individu walaupun kegiatan yang
dapat memperkuat fakta karena data
dilakukan sama. Motif seorang yang
yang disajikan adalah audio visual
melakukan kejahatan di mata hukum
dan dapat dikontrol dengan leluasa.
dapat mempengaruhi vonis yang
Kemudian
dijatuhkan. Bahkan motif ini dapat
menganggap bahwa dengan melihat
menjadi
youtube
mungkin
acuan
tidak
sama
seorang
dalam
memutuskan suatu perkara.
dapat
informan
digunakan
juga
untuk
mengetahui kejelasan atas informasi
Dalam penelitian ini salah
yang sudah ada, sehingga dengan
satu variabelnya hendak mencari dan
demikian, informan yang sekaligus
melihat apa motif seseorang dalam
sebagai akademisi dapat melakukan
menyaksikan tayangan media sosial
penilaian atas permasalahan yang
berbasis video yang sudah populer
ada.
yaitu
youtube.
Ketika
seseorang
2. Faktor Eksternal
menggunakan media massa dalam
Adanya faktor lain di luar
berekspresi ataupun aktualisasi diri
motif dari dalam diri seseorang dapat
maka
yang
juga mempengaruhi atau menarik
bisa
minat seseorang dalam menyaksikan
bermacam-macam tergantung dari
tayangan di youtube. Faktor eksternal
individu
Setelah
bisa bermacam-macam bisa berupa
dengan
interaktivitas,
ada
motif
melatarbelakanginya
dilakukan
itu
dan
sendiri.
wawancara
portabilitas,
narasumber yaitu seorang akademisi
shareable¸dll. Faktor eksternal ini bisa
tentang apa motif ketika menonton
memungkinkan seseorang memiliki
tayangan di youtube maka didapat
ketertarikan untuk melihat youtube
hasil yang kurang lebih hampir
lebih besar daripada faktor internal
sama. Berangkat dari rasa ingin tahu
itu sendiri, karena begitu banyak dan
Riset Fair 2017
menariknya tampilan dan kegunaan
B. Interpretasi
yang bisa terwujud dari media sosial
1. Nilai-Nilai yang dianut
ini, sehingga kebutuhan itu bisa
Seseorang
yang
menggunakan media sosial berbasis
diciptakan.
oleh
video youtube pasti memiliki latar
berpendapat
belakang yang beraneka ragam. Latar
bahwa menggunakan media sosial
belakang seseorang sedikit banyak
berbasis video ini memang sesuatu
akan mempengaruhi nilai apa yang
yang
memudahkan
dianut selama ini, karena apa yang
dalam
mencari
Dalam
akademisi,
wawancara
informan
masyarakat
kejelasan
fakta.
dianggap
penting,
benar,
salah
Mudahnya akses yang disediakan
tergantung dari apa yang sudah
situs ini menjadi daya tarik tersendiri
dialami
sehingga
masyarakat
lingkungan
memerlukan
effort
mencari
tidak
ini,
termasuk
tempatnya
berada.
dalam
Penilaian tentang tayangan yang
informasi.
beredar di youtube juga berbeda-beda
besar
sebuah
selama
Tersedianya aplikasi khusus yang
antar
individu.
terbenam dalam gawai yang dimiliki
yang
memperkuat
oleh masyarakat menjadikan situs ini
juga tayangan negatif memberikan
lebih mudah lagi untuk diakses dan
penilaian
dijangkau. Kemudian adanya fitur
warganet. Salah satu contoh nilai
untuk membagikan atau share ke
yang dianut di masyarakat adalah:
beberapa platform menjadi daya tarik
kegunaan, kebaikan dan kepuasan.
tersendiri juga karena memenuhi
Apa
salah
manusia
beredar, apakah tayangan tersebut
untuk
memberikan manfaat kebaikan bagi
membagikan informasi kepada orang
orang banyak, dan kepuasan yang
satu
sebagai
lain.
kebutuhan
makhluk
Adanya
menjadikan
sosial
fitur
share
masyarakat
ini
dapat
yang
kegunaan
Tayangan
positif
kebhinnekaan
beragam
tayangan
antar
yang
didapat setelah melihat tayangan
tersebut.
membagikan informasi yang sudah
Informan yang dalam hal ini
diperoleh kepada masyarakat lain
adalah akademisi memang memiliki
sehingga fakta menjadi lebih jelas.
maksud ketika melihat tayangan
Riset Fair 2017
youtube,
yaitu
menambah
salah
satunya
pengetahuan,
seperti
menginterpretasi
suatu
kejadian
yang
ditunjuk
tertentu.
seorang akademisi seharusnya. Hal
Informan
ini yang menjadi nilai kegunaan yang
dalam penelitian ini memiliki latar
dicari,
belakang sebagai akademisi, oleh
yaitu
pengetahuan
dan
informasi. Disamping itu juga dalam
karena
mencari nilai kepuasan, informan
pembelajaran
menggunakan
untuk
sedikit banyak akan mempengaruhi
sarana hiburan karena banyak segi
penilaian terhadap suatu tayangan.
hiburan
Informan
media
yang
ini
ditawarkan
oleh
platform ini.
itu
pengalaman
sebagai
menyaksikan
dan
akademisi
tayangan
Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI
Kemudian ketika menyikapi
melalui
youtube
dan
melihat
tayangan kebhinnekaan dan anti
pemberitaan tentang warga tionghoa
kebhinnekaan yang beredar, nilai
yang menjadi anggota paskibraka
kebaikan ini dibutuhkan. Ketika ada
dalam upacara peringatan HUT RI.
tayangan positif yang beredar, maka
Sebagai seorang yang pernah duduk
informan
melakukan
di bangku sekolah menilai suatu
tayangan
tersebut
hal
supaya
luas
kebanggaan bisa melayani bangsa di
dengan menshare nya ke beberapa
hadapan Presiden, karena paskibraka
media sosial, kemudian memutus
ditunjuk dari siswa dan siswi di
share
rantai
beredar
ketika
menjumpai
seluruh Indonesia.
3. Kebudayaan yang Dianut
tayangan negatif yang beredar.
2. Pengalaman
Latar belakang kebudayaan
Dalam variabel pengalaman
individu menjadi salah satu variabel
ini hendak melihat hal yang sudah
yang menjadi tolok ukur seseorang
dilalui
oleh
dalam menilai suatu tayangan. Latar
dan
belakang kebudayaan bisa terdiri
di
dari: kepercayaan dari seseorang dan
masa lalu individu menjadi hal yang
pemahaman dari seseorang tentang
mendasari
sesuatu hal.
atau
dilaksanakan
seseorang.
Pengalaman
pembelajaran
kejadian
Riset Fair 2017
serupa
seseorang
Dalam
penelitian
ini,
lain
yang
lebih
kredibel
dalam
informan memang berasal dari latar
pemberitaannya.
belakang kepercayaan yang beragam,
menggunakan fasilitas dari youtube
dari latar belakang agama muslim
karena dirasa gambar video lebih
dan
dapat
kristiani.
Perbedaan
latar
belakang tersebut sedikit banyak
interest
mempengaruhi
dalam
dipercaya
Informan
daripada
hanya
sekedar pemberitaan secara tertulis.
4. Expectation atau Pengharapan
memilih berita yang ditonton. Ketika
Pengharapan dari individu
menyaksikan berita di media internet
terhadap tayangan menjadi salah
yang berisi konten negatif, informan
satu variabel dalam melihat persepsi
cenderung
langsung
seseorang ketika menyaksikan video
mencari
dari media sosial berbasis video
dari beberapa sumber video yang
youtube. Harapan ini dibentuk dari
tersebar di youtube. Tujuannya antara
informasi yang sudah didapat dari
lain
variabel
tidak
mempercayainya
untuk
namun
melihat
bagaimana
sebelumnya.
Maraknya
di
tayangan negatif yang bermuatan
masyarakat. Kerusuhan yang berlatar
SARA, ataupun tayangan negatif
belakang SARA membuat informan
lainnya, juga adanya tayangan positif
ingin
yang memperkuat kebhinnekaan di
keberagaman
dipraktekan
melihat
bagaimana
agama
menjadi dasar atas persoalan isu
Indonesia
SARA yang beredar. Juga melihat
individu, dalam hal ini informan
bagaimana seseorang dapat berpikir
memberikan
untuk menyebarkan berita negatif
Harapan ini tentu saja bertujuan agar
dengan konten SARA.
tidak
Pemahaman
juga
menjadi
menimbulkan
harapan
muncul
serupa
dan
tolok ukur dalam melihat persepsi
menggaungkan
seorang
bersifat positif.
akademisi
dalam
menyaksikan tayangan di youtube.
Pemahaman
suatu
berita
informan
membuat
mengenai
individu
mencari informasi dengan sumber
Riset Fair 2017
ke
tayangan
juga
orang
tayangan
seorang
depan.
negatif
lebih
yang
Harapan dari informan yang
dalam hal ini sebagai akademisi
adalah
tayangan
supaya
yang
memperbanyak
memiliki
konten
positif
supaya
memperkuat
rasa
kemudahan
dalam
menggunakan
toleransi bangsa Indonesia di tengah
youtube
maraknya aksi radikalisme. Dan dari
kepada multi platform menjadi faktor
segi penonton dan kreator agar lebih
pendukung lain. Nilai yang dianut
bijak
individu yaitu dalam hal kegunaan
dalam
tayangan
menonton
dari
mengunggah
setiap
youtube dan juga
suatu
tayangan
ke
untuk
melakukan
menggunakan
media
share
yaitu
menambah pengetahuan, juga dalam
kepuasan sebagai tempat hiburan.
media ini.
Untuk segi pengalaman dari individu
dalam dunia akademisi menambah
KESIMPULAN
Maraknya peredaran video
negatif
yang
kebhinnekaan
memecah
negara
belah
Indonesia
interest untuk memperhatikan topik
yang berkaitan dengan pendidikan.
Kemudian
dari
yang
oleh masyarakatnya, terutama yang
kepercayaan menjadi dasar dalam
berpendidikan dan melek internet.
mempersepsi suatu tayangan yang
Dari sekian banyak pengguna media
memuat isu SARA. Individu hendak
sosial,
melihat bagaimana agama menyikapi
akademisi
dan
isu
turut
Kemudian dari segi pengharapan
bagian
dalam
penyebaran berita maupun sebagai
menunjukkan
pengamat perubahan sosial.
individu
Dari
dilakukan
akademisi
didapat
seseorang
dalam
tayangan
mengetahui
youtube
supaya
harapan
lebih
kalangan
media sosial agar dapat meredam
motif
menyaksikan
adalah
dari
untuk
suatu
informasi yang sudah ada, karena
berbasiskan audio visual. Sedangkan
Riset Fair 2017
bagaimana
memperbanyak konten positif di
bahwa
kejelasan
berkembang.
yang
penelitian
terhadap
sedang
agama
merupakan salah satu bagian yang
ambil
yang
yaitu
kebudayaan
memang harus disikapi secara serius
kalangan
dianut,
segi
konten
konten
kebhinnekaan
negatif
bangsa
semakin terwujud.
sehingga
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Corbetta, Piergiorgio. 2003. Social Research, Theory, Methods and Techniques. Sage
Publications
Devito, J.A, 2002. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Profesional Books
McQuail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Salemba Humanika
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyana, Dedy.2009.Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Nurudin. 2004. Pengantar Komunikasi Massa. Malang : Cespur
Liliweri, Alo.2011. KOMUNIKASI : Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana
Pangaribuan, Ricky Febrianka. 2015. Jurnal Analisis Pemetaan Persepsi Pengguna Situs Media
Sosial Di Kota Bandung (Studi Kasus Facebook.Com, Twitter.Com, Youtube.Com,
Tumblr.Com Dan Pinterest.Com
Pawito. 2007. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS
Prasetijo, Ristiyanti.2005 .Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Offset
Rahmat, Jalaludin.2003. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia
Riset Fair 2017
(PERSEPSI AKADEMISI TERHADAP YOUTUBE SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF
PENYAMPAI PESAN KEBHINNEKAAN)
Haryo Kusumo Aji
ABSTRACT
This research is motivated by the rise of negative news concerning the issue of SARA,
radicalism and so on that spread in cyberspace. Social media becomes the easiest place to spread
content like this because of the easy access given to share any posts. Youtube as the largest videobased social media became one of the reference individuals to find information based on audio and
visual. An academic with his academic background has a certain perception of this youtube media
in conveying the message of diversity.
By using qualitative approach interpretive and case study method, hence got result of
research conducted by academics at Slamet Riyadi University. From the attention variables
obtained that someone's motive in watching youtube impressions is to know the clarity of an
existing information, because of this media based on audio visual. While the external factor of this
variable is the ease of using youtube to share in multi platform. For Interpretation variables
obtained that the value of the individual is in terms of usefulness using this medium is to increase
knowledge, also in the satisfaction as a place of entertainment. In the experience variables from
individuals in the world of academics are for improving interest for pay attention to topics related
to education. Then, in the culture variables, namely religion and belief become the basis in
perceiving a show that contains SARA issues. Individuals want to see how religion deals with
emerging issues. Then, in the expectations variables shows how individual expectations to further
multiply positive content in social media in order to muffle the negative content so that the
diversity of the Indonesian nation more realized.
Kata kunci: Youtube, Kebhinnekaan, persepsi, akademisi, media alternatif
PENDAHULUAN
bahwa media massa menanamkan nilai
dan sikap tertentu. Media juga turut
Hadirnya internet di dalam dunia
menyebarkan sikap dan nilai itu kepada
tidak bisa lepas dari perkembangan
anggota masyarakat yang lain (Nurudin,
sosial dan budaya di tengah masyarakat.
2004:159).
Topik tentang kebhinnekaan yang sudah
Youtube yang adalah salah satu
dibangun oleh pendiri bangsa Indonesia
media sosial berbasis video telah menjadi
saat ini terdengar “asing” melihat situasi
media
yang berkembang. Gerbner berpendapat
mengunduh atau mengunggah video.
Riset Fair 2017
yang
paling
populer
untuk
memuat,
Oleh karena itu peneliti hendak
menonton dan berbagi video klip secara
melihat bagaimana persepsi informan,
gratis. Pada umumnya video di Youtube
yang
adalah
laporan
Universitas Slamet Riyadi saat melihat
peristiwa, berita, film, TV, dan video
tayangan yang ditampilkan Youtube yang
buatan para penggunanya sendiri yang
memuat konten yang sesuai dan tidak
disebut kreator. Selain itu, Youtube juga
sesuai
menampilkan
peristiwa
Mengapa subyek yang diteliti adalah
yang diunggah oleh masyarakat awam
dosen karena dianggap sebagai seorang
atau disebut amatir, yang biasa disebut
akademisi
dengan citizen journalism.
informasi benar dan salah (hoax), oleh
Para
pengguna
video
klip
video
dapat
musik,
suatu
dalam
hal
dengan
ini
adalah
nilai
yang
dosen
kebhinnekaan.
bisa
membedakan
Youtube menjadi populer oleh
karena jenjang pendidikan yang lebih
karena fitur share, dimana warganet
tinggi dibandingkan dengan mahasiswa
dapat
atau masyarakat pada umumnya.
membagikan
apa
yang
telah
dilihatnya sehingga dapat disaksikan
Persepsi
adalah
proses
dimana
oleh warganet lainnya. Dengan demikian
sensasi yang diterima oeh seseorang
filter menjadi sangat minimal karena
dipilih dan dipilih, kemudian diatur dan
tidak ada yang dapat mengendalikan
kemudian di interpretasikan (Prasetijo,
orang membagikan sesuatu. Pemberitaan
2005:67). Menurut Jenifer Foller persepsi
yang
akan
adalah proses mental yang digunakan
memberikan dampak yang positif pula,
untuk mengenali rangsangan (Mulyana,
namun apabila yang diberitakan adalah
2007 :180)
hal
positif
negatif,
jika
yang
dibagikan
dalam
hal
ini
Alex Sobur membagi proses persepsi
mencoreng kebhinnekaan, maka juga
menjadi
akan memberikan dampak negatif pula
interpretasi dan reaksi: (Sobur, 2003:446)
bagi yang menyaksikannya. Dampak
3
tahap,
1. Seleksi,
yaitu:
seleksi,
adalah
negatif yang ditimbulkan bisa dalam
penyaringan
bentuk kemarahan dana kata-kata kasar
luar oleh indra, jumlah dan
yang terlontar di dalam tulisan atau
jenisnya dapat lebih banyak atau
komentar.
lebih sedikit.
Riset Fair 2017
rangsangan
proses
dari
2. Interpretasi,
yaitu
proses
mengorganisasikan
a. Motif
Dalam Prasetijo (2005 :
informasi
sehingga mempunyai arti bagi
79),
seseorang.
ini
motif adalah dorongan untuk
diterima
memenuhi kebutuhan. Motif
diorganisasikan
mempengaruhi apa yang kita
Dalam
rangsangan
fase
yang
selanjutnya
menyebutkan
bahwa
dalam suatu bentuk. Interpretasi
perhatikan.
dipengaruhi
beberapa
Rahmat (2009:52), membagi
faktor, yakni pengalaman masa
motif menjadi dua yaitu motif
lalu, system nilai yang dianut,
biologis
motivasi,
yang saat itu harus dipenuhi
oleh
kepribadian
kecerdasan.
juga
dan
Namun,
persepsi
bergantung
pada
kemampuan
seseorang
mengadakan
informasi
untuk
pengkategorian
yang
diterimanya,
yaitu proses mereduksi informasi
yang
kompleks
menjadi
yaitu
itu.
Reaksi, yaitu tingkah laku setelah
proses
interpretasi.
Jadi,
melakukan
seleksi,
seleksi
persepsi
dan
adalah
interpretasi
dan
pembulatan terhadap informasi yang
sampai serta melakukan reaksi atas
tersebut yaitu :
1) Atensi
Riset Fair 2017
dan
faktor
sosiopsikologis yang meliputi
sikap,
kebiasaan
kemauan
dan
seseorang
mempengaruhi
apa
yang
diperhatikan.
b. Faktor
eksternal
penarik
faktor
seperti
Adanya
intensitas stimuli, kebaruan,
perulangan
(Rahmat
(2009:53).
2) Interpretasi
a. Pengalaman
persepsi
mempengaruhi
kebutuhan
Dalam Mulyana (2001:198),
informasi tersebut.
Beberapa
itu,
perhatian
sederhana.
berlangsung
saat
Sementara
faktor-faktor
persepsi
yang
seseorang
pengalaman
berdasarkan
yaitu persepsi
manusia terhadap seseorang,
objek atau kejadian dan reaksi
mereka terhadap hal-hal itu
berdasarkan pengalaman dan
Persepsi
pembelajaran
pada
mereka
masa
berkaitan
lalu
juga
kebudayaan,
dan
serupa.
berdasarkan
pemahaman
individu
kebudayaan
mereka (Liliweri, 2011 :155)
b. Nilai-nilai yang dianut
adalah
yaitu
didasarkan pada kepercayaan
dengan
orang, objek atau kejadian
Nilai
didasarkan
komponen
evaluator dari kepercayaan
METODE PENELITIAN
meliputi
Penelitian ini akan meneliti dosen
kegunaan, kebaikan, estetika,
Universitas Slamet Riyadi yang mewakili
dan kepuasan. Nilai bersifat
akademisi dengan tingkat pendidikan
normatif, memberitahu suatu
tinggi
anggota
tayangan atau video dari yourube. Untuk
yang
dianut
budaya
mengenai
dimana
pernah
apa yang baik dan buruk,
mengumpulkan
benar dan salah, apa yang
perolehan data yang dilakukan adalah
harus
melalui dan wawancara. Wawancara
diperjuangkan
sebagainya
dan
(Mulyana,
berguna
data,
menyaksikan
untuk
maka
metode
mengungkap
pengalaman, perasaan, tentang objek
2001:198)
c. Expectation (pengharapan)
yang diteliti ketika melihat video atau
Orang biasanya mempunyai
tayangan Youtube yang berkembang saat
harapan tentang apapun yang
ini (Corbetta, 2003: 233). Teknik analisis
dihadapi baik obyek maupun
data
orang, harapan ini dibentuk
wawancara sampai dengan diperolehnya
oleh
data.
pengalaman
sebelumnya, dari informasi
dilakukan
Interview
sejak
memulai
(wawancara)
yang dia peroleh dari media
merupakan alat pengumpulan data yang
massa dan dari kenalannya
penting
karena
melibatkan
manusia
atau dari apa yang dilihat,
sebagai
subjek
sehubungan
dengan
didengar dan diraba saat itu.
realitas/ gejala yang diteliti. Kemudian
(Prasetijo, 2005 :79)
wawancara yang dipakai menggunakan
d. Kebudayaan
Riset Fair 2017
pedoman wawancara (interview guide)
yang dimaksudkan untuk kepentingan
menyebutkan bahwa studi kasus sebagai
wawancara yang lebih mendalam dan
sebuah bentuk penelitian yang mencoba
lebih memfokuskan pada persoalan yang
menginvestigasi fenomena kontemporer
menjadi pokok dari minat penelitian,
dalam
yaitu melihat bagaimana peran media
terutama ketika batasan antara fenomena
sosial
berbasis
Youtube
video
itu
memberikan pengaruh kepada dosen
konteks
kehidupan
nyata
dan konteks tidak terlalu jelas.
Studi kasus bisa berarti metode
pesan
atau strategi dalam penelitian, bisa juga
kebhinnekaan dan anti kebhinnekaan
berarti hasil dari suatu penelitian sebuah
yang terbangun.
kasus tertentu. Studi kasus adalah suatu
dalam
mengkonstruksi
pendekatan
untuk
penelitian lapangan, dengan pendeketan
menerangkan,
atau
metode studi kasus dimana metode ini
suatu kasus dalam konteksnya secara
cocok
natural tanpa adanya intervensi dari
Jenis
penelitian
digunakan
berkenaan
dengan
mengapa.
Yin
ini
bila
adalah
penelitian
bagaimana
(Yin,
dan
mempelajari,
menginterpretasi
pihak luar (Salim, 2001:93).
2002:13)
Unit analisis penelitian (Prasetijo, 2005:79)
No
1
Tahapan
Atensi
Faktor yang
mempengaruhi
persepsi
Motif
Faktor Eksternal
2
Interpretasi Nilai-nilai yang
dianut
Pengalaman
Kebudayaan yang
dianut
Expectation/
pengharapan
Riset Fair 2017
Indikator
Kebutuhan individu terhadap tayangan: (1)
Faktor biologis (2) Faktor sosiopsikologis
(Rahmat, 2009:54)
Adanya komponen dari youtube yang
menarik perhatian: interaktif, portabilitas,
shareable
Nilai yg dianut: (1) kegunaan, (2) kebaikan,
(3) kepuasan
Pengalaman dan pembelajaran kejadian yang
serupa di masa lalu individu
Latar belakang kebudayaan individu: (1)
kepercayaan, (2) pemahaman
Harapan individu terhadap tayangan,
dibentuk dari informasi yang didapat
sebelumnya
HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh perkembangan informasi yang
A. Atensi
terjadi
1. Motif
di
Informasi
Motif
seseorang
tengah
yang
masyarakat.
sudah
diketahui
dalam
melalui salah satu media cetak atau
melakukan sesuatu bisa berbagai hal,
media sosial akan di “follow up”
dan
antar
dengan melihat di youtube karena
individu walaupun kegiatan yang
dapat memperkuat fakta karena data
dilakukan sama. Motif seorang yang
yang disajikan adalah audio visual
melakukan kejahatan di mata hukum
dan dapat dikontrol dengan leluasa.
dapat mempengaruhi vonis yang
Kemudian
dijatuhkan. Bahkan motif ini dapat
menganggap bahwa dengan melihat
menjadi
youtube
mungkin
acuan
tidak
sama
seorang
dalam
memutuskan suatu perkara.
dapat
informan
digunakan
juga
untuk
mengetahui kejelasan atas informasi
Dalam penelitian ini salah
yang sudah ada, sehingga dengan
satu variabelnya hendak mencari dan
demikian, informan yang sekaligus
melihat apa motif seseorang dalam
sebagai akademisi dapat melakukan
menyaksikan tayangan media sosial
penilaian atas permasalahan yang
berbasis video yang sudah populer
ada.
yaitu
youtube.
Ketika
seseorang
2. Faktor Eksternal
menggunakan media massa dalam
Adanya faktor lain di luar
berekspresi ataupun aktualisasi diri
motif dari dalam diri seseorang dapat
maka
yang
juga mempengaruhi atau menarik
bisa
minat seseorang dalam menyaksikan
bermacam-macam tergantung dari
tayangan di youtube. Faktor eksternal
individu
Setelah
bisa bermacam-macam bisa berupa
dengan
interaktivitas,
ada
motif
melatarbelakanginya
dilakukan
itu
dan
sendiri.
wawancara
portabilitas,
narasumber yaitu seorang akademisi
shareable¸dll. Faktor eksternal ini bisa
tentang apa motif ketika menonton
memungkinkan seseorang memiliki
tayangan di youtube maka didapat
ketertarikan untuk melihat youtube
hasil yang kurang lebih hampir
lebih besar daripada faktor internal
sama. Berangkat dari rasa ingin tahu
itu sendiri, karena begitu banyak dan
Riset Fair 2017
menariknya tampilan dan kegunaan
B. Interpretasi
yang bisa terwujud dari media sosial
1. Nilai-Nilai yang dianut
ini, sehingga kebutuhan itu bisa
Seseorang
yang
menggunakan media sosial berbasis
diciptakan.
oleh
video youtube pasti memiliki latar
berpendapat
belakang yang beraneka ragam. Latar
bahwa menggunakan media sosial
belakang seseorang sedikit banyak
berbasis video ini memang sesuatu
akan mempengaruhi nilai apa yang
yang
memudahkan
dianut selama ini, karena apa yang
dalam
mencari
Dalam
akademisi,
wawancara
informan
masyarakat
kejelasan
fakta.
dianggap
penting,
benar,
salah
Mudahnya akses yang disediakan
tergantung dari apa yang sudah
situs ini menjadi daya tarik tersendiri
dialami
sehingga
masyarakat
lingkungan
memerlukan
effort
mencari
tidak
ini,
termasuk
tempatnya
berada.
dalam
Penilaian tentang tayangan yang
informasi.
beredar di youtube juga berbeda-beda
besar
sebuah
selama
Tersedianya aplikasi khusus yang
antar
individu.
terbenam dalam gawai yang dimiliki
yang
memperkuat
oleh masyarakat menjadikan situs ini
juga tayangan negatif memberikan
lebih mudah lagi untuk diakses dan
penilaian
dijangkau. Kemudian adanya fitur
warganet. Salah satu contoh nilai
untuk membagikan atau share ke
yang dianut di masyarakat adalah:
beberapa platform menjadi daya tarik
kegunaan, kebaikan dan kepuasan.
tersendiri juga karena memenuhi
Apa
salah
manusia
beredar, apakah tayangan tersebut
untuk
memberikan manfaat kebaikan bagi
membagikan informasi kepada orang
orang banyak, dan kepuasan yang
satu
sebagai
lain.
kebutuhan
makhluk
Adanya
menjadikan
sosial
fitur
share
masyarakat
ini
dapat
yang
kegunaan
Tayangan
positif
kebhinnekaan
beragam
tayangan
antar
yang
didapat setelah melihat tayangan
tersebut.
membagikan informasi yang sudah
Informan yang dalam hal ini
diperoleh kepada masyarakat lain
adalah akademisi memang memiliki
sehingga fakta menjadi lebih jelas.
maksud ketika melihat tayangan
Riset Fair 2017
youtube,
yaitu
menambah
salah
satunya
pengetahuan,
seperti
menginterpretasi
suatu
kejadian
yang
ditunjuk
tertentu.
seorang akademisi seharusnya. Hal
Informan
ini yang menjadi nilai kegunaan yang
dalam penelitian ini memiliki latar
dicari,
belakang sebagai akademisi, oleh
yaitu
pengetahuan
dan
informasi. Disamping itu juga dalam
karena
mencari nilai kepuasan, informan
pembelajaran
menggunakan
untuk
sedikit banyak akan mempengaruhi
sarana hiburan karena banyak segi
penilaian terhadap suatu tayangan.
hiburan
Informan
media
yang
ini
ditawarkan
oleh
platform ini.
itu
pengalaman
sebagai
menyaksikan
dan
akademisi
tayangan
Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI
Kemudian ketika menyikapi
melalui
youtube
dan
melihat
tayangan kebhinnekaan dan anti
pemberitaan tentang warga tionghoa
kebhinnekaan yang beredar, nilai
yang menjadi anggota paskibraka
kebaikan ini dibutuhkan. Ketika ada
dalam upacara peringatan HUT RI.
tayangan positif yang beredar, maka
Sebagai seorang yang pernah duduk
informan
melakukan
di bangku sekolah menilai suatu
tayangan
tersebut
hal
supaya
luas
kebanggaan bisa melayani bangsa di
dengan menshare nya ke beberapa
hadapan Presiden, karena paskibraka
media sosial, kemudian memutus
ditunjuk dari siswa dan siswi di
share
rantai
beredar
ketika
menjumpai
seluruh Indonesia.
3. Kebudayaan yang Dianut
tayangan negatif yang beredar.
2. Pengalaman
Latar belakang kebudayaan
Dalam variabel pengalaman
individu menjadi salah satu variabel
ini hendak melihat hal yang sudah
yang menjadi tolok ukur seseorang
dilalui
oleh
dalam menilai suatu tayangan. Latar
dan
belakang kebudayaan bisa terdiri
di
dari: kepercayaan dari seseorang dan
masa lalu individu menjadi hal yang
pemahaman dari seseorang tentang
mendasari
sesuatu hal.
atau
dilaksanakan
seseorang.
Pengalaman
pembelajaran
kejadian
Riset Fair 2017
serupa
seseorang
Dalam
penelitian
ini,
lain
yang
lebih
kredibel
dalam
informan memang berasal dari latar
pemberitaannya.
belakang kepercayaan yang beragam,
menggunakan fasilitas dari youtube
dari latar belakang agama muslim
karena dirasa gambar video lebih
dan
dapat
kristiani.
Perbedaan
latar
belakang tersebut sedikit banyak
interest
mempengaruhi
dalam
dipercaya
Informan
daripada
hanya
sekedar pemberitaan secara tertulis.
4. Expectation atau Pengharapan
memilih berita yang ditonton. Ketika
Pengharapan dari individu
menyaksikan berita di media internet
terhadap tayangan menjadi salah
yang berisi konten negatif, informan
satu variabel dalam melihat persepsi
cenderung
langsung
seseorang ketika menyaksikan video
mencari
dari media sosial berbasis video
dari beberapa sumber video yang
youtube. Harapan ini dibentuk dari
tersebar di youtube. Tujuannya antara
informasi yang sudah didapat dari
lain
variabel
tidak
mempercayainya
untuk
namun
melihat
bagaimana
sebelumnya.
Maraknya
di
tayangan negatif yang bermuatan
masyarakat. Kerusuhan yang berlatar
SARA, ataupun tayangan negatif
belakang SARA membuat informan
lainnya, juga adanya tayangan positif
ingin
yang memperkuat kebhinnekaan di
keberagaman
dipraktekan
melihat
bagaimana
agama
menjadi dasar atas persoalan isu
Indonesia
SARA yang beredar. Juga melihat
individu, dalam hal ini informan
bagaimana seseorang dapat berpikir
memberikan
untuk menyebarkan berita negatif
Harapan ini tentu saja bertujuan agar
dengan konten SARA.
tidak
Pemahaman
juga
menjadi
menimbulkan
harapan
muncul
serupa
dan
tolok ukur dalam melihat persepsi
menggaungkan
seorang
bersifat positif.
akademisi
dalam
menyaksikan tayangan di youtube.
Pemahaman
suatu
berita
informan
membuat
mengenai
individu
mencari informasi dengan sumber
Riset Fair 2017
ke
tayangan
juga
orang
tayangan
seorang
depan.
negatif
lebih
yang
Harapan dari informan yang
dalam hal ini sebagai akademisi
adalah
tayangan
supaya
yang
memperbanyak
memiliki
konten
positif
supaya
memperkuat
rasa
kemudahan
dalam
menggunakan
toleransi bangsa Indonesia di tengah
youtube
maraknya aksi radikalisme. Dan dari
kepada multi platform menjadi faktor
segi penonton dan kreator agar lebih
pendukung lain. Nilai yang dianut
bijak
individu yaitu dalam hal kegunaan
dalam
tayangan
menonton
dari
mengunggah
setiap
youtube dan juga
suatu
tayangan
ke
untuk
melakukan
menggunakan
media
share
yaitu
menambah pengetahuan, juga dalam
kepuasan sebagai tempat hiburan.
media ini.
Untuk segi pengalaman dari individu
dalam dunia akademisi menambah
KESIMPULAN
Maraknya peredaran video
negatif
yang
kebhinnekaan
memecah
negara
belah
Indonesia
interest untuk memperhatikan topik
yang berkaitan dengan pendidikan.
Kemudian
dari
yang
oleh masyarakatnya, terutama yang
kepercayaan menjadi dasar dalam
berpendidikan dan melek internet.
mempersepsi suatu tayangan yang
Dari sekian banyak pengguna media
memuat isu SARA. Individu hendak
sosial,
melihat bagaimana agama menyikapi
akademisi
dan
isu
turut
Kemudian dari segi pengharapan
bagian
dalam
penyebaran berita maupun sebagai
menunjukkan
pengamat perubahan sosial.
individu
Dari
dilakukan
akademisi
didapat
seseorang
dalam
tayangan
mengetahui
youtube
supaya
harapan
lebih
kalangan
media sosial agar dapat meredam
motif
menyaksikan
adalah
dari
untuk
suatu
informasi yang sudah ada, karena
berbasiskan audio visual. Sedangkan
Riset Fair 2017
bagaimana
memperbanyak konten positif di
bahwa
kejelasan
berkembang.
yang
penelitian
terhadap
sedang
agama
merupakan salah satu bagian yang
ambil
yang
yaitu
kebudayaan
memang harus disikapi secara serius
kalangan
dianut,
segi
konten
konten
kebhinnekaan
negatif
bangsa
semakin terwujud.
sehingga
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Corbetta, Piergiorgio. 2003. Social Research, Theory, Methods and Techniques. Sage
Publications
Devito, J.A, 2002. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Profesional Books
McQuail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Salemba Humanika
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyana, Dedy.2009.Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Nurudin. 2004. Pengantar Komunikasi Massa. Malang : Cespur
Liliweri, Alo.2011. KOMUNIKASI : Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana
Pangaribuan, Ricky Febrianka. 2015. Jurnal Analisis Pemetaan Persepsi Pengguna Situs Media
Sosial Di Kota Bandung (Studi Kasus Facebook.Com, Twitter.Com, Youtube.Com,
Tumblr.Com Dan Pinterest.Com
Pawito. 2007. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS
Prasetijo, Ristiyanti.2005 .Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Offset
Rahmat, Jalaludin.2003. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia
Riset Fair 2017