STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen).

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM
MENINGKATKAN J UMLAH KONSUMEN
(Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee
Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)
SKRIPSI

Disusun oleh:
Deasy Per mana Putri
0743010147

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Judul Penelitian


:

STRATEGI

COFFEE

KOMUNIKASI

TOFFEE

DALAM

PEMASARAN

MENINGKATKAN

J UMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif
Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee
Toffee J atim Expo Dalam Meningkatkan J umlah

Konsumen)
Nama Mahasiswa

: Deasy Permana Putri

NPM

: 0743010147

Program Studi

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah Diuji dan Diseminarkan pada tanggal : 14 November 2012
Pembimbing,


J uwito S.Sos, M.Si.
NPT. 3.6704.95.0036.1

Tim Penguji
1. Ketua
J uwito S.Sos, M.Si.
NPT. 3.6704.95.0036.1

2. Sekretaris

Dr s.Saifudin Zuhri,MSi
NIP. 3.7006.94.0035.1
3. Anggota

Zainal Abidin Achmad, M.Si
NIP. 19580801 198402 1001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati,M.Si

NIP. 195507181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul : STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN J UMLAH
KONSUMEN
Penulis akui bahwa kesulitan selalu ada di setiap proses pembuatan
proposal ini, tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri sendiri.
Semua proses kelancaran pada saat pembuatan proposal penelitian tidak lepas dari
segala bantuan dari berbagai pihak yang sengaja maupun tak sengaja telah
memberikan sumbangsihnya.
Selama

melakukan


penulisan

penelitian

ini,

tak

lupa

penulis

menyampaikan rasa terima kasih pada Bapak Juwito S. Sos. M.Si. sebagai dosen
pembimbing yang telah membantu penulis selama menyelesaikan proposal skripsi
ini.
Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Allah

SWT,


Karena telah melimpahkan segala karuniaNya, sehingga

penulis mendapatkan kemudahan selama proses penulisan proposal skripsi
ini.
2. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Suedarto, Mp, selaku Rektor UPN “Veteran” Jatim
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.
5. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu dan
masukan-masukan dalam menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini.
Serta tak lupa penulis memberikan rasa terima kasih secara khusus kepada:
1.

Papa, Mama, Tante, Om dan seluruh keluarga besar tercinta yang telah
mendukung

dan


membimbing

dengan

penuh

kasih

sayang

serta

perhatiannya secara moril maupun materil, dan juga atas do’a yang tak
henti-hentinya beliau haturkan untuk penulis.
2.

Kurnia Agung Perdana yang sudah sangat membantu dalam pembuatan
propsal ini meskipun berbeda kota. Trimaskasih atas semua waktu, ide,
kritik dan saran selama ini. You’re my everything.


3.

Tak lupa penulis ucapkan rasa terima kasih secara khusus kepada sahabat
yang juga memberi masukan dan sama-sama menyelesaikan proposal tahun
ini.

4.

Dan juga yang menjadi penyemangat dalam pembuatan proposal ini adalah
“inul & siput” dua hewan peliharaan kesayanganQ yang bisa membuat
tertawa dan sedikit refresh.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca,

khususnya teman-teman di Jurusan Ilmu Komunikasi.
Surabaya, 23 November 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 2
1.1

Latar Belakang Masalah ......................................................................... 2

1.2

Rumusan masalah................................................................................... 8

1.3


Tujuan penelitian.................................................................................... 9

1.4

Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

BAB II KAJ IAN PUSTAKA ........................................................................... 10
2.1

Penelitian Terdahulu ............................................................................ 10

2.2

Landasan Teori..................................................................................... 15
2.2.1 Pengertian Strategi ...................................................................... 15
2.2.2 Pengertian Komunikasi ............................................................... 16
2.2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran .................................................. 22
2.2.4 Bauran pemasaran....................................................................... 25
2.2.5 Pengertian Konsumen ................................................................. 30
2.2.6 Periklanan ................................................................................... 34

2.2.7 Promosi Penjualan ...................................................................... 35
2.2.8 Public Relations .......................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 41
3.1

Jenis Penelitian..................................................................................... 41

3.2

Key Informan dan Informan ................................................................. 43

3.3

Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 44

3.4

Teknik Keabsahan Data ........................................................................ 47

3.5

Teknis Analisis Data ............................................................................ 47

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 49
4.1

Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................................... 49
4.1.1 Profil PT.Coffee Toffee Indonesia .............................................. 49
4.1.2 Sejarah dan Ide Awal PT.Coffee Toffee Indonesia ..................... 50
4.1.3 PERKEMBANGAN ................................................................... 51
4.1.4 Logo atau Lambang Coffee Toffee ............................................. 55

4.2

Proses Penelitian ................................................................................. 58

4.3

Analisis dan Pembahasan .................................................................... 58
4.3.1 Strategi Komunikasi Pemasaran ................................................. 68
4.3.2 Peningkatan Jumlah Konsumen .................................................. 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 77
5.1

Kesimpulan ......................................................................................... 77

5.2

Saran ................................................................................................... 78

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
Deasy Per mana Putr i, Str ategi Komunikasi Pemasar an Coffee Toffee Dalam
Meningkatkan J umlah Konsumen (Studi Deskr iptif Kualitatif Str ategi Komunikasi
Pemasar an Coffee Toffee Dalam Meningkatkan J umlah Konsumen)
Penelitian ini bertujuan menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan Coffee Toffee dalam meningkatkan jumlah konsumennya berdasarkan teori
Kotler (1997:46) yaitu Bauran Pemasaran yang terdiri dari Empat P (4P) yaitu product
(produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi).
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian deskriptif yang
melukiskan fakta secara factual dan cermat serta penelitian kualitatif yang berarti
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan cara statistik atau
pengukuran. Penelitian ini mendeskripsikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh
owner atau pemilik Coffee Toffee dengan dibantu oleh Manager of Division PR &
Promotion yang meliputi Product (produk). Price (harga), Place (tempat). Kemudian P
keempat adalah Promotion (promosi). Data yang dikumpulkan melalui wawancara
mendalam dengan Manager Divisi Promosi dan Humas selaku perwakilan dari owner
Coffee Toffee sebagai key informan dan beberapa konsumen sebagai informan sekaligus
untuk menguji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Coffee Toffee dalam meningkatkan jumlah
konsumennya adalah dengan promotion (promosi).
Kata Kunci

: Strategi komunikasi pemasaran

ABSTRACT
Deasy Per mana Putr i, Coffee Toffee Mar keting Communication Str ategies
in Incr easing Number of Consumer s (Descr iptive Analysis In Coffee Toffee
Sur abaya
Center).
This study aims to describe the marketing communication strategies Coffee
Toffee made in increasing the number of customers based on the theory of Kotler
(1997:46) the marketing mix which consists of the Four Ps (4Ps) is a product (product),
price (price), place (where) and promotion (promotion).
This research is descriptive qualitative, descriptive study describing the facts and
meticulously factual and meaningful qualitative research produces findings that can not
be obtained by statistics or measurements. This study describes the marketing strategy
made by the owner or owners of Coffee Toffee, assisted by the Manager of PR &
Promotion Division which includes Product (product). Price (price), Place (where). Then
the fourth P is Promotion (promotion).Data were collected through in-depth interviews
with the Manager of Promotions and Public Relations Division as the representative of
the owner of Coffee Toffee as key informants and several customers as well as to test the
validity of informant data. The results showed that of the four marketing communication
strategies Coffee Toffee made in increasing the number of customers is the promotion
(promotion).
Keywords: marketing communications strategy

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Industri periklanan yang semakin pesat dan maju dalam hal kreatifitas
pemasaran dan promosi produk atau jasa menyebabkan persaingan yang
semakin kuat dalam menarik untuk merebut pasar. Oleh karena itu, diperlukan
strategi yang terencana dalam mendapatkan perhatian dan hati masyarakat.
Salah satu cara tersebut dengan mengenali terlebih dahulu kebutuhan dan
keinginan masyarakat, demi tercapainya sebuah keputusan yang memuaskan
bagi masyarakat dan tentunya bagi perusahaan yang menawarkan produk atau
jasa tersebut. Kemudian proses kreatifitas dalam menarik perhatian
masyarakat pun tidak hanya menggunakan below the line (media lini atas)
yaitu media iklan luar ruang seperti,brosur dan spanduk, melainkan dapat
dibantu dengan media alternatif lainnya yang bisa menambah keefektifan
pemasaran yaitu menyesuaikan dengan teknologi yang semakin modern
seperti internet dengan memasang foto produk atau jasa yang ditawarkan
melalui situs pertemanan facebook, ataupun mengadakan event yang terkait
dengan pengenalan barang atau jasa yang ditawarkan,masyarakat bisa lebih
mengetahui dan mengenal produk atau jasa tersebut secara lebih baik lagi.
Dengan demikan akan lebih mudah bagi perusahaan merebut pangsa pasar.
Dalam dunia bisnis, periklanan selain merupakan usaha menyebarkan
gagasan, ide, atau pesan, juga mampu mempengaruhi seseorang dalam proses
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pengambilan keputusan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa
tersebut. Kerena hal tersebut, iklan memiliki peran penting dalam
penyampaian informasi yang perlu disampaikan pada masyarakat, perlu
adanya pendekatan-pendekatan atara produk atau jasa dengan khalayak, yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi khalayak yang dapat diketahui oleh
perusahaan dengan menganalisis terlebih dahulu peluang pasar yang ada,
sebelum menentukan pasar sasaran. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan
tentunya merupakan langkah yang menjadi strategi dengan melakukan
komunikasi pemasaran sebagai bentuk penyampaian pesan yang ingin
disampaikan oleh suatu perusahaan produk atau atau jasa tertentu, komunikasi
pemasaran juga dibuat atau diciptakan dengan tujuan utama yaitu menjual.
Untuk mencapai suatu tujuan kita membutuhkan sebuah komunikasi
pemasaran yang benar dan terencana dikarenakan agar dapat berhasil
mencapai tujuan yang tepat sasaran dengan waktu yang relative cepat dengan
biaya yang tidak besar.
Pemanfaatan media iklan dalam mencapai sasaran, diperlukan sebuah
strategi yang terencana, jangan sampai biaya yang keluar terbuang dengan
percuma, karena hal tersebut media iklan yang kreatif dan efisien merupakan
hal yang mendasar dalam strategi komunikasi pemasaran yang diperlukan
perusahaan baik dalam perusahaan baru sebagai penanaman kesadaran
masyarakat akan produk atau jasa yang ditawarkan atau pun sebagai strategi
komunikasi pemasaran sebuah perusahaan produk atau jasa yang sedang
berkembang yang tentunya menginginkan adanya peningkatan penjualan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pemanfaatan media iklan dalam mencapai sasaran, diperlukan sebuah
strategi yang terencana, jangan sampai biaya yang keluar terbuang dengan
percuma, karena hal tersebut media iklan kreatif dan efisien merupakan hal
yang mendasar dalam strategi komunikasi pemasaran yang diperlukan
perusahaan baik dalam perusahaan baru sebagai penanaman kesadaran
masyarakat akan produk atau jasa yang ditawarkan ataupun sebagai strategi
komunikasi pemasaran sebuah perusahaan produk atau jasa yang sedang
berkembang yang tentunya menginginkan adanya peningkatan penjualan.
Indonesia mampu memproduksi kopi sebesar 0,65 juta ton pada tahun
2006. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar keempat
dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolumbia. Jumlah produksi kopi di dunia
dan jumlah usaha kecil dunia yang membutuhkan komoditas kopi dalam
usahanya mengindikasikan bahwa kopi merupakan komoditas yang sangat
digemari di dunia.
Di Indonesia, kopi menjadi komoditas perkebunan yang sangat digemari
oleh sebagian penduduknya. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan
konsumsi kopi di Indonesia keseluruhan. Berdasarkan informasi yang
didapatkan dari ICO Coffee Statistic dan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia
(AEKI), secara keseluruhan konsumsi kopi di dalam negeri mengalami
peningkatan yang signifikan. Sebagian besar kopi yang dikonsumsi oleh
masyarakat adalah kopi yang telah diolah dan siap untuk dikonsumsi. Kopi
olahan dapat berupa kopi dalam kemasan, kopi dalam gelas plastik dan produk
olahan kopi lainnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sebagai komoditas yang potensial, kopi banyak digunakan sebagai bahan
baku produk olahan oelh usaha kecil, menengah dan besar. Kebutuhan usaha
terhadap bahan baku kopi dan kebutuhan konsumsi masyarakat yang selalu
meningkat mengakibatkan petani kopi meningkatkan produksi sehingga
produksi kopi nasional juga mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Perubahan gaya hidup masyarakat terutama masyarakat perkotaan yang
cenderung konsumtif dan menyenangi produk instant mengakibatkan
bertambahnya jumlah pengusaha yang menciptakan produk instant atau
praktis guna memenuhi keinginan konsumen. Meningkatnya konsumsi kopi
dan perubahan gaya hidup masyarakat menyebabkan mulai berkembangnya
industri coffeeshop di Indonesia. Perkembangan kedai kopi modern ini dapat
terlihat di pusat-pusat perkotaan karena penduduk perkotaan memiliki sikap
konsumtif yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk pedesaan.
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
tingkat kepadatan yang cukup tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Oleh
sebab itu, Jawa Timur terutama ibukotanya Surabaya merupakan tempat yang
cocok untuk dijadikan target pemasaran kopi olahan. Kebutuhan konsumen
terhadap makanan, kepraktisan dan adanya sikap konsumtif pada saat ini,
menyebabkan muncul dan berkembangnya restoran yang meyediakan
kebutuhan pangan penduduk secara praktis. Banyak perusahaan makanan dan
minuman yang menyadari peluang usaha makanan dan minuman di Kota
Surabaya. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah restoran di Kota
Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Jenis restoran yang menjadikan kopi sebagai menu utama dan memberikan
suasana informal dengan pelayanan yang cepat adalah coffeeshop. Berbagai
macam coffeeshop modern dapat kita temukan di berbagai pusat perbelanjaan
di Kota Surabaya. Peningkatan permintaan terhadap minuman kopi dan tren
minum kopi di restoran yang semakin berkembang membuat semakin banyak
pengusaha yang mencoba masuk ke dalam industri coffeeshop modern ini.
Coffee Toffee merupakan salah satu coffeeshop yang terdapat di beberapa
mall ataupun tempat umum di Kota Surabaya. Coffee Toffee merupakan usaha
yang memanfaatkan peluang berkembangnya gaya hidup masyarakat dan
kegemaran masyarakat terhadap kopi olahan. Dalam mencapai kesuksesan
bisnis kopi, Coffee Toffee harus dapat bertahan dalam persaingan dan
mengikat hati konsumen sehingga tercipta loyalitas konsumen.
Demikan halnya dengan Coffee Toffee yang awalnya hanya sebuah tempat
minum kopi berupa kios kecil untuk kalangan sendiri dan sekarang diusianya
yang berdiri sejak 11 November 2006, langkah strategi pun kerap disusun
dalam pencapaian penjualan yang sesuai dengan harapan dan impiannya, Odi
Anindito owner dari Coffee Toffe ini mencoba menekuni usaha ini sejak ia
berusia 26 tahun. Tantangan dan kendala tentu saja ada menghambat bahkan
bisa saja mematikan usaha yang menawarkan menu utama kopi ini bila tidak
segera

ditanggulangi

dan

mendapatkan

solusi

dalam

menghadapi

permasalahan yang ada. Maka dari itu Mika Affandi selaku Manager
Promotion dari Coffee Toffee, selalu melakukan promosi yang kreatif dan
efesien untuk menarik minat khalayak. Saat ini Coffe Toffee telah memiliki
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

sebanyak 117 gerai di seluruh Indonesia, namun iklan yang kreatif dan efisien
masih selalu dibutuhkan untuk mempromosikan Coffe Toffee ke khalayak.
Dengan bisnis kopi yang menurutnya merupakan bisnis yang tidak pernah
ada matinya karena banyak sekali penikmat dan pecinta kopi ini. Ia pun
memiliki konsep usaha tempat kopinya ini bergaya cafe. Dengan keselarasan
kebutuhan, keinginan dan rasa nyaman yang dapat diciptakan Coffee Toffee
diharapkan dapat menarik perhatian dan hati masyarakat yang mengetahui dan
mengenal Coffee Toffee.
Dengan bisnis makanan dan minuman yang merupakan bisnis yang tidak
pernah ada matinya karena setiap orang perlu makan dan minum. Dengan
mengunggulkan rasa alami yang terbuat dan diolah dengan higienis tanpa
bahan pengawet dalam setiap proses pembuatannya, membuat sensasi rasa
yang ditawarkan lebih sehat dan alami. Kesegaran bahan olahan terutama kopi
sangat terjaga dan berkualitas menjamin setiap menu yang disajikan lebih
sehat.
Tak hanya sampai pemenuhan kebutuhan akan menu makanan dan
minuman yang dijamin kehalalannya, Odi Anindito sebagai owner dari Coffee
Toffee Indonesia pun ingin memberikan kepuasan akan tempat makan dan
minum yang bisa memberikan kebutuhan akan kenyamanan dalam menikmati
suasana makan dan minum dengan menyediakan fasilitas hiburan seperti
hotspot / wi-fi, diiringi dengan alunan musik yang tentunya menambah
kenyamanan konsumen saat berada dan menikmati menu yang ditawarkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dengan keselarasan kebutuhan, keinginan dan rasa nyaman yang dapat
diciptakan Coffee Toffee, diharapkan dapat menarik perhatian dan hati setiap
masyarakat yang mengetahui dan mengenal Coffee Toffee.

Terkait dengan hal tersebut, maka sebuah perencanaan bisa sukses harus
didasarkan pada suatu akar filosofi yang memberikan suatu dasar analisis,
pelaksanaan, eksekusi dan evaluasi. Suatu pemahaman yang mendalam
mengenai pemasaran dan perencanaan harus diusulkan dengan konsep dan ide
kreatif yang baik. Hal ini dilakukan agar dalam prakteknya, pemasaran yang
dilakukan dapat menarik perhatian khalayak sebanyak mungkin.
Terkait hal itu pula, dalam penelitian ini penulis pun tertarik untuk
memahami dan mengetahui Coffee Toffee dalam mengembangkan usahanya
perlu untuk memiliki strategi komunikasi pemasaran yang kreatif, efektif dan
efisien dalam menarik perhatian dan minat khalayak.
Penulis melakukan penelitian sejauh ini via email dan jejaring sosial
(BlackBerry Messenger) dengan Mika Affandy selaku Manager Promotion
dari Coffee Toffee se-Indonesia.

1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka
penulis merumuskan pokok permasaalahannya sebagai berikut :
“Bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran yang digunakan
Coffee Toffee Jatim Expo dalam meningkatkan jumlah konsumen?”.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan penelitian
yang penulis teliti adalah :
Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran ‘Coffee
Toffee’ dalam meningkatkan jumlah konsumen.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
a. Manfaat Teoritis
Penelitian

ini

diharapkan

mampu

memberikan

masukan

bagi

pengembangan ilmu komunikasi khususnya dalam bidang periklanan
tentang komunikasi pemasaran yang diterapkan dalam iklan-iklan produk
atau jasa yang akan disampaikan pada khalayak luas.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ‘Coffee Toffee’ sebagai
tolak ukur akan penyampaian strategi komunikasi pemasaran dalam
meningkatkan jumlah konsumen. Juga bagi mahasiswa yang membaca
dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dalam upaya
meningkatkan jumlah konsumen. Dalam hal ini khususnya mahasiswa
yang tertarik dengan dunia periklanan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian terdahulu yaitu skripsi milik Leonardus
Meritthio yang membahas tentang strategi komunikasi pemasaran usaha
kuliner khas Yogyakarta, Bakpia bahwa inovasi dan interaksi sangat
diperlukan dalam dunia bisnis dan komunikasi. Deferensiasi pasar yang
semakin marak serta pertumbuhan pesaing dalam setiap satu jenis usaha
memaksa para pengusaha untuk bisa lebih kreatif dan tanggap. Disamping
itu penting pula untuk menganggap bahwa konsumen merupakan pihak
yang pandai dan butuh untuk dipuaskan secara kualitas. Bagaimanapun
juga kuliner atau pangan merupakan kebutuhan primer setiap manusia.
Maka rumusan masalah yang diambil adalah mengenai strategi
komunikasi pemasaran Bakpia Yogyakarta dalam meningkatkan jumlah
konsumen dalam hal pembelian produknya tersebut. Pada penelitian ini
akan ditemukan beberapa deskripsi atau penggambaran tentang pola atau
strategi pemasaran Bakpia Yogyakarta dalam meningkatkan jumlah
konsumen dan tetap menjaga keloyalitasan dari konsumen mereka untuk
terus membeli produk buatan Bakpia Yogyakarta. Maka dari itu,
komunikasi pemasaran yang terkonsep dan terintegrasi dengan interaksi
kepada konsumen adalah hal yang sangat penting demi kelangsungan
sebuah usaha atau bisnis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Setiap orang pasti membutuhkan asupan makanan dan minuman
serta setiap orang tersebut menyukai makanan dan minuman yang lezat
secara kualitasnya. Sehingga para produsen makanan haruslah pintarpintar memasarkan produk sekaligus menjaga kualitasnya. Penelitian ini
membahas tentang usaha kuliner di bidang makanan oleh-oleh khas
Yogyakarta, yaitu bakpia. Yogyakarta yang menjadi salah satu daerah
tujuan wisata membuat oleh-oleh bakpia seringkali terpilih menjadi buah
tangan bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Dalam proses pemasarannya, Bakpia Yogyakarta mempunyai
strategi unik sehingga dapat menarik minat konsumen dan menjadi
pembeda dari produk bakpia lainnya. Bakpia Yogyakarta memiliki strategi
pemasaran yang lebih maju. Bakpia Yogyakarta melakukan proses
pemasaran tidak hanya langsung kepada konsumen saja, tetapi juga
melalui media internet, media cetak dan lainnya. Aneka macam rasa
variasi produk bakpia, dalam pengemasannya pun mempunyai kemasan
yang unik dan menarik dibandingkan dengan produk sejenis. Bakpia
Yogyakarta juga sering mengikuti pameran kuliner yang bertujuan agar
produk dari Bakpia Yogyakarta semakin dikenal dan diminati oleh
konsumen. Berikut kegiatan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan Bakpia Yogyakarta :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

-

Personal Selling

a. Word of Mouth (WOM)
Berbagai strategi pemasaran bisnis, selalu menjadi konsentrasi para
pengusaha. Dari mulai pemasaran bisnis yang membutuhkan biaya
cukup besar, sampai strategi pemasaran tradisional yang tidak
membutuhkan biayapun menjadi alternatif mereka untuk mengenalkan
produknya kepada para konsumen. Salah satu strategi pemasaran yang
cukup

efektif dan

banyak

digunakan

oleh

para

pengusaha

yaitu strategi pemasaran “word of mouth” atau pemasaran dari
mulut

ke

mulut.

pemasaran tradisional,

Walaupun
namun

cara

dianggap

sebagai strategi

ini

ampuh

cukup

untuk

meyakinkan para konsumen. Bahkan ada pula yang mengatakan
bahwa konsumen yang membeli produk, adalah orang yang
mendapatkan informasi dari konsumen lain melalui penyebaran berita
dari mulut ke mulut. Strategi pemasaran word of mouth memang tidak
pernah dilupakan oleh para pelaku bisnis. Karena pemasaran ini
memberikan banyak kemudahan dalam membantu memasarkkan
sebuah produk atau jasa. Dengan kekuatan rekomendasi pribadi dari
rekan

maupun orang

terdekat, ternyata dapat

meningkatkan

kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Tak heran jika dengan
adanya pemasaran dari mulut ke mulut, dapat meningkatkan penjualan
sampai dua kali lipat. Selain itu pemasaran dari mulut ke mulut juga
tidak membutuhkan biaya, bisa dibilang ini adalah strategi pemasaran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

gratis yang sangat efektif. Terlebih lagi masyarakat Indonesia
memiliki kebiasaan suka bersosialisasi dan berkumpul hanya untuk
sekedar berbagi cerita, sehingga kesempatan untuk menyebarluaskan
informasi sebuah produk atau jasa yang sering mereka gunakan sangat
terbuka lebar. Hal ini akan menguntungkan para pengusaha, sebab
dengan adanya word of mouth akan memunculkan loyalitas pelanggan
terhadap produk Anda.
Komunikasi pemasaran merupakan proses produksi dan
penyampaian informasi atau pesan-pesan melalui satu atau lebih
saluran

kepada

khalayak

sasaran

yang

dilakukan

secara

berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang
efektivitas pemasaran suatu produk. Kegiatan usaha tak lagi hanya
memajang produk dan menunggu orang untuk melihat lalu tertarik
membelinya. Perkembangan zaman menuntun para pengusaha agar
dapat bergerak lebih cepat atau minimal sepadan dengan keinginan
para target konsumennya. Kesadaran dan kemampuan untuk
bersosialisasi dan berteknologi sangatlah penting untuk dijalankan.
Banyak produk bagus yang kemudian tidak dikomunikasikan
dengan baik, maka berujung dengan tidak lakunya produk tersebut.
Maka, komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan
pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran,
menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

membuat kegiatan pertukaran lebih efisien dan memungkinkan semua
pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan.
Pencapaian komunikasi yang baik terhadap produklah yang
kemudian

menjadi

landasan

Bakpia

Yogyakarta

untuk

mempromosikan produknya ke konsumen. Berbagai media ditempuh
untuk menggencarkan promosi dan informasi produk dari Bakpia
Yogyakarta.
Pemanfaatan media online sebagai tempat promo dan interaksi
sangat terbilang bernilai. Akses jejaring twitter sangat tidak dibatasi
untuk memperoleh info tentang Bakpia Yogyakarta sekaligus mereka
bisa memesan produknya sendiri.
Konsumen saat ini sudah sangat pintar dan selektif, mereka
akan dengan mudah mencoba hal baru yang menurut mereka baik.
Terlebih lagi dalam hal makanan atau minuman, maka tampilan
produk, bentuk kemasan dan kualitas rasa sangat diutamakan oleh
para konsumen. Hebatnya lagi, konsumen akan jauh lebih merasa
tepat untuk melakukan aksi transaksi apabila produk tersebut dikemas
secara keseluruhan menjadi paket penjualan yang menarik. Mulai dari
pelayanan hingga rasa nikmat dari produknya tersebut.
Sesuai

dengan

penelitian

terdahulu

yang

disebutkan

sebelumnya, penulis akan melakukan penelitian serupa yaitu
mengenai strategi komunikasi pemasaran tetapi dalam hal usaha atau
bisnis dan lokasi adalah berbeda, yaitu Coffee Toffee, sebuah gerai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

atau tempat minum kopi cukup terkenal oleh khalayak yang berpusat
di kota pahlawan Surabaya – Jawa Timur.

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Strategi
Strategi atau lebih sering disebut “ide besar” adalah pendekatan
keseluruhan untuk suatu program. Pengertian lain dari strategi adalah
bagaimana mencapai tujuan dan taktik apa yang akan digunakan. Strategi
ditentukan oleh masalah yang muncul terhadap informasi yang tersedia.
Komunikasi pemasaran adalah suatu upaya atau semua bentuk komunikasi
yang ditujukan kepada konsumen.
Strategi

menurut

Foster

(1999:84),

didefinisikan

sebagai

mempertimbangkan segala konsekuensi tindakan yang direncanakan dan
bertindak menurut rencana itu, bukan tergoda untuk mencoba sesuatu yang
lain yang tampak sebagai sebuah ide bagus. Hal ini berarti, pelaku
menyatukan

pikiran-pikirannya

dan

mempertimbangkan

berbagai

kemungkinan interaksi serta manfaat tambahan dari serangkaian aktivitas
untuk mengambil manfaat dari sinergi yang terjadi.
Sebagai kegiatan usaha, setiap perusahaan memiliki strategi khusus
untuk mencapai tujuan akhirnya, yaitu laba dan brand awareness di dalam
masyarakat. Untuk itu perusahaan menggunakan peran dan fungsi dari
strategi komunikasi dalam upaya menjaring atensi serta minat dan
kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2 Pengertian Komunikasi
Dalam proses pertukaran terjadi proses komunikasi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dapat memberikan
informasi dan membuat konsumen menyadari atas keberadaan produk
yang ditawarkan. Komunikasi juga dapat digunakan sebagai pengingat
bagi konsumen terhadap suatu produk. Suatu perusahaan dapat bertahan
karena adanya konsumen, untuk itu perusahaan harus berusaha untuk
mempertahankan konsumennya. Peran penting dari komunikasi juga
berkaitan dengan membujuk konsumen untuk melalukan pembelian. Pesan
yang disampaikan dalam komunikasi sifatnya persuasif, yaitu bagaimana
membujuk konsumen agar melakukan tindakan pembelian (Sutisna, 2001 :
266).
Tujuan utama digunakannya komunikasi adalah terciptanya
komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu melahirkan efek dari
komunikasi yaitu perubahan pendapat, sikap dan perilaku. Jadi efektivitas
komunikasi tidak diukur hanya dari pengetahuan yang dimiliki
masyarakat, tetapi terutama adalah pada terjadinya perubahan dalam diri
individu. Untuk mendorong melakukan tindakan sesuai dengan yang kita
inginkan. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “Communication”,
yang berasal dari kata latin communication dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama. Akan tetapi, pengertian komunikasi tersebut
sifatnya mendasar, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus
mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

minimal karena kegiatan komunikasi bukan hanya informatif, yakni agar
orang lain mengerti dan tahu yaitu bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Untuk dapat
memahami pengertian komunikasi, menurut Harold Lasswell adalah
dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : “who says what in which
channel to whom with what effect?”. Melalui paradigm Lasswell ini, dapat
dilihat adanya lima unsur komunikasi yang harus dijawab, yaitu :
1. Komunikator (communicator, source, sender)
Sumber atau komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu
komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun
suatu negara sebagai komunikator.
2. Pesan (message)
Apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima
(komunikan),

dari

sumber

(komunikator)

atau

isi

informasi.

Merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili
perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Ada 3 komponen
pesan, yaitu makna, simbol untuk menyampaikan makna dan bentuk
atau organisasi pesan.
3. Media (channel, media)
Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator
(sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap
muka) maupun tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Komunikan (communicant)
Orang atau kelompok atau organisasi suatu negara yang menerima
pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination) atau pendengar
(listener) atau khalayak (audience) atau penyandi balik (decoder).
5. Efek (effect, impact, influence)
Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah
menerima

pesan

dari

sumber,

seperti perubahan

sikap

dan

bertambahnya pengetahuan. (Effendy, 2003:10)
Dalam hubungan ini, untuk memperoleh kejelasan, Philip Kotler
dalam bukunya “Marketing Management”, mengkaji proses komunikasi
berdasarkan paradigma Harold Lasswell, yang ditulis juga dalam buku
Ilmu Komunikasi dan Praktek (Prof.Drs.Onong Effeendy M.A 2007, 1819 )
Unsur-unsur dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Sender

: komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

atau sejumlah orang.
2. Encoding : penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam
bentuk.
3. Message

: pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna

yang disampaikan oleh komunikator.
4. Media

: saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Decoding : pengawasandian,

yaitu proses dimana komunikan

menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
6. Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7. Respon

: tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan apabila

tersampaikan pesan.
8. Feedback : umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
9. Noise

: gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses

komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan
yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya. (Effendy, 2003:18-19)
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian
pikiran oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Pikiran itu bisa merupakan gagasan, informasi, opini, yang muncul dari
benaknya. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan
menggunakan perasaan yang disadari. Sebaliknya komunikasi akan gagal
jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer
dan secara sekunder :
a. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran
dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
media primer , yakni lambang (bahasa).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua dalam melancarkan komunikasinya
sebagai sasarannya berada di tempat relatif jauh atau jumlahnya
banyak. Seperti surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film
merupakan media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
(Effendy, 2003:11-17)
Model komunikasi di atas menjelaskan faktor-faktor kunci dalam
komunikasi efektif. Komunikasi harus tahu khalayak mana yang dijadikan
sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam
menyandi pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran
biasanya mengatur sandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan
melalui media yang efektif dalam mencapai khalayak sasaran.
Dengan deksripsi ini, maka dapat dipilih komunikator, pesan dan
media yang cocok. Sebagai contoh, jika komunikan adalah seorang
pimpinan perusahaan atau lembaga, maka komunikator yang harus
berbicara adalah orang yang berkedudukan sama. Kemudian jika
komunikan terbiasa dengan media modern (iPod, internet, teleconference),
maka gunakan media sejenis agar mereka berminat mengaksesnya.
Sebaliknya apabila komunikan terbiasa menerima pesan dalam bentuk
formal (surat, edaran), sampaikanlah pesan dalam format itu. Begitu juga
jika komunikan berlokasi di luar jangkauan, maka harus digunakan media
yang mampu menjangkau, baik cetak maupun elektronik (dengan bantuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

satelit). Seorang komunikator juga harus mampu mengikuti gaya
komunikasi komunikan, baik kata, istilah, sampai tempat bicara. Pada
intinya, komunikatorlah yang harus menyesuaikan diri mengikuti
karakteristik komunikan, bukan sebaliknya.
Untuk membuat komunikan mengikuti kegiatan komunikator,
terdapat tiga metode komunikasi yang dapat digunakan yaitu metode
informatif, metode persuasif dan metode koersif. Komunikator dapat
memilih salah satu metode ini atau menggunakan semuanya secara
berurutan.
a. Metode Informatif
Komunikator memberikan penyadaran kepada komunikan dengan
memberikan informasi yang sangat lengkap. Contohnya, perusahaan
menyampaikan informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan
segala fasilitas yang dimiliki sehingga masyarakat memiliki pengertian
yang tinggi dan terdorong untuk melakukan kewajibannya.
b. Metode Persuasif
Komunikator menyampaikan pujian dan bujukan kepada komunikan
agar mereka tertarik untuk mengikuti kehendak komunikator.
c. Metode Koersif
Komunikator menyampaikan pesan berisi ancaman atau akibat
menakutkan jika komunikan tidak mengikuti apa yang disampaikan
oleh komunikator.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3 Strategi Komunikasi Pemasar an
Dalam konteks bisnis strategi menggambarkan arah bisnis yang
mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi (Tjipto, 1997:3).
Strategi digunakan untuk melakukan komunikasi kepada publik agar
mendapatkan perhatian atau dukungan yang lebih dari publiknya,
sedangkan strategi komunikasi efektif adalah sebagai berikut (Ruslan,
2002:31) :
1. Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude)
2. Mengubah opini (to change the opinion)
3. Mengubah perilaku (to change behavior)
Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua
unsure, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan suatu
proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media tertentu. Komunikasi terjadi apabila kedua
pihak saling mengolah dengan baik simbol-simbol yang disampaikan.
Komunikasi tidak selalu dilakukan secara tatap muka, tetapi dapat juga
dilakukan dengan menggunakan media. Pemasaran adalah sekumpulan
kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai
antara mereka dengan pelanggannya. Pemasaran adalah proses yang
membentuk hubungan antara produsen dengan individu atau grup dalam
menyampaikan jenis-jenis produk barang atau jasa, dilakukan untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

memenuhi kebutuhan dan keinginan, guna mencapai tingkat kepuasan
yang lebih tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas.
Jika digabungkan komunikasi pemasaran merepresentasikan
gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi
terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan
kepada pelanggannya. Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi
merupakan

hubungan

yang

erat.

Komunikasi

merupakan

proses

pengoperan lambang-lambang yang diartikan sama antara individu kepada
individu, individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok,
kelompok kepada masa. Di dalam pemasaran, komunikasi bersifat sangat
kompleks, tidak sesederhana seperti ketika kita berbincang-bincang
dengan rekan sekantor atau keluarga di rumah.
Komunikasi

pemasaran

juga

dinyatakan

sebagai

kegiatan

komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen
dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran
yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan
perubahan, yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Komunikasi pemasaran
meliputi 3 tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi hingga
nantinya konsumen sadar akan keberadaan perusahaan, mempengaruhi
untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (persuasif) dan
mengingatkan khalayak untuk melalukan pembelian ulang. Sedangkan
respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi efek
kognitif, afeksi dan konatif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Komunikasi pemasaran dikaitkan dengan penyampaian pesan
tentang barang, jasa layanan, pengalaman, kegiatan, orang, tempat,
kepemilikan, organisasi, informasi dan gagasan. Dalam kegiatan
pemasaran tidak terlepas dari kegiatan komunikasi, karena penyampaian
informasi tentang apa yang ditawarkan perusahaan pada konsumen tidak
terlepas dari penetapan bentuk media penyaluran pesan dan pesan itu
sendiri. Komunikasi perlu dipahami agar informasi yang disampaikan
dapat mencapai persamaan kehendak. Bentuk komunikasi baik yang
bersifat instruksional maupun motivasi, bertujuan agar penerima pesan
melakukan sesuatu seperti yang dikehendaki.
Komunikasi pemasaran adalah suatu scape yang menantang dan
informasi internal (perusahaan) sampai dengan sistem pengambilan
keputusan konsumen. Termasuk didalamnya pesan dan citra produk yang
dipresentasikan oleh perusahaan kepada konsumen potensil maupun
stakeholders lainnya (kotler, 2008 : 8)
Definisi dasar komunikasi pemasaran adalah proses manajemen
dimana organisasi masuk untuk melakukan komunikasi kepada berbagai
ragam masyarakat (Fill, 1999 : 13). Komunikasi pemasaran merupakan
promosi dari organisasi mengenai apa yang ditawarkan dan memberi
makna tentang tindakan dalam proses pemasaran yang berdampak pada
benak konsumen (Fill, 1999 : 12-13 ). Menurut shimp (1986: 4),
komunikasi pemasaran mempunyai arti sangat luas yang mewakili semua
elemen dalam bauran pemasar (produk, harga, distribusi, dan promosi )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang menjadi fasilitator dalam pertukaran informasi untuk memberi suatu
arti kepada konsumen.
Berdasarkan

pengertian

komuikasi

pemasaran

yang

telah

dikemukakan oleh beberapa pakar diatas, penulis dapat memahami bahwa
inti komunikasi pemasaran kepada konsumen maupun khalayaknya yang
dituju dengan media tertentu, melalui bauran pemasaran (produk, harga,
distribusi, dan promosi) perusahaan yang digunakan dalam menarik
perhatian konsumen , sehingga tertarik untuk datang dan mencoba produk,
barang atau jasa yang ditawarkan, dalam hal ini yang dipilih untuk
dikomunikasikan adalah coffe toffee sebagai cafe kopi yang nyaman
untuk berkumpul dengan teman,rekan, dan saudara sambil menikmati
kopi.
2.2.4 Bauran pemasaran
Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon
pembeli yang akan terlibat daalam pertukaran nilai. Tugas pemasar adalah
menyusun program atau rencaana pemasaran untuk mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaan. Pemasaran memiliki program yang terdiri dari
sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang digunakan.
Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok, yaitu Empat P (4P)
yaitu

product

(produk),

Price(harga),

Promotion(promosi).
a. Product (produk yang terbaik)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Place(Tempat),

dan

Produk

meliputi

kualitas,

keistimewaan,

desain,

gaya,

keanekaragaman, bentuk,merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan
dan pengembalian. Pemasaarn dapat dibangun dari keunggulan
element-element tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Price ( Penetapan harga yang menarik)
Merupakan jumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu.
Dalam penentuan harga suatu produk ada tiga faktor yang memn
etukan, yaitu : kualitas produk, tingkat persaingan, kegiatan promosi.
c. Place ( Tempat)
Pendistribusian produk bagi konsumennya yang tepat sasaran
perusahaan.
d. Promotion (Promosi yang menarik )
Komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen
terhadap produk. Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran yang bersifat membujuk
sasaran untuk membelinya. Pada hakikatnya promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui tahapantahapan dsaar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi
perusahaan yang disebut dengan bauran promosi yang terdiri dari :
1. Iklan
Semua bentuk penyajian non personal dan promosi ide,
barang atau jasa yang dibayar oleh satu sponsor tertentu.
2. Komunikasi pemasaran
Berbagai

intensif

jangka

pendek

untuk

mendorong

keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Hubungan masyarakat dan publisitas
Berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi
citra perusahaan atau produk individualnya.
Kompnen lain yang sangat penting dalam promotional mix suatu
perusahaan adalah metode hubungan masyarakat (public relation).
Perusahaan menggunakan metode ubungan msyarakat untuk
menyampaikan pesan dan menciptakan sikap,citra dan opini yang
benar. Selama ini Humas tidak lebih dari alat promosi/komunikasi
yang paling sedikit digunakan. Namun demikian,alat ini memiliki
potensi besar untuk membangun kesadaran dan frekuensi di pasar,
untuk

memperkuat

kembali

posisi

produk,

dan

untuk

mempertahankan produk.
4. Penjualan secara pribadi
Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih
untuk melakukan presentasi,menjawab pertanyaan dan menerima
pesanan. Penjualan personal (personal selling) merupakan
komunikasi personal yang mencoba me nginformasikan kepada
konsumen tentang suatu produk dan membujuknya untuk membeli
produk tersebut. Penjualan perseorangan menjamin perusahaan
dalam berkomunikasi dengan kontak langsung dengan calon
konsimen yang istimewa.
Tujuan

penjualan

perseorangan

bermacam-macam,

te

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

13 136 138

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAILY DEALS(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAILY DEALS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Mbakdiskon dalam Memasarkan Kupon Diskon Merchant- Mer

0 3 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN “COFFEE CORNER” DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN PELANGGAN (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran “Coffee Corner” dalam Upaya Mempertahankan Pelanggan).

2 8 85

AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE SHOP NGOPI SERIUS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN.

0 1 19

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN YAYASAN PESANTRAN AL QUR’AN NURUL FALAH SURABAYA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN.

0 0 115

Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen | Devvy | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 2541 9204 1 PB

0 0 9

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)

0 0 16

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BROWCYL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN DI KOTA MAKASSAR

1 2 89

Strategi komunikasi pemasaran terpadu Coffee Toffee Surabaya dalam upaya menarik minat konsumen - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Strategi komunikasi pemasaran terpadu Coffee Toffee Surabaya dalam upaya menarik minat konsumen - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 12