STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN YAYASAN PESANTRAN AL QUR’AN NURUL FALAH SURABAYA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN.

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN YAYASAN PESANTRAN AL-QUR’AN NURUL FALAH SURABAYA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh: FaizahTurrodiyah

NIM. B06212050

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Faizah Turrodiyah B06212050 Strategi Komunikasi Pemasaran Yayasan Pesantren Nurul Falah Surabaya dalam meningkatkan jumlah konsumen.Skripsi program studi Ilmu Komunikasi fakultas dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Yayasan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah merupakan lembaga yang memproduksi buku metode Tilawati merupakan lembaga yang sudah berkembang. Terbukti dengan kepemilikian Yayasan Pesantren Al-Qur’anNurul Falah memiliki 52 cabang, 69 KPA (coordinator pengembangan Al-Qur’an), dan 5.636 lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia dan dua diluar Negeri yaitu: (Malaysia dan Singapura). Selama tahun 2000-2016 Yayasan Pesantren Nurul Falah mengalami Stagnasi dalam pertumbuhan keuntungannya, Hal ini tidak terlepas dari perannya komunikasi pemasaran dalam menarik minat para konsumen khususnya pada para lembaga, cabang dan masyarakat umum yang sudah menjadi anggota metode penelitian Yayasan Pesantren Al-Qur’anNurul Falah. Oleh karena itu, Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui atau menemukan gambaran tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah.

Komunikasi pemasaran merupakan kunci bagi setiap perusahaan khususnya Yayasan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah sebagai lembaga yang memproduksi buku metode tilawati.

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan cara wawancara kepada kepala pimpinan pemasaran dan sekretaris. Dan juga pengumpulan dokumen sebagai penunjang hasil penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah dalam meningkatkan jumlah konsumen. Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh bagian Pemasaran adalah dengan cara memasang iklan melalui media massa, pemberian diskon untuk semua anggota, pemberian pembinaan kepada lembaga yang sudah menajdi anggota untuk menarik jumlah konsumen, penjualan tatap muka (personal selling) dan promosi penjualan (sales promotion) yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran.

Kata Kunci :Strategi Komunikasi Pemasaran, perencanaan komunikasi pemasaran, tindakan komunikasi pemasaran.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYAPERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN PENGUJI ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

E. Kajian Hasil Terdahulu ... 6

F. Definisi Konsep...10

G. Kerangka Pikir Penelitian ... 13

H. Metode Penelitian... 16

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 16

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian ... 17

3. Jenis dan Sumber data ... 18

4. Tahap-Tahap Penelitian ... 19

5. Teknik Pengumpulan Data ... 22

6. Teknik Analisis Data ... 23

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 25

8. Sistematika Penelitian ... 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 28

1. Komunikasi... 28

1.2 Peran Komunikasi dalam pemasaran ... 29

2. Komunikasi Pemasaran ... 30

2.1Tujuan Komunikasi Pemasaran ... 31

a. Periklanan ... 32


(8)

c. Penjualan Pribadi ... 37

d. Hubungan Masyrakat ... 38

3. Strategi Komunikasi Pemasaran ... 39

a. Analisis peluang pasar ... 41

b. Analisis Pesaing ... 42

c. Menetapkan Pasar Sasaran ... 44

B. Kajian Teoritis ... 44

Teori Marketing MIX a. Product (Produk) ... 45

b. Price (Harga) ... 46

c. place (tempat) ...47

d. People (SDM) ... 47

e. process (proses) ... 47

f. Physical Evidence (Bukti Fisik) ... 47

g. Promotion (promosi ... 48

BAB III PENYAJIAN DATA STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN YAYASAN PESANTREN NURUL FALAH A. Deskripsi Subyek Dan Obyek Penelitian dan lokasi penelitian ... 49

1. Profil Informan ... 49

2. Obyek Penelitian ... 51

a. Profil Perusahaan ... 51

b. Identitas Lembaga ... 51

c. Sejarah lembaga ... 51

d. Logo Lembaga ... 53

e. Visi & misi ... 53

f. Pendirian ... 53

g. Pengurus ... 54

h. Program pendidikan dan pelatihan ... 55

i. Sarana & Pra Sarana ... 57

B. deskripsi data penelitian ... 58

1. perencanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh yayasan Nurul Falah ... 58

a. Analisis pasar ... 59

b. Analisis pesaing ... 60

c. promosi produk ... 60

2. Tindakan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh yayasan Nurul Falah ... 62

a. target konsumen ... 62

b. Analisis Pasar ... 63

c. Penjualan secara tatap muka ... 64

d. Pemberian diskon kepada anggota ... 66

e. Media promosi ... 68


(9)

BAB IV ANALISIS DATA

A. Temuan Penelitian Strategi Komunikasi Pemasaran ... 74

1. Penggunaan iklan dan penjualan pribadi dalam pemasaran ... 74

2. Penjualan pribadi Peran Hubungan Masyarakat Dalam Pemasaran79 3. Strategi Komunikasi Pemasaran ... 83

B. Konfirmasi Temuan Dengan Teori 1. Produk ... 88

2. Harga ... 89

3. Tempat ... 90

4. Sumber daya Manusia ... 90

5. Proses ... 91

6. Bukti fisik ... 92

7. Promosi ... 93

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 98

B. Rekomendasi ... 100

C. DAFTAR PUSTAKA ... BIODATA PENULIS ... LAMPIRAN ... DAFTAR TABEL Tabel. 1 . Karakteristik Media Periklanan ... 3

3 Tabel 2 Beberapa Alternatif Promosi Penjualan ... 3 6


(10)

DAFTAR GAMBAR


(11)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1: Alur Pikir Penelitian……….13


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemasaran merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh perusahaan, ataupun lembaga dalam memasarkan produk yang dimilikinya. Dalam hal ini, Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah merupakan lembaga yang memproduksi Tilawati dari jilid 1 hingga jilid 6. Metode tilawati Adalah sebuah buku panduan belajar membaca Al-Qur‟an yang terdiri dari enam jilid. Secara khas buku ini menggunakan pendekatan klasikal dan individual secara seimbang.1 Metode tilawati ini dituangkan ke dalam buku yang terdiri dari beberapa jilid, yaitu jilid 1-6 yang berisi surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan,

ghorib dan musykilat. Dengan desain cover yang dibuat dengan baik dan warna tulisan yang unik serta menarik perhatian, juga dengan tulisan standart dan disertai alat peraga pada masing- masing jilidnya.2

Tilawati merupakan metode pembelajaran yang mudah dipelajari dari mulai kalangan anak-anak ataupun kalangan orang dewasa yang belum mengerti tentang cara membaca Al-Qur‟an. Pembelajaran membaca Al-Qur‟an dapat dipelajari dengan menggunakan Tilawati. Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah telah memproduksi Tilawati dimulai dari tahun 2000 Hingga saat ini. Tilawati yang diproduksi oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah tidak dijual secara bebas melainkan melalui cabang-cabang yang sudah

1

Abdurrahim Hasan,S.Ag dkk, Strategi Pembelajaran al-Qur`an Metode Tilawati

(Surabaya: Pesantren Al-Qur`an Nurul Falah, 2010), hlm.4.

2

Ali Muaffa, Standart Nasional dan Metodologi Pengajaran al Qur’an, Makalah disajikan pada sosialisasi lagu tartil TKA/TPA, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya, 01 Juli 2016.


(13)

2

diresmikan sebagai tempat penjualan Tilawati. Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah memiliki beberapa cabang di Indonesia sebagai sarana pemasaran Tilawati yang di produksi. Tilawati hanya dipasarkan pada cabang-cabang yang telah bekerjasama dengan pihak Nurul Falah sebagai sarana penjualan kepada konsumen.

Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah juga tidak dapat menghindari persaingan dalam menjaga minat konsumen untuk tetap memilih produk-produk yang diproduk-produksi oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah sebagai bimbingan dalam pembelajaran pembacaan Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Menghadapi situasi tersebut, maka bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah harus dapat mengelola kegiatan pemasaran dengan lebih baik secara terus-menerus dan berusaha meningkatkan pelayanan dengan baik. Untuk dapat mencapai hal tersebut bukan hal yang mudah bagi bagian pemasaran, dibutuhkan perhatian khusus dan juga pengetahuan untuk menggetahui faktor-faktor yang mendukung dan berpengaruh dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Pada tingkatan lebih tinggi peran komunikasi tidak hanya berperan pada mendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri.3

Dengan komunikasi yang efektif dalam sebuah pemasaran yang akan menunjang keberhasilan dari suatu proses pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah. Komunikasi pemasaran sangat berpengaruh dalam kesuksesan suatu perusahaan.

3

Setiadi, Perilak u Konsumen: Konsep dan Implik asi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003), hlm. 250.


(14)

3

Hal tersebut yang juga diajarkan oleh Islam bahwa semua orang harus menjaga hubungan baik dengan sesama manusia atau Habluminannas. Terdapat pada Q.S Ali Imran Ayat 110 :

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik ( Q.S Ali Imran : 110 )4

Kotler & Kevin menegaskan bahwa komunikasi pemasaran juga banyak melaksanakan fungsi bagi konsumen. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan5

Cabang penjualan saat ini yang dimiliki oleh Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah sebagai tempat pemasaran buku Tilawati adalah 52 cabang, 69 KPA (coordinator pengembangan Al-Qur‟an), dan 5.636 lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia dan dua diluar Negeri yaitu: Malaysia dan Singapura. Dan semakin tahun cabang yang dimiliki oleh Yayasan Pesantren

4 Al-Quran Surat Ali Imran ayat: 110


(15)

4

Al-Qur‟an Nurul Falah semakin bertambah sesuai dengan kebutuhan yang ada. Peningkatan Konsumen dari tahun ke tahun terus meningkat hingga 25.000 Konsumen tiap tahunnya.

Berawal dari fenomena ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah khususnya terkait dengan komunikasi pemasaran. Signifikasi dari penelitian ini adalah untuk menemukan data dan hasil analisis dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah dalam menarik minat konsumen khususnya melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari permasalahan yang dijelaskan oleh peneliti fokus penelitian yang diambil untuk batasan dalam penelitian adalah Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah dalam meningkatkan jumlah konsumen.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan maka, rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan (planning) Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah dalam meningkatkan jumlah konsumen?


(16)

5

2. Bagaimana tindakan (action) yang berhubungan dengan Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah untuk meningkatkan jumlah konsumen?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan perencanaan (planning) yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Nurul Falah dalam meningkatkan jumlah konsumen

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tindakan (action) yang berkaitan dengan Komunikasi Pemasaran dilakukan oleh Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Manfaat Teoritis

Untuk menerapkan ilmu yang diterima penulis selama menjadi mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Surabaya, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai strategi komunikasi pemasaran.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan dalam bidang produksi ataupun jasa sebagai bahan referensi. Data yang diperoleh dari penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dibidang produksi ataupun jasa dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran diperusahaan masing-masing.


(17)

6

F. Kajian penelitian terdahulu

Dalam penelitian ini peneliti melihat pada hasil penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan diantaranya adalah:

1. Komunikasi Pemasaran Indosiar Dalam Menarik Minat Para Pemasang Iklan Pada Program keagamaan Bulan Ramadhan yang ditulis oleh Hendri Rahman Abdurahman Mahasiswa Univesitas Islam Negeri (UIN) Jakarta tahun 2011. Jenis karya yang ditulis adalah karya skripsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data pada penelitian Komunikasi Pemasaran Indosiar Dalam Menarik Minat Para Pemasang Iklan Pada Program Keagamaan Bulan Ramadhan. Tujuan Penelitian Skripsi ini mencoba mengangkat sebuah fenomena tentang komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh stasiun televisi Indosiar dalam menarik minat iklan pada program acara Ramadhan yang dimilikinya. Hasil Penelitian dari skripsi ini adalah Personal selling yang diterapkan secara khusus oleh satuan kerja manager dan sales Indosiar, berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan calon konsumen dan menyesuaikan dengan program-program acara yang dijual oleh Indosiar. Dalam hal ini, program yang ditawarkan adalah program keagamaan bulan ramadhan, karena moment Ramadhan ini, merupakan moment puncak orang beriklan.

Persamaan: Metode penelitian yang dilakukan adalah sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatatif.

Perbedaan: Penelitian yang dilakukan terletak pada obyek penelitian. Obyek penelitian terdahulu menggunakan stasiun televisi Indosiar di Jakarta dengan


(18)

7

fokus penelitian komunikasi pemasaran dalam menarik minat pemasang iklan. Sedangkan obyek yang dilakukan oleh peneliti ini, adalah Yayasan pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah dalam meningkatkan jumlah konsumen. 2. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Bisnis Kuliner Berbasis mix media

(Studi Deskriptif Kualitatif Foodfezt Yokyakarta) dengan nama Septiana Maulina Rahayu, Jenis karya yang ditulis adalah karya Skripsi tahun 2014. Skripsi ini, skripsi ini menjelaskan tentang sebuah fenomena rumah makan yang bernama Foodfezt yang merupakan tempat makan di daerah Yogyakarta, dengan tujuan menjelaskan tentang bagaimana rumah makan Foodfezt dalam menggunakan komunikasi pemasaran dengan mix media. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dengan menfokuskan penelitian pada strategi komunikasi yang berbasis mix media. Metode yang digunakan merupakan metode kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamnya.

Hasil Penelitian dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang strategi komunikasi pemasaran Foodfezt berbasis integrasi media baru dan konsensional atau (mix media), dapat diperoleh kesimpulan bahwa komunikasi pemasaran berbasis mix media cenderung lebih efektif karena dapat mencangkup semua kalangan mulai dari kalangan muda sampai tua bisa menggunakan Media sebagai sarana atau tempat untuk mempromosikan barang atau jasa.

Persamaan: Jenis penelitian sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif. Kesamaan yang lain dapat dilihat dari Obyek penelitian yang dilakukan menggunakan Strategi Komunikasi.


(19)

8

Perbedaan: Jika dibandingkan dengan penelitian atau kajian penelitian terdahulu ini maka perbedaannya adalah terletak pada fokus penelitian dan lokasi yang ditentukan sebagai obyek penelitian. Jika pada penelitian terdahulu fokus penelitian pada komunikasi pemasaran berbasisi Mix media, berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini adalah tentang strategi Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya selain itu, juga akan membahas tentang strategi apa saja yang dilakukan dalam proses strategi komunikasi pemasaran. Perbedaan yang lainnya adalah lokasi yang dijadikan tempat penelitian terdahulu adalah bisnis kuliner yang bertepatan di Yogyakarta. Sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini tempat lokasi yang dijadikan obyek penelitian adalah Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya Surabaya.

3. Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio (Bandung) Dalam Menumbuhkan Minat Konsumen Untuk Berkunjung (Studi Trans Studio Bandung) oleh Arief Mulyawan, Hadi Suprapto Arifin, Teddy Kurnia Wirakusumah Jenis Karya yang ditulis adalah jenis karya Jurnal Tahun 2012. Jurnal ini mencoba mengangkat sebuah fenomena tentang bagaimana Trans Studio Bandung yang baru mendirikan bangunan kurang lebih satu tahun dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah pengunjung.

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dengan menfokuskan penelitian pada strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam meningkatkan jumlah konsumen.


(20)

9

Hasil dari penelitiannya adalah Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam memudahkan minat konsumen untuk berkunjung agar sesuai dengan konsep yang sudah direncanakan dimulai dari pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah dimiliki Trans Corp. Trans Studio Bandung memanfaatkan sarana tersebut dengan baik, dengan cara memanfaatkan program acara yang retingnya tinggi untuk melakukan kegiatan syuting di dalam wahana bermain Trans Studio agar dapat dilihat oleh seluruh masyarakat di dunia dan tertarik untuk mengunjungi Trans Studio Bandung. Evaluasi strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam memudahkan minat konsumen untuk berkunjung dilaksanakan sebagai pengukuran kinerja yang telah dilakukan dengan target yang ingin dicapai untuk mengarah kepada perbaikan strategi komunikasi pemasaran.

Persamaan: Metode penelitian sama-sama menggunakan metode penelitian Kualitatif.

Perbedaan: Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu, perbedaannya terletak pada lokasi obyek penelitian. Obyek penelitian yang digunakan adalah tempat hiburan Trans Studio Bandung. Sedangkan obyek penelitian yang akan dilakukan saat ini adalah berlokasi di Yayasan Pesantren


(21)

10

G. Definisi Konsep

Dalam mendeskripsikan penelitian ini, untuk mempermudah dalam menkonsep penelitian yang akan dilakukan adapun definisi konsep penelitian adalah sebagai berikut:

1. Strategi Komunikasi

Menurut Onong strategi merupakan perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.6 Strategi mempunyai banyak pengertian dari berbagai ahli. Strategi berfungsi sebagai awal bagi organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan. Sebelum melakukan hal lain strategi adalah langkah awal untuk mewujudkan satu tujuan dalam perkembangan suatu perusahaan. Perencanaan strategi yang baik akan memberikan hasil dan tujuan yang diingkan oleh perusahaan.

Menurut Hafied Cangara “Strategi komunikasi adalah kiat atau taktik yang bisa dilakukan dalam melaksanakan perencanaan

komunikasi”.7 Menurut Anwar Arifin “Suatu strategi juga merupakan keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan

kondisi dan situasi khalayak”.8

Ada empat tujuan dalam strategi komunikasi sebagai berikut : 9

1. To Secure Understanding yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi.

6

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunik asi; Teori dan Prak tek (Bandung: PT. Remaja Rosdakrya,1990), hlm.32

7

Cangara, Perencanaan & Strategi Komunik asi ,..., hlm. 63.

8 Anwar Arifin, Strategi Komunik asi, (Bandung: PT Amrico, 1984), hlm. 59. 9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunik asi Teori dan Prak tek,....,hlm. 32


(22)

11

2. To Establish Acceptance, yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.

3. To Motivate Action yaitu penggiatan untuk memotivasinya, dan

4. To Goals Which Communicator Sought To Achieve yaitu bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.

Dalam hal ini, strategi komunikasi yang diterapkan pada Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya sebagai komunikator dan konsumen sebagai komunikan dari latar belakang yang berbeda-beda untuk satu tujuan dalam memasarkan buku metode Tilawati.

2. Komunikasi pemasaran

Definisi komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut bauran promosi atau bauran pemasaran. Dalam bauran pemasaran biasanya sering digunakan berbagai jenis promosi. Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran seperti yang dijelaskan diatas penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan, publisitas serta perusahaanan langsung.10

Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting pada tingkatan lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya pada pendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan


(23)

12

membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri.11

Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa komunikasi pemasaran maka, suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi perusahaanan.

Pengertian komunikasi pemasaran adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa dalam mempromosikan barang atau jasa yang dimilikinya untuk menarik jumlah konsumen dalam pembelian produk atau jasa.

Jadi, Komunikasi Pemasaran yang dimaksud oleh peneliti adalah proses atau perencanaan yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam mempromosikan penjualan kepada komunikan sebagai konsumen. Setelah melakukan beberapa perencanaan selanjutnya Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah melakukan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: penjualan langsung secara tatap muka, humas, promosi penjualan.

11

Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran,


(24)

13

H. Kerangka Pikir Penelitian

Bagan 1: Alur Pikir Penelitian

Proses penelitian ini, terwujud dengan melihat fenomena atau permasalahan yang tejadi di Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah. Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah adalah lembaga yang memproduksi buku metode Tilawati sebagai panduan belajar tentang tata cara membaca

Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah banyak dikenal oleh masyarakat luas terutama masyarakat Indonesia sebagai

Komunikasi Pemasaran

Strategi Komunikasi Pemasaran

Perencanaan Komunikasi Pemasaran

Tindakan Komunikasi Pemasaran

Teori Marketing Mix

Strategi Komunikasi Pemasaran Yayasan Pesantren


(25)

14

lembaga produksi buku metode tilawati yang diminati banyak konsumen. Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah saat ini memiliki 52 cabang, 69 KPA (Coordinator Pengembangan Al-Qur‟an), dan 5.636 lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia dan dua diluar Negeri yaitu: Malaysia dan Singapura. Setiap tahun Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya mendapat kenaikan konsumen.

Berdasarkan fenomena yang ada, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam meningkatkan jumlah konsumen. Dilihat dari beberapa pernyataan para ahli bahwa strategi komunikasi tidak terjadi dengan sendirinya ada beberapa proses dalam melakukan strategi komunikasi seperti pendapat Alo Liliweri bahwa

“Komunikasi manusia harus direncanakan, diorganisasikan, ditumbuhkembangkan agar menjadi komunikasi yang berkualitas, salah satu

langkah terpenting adalah menetapkan “strategi komunikasi”.12

Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya merupakan sebuah perencanaan yang sudah disusun guna melakukan suatu tindakan komunikasi pemasaran sesuai dengan perencanaan yang dilakukan untuk mencapai tujuan Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Studi kasus yang dimaksudkan disini adalah penelitian ini, dilakukan dengan terfokus pada strategi komunikasi pemasaran


(26)

15

yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam meningkatkan jumlah konsumen.

Subyek yang penelitiannya adalah Kepala bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya Surabaya dan yang bertindak sebagai sekretaris kantor yaitu: Ibu Hanum Ivo dan beberapa konsumen.

Tekhnik pengumpulan data adalah dengan cara observasi, wawancara, dengan beberapa proses yang sudah dilakukan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data sangat menunjang untuk penemuan data yang diinginkan.

Tekhnik wawancara dilakukan dengan beberapa informan yang sudah ditentukan yaitu: kepala bagian pemasaran dan sekretaris bagian kantor Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Marketing Mix teori ini dikembangkan oleh kotler. Teori ini menjelaskan tentang Layanan jasa Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya Surabaya yang memiliki karakteristik tersendiri, yang menjadi ukuran pelayanan di Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya. Karakteristik ini akan diintegrasikan ke dalam teori pemasaran, yaitu konsep bauran pemasaran (marketing mix).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori tersebut untuk menganalisa tentang bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam meningkatkan jumlah konsumen. Strategi yang dimaksud adalah perencanaan komunikasi pemasaran yang akan dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya kemudian melakukan suatu tindakan yang sudah direncanakan. Dalam hal ini, tindakan yang dilakukan itu mengcangkup komunikasi


(27)

16

pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya seperti: periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat. Semuanya tindakan tersebut dapat disatukan dengan teori Marketing Mix yang dikembangkan oleh kotler.

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Metode penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah yang berkenaan dengan masalah tertentu yang diolah, dianalisis dan diambil kesimpulan.13

Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif adalah model penelitian yang sering digunakan oleh para peneliti.14 Alasannya adalah lebih banyak segi dibandingkan metode-metode lain. Tujuan utama menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan meneliti sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Peneliti juga menggunakan jenis penelitian kualitatif. Untuk mengadakan pengkajian selanjutnya terhadap istilah penelitian kualitatif perlu dikemukakan definisinya. David Williams (1995) dalam buku metodologi penelitian kualitatif karya Lexy J. Moleong menuliskan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang tertarik secara alamiah.

13

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dak wah, (Jakarta: Logos, 1999), hal.1

14 Hikmat,mahi, Metode penelitian dalam perspek tif ilmu k omunik asi dan sastra edisi pertama.


(28)

17

Dalam hal ini, peneliti mengambil metode deskritif kualitatif metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan tentang lokasi penelitian yang sedang diteliti. Penelitian deskriptif kualitatif lebih banyak digunakan oleh peneliti karena peneliti cenderung terjun langsung lokasi untuk mengetahui tentang pokok permasalahan tersebut.

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitan a. Subyek

Subyek penelitian adalah individu yang terlibat dalam penelitian di mana data akan dikumpulkan.15 Subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah Kepala bagian Pemasaran, Sekretaris, Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah yang mengetahui seluk beluk Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah, dan Beberapa Konsumen yang membeli produk-produk Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya.

b. Obyek penelitian

Obyek penelitian dalam hal ini, adalah peneliti meneliti tentang bagaimana Strategi komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Dalam Menarik Jumlah konsumen. Dan bagaimana konsep pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam proses pemasaran yang dilakukan. Hal tersebut akan diamati dan diteliti oleh

15 Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Penelitian dalam Pendidik an, (Jakarta : Grafindo Persada, 1996),


(29)

18

peneliti dengan teori yang digunakan oleh peneliti yaitu teori Mix Marketing.

c. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti terletak di Jl. Ketintang Timur PTT V-b Surabaya. Peneliti memilih tempat penelitian ini, karena selain tertarik dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dan juga, Pondok Pesantren Nurul Falah adalah tempat belajar untuk anak-anak dan orang dewasa dalam mempelajari ilmu agama.

3. Jenis dan Sumber Data

Data adalah keterangan atau suatu bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan untuk itu jenis data harus diungkap dalam bagian ini. Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer yakni data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.

a. Data premier dalam penelitian ini adalah peneliti mencari informasi melalui wawancara yang dilakukan dengan Kepala Bagian Pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dan beberapa konsumen yang ikut serta dalam pelatihan yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari informasi yang sudah dibentuk oleh orang lain.16 Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sebagai pelengkap hasil penelitian misalnya: dokumentasi

16 Wahidmurni,cara mudah menulis proposal dan laporan penelitian lapangan(Malang;UM


(30)

19

kegiatan, foto, dan lain sebagainya. Data sekunder berupa foto atau dokumentasi yang didapatkan dari Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya.

4. Tahap- Tahap penelitian data

Dalam mengemukakan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data dan tahap penulisan laporan.17

Tahapan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pra-Lapangan

Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum melakukan penelitian. Dalam konteks ini, peneliti mulai masuk pada lapangan penelitian guna mencari data yang akurat serta dibatasi tiga bagian yaitu: 1. Memilih tempat penelitian

Pemilihan tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti menjadi langkah awal dalam proses penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara memilih tempat untuk dijadikan sebagai lokasi obyek penelitian sebagai lokasi penelitian yang akan dilakukan saat proses penelitian berlangsung dengan melihat permasalahan yang ada dalam tempat obyek penelitian tersebut.


(31)

20

2. Megajukan proposal penelitian

Setelah memilih tempat lokasi obyek penelitian langkah selanjutnya dalah mengajukan proposal guna mendapatkan persetujuan oleh dosen pembimbing dan lainnya untuk melanjutkan pada tahap selanjutnya.

3. Mengurus perizinan dari kampus

Mengurus izin penelitian dari kampus untuk ditujukan pada tempat penelitian yaitu Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya sebagai bukti bahwa pihak kampus mengijinkan untuk melakukan penelitian.

4. Menyiapkan segala perlengkapan untuk penelitian

Setelah semuanya terpenuhi penelitian segera dilakukan dan salah satunya adalah menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan penelitian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya. Perlengkapan bersifat teknis maupun non teknis agar penelitian berjalan dengan efektif.

b) Tahap Lapangan

Pada tahap pekerjaan lapangan ini meliputi tiga bagian yaitu memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta untuk mengumpulkan data. Tahap ini peneliti lebih focus pada pencarian dan pengumpulan data dilapangan, serta mengamati segala bentuk aktivitas yang ada dilokasi penelitian. Sambil menulis catatan lapangan untuk tahap berikutnya tahap lapangan adalah sebagai berikut:


(32)

21

1. Meneliti latar belakang penelitian

Meneliti latar belakang tempat penelitian dan seluk beluk Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dan permasalahan yang menyangkut komunikasi pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya. Sehingga peneliti dapat mengetahui tentang permasalahan yang akan diteliti.

2. Masuk dalam tempat penelitian

Peneliti mulai melakukan penelitiaan dengan terjun langsung pada tempat penelitian Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya untuk melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti membatu kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya terutama bagian Pemasaran.

3. Berperan serta dalam proses pemasaran serta mengambil data melalui wawancara.

Peneliti turut serta membantu melakukan aktifitas pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya sambil melakukan wawancara pada pihak-pihak terkait dengan bagian pemasaran untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan penelitian.

c) Tahap Analisis Data

Tahap analisis data ini meliputi analisis data yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi, ataupun wawancara mendalam dengan informan. Kemudian dilakukan penafsiran data dan kesimpulan sesuai permasalahan yang diteliti.


(33)

22

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data yang mencangkup penelitian seperti pengamatan data, hasil wawancara, dokumentasi dan dokumen-dokumen lain yang membantu hasil penelitian yang ada.

d) Tahap penulisan laporan

Tahap Penulisan Laporan Tahap penulisan laporan ini dimana peneliti menuangkan hasil dari penelitian ke dalam suatu laporan. Tahap ini adalah tahap akhir dari seluruh prosedur penelitian, dan disini peneliti dituntut untuk dapat berfikir secara kreatif dengan hasil penelitian yang ada di lapangan seperti penelitian komunikasi pemasaran peneliti dituntut untuk membuat laporan yang benar-benar real dengan pemikiran yang kreatif oleh penulis.

5. Teknik pengumpulan data

Pengolahan data bertujuan untuk mengurangi ukuran serta cakupannya, sehingga data-data dapat dilaporkan dengan memadai dan bermanfaat.18

a. Pertama adalah wawancara, wawancara dilakukan oleh peneliti kepada informan terkait dengan bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah sebagai fenomena komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh obyek penelitian bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah dari hasil wawancara tersebut peneliti mampu mengetahui tentang Komunikasi pemasaran yang dilakukan bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah.

18 Blaxter, Loraine, Christina Hughes, Malcom Thight, Seluk Beluk Melak ukan Riset


(34)

23

b. Kedua, observasi atau pengamatan, Pengamatan dilakukan selama berada di tempat penelitian Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya. Pengamatan dilakukan dengan meneliti langsung kegiatan yang berada di bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya. Metode ini lebih memungkinkan periset mengamati segala aktifitas sehari-hari secara riil yang dilakukan oleh bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam melakukan proses pemasaran.

c. Ketiga, penggunaan dokumentasi, dokumentasi dapat memberikan manfaat dalam mengumpulkan informasi tentang proses terbentuknya komunikasi pemasaran dalam bagian pemasaran Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya. Dokumentasi berupa foto kegiatan pemasaran, hasil tulis wawancara oleh pihak terkait, foto kegiatan pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya.

6. Analisis Data

Dalam analisis data dilakukan suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan menjadi suatu hipotesis.19

Dalam penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif kualitatif, yakni data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Peneliti mendeskripsikan data-data yang diperoleh melalui transkip-transkip wawancara, catatan lapangan, serta bahan-bahan lain.


(35)

24

Mendeskripsikan data kualitatif adalah dengan cara menyusun dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata terhadap informan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan penelitian peneliti akan mendapatkan hasil sesuai dengan pendekatan yang dilakukan.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis alir yaitu metode dengan beberapa tahap yaitu reduksi data, display data, gambaran kesimpulan dan verifikasi data.

a. Reduksi data yaitu, merangkum memilih hal-hal pokok difokuskan pada hal-hal yang penting setelah itu, menyusun data-data yang didapat oleh peniliti dan proses ini dilakukan selama penelitian berlangsung.

b. Display data yaitu menyusun data-data yang didapatkan dari lapangan seperti wawancara informan, observasi, setelah itu, hasil data dari lapangan disusun secara sistematis agar dapat gambaran tentang hasil penelitian yang sedang diteliti oleh peneliti tentang Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya.

c. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi, proses penarikan

Proses penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan informasi tersebut, peneliti dapat melihat apa yang ditelitinya dan menentukan kesimpulan yang benar sebagai obyek penelitian. Kesimpulan juga memiliki nilai penting dalam sebuah penelitian yang berlangsung. Peneliti menulis singkat tentang penelitian yang ditulisnya sebagai tinjauan ulang pada hasil catatan dilapangan.


(36)

25

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Setelah data dianalisis dan didapatkan kesimpulan, selanjutnya penulis akan melakukan uji validitas untuk memastikan keabsahan data. Keabsahan data dalam penelitian ini ada tiga sebagai berikut:

1. Tahap yang pertama peneliti terjun langsung dalam proses penelitian mendekat lebih dalam pada obyek penelitian untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Peneliti terjun langsung di tempat penilitian dan ikut serta dalam segala aktifitas pemasaran Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya guna mendapatkan data yang valid. 2. Tahap kedua ketekunan pengamatan peneliti benar-benar teliti dalam

melakukan penelitian yang menjadi obyek penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data yang real dan valid dari obyek penelitian. 3. Tahap yang ketiga peneliti berdiskusi pada pihak yang berkompeten

dibidangnya. Dalam hal ini, setelah peneliti meneliti tentang aktifitas pemasaran yang berada di Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya tahap selanjutnya peneliti berdiskusi dengan rekan-rekan sebaya dan narasumber yang berkompeten di bidangnya untuk mendapatkan data yang valid.


(37)

26

I. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan suatu penelitian diperlukan sistematika pembahasan yang bertujuan untuk memudahkan penelitian, langkah-langkah pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari sepuluh sub-bab antara lain: Konteks Penelitian, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Hasil Penelitian Terdahulu, Definisi Konsep, Kerangka Pikir Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Pembahasan, dan Jadwal Penelitian.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Pada bab ini terdiri dari dua sub-bab, yakni Kajian Pustaka (beberapa referensi yang digunakan untuk menelaah obyek kajian), dan Kajian Teori (teori yang digunakan untuk menganalisis masalah penelitian).

BAB III PENYAJIAN DATA

Pada bab ini terdiri dari dua sub bab, yakni Deskripsi Subyek Penelitian, dan Deskripsi Data Penelitian.

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini terdiri dari dua sub bab, yakni temuan penelitian, bagaimana data yang ada itu digali dan ditemukan beberapa hal yang mendukug penelitian, dan konfirmasi temuan dengan teori, dimana temuan penelitian tadi dikaji dengan teori yang ada.


(38)

27

BAB V PENUTUP

Pada bab ini terdiri dari Kesimpulan dan Rekomendasi, yang menjelskan hasil simpulan dari data yang dipaparkan dan rekomendasi hasil penelitian itu dapat dipraktekkan terhadap situasi tertentu.


(39)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Komunikasi

Ilmu komunikasi adalah bagian dari ilmu sosial (Sosial Science) yang menjadi sasaran ilmu Komunikasi adalah pernyataan dan tehnik penyampaian manusia. 20 Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai tukar-menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontrak antar dan antara baik individu maupun kelompok.21 Sedangkan pengertian komunikasi menurut para ahli:

1. James A.F Stoner ( Management)

Komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. 22

2. Edward Depar ( Komunikasi Dalam Organisasi).

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu. Mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan oleh penerima pesan. 23

Secara umum dalam garis besarnya pengertian Komunikasi adalah pengertian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

20

AW. Widjaja, Ilmu Komunik asi Pengantar Studi, (Jakarta: Rineka Cipta).2000. hlm.2

21

AW.Widjaja,Komunikasi.(Jaka rta: Bina Aksara). 1986. hlm. 1.

22

WillyMunandir dan Mangundiprodjo, Komunik asi lewat satelit edisi k etiga, (Bandung:Human Perum Telekomuniaksi), hlm.8

23


(40)

29

Komunikasi dapat dikatakan berhasil jika, kedua belah pihak memahami dan menerima proses terjadinya komunikasi yang dillakukan oleh kedua belah pihak yaitu: pihak kominator dan komunikan apabila, dalam proses terjadinya komunikasi komunikan tidak memahami apa yang disampaikan oleh komunikator maka, proses komunikasi tidak akan berjalan dengan efektif. Sebaliknya apabila komunikator tidak menyesuaikan tentang apa yang akan disampaikan kepada komunikan yang terjadi hanyalah kesalah pahaman tentang apa yang akan disampaikan oleh komunikator.

1.2 Peran Komunikasi Dalam Pemasaran

Komunikasi merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan setiap hari dengan masyarakat atau lingkungannya. Dan bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh informasi, dimana masing-masing individu dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi (information sharing) untuk mencapai tujuan bersama.24

Komunikasi memiliki peranan penting hampir disemua bidang kehidupan, termasuk dalam berbisnis. Komunikasi berguna untuk mendukung proses pemasaran dari produk, jasa, atau tempat. Pemasaran sendiri merupakan faktor kunci dalam keberhasilan berbisnis, karenanya pemasaran tidak hanya dipahami sebagai kegiatan penjualan, tetapi juga harus dipahami dalam pandangan baru yaitu bagaimana memuaskan

24 Syaiful Rohim, Teori Komunik asi: perspek tif, ragam dan aplik asi (Jakarta: Rineka


(41)

30

kebutuhan dari pelanggan.25

2. Komunikasi Pemasaran

Komuniakasi Pemasaran adalah satu dari empat elemen utama dari bauran pemasaran perusahaan.26 Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas yang masuk dalam kategori pemasaran komunikasi pemasaran berusaha menyampaikan informasi, mempengaruhi untuk dapat menarik minat konsumen. Produsen atau perusahaan dituntut harus dapat mengkomunikasikan produk yang dimiliki oleh perusahaan agar konsumen tertarik terhadap produk yang sudah ditawarkan oleh produsen. Komunikasi pemasaran memberikan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran dalalam hal ini adalah penjual dan pembeli. Komunikasi pemasaran perlu dilakukan agar dapat berjalan secara efektif dan perusahaan dapat mencapai tujuan yang direncanakan sebelumnya.

Komunikasi memiliki 5 unsur yaitu: komunikator, komunikasi, media, massage atau pesan, dan efek yang ditimbulkan oleh komunikan. Definisi komunikasi adalah penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang akan menimbulkan efek kepada komunikan.

Definisi pemasaran adalah menurut Basu Swasta dan Irawan, pemasaran adalah suau sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan¸ menentukan harga, mempromosikan,

25

Philip Kotler dan Gary Amstrong,Prinsip-prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga,1999), hlm.3

26 Philip kotler,AB.Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia, buku Dua,


(42)

31

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.27

2.1 Tujuan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditunjukan bagi konsumen. tahap pertama yang ingin dicapai dari strategi komunikasi pemasaran adalah tahapan perubahan

khowledge (pengetahuan), dalam perubahan ini konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa. Dengan demikian pesan yang ditunjukan informasi penting dari produk itu.Tahapan kedua adalah perubahan sikap dalam consumer behavior, perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebutsebagai tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition (pengetahuan), affection (perasaan), dan

conation (perilaku).28

Dari definisi komunikasi dan pemasaran yang telah dijelaskan maka, dua definisi tersebut dapat digabungkan dengan konsep komunikasi pemasaran. Komuniaksi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya

27

Bashu Swastha DH dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern. (Yogyakarta:Liberti Yogyakarta). 1997. hlm.5.

28


(43)

32

pemasaran.29 Komunikasi pemasaran dikakukan oleh produsen sebagai sarana untuk menginformasikan, mengajak, membujuk, memperkenalkan produk kepada konsumen. Dalam pengertian tertentu, komunikasi pemasaran mengambarkan “suara” merek dan merupakan

sarana yang dapat digunakannya untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.30Dengan adanya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produsen sangat berpengaruh bagi kelangsungan proses pemasaran yang sudah direncanakan oleh produsen. Komunikasi pemasaran sangat terikat dengan terjadinya pemasaran. Dengan dilakukan komunikasi pemasaran yang baik akan membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Bauran komunikasi pemasaran sendiri terdiri dari: 31

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.32

Menurut Basu Swatha: “Periklanan adalah komunikasi non

individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu- individu.” Periklanan bersifat menjangkau masyarakat luas

29 Terence.A.Shimp, Perik lanan Promosi aspek tambahan k omunik asi terpadu, (Jakarta:

Erlangga). 2003. hlm. 4

30

John E.Kennedy dan R.Darmawan Soemanagara, Mark eting Communication: Tak tik dan Strategi. (Jakarta:PT.Bhuana Ilmu Populer). 2009. hlm.204.

31

John E.Kennedy dan R.Darmawan Soemanagara, Mark eting Communication: Tak tik dan Strategi (Jakarta:PT.Bhuana Ilmu Populer). 2009. hlm.204.

32 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar pemasaran. (Jakarta:Prenhallindo).


(44)

33

(massal), tidak pribadi tapi secara langsung dengan audien (impersonal) dan dapat menyampaikan gagasan secara menyakinkan dan menimbulkan efek yang dramatif (ekspresif).33

Iklan dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi yang dilakukan oleh produsen dengan bentuk komunikasi non personal mengenai suatu produk yang akan dipasarkan oleh produsen. Komunikasi non personal diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau instansi dalam memasarkan suatu produknya dengan menggunakan media massa seperti: (TV, Radio, Internet, Baleho, majalah, brosur, koran). Undian berhadiah.34

Tabel. 1 . Karakteristik Media Periklanan.

Sumber: Setiadi, Nugroho J. Perilak u Konsumen: Konsep dan Implik asi untuk Strategidan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2003. hal. 255

I

33 Basu Swastha Darmesta, Manajemen Pemasaran Modern. (Yogyakarta: Liberty, 2002), 245-248 34 Morissan, Periklanan: Komunik asi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: kencana).2010. hlm. 25

Media Keunggulan Keterbatasan

Surat Kaba r Fleksibilitas, tepat waktu, mampu Umur informasi pendek, kualitas menangkap pasar lokal dengan gambar dan cetakan kurang baik, jangkauan penerimaan yang bagus, sedikit audiens yang luas, tingkat kepercayaan tinggi. meneruskan informasi.

Telev isi Informasi bisa dilihat, didengar, Biaya tinggi, tingkat pemaparan dan gambar yang bergerak. yang cepat berlalu dan audiens Menarik untuk ditonton, perhatian kurang mempunyai daya seleksi. tinggi, dan jangkauan yang luas.

Radio Mempunyai banyak pendengar, Audiens hanya mendengar, selektifitas geografi dan perhatian yang lebih rendah demografi yang tinggi, biaya dibandingkan televisi,

rendah. pemaparan yang cepat berlalu.

Majalah Selektifitas geografi dan Waktu tunggu lama, waktu demografi yang tinggi, prestise sirkulasi terbuang, tidak aa dan kredibilitas, hasil cetakan jaminan posisi yang lebih baik. berkualitas tinggi, berumur

panjang, jumlah pembaca yang meneruskan informasi cukup baik.

Direc t Mail Memiliki selektifitas audiens, Biaya relatif tinggi, kesan/ citra tidak ada iklan pesaing dalam surat sampah.


(45)

34

Iklan sebagai sarana bagi suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk yang akan dipasarkan oleh produsen kepada konsumen dengan menggunakan media yang ada. Iklan menyampaikan pesan pada banyak orang dalam memperkenalkan produk yang dimiliki oleh perusahaan terkait dengan adanya media produk yang akan ditawarkan oleh produsen terkait diharapkan umpan balik akan segera datang dari konsumen yang menyaksikan iklan tersebut. Iklan merupakan cara efektif guna menarik sebagian pelanggan atau konsumen dalam produk yang ditawarkan. Menurut Monlee fungsi- fungsi iklan diantaranya:35

Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”, ia menginformasikan informasi produk, ciri-ciri dan lokasi penjualannya.

Periklanan menjalankan sebagai fungsi “persuasif”, ia mecoba

membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut.

Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”. ia terus-menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa mempedulikan merek pesaingnya.

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi adalah salah satu kegiatan promosi untuk melakukan rangsangan pada konsumen untuk melakukan pembelian. 36 Jadi, promosi penjualan merupakan kegiatan promosi yang dapat mendorong pembelian

35

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Pok ok dalam Perik lanan dalam Perspek tif Global,h.10.

36 Freddy rangkuti, Strategi promosi yang k reatif & analisis k asus integrated mark eting


(46)

35

oleh konsumen, dan yang dapat meningkatkan keefektivitas para distributor atau retailer dengan mengadakan pameran display, eksibisi, peragaan, dan berbagai kegiatan penjualan lainnya yang dilakukan sewaktu-waktu dan tidak bersifat secara rutin. Pada umumnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan harus berdasarkan kepada tujuan sebagai berikut: 37

1. Jumlah dana yang digunakan.

Jumlah dana yang tersedia sangat mempengaruhi adanya komunikasi pemasaran. Dana juga berpengaruh pada pemasangan iklan oleh distributor dalam memperkenalkan produknya pada konsumen. Dapat diartikan bahwa iklan bersifat berbayar. Jika dana yang dimiliki memadai maka bukan hal yang tidak mungkin iklan yang dimiliki juga menunjang ketertarikan konsumen pada produk yang dipasarkan oleh produsen. Sedangkan, perusahaan yang mempunyai dana yang tidak banyak bukan tidak mungkin tidak dapat memasang iklan untuk produk yang ditawarkannya. Produsen bisa memesan iklan sesuai dengan dana yang ada.

2. Daur hidup produk

Pada dasarnya setiap produk memiliki perkembangan daur hidup yang memiliki 4 tahap yaitu: perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan kemunduran. Iklan bertujuan untuk mengimbangi tentang perkembangan produk yang terjadi. iklan akan membantu menyesuaikan tentang perkembangan produk yang akan dipasarkan


(47)

36

pada konsumen. Produk yang dipasarkan akan terbantu dengan adanya iklan dalam proses pemasaran yang dilakukan oleh produsen.

3. Karakteristik produk.

Strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi oleh karakteristik produknya, apakah barang tersebut termasuk barang konsumsi atau barang produksi. Jika, termasuk barang konsumsi maka, iklan akan menyesuaikan iklan dengan tema konsumsi. Jika barang yang dipasarkan adalah barang produksi, maka iklan juga akan diselesaikan.

Tabel : 2 Beberapa Alternatif Promosi Penjualan

Sumber: Sulaksana, Uyung. Integrated Mark eting Communicationss. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003. hal. 112.

Jenis Tujuan Keunggulan Kelemahan

Sampel Mendorong konsumen Resiko kecil bagi Biaya relatif tinggi.

coba-coba. konsumen.

Kupon Merangsang Dukungan pengecer. Konsumen menunda

permintaan. pembelian.

Deals Merangsang coba-coba, Mengurangi resiko Konsumen menunda membalas aksi pesaing. konsumen. beli, mengurangi

product value

Kontes Mendorong pembelian, Mendorong keterlibatan Memerlukan ide kreatif membentuk business konsumen terhadap dan analisis.

inventory. merek.

Undian Konsumen beli lebih Konsumen lebih sering Penjualan bisa menurun banyak, meminumkan menggunakan produk setelah undian berakhir. aksi pergantian merek. dan menyimpannya.

Trading Mendorong pembelian Membantu menciptakan Biaya relatif tinggi.

Stamps ulang. loyalitas.

Point-of- Mendorong trial, Penampilan produk Sulit meminta pengecer

Purchase memberi in-store yang baik. menempatkan merek

Display support bagi alat pada tempat yang high

promosi lainnya. traffic.

Diskon Membentuk goodwill. Konsumen suka barang, Konsumen beli karena gratis atau diskon. diskon, bukan karena

produk. Potongan Mendorong konsumen Efektif merangsang Mudah ditiru, Rabat beli, menghentikan permintaan. mengurangi perceived


(48)

37

Hal yang dilakukan setelah menentukan alat-alat promosi penjualan tentang apa saja yang akan digunakan, bagian pemasaran juga harus memutuskan tentang ukuran penting selama proses pemasaran berlangsung, syarat-syarat keikutsertaan, dan lamanya masa promosi penjualan. Bagian pemasaran juga memikirkan tentang cara seperti apa yang dilakukan dalam mempromosikan produknya. Langkah terakhir, adalah mengevaluasi program promosi penjualan. Metode yang sering digunakan oleh kebanyakan perusahaan adalah membandingkan penjualan sebelum promosi, selama promosi, dan setelah promosi. Selain itu, dapat juga dievaluasi melalui eksperimen yang mengubah-ubah beberapa faktor seperti nilai insentif, lama promosi, dan metode distribusinya.

c. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Personal selling adalah tehnik komunikasi personal untuk menginformasikan sesuatu, mempengaruhi, atau mengingatkan prospek tentang sebuah penawaran.38 Personal selling bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan melakukan komunikasi personal kepada konsumen. Selain itu personal selling juga bertujuan untuk mengurangi penolakan produk yang dilakukan oleh konsumen. Maksudnya adalah personal selling dilakukan untuk meningkatkan jumlah konsumen dalam memilih suatu produk. Kenaikan konsumen akan berakibatkan produsen mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam hal ini, penjual dapat langsung

38 Tan, Inggrid, Meraup Uang Dengan Bisnis Online: Menjaadi Kaya Lewat Website Dan Blog


(49)

38

memodifiaksi informasi yang disampaikannya setelah menerima tanggapan dari calon pembeli.39

Personal selling harus mempunyai perbedaan yang sangat signifikan dengan pesaing, perangkat, atau kit untuk personal selling seperti brosur, sampel produk dan spesifikasi teknis, serta penguasaan materi produk sampai after sales service40

Dalam melakukan pendekatan personal selling, terdapat enam langkah tehnik diantaranya :

(1) mencari pelanggan dan melakukan kualifikasi, (2) pendahuluan, (3) pendekatan, (4) presentasi, (5) penutupan penjualan, (6) tindak lanjut dan pemeliharaan.41

d. Hubungan Masyarakat

Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina citra perusahaan yang baik dan menangani atau menangkal desus- desus,cerita atau peristiwa yang dapat merugikan perusahaan.42

Menurut Dominck dalam Morissan, bahwa praktisi humas bertanggung jawab menjelaskan tindakan perusahaan kepada khalayak yang berkepentingan dengan organisasi atau perusahaan. Khalayak yang berkepentingan akan selalau tertarik dengan apa yang dilakukan perusahaan.

39

Morissan, Periklanan : Komunik asi Pemasaran Terpadu, h.34

40

Freddy, rangkuti. Flexible mark eting. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama). 2004. Hlm.135

41

Philip Kotler and Kevin Lane Keller, alih bahasa : Benyamin Molan,

Manajemen Pemasaran Jilid II, h. 7.

42 Tom Branan, A Practical Guide to Integrated Mark eting Communication, alih


(50)

39

Praktisi humas harus memberikan perhatian terhadap fikiran dan perasaan khalayak terhadap organisasi.43

Komunikasi Pemasaran sangat berpengaruh pada perusahaan apapun dalam melakukan sebuah pemasaran untuk memasarkan segala produk ataupun jasa. Komunikasi pemasaran tidak hanya bertujuan sebagai promosi komunikasi pemasaran juga sebagai sarana penghubung antara produsen dan konsumen. Semua hal yang mencangkup atau hal yang mendukung adanya proses komunikasi pemasaran akan melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara, sehingga akan menimbulkan tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan antara produsen dan konsumen. Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifat membujuk dan negosiasi, merupakan seluruh bagian dari proses tersebut.

3. Strategi Komunikasi Pemasaran

Strategi adalah Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu.44 Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. 45 Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan suatu kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. 46

43

Morissan, Perik lanan : Komunik asi Pemasaran Terpadu, hlm. 26

44

http/Wikipedia// dikutip pada tanggal: 10 Maret 2016

45 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Ke-2, (Yogjakarta : ANDI). 1997. hlm.3. 46 Ibid hlm.4


(51)

40

Strategi yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan oleh semua perusahan. Dengan adanya strategi yang efektif maka, perusahan akan mempunyai daya tarik tersendiri dengan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat. Sementara itu, Trout menjelaskan inti dari strategi komunikasi pemasaran adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik.

Dalam beberapa aspek, analisis ini mencakup karakteristik dan kebutuhan pasar, strategi produk, tempat daya beli masyarakat yang memiliki maksud yaitu pendapatan, jika permintaan dan keinginan kuat tapi daya beli tidak ada produk dapat diistilahkan seperti sebagai produk yang tidak jelas tujuannya. Kemudian analisis peluang pasar juga mencakup saluran distribusi, dan sebagainya.

Disini perusahaan berusaha mempertahankan pertumbuhan yang cepat selama mungkin. dengan mempertahankan pertumbuhan cepat selama mungkin maka, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar.

Hal ini dapat dicapai dengan : 47

47

Drs. Basu swasta DH., M. B. A. Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1997), hal. 231


(52)

41

1) Meningkatkan kualitas produk, menambah model maupun segi produk lainnya.

2) Mencari segmen pasar yang baru. Golongan pembeli lain yang selama ini belum mengetahui, belum berminat ataupun belum membeli produk tersebut perlu didorong untuk bersedia membeli.

3) Selalu mencari saluran distribusi yang baru untuk lebih mempersabar distribusinya. Dengan penambahan saluran baru ini pasarnya akan semakin luas.

4) Mengadakan periklanan. Dalam hal ini, periklanan yang dilakukan tidak lagi ditunjukan untuk memperkenalkan produknya, tetapi ditujukan untuk meyakinkan kepada pembeli bahwa produk yang dimiliki mempunyai keunggulan masing- masing.

Ketepatan strategi yang disusun ditentukan oleh bagaimana strategi dijabarkan dalam sebuah perencanaan kegiatan. Analisis yang dibutuhkan untuk membantu menyusun perencanaan marketing communication adalah: a. Analisis peluang pasar

Dalam beberapa aspek, analisis ini mencakup karakteristik dan kebutuhan pasar, strategi produk, tempat daya beli masyarakat yang memiliki maksud yaitu pendapatan, jika permintaan dan keinginan kuat tapi daya beli tidak ada produk dapat diistilahkan seperti tidak ada tujuan dalam proses pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kemudian, analisis peluang pasar juga mencakup saluran distribusi, dan sebagainya. Analisis peluang usaha


(53)

42

dibutuhkan pada produk yang akan memasuki pasar baru, produk baru ke dalam pasar, atau produk baru untuk pasar baru. Peluang pasar (market oppurtunities) adalah peluang pasar sangat berpengaruh dalam proses terjadinya pemasaran. tujuan didakannya peluang pasar adalah untuk mengetahui barang atau produk apa saja yang sedang dibutuhkan oleh konsumen yang dianggap sebagai peluang bagi produk baru untuk memenuhinya, dan perusahaan berpeluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen jika memang dibutuhkan. setelah dijelaskan dengan melihat beberapa alasan maka dapat disimpulkan bahwa peluang pasar meliputi:

- Permintaan

- Kebutuhan dan peluang yang belum terpuaskan - Persaingan yang efektif

selalu berusaha mengaitkan upaya pemasaran (produk) untuk bertemu dengan kebutuhan dan kecenderungan permintaan serta segmentasi pasar yang berbeda.

b. Analisis pesaing

Dalam penyusunan strategi perencanaan marketing communication bagi produk dan layanan, dibutuhkan analisis tentang kondisi persaingan di pasar yang akan dimasuki. Pengamatan terhadap segmentasi atau pasar sasaran untuk setiap perusahaan pesaing akan membantu dalam melihat sejauh mana peluang pesaing dalam mempengaruhi konsumen yang ada, peluang pesaing juga dapat melihat tentang bagaimana


(54)

43

pelayanan yang diberikan oleh pesaing kepada konsumennya dan bagaimana patokan harga yang mereka tetapkan untuk produk yang sejenis dengan produk yang dimiliki, memantau tentang pesaing merupakan hak paten dalam semua perusahaan. Tujuannya adalah supaya perusahan dapat mengetahui sejauh mana pesaing bekerja keras dalam menarik jumlah konsumen. Adapun dalam menganalisis pesaing, pesaing produk dibagi menjadi dua bagian menurut Kennedy dan Soemanagara (2008: 64) sebagai berikut :

- Pesaing langsung (direct competitor)

Pesaing diartikan sebagai pesaing yang memiliki hubungan langsung dengan produk perusahaan, produk yang dimiliki memiliki keunggulan masing-masing untuk membuat konsumen semakin tertarik dengan konsumen yang ada. produknya dapat beragam, yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

- Pesaing tidak langsung ( indirect competitor)

Adalah perusahaan yang memiliiki produk berbeda dengan produk perusahaan, tetapi keberadaan produk ini bersifat substitutive (produk pengganti), yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sama.

Analisis peluang pesaing perlu dilakukan terus menerus. tujuannya adalah agar perusahaan dapat mengetahui sejauh mana perkembangan pesaing dalam meningkatkan


(55)

44

jumlah konsumen yang ada. c. Menetapkan pasar sasaran

Setelah melakukan beberapa proses tentang pemasaran maka langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah menetapkan pasar sasaran. Menetapkan pasar sasaran merupakan langkah dari strategi komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan terkait. Strategi yang dilakukan adalah Strategi promosi yang disusun akan berbeda dari strategi perusahaan lain. Perbedaan strategi antara perusahaan satu dengan yang lainnya ditentukan oleh pasar apa yang digunakan, pencapaian yang diharapkan, dan kemampuan keuangan yang dimiliki.

Proses ini dapat ditentukan melalui langkah-langkah dasar, yaitu identifikasi pasar tentang kebutuhan yang masih belum terpenuhi, menentukkan segmentasi pasar, memilih pasar sasaran, dan promosi yang dilakukan perusahaan melalui strategi pemasaran.

B. Kajian Teoritis

Terkait hal tersebut, maka dalam penelitian ini, pihak Nurul Falah menerapkan produk, harga, tempat dan bentuk promosinya dengan mengarahkannya kepada kegiatan komunikasi pemasaran seperti:

Advertising (periklanan), Personal Selling (pemasaran langsung), Sales Promotion (promosi penjualan), Publicity (publikasi) dan Point of


(56)

45

Purchase.

Dalam penelitian ini, teori yang digunakan oleh peneliti adalah Teori Pemasaran (Marketting Mix). Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya mempunyai karakteristik tersendiri dalam melakukan peamasaran. Karakteristik ini akan diintegrasikan ke dalam teori pemasaran, yaitu konsep bauran pemasaran (Marketing Mix). Bauran pemasaran adalah kegiatan pemasaran terpadu yang menunjang satu sama lain.48 Bauran pemasaran menjadi sarana terpenting dalam proses pemasaran. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place),

promotion (promotion) yang biasa disebut dengan 4p. Dalam perkembangannya, penerapan 4P terlampau terbatas dan sempit untuk sektor bisnis, Boom Kotler dan Bitner Kotler menambahkan elemen people dalam aktivitas pemasaran, yang kemudian dikenal dengan 5P. Namun, lima elemen tersebut dinilai masih belum sesuai dengan pemasaran, selanjutnya Cowell menambahkan dua elemen tambahan yaitu process dan physical evidence dalam konsep bauran pemasaran jasa.25 Elemen 7P dalam bauran pemasaran jasa dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Produk (product)

Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. konsumen biasa mencari produk yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen. Produsen diminta untuk membuat produk yang menjadi

48 M.Fuad, Christin Handayani, Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F, Pengantar Bisnis.


(57)

46

kebutuhan konsumen agar proses pemasaran berhasil dengan adanya keuntungan yang didapatkan oleh masing- masing pihak.

2. Harga (Price)

Harga adalah nilai yang dipertukarkan dengan produk-produk dalam sebuah transaksi pemasaran. Sebuah harga produk harus mencakup seluruh biaya yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosinya. Harga dapat mendukung citra sebuah produk, merebut penjualan dari para pesaing atau mempengaruhi orang orang untuk mengubah waktu pemesanan mereka. 49 Harga juga dapat mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Produsen harus pandai dalam menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan harus berpedoman pada50

a) Keadaan atau kualitas barang atau jasa

b) Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang atau rendah, konsumen perkotaan atau pedesaan.

c) Suasana pasar, apakah produknya baru atau produk yang sudah dikenal oleh konsumen.

3. Place (tempat)

Place (tempat) adalah sebuah saluran distribusi yang merujuk pada sekelompok individu dan organisasi yang mengarahkan aliran produk dari para produsen ke para konsumen. Kegiatan-kegiatan distribusi menyertakan pengelolaan pengangkutan dan penyimpanan produk,

49

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip pok ok dalam perik lanan dalam perspek tif global. (Jakarta: Kencana). 2007. hlm.15


(1)

99

dalam meningkatkan jumlah konsumen, mengingat kenaikan konsumen yang terus meningkat dari tahun ke tahun maka, setelah melakukan beberapa perencanaan yang sudah di memiliki selanjutnya adalah melakukan tindakan. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran tindakan awal yaitu: menyusun target konsumen. Target yang dimaksud adalah target konsumen yang dituju. Target yang dituju oleh yayasan konsumen adalah dari usia anak-anak sampai dewasa. Hal ini, dikarenakan Yayasan Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya adalah lembaga yang memproduksi buku tilawati sebagai pedoman untuk pembelajaran tata cara membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

Strategi komunikasi pemasaran selanjutnya yang dilakukan Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya adalah melakukan promosi atau penggunaan iklan pada media yang ada. Hal ini dilakukan sebagai sarana pemberian informasi dan pengenalan produk kepada konsumen. langkah selanjutnya yang dilakukan pihak Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam melakukan promosi adalah dengan cara memberikan diskon pada pembelian buku yang dilakukan oleh anggota yang sudah bergabung dengan nurul falah, sebagai anggota metode tilawati selanjutnya. Perawatan yang diberikan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya kepada para anggota yang sudah bergabung dengan Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dengan menjadi anggota adalah pemberian pembinaan diharapkan loyalitas lembaga (anggota) dapat meningkat sehingga mempengaruhi peningkatan konsumen.


(2)

100

Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya adalah pemberian majalah donatur kepada donatur rutin. Majalah donatur dibagikan tiap bulannya dengan tema dan desain yang baru tiap bulannya. Majalah donatur merupakan sarana yang digunakan oleh pihak Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dalam melakukan perawatan kepada para donatur dikarenakan para donatur merupakan aset penting sebagai penunjang kemajuan program Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya.

Media yang digunakan dalam melakukan promosi adalah media massa seperti brosur,internet, iklan. Media digunakan sebagai sarana memperkenalkan produk yang diproduksi oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya Surabaya. Media yang digunakan yaitu: iklan yang sudah dipasang di internet, internet juga sebagai media untuk memasarkan atau mengupgrade segala informasi yang berhubungan dengan Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya termasuk memasarkan segla yang berhubungan dengan produk nurul Falah.

B.

Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengharapkan dapat menjadi masukan bagi Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya Surabaya dalam meningkatkan jumlah konsumen dan selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dan melakukan strategi komunikasi pemasaran

yang lebih baik dalam meningkatkan jumlah konsumen. Berikut


(3)

101

pertimbangan dalam menentukan kebijakan mendatang:

1. Lebih banyak melakukan kegiatan komunikasi pemasaran. Seperti yang diketahui kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah Surabaya dirasa kurang. Maka dari itu, kegiatan yang mencangkup strategi komunikasi pemasaran hendaknya diperluas agar semakin dikenal oleh banyak konsumen.

2. Memaksimalkan penggunaan media sebagai sarana mempromosikan barang. Seperti yang diketahui bahwa media yang digunakan sebagai sarana promosi masih kurang. Hanya ada internet atau website, iklan, brosur,dan youtube sebagai sarana memperkenalkan produk kepada konsumen.

3. Memberikan pelayanan yang baik dan terpercaya sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam hadist.

“Pedagang yang benar dan terpercaya bergabung dengan para nabi, orang-orang benar (siddiqin), dan para syuhada di surga.” (HR. Turmudzi).

4. Dalam memasarkan pelayanan hendaknya selalu bersikap ramah hal ini ditunjukkan pada hadist yang berkaitan dengan pelayanan.


(4)

Daftar pustaka

Abdurrahim Hasan,S.Ag dkk. 2010. Strategi Pembelajaran al-Qur`an Metode Tilawati.

Surabaya: Pesantren Al.Qur’an Nurul Falah.

Ali Muaffa, Standart Nasional dan Metodologi Pengajaran al Qur’an, Makalah disajikan pada sosialisasi lagu tartil TKA/TPA, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya, 01 Juli 2016.

Setiadi, 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kotler & Kevin Lane. 2009. Marketing Management. Jakarta: Erlangga

Onong Uchjana Effendi. 1990. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakrya

Philip Kotler. 1997. Marketing Jilid 2. Jakarta ; Erlangga.

Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Wardi Bachtiar. 199. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos

Hikmat,mahi. 2011. Metode penelitian dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra edisi pertama. yogyakarta:graham ilmu

Ibnu Hajar.1996. Dasar-Dasar Penelitian dalam Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada. Wahidmurni. 2008. cara mudah menulis proposal dan laporan penelitian lapangan.

Malang;UM Press

Blaxter, Loraine, Christina Hughes, Malcom Thight.2006. Seluk Beluk Melakukan Riset.

Jakarta: Indeks.

AW, Widjaja 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta AW, Widjaja.1986. Komunikasi. Jakarta: Bina Aksara

Willy Munandir , Mangundiprodjo. Komunikasi lewat satelit edisi ketiga. Bandung:Human Perum Telekomuniaksi


(5)

Syaiful Rohim. 2009. Teori Komunikasi: perspektif ragam dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Philip Kotler dan Gary Amstrong. 1999. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga,1999 Philip kotler,AB.Susanto. 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia, buku Dua.

Jakarta:Salemba Empat

Bashu Swastha DH dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta:Liberti Yogyakarta.

Terence.A.Shimp. 2003. Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu. Jakarta: Erlangga.

John E.Kennedy dan R.Darmawan Soemanagara. 2009. Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta:PT.Bhuana Ilmu Populer.

Philip Kotler dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-dasar pemasaran. Jakarta:Prenhallindo Basu Swastha Darmesta. 2002. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: kencana

Freddy, rangkut. 2009. Strategi promosi yang kreatif & analisis kasus integrated marketing communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tan, Inggrid. 2009. Meraup Uang Dengan Bisnis Online: Menjaadi Kaya Lewat Website Dan Blog Anda. Jakarta:Libri.

Freddy, rangkuti. 2004. Flexible marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Philip Kotler and Kevin Lane Keller, alih bahasa : Benyamin Molan,Manajemen Pemasaran

Jilid II.

Tom Branan, A Practical Guide to Integrated Marketing Communication, alih bahasa:Sandiwan Suharto.

http/Wikipedia// dikutip pada tanggal: 10 Maret 2016

Fandy Tjipton. 1997. Strategi Pemasaran, Edisi Ke-2. Yogjakarta : ANDI.

Drs. Basu swasta DH., M. B. A. 1997. Manajemen Pemasaran Modern .Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

M.Fuad, Christin Handayani, Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F. Pengantar Bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.


(6)