PERSEPSI PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP ATURAN MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI DITINJAU DARI UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN.
I'FHSEI'SJ l'ENG£:'\IHR \ SF I' fDA MOTOR TEJ{Jii\DM' ATL RAI\
1\lENYALAKAN LAJ\II'l< Dl SIAf"G IIARI DJTIN.J AU DARI
l ' tl 1\0,22 TAll liN 200') I ENTANG LALU LINTAS DAN
\NGKLI'IAN .J..\L\N 1>1 KELURAHAN SEI KERA
JIILIR I KEC:\"\11\T\"1 1\lEDA.' i PE!Ul \~GAl'<
SKRJPSI
Oiaj ukao Llotuk Mcmcnuhi Persyaratan Mcmpcrolch
Gclar Sarjana Pendidikao
Oleb
Ahdi Wabid Lubis
FAKULTAS ILMU SOSIAL
Ul'OIVERSIT AS NEGERI ME DAN
2012
ABSTRAK
ABDI WAHID LUBIS, NIM. 308311001. Persepsi Pengendara Sepeda Motor
Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang Hari Ditinjau Dari UU No.
22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan Sei
Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari ditinjau
dari UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan
Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan
atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan
menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang yang akan dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, identifikasi dan analisis
pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama
mendapatkan penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam
deskriptif situasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengendara sepeda
motor yang tinggal di Lingkungan XI Kelurahan Sei Kera Hilir I berjumlah 500
Kepala Keluarga. Sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari keseluruhan
jumlah populasi yaitu 50 kepala keluarga yang mempunyai kendaraan sepeda
motor yang diambil secara acak sederhana (Random Sampling).Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi dan angket.
Berdasarkan hasil penelitian dan dilanjutkan dengan menganalisis data yang
diperoleh dengan menjelaskan dan merumuskan, maka diperoleh hasilnya yaitu
persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu di siang
hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan masih menjadi pro
dan kontra di kalangan masyarakat.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam
menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah “Persepsi
Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang
Hari Ditinjau Dari UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan
Perjuangan”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk,
bimbingan-bimbingan serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan
skripsi ini.
2. Bapak Drs. Suady Husin, SH, MS sebagai Dosen Pembimbing Akademik
(PA) yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
iv
3. Bapak Drs. Suady Husin, SH, MS, Bapak Drs. Buha Simamora, SH, MH,
Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Dosen Penguji penulis.
4. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
UNIMED.
5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
6. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
7. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PP-Kn).
9. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH. M.Hum selaku Seketaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).
10. Bapak Sugino selaku Staff Administrasi PPKn yang telah membantu
penulis demi kelancaran dan kesempurnaan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
11. Bapak Ramsul Nababan, SH selaku Dosen PPKn, Bapak Budi Ali Mukmin,
S.IP, M.A selaku Dosen PPKn juga yang telah memberikan motivasi yang
baik demi kelancaran dan kesempurnaan untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis
selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
v
13. Bapak Nuhan Hasibuan, SE selaku Lurah di Kelurahan Sei Kera Hilir I
Kecamatan Medan Perjuangan beserta Staff Pegawai yang telah banyak
membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.
14. Kepada masyarakat Lingkungan XI Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan
Medan Perjuangan yang telah memberikan sedikit waktunya dalam
memperoleh data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.
15. Yang teristimewa kepada orang tua, Ayahanda Asman Lubis, S.Pd dan
Ibunda tersayang Nina Hariyani Nasution, S.Pd yang selama ini selalu
memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan materil kepada
penulis.
16. Buat adik Surya Nita Sari Lubis, Tri Yusfiani Lubis, Ahmad Fadhlan Lubis
serta sepupu-sepupu tercinta yang telah memberikan dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Kepada rekan-rekan sahabat senasib seperjuangan, kawan-kawan kos,
maupun kawan-kawan kampus, yang telah banyak membantu penulis
khususnya kepada kelas ekstensi 2008 yaitu: Indra syahputra, Arpan Ansori
Lubis, Nandaru Putra Yanda, Reda Fikri, Andi Saputra, Novian Aris Milala,
Ardiansyah dan
kepada semua teman yang tidak dapat disebutkan
namanya satu persatu.
18. Dan yang terakhir kepada kekasih tercinta yaitu Nurlaila Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang selalu
memberikan dukungan kepada penulis agar skripsi ini terselesaikan.
vi
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari
segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat
membantu dan memberi manfaat.
Medan,
Penulis
Agustus 2012
Abdi Wahid Lubis
NIM. 308311001
vii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LatarBelakangMasalah ......................................................................... 1
B. IdentifikasiMasalah .............................................................................. 4
C. PembatasanMasalah ............................................................................. 5
D. RumusanMasalah ................................................................................. 5
E. TujuanPenelitian .................................................................................. 6
F. ManfaatPenelitian ................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A. KerangkaTeori...................................................................................... 7
1. PengertianPersepsi ......................................................................... 7
2. Sepeda Motor ................................................................................. 9
3. AturanMenyalakanLampu di Siang Hari ....................................... 14
4. LaluLintasdanAngkutanJalan ......................................................... 15
5. KepatuhanHukum .......................................................................... 17
6. KesadaranMasyarakat .................................................................... 18
viii
B. KerangkaBerfikir.................................................................................. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 23
A. LokasiPenelitian ................................................................................... 23
B. PopulasidanSampel .............................................................................. 24
1. Populasi .......................................................................................... 24
2. Sampel ............................................................................................ 24
C. VariabelPenelitiandanDefinisiOperasional .......................................... 25
1. VariabelPenelitian .......................................................................... 25
2. DefinisiOperasional........................................................................ 25
D. Kisi-Kisi Variabel (X) ......................................................................... 26
E. TeknikPengumpulan Data .................................................................... 26
F. TeknikAlanisis Data ............................................................................. 27
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...................................... 29
A. DeskripsiHasilpenelitian ...................................................................... 29
B. PembahasanHasilpenelitian.................................................................. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 66
A. Kesimpulan .......................................................................................... 66
B. Saran .................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1.
Judul
Tanggapan responden tentang kepemilikan kendaraan sepeda
motor
Tabel 2.
Tanggapan responden tentang kepemilikan SIM kendaraan sepeda
motor
Tabel 3.
Tanggapan responden tentang pernahkah mendengar aturan
menyalakan lampu di siang hari dalam mengendarai sepeda motor
Tabel 4.
Tanggapan responden tentang selalu/tidak menyalakan lampu
kendaraan bermotor di siang hari
Tabel 5.
Tanggapan responden tentang pemahaman UU No. 22 Tahun
2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
Tabel 6.
Tanggapan responden tentang ada/tidak sosialisasi langsung
mengenai aturan menyalakan lampu sepeda motor di siang hari
dari pihak kepolisian
Tabel 7.
Tanggapan responden tentang pernahkah melihat dan membaca
sosialisasi mengenai aturan menyalakan lampu sepeda motor di
siang hari di media (massa, elektronik, cetak)
Tabel 8.
Tanggapan responden tentang pemahaman aturan menyalakan
lampu di siang hari bagi pengendara sepeda motor diatur di dalam
Pasal 107 ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009
Tabel 9.
Tanggapan responden tentang pernah lupa/tidak menghidupkan
lampu di siang hari ketika mengendarai sepeda motor
Hal
Tabel 10. Tanggapan
responden
tentang
pernahkah
di
tilang
oleh
POLANTAS ketika tidak menghidupkan lampu di siang hari
dalam mengendarai sepeda motor
Tabel 11. Tanggapan responden tentang pernahkah melihat pihak kepolisian
(POLANTAS)
dalam
mengendarai
sepeda
motor
tidak
menyalakan lampu
Tabel 12. Tanggapan responden tentang kegunaan menyalakan lampu di
siang hari ketika mengendarai sepeda motor
Tabel 13. Tanggapan responden tentang pentingkah dalam mengendarai
sepeda motor menyalakan lampu di siang hari
Tabel 14. Tanggapan responden tentang terganggu/tidak dengan adanya
pengendara lain yang menyalakan lampu di siang hari
Tabel 15. Tanggapan responden tentang proses menyalakan lampu di siang
hari bagi pengendara sepeda motor sudah berjalan dengan
baik/tidak
Tabel 16. Tanggapan responden tentang masih banyak/tidak pengendara
sepeda motor yang tidak menyalakan lampu di siang hari
Tabel 17. Tanggapan responden tentang merugikan/tidak menyalakan lampu
kendaraan bermotor di siang hari
Tabel 18. Tanggapan responden tentang setuju/tidak dalam mengendarai
sepeda motor wajib menyalakan lampu di siang hari
Tabel 19. Tanggapan responden tentang setuju/tidak kalau menyalakan
lampu di siang hari akan merugikan angka kecelakaan di dalam
berlalu lintas
Tabel 20. Tanggapan responden tentang Pasal 107 ayat (2) UU No. 22
Tahun 2009 yang mengatur tentang menyalakan lampu kendaraan
bermotor di siang hari sudah sesuai/tidak dengan apa yang
diharapkan
Tabel 21. Rekapitulasi tabulasi frekuensi jawaban angket responden
DAFTAR LAMPIRAN
1.
DaftarAngket
2.
Nota Tugas
3.
SuratMengadakanPenelitiandariJurusan
4.
SuratIzinMengadakanPenelitiandariFakultas
5.
SuratPenelitiandariTempatPenelitian
6.
SuratKeteranganBebasPerpustakaandariJurusan
7.
SuratKeteranganBebasPerpustakaandariUnimed
8.
DaftarPeserta Seminar Proposal PenelitianMahasiswaJurusanPPKn
9.
KartuBimbinganSkripsi
10. PernyataanKeaslianTulisan
11. DaftarRiwayatHidup
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persepsi atau pandangan adalah sebuah proses saat individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan guna memberikan arti bagi lingkungan
masyarakat. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi masyarakat
tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.
Baru-baru ini telah disahkan Undang-undang dalam berlalu lintas yaitu UU
No. 22 Tahun 2009 yang isinya menitikberatkan pada kendaraan bermotor baik
roda 2 (dua) dan 4 (empat) agar berkendara secara tertib. Latar belakang dari
pembuatan Undang-undang ini sendiri dikarenakan data kecelakaan yang tinggi di
jalan raya karena para pengendara yang kurang sadar terhadap keselamatannya
seperti tidak menyalakan lampu utama pada siang hari, dan tidak disiplin terhadap
rambu-rambu lalu lintas.
UU No. 22 tahun 2009 sebagai pengganti UU No. 14 Tahun 1992 adalah
revisi penyempurna agar para pengendara lalu lintas lebih peduli terhadap
keselamatan di jalan raya dan melengkapi kelengkapan berkendaraan. Siapapun
mereka tidak terkecuali, selama berada di jalan raya tidak sekedar berjalan
ataupun mengemudi tetapi juga memperhatikan adanya aturan dalam berlalu lintas
yang telah ditetapkan. Diharapkan dengan adanya Undang-undang ini dapat
diterapkan dan dilaksanakan secara baik dan merata serta dapat diketahui oleh
pengendara sepeda motor yang merupakan bagian dari Lalu lintas.
2
Di dalam pasal 107 ayat (1) dan (2) UU No. 22 Tahun 2009 menyatakan
bahwa :
(1)
(2)
Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama
Kenderaaan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari
dan pada kondisi tertentu.
Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang
hari.
Dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 2009 khususnya pasal 107 ayat (2)
adalah untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh
pengendara sepeda motor, namun pada kenyataannya masyarakat pengguna
sepeda motor masih saja tidak menggunakan lampu utama pada siang hari.
Persepsi pengendara sepeda motor, tentang pasal 107 UU No. 22 Tahun 2009
tidak membantu mengurangi kecelakaan lalu lintas, bahkan akan membuat
pengendara sepeda motor lain menjadi silau selama berkendara, karena menurut
mereka siang hari sudah terik jadi kontak pandang mata masih jelas, kecuali
apabila dalam keadaan seperti hujan deras, maka pengguna sepeda motor akan
menyalakan lampu utama pada siang hari. Hambatan-hambatan yang dialami
pengendara sepeda motor adalah masih memiliki derajat kepatuhan terhadap
hukum yang rendah, sehingga sulit untuk membuat masyarakat terutama
pengemudi sepeda motor mentaati peraturan-peraturan baru yang dibuat untuk
keselamatan pengemudi sepeda motor itu sendiri.
Kepatuhan hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya
hukum, dalam budaya hukum dapat dilihat dari tradisi perilaku masyarakat
kesehariannya yang sejalan dan
hukum yang
berlaku
bagi
mencerminkan
semua
kehendak
subyek hukum,
rambu-rambu
timbulnya
kepatuhan
3
hukum diawali dari kesadaran hukum masyarakat. Kesadaran hukum dapat
tumbuh karena adanya rasa takut dengan sanksi yang dijatuhkan. Kesadaran
hukum masyarakat
ini berpengaruh terhadap kepatuhan hukum baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Dalam masyarakat modern (maju), faktor kesadaran hukum berpengaruh
langsung pada kepatuhan hukum masyarakat, karena pada dasarnya mereka
berkeyakinan bahwa mereka membutuhkan hukum dan hukum itu bertujuan baik
dan telah mengatur masyarakat secara baik, benar dan adil.
Walaupun begitu penting dari segi tujuan pasal 107 ayat (2) tersebut masih
banyak para pengendara sepada motor di kota Medan khususnya di
Kelurahan Sei Kera Hilir 1 Kecamatan Medan Perjuangan yang kurang/tidak
mengerti. Kewajiban untuk menghidupkan lampu kendaraan di siang hari menuai
pro dan kontra dari masyarakat pengguna kendaraan bermotor. Karena dinilai
tidak efektif untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dan parahnya petugas
sendiri sering tidak mengindahkan kewajiban tersebut. Sering kali terlihat di
persimpangan rambu-rambu lalu lintas, orang-orang menyalakan lampu utama
hanya jika melihat ada petugas yang berjaga, namun setelah pengendara melewati
petugas, mereka kemudian mematikan lagi lampu utama sepeda motor.
Melihat kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberlakuan pasal 107
ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009 tentang menyalakan lampu utama pada siang hari,
mengundang kontroversi di kalangan masyarakat kota Medan. Masyarakat Kota
Medan sebagai pengguna jalan umum cenderung untuk tidak menyalakan lampu
motornya pada siang hari. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan aturan yang
4
berlaku. Maka penulis tertarik untuk mengadakan kajian lebih lanjut terhadap
aturan menyalakan lampu di siang hari. Kemudian mengangkatnya menjadi
sebuah karya ilmiah dengan judul: “Persepsi Pengendara Sepeda Motor
Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang Hari di Tinjau Dari UU No.
22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan Sei
Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih
luas dibandingkan perumusan masalah. Menurut Soekanto (2003:180) yakni:
“agar bisa mengenali/mengindentifikasi masalah dengan baik perlu dilakukan
studi eksplorasi yaitu dengan sengaja mencari keseluruahan kemungkinan faktor
yang menjadi penyebab timbulnya persoalan/masalah”.
Agar suatu penelitian lebih terarah dan jelas tujuannya maka perlu dijelaskan
indentifikasi masalahnya. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Kurangnya kepatuhan dan kesadaran pengendara sepeda motor terhadap
aturan UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 107 ayat (2) Tentang Menyalakan
lampu di siang hari.
2.
Persepsi masyarakat pengguna sepeda motor terhadap aturan menyalakan
lampu disiang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan sei kera hilir 1 Kecamatan
Medan Perjuangan.
5
3.
Adanya Pro dan Kontra di kalangan masyarakat kelurahan Sei Kera Hilir
I kota medan terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari.
C. Pembatasan Masalah
Salah satu hal yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya dibatasi
permasalahan yang diteliti. Pembatasan masalah dalam suatu penelitian adalah
sangat penting agar diperoleh analisa yang luas dan kesimpulan yang tepat.
Seperti dikemukakan oleh Arikuntoro (2000:18) yakni: “dalam penelitian harus
dijalankan batas masalah yang akan diteliti sehingga penelitian ini dapat memulai
suatu penelitian dan mengerti arah perginya suatu penelitian”.
Berdasarkan pendapat di atas, Adapun pembatasan masalah dalam penelitian
ini adalah Persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu
di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009.
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dan merupakan
rumusan formal yang operasional dari masalah yang akan diteliti. Hal ini sesuai
dengan pendapat Arikuntoro (2000:19) yaitu: ”agar penelitian dapat dicapai
dengan sebaik-baiknya, penelitian harus merumuskan masalahnya sehingga jelas
dari mana harus memulai, kemana harus perginya dan dengan apa”.
Dari penjelasan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimanakah persepsi pengendara sepeda motor terhadap
aturan menyalakan lampu di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Kelurahan sei kera hilir I Kecamatan
Medan Perjuangan?
6
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan langkah utama agar dapat menentukan
kearah mana sasaran yang dicapai dalam suatu penelitian. Seperti yang
dikemukakan oleh Soekanto (2003:191) bahwa: “yang dimaksud tujuan penelitian
adalah penelitian berkenaan dengan maksud peneliti melakukan penelitian terkait
dengan perumusan masalah dan judul”.
Dari pendapat tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu
di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 di Kelurahan Sei Kera Hilir I
Kecamatan Medan Perjuangan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk memperluas wawasan pengetahuan atau pemahaman penulis
tentang persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan
lampu disiang hari dan faktor-faktor penyebab terjadinya pro dan kontra
dikalangan masyarakat di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan
Perjuangan.
2.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang UU No. 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan khususnya aturan
menyalakan lampu di siang hari bagi pengendara sepeda motor.
3.
Sebagai bahan kajian atau menambah literatur untuk penelitian lebih
lanjut bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi khususnya di jurusan PP-Kn
FIS UNIMED.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraianyang telah penulis kemukakan pada bab-bab
terdahulu, maka bagian ini penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan dan
sedikit memberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil
penelitian ini bahwa proses sosialisasi sebuah aturan hukum dapat melalui
beberapa cara seperti penyuluhan suatu aturan hukum yang baru kepada
masyarakat. Selain penyuluhan, masyarakat dalam mentaati suatu aturan hukum
biasanya meneladani bagaimana penegak hukum dalam mentaati suatu aturan
hukum.Sehingga keteladanan dari aparat penegak hukum merupakan juga proses
sosialisasi suatu aturan hukum.
Persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu
kendaraan sepeda motor di siang hari masih menjadi pro dan kontra di kalangan
masyarakat dan tentu saja pelaksanaannya pun masih sempat surut, yang pasti
peraturan ini sudah ditetapkan. Namun kesadaran pengendara sepeda motor
mentaatinya dan kesadaran aparat bertindak tegas dalam mengawasi pelaksanaan
aturan-aturan tersebut. Karena masih pro dan kontra, pelaksanaannya pun tidak
konsisten sehingga lebih membingungkan sepeda motor.
Dalam masyarakat modern (maju), faktor kesadaran hukum berpengaruh
langsung pada kepatuhan hukum masyarakat, karena pada dasarnya pengendara
sepeda motor berkeyakinan bahwa pengendara membutuhkan hukum dan hukum
itu bertujuan baik dan telah mengatur masyarakat secara baik, benar dan adil.
29
66
67
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuaraikan diatas, maka penulis
menyarankan sebagai berikut:
1. Tindakan pemerintah saat ini sudah bagus, tapi masyarakat umum belum
mengetahui alasan mengapa lampu sepeda motor wajib dinyalakan pada
siang hari, apa manfaatnya, dan apa implikasinya bagi masyarakat umum.
2. Seharusnya peraturan ini cocok untuk kondisi tertentu, misalkan situasi
berkabut, hujan, dan rawan kecelakaan. Di dalam situasi tersebut
seharusnya pengendara sepeda motor menyadari aturan berlalu lintas demi
keselamatan dan akan mengurangi angka kecelakaan.
3. Untuk kedepannya para pembuat UU diharapkan lebih mendahulukan
mengeluarkan aturan yang dianggap lebih penting dan mendesak
dibandingkan mengeluarkan aturan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan kebiasaan di dalam kehidupan yang dapat memicu terjadinya
pro dan contra di kalangan masyarakat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ali, Zainuddin. 2008.Sosiologi Hukum. Jakarta:Penerbit Sinar Grafika.
Ali, Achmad. 2009. Menguak Teori Hukum (legal Theory) dan Teori Peradilan
(JudicialPrudence)
termasuk
Interpretasi
Undang-Undang
(LegisPrudence).Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Amiruddin, dan Zainal Asikin, 2003. Pengantar Metodologi Penelitian Hukum.
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsini.2000.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rhineka Cipta.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek
(edisi revisi VI).Jakarta:Rineka Cipta.
Maertinus, S. 2001. Kamus Kata Serapan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Bumi.
Narbuko, Cholid.2007. Metodologi Penelitian.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rahardjo, Satjipto. 2010. Sosiologi Hukum Perkembangan Metode dan Pilihan
Masalah.Yogyakarta:Genta Publishing.
Soekanto, Soerdjono. 2003.
RajaGrafindo persada.
Pokok-Pokok
Sosiologi
Hukum.Jakarta:PT.
Soekanto, Soerdjono. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum. Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rhineka Cipta.
Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Perundang-undangan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
68
Internet
Arpandi.2011. PengertianLaluLintas.
http://arpandibidar.blogspot.com/2011/05/pengertian-lalulintas.html.Diakses 25 Maret 2012.Online.
Liemien.2011. Undang-UndangPengendaraSepeda Motor.
http://liemien.wordpress.com/2011/04/16/undang-undang-pengendarasepeda-motor-per-1-april-2011/. Diakses 12 April 2012.Online.
Mohammad IgfarPramarizki. 2011. AlasanMenyalakanLampu di Siang
Hari.http://hukum.kompasiana.com/2011/10/20/inilah-alasan-menyalakanlampu-di-siang-hari-bagi-sepeda-motor/.Diakses 12 April 2012. Online.
E-Book. 2011. Jenis-jenisPersepsi, DinamikaPersepsi.
http://www.psychologymania.com/2011/09/jenis-jenis-persepsi-dinamikapersepsi.html. Diakses 20 April 2012.Online.
69
1\lENYALAKAN LAJ\II'l< Dl SIAf"G IIARI DJTIN.J AU DARI
l ' tl 1\0,22 TAll liN 200') I ENTANG LALU LINTAS DAN
\NGKLI'IAN .J..\L\N 1>1 KELURAHAN SEI KERA
JIILIR I KEC:\"\11\T\"1 1\lEDA.' i PE!Ul \~GAl'<
SKRJPSI
Oiaj ukao Llotuk Mcmcnuhi Persyaratan Mcmpcrolch
Gclar Sarjana Pendidikao
Oleb
Ahdi Wabid Lubis
FAKULTAS ILMU SOSIAL
Ul'OIVERSIT AS NEGERI ME DAN
2012
ABSTRAK
ABDI WAHID LUBIS, NIM. 308311001. Persepsi Pengendara Sepeda Motor
Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang Hari Ditinjau Dari UU No.
22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan Sei
Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari ditinjau
dari UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan
Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan
atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan
menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang yang akan dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, identifikasi dan analisis
pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama
mendapatkan penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam
deskriptif situasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengendara sepeda
motor yang tinggal di Lingkungan XI Kelurahan Sei Kera Hilir I berjumlah 500
Kepala Keluarga. Sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari keseluruhan
jumlah populasi yaitu 50 kepala keluarga yang mempunyai kendaraan sepeda
motor yang diambil secara acak sederhana (Random Sampling).Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi dan angket.
Berdasarkan hasil penelitian dan dilanjutkan dengan menganalisis data yang
diperoleh dengan menjelaskan dan merumuskan, maka diperoleh hasilnya yaitu
persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu di siang
hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan masih menjadi pro
dan kontra di kalangan masyarakat.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam
menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah “Persepsi
Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang
Hari Ditinjau Dari UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan
Perjuangan”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk,
bimbingan-bimbingan serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan
skripsi ini.
2. Bapak Drs. Suady Husin, SH, MS sebagai Dosen Pembimbing Akademik
(PA) yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
iv
3. Bapak Drs. Suady Husin, SH, MS, Bapak Drs. Buha Simamora, SH, MH,
Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Dosen Penguji penulis.
4. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
UNIMED.
5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
6. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
7. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PP-Kn).
9. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH. M.Hum selaku Seketaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).
10. Bapak Sugino selaku Staff Administrasi PPKn yang telah membantu
penulis demi kelancaran dan kesempurnaan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
11. Bapak Ramsul Nababan, SH selaku Dosen PPKn, Bapak Budi Ali Mukmin,
S.IP, M.A selaku Dosen PPKn juga yang telah memberikan motivasi yang
baik demi kelancaran dan kesempurnaan untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis
selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
v
13. Bapak Nuhan Hasibuan, SE selaku Lurah di Kelurahan Sei Kera Hilir I
Kecamatan Medan Perjuangan beserta Staff Pegawai yang telah banyak
membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.
14. Kepada masyarakat Lingkungan XI Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan
Medan Perjuangan yang telah memberikan sedikit waktunya dalam
memperoleh data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.
15. Yang teristimewa kepada orang tua, Ayahanda Asman Lubis, S.Pd dan
Ibunda tersayang Nina Hariyani Nasution, S.Pd yang selama ini selalu
memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan materil kepada
penulis.
16. Buat adik Surya Nita Sari Lubis, Tri Yusfiani Lubis, Ahmad Fadhlan Lubis
serta sepupu-sepupu tercinta yang telah memberikan dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Kepada rekan-rekan sahabat senasib seperjuangan, kawan-kawan kos,
maupun kawan-kawan kampus, yang telah banyak membantu penulis
khususnya kepada kelas ekstensi 2008 yaitu: Indra syahputra, Arpan Ansori
Lubis, Nandaru Putra Yanda, Reda Fikri, Andi Saputra, Novian Aris Milala,
Ardiansyah dan
kepada semua teman yang tidak dapat disebutkan
namanya satu persatu.
18. Dan yang terakhir kepada kekasih tercinta yaitu Nurlaila Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang selalu
memberikan dukungan kepada penulis agar skripsi ini terselesaikan.
vi
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari
segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat
membantu dan memberi manfaat.
Medan,
Penulis
Agustus 2012
Abdi Wahid Lubis
NIM. 308311001
vii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LatarBelakangMasalah ......................................................................... 1
B. IdentifikasiMasalah .............................................................................. 4
C. PembatasanMasalah ............................................................................. 5
D. RumusanMasalah ................................................................................. 5
E. TujuanPenelitian .................................................................................. 6
F. ManfaatPenelitian ................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A. KerangkaTeori...................................................................................... 7
1. PengertianPersepsi ......................................................................... 7
2. Sepeda Motor ................................................................................. 9
3. AturanMenyalakanLampu di Siang Hari ....................................... 14
4. LaluLintasdanAngkutanJalan ......................................................... 15
5. KepatuhanHukum .......................................................................... 17
6. KesadaranMasyarakat .................................................................... 18
viii
B. KerangkaBerfikir.................................................................................. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 23
A. LokasiPenelitian ................................................................................... 23
B. PopulasidanSampel .............................................................................. 24
1. Populasi .......................................................................................... 24
2. Sampel ............................................................................................ 24
C. VariabelPenelitiandanDefinisiOperasional .......................................... 25
1. VariabelPenelitian .......................................................................... 25
2. DefinisiOperasional........................................................................ 25
D. Kisi-Kisi Variabel (X) ......................................................................... 26
E. TeknikPengumpulan Data .................................................................... 26
F. TeknikAlanisis Data ............................................................................. 27
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...................................... 29
A. DeskripsiHasilpenelitian ...................................................................... 29
B. PembahasanHasilpenelitian.................................................................. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 66
A. Kesimpulan .......................................................................................... 66
B. Saran .................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1.
Judul
Tanggapan responden tentang kepemilikan kendaraan sepeda
motor
Tabel 2.
Tanggapan responden tentang kepemilikan SIM kendaraan sepeda
motor
Tabel 3.
Tanggapan responden tentang pernahkah mendengar aturan
menyalakan lampu di siang hari dalam mengendarai sepeda motor
Tabel 4.
Tanggapan responden tentang selalu/tidak menyalakan lampu
kendaraan bermotor di siang hari
Tabel 5.
Tanggapan responden tentang pemahaman UU No. 22 Tahun
2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
Tabel 6.
Tanggapan responden tentang ada/tidak sosialisasi langsung
mengenai aturan menyalakan lampu sepeda motor di siang hari
dari pihak kepolisian
Tabel 7.
Tanggapan responden tentang pernahkah melihat dan membaca
sosialisasi mengenai aturan menyalakan lampu sepeda motor di
siang hari di media (massa, elektronik, cetak)
Tabel 8.
Tanggapan responden tentang pemahaman aturan menyalakan
lampu di siang hari bagi pengendara sepeda motor diatur di dalam
Pasal 107 ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009
Tabel 9.
Tanggapan responden tentang pernah lupa/tidak menghidupkan
lampu di siang hari ketika mengendarai sepeda motor
Hal
Tabel 10. Tanggapan
responden
tentang
pernahkah
di
tilang
oleh
POLANTAS ketika tidak menghidupkan lampu di siang hari
dalam mengendarai sepeda motor
Tabel 11. Tanggapan responden tentang pernahkah melihat pihak kepolisian
(POLANTAS)
dalam
mengendarai
sepeda
motor
tidak
menyalakan lampu
Tabel 12. Tanggapan responden tentang kegunaan menyalakan lampu di
siang hari ketika mengendarai sepeda motor
Tabel 13. Tanggapan responden tentang pentingkah dalam mengendarai
sepeda motor menyalakan lampu di siang hari
Tabel 14. Tanggapan responden tentang terganggu/tidak dengan adanya
pengendara lain yang menyalakan lampu di siang hari
Tabel 15. Tanggapan responden tentang proses menyalakan lampu di siang
hari bagi pengendara sepeda motor sudah berjalan dengan
baik/tidak
Tabel 16. Tanggapan responden tentang masih banyak/tidak pengendara
sepeda motor yang tidak menyalakan lampu di siang hari
Tabel 17. Tanggapan responden tentang merugikan/tidak menyalakan lampu
kendaraan bermotor di siang hari
Tabel 18. Tanggapan responden tentang setuju/tidak dalam mengendarai
sepeda motor wajib menyalakan lampu di siang hari
Tabel 19. Tanggapan responden tentang setuju/tidak kalau menyalakan
lampu di siang hari akan merugikan angka kecelakaan di dalam
berlalu lintas
Tabel 20. Tanggapan responden tentang Pasal 107 ayat (2) UU No. 22
Tahun 2009 yang mengatur tentang menyalakan lampu kendaraan
bermotor di siang hari sudah sesuai/tidak dengan apa yang
diharapkan
Tabel 21. Rekapitulasi tabulasi frekuensi jawaban angket responden
DAFTAR LAMPIRAN
1.
DaftarAngket
2.
Nota Tugas
3.
SuratMengadakanPenelitiandariJurusan
4.
SuratIzinMengadakanPenelitiandariFakultas
5.
SuratPenelitiandariTempatPenelitian
6.
SuratKeteranganBebasPerpustakaandariJurusan
7.
SuratKeteranganBebasPerpustakaandariUnimed
8.
DaftarPeserta Seminar Proposal PenelitianMahasiswaJurusanPPKn
9.
KartuBimbinganSkripsi
10. PernyataanKeaslianTulisan
11. DaftarRiwayatHidup
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persepsi atau pandangan adalah sebuah proses saat individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan guna memberikan arti bagi lingkungan
masyarakat. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi masyarakat
tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.
Baru-baru ini telah disahkan Undang-undang dalam berlalu lintas yaitu UU
No. 22 Tahun 2009 yang isinya menitikberatkan pada kendaraan bermotor baik
roda 2 (dua) dan 4 (empat) agar berkendara secara tertib. Latar belakang dari
pembuatan Undang-undang ini sendiri dikarenakan data kecelakaan yang tinggi di
jalan raya karena para pengendara yang kurang sadar terhadap keselamatannya
seperti tidak menyalakan lampu utama pada siang hari, dan tidak disiplin terhadap
rambu-rambu lalu lintas.
UU No. 22 tahun 2009 sebagai pengganti UU No. 14 Tahun 1992 adalah
revisi penyempurna agar para pengendara lalu lintas lebih peduli terhadap
keselamatan di jalan raya dan melengkapi kelengkapan berkendaraan. Siapapun
mereka tidak terkecuali, selama berada di jalan raya tidak sekedar berjalan
ataupun mengemudi tetapi juga memperhatikan adanya aturan dalam berlalu lintas
yang telah ditetapkan. Diharapkan dengan adanya Undang-undang ini dapat
diterapkan dan dilaksanakan secara baik dan merata serta dapat diketahui oleh
pengendara sepeda motor yang merupakan bagian dari Lalu lintas.
2
Di dalam pasal 107 ayat (1) dan (2) UU No. 22 Tahun 2009 menyatakan
bahwa :
(1)
(2)
Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama
Kenderaaan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari
dan pada kondisi tertentu.
Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang
hari.
Dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 2009 khususnya pasal 107 ayat (2)
adalah untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh
pengendara sepeda motor, namun pada kenyataannya masyarakat pengguna
sepeda motor masih saja tidak menggunakan lampu utama pada siang hari.
Persepsi pengendara sepeda motor, tentang pasal 107 UU No. 22 Tahun 2009
tidak membantu mengurangi kecelakaan lalu lintas, bahkan akan membuat
pengendara sepeda motor lain menjadi silau selama berkendara, karena menurut
mereka siang hari sudah terik jadi kontak pandang mata masih jelas, kecuali
apabila dalam keadaan seperti hujan deras, maka pengguna sepeda motor akan
menyalakan lampu utama pada siang hari. Hambatan-hambatan yang dialami
pengendara sepeda motor adalah masih memiliki derajat kepatuhan terhadap
hukum yang rendah, sehingga sulit untuk membuat masyarakat terutama
pengemudi sepeda motor mentaati peraturan-peraturan baru yang dibuat untuk
keselamatan pengemudi sepeda motor itu sendiri.
Kepatuhan hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya
hukum, dalam budaya hukum dapat dilihat dari tradisi perilaku masyarakat
kesehariannya yang sejalan dan
hukum yang
berlaku
bagi
mencerminkan
semua
kehendak
subyek hukum,
rambu-rambu
timbulnya
kepatuhan
3
hukum diawali dari kesadaran hukum masyarakat. Kesadaran hukum dapat
tumbuh karena adanya rasa takut dengan sanksi yang dijatuhkan. Kesadaran
hukum masyarakat
ini berpengaruh terhadap kepatuhan hukum baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Dalam masyarakat modern (maju), faktor kesadaran hukum berpengaruh
langsung pada kepatuhan hukum masyarakat, karena pada dasarnya mereka
berkeyakinan bahwa mereka membutuhkan hukum dan hukum itu bertujuan baik
dan telah mengatur masyarakat secara baik, benar dan adil.
Walaupun begitu penting dari segi tujuan pasal 107 ayat (2) tersebut masih
banyak para pengendara sepada motor di kota Medan khususnya di
Kelurahan Sei Kera Hilir 1 Kecamatan Medan Perjuangan yang kurang/tidak
mengerti. Kewajiban untuk menghidupkan lampu kendaraan di siang hari menuai
pro dan kontra dari masyarakat pengguna kendaraan bermotor. Karena dinilai
tidak efektif untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dan parahnya petugas
sendiri sering tidak mengindahkan kewajiban tersebut. Sering kali terlihat di
persimpangan rambu-rambu lalu lintas, orang-orang menyalakan lampu utama
hanya jika melihat ada petugas yang berjaga, namun setelah pengendara melewati
petugas, mereka kemudian mematikan lagi lampu utama sepeda motor.
Melihat kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberlakuan pasal 107
ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009 tentang menyalakan lampu utama pada siang hari,
mengundang kontroversi di kalangan masyarakat kota Medan. Masyarakat Kota
Medan sebagai pengguna jalan umum cenderung untuk tidak menyalakan lampu
motornya pada siang hari. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan aturan yang
4
berlaku. Maka penulis tertarik untuk mengadakan kajian lebih lanjut terhadap
aturan menyalakan lampu di siang hari. Kemudian mengangkatnya menjadi
sebuah karya ilmiah dengan judul: “Persepsi Pengendara Sepeda Motor
Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang Hari di Tinjau Dari UU No.
22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan Sei
Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih
luas dibandingkan perumusan masalah. Menurut Soekanto (2003:180) yakni:
“agar bisa mengenali/mengindentifikasi masalah dengan baik perlu dilakukan
studi eksplorasi yaitu dengan sengaja mencari keseluruahan kemungkinan faktor
yang menjadi penyebab timbulnya persoalan/masalah”.
Agar suatu penelitian lebih terarah dan jelas tujuannya maka perlu dijelaskan
indentifikasi masalahnya. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Kurangnya kepatuhan dan kesadaran pengendara sepeda motor terhadap
aturan UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 107 ayat (2) Tentang Menyalakan
lampu di siang hari.
2.
Persepsi masyarakat pengguna sepeda motor terhadap aturan menyalakan
lampu disiang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan sei kera hilir 1 Kecamatan
Medan Perjuangan.
5
3.
Adanya Pro dan Kontra di kalangan masyarakat kelurahan Sei Kera Hilir
I kota medan terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari.
C. Pembatasan Masalah
Salah satu hal yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya dibatasi
permasalahan yang diteliti. Pembatasan masalah dalam suatu penelitian adalah
sangat penting agar diperoleh analisa yang luas dan kesimpulan yang tepat.
Seperti dikemukakan oleh Arikuntoro (2000:18) yakni: “dalam penelitian harus
dijalankan batas masalah yang akan diteliti sehingga penelitian ini dapat memulai
suatu penelitian dan mengerti arah perginya suatu penelitian”.
Berdasarkan pendapat di atas, Adapun pembatasan masalah dalam penelitian
ini adalah Persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu
di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009.
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dan merupakan
rumusan formal yang operasional dari masalah yang akan diteliti. Hal ini sesuai
dengan pendapat Arikuntoro (2000:19) yaitu: ”agar penelitian dapat dicapai
dengan sebaik-baiknya, penelitian harus merumuskan masalahnya sehingga jelas
dari mana harus memulai, kemana harus perginya dan dengan apa”.
Dari penjelasan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimanakah persepsi pengendara sepeda motor terhadap
aturan menyalakan lampu di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Kelurahan sei kera hilir I Kecamatan
Medan Perjuangan?
6
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan langkah utama agar dapat menentukan
kearah mana sasaran yang dicapai dalam suatu penelitian. Seperti yang
dikemukakan oleh Soekanto (2003:191) bahwa: “yang dimaksud tujuan penelitian
adalah penelitian berkenaan dengan maksud peneliti melakukan penelitian terkait
dengan perumusan masalah dan judul”.
Dari pendapat tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu
di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 di Kelurahan Sei Kera Hilir I
Kecamatan Medan Perjuangan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk memperluas wawasan pengetahuan atau pemahaman penulis
tentang persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan
lampu disiang hari dan faktor-faktor penyebab terjadinya pro dan kontra
dikalangan masyarakat di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan
Perjuangan.
2.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang UU No. 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan khususnya aturan
menyalakan lampu di siang hari bagi pengendara sepeda motor.
3.
Sebagai bahan kajian atau menambah literatur untuk penelitian lebih
lanjut bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi khususnya di jurusan PP-Kn
FIS UNIMED.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraianyang telah penulis kemukakan pada bab-bab
terdahulu, maka bagian ini penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan dan
sedikit memberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil
penelitian ini bahwa proses sosialisasi sebuah aturan hukum dapat melalui
beberapa cara seperti penyuluhan suatu aturan hukum yang baru kepada
masyarakat. Selain penyuluhan, masyarakat dalam mentaati suatu aturan hukum
biasanya meneladani bagaimana penegak hukum dalam mentaati suatu aturan
hukum.Sehingga keteladanan dari aparat penegak hukum merupakan juga proses
sosialisasi suatu aturan hukum.
Persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu
kendaraan sepeda motor di siang hari masih menjadi pro dan kontra di kalangan
masyarakat dan tentu saja pelaksanaannya pun masih sempat surut, yang pasti
peraturan ini sudah ditetapkan. Namun kesadaran pengendara sepeda motor
mentaatinya dan kesadaran aparat bertindak tegas dalam mengawasi pelaksanaan
aturan-aturan tersebut. Karena masih pro dan kontra, pelaksanaannya pun tidak
konsisten sehingga lebih membingungkan sepeda motor.
Dalam masyarakat modern (maju), faktor kesadaran hukum berpengaruh
langsung pada kepatuhan hukum masyarakat, karena pada dasarnya pengendara
sepeda motor berkeyakinan bahwa pengendara membutuhkan hukum dan hukum
itu bertujuan baik dan telah mengatur masyarakat secara baik, benar dan adil.
29
66
67
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuaraikan diatas, maka penulis
menyarankan sebagai berikut:
1. Tindakan pemerintah saat ini sudah bagus, tapi masyarakat umum belum
mengetahui alasan mengapa lampu sepeda motor wajib dinyalakan pada
siang hari, apa manfaatnya, dan apa implikasinya bagi masyarakat umum.
2. Seharusnya peraturan ini cocok untuk kondisi tertentu, misalkan situasi
berkabut, hujan, dan rawan kecelakaan. Di dalam situasi tersebut
seharusnya pengendara sepeda motor menyadari aturan berlalu lintas demi
keselamatan dan akan mengurangi angka kecelakaan.
3. Untuk kedepannya para pembuat UU diharapkan lebih mendahulukan
mengeluarkan aturan yang dianggap lebih penting dan mendesak
dibandingkan mengeluarkan aturan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan kebiasaan di dalam kehidupan yang dapat memicu terjadinya
pro dan contra di kalangan masyarakat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ali, Zainuddin. 2008.Sosiologi Hukum. Jakarta:Penerbit Sinar Grafika.
Ali, Achmad. 2009. Menguak Teori Hukum (legal Theory) dan Teori Peradilan
(JudicialPrudence)
termasuk
Interpretasi
Undang-Undang
(LegisPrudence).Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Amiruddin, dan Zainal Asikin, 2003. Pengantar Metodologi Penelitian Hukum.
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsini.2000.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rhineka Cipta.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek
(edisi revisi VI).Jakarta:Rineka Cipta.
Maertinus, S. 2001. Kamus Kata Serapan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Bumi.
Narbuko, Cholid.2007. Metodologi Penelitian.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rahardjo, Satjipto. 2010. Sosiologi Hukum Perkembangan Metode dan Pilihan
Masalah.Yogyakarta:Genta Publishing.
Soekanto, Soerdjono. 2003.
RajaGrafindo persada.
Pokok-Pokok
Sosiologi
Hukum.Jakarta:PT.
Soekanto, Soerdjono. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum. Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rhineka Cipta.
Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Perundang-undangan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
68
Internet
Arpandi.2011. PengertianLaluLintas.
http://arpandibidar.blogspot.com/2011/05/pengertian-lalulintas.html.Diakses 25 Maret 2012.Online.
Liemien.2011. Undang-UndangPengendaraSepeda Motor.
http://liemien.wordpress.com/2011/04/16/undang-undang-pengendarasepeda-motor-per-1-april-2011/. Diakses 12 April 2012.Online.
Mohammad IgfarPramarizki. 2011. AlasanMenyalakanLampu di Siang
Hari.http://hukum.kompasiana.com/2011/10/20/inilah-alasan-menyalakanlampu-di-siang-hari-bagi-sepeda-motor/.Diakses 12 April 2012. Online.
E-Book. 2011. Jenis-jenisPersepsi, DinamikaPersepsi.
http://www.psychologymania.com/2011/09/jenis-jenis-persepsi-dinamikapersepsi.html. Diakses 20 April 2012.Online.
69