HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIKDENGAN HASIL PRAKTEK PEMESINAN SISWA TINGKAT II KOPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MESIN PERKAKASDI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

(1)

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK

DENGAN HASIL PRAKTEK PEMESINAN SISWA TINGKAT II

KOPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MESIN PERKAKAS

DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Sebagai Persyaratan MemperolehGelarSarjanaPendidikan

Oleh :

SAMSUDIN RITONGA NIM. 0510310899

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

]..N4BAR

PI]NGESAI]AN

Skipsi

ini diajukan oleh:

Smsrdin

Riionga,

NIM.

05 103 10899

Jxrusd Pcndidikd Tetnik

Mesin

Pros.M

Studi S-1 FakulBs

Tekrik

Universitas Nege.i

Medai

Dinlatakan

Telsh

Me

eDuhi

Symt Untlk

Menperoleb Gelar

Sdiara

Pendidiko

Medan,

Agusrus 2012

K-M.I!t

r9580222198103

100i


(3)

IJUBI

IN1;.\\

LiMiJAlt

PERSITL

Jt r,{t\i

)l);H

.,,?ll::11:.'

K\ikur,:,,,1

,rrrr--,"",,

'"

.^

_-'

r'

w{qI

ll

I

r'

lfhtFN\rf

!"L

"i1,,

,;

,

i;;;'

"i;;l;

'':i|",."

sirif.r

rnr

llclurr

I rj.h

s,h.un

n R .naa.

Nih

0)r.r,^

JL

ll

Foiukl

%cd'r',

^,' ";;;"";

l*"'

Tctnil

r

r

Le^rrJsNesen

\,cdr"

Diriut.o LDtul \r.tudru,!

S.ba8d

pc6)drJn

vrnp.tuleb Crla. Sar.tuJ

/end,d,r.r


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr,Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan judul “ Hubungan Kemampuan Membaca Gambar Teknik

Dengan Hasil Praktek Pemesinan Siswa Tingkat II Kopetensi Keahlian Teknik

Mesin Perkakas Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Skripsi ini juga bertujuan untuk menambah salah satu syarat mutlak dalam memperoleh gelar sarjana kependidikan bagi mahasiswa program studi pendidikan teknik mesin universitas negeri medan.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi mendapat kesempurnaan dari skripsi ini. Walaupun demikian besar harapan penulis kiranya agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Selama perkuliahan sampai dengan tersusunya skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan moril, materi dan spritual yang tidak ternilai harganya. Melalui tulisan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan Beserta Stafnya.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Beserta Jajarannya.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi

5. Bapak dan Ibu Dosen Teknik Mesin yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.

6. Teristimewah kepada keluarga penulis, terutama kepada : Ayah : Haris Ritonga, SH

Ibu : Dermawati Sihombing Dan adek-adek sekeluarga

7. Teman-teman seperjuangan FT Unimed stambuk 05 yang telah memberikan semangat dan dukungan yang telah menemani penulis selama perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi ini.

( Irfan Adrian Harahap, S.Pd, Donni Hermansyah Lubis, Atoillah, Ikhwan Halim Lubis, Bonggas M Hutagalung, Surya Maruli Hutagaol, Elmon S.P. Manik, Hafis Sahrinanda Ginting. Adek-adek Stambuk 06,07,08,09. Serta teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Dan juga yang


(5)

terkasih Andayani Nasution yang telah mensupport penulis dalam duka maupun suka.

Penulis juga berharap semoga kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2012 Penulis,

Samsudin Ritonga Nim. 0510310899


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 23 Gambar 4.1 Histogram Yang Menunjukkan Hubungan Frekuensi

Skor Dengan Interval Kelas Variabel Hubungan Membaca Gambar Teknik ... 38 Gambar 4.1 Histogram Yang Menunjukkan Hubungan Frekuensi

Skor Dengan Interval Kelas Variabel Peserta Belajar Gambar Teknik ... 39 Gambar 4.2 Tata Hubungan Variabel Penelitian ... 43


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Bahasa Dan Gambar ... 11

Tabel 3.1 Perincian Populasi ... 24

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Berprestasi.. 37

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Hubungan Membaca Gambar Teknik ... 38

Tabel 4.3 Tingkat Kecendrungan Hasil Membaca Gambar ... 39

Tabel 4.4 Kelas Kecendrungan Hasil Praktek Pemesinan ... 40

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Perhitungan Hasil Uji Instrumen ... 41

Tabel 4.6 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi Y Atas X ... 42


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu pembekalan bagi setiap individu berupa pembentukan sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan kerja (skill). Dalam arti kata, pendidikan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh, mampu dan siap bekerja sehingga dapat mengisi semua jenis tingkat lapangan kerja dalam pembangunan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapakan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

Untuk menciptakan pendidikan yang baik, dimana pendidikan yang baik akan menghasilkan SDM yang berkualitas, maka pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini sangat memberikan kontribusi pada pendidikan di negara kita, dimana akhirnya akan terfokus pada satu tujuan atau sasaran yang tepat. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.


(9)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kompetensi keahlian Teknik Mesin Perkakas sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan menyiapkan siswa tamatan:

1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian teknik mesin.

2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian Teknik Mesin.

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian Teknik Mesin.

4. Menjadi warga yang produktif,adaptif dan kreatif.

Dari pernyataan-pernyataan diatas, tampak bahwa siswa adalah sebagai subjek utama dalam pengembangan pembangunan nasional. Siswa merupakan calon tenaga kerja yang nantinya akan mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri melalui keterampilan dan sikap profesional yang diperoleh siswa dan sekolah. Penyiapan siswa sebagai tenaga kerja oleh SMK dititikberatkan pada keterampilan kerja (skill). Oleh karena itu lembaga pendidikan tersebut wajib memiliki workshop atau bengkel sebagai lokasi peraktikum siswa. Di dalam workshop inilah siswa dilatih dan dibekali dengan kemampuan aplikasi/praktek. Dengan demikian workshop tersebut harus dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung proses berlangsungnya peraktek. Khususnya pada jurusan Teknik Mesin Perkakas, haruslah dilengkapi dengan mesin-mesin perkakas seperti Mesin Bubut (Lathe Machine), Mesin Frais (Milling Machine), Mesin Ketam (Shaper


(10)

Disamping kelengkapan mesin-mesin perkakas diatas, workshop juga harus mempunyai alat-alat ukur sebagai alat untuk menentukan dimensi suatu objek ukur. Jenis alat ukur tersebut yakni alat ukur linier langsung, alat ukur linier tak langsung, rol dan bola, alat ukur sudut, alat ukur kedataran dan alat ukur ulir serta alat ukur roda gigi. Alat ukur tersebut terdiri dari berbagai macam bentuk dan kegunaan. Pada kenyataannya, mayoritas dari alat-alat ukur tersebut tidak dimiliki oleh sekolah, padahal disinilah kesempatan siswa untuk mengenal dan menggunakan alat-alat ukur tersebut.

Dalam melakukan setiap pengerjaan permesinan, siswa harus memperhatikan petunjuk penggunaan yang terdapat pada setiap mesin. Cara dan ketentuan penggunaan mesin dicantumkan dalam petunjuk penggunaan tersebut, yakni petunjuk penggunaan proses pemotongan yang mencakup Kecepatan Potong (Cutting Speed), Kecepatan akanan (Feeding Speed), Kedalaman Potong (Depth of Cut) serta bentuk dan ukuran pahat dan penyesuainnya terhadap bahan yang akan dikerjakan siswa dapat mempelajarinya lebih rinci dalam buku petunjuk mesin atau dalam buku-buku cetakan yang berkaitan dengan pekerjaan permesinan. Hal ini merupakan tuntutan bagi setiap siswa agar tercapai tujuan teoritis tersebut yakni keahlian praktik. Pada kenyataannya masih banyak siswa yang tidak mendalami petunjuk-petunjuk dalam buku pedoman seagai dasar teori praktek. Pada hal kita ketahui bahwa kemampuan praktek yang dimiliki siswa sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dasar teori yang mereka peroleh pada saat proses belajar mengajar. Teori merupakan landasan awal dalam melakukan praktek. Oleh karena itu, mustahil bagi siswa dapat melakukan praktek dengan baik tanpa dasar teori dan cara-cara penggunaan mesin dan alat-alat ukur tersebut.


(11)

Sebelum melaksanakan proses praktik pemesinan siswa terlebih dahulu diberikan gambaran benda yang akan dikerjakan. Kemampuan siswa untuk membaca serta memahami gambar dari benda yang akan dikerjakan sangatlah penting. Karena gambar teknik adalah suatu bahasa grafis yang digunakan orang di seluruh dunia dan dapat menyatakan sesuatu yang lebih jelas dari kata-kata, sebab setiap gambar, garis, dan simbol mempunyai fungsi dan pengertian tertentu. Keterangan-keterangan dalam gambar yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa harus diberikan dalam bentuk lambang-lambang. Kemampuan membaca gambar serta memahaminya dapat diperoleh siswa dari mata diklat Menggambar Teknik. Oleh karena itulah, siswa diharapkan dapat membaca serta memahami gambar teknik dengan baik. Tetapi pada kenyataannya, banyak siswa yang kurang mampu untuk membaca dan memahami gambar teknik. Sehingga pada waktu praktik pemesinan benda kerja yang di kurang berkualitas bahkan ada yang tidak sesuai dengan benda kerja yang diinginkan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya jam pelajaran menggambar dan keterbatasan waktu praktetk siswa.

Pelaksanaan praktek akan diakhiri dengan penilaian hasil pemesinan. Ini merupakan hal yang paling final dalam praktik, dimana hasil atau produk akan dibandingkan dengan toleransi ataupun kesesuaiannya dengan gambar kerja seperti yang diinginkan. Pada kenyataannya banyak dari hasil praktek tersebut tidak sesuai dengan toleransi yang diinginkan ataupun ada yang tidak sesuai dengan gambar kerja yang diberikan. Banyak hal yang menyebabkan hal ini terjadi, seperti yang dinyatakan Schelsinger (1979) dalam Buku Panduan Praktikum Teknologi Pemesinan I, Teknik Mesin UNIMED, 2001 bahwa hasil pemesinan/ketelitian geometris suatu produk dipengaruhi oleh:


(12)

tebal pemotongan, kecepatan putaran, dan lain-lain,

2) Ketelitian geometris suatu mesin perkakas, yang dipergunakan untuk proses pembuatan benda kerja.

3) Sifat benda kerja yang dikerjakan, yaitu bentuk dan ukuran benda kerja dan kekuatan benda kerja.

4) Kondisi dan tipe alat potong, kekerasan dan pemasangannya. 5) Sistem pencekamam dari benda kerja waktu dikerjakan.

6) Parameter-parameter yang timbul dari akibat proses pemotongan, misalnya getaran, temperatur, dan defleksi.

7) Peralatan yang digunakan untuk mengukur benda kerja, dan 8) keahlian operator.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa ada empat aspek yang mempengaruhi kualitas suatu produk yang dikerjakan pada suatu mesin perkakas yaitu:

1) Aspek mesin perkakas itu sendiri. 2) Aspek benda kerja.

3) Aspek alat ukur.

4) Aspek manusia/operator.

Tapi untuk penelitian ini peneliti memfokuskan pada aspek manusia itu sendiri (operator) yakni kemampuan membaca gambar teknik dan hasil praktik permesinan.

Walaupun siswa telah sering malakukan praktek tetapi hasilnya masih sering tidak memenuhi standar. Dikarenakan keterbatasan jam praktik sehingga mengakibatkan siswa kurang konsentrasi dan hasil praktik tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini terus berkelanjutan dan ketika siswa melaksanakan Praktek Sistem Ganda (PSG), industri tempat ini malakukan PSG tidak


(13)

malakukan pekerjaan “kasar”. Dan juga siswa melakukan pekerjaan yang itu-itu saja karena tidak diberi kesempatan untuk mengerjakan/membuat benda dari gambar kerja yang baru. Ini menyebabkan banyak lulusan SMK yang jadi pengangguran karena tidak diterima diperusahaan atau industri, menunjukkan bahwa mutu dan kualitas lulusan tersebut masilah kurang. Hal ini tentu tidak sesuai dalam bersaing di era globalisasi seperti yang diuraikan di awal.

Berkat dari permasalahan diatas, mendorong semangat Penulis untuk meneliti tentang “Hubungan Kemampuan Membaca Gambar Teknik Dengan

Hasil Praktek Pemesinan Siswa Tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Mesin Di SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2011/ 2012”. B. Identifikasi Masalah

Hasil praktik siswa dalam melakukan pekerjaan pemesinan akan dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor kemampuan membaca gambar teknik maupun faktor penguasaan penggunaan alat-alat ukur teknik. Agar lebih jelas faktor-faktor mana yang mempengaruhi tentang hasil praktek pemesinan berdasarkan latar belakang masalah seperti diuraikan diatas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman dalam membaca gambar 2. Kurang lengkapnya sarana dan prasarana sekolah 3. Keterbatasan jam praktik

4. Tingkat penguasaan siswa dalam menggunakan permesinan.


(14)

Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang berbeda-beda, dan melihat banyaknya permasalahan yang muncul, maka peneliti membuat batasan-batasan yang akan diteliti yakni sebagai berikut:

Peneliti memfokuskan peneliti pada faktor internal dari siswa yaitu kemampuan siswa dalam membaca dan memahami gambar teknik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah seperti disebutkan diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kemampuan Membaca Gambar Teknik siswa dengan Hasil Praktek Pemesinan Siswa Tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Mesin Perkakas di SMK Negeri IPercut SeiTuan Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini merupakan sasaran yang akan dicapai dalam melakukan suatu kegiatan yang telah dirumuskan, adapun tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui besarnya hubungan antara Kemampuan Membaca Gambar Teknik Siswa dengan Hasil Praktek Pemesinan Siswa Tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Mesin Perkakas di SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2011/2012.


(15)

Dari hasil penemuan-penemuan dilapangan nantinya, diharapkan dapat diambil beberapa manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak SMK untuk lebih memperhatikan kualitashasil praktek pemesinan siswa dimasa yang akan datang.

2. Sebagai bahan masukan bagi siswa jurusan Teknik Mesin untuk dapat lebih baik dalam membaca gambar teknik, menguasai penggunaan mesin dan memperbaiki hasil praktik.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan/khasanah ilmu baik untuk Peneliti dan pemerhati dunia pendidikan dalam mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas suatu hasil produksi pemesinan siswa.


(16)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pertama, Hubungan Kemampuan Membaca Gambar dari Siswa Kelas X SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/ 2012 adalah cenderung cukup.

Kedua, Prestasi Belajar Gambar Teknik dari Siswa kelas X SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/ 2012 adalah berada dalam kategori lulus baik.

Ketiga, terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kemampuan Membaca Gambar dengan Hasil praktik permesinan siswa kelas X SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/ 2012 dengan rxy = 0,622.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, diberikan implikasi penelitian sebagai berikut :

Pertama, semakin tinggi kemampuan siswa dalam berprestasi khususnya dalam bidang gambar teknik maka semakin tinggi pula prestasi siswa dalam kemampuan berpraktik. Hal ini mennjukan bahwa kemampuan membaca gambar memberikan pengaruh trhadap peningkatan siswa dalam hal praktik.

Kedua, dengan adanya hubungan antar kemampan membaca gambar dengan hasil praktik permesinan siswa SMK Neger I Percut Sei Tuan, maka untuk lebih


(17)

meningkatkan kemampuan siswa mereka hendaknya siswa perlu mendapat motivasi yang lebih banyak lagi dari semua pihak sehingga mereka akan lebih giat lagi dalam berprestasi.

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian di atasmaka dilanjutkan saran – saran sebagai berikut :

Pertama, dengan adanya 7 (tujuh) siswa (12%) yang mempunyai kemampuan membaca gambar yang katergori sedang, maka untuk meningkatkan minat dan bakat siswa agar lebih berprestasi hendaknya pihak pengelola sekolah SMK perlu memperhatikan dan memberikan dorongan kepada siswa serta memberikan gambaran – gambaran atau masukan tentang pentingnya berprestasi demi masa depan.

Kedua, dengan adanya sekitar 37 siswa (62%) siswa yang mempunyai prestasi belajar pada kategori lulus baik dan tidak lulus, maka untuk meningkatkan prestasi belajar gambar teknik, disarankan agar siswa lebih meningkatkan kemampuan belajarnya dan semakin giat serta rajin belajar dengan tekun.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara

: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Muhammad (1987) menterjemahkanbahwakemampuanberasaldari kata mampu yang berartisanggupmelakukansesuatu.

Arijo (1991) mengatakanbahwapenguasaanmenunjukkanhasil yang dicapaiseseorangmalaluiperbuatanbelajar yang diperolehdalambentuktingkahlaku yang nyatadanbaru.

Bloom, S.B. 1996. Taxonomy of educational objectives. The Classification of

educational. Handbook I : coqnitive domain. (editor : Engelhart, Furst,

Hill, Krathwohl). New york dan London : Longman.

Budiningsih, asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto (2003), mengemukakanbahwahasilmerupakanwujuddariusaha.

Gagne, Briggs, Robert M & Driscoll, Marcy P. 1989. Essential of Learning for

Instruction. New Jersey : Pretince Hall.

Hadjar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam

Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Harsoekoesoemo, Darmawan. 2004. Pengantar peranjang Teknik (Perancang

Produk). Bandung : ITB.

Panjaitan.M.Pd, Dr. Keysar. 2010. Merancang Butir Soal dan Instrumen untuk

Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah.

Panjaitan, Prof.Dr. Binsar, Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd. 2012. Operasional


(19)

Poespa (2000), mengungkapkanbahwagambaradalahcarapengungkapan ide-ide ataugagasan-gagasan yang paling efektif.

Purwanto (2001) menjelaskanbahwagambarteknikadalahgambar yang dibuatdenganmeggunakancara-cara, ketentuan-ketentuandanaturan-aturan yang telahdisepakatiolehparaahliteknik.

Berg, H.van den, H.H. Gijzels, Ing. 1979. Menggambar Dan Membaca Gambar

Mesin. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.

Mursid, R. Selamat Triono. 1999. Menggambar Teknik. Medan : KPTK

Poerwadarminta. 1983. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Riduan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabet.

Riadi. S & Mursyid. 2001. Buku Panduan Praktikum Teknologi Permesinan I. UNIMED.

Sato, Takeshi. Sugiharto hartanto.2003. menggambar Mesin Menurut Standart

ISO. Jakarta : Prandya Paramita.

Siagian, rekha. 2006. Hubungan Kretifitas dan Kemampuan Membaca Gambar

Teknik Mesin dengan Hasil Praktek Permesinan Siswa Tingkat II Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Teladan Medan T.A 2005/2006.

Medan: FT UNIMED.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Bandung Tarsito.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suharsimi (1997) kemampuansamadengankompetensi yang harusmemilikitigakriteriayaitupengetahuan, penampilandanhasil.

SuclanYasin (1988), kuasaberarikesanggupanmembuatsuatu yang mampu, bisa, sanggupberbuat.


(20)

Tarigan (1994) menyatakan “membacaadalahsuatumetode yang

dapatdipergunakanuntukberkomunikasidengandirikitasendiridankadang-kadangdengan orang lainyaituberkomunikasimakna yang terkandungatautersiratpada lambing-lambangtertulis.”

Undang-undang No.20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 15. Depdiknas.


(1)

Dari hasil penemuan-penemuan dilapangan nantinya, diharapkan dapat diambil beberapa manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak SMK untuk lebih memperhatikan kualitashasil praktek pemesinan siswa dimasa yang akan datang.

2. Sebagai bahan masukan bagi siswa jurusan Teknik Mesin untuk dapat lebih baik dalam membaca gambar teknik, menguasai penggunaan mesin dan memperbaiki hasil praktik.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan/khasanah ilmu baik untuk Peneliti dan pemerhati dunia pendidikan dalam mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas suatu hasil produksi pemesinan siswa.


(2)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pertama, Hubungan Kemampuan Membaca Gambar dari Siswa Kelas X SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/ 2012 adalah cenderung cukup.

Kedua, Prestasi Belajar Gambar Teknik dari Siswa kelas X SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/ 2012 adalah berada dalam kategori lulus baik.

Ketiga, terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kemampuan Membaca Gambar dengan Hasil praktik permesinan siswa kelas X SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/ 2012 dengan rxy = 0,622.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, diberikan implikasi penelitian sebagai berikut :

Pertama, semakin tinggi kemampuan siswa dalam berprestasi khususnya dalam bidang gambar teknik maka semakin tinggi pula prestasi siswa dalam kemampuan berpraktik. Hal ini mennjukan bahwa kemampuan membaca gambar memberikan pengaruh trhadap peningkatan siswa dalam hal praktik.

Kedua, dengan adanya hubungan antar kemampan membaca gambar dengan hasil praktik permesinan siswa SMK Neger I Percut Sei Tuan, maka untuk lebih


(3)

meningkatkan kemampuan siswa mereka hendaknya siswa perlu mendapat motivasi yang lebih banyak lagi dari semua pihak sehingga mereka akan lebih giat lagi dalam berprestasi.

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian di atasmaka dilanjutkan saran – saran sebagai berikut :

Pertama, dengan adanya 7 (tujuh) siswa (12%) yang mempunyai kemampuan membaca gambar yang katergori sedang, maka untuk meningkatkan minat dan bakat siswa agar lebih berprestasi hendaknya pihak pengelola sekolah SMK perlu memperhatikan dan memberikan dorongan kepada siswa serta memberikan gambaran – gambaran atau masukan tentang pentingnya berprestasi demi masa depan.

Kedua, dengan adanya sekitar 37 siswa (62%) siswa yang mempunyai prestasi belajar pada kategori lulus baik dan tidak lulus, maka untuk meningkatkan prestasi belajar gambar teknik, disarankan agar siswa lebih meningkatkan kemampuan belajarnya dan semakin giat serta rajin belajar dengan tekun.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara

: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Muhammad (1987) menterjemahkanbahwakemampuanberasaldari kata mampu yang berartisanggupmelakukansesuatu.

Arijo (1991) mengatakanbahwapenguasaanmenunjukkanhasil yang

dicapaiseseorangmalaluiperbuatanbelajar yang

diperolehdalambentuktingkahlaku yang nyatadanbaru.

Bloom, S.B. 1996. Taxonomy of educational objectives. The Classification of educational. Handbook I : coqnitive domain. (editor : Engelhart, Furst, Hill, Krathwohl). New york dan London : Longman.

Budiningsih, asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto (2003), mengemukakanbahwahasilmerupakanwujuddariusaha.

Gagne, Briggs, Robert M & Driscoll, Marcy P. 1989. Essential of Learning for Instruction. New Jersey : Pretince Hall.

Hadjar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Harsoekoesoemo, Darmawan. 2004. Pengantar peranjang Teknik (Perancang Produk). Bandung : ITB.

Panjaitan.M.Pd, Dr. Keysar. 2010. Merancang Butir Soal dan Instrumen untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah.

Panjaitan, Prof.Dr. Binsar, Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd. 2012. Operasional Prosedur Penelitian. Medan : Penerbit Poda.


(5)

Poespa (2000), mengungkapkanbahwagambaradalahcarapengungkapan ide-ide ataugagasan-gagasan yang paling efektif.

Purwanto (2001) menjelaskanbahwagambarteknikadalahgambar yang dibuatdenganmeggunakancara-cara, ketentuan-ketentuandanaturan-aturan yang telahdisepakatiolehparaahliteknik.

Berg, H.van den, H.H. Gijzels, Ing. 1979. Menggambar Dan Membaca Gambar Mesin. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.

Mursid, R. Selamat Triono. 1999. Menggambar Teknik. Medan : KPTK

Poerwadarminta. 1983. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Riduan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabet.

Riadi. S & Mursyid. 2001. Buku Panduan Praktikum Teknologi Permesinan I. UNIMED.

Sato, Takeshi. Sugiharto hartanto.2003. menggambar Mesin Menurut Standart ISO. Jakarta : Prandya Paramita.

Siagian, rekha. 2006. Hubungan Kretifitas dan Kemampuan Membaca Gambar Teknik Mesin dengan Hasil Praktek Permesinan Siswa Tingkat II Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Teladan Medan T.A 2005/2006. Medan: FT UNIMED.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Bandung Tarsito.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suharsimi (1997) kemampuansamadengankompetensi yang harusmemilikitigakriteriayaitupengetahuan, penampilandanhasil.

SuclanYasin (1988), kuasaberarikesanggupanmembuatsuatu yang mampu, bisa, sanggupberbuat.


(6)

Tarigan (1994) menyatakan “membacaadalahsuatumetode yang dapatdipergunakanuntukberkomunikasidengandirikitasendiridankadang-kadangdengan orang lainyaituberkomunikasimakna yang terkandungatautersiratpada lambing-lambangtertulis.”

Undang-undang No.20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 15. Depdiknas.