PENGARDAN UK Pengaruh Tenure, Reputasi Auditor, Disclosure, Ukuran Perusahaan Opini Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2009-2011).

PENGAR
RUH TEN
NURE, RE
EPUTASI AUDITOR
A
R, DISCLO
OSURE
DAN UK
KURAN PERUSAH
P
HAAN TER
RHADAP
P PENERIMAAN
OPIINI AUDIIT GOING
G CONCER
RN
(Studii Empiris pada Peru
usahaan Manufaktu
M
ur yang Liisting
di BEI taahun 2009 – 2011)


Nask
kah Publik
kasi
Diajukan Untuk
U
Memeenuhi Tugass Dan Syaratt-Syarat Gunna Memperolleh Gelar
Sarjana Ek
konomi Proggram Studi Akuntansi
A
paada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Unniversitas M
Muhammadiyyah Surakartaa

Diisusun Oleh
h:
RENII DIANAW
WATI
B 200 090 2336


FAKU
ULTAS EK
KONOMI DA
AN BISNIS JURUSAN
N AKUNTA
ANSI
UNIVERSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURA
AKARTA
2013

HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul

:

PENGARUH TE NARE, REP UTASI AUDITOR,'ISCIO,S URE DAN
UKURAN PERUSAHAAN TER}IADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT
GOING OONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yangListing dt

BEI Tahun 2009-2011)

Yang ditulis oleh:

RENI DIANAWATI
8200 tj90236

Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi
syarat untuk diterima.

Surakarta, Juli 2013
Pembimbing

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yah Surakata

\i-.-'-\r-.

affi


'\&i,

ono, S.8., M.SD

i..
,t.

-t

!

PENGARUH TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN
OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing
di BEI tahun 2009 – 2011)

RENI DIANAWATI
B 200 090 236


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh tenure, reputasi
auditor, disclosure dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audi going
concern. Sampel yang digunakan adalah seluruh auditee manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2009-2011 yaitu sebanyak 442 dipilih menggunakan
metode purposive sampling, sebanyak 12 perusahaan manufaktur. Alat analisis
regresi logistik sebagai pengujian hipotesis.
Hasil penelitian diperoleh bahwa reputasi auditor mempengaruhi
dikeluarkannya opini audit going concern pada perusahaan manufaktur,
sedangkan tenure, disclosure dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi
dikeluarkannya opini audit going concern pada perusahaan manufaktur.
Kata kunci: tenure, reputasi auditor, disclosure, ukuran perusahaan, opini audit
going concern

PENDAHULUAN
Banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh

perusahaan besar seperti Enron, Worlcom, Xerox dan lain-lain yang pada
akhirnya bangkrut, menyebabkan profesi akuntan publik banyak mendapat
kritikan (Januarti, 2008). Salah satu yang menjadi perhatian adalah masalah
kelangsungan hidup (going concern). Pertanyaan muncul bagaimana sebuah
perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian bisa mengalami
kebangkrutan, hal ini menyebabkan profesi akuntan banyak mendapat kritikan
karena auditor dianggap memberikan informasi yang salah.
Keraguan mengenai kelangsungan hidup suatu perusahaan maka auditor
perlu mengungkapkan dalam laporan opini audit (Going Concern Audit Report)
dimana auditor diizinkan untuk memilih apakah akan mengeluarkan unqualified
modified report atau disclaimer opinion. Keraguan yang besar tentang
kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going
concern) merupakan keadaan yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf
penjelasan dalam laporan audit walaupun tidak mempengaruhi pendapat wajar
tanpa pengecualian ( Setyowati, 2009).
Muther (1985) dalam Januarti (2008) mengemukakan kriteria perusahaan
akan menerima opini going concern apabila mempunyai masalah pendapatan,
reorganisasi, ketidakmampuan dalam membayar bunga, menerima opini going
concern pada tahun sebelumnya, dalam proses likuidasi, modal negatif, arus kas
negatif, pendapatan operasi negatif, dua sampai dengan tiga tahun berturut-turut

rugi, laba ditahan negatif. Permasalahan going concern seharusnya diberikan
auditor dan dimasukan dalam opini audit yang diterbitkan jika terdapat indikasi
kebangkrutan (Muttaqin dan Darsono, 2012, akan tetapi memberikan opini going
concern bukan sesuatu yang mudah, auditor mengalami dilema moral dan etika
dalam memberikan going concern. Penyebabnya adalah adanya hipotesis selffulfilling prophecy yang menyatakan bahwa apabila auditor memberikan opini
going concern, maka perusahaan akan lebih cepat bangkrut karena banyak
investor yang membatalkan investasinya atau kreditor yang menarik dananya.
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan pengaruh tenure, reputasi
auditor, disclosure dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going
concern.
Berdasarkan pada uraian diatas maka peneliti mengambil judul penelitian:
“Pengaruh Tenure, Reputasi Auditor, Disclosure dan Ukuran Perusahaan
terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern” (Studi empiris pada
perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2009 – 2011).

TINJAUAN PUSTAKA
Teori Keagenan
Teori keagenan (agency theory) merupakan basis teori yang mendasari
praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari
sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip

utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi
wewenang (prinsipal) yaitu pemilik dengan pihak yang menerima wewenang
(agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama yang disebut ”nexus of
contract” Jensen dan Meckling (1976) dalam januarti (2009).
Perbedaan “kepentingan ekonomis” ini bisa saja disebabkan ataupun
menyebabkan timbulnya informasi asimetri (kesenjangan informasi) antara
pemegang saham (stakeholders) dan organisasi. Diskripsi bahwa manajer adalah
agen bagi para pemegang saham atau dewan direksi adalah benar sesuai teori
agensi. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan sebagai orang ekonomi rasional
dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi. Hal ini dapat memicu
terjadinya konflik keagenan. Dalam kaitan teori agensi dengan penerimaan opini
audit going concern, agen mempunyai tugas dalam menjalankan perusahaan dan
menghasilkan laporan keuangan bentuk dari pertanggungjawaban manajemen.
Laporan keuangan ini yang akan menunjukkan keadaan keuangan perusahaan dan
digunakan oleh prinsipal sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Dari laporan
keuangan ini dapat dilihat seberapa besar tingkat likuiditas, ukuran perusahaan
dan disclosure perusahaan yang dihasilkan perusahaan (Sari, 2012). Agen sebagai
pihak yang menghasilkan laporan keuangan memiliki keinginan untuk
mengoptimalisasi kepentingannya, sehingga kemungkinan agen melakukan
manipulasi data atas kondisi perusahaan tersebut.

Pihak ketiga yang bersifat independen sangat dibutuhkan sebagai mediator
antara dua kepentingan. Auditor merupakan pihak independen yang menjembatani
hubungan antara prinsipal dan agen. Auditor harus menjadi pihak yang
independen yang tidak terpengaruh dengan tenure (lama perikatan audit klien
dengan auditor. Hasil pengawasan yang dilakukan auditor adalah penerimaan
opini kewajaran dalam laporan keuangan perusahaan dan pengungkapan
kemampuan perusahaan dalam kelangsungan hidupnya (going concern).
Opini Audit
Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat. Laporan auditor bentuk baku terdiri dari tiga
paragraf yakni paragraf pengantar (introduction paragraph), paragraf lingkup
audit (scope paragraph), dan paragraf pendapat (opinion paragraph) (Mulyadi,
2009 :19).. Terdapat lima jenis pendapat auditor menurut (Mulyadi, 2009:19)

yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan bahasa penjelas, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak
wajar dan tidak memberikan pendapat.
Tenure
Tenure merupakan jumlah tahun dimana KAP melakukan perikatan audit
pada perusahaan yang sama ( Muttaqin dan Sudarno, 2012). Peraturan Menteri

Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik disebutkan
bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas
dilakukan oleh KAP paling lama enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
akuntan publik paling lama tiga tahun buku berturut-turut. KAP dan akuntan
publik tersebut dapat menerima kembali jasa audit umum setelah satu tahun tidak
mengaudit klien tersebut. Semakin lama hubungan penugasan KAP oleh
perusahaan, dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap tingkat independensi dari
KAP tersebut.
Reputasi Auditor
Reputasi auditor merupakan suatu prestasi dan kepercayaan publik yang
disandang oleh auditor atas nama besar yang dimiliki oleah auditor tersebut
(Fanny dan Saputra, 2005). Kantor Akuntan Publik adalah badan usaha yang telah
mendapatkan izin dari Menteri sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam
memberikan jasanya (PMK NOMOR: 17/PMK.01/2008). KAP the big four
dianggap lebih memiliki kemampuan dalam mengaudit lebih baik dari pada KAP
non the big four. KAP the big four beserta afiliasinya terdiri atas :
1. Ernst & Young berafiliasi dengan KAP Purwantono, Suherman dan Sanjaja.
2. Deloitte Touche Tohmatsu berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio.
3. KPMG berafiliasi dengan KAP Sidharta dan Widjaja.
4. Price Waterhouse Coopers berafiliasi dengan KAP Tanudiredja, Wibisana dan

Rekan.
Disclosure
Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau menyembunyikan.
Apabila dikaitkan dengan data, disclosure berarti memberikan data yang
bermanfaat kepada pihak yang memerlukan.
Kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi perusahaan publik telah
diatur oleh pemerintah dalam Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP-431/BL/2012 Peraturan Nomor X.K.6.
Dalam menentukan tingkat pengungkapan yang dilakukan perusahaan digunakan
rumus sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam berbagai proksi antara lain
total aset, penjualan dan kapitalisasi pasar. Proksi yang digunakan adalah total
aset. Total aset dipilih karena nilai yang dimiliki relatif lebih stabil dibadingkan
dengan proksi lain (Sudarmadji dan Sularto, 2007 dalam Sari, 2012).

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh tenure, reputasi auditor, disclosure dan ukuran perusahaan terhadap
dikeluarkannya opini going conceren oleh auditor pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi dan Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi yang
digunakan adalah seluruh auditee manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2011 yaitu sebanyak 442 perusahaan. Pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling sebanyak 12 perusahaan.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan data laporan
keuangan auditan dari BEI pada tahun 2009, 2010 dan 2011 yang diunduh melalui
www.idx.co.id.
Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Variabel dependen dalam penelitian ini opini audit going ,diukur dengan
menggunakan variabel dummy. Opini audit going concern diberi kode 1,
sedangkan yang termasuk dalam opini audit non going concern (opini wajar tanpa
pengecualian) diberi kode 0.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a. Tenure
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan selama tiga
tahun dari tahun 2009 sampai dengan 2011 dengan nilai minimum 1 dan
maksimum 3, 1 artinya adalah 1 kali perikatan atau 1 tahun, 2 artinya 2 kali
perikatan atau 2 tahun, 3 artinya adalah 3 kali perikatan atau 3 tahun.
Berdasarkan keputusan menteri keuangan No:17/PMK.01/2008 tentang jasa

akuntan publik dan Peraturan Ketua BAPEPAM No Kep-310/BL/2008, KAP
paling lama enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik
paling lama tiga tahun buku berturut-turut.
b. Reputasi Auditor
Reputasi auditor merupakan suatu kepercayaan atau prestasi publik
yang disandang oleh auditor atas nama besar yang dimiliki oleh auditor
tersebut (Fanny dan Saputra, 2005). Variabel ini diukur dengan menggunakan
variabel dummy. Peneliti memberikan nilai 1 jika KAP tersebut termasuk
dalam the big four, dan 0 jika tidak termasuk dalam the big four accounting
firm.
c. Disclosure / pengungkapan 

Disclosure adalah tingkat pengungkapan atas informasi yang
diberikan sebagai lampiran pada laporan keuangan perusahaan, dalam bentuk
catatan kaki ataupun tambahan (Tanor, 2009 dalam Sari, 2012). Variabel ini
dihitung dengan menggunakan indeks yang telah diatur dalam Keputusan
BAPEPAM Nomor: KEP-431/BL/2012 Peraturan Nomor X.K.6 .

d. Ukuran perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan adalah kondisi keuangan yang dimiliki oleh
perusahaan. Proksi yang digunakan dalam menilai kondisi keuangan
perusahaan adalah total aset yang dimiliki.
Ukuran Perusahaan = Natural Log dari total aset
Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
adalah sebagai berikut:
GC = α + β1TENURE + β2REPUTATION + β3DISCLOSURE + β4SIZE+ ε
Keterangan:
GC (opini going concern) : 1 bila opini going concern, dan 0 untuk non going
concern.
α
: Konstanta
β1- β4
: Koefisien Regresi
TENURE
: Lama hubungan klien dengan Kantor Akuntan
Publik dengan nilai minimum 1 dan maksimum 3
REPUTATION
: Reputasi auditor (KAP), 1 bila big four, dan 0 bila
non big four.
DISCLOSURE
: Tingkat pengungkapan
SIZE
: Ukuran perusahaan yang diukur dengan natural log
aset total
ε
: Residual

Langkah-langkah pengujiannya yaitu: analisis data dilakukan dengan
menilai kelayakan model regresi, menganalisa koefisien determinasi,
menganalisis daya klasifikas model regersi masing-masing kelompok, menguji
koefisien regresi.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pengujian Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Setelah keseluruhan variabel bebas dimasukkan ke dalam model -2 Log
Likelihood memperlihatkan angka 39,631 atau terjadi penurunan nilai -2 Log
Likelihood sebesar 47,094. Penurunan nilai -2LL ini dapat diartikan bahwa
penambahan variabel bebas ke dalam model dapat memperbaiki model fit serta
menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model
penelitian sudah fit.
Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi diperoleh nilai
Nagelkarke R Square adalah sebesar 0,257 yang berarti variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 25,7%,
sisanya sebesar 74,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model
penelitian.
Pengujian Kelayakan Model Regresi Logistik
Hasil pengujian Hosmer and Lemeshow Test menunjukkan bahwa nilai
Chi-square sebesar 1,394 dengan p= 0,986. Dengan probabilitas signifikansi
sebesar 0,986, nilai signifikansi jauh lebih besar dari pada 0,05, maka H0 tidak
dapat ditolak (diterima).
Matriks Klasifikasi
Kekuatan model regresi dalam memprediksi penerimaan opini audit going
concern (GCAO) adalah sebesar 82,6%, yaitu dari total 23 sampel yang
menerima opini audit going concern, sejumlah 19 sampel mampu diprediksi oleh
model regresi yang diajukan. Sedangkan kekuatan prediksi dari model untuk
sampel yang menerima opini audit non going concern(NGCAO) adalah sebesar
46,2%, yaitu dari total 13 sampel yang menerima opini audit non going concern,
diperoleh 7 sampel yang mampu diprediksi memperoleh opini audit non going
concern. Sedangkan ketepatan prediksi secara keseluruhan model ini adalah
sebesar 69,4%.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa koefisien dari
tenure adalah -0,305 dengan nilai signifikansi 0,569. Oleh karena hasil
perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansinya > 0,05; maka H1 ditolak,
artinya tenure tidak mempengaruhi dikeluarkannya opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa koefisien dari
reputasi auditor sebesar -2,030 dengan nilai signifikansi 0,037. Oleh karena hasil
perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansinya < 0,05; maka H2 diterima,

artinya reputasi auditor mempengaruhi dikeluarkannya opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa koefisien dari
disclosure adalah sebesar 5,015 dengan nilai signifikansi 0,601. Oleh karena hasil
perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansinya > 0,05; maka H3 ditolak,
artinya disclosure tidak mempengaruhi dikeluarkannya opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa koefisien dari
ukuran perusahaan adalah sebesar 0,307dengan nilai signifikansi 0,357. Oleh
karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansinya > 0,05; maka
H4 ditolak, artinya ukuran perusahaan tidak mempengaruhi dikeluarkannya opini
audit going concern pada perusahaan manufaktur.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh tenure, reputasi auditor,
disclosure dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2009–2011 dapat ditarik
kesimpulan:
1. Tenure tidak mempengaruhi dikeluarkannya opini audit going concern pada
perusahaan manufaktur. Hasil regresi logistik diproleh nilai signifikansi 0,569
ditolak pada taraf signifikansi 0,05 (>0,05). Auditor akan tetap mengeluarkan
opini audit
going concern
kepada perusahaan yang diragukan
kemampuannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usaha tanpa
memperdulikan kehilangan fee audit yang akan diterima di masa mendatang.
2. Reputasi auditor mempengaruhi dikeluarkannya opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur. Hasil regresi logistik diperoleh nilai signifikansi
0,037 diterima pada taraf signifikansi 0,05 (0,05). Pengungkapan yang terlalu
luas tidak memiliki kesan baik dan diartikan sebagai penyajian yang
berlebihan.
4. Ukuran perusahaan tidak mempengaruhi dikeluarkannya opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur. Hasil regresi logistik diperoleh nilai signifikansi 0,357
ditolak pada taraf signifikansi 0,05 (>0,05). Pertumbuhan aset tidak diikuti dengan
kemampuan auditee dalam meningkatkan saldonya, artinya KAP dalam

melaksanakan auditing tidak terpengaruh terhadap ukuran perusahaan yang mengkin
memberi fee yang lebih besar dibanding perusahaan kecil.

Saran
Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Penambahan proksi ukuran KAP ( The Big Four dan Non The Big Four) dan (
The Big Six dan Non The Big Six) mungkin akan menambahkan pengaruh
signifikansi dari kualitas audit, dengan ukuran KAP, maka auditor menjadi
tidak diragukan kemampuannya menjalankan tugas.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan tahun pengamatan
3. Memperluas sampel penelitian pada perusahaan manufaktur, perbankan,
transportasi dan lain sebagainya.
4. Pada penelitian selanjutnya, bisa memasukkan variabel keuangan dan non
keuangan lainnya serta variabel dari faktor kondisi pasar. 

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Irtani Retno dan Darsono.2012. ”Pengaruh Faktor Keuangan Dan Non
Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern’’.
Diponegoro Journal Of Accounting,vol. 1 No.2:1-10.
BAPEPAM-LK. 2008. Keputusan Nomor: Kep-310/BL/2008: Independensi
Akuntan yang Memberikan Jasa di Pasar Modal. www
bapepam.go.id.Diakses pada tanggal 20 April 2013 pukul 13.45 WIB.
Fanny, M dan Saputra, S. 2005. “Opini Audit Going Concern: Kajian
Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, pertumbuhan Perusahaan
dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten BEI)”. SNA
V111.2005.
Fitrianasari, Ella, dan Indira Januarti. 2008. “Analisis rasio keuangan dan rasio
keuangan yang mempengaruhi auditor dalam memberikan opini going
concern pada auditee (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEJ tahun 2000-2005).” Jurnal Maksi UNDIP, Vol. 8 No. 1:
pp. 43-58.
Ghozali. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”.
Semarang. UNDIP.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Jakarta:
Salemba empat.
Januarti, I., 2008. “Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,
kepemillikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Going Concern.”
Paper disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi XII.
Junaidi dan Jogiyanto Hartono.(2010)”Faktor Non Keuangan Pada Opini Going
Concern”. SNA 13, Purwokerto.
Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Keuangan Auditan Beserta Laporan
Auditor Independen. 2009-2011. www.idx.co.id.Diakses tanggal 2 Juni
2013 pukul 23:15 WIB.
Mulyadi. 2009. “Auditing”. Salemba Empat. Jakarta
Muttaqin, Nuri Ariffandita dan Sudarno.(2012).”Analisis Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi

Empiris Pada Peusahaan Manufaktur di BEI Tahun
’’Diponegoro Journal Of Accounting,vol. 1 No.2: 1-13.

2008-2010).”

Rudyawan, Arry Pratama dan I Dewa Nyoman Badera. 2009. ”Opini Audit Going
Concern:Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan ,
Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, Dan Reputasi Auditor.” Jurnal
Akuntansi Dan Bisnis,Vol.4,NO 2:129-138.
Santoso, Arga fajar.2007. ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern,”JAAI.Vol. 11
No. 2.
Sari, Kumala. 2012. “Analisis Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor,
Disclosure, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Penerimaan
Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Listing di BEI tahun 2005 – 2010). Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas
Diponegoro.
Semarang.
http:www.eprints.undip.ac.id.Diakses tanggal 22 April pukul 22:23.
Sekaran, Uma. 2006. “ Metode Penelitian Untuk Bisnis “. Jakarta:Salemba Empat.
Setyowati. 2009 . “Strategi Manajemen Sebagai Faktor Migasi Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern”. Disertasi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro. Semarang.
Siahaan, Martha HS. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Susanto, Yulius Kurnia. 2009. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan
Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor
Manufaktur,”Jurnal Bisnis Dan Akuntansi,Vol.11No.3:155-163.
Suwardjono. 2008 . “ Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi
Ketiga”. BPFE Yogjakarta. Jogjakarta.
Warnida. 2011.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going
Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI).”Jurnal
Kuntansi & Manajemen,Vol. 6 No.1 : 30-43.
www.google.com. KAP BIG FOUR. Diakses pada 2 Januari 2013 pukul 16:19
WIB.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

Pengaruh Audit Tenure, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Disclosure terhadap Opini Audit Going Concern Perusahaan Tambang dan Agriculture yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014

1 32 109

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

0 1 16

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

1 2 20

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Ukuran Perusahaan Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Ukuran Perusahaan Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 2 8

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Ukuran Perusahaan Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada

0 3 19

PENGARDAN UK Pengaruh Tenure, Reputasi Auditor, Disclosure, Ukuran Perusahaan Opini Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2009-2011).

0 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Tenure, Reputasi Auditor, Disclosure, Ukuran Perusahaan Opini Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2009-2011).

0 1 7