PERBEDAAN KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK DAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI PENDIDIK BERDASARKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KECAMATAN SIMANINDO.

(1)

PERBEDAAN KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK DAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI PENDIDIK

BERDASARKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KECAMATAN SIMANINDO

OLEH :

MANARIUR PIR TONDI S NIM. 508121041

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

ABSTRAK

Manariur Pir Tondi S.508121041. Perbedaan Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dan yang Belum Bersertifikasi Pendidik Berdasarkan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Kecamatan Simanindo. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja guru yang sudah disertifikasi dan yang belum disertifikasi di SMK Kecamatan Simanindo yang terdiri dari 2 Sekolah sebanyak 44 Guru dengan jumlah sampel Sebanyak 42 orang guru.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif uji-t untuk mengetahui perbedaan antara Kinerja Guru bersertifikasi dan Guru yang belum Sertifikasi di Sekolah Menengah Kejuruan di Kecamatan Simanindo yang berjumlah 44 orang dengan sampel sebanyak 42 orang.

Untuk mendapatkan data Kinerja Guru Bersertifikasi dan Guru non Sertifikasi dijaring dengan menggunakan rata-rata nilai kelas mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing Guru dan dari kuisoner untuk mengetahui persepsi siswa tentang kinerja guru pada kompetensi professional,pedagogik,sosial dan kepribadian.. Hasil analisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini diperoleh bahwa nilai thitung = 4,587 dan ttabel = 2,021 dari daftar distribusi t untuk α = 0,05 dan db = 11 + 31 – 2 = 40. Dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel maka thitung > ttabel = 4,587 > 2,021, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis nihil (H0) yang berbunyi “ tidak ada perbedaan kinerja guru bersertifikasi pendidik dan guru yang belum bersertifikasi pendidik di sekolah menengah pertama di kecamatan Simanindo”. Ditolak dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ada perbedaan kinerja guru bersertifikasi pendidik dan guru yang belum bersertifikasi pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan di Kecamatan Simanindo” diterima.

Kata Kunci : Kinerja Guru Bersertifikasi, Guru Belum Bersertifikasi, SMK Kecamatan Simanindo, rata-rata nilai kelas.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun judul skripsi ini adalah“ Perbedaan Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dan yang belum Bersertifikasi Pendidik Berdasarkan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Kecamatan Simanindo”. disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin.

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan FT UNIMED.

2. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin UNIMED

3. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku ketua prodi Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

4. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

5. Bapak Drs. Yuniarto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dalam penulisan skripsi ini dengan sabar.

6. Bapak P. Gultom selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Simanindo, Kecamatan Simanindo.


(5)

v

7. Bapak P. Panjaitan selaku Kepala Sekolah SMK SW HKBP Ambarita, Kecamatan Simanindo.

8. Orang tua penulis yang tercinta U. Sidabutar dan R. br Ambarita dan untuk abang saya Henson Sidabutar, Tua Sidabutar dan seluruh keluarga yang turut membantu penulis semasa kuliah maupun dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat seperjuangan Evan, Zoeel, Benny, Bernad, Karmel, Baginda, Frianto, Marsinar, Sofianto, Ali Gerland S.Pd, Junaidi S.Pd, Borisman Vici Siahaan S.Pd, dan seluruh teman-teman Jurusan Teknik Mesin UNIMED Stambuk 2008.

10. Teman spesial saya Denti Eria Simanjuntak, yang tanpa lelah memberikan dukungan dan dorongan selama penulisan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2013 Penulis,

Manariur Pir Tondi S NIM. 508121041


(6)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Guru ... 9

2. Sertifikasi Guru ... 11

3. Kinerja Guru... 19

4 Kompetensi Guru. ... 23

5. Hasil Belajar Siswa ... 33

B. Kerangka Berpikir ... 40

C. Hipotesis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... 43

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

1.Populasi ... 43


(7)

vii

C. Metode Penelitian... 44

D. Defenisi Operasional ... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 45

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 47

G. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 52

1.Deskripsi Umum Tentang Responden ... 52

B. Pengujian Hipotesis ... 55

C. Pembahasan Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61 DAFTAR LAMPIRAN


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Keadaan Populasi Penelitian ... 43

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Kinerja Guru Sertifikasi dan non Sertifikasi….. 46

Tabel 3.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kinerja Guru ... 47

Tabel 4.1. Penilaian Indikator Kinerja Guru ... 52

Tabel 4.2. Hasil Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi ... 53


(9)

ix

LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1 Angket Kinerja Guru ... 62

2. Lampiran 2 Lembar Jawaban ... 64

3. Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Kinerja Guru ... 65

4. Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Kinerja Guru... 67

5. Lampiran 5 Data Tabulasi Rata-Rata Nilai Siswa yang Diajari Guru Sertifikasi ... 70

6. Lampiran 6 Data Tabulasi Rata-Rata Nilai Siswa yang Diajari Guru Non-Sertifikasi ... 71

7. Lampiran 7 Perhitungan Simpangan baku (s) nilai Siswa yang diajar oleh Guru yang sudah Bersertifikasi ... 73

8. Lampiran 8 Perhitungan Simpangan baku (s) nilai siswa yang diajar oleh guru yang belum Bersertifikasi ... 74

9. Lampiran 9 Pengujian Hipotesis ... 75

10. Lampiran 10 Daftar Nama Guru yang telah Sertifikasi di SMK Kecamatan Simanindo ... 77

11. Lampiran 11 Daftar Nama Guru yang belum Sertifikasi di SMK Kecamatan Simanindo ... 78


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Guru sebagai personal yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dituntut untuk terus mengikuti berkembangnya konsep-konsep baru dalam dunia pengajaran tersebut.

Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan mempunyai posisi strategis maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya.

Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Pendidik atau guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut tidak dapat disangkal karena lembaga pendidikan formal adalah dunia


(11)

2

kehidupan guru. sebagian besar waktu guru ada di sekolah, sisanya ada di rumah dan di masyarakat (Djamarah, 2000).

Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, oleh sebab itu guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu kinerjanya.

Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik, sebagai ujung tombak, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Gunawan (1996) mengemukakan bahwa Guru merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran di kelas, maka peserta didik merupakan subjek yang terlibat langsung dalam proses untuk mencapai tujuan pendidikan.

Adapun tujuan pendidikan yang kita harapkan juga terdapat dalam Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:


(12)

3

Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Adapun tujuan pendidikan yang kita harapkan juga terdapat dalam Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Pasal 8 Tentang Guru dan Dosen, bahwa:

Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dalam mencapai tujuan yang dicanangkan seperti yang tertulis di atas, tidaklah mudah karena diperlukan lembaga – lembaga pendidikan yang berkualitas, seperti sekolah.

Tujuan pendidikan di sekolah lebih menitikberatkan di bidang pengembangan kemampuan kognitif, dalam kaitannya dalam meningkatkan kemampuan kognitif, sekolah harus mampu mempersiapkan peserta didik dengan kapasitas kemampuan yang maksimal untuk melewati jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, sekolah juga bertanggung jawab dalam bidang pengembangan kemampuan afektif dan psikomotorik peserta didik. Keberhasilan


(13)

4

sekolah dalam ketiga hal tersebut sangat ditentukan oleh berbagai factor seperti peserta didik, sarana dan prasarana, kurikulum, guru, pemerintah, dan masyarakat. Salah satu faktor yang memiliki peran sentral dalam menentukan tujuan sekolah adalah Guru. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pembelajaran, karena kualitas dan kuantitas pembelajaran ditentukan oleh kapasitas professional guru melalui kompetensi yang dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi social dan kompetensi kepribadian. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Prajudi Atmosudirdjo yang dikutip oleh Martinis Yamin dan Maisah (2010: 26) menyebutkan bahwa:

“Guru memiliki peran yang sangat besar dalam pendidikan, dipundaknya dibebani tanggung jawab atas mutu pendidikan”

Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Brandt dalam Supriadi (1998:4) yang menyatakan bahwa:

Hampir semua usaha reformasi dalam bidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum, dan penerapan metode mengajar yang baru, akhirnya tergantung pada guru. Tanpa guru yang menguasai materi dan strategi belajar mengajar, tanpa guru dapat mendorong siswanya untuk belajar sungguh-sungguh guna mencapai prestasi yang tinggi, maka segala upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

Kemampuan guru yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah kemampuan dalam mengelola materi ajar dan kemampuan dalam memilih pendekatan atau metode, media serta sumber belajar. Seorang guru dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru selaku pendidik mampu mendayagunakan metode serta pemilihan model yang tepat


(14)

5

dalam pengajaran (Djamarah, 2010). Berdasarkan pernyataan di atas, maka peran guru sangatlah penting didalam menunjang proses pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar-mengajar. Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional mengajar dan tingkat kesejahteraannya. Kebutuhan akan guru harusnya menjadi perhatian utama oleh pemerintah pusat dan daerah karena kebutuhan akan guru sangat besar dan mendesak dipenuhi.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh SM Reward (2011) di SMP N 1 Garoga menunjukkan Perbedaan Kinerja Guru bersertifikasi Pendidik dan Guru belum bersertifikasi Pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Kecamatan Garoga, kabupaten Tapanuli Utara yang dibuktikan dari analisis deskriptif uji beda yang diperoleh thitung = -4,10 < ttabel = -2,0252, sehingga diperoleh kesimpulan terdapat perbedaan kinerja guru bersertifikat pendidik dan yang belum bersertifikat pendidik bersadarkan hasil belajar siswa di SMP kecamatan Garoga. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Novi Fitrianingsih (2011) diperoleh thitung = 1,693 < ttabel = 1,734, sehingga didapat kesimpulan tidak ada perbedaaan kinerja guru sertifikasi dan guru non sertifikasi dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Se-Kecamatan Pecangaan Jepara. Penelitian tentang Kinerja Guru Sertifikasi dan yang non sertifikasi dilakukan oleh Baruningsih (2011) terdapat pengaruh sertifikasi profesi guru


(15)

6

terhadap kinerja guru akuntansi dan tidak ada perbedaan kinerja guru akuntansi di SMK se-Kabupaten Sragen yang bersertifikasi dan belum bersertifikasi. Hasil interpretasi skor menunjukkan bahwa sertifikasi profesi guru dalam kategori cukup optimal sebesar 35.22, kinerja guru akuntansi bersertifikasi sebesar 92.44 dalam kategori sangat optimal dan kinerja guru akuntansi belum bersertifikasi sebesar 90.65 dalam kategori sangat optimal.

Oleh karena itu juga, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Kinerja Guru yang bersertifikasi pendidik dan yang belum bersertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Kecamatan Simanindo, karena berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti, terdapat perbedaan jumlah Guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di Kecamatan Simanindo.

Berdasarkan data-data tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan kinerja guru bersertifikasi pendidik dan yang belum bersertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di SMK Kecamatan Simanindo.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas timbul beberapa permasalahan yang menarik untuk di teliti yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana Kinerja Guru Bersertifikasi di Kecamatan Simanindo? 2. Bagaimana Kinerja Guru belum Bersertifikasi di Kecamatan Simanindo? 3. Bagaimana Tingkat Hasil Belajar Siswa di Kecamatan Simanindo?

4. Adakah Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar oleh guru yang sudah bersertifikasi pendidik dan yang belum bersertifikasi?


(16)

7

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam Penelitian ini dibatasi hanya untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang diajar oleh Guru yang sudah bersertifikasi dan yang belum bersertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan di Kecamatan Simanindo. Kinerja Guru yang sudah sertifikasi diukur melalui nilai rata-rata mata pelajaran siswa yang diampunya, demikian juga dengan Kinerja Guru yang belum sertifikasi diukur melalui nilai rata-rata mata pelajaran siswa yang diampunya.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Kinerja Guru yang sudah disertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Kecamatan Simanindo?

2. Bagaimana Kinerja Guru yang belum disertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Kecamatan Simanindo?

3. Apakah ada Perbedaan Kinerja Guru yang sudah disertifikasi dan yang belum di sertifikasi berdasarkan hasil belajar siswa Pendidik di SMK Kecamatan Simanindo?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap:

1. Untuk mengetahui Kinerja Guru bersertifikasi pendidik di SMK Kecamatan Simanindo


(17)

8

2. Untuk mengetahui Kinerja Guru yang belum Bersertifikasi pendidik di SMK Kecamatan Simanindo

3. Untuk mengetahui apakah ada Perbedaan Kinerja Guru yang Sudah Sertifikasi Pendidik dan yang belum sertifikasi di SMK Kecamatan Simanindo

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan kepada Pemerintah didalam rekrutmen sertifikasi guru

2. Menambah Pengetahuan dan Pengalaman bagi Peneliti dalam menerapkan teori-teori penelitian pendidikan yang telah dipelajari di bangku kuliah 3. Sebagai bahan studi banding atau referensi ilmiah bagi penelitian-penelitian

yang relevan dikemudian hari dengan melibatkan variabel yang lebih kompleks.


(18)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengkategorian kinerja guru sertifikasi pada tabel diatas menunjukkan jika guru sertifikasi mayoritas memiliki kinerja yang baik sekali yaitu ditunjukkan sebanyak 17 siswa memilih baik sekali dan hanya sebanyak 3 siswa yang memilih kinerja yang baik.

2. Hasil pengkategorian kinerja guru non sertifikasi pada tabel diatas menunjukkan jika guru non sertifikasi mayoritas memiliki kinerja yang baik yaitu ditunjukkan sebanyak 15 siswa memilih baik sedangkan sebanyak 2 siswa yang memilih kinerja yang baik sekali dan hanya 3 siswa yang memilih cukup baik.

3. Ada perbedaan Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dan Guru belum Bersertifikasi Pendidik berdasarkan Hasil Belajar Siswa di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir yang dibuktikan dari analisis deskriptif uji beda yang diperoleh thitung = 4,587 > ttabel = 2,021.


(19)

60

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian ini, penulis menyatakan saran-saran sebagai berikut;

1. Supaya Kinerja Guru yang belum Bersertifikasi lebih ditingkatkan lagi, karena Guru yang belum Bersertifikasi akan mendapat giliran untuk disertifikasi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Peneliti lain diharapkan dapat menindaklanjuti dan mengembangkan hasil penelitian yang sudah tersusun ini sehingga wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dan Kinerja Guru yang Belum Bersertifikasi Pendidik lebih berkembang lagi.


(20)

61

DAFTAR PUSTAKA

Akadum,(1999),http://www.SuaraPembaharuan.com/News/1991/01/220199/Oped (Diakses 13 Januari 2012 )

Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Baruningsih, (2011), Pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap kinerja guru akutansi di SMK se-Kabupaten Sragen, FE, Universitas Negeri Semarang. Djamarah, S.B., (1994), Prestasi Belajar dan Kompetensi, Penerbit Usaha

Nasional, Surabaya.

Fitrianingsih, N., (2011), Perbedaaan kinerja guru sertifikasi dan guru non sertifikasi dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Se-Kecamatan Pecangaan Jepara, Skripsi, IAIN, Semarang.

Fatah, N., (1996), Landasan Manajemen Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya,Bandung.

Margono, S., (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Pidarta, (1997), Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia, Penerbit Bina Rineka Cipta, Jakarta.

Reward, SM., (2011), Uji Beda Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dan yang belum Bersertifikasi Pendidik Berdasarkan Hasil Belajar Siswa di SMP Kecamatan Garoga, Skripsi, FT, Unimed, Medan.

.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sugiono, (2006), Statistika Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tempe, A. Dale., (1992), Kinerja, Penerbit Gramedia Asri Media, Jakarta.

Tirtahardja, Umar, dkk., (2005), Pengantar Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

--- (2009),Undang-Undang Guru dan Dosen, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogjakarta.

Zaifbio, (2009), http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/(Diakses 13 Januari 2013)


(1)

6

terhadap kinerja guru akuntansi dan tidak ada perbedaan kinerja guru akuntansi di SMK se-Kabupaten Sragen yang bersertifikasi dan belum bersertifikasi. Hasil interpretasi skor menunjukkan bahwa sertifikasi profesi guru dalam kategori cukup optimal sebesar 35.22, kinerja guru akuntansi bersertifikasi sebesar 92.44 dalam kategori sangat optimal dan kinerja guru akuntansi belum bersertifikasi sebesar 90.65 dalam kategori sangat optimal.

Oleh karena itu juga, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Kinerja Guru yang bersertifikasi pendidik dan yang belum bersertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Kecamatan Simanindo, karena berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti, terdapat perbedaan jumlah Guru yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi di Kecamatan Simanindo.

Berdasarkan data-data tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan kinerja guru bersertifikasi pendidik dan yang belum bersertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di SMK Kecamatan Simanindo.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas timbul beberapa permasalahan yang menarik untuk di teliti yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana Kinerja Guru Bersertifikasi di Kecamatan Simanindo? 2. Bagaimana Kinerja Guru belum Bersertifikasi di Kecamatan Simanindo? 3. Bagaimana Tingkat Hasil Belajar Siswa di Kecamatan Simanindo?

4. Adakah Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar oleh guru yang sudah bersertifikasi pendidik dan yang belum bersertifikasi?


(2)

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam Penelitian ini dibatasi hanya untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang diajar oleh Guru yang sudah bersertifikasi dan yang belum bersertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan di Kecamatan Simanindo. Kinerja Guru yang sudah sertifikasi diukur melalui nilai rata-rata mata pelajaran siswa yang diampunya, demikian juga dengan Kinerja Guru yang belum sertifikasi diukur melalui nilai rata-rata mata pelajaran siswa yang diampunya.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Kinerja Guru yang sudah disertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Kecamatan Simanindo?

2. Bagaimana Kinerja Guru yang belum disertifikasi pendidik berdasarkan hasil belajar siswa di Kecamatan Simanindo?

3. Apakah ada Perbedaan Kinerja Guru yang sudah disertifikasi dan yang belum di sertifikasi berdasarkan hasil belajar siswa Pendidik di SMK Kecamatan Simanindo?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap:

1. Untuk mengetahui Kinerja Guru bersertifikasi pendidik di SMK Kecamatan Simanindo


(3)

8

2. Untuk mengetahui Kinerja Guru yang belum Bersertifikasi pendidik di SMK Kecamatan Simanindo

3. Untuk mengetahui apakah ada Perbedaan Kinerja Guru yang Sudah Sertifikasi Pendidik dan yang belum sertifikasi di SMK Kecamatan Simanindo

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan kepada Pemerintah didalam rekrutmen sertifikasi guru

2. Menambah Pengetahuan dan Pengalaman bagi Peneliti dalam menerapkan teori-teori penelitian pendidikan yang telah dipelajari di bangku kuliah 3. Sebagai bahan studi banding atau referensi ilmiah bagi penelitian-penelitian

yang relevan dikemudian hari dengan melibatkan variabel yang lebih kompleks.


(4)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengkategorian kinerja guru sertifikasi pada tabel diatas menunjukkan jika guru sertifikasi mayoritas memiliki kinerja yang baik sekali yaitu ditunjukkan sebanyak 17 siswa memilih baik sekali dan hanya sebanyak 3 siswa yang memilih kinerja yang baik.

2. Hasil pengkategorian kinerja guru non sertifikasi pada tabel diatas menunjukkan jika guru non sertifikasi mayoritas memiliki kinerja yang baik yaitu ditunjukkan sebanyak 15 siswa memilih baik sedangkan sebanyak 2 siswa yang memilih kinerja yang baik sekali dan hanya 3 siswa yang memilih cukup baik.

3. Ada perbedaan Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dan Guru belum Bersertifikasi Pendidik berdasarkan Hasil Belajar Siswa di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir yang dibuktikan dari analisis deskriptif uji beda yang diperoleh thitung = 4,587 > ttabel = 2,021.


(5)

60

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian ini, penulis menyatakan saran-saran sebagai berikut;

1. Supaya Kinerja Guru yang belum Bersertifikasi lebih ditingkatkan lagi, karena Guru yang belum Bersertifikasi akan mendapat giliran untuk disertifikasi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Peneliti lain diharapkan dapat menindaklanjuti dan mengembangkan hasil penelitian yang sudah tersusun ini sehingga wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dan Kinerja Guru yang Belum Bersertifikasi Pendidik lebih berkembang lagi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Akadum,(1999),http://www.SuaraPembaharuan.com/News/1991/01/220199/Oped (Diakses 13 Januari 2012 )

Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Baruningsih, (2011), Pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap kinerja guru

akutansi di SMK se-Kabupaten Sragen, FE, Universitas Negeri Semarang.

Djamarah, S.B., (1994), Prestasi Belajar dan Kompetensi, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.

Fitrianingsih, N., (2011), Perbedaaan kinerja guru sertifikasi dan guru non

sertifikasi dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Se-Kecamatan Pecangaan Jepara, Skripsi, IAIN, Semarang.

Fatah, N., (1996), Landasan Manajemen Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya,Bandung.

Margono, S., (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Pidarta, (1997), Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak

Indonesia, Penerbit Bina Rineka Cipta, Jakarta.

Reward, SM., (2011), Uji Beda Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dan yang

belum Bersertifikasi Pendidik Berdasarkan Hasil Belajar Siswa di SMP Kecamatan Garoga, Skripsi, FT, Unimed, Medan.

.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sugiono, (2006), Statistika Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tempe, A. Dale., (1992), Kinerja, Penerbit Gramedia Asri Media, Jakarta.

Tirtahardja, Umar, dkk., (2005), Pengantar Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

--- (2009),Undang-Undang Guru dan Dosen, Penerbit Pustaka Pelajar,

Yogjakarta.

Zaifbio, (2009), http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/(Diakses 13 Januari 2013)


Dokumen yang terkait

Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik di Sekolah Dasar Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas

0 3 131

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU-GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK Implementasi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru-Guru Bersertifikasi Pendidik Di SMK Bhinneka Karya Simo-Boyolali.

0 7 18

PENDAHULUAN Perbedaan Kepuasan Kerja Antara Guru yang Telah Bersertifikasi dengan yang Belum Bersertifikasi Di Kota Surakarta.

0 1 6

PERBEDAAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DAN YANG BELUM Perbedaan Optimisme Masa Depan Pada Guru Yang Telah Bersertifikasi Dan Yang Belum Bersertifikasi Di Kota Surakarta.

0 1 15

PENDAHULUAN Perbedaan Optimisme Masa Depan Pada Guru Yang Telah Bersertifikasi Dan Yang Belum Bersertifikasi Di Kota Surakarta.

0 1 7

PERBEDAAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DAN YANG BELUM Perbedaan Optimisme Masa Depan Pada Guru Yang Telah Bersertifikasi Dan Yang Belum Bersertifikasi Di Kota Surakarta.

0 2 11

PEMBERDAYAAN GURU SD BERSERTIFIKASI PENDIDIK DI UPT PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BENER Pemberdayaan Guru SD Bersertifikasi Pendidik Di UPT Pendidikan dan Kebudayaan Bener Kabupayen Purworejo.

0 1 11

PEMBERDAYAAN GURU SD BERSERTIFIKASI PENDIDIK DI UPT PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BENER Pemberdayaan Guru SD Bersertifikasi Pendidik Di UPT Pendidikan dan Kebudayaan Bener Kabupayen Purworejo.

0 0 21

Perbedaan Skor Work Engagement Pada Guru Yang Bersertifikasi Dengan Guru Yang Belum Bersertifikasi Di Smp Negeri Se-Kecamatan Denpasar Utara.

0 0 21

ANALISIS PERBEDAAN MOTIVASI KERJA, LOYALITAS KERJA, DAN KINERJA GURU YANG BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI KECAMATAN KEDAWUNG SRAGEN Gunardi

0 5 10