KREATIVITAS DALAM PEMANFAATAN PROPERTI PADA TARI KREASI MELAYU DI TIGA SANGGAR TAMAN BUDAYA KOTA MEDAN.

KREATIVITAS DALAM PEMANFAATAN PROPERTI PADA
TARI-TARI KREASI MELAYU DI TIGA SANGGAR
TAMAN BUDAYA KOTA MEDAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SYAIFUL RAMADHAN
NIM. 209142053

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan berkahnya yang telah memberikan kesehatan jasmani dan
rohani kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat di selesaikan

dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “ Kreatifitas dalam pemanfaatan properti pada taritari kreasi Melayu di Taman Budaya Kota Medan, disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan”
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada :


Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan



Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.



Dra. Tuti Rahayu, M.Si Selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan dan selaku Pembimbing skripsi I yang
selalu sabar dan rendah hati dalam membimbing penulis serta memberi

arahan sehingga penulis dapat menyelesaian skripsi ini.



Uyuni widiastuti, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.



Nurwani S.S.T. M.Hum selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Tari
Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.



Yusnizar Heniwaty, S.ST., M.Hum selaku Pembimbing Skripsi II yang
selaku memberikan arahan dan bimbingan serta rendah hati.



Bapak dan Ibu Dosen Seni Tari yang telah memberikan ilmunya selama

masa perkuliahan.



Sanggar Semenda, Patria, dan Nusindo yang telah bersedia membantu
penulis dalam proses penelitian.

ii



Kedua orang tua saya Ayahanda Kamaruddin dan Ibunda Mariati yang telah
memberikan bantuan moril dan material serta do’anya agar menjadi yang
terbaik kepada saya.



Buat abangku Eko Pratama Ramadhan, adik-adik ku Nuraini Gustika
Terima kasih sudah mendo’a kan saya selama ini.




Teman-teman saya yang sudah bantuin menyelesaikan skripsi ini AI, Tika,
Yuni, Nona, Selvi, Wiwin, Nadra, Lilis, Uti, Raja, Kiki, Endang, Taufik,
Arjun, Triadi udah berjuang bersama-sama demi masa depan.
Peneliti mengucapkan terima kasih atas segala sesuatu yang telah

diberikan kepada penulis, baik dukungan doa dan bantuan secara langsung
maupun tidak langsung. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada semuanya , Amin.
Akhirnya peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, baik dari segi penulisan, tata bahasa ataupun bentuknya. Untuk itu
penulis mengharapkan adanya saran, kritik dan koreksi yang membangun agar
penulis dapat memberikan yang lebih baik lagi diwaktu yang akan mendatang.

Medan, April 2014
Peneliti

Syaiful Ramadhan
Nim. 209142053


iii

ABSTRAK

Syaiful Ramadhan, Nim 209142053. Kreativitas Dalam Pemanfaatan
Properti Pada Tari Kreasi Melayu Di Tiga Sanggar Taman Budaya Kota
Medan.
Penelitian ini membahas tentang kreativitas dalam pemanfaatan properti
pada kedalam penciptaan kreasi Melayu di tiga sanggar Taman Budaya Kota
Medan. Dimana bertujuan untuk memperkaya dan memperjelas gerak tari dalam
pemanfaatan properti untuk pendukung dan penunjang gerak tari yang diciptakan.
Penelitian ini menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik seperti
kreativitas, ilmu menata tari, desain panggung dan properti serta ragam
gerak.Waktu penelitian yang dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan Juni 2013
sampai dengan Agustus 2013. Tempat penelitian ini di tiga sanggar Taman
Budaya Sumatera Utara jalan Perintis Kemerdekaan No. 33 Medan.
Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif, populasi dalam
penelitian ini sekaligus sebagai sempel yaitu nara sumber, pelatih, pencipta tari
dan orang-orang yang terlibat dalam proses penciptaan karya tari kreasi Melayu

menggunakan properti. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan,
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian yang diperoleh data bahwa kreativitas dalam pemanfaatan
properti pada tiga sanggar berbeda. Pada sanggar tari Nusindo kreativitas
penggunaan properi lebih aktraktif dan lebih berkembang dari gerak-gerak tradisi
Melayu yang sesuai dengan adat Melayu, namun masih memiliki unsur nilai-nilai
dari tradisi Melayu dan menjunjung tradisi Melayu itu sendiri. Kreativitas dalam
pemanfaatan properti di sanggar Nusindo juga lebih jelas sesuai dengan tema dan
makna yang disampaikan dalam tarian kreasi Melayu yang diciptakan oleh
sanggar Nusindo. Pada sanggar Semenda kreativitas pemanfaatan properti pada
tari kreasi Melayu yang diciptakan lebih berpijak pada gerak-gerak tradisi Melayu
yang sangat kental, karena gerak yang dilakukan dengan menggunakan properti
masih gerak baku dan sanggar semenda juga masih menjunjung nilai tradisi
Melayu yang sangat kental dimana geraknya sopan dan lemah lembut. Pada
sanggar Patri kreativitas pemanfaatan propertinya yang dituangkan kedalam gerak
lebih simpel, dimana penari pada sanggar di Patria kebanyakan anak-anak yang
menjelang remaja. Pemanfaatan properti yang dituangkan didalam gerak juga
terlalu sederhana dan belum sesuai perkembangan zaman sekarang.

DAFTAR ISI


ABSTRAK .....................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...................................................................................

ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

A

Latar Belakang Masalah .............................................................


1

B

Identifikasi Masalah ....................................................................

5

C

Pembatasan Masalah ...................................................................

6

D

Rumusan Masalah .......................................................................

7


E

Tujuan Penelitian ........................................................................

7

F

Manfaat Penelitian ......................................................................

8

BAB II LANDASAN TEORITIS ................................................................

9

A

Landasan Teoritis .......................................................................


10

1. Pengertian Kreativitas ...........................................................

13

2. Pengertian Properti Tari .........................................................

15

3. Pengolahan Properti Tari........................................................

15

4. Fungsi Properti .......................................................................

16

5. Pengertian Tari Dan Tari Kreasi ............................................


17

B. Kerangka Konseptual ..................................................................

20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

23

A

Metodologi Penelitian ................................................................

23

B

Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................

24

1. Lokasi Penelitian ...................................................................

24

2. Waktu Penelitian ...................................................................

24

C. Populasi Dan Sampel ..................................................................

24

1. Populasi ..................................................................................

24

2. Sampel ...................................................................................

25

v

D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................

26

1. Observasi ................................................................................

26

2. Wawancara .............................................................................

27

3. Kepustakaan ..........................................................................

27

4. Dokumentasi ..........................................................................

29

E. Teknik Analisis Data ..................................................................

29

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN..............................

33

A

B

C

Gambar Umum Lokasi Peneliatian .............................................

33

1. Profil Taman Budaya .............................................................

33

Penggunaan Properti Pada Tiga Sanggar Di Taman Budaya ...

36

1. Sanggar Tari Nusindo ............................................................

36

2. Sanggar Tari Semenda ...........................................................

39

3. Sanggar Tari Patria .................................................................

44

Penerapan Properti yang digunakan Pada Penciptaan Di Tiga
Sanggar Taman Budaya ..............................................................

D

48

Penerapan Penggunaan Properti Pada Elemen Dasar Tari Pada
Tiga Sanggar Taman Budaya Sumatera Utara ............................

51

1. Sanggar Nusindo ....................................................................

51

2. Sanggar Semenda ...................................................................

52

3. Sanggar Patria ........................................................................

54

Alasan Pemilihan Properti .........................................................

53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

59

5.1 Kesimpulan ................................................................................

59

5.2 Saran ...........................................................................................

59

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

61

E

vi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Medan merupakan salah satu wilayah persebaran masyarakat
Melayu yang dikenal dengan sebutan Melayu Deli yang pada dasarnya sifat serta
perilaku masyarakat Melayu sama disetiap wilayah yaitu mereka mempunyai
tingkah laku lemah lembut, ramah tamah, mengutamakan sopan santun, serta
menjunjung tinggi adat istiadat yang berlandaskan syariat Islam. Masyarakat
Melayu sendiri pada saat ini telah banyak mengalami perkembangan sosial
budaya dikarenakan, adanya sosialisasi masyarakat Melayu dengan berbagai etnis
yang ada disekitar mereka. Salah satu contoh etnis yang telah membaur dengan
masyarakat Melayu adalah etnis Batak Toba, Batak Karo, bahkan etnis Jawa,
Padang, Cina yang telah melakukan perpindahan dari daerah tempat mereka
tinggal dan menetap di daerah sekitar medan.
Masyarakat Melayu masih tetap melaksanakan adat budaya yang telah
diwarisi secara turun menurun dan bentuk adat istiadat yang sering dilaksanakan.
Masyarakat Melayu tidak lepas dari adat istiadat yang melibatkan kesenian
termasuk dalam hal ini seni tari. Digunakan sebagai tari upacara dan tari-tari
hiburan. Tarian yang digunakan jugasesuai dengan perkembangan zaman,
kreativitas, akan tetapi tidak merubah bagian etika dan estetika pada tarian
tersebut. Dimana karya-karya seni tari yang seiring berjalannya waktu, tingkat
kreativitas dalam perkembangan tarian sangat maju dikarnakan koreografer

banyak menggunakan properti yang menimbuklan ide dan gagasan yang baru
dengan tingkat kreativitas yang sangat baik.
Kreativitas menurut Utami Mundar ( 1995 : 25 ) adalah suatu
kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan
untuk memberikan gagasan – gagasan baru yang dapat diterapkan dalam
pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan –
hubungan baru antara unsur – unsur yang sudah ada sebelumnya. Penjelasan ini
ditambah dengan pengertian dari Imam Musbikin ( 2006 : 6 ) kreatifitas adalah
kemampuan melalui ide, melihat hubungan yang baru, atau tak sebelumnya,
kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan
jawaban baru untuk soal – soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan yang perlu
dijawab. Berdasarkan penjelasan dari kedua ahli di atas dapat dijelaskan bahwa
kreativitas tari Melayu merupakan tari yang berasal dari perkembangan gerak
yang berpijak dari tradisi Melayu itu sendiri, namun dikembangkan bentuk bentuk geraknya sekreatif mungkin.
Kreativitas sebagai penemuan atau asal – usul setiap hal baru (produk,
solusi, karya seni, karya sastra, lelucon, inovasi, dan lain - lain) yang memiliki
nilai. Nilai yang berarti manfaat yang dirasakan oleh individu, komunitas, atau
pelatih pengelolah tari tersebut. Biasa disebut sanggar tari yang memiliki seorang
pelatih atau koreografer yang mengetahui bagian dari sebuah tarian, bagaimana
cara mengelola dan membuat tarian itu memiki nilai kreativitas yang sangat tinggi
khususnya pada tarian Melayu.

Adapun kreativitas dalam menciptakan tari di beberapa

sanggar tari

sangat berhubungan dengan kualitas penari, keseragaman gerak yang dilakukan
penari, dan pendukung nilai estetika penari yaitu busana, tata rias, bahkan hal
yang sangat khusus yaitu properti. Properti tari adalah segala kelengkapan dan
peralatan dalam penampilan atau peragaan menari. Propeti tari dengan demikian
adalah segala sesuatu yang diperlukan penari di ruang pentas. Konsep dan properti
itu harus sesuai dengan tarian, karena ini merupakan bagian dari teks pertunjukan
tari tersebut. Oleh karena itu, penggunaan properti tari tersebut juga harus sesuai
dengan tema tarian yang dibuat.
Material dari properti ini bias apa saja, misalnya, yaitu selendang,
paying, kipas, kerincing, bunga, tongkat, ketipung, sarung dan lain sebagainya.
Hal yang terpenting dalam penggunaan properti tari tersebut bukan berdasarkan
pada material tapi bagaimana material itu mampu menggembangkan imajinasi dan
daya kreatifnya, kunci terbangunnya kreativitas dalam proses penggunaannya.
Penggunaan itu berkaitan dengan kreativitas, dan kreativitas berkaitan dengan
persoalan penemuan segar, baik berupa gagasan atau tindakan yang menghasilkan
rancangan bangun konkrit. Tentu saja kreativitas yang baik adalah yang memiliki
humanitas (kodrat manusia, kemanusian.)
Properti sangat berhubungan dengan penari, salah satu contohnya adalah
ketika penari menggunakan properti maka sangat jelas dilihat dari bentuk gerak
penari dengan properti yang digunakan. Kreativitas seorang koreografer dalam
menggunakan properti dalam dilihat dari proses dan penerapan atau pelaksanaan.

Banyak sanggar tari atau pelatih tari yang sering menggunakan properti
dalam menciptakan tari kreasi seperti selendang, tongkat, rebana, tombak, kipas,
payung, dan lain – lain. Akan tetapi sanggar-sanggar tersebut menggunakan
perbedaan properti dan perbedaan gerak yang pada saat menari menggunakan
properti. Beberapa contoh sanggar yang sering menggunakan properti pada saat
menciptakan kreativitas tari khususnya tari melayu adalah sanggar Citra Budaya,
Lak-Lak , Nusindo, Sumenda, Patria, dan lain-lain. Adapun sanggar yang telah
disebutkan diatas adalah sanggar – sanggar yang mempunyai aktifitas atau tempat
di Taman Budaya Sumatera Utara tepatnya di kota medan.
Untuk itu penulis sangat tertarik melakukan sebuah penelitian pada tiga
sanggar saja yaitu sanggar Nusindo, Semenda dan Patria yang berjudul“
Kreatifitas Dalam Pemanfaatan Properti Pada Tari Kreasi Melayu Di Tiga
Sanggar Taman Budaya Kota Medan”. Sanggar Nusindo menggunakan kreativitas
pengunaan properti sebagai alat bantu atau pendukung dalam penciptaan tari yang
akan diciptakan, dikarenakan sanggar Nusindo menciptakan tarian tersebut sesuai
dengan tema dan tujuan pada permintaan atau penyajian sesuai dengan Even yang
diikutin. Sebelum menciptakan sebuah tarian, sanggar Nusindo terlebih dahulu
mengadakan diskusi yang mana didalam diskusi tersebut melibatkan pemilik
sanggar, pelatih, koreografer dan para penari agar saling mengemukan ide dan
gagasan serta kreativitas yang dimiliki oleh setiap orang secara bersama-sama,
agar tarian yang di hasilkan memilik nilai estetika dan pesan yang akan
disampaikan memalui tarian tersebut menjadi lebih jelas.

Tidak jauh berbeda dengan sanggar Nusindo, sanggar Semenda juga
melalukan diskusi terlebih dahulu sebelum menciptakan atau menuangkan
kreativitas dalam menggunakan properti yang akan dituangkan didalam tarian
yang akan diciptakan. Namun perbedaan yang ada disanggar Semenda dan
Nusindo terlihat pada proses penciptaan. Dimana kreativitas dalam penggunaan
properti dilakukan oleh penari terlebih dahulu setelah itu dievalusia oleh
pemimpin sanggar dan pelatih, dimana penerapan sistem seperti ini dilakukan oleh
pemilik sanggar agar bertujuan mendidik penari dan lebih berekspresi
mengembangkan kreativitas penggunaan properti bagi penari dalam melakukan
gerak tari. Sedangkan pada sanggar Patria kreativitas dalam pemanfaatan properti
lebih dominan dilakukan oleh pelatih, dikarnakan penari pada sanggar Patria
lebih dominan anak-anak. Sehingga kreativitas yang dihasilkan juga kurang
berkembang.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah mempunyai perumusan masalah penelitian yang
penjelasannya memiliki alasan mengapa alasan yang dikemukan dalam usualan
penelitian yang dipandang menarik dan perlu di teliti dalam lingkup permasalahn
yang lebih luas dari uraian dalam latar belakang masalah penelitiaan. Berdasarkan
pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka peneliti
mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1.

Faktor apa saja yang menyebabkan adanya properti pada tarian kreasi
Melayu di tiga sanggar tari yang ada di TBSU?

2.

Properti apa saja yang digunakan dalam penciptaan tari kreasi Melayu
pada tiga sanggar di Taman Budaya?

3.

Bagaimana kreativitas penerapan properti pada penciptaan tari di tiga
Sanggar Taman Budaya Kota Medan?

4.

Bagaimana penggunaan elemen ruang dan waktupada proses penciptaan
tari dengan menggunakan properti?

5.

Apa alasan pemilihan properti pada tari yang diciptakan?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, ternyata banyak faktor yang dapat
diteliti lebih lanjut dalam permasalahan ini, maka arah penelitian harus dibatasi.
Sesuai dengan pendapat para ahli mengatakan
“Sebuah masalah yang dirumuskan terlalu umum dan luas tidak dapat
dipakai sebagai masalah penyelidikan, oleh karena tidak pernah jelas batas
masalah itu, sebab itu masalah perlu memenuhi syarat-syarat dalam perumusan
yang terbatas. Pembatasan ini dipakai bukan hanya untuk memudahkan dan untuk
menyederhanakan, tetapi untuk menetapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang
diperlukan untuk pemecahannya, tenaga, kecakapan, waktu, ongkos dan lain-lain
dari rencana tertentu”(Surakmad,1982:36)
Hal ini dilakukan agar dalam proses penelitian dan penganalisaan data
nantinya pembahasan ini tidak akan meluas dan melebar sehingga penelitian lebih
terarah, untuk itu berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1.

Properti apa saja yang digunakan dalam penciptaan tari kreasi Melayu
pada tiga sanggar di Taman Budaya?

2.

Bagaimana kreativitas pemanfaatan properti pada penciptaan tari di tiga
Sanggar Taman Budaya Kota Medan?

3.

Apa alasan pemilihan properti pada tari yang diciptakan?

D. Rumusan Masalah
Menurut Maryaeni (2005 : 14), rumusan masalah merupakan jabaran
detail fokus penelitian yang akan digarap. Dari uraian yang telah dijabarkan pada
latar belakang masalah, identifikasi masalah serta pembatasan masalah, maka
menentukan peneliti ke arah perumusan masalah. Rumusan masalah juga bisa
disikapin sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktisnya, proses
penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana telah
dirumuskan. Dalam perumusan masalah, akan diperkecil batasan – batasan yang
telah dibuat dan berfungsi untuk lebih mempertajam arah penelitian. Maka yang
menjadi rumusan masalah alam penelitian ini : ”Bagaimana Kreativitas dalam
Pemanfaatan Properti Pada Tari Kreasi Melayu di tiga Sanggar Taman Budaya
Kota Medan?”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam sebuah peneliti harus terarah dan diluruskan untuk
mendapatkan catatan yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suharsimi Arikunto ( 2005 : 69 ) yang menyatakan “ Penelitian

adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil yang diperoleh setelah
peneliti ini selesai”. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang dilakukan
terlihat dari yang tercapai atau tidaknya tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Mendeskripsikan properti apa saja yang digunakan dalam penciptaan tari
kreasi Melayu pada tiga sanggar di Taman Budaya?

2.

Mendeskripsikan

bagaimana kreativitas

penerapan properti

pada

penciptaan tari di tiga Sanggar Taman Budaya Kota Medan?
3.

Mendeskripsikan apa alasan pemilihan properti pada tari yang
diciptakan?

F. Manfaat Penelitian ini diharapkan
1.

Sebagai bahan acuan, serta evaluasi bagi pemilik sanggar tari yang ada di
Kota Medan.

2.

Sebagai bahan masukkan bagi penulis atau peneliti sendiri dalam
mengikuti tari yang ada di sanggar tari dan melihat sanggar tari tersebut
dalam kreativitas pemanfaatan properti pada tarian kreasi Melayu yang
ada di kota Medan.

3.

Sebagai masukkan kepada mahasiswa secara khusus Jurusan Seni Tari
yang bisa berwirausaha memiliki sanggar tari dan dapat memperdalam
pelaksanaan pemanfaatan properti yang baik dalam usaha di bidang seni
tari.

4.

Sebagai masukkan bagi peneliti lain

DAFTAR PUSTAKA
Dendy, Sugono, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat . Jakarta
:Gramedia
Dharsono Soni kartika.2004.Estetika, Bandung: Rekayasa Sains
Tim Prima Pena, 2006. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Gita Media Press
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 1997. Metode Penelitian, Jakarta :
BumiAksara
Sumardjo, Jakob.1999.Filsafat Seni, Bandung: ITB
Hidayat Robby, 2005.Wawasan Seni Tari, Balai Kasian Seni dan Desain Fakultas
Sastra Universitas Malang
Iskandar muda.“ Model Pemunculan Karya Tari Kreatif Dalam Seni Pertunjukan
Inovatif” , Jurnal Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Unimed Vol
12. No. 43,s Th XII Maret 2006, halaman 31-38
Nurwarni, 2006, Pengetahuan Tari, UNIMED, Medan
________, 2007, Pengetahuan Tari, UNIMED, Medan
Nasution, S, 1992, Metodelogi Penelitian Naturalistik Kualitatif . Bandung
Soedarsono, RM, 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa,
MSPI, Jakarta
Dharsono, 2007, Estetika, Rekayasa Sains, Bandung
Koentjaraningrat, 1976, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia,
Jakarta.
Zariah, Nurul ,(2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Yogyakarta :
Bumi Aksara
Supardjan. 1982, Pengetahuan Tari, Surabaya : Sabdhaya.
Hadi, Sumandiyo, (1983). Pengantar Kreatifitas Tari. Yogyakarta :Akademi Seni
Tari Indonesia