PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTU ELECTRONICS WORKBENCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERIPOKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER IISMA NEGERI 1 BINJAI T.P. 2013/2014.

(1)

PE N G A R U H M O D E L PE M B E L A J A R A N I N K U I R I B E R B A N T U ELECTRONICS WORKBENCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BINJAI T.P. 2013/2014

Oleh: Mentari NIM 4102121014

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Mentari dilahirkan di Binjai, pada tanggal 12 Mei 1992. Lahir dari Ibu bernama Sutiyem dan ayah bernama Mariono, dan merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Swasta PAB Utama Binjai, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Binjai, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Binjai, dan lulus pada tahun 2010. Selama sekolah di SMA Negeri 1 Binjai, penulis pernah menjuarai Lomba Bahasa Inggris Tertulis Tingkat Nasional pada tahun 2008. Pada tahun 2010, penulis melanjutkan studi dan diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan melalui jalur Beasiswa Bidik Misi 2010, dan lulus ujian pada tanggal Juni 2014. Kegiatan intrakurikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti antara lain sebagai Anggota Bidang Keilmuan Ikatan Mahasiswa Muslim Fisika (IKAMMUFIS). Selama studi penulis dipercaya sebagai Asisten Laboratorium Fisika Umum Universitas Negeri Medan pada tahun 2012-2014.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbantu

Electronics Workbench Terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Pokok Listrik

Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Binjai T.P. 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, selaku dosen penguji. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Motlan, M. Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abdul Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada PKS SMA Negeri 1 Binjai, Bapak Drs. Junus Tarigan, MM, serta guru bidang studi; Bapak Muhammad Fahruddin, S.Pd., M.Si, dan Bapak Sudin Sembiring, S.Pd, yang telah banyak membantu selama penelitian ini berlangsung. Skripsi ini didedikasikan untuk Ibunda tercinta atas doa yang selalu terucap dalam setiap tahajudnya agar penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Teristimewa kepada Almarhum Ayahanda yang selama hidupnya telah menumpahkan keringat demi kesuksesan anak-anaknya. Ucapan terima kasih yang tak henti juga penulis ucapkan kepada Abang


(5)

v

(Julianto, Sutikno, Agus Siswanto), Kakak, dan Adik (Abdul Wahid) yang senantiasa memberi dukungan baik secara materil maupun moril kepada penulis selama penulis menjalani studi. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2010, terima kasih telah menuliskan cerita terindah selama empat tahun lamanya. Kepada Yosi Farah, Ahmad Affandi Lubis, Khairatun Nisa, Primsya, Yeni Arisa, Isni Nadia Siregar, Fatima Hannum, Nora Hawari Daulay, dan Mu’jizah Handayani terima kasih yang tak terhingga untuk saran dan motivasi ketika penulis kehilangan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta kepada rekan-rekan asisten di Laboratorium Fisika Umum Universitas Negeri Medan, yang merupakan keluarga maupun rumah kedua dan telah banyak mengukir kenangan dan kebanggaan khususnya Almarhumah Dwi Putri Ramadhani, yang bahkan sebelum kepergiannya begitu banyak membantu penulis ketika seminar proposal.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014 Penulis,


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 8

1.7 Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Hasil Belajar 10

2.1.3 Aktivitas Belajar 11

2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 12 2.1.5 Model Pembelajaran Konvensial 12 2.1.6 Model Pembelajaran Inkuiri 13 2.1.7 Media Pembelajaran Electronics Workbench 17

2.1.8 Materi Pembelajaran 19

2.1.8.1 Pengertian Arus Listrik 19 2.1.8.2 Tahanan Listrik dan Hukum Ohm 21 2.1.8.3 Susunan Seri dan Paralel Komponen Listrik 23 2.1.8.4 Alat Ukur Kuat Arus dan Tegangan Listrik 26

2.1.8.5 Hukum Kirchhoff 29


(7)

vii

2.1.9 Penelitian yang Relevan 33

2.2 Kerangka Konseptual 34

2.3 Hipotesis 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 36

3.3 Variabel Penelitian 36

3.4 Jenis dan Desain penelitian 37

3.5 Instrumen Penelitian 37

3.6 Prosedur Penelitian 45

3.7 Teknik Analisa Data 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 52 4.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 52 4.1.2 Pengujian Analisa Data 53 4.1.3 Data Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 55

4.1.4 Observasi 57

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 64

5.2 Saran 65

Daftar Pustaka 66


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inkuiri 17 Tabel 3.1 The Pretest-Postest Control Group Design 37 Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis 39 Tabel 3.3 Nilai dan Kategori Reliabilitas 43 Tabel 3.4 Nilai dan Kategori Taraf Kesukaran Tes 44 Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Tes 45 Tabel 4.1 Data pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 53

Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretest 54 Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretest 54 Tabel 4.5 Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 55 Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 56

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postest 56 Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Postest 57 Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Pada Pertemuan I, II dan III 58 Tabel 4.10 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Halaman Kerja Electronics Workbench 18 Gambar 2.2 Arah aliran elektron 20 Gambar 2.3 Rangkaian listrik arus searah 21 Gambar 2.4 Defenisi tahanan listrik dan hukum Ohm 22 Gambar 2.5 Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya hambatan

listrik 23

Gambar 2.6 (a)Tiga buah resistor disusun seri, (b)Rangkaian

pengganti seri 24

Gambar 2.7 (a)Tiga buah resistor disusun paralel, (b)Rangkaian

pengganti paralel 25

Gambar 2.8 Pemasangan amperemeter dan voltmeter dalam suatu

rangkaian 27

Gambar 2.9 Susunan paralel galvanometer dan hambatan dalam yang

kecil pada sebuah amperemeter 27 Gambar 2.10 Susunan seri galvanometer dan hambatan dalam yang

besar pada sebuah voltmeter 27 Gambar 2.11 Cara-cara merangkai amperemeter dan voltmeter dalam

rangkaian 28

Gambar 2.12 Titik percabangan arus 29 Gambar 2.13 Rangkaian tertutup satu loop 30 Gambar 2.14 Rangkaian tertutup 30 Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 53

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 55

Gambar 4.3 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Eksperimen 59 Gambar 4.4 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Kontrol 61


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 68 Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 93 Lampiran 3 Tes Hasil Belajar 99 Lampiran 4 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 103 Lampiran 5 Tabel Reliabilitas Instrumen Penelitian 105 Lampiran 6 Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Instrumen 107 Lampiran 7 Tabel Tingkat Kesukaran Tes 109 Lampiran 8 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 111 Lampiran 9 Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 112 Lampiran 10 Pedoman Penilaian Observasi Afektif Siswa 114 Lampiran 11 Lembar Penilaian Observasi Afektif Siswa 115 Lampiran 12 Pedoman Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa 116 Lampiran 13 Lembar Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa 119 Lampiran 14 Instrumen Penelitian 122 Lampiran 15 Lembar Ditribusi Data Observasi Aktivitas Proses Belajar

Mengajar Kelas Eksperimen 132 Lampiran 16 Lembar Ditribusi Data Observasi Aktivitas Proses Belajar

Mengajar Kelas Kontrol 141 Lampiran 17 Distribusi Hasil Pretest Kelas Eksperimen 150 Lampiran 18 Distribusi Hasil Pretest Kelas Kontrol 152 Lampiran 19 Distribusi Hasil Postest Kelas Eksperimen 154 Lampiran 20 Distribusi Hasil Postest Kelas Kontrol 156 Lampiran 21 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 158

Lampiran 22 Uji Normalitas 161

Lampiran 23 Uji Homogenitas 163

Lampiran 24 Uji Hipotesis 165

Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian 169 Lampiran 26 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 172 Lampiran 27 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 173 Lampiran 28 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 174 Lampiran 29 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 176 Lampiran 30 Daftar Nilai Kritis untuk r Product Moment 177 Lampiran 31 Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa 17


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena pendidikan sebagai akar pembangunan bangsa dan salah satu aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa dan menjadi prioritas. Berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di bidang yang lainnya. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat dilaksanakan. Berbagai cara pun ditempuh untuk memperoleh pendidikan, baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal.

Berkembangnya pendidikan sudah pasti berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dapat terlihat dengan semakin pesatnya perkembangan IPTEK sekarang ini. Pesatnya perkembangan IPTEK sekarang ini tidak dapat terlepas dari kemajuan ilmu fisika yang banyak menghasilkan temuan baru dalam bidang sains dan teknologi. Oleh karena itu, fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting karena salah satu syarat penguasaan IPTEK berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam (IPA) yang di dalamnya termasuk fisika.

Fisika salah satu cabang IPA yang merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Ketika belajar fisika, siswa akan dikenalkan tentang produk fisika berupa materi, konsep, teori, dan hukum-hukum fisika. Siswa juga akan diajarkan untuk bereksperimen di dalam laboratorium atau di luar laboratorium sebagai proses ilmiah untuk memahami berbagai pokok bahasan fisika.

Namun, pada kenyataannya masih banyak siswa yang kurang menyukai pembelajaran fisika. Hal ini terbukti dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 16 Januari 2014 dengan menggunakan instrumen angket


(12)

2

yang disebarkan ke 36 responden di kelas X SMA Negeri 1 Binjai diperoleh data sebagai berikut: 58,3% siswa menyatakan bahwa pembelajaran fisika di kelas biasa saja, 13,9% menyatakan bahwa pembelajaran fisika di kelas sulit dipahami dan kurang menarik, dan 11,11% menyatakan bahwa pembelajaran fisika di kelas itu mudah dan menyenangkan. Berdasarkan angket juga diperoleh bahwa 50% siswa menyatakan selama ini guru menugaskan untuk merangkum materi fisika dari buku, 30,5% siswa menyatakan bahwa guru selalu menggunakan rumus fisika, 16,67% siswa menyatakan bahwa guru menghubungkan materi fisika dengan pengalaman sehari-hari. Berdasarkan angket juga diperoleh bahwa lama siswa belajar fisika tiap minggunya diluar jam pelajaran adalah 44,4% menyatakan dua kali dalam seminggu, 25% menyatakan satu kali dalam seminggu, dan 11,11% menyatakan tidak membuka buku fisika sama sekali. Data tersebut menunjukkan sebagian besar siswa tidak menyukai pelajaran fisika dan menganggap pelajaran fisika sulit dan membosankan.

Melalui instrumen angket juga diketahui bahwa terdapat perbedaan individu siswa dalam mengalami peristiwa belajar. Sekitar 50% siswa menginginkan belajar dengan praktikum dan demonstrasi, 2,8% siswa menginginkan belajar dengan mengerjakan soal, dan 36,11% siswa menginginkan belajar fisika sambil bermain. Keadaan ini menuntut peserta didik dipenuhi kebutuhan belajarnya sesuai karakteristik masing-masing.

Hasil wawancara dengan guru fisika di sekolah tersebut, Bapak Sudin Sembiring, mengatakan bahwa bila siswa diajarkan secara teori, maka minat siswa terhadap pelajaran fisika masih kurang. Selain itu, siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran sedangkan bila siswa dibawa bereksperimen ke laboratorium maka minat siswa terhadap fisika akan muncul dan siswa akan menjadi lebih aktif. Tetapi Bapak Sudin Sembiring jarang membawa siswa ke laboratorium, karena peralatan laboratorium yang kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Model pembelajaran yang digunakan Bapak Sudin Sembiring adalah model pembelajaran langsung, dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal dan demonstrasi. Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 80. Namun, nilai rata-rata ulangan harian yang diperoleh siswa


(13)

3

hanya sekitar 60 atau dapat dikatakan tidak mencapai KKM. Untuk mengatasi hal tersebut, Bapak Sudin Sembiring memberikan ujian remedial kepada siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Menurut Bapak Sudin Sembiring, materi fisika yang sulit dipahami siswa kelas X adalah listrik dinamis karena konsep listrik dinamis sulit dipahami tanpa peralatan laboratorium dan media pembelajaran yang memadai.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran tidak berpusat pada siswa, yang mengakibatkan siswa berperan tidak aktif dalam memperoleh pengetahuan. Dalam pembelajaran siswa bersifat menjadi pendengar saja dan guru yang bersifat dominan (teacher centered). Dominasi guru dalam pembelajaran ini menyebabkan siswa lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut perlu digunakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Berdasarkan masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran inkuiri. Menurut Gulo (Trianto, 2010), model pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual yang dapat digunakan untuk dapat menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Model pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan keterampilan. Inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri diharapkan proses


(14)

4

pembelajaran merupakan proses memperoleh konsep dari keterlibatan siswa secara langsung dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Siswa akan mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih baik mengenai fisika dan akan lebih tertarik terhadap fisika jika siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. Siswa akan lebih tertarik lagi belajar fisika jika hal yang diteliti itu terlihat atau dianalogikan. Maka cara untuk menganalogikan materi dalam pelajaran fisika adalah melalui media dan praktikum. Jika model pembelajaran inkuiri dipadukan dengan media, maka media yang cocok digunakan adalah media berupa simulasi. Karena media simulasi digunakan untuk memperagakan, menirukan atau membuat pengetahuan itu menjadi utuh dan padu. Utuh dan padu dalam hal ini adalah pengetahuan itu dapat dimengerti sepenuhnya oleh siswa. Media simulasi yang sesuai dengan materi pokok listrik dinamis adalah simulasi melalui software electronics workbench. Electronics Workbench adalah salah satu jenis software elektronika yang digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu rangkaian listrik. Perlunya simulasi rangkaian listrik adalah untuk menguji rangkaian listrik itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan pendekatan teori yang digunakan dibuku-buku elektronika, tanpa harus membuat rangkaian listrik itu secara nyata. Jadi model pembelajaran inkuiri ini dapat disempurnakan oleh pengadaan simulasi software

electronics workbench didalam model pembelajaran inkuiri. Media simulasi software electronics workbench disini berfungsi sebagai bahasa pembantu untuk

menginformasikan pengetahuan. Memadukan model pembelajaran inkuiri dengan media simulasi ini sejalan dengan pendapat Arsyad (2007) tentang media bahwa media adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Jadi media dapat dikombinasikan dengan model pembelajaran apapun, salah satunya model pembelajaran inkuiri.

Model pembelajaran inkuiri ini sudah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya yaitu Suriyadi (2012) menerapkan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai rata-rata pretes di kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 51,6 dan 49,2. Setelah diberi perlakuan pada


(15)

5

kedua kelas diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 83,0 dan 77,8. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel

yaitu 2,42 > 1,66 pada taraf signifikansi α = 0,05. Aktivitas siswa selama melakukan pembelajaran inkuiri di kelas eksperimen dapat terlihat dari skor aktivitas siswa pada ketiga pertemuan yang mencapai 81,9 dengan predikat sangat aktif. Sedangkan aktivitas siswa di kelas kontrol yang diajar dengan cara belajar konvensional menunjukkan skor aktivitas 60,35 dengan predikat aktif. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat dikatakan efektif didalam pembelajaran tersebut. Kelemahannya yaitu siswa kurang serius dalam praktikum karena banyaknya jumlah anggota dalam satu kelompok belajar yaitu 8-9 orang per kelompok. Selain itu, kurang antusiasnya siswa karena pertanyaan awal yang diajukan peneliti kurang memotivasi siswa juga menjadi kelemahan penelitian ini.

Kelemahan-kelemahan dari peneliti sebelumnya menjadi suatu pelajaran bagi peneliti berikutnya dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Dari kelemahan peneliti sebelumnya, peneliti selanjutnya harus benar-benar mampu memberikan arahan tentang kegiatan yang dilakukan dalam praktikum dengan jelas, membagi siswa dalam kelompok belajar yang heterogen dengan jumlah 5-6 orang agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Selain itu peneliti juga harus mampu membuat apersepsi yang menarik untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan dapat merangsang minat siswa untuk melakukan proses inkuiri.

Bertitik tolak dari uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbantu Electronics Workbench Terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Binjai T.P. 2013/2014”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(16)

6

1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik.

2. Hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran fisika yang masih belum mencapai KKM.

3. Masih sedikit guru yang menerapkan pembelajaran yang bervariasi dan interaktif dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

4. Materi fisika yang sulit dipahami siswa kelas X adalah listrik dinamis. 5. Pembelajaran yang sebagian besar masih bersifat teacher centered

sehingga siswa terkesan pasif.

1.3. Batasan Masalah

Agar dapat mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Menerapkan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics

workbench di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas

kontrol.

2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa SMA Negeri 1 Binjai kelas X semester II T.P. 2013/2014.

3. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok Listrik Dinamis.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics

workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II

SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014?

2. Bagaimanakah hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014?


(17)

7

3. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014?

4. Bagaimanakah hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014?

5. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran inkuiri berbantu

electronics workbench terhadap hasil belajar fisika pada materi pokok

listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics

workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II

SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

4. Untuk mengetahui hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

5. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri berbantu


(18)

8

listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:

1. Sebagai bahan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics

workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II

SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014. 2. Sebagai alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran merupakan gambaran suatu lingkungan pembelajaran, yang juga meliputi perilaku sebagai guru saat model tersebut diterapkan. Model-model ini memiliki banyak kegunaan yang menjangkau segala bidang pendidikan, mulai dari materi perencanaan dan kurikulum hingga materi perancangan instruksional, termasuk program-program multimedia. (Joyce, et al, 2010)

2. Inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. (Gulo dalam Trianto, 2010)

3. Electronics Workbench adalah salah satu jenis software elektronika

yang digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu rangkaian listrik. Perlunya simulasi rangkaian listrik adalah untuk menguji rangkaian listrik itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan pendekatan teori yang digunakan dibuku-buku elektronika, tanpa harus membuat rangkaian listrik itu secara nyata.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014 meningkat dan diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada ketiga pertemuan mencapai 66,8% dengan kategori aktif.

2. Hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 36,35 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 82,83. Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori baik karena telah mencapai KKM.

3. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014 meningkat dan diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada ketiga pertemuan mencapai 54,9% dengan kategori cukup aktif.

4. Hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 35,45 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 71,66. Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori baik namun belum mencapai KKM.

5. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung>ttabel

(4,93>1,9973) artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar siswa


(20)

65

workbench dan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik

dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014, dengan kata lain bahwa model pembelajaran inkuiri berbantu

electronics workbench memberikan pengaruh yang signifikan dari pada

pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench dalam penelitian sebaiknya menyusun RPP yang sesuai dengan fase-fase model pembelajaran inkuiri dan mempersiapkan media electronics workbench untuk bereksperimen dengan baik dan benar.

2. Bagi guru dan para peneliti selanjutnya agar mempertimbangkan aspek sarana dan prasarana yang memadai untuk menuntun siswa berpikir logis dan sistematis tentang konsep serta penyesuaian materi belajar dan waktu belajar yang tersedia agar model ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.


(21)

66

DAFTAR PUSTAKA

Alonso, M. & Finn, E., (1992), Dasar-Dasar Fisika Universitas, Erlangga, Jakarta.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Daryanto., (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.

Djamarah & Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program

Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed, Medan.

Giancoli., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 2, Erlangga, Jakarta. Hamalik, O., (2006), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta. Hamalik, O., (1982), Media Pendidikan, Alumni , Jakarta.

Hutchings, R., (2000), Physics Second Edition, Nelson, United Kingdom.

Joyce, B.; Weil, M. & Calhoun, E., (2009), Model-Model Pembelajaran, Edisi Delapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Kenworthy, R., (1970), College Physics, University of Washington, Washington.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung

Sardiman., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.


(22)

67

Sukardi., (2009), Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasionalnya, Bumi Aksara, Jakarta.

Supiyanto., (2007), Fisika untuk SMA Kelas X, Phibeta, Jakarta.

Trianto., (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis, Prestasi Pustaka, Jakarta.


(1)

menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014?

4. Bagaimanakah hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014?

5. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench terhadap hasil belajar fisika pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

4. Untuk mengetahui hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

5. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench terhadap hasil belajar fisika pada materi pokok


(2)

listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:

1. Sebagai bahan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014.

2. Sebagai alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran merupakan gambaran suatu lingkungan pembelajaran, yang juga meliputi perilaku sebagai guru saat model tersebut diterapkan. Model-model ini memiliki banyak kegunaan yang menjangkau segala bidang pendidikan, mulai dari materi perencanaan dan kurikulum hingga materi perancangan instruksional, termasuk program-program multimedia. (Joyce, et al, 2010)

2. Inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. (Gulo dalam Trianto, 2010)

3. Electronics Workbench adalah salah satu jenis software elektronika yang digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu rangkaian listrik. Perlunya simulasi rangkaian listrik adalah untuk menguji rangkaian listrik itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan pendekatan teori yang digunakan dibuku-buku elektronika, tanpa harus membuat rangkaian listrik itu secara nyata.


(3)

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014 meningkat dan diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada ketiga pertemuan mencapai 66,8% dengan kategori aktif.

2. Hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 36,35 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 82,83. Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori baik karena telah mencapai KKM.

3. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014 meningkat dan diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada ketiga pertemuan mencapai 54,9% dengan kategori cukup aktif.

4. Hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 35,45 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 71,66. Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori baik namun belum mencapai KKM.

5. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung>ttabel (4,93>1,9973) artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar siswa


(4)

workbench dan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Binjai tahun pelajaran 2013/2014, dengan kata lain bahwa model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench memberikan pengaruh yang signifikan dari pada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model pembelajaran inkuiri berbantu electronics workbench dalam penelitian sebaiknya menyusun RPP yang sesuai dengan fase-fase model pembelajaran inkuiri dan mempersiapkan media electronics workbench untuk bereksperimen dengan baik dan benar.

2. Bagi guru dan para peneliti selanjutnya agar mempertimbangkan aspek sarana dan prasarana yang memadai untuk menuntun siswa berpikir logis dan sistematis tentang konsep serta penyesuaian materi belajar dan waktu belajar yang tersedia agar model ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.


(5)

Alonso, M. & Finn, E., (1992), Dasar-Dasar Fisika Universitas, Erlangga, Jakarta.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Daryanto., (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.

Djamarah & Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed, Medan.

Giancoli., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 2, Erlangga, Jakarta. Hamalik, O., (2006), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta. Hamalik, O., (1982), Media Pendidikan, Alumni , Jakarta.

Hutchings, R., (2000), Physics Second Edition, Nelson, United Kingdom.

Joyce, B.; Weil, M. & Calhoun, E., (2009), Model-Model Pembelajaran, Edisi Delapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Kenworthy, R., (1970), College Physics, University of Washington, Washington. Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung Sardiman., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.


(6)

Sukardi., (2009), Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasionalnya, Bumi Aksara, Jakarta.

Supiyanto., (2007), Fisika untuk SMA Kelas X, Phibeta, Jakarta.

Trianto., (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis, Prestasi Pustaka, Jakarta.