NARSISME FACEBOOKER DITINJAU DARI SELF ESTEEM Narsisme Facebooker Ditinjau Dari Self Esteem.

NARSISME FACEBOOKER DITINJAU DARI SELF ESTEEM

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas PsikologiUniversitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Disusun Oleh :

FITRIA APRILIANI
F100114023

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

NARSISME FACEBOOKER DITINJAU DARI SELF ESTEEM

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Dalam mencapai derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh:
FITRIA APRILIANI
F 100 114 023

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii

gI0Z nrury SI q.u1ms

.rslil Tul|rqlr{il 4u:hl ..qI

r*)71sttru1n

:qo1o rfnBuod rru,treq uedep m


Euqrurque;

uelrnqglredp {n1un ;n$es1p

qqel

tzD,ll00l.{

m
J

:qolo unsnsrt

ruflglsfl.{Tfls IUY(I oyfNIJ,IO

{tilU){urd

fln[sISUvN

3ffi

u1re{ems qetftpeutuuqn141 seltsrelmn

gI0z ralpl I sI lerslgms

11I

I'Ird'S'lt gqsy clrlr.red

I

Emdurupuod rfn8ueg

tS'It['Isd'S'o1uu,$,nq pBtntIV
l8wdtuupued t[n8ue4

ISTII ltuBilGrtr;rd {!uBN

'r(

BIIIB$I r[nEue4


pruls Flnuetueru qalal uqapr(urp uup
9I0Z

te.rBIAt

8I 'PEBuel ePed

r[n8ue4 uenaog uudap ry uqrmqqredlp TIBIeI

ffi

EZ0?tt 00I d

qelo uelnfem ErrEA

ruflfltsg .tTfls ruv(I nYfNrrr( uflNoo{flJrl unlsrsf,YN

NARSISME FACEBOOKER DITINJAU DARI SELF ESTEEM


Fitria Apriliani
Dr. Nanik Prihartanti, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Perilaku aktif, mahasiswa menggunakan layanan online dapat dipengaruhi
oleh kegunaan dan pemuasan kebutuhan pengguna, beberapa diantaranya adalah
narsisme. Dimana terjadinya kecenderungan narsisme umumnya memiliki self
esteem yang rendah, karena jatuhnya angan-angan ideal. Dalam kaitannya dengan
penggunaan facebook, self esteem dapat membantunya untuk terhindar dari perasaan
kecewa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara
self esteem dengan narsisme facebooker. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui hubungan antara self esteem dengan narsisme facebooker. Hipotesis
yang diajukan yaitu ada hubungan negatif antara self esteem dengan narsisme
facebooker. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, mahasiswa yang
berusia 18-20 tahun, memiliki akun facebook yang aktif, dan merupakan mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah incidental sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi
product moment menggunakan program bantu SPSS 19,0 For Windows Program.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi rxy= -0,310 dengan
sig= 0,001 (p ≤ 0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif

antara narsisme facebooker dengan self esteem. Sumbangan efektif (SE) self esteem
terhadap narsisme facebooker sebesar 9,6% ditunjukkan oleh koefisien determinasi
(r²) sebesar 0,096. Tingkat narsisme pengguna facebook tergolong rendah sedangkan
tingkat self esteem tergolong tinggi.

Kata Kunci : narsisme facebooker, self esteem

v

pengguna facebook terbesar didunia.

PENDAHULUAN
Munculnya media komunikasi

Selanjutnya

melihat

analisis


yang

internet dalam kehidupan manusia

ditampilkan oleh situs Social Bakers,

menghadirkan suatu peradaban baru

pengguna

khususnya dalam proses komunikasi

didominasi usia antara 18-24 tahun

dan

sedangkan

dari


perkembangan jejaring sosial dalam

pengguna

facebook

di

kurun waktu lima tahun terakhir

didominasi

oleh

pria

berjalan dengan pesat. Salah satu jenis

presentase sebesar 59% serta sisanya


situs

adalah wanita.

informasi.

jejaring

populer

sosial

hingga

saat

Khususnya

yang


masih

ini

adalah

facebook

di

jenis

Indonesia

kelaminnya,
Indonesia
dengan

Ellison dan Boyd


facebook.

Social

jurnalnya

Berdasarkan data dari The Next

dalam

Network

Sites

Definition, History and Scholarship

Web di tahun 2013 tercatat lebih dari

(2006)

1,19 milyar pengguna aktif facebook

jejaring sosial memungkinkan orang

didunia

dan

untuk membangun profil drinya untuk

Indonesia mencapai 65 juta pengguna

umum serta membuat daftar orang-

aktif

(Wahyudi,

facebook

2013)

(Susanto,

mengatakan

bahwa

situs

orang yang menjadi temannya dan

2013).

melihat profil orang lain.

Sedangkan di tahun 2014 ini tercatat
sebesar 1,28 milyar pengguna aktif

Dari survei awal yang telah

facebook di dunia (Lannueardy, 2014)

dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

serta di Indonesia sendiri mencapai 69

individu memiliki akun jejaring sosial

juta pengguna aktif facebook (Luthfi,

terutama facebook.

2014).

berusia

antara

Individu yang
18-20

memiliki

Selain itu, Susanto (2013) juga

intensitas penggunaan jejaring sosial

memaparkan data yang pernah dirilis

yang sering yaitu mereka selalu online

oleh Internet World Stats di akhir

dengan jejaring sosial. Kemudian hal

tahun

apa

2012

Indonesia

menduduki

saja

yang

diunggah

atau

diperbaharui, dimana individu yang

peringkat keempat didunia sebagai
1

berusia antara 18-20 tahun memilih

facebook,

untuk

yang

berbagai jenis jejaring sosial lainnya

berkaitan dengan suasana hati (mood)

(Agosto & Abbas, 2009). Campbell

dan aktifitas yang sedang dilakukan

(2000) mengatakan bahwa pengguna

serta mengunggah foto. Hal yang sama

facebook lebih narsis daripada orang

juga dapat dilihat pada manfaat apa

yang memiliki website lain tempat

saja

menggunakan

mereka

jejaring sosial, individu yang berusia

dirinya,

antara 18-20 tahun menjawab dengan

memperbaharui halaman profilnya dan

adanya jejaring sosial individu dapat

mengecek jumlah teman atau jumlah

bertukar ataupun menambah informasi

kontak facebook.

menggunggah

yang

status

didapat

dengan orang lain agar selalu up to

twitter,

sering

instagram

mengunggah

memperbaharui

dan

doto
status,

Mehdizadeh

(2010)

date serta untuk menjadi tetap eksis.

menjelaskan

Selain itu yang mereka juga sering

facebook

mengupdate

berkembangnya narsisme, diantaranya

status

ketika

saat

aktif

beberapa

alasan

menjadi

wadah

facebook menawarkan hubungan sosial

perkuliahan berlangsung.
Perilaku

ada

yang

mahasiswaa

dangkal

dan

terlepas

dari

menggunakan layanan online dapat

komunikasi emosional serta pengguna

dipengaruhi

facebook bisa mengontrol apa saja

pemuasan

oleh

kegunaan

kebutuhan

dan

informasi

pengguna,

yang akan

disampaikan

diantaranya narsisme. Jejaring sosial

kepada orang lain. Narsisme di jejaring

telah memunculkan fenomena baru

sosial sudah berlaku umum hampir

seperti

selfie,

juga

kalangan masyarakat.

kebiasaan

Narsisme adalah

memperbaharui status dalam aktivitas

cinta diri

sehari-hari. Survei dari Pew Internet &

dimana memperhatikan diri sendiri

American Life Project menyatakan

secara berlebihan, memiliki keyakinan

bahwa

yang

54%

pengguna

internet

berlebihan

tentang

dirinya,

mempunyai kebiasaan mengunggah

seperti fantasi akan keberhasilan dan

hasil jepretan foto dirinya ke dalam

kekuasan, cinta ideal atau pengakuan
2

akan kecerdasan ataupun kepandaian

dibuat

(Nevid,

memandang dirinya, terutama sikap

2009.

Individu

narsisme

individu

dan

memanfaatkan hubungan sosial untuk

menerima,

mencapai popularitas, selalu asyik dan

kepercayaan

hanya tertarik dengan hal-hal yang

kemampuan, keberartian, kesuksesan

menyangkut kesenangan diri sendiri

serta keberhargaan menurut standar

(Mehdizadeh,

dan penilaian pribadinya.

DSM-V

2010).

(APA,

Berdasarkan

2012)

individu

menolak

kebiasaan

dan

indikasi

individu

Nevid

(2009)

terhadap

menyatakan

dikatakan narsisme jika memiliki 5

bahwa individu yang narsisme suka

dari

memamerkan tentang komentar dari

9

karakteristik

berikut

ini:

melebih-lebihkan kemampuan yang

orang

dimilik, percaya bahwa dirinya spesial

keunikannya, keberhasilannya ataupun

dan unik, dipenuhi fantasi tentang

idealisme yang dijunjung tinggi oleh

kesuksesan, kekuasaan, kecantikan/

dirinya. Hal tersebut dilakukan ketika

ketampanan, memiliki kebutuhan yang

individu

eksesif untuk dikagumi, merasa layak

dirinya mulai terancam saat menerima

untuk diperlakukan istimewa, kurang

masukan

berempati, mengeksploitasi hubungan,

mengoreksi

memiliki rasa iri terhadap orang lain

pikirnya. Serta tuntutan akan perhatian

atau

yang terus menerus bukan berasal dari

menganggap

orang

lain

iri

kepadanya dan angkuh.
Salah

satu

lain

yang

narsisme

atau

kritikan
atau

namun

harga

yang
pola

dari

yang

kebutuhannya untuk menyingkirkan

mempengaruhi

kecenderungan

perasaan tidak adekuat dan self esteem

narsistik

self

adalah

(Clarke,2014).

Self

faktor

merasa

kebiasaan

keegoisannya

mengakui

esteem

esteem

yang rendah.

sangat

Menurut Coopersmith (dalam

penting untuk perekembangan individu

Ghufron, 2011) terdapat tiga aspek self

menjadi individu dewasa yang matang.

esteem

Coopersmith (1967) mendefinisikan

mampu,

serta

self esteem sebagai hasil evaluasi yang

Ghufron

(2011)

3

yaitu, rasa diterima, rasa
rasa

dibutuhkan.

mengungkapkan

faktor-faktor yang mempengaruhi self

menggunakan bantuan program SPSS

esteem yaitu jenis kelamin, inteligensi,

19 For Windows dapat diketahui nilai

kondisi fisik, lingkungan keluarga,

koefisien korelasi (rxy) = -0,310,

lingkungan

dengan sig = 0,002 yang berarti

sekitar.

Hipotesis

penelitian

ini

terdapat

hubungan

negatif

yang

menyatakan terdapat hubungan negatif

signifikan antara self esteem dengan

antara self esteem dengan narsisme

narsisme pada mahasiswa pengguna

pengguna facebook. Semakin tinggi

facebook. Hasil penelitian ini sesuai

self esteem maka semakin rendah

dengan hipotesis yang diajukan oleh

narsisme

peneliti,

yaitu

adanya

Begitupun sebaliknya, semakin rendah

negatif

yang

signifikan

self esteem maka semakin tinggi

dijelaskan bahwa semakin tinggi self

narsisme pengguna facebook.

esteem maka semakin rendah tingkat

METODE

narsisme

pengguna

facebook.

hubungan
dapat

mahasiswa

dalam

Subjek yang diambil dalam

memanfaatkan facebook, sebaliknya

penelitian adalah 100 pengguna aktif

semakin rendah self esteem, maka

facebook yang berusia antara 18-20

semakin

tahun

mahasiswa

mahasiswa

Universitas

tinggi

tingkat

dalam

narsisme

memanfaatkan

Muhammadiyah Surakarta. Dengan

facebook. Hal ini dapat diartikan

menggunakan

bahwa self

teknik

pengambilan

esteem

mempengaruhi

sampel incidental sampling. Metode

narsisme pada mahasiswa pengguna

pengumpulan data menggunakan skala

facebook.

Tingkat

self esteem dan skala narsisme. Teknik

mahasiswa

dalam

analisis data menggunakan korelasi

termasuk kategori tinggi sedangkan

Product Moment Pearson.

tingkat narsisme mahasiswa pengguna

HASIL DAN PEMBAHASAN

facebook

Berdasarkan hasil penelitian

dalam

self

esteem

penelitian

penelitian

ini

ini

termasuk kategori rendah.

menggunakan teknik analisis Product

Mahasiswa pengguna facebook

Moment dari Carl Pearson dengan

yang memiliki self esteeem yang
4

tinggi, akan memiliki kepribadian

yang baik tidak merasa perlu untuk

narsisme

memamerkan

yang

disebabkan

rendah.

ini

semua

kelebihannya,

mahasiswa

karena mengerti kualitas dirinya dan

pengguna facebook yang memiliki self

tidak bergantung pada orang lain agar

esteem yang tinggi, mampu untuk

merasa nyaman. Sebaliknya, individu

menerima dan menghargai kelebihan

narsisme

maupun kekurangan yang dimiliki

pengakuan dan pujian dari orang lain

tanpa orang lain harus mengetahuinya

demi menaikan self esteem-ya, selain

serta tidak menginginkan perhatian

itu perasaan luar biasa mengenai

dan pujian atas kemampuan yang

pentingnya dirinya sepenuhnya terseah

dimilikinya.

individu

kedalam dirinya serta fantasi tentang

menginginkan

keberhasilan tanpa batas merupakan

perhatian serta pujian atas apa yang

topeng bagi self esteem yang rapuh

telah

(Davison, 2006)

narsisme

karena

Hal

Sedangkan
sangat

dilakukannya,

yaitu

seperti

justru

membutuhkan

seringnya memposting sesuatu yang

Begitu halnya dengan yang

berkaitan dengan diri, dan mereka

dikemukakan dari hasil penelitian

akan menginginkan “like” untuk hal

Campbell (2000) menunjukkan bahwa

yang mereka posting (Horton, 2014).

narsisme

Individu yang memiliki self
esteeem

baik

tercermin

merupakan

menutupi

dari

alat

untuk

kelemahan

kekurangannya,

yaitu

dan

berupa

self

keterbukaannya terhadap kritik dan

esteem yang rendah. Barry (2003) juga

hanya mengalami kekecewaan yang

menyatakan

sebentar

merupakan topeng pertahanan yang

meskipun

jika

dikritik.
tidak

Selain

itu

mendapatkan

berfungsi

bahwa

untuk

narsisme

menyembunyikan

perlakuan istimewa, individu yang

perasaan, dan ketidakamanan tentang

memiliki self esteem yang baik tidak

diri sendiri sebagai indikator self

akan merasakan kekecewaan yang

esteem

berarti, layaknya individu narsisme.

Clarke (2014) menambahkan bahwa

Individu yang memiliki self esteem

narsisme ditandai dengan sense of self
5

yang

rendah.

Selanjutnya

yang berlebihan yang hal tersebut

Sumbangan

efektif

(SE)

digunakan sebagai kompensasi untuk

variabel self esteem terhadap narsisme

self esteem yang rendah.

mahasiswa

dalam

menggunakan

Selanjutnya dijelaskan bahawa

facebook sebesar 9,6% ditunjukkan

individu yang memiliki self esteem

oleh koefisien determinasi (r²) sebesar

yang baik berarti individu terssebut

0,096. Masih terdapat 90,4% faktor

memiliki kesadaran untuk menerima

lain yang mempengaruhi narsisme

dirinya

dan

selain self esteem, diantaranya adalah

memahami dirinya seperti apa adanya.

depresi, kecemasan dan stres (Clarke,

Sedangkan individu yang memiliki self

2014).

esteem rendah, tidak bisa menerima

menunjukkan

dirinya apa adanya dan ingin menutupi

dengan segala aspek yang terkandung

kekurangan-kekurangan yang ada pada

didalamnya

dirinya, sehingga tampak lebih baik

kontribusi terhadapa narsisme pada

dengan cara sering meminta pujian,

mahasiswa

perhatian atau komentar dari orang

meskipun self esteem tidak hanya

lain

dipengaruhi oleh variabel tersebut.

sebagaimana

yang

adanya

terkait

penampilannya,

prestasinya

perbuatan-perbuatan
dilakukannya.

dengan

yang
Hal

dan

Hasil

Hasil
esteem

telah

penelitian

bahwa

cukup

self

diketahui

esteem

memberikan

pengguna

analisis

ini

facebook,

variabel

bahwa

self

memiliki

tersebut

rerata empirik (RE) sebesar 99,13 dan

menjelaskan bahwa rendahnya self

rerata hipotetik (RH) sebesar 85 yang

esteem seseorang dapat menyebabkan

berarti variabel self esteem termasuk

individu

meminta

dalam kategori tinggi. Berdasarkan

pengaguman dan pemujaan diri dari

kategorisasi skala self esteem diketahui

orang

dan

bahwa 27% (27 orang) yang tergolong

kelebihan yang dimilikinya, dengan

sedang dalam self esteem ; 66% (66

kata lain bahwa individu tersebut

orang) yang tergolong tinggi dalam

memiliki

self esteem; dan 7% (7 orang) yang

cenderung

lain

atas

penampilan

kecenderungan

narsistik

tergolong sangat tinggi dalam self

yang tergolong tinggi.
6

esteem.

Ini

prosentase

menunjukkan
dari

jumlah

bahwa

dalam narsisme; dan 3% (3 orang)

terbanyak

yang

tergolong

tinggi.

Ini

berada pada posisi tinggi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa prosentase dari

dapat

mahasiswa

jumlah terbanyak berada pada posisi

pengguna facebook sudah memenuhi

rendah. Hal tersebut dapat diartikan

aspek-aspek self esteeem , seperti yang

bahwa mahasiswa pengguna facebook

dikemukakan

belum begitu cukup memenuhi aspek-

diartikan

bahwa

oleh

Coopersmith

(dalam Ghufron, 2011) yaitu rasa

aspek

diterima,

rasa

dikemukakan dalam DSM-V yaitu

dibutuhkan. Rasa diterima dimana

merasa dirinya paling hebat, percaya

subjek merasa menjadi bagian dari

bahwa

suatu

dipenuhi

rasa

mampu

kelompok.

dan

Selanjutnya

rasa

narsisme,

dirinya

seperti

spesial

dengan

dan

fantasi

kekuasaan,

yang

unik,
tentang

mampu dimana subjek merasa mampu

kesuksesan,

kepintaran,

untuk beradaptasi dengan baik dan

kecantikan atau cinta sejati, ingin

melakukan sesuatu dengan baik yang

dikagumi, merasa layak diperlakukan

menjadikannya dihargai. Dan rasa

secara istimewa, kurang berempati,

dibutuhkan dimana subjek merasa

memanfaatkan

bernilai dan berarti.

orang lain dan angkuh. Hal ini berarti

hubungan

dengan

Variabel narsisme mempunyai

bahwa subjek cenderung tidak suka

rerata empirik (RE) sebesar 65,14 dan

memamerkan kelebihannya, misalnya

rerata hipotetik (RH) sebesar 75 yang

men-setting tampilan home facebook

berarti variabel narsisme termasuk

menjadi unik dan menarik. Selanjutnya

dalam kategori rendah. Berdasarkan

mereka juga tidak sering meminta

kategori

diketahui

pujian atau “like” atas apa yang telah

bahwa terdapat 6% (6 orang) yang

di posting. Selain itu mereka juga tidak

tergolong

akan bersikap acuh tak acuh ketika

narsisme;

skala

narsisme

sangat
48%

(48

rendah
orang)

dalam
yang

teman

facebooknya

enggan

tergolong rendah dalam narsisme; 43%

memberikan komentar ataupun “like”

(43 orang) yang tergolong sedang

terhadap
7

postingannya.

Kemudian

pengguna facebook yang narsismenya
rendah

tidak

menganggap

b) Saran

bahwa

Disarankan

dapat

menjadikan

dirinya paling sempurna dan berarti

hasil penelitian ini sebagai kajian

dibanding orang lain, serta dia mampu

dalam

menhargai orang lain dan tidak hanya

pengetahuan di bidang psikologi dan

berteman dengan orang yang terkenal

memberi kontribusi teoritis khususnya

ataupun yang menguntungkan baginya.

mengenai self esteem dan
Bagi

SIMPULAN DAN SARAN

hubungan

negatif

lanjut

yang

pada

mahasiswa

pengguna facebook.

mahasiswa

pada

dalam menggunakan

facebook,

seperti:

kecemasan,

depresi,

stress,

loneliness,

yang

berkaitan

facebook.,

remaja

pengguna

disarankan

menyempurnakan

serta lonliness.

masih 90,4% faktor lain yang
narsisme

khususnya

hasil

antara lain: kecemasan, stress, depresi

menggunakan

facebook sebesar 9,6% ini berarti

mempengaruhi

untuk

variabel-variabel yang belum diungkap

self esteem terhadap narsisme pada
dalam

selanjutnya

penelitian ini dengan cara melibatkan

2. Sumbangan efektif atau peranan

mahasiswa

narsisme.

dengan self esteem dan narsisme pada

signifikan antara self esteem dengan
narsisme

peneliti

ilmu

meningkatkan kualitas penelitian lebih

a) Simpulan
1. Ada

pengembangan

subjective well-being.
3. Subjek penelitian memiliki self
esteem yang tergolong tinggi.
4. Subjek penelitian memiliki tingkat
narsisme yang tergolong rendah.

8

Noermalasari Fajar. Jakarta:
PT. Rajawali Press.

Daftar Pustaka
Agosto, D., E. & Abbas, J. 2009.
Teens and Social Networking:
How Public Libraries are
Responding to The Latest
Online Trend: Public Libraries.

Ellison, N., et al. 2006. Managing
Impression
online:
self
presentation processes in the
online dating enviroment.
Journal of Computer mediated
Communication.

American Psychiatric Association.
2012.
Diagnostic
and
Statistical Manual of Mental
Disorders,
Fifth
Edition.
Washington:
American
Psychiatric Publishing diakses
tanggal 7 April 2014.

Ghufron, M., N & Risnawita, R., S.
2010. Teori-teori Psikologi.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Horton, R. S., et. al. 2014. An
Experimental Investigation of t
he Influence of
Agentic
and Communal Facebook Use
on Grandiose Narcissism.
Computer in Human Behavior.
35: 93-98

Barry, C. T., Frick, P. J., & Killian, A.
L. 2003. The Relation of
Narcissism and
SelfEsteem to Conduct Problems in
Children:
A
Preliminary
Investigation.
Journal
of
Clinical Child and Adolescent
Psychology, 32,
139-152.

Lannueardy, Eko. 2014. Kuartal
Pertama
2014
Pengguna
Facebook Menyentuh 1,28
Milyar. Diakses tanggal 5
Desember
2014
dari
www.chip.co.id

Campbell, W. K., Reeder, G.,
Sedikides, C., & Elliot, A. J.
2000.
Narcissism
and
ComparativeSelf-Enhancement
Strategies. Journal of Research
in Personality. 34, 329–347.

Mehdizadeh, S. 2010. Self
Presentation 2.0: Narcissism
and Self-Esteem on Facebook.
Volume 13 Number 4. Journal
Cyberpsychology,
Behavior
and Social Networking.
Nevid. J. S., Rathus S. A. & Greene B.
2009. Psikologi Abnormal.
Jakarta: Erlangga

Clarke, I. E., Karlov L., Neale, N. J.
2014. The Many Face of
Narcissism: Narcissism Factor
and Predictive. Personality and
Individual Differences.
Coopersmith,
S.
1967.
The
Antecedents of Self-Esteem.

Susanto, D. W. 2013. Data Terkini
Pengguna
Facebook
di
Indonesia. Diakses tanggal 5
Desember
2014
dari
http://m.merdeka.com

Davison, G. C, Neale, J. M, dan Kring,
A. M. 2006. Psikologi.
Edisi 9.
Alih
Bahasa:
9

Wahyudi, Reza. 2013. Facebook
Tembus 1,19 Milyar Pengguna
Aktif. Diakses
tanggal 5
Desember
2014
dari
http://tekno.kompas.com

10