PEMBINAAN USAHA MANDIRI WARGA MASYARAKAT YANG BERMUKIM DI DAERAH KUMUH: Penelitian Kualitatif tentang Konsep Diri melalui Pendekatan Pendidikan Luar Sekolah bagi Warga yang Berstatus Urbanisan dan Warga Asli di Kotamadya Bandung.

PEMBINAAN USAHA MANDIRI

WARGA MASYARAKAT YANG BERMUKIM
DI DAERAH KUMUH
irenelstiari. Kual.tat.f tentang Konsep Din melalui Pendekatan

Pend.dikan Luar Sekolah bag. Warga yang BerstatuV
Urbanisan dan Warga Asli di Kotamadya Bandung)

T

E

S

I S

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Magistor Pendidikan
Bidang Studi Pendidikan Luar Sekolah


Oleh

Drs. SAHARISIR
9 132 346/XXIII/1S

DEp«o?^LN^!iDID1[KAN
DAN
KEBUDAYAAN
PROGRAM PASCASARJANA
IKIP
BANDUNG
1994

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Prof. Dr. ffrSudardja Adxwikarta,
NIP.

MA


130056594

PEMBIMBING

II

Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah, MA
NIP.

130235105

PEMBIMBING

III

Dr. H. ©judju Sudjana, M.Ed
NIP.

130143871


Hotto

Mereka itu ditiapa kehinaan di
mana

mereka

berada,

dengan tali (agama) dari
dan
tali (perdamaian)

kecuali

Allah
dari

manusia;...(Q.S Ali Inran, 112)


Kupersembahkan kepada:

Anakku Arif Sazali
Istriku Azizah
Ibunda Aro

XI

ABSTRAK

Proses

pembelaj aran

masyarakat

ternyata

V:ii


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
B.

Masalah

15

C. Defenisi Operasional

17

D.

Tujuan Penelitian

24

E.


Manfaat Penelitian

25

F. Kerangka Pemikiran

26

BAB

Identifikasi

1

II

UPAYA
DAERAH


A.

Konsep

PLS

DALAM

WARGA MASYARAKAT

KUMUH

Kemiskinan

menurut

Sekolah
1.

MEMBINA


Pendidikan Luar
34

Paulo Freire

34

2. Philip H. Coombs

36

3.

37

Soerjono Soekanto

vii


B. Beberapa

Aspek

Kajian

Warga

Masyarakat

Daerah Kumuh

4o

1. Pemukiman kumuh

41

2. Penghuni pemukiman kumuh
3. Latar belakang kehidupan

4. Konsep diri

43
46
54

C. Referensi

Kemandirian

dalam Pendidikan Luar

Sekolah

64

1. Dasar yuridis formal
2. Tinjauan Humanistik

&5

^9

3.

Asumsi-asumsi

tentang

Pedagogik

dan

Andragogi
4. Pembinaan warga berwawasan kemandirian....

74
76

5. Kriteria kemandirian

77

D. Membina Warga Masyarakat Daerah Kumuh

81

1. Membina mentalitas warga masyarakat
2. Mendayagunakan potensi belajar di pemukim
an kumuh
3. PeiTiLfelajar an

82

?• sebayai pi oiti& perubahan si-

86

kap peri 1aku

^8

BAB III METODOLOGI, PROSEDUR, DAN TEKNIK PENELITIAN
A. Metode Penelitian

95

1. Pendekatan terhadap masalah

^5

2. Subjek penelitian
a. Sumber informasi
b. Kriteria kasus penelitian
B.

"
.

lui
l(->6

Prosedur Penelitian

108

1. Pembuatan rancanqan penelitian
2. Pelaksanaan penelitian.
3. Pembuatan laporan penelitian

Ho
m
112

C. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.,
1. Instrumen penelitian
2. Teknik pengumpulan data

112
112
11-'

3. Analisis data

114

4. Akhir penelitian

H&

VI11

D. Validitas Hasil Penelitian
1.
2.
3.
4.

117

Member check
Trianqulasi
Audit trail
Kerahasiaan

117
119
118
118

E. Tempat dan Penjadwalan Waktu Penelitian

119

1. Kelurahan Kebon Jayanti

11°?

2. Kampung Marqamukti Desa Mengger

119

F. Organisasi Penulisan

BAB

IV

HASIL

121

PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

B.

125

1. Kelurahan Kebon Jayanti

126

2. Kampung Margamukti Desa Mengger

132

Gambaran

Mata

Pencaharian

Warga

di

Pemukiman Kumuh

I--9

1. Mata Pencaharian di bidang usaha
2. Mata Pencaharian di bidang j asa
3. Mata Pencaharian di bidang kerajinan

140
142
143

C. Latar Belakang Kehidupan
1.

144

Karakteristik

144

2. Kebutuhan pokok ...,,

148

3. Potensi lingkungan

158

D. Deskripsi Konsep Diri

1&4

1. Kasus pertama (IM).

165

2.
3.

171
178

Kasus kedua
(SU)
Kasus ketiqa (DAR)....

4. Kasus keempat (AS)

184

5.

1^1
1^8

Kasus kelima

(ES)

6. Kasus keenam

(EN)

E. Kebutuhan Belajar Warga di Pemukiman Kumuh..
1. Belajar

berkenaan

dengan

mata

pencaharian
2.

Belajar

205

2o6

berkenaan

dengan

di lingkungan

kehidupan

208

IX

3.

Belajar

berkenaan

dengan

pembentukan

konsep diri
F.

Komponen-komponen

PLS

di

Pemukiman

Kumuh

209

1. Warga urbanisan
2. Warga asli

209
215

V

BAB

A.

208

PEMBAHASAN

Karesteristik

Kasus dalam.

Tinjauan

Konsep

Din

*:^D

1. Kosenp diri menurut status warga

228

2.

ot

Konsep diri masing-masing kasus,

3. Makna konsep diri kasus
B.

Perilaku

Miskin

Informasi

dilihat

dari

Latar

Belakang Kehidupan dan Konsep Diri

240

1. Karesteristik
2 . Kebutuhan pokok
3. Potensi lingkungan
4.

C.

Makna

kemiskinan

'„

informasi

VI

260

Latar belakang kehidupan

260

2 . Konsep diri
3. Kegiatan belajar dan hambatan
4.

Hasil atau pengaruh kegiatan belajar

pemukiman kumuh

B.

254

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1.

241
243
248
249

Pembelajaran dalam Pembinaan Usaha Mandiri..

BAB

o

237

264
270
di

5. Kegiatan yang perlu ditindakIanjuti

271
272

Rekomendasi

273

-

1. Penangguianqan kemiskinan informasi

273

2.
3.

275
277

Pembelajaran
Penelitian lanjutan

DAFTAR PUSTAKA

279

LAMP IRAN-LAMP IRAN

284

BAB

I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai

diartikan

saat ini masalah perkotaan yang

sebagai

masalah migrasi

ke

Bering

kota

dengan

dampak sosial ekonominya seperti pemukiman kumuh

dan

padat,

dan

kemelaratan, pengangguran, kriminalitas,

ketidakseimbangan kualitas kehidupan kota. Pemukiman
kumuh

merupakan

perkotaan

yang

ketidakmampuan

salah

satu

dianggap

ciri

kemiskinan

sebagai

warganya menyerap

masalah

di

adalah

informasi,

menata

hidup produktif, dan mensejahterakan feluarga.
Pengertian

"kumuh"

masih

banyak

tafsiran,

karena sudut pandangan (disiplin ilmu) yang
Namun

apabila datang ke suatu daerah

suasana

kumuh

mudah diamati dan

berbeda.

dalam

rasakan.

keadaan
Hal

ini

karena ketidakwajaran atau kurangnya kelayakan

fasi-

litas lmgkungan hidup manusia yang manusiawi ,

yaitu

dalam
dan

memenuhi syarat kesehatan,

perumahan.

Indikator tersebut

pendidikan,
dipakai

gizi,
sebagai

penentu, yaitu sebagai perilaku manusia hunian daerah

kumuh

itu (Bohar Soeharto, 1993:1). Hal ini

berarti

bahwa kehidupan kumuh itu dapat diamati dari perilaku
cara

hidup dan berpikir warganya.

Pada

umumnya

daerah

kumuh

merupakan

tempat

berkonsentrasinya warga kota yang tergolong ke

lapisan

sosial paling rendah. Mereka

adalah

orang-

orang miskin yang tertinggal dalam segala segi
dupan

oleh

daerah

orang-orang

lain

yang

yang lebih baik. Tingkat

dalam

kehi

berdomisili

pendidikan

di

sekolah

mereka pada umumnya rendah, bahkan banyak yang

tidak

pernah mengenyam sama sekali, sehingga aset informasi
yang mereka miliki juga rendah.

Jadi daerah kumuh itu

merupakan produk dari manusia yang miskin informasi.

Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai disiplin
ilmu,

seperti

ekonomi, psikologi,

dan

pendidikan.

Para ekonom memandang kemiskinan sebagai

ketidakmam-

puan

individu memenuhi kebutuhan hidup

Ahli

psikologi meniliknya dari segi rendahnya

diri

dan

motivasi. Sedangkan dari

yang

segi

w*jc