Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karakteristik Online Investor di Indonesia T2 912012006 BAB V

BAB V
KESIMPULAN dan IMPLIKASI
Bab ini berisi kesimpulan dari uraian sebelumnya dan
merupakan intisari dari hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Kesimpulan yang diambil selanjutnya akan
menjadi dasar penyusunan implikasi dari aspek teoritis
maupun aspek praktis.
5.1 Kesimpulan
1. Karakteristik Demografi Online Investor
Karakteristik demografi diketahui bahwa laki-laki lebih
dominan daripada perempuan dalam melakukan online
trading.

Rata-rata

usia

online

investor


44

tahun

cenderung lebih tua daripada non online investor yaitu 33
tahun. Mayoritas online investor telah menikah dengan
rata-rata tingkat pendidikan mencapai strata satu (S1).
Pendapatan per tahun responden dalam penelitian ini
sebagian besar kurang dari 25 juta. Selanjutnya untuk
pengalaman

investasi,

Online

investor

lebih

berpengalaman dengan rata-rata pengalaman investasi 7

tahun.
2. Preferensi Online Investor
Preferensi investor dapat disimpulkan bahwa

online

investor lebih memilih capital gain, sebagian besar
investor sedikit mengacu pada grafik, online investor
lebih toleransi terhadap resiko dan sebagian besar
48

responden baik yang online maupun non online investor
cenderung memilih saham sendir.
3. Bias Perilaku Online Investor
Bisas perilaku self attribution untuk online investor
terbukti secara signifikan terdapat perbedaan proporsi
dengan yang dominan adalah yang mengalami self
attribution bias. Lebih lanjut, dapat dikatakan bahwa
dalam melakukan trading, online investor mengaggap
bahwa keuntungan yang diperolehnya lebih disebabkan

oleh kemampuan dan pengetahuan mereka
Hasil penelitian menemukan bahwa secara signifikan
terdapat perbedaan proporsi untuk online investor,
dengan yang dominan adalah yang mengalami bias
overconfidence. Lebih lanjut, dapat dikatakan bahwa
dalam

melakukan

online

trading,

online

investor

memiliki tingkat percaya diri yang tinggi terkait dengan
kemampuan trading mereka.
5.2. Implikasi

1. Implikasi Teoritis
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa online investor
cenderung mengalami bias perilaku self attribution dan
overconfidence dalam pengambilan keputusan investasi
di pasar modal sebagaimana yang telah diidentifikasi
Barber dan Odean (2002) terhadap online investor di
Amerika dan Uchida (2006) terhadap online investor di
Jepang.
49

2. Implikasi Terapan
1. Online Investor diharapkan dapat memahami dan
mempertimbangkan faktor-faktor psikologi dalam
melakukan investasi di pasar modal sehingga dalam
pengambilan

keputusan

tidak


hanya

mengutamakan kemampuan kognitif dan emosional
mereka.

Dengan

demikian

diharapkan

online

investor dapat mengukur keyakinan mereka dalam
pengambilan keputusan sehingga mencapai hasil
yang optimal dan dapat meminimalkan kesalahan
dalam membuat keputusan investasi.
2. Karakteristik demografi online investor menunjukan
bahwa investor yang melakukan online trading
didominasi oleh laki-laki, cenderung berusia lebih

muda dengan pengalaman investasi lebih lama. Hal
ini merupakan peluang bagi perusahaan investasi
untuk mempromosikan dan memasarkan produk
investasi kepada calon investor yang berusia lebih
muda dan juga untuk kaum perempuan.
5.3

Keterbatasan

Penelitian

dan

Agenda

Penelitian

Mendatang
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Jumlah responden dalam penelitian ini tidak sesuai

dengan yang diaharpkan.
senantiasa

semua

Hal ini dikarenakan tidak

perusahaan

sekuritas

bersedia

membantu dalam melakukan penelitian. Selain itu, waktu
50

penelitian yang sangat terbatas sehingga disarankan
penelitian berikutnya sudah terlebih dahulu memastikan
perusahaan-perusahaan sekuritas apa saja yang bisa
membantu dalam melakukan penelitian.

2. Dalam penelitian ini tidak dikaitkan antara bias perilaku
self attribution dan overconfidence dengan karakteristik
demografi

sehingga

mendatang

dapat

disarankan

melihat

untuk

hubungan

antara


penelitian
variabel

tersebut.
3. Bias perilaku merupakan faktor-kator psikologi yang dapat
mempengaruhi keputusan investasi di pasar modal. Maka
menarik jika dilihat hubungan antara bias perilaku
dengan tipe kepribadian investor dalam pengambilan
keputusan investasi.

51