Visualisasi Karya Edgar Allan Poe Melalui Artbook.

(1)

Abstrak

Edgar Allan Poe merupakan sosok sastrawan tahun 1800an yang karyanya telah dikenal hingga ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Karya-karyanya yang unik mengangkat berbagai macam topik cerita mulai dari sains, ilmu pengetahuan, cerita detektif, hingga humor satir dan pemujaan terhadap wanita-wanit cantik. Edgar Allan Poe berhasil mempopulerkan gaya penulisan cerita pendek di saat orang-orang lebih menyenangi cerita yang panjang.

Beberapa ilustrator profesional telah membuat visualisasi dari karya-karya terkenal Edgar Allan Poe dengan gaya masing-masing para ilustrator tersebut mulai dari gaya gambar realis sampai dengan visualisasi berbentuk komik. Namun pada saat sekarang ini sulit untuk mendapatkan buku yang memuat visualisasi karya Edgar Allan Poe dalam gaya ilustrasi, padahal minat masyarakat Indonesia terhadap Poe masih cukup tinggi, di mana hal tersebut dapat dibuktikan kembali bermunculannya buku yang memuat kumpulan cerpen dan puisi karya Edgar Allan Poe walaupun tidak terdapat visualisasi atas karya-karya tersebut baik dalam bentuk ilustrasi maupun bentuk media visual lainnya. Karena itu, dengan dibuatnya Artbook Edgar Allan Poe ini diharapkan dapat memuaskan kehausan para pembaca yang memiliki minat terhadap karya Edgar Allan Poe, dan dapat mendekatkan kembali karya-karya Poe terutama pada kawula muda yang belum terlalu mengenal Edgar Allan Poe dan karya-karyanya.


(2)

Visualisasi karya Edgar Allan Poe harus dapat memberikan bayangan kepada para pembaca tanpa merusak imajinasi masing-masing dari mereka, karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda pada tiap hal, maka ilustrasi harus dibuat sedemikian rupa agar mampu memancing pembaca untuk mengembangkan sendiri interpretasi visual mereka terhadap cerita dan puisi Edgar Allan Poe.


(3)

Abstract

Edgar Allan Poe was an American poet, short-story writer, editor and literary critic, and is considered part of the American Romantic Movement. Best known for his tales of mystery and the macabre, Poe was one of the earliest American practitioners of the short story and is considered the inventor of the detective-fiction genre. He is further credited with contributing to the emerging genre of science fiction. He was the first well-known American writer to try to earn a living through writing alone, resulting in a financially difficult life and career.

Poe's best known fiction works are Gothic, a genre he followed to appease the public taste. His most recurring themes deal with questions of death, including its physical signs, the effects of decomposition, concerns of premature burial, the reanimation of the dead, and mourning. Many of his works are generally considered part of the dark romanticism genre, a literary reaction to transcendentalism,which Poe strongly disliked. Beyond horror, Poe also wrote satires, humor tales, and hoaxes. For comic effect, he used irony and ludic rous extravagance, often in an attempt to liberate the reader from cultural conformity. Poe also reinvented science fiction, responding in his writing to emerging technologies.

There are some professional illustrator who had been visualize his works using various style including cartoon style. But today is difficult to get an ilustration book that visualize Edgar Allan Poe’s work, especially in Indonesia, so there’s need


(4)

to create a book within visualisation of Edgar Allan Poe’s work in it. The illustration must can give the reader a brief into Edgar Allan Poe’s work without giving a limitation to a reader’s mind to breed their imagination nor dissapoint them on the visualization.


(5)

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dengan demikian, berakhirlah masa belajar penulis di Universitas Kristen Maranatha dalam tingkat pendidikan S1.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tidak berhingga kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas semua anugrah dan berkah yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Gai Suhardja, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

3. Ibu Ariesa Pandanwangi, selaku Pembantu Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Dra. Christine Lukman, M.Ds, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

5. Bapak Triyadi Guntur Wiratmo, M.Sn, selaku pembimbing tugas akhir. 6. Bapak Ricky Himawan Mulyadi, S.Sn, MM, selaku pembimbing tugas

akhir.

7. Segenap staf Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Maranatha yang pernah mendidik penulis selama di Universitas Kristen Maranatha.


(6)

8. Segenap keluarga penulis yang telah tak henti-hentinya memberikan perhatian serta dorongan.

9. Segenap rekan-rekan mahasiswa yang tak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, yang telah memberikan semangat, dukungan dan bantuan hingga selesainya Tugas Akhir ini.

Saya berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kemajuan almamater dan menjadi masukan bagi semua pihak.

Akhirnya sesuai dengan bunyi pepatah ‘tiada gading yang tak retak’, maka penulis mengharapkan kritik dan saran atas kekurangan yang terdapat pada tugas akhir ini.

Bandung, Januari 2009


(7)

Daftar Isi

Lembar Pengesahan... i

Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis ... ii

Abstrak/Abstract... iii

Kata Pengantar... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH... 1

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH... 9

1.3 RUMUSAN MASALAH ... 9

1.4 TUJUAN PENCIPTAAN... 10

1.5 MANFAAT PENCIPTAAN ... 10

1.6 METODE PENCIPTAAN KARYA DESAIN ... 10

1.7 TARGET AUDIENCE ... 11

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN... 11

BAB II TINJAUAN MASALAH 2.1 KAJIAN PUSTAKA (TEORITIK)... 19


(8)

BAB III TINJAUAN FAKTUAL

3.1 TINJAUAN FAKTUAL (EMPIRIK) ... 28

3.2 OBJEK PERANCANGAN ... 29

3.3 TARGET AUDIENS ... 29

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN 4.1.1 PERENCANAAN MEDIA ... 31

4.1.2 PERENCANAAN KREATIF ... 31

4.1.3 KONSEP VERBAL ... 32

4.1.4 KONSEP VISUAL... 32

BAB V VISUALISASI KARYA 5.1 VISUALISASI KARYA ... 34

BAB VI KESIMPULAN ...

Daftar Pustaka ... Data Penulis...


(9)

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Edgar Allan Poe 1 Gambar 1.2 Edgar Allan Poe 5 Gambar 1.3 Kerangka Berpikir 13

Gambar 1.4 The Illustrated Edgar Allan Poe by Wilfried Satty 14 Gambar 1.5 Tales of Mystery and Imagination by Harry Clarke 14 Gambar 1.6 Illustration by Gris Grimly 14

Gambar 1.7 Edgar Allan Poe illustration 15

Gambar 1.8 Illustration by Edmund Dulac 15 Gambar 1.9 Illustration by Various Artist 15

Gambar 1.10 Ilustrasi The Raven 15 Gambar 1.11 Ilustrasi The Raven 15 Gambar 1.12 Ilustrasi The Raven 16

Gambar 1.13 Ilustrasi The Masque Of The Red Death 16 Gambar 1.15 Ilustrasi Hop-Frog

Gambar 1.16 Ilustrasi The Black Cat

Gambar 1.17 Ilustrasi The Masque of The Red Death Gambar 1.18 Ilustrasi The Fall of The House Of Usher Gambar 1.19 Ilustrasi The Fall of The House Of Usher


(10)

Gambar 5.1 Alternatif Visualisasi “The Masque of The Red Death” Gambar 5.2 Alternatif Visualisasi “The Black Cat”

Gambar 5.3 Alternatif Cover Visualisasi Karya Edgar Allan Poe Gambar 5.4 Alternatif Media Promosi (Leaflet)

Gambar 5.5 Alternatif Media Promosi ( Poster )

Gambar 5.6 Alternatif Ilustrasi “The Masque of The Red Death” Gambar 5.7 Alternatif Ilustrasi “The Raven”

Gambar 5.8 Alternatif Ilustrasi “Tamerlane” Gambar 5.9 ALternatif Ilustrasi “The Black Cat”

Gambar 5.10 Alternatif Ilustrasi “Three Sundays in A Week” Gambar 5.11 Sketsa Ilustrasi “The Black Cat”

Gambar 5.12 Sketsa Ilustrasi “The Raven” Gambar 5.13 Studi Karakter “Annabel Lee” Gambar 5.14 Sketsa Ilustrasi “The Black Cat” Gambar 5.15 Sketsa Ilustrasi “Tamerlane” Gambar 5.16 Sketsa Ilustrasi “Annabel Lee” Gambar 5.17 Sketsa Ilustrasi Annabel Lee Gambar 5.18 Alternatif Sketsa Cover Gambar 5.19 Ilustrasi “The Black Cat

Gambar 5.20 Ilustrasi “Three Sundays in A Week” Gambar 5.21 Ilustrasi “Annabel Lee”

Gambar 5.22 Ilustrasi Cover

Gambar 5.23 “The Masque of The Red Death” Gambar 5.24 Ilustrasi “Tamerlane”


(11)

Gambar 5.25 Ilustrasi “The Raven” Gambar 5.26 Ilustrasi “The Raven” Gambar 5.27 Cover Artbook

Gambar 5.28 Visualisasi “Annabel Lee” Gambar 5.29 Visualisasi “The Raven” Gambar 5.30 Pembatas Buku

Gambar 5.31 Poster

Gambar 5.32 Shopping Bag Gambar 5.33 Packaging


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Edgar Allan Poe merupakan sastrawan Amerika yang namanya telah dikenal di berbagai belahan dunia. Karya-karyanya meliputi berbagai bentuk tulisan seperti cerpen, puisi, dan esai. Ia terutama terkenal akan cerpen-cerpen misterinya, yang berfokus pada rumitnya sisi gelap pikiran dan psikologi manusia, yang dituangkan dalam berbagai bentuk simbolisme serta humor satir.

Gambar 1.1. Edgar Allan Poe Sumber : www.wikipedia.com

Menurut Siswo Harsono, Dosen Sastra Inggris Undip, dalam acara ”Diskusi Bedah Buku Biografi Edgar Allan Poe dan Sepilihan Karyanya” yang digelar LPM Hayam Wuruk di Joglo Fakultas Sastra Undip pada Senin, 8 Januari 2008,


(13)

menyatakan bahwa Edgar Allan Poe adalah penulis legendaris dunia yang memukau para pembaca bukunya dengan karya-karyanya baik yang berupa puisi maupun prosa yang bertemakan horor, kematian, psikologis manusia yang sedang dalam keadaan gelap dan romantisme secara gelap dan misterius. Metode Poe dalam mengolah tulisan-tulisannya berhasil mempermainkan pikiran terdalam manusia. Selain itu, yang menarik dari tulisan-tulisan Poe adalah selain dari tema yang tidak biasa juga adanya unsur sains-fiksional yang terdapat pada beberapa karya Poe, di mana dalam karya tersebut terlihat bahwa Poe merupakan seseorang yang jenius dan memiliki pandangan dan imaginasi jauh ke depan yang ditunjukkan dengan teori-teori Poe tentang berbagai penemuan sains yang menurut imajinasinya bakal terjadi di masa depan, oleh karena itu karya-karya Poe merupakan pilihan topik yang sangat menarik untuk diterjemahkan ke dalam bahasa visual salah satunya melalui media ilustrasi.

Edgar Allan Poe mendapat julukan Master of Macabre Art & Horror karena

karya-karyanya yang mayoritas gelap dan satir. Macabre adalah istilah khusus yang digunakan untuk menyebut suatu karya artistik yang memiliki karakter suram dan atmosfer yang menyeramkan. Dalam karya-karya yang digolongkan sebagai Macabre Art, biasanya terdapat perhatian dan penekanan lebih pada detail-detail dan simbol-simbol kematian. Kata Macabre berasal dari Bahasa

Arab maqaber (مقابر) yang berarti makam dan merupakan bentuk jamak dari

asal kata maqbara. Sumber lainnya menyatakan bahwa istilah “Macabre” berasal dari dua kata dari Bahasa Yahudi yaitu ה ב " (Min Hakever) yang berarti “dari kuburan”


(14)

Menurut Joni Ariadinata yang berprofesi sebagai cerpenis dan redaktur Horison, Edgar Allan Poe berhasil menjadi peneguh pada gaya penulisan cerita yang pendek pada saat orang-orang baik yang berasal dari kalangan pembaca maupun kalangan penerbit, mengharapkan dan menggandrungi tulisan-tulisan dengan cerita yang panjang. Poe memperkenalkan bahasa yang liar, misterius dengan tema-tema yang keras seperti cerita horor dan detektif, pada saat orang-orang menggandrungi cerita-cerita yang sopan, romantis, dan lembut. Ia mengejutkan dunia kesusastraan dengan imajinasinya yang melampaui batas masa depan pada cerita-cerita yang bertemakan sains-fiksional. Cerita-cerita Poe biasanya selalu mengandung pikiran-pikiran yang tak waras dan karakter iblis yang mendekam dalam jiwa manusia seperti kekejaman, kebencian, dan kemarahan. Bagi para penggemar cerpen beraroma misteri, terutama yang berbumbu komedi satir dan ketegangan psikologis, karya-karya Poe merupakan tulisan yang sangat menarik dan menegangkan untuk dijadikan salah satu pilihan bacaan utama.

Kreatifitas Poe dalam bercerita ditandai oleh kemisteriusan serta keajaiban bahasa yang mengangkat tema-tema yang keras dan liar, yang sangat berbanding terbalik dengan puisi-puisinya yang amat romantis dan lembut. Puisi-puisinya yang berisikan tentang pemujaan terhadap keindahan kecantikan, serta impian-impian cinta pada sosok perempuan yang sempurna, seolah-olah menandai betapa kontradiksi kepribadian Poe amat sulit ditebak.

Menurut sumber dari sebuah situs ensiklopedi di internet yaitu Wikipedia, Edgar Allan Poe dianggap sebagai bagian dari Romantic Movement Amerika. Pada


(15)

tahun 1800-1850 art movement yang terdapat di Inggris merupakan gerakan romantisme. Ia juga merupakan penulis America pertama yang dikenal memilih profesi penulis sebagai satu-satunya mata pencaharian dalam bertahan hidup, yang menyebabkannya memiliki kesulitan finansial dan karir sepanjang hidupnya.

Sedangkan eksistensi Edgar Allan Poe di dunia kesusastraan Indonesia juga masih terdengar sampai sekarang, yang dibuktikan dengan terbitnya Buku Biografi Edgar Allan Poe berjudul “Biografi Edgar Allan Poe dan sepilihan karya” pada bulan November 2007, di mana dalam buku tersebut terdapat lika-liku kerasnya kehidupan Poe yang disusun sedemikian rupa sehingga menyerupai cerita novel yang menarik dan disertai dengan beberapa pilihan karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, yang diterbitkan oleh Penerbit Interlude di Yogyakarta, yang juga pernah menerbitkan Buku Biografi Van Gogh. Van Gogh merupakan seorang pelukis yang memiliki kesamaan dengan Edgar Allan Poe di mana hampir seluruh hidupnya sarat dengan penderitaan dan kesulitan finansial namun karya mereka dipuja dan dihargai tinggi malahan setelah mereka tidak lagi hidup di dunia ini. Karena keanehan-keanehan gaya dan bentuk atas tulisan-tulisan yang ditawarkan Poe, membuat ada banyak kalangan yang sulit menerima, bahkan cenderung menolak pada masa saat cerita-ceritanya ditulis termasuk penolakan-penolakan oleh para penerbit. Namun pada akhirnya karya-karya Poe mencatatkan sejarah tersendiri dan menjadi genre tersendiri. Karya-karyanya sangat visioner dan dianggap melampaui masanya. Bahkan, mulai gaya penulisan sampai teknik penyampaian


(16)

cerita, karya-karya Poe sangat berpengaruh besar dalam perkembangan sastra dunia.

Edgar Allan Poe lahir pada tanggal 19 Januari 1809 di Boston, Massachusetts dan meninggal pada 7 Oktober 1849 di Baltimore, Maryland. Pada tahun 1809 tak lama setelah Edgar Allan Poe lahir, ayahnya meninggalkan keluarganya, pada tahun 1811, ibu Poe wafat di Richmond lalu Poe dirawat di rumah pamannya, Tuan dan Nyonya John Allan. Poe berangkat bersama

Tuan Allan menuju Inggris pada tahun 1815 dan masuk sekolah Manor House di Stoke, Newington pada 1820. Pada tahun 1820 Poe kembali ke Richmond dan menjadi mahasiswa pada Universitas Virginia lalu disuruh pulang ke rumah oleh John Allan dan tahun berikutnya Poe berselisih dengan ayah angkatnya, John Allan. Pada tahun 1829 Poe mendaftar ke ketentaraan Amerika Serikat dan pada tahun berikutnya Poe masuk ke Akademi Militer Amerika di West Point namun kemudian dikeluarkan karena diketahui terlibat dengan alkohol. Pada tahun 1835-1836 Poe menjadi asisten editor Southern Literary Messenger, Richmond dan menikah dengan sepupunya, Virginia Clemm yang lahir pada tahun 1822. Pada tahun 1847 Virginia wafat. Kemudian tahun 1849 Edgar Allan Poe ditemukan dalam keadaan mabuk dan tak sadarkan diri di Baltimore dan wafat pada tanggal 7 Oktober pada tahun yang sama. Riwayat hidup Poe di hari-hari

Gambar 1.2. Edgar Allan Poe Sumber :


(17)

terakhir hingga kematiannya pun menjadi sama misteriusnya seperti cerpen-cerpennya, ketika ia ditemukan dalam kondisi menyedihkan di sebuah selokan di Baltimore, setelah beberapa hari sebelumnya pamit untuk mengajar di Norfolk dan Richmond. Ia diangkut ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri sebelum akhirnya meninggal pada tanggal 7 Oktober 1849. Lika-liku kehidupannya yang berat serta kehidupan tokoh-tokoh penting di sekitar Poe memberikan pengaruh besar bagi Poe dalam menghasilkan karya-karyanya. Segala kepedihan, kehinaan, kebangkrutan seta kegagalan Poe, ikut menanamkan sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya penegakkan nilai dan konsistensi. Segala sisi kepedihan serta keras-terjalnya sebuah perjuangan yang tak kenal menyerah, tentang bagaimana pergulatan masa kecil Poe yang dipaksa menjadi yatim piatu pada usia belia, tentang bagaimana hidup bersama ayah angkat yang tak pernah menyukai kehadirannya meskipun Poe dengan gigih menunjukkan bahwa ia adalah seorang jenius, tentang bagaimana indahnya pertemuan-pertemuan dengan sosok perempuan yang sempurna yang kemudian secara tragis direnggut perpisahan oleh nasib yang selalu tak pernah berpihak, lalu berbagai tragedi kebangkrutan serta kemiskinan yang mendera Poe tak habis-habis, sampai dengan kematian sosok Poe yang berakhir dalam kesepian.

Salah satu cerpennya yang paling terkenal, The Black Cat, telah disadur dalam berbagai bahasa serta dibuat berbagai versi filmnya. Dalam kisah ini, puncak degradasi moral seorang kepala keluarga ditandai dengan peristiwa dirinya mencungkil mata kucing hitam miliknya. Ketika pada akhirnya ia gelap mata dan membunuh kucing hitam tersebut, api melahap habis rumahnya dan


(18)

membuatnya jatuh miskin. Dan pada akhir cerita, ketika ia membunuh istrinya dan mengubur mayatnya di dalam tembok, kucing hitam yang lain membuat dirinya diketahui sebagai seorang pembunuh. Secara keseluruhan, kucing hitam dalam cerpen ini adalah simbol dari sepotong rasa bersalah yang enggan diakui seseorang yang mengalami guncangan moral akibat tertimpa berbagai kemalangan.

Cerpennya yang lain memiliki kecenderungan untuk membuat para pembacanya ‘terguncang’, seperti komedi satir yang menghibur namun berakhir dengan kekejaman. Cerpen Hop-Frog yang formatnya mirip hikayat atau cerita rakyat pada mulanya memiliki nuansa ceria, berkisah tentang seorang pelawak bertubuh kerdil anggota rombongan penghibur yang diundang untuk beratraksi di depan seorang raja dan para penasihatnya. Tetapi ketika salah seorang teman wanitanya dilecehkan oleh raja dan penasihatnya, ia menyusun rencana balas dendam dengan membuat raja dan para penasihatnya berbuat konyol dengan berdandan seperti ‘ourang outang’ (tidak diragukan lagi merujuk pada primata mirip manusia, orang utan) yang menurutnya telah dilihatnya dalam salah satu pengembaraannya. Namun ketika baik sang raja, para penasihat, orang-orang dalam istana maupun para pembaca sendiri menanti-nanti bagaimana akhirnya permainan komedi tersebut, kisah ini berakhir dengan pembantaian atas sang raja dan para penasihatnya dengan cara yang tragis namun juga sangat komikal bila dibayangkan. Sementara komedi suram yang sungguh dapat membuat terbahak dapat ditemui dalam Some Words with a Mummy dan Never Bet the Devil Your Head, sedangkan tragedi cinta yang berakhir mengejutkan ada dalam cerpen


(19)

berjudul Morella, dan yang mungkin adalah sebuah rujukan pada kepribadian ganda serta menjadi bumbu populer dalam thriller-thriller psikologis adalah cerpen berjudul William Wilson.

Beberapa cerpennya yang lain akan mengingatkan orang pada kisah-kisah misteri detektif Sir Arthur Conan Doyle, seperti Thou art the Man, The Facts in the Case of M. Valdemar, dan The Mytery of Marie Roget. Tetapi cerpen misteri detektif ini sama sekali tidak kehilangan ciri khas Poe. Thou Art the Man, contohnya, yang pada adegan klimaksnya menyuguhkan dua macam kejutan akhir cerita pada pembaca, tepat ketika sebuah misteri pembunuhan terpecahkan. Klimaks yang memberi nuansa misteri, sekaligus pemecahan rasional dari misteri secara keseluruhan. Dan sebagai penyegar dari cerpen-cerpen lainnya yang cenderung bersuasana membuat depresi, ada sebuah cerpen yang kocak berjudul Three Sundays in A Week, berkisah tentang seorang pria yang mencintai seorang gadis dan ingin menikahinya, namun terpaksa harus memutar otak karena ayah si gadis yang menyebalkan mengatakan bahwa ia baru boleh menikahi si gadis ketika tiga hari Minggu sekaligus berada dalam satu minggu. Pemecahan dalam klimaks cerpen ini sungguh cerdas , dan cerita ini pulalah yang mungkin memberi inspirasi dalam adegan akhir ketika pesawat terbang buatan Phileas Fogg mendarat di London dalam film Around the World in 80 Days versi tahun 2003, dan melalui cerpen-cerpennya para pembaca akan memahami betapa banyak referensi dan wawasan yang diketahui oleh Poe baik dalam bidang geografi, sejarah, mitologi, budaya, bahasa maupun sastra yang kemudian mewarnai cerpen-cerpennya.


(20)

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Saat ini sangatlah susah untuk mendapatkan buku kumpulan Edgar Allan Poe yang disertai dengan ilustrasi terutama di Indonesia. Hanya ada beberapa judul buku yang jarang tersedia stoknya, di beberapa toko buku yang khusus menjual buku-buku impor, dan harganya pun relatif mahal. Namun demikian menurut observasi yang telah dilakukan, minat terhadap karya-karya Edgar Allan Poe masih cukup besar terutama pada masyarakat di Indonesia, terbukti pada maraknya milis dan forum di internet yang khusus membahas buku dan karya Edgar Allan Poe, maupun penerbit yang menerbitkan buku biografi Edgar Allan Poe pada akhir tahun 2007 walaupun belum disertai dengan ilustrasi.

1.3. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya maka beberapa masalah pokok yang akan dipecahkan dalam perancangan Tugas Akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

- Bagaimana cara menyajikan karya Poe dengan ilustrasi yang meningkatkan publikasi dan promosi buku kumpulan karya Edgar Allan Poe supaya tidak kalah dengan publisitas buku-buku baru dan modern serta meningkatkan daya jual buku ?

- Bagaimana buku ilustrasi Edgar Allan Poe ini dapat memuaskan pembaca dan konsumen di Indonesia ?

- Bagaimana membuat ilustrasi yang sesuai dan dapat mencerminkan karya Edgar Allan Poe dengan jelas ?


(21)

1.4. TUJUAN PENCIPTAAN

Adapun tujuan dari perancangan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

- Memperkenalkan karya-karya Edgar Allan Poe

- Menyajikan karya Poe dengan ilustrasi yang lebih modern sehingga tidak

kalah dengan publisitas buku-buku baru dan modern

1.5. MANFAAT PENCIPTAAN

Manfaat yang diharapkan dari perancangan Tugas Akhir ini di antaranya :

- Meningkatkan daya jual buku Edgar Allan Poe

- Mempromosikan dan memperkenalkan karya-karya Poe kepada masyarakat

Indonesia

- Membantu masyarakat Indonesia supaya tidak kesulitan mencari buku

kumpulan karya Edgar Allan Poe yang berupa artbook

1.6. METODE PENCIPTAAN KARYA DESAIN

Metode penciptaan karya desain dilakukan dengan cara survei, observasi dan diskusi serta wawancara singkat kepada beberapa penggemar karya-karya literatur horor Poe. Dalam buku ini akan terdapat sekitar 7-14 karya Poe baik puisi maupun cerpen yang paling terkenal di antaranya puisi yang berjudul The Raven, Tamerlane, Anabel Lee dan cerpen yang berjudul The Black Cat, Three Sundays in A Week, dan Hop-Frog, di mana terdapat lebih kurang satu ilustrasi untuk setiap karya yang mencoba menggambarkan apa yang ingin disampaikan oleh Poe. Selain buku juga dibuat pembatas buku, dan media promosi seperti


(22)

poster dan brosur. Studi visual dilakukan di antaranya dengan mengumpulkan beberapa contoh buku ilustrasi yang memvisualisasikan karya-karya Edgar Allan Poe yang pernah dibuat oleh beberapa orang illustrator. Selain itu dengan mengumpulkan data mengenai art movement pada tahun dan tempat di mana Poe hidup dan membuat karya-karyanya.

1.7. TARGET AUDIENCE

Target audience yaitu masyarakat penikmat sastra usia 20-40 kalangan menengah keatas yang memiliki latar belakang pendidikan minimal SMA. Hal ini disimpulkan dengan mempertimbangkan karya-karya Poe yang cenderung suram dan juga berat yang lebih cocok dinikmati oleh masyarakat yang telah berpikiran lebih matang.

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN

Pada Bab I akan dijelaskan latar belakang, alasan serta tujuan yang akan dicapai dengan adanya perancangan Tugas Akhir ini. Pembahasan lebih dititikberatkan pada masalah dan kondisi nyata yang sedang terjadi saat ini, serta rencana-rencana perancangan Tugas Akhir serta metodologi penelitian yang akan digunakan sebagai dasar perancangan Tugas Akhir.

Tinjauan masalah akan dibahas pada Bab II yang hasilnya disusun sehingga berupa landasan teori mengenai sejarah dan teknik animasi yang mencakup kajian pustaka yang disusun dari berbagai sumber baik berupa literatur maupun


(23)

opini yang relevan bagi proses penciptaan beserta referensi visual yang akan digunakan dalam perancangan karya.

Konsep penciptaan karya disusun secara sistematis pada Bab III yang mencakup perancangan dan strategi media beserta penjelasan mengenai pemilihan media yang diuraikan berdasarkan kelemahan dan keunggulan masing-masing media.

Bahasan terakhir merupakan kesimpulan dan saran yang didapat setelah melalui seluruh proses penelitian, perancangan, dan penciptaan karya.


(24)

Kerangka Berpikir


(25)

Contoh-contoh visualisasi tulisan Edgar Allan Poe dalam bentuk ilustrasi yang pernah dibuat :

Gambar 1.4. The Illustrated Edgar Allan Poe by Wilfried

Satty, 1976

Gambar 1.5. Tales of Mystery and Imagination by Harry Clarke

Sumber : www.google.com

Gambar 1.6 Gris Grimly

Sumber : www.google.com

Gambar 1.7 The Complete Illustration Works Sumber : www.google.com


(26)

Gambar 1.8 Illustration by Edmund Dulac Sumber : www.google.com

Gambar 1.9 Illustration by Various Artist

Sumber :

www.graphicclasics.com

Gambar 1.11 Illustrasi The Raven

Sumber : www.google.com Gambar 1.10 Illustrasi The

Raven Sumber :

www.graphicclasics.com

Pada gambar 1.10, seorang ilustrator bernama Jeffrey Bonivert yang pernah menjadi kontributor komik independen baik sebagai seniman maupun penulis dalam beberapa buku seperti The Funboys, Turtle Soup dan Mister Monster,


(27)

memvisualisasikan salah satu puisi Poe yang berjudul The Raven ke dalam bentuk ilustrasi komik pada tahun 2001. Adaptasi uniknya dalam memvisualisasikan The Raven karya Edgar Allan Poe terdapat dalam buku yang berjudul Graphic Classics : Edgar Allan Poe. Selain itu karyanya juga dipublikasikan dalam beberapa judul buku seperti Graphic Classics: Arthur Conan Doyle, Graphic Classics: Jack London, Graphic Classics: Ambrose Bierce dan Graphic Classics: Bram Stoker.

Gambar 1.12 Ilustrasi The

Raven

Sumber : www.google.com

Gambar 1.13 The Masque Of The Red Death

Sumber : www.graphicclasics.com

Pada gambar 1.11 dan 1.12 merupakan alternatif lain dari beberapa seniman dalam membuat ilustrasi dari The Raven karya Edgar Allan Poe sebagai perbandingan. Ilustrasi karya Jeffrey Bonivert merupakan karya ilustrasi yang memiliki gaya paling modern, sedangkan dua yang lainnya memiliki gaya gothic. Pada gambar 1.15 merupakan ilustrasi dari cerpen komedi satir karya Edgar Allan Poe yang berjudul Hop-Frog yang merupakan karya dari ilustrator bernama Lisa K. Weber yang merupakan lulusan dari Parsons School of Design di kota New York, dan bekerja dalam industri fashion, desain cetak, dan seorang freelancer pada sebuah perusahaan


(28)

yang bergerak di bidang buku anak dan karakter desain untuk animasi. Sedangkan pada gambar 06, Richard Sala membuat ilustrasi sebagai visualisasi dari cerpen The Black Cat karya Edgar Allan Poe yang menceritakan tentang seseorang yang sedang tertekan sehingga menjadi gila secara bertahap lalu mencungkil mata kucingnya, juga membunuh istrinya dan menguburnya di dalam tembok rumahnya. Richard Sala memiliki kekaguman terhadap museum kuno yang pengap, perpustakaan kuno yang berdebu, toko barang antik yang berantakan, gang-gang yang sempit, kebenaran yang tersembunyi, definisi ganda, dan berjalan-jalan pada tengah malam yang membuatnya menjadi pilihan yang sangat tepat sebagai salah satu ilustrator dalam buku Graphic Classics: Edgar Allan Poe.

Gambar 1.14 Ilustrasi

Hop-Frog Sumber :

www.graphicclasics.com

Gambar 1.15 Ilustrasi The Black Cat

Sumber :

www.graphicclasics.com


(29)

Gambar 1.16 Ilustrasi The Masque Of The Red Death

Sumber : www.graphicclasics.com

Gambar 1.17 The Illustrated Edgar Allan Poe by Wilfried

Satty, 1976

Gambar 1.18 The Illustrated Edgar Allan Poe by Wilfried


(30)

BAB VI

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah dalam merancang suatu karya dibutuhkan studi yang mendetail terhadap bahasan utama dan permasalahan yang dapat disimpulkan dari data-data yang telah terkumpul. Setelah itu mencari solusi atas permasalahan utama, menetapkan target audience dan membuat karya dengan hasil eksekusi yang terbaik dan dapat memecahkan masalah. Dengan diciptakannya Artbook Edgar Allan Poe yang memuat beberapa karya terbaik Edgar Allan Poe yang disertai dengan visualisasi berupa ilustrasi dengan media pensil warna diharapkan akan cukup ekspresif dan berhasil memancing imajinasi pembaca akan cerita-cerita Poe.


(31)

Daftar Pustaka

1. Ariadinata, Joni. ; “ Biografi Edgar Allan Poe dan Sepilihan Karya “, Interlude, Yogyakarta 2007.

2. www.google.com 3. www.yahoo.com 4. www.wikipedia.com 5. www.graphicclasics.com


(1)

Gambar 1.8 Illustration by Edmund Dulac Sumber : www.google.com

Gambar 1.9 Illustration by Various Artist

Sumber :

www.graphicclasics.com

Gambar 1.11 Illustrasi The Raven

Sumber : www.google.com Gambar 1.10 Illustrasi The

Raven Sumber :

www.graphicclasics.com

Pada gambar 1.10, seorang ilustrator bernama Jeffrey Bonivert yang pernah menjadi kontributor komik independen baik sebagai seniman maupun penulis dalam beberapa buku seperti The Funboys, Turtle Soup dan Mister Monster,


(2)

memvisualisasikan salah satu puisi Poe yang berjudul The Raven ke dalam bentuk ilustrasi komik pada tahun 2001. Adaptasi uniknya dalam memvisualisasikan The Raven karya Edgar Allan Poe terdapat dalam buku yang berjudul Graphic Classics : Edgar Allan Poe. Selain itu karyanya juga dipublikasikan dalam beberapa judul buku seperti Graphic Classics: Arthur Conan Doyle, Graphic Classics: Jack London, Graphic Classics: Ambrose Bierce dan Graphic Classics: Bram Stoker.

Gambar 1.12 Ilustrasi The

Raven

Sumber : www.google.com

Gambar 1.13 The Masque Of The Red Death

Sumber : www.graphicclasics.com

Pada gambar 1.11 dan 1.12 merupakan alternatif lain dari beberapa seniman dalam membuat ilustrasi dari The Raven karya Edgar Allan Poe sebagai perbandingan. Ilustrasi karya Jeffrey Bonivert merupakan karya ilustrasi yang memiliki gaya paling modern, sedangkan dua yang lainnya memiliki gaya gothic. Pada gambar 1.15 merupakan ilustrasi dari cerpen komedi satir karya Edgar Allan Poe yang berjudul Hop-Frog yang merupakan karya dari ilustrator bernama Lisa K. Weber yang merupakan lulusan dari Parsons School of Design di kota New York, dan bekerja dalam industri fashion, desain cetak, dan seorang freelancer pada sebuah perusahaan


(3)

yang bergerak di bidang buku anak dan karakter desain untuk animasi. Sedangkan pada gambar 06, Richard Sala membuat ilustrasi sebagai visualisasi dari cerpen The Black Cat karya Edgar Allan Poe yang menceritakan tentang seseorang yang sedang tertekan sehingga menjadi gila secara bertahap lalu mencungkil mata kucingnya, juga membunuh istrinya dan menguburnya di dalam tembok rumahnya. Richard Sala memiliki kekaguman terhadap museum kuno yang pengap, perpustakaan kuno yang berdebu, toko barang antik yang berantakan, gang-gang yang sempit, kebenaran yang tersembunyi, definisi ganda, dan berjalan-jalan pada tengah malam yang membuatnya menjadi pilihan yang sangat tepat sebagai salah satu ilustrator dalam buku Graphic Classics: Edgar Allan Poe.

Gambar 1.14 Ilustrasi

Hop-Frog Sumber :

www.graphicclasics.com

Gambar 1.15 Ilustrasi The Black Cat

Sumber :

www.graphicclasics.com


(4)

Gambar 1.16 Ilustrasi The Masque Of The Red Death

Sumber : www.graphicclasics.com

Gambar 1.17 The Illustrated Edgar Allan Poe by Wilfried

Satty, 1976

Gambar 1.18 The Illustrated Edgar Allan Poe by Wilfried


(5)

BAB VI

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah dalam merancang suatu karya dibutuhkan studi yang mendetail terhadap bahasan utama dan permasalahan yang dapat disimpulkan dari data-data yang telah terkumpul. Setelah itu mencari solusi atas permasalahan utama, menetapkan target audience dan membuat karya dengan hasil eksekusi yang terbaik dan dapat memecahkan masalah. Dengan diciptakannya Artbook Edgar Allan Poe yang memuat beberapa karya terbaik Edgar Allan Poe yang disertai dengan visualisasi berupa ilustrasi dengan media pensil warna diharapkan akan cukup ekspresif dan berhasil memancing imajinasi pembaca akan cerita-cerita Poe.


(6)

Daftar Pustaka

1. Ariadinata, Joni. ; “ Biografi Edgar Allan Poe dan Sepilihan Karya “, Interlude, Yogyakarta 2007.

2. www.google.com 3. www.yahoo.com 4. www.wikipedia.com 5. www.graphicclasics.com