Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Kafe Bali.

(1)

ABSTRAK

Dalam dunia usaha perusahaan harus memiliki keunggulan untuk dapat memenangkan persaingan. Sebuah kafe harus memiliki keunggulan yang dapat ditonjolkan untuk menarik konsumen berkunjung dan dapat bersaing engan kafe lainnya. Strore atmosphere merupakan salah satu keunggulan yang dapat digunakan untuk menarik minat beli konsumen. Minat beli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang dan jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri. Kenyamanan suasana sangat diperhatikan oleh konsumen, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa pengaruh pelaksanaan store atmosphere

kafe terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali.

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dan sekaligus dapat menggali temuan-temuan dilapangan yang dapat dijadikan dasar bagi pihak manajemen Kafe Bali dalam meningkatkan minat beli konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dimana informasi responden dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empiric dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang bersangkutan terhadap objek penelitian. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan regresi linier berganda, secara keseluruhan didapat hasil pengaruh yang signifikan dari variable bebas terhadap variable terikat, hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh pelaksanaan store atmosphere terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali.

Berdasarkan perhitungan analisa hipotesis didapat hasil bahwa ternyata t

hitung variabel X1(Eksterior kafe) dan X2 (Interior kafe), masing-masing sebesar

5,892 dan 6,057, di mana kedua nilai thitung > dari nilai ttabel (=5%) yang sebesar 1,655. Hasil ini memperlihatkan variabel X1 (Eksterior kafe) dan X2

(Interior kafe) berpengaruh terhadap variabel Y (Minat beli). Dari perhitungan koefisien determinasi, diketahui bahwa besarnya pengaruh yang diberikan oleh store atmosphere kafe terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali yaitu sebesar 35.5% sedangkan 64.5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Adanya hubungan positif yang signifikan antara store atmosphere dengan minat beli .Hal ini berarti jikastore atmospheresemakin baik maka akan semakin tinggi minat beli konsumen. Oleh karena itu Kafe Bali harus terus mempertahankan dan meningkatkan store atmosphere agar konsumen merasa nyaman dan betah dalam berbelanja.


(2)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAKSI... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 2

1.4 Kegunaan Penelitian... 4

1.5Kerangka Pemikiran ………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran ... 10

2.2Store Atmosphere... 11

2.2.1 Elemen-elemenStore Atmosphere... 12

2.2.1.1 Bagian Luar (eksterior) ... 15

2.2.1.2 Bagian Dalam (interior)... 18

2.2.1.3 Tata Letak Barang Dalam Toko(Store Lay out)... 22

2.2.1.4 Area Pembelian Dalam Toko (Interior Point of Purchace Display)... 25


(3)

2.3 Minat Bali ... 28

2.4 Pengaruh Store AtmosphereTerhadap Minat Bali... 29

2.5 Pengertian Restaurant ... 33

2.6 Hipotesis... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 36

3.2 Jenis Dan Sumber Data ... 36

3.3 Operasional Variabel... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 39

3.5 Teknik Pengumpulan Sampel ... 40

3.6 Metode Analisis ... 41

3.7 Rancangan Pengujian Hipotesis... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian ... 44

4.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 44

4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 45

4.2 Analisis Kualitatif ... 48

4.2.1 Analisis Profil Responden ... 49

4.2.2 Analisis Tanggapan Responden Terhadap Store AtmosphereDi Kafe Bali... 51 4.2.3 Analisis Tanggapan Responden Untuk Meningkatkan


(4)

4.3 Analisis Kuantitatif ... 60

4.3.1 Analisis Validitas... 60

4.3.2 Analisis Reliabilitas... 62

4.3.3 Analisis Regresi... 62

4.3.4 Analisis Determinasi……… 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... x


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 38

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 49

Tabel 4.2 Usia Responden... 49

Tabel 4.3 Status Pekerjaan Responden... 50

Tabel 4.4 Tingkat Pendapatan Per Bulan ... 50

Tabel 4.5 Frekuensi Kedatangan Responden ... 51

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Papan Nama Kafe Bali Jelas .. 52

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Pintu Masuk Di Kafe Bali Cukup Lebar... 52

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Bangunan Luar Toko Di Kafe Bali Menarik ... 52

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Lokasi Di Kafe Bali Berada Dalam Lingkungan Yang Stretegis ... 53

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Penerangan Kafe Bali Baik .... 53

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Parkir ... 54

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Penerangan ... 54

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Aroma Ruangan ... 55

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Musik Yang Dimainkan ... 55

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Temperatur Udara Dalam RuanganTerasa Segar ... 55


(6)

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Jarak Antar Meja Cukup Lebar ... 56 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Perilaku Pegawai Di Kafe

Bali Baik Dan Ramah ... 56 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Barang Di Kafe Bali

Baik Dan Beranekaragam... 57 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Harga Makanan dan Minuman

Terlihat Dengan Jelas ... 57 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Kasir Cukup Memadai

Sehingga Proses Pembayaran Dilakukan Dengan Cepat ... 57 Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Keadaan Ruangan Bersih ... 58 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikannya Untuk

Berkunjung Kembali Ke Kafe Bali Karena Suasananya ... 58 Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Perasaan Nyaman Yang

Dirasakan Oleh Konsumen Ketika Berkunjung Ke Kafe Bali ... 59 Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Lamanya Waktu Yang

Dihabiskan Ketika Berkunjung Ke Kafe Bali ... 59 Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Kunjungan Yang

Dilakukan Ke Kafe Bali Karena Suasananya ... 60 Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Keinginannya Untuk

Merekomendasikan Kafe Bali Kepada Relasinya Karena Suasananya ... 60


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 Skema Kerangka Pemikiran ……….. 8 Gambar 2.1 Diagram Elemen-Elemen Store Atmosphere ... 9 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 45


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya bisnis kafe dewasa ini, telah menyebabkan semakin tinggi tingkat persaingan dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumennya. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragamantarget marketyang dimiliki bisnis kafe yang menyebabkan persaingan antar kafe dalam memperebutkan pangsa pasar.

Tingginya tingkat persaingan dapat dilihat dari banyaknya kafe yang bersaing dalam satu dearah yang terdapat tiga atau empat buah kafe yang bersaing. Karena banyaknya jenis usaha dalam industri kafe, konsumen menjadi sangat leluasa untuk menentukan tempat bersantap yang akan dipilih. Agar suatu kafe dapat memenagkan persaingan, sangatlah penting untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang menjadi target pasar.

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih kafe yang akan menjadi tempat bersantap yaitu kenyamanan dalam bersantap merupakan salah satu alasannya.

Kenyamanan dalam bersantap di kafe dapat diciptakan diantaranya melalui pemilihan warna, cahaya, penempatan barang, pemilihan jenis musik yang sesuai dan lain-lain. Dimana hal-hal tersebut termasuk di dalam strategi store atmosphere. Store atmosphere merupakan salah satu strategi yang penting untuk menciptakan suasana toko yang nyaman, menimbulkan kesan yang baik pada toko


(9)

dan akhirnya mempengaruhi emosi konsumen untuk untuk berbelanja ditempat tersebut.

Strategi store atmosphere mempunyai efek yang sangat besar dalam mempengaruhi suasana hati konsumen, yang pada akhirnya diharapakan dapat menumbuhkan minat dalam membeli. Desain toko yang tepat mengubah orang yang sekedar melihat-lihat menjadi membeli.

Kafe harus dapat menciptakan store atmosphere yang dapat menarik konsumen untuk datang dan membuat mereka tertarik dengan suasananya dan mendorong kearah pembelian. Peran store atmosphere menjadi semakin penting pada bisnis kafe karena kecenderungan konsumen bukan hanya bersantap saja tetapi juga kegiatan mengisi waktu, hiburan, kontak sosial, rekreasi atau bahkan pelepas stress. Kafe harus dapat memanfaatkan keadaan ini dengan mengembangkanstore atmosphereyang mendorong terjadinya pembelian.

Kafe Bali terletak di lokasi yang cukup strategis dimana terdapat pusat perbelanjaan factory outlet dengan pangsa pasar menegah keatas yang sesuai dengan pasarnya.

Berdasarkan uraian diatas mengenai store atmosphere, penulis mencoba mengetahui elemen-elemenstore atmosphere apa saja yang berpengaruh terhadap minat beli konsumen melalui penelitian di Kafe Bali. Dengan ini penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap


(10)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka dapat diidentifikasi berbagai masalah yang penting. Identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan kebijakanstore atmospherepada Kafe Bali ? 2. Bagaimana penilaian konsumen terhadap store atmosphere yang

dilaksanakan oleh Kafe Bali ?

3. Bagaimana pengaruh elemen-elemenstore atmosphereterhadap minat beli konsumen pada Kafe Bali ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Maranatha.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kebijakanstore atmospherepada Kafe Bali 2. Untuk mengetahui bagaimana penilaian konsumen terhadap store atmosphere

yang sudah dilaksanakan oleh Kafe Bali.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh elemen-elemen strore atmosphere


(11)

1.4 Kegunaan penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis

a) Menambah wawasan dan pengetahuan lebih luas khususnya dalam bidang pemasaran mengenaistore atmosphere.

b) Mengetahui sampai sejauh mana pengaruh store atmosphere yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat mempengaruhi minat beli konsumen.

2. Bagi Perusahaan :

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menilai penataan store atmosphere yang diterapkan dalam perusahaan dan untuk mengevaluasi pengaruh store atmosphere yang diterapakan perusahaan apakah telah mempengaruhi minat beli konsumen.

3. Bagi Pihak Lain :

a. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan tambahan pengetahuan untuk peneliti lain dalam meneliti store atmosphere pada suatu perusahaan.

b. Sebagai bahan referensi bila diperlukan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Penataanstore atmosphere termasuk di dalam strategi yang penting untuk menciptakan suasana toko yang menarik dan nyaman bagi konsumen.

Pentingnya suatu store atmosphere menurut Loudon & Della Betta (1993:543) adalah :


(12)

“The important of atmosphere, defined as the conscious designing of

buying environment to product specific emotional effects in buyers that enhance their purchase probability”.

Menurut Sutisna, (2001,164) :

“Atmosphere toko sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi

keadaan emosi pembeli yang menyebabkan meningkatnya atau menurunnya pembelian konsumen dan berpengaruh terhadap citra suatu

toko”

Definisistore atmospheremenurut Buchari Alma (2004:189) adalah :

“Rancangan suasana toko (Store Atmosphere) adalah suatu usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan pembeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appel)”.

DefinisiAtmospheremenurut Kotler (2004:212) adalah :

“Atmosphere adalah suatu lingkungan yang dikemas dan dirancang oleh

orang–orang kreatif yang menggabungkan rangsangan visual, pendengaran, bau, dan perasaan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu

mendorong kecenderungan kepada pembelian suatu produk”.

Elemen-elemen store atmosphere digunakan untuk membangun citra dan untuk menarik konsumen dalam store atmosphere. Rangsangan dari luar akan mempengaruhi emosi dan pikiran konsumen. Suasana yang diciptakan harus dapat mewakili pesan atau kesan yang ingin disampaikan pada konsumen. Wujud fisik, suara dan aroma dari toko terpengaruh sangat besar pada citra yang ingin ditampilkan.


(13)

Elemen-elemen store atmosphere terdiri dari : bagian luar (exterior), bagian dalam (interior), tata letak barang dalam toko (store layout), dan area pembelian yang memiliki daya tarik (interior point of purchase display).

Store Atmosphere memiliki dampak yang cukup besar dalam mempengaruhi status emosi yang dinyatakan oleh konsumen sehingga akan berpengaruh pada perilaku konsumen saat berbelanja.

Store Atmosphere mempunyai peran dalam proses pembelian oleh konsumen (costumer buying process), atau yang dikenal denganAIDA.

Model AIDA ada hubungannya dengan store atmosphere dapat diterangkan sebagai berikut :

1. Perhatian (Attention)

Mencari dan mendapatkan perhatian dari konsumen dan calon pembeli, dilakukan dengan merancang ekterior toko sehingga dapat menarik konsumen untuk berkunjung.

2. Tertarik (Interst)

Menciptakan dan menumbuhkan rasa tertarik. Pemilihan warna, cahaya, penempatan barang, pemilihan jenis musik yang tepat akan menumbuhkan rasa ketertarikan pada diri konsumen dan mereka akan meluangkan lebih banyak waktu di dalam toko.

3. Minat Beli (Desire)

Setelah rasa tertarik tercipta, maka kembangkan minat beli konsumen. Jika konsumen menyukai dan merasa nyaman denganstore atmospheresuatu toko,


(14)

maka dapat membangkitkan minat untuk melakukan tindakan lebih lanjut menuju pembelian.

4. Tindakan (Action)

Mengadakan tindakan kearah pembelian.

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa store atmosphere berperan dalam menciptakan minat beli (desire) konsumen yang mendorong kearah pembelian. Perusahaan harus mengetahui pandangan konsumen mengenai atmosfer tokonya untuk menciptakan kebijakan store atmosphere yang dapat mengetahui waktu yang mereka habiskan didalam toko, kenikmatan belanja konsumen untuk membelanjakan uangnya lebih dari yang direncanakan semula. Bagan berikut ini akan menjelaskan bagaimanastore atmospheremempengaruhi miant beli (desire)


(15)

Gambar 1.2

Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :

= diteliti =tidak diteliti

BAURAN PEMASARAN

PRODUCT PRICE PROMOTION

Keragaman produk Kualitas produk Design Ciri Merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi Daftar harga Potongan harga Syarat kredit Jangka waktu pembayaran Aksebilitas Sal. Distribusi Distribusi Aktivitas iklan Promosi penjualan Humas Pemasaran langsung Penjualan personal PLACE

Store Atmosphere Store Image

Hirarki Tanggapan Konsumen ATTENTION STORE ATMOSPHERE EXTERIOR INTERIOR STORE LAYOUT INTERIOR POP DISPLAY INTEREST DESIRE ACTION STORE LAYOUT STORE LAYOUT TINDAKAN PEMBELIAN LOYALITAS PELANGGAN


(16)

1.6 Sistematika Pembahasan

Dalam penelitian ini, penulis akan melaporkan penulisan dalam 5 bagian penting yaitu :

Bab I :

Pendahuluan, berisikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran serta sistematika pembahasan.

Bab II :

Tinjauan Pustaka berisikan pengertian pemasaran, pengertian store atmosphere,

elemen-elemen store atmosphere, pengertian minat beli, pengaruh store atmosphereterhadap minat beli, pengertian restaurant dan hipotesis

Bab III :

Metode Penelitian berisikan metode penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan sampel, metode analisis dan rancangan pengujian hipotesis.

Bab IV :

Hasil dan Pembahasan, berisikan hasil-hasil penelitian dari pengolahan data yang telah dilakukan. Kemudain disajikan secara terperinci pembahasan mengenai hasil penelitian tersebut mengguakan metode yang telah ditentukan.

Bab V :

Kesimpulan dan Saran, merupakan bagian dimana penulis memberikan kesimpulan akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Juga berisi saran bagi perusahaan serta keterbatasan penelitian yang dilakukan oelh penulis.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan store atmosphere oleh Kafe Bali adalah sebagai berikut : 1) Terhadap eksterior :

Kafe Bali mempunyai papan nama dengan tulisan yang terlihat jelas dan warna yang menarik. Bangunan luar toko dengan perpaduan nuansa modern dan natural membuat konsumen dapat melihat dengan jelas ditunjang dengan lokasi berada di tempat yang strategis membuat Kafe Bali dapat dengan mudah ditemukan oleh konsumen. Keamanan dan kenyamanan tempat parkir dengan disediakannya petugas parkir dan satpam.

Pintu masuk yang cukup lebar sehingga tidak menggangu arus keluar masuk konsumen di Kafe Bali.

2) Terhadap interior :

Penerangan di dalam ruangan Kafe Bali sudah baik, aroma ruangan terasa segar, temperatur udara yang sejuk, alunan musik yang dimainkan dan jarak antar meja yang lebar membuat konsumen dapat bersantap dengan santai dan leluasa. Produk yang ditawarkan


(18)

dan eropean food. Informasi mengenai harga makanan dan minumnan terlihat jelas pada daftar menu yang telah disedikan. Pegawai Kafe Bali memberikan pelayanan yang baik dan ramah terhadap konsemen. Jumlah kasir yang cukup memadai sehingga proses pembayaran dapat dilakukan dengan cepat. Kebersihan dalam ruangan terjaga karena setiap saat ada petugas yang membersihkan.

2. Penilaian konsumen terhadap store atmosphere yang dilaksanakan oleh Kafe Bali adalah sebagai berikut :

1) Tertarik untuk berkunjung kembali ke Kafe Bali karena suasananya ( 37.5% sangat setuju, 48.1% Setuju, 13.1% netral dan 1.3% tidak setuju)

2) Merasa nyaman ketika berkunjung ke Kafe Bali ( 35.6% sangat setuju, 53.8% setuju, 8.8% netral dan 1.9% tidak setuju )

3) Menghabiskan waktu yang lama ketika berkunjung ke Kafe Bali (30.6% sangat setuju, 54.4 % setuju , 14.4% netral dan 0.6% tidak setuju)

4) Sering berkunjung ke Kafe Bali karena suasananya (34.4% sangat setuju, 55% setuju dan 9.4% Netral dan 1.3% tidak setuju)

5) Berniat merekomendasikan dan mengajak kerabat untuk berunjung ke Kafe Bali karena suasananya (31.3% sangat setuju, 55% setuju, 11.3% netral, 1.9% tidak setuju, 0.6% sangat tidak setuju)


(19)

3. Besarnya pengaruhstore atmosphere terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali adalah sebagai berikut :

Berdasar hasil di atas terdapat hubungan yang cukup erat, ditunjukkan dengan koefisien korelasi multipel R = 0,596 yang artinya mempunyai hubungan cukup kuat dengan minat beli konsumen di Kafe Bali. Dengan menggunakan metode yang sama, diketahui pula bahwa elemen dari store atmosphere yang mempunyai hubungan paling kuat dengan minat beli konsumen adalah elemen eksterior dengan nilai koefisien regresi b = 0,459. Kemudian diikuti dengan elemen interior dengan koefisien regresi = 0,374. Dari hasil uji signifikansi diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. Hal ini berarti jika store atmosphere semakin baik maka akan semakin tinggi minat beli konsumen.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Karena penggunaan kuesioner yang mengadaptasi store atmosphere

kepada objek penelitian yaitu kafe maka interior pop display dan store layout

tidak cocok digunakan. Jadi dalam hal ini perlu modifikasi kuesioner pada penelitian selanjutnya apabila peneliti lain berminat pada penelitian store atmosphere.


(20)

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian adalah :

1. Adanya hubungan positif yang signifikan antara store atmosphere dengan minat beli .Hal ini berarti jika store atmosphere semakin baik maka akan semakin tinggi minat beli konsumen. Oleh karena itu Kafe Bali harus terus mempertahankan dan meningkatkan store atmosphere agar konsumen merasa nyaman dan betah dalam berbelanja.

2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisen determinasi, didapat bahwa besarnya hubunganstore atmospheresebesar 35,5% dan sisanya disebabkan oleh faktor

– faktor lain. Faktor – faktor ini juga harus diketahui dan diperhatikan oleh pihak manajemen Kafe Bali agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut, seperti produk atau jasa, promosi dan kualitas pelayanan. Oleh karena itu perlu diteliti hubungan faktor – faktor tersebut terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali.


(21)

(22)

DAFTAR PUSTAKA

 Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Edisi Pertama,Remaja Rosdakarya Bandung

 Alma, Buchari. 2004.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Edisi revisi, Alfabeta, Bandung

 Kotler, Philip, 2004, Principles of Marketing 10 th edition . Pearson Education International.

 Lamb, Charles W, Jr., Joseph F. Hair Jr, and Carl McDaniel. 2001.

Pemasaran Buku2. Salemba Empat. Jakarta.

 Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998.Retail Management:aStrategic Approach.7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey: Prentice Hall Inc.

 Peter J, Paul and Olson, Jerry C, 2003,Consumer Behavior and Marketing Strategy 6thedition.McGraw-Hill

 Marsurn W A. 1999. Restoran dan Segala Permasalahannya. ANDI, Yogyakarta.

 Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistika 2, edisi ke-2, 2003. PT Bumi Aksara.  Marquardt, Raymond A., James C Markens and Robert E Roe. 1993

Satisfaction of Consumer Need. 3rdedition.CBS College Publishing, Inc., New York.

 Sekaran,U. Research Method For Business : A Sill-Building Approach (third edition ). New york : John Wiley

 Loudon, David L. & Albert J. Della Betta, Costumer Behavior : Consepts and Applications, 4thedition, New York : Mc Graw Hill Inc. 1993


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan store atmosphere oleh Kafe Bali adalah sebagai berikut : 1) Terhadap eksterior :

Kafe Bali mempunyai papan nama dengan tulisan yang terlihat jelas dan warna yang menarik. Bangunan luar toko dengan perpaduan nuansa modern dan natural membuat konsumen dapat melihat dengan jelas ditunjang dengan lokasi berada di tempat yang strategis membuat Kafe Bali dapat dengan mudah ditemukan oleh konsumen. Keamanan dan kenyamanan tempat parkir dengan disediakannya petugas parkir dan satpam.

Pintu masuk yang cukup lebar sehingga tidak menggangu arus keluar masuk konsumen di Kafe Bali.

2) Terhadap interior :

Penerangan di dalam ruangan Kafe Bali sudah baik, aroma ruangan terasa segar, temperatur udara yang sejuk, alunan musik yang dimainkan dan jarak antar meja yang lebar membuat konsumen dapat bersantap dengan santai dan leluasa. Produk yang ditawarkan


(2)

dan eropean food. Informasi mengenai harga makanan dan minumnan terlihat jelas pada daftar menu yang telah disedikan. Pegawai Kafe Bali memberikan pelayanan yang baik dan ramah terhadap konsemen. Jumlah kasir yang cukup memadai sehingga proses pembayaran dapat dilakukan dengan cepat. Kebersihan dalam ruangan terjaga karena setiap saat ada petugas yang membersihkan.

2. Penilaian konsumen terhadap store atmosphere yang dilaksanakan oleh Kafe Bali adalah sebagai berikut :

1) Tertarik untuk berkunjung kembali ke Kafe Bali karena suasananya ( 37.5% sangat setuju, 48.1% Setuju, 13.1% netral dan 1.3% tidak setuju)

2) Merasa nyaman ketika berkunjung ke Kafe Bali ( 35.6% sangat setuju, 53.8% setuju, 8.8% netral dan 1.9% tidak setuju )

3) Menghabiskan waktu yang lama ketika berkunjung ke Kafe Bali (30.6% sangat setuju, 54.4 % setuju , 14.4% netral dan 0.6% tidak setuju)

4) Sering berkunjung ke Kafe Bali karena suasananya (34.4% sangat setuju, 55% setuju dan 9.4% Netral dan 1.3% tidak setuju)

5) Berniat merekomendasikan dan mengajak kerabat untuk berunjung ke Kafe Bali karena suasananya (31.3% sangat setuju, 55% setuju,


(3)

3. Besarnya pengaruhstore atmosphere terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali adalah sebagai berikut :

Berdasar hasil di atas terdapat hubungan yang cukup erat, ditunjukkan dengan koefisien korelasi multipel R = 0,596 yang artinya mempunyai hubungan cukup kuat dengan minat beli konsumen di Kafe Bali. Dengan menggunakan metode yang sama, diketahui pula bahwa elemen dari store atmosphere yang mempunyai hubungan paling kuat dengan minat beli konsumen adalah elemen eksterior dengan nilai koefisien regresi b = 0,459. Kemudian diikuti dengan elemen interior dengan koefisien regresi = 0,374. Dari hasil uji signifikansi diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. Hal ini berarti jika store atmosphere semakin baik maka akan semakin tinggi minat beli konsumen.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Karena penggunaan kuesioner yang mengadaptasi store atmosphere kepada objek penelitian yaitu kafe maka interior pop display dan store layout tidak cocok digunakan. Jadi dalam hal ini perlu modifikasi kuesioner pada penelitian selanjutnya apabila peneliti lain berminat pada penelitian store atmosphere.


(4)

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian adalah :

1. Adanya hubungan positif yang signifikan antara store atmosphere dengan minat beli .Hal ini berarti jika store atmosphere semakin baik maka akan semakin tinggi minat beli konsumen. Oleh karena itu Kafe Bali harus terus mempertahankan dan meningkatkan store atmosphere agar konsumen merasa nyaman dan betah dalam berbelanja.

2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisen determinasi, didapat bahwa besarnya hubunganstore atmospheresebesar 35,5% dan sisanya disebabkan oleh faktor

– faktor lain. Faktor – faktor ini juga harus diketahui dan diperhatikan oleh pihak manajemen Kafe Bali agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut, seperti produk atau jasa, promosi dan kualitas pelayanan. Oleh karena itu perlu diteliti hubungan faktor – faktor tersebut terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali.


(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

 Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Edisi Pertama,Remaja Rosdakarya Bandung

 Alma, Buchari. 2004.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Edisi revisi, Alfabeta, Bandung

 Kotler, Philip, 2004, Principles of Marketing 10 th edition . Pearson Education International.

 Lamb, Charles W, Jr., Joseph F. Hair Jr, and Carl McDaniel. 2001. Pemasaran Buku2. Salemba Empat. Jakarta.

 Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998.Retail Management:aStrategic Approach.7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey: Prentice Hall Inc.

 Peter J, Paul and Olson, Jerry C, 2003,Consumer Behavior and Marketing Strategy 6thedition.McGraw-Hill

 Marsurn W A. 1999. Restoran dan Segala Permasalahannya. ANDI, Yogyakarta.

 Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistika 2, edisi ke-2, 2003. PT Bumi Aksara.  Marquardt, Raymond A., James C Markens and Robert E Roe. 1993 Satisfaction of Consumer Need. 3rdedition.CBS College Publishing, Inc., New York.

 Sekaran,U. Research Method For Business : A Sill-Building Approach (third edition ). New york : John Wiley