Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen pada Fashion Store Skaters Cihampelas Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Clothing store business business development in Indonesia growing rapidly, looks more and more fashion stores are present where - where particularly in the cities - big cities like Jakarta, Bandung, Surabaya and so forth. A company tactics to attract consumers, one with a good implementation of store atmosphere. Application of store atmosphere, which, if applied properly in the fashion store chain, to provide comfort to consumers. Store atmosphere is comfortable, can create an atmosphere attractive to consumers that affect consumer buying interest to visit the fashion store chain. In this research we will discuss about the elements - elements of store atmosphere include exterior, interior, store layout, and interior displays. This research was conducted using non-probability sampling method by distributing questionnaires to 100 respondents in which respondents are customers or consumers who visit the fashion store "Skaters" Cihampelas Bandung. From the data obtained were analyzed quantitatively using SPSS 11.5.The results of data processing ,obtained the value of Adjusted R Square of 0214 in other words ,exterior ,interior ,store layout and interior displays affect the consumer buying interest of 21:40 %,while the remaining 78.60 %influenced by other factors .

Keywords: Store Atmosphere, Exterior, Interior, Store Layout, Display Interior and buying interest


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan bisnis usaha toko pakaian di Indonesia semakin berkembang pesat, terlihat semakin banyaknya fashion store yang hadir dimana – mana terutama di kota – kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan sebagainya. Suatu taktik perusahaan untuk menarik perhatian konsumen, salah satunya dengan penerapan store atmosphere yang baik. Penerapan store atmosphere yang apabila diterapkan dengan baik pada fashion store tersebut, dapat memberikan rasa nyaman pada konsumen. Store atmosphere yang nyaman, dapat menciptakan suasana yang menarik pada konsumen sehingga mempengaruhi minat beli konsumen untuk mengunjungi fashion store tersebut. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai elemen – elemen store atmosphere meliputi exterior, interior, store layout, dan display interior. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dimana responden tersebut adalah pelanggan atau konsumen yang mengunjungi fashion store “Skaters” Cihampelas Bandung. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 11.5. Dari hasil pengolahan data, diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.214 dengan kata lain, exterior, interior, store layout dan display interior mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 21.40 % sedangkan sisanya 78.60 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : Store Atmosphere, Exterior, Interior, Store Layout, Display Interior dan Minat Beli.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Store Atmosphere ... 8

2.1.2 Elemen – Elemen Atmosphere ... 8

2.1.3 Exterior ... 9

2.1.4 General Interior ... 14

2.1.5 Store Layout ... 18


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.7 Minat Beli ... 23

2.1.8 Unsur – Unsur Minat Beli ... 24

2.1.9 Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli ... 26

2.2 Kerangka Pemikiran ... 27

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29

3.2 Jenis Penelitian ... 29

3.3 Operasional Variabel ... 30

3.4 Populasi dan Sampel ... 35

3.5 Teknik Pengambilan Sampel... 36

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.7 Kuesioner dan Pengambilan Data ... 38

3.8 Teknik Analisis Data ... 39

3.8.1 Validitas ... 39

3.8.2 Reliabilitas ... 40

3.9 Analisis Regresi Berganda ... 40

3.10 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 41

3.11 Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41

3.11.1 Uji Validitas Dengan Menggunakan Korelasi Bivariate ... 42

3.11.2 Analisis Uji Reliabilitas ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ... 47

4.2 Gambaran Umum Responden ... 47


(5)

Universitas Kristen Maranatha 4.4 Analisis Besarnya Pengaruh Store Atmosphere

(Exterior, Interior, Store layout dan Display interior)

Terhadap Minat Beli Konsumen... 56

4.5 Implikasi Manajerial ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 58

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 59

5.3 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 63


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Diagram elemen – elemen atmosphere………...9


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tabel Operasional Variabel ... 31

Tabel II Kuesioner Penelitian Store Atmosphere dan minat beli konsumen ... 39

Tabel III Korelasi Bivariate (pengujian validitas eksterior)... 42

Tabel IV Korelasi Bivariate (pengujian validitas interior) ... 43

Tabel V Korelasi Bivariate (pengujian validitas layout )... 44

Tabel VI Korelasi Bivariate (pengujian validitas display) ... 44

Tabel VII Korelasi Bivariate (pengujian validitas minat beli) ... 45

Tabel VIII Croanbach Alpha ... 46

Tabel IX Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel X Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

Tabel XI Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 49

Tabel XII Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran PerBulan ... 49

Tabel XIII Karakteristik Responden Berdasarkan Kunjungan ke Fashion Store “Skaters” Dalam 1 Bulan ... 50

Tabel XIV Uji anova Exterior, Interior, Store layout, dan Display interior ... 51

Tabel XV Uji coefficients Exterior, Interior, Store layout, dan Display interior ... 52

Tabel XVI Uji coefficients Store Atmosphere ... 55


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 63

Lampiran B Korelasi bivariate (pengujian validitas eksterior) ... 66

Lampiran B Korelasi bivariate (pengujian validitas interior) ... 67

Lampiran B Korelasi bivariate (pengujian validitas layout ) ... 67

Lampiran B Korelasi bivariate (pengujian validitas display) ... 68

Lampiran B Korelasi bivariate (pengujian validitas minat beli) ... 68

Lampiran C Croanbach alpha ... 69

Lampiran D Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 70

Lampiran D Karakteristik responden berdasarkan usia ... 70

Lampiran D Karakteristik responden berdasarkan status pekerjaan ... 70

Lampiran D Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran perbulan ... 71

Lampiran D Karakteristik responden berdasarkan Kunjungan ke Fashion Store “Skaters” Dalam 1 Bulan... 71

Lampiran E Uji anova Exterior, Interior, Store layout, dan Display interior ... 71

Lampiran E Uji coefficients Exterior, Interior, Store layout, dan Display interior ... 72

Lampiran E Uji coefficients Store Atmosphere ... 72

Lampiran E Uji model summary Exterior, Interior, Store layout, dan Display Interior ... 72


(9)

Bab I Pendahuluan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perekonomian yang semakin maju mendorong perusahaan untuk giat melakukan kegiatan bisnis yang tentunya berlomba-lomba untuk mencapai profit yang maksimum dan juga mencari pelanggan sebanyak mungkin. Perusahaan perlu mempelajari wawasan tentang konsumen, seluk-beluk perilaku konsumen misalnya dalam hal perilaku pembelian suatu produk barang atau jasa, supaya perusahaan akan mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan atau konsumen. “Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah proses yang terjadi pada konsumen ketika ia memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana, kapan, dan bagaimana membelinya”. (Ma’ruf, 2005).

Sejalan dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah, akan mempengaruhi pada jumlah kebutuhan yang dibutuhkan oleh pelanggan atau konsumen itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menganalisis semua kebutuhan konsumen agar konsumen terpenuhi kebutuhannya. Dengan terpenuhinya kebutuhan konsumen oleh perusahaan, maka konsumen akan merasa puas bahkan bisa melebihi harapan konsumen. Dengan begitu, akan berdampak pada perilaku pembelian. Menurut Kotler (2002), ”Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis”. Misalnya dengan merasa puas, konsumen sering melakukan pembelian suatu produk barang tertentu dan sebagainya. Tindakan pembelian yang dilakukan secara sering oleh konsumen itu sendiri, dapat berasal dari minat beli diri konsumen yang kuat sampai kepada


(10)

Bab I Pendahuluan 2

konsumen memutuskan suatu tindakan pembelian atau action. Menurut Simamora (2002), minat adalah “sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu objek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut”.

Faktor lain yang mempengaruhi minat beli konsumen di samping faktor pribadi, sosial, dan psikologis adalah store atmosphere. Mungkin pembeli atau konsumen yang berbelanja di suatu toko tidak pernah terlewatkan merasakan suatu ruangan dengan fasilitas AC, kemudian melihat desain suatu toko itu sendiri, mendengarkan alunan suara musik dari toko tersebut dan sebagainya. Semua itu merupakan aspek dari suatu store atmosphere dalam toko tersebut, dan itu akan mempengaruhi minat beli konsumen dalam berbelanja. Definisi mengenai store atmosphere dikemukakan oleh Raymond (2006), store atmosphere refers to the store’s physical characteristic that are used to develop an image and to draw customers. Dengan kata lain atmosphere adalah kombinasi karakteristik fisik dari toko yang digunakan untuk menciptakan image dan mempengaruhi konsumen.

Suasana atau atmosfer dalam gerai atau toko merupakan salah satu dari berbagai unsur dalam retail marketing mix. Gerai kecil yang tertata rapi dan menarik akan lebih mengundang pembeli dibandingkan gerai yang diatur biasa saja. Sementara, gerai yang diatur biasa saja tapi bersih lebih menarik daripada gerai yang tidak diatur sama sekali dan tampak kotor. (Ma’ruf, 2005).


(11)

Bab I Pendahuluan 3

Dikatakan sangat jelas dalam definisi diatas bahwa dengan penerapan store atmosphere yang baik dalam toko tersebut misalnya fashion store, akan menarik perhatian konsumen untuk berbelanja di toko tersebut. Begitu juga sebaliknya, dengan penerapan store atmosphere yang kurang baik akan menimbulkan konsumen merasa jenuh dan akibatnya minat beli konsumen menjadi kurang.

Fashion store ”Skaters” adalah toko fashion yang didirikan pada tahun 1992 di Bandung dengan menawarkan pakaian – pakaian, tas, aksesoris, sepatu, yang dipadukan dengan gaya anak muda. Skaters menawarkan variasi pakaian dari ukuran anak kecil hingga ukuran orang dewasa. Dari segi desain baik pakaian, tas, sepatu, aksesoris seperti ikat pinggang, dompet, bandana, topi dan sebagainya disesuaikan dengan mode zaman anak muda sekarang.

Fashion store ”Skaters” dilengkapi dengan ruangan AC, ruang kamar pas, desain interior maupun exterior dibuat dengan unik, pencahayaan yang begitu baik dan juga diiringi dengan alunan musik dengan nuansa anak muda, serta lahan parkir yang tidak begitu luas dan dekat dengan suatu wilayah dengan tingkat kemacetan yang cukup parah.

Peneliti mengadakan survey awal ke fashion store “Skaters”. Hasil survey awal yang telah dilakukan pada hari sabtu dan minggu tanggal 25 september dan 26 september tahun 2010 di fashion store ”Skaters” mengenai kemenarikan desain ruangan yang ada di fashion store “Skaters” adalah sebagai berikut : 45% responden menyatakan sangat setuju, 51.67% responden menyatakan setuju, dan 3.33% responden menyatakan netral. Survey lainnya mengenai apakah responden berminat membeli produk – produk yang ada di fashion store “Skaters”, hasilnya


(12)

Bab I Pendahuluan 4

menunjukkan bahwa 23.33% responden menyatakan sangat setuju, 56.67% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan netral. Survey akhir mengenai lingkungan toko (store atmosphere) yang ada di fashion store “Skaters” membuat anda merasa nyaman berbelanja, hasilnya menunjukan bahwa 35% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 5% responden menyatakan netral.

Dari hasil survey diatas, maka kesimpulannya yaitu sekitar 90% responden menyatakan setuju bahwa fashion store “Skaters” mengenai desain ruangan sangat menarik dan suasana toko atau lingkungan toko nyaman untuk berbelanja, namun ternyata hanya sekitar 80% responden yang berminat melakukan pembelian di fashion store “Skaters”. Meskipun fashion store “Skaters” sudah menyediakan desain ruangan yang menarik dan lingkungan toko yang nyaman untuk berbelanja, tetapi tidak bisa menjamin semua konsumen untuk berminat membeli. Artinya fashion store “Skaters” harus mempertimbangkan faktor store atmosphere lainnya.

Berdasarkan uraian diatas mengenai pentingnya store atmosphere bagi suatu perusahaan dalam hal ini berlaku bagi fashion store ”Skaters”, dimana hal ini akan berpengaruh pada minat beli konsumen. Maka judul skripsi yang ingin penulis ajukan adalah : “PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT

BELI KONSUMEN PADA FASHION STORE SKATERS CIHAMPELAS BANDUNG”


(13)

Bab I Pendahuluan 5

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa store atmosphere sangatlah penting karena berhubungan dengan perasaan (emosi) yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada saat mengunjungi store tersebut.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apakah store atmosphere (exterior) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”?

2. Apakah store atmosphere (interior) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”?

3. Apakah store atmosphere (store layout) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”?

4. Apakah store atmosphere (display interior) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”?

5. Apakah store atmosphere (exterior, interior, store layout, display interior) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis data informasi sebagai bahan untuk menempuh penyusunan skripsi yang sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana (strata satu) pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.


(14)

Bab I Pendahuluan 6

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah store atmosphere (exterior) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

2. Untuk mengetahui apakah store atmosphere (interior) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

3. Untuk mengetahui apakah store atmosphere (store layout) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

4. Untuk mengetahui apakah store atmosphere (display interior) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

5. Untuk mengetahui apakah store atmosphere (exterior, interior, store layout, display interior) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapkan.

1. Bagi penulis, penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai penerapan teori pemasaran khususnya yang berhubungan dengan atmosfer pada fashion store.

2. Bagi perusahaan, memberikan masukan kepada perusahaan untuk dapat memperhatikan pentingnya pelaksanaan atmosfer pada suatu fashion store dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan perusahaan ke depannya.


(15)

Bab I Pendahuluan 7

3. Bagi Pembaca, sebagai bahan perbandingan maupun sebagai sumbangan pemikiran dan informasi terhadap penelitian yang sejenis, dan bagi mereka yang merasa tertarik untuk memahami masalah atmosfer pada fashion store terhadap minat beli konsumen.


(16)

Bab V Simpulan Dan Saran 58 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas pada bab IV, maka pada bab ini penulis menarik beberapa kesimpulan dari pembahasan mengenai pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters” Cihampelas Bandung. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nilai signifikan (α) pada exterior yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.391, yang berarti H0 diterima karena nilai signifikan dari elemen exterior nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa exterior tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

2. Nilai signifikan (α) pada interior yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.169, yang berarti H0 diterima karena nilai signifikan dari elemen interior nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa interior tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

3. Nilai signifikan (α) pada store layout yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.674, yang berarti H0 diterima karena nilai signifikan dari elemen store layout nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa store layout tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.


(17)

Bab V Simpulan Dan Saran 59

4. Nilai signifikan (α) pada display interior yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.096, yang berarti H0 diterima karena nilai signifikan dari elemen display interior nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa display interior tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

5. Nilai signifikan (α) pada store atmosphere yang diperoleh dari analisis regresi sederhana sebesar 0.000, yang berarti H0 ditolak karena nilai signifikan dari faktor store atmosphere nilainya < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa store atmosphere berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

5.2Keterbatasan Penelitian

1) Penelitian hanya menggunakan variabel exterior, interior, store layout dan juga display interior dalam menguji terhadap pengaruh minat beli konsumen. 2) Penelitian ini hanya dilakukan di fashion store “Skaters” Cihampelas

Bandung.

5.3Saran

1) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan selain menggunakan variabel exterior, interior, store layout dan display interior dalam menguji pengaruh terhadap minat beli konsumen, juga ada penggunaan variabel lain yang dapat digunakan dalam menguji pengaruh terhadap minat beli tersebut misalnya variabel celebrity endorser, dan juga loyalitas konsumen.


(18)

Bab V Simpulan Dan Saran 60

2) Dalam penelitian ini, tidak hanya dilakukan di Cihampelas saja tetapi bias di fashion store “Skaters” lain seperti di Bandung Indah Plaza (BIP), Kepatihan dan sebagainya.


(19)

61

DAFTAR PUSTAKA

Azwar,Saifuddin, 2004, Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Anoraga, Pandji. (2000). Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta.

Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998. Retail Management : a Strategic Approach. 7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey: Prentice Hall Inc.

Gohzali, Imam (2005). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, edisi tiga, Semarang: Universitas Diponogoro.

Gujarati, D.N., (2003), Basic Econometrics, 4th Edition, McGraw-Hill International Editions, Singapore.

Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersey.

Hasan, Iqbal (2002). Pokok-pokok materi Statistik 1, edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara.

Hendry, M, 2005, Pemasaran Ritel, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Jogiyanto, H.M (2007). Metode penelitian bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kerlinger. F.N. (2002). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Terjemahan Landung R Simatupang. Foundation of Behavioral Research. 1964. Cetakan ke-8. New York : Holt Rinehart and Winston.

Kotler, Philip, 2000, Edisi Bahasa Indonesia, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo Jakarta.

Kotler Philip, 2002, Manajemen Pemasaran (Terjemahan), Edisi Milenium ke 2, Prehallindo, Jakarta

Mohamad, Nazir (1998), Metode Penelitian, Jakarta: Salemba Empat. Mohammad Nazir, 1999, Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.


(20)

62

Peter, Paul J. & C. Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy, 5th edition, New York: McGraw Hill Inc, 2003

Raymond, Skripsi, “Analisis Hubungan Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada PD Sumber Rejeki”, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2006

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. (1997). Consumer behavior (6th ed.). USA: Prentice Hall International, Inc.

Schiffman, L.G., and L.L. Kanuk. (2004). 8th edition. Consumer Behavior Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Sekaran, Uma (2003). Research Menthod for Bussiness A skill-Building Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,inc.

Simamora, B., (2002). Panduan riset perilaku konsumen (1st ed.). Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis, edisi enam, Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. ANDI. Yogyakarta.

Swastha Basu DH dan Handoko Hani (2000). Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen, Penerbit liberty, Yogyakarta.

Tahir, Skripsi, “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli konsumen Kafe Bali “, Jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2007

Tusiandi N, Skripsi, “Pengaruh Atmosphere Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Rumah Makan Wibisana Bandung”, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2009


(1)

Bab I Pendahuluan 7

3. Bagi Pembaca, sebagai bahan perbandingan maupun sebagai sumbangan pemikiran dan informasi terhadap penelitian yang sejenis, dan bagi mereka yang merasa tertarik untuk memahami masalah atmosfer pada fashion store terhadap minat beli konsumen.


(2)

Bab V Simpulan Dan Saran 58 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas pada bab IV, maka pada bab ini penulis menarik beberapa kesimpulan dari pembahasan mengenai pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters” Cihampelas Bandung. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nilai signifikan (α) pada exterior yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.391, yang berarti H0 diterima karena nilai signifikan dari elemen exterior nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa exterior tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store

“Skaters”.

2. Nilai signifikan (α) pada interior yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.169, yang berarti H0 diterima karena nilai signifikan dari elemen interior nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa interior tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store

“Skaters”.

3. Nilai signifikan (α) pada store layout yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.674, yang berarti H0 diterima karena nilai signifikan dari elemen store layout nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa store layout tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store


(3)

Bab V Simpulan Dan Saran 59

4. Nilai signifikan (α) pada display interior yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebesar 0.096, yang berarti H0 diterima karena nilai signifikan dari elemen display interior nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa display interior tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

5. Nilai signifikan (α) pada store atmosphere yang diperoleh dari analisis regresi sederhana sebesar 0.000, yang berarti H0 ditolak karena nilai signifikan dari faktor store atmosphere nilainya < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa store atmosphere berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada fashion store “Skaters”.

5.2Keterbatasan Penelitian

1) Penelitian hanya menggunakan variabel exterior, interior, store layout dan juga display interior dalam menguji terhadap pengaruh minat beli konsumen. 2) Penelitian ini hanya dilakukan di fashion store “Skaters” Cihampelas

Bandung.

5.3Saran

1) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan selain menggunakan variabel exterior, interior, store layout dan display interior dalam menguji pengaruh terhadap minat beli konsumen, juga ada penggunaan variabel lain yang dapat digunakan dalam menguji pengaruh terhadap minat beli tersebut misalnya variabel celebrity endorser, dan juga loyalitas konsumen.


(4)

Bab V Simpulan Dan Saran 60

2) Dalam penelitian ini, tidak hanya dilakukan di Cihampelas saja tetapi bias di fashion store “Skaters” lain seperti di Bandung Indah Plaza (BIP), Kepatihan dan sebagainya.


(5)

61

DAFTAR PUSTAKA

Azwar,Saifuddin, 2004, Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Anoraga, Pandji. (2000). Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta.

Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998. Retail Management : a Strategic Approach. 7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey: Prentice Hall Inc.

Gohzali, Imam (2005). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, edisi tiga, Semarang: Universitas Diponogoro.

Gujarati, D.N., (2003), Basic Econometrics, 4th Edition, McGraw-Hill International Editions, Singapore.

Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersey.

Hasan, Iqbal (2002). Pokok-pokok materi Statistik 1, edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara.

Hendry, M, 2005, Pemasaran Ritel, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Jogiyanto, H.M (2007). Metode penelitian bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kerlinger. F.N. (2002). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Terjemahan Landung R Simatupang. Foundation of Behavioral Research. 1964. Cetakan ke-8. New York : Holt Rinehart and Winston.

Kotler, Philip, 2000, Edisi Bahasa Indonesia, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo Jakarta.

Kotler Philip, 2002, Manajemen Pemasaran (Terjemahan), Edisi Milenium ke 2, Prehallindo, Jakarta

Mohamad, Nazir (1998), Metode Penelitian, Jakarta: Salemba Empat. Mohammad Nazir, 1999, Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.


(6)

62

Peter, Paul J. & C. Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy, 5th edition, New York: McGraw Hill Inc, 2003

Raymond, Skripsi, “Analisis Hubungan Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada PD Sumber Rejeki”, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2006

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. (1997). Consumer behavior (6th ed.). USA: Prentice Hall International, Inc.

Schiffman, L.G., and L.L. Kanuk. (2004). 8th edition. Consumer Behavior Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Sekaran, Uma (2003). Research Menthod for Bussiness A skill-Building Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,inc.

Simamora, B., (2002). Panduan riset perilaku konsumen (1st ed.). Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis, edisi enam, Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. ANDI. Yogyakarta.

Swastha Basu DH dan Handoko Hani (2000). Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen, Penerbit liberty, Yogyakarta.

Tahir, Skripsi, “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli konsumen Kafe Bali “, Jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2007

Tusiandi N, Skripsi, “Pengaruh Atmosphere Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Rumah Makan Wibisana Bandung”, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2009