makalah filsafat materialisme

(1)

MATERIALISME

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Filsafat Umum

Dosen Pengampu : Muh.Rofiq Junaidi,M.Hum

Disusun oleh:

1. Nofita Puji Rahayu

143111210

2. Akhmad Fakhrizal

143111216

3. Azizah Pratiwi

143111219

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SURAKARTA

2014


(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akal merupakan kelebihan yang dimiliki manusia dari makhluk lain. Dari akal pula muncul berbagai ilmu pengetahuan, karena pemulikira yang dilakukan akal bersumber pula dari ilmu-ilmu yang telah ada. Dengan kemampuan rasio pula manusia dapat menjangkau jauh dari suatu yanng terlihat, suatu di luar indera dan menemuka sebuah kebenaran filsafat.

Dengan pemahaman menusia yang beragam menyebabkan perbedaan pendapat entang kebenaran yang di anut. Hal ini dapat memunculkan berbagai aliran dalam filsafat. Filsafat menciptakan beberapa paham/aliran baru di masayarakat, dan salah satunya adalah materialisme. Materialisme pun telah menjadi paham yang diagung-agungkan masyarakat terutama filosof dari barat. Hal ini juga menjadi salah satu bahaya bagi umat islam. Paham materialisme telah menyebar merasuk kedalam jiwa setiap masayarakat. Jika tidak disikapi dengan bijak, paham ini akan membahayakan.

B. Rumusan Masalah

1. Sebenarnya apa itu materialisme?

2. Dari mana paham materialisme itu?

3. Mengapa paham materialisme dianggap berbahaya bahkan ditolak?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud materialisme. 2. Mengetahui dari mana paham materialisme. 3. Mengetahui seluk beluk materialisme.


(3)

BAB 2

PEMBAHASAN

A.

Pengertian Materialisme

Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Materialisme berasal dari kata materi dan isme. Jadi, materialisme mendasarkan sesuatu pada materi atau kebendaan semata. Para pengikut paham materialism tidak mempercayai adanya hal-hal yang bersifat nonmaterial, seperti setan, jin, malaikat, surga, neraka, bahkan tuhan. Mereka beranggapan, bahwa materi ada terlebih dahulu, baru ada pemikiran. Jadi, benda diletakkan di tempat primer, sedangkan pemikiran sekundernya. Misalnya, ketika seorang materialis melihat bola (benda yang belum pernah dilihat), maka ia akan berpikir. Benda apa itu? Kenapa berbentuk seperti itu? Apa guna benda itu? Bagaimana membuat benda itu? Dari mana benda itu?, dan masih banyak lagi ertanyaan yang akan diutarakan. Jadi, pemikiran atau otak manusia akan bekerja setelah melihat sebuah materi. Menurut Karl Marx “bukan fikiran yang menentukan pergulan, melainkan keadaan pergaulan yang menentukan fikiran”. Maksudnya, sifat atau karakter seseorang ditentukan dari lingkungannya, dan “keadaan pergaulan” inilah yang menjadi materinya.

Istilah materialisme dapat didefinisikan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi yang berada sendiri dan bergerak merupakan unsur-unsur yang membentuk alam.

2. Materialisme adalah doktrin alam semesta yang dapat ditafsirkan dengan sains fisik. Materialisme adalah salah satu paham yang filsafat yang banyak dianut filosof barat. Tokoh-tokoh materialisme, misalnya:

1. Epicuros. Merupakan tokoh yang pertama kali memperkenalkan materialisme.ia merupakan salah satu filsuf terkenal pada masa filsafat kuno.

2. Demokritos (460-370 SM), berkeyakinan bahwa alam semesta tersusun atas atom-atom kecil yang memiliki bentuk dan badan. Sifat-sifat yang dimiliki atom-atom sama, hanya mempunyai perbedaan bentuk.

3. Thomas Hobbes (1588-1679), berpendapat segala sesuatu yang terjadi didunia merupakan gerak dari materi.


(4)

4. La Mattrie (1709-1751), Didalam bidang metafisika materialisme berpendapat bahwa materi atau benda itu adalah substansi dari realitas, sedangkan dalam bidang etika lebih mengutamakan kesejahteraan jasmani daripada kesejahteraan Rohani. Bahkan materialisme yang ekstrim mengatakan bahwa dunia ini hanya terdiri dari benda-benda material saja. Dua karangannya yang terkenal yaitu L’home machine (manusia mesin) dan L’home plante (manusia tumbuhan)

5. Thales berpendapat bahwa unsur asal adalah air

6. Anaximanorus berpendapat bahwa unsur asal adalah apeiron (unsur yang tak terbatas)

7. Horaklotus berpendapat bahwa unsur asal adalah api

Dalam pandangan materialisme, manusia akhirnya adalah benda(materi) seperti kayu atau batu. Mereka memang tidak mngatakan manusia seperti batu, namun pada akhirnya, manusia sama dengan benda seperti batu dank ay, karena manusia hanyalah materi.

Meskipun sudah dianut banyak filosof, namun teori ini mendapat kecaman dri para tokoh agama karena teori ini tidak mengkui adanya tuhan. Teori ini menempatkan materi sebagai yang utama dan diatas segala-galanya. Lalu, dimana kesalahan materialisme?

Rene Le Senne, seorang existentialis, merumuskan kesalahan materialisme itu secara singkat: kesalahan itu adalah detotalisasi. De artinya memungkiri, total artinya seluruh. Maksudnya, Detotalisasi adalah memungkiri manusia sebagai keseluruhan. Pandangan materialisme itu belum mencakup manusia secara keseluruhan. Pandangan tentang manusia seperti pada materialisme itu akan membawa konsekuensi yang amat penting. Lahirnya eksistensialisme merupakan salah satu dari konsekuensi itu.

Yang terpenting bagi manusia bukan akalnya, tetapi usahanya. Sebab pengetahuan hanyalah alat agar usaha manusia berhasil. Kebahagiaan manusia dapat dicapai didunia ini. oleh karena itu agama dan metafisika harus ditolak. Menurut dia, Agama timbul dari sifat egoism manusia yang mendambakan kebahagiaan. Apa yang atidak ada pada manusia tetapi didambakannya. Digambarkan sebagai kenyataan yang ada pada para Dewa. Karena itu Dewa sebenarnya merupakan keinginan manusia. Bahwa ada banyak Dewa yang macam, itu disebabkan karena manusia memiliki bermacam-macam keinginan.

Beberapa pandangan lain tentang materialisme:

1) Tidak ada sesuatu yang bersifat immaterial, seperti: roh, hantu, setan, jin, bahkan tuhan


(5)

2) Semua kejadian mempunyai sebab dan penjelasn material 3) Materi dan penggerak aktifitasnya bersifat abadi

4) Bentuk barang suatu material dapat diubah, namun materi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan

5) Tidak ada kehidupan yang kekal, semua gejala berubah khirnya melampaui eksistensi dan kembali lagi ke dasar material.

B.

Ciri-ciri Paham Materialisme

Ada 5 ideologi dasar dalam materialisme, yaitu:  Segala sesuatu yang ada bersumber dari materi  Tidak meyakini adanya alam ghaib

 Menjadikan panca indra sebagai alat satu-satunya untuk mencapai ilmu  Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam dasar peletakkan hukum  Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak

C.

Aliran-aliran Materalisme

1. Materialisme Mekanis

Materialisme mekanis adalah aliran filsafat yang pandangannya materialis sedangkan metodenya mekanis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selal dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya secara mekanis, yaitu gerak yang tetap atau berulang-ulang. Dalam arti sempit, materialism adalah teori yang mengatakan bahwa semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak. Cara berfikir yang representative dari pandangan Yunani adalah cara yang terkandung dalam kata Phytagoras, Plato, dan Aristoteles. Menurut pandangan ini, teraturnya dunia dan keberesannya disebabkan oleh adanya akal. Filosof Yunani lainnya berpendapat bahwaalam ini dapat dijelaskan hanya sebagi gerak. Atomisme kuantitatif dari Demokritos mungkin merupakan penyajian pertama yang sistematik dari mekanisme. Aktifitas psikis hanya merupakan gerak atom yang mudah bergerak. Epicuros dan penyair Romawi, Lucterius telah mempopulerkan pandangan yang samam, sebelum mekanisme dilipakan orang abad pertengahan. Dari abad 15 hingga abad ke-20, materialisme menjadi sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran barat Karena perkembangan sains matematika serta metode eksperimen dalam ilmu alam. Banyak orang yang beranggapan bahw dunia ini hanya terdiri dari kuantitas fisik yang dapat diukur dengan matematika.


(6)

Menurut materialisme mekanik, akal dan aktivitas-aktivitasnya merupakan bentuk-bentuk behavior (tindak-tanduk makhluk hidup). Oleh karena itu, psikologi menjadi suatu penyelidikan tentang behavior, dan akibatnya, otak dan kesadaran dijelaskan sebagai tindakan-tindakan otot, urat saraf atau kelenjar. Proses tersebut kemudian dapat dijelaskan dengan fisika dan kimia. Akhirnya, nilai dan ideal hanya menjadi cap subjektif bagi situasi dan hubungan-hubungan fisik.

2. Materialisme Metafisik

Materialisme metafisik mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan diam, tetap, atau statis selamanya. Seandainya materi itu berubah maka perubahan tersebut terjadi karena faktor luar atau kekuatan dari luar. Selanjutnya, materi itu dalam keadaan terpisah-pisah atau tidah mempunyai hubungan antara satu sama lain.

Materialisme metafisik diwakili oleh Ludwig Feurbach. Materialisme metafisik melihat segala sesuatu tidak secara keseluruhan, tidak dari saling hubungannya, atau segala seuatu itu berdiri sendiri, dan segala sesuatu yang real itu tidak bergerak, diam.

Pandangan ini mengidamkan seorang manusia suci yang penuh cinta kasih. Feurbach berusaha memindahkan agama lama yang meneknkan hubungan manusia dengn tuhan menjadi sebuah agama baru yaitu hubungan cinta antara manusia. Kata Feurbach: “tuhan adalah bayangan manusia dalam cermin”, Feurbach menentang teologi. Dalam filsafatnya atau “agama baru” nya, Feurbach mengganti kedudukan tuhan dengan manusia. Pendeknya, manusia itu adalah tuhan.

Materialisme metafisik menganggap kontradiksi sebagai hal yang yang irasional, bukan sebagai hal yang nyata. Disinilah letak dari idealisme Feurbach. Pandangannya bertolak dari materialisme namun metode penyelidikan yang dipakai ialah metafisik.

3. Materialisme Dialektis

Materialisme dialektis adalah aliran filsafat yang bersandar pada matter (benda) dan metodenya dialektis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu mempunyai keterhubungan satu dengan lainnya, saling mempengaruhi, dan saling


(7)

bergantung satu dengan lainnya. Gerak materi itu adalah gerakan yang dialektis yaitu pergerakan atau perubahan menuju bentuk yang lebih tinggi atau lebih maju seperti spiral. Tokoh-tokoh pencetus filsafat ini adalah Karl Marx (1818-1883 M), Friedrich Engels (1820-1895 M). Gerakan materi itu adalah gerak intern, yaitu bergerak atau berubah karena dorongan dari faktor dalamnya (motive force-nya). Yang disebut “diam” itu hanya tampaknya atau bentuknya, sebab hakikat dari gejala yang tampaknya atau bentuknya “diam” itu isinya tetap gerak, jadi “diam” itu juga suatu bentuk gerak.

Metode yang dipakai adalah dialektika Hegel, Marx mengakui bahwa orang Yunani-lah yang pertama kali menemukan metode dialektika, tetapi Hegel-lah yang mensistematiskan metode tersebut. Tetapi oleh Marx dijungkir balikkan dengan bersandarkan materialisme. Marx dan temannya Engels mengambil materialisme Feurbach dan membuang metodenya yang metafisis sebagai dasar dari filsafatnya. Dan memakai dialektika sebagai metode dan membuang pandangan idealis Hegel.Dialektika Hegel menentang dan menggulingkan metode metafisis yang selama beabad-abad menguasai lapangan filsafat. Hegel mengatakan “yang penting dalam filsafat adalah metode bukan kesimpulan-kesimpulan mengenai ini dan itu”. Ia menunjukkan kelemahan-kelemahan metafisika : Kaum metafisis memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya, tidak dari saling hubungannya, tetapi dipandangnya sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, sedangkan Hegel memandang dunia sebagai badan kesatuan, segala sesuatu didalamnya terdapat saling hubungan organic.


(8)

BAB 3

KESIMPULAN

Materialisme adalah salah satu paham filsafat yang menganggap semua yang ada adalah materi. Kaum materialisme menampik adanya hal-hal yang immaterial, seperti: roh, hantu, setan, jin, malaikat, bahkan tuhan. Materialisme beranggapan bahwa, materi ada terlebih dahulu baru setelah itu muncul pemikiran (ide). Materialisme adalah salah satu paham yang filsafat yang banyak dianut filosof barat. Meskipun sudah dianut banyak filosof, namun teori ini mendapat kecaman dari para tokoh agama karena teori ini tidak mengkui adanya tuhan. Teori ini menempatkan materi sebagai yang utama dan diatas segala-galanya. Materialisme dibagi menjadi 3, yaitu: materialisme mekanis, aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selal dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya secara mekanis, yaitu gerak yang tetap atau berulang-ulang, materialisme metafisik, aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan diam, tetap, atau statis selamanya, materialisme dialeksis aliran ini mengajarkan bahwa materi itu mempunyai keterhubungan satu dengan lainnya, saling mempengaruhi, dan saling bergantung satu dengan lainnya.


(9)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/312174/makalah-materialisme

http://id.wikipedia.org/wiki/Materialisme

http://cybermujahidah.wordpress.com/2011/06/24/teori-materialisme/ Bertens,K.Rigkasan Sejarah Filsafat.2011.Yogyakarta:Kanisius Gazalba,Sidi.Sistematika Filsafat.1991.Jakarta:Bulan Bintang


(1)

4. La Mattrie (1709-1751), Didalam bidang metafisika materialisme berpendapat bahwa materi atau benda itu adalah substansi dari realitas, sedangkan dalam bidang etika lebih mengutamakan kesejahteraan jasmani daripada kesejahteraan Rohani. Bahkan materialisme yang ekstrim mengatakan bahwa dunia ini hanya terdiri dari benda-benda material saja. Dua karangannya yang terkenal yaitu L’home machine (manusia mesin) dan L’home plante (manusia tumbuhan)

5. Thales berpendapat bahwa unsur asal adalah air

6. Anaximanorus berpendapat bahwa unsur asal adalah apeiron (unsur yang tak terbatas)

7. Horaklotus berpendapat bahwa unsur asal adalah api

Dalam pandangan materialisme, manusia akhirnya adalah benda(materi) seperti kayu atau batu. Mereka memang tidak mngatakan manusia seperti batu, namun pada akhirnya, manusia sama dengan benda seperti batu dank ay, karena manusia hanyalah materi.

Meskipun sudah dianut banyak filosof, namun teori ini mendapat kecaman dri para tokoh agama karena teori ini tidak mengkui adanya tuhan. Teori ini menempatkan materi sebagai yang utama dan diatas segala-galanya. Lalu, dimana kesalahan materialisme?

Rene Le Senne, seorang existentialis, merumuskan kesalahan materialisme itu secara singkat: kesalahan itu adalah detotalisasi. De artinya memungkiri, total artinya seluruh. Maksudnya, Detotalisasi adalah memungkiri manusia sebagai keseluruhan. Pandangan materialisme itu belum mencakup manusia secara keseluruhan. Pandangan tentang manusia seperti pada materialisme itu akan membawa konsekuensi yang amat penting. Lahirnya eksistensialisme merupakan salah satu dari konsekuensi itu.

Yang terpenting bagi manusia bukan akalnya, tetapi usahanya. Sebab pengetahuan hanyalah alat agar usaha manusia berhasil. Kebahagiaan manusia dapat dicapai didunia ini. oleh karena itu agama dan metafisika harus ditolak. Menurut dia, Agama timbul dari sifat egoism manusia yang mendambakan kebahagiaan. Apa yang atidak ada pada manusia tetapi didambakannya. Digambarkan sebagai kenyataan yang ada pada para Dewa. Karena itu Dewa sebenarnya merupakan keinginan manusia. Bahwa ada banyak Dewa yang macam, itu disebabkan karena manusia memiliki bermacam-macam keinginan.

Beberapa pandangan lain tentang materialisme:

1) Tidak ada sesuatu yang bersifat immaterial, seperti: roh, hantu, setan, jin, bahkan tuhan


(2)

2) Semua kejadian mempunyai sebab dan penjelasn material 3) Materi dan penggerak aktifitasnya bersifat abadi

4) Bentuk barang suatu material dapat diubah, namun materi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan

5) Tidak ada kehidupan yang kekal, semua gejala berubah khirnya melampaui eksistensi dan kembali lagi ke dasar material.

B.

Ciri-ciri Paham Materialisme

Ada 5 ideologi dasar dalam materialisme, yaitu:  Segala sesuatu yang ada bersumber dari materi  Tidak meyakini adanya alam ghaib

 Menjadikan panca indra sebagai alat satu-satunya untuk mencapai ilmu  Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam dasar peletakkan hukum  Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak

C.

Aliran-aliran Materalisme

1. Materialisme Mekanis

Materialisme mekanis adalah aliran filsafat yang pandangannya materialis sedangkan metodenya mekanis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selal dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya secara mekanis, yaitu gerak yang tetap atau berulang-ulang. Dalam arti sempit, materialism adalah teori yang mengatakan bahwa semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak. Cara berfikir yang representative dari pandangan Yunani adalah cara yang terkandung dalam kata Phytagoras, Plato, dan Aristoteles. Menurut pandangan ini, teraturnya dunia dan keberesannya disebabkan oleh adanya akal. Filosof Yunani lainnya berpendapat bahwaalam ini dapat dijelaskan hanya sebagi gerak. Atomisme kuantitatif dari Demokritos mungkin merupakan penyajian pertama yang sistematik dari mekanisme. Aktifitas psikis hanya merupakan gerak atom yang mudah bergerak. Epicuros dan penyair Romawi, Lucterius telah mempopulerkan pandangan yang samam, sebelum mekanisme dilipakan orang abad pertengahan. Dari abad 15 hingga abad ke-20, materialisme menjadi sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran barat Karena perkembangan sains matematika serta metode eksperimen dalam ilmu alam. Banyak orang yang beranggapan bahw dunia ini hanya terdiri dari kuantitas fisik yang dapat diukur dengan matematika.


(3)

Menurut materialisme mekanik, akal dan aktivitas-aktivitasnya merupakan bentuk-bentuk behavior (tindak-tanduk makhluk hidup). Oleh karena itu, psikologi menjadi suatu penyelidikan tentang behavior, dan akibatnya, otak dan kesadaran dijelaskan sebagai tindakan-tindakan otot, urat saraf atau kelenjar. Proses tersebut kemudian dapat dijelaskan dengan fisika dan kimia. Akhirnya, nilai dan ideal hanya menjadi cap subjektif bagi situasi dan hubungan-hubungan fisik.

2. Materialisme Metafisik

Materialisme metafisik mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan diam, tetap, atau statis selamanya. Seandainya materi itu berubah maka perubahan tersebut terjadi karena faktor luar atau kekuatan dari luar. Selanjutnya, materi itu dalam keadaan terpisah-pisah atau tidah mempunyai hubungan antara satu sama lain.

Materialisme metafisik diwakili oleh Ludwig Feurbach. Materialisme metafisik melihat segala sesuatu tidak secara keseluruhan, tidak dari saling hubungannya, atau segala seuatu itu berdiri sendiri, dan segala sesuatu yang real itu tidak bergerak, diam.

Pandangan ini mengidamkan seorang manusia suci yang penuh cinta kasih. Feurbach berusaha memindahkan agama lama yang meneknkan hubungan manusia dengn tuhan menjadi sebuah agama baru yaitu hubungan cinta antara manusia. Kata Feurbach: “tuhan adalah bayangan manusia dalam cermin”, Feurbach menentang teologi. Dalam filsafatnya atau “agama baru” nya, Feurbach mengganti kedudukan tuhan dengan manusia. Pendeknya, manusia itu adalah tuhan.

Materialisme metafisik menganggap kontradiksi sebagai hal yang yang irasional, bukan sebagai hal yang nyata. Disinilah letak dari idealisme Feurbach. Pandangannya bertolak dari materialisme namun metode penyelidikan yang dipakai ialah metafisik.

3. Materialisme Dialektis

Materialisme dialektis adalah aliran filsafat yang bersandar pada matter (benda) dan metodenya dialektis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu mempunyai keterhubungan satu dengan lainnya, saling mempengaruhi, dan saling


(4)

bergantung satu dengan lainnya. Gerak materi itu adalah gerakan yang dialektis yaitu pergerakan atau perubahan menuju bentuk yang lebih tinggi atau lebih maju seperti spiral. Tokoh-tokoh pencetus filsafat ini adalah Karl Marx (1818-1883 M), Friedrich Engels (1820-1895 M). Gerakan materi itu adalah gerak intern, yaitu bergerak atau berubah karena dorongan dari faktor dalamnya (motive force-nya). Yang disebut “diam” itu hanya tampaknya atau bentuknya, sebab hakikat dari gejala yang tampaknya atau bentuknya “diam” itu isinya tetap gerak, jadi “diam” itu juga suatu bentuk gerak.

Metode yang dipakai adalah dialektika Hegel, Marx mengakui bahwa orang Yunani-lah yang pertama kali menemukan metode dialektika, tetapi Hegel-lah yang mensistematiskan metode tersebut. Tetapi oleh Marx dijungkir balikkan dengan bersandarkan materialisme. Marx dan temannya Engels mengambil materialisme Feurbach dan membuang metodenya yang metafisis sebagai dasar dari filsafatnya. Dan memakai dialektika sebagai metode dan membuang pandangan idealis Hegel.Dialektika Hegel menentang dan menggulingkan metode metafisis yang selama beabad-abad menguasai lapangan filsafat. Hegel mengatakan “yang penting dalam filsafat adalah metode bukan kesimpulan-kesimpulan mengenai ini dan itu”. Ia menunjukkan kelemahan-kelemahan metafisika : Kaum metafisis memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya, tidak dari saling hubungannya, tetapi dipandangnya sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, sedangkan Hegel memandang dunia sebagai badan kesatuan, segala sesuatu didalamnya terdapat saling hubungan organic.


(5)

BAB 3

KESIMPULAN

Materialisme adalah salah satu paham filsafat yang menganggap semua yang ada adalah materi. Kaum materialisme menampik adanya hal-hal yang immaterial, seperti: roh, hantu, setan, jin, malaikat, bahkan tuhan. Materialisme beranggapan bahwa, materi ada terlebih dahulu baru setelah itu muncul pemikiran (ide). Materialisme adalah salah satu paham yang filsafat yang banyak dianut filosof barat. Meskipun sudah dianut banyak filosof, namun teori ini mendapat kecaman dari para tokoh agama karena teori ini tidak mengkui adanya tuhan. Teori ini menempatkan materi sebagai yang utama dan diatas segala-galanya. Materialisme dibagi menjadi 3, yaitu: materialisme mekanis, aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selal dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya secara mekanis, yaitu gerak yang tetap atau berulang-ulang, materialisme metafisik, aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan diam, tetap, atau statis selamanya, materialisme dialeksis aliran ini mengajarkan bahwa materi itu mempunyai keterhubungan satu dengan lainnya, saling mempengaruhi, dan saling bergantung satu dengan lainnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/312174/makalah-materialisme http://id.wikipedia.org/wiki/Materialisme

http://cybermujahidah.wordpress.com/2011/06/24/teori-materialisme/ Bertens,K.Rigkasan Sejarah Filsafat.2011.Yogyakarta:Kanisius Gazalba,Sidi.Sistematika Filsafat.1991.Jakarta:Bulan Bintang