S MBS 1100635 Chapter3

BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor individu dan
sosial terhadap keputusan menggunakan mobile messaging pada WhatsApp,
KakaoTalk, Line dan WeChat. Adapun variabel bebas (eksogen) yaitu faktor
individu (X1) dan sosial (X2), yang memiliki beberapa dimensi, seperti faktor
individu yang memiliki 6 dimensi information processing, motivation, belief and
attitudes, personality, life style, life cycle, begitupun dengan dimensi dari faktor

sosial

yang

memiliki

empat

dimensi

yaitu


culture,

social

class,geo

demographics,reference groups. Sedangkan, masalah penelitian yang termasuk ke

dalam variabel terikat (endogen) yaitu keputusan menggunakan, yang memiliki 3
dimensi, yaitu fashion trends, price, value, dan brand image. Menurut Sugiyono
(2010:59) “Variabel eksogen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab berubah atau timbulnya variabel endogen, sedangkan variabel
endogen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel eksogen.”
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian atau unit analisis yang
dijadikan sebagai responden adalah pengguna mobile messaging. Oleh karena itu
akan diteliti pengaruh faktor individu dan sosial terhadap keputusan menggunakan
pada pengguna mobile messaging khususnya pada Blackberry Messanger,


Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

WhatsApp, KakaoTalk, Line dan WeChat. Penelitian ini akan dilakukan dalam
kurun waktu kurang dari satu tahun yang terhitung dari bulan Mei sampai dengan

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

bulan Desember tahun 2014, maka metode yang digunakan adalah cross sectional
method, seperti yang diungkapkan oleh Maholtra 2009:101 pengumpulan

informasi dari subjek penelitian hanya dilakukan satu kali dalam satu periode
waktu, sehingga penelitian ini merupakan one-shot atau cross sectional.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian yang digunakan

Berdasarkan tingkat penjelasan dan tingkat penelitian, maka jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, menurut Maholtra (2009:100) :
Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian konklusif yang memiliki
tujuan utama deskripsi dari sesuatu, biasaynya karakteristik atau fungsi
pasar. penelitian deskriptif sangat berguna ketika mencari pertanyaan
penelitian yang menggambarkan mengenai fenomena pasar, seperti
menentukan frekuensi pembelian, mengidentifikasi hubungan atau
membuat prediksi.
Penelitian deskriptif mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran
mengenai konsep faktor individu dan sosial terhadap keputusan menggunakan
mobile messaging pada Blackberry Messanger, WhatsApp, KakaoTalk, Line dan

WeChat. Sedangkan, penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran
dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan,
dimana pengujian hipotesis

tersebut

menggunakan perhitungan statistik


(Suharsimi Arikunto, 2010:8). Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk
mengetahui

pengaruh

faktor

individu

dan

sosial

terhadap

menggunakan.

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


keputusan

58

3.2.2 Metode Penelitian yang digunakan
Berdasarkan jenis penelitian tersebut yaitu penelitian deskriptif dan
verifikatif, maka, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Explanatory

Survei.

Menurut

Maholtra

(2010:96),

menyatakan


bahwa

“Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk
mendapatkan ide-ide dan wawasan kedalam masalah yang dihadapi manajemen
atau para peneliti tersebut
Penelitian yang dilakukan dalam metode ini adalah informasi dari sebagian
populasi yang dikumpulkan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari
sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Explanatory survei ini
bertujuan untuk mengeksplorasi atau meneliti melalui masalah atau situasi untuk
mendapatkan wawasan dan pemahaman. Menurut Sherri L. Jackson (2012:20)
menyatakan, "Survey method is questioning individuals on a topic or topics
describing their response". Artinya metode survei merupakan metode yang

mempertanyakan individual dari sebuah topik atau beberapa topik kemudian
menggambarkan tanggapan mereka.
Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan
secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi
terhadap objek yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini akan diuji kebenaran
hipotesis melalui pengumpulan data dilapangan, mengenai pengaruh faktor
individu dan sosial terhadap keputusan menggunakan mobile messaging pada

Blackberry, WhatsApp, Line, Kakaotalk dan WeChat.

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

59

3.2.3 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke
dalam konsep teori dari variabel yang diteliti, indicator, ukuran dan skala yang
bertujuan untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Berdasarkan objek
peneliti yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini meliputi dua veriabel inti,
yaitu variabel bebas dan variabel terikat, dimana :
1. Variabel Bebas (Eksogen)
Variabel yang mempengaruhi, baik secara positif maupun negative
terhadap variabel tidak bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
faktor individu dan sosial.
2. Variabel Terikat (Endogen)
Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah keputusan menggunakan.
Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas (independent variable) yaitu
faktor individu (X1) yang memiliki dimensi motivation, information processing,
personality, life cycle, life style, belief and attitudes dan sosial (X2) yang memiliki

dimensi geo demographics, culture, sosial class, reference groups. Sedangkan,
variabel terikat (dependent) yaitu keputusan menggunakan, memiliki bebrapa
dimensi diantaranya, fashion trends, brand image, price, dan value. Seperti yang
diperlihatkan dalam Tabel 3.1, berikut :

VARIABEL INDIKATOR
Faktor
individu

TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
KONSEP
UKURAN
VARIABEL
The range of

individual

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SKALA

NO.
ITEM

60

VARIABEL INDIKATOR

Motivation

Information
processing


Personality

Life cycle

KONSEP
VARIABEL
influence that can
affect the buying
process is quite
extensive
Ferrel&Michaele
(2012:160)
Motivation is the
reason for
behavior. A motive
is a construct
representing an
unobservable
inner force that
simulates and

compels a
behavior response
and provides
specipic direction
to that response
(Hawkins dan
mothersbaugh
(2010:360))
Informal
processing is a
series of activities
by which stimuli
are perceive,
transformed into
information and
store
(Hawkins dan
motherbaugh
(2010:378))
However we
propose that
personality be
define as those
innerpsychological
characteristics
that both
determine and
reflect how a
person responds to
his or her
environment.
(Sciffman kanuk
(2010:136))
Present
opportunities
for marketers who
can help people
cope with their

UKURAN

SKALA

NO.
ITEM

Physiological

1.

Tingkat keinginan
untuk berkomunikasi
melalui aplikasi
mobile messaging

Interval

3.

Selfactualization

2.

Interval

4.

Safety

3.

Tingkat aktualisasi
untuk
mengekspresikan diri
melalui aplikasi
mobile messaging
Tingkat rasa aman
untuk privacy
pengguna aplikasi
mobile messaging

Interval

5.

Perhatian

1.

Interval

6.

Pemaparan

1.

Tingkat perhatian
terhadap fitur yang
ada pada aplikasi
mobile messaging
Tingkat pemahaman
terhadap fitur yang
ada pada aplikasi
mobile messaging

Interval

7.

Kognitif

1.

Tingkat pengetahuan
mengenai aplikasi
mobile messaging

Interval

Afektif

1.

Interval

Konatif

2.

Economic
circumstances

3.

Tingkat perasaan
yang diperlihatkan
ketika menggunakan
aplikasi mobile
messaging
Tingkat perubahan
perilaku akibat
penggunaan aplikasi
mobile messaging
Tingkat pengeluaran
untuk menggunakan
mobile messaging

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8.

Interval

Interval

9.

61

VARIABEL INDIKATOR

Life style

Belief and
attitudes

Faktor
Sosial

Geo
demographics

KONSEP
VARIABEL
major concerns
(Kotler dan Keller
2012:217)
Is a person’s
pattern of living as
expressed in his or
her
psychographics
(Kotler dan Keller
2012:146)

An attitude is an
enduring
organization of
motivational,
emotional,
perceptual, and
cognitive process
with respect to some
aspect of our
environment
(Hawkins dan
mothersbaugh
(2010:373))

Social influence as
the degree to wich
online users
perceive that
important
individuals believe
they should use
social networking
site
(Venkatesh et al
(2003) dalam
Margaret L Sheng
eht al (2011:5))
Calls for dividing
the market into
different
geographical
units, divides the
market into
segments
(Kotler dan Keller
2012:191)

UKURAN

Activities

1.

Interest

4.

Positive

2.

Enthusiastic

3.

Kondisi tempat
tinggal

1.

Tingkat
ketergantungan pada
penggunaan aplikasi
mobile messaging
Tingkat perhatian
atau ketertarikan
terhadap promosi
yang dilakukan
aplikasi mobile
messaging
Tingkat sikap positif
yang diberikan dan
diperlihatkan ketika
berkomunikasi
melalui mobile
messaging
Tingkat antusias
dalam berkomunikasi
melalui mobile
mesaaging

Tingkat pengaruh
lingkungan (tempat
tinggal, sekolah,
pekerjaan) dalam
penggunaan aplikasi
mobile messaging

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SKALA

NO.
ITEM

Interval

10.

Interval

11.

Interval

12.

Interval

13.

Interval

14.

62

VARIABEL INDIKATOR
Culture

Sosial class

Reference
Groups

Keputusan
Menggunakan

Fashion Trends

KONSEP
VARIABEL
Kompleks nilai,
gagasan, sikap,
simbol, lainnya
yang bermakna
melayani manusia
untuk
berkomunikasi,
membuat tafsiran
dan mengevaluasi
sebagai anggota
masyarakat dan
diteruskan dari
satu generasi ke
generasi lainnya
(Engel
(2005:310))
Social class refers
to a nation status
hierarchy by
which groups and
individuals are
distiungished in
term of esteem and
prestige
(Peter dan oslon
(2010:336))
Are all the groups
that have a direct
(face to-face) or
indirect influence
on their attitudes
or behavior.
(Kotler dan Keller
2012:153)
Purchase decision
is the buyer’s
decision about
which brand to
purchase.
(Kotler dan
Amstrong (2012 :
154)
A currently
accepted or
popular
style in a given
field
(Kotler dan
Amstrong

UKURAN

SKALA

NO.
ITEM

Norma perilaku

1.

Tingkat interaksi
yang terbentuk
dilingkungan (bahasa
gaul) terfasilitasi
dengan aplikasi
mobile messaging

Interval

15.

Kebiasaan

2.

Tingkat kebiasaan
(habitual)
menggunakan
aplikasi mobile
messaging

Interval

16.

Interaksi

1.

Interval

17.

Pekerjaan

2.

Tingkat prestige yang
ditimbulkan dengan
adanya interkasi
melalui aplikasi
mobile messaging
Tingkat keinginan
memasuki kelas
sosial (middle-upper )

Interval

18.

Membership
Group

1.

Tingkat keanggotaan
kelompok yang
berkomunikasi
melalui mobile
messaging

Interval

19.

Fashion
Innovators

1.

Tingkat keinginan
untuk menjadi
sorotan (trend setter)
dalam penggunaan
aplikasi mobile
messaging.

Interval

20.

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

VARIABEL INDIKATOR

Brand Image

Price

Value

KONSEP
VARIABEL

UKURAN

SKALA

NO.
ITEM

2012:G3)

Fashion
followers

2.

Tingkat keinginan
untuk selalu
mengikuti trend
komunikasi mobile
messaging

Interval

21.

The perceptions and
beliefs held by
consumers, as
reflected
in the associations
held in consumer
memory
(Kotler dan Keller
2012:G1)

Brand
personality

1.

Tingkat personalitas
merek mempengaruhi
komunikasi melalui
mobile messaging

Interval

22.

Differentiation

2.

Tingkat ketertarikan
dengan hal yang baru
dan berbeda

Interval

23.

Allowances

1.

Tingkat harga paket
data yang terjangkau

Interval

24.

Quality

1.

Tingkat kesukaan
akan kualitas dari
fitur aplikasi mobile
messaging

Interval

25.

Services

2.

Tingkat rasa percaya
pada kecepatan
layanan dari aplikasi
mobile messaging

Interval

26.

Is the amount of
money charged for
a product or a
service.
(Kotler dan Keller
2012:25)
The amount that a
seller may expect
to obtain for
merchandise,
services, or
securities in the
open market.
(The American
Heritage®
Dictionary of the
English Language,
Fourth Edition
copyright ©2000)

Sumber : Berdasarkan hasil pengolahan data, referensi buku dan jurnal
3.2.4 Jenis dan Sumber Data
Dalam melakukan penelitian, data merupakan hal yang paling penting.
Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam kegiatan
penelitian. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan
kedalam dua kelompok data, seperti yang diungkapkan oleh Maholtra (2009:120),
pada dasarnya sumber data terdiri dari dua sumber yaitu sumber data primer
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

(primary data source) dan sumber data sekunder (secondary data sources), yang
definisikan, antara lain:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung, diperoleh dari
tangan pertama dengan tujuan untuk menjawab permasalahan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah
kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target
sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yakni survei
pada pengguna aplikasi mobile messaging atau pengguna smartphone.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, yang telah
dikumpulkan oleh peneliti yang tersedia di sumber publikasi dan non publikasi
yang berguna bagi peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
sekunder yaitu literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan
dengan penelitian yang mampu merperlihatkan permasalahan.
Pada Tabel 3.2 diperlihatkan sumber data primer dan data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
NO
1.

2.

3.

4.
5.

DATA
Aplikasi kategori pesan dan
media sosial yang paling
dominan digunakan.
Fenomena aplikasi mobile
messaging yang terjadi secara
global
Dalam
laporan
Nielsen
Indonesia
tergolong
penggunaan aplikasi yang
masih rendah
10 aplikasi yang disukai dan
dicari masyarakat Indonesia
Aplikasi mobile messaging

JENIS DATA
Sekunder

SUMBER DATA
http://chip.co.id/

Sekunder

http://wmpoweruser.com/

Sekunder

http://www.indotelko.com

Sekunder

http://dailysocial.net/

Sekunder

Google Trends

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

NO

6.

7.

8.

9.

10.

11.

DATA
JENIS DATA
seperti
Blackberry,
WhatsApp, Line, KakaoTalk,
dan WeChat, merupakan
aplikasi yang diminati
Jumlah pengguna aplikasi Sekunder
mobile
messaging
(Blackberry, Line, WhatsApp,
KakaoTalk, WeChat) tahun
2014
Survei Ericsson Consumer Sekunder
Lab Analytical Platform 2013
mengenai
pengguna
smartphone,
dan
jumlah
pengguna smartphone di
Indonesia.
Jakarta menjadi kota yang Sekunder
paling
tertinggi
dalam
penggunaan layanan.
Bandung
yang
memiliki Sekunder
traffic
selullar
tertinggi
dibanding Kota besar lainnya,
serta persentase penggunaan
internet (paket data) melalui
smartphone
Program pemasaran yang Sekunder
dikerapkan mobile messaging
(Blackberry
Messangger,WhatsApp,
KakaoTalk,
Line
dan
WeChat) yang sesuia dengan
proses
dalam
keputusan
menggunakan
Program pemasaran yang Sekunder
dikerapkan mobile messaging
(Blackberry
Messangger,
WhatsApp, KakaoTalk, Line
dan WeChat) yang sesuia
dengan faktor individu dan
sosial masyarakat Bandung

SUMBER DATA

http://www.liputan6.com/

www.bakrie-brothers.com
www.tekno.liputan6.com

http://harianti.com/

http://www.postel.go.id/
laporan tahunan APJII
(Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia)

http://gadgetan.com/
http://id.berita.yahoo.com
/
http://www.tempo.co/
http://dailysocial.net/

http://gadgetan.com/
http://id.berita.yahoo.com
/
http://www.tempo.co/
http://dailysocial.net/

Sumber : Berdasarkan hasil pengolahan data 2014
3.2.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.5.1 Populasi

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

Dalam melakukan penelitian hal yang paling penting selain sebuah data
adalah populasi, karena populasi dapat dijadikan sebagai sumber data.
Sherril,Jackson (2012:20) mengemukakan “Population is all the people about
whom to study it meant to generalize”. Populasi adalah semua orang mengenai
untuk siapa penelitian itu di maksudkan kemudian melakukan generalisasi. Dalam
menentukan populasi, peneliti tidak dapat langsung menentukan populasi mana
yang akan dipilih, seperti yang diungkapkan oleh Maholtra (2010:370)
“Population is the agregrate of all the elements, sharing some common set of
characteristic that comprises the universe for for the purpose of the marketing
resea rch problem”. Populasi adalah keseluruhan semua elemen berbagi beberapa

seperangkat karakteristik yang terdiri dari alam semesta untuk tujuan riset
masalah pemasaran.
Karakteristik yang ada pada populasi harus sesuai dengan objek penelitian
yang dipilih oleh peneliti, dalam penelitian ini populasi yang memilki
karakteristik yang sama dan menjadi sasaran adalah pengguna mobile messaging
di Kota Bandung dengan kelompok masyarakat yang mengakses melalui paket
data (internet) 22,1% melalui smartphone dari jumlah penduduk sebesar
2.620.000 jiwa, yaitu sebesar 579.000 (Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia)
3.2.5.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terpilih untuk dianalisis
“A sample is defines as the population that has been selected for analysis” Mark
L Bernson et al (2012:250). Sampel harus mampu mewakili dan representative,
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

maka setiap subjek di dalam populasi diupayakan memiliki peluang yang sama
untuk dijadikan sebuah sampel, tetapi peneliti tidak mungkin untuk meneliti
keseluruhan populasi dikarenakan keterbatasan dalam hal biaya, tenaga dan waktu
yang tersedia. Maka dari itu peneliti berhak untuk mengambil sebagian sampel
asalkan sampel tersebut mampu mewakili dan representative yang bertujuan untuk
mempermudah dalam melakukan penelitian, sesuai dengan penelitian ini dimana
memiliki populasi (pengguna mobile messaging) yang banyak, sehingga
memerlukan sampel yang mampu mewakili dan representative. Seperti yang
diungkapkan oleh Charles Stangor (2011:110) “A representatives sample is the
one that is approximately the same as the population is every important respect”
Agar memperoleh sampel yang representative dari populasi, maka setiap subjek
dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi
sampel.
Berdasarkan pengertian sampel yang dikemukakan di atas, maka sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian,
yaitu sebagian pengguna mobile messaging di Kota Bandung. Dalam menentukan
jumlah sampel digunakan pengambilan sampel dengan menggunakan simple
random sampling dari Al Rasyid (1994:44), yaitu:
n 

n0
n
1 0
N

(Harun Al Rasyid,1994:44)
Sedangkan n0 dapat dicari dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

 


(1
)S 
Z

2
n0  







2

(Harun Al Rasyid,1994:44)

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

N = Populasi
n = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit
s = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi

dengan

menggunakan Deming’s Emperical Rule

 = Bound of error yang bisa ditolerir atau dikehendaki sebesar 5%

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel dari Jumlah
populasi yang ada yaitu sebagai berikut:
a.

Distribusi skor berbentuk kurva distribusi

b.

Jumlah item

= 26

c.

Nilai tertinggi skor responden : (26 x 7)

= 182

d.

Nilai terendah skor responden : (26 x 1)

= 26

e.

Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah

= 182 – 26 = 156

f.

S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi (populasi
standar deviation) diperoleh:

S = (0,29) (156) = 45.24
Diperoleh S=(0,29) berdasarkan pengamatan dari jawaban responden yang
menjawab kuesioner yang berskala 1-7, responden lebih banyak menjawab
dengan tersebar merata sehingga arah kurva cenderung ke sebelah kiri dan
kanan (two tailed)
g.

Dengan derajat kepercayaan = 95% dimana   5%

 
Z 1   = Z 0,975 = 1,96
 2

(lihat tabel Z, yaitu tabel normal baku akan diperoleh nilai 1,96)
Adapun perhitungan ukuran sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah dengan mencari nilai no lebih dahulu, yaitu:
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

   
 Z 1  2  S 
 

no= 








2

no = 314.49

Nilai no sudah diketahui yaitu sebesar 314 setelah itu kemudian dilakukan
penghitungan untuk mencari nilai n untuk mencari jumlah sampel yang akan
diteliti.
n=

n=

n=
n = 313.83
n = 314
Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam
penelitian ini ditetapkan dengan α = 0,05 maka diperoleh ukuran sampel (n)
minimal sebesar 314. Menurut Winarmo Surakhmad (1998:100) bahwa “Untuk
jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik”.
Kemudian agar sampel yang digunakan representatif, maka pada penelitian ini
ditentukan sampel yang berjumlah 400 pengguna, menurut Kusnendi (2008:46)
bahwa ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam SEM adalah minimal berukuran
100, hal yang sama dikemukakan oleh Singgih Santoso (2014:74), bahwa paling
tidak harus ada 15 data (sampel atau responden). Pada penelitian ini terdiri dari
tiga konstruk masing-masing memiliki indikator, seperti faktor individu dengan

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70

enam indikator, faktor sosial empat indikator, keputusan menggunakan empat
indikator, maka total jumlah indikator adalah 14, maka akan ada minimal 14
parameter. Untuk itu jumlah sampel minimal adalah 15 x 14 = 220. Semakin
tinggi sampel maka akan menghasilkan model yang fit, berdasarkan hal tersebut
sampel dalam penelitian ini yaitu 400.
3.2.5.3 Teknik penarikan Sampling
Teknik

sampling

mengacu

pada

pemilihan

orang-orang

untuk

berpartisipasi dalam sebuah proyek penelitian biasanya digunakan untuk tujuan
membuat kesimpulan tentang kelompok yang lebih besar dari individu. Seperti
yang diungkapkan oleh Charles stangor (2011:110) “Sampling refers to the
selection of people to participate in a research project, usually with the goal of
being able to use these people to make inferences about a larger group of
individuals.”

Selanjutnya Malhotra (2009:375) menyatakan, "Sebuah teknik sampling
dapat diklasifikasikan sebagai non probalitas dan probabilitas." Sampel
probability merupakan sampel dimana setiap elemen atau anggota populasi

memiliki peuang yang sama untuk terpilih sebagai sampel sedangkan sampel non
probability kebalikan dari probability dimana setiap elemen atau populasi tidak

memiliki peluang yang sama dan pemilihan sampel bersifat objektif. Dimana
probability sampling meliputi simple random, proportionate stratified random,
disproportionate stratified random, dan area random. Sedangkan, nonprobability
sampling meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi
penelitian, penulis mengambil teknik simple random sampling karena semua
populasi dari pengguna aplikasi mobile messaging memiliki kesempatan untuk
terpilih sebagai sampel secara acak oleh peneliti. Seperti yang dikemukakan oleh
Mark L. Bernson et al (2012:250) menyatakan “In a simple random sample, every
item from a frame has the same chance of selection as every other item”. Oleh

karena itu hak setiap subjek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin
mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
3.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengolahan data mengacu pada cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Untuk memperoleh data yang lengkap
dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian seperti
berikut:
1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku,
makalah, situs web-site, majalah guna memperoleh informasi yang
berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan
masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari faktor individu dan sosial
serta keputusan menggunakan.
2. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan
secara online kepada responden yaitu pengguna aplikasi mobile messaging.
Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang
mencerminkan pengukuran indikator variabel X1 Faktor Individu dan Sosial
X2 serta Variabel Y Keputusan Menggunakan. Kemudian memilih alternatif
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

72

jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang
dianggap paling tepat. Kuesioner yang disebar oleh peneliti secara terbuka
pada pengguna aplikasi mobile messaging dan pengguna smartphone.
Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut:
a. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.
b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis
instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang
bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan
disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga
responden hanya memilih jawaban yang tersedia.
c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada
penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai
dengan skala interval.
Langkah-langkah penyebaran kuisioner secara online adalah sebagai berikut:
a. Menyusun daftar pertanyaan secara online menggunakan Google
Drive, kunjungi drive.google.com kemudian login menggunakan akun

Google pilih Create, Form untuk mulai membuat kuesioner online.
b. Setelah kuesioner online selesai, kemudian dilakukan penyebaran
kuesioner dan alamat web kuesioner tersebut.
1) Mengirim aplikasi kuesioner melalui email kepada teman
pengguna aplikasi mobile messaging dan pengguna smartphone.
2) Melalui twitter melalui mention kepada akun komunitaskomunitas untuk di share baik komunitas teknologi informasi
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

73

maupun

kemahasiswaan

di

universitas-universitas

seperti

@WhatsApp, @WhatsAppDice, @BlackberryID, @indo_line,
@KakaoTalkINA,

@wechatid,

@bem_unpad,

@KM_ITB,

@InfoUPI, @anak_unpad, @dokterdroid, @androidID, @droindo
dan yang lainnya.
3) Melakukan share di Facebook, forum-forum di Facebook dan Fan
page pengguna aplikasi mobile messaging

dan pengguna

smartphone.

3. Studi literatur
Studi Literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan
dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang
diteliti yang terdiri dari faktor individu dan sosial serta keputusan
menggunakan. Studi literature tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu
a) Perpustakaan UPI b) Skripsi, c) Jurnal ekonomi dan bisnis d) Media cetak
(majalah) e) Media Elektronik (internet).
3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Realibilitas
Dalam suatu penelitian data menduduki kedudukan yang paling penting,
karena mampu menggambarkan keadaan variabel yang diteliti serta memiliki
fungsi untuk membentuk hipotesis. Data menentukan mutu hasil penelitian, oleh
karena itu data perlu diuji. Untuk mengetahui layak atau tidaknya data (kuesioner)
yang akan disebarkan, perlu dilakukan tahap pengujian, tahapan itu adalah
pengujian validitas dan reabilitas. Kebenaran data dapat dilihat dari instrumen

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

74

pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting
yaitu Valid dan Reliabel.
Pengujian validitas instrument dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat
kesamaan antara yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan
tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Uji validitas dan
reliabilitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu
software komputer program SPSS 21.0 for window.

3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas
Penelitian mengenai pengaruh faktor individu dan sosial terhadap
keputusan menggunakan mobile messaging pada Blackberry Messanger,
WhatsApp, KakaoTalk, Line, dan WeChat, dilakukan untuk mengetahui apakah
antara variabel faktor individu (X1) dan sosial (X2) ada pengaruhnya terhadap
keputusan menggunakan (Y), dengan menafsirkan data yang terkumpul melalui
responden melalui kuesioner.
Pengujian validitas instrument dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat
kesamaan antara data yang trekumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi.
Menurut Sherri L Jackson (2012:85) “Validity is an indication of whether the
instrument measuring what it claims to measure ”. Validitas adalah indikasi

apakah instrumen mengukur apa yang dikatakannya untuk diukur. Menurut
Maholtra (2009:282) “The Validation of scale may be defined as the extent to
which differences in observed scale score reflect true differences among on the

characteristic being measured”. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75

tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukuranya, atau memberikan hasil
ukuran sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes tersebut.
Uji validitas dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item
kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari
korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban
responden yang mempunyai skala pengukuran interval perhitungan korelasi antara
pernyataan kesatu dengan skor total digunakan alat uji korelasi Pearson (product
coefisient of correlation) dengan rumus :

Sumber : Suharsimi Arikunto (2009:146)
Keterangan:
r

= Koefesien validitas item yang dicari

X

= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y

= Skor total

ΣX

= Jumlah skor dalam distribusi X

ΣY

= Jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

ΣY2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N

= Banyak responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikan sebagai
berikut :

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika
rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel)
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid
jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung ttabel maka butir pertanyaan tersebut valid
3. Jika thitung < ttabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrument yang
digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dalam penelitian ini yang akan

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77

diuji adalah validitas dari instrument faktor individu dan sosial X , keputusan
menggunakan sebagai variabel Y. Jumlah pertanyaan untuk variabel X1 adalah 13
Terdapat 1 Item pertanyaan yang tidak valid, sedangkan untuk item pertanyaan
variabel X2 berjumlah 6, untuk item pertanyaan variabel Y berjumlah 7, terdapat
1 item pertanyaan tidak valid. Lalu dilakukan drop out pada 2 item yang tidak
valid dan dilakukan uji validitas ulang, berikut Tabel 3.4 hasil uji validitas faktor
individu.
TABEL 3.3
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS FAKTOR INDIVIDU
NO
PERNYATAAN
rhitung
rtabel
thitung
ttabel
KET
FAKTOR INDIVIDU
Motivation
1. Keinginan
pengguna 0,911
0,374 11.6687 2,0484 Valid
smartphone
untuk
berkomunikasi
melalui
aplikasi mobile messaging
2. Pengguna aplikasi mobile 0,823
0,374
7.6643 2,0484 Valid
messaging
dapat
mengekspresikan diri
3. Aplikasi mobile messaging 0,678
0,374
4.8793 2,0484 Valid
memberikan rasa aman
pada privacy penggunanya.
Information Processing
4. Pengguna tertarik dengan 0,667
0,374
4.7357 2,0484 Valid
fitur yang ada pada aplikasi
mobile messaging
5. Aplikasi mobile messaging 0,524
0,374
3.2545 2,0484 Valid
memberikan pemahaman
pada fitur yang ditawarkan
Personality
6. Pengetahuan yang dimiliki
0,684
0,374
4.9601 2,0484 Valid
pengguna mengenai fitur
aplikasi mobile messaging
7. Perasaan yang dirasakan
0,688
0,374
5.0151 2,0484 Valid
oleh pengguna aplikasi
mobile messaging
8. Pengguna menginginkan
0,720
0,374
5.4883 2,0484 Valid
(lebih privacy) yang
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78

NO

PERNYATAAN

rhitung
rtabel
thitung
ttabel
KET
FAKTOR INDIVIDU
terfasilitasi oleh aplikasi
mobile messaging
Life cycle
9. Biaya yang harus
0,792
0,374
6.8624 2,0484 Valid
dikeluarkan pengguna
aplikasi mobile messaging
Life style
10. Aktivitas yang tidak bisa
0,580
0,374
3.7664 2,0484 Valid
terlepas dari penggunaan
aplikasi mobile messaging
11. Perhatian pada promosi
0,876
0,374
9.6079 2,0484 Valid
yang dilakukan oleh
aplikasi mobile messaging
Belief and attitudes
12. Sikap yang diperlihatkan
0,792
0,374
6.8624 2,0484 Valid
pengguna saat
menggunakan aplikasi
mobile messaging
13. Pengguna merasa antusias
0,827
0,374
7.7815 2,0484 Valid
untuk menggunakan
aplikasi mobile messaging
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 (Menggunakan SPSS 21.0 for window)
Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel faktor individu dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi motivation dengan item
keinginan untuk berkomunikasi melalui aplikasi mobile messaging yang bernilai
0,876, sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi personality dengan item
pengetahuan mengenai fitur yang ada pada aplikasi mobile messaging yang
bernilai 0,432, dan pengujian validitas dengan rumus statistik t menunjukan hasil
pengujian koefisien validitas terhadap taraf signifikan tertentu, semua nilai thitung
melebihi nilai ttabel, artinya bahwa adanya koefesien validitas tersebut bukan
karena faktor kebetulan.

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

79

Hasil uji coba instrumen untuk variabel faktor sosial berdasarkan hasil
perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS 21.0 for windows, menunjukkan bahwa item-item pertanyaan valid karena
skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai yang bernilai
0,374. Berikut ini Tabel 3.5 mengenai hasil uji validitas variabel faktor sosial
yang pada penelitian ini dijadikan sebagai variabel X2.

TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS FAKTOR SOSIAL
NO
PERNYATAAN
rhitung
rtabel
thitung
ttabel
FAKTOR SOSIAL
Geodemographics
1. Menggunakan
aplikasi 0,832
0,374 7.9334 2,0484
mobile messaging akibat
pengaruh
lingkungan
(tempat kerja, sekolah, dan
tempat tinggal)
Culture
2. Interaksi non-formal yang 0,785
0,374 6.7032 2,0484
ada di lingkungan (bahasa
gaul)
terfasilitasi
oleh
aplikasi mobile messaging
3. Menggunakan aplikasi
0,642
0,374 4.4295 2,0484
mobile messaging sudah
menjadi suatu kebiasaan
(habit)
Social class
4. Menggunakan aplikasi
0,780
0,374 6.5936 2,0484
mobile messaging untuk
meningkatkan gengsi
(prestige)
5. Menggunakan aplikasi
0,746
0,374 5.9259 2,0484
mobile messaging karena
keinginan untuk berada
pada kelas sosial (middleupper)
Reference Groups
6. Menggunakan aplikasi
0,745
0,374 5.9080 2,0484
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KET

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

80

NO

PERNYATAAN

rhitung
rtabel
FAKTOR SOSIAL

thitung

ttabel

KET

mobile messaging karena
rekomendasi teman atau
kelompok
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 (Menggunakan SPSS 21.0 for window)

Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrument variabel faktor sosial dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi geo demographics dengan
item menggunakan aplikasi mobile messaging akibat pengaruh lingkungan
(tempat tinggal, sekolah, pekerjaan), yang bernilai 0,752 dan nilai terendah
terdapat pada dimensi culture dengan item menggunakan aplikasi mobile
messaging sudah menjadi kebiasaan (habitual), yang bernilai 0,517, dan untuk

pengujian validitas dengan rumus statistik t menunjukan hasil pengujian koefisien
validitas terhadap taraf signifikan tertentu, semua nilai thitung melebihi nilai ttabel,
artinya bahwa adanya koefesien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan.
Berikut ini Tabel 3.6 mengenai hasil uji validitas variabel keputusan
menggunakan yang pada penelitian ini dijadikan sebagai variabel Y.
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Fashion Trends
1. Keinginan untuk menjadi 0,691
0,374 5.0568 2,0484 Valid
sorotan (trend setter)
2. Menggunakan aplikasi mobile 0,767
0,374 6.3234 2,0484 Valid
messaging karena terbawa
oleh trend komunikasi
Brand Image
3. Citra merek yang tersohor 0,794
0,374 6.9092 2,0484 Valid
dan
baik
memberikan
dorongan
untuk
menggunakna aplikasi mobile
messaging
4. Ketertarikan mencoba hal 0,850
0,374 8.5357 2,0484 Valid
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

81

KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
yang baru
Price
5. Menggunakan aplikasi mobile 0,619
0,374 4.1692 2,0484 Valid
messaging karena harga paket
data yang terjangkau dan
terhitung hemat.
6. Menyukai kualitas fitur yang 0,801
0,374 7.0779 2,0484 Valid
ditawarkan aplikasi mobile
messaging
7. Rasa
percaya
terhadap 0,588
0,374 3.8455 2,0484 Valid
kualitas
layanan
yang
ditawarkan aplikasi mobile
messaging
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 (Menggunakan SPSS 21.0 for window)

Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel keputusan menggunakan
dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi brand image, dengan
item ketertarikan dengan hal yang baru, yang bernilai 0,728 dan nilai terendah
juga terdapat pada dimensi allowances dengan item menggunakan aplikasi mobile
messaging karena paket data terjangkau, yang bernilai 0,470, serta untuk

pengujian validitas dengan rumus statistik t menunjukan hasil pengujian koefisien
validitas terhadap taraf signifikan tertentu, semua nilai thitung melebihi nilai ttabel,
artinya bahwa adanya koefesien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan.
3.2.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Instrument penelitian selain diharuskan untuk valid, diharuskan pula untuk
dapat dipercaya (reliable). Uji reliabilitas digunakan untuk mendapatkan tingkat
ketepatan (keajegan) alat pengumpul data atau instrument data yang digunakan.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu alat instrument cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

82

tersebut sudah dapat dikatakan baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang
reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Menurut, Sherri L Jackson (2012:81) “Reliability is indication of
consistency or stability of a measuring instrument ” reabilitas adalah indikasi dari

konsistensi atau stabilitas dari sebuah alat ukur. Sedangkan Umi Sekaran
(2009:178) mengungkapkan bahwa reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil
suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran
yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliable).
Jika suatu instrumen dapat dipercaya, maka data yang dihasilkan oleh
instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian instrument dilakukan dengan
internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan

rumus Spearman Brown yaitu :

Sumber: Sugiyono (2010:190)
Keterangan :
ri

= Realibilitas seluruh instrument

rb

= Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Pengujian realibilitas tersebut menurut Sugiyono (2010:190) dilaksanakan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
instumen ganjil dan genap.

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

83

2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara
kelompok gajil dan genap dicari korelasinya.

Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≥ rtabel dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pertanyaan dikataka reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) < rtabel dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pertanyaan dikataka tidak reliabel.
Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden dengan
tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka didapat
nilai rtabel sebesar 0,374. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan
dengan bantuan SPSS 21.0 for Windows diketahui bahwa semua variabel reliable,
hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai rtabel. Hal
ini dapat dilihat dalam Tabel 3.7 berikut:
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No
Variabel
rhitung
rtabel
Keterangan
1. Faktor individu
0,769
0,374
Reliabel
2. Faktor Sosial
0,788
0,374
Reliabel
3. Keputusan Menggunakan
0,780
0,374
Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 (Menggunakan SPSS 21.0 for window)
3.2.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan
menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesisi. Tujuan pengolahan data
adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis

Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

84

yang telah dirumuskan dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data
diarahkan pada pengujian hipotesisi serta menjawab masalah yang diajukan.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuesioner. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat
dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data
seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan
melalui tahapan :
1. Menyusun data
Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden,
kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Tabulasi data
Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-langkah dibawah ini :
a. Memberi skor pada tiap item
Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh faktor individu (X1) dan faktor
sosial (X2) terhadap keputusan menggunakan (Y), dengan skala pengukuran
menggunakan skala semantic differential. Menurut Umar (2008:99) “Skala
berusaha mengukur arti suatu objek atau konsep bagi responden. Skala ini
mengandung unsur evaluasi (misalnya : bagus buruk, jujur tidak jujur),
unsure potensi (aktif pasif, cepat lambat)”.
Dalam penelitian ini, pernyataan dari angket terdiri dari 7 kategori sebagai
berikut :
TABEL 3.7
SKOR ALTERNATIF JAWABAN POSITIF DAN NEGATIF
Alternatif Sangat tinggi,
Rentang Jawaban
Sangat rendah,
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

85

Jawaban

terpenuhi,
paham,
senang, setuju,
tertarik, dan
mempengaruhi

7

6

5

4

3

2

1

Positif
7
6
5
4
3
Sumber : Modifikasi dari Husein Umar (2008:99)

2

1

tidak terpenuhi,
tidak paham,
tidak senang,
tidak setuju, dan
tidak
mempengaruhi

b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian
3. Pengujian
Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif ini adalah metode analisis verivikatif, maka dilakukan
analisis Structural Equation Modeling.
3.2.8.1 Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh secara mentah atau hasil dari pengisian angket harus
diolah agar memperoleh makna yang berguna bagi pemecahan masalah. Alat
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun
oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu
memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh faktor individu dan sosial.
pengolahan data yang terkumpul dari hasil kuesioner dapat dikelompokkan
kedalam tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data pada
pendekatan penelitian.
1. Distribusi Frekuensi
Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan
antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

86

membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji
signifikasinya,

penelitian

ini

menggunakan

analisis

deskriptif

untuk

mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:
a. Analisis Deskriptif Variabel X1 (faktor individu)
b. Analisis Deskriptif Variabel X2 (faktor sosial)
c. Analisis Deskriptif Variabel Y (keputusan menggunakan)
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran
persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data
berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.4 sebagai berikut:
TABEL 3.8
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No
Kriteria Penafsiran
Keterangan
1
0%
Tidak Seorangpun
2
1% - 25%
Sebagian Kecil
3
26% - 49%
Hampir Setengahnya
4
50%
Setengahnya
5
51% - 75%
Sebagian Besar
6
76% - 99%
Hampir Seluruhnya
7
100%
Seluruhnya
Sumber: Moch Ali (1985:184)
2. Cross Tabulation
Metode cross tabulation merupakan metode yang menggunakan uji statistik
untuk mengidentifikasikan dan mengetahui korelasi antar dua variabel. Dimana
apabila terdapat hubungan antar keduanya, maka terdapat tingkat ketergantungan
yang saling mempengaruhi yaitu perubahan variabel yang satu ikut mempengaruhi
perubahan pada variabel lain.
Dalam penelitian yang dilakukan untuk memberikan keterangan dan data
mengenai pengaruh faktor individu dan sosial, peneliti mengambil salah satu
model menurut Jobber (2010) yang menggambarkan terbentuknya sebuah variabel
yang akan diteliti. Faktor individu dan faktor sosial terbentuk oleh kondisi dimana
Lidya Aprilia, 2015
PENGARUH FAKTOR INDIVIDU DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87

konsumen berada dalam situasi untuk memilih, membeli atau menggunakan,
seperti yang tertera pada Gambar 3.1 berikut ini:

Sumber : David Jobber (2