S MBS 1103798 Chapter3
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia khususnya dalam analisis sumber daya manusia di sebuah perusahaan percetakan Al-Qur’an, penerbit buku islami yaitu dengan mengetahui pengembangan karir, terhadap kepuasan kerja serta implikasinya pada kinerja karyawan PT Sygma Examedia Arkanleema. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah pengembangan karir dan untuk variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja karyawan sedangkan kepuasan kerja sebagai variabel perantara (variabel intervening) terjadinya pengaruh tidak langsung antara pengembangan karir dan kinerja karyawan, yang diukur dengan tingkat kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengembangan karir pengaruhnya terhadap kepuasan kerja serta implikasi pada kinerja karyawan dan juga informasi mengenai tingkat kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
Pada Penelitian ini yang menjadi objek penelitian atau unit analisis yang dijadikan sebagai responden adalah karyawan PT Sygma Examedia Arkanleema. Oleh karena itu akan diteliti pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja dan implikasinya pada kinerja karyawan di PT Sygma Examedia Arkanleema. Penelitian ini akan dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method, seperti yang diungkapkan Creswell (2012:217), “Cross sectional survei yaitu survei yang dilakukan dengan mengumpulkan data satu persatu dalam satu waktu”. Pendapat yang serupa dikemukakan juga oleh Husein Umar (2013:45) yang mengemukakan bahwa, “Pendekatan cross sectional yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka panjang”. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2015.
(2)
3.2 Metode Penelitian
Ulber silalahi (2010:6) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara yang sahih dan andal untuk mendapat pengetahuan ilmiah. Metode penelitian bukan saja merupakan cara sistematis dari seluruh pemikiran dan telaah reflektif, melainkan juga memiliki kesanggupan mengoreksi diri.
Sugiyono (2013:6) mengemukakan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam mencapai suatu tujuan penelitian yang telah direncanakan diperlukan penggunaan metode yang tepat agar memperoleh hasil penelitian yang baik. Dari beberapa pendapat menurut ahli dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah yang shahih dan andal dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, menurut Ulber Silalahi (2010:27) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah “Suatu penelitian yang menyajikan suatu gambar yang terperinci tentang suatu situasi khusus, setting sosial, atau hubungan”. Melalui jenis penelitian deskriptif
maka dapat diperoleh gambaran mengenai konsep pengembangan karir, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan pada. karyawan PT. Sygma Examedia Arkanleema Sedangkan penelitian verifikatif menurut Toto dan Nanang (2012:53) mengemukakan bahwa, “Penelitian verifikatif (pembuktian) yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menguji kebenaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya”. Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, dimana pengujian hipotesis tersebut menggunakan perhitungan statistik (Suharsimi Arikunto, 2009:8). Dalam penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja dan implikasinya pada kinerja karyawan.
(3)
dalam penelitian ini adalah Explanatory Survei. Menurut Toto dan Nanang (2012:56), “Penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud mengetahui sesuatu secara keseluruhan dari wilayah atau objek penelitian”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut berlaku umum (general) untuk seluruh wilayah yang menjadi sasaran. Penelitian yang digunakan dalam metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ke tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang diteliti.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Sugiyono (2013:58) menyebutkan bahwa “variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan”. Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam konsep teori dari variabel yang diteliti. Pada operasionalisasi variabel terdapat dimensi, indikator, ukuran dan skala bertujuan untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Dalam penelitian ini, meliputi tiga variabel yang akan diteliti yaitu, variabel bebas dan variabel perantara (intervening), serta, variabel terikat di mana:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel yang mempengaruhi, baik secara positif maupun negatif terhadap variabel tidak bebas (variabel endogen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengembangan karir, yang memiliki dimensi Tanggung jawab karir, Keahlian, Informasi karir, Perencanaan karir, Kesempatan pengembangan. 2. Variabel Intervening (Y)
Variabel intervening merupakan variabel penyerantara yang terletak di antara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013:61). Variabel intervening dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja,
yang diukur dengan dimensi The work it self (Pekerjaan itu sendiri), Pay
(4)
3. Variabel terikat (Z)
Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan, yang memiliki dimensi Quality of work, Quantity of work performed, Interpersonal effectiveness, . Competencies.
Untuk lebih jelasnya, Operasionalisasi variabel disajikan dalam Tabel 3.1: TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
Item Pengembangan
karir. (X)
Gary Dessler (2009:5)
serangkaian aktifitas
sepanjang hidup (seperti
workshop) yang berkontribusi pada eksplorasi, pemantapan, keberhasilan, dan pencapaian karir seseorang. 1.Tanggung jawab karir Karyawan mampu melakukan pekerjaanya sesuai dengan sasaran kerja. Tingkat kemampuan karyawan menyelesai-kan pekerjaannya sesuai dengan sasaran kerja.
Interval 1
Karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan baik Tingkat kemampuan melakukan pekerjaannya dengan baik
Interval 2
Karyawan senantiasa melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Tingkat tanggung jawab
karyawan atas pekerjaan yang diembannya.
Interval 3
Karyawan senantiasa membiasakan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Tingkat pembiasaan karyawan yang senantiasa menyelesai-kan pekerjaan dengan tepat waktu.
Interval 4
Kemampuan karyawan memelihara barang-barang dinas dengan sebaik-baiknya. Tingkat Kemampuan karyawan memelihara barang-barang dinas dengan
sebaik-baiknya.
(5)
2.Keahlian Karyawan mampu menentukan prioritas kepentingan pekerjaan. Tingkat kemampuan karyawan menentukan prioritas kepentingan pekerjaannya.
Interval 6
Keterampilan yang berada didalam diri karyawan (Softskill) dapat membantu mempengaruhi pekerjaan. Tingkat kemampuan
softskill guna membantu mempenga-ruhi pekerjaan.
Interval 7
Karyawan dapat menjelaskan materi sesuai dengan
penguasaan pengetahuan (Hardskill) yang dimiliki
karyawan
Tingkat pemahaman/pe nguasaan
Hardskill pada bidang
keilmuannya.
Interval 8
Dengan
keahlian yang tinggi karyawan mampu menggunakan peralatan tertentu (Baru). Tingkat kegunaan keahlian karyawan guna membantu pekerjaan.
Interval 9
Karyawan mampu melakukan kerjasama yang baik dengan rekan kerja. Tingkat kemampuan karyawan melakukan kerjasama dengan rekan kerjanya.
Interval 10
3.Informasi Karir
Informasi karir harus
mencerminkan keadaan yang sebenarnya (Akurat)
Tingkat keakuratan (kebenaran) informasi karir bebas dari kesalahan-kesalahan penempatan.
Interval 11
Informasi karir yang diberikan
Tingkat kemampuan
(6)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item
sesuai dengan kebutuhan (Relevan)
perusahaan menyesuai-kan informasi karir sesuai dengan kebutuhan. Sosialisasi karir
dapat dengan mudah diakses oleh karyawan Tingkat kemudahan karyawan mengakses informasi karir.
Interval 13
Informasi karir diberikan secara lengkap.
Tingkat kelengkapan informasi karir secara
lengkap.
Interval 14
Informasi karir yang diberikan tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan (Tepat waktu) Tingkat ketepatan waktu
informasi karir yang diterima karyawan.
Interval 15
4.Perenca-naan karir
Rencana karir dapat
menyesuaikan dengan keadaan yang selalu berubah-ubah (Fleksibel)
Tingkat rencana karir yang dapat menyesuai-kan dengan
keadaan yang selalu
berubah-ubah
Interval 16
Rencana karir yang disusun karyawan dapat dipertanggung jawabkan (Rasional)
Tingkat kerasionalan rencana karir yang disusun karyawan.
Interval 17
4.Perenca-naan karir
Rencana karir yang dibuat untuk
peningkatan perbaikan dalam mencapai kemajuan.
Tingkat rencana karir yang dibuat oleh karyawan guna
perbaikan dalam mencapai kemajuan karir
Interval 18
Rencana karir dipersiapkan secara berkelanjutan
Tingkat mempersiap-kan rencana karir secara
(7)
(kontinu) berkelanjutan. Rencana karir
yang dibuat dapat mendukung program perusahaan. Tingkat kesesuaian rencana karir dengan
program perusahaan.
Interval 20
5.Kesem-patan pengem-bangan Semua karyawan memiliki
peluang yang sama dalam mengembang-kan karir
Tingkat peluang dalam pengem-bangan karir.
Interval 21
Tingkat Keterampilan yang
disyaratkan pada jabatan tertentu. Tingkat Keterampilan karyawan yang dapat mempengaru-hi pengem-bangan.
Interval 22
Karyawan mampu menyiapkan dirinya guna mengikuti kesempatan pengembangan karir. Tingkat kesiapan karyawan guna mengikuti kesempatan karir.
Interval 23
Karyawan dapat mengikuti kesempatan-kesempatan pengembangan karir yang tersedia dalam organisasi. Tingkat kemampuan karyawan dalam mengikuti kesempatan pengem-bangan karir.
Interval 24
Kepuasan Kerja (Y)
Veitzal Rivai (2011:856) mengemuka-kan bahwa kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambar-kan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau
1. The work it self (Pekerjaan itu sendiri),
Tugas yang diberikan sesuai dengan keahlian
Tingkat kesesuaian tugas yang diberikan sesuai dengan keahlian karyawan
Interval 25
Puas dengan pekerjaan yang dilakukan Tingkat kepuasan karyawan dengan pekerjaan yang dilakukan
(8)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item
tidak puas dalam bekerja.
Tidak merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas Tingkat ketidaksuli-tan karyawan karyawan dalam mengerjakan tugas
Interval 27
Merasa handal dalam pekerjaan Tingkat kehandalan karyawan dalam pekerjaan
Interval 28
Merasa takut bila
mendapatkan teguran dari atasan bila melakukan kesalahan Tingkat ketakutan karyawan apabila mendapat teguran dari atasan bila melakukan kesalahan
Interval 29
2. Pay
(Gaji),
Gaji yang
diterima sesuai dengan aturan pemerintahan
Tingkat
kesesuaian gaji yang diterima karyawan dengan aturan pemerintah
Interval 30
Gaji yang
diterima sesuai dengan masa kerja
Tingkat
keseuaian gaji yang diterima karyawan sesuai dengan masa kerja
Interval 31
Gaji yang
diterima sesuai jabatan
Tingkat
kesesuaian gaji yang diterima karyawan sesuai jabatan
Interval 32
Gaji yang
diterima sesuai dengan
pengalaman kerja
Tingkat
kesesuaian gaji yang diterima karyawan sesuai dengan pengalaman kerja
Interval 33
Gaji yang
diterima dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
Tingkat
kesesuaian gaji yang diterima karyawan dapat
(9)
memenuhi kebutuhan sehari-hari karyawan
Gaji yang
diterima sesuai dengan resiko pekerjaan
Tingkat
kesesuaian gaji yang diterima karyawan sesuai dengan resiko
pekerjaan
Interval 35
Menerima gaji tepat waktu
Tingkat ketepatan penerimaan gaji karyawan
Interval 36
3.
Promotion
(Promosi),
Sistem penempatan yang menempati jabatan
struktural dan fungsional sesuai dengan latar belakang pendidikan
Tingkat kesesuaian penempatan karyawan yang menempati jabatan
struktural dan fungsional sesuai dengan latar belakang pendidikan
Interval 37
Tersedia
kejelasan sistem penjenjangan karir Tingkat kejelasan sistem penjenjangan karir karyawan
Interval 38
Kecewa dengan kebijakan sistem penjenjangan Tingkat kekecewaan karyawan dengan kebijakan sistem jenjang karir di kantor
Interval 39
Sistem pengembangan pendidikan sudah sesuai Tingkat kesesuaian Sistem pengem-bangan pendidikan sudah sesuai
Interval 40
4. Supervisi Atasan selalu melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan Tingkat keseringan atasan melibatkan karyawan
(10)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item
dengan baik dalam pengambilan keputusan dengan baik Senang atas
perhatian manajemen dalam mebimbing Tingkat kesenangan karyawan atas perhatian manajemen dalam mebimbing bawahannya
Interval 42
Sistem pengawasan sudah terencana dengan baik
Tingkat Sistem pengawasan sudah terencana dengan baik
Interval 43
Standar operating prosedur sudah sesuai Tingkat kesesuaian Sistem pengawasan sudah terencana dengan baik
Interval 44
Melalui bimbingan dengan atasan memberikan rasa puas Tingkat kepuasan karyawan Melalui bimbingan dengan atasan
Interval 45
Atasan melakukan evaluasi dengan baik terhadap keterampilan karyawan
Tingkat penilaian evaluasi oleh atasan
terhadap keterampilan karyawan
Interval 46
Sapaan atasan memberikan rasa puas Tingkat kepuasan karyawan terhadap sapaan atasan
Interval 47
5. Co-Workers
(Rekan Kerja)
Berdiskusi dengan rekan kerja adalah cara yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan
Tingkat penilaian berdiskusi dengan rekan kerja adalah cara yang baik dalam
(11)
kan pekerjaan Kerja sama
dengan rekan kerja terjalin baik
Tingkat kerja sama
karyawan an dengan rekan kerja terjalin baik
Interval 49
Rekan kerja sering
memberikan semangat kerja
Tingkat intensitas rekan kerja memberikan semangat kerja bagi karyawan
Interval 50
Keakraban dengan rekan kerja
Tingkat keakraban karyawan dengan rekan kerja
Interval 51
Kinerja Karyawan (Z)
Wilson bangun (2012:231) mengungkapkan Kinerja karyawan adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan.
1. Quality of Work
Keterampilan karyawan dalam bekerja.
Tingkat Keterampilan karyawan dalam bekerja.
Interval 52
Ketelitian karyawan dalam bekerja.
Tingkat ketelitian karyawan dalam bekerja.
Interval 53
Hasil kerja karyawan sesuai dengan standar yang telah ditentukan
Tingkat kesesuaian hasil kerja karyawan dengan standar yang telah ditentukan
Interval 54
Karyawan selalu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan Tingkat karyawan dalam melaksana-kan pekerjaan sesuai dengan aturan
Interval 55
Hasil kerja karyawan sesuai dengan target yang telah ditentukan
Tingkat kesesuaian hasil kerja karyawan dengan target yang telah ditentukan
Interval 56
Karyawan selalu tepat waktu dalam
Tingkat ketepatan waktu
(12)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item menyelesaikan pekerjaan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
2. Quantity
of Work
Performed
Hasil kerja karyawan sesuai dengan target yang telah ditentukan
Tingkat kesesuaian hasil kerja karyawan dengan target yang telah ditentukan
Interval 58
Karyawan selalu tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan Tingkat ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
Interval 59
Hasil kerja melebihi target yang telah ditentukan.
Tingkat hasil kerja
karyawan melebihi target yang telah ditentukan.
Interval 60
3. Inter-personal Effectivenes s
Karyawan kompak dalam bekerjasama dengan rekan kerja Tingkat kekompakan karyawan dalam bekerjasama dengan rekan kerja
Interval 61
Karyawan dan rekan kerja selalu berdiskusi dalam menyelesaikan masalah pekerjaan Tingkat karyawan dan rekan kerja selalu
berdiskusi dalam menyelesai-kan masalah pekerjaan
Interval 62
Merasa senang dalam
melaksanakan pekerjaan
Tingkat karyawan merasa senang dalam
melaksana-kan pekerjaan
Interval 63
Mampu bekerja secara efektif dengan berbagai situasi
Tingkat kemampuan karyawan bekerja secara
(13)
efektif dengan berbagai situasi Mampu bekerja
dengan baik dalam tim
Tingkat kemampuan karyawan bekerja dengan baik dalam tim
Interval 65
4.
Compe-tencies
Karyawan memahami tugas yang harus diselesaikan
Tingkat karyawan memahami tugas yang harus
diselesaikan
Interval 66
Karyawan selalu bisa dalam menyelesaikan masalah pekerjaan
Tingkat karyawan dalam menyelesai-kan masalah pekerjaan
Interval 67
Karyawan memiliki
disiplin ilmu yang sesuai dengan
pekerjaannya
Tingkat karyawan memiliki disiplin ilmu yang sesuai dengan
pekerjaannya.
Interval 68
Sumber: Berdasarkan Hasil dari berbagai sumber 2015 3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data merupakan suatu informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Data untuk suatu penelitian dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data tentang karakteristik umum PT Sygma Examedia Arkanleema, beserta data masing-masing variabel yang dikaji. Sedangkan sumber data yang digunakan ada dua, yaitu data primer dan data sekunder.
Menurut Ulber Silalahi (2010:289) “Data primer adalah suatu objek atau dokumen original material mentah dari pelaku yang disebut first hand information”. Data primer diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun menyebaran kuesioner kepada sumber data. Sedangkan data sekunder menurut Ulber Silalahi (2010:291)
(14)
adalah “Data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber lainnya yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan”.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu literature, artikel, majalah, jurnal, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian. Adapun data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari perusahaan yang diteliti yang merupakan sumber pengolahnya. Data primer dan data sekunder yang dibutuhkan tersebut ditujukan oleh Tabel 3.2 sebagai berikut:
TABEL 3.2
JENIS DATA DAN SUMBER DATA PENELITIAN
No. Data Jenis Data Sumber Data
1
Pertumbuhan Perusahaan Penerbitan, Percetakan, dan Reproduksi di Indonesia 2009-2014
Sekunder BPS Indonesia (2014)
2
Pertumbuhan Perusahaan Penerbitan, Percetakan, dan Reproduksi di Provinsi Jawa Barat 2011-2014
Sekunder BPS Provinsi Jawa Barat (2014)
3
Peringkat perusahaan percetakan penerbit Al-Qur’an dan Buku Islami
Primer Kepala Divisi penjualan dari setiap Toko Buku
4 Jumlah Karyawan Primer
Laporan ketenagakerjaan
(HRD) PT. Sygma
Examedia Arkanleema
5
Rekapitulasi penilaian kinerja
karyawan PT Sygma
Arkanleema
Primer
Laporan ketenagakerjaan
(HRD) PT Sygma
Arkanleema.
6 Laporan rekapitulasi produksi Primer Bagian produksi (PPIC) PT Sygma Arkanleema.
7 Persentase pencapaian
produktifitas. Primer
Bagian produksi (PPIC) PT Sygma Arkanleema.
8 Presentase kepuasan karyawan Primer Kuesioner pra penelitian 2015
9 Presensi ketidakhadiran
karyawan Primer
Laporan ketenagakerjaan
(HRD) PT Sygma
Arkanleema. 10 Profil PT Sygma Examedia
Arkanleema Sekunder www.sygmapublishing.com
11 Kuesioner penelitian Primer
Penyebaran kuesioner pada karyawan PT Sygma Examedia Arkanleema Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2015
(15)
3.2.4.1Populasi
Menurut Sugiyono (2013:119), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik dan tidak secara mendua.
Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran. Populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Sygma Examedia Arkanleema dengan rincian yang dipaparkan pada Tabel 3.3.
(16)
TABEL 3.3
JUMLAH KARYAWAN PT SYGMA EXAMEDIA ARKANLEEMA PERIODE 31 DESEMBER 2014
KARYAWAN JUMLAH
KARYAWAN (Orang)
TETAP KONTRAK
88 81 169
Sumber : Laporan HRD PT Sygma Arkanleema Desember 2014
Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga, menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan penelitian kepada seluruh populasi secara satu persatu dan menyeluruh, melainkan mengambil sejumlah sampel dari populasi dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang sesuai dan diharapkan sejumlah sampel tersebut mampu mewakili karakteristik karyawan PT Sygma Examedia Arkanleema secara keseluruhan.
3.2.4.2Sampel
Menurut Sugiyono (2013:120) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Danang Sunyoto (2013:12) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Ukuran sampel merupakan sekumpulan anggota dalam sampel yang karakterisitiknya diteliti.
Penentuan jumlah sampel sangat tergantung dari karakteristik dan jumlah populasi. Apabila jumlah populasi diketahui secara jelas jumlahnya maka dapat digunakan beberapa rumus. Rumus yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah rumus Harun Al Rasyid. Adapun perhitungan rumus yang digunakan sebagai berikut:
� = �
+ ��
Sedangkan no dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut :
(17)
�
� = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit
� = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Empirical Rule
� = Bound of Error yang bisa ditelorir atau dikehendaki sebesar
5%
− = Konstanta dari tabel distribusi normal
Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut :
1. Menentukan S (Simpangan Baku) menggunakan Deming’s Emperical Rule sebagai berikut :
S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi (populasi standar deviator) dengan menggunakan Deming’s Emperical Rule, maka diperoleh : S = (0,21) (272)
S = 57,12 Keterangan :
S = (0,21), berdasarkan pengamatan dari jawaban responden yang berbentuk kurva kiri artinya jawaban responden kebanyakan ada di skor 6.
1. Mencari nilai n0
Dengan derajat kepercayaan 95% dimana = 0,05 Z(1-�) = 0,975 = 1,96 (lihat tabel Z yaitu tabel normal baku akan diperoleh nilai 1,96)
Jadi,
� = ( ,9 × , )
� = ( ,9 ) = , 9 = , ≈
Jumlah item = 68
Nilai tertinggi skor responden (68x5) = 340 Nilai terendah skor responden (68x1) = 68
(18)
2. Mencari nilai n � =
+ 9
� = ,9 9 = , ≈
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka sampel yang diambil pada penelitian ini berukuran 126 dengan α = 0,05.
3.2.4.3Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang bertujuan untuk dapat menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sama seperti menurut Sugiyono (2013:116) bahwa teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Selanjutnya menurut Suharsimi Arikunto (2010:116) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Secara umum terdapat dua teknik sampling menurut (Naresh K. Maholtra, 2009:375) yaitu: (1) teknik probability, dan (2) teknik non-probability. Teknik sampling probability adalah teknik yang memberi peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan teknik sampling non probability adalah teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Sampel probability memiliki empat jenis teknik penarikan yaitu Simple Random Sampling, Sistematic Sampling, Stratification Sampling dan Cluster Sampling. Sedangkan sampel non probability memiliki enam jenis teknik penarikan sampel yaitu sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidential, sampling purposive, sampling jenuh, dan sampling snowball.
Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple random sampling. Menurut Mark L. Bernson et al (2012:250) menyatakan “in a simple random sample, every item from a frame has the same chance of selection as every other item”. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan
(19)
dilakukan langkah-langkah sistematis untuk mendapatkan sampel yang representatif.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2013:401) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:
1. Wawancara
Menurut Sugiyono (2013:167) Wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah atau lebih yang dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang relevan digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam. Wawancara ini dilakukan pada manajer
Training and Development PT. Sygma Examedia Arkanleema untuk memperoleh data mengenai kondisi karyawan yang berada pada PT. Sygma Examedia Arkanleema.
2. Observasi
Observasi merupakan cara yang penting untuk mendapatkan informasi yang pasti tentang orang, karena apa yang dikatakan orang belum tentu sama dengan apa yang dikerjakan, digunakan bila objek penelitian bersifat peerilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil menurut Sugiyono (2013:196). Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu karyawan PT. Sygma Examedia Arkanleema.
3. Kuesioner
Sugiyono (2013:192) mengungkapkan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan responden. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, kepuasan responden, kegiatan penilaian kinerja yang dilakukan. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel pengembangan karir (X), variabel kepuasan kerja (Y), dan variabel kinerja karyawan (Z). Kemudian
(20)
memilih alternatif jawaban yang disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling tepat.
4. Studi literatur
Studi literatur menurut Sugiyono (2013:168) merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti digunakan bila ingin mendapatkan data yang lengkap, akurat dan konsisten, terdiri dari studi literatur mengenai pengembangan karir, kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu: a) Perpustakaan UPI, b) Skripsi, Tesis c) Jurnal manajemen sumber daya manusia d) Media cetak dan media elektronik (internet), e) Perpustakaan Daerah Jawa Barat
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas
Syarat mutlak dari sebuah penelitian adalah data yang diperoleh akurat dan objektif. Data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan sebagai alat uji hipotesis. Agar data yang dikumpulkan benar-benar berguna, maka alat ukur yang digunakan harus valid dan reliabel. Valid berarti mengukur apa yang hendak di ukur (ketepatan). Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang sama (konsisten) pernyataan tersebut diungkapkan oleh Sugiyono (2013: 170).
Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS (Statistical Product for Service Solution) 21.0 for Windows.
3.2.6.1Hasil Pengujian Validitas
Suharsimi Arikunto (2010:211) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Jackson (2012:168) menyatakan bahwa “Validitas adalah indikasi apakah instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur.”
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel. Untuk menghitung validitas digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
(21)
√{�. ∑ − ∑ }. {�. ∑ − ∑ } Riduwan (2013:73)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden
Perhitungan validitas instrument dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows. Besarnya koefisiensi korelasi di interpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.4 dibawah ini:
TABEL 3.4
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN
Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Setelah menghitung korelasi antar variabel, perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan dibanding taraf signifikan tertentu atau tidak. Pengujian validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan formula statistika t sebagai berikut:
�ℎ� � = �√� −
√ − � Riduwan (2013:73) Keterangan:
thitung = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi
r2 = Kuadrat koefisien korelasi n = Jumlah responden
(22)
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:
1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabeldengan dk = n-2 taraf signifikan
α=0,05.
2. Jika thitung ≥ ttabel maka item tersebut valid.
3. Jika thitung < ttabel maka item tersebut tidak valid
Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakkan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen pengembangan karir sebagai variabel X, Kepuasan kerja sebagai variabel Y dan Kinerja Karyawan sebagai variabel Z. Jumlah pertanyaan untuk variabel X adalah sebanyak 24 item, variabel Y berjumlah 27 item, sedangkan untuk item pertanyaan variabel Z berjumlah 17 pertanyaan.
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS PENGEMBANGAN KARIR
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pengembangan karir 1 Tanggung jawab
1 Kemampuan melakukan
pekerjaan sesuai dengan sasaran kerja
0,888 0,374 Valid
2 Melakukan pekerjaan dengan
baik 0,832
0,374 Valid
3 Senantiasa melakukan pekerjaan
dengan sungguh-sungguh 0,631 0,374 Valid
4 Senantiasa membiasakan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
0,660 0,374 Valid
5 Kemampuan memelihara
barang-barang dinas dengan sebaik-baiknya
0,594 0,374 Valid
2 Keahlian
6 Kemampuan menentukan
prioritas kepentingan pekerjaan. 0,646
0,374 Valid
7 Kemampuan memanfaatkan
softskill dalam pekerjaan 0,669 0,374 Valid
8 Kemampuan memanfaatkan
hardskill dalam pekerjaan 0,729 0,374 Valid
9 Kemampuan menggunakan
peralatan tertentu (baru) 0,745
0,374 Valid
10 Kemampuan melakukan
(23)
3 Informasi karir
11 Informasi karir mencerminkan keadaan yang sebenarnya (Akurat)
0,892 0,374 Valid
12 Informasi karir yang diberikan sesuai dengan kebutuhan (Relevan)
0,745 0,374 Valid
13 Sosialisasi karir dapat dengan
mudah diakses oleh karyawan 0,804 0,374 Valid 14 Informasi karir diberikan secara
lengkap 0,470
0,374 Valid
15 Informasi karir yang diberikan tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan (tepat waktu)
0,745 0,374 Valid
4 Perencaan Karir
16 Rencana karir dapat
menyesuaikan dengan keadaan yang selalu berubah-ubah (fleksibel)
0,892 0,374 Valid
17 Rencana karir yang disusun karyawan dapat dipertanggung jawabkan (Rasional)
0,729 0,374 Valid
18 Rencana karir yang dibuat untuk meningkatkan perbaikan dalam mencapai kemajuan.
0,669 0,374 Valid
19 Rencana karir dipersiapkan
secara berkelanjutan (kontinu) 0,541 0,374 Valid 20 Rencana karir mendukung
program perusahaan. 0,729 0,374 Valid
5 Kesempatan Pengembangan
21 Semua karyawan memiliki peluang yang sama dalam mengembangkan karir
0,729 0,374 Valid
22 Tingkat keterampilan yang disyaratkan pada jabatan tertentu
0,541 0,374 Valid
23 Karyawan mampu menyiapkan dirinya guna mengikuti kesempatan pengembangan karir
0,662 0,374 Valid
24 Karyawan dapat mengikuti kesempatan-kesempatan
pengembangan karir yang tersedia.
0,594 0,374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21,0 for window) Berdasarkan hasil kuesioner yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (df) n-2 (30-2=28), maka diperoleh nilai
(24)
rtabel sebesar 0,374 Dari tabel hasil pengujian validitas diketahui bahwa
pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada responden seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki nilai rhitung lebih besar daripada nilai rtabel, sehingga
item-item pertanyaan tersebut dapat dijadikan alat ukur terhadap konsep yang seharusnya diukur dalam penelitian ini.
Tabel 3.5 yang menunjukan hasil pengujian validitas variabel pengembangan karir dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi tanggung jawab dengan item pertanyaan, Informasi karir mencerminkan keadaan yang sebenarnya (Akurat), yang bernilai 0,892, sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi informasi karir dengan pertanyaan, Informasi karir diberikan secara lengkap bernilai 0,470 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak tinggi.
Hasil uji coba penelitian untuk variabel kepuasan kerja berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows, menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid, karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan skor rtabel
yang bernilai 0,374. Berikut ini Tabel 3.6 mengenai hasil uji validitas variabel kepuasan kerja yang pada penelitian ini merupakan variabel Y.
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS KEPUASAN KERJA
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Kepuasan Kerja
1 The work it self (pekerjaan itu sendiri) 1 Tugas yang diberikan sesuai
dengan keahlian saya 0,493 0,374 Valid
2 Saya puas dengan pekerjaan
yang dilakukan 0,659 0,374 Valid
3 Saya tidak merasa kesulitan
dalam mengerjakan tugas 0,439 0,374 Valid 4 Saya merasa handal dalam
bekerja 0,659 0,374 Valid
5 Saya merasa takut bila mendapatkan teguran dari atasan bila melakukan kesalahan
0,862 0,374 Valid
2 Pay (Gaji)
6 Gaji yang diterima sesuai
dengan aturan pemerintahan 0,476 0,374 Valid 7 Gaji yang diterima sesuai
(25)
jabatan saya 0,898 0,374 Valid 9 Gaji yang diterima sesuai
dengan pengalaman kerja saya 0,898 0,374 Valid 10 Saya Menerima gaji tepat
waktu 0,621 0,374 Valid
11 Gaji yang diterima sesuai
dengan resiko pekerjaan saya 0,469 0,374 Valid 12 Gaji yang diterima dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari saya
0,862 0,374 Valid
3 Promotion (Promosi)
13 Sistem penempatan yang menempati jabatan struktural maupun fungsional sesuai dengan latar belakang pendidikan
0,898 0,374 Valid
14 Tersedia kejelasan sistem
penjenjangan karir 0,480 0,374 Valid
15 Saya kecewa dengan kebijakan
sistem penjenjangan 0,659 0,374 Valid
16 Sistem pengembangan
pendidikan sudah sesuai 0,659 0,374 Valid 4 Supervisi
17 Atasan selalu melibatkan saya dalam pengambilan keputusan dengan baik
0
0,836 0,374 Valid 18 Saya senang atas perhatian
manajemen dalam mebimbing
0
0,490 0,374 Valid 19 Sistem pengawasan sudah
terencana dengan baik
0
0,862 0,374 Valid 20 Standar operating prosedur
sudah sesuai
0
0,439 0,374 Valid 21 Melalui bimbingan dengan
atasan memberikan rasa puas bagi saya
0
0,659 0,374 Valid 22 Atasan melakukan evaluasi
dengan baik terhadap keterampilan saya
0,862 0,374 Valid
23 Sapaan atasan memberikan rasa
puas bagi saya 0,476 0,374 Valid
5 Co Workers (Rekan Kerja)
24
Berdiskusi dengan rekan kerja adalah salah satu cara yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan
0,610 0,374 Valid
25 Kerja sama saya dengan rekan
kerja terjalin baik 0,898 0,374 Valid
(26)
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan saya semangat kerja
27 Saya akrab dengan rekan kerja 0,898 0,374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for window)
Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel kepuasan kerja dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi gaji, promosi, dan rekan kerja dengan item pertanyaan, Gaji yang diterima sesuai jabatan saya, Gaji yang diterima sesuai dengan pengalaman kerja saya, Sistem penempatan yang menempati jabatan struktural maupun fungsional sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan Saya akrab dengan rekan kerja dengan nilai 0,898, dan nilai terendah terdapat pada dimensi pekerjaan itu sendiri dengan pertanyaan, Saya tidak merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas dan Standar operating prosedur sudah sesuai yang bernilai 0,439 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak tinggi.
Selanjutnya, hasil uji coba penelitian untuk variabel kinerja karyawan berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows, menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid, karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan skor rtabel yang bernilai 0,374. Berikut ini Tabel 3.7 mengenai hasil uji validitas variabel kinerja karyawan yang pada penelitian ini dijadikan sebagai variabel Z.
TABEL 3.7
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS KINERJA KARYAWAN
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Kinerja Karyawan
1 Quality of work
1 Saya selalu terampil dalam
bekerja 0,883 0,374 Valid
2 Saya selalu teliti dalam bekerja 0,775 0,374 Valid 3 Hasil kerja saya sesuai dengan
standar yang telah ditentukan 0,706 0,374 Valid 4 Saya selalu melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan aturan.
0,606 0,374 Valid
5 Hasil kerja saya sesuai dengan
target yang telah ditentukan 0,525 0,374 Valid 6 Saya selalu tepat waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan 0,719 0,374 Valid
2 Quantity of work
(27)
ditentukan
8 Saya selalu tepat waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan 0,744 0,374 Valid 9 Hasil kerja saya sering
melebihi target yang telah ditentukan.
0,739 0,374 Valid
3 Interpersonal Effectiveness
10 Tingkat kekompakan saya dalam bekerja sama dengan rekan kerja.
0,534 0,374 Valid
11 Saya dan rekan kerja selalu
berdiskusi dalam
menyelesaikan pekerjaan
0,805 0,374 Valid
12 Saya merasa senang dalam
melaksanakan pekerjaan 0,793 0,374 Valid 13 Saya mampu bekerja secara
efektif dalam berbagai situasi. 0,740 0,374 Valid 14 Saya mampu bekerja dengan
baik dalam tim. 0,744 0,374 Valid
4 Competencies
15 Saya memahami tugas yang
harus diselesaikan 0,719 0,374 Valid
16 Saya selalu bisa dalam menyelesaikan masalah pekerjaan
0,744 0,374 Valid
17 Saya mempunyai disiplin ilmu yang sesuai dengan
pekerjaannya
0,719 0,374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for window)
Berdasarkan Tabel 3.7 pada instrumen variabel kinerja karyawan dapat diketahui bahwa skor tertinggi terdapat pada dimensi quality of work, dengan item pertanyaan Saya selalu terampil dalam bekerja yang bernilai 0,883, dan skor terendah terdapat pada dimensi quality of work dengan item pertanyaan Hasil kerja saya sesuai dengan target yang telah ditentukan yang bernilai 0,525, sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak tinggi.
3.2.6.2Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan berulang-ulang pada objek yang sama. Sugiyono (2013:171) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan berkali-kali untuk menghasilkan data yang sama. Sedangkan Jackson (2012:81) menyatakan bahwa
(28)
reliabilitas adalah konsistensi atau stabilitas dari sebuah alat ukur. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown
sebagai berikut:
�� = + ��� � Sugiyono (2013:180) Keterangan:
ri = Reliabilitas internal seluruh instrument
rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua
Menurut Sugiyono (2013:184) pengujian reliabilitas tersebut dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Butir-butir instrumen dibelah dua menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen genap dan ganjil.
2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.
Berdasarkan hasil pengujian realibilitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 For windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai
0,374. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini. TABEL 3.8
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Pengembangan karir 0,952 0,374 Reliabel
2 Kepuasan kerja 0,951 0,374 Reliabel
3 Kinerja karyawan 0,939 0,374 Reliabel
Sumber: hasil Pengolahan Data 2015 (menggunakan SPSS 21.0 for Windows)
3.2.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat
(29)
seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan :
1. Menyusun data, Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Tabulasi data, yaitu Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-langkah dibawah ini :
a. Memberi skor pada tiap item
Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh pengembangan karir (X) terhadap kepuasan kerja (Y), dan dampaknya pada kinerja karyawan (Z), dengan skala pengukuran menggunakan rating scale. Menurut Umar (2008:99) “Skala
berusaha mengukur arti suatu objek atau konsep bagi responden. Rating scale
adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi. Dalam skala model Rating Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu rating scale ini bersifat lebih fleksibel, yang penting dalam Rating Scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Dalam penelitian ini, pernyataan dari angket terdiri dari 7 kategori sebagai berikut :
TABEL 3.9
SKOR ALTERNATIF JAWABAN POSITIF DAN NEGATIF
Alternatif Jawaban
Sangat tinggi, Sangat baik, Sangat mampu,
Sangat sesuai
Rentang Jawaban Sangat rendah,
Sangat buruk, Sangat tidak mampu, Sangat
tidak sesuai
7 6 5 4 3 2 1
Positif 7 6 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5 6 7
Sumber: Modifikasi dari Husein Umar (2008:99) b. Menjumlahkan skor pada setiap item
(30)
3. Pengujian. Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini adalah metode analisis verifikatif, maka dilakukan analisis regresi linear sederhana.
3.2.7.1Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah bagian dari statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data tanpa bermaksud mengeneralisasi atau membuat kesimpulan tapi hanya menjelaskan kelompok data itu saja. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikasinya, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian.
Data mentah yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner di lapangan harus diolah agar memperoleh makna yang berguna bagi pemecahan masalah. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu keterangan dan data mengenai pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Pengolahan data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner dapat disusun ke dalam tiga langkah yaitu: persiapan, tabulasi dan penerapan data pada pendekatan peneiltian.
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.10 berikut:
TABEL 3.10
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1 0% Tidak Seorangpun
2 1% - 25% Sebagian Kecil
3 26% - 49% Hampir Setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51% - 75% Sebagian Besar
6 76% - 99% Hampir Seluruhnya
7 100% Seluruhnya
(31)
Dalam menganalisis data, agar menghasilkan data yang menggambarkan keadaan sebenarnya, maka sangat diperlukan ketepatan. Disarankan untuk melakukan uji asumsi klasik tujuannya untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten.
Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh pengembangan karir (X) terhadap kepuasan kerja (Y), pengaruh kepuasan kerja (Y) terhadap kinerja (Z), dan pengaruh pengembangan karir (X) terhadap kinerja karyawan (Z) yaitu menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini bertujuan hanya untuk mengetahui pengaruh antara variabel pengembangan karir, kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Berikut adalah langkah kerja analisis regresi linear menurut Nirwana SK Sitepu (1994:29):
1. Tentukan terlebih dahulu secara jelas mana yang menjadi variabel bebas dan mana variabel tidak bebas;
2. Periksa secara kasar melalui diagram pencar bagaimana bentuk pola hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Apabila pola pancaran titik-titik yang memperlihatkan hubungan antara variabel X dan variabel Y mengikuti pola garis lurus maka, mempunyai pegangan atau dasar untuk mengatakan (menggunakan) model regresi linier sederhana dengan model Y= a+bX.
3. Perhatikan apakah benda diagram pencar ada titik yang letaknya terpencil. Jika ada titik yang letaknya terpencil lakukan pengujian terpencil, untuk menentukan apakah titik tersebut harus dikeluarkan atau tidak;
4. Lakukan perhitungan koefisien-koefisien yang diperlukan; 5. Lakukan pengujian kecocokan model;
6. Kesimpulan.
1. Asumsi Analisis Regresi Linier Sederhana a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical
(32)
Product and Service Solution). Untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak digunakan dengan cara membaca interpretasi grafik yaitu data berdistribudi normal jika semua pencaran titik yang diperoleh berada disekitar garis lurus. Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, maka lakukan langkah berikut:
1. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis
2. Pilih menu berikut ini, Analyze, Descriptive Statistics, Explore. Misalnya, Kolmogrov-Simirnov. Hipotesis yang diuji:
Ho: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1: Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
Hasil output uji normalitas tersebut menjelaskan bahwa titik-titik akan tersebar disekitar garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua populasi berdistribusi normal.
Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. tetapkan taraf signifikasi uji = 0,05
2. Bandingkan dengan taraf signifikansi yang diperoleh.
3. Jika signifikansi yang diperoleh > , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
4. Jika signifikasi yang diperoleh ≤ , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Berikut Gambar 3.1 memperlihatkan normal probability plot yang digunakan untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan berdistribusi normal atau tidak.
(33)
GAMBAR 3.1
GARIS NORMAL PROBABILITY PLOT b. Diagram Pencar
Diagram pencar menunjukan gambaran secara kasar bahwa pola hubungan variabel terikat atas variabel bebas adalah pola hubungan yang linear maka, dapat dijadikan alasan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linear sederhana yaitu, Y = a + bX.
a)Positive Correlation b) Negative Correlation c) No Correlation GAMBAR 3.2
MODEL DIAGRAM PENCAR
Gambar 3.2 menunjukan model dari diagram pencar, jika titik-titik penyebaran berada pada arah kiri bawah ke kanan atas maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah positif, jika titik-titik penyebaran ada pada kiri atas ke kanan bawah maka hubungan variabel bebas dan variabel terikat adalah negatif, dan jika titik-titik penyebaran berada pada posisi yang sembarangan maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. c. Uji titik terpencil
Setelah diketahui model diagram pencar dan telah menunjukan pola garis lurus atau linear, langkah selanjutnya adalah memperlihatkan titik-titik yang
(34)
letaknya terpencil pada diagram pencar. Titik yang ditemukan pada diagram pencar perlu diuji apakah titik tersebut merupakan titik terpencil atau tidak, jika titik tersebut merupakan titik terpencil maka titik itu harus dikeluarkan dari analisis. Mengeluarkan titik terpencil pada analisis menggunakan test for outlier in regression analysis dengan perumusan hipotesis sebagai berikut:
� : Titik tersebut bukan merupakan titik terpencil � : Titik tersebut merupakan titik terpencil
Statistik uji yang digunakan menurut Nirwana SK Sitepu (1994:19) adalah:
t =
�− Ŷ��− Ŷ
Keterangan:
Ŷ : variabel dependen atau nilai variabel yang diprediksikan. Y : skor nilai variabel dependen
SY : Standar error untuk Y
Dimana kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut:
t > � − : Tolak � , artinya titik yang mencurigakan dianggap sebagai titik terpencil dan harus dikeluarkan dari analisis.
t ≤ � − : Terima � , artinya titik yang mencurigakan tidak dianggap sebagai titik terpencil dan tidak perlu dikeluarkan dari analisis. d. Uji Linearitas
Menurut Sudjana (2005:331), “Uji linearitas regresi digunakan untuk menguji kelinearan regresi, yaitu apakah model linear yang diambil betul-betul cocok dengan keadaannya atau tidak”. Apabila ternyata cocok atau linear, maka pengujian dilanjutkan dengan model sederhana. Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis penelitian yang diajukan adalah:
1. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k) serta pihak kanan secara statistik (Sudjana: 2001:18), pengujian hipotesis kelinearan yaitu:
(35)
Ha: > 0, artinya desain produk dengan keputusan menggunakan
koefesien arah regresinya linear. 2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan kausal dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja, pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja karyawan. Definisi regresi sederhana menurut Husaini Usman (2008:216) ialah “hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh varibel prediktor terhadap variabel kriteriumnya” Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Formula untuk menghitung analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
= +
Sugiyono (2013:247) Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksikan X = Nilai variabel independen
a = Nilai konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi.
Dengan ketentuan untuk nilai a dan b masing-masing yaitu:
= � ∑ � ∑∑ − ∑− ∑ ∑
=� ∑� ∑ − ∑− ∑ ∑ Sugiyono (2013:248) Keterangan:
Y = Variabel dependen X = Variabel Independen a = Bilangan konstan
b = Koefisien arah garis regresi n = Lamanya periode
(36)
X dianggap mempengaruhi Y, jika nilai X berubah maka nilai Y juga mengalami perubahan. Namun perubahan yang terjadi pada nilai Y tidak semata-mata disebabkan oleh X karena X hanya salah satu faktor yang menyebabkan perubahan pada nilai Y dan masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.2.8 Koefisien Korelasi
Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis kolerasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel tersebut terdiri dari dua macam, yaitu hubungan positif dan hubungan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien kolerasi (r). Nilai koefisien kolerasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
r = 0, hubungan dan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Penentuan koefisien kolerasi (r) dalam penelitian ini menggunakan kolerasi pearson (pearson’s product moment coefficient of correlation), yaitu:
� = ∑xy
√ ∑ ∑ (Sugiyono 2013:248)
r = Koefisien antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikolerasikan.
Kemudian untuk mengetahui koefisien kolerasi antara variabel X dengan variabel Y, digunakan pedoman interpretasi koefesien pada Tabel 3.11 berikut.
TABEL 3.11
INTERPRETASI KOEFESIEN KORELASI INTERVAL KOEFESIEN TINGKAT HUBUNGAN
Antara 0,700 – 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 – 0,500 Tinggi Antara 0,500 – 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 – 0,300 Sedang
Antara 0,300 – 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 – 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 – 0,000 Sangat Tidak Tinggi
(37)
3.2.9 Koefisien Determinasi
Koefesien determinasi adalah kuadrat koefesien korelasi. Koefesien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefesien determinasi dapat diketahui dengan rumus yang dikemukakan Riduwan (2013:136) yaitu:
KD = r2 x 100% Keterangan :
KD = koefesien determinasi r = koefesien korelasi 100% = konstanta
3.2.10 Pengujian Hipotesis
Sebagai langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang tepat. Hipotesis penelitian yang akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear. Untuk menguji signifikansi hubungan, maka perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus signifikansi korelasi product moment sebagai berikut:
� =�√� −
√ − � (Sugiyono, 2013:250) Keterangan:
t = nilai yang dihitung r = korelasi product moment
n = banyaknya sampel
Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis pengaruh yang diajukan harus dicari terlebih dahulu nilai dari thitung dan dibandingkan dengan
nilai dari ttabel dengan taraf kesalahan =5% atau =0,05 dengan derajat dk (n-2)
serta uji satu pihak yaitu uji pihak kanan, maka:
1. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
(38)
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H1 : H0: Terdapat pengaruh positif dari pengembangan karir terhadap
kepuasan kerja
H1: Tidak terdapat pengaruh positif dari pengembangan karir terhadap
kepuasan kerja
H2 : H0: Terdapat pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan
H1: Tidak terdapat pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan
H3 : H0: Terdapat pengaruh positif antara pengembangan karir terhadap
kinerja karyawan
H1: Tidak terdapat pengaruh positif antara pengembangan karir
(1)
GAMBAR 3.1
GARIS NORMAL PROBABILITY PLOT
b. Diagram Pencar
Diagram pencar menunjukan gambaran secara kasar bahwa pola hubungan variabel terikat atas variabel bebas adalah pola hubungan yang linear maka, dapat dijadikan alasan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linear sederhana yaitu, Y = a + bX.
a)Positive Correlation b) Negative Correlation c) No Correlation
GAMBAR 3.2
MODEL DIAGRAM PENCAR
Gambar 3.2 menunjukan model dari diagram pencar, jika titik-titik penyebaran berada pada arah kiri bawah ke kanan atas maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah positif, jika titik-titik penyebaran ada pada kiri atas ke kanan bawah maka hubungan variabel bebas dan variabel terikat adalah negatif, dan jika titik-titik penyebaran berada pada posisi yang sembarangan maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
c. Uji titik terpencil
Setelah diketahui model diagram pencar dan telah menunjukan pola garis lurus atau linear, langkah selanjutnya adalah memperlihatkan titik-titik yang
(2)
letaknya terpencil pada diagram pencar. Titik yang ditemukan pada diagram pencar perlu diuji apakah titik tersebut merupakan titik terpencil atau tidak, jika titik tersebut merupakan titik terpencil maka titik itu harus dikeluarkan dari analisis. Mengeluarkan titik terpencil pada analisis menggunakan test for outlier in regression analysis dengan perumusan hipotesis sebagai berikut:
� : Titik tersebut bukan merupakan titik terpencil � : Titik tersebut merupakan titik terpencil
Statistik uji yang digunakan menurut Nirwana SK Sitepu (1994:19) adalah:
t =
�− Ŷ��− Ŷ
Keterangan:
Ŷ : variabel dependen atau nilai variabel yang diprediksikan. Y : skor nilai variabel dependen
SY : Standar error untuk Y
Dimana kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut: t > � − : Tolak � , artinya titik yang mencurigakan dianggap sebagai titik
terpencil dan harus dikeluarkan dari analisis.
t ≤ � − : Terima � , artinya titik yang mencurigakan tidak dianggap sebagai titik terpencil dan tidak perlu dikeluarkan dari analisis.
d. Uji Linearitas
Menurut Sudjana (2005:331), “Uji linearitas regresi digunakan untuk
menguji kelinearan regresi, yaitu apakah model linear yang diambil betul-betul
cocok dengan keadaannya atau tidak”. Apabila ternyata cocok atau linear, maka
pengujian dilanjutkan dengan model sederhana. Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis penelitian yang diajukan adalah:
1. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k) serta pihak kanan secara statistik (Sudjana: 2001:18), pengujian hipotesis kelinearan yaitu:
(3)
koefesien arah regresinya tidak linear.
Ha: > 0, artinya desain produk dengan keputusan menggunakan
koefesien arah regresinya linear.
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan kausal dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja, pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja karyawan. Definisi regresi sederhana
menurut Husaini Usman (2008:216) ialah “hubungan fungsional antara dua
variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh varibel prediktor terhadap variabel kriteriumnya” Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Formula untuk menghitung analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
= +
Sugiyono (2013:247) Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksikan X = Nilai variabel independen
a = Nilai konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi.
Dengan ketentuan untuk nilai a dan b masing-masing yaitu: = � ∑ � ∑∑ − ∑− ∑ ∑
=� ∑� ∑ − ∑− ∑ ∑ Sugiyono (2013:248) Keterangan:
Y = Variabel dependen X = Variabel Independen a = Bilangan konstan
b = Koefisien arah garis regresi n = Lamanya periode
(4)
X dianggap mempengaruhi Y, jika nilai X berubah maka nilai Y juga mengalami perubahan. Namun perubahan yang terjadi pada nilai Y tidak semata-mata disebabkan oleh X karena X hanya salah satu faktor yang menyebabkan perubahan pada nilai Y dan masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.2.8 Koefisien Korelasi
Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis kolerasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel tersebut terdiri dari dua macam, yaitu hubungan positif dan hubungan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien kolerasi (r). Nilai koefisien kolerasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
r = 0, hubungan dan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Penentuan koefisien kolerasi (r) dalam penelitian ini menggunakan kolerasi pearson (pearson’s product moment coefficient of correlation), yaitu:
� = ∑xy
√ ∑ ∑ (Sugiyono 2013:248)
r = Koefisien antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikolerasikan.
Kemudian untuk mengetahui koefisien kolerasi antara variabel X dengan variabel Y, digunakan pedoman interpretasi koefesien pada Tabel 3.11 berikut.
TABEL 3.11
INTERPRETASI KOEFESIEN KORELASI
INTERVAL KOEFESIEN TINGKAT HUBUNGAN
Antara 0,700 – 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 – 0,500 Tinggi Antara 0,500 – 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 – 0,300 Sedang
Antara 0,300 – 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 – 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 – 0,000 Sangat Tidak Tinggi
(5)
Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)
3.2.9 Koefisien Determinasi
Koefesien determinasi adalah kuadrat koefesien korelasi. Koefesien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefesien determinasi dapat diketahui dengan rumus yang dikemukakan Riduwan (2013:136) yaitu:
KD = r2 x 100% Keterangan :
KD = koefesien determinasi r = koefesien korelasi 100% = konstanta
3.2.10 Pengujian Hipotesis
Sebagai langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang tepat. Hipotesis penelitian yang akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear. Untuk menguji signifikansi hubungan, maka perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus signifikansi korelasi product moment sebagai berikut:
� =�√� − √ − � (Sugiyono, 2013:250) Keterangan:
t = nilai yang dihitung r = korelasi product moment n = banyaknya sampel
Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis pengaruh yang diajukan harus dicari terlebih dahulu nilai dari thitung dan dibandingkan dengan
nilai dari ttabel dengan taraf kesalahan =5% atau =0,05 dengan derajat dk (n-2)
serta uji satu pihak yaitu uji pihak kanan, maka:
1. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
(6)
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H1 : H0: Terdapat pengaruh positif dari pengembangan karir terhadap
kepuasan kerja
H1: Tidak terdapat pengaruh positif dari pengembangan karir terhadap
kepuasan kerja
H2 : H0: Terdapat pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan
H1: Tidak terdapat pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan
H3 : H0: Terdapat pengaruh positif antara pengembangan karir terhadap
kinerja karyawan
H1: Tidak terdapat pengaruh positif antara pengembangan karir