Pergub 76 tahun 2015 ttg Tupoksi BKPP DIY
SALINAN
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR 76 TAHUN 2015
TENTANG
RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 94 ayat (1)
Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta, perlu menetapkan Peraturan Gubernur
tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan;
Mengingat
: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 3), sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun
1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5339);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang
Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun
1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor
58);
6. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RINCIAN TUGAS DAN
FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya disingkat DIY, adalah daerah
provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintah Daerah DIY yang selanjutnya disebut Pemerintah Daerah
adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Gubernur DIY yang selanjutnya disebut Gubernur adalah Kepala Daerah
DIY yang karena jabatannya juga berkedudukan sebagai wakil
Pemerintah.
6. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul,
Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta.
7. Badan adalah Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Umum.
c. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, terdiri dari:
1. Subbidang Ketersediaan Pangan; dan
2. Subbidang Distribusi Pangan.
d. Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan, terdiri dari:
1. Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan; dan
2. Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan.
e. Bidang Koordinasi Penyuluhan, terdiri dari:
1. Subbidang Penyelenggaraan Penyuluhan; dan
2. Subbidang Pengembangan Kapasitas.
f. UPT; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB III
RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Pasal 3
(1) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai tugas
penyusunan kebijakan dan koordinasi bidang ketahanan pangan dan
koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan, dan
perkebunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja
koordinasi penyuluhan;
b. perumusan kebijakan teknis
koordinasi penyuluhan;
urusan
urusan
ketahanan
pangan
dan
ketahanan
pangan
dan
c. pengelolaan, pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian
ketersediaan pangan;
d. pengelolaan, pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian
distribusi pangan;
e. pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian konsumsi
dan kewaspadaan pangan;
f.
pengoordinasian, dan pemberian fasilitasi penyuluhan pertanian,
perikanan, kehutanan, dan perkebunan;
g. pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan pangan khas DIY
untuk ketahanan pangan;
h. pemberdayaan sumberdaya dan
pangan dan penyuluhan;
mitra kerja urusan ketahanan
i.
penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; dan
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 4
(1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan,
penyusunan program, kepegawaian, pengelolaan keuangan, pengelolaan
data dan informasi, ketatalaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta
pelaporan kinerja Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyusunan program Badan;
c. fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang ketahanan pangan dan
penyuluhan;
d. penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang,
kehumasan, kepustakaan, dan ketatalaksanaan Badan;
e. penyelenggaraan kepegawaian Badan;
f.
pengelolaan keuangan Badan;
g. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;
h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program serta penyusunan
laporan kinerja Badan;
i.
fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan pengembangan kerjasama
teknis;
j.
pelaksanaan monitoring,
program Sekretariat; dan
evaluasi,
dan
penyusunan
laporan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 5
Sekretariat terdiri atas:
a. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Umum.
Pasal 6
(1) Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas
menyiapkan, menyusun, dan mengevaluasi program serta menyajikan
data dan informasi Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyusunan program Badan;
c. penyusunan rencana anggaran Badan;
d. pengelolaan data, pelayanan informasi, dan pengembangan sistem
informasi;
e. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;
f. pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan;
g. penyusunan laporan program Badan;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbagian Program Data, dan Teknologi Informasi; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 7
(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. pengelolaan keuangan Badan;
c. pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan;
d. pelaksanaan akuntansi keuangan Badan;
e. pelaksanaan verifikasi anggaran Badan;
f. penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subagian Keuangan; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 8
(1) Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,
kerumahtanggaan,
perlengkapan,
kepegawaian,
kehumasan,
kepustakaan, ketatalaksanaan Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Umum mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. pengelolaan kearsipan;
c. penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. pengelolaan barang Badan;
e. pengelolaan data kepegawaian Badan;
f. penyiapan bahan mutasi pegawai Badan;
g. penyiapan kesejahteraan pegawai Badan;
h. penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan;
i. penyelenggaraan kehumasan Badan;
j. pengelolaan kepustakaan Badan;
k. penyiapan bahan ketatalaksanaan Badan;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi,
program Subbagian Umum; dan
dan
penyusunan
laporan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
Pasal 9
(1) Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, analisis, pemantauan
dan pengendalian ketersediaan dan distribusi pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Ketersediaan dan
Distribusi Pangan;
c.
penyusunan data dasar ketersediaan, distribusi dan akses pangan;
d.
pelaksanaan analisis kebutuhan pangan;
e.
pemantauan dan pengendalian ketersediaan pangan, pengembangan
cadangan pangan, dan distribusi pangan;
f.
pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam pemantapan
ketersediaan dan distribusi pangan;
g.
pemberdayaan sumber daya dan mitra kerja ketersediaan dan
distribusi pangan;
h.
Pemberdayaan masyarakat di Daerah Rawan Pangan;
i.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan; dan
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
laporan
Pasal 10
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan terdiri atas:
a. Subbidang Ketersediaan Pangan; dan
b. Subbidang Distribusi Pangan.
Pasal 11
(1) Subbidang Ketersediaan Pangan mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan, analisis dan koordinasi dalam perhitungan kebutuhan
pangan dan cadangan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Ketersediaan Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis ketersediaaan pangan;
c.
identifikasi ketersediaan, cadangan pangan, keragaman produk
pangan dan kebutuhan pangan;
d.
penyusunan analisis neraca bahan makanan;
e.
pelaksanaan pembinaan pemantapan ketersediaan pangan;
f.
pelaksanaan koordinasi pencegahan, pemantauan dan pengendalian
masalah pangan akibat penurunan ketersediaan pangan;
g.
pelaksanaan perhitungan stok pangan wilayah provinsi;
h.
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam
pemantapan cadangan pangan wilayah DIY;
i.
pelaksanaan
masyarakat;
j.
Pemberdayaan masyarakat di Daerah Rawan Pangan;
k.
pembinaan dan koordinasi mitra kerja ketersediaan pangan;
pembinaan
pengembangan
rangka
cadangan
upaya
pangan
l.
pelaksanaan koordinasi pemantauan dan pengendalian cadangan
pangan pemerintah dan masyarakat;
m. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Subbidang Ketersediaan Pangan; dan
n.
laporan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 12
(1) Subbidang Distribusi Pangan mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan, analisis, dan koordinasi peningkatan kelancaran distribusi
pangan dan akses pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Distribusi Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis distribusi pangan;
c.
pemantauan harga pangan secara periodik dan berkelanjutan;
d.
pelaksanaan analisa jaringan distribusi dan harga pangan;
e.
pengelolaan informasi perkembangan harga dan akses pangan
masyarakat;
f.
fasilitasi penguatan modal untuk kepentingan stabilisasi harga
pangan;
g.
penyusunan data dasar harga dan akses pangan masyarakat;
h.
pelaksanaan identifikasi dan koordinasi pengembangan infrastruktur
distribusi dan akses pangan;
i.
pemantauan dan pelaksanaan analisa akses pangan masyarakat;
j.
pembinaan dan koordinasi mitra kerja distribusi pangan;
k.
koordinasi dan fasilitasi penurunan akses pangan masyarakat;
l.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbidang Distribusi Pangan; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan
Pasal 13
(1) Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, pengendalian dan
analisis konsumsi pangan dan kewaspadaan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan perumusan
kewaspadaan pangan;
kebijakan
teknis
konsumsi
dan
c. pemantauan situasi pangan dan penentuan tingkat kerawanan
pangan;
d. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kerawanan pangan;
e. pembinaan dan koordinasi peningkatan mutu konsumsi pangan,
percepatan penganekaragaman pangan dan keamanan pangan;
f. perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan pangan khas DIY
untuk ketahanan pangan;
g. pelaksanaan koordinasi dalam sistem kewaspadaan pangan;
h. pemberdayaan sumber
kewaspadaan pangan;
daya
dan
mitra
kerja
konsumsi
dan
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 14
Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan terdiri atas:
a. Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan; dan
b. Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan.
Pasal 15
(1) Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan mempunyai tugas
melaksanakan pemantauan, pembinaan dan analisis konsumsi pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan mutu konsumsi
pangan;
c.
pelaksanaan survey dan analisis konsumsi pangan masyarakat;
d.
penyusunan pola pangan harapan;
e.
penyusunan, penetapan, pembinaan dan pengendalian standarisasi
mutu konsumsi masyarakat berbasis bahan baku pangan lokal;
f.
pemberdayaan masyarakat dalam percepatan penganekaragaman
pangan dan pengembangan pangan lokal;
g.
pembinaan dan koordinasi mitra kerja konsumsi pangan;
h.
pengembangan dan pemantapan pangan lokal khas DIY;
i.
pembinaan dan fasilitasi pelaku usaha pangan khas DIY;
j.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan
program Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan; dan
k.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 16
(1) Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan pemantauan, pembinaan serta analisis keamanan pangan
dan kewaspadaan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis keamanan dan kewaspadaan
pangan;
c.
pelaksanaan survey dan identifikasi situasi pangan di wilayah
provinsi;
d.
pembuatan peta kerawanan pangan (Food Insecurity Atlas);
e.
penyiapan pedoman dan petunjuk teknis sistem kewaspadaan
pangan;
f.
pembinaan kelembagaan sertifikasi produk pangan segar;
g.
pembinaan dan fasilitasi keamanan pangan pelaku usaha skala
kecil/rumah tangga;
h.
penanganan keamanan pangan;
i.
pelaksanaan koordinasi jejaring keamanan pangan daerah;
j.
pembinaan penerapan standar Batas Minimum Residu;
k.
pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan
pangan provinsi;
l.
pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan mutu dan keamanan pangan
wilayah provinsi;
m. pelaksanaan surveylance produk bersertifikat di wilayah provinsi;
n.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan
program Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan; dan
o.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
Bidang Koordinasi Penyuluhan
Pasal 17
(1) Bidang Koordinasi Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan, koordinasi, fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan dan
ketenagaan penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Koordinasi Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan
bahan
penyuluhan;
perumusan
kebijakan
teknis
koordinasi
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan
penyuluhan wilayah Kabupaten/Kota;
d. pengelolaan
kehutanan;
fasilitasi
e. pembinaan penerapan
penyuluhan;
penyuluhan
standar
pertanian,
dan
perikanan,
prosedur
sistem
dan
kerja
f. penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di
tingkat provinsi;
g. pembinaan penerapan persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan
fungsional penyuluh;
h. pemberdayaan sumber daya dan mitra kerja penyuluhan;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Bidang Koordinasi Penyuluhan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 18
Bidang Koordinasi Penyuluhan terdiri atas:
a.
Subbidang Penyelenggaraan Penyuluhan; dan
b.
Subbidang Pengembangan Kapasitas.
Pasal 19
(1) Subbidang
Penyelenggaraan
Penyuluhan
mempunyai
tugas
melaksanakan koordinasi, perencanaan, dan evaluasi penyelenggaraan
penyuluhan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Penyelenggaraan Penyuluhan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis program penyuluhan;
c.
pelaksanaan identifikasi dan analisis faktor penentu penyuluhan;
d.
penyusunan data dasar penyuluhan;
e.
penyusunan program penyuluhan di tingkat provinsi;
f.
pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan penyuluhan;
g.
fasilitasi bantuan sarana dan prasarana penyuluhan;
h.
pembinaan peran serta forum pelaku utama dan pelaku usaha
dalam
penyelenggaraan
penyuluhan
pertanian,
perikanan,
kehutanan dan perkebunan;
i.
fasilitasi penyelenggaraan Pusat Perbenihan Yogyakarta;
j.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Subbidang Penyelenggaraan Penyuluhan; dan
k.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
laporan
Pasal 20
(1) Subbidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, pengembangan ketenagaan dan kelembagaan penyuluhan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan kapasitas;
c.
pelaksanaan analisis kebutuhan tenaga penyuluh;
d.
peningkatan kompetensi dan keprofesian penyuluh;
e.
pembinaan dan koordinasi mitra kerja penyuluhan;
f.
pembinaan penerapan persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan
fungsional penyuluh;
g.
penerapan sertifikasi tenaga penyuluh swadaya dan swasta;
h.
pengelolaan penerapan
penyuluhan;
i.
pengelolaan fasilitasi
penyuluhan;
mekanisme
dalam
rangka
dan
tata
pemantapan
kerja
metoda
kelembagaan
j.
fasilitasi pelaksanaan pusat perbenihan;
k.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Subbidang Pengembangan Kapasitas; dan
l.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
laporan
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 21
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
kegiatan teknis di bidang keahliannya masing-masing.
melaksanakan
(2)
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dibagi-bagi dalam subkelompok sesuai dengan kebutuhan dan
keahliannya masing-masing dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga
fungsional senior.
(3)
Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Badan.
(4)
Kebutuhan jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, dan
beban kerja.
(5)
Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 57 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas
dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan penyuluhan (Berita Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 58) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2016.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 2 September 2015
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd
HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 2 September 2015
SEKRETARIS DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd
ICHSANURI
BERITA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 NOMOR 78
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
DEWO ISNU BROTO I.S.
Pembina Tingkat I (IV/b)
NIP. 19640714 199102 1 001
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR 76 TAHUN 2015
TENTANG
RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 94 ayat (1)
Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta, perlu menetapkan Peraturan Gubernur
tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan;
Mengingat
: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 3), sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun
1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5339);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang
Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun
1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor
58);
6. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RINCIAN TUGAS DAN
FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya disingkat DIY, adalah daerah
provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintah Daerah DIY yang selanjutnya disebut Pemerintah Daerah
adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Gubernur DIY yang selanjutnya disebut Gubernur adalah Kepala Daerah
DIY yang karena jabatannya juga berkedudukan sebagai wakil
Pemerintah.
6. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul,
Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta.
7. Badan adalah Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Umum.
c. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, terdiri dari:
1. Subbidang Ketersediaan Pangan; dan
2. Subbidang Distribusi Pangan.
d. Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan, terdiri dari:
1. Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan; dan
2. Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan.
e. Bidang Koordinasi Penyuluhan, terdiri dari:
1. Subbidang Penyelenggaraan Penyuluhan; dan
2. Subbidang Pengembangan Kapasitas.
f. UPT; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB III
RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Pasal 3
(1) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai tugas
penyusunan kebijakan dan koordinasi bidang ketahanan pangan dan
koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan, dan
perkebunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja
koordinasi penyuluhan;
b. perumusan kebijakan teknis
koordinasi penyuluhan;
urusan
urusan
ketahanan
pangan
dan
ketahanan
pangan
dan
c. pengelolaan, pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian
ketersediaan pangan;
d. pengelolaan, pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian
distribusi pangan;
e. pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian konsumsi
dan kewaspadaan pangan;
f.
pengoordinasian, dan pemberian fasilitasi penyuluhan pertanian,
perikanan, kehutanan, dan perkebunan;
g. pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan pangan khas DIY
untuk ketahanan pangan;
h. pemberdayaan sumberdaya dan
pangan dan penyuluhan;
mitra kerja urusan ketahanan
i.
penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; dan
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 4
(1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan,
penyusunan program, kepegawaian, pengelolaan keuangan, pengelolaan
data dan informasi, ketatalaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta
pelaporan kinerja Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyusunan program Badan;
c. fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang ketahanan pangan dan
penyuluhan;
d. penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang,
kehumasan, kepustakaan, dan ketatalaksanaan Badan;
e. penyelenggaraan kepegawaian Badan;
f.
pengelolaan keuangan Badan;
g. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;
h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program serta penyusunan
laporan kinerja Badan;
i.
fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan pengembangan kerjasama
teknis;
j.
pelaksanaan monitoring,
program Sekretariat; dan
evaluasi,
dan
penyusunan
laporan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 5
Sekretariat terdiri atas:
a. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Umum.
Pasal 6
(1) Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas
menyiapkan, menyusun, dan mengevaluasi program serta menyajikan
data dan informasi Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyusunan program Badan;
c. penyusunan rencana anggaran Badan;
d. pengelolaan data, pelayanan informasi, dan pengembangan sistem
informasi;
e. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;
f. pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan;
g. penyusunan laporan program Badan;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbagian Program Data, dan Teknologi Informasi; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 7
(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. pengelolaan keuangan Badan;
c. pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan;
d. pelaksanaan akuntansi keuangan Badan;
e. pelaksanaan verifikasi anggaran Badan;
f. penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subagian Keuangan; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 8
(1) Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,
kerumahtanggaan,
perlengkapan,
kepegawaian,
kehumasan,
kepustakaan, ketatalaksanaan Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Umum mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. pengelolaan kearsipan;
c. penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. pengelolaan barang Badan;
e. pengelolaan data kepegawaian Badan;
f. penyiapan bahan mutasi pegawai Badan;
g. penyiapan kesejahteraan pegawai Badan;
h. penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan;
i. penyelenggaraan kehumasan Badan;
j. pengelolaan kepustakaan Badan;
k. penyiapan bahan ketatalaksanaan Badan;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi,
program Subbagian Umum; dan
dan
penyusunan
laporan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
Pasal 9
(1) Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, analisis, pemantauan
dan pengendalian ketersediaan dan distribusi pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Ketersediaan dan
Distribusi Pangan;
c.
penyusunan data dasar ketersediaan, distribusi dan akses pangan;
d.
pelaksanaan analisis kebutuhan pangan;
e.
pemantauan dan pengendalian ketersediaan pangan, pengembangan
cadangan pangan, dan distribusi pangan;
f.
pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam pemantapan
ketersediaan dan distribusi pangan;
g.
pemberdayaan sumber daya dan mitra kerja ketersediaan dan
distribusi pangan;
h.
Pemberdayaan masyarakat di Daerah Rawan Pangan;
i.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan; dan
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
laporan
Pasal 10
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan terdiri atas:
a. Subbidang Ketersediaan Pangan; dan
b. Subbidang Distribusi Pangan.
Pasal 11
(1) Subbidang Ketersediaan Pangan mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan, analisis dan koordinasi dalam perhitungan kebutuhan
pangan dan cadangan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Ketersediaan Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis ketersediaaan pangan;
c.
identifikasi ketersediaan, cadangan pangan, keragaman produk
pangan dan kebutuhan pangan;
d.
penyusunan analisis neraca bahan makanan;
e.
pelaksanaan pembinaan pemantapan ketersediaan pangan;
f.
pelaksanaan koordinasi pencegahan, pemantauan dan pengendalian
masalah pangan akibat penurunan ketersediaan pangan;
g.
pelaksanaan perhitungan stok pangan wilayah provinsi;
h.
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam
pemantapan cadangan pangan wilayah DIY;
i.
pelaksanaan
masyarakat;
j.
Pemberdayaan masyarakat di Daerah Rawan Pangan;
k.
pembinaan dan koordinasi mitra kerja ketersediaan pangan;
pembinaan
pengembangan
rangka
cadangan
upaya
pangan
l.
pelaksanaan koordinasi pemantauan dan pengendalian cadangan
pangan pemerintah dan masyarakat;
m. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Subbidang Ketersediaan Pangan; dan
n.
laporan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 12
(1) Subbidang Distribusi Pangan mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan, analisis, dan koordinasi peningkatan kelancaran distribusi
pangan dan akses pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Distribusi Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis distribusi pangan;
c.
pemantauan harga pangan secara periodik dan berkelanjutan;
d.
pelaksanaan analisa jaringan distribusi dan harga pangan;
e.
pengelolaan informasi perkembangan harga dan akses pangan
masyarakat;
f.
fasilitasi penguatan modal untuk kepentingan stabilisasi harga
pangan;
g.
penyusunan data dasar harga dan akses pangan masyarakat;
h.
pelaksanaan identifikasi dan koordinasi pengembangan infrastruktur
distribusi dan akses pangan;
i.
pemantauan dan pelaksanaan analisa akses pangan masyarakat;
j.
pembinaan dan koordinasi mitra kerja distribusi pangan;
k.
koordinasi dan fasilitasi penurunan akses pangan masyarakat;
l.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbidang Distribusi Pangan; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan
Pasal 13
(1) Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, pengendalian dan
analisis konsumsi pangan dan kewaspadaan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan perumusan
kewaspadaan pangan;
kebijakan
teknis
konsumsi
dan
c. pemantauan situasi pangan dan penentuan tingkat kerawanan
pangan;
d. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kerawanan pangan;
e. pembinaan dan koordinasi peningkatan mutu konsumsi pangan,
percepatan penganekaragaman pangan dan keamanan pangan;
f. perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan pangan khas DIY
untuk ketahanan pangan;
g. pelaksanaan koordinasi dalam sistem kewaspadaan pangan;
h. pemberdayaan sumber
kewaspadaan pangan;
daya
dan
mitra
kerja
konsumsi
dan
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 14
Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan terdiri atas:
a. Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan; dan
b. Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan.
Pasal 15
(1) Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan mempunyai tugas
melaksanakan pemantauan, pembinaan dan analisis konsumsi pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan mutu konsumsi
pangan;
c.
pelaksanaan survey dan analisis konsumsi pangan masyarakat;
d.
penyusunan pola pangan harapan;
e.
penyusunan, penetapan, pembinaan dan pengendalian standarisasi
mutu konsumsi masyarakat berbasis bahan baku pangan lokal;
f.
pemberdayaan masyarakat dalam percepatan penganekaragaman
pangan dan pengembangan pangan lokal;
g.
pembinaan dan koordinasi mitra kerja konsumsi pangan;
h.
pengembangan dan pemantapan pangan lokal khas DIY;
i.
pembinaan dan fasilitasi pelaku usaha pangan khas DIY;
j.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan
program Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan; dan
k.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 16
(1) Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan pemantauan, pembinaan serta analisis keamanan pangan
dan kewaspadaan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis keamanan dan kewaspadaan
pangan;
c.
pelaksanaan survey dan identifikasi situasi pangan di wilayah
provinsi;
d.
pembuatan peta kerawanan pangan (Food Insecurity Atlas);
e.
penyiapan pedoman dan petunjuk teknis sistem kewaspadaan
pangan;
f.
pembinaan kelembagaan sertifikasi produk pangan segar;
g.
pembinaan dan fasilitasi keamanan pangan pelaku usaha skala
kecil/rumah tangga;
h.
penanganan keamanan pangan;
i.
pelaksanaan koordinasi jejaring keamanan pangan daerah;
j.
pembinaan penerapan standar Batas Minimum Residu;
k.
pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan
pangan provinsi;
l.
pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan mutu dan keamanan pangan
wilayah provinsi;
m. pelaksanaan surveylance produk bersertifikat di wilayah provinsi;
n.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan
program Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan; dan
o.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
Bidang Koordinasi Penyuluhan
Pasal 17
(1) Bidang Koordinasi Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan, koordinasi, fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan dan
ketenagaan penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Koordinasi Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan
bahan
penyuluhan;
perumusan
kebijakan
teknis
koordinasi
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan
penyuluhan wilayah Kabupaten/Kota;
d. pengelolaan
kehutanan;
fasilitasi
e. pembinaan penerapan
penyuluhan;
penyuluhan
standar
pertanian,
dan
perikanan,
prosedur
sistem
dan
kerja
f. penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di
tingkat provinsi;
g. pembinaan penerapan persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan
fungsional penyuluh;
h. pemberdayaan sumber daya dan mitra kerja penyuluhan;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Bidang Koordinasi Penyuluhan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 18
Bidang Koordinasi Penyuluhan terdiri atas:
a.
Subbidang Penyelenggaraan Penyuluhan; dan
b.
Subbidang Pengembangan Kapasitas.
Pasal 19
(1) Subbidang
Penyelenggaraan
Penyuluhan
mempunyai
tugas
melaksanakan koordinasi, perencanaan, dan evaluasi penyelenggaraan
penyuluhan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Penyelenggaraan Penyuluhan mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis program penyuluhan;
c.
pelaksanaan identifikasi dan analisis faktor penentu penyuluhan;
d.
penyusunan data dasar penyuluhan;
e.
penyusunan program penyuluhan di tingkat provinsi;
f.
pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan penyuluhan;
g.
fasilitasi bantuan sarana dan prasarana penyuluhan;
h.
pembinaan peran serta forum pelaku utama dan pelaku usaha
dalam
penyelenggaraan
penyuluhan
pertanian,
perikanan,
kehutanan dan perkebunan;
i.
fasilitasi penyelenggaraan Pusat Perbenihan Yogyakarta;
j.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Subbidang Penyelenggaraan Penyuluhan; dan
k.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
laporan
Pasal 20
(1) Subbidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, pengembangan ketenagaan dan kelembagaan penyuluhan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan kapasitas;
c.
pelaksanaan analisis kebutuhan tenaga penyuluh;
d.
peningkatan kompetensi dan keprofesian penyuluh;
e.
pembinaan dan koordinasi mitra kerja penyuluhan;
f.
pembinaan penerapan persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan
fungsional penyuluh;
g.
penerapan sertifikasi tenaga penyuluh swadaya dan swasta;
h.
pengelolaan penerapan
penyuluhan;
i.
pengelolaan fasilitasi
penyuluhan;
mekanisme
dalam
rangka
dan
tata
pemantapan
kerja
metoda
kelembagaan
j.
fasilitasi pelaksanaan pusat perbenihan;
k.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Subbidang Pengembangan Kapasitas; dan
l.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
laporan
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 21
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
kegiatan teknis di bidang keahliannya masing-masing.
melaksanakan
(2)
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dibagi-bagi dalam subkelompok sesuai dengan kebutuhan dan
keahliannya masing-masing dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga
fungsional senior.
(3)
Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Badan.
(4)
Kebutuhan jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, dan
beban kerja.
(5)
Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 57 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas
dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan penyuluhan (Berita Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 58) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2016.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 2 September 2015
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd
HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 2 September 2015
SEKRETARIS DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd
ICHSANURI
BERITA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 NOMOR 78
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
DEWO ISNU BROTO I.S.
Pembina Tingkat I (IV/b)
NIP. 19640714 199102 1 001