LAKIP Kota Denpasar Tahun 2013 754400
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun
2013 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar
Tahun 2013 disusun sesuai amanat Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
sebagai komitmen dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun
2013disusun berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetepan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan sarana
pelaporan kinerja tahunan sebagai pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan atau
sasaran strategis Pemerintah Kota Denpasar untuk mewujudkan tujuan, visi dan misi
Pemerintah Kota Denpasar yang berisikan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerjadan dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Denpasar Tahun 2010-2015.
Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota
Denpasar tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat,
swasta dan aparat pemerintahan daerah baik dari dalam perumusan kebijakan,
implementasi maupun pengawasannya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bantuan serta kontribusi dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Lakip Pemkot 2013
i
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun 2013. Semoga laporan ini
bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen
perencanaan dan pelaksanaan program atau kegiatan yang akan datang serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan untuk menciptakan clean government
dan good governance.
Denpasar, 21 Maret 2013
WALIKOTA DENPASAR,
I.B RAI DHARMAWIJAYA MANTRA, SE, M.Si
Lakip Pemkot 2013
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................
i
Ringkasan Eksekutif ...............................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .................................................................................
1
B.
Kewenangan dan Struktur Organisasi ...............................................
2
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A.
RPJMD Kota Denpasar Tahun 2010-2015 ........................................
6
B.
Visi dan Misi .....................................................................................
7
C.
Tujuan dan Sasaran .........................................................................
7
D.
Indikator Kinerja Utama (IKU) ...........................................................
9
E.
Penetapan Kinerja Tahun 2013 .........................................................
11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 .......................................................
23
B.
Evaluasi Kinerja Tahun 2013 ............................................................
23
C.
Akuntabilitas Keuangan Tahun 2013 ................................................
43
BAB IV PENUTUP ....................................................................................
44
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang
stratregis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan
langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan
praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi (LAKIP) Kota Denpasar Tahun
2013 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang
ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin
dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan
dan sasaran.
Kinerja Pemerintah Kota Denpasar tahun 2013 diukur melalui pencapaian 13 (tiga
belas) sasaran dengan didukung oleh 44 (empat puluh empat) indikator.
Sebanyak 12
(sebelas) sasaran berpredikat sangat berhasil sedangkan yang berpredikat berhasil
sebanyak 1 (dua) sasaran.
Secara umum, beberapa capaian utama kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun
2013 adalah sebagai berikut :
SASARAN STRTEGIS
(1)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar
yang bersih, indah dan lestari
berdasarkan kearifan lokal
Terwujudnya pelestarian dan
pengembangan kekayaan budaya
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
(2)
TARGET
Persentase sampah yang
terangkut
Persentase Kawasan Hijau
Jumlah Penghargaan/ Tropi
Adipura, Adiwiyata dan
Kalpataru
persentase pengelolaan
sampah swadaya
Jumlan peran serta sekaa
kesenian, seniman dan
budayawan dalam
pelestarian dan
pengembangan kesenian
Bali yang terlibat dalam
100%
iii
(3)
30%
1
20%
100 sekaa kesenian
penyelenggaraan festival
budaya daerah
Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang
berusia > 15 tahun melek
huruf
Jumlah guru yang
memenuhi kualifikasi S1 / DIV
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
- PAUD
100%
100%
100%
- SD/MI/Paket A
100%
- SMP/MTs/Paket B
100%
- SMA/SMK/MA/Paket C
100%
Angka Partisipasi Murni
(APM)
- SD/MI/Paket A
100%
- SMP/MTs/Paket B
100%
- SMA/SMK/MA/Paket C
100%
Angka Kelulusan
Meningkatnya Kesejahteraan
Masyarakat
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (good
governance)
- SD/MI
100%
- SMP/MTs
100%
- SMA/SMK/MA
100%
Persentase per metode
perserta KB aktif
Realisasi penyelesaian
pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan
Persentase penanganan
Trapiking (persentase
Penjualan Orang)
Persentase pasangan usia
subur yang ikut KB aktif
Jumlah PMKS yang
tertangani
Jumlah lembaga sosial
kemasyarakatan (PSM,
Karang taruna dan Orsos)
yang melaksanakan usaha
kesejahteraan sosial
Hasil audit BPK
Skor Indek Kepuasan
Masyarakat (IKM) unit
pelayanan
Skor Lakip Kota Denpasar
iv
100%
35 kasus
100%
65%
535 orang
15 orsos
WTP
81, 26
65
Terwujudnya sistem transportasi
yang tertib
Meningkatnya kualitas administrasi
dan pelayanan kependudukan serta
pencatatan sipil
Meningkatnya derajat kesehatan
Terwujudnya pengembangan
perekonomian di Kota Denpasar
Menurunnya Angka Kemiskinan
Meningkatnya Kualitas mutu dan
Ketersediaan Pangan untuk
Masyarakat
Meningkatnya daya saing industri,
iklim investasi, Perdagangan dalam
negeri dan eksport
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif
berbasis Budaya unggulandan
eksport
Persentase penurunan
pelanggaran lalu lintas
Angka kecelakaan
Persentase bayi berakta
kelahiran
Persentase penduduk berKTP per satuan penduduk
Persentase penduduk BerKK
Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk
Persentase RT yang
melaksanakan PHBS
Persentase Masyarakat
Miskin yang mendapat
Pelayanan Kesehatan
Pertumbuhan ekonomi
Inflasi
PDRB atas dasar harga
konstan
PDRB atas dasar harga
berlaku
Jumlah RTM Miskin
Prevalensi gizi buruk
Tingkat produktivitas padi
35%
0 kasus
100%
100%
100%
28/1000 KH
95/100.000 KH
500/100.000 penduduk
78%
100%
7%
6%
6,926M (100%)
17,579M (100%)
1950 RTM
3,6%
65,04 Kw/Ha
Jumlah produksi padi
Jumlah produksi perikanan
budidaya :
- Ikan
- Benih Ikan
Nilai Investasi
201,08 ton
1.150.000 ekor
1.903.602.211.575
Nilai Import dan Eksport
4.578.424.394.280
Jumlah Program Inovasi
Kota Denpasar
3 Program Pelayanan
Inovasi
Persentase masyarakat
yang menguasai teknologi
dalam Pengelolaan produk
kreatif berbasis masayarakat
Omset dari penjualan produk
kreatif (kain endek dll)
v
28.585 ton
199 pengrajin
1.770.090.000
Masih ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya belum sesuai dengan yang
diharapkan sehingga perlu perhatian pada tahun – tahun berikutnya. Adapun indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persentase pengelolaan sampah swadaya
Tahun 2013 ditargetkan persentase pengelolaan sampah swadaya sebesar 20%, namun
realisasinya sebesar 7% karena Bank Sampah masih kurang aktif dalam mengelola
sampah serta kemampuan dan kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam
mengelola sampah untuk didaur ulang sehingga bisa dimanfaatkan kembali. Upaya yang
dilakukan kedepannya untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah mengaktifkan dan
memberikan reward kepada Bank Sampah, mengkoordinasikan dengan Camat dan
Lurah atau Kepala Desa tentang pembentukan dan pengaktifan Bank Sampah,
pengelolaan sampah yang semula sekedar mengumpulkan, mengangkut dan membuang
sampah ke TPA berganti menjadi pengelolaan sampah dengan menerapkan prinsip 4R
(Reduce, Reuse, Recycle, Recover) untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah
yang berhasil guna dan berdaya guna sehat aman dan ramah lingkungan serta perlunya
kesadaran dan komitmen dari berbagai pihak yaitu Pemerintah, Swasta, Institusi
Pendidikan, media dan masyarakat itu sendiri.
2. Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan kalpataru
Pada tahun 2013 belum memperoleh penghargaan Adipura hal ini disebabkan
karena adanya hambatan perubahan klasifikasi kota, dari kota sedang menjadi
kota besar, sehingga menambah indikator penilaian atau kriteria untuk
mendapatkan perhargaan adipura. Klasifikasi Kota Denpasar masih termasuk
Kota sedang sedangkan penilaiannya sudah menggunakan kriteria kota besar,
sehingga Kota Denpasar pada Tahun 2013 belum mendapatkan penghargaan di
bidang kebersihan lingkungan
vi
3. Skor LAKIP Kota Denpasar
Tahun 2013 ditargetkan mendapat skor LAKIP Tahun 2012 sebesar 65%, namun dalam
realisasinya skor LAKIP Kota Denpasar sebesar 47% karena LAKIP Kota Denpasar
pencapaian kinerja baru hanya sebatas pada kinerja kegiatan serta dokumen Renstra,
RKT dan PK SKPD yang diuji petik masih ada sasaran yang indikator kinerjanya belum
berorientasi pada hasil (outcome). Upaya yang dilakukan kedepannya untuk menyikapi
permasalahan tersebut adalah merevisi sasaran – sasaran strategis menjadi sasaran
strategis yang berorientasi hasil (outcome) dan merevisi indikator kinerja menjadi
indikator kinerja yang relevan dan terukur sehingga menghasilkan informasi kinerja yang
berorientasi hasil (outcome).
4. Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Tahun 2013 ditargetkan Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk sebesar
500/100.000 penduduk, namun realisasinya sebesar 249,9/100.000 penduduk karena
kepadatan, perilaku dan migrasi penduduk serta ,asih kurangnya peran serta masyarakat
dalam pemberantasan sarang nyamuk serta sanitasi lingkungan yang kurang memadai
dan tingkat kepadatan populasi nyamuk DBD yang masih tinggi. Upaya yang dilakukan
kedepannya untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah penemuan secara dini dan
pengobatan yang akurat sehingga tidak terjadi over diagnosis, fogging sebelum musim
penularan maupun fokus, pemberantasan sarang nyamuk (PNS) melalui 3M plus
(menguras, menutup, mengubur plus menabur larvasida dan meningkatkan kegiatan
penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat.
5. Angka Kematian Ibu (AKI)
Tahun 2013 ditargetkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 95/100.000 KH, namun
realisasinya 21,8/100.000 KH karena tahun 2013 di Kota Denpasar terjadi 4 kematian ibu
yang terdiri dari 1 kematian ibu hamil dan 3 orang ibu bersalin. Seluruh ibu hamil
meninggal di fasilitas kesehatan (Rumah Sakit), 75% kematian ibu di Kota Denpasar
terjadi akibat penyakit non Obstertri seperti jantung, lupus, leukemia, dan penyakit
penyerta lainnya yang memperberat suatu kehamilan. Upaya yang dilakukan kedepannya
vii
untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah selain melibatkan lintas sektor dan lintas
program agar ikut bersama-sama memantau ibu hamil, melahirkan dan masa setelah
melahirkan dengan gerakan sayang ibu.
viii
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Demi menggerakan segenap potensi
pembangunan
yang
penyelenggaraan
ada
di
daerah,
otonomi
daerah
atau
kegagalan
PENDAHULUAN
terukur.
Nomor
itu,
diperlukan
dalam
telah
ditetapkan. Sejalan dengan hal tersebut,
maka
karena
organisasi
mencapai tujuan dan misi yang
hendaknya dilakukan secara terencana dan
Oleh
misi
telah
ditetapkan
28
Undang-undang
Tahun
1999
tentang
perencanaan pembangunan daerah sebagai
Penyelenggaraan
proses untuk menentukan tindakan masa
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme maka
depan yang tepat dan berkelanjutan.
diterbitkan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun
Dalam perencanaan pembangunan
Negara
yang
bersih,
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
daerah, Pemerintah Kota Denpasar tidak
Pemerintah.
hanya mempertimbangkan visi dan misi
setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon
daerah, melainkan kondisitasnya dengan
II) diminta untuk menyampaikan LAKIP
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada
kepada Presiden.
lingkup pemerintahan Bali dan Nasional.
Penyelenggaraan
Laporan
akuntabilitas
Kinerja
dan
Pemerintah
pembangunan dapat berlangsung secara
perwujudan
bedaya guna, berhasil guna, bersih dan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
kolusi,
kebijakan serta sebagai alat penilai kinerja
dan
pemerintah
Berdasarkan Inpres tersebut,
nepotisme
(KKN)
dengan
dibuat
dalam
rangka
pertanggungjawaban
melakukan pengembangan dan penerapan
dan
sistem pertanggungjawaban yang tepat,
governance. Dengan demikian, Pemerintah
jelas,
Kota
dan
terukur
legitimate,
sehingga
alat
pendorong
denpasar
terwujudnya
menyusun
good
Laporan
terwujud suatu tata pemerintahan yang baik
Akuntabilitas
dan akuntabel.
Denpasar Tahun 2013 sebagai bentuk
Akuntabilitas didefinisikan sebagai
suatu
perwujudan
kewajiban
mempertanggungjawabkan
untuk
laporan
kinerja
kemajuan
Pemerintah
Kota
penyelenggaraan
Pemerintah Kota Denpasar.
keberhasilan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
1
B. KEWENANGAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Kewenangan
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, Pemerintahan Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerinthan yang menjadi urusan Pemerintah. Dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah tersebut,
Pemerintah Daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan
pilihan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota.
Urusan
pemerintahan
yang
wajib
diselenggarakan
oleh
Pemerintahan Kota Denpasar yang terkait dengan pelayanan dasar/basic service bagi
masyarakat, meliputi :
a. Pendidikan
b. Kesehatan
PENDAHULUAN
c. Lingkungan Hidup
d. Pekerjaan Umum
e. Penataan Ruang
f.
Perencanaan Pembangunan
g. Perumahan
h. Kepemudaan dan Olahraga
i.
Penanaman Modal
j.
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
k. Kependudukan dan Catatan Sipil
l.
Ketenagakerjaan
m. Ketahanan Pangan
n. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
o. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
p. Perhubungan
q. Komunikasi dan Informatika
r.
Pertahanan
s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
t.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
2
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
u. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
v. Sosial
w. Kebudayaan
x. Statistik
y. Kearsipan
z. Perpustakaan
Sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan
yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah Kota Denpasar, meliputi :
a. Kelautan dan Perikanan
PENDAHULUAN
b. Pertanian
c. Pariwisata
d. Industri
e. Perdagangan
STRUKTUR ORGANISASI
Untuk penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Walikota dibantu oleh perangkat daerah
agar dapat menyelenggarakan seluruh urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
yang pembentukannya berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah. Organisasi perangkat daerah Kota Denpasar, terdiri
dari :
A. Sekretariat Daerah yang terdiri dari tiga Asisten :
a. Asisten Administrasi Pemerintahan :
-
Bagian Pemerintahan
-
Bagian Hukum
-
Bagian Organisasi
-
Bagian Humas & Protokol
b. Asisten Administrasi Pembangunan :
-
Bagian Perekonomian
-
Bagian Program Pembangunan
-
Bagian Kesejahteraan Rakyat
-
Bagian Kerjasama
c. Asisten Administrasi Umum :
-
Bagian Keuangan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
3
-
Bagian Umum
-
Bagian Pengelolaan Aset Daerah
B. Sekretariat DPRD
C. Dinas Daerah ( 16 dinas )
1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Pekerjaan Umum
4. Dinas Tata Ruang dan Perumahan
5. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
7. Dinas Perhubungan
8. Dinas Komunikasi dan Informatika
PENDAHULUAN
9. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
10. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
11. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
12. Dinas Kebudayaan
13. Dinas Pariwisata
14. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
15. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
16. Dinas Pendapatan
D. Lembaga Teknis Daerah ( 12 lemtek )
1. Inspektorat
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3. Badan Kepegawaian Daerah
4. Badan Lingkungan Hidup
5. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
6. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
7. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
9. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
10. Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
11. Satuan Polisi Pamong Praja
12. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal
E. Kecamatan (4 kecamatan)
F. Kelurahan (16 kelurahan)
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
4
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kota Denpasar Tahun 2013 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja. Namun demikian, agar
LAKIP ini dapat lebih menjelaskan kinerja Pemerintah Kota Denpasar, maka sistematika
penyajian disajikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, kondisi Kota Denpasar,
PENDAHULUAN
kewenangan dan struktur organisasi serta sistematika penyajian.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kerja
Menjelaskan gambaran singkat mengenai Rencana Pembangungan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 - 2015, Indikator
Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar serta
Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2013.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan uraian pengukuran kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun
2013, evaluasi kinerja dan akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Denpasar
serta penghargaan – penghargaan yang diraih selama Tahun 2013.
Bab IV Penutup
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2013 dan menguraikan rekomendasi yang
diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
5
2
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
RPJMD KOTA DENPASAR TAHUN 2010 -2015
Perencanaan adalah suatu proses
yang disajikan dalam pelaporan (LAKIP)
untuk menentukan tindakan masa depan
didasarkan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
Maka
memperhitungkan
menyusun
sumber
daya
yang
dari
proses
Pemerintah
perencanaan.
Kota
perencanaan
Denpasar
ditetapkan
tersedia. Ditetapkannya Undang – undang
dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana
Perencanaan
Nasional,
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dimana dalam undang – undang tersebut
(RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 –
menetapkan bahwa Sistem Perencanaan
2015.
Pembangunan
Pembangunan
kesatuan
Nasional
tata
pembangunan
cara
untuk
adalah
Rencana Pembangunan Jangka
satu
perencanaan
menghasilkan
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Kota
Denpasar Tahun 2010 – 2015 merupakan
dalam
dokumen perencanaan strategis yang
jangka panjang, jangka menengah, dan
disusun dan dirumuskan setiap 5 tahun
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
yang merupakan perencanaan jangka
penyelenggara negara dan masyarakat di
menengah yang menggambarkan visi,
tingkat pusat dan daerah.
misi,
rencana-rencana
pembangunan
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja
tujuan,
sasaran,
program
dan
kegiatan daerah.
Instansi Pemerintah (SAKIP) berkaitan
erat dengan perencanaan, dimana data
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
6
VISI DAN MISI
Visi merupakan wawasan dan cara pandang (vision du mont), baik mengenai ruang,
waktu, maupun tindakan untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan menjadi kenyataan. Visi
Kota Denpasar dengan mempertimbangkan berbagai bidang pembangunan dan dampak
yang ditimbulkan. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar adalah
“DENPASAR KREATIF BERWAWASAN
BUDAYA
DALAM KESEIMBANGAN MENUJU
KEHARMONISAN”
Visi tersebut selanjutnya dijabarkan secara kongkrit untuk mendukung terwujudnya
pembangunan di Kota Denpasar 2010 – 2015 adalah sebagai berikut :
1. Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali
2. Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui
Budaya Kreatif.
3. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui Penegakan
Supremasi Hukum (law enforcement)
4. Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare society)
5. Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat
melalui sistem Ekonomi Kerakyatan
TUJUAN DAN SASARAN
Pemerintah Kota Denpasar menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai
implementasi dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Tujuan dan sasaran pembangunan ini
merupakan kumpulan upaya untuk mewujudkan citra kota sebagai bandar madani yang
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
7
didalamnya masyarakat hidup sejahtera, religius dan berkomitmen lingkungan. Sasaran
yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015 sebanyak
36 sasaran. Adapun tujuan dari misi – misi Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Misi Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali,
bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama
b. Melestarikan dan mengembangkan budaya
c. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
d. Meningkatkan sportivitas dan kesegarana jasmani
e. Menata ruang kota yang nyaman dan terkendali
f.
Mengelola sumber daya alam dan melestarikan fungsi lingkungan hidup
g. Meningkatkan kebersihan dan keindahan kota
2. Misi Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal
melalui Budaya Kreatif , bertujuan untuk :
a. Meningkatkan partisipasi mayarakat dalam pembangunan kota
b. Memberdayakan masyarakat kota dan institusi local
c. Meningkatkan rasa saling percaya dan mengharmoniskan antar kelompok
mayarakat, merukunkan umat Bergama dan melindungi masyarakat
3. Misi Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui Penegakan
Supremasi Hukum (law enforcement), bertujuan untuk :
a. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa
b. Menicptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat
c. Meningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah
4. Misi Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare
society), bertujuan untuk :
a. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan
b. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kesehatan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
8
c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan social
d. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan serta perlindungan anak
e. Menanggulangi kemiskinan
f.
Mengatur pos dan telekomunikasi
g. Meningkatkan pelayanan kependudukan dan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera serta pemuda dan olah raga
h. Mencegah dan menanggulangi bencana
5. Misi Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat
melalui sistem Ekonomi Kerakyatan bertujuan untuk :
a. Mengembangkan Denpasar sebagai Kota Kreatif yang berbasis Budaya
Unggulan
b.
Meningkatkan sarana dan prasarana (infrastruktur) dasar peremonomian
c. Meningkatan dan mengembangkan sarana dan sarana sistem perhubungan
d. Mengembangkan perumahan murah dan layak huni
e. Memberdayakan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah
f.
Merevitalisasi pertanian agar tetap berfungsi sebagai paru-paru kota
g. Mengelola peternakan, perikanan dan kelautan secara efektif dan efisien
h. Mengembangkan pariwisata berwawasan budaya unggul
i.
Meningkatkan daya saing industry, iklim investasi, perdagangan dalam negeri
dan eksport
j.
Meningkatkan perbaikan iklim ketenaga kerjaan dan perluasan jangkauam
transmigrasi
INDIKATOR KINERJA UTAMA IKU)
Penyusunan
Indikator
Kinerja
Utama (Key Performance Indicators) atau
disebut juga sebagai Indikator Kinerja
Kunci
sebagai
bagian
yang
tidak
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
9
terpisahkan
dari
Sistem
Akuntabilitas
instansi pemerintah wajib menetapkan
(SAKIP)
indikator kinerja utama di lingkungan
merupakan upaya membangun sistem
masing – masing dan Pasal 4 (3)
manajemen
disebutkan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
pemerintahan
yang
antara
lain
transparan, partisipasif, akuntabel dan
Gubernur/Bupati/Walikota
berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan
menetapkan indikator kinerja utama untuk
kesejahteraan
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan
masyarakat,
kualitas
pelayanan publik dan daya saing daerah.
Hal
ini
sejalan
dengan
Satuan
Kerja
(SKPD)
serta
pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahun 1999
bawahnya.
tentang
tersebut,
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
wajib
Pemerintahan
Unit
Kerja
Berkenaan
maka
Daerah
Mandiri
dengan
ditetapkan
di
hal
Peraturan
Pemerintah yang menyatakan bahwa asas
Walikota Denpasar Nomor 19 Tahun 2012
– asas umum penyelenggaraan Negara
tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di
meliputi kepastian hukum, asas tertib
Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar,
penyelenggaraan
dimana
Negara,
asa
Indikator
Kinerja
mempunyai
asas proporsionalitas dan profesionalitas
disamping sebagai dokumen tolak ukur
serta
kinerja utama, juga untuk menunjukkan
Peraturan
Berdasarkan
Menteri
Pendayagunaan
target
–
target
yang
sangat
ini
kepentingan umum, asas keterbukaan,
akuntabilitas.
manfaat
Utama
harus
penting,
dicapai
Nomor
berdasarkan tolak ukur indikator kinerja
PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
yang telah ditetapkan. Ringkasan Indikator
Umum
Kinerja
Aparatur
Negara
Penyusunan
Utama
di
Indikator
Lingkungan
Kinerja
Instansi
Pemerintahan dalam Pasal 3 antara lain
disebutkan
disebutkan
bahwa
Utama
(IKU)
di
Lingkungan
Pemerintah Kota Denpasar selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 1.
setiap
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
10
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Penetapan
Kinerja
pada
dasarnya
adalah
pernyataan
komitmen
yang
mempresentasekan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan
khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi,
dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur,
dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar dilakukan pada awal tahun anggaran
setelah penetapan APBD 2013. Penetapan kinerja tersebut mencakup penetapan indikator
kinerja dan target kinerja berdasarkan sasaran strategis yang akan dilaksanakan pada tahun
tersebut. Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2013 disusun dengan
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Denpasar Tahun 2013.
Adapun Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kota Denpasar sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kota Denpasar
SASARAN STRTEGIS
(1)
Terciptanya kawasan Kota
Denpasar yang bersih,
indah dan lestari
berdasarkan kearifan lokal
Terwujudnya pelestarian
dan pengembangan
kekayaan budaya
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(2)
Persentase sampah yang
terangkut
Persentase Kawasan Hijau
Jumlah Penghargaan/ Tropi
Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
persentase pengelolaan sampah
swadaya
Jumlan peran serta sekaa
kesenian, seniman dan
budayawan dalam pelestarian
dan pengembangan kesenian
Bali yang terlibat dalam
TARGET
(3)
100%
30%
1
20%
100 sekaa kesenian
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
11
Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Pendidikan
penyelenggaraan festival budaya
daerah
Persentase penduduk yang
berusia > 15 tahun melek huruf
(buta aksara)
Jumlah guru yang memenuhi
kualifikasi S1 / D-IV
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- PAUD
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Kelulusan
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/SMK/MA
Meningkatnya
Kesejahteraan Masyarakat
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik
(good governance)
Terwujudnya sistem
transportasi yang tertib
Meningkatnya kualitas
Persentase per metode perserta
KB aktif
Realisasi penyelesaian
pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan
Persentase penanganan
Trapiking (persentase Penjualan
Orang)
Persentase pasangan usia subur
yang ikut KB aktif
Jumlah PMKS yang tertangani
Jumlah lembaga sosial
kemasyarakatan (PSM, Karang
taruna dan Orsos) yang
melaksanakan usaha
kesejahteraan sosial
Hasil audit BPK
Skor Indek Kepuasan
Masyarakat (IKM) unit pelayanan
Skor Lakip Kota Denpasar
Persentase Penurunan
Pelanggaran lalu lintas
Angka Kecelakaan
Persentase bayi berakta
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
35 kasus
100%
65%
535 orang
15 orsos
WTP
81, 26
65
35%
0
100%
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
12
administrasi dan pelayanan
kependudukan serta
pencatatan sipil
Meningkatnya derajat
kesehatan
Terwujudnya
pengembangan
perekonomian di Kota
Denpasar
Menurunnya Angka
Kemiskinan
Meningkatnya Kualitas
mutu dan Ketersediaan
Pangan untuk Masyarakat
Meningkatnya daya saing
industri, iklim investasi,
Perdagangan dalam negeri
dan eksport
Kota Denpasar sebagai
Kota Kreatif berbasis
Budaya unggulandan
eksport
kelahiran
Persentase penduduk ber-KTP
per satuan penduduk
Persentase penduduk Ber-KK
Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk
Persentase RT yang
melaksanakan PHBS
Persentase Masyarakat Miskin
yang mendapat Pelayanan
Kesehatan
Pertumbuhan ekonomi
Inflasi
PDRB atas dasar harga konstan
PDRB atas dasar harga berlaku
Jumlah RTM Miskin
Prevalensi gizi buruk
Tingkat produktivitas padi
Jumlah produksi padi
Jumlah produksi perikanan
budidaya :
- Ikan
- Benih Ikan
Nilai Investasi
Nilai Import dan Eksport
Jumlah Program Inovasi Kota
Denpasar
Persentase masyarakat yang
menguasai teknologi dalam
Pengelolaan produk kreatif
berbasis masayarakat
Omset dari penjualan produk
kreatif (kain endek dll)
100%
100%
28/1000 KH
95/100.000 KH
500/100.000 penduduk
78%
100%
7%
6%
6,926M (100%)
17,579M (100%)
1950 RTM
3,6%
65,04 Kw/Ha
28.585 ton
201,08 ton
1.150.000 ekor
1.903.602.211.575
4.578.424.394.280
3 Program Pelayanan
Inovasi
199 pengrajin
1.770.090.000
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat
agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintahan Kota Denpasar mencakup
penentuan kebijakan dan program. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan –
ketentuan yang telah disepakati pihak – pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
13
untuk dijadikan pedoman, pegangan atau penunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Sedangkan program adalah kumpulan kegiatan – kegiatan nyata, sistematis dan terpadu
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun penjelasan lebih
rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kebersihan dan keindahan Kota Denpasar
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
sarana
dan 1. Program
prasarana persampahan serta
peningkatan
kinerja
pengelolaan persampahan
mengembangkan sumber daya 2. Program perlindungan dan konservasi
manusia melalui pendidikan dan
pelatihan
sumber daya alam
3. Program
2. Meningkatkan
perans
serta
pengembangan
dan
pengelolaan pertamanan
masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan persampahan
3. Memperindah
dengan
wajah
kota
peningkatan
pemeliharaan
dan
penataan
taman kota
4. Meningkatkan
peranan
masyarakat dalam pengelolaan
kebersihan dan keindahan kota
2. Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
kecintaan 1. Program pengembangan budaya
masyarakat terhadap budaya
2. Reaktualisasi
nilai
–
nilai 3. Program pengembangan kekayaan
kearifan local sebagai salah satu
dasar
pengembangan
2. Program pengembangan nilai budaya
budaya
etika
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
14
pergaulan
sosial
untuk
memperkuat identitas Nasional
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
partisipasi 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
pendidikan masyarakat miskin 2. Program wajib belajar pendidikan
pada
jenjang
pendidikan
wajib
dasar
belajar
dasar sembilan tahun
sembilan 3. Program pendidikan menengah
tahun melalui jalur formal atau 4. Program pendidikan non formal
non formal termasuk melalui 5. Program meningkatkan mutu pendidik
upaya penarikan kembali siswa
putus
sekolah
jenjang
dan tenaga kependidikan
SD
termasuk SDLB, MI, paket A dan
jenjang SMP/MTs/paket B serta
lulusan SD termasuk SDLB, MI,
paket A yang tidak melanjutkan
kejenjang
pendidikan
SMP/MTs/paket B
2. Menurunkan secara signifikan
jumlah
penduduk
aksara
melalui
intensifikasi
yang
buta
tingkatan
perluasan
akses
dan kualitas penyelenggaraan
pendidikan
keaksaraan
fungsional
yang
didukung
dengan upaya penurunan angka
putus sekolah khususnya pada
kelas – kelas awal jenjang SD
termasuk SDLB dan MI atau
yang
sederajat
serta
mengembangkan budaya baca
untuk
menghindari
terjadinya
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
15
buta
aksara
kembali
dan
menciptakan masyarakat belajar
3. Meningkatkan
ketersediaan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan dalam jumlah dan
kualitas yang memadai untuk
dapat
melayani
pendidikan
kebutuhan
bagi
masyarakat
miskin
4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
KEBIJAKAN
1. Meningkatnya
PROGRAM
kualitas
hidup 1. Program pemberdayaan fakir miskin
bagi PMKS terhadap pelayanan
dan PMKS
sosial dasar, fasilitas pelayanan 2. Program pelayanan dan rehabilitasi
public
dan
jaminan
kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial
3. Program
2. Mengembangkan
dan
pembinaan
cacat dan trauma
menyelaraskan kebijakan untuk 4. Program
penanganan masalah – masalah
strategis
yang
3. Meningkatkan
pemberdayaan
kelembagaan kesejahteraan sosial
menyangkut 5. Program
masalah kesejahteraan social
penyandang
penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak
kualitas 6. Program Keluarga Berencana
pelayanan dan bantuan dasar
kesejahteraan sosial bagi PMKS
4. Meningkatkan
prakarsa
dan
peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat
usaha
dan
mampu,
orsos
dalam
atau
dunia
LSM
penyelenggaraan
pembangunan
kesejahteraan
social
terpadu
secara
dan
bekelanjutan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
16
5. Memperkuat
koordinasi
kelembagaan,
,
dan
jaringan
pengarusutamaan gender dan
anak
dalam
pelaksanaan,
evaluasi
perencanaan
pemantuan
dari
dan
berbagai
kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan di segala bidang
termasuk pemenuhan komitmen
–
komitmen
Internasional,
penyediaan data dan statistik
gender
serta
peningkatan
partisipasi masyarakat
6. Mengendalikan tingkat kelahiran
penduduk
melalui
memaksimalkan
upaya
akses
dan
kualitas pelayanan KB terutama
bagi keluarga miskin
5. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
KEBIJAKAN
1. Menuntaskan
PROGRAM
penanggulangan 1. Program penerapan prinsip – prinsip
penyalahgunaan
kewenangan
penerapan kepemerintahan yang baik
dalam bentuk praktek – praktek 2. Program peningkatan pengembangan
KKN
2. Meningkatkan
penyelenggaraan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
kualitas
administrasi 3. Program
masyarakat
penataan
peraturan
perundang – undangan
Negara
3. Meningkatkan
keuangan
pemberdayaan 4. Program
dalam
peningkatan
kualitas
pelayanan publik
penyelenggaraan pembangunan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
17
6. Terwujudnya sistem transportasi yang tertib
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
kelancaran 1. Program
pelayanan angkutan jalan secara
terpadu
jalan
prasarana
dan
fasilitas perhubungan
2. Program
2. Pemasangan fasilitas dan rambu
pembangunan
rehabilitasi
dan
pemeliharaan
prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan
jalan
3. Meningkatkan keselamatan lalu 3. Program pengendalian dan pengamanan
lintas jalan secara komprehensif
lalu lintas
dan terpadu dari berbagai aspek 4. Program
(pencegahan,
pembinaan
dan
peningkatan
kelayakan
pengoperasian kenaraan bermotor
penegakan hukum, penanganan
dampak kecelakaan dan daerah
rawan
kecelakaan,
sistem
informasi kecelakaan lalu lintas
dan kelayakan sarana serta ijin
pengemudi di jalan)
7. Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan
serta pencatatan sipil
KEBIJAKAN
1. Memantapkan
tertib
pelaksanaan
administrasi
PROGRAM
1. Program penataan administrasi
kependudukan
kependudukan dan catatan sipil
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
18
8. Meningkatnya derajat kesehatan
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
partisipasi 1. Program
masyarakat
dalam
pengembangan
masyarakat
kesehatan
masyarakat
pelayanan 2. Program
kesehatan masyarakat miskin
2. Meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
pemberantasan penyakit
pengetahuan 3. Program perbaikan gizi masyarakat
miskin
tentang 4. Program
pencegahan penyakit menular,
promosi
kesehatan
dan
pemberdayaan masyarakat
lingkungan sehat, kelangsungan 5. Program kebijakan dan manajemen
dan perkembangan anak, gizi
pembangunan kesehatan
keluarga, serta perilaku hidup
sehat
3. Mengutamakan penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat
miskin
seperti
TBC,
malaria,
rendahnya status gizi dan akses
kesehatan reproduksi
9. Terwujudnya pengembangan perekonomian
KEBIJAKAN
1. Mengembangkan
sebagai
PROGRAM
pariwisata 1. Program pengembangan pemasaran
percepatan
sebagai
lokomotif pembangunan
2. Meningkatkan
industri
dan
pembangunan
pariwisata
2. Program
destinasi
pariwisata
perdagangan 3. Program
terutama yang berskala mikro,
pengembangan
pengembangan
sistem
pendukung usaha bagi usaha mikro
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
19
kecil
pola
dan
menengah dengan
koperasi
ekonomi
atas
dasar 4. Program penciptaan iklim usaha kecil
kerakyatan
pemberdayaan
kecil menengah
serta
menengah yang kondusif
lembaga 5. Program
perkreditan desa
memperluas
jangkauan
distribusi produk didalam dan luar
negeri
10. Menurunnya Angka Kemiskinan
KEBIJAKAN
PROGRAM
1. Pemenuhan Hak atas Pangan
1. Program
2. Pemenuhan Hak atas Layanan
Kesehatan
dan Usaha
Ketahanan
Upaya
Kesehatan
Pangan
2. Program
3. Pemenuhan Hak atas Pekerjaan
Peningkatan
Masyarakat
3. Program perbaikan gizi masyarakat
4. Program pemberdayaan usaha skala
mikro
11. Meningkatnya kualitas mutu dan ketersediaan pangan untuk masyarakat
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
dalam 1. Program
kemampuan petani dan nelayan
serta
pelaku
pertanian
lembaga pendukungnya
2. Pengamanan ketahanan pangan
3. Meningkatkan
ketahanan
pangan
dan 2. Program
perikanan lain serta penguatan
peningkatan
peningkatan
produksi
pertanian atau perkebunan
3. Program
pengembangan
budidaya
perikanan
produktivitas,
produksi, daya saing dan nilai
tambah produk pertanian serta
perikanan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
20
12. Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, perdagangan
dalam negeri dan eksport
KEBIJAKAN
1. Mengembangkan
dan
menengah
diarahkan
untuk
kontribusi
PROGRAM
usaha
kecil 1. Program
(UKM)
yang
Penciptaan
signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi,
daya
saing;
sedangkan
pengembangan
Pengembangan
kewirausahaan
dan
keunggulan
kompetitif Usaha Kecil Menengah
peciptaan lapangan kerja, dan 3. Program
peningkatan
Usaha
Kecil Menengah yang kondusif
memberikan 2. Program
yang
Iklim
Peningkatan
Kualitas
Kelembagaan Koperasi
usaha mikro diarahkan untuk
memberikan kontribusi
dalam
peningkatan pendapatan pada
kelompok
masyarakat
berpendapatan rendah
2. Memperluas
kesempatan
basis
dan
berusaha
serta
menumbuhkan wirausaha baru
berkeunggulan
untuk
mendorong
pertumbuhan,
peningkatan
ekspor
dan
penciptaan lapangan kerja
3. Memperkuat
kelembagaan
dengan
menerapkan
prinsip
tata
prinsip-
kepemerintahan
yang baik (good governance)
dan
berwawasan
terutama
lingkungan
untuk
gender
memperbaiki
usaha
menyederhanakan
dan
prosedur
perijinan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
21
13. Mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis budaya
unggulan
KEBIJAKAN
PROGRAM
1. Meningkatkan daya tarik industri 1. Program peningkatan insan kreatif
di bidang ekonomi kreatif
2. Meningkatkan
wirausahawan
lokomotif
dan pola pikir kreatif
jumlah 2. Program
kreatif
industri
di
sebagai
bidang
ekonomi kreatif
menciptakan
industri
yang unggul dipasar dalam negeri
dan
luar
negeri
dengan
peran
dominan wirausahawan lokal
3. Meningkatkan
bermuatan
pengembangan
inovasi 3. Program pemanfaatan bahan baku
lokal
untuk
keunggulan
kompetitif
dalam negeri secara efektif bagi
industri di bidang ekonomi kreatif
4. Program
4. Menciptakan penghargaan HKI
(Hak Kekayaan Intelektual) dan
peningkatan
konsumsi
produk lokal dan pemasyarakatan
HKI
sosialisasi pentingnya HKI
5. Meningkatkan
apresiasi
terhadap budaya bangsa dan
kearifan local
6. Meningkatkan
penghargaan
kesadaran
dan
dunia
internasional terhadap produk
kreatif Indonesia dan daerah
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
22
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
23
3
AKUNTABILITAS
KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013
Pengukuran
kinerja
digunakan
untuk
menilai
keberhasilan
dan
kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Setiap akhir periode instansi melakukan
pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi
kinera. Hasil dari pengukuran kinerja tersebut akan dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Pengukuran kinerja dalam LAKIP Kota Denpasar Tahun 2013 ini didasarkan kepada
pengukuran dan evaluasi pelaksanaan atas Rencana Kinerja Tahun 2013 yang telah
ditetapkan sebelumnya dan merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015. Ringkasan Pengukuran
Kinerja Tahun 2013 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
B. EVALUASI KINERJA TAHUN 2013
Evaluasi kinerja merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan untuk mengetahui
sejauhmana suatu kegiatan/program terlaksana sesuai rencana dan menghasilkan output
dan outcome yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian evaluasi kinerja dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk mengevaluasi dan menilai tingkat pencapaian tujuan dan
sasaran pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota Denpasar
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
23
Tahun 2013. Evaluasi kinerja juga dapat memberikan gambaran tentang kendala/hambatan
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan/program dan cara mengatasinya, sehingga
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dapat lebih baik pada tahun berikutnya.
Pemerintah Daerah Kota Denpasar pada Tahun 2013 telah melaksanakan beberapa
program/kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Adapun hasil evaluasi
terhadap pencapaian sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada uraian di bawah ini :
Tujuan 1
Misi Penguatan Jati Diri Masyarakat Kota
Denpasar Berlandaskan Budaya Bali
Sasaran Strategis 1.1
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang
bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan
lokal
Indikator Kinerja
Persentase sampah
yang terangkut
Persentase Kawasan
Hijau
Jumlah Penghargaan/
Tropi Adipura,
Adiwiyata dan
Kalpataru
Persentase
pengelolaan sampah
swadaya
Target
REALISASI
Target
REALISASI
100%
Capaian 87,91%
87,91%
30%
Capaian 120%
36%
Target
1
REALISASI
0
Target
20%
REALISASI
7%
Capaian 0%
Capaian 35%
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan
kearifan lokal. Kegiatan pengangkutan sampah menghasilkan data berupa data kapasitas
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
24
sampah yang dapat diangkut oleh armada DKP dan total volume sampah Kota Denpasar
yang dibuang ke TPA Suwung.
Pada tahun 2013 perkiraan produksi sampah Kota
Denpasar dengan asumsi 1 orang menghasilkan sampah 4 liter per hari menjadi 1.217.494
m3 per tahun dengan jumlah penduduk 833.900 jiwa. Sampah Kota Denpasar yang
terangkut ke TPA yaitu 1.070.308 m3 per tahun atau mencapai 87,91% dari perkiraan
sampah Kota Denpasar. Adapun Indikator Kinerja yang kedua yaitu persentase kawasan
hijau dengan target tahun 2013 sebesar 30% dan realisasi sebesar 36% sehingga capaian
kinerjanya sebesar 120%. Indikator kinerja yang ketiga yaitu jumlah penghargaan/tropi
adipura, adiwiyata dan kalpataru dengan realisasi yang masih 0 dari target 1 penghargaan,
dimana adanya hambatan perubahan klasifikasi kota, dari kota sedang menjadi kota besar,
sehingga menambah indikator penilaian atau kriteria untuk mendapatkan perhargaan
adipura. Klasifikasi Kota Denpasar masih termasuk Kota sedang sedangkan penilainnya
sudah menggunakan kriteria kota besar, sehingga Kota Denpasar pada Tahun 2013 belum
mendapatkan penghargaan di bidang kebersihan lingkungan.
Indikator yang keempat yaitu persentase pengelolaan sampah swadaya masih
sebesar 7% sampah dan sudah di olah menjadi kompos dari target 20%, adapun kendala
dari indikator tersebut karena Bank Sampah masih kurang aktif dalam mengelola sampah
serta kemampuan dan kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam mengelola sampah
untuk didaur ulang sehingga bisa dimanfaatkan kembali. Upaya yang dilakukan kedepannya
untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah mengaktifkan dan memberikan reward
kepada Bank Sampah, mengkoordinasikan dengan Camat dan Lurah atau Kepala Desa
tentang pembentukan dan pengaktifan Bank Sampah.
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
25
Sasaran Strategis 1.2
Terwujudnya Pelestarian dan
Pengembangan Kekayaan Budaya
Pemerintah kota Denpasar terus
membangun partisipasi dan peran serta
masyarakat
dalam
memelihara
dan
melestarikan kekayaan budaya dengan
cara melibatkan kalangan generasi muda
untuk mencari bibit-bibit baru sejak dini
sehingga dapat meningkatkan kecintaan
masyarakat terhadap budaya khususnya
budaya Bali itu sendiri. indikator yang
digunakan
pelestarian
untuk
melihat
terwujudnya
pengembangan
kekayaan
budaya, yaitu dilihat dari Jumlah peran
serta
sekaa
budayawan
kesenian,
dalam
seniman
dan
pelestarian
dan
pengembangan kesenian Bali yang terlibat
dalam penyelenggaraan festival budaya
daerah. Terealisasi pada tahun 2013
sebanyak 137 sekaa dari target tahun
2013
sebanyak
100 sekaa kesenian
dengan capain kinerja sebesar 137%.
realisasi s/d tahun berjalan yaitu tahun
2013, ternyata jumlah sekaa kesenian
yang
terlibat
festival
daerah
dalam
penyelenggaran
sebanyak
534
sekaa
kesenian, sehingga telah melebihi target
renstra s/d tahun 2015 sebanyak 500
sekaa keseniaan dengan capaian kinerja
yang telah mencapai lebih dari 100%.
Indikator Kinerja
Terwujudnya
Pelestarian dan
pengembangan
kekayaan budaya
Target
100 sekaa
REALISASI
137 sekaa
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
Capaian 137%
26
Tujuan 2
Misi Membardayakan Masyarakat Kota Denpasar
berlandaskan kearifan Lokal melalui Budaya
Kreatif
Sasaran Strategis 2.1
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas
Pendidikan
Indikator Kinerja
Persentase penduduk
yang berusia > 15 tahun
melek huruf (buta aksara)
100%
Jumlah guru yang
memenuhi kualifikasi S1 /
D-IV
100%
98%
75%
Capaian
98%
Capaian
75%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- PAUD
Capaian 99%
- SD/MI/Paket A
Capaian 159,51%
- SMP/MTs/Paket B
Capaian 133,08%
- SMA/SMK/MA/Paket C
Capaian 115,63%
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A
Capaian 138,85%
- SMP/MTs/Paket B
Capaian 94,16%
- SMA/SMK/MA/Paket C
Capaian 78,17%
Angka Kelulusan
- SD/MI/Paket A
Capaian 100%
- SMP/MTs/Paket B
Capaian 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
Capaian 99,45%
27
Pendidikan
meru
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun
2013 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar
Tahun 2013 disusun sesuai amanat Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
sebagai komitmen dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun
2013disusun berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetepan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan sarana
pelaporan kinerja tahunan sebagai pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan atau
sasaran strategis Pemerintah Kota Denpasar untuk mewujudkan tujuan, visi dan misi
Pemerintah Kota Denpasar yang berisikan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerjadan dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Denpasar Tahun 2010-2015.
Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota
Denpasar tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat,
swasta dan aparat pemerintahan daerah baik dari dalam perumusan kebijakan,
implementasi maupun pengawasannya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bantuan serta kontribusi dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Lakip Pemkot 2013
i
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun 2013. Semoga laporan ini
bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen
perencanaan dan pelaksanaan program atau kegiatan yang akan datang serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan untuk menciptakan clean government
dan good governance.
Denpasar, 21 Maret 2013
WALIKOTA DENPASAR,
I.B RAI DHARMAWIJAYA MANTRA, SE, M.Si
Lakip Pemkot 2013
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................
i
Ringkasan Eksekutif ...............................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .................................................................................
1
B.
Kewenangan dan Struktur Organisasi ...............................................
2
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A.
RPJMD Kota Denpasar Tahun 2010-2015 ........................................
6
B.
Visi dan Misi .....................................................................................
7
C.
Tujuan dan Sasaran .........................................................................
7
D.
Indikator Kinerja Utama (IKU) ...........................................................
9
E.
Penetapan Kinerja Tahun 2013 .........................................................
11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 .......................................................
23
B.
Evaluasi Kinerja Tahun 2013 ............................................................
23
C.
Akuntabilitas Keuangan Tahun 2013 ................................................
43
BAB IV PENUTUP ....................................................................................
44
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang
stratregis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan
langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan
praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi (LAKIP) Kota Denpasar Tahun
2013 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang
ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin
dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan
dan sasaran.
Kinerja Pemerintah Kota Denpasar tahun 2013 diukur melalui pencapaian 13 (tiga
belas) sasaran dengan didukung oleh 44 (empat puluh empat) indikator.
Sebanyak 12
(sebelas) sasaran berpredikat sangat berhasil sedangkan yang berpredikat berhasil
sebanyak 1 (dua) sasaran.
Secara umum, beberapa capaian utama kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun
2013 adalah sebagai berikut :
SASARAN STRTEGIS
(1)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar
yang bersih, indah dan lestari
berdasarkan kearifan lokal
Terwujudnya pelestarian dan
pengembangan kekayaan budaya
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
(2)
TARGET
Persentase sampah yang
terangkut
Persentase Kawasan Hijau
Jumlah Penghargaan/ Tropi
Adipura, Adiwiyata dan
Kalpataru
persentase pengelolaan
sampah swadaya
Jumlan peran serta sekaa
kesenian, seniman dan
budayawan dalam
pelestarian dan
pengembangan kesenian
Bali yang terlibat dalam
100%
iii
(3)
30%
1
20%
100 sekaa kesenian
penyelenggaraan festival
budaya daerah
Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang
berusia > 15 tahun melek
huruf
Jumlah guru yang
memenuhi kualifikasi S1 / DIV
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
- PAUD
100%
100%
100%
- SD/MI/Paket A
100%
- SMP/MTs/Paket B
100%
- SMA/SMK/MA/Paket C
100%
Angka Partisipasi Murni
(APM)
- SD/MI/Paket A
100%
- SMP/MTs/Paket B
100%
- SMA/SMK/MA/Paket C
100%
Angka Kelulusan
Meningkatnya Kesejahteraan
Masyarakat
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (good
governance)
- SD/MI
100%
- SMP/MTs
100%
- SMA/SMK/MA
100%
Persentase per metode
perserta KB aktif
Realisasi penyelesaian
pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan
Persentase penanganan
Trapiking (persentase
Penjualan Orang)
Persentase pasangan usia
subur yang ikut KB aktif
Jumlah PMKS yang
tertangani
Jumlah lembaga sosial
kemasyarakatan (PSM,
Karang taruna dan Orsos)
yang melaksanakan usaha
kesejahteraan sosial
Hasil audit BPK
Skor Indek Kepuasan
Masyarakat (IKM) unit
pelayanan
Skor Lakip Kota Denpasar
iv
100%
35 kasus
100%
65%
535 orang
15 orsos
WTP
81, 26
65
Terwujudnya sistem transportasi
yang tertib
Meningkatnya kualitas administrasi
dan pelayanan kependudukan serta
pencatatan sipil
Meningkatnya derajat kesehatan
Terwujudnya pengembangan
perekonomian di Kota Denpasar
Menurunnya Angka Kemiskinan
Meningkatnya Kualitas mutu dan
Ketersediaan Pangan untuk
Masyarakat
Meningkatnya daya saing industri,
iklim investasi, Perdagangan dalam
negeri dan eksport
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif
berbasis Budaya unggulandan
eksport
Persentase penurunan
pelanggaran lalu lintas
Angka kecelakaan
Persentase bayi berakta
kelahiran
Persentase penduduk berKTP per satuan penduduk
Persentase penduduk BerKK
Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk
Persentase RT yang
melaksanakan PHBS
Persentase Masyarakat
Miskin yang mendapat
Pelayanan Kesehatan
Pertumbuhan ekonomi
Inflasi
PDRB atas dasar harga
konstan
PDRB atas dasar harga
berlaku
Jumlah RTM Miskin
Prevalensi gizi buruk
Tingkat produktivitas padi
35%
0 kasus
100%
100%
100%
28/1000 KH
95/100.000 KH
500/100.000 penduduk
78%
100%
7%
6%
6,926M (100%)
17,579M (100%)
1950 RTM
3,6%
65,04 Kw/Ha
Jumlah produksi padi
Jumlah produksi perikanan
budidaya :
- Ikan
- Benih Ikan
Nilai Investasi
201,08 ton
1.150.000 ekor
1.903.602.211.575
Nilai Import dan Eksport
4.578.424.394.280
Jumlah Program Inovasi
Kota Denpasar
3 Program Pelayanan
Inovasi
Persentase masyarakat
yang menguasai teknologi
dalam Pengelolaan produk
kreatif berbasis masayarakat
Omset dari penjualan produk
kreatif (kain endek dll)
v
28.585 ton
199 pengrajin
1.770.090.000
Masih ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya belum sesuai dengan yang
diharapkan sehingga perlu perhatian pada tahun – tahun berikutnya. Adapun indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persentase pengelolaan sampah swadaya
Tahun 2013 ditargetkan persentase pengelolaan sampah swadaya sebesar 20%, namun
realisasinya sebesar 7% karena Bank Sampah masih kurang aktif dalam mengelola
sampah serta kemampuan dan kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam
mengelola sampah untuk didaur ulang sehingga bisa dimanfaatkan kembali. Upaya yang
dilakukan kedepannya untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah mengaktifkan dan
memberikan reward kepada Bank Sampah, mengkoordinasikan dengan Camat dan
Lurah atau Kepala Desa tentang pembentukan dan pengaktifan Bank Sampah,
pengelolaan sampah yang semula sekedar mengumpulkan, mengangkut dan membuang
sampah ke TPA berganti menjadi pengelolaan sampah dengan menerapkan prinsip 4R
(Reduce, Reuse, Recycle, Recover) untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah
yang berhasil guna dan berdaya guna sehat aman dan ramah lingkungan serta perlunya
kesadaran dan komitmen dari berbagai pihak yaitu Pemerintah, Swasta, Institusi
Pendidikan, media dan masyarakat itu sendiri.
2. Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan kalpataru
Pada tahun 2013 belum memperoleh penghargaan Adipura hal ini disebabkan
karena adanya hambatan perubahan klasifikasi kota, dari kota sedang menjadi
kota besar, sehingga menambah indikator penilaian atau kriteria untuk
mendapatkan perhargaan adipura. Klasifikasi Kota Denpasar masih termasuk
Kota sedang sedangkan penilaiannya sudah menggunakan kriteria kota besar,
sehingga Kota Denpasar pada Tahun 2013 belum mendapatkan penghargaan di
bidang kebersihan lingkungan
vi
3. Skor LAKIP Kota Denpasar
Tahun 2013 ditargetkan mendapat skor LAKIP Tahun 2012 sebesar 65%, namun dalam
realisasinya skor LAKIP Kota Denpasar sebesar 47% karena LAKIP Kota Denpasar
pencapaian kinerja baru hanya sebatas pada kinerja kegiatan serta dokumen Renstra,
RKT dan PK SKPD yang diuji petik masih ada sasaran yang indikator kinerjanya belum
berorientasi pada hasil (outcome). Upaya yang dilakukan kedepannya untuk menyikapi
permasalahan tersebut adalah merevisi sasaran – sasaran strategis menjadi sasaran
strategis yang berorientasi hasil (outcome) dan merevisi indikator kinerja menjadi
indikator kinerja yang relevan dan terukur sehingga menghasilkan informasi kinerja yang
berorientasi hasil (outcome).
4. Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Tahun 2013 ditargetkan Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk sebesar
500/100.000 penduduk, namun realisasinya sebesar 249,9/100.000 penduduk karena
kepadatan, perilaku dan migrasi penduduk serta ,asih kurangnya peran serta masyarakat
dalam pemberantasan sarang nyamuk serta sanitasi lingkungan yang kurang memadai
dan tingkat kepadatan populasi nyamuk DBD yang masih tinggi. Upaya yang dilakukan
kedepannya untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah penemuan secara dini dan
pengobatan yang akurat sehingga tidak terjadi over diagnosis, fogging sebelum musim
penularan maupun fokus, pemberantasan sarang nyamuk (PNS) melalui 3M plus
(menguras, menutup, mengubur plus menabur larvasida dan meningkatkan kegiatan
penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat.
5. Angka Kematian Ibu (AKI)
Tahun 2013 ditargetkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 95/100.000 KH, namun
realisasinya 21,8/100.000 KH karena tahun 2013 di Kota Denpasar terjadi 4 kematian ibu
yang terdiri dari 1 kematian ibu hamil dan 3 orang ibu bersalin. Seluruh ibu hamil
meninggal di fasilitas kesehatan (Rumah Sakit), 75% kematian ibu di Kota Denpasar
terjadi akibat penyakit non Obstertri seperti jantung, lupus, leukemia, dan penyakit
penyerta lainnya yang memperberat suatu kehamilan. Upaya yang dilakukan kedepannya
vii
untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah selain melibatkan lintas sektor dan lintas
program agar ikut bersama-sama memantau ibu hamil, melahirkan dan masa setelah
melahirkan dengan gerakan sayang ibu.
viii
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Demi menggerakan segenap potensi
pembangunan
yang
penyelenggaraan
ada
di
daerah,
otonomi
daerah
atau
kegagalan
PENDAHULUAN
terukur.
Nomor
itu,
diperlukan
dalam
telah
ditetapkan. Sejalan dengan hal tersebut,
maka
karena
organisasi
mencapai tujuan dan misi yang
hendaknya dilakukan secara terencana dan
Oleh
misi
telah
ditetapkan
28
Undang-undang
Tahun
1999
tentang
perencanaan pembangunan daerah sebagai
Penyelenggaraan
proses untuk menentukan tindakan masa
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme maka
depan yang tepat dan berkelanjutan.
diterbitkan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun
Dalam perencanaan pembangunan
Negara
yang
bersih,
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
daerah, Pemerintah Kota Denpasar tidak
Pemerintah.
hanya mempertimbangkan visi dan misi
setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon
daerah, melainkan kondisitasnya dengan
II) diminta untuk menyampaikan LAKIP
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada
kepada Presiden.
lingkup pemerintahan Bali dan Nasional.
Penyelenggaraan
Laporan
akuntabilitas
Kinerja
dan
Pemerintah
pembangunan dapat berlangsung secara
perwujudan
bedaya guna, berhasil guna, bersih dan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
kolusi,
kebijakan serta sebagai alat penilai kinerja
dan
pemerintah
Berdasarkan Inpres tersebut,
nepotisme
(KKN)
dengan
dibuat
dalam
rangka
pertanggungjawaban
melakukan pengembangan dan penerapan
dan
sistem pertanggungjawaban yang tepat,
governance. Dengan demikian, Pemerintah
jelas,
Kota
dan
terukur
legitimate,
sehingga
alat
pendorong
denpasar
terwujudnya
menyusun
good
Laporan
terwujud suatu tata pemerintahan yang baik
Akuntabilitas
dan akuntabel.
Denpasar Tahun 2013 sebagai bentuk
Akuntabilitas didefinisikan sebagai
suatu
perwujudan
kewajiban
mempertanggungjawabkan
untuk
laporan
kinerja
kemajuan
Pemerintah
Kota
penyelenggaraan
Pemerintah Kota Denpasar.
keberhasilan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
1
B. KEWENANGAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Kewenangan
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, Pemerintahan Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerinthan yang menjadi urusan Pemerintah. Dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah tersebut,
Pemerintah Daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan
pilihan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota.
Urusan
pemerintahan
yang
wajib
diselenggarakan
oleh
Pemerintahan Kota Denpasar yang terkait dengan pelayanan dasar/basic service bagi
masyarakat, meliputi :
a. Pendidikan
b. Kesehatan
PENDAHULUAN
c. Lingkungan Hidup
d. Pekerjaan Umum
e. Penataan Ruang
f.
Perencanaan Pembangunan
g. Perumahan
h. Kepemudaan dan Olahraga
i.
Penanaman Modal
j.
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
k. Kependudukan dan Catatan Sipil
l.
Ketenagakerjaan
m. Ketahanan Pangan
n. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
o. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
p. Perhubungan
q. Komunikasi dan Informatika
r.
Pertahanan
s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
t.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
2
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
u. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
v. Sosial
w. Kebudayaan
x. Statistik
y. Kearsipan
z. Perpustakaan
Sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan
yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah Kota Denpasar, meliputi :
a. Kelautan dan Perikanan
PENDAHULUAN
b. Pertanian
c. Pariwisata
d. Industri
e. Perdagangan
STRUKTUR ORGANISASI
Untuk penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Walikota dibantu oleh perangkat daerah
agar dapat menyelenggarakan seluruh urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
yang pembentukannya berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah. Organisasi perangkat daerah Kota Denpasar, terdiri
dari :
A. Sekretariat Daerah yang terdiri dari tiga Asisten :
a. Asisten Administrasi Pemerintahan :
-
Bagian Pemerintahan
-
Bagian Hukum
-
Bagian Organisasi
-
Bagian Humas & Protokol
b. Asisten Administrasi Pembangunan :
-
Bagian Perekonomian
-
Bagian Program Pembangunan
-
Bagian Kesejahteraan Rakyat
-
Bagian Kerjasama
c. Asisten Administrasi Umum :
-
Bagian Keuangan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
3
-
Bagian Umum
-
Bagian Pengelolaan Aset Daerah
B. Sekretariat DPRD
C. Dinas Daerah ( 16 dinas )
1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Pekerjaan Umum
4. Dinas Tata Ruang dan Perumahan
5. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
7. Dinas Perhubungan
8. Dinas Komunikasi dan Informatika
PENDAHULUAN
9. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
10. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
11. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
12. Dinas Kebudayaan
13. Dinas Pariwisata
14. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
15. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
16. Dinas Pendapatan
D. Lembaga Teknis Daerah ( 12 lemtek )
1. Inspektorat
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3. Badan Kepegawaian Daerah
4. Badan Lingkungan Hidup
5. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
6. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
7. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
9. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
10. Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
11. Satuan Polisi Pamong Praja
12. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal
E. Kecamatan (4 kecamatan)
F. Kelurahan (16 kelurahan)
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
4
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kota Denpasar Tahun 2013 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja. Namun demikian, agar
LAKIP ini dapat lebih menjelaskan kinerja Pemerintah Kota Denpasar, maka sistematika
penyajian disajikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, kondisi Kota Denpasar,
PENDAHULUAN
kewenangan dan struktur organisasi serta sistematika penyajian.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kerja
Menjelaskan gambaran singkat mengenai Rencana Pembangungan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 - 2015, Indikator
Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar serta
Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2013.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan uraian pengukuran kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun
2013, evaluasi kinerja dan akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Denpasar
serta penghargaan – penghargaan yang diraih selama Tahun 2013.
Bab IV Penutup
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2013 dan menguraikan rekomendasi yang
diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
5
2
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
RPJMD KOTA DENPASAR TAHUN 2010 -2015
Perencanaan adalah suatu proses
yang disajikan dalam pelaporan (LAKIP)
untuk menentukan tindakan masa depan
didasarkan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
Maka
memperhitungkan
menyusun
sumber
daya
yang
dari
proses
Pemerintah
perencanaan.
Kota
perencanaan
Denpasar
ditetapkan
tersedia. Ditetapkannya Undang – undang
dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana
Perencanaan
Nasional,
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dimana dalam undang – undang tersebut
(RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 –
menetapkan bahwa Sistem Perencanaan
2015.
Pembangunan
Pembangunan
kesatuan
Nasional
tata
pembangunan
cara
untuk
adalah
Rencana Pembangunan Jangka
satu
perencanaan
menghasilkan
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Kota
Denpasar Tahun 2010 – 2015 merupakan
dalam
dokumen perencanaan strategis yang
jangka panjang, jangka menengah, dan
disusun dan dirumuskan setiap 5 tahun
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
yang merupakan perencanaan jangka
penyelenggara negara dan masyarakat di
menengah yang menggambarkan visi,
tingkat pusat dan daerah.
misi,
rencana-rencana
pembangunan
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja
tujuan,
sasaran,
program
dan
kegiatan daerah.
Instansi Pemerintah (SAKIP) berkaitan
erat dengan perencanaan, dimana data
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
6
VISI DAN MISI
Visi merupakan wawasan dan cara pandang (vision du mont), baik mengenai ruang,
waktu, maupun tindakan untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan menjadi kenyataan. Visi
Kota Denpasar dengan mempertimbangkan berbagai bidang pembangunan dan dampak
yang ditimbulkan. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar adalah
“DENPASAR KREATIF BERWAWASAN
BUDAYA
DALAM KESEIMBANGAN MENUJU
KEHARMONISAN”
Visi tersebut selanjutnya dijabarkan secara kongkrit untuk mendukung terwujudnya
pembangunan di Kota Denpasar 2010 – 2015 adalah sebagai berikut :
1. Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali
2. Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui
Budaya Kreatif.
3. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui Penegakan
Supremasi Hukum (law enforcement)
4. Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare society)
5. Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat
melalui sistem Ekonomi Kerakyatan
TUJUAN DAN SASARAN
Pemerintah Kota Denpasar menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai
implementasi dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Tujuan dan sasaran pembangunan ini
merupakan kumpulan upaya untuk mewujudkan citra kota sebagai bandar madani yang
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
7
didalamnya masyarakat hidup sejahtera, religius dan berkomitmen lingkungan. Sasaran
yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015 sebanyak
36 sasaran. Adapun tujuan dari misi – misi Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Misi Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali,
bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama
b. Melestarikan dan mengembangkan budaya
c. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
d. Meningkatkan sportivitas dan kesegarana jasmani
e. Menata ruang kota yang nyaman dan terkendali
f.
Mengelola sumber daya alam dan melestarikan fungsi lingkungan hidup
g. Meningkatkan kebersihan dan keindahan kota
2. Misi Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal
melalui Budaya Kreatif , bertujuan untuk :
a. Meningkatkan partisipasi mayarakat dalam pembangunan kota
b. Memberdayakan masyarakat kota dan institusi local
c. Meningkatkan rasa saling percaya dan mengharmoniskan antar kelompok
mayarakat, merukunkan umat Bergama dan melindungi masyarakat
3. Misi Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui Penegakan
Supremasi Hukum (law enforcement), bertujuan untuk :
a. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa
b. Menicptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat
c. Meningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah
4. Misi Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare
society), bertujuan untuk :
a. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan
b. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kesehatan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
8
c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan social
d. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan serta perlindungan anak
e. Menanggulangi kemiskinan
f.
Mengatur pos dan telekomunikasi
g. Meningkatkan pelayanan kependudukan dan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera serta pemuda dan olah raga
h. Mencegah dan menanggulangi bencana
5. Misi Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat
melalui sistem Ekonomi Kerakyatan bertujuan untuk :
a. Mengembangkan Denpasar sebagai Kota Kreatif yang berbasis Budaya
Unggulan
b.
Meningkatkan sarana dan prasarana (infrastruktur) dasar peremonomian
c. Meningkatan dan mengembangkan sarana dan sarana sistem perhubungan
d. Mengembangkan perumahan murah dan layak huni
e. Memberdayakan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah
f.
Merevitalisasi pertanian agar tetap berfungsi sebagai paru-paru kota
g. Mengelola peternakan, perikanan dan kelautan secara efektif dan efisien
h. Mengembangkan pariwisata berwawasan budaya unggul
i.
Meningkatkan daya saing industry, iklim investasi, perdagangan dalam negeri
dan eksport
j.
Meningkatkan perbaikan iklim ketenaga kerjaan dan perluasan jangkauam
transmigrasi
INDIKATOR KINERJA UTAMA IKU)
Penyusunan
Indikator
Kinerja
Utama (Key Performance Indicators) atau
disebut juga sebagai Indikator Kinerja
Kunci
sebagai
bagian
yang
tidak
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
9
terpisahkan
dari
Sistem
Akuntabilitas
instansi pemerintah wajib menetapkan
(SAKIP)
indikator kinerja utama di lingkungan
merupakan upaya membangun sistem
masing – masing dan Pasal 4 (3)
manajemen
disebutkan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
pemerintahan
yang
antara
lain
transparan, partisipasif, akuntabel dan
Gubernur/Bupati/Walikota
berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan
menetapkan indikator kinerja utama untuk
kesejahteraan
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan
masyarakat,
kualitas
pelayanan publik dan daya saing daerah.
Hal
ini
sejalan
dengan
Satuan
Kerja
(SKPD)
serta
pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahun 1999
bawahnya.
tentang
tersebut,
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
wajib
Pemerintahan
Unit
Kerja
Berkenaan
maka
Daerah
Mandiri
dengan
ditetapkan
di
hal
Peraturan
Pemerintah yang menyatakan bahwa asas
Walikota Denpasar Nomor 19 Tahun 2012
– asas umum penyelenggaraan Negara
tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di
meliputi kepastian hukum, asas tertib
Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar,
penyelenggaraan
dimana
Negara,
asa
Indikator
Kinerja
mempunyai
asas proporsionalitas dan profesionalitas
disamping sebagai dokumen tolak ukur
serta
kinerja utama, juga untuk menunjukkan
Peraturan
Berdasarkan
Menteri
Pendayagunaan
target
–
target
yang
sangat
ini
kepentingan umum, asas keterbukaan,
akuntabilitas.
manfaat
Utama
harus
penting,
dicapai
Nomor
berdasarkan tolak ukur indikator kinerja
PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
yang telah ditetapkan. Ringkasan Indikator
Umum
Kinerja
Aparatur
Negara
Penyusunan
Utama
di
Indikator
Lingkungan
Kinerja
Instansi
Pemerintahan dalam Pasal 3 antara lain
disebutkan
disebutkan
bahwa
Utama
(IKU)
di
Lingkungan
Pemerintah Kota Denpasar selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 1.
setiap
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
10
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Penetapan
Kinerja
pada
dasarnya
adalah
pernyataan
komitmen
yang
mempresentasekan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan
khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi,
dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur,
dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar dilakukan pada awal tahun anggaran
setelah penetapan APBD 2013. Penetapan kinerja tersebut mencakup penetapan indikator
kinerja dan target kinerja berdasarkan sasaran strategis yang akan dilaksanakan pada tahun
tersebut. Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2013 disusun dengan
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Denpasar Tahun 2013.
Adapun Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kota Denpasar sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kota Denpasar
SASARAN STRTEGIS
(1)
Terciptanya kawasan Kota
Denpasar yang bersih,
indah dan lestari
berdasarkan kearifan lokal
Terwujudnya pelestarian
dan pengembangan
kekayaan budaya
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(2)
Persentase sampah yang
terangkut
Persentase Kawasan Hijau
Jumlah Penghargaan/ Tropi
Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
persentase pengelolaan sampah
swadaya
Jumlan peran serta sekaa
kesenian, seniman dan
budayawan dalam pelestarian
dan pengembangan kesenian
Bali yang terlibat dalam
TARGET
(3)
100%
30%
1
20%
100 sekaa kesenian
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
11
Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Pendidikan
penyelenggaraan festival budaya
daerah
Persentase penduduk yang
berusia > 15 tahun melek huruf
(buta aksara)
Jumlah guru yang memenuhi
kualifikasi S1 / D-IV
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- PAUD
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Kelulusan
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/SMK/MA
Meningkatnya
Kesejahteraan Masyarakat
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik
(good governance)
Terwujudnya sistem
transportasi yang tertib
Meningkatnya kualitas
Persentase per metode perserta
KB aktif
Realisasi penyelesaian
pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan
Persentase penanganan
Trapiking (persentase Penjualan
Orang)
Persentase pasangan usia subur
yang ikut KB aktif
Jumlah PMKS yang tertangani
Jumlah lembaga sosial
kemasyarakatan (PSM, Karang
taruna dan Orsos) yang
melaksanakan usaha
kesejahteraan sosial
Hasil audit BPK
Skor Indek Kepuasan
Masyarakat (IKM) unit pelayanan
Skor Lakip Kota Denpasar
Persentase Penurunan
Pelanggaran lalu lintas
Angka Kecelakaan
Persentase bayi berakta
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
35 kasus
100%
65%
535 orang
15 orsos
WTP
81, 26
65
35%
0
100%
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
12
administrasi dan pelayanan
kependudukan serta
pencatatan sipil
Meningkatnya derajat
kesehatan
Terwujudnya
pengembangan
perekonomian di Kota
Denpasar
Menurunnya Angka
Kemiskinan
Meningkatnya Kualitas
mutu dan Ketersediaan
Pangan untuk Masyarakat
Meningkatnya daya saing
industri, iklim investasi,
Perdagangan dalam negeri
dan eksport
Kota Denpasar sebagai
Kota Kreatif berbasis
Budaya unggulandan
eksport
kelahiran
Persentase penduduk ber-KTP
per satuan penduduk
Persentase penduduk Ber-KK
Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk
Persentase RT yang
melaksanakan PHBS
Persentase Masyarakat Miskin
yang mendapat Pelayanan
Kesehatan
Pertumbuhan ekonomi
Inflasi
PDRB atas dasar harga konstan
PDRB atas dasar harga berlaku
Jumlah RTM Miskin
Prevalensi gizi buruk
Tingkat produktivitas padi
Jumlah produksi padi
Jumlah produksi perikanan
budidaya :
- Ikan
- Benih Ikan
Nilai Investasi
Nilai Import dan Eksport
Jumlah Program Inovasi Kota
Denpasar
Persentase masyarakat yang
menguasai teknologi dalam
Pengelolaan produk kreatif
berbasis masayarakat
Omset dari penjualan produk
kreatif (kain endek dll)
100%
100%
28/1000 KH
95/100.000 KH
500/100.000 penduduk
78%
100%
7%
6%
6,926M (100%)
17,579M (100%)
1950 RTM
3,6%
65,04 Kw/Ha
28.585 ton
201,08 ton
1.150.000 ekor
1.903.602.211.575
4.578.424.394.280
3 Program Pelayanan
Inovasi
199 pengrajin
1.770.090.000
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat
agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintahan Kota Denpasar mencakup
penentuan kebijakan dan program. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan –
ketentuan yang telah disepakati pihak – pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
13
untuk dijadikan pedoman, pegangan atau penunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Sedangkan program adalah kumpulan kegiatan – kegiatan nyata, sistematis dan terpadu
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun penjelasan lebih
rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kebersihan dan keindahan Kota Denpasar
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
sarana
dan 1. Program
prasarana persampahan serta
peningkatan
kinerja
pengelolaan persampahan
mengembangkan sumber daya 2. Program perlindungan dan konservasi
manusia melalui pendidikan dan
pelatihan
sumber daya alam
3. Program
2. Meningkatkan
perans
serta
pengembangan
dan
pengelolaan pertamanan
masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan persampahan
3. Memperindah
dengan
wajah
kota
peningkatan
pemeliharaan
dan
penataan
taman kota
4. Meningkatkan
peranan
masyarakat dalam pengelolaan
kebersihan dan keindahan kota
2. Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
kecintaan 1. Program pengembangan budaya
masyarakat terhadap budaya
2. Reaktualisasi
nilai
–
nilai 3. Program pengembangan kekayaan
kearifan local sebagai salah satu
dasar
pengembangan
2. Program pengembangan nilai budaya
budaya
etika
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
14
pergaulan
sosial
untuk
memperkuat identitas Nasional
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
partisipasi 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
pendidikan masyarakat miskin 2. Program wajib belajar pendidikan
pada
jenjang
pendidikan
wajib
dasar
belajar
dasar sembilan tahun
sembilan 3. Program pendidikan menengah
tahun melalui jalur formal atau 4. Program pendidikan non formal
non formal termasuk melalui 5. Program meningkatkan mutu pendidik
upaya penarikan kembali siswa
putus
sekolah
jenjang
dan tenaga kependidikan
SD
termasuk SDLB, MI, paket A dan
jenjang SMP/MTs/paket B serta
lulusan SD termasuk SDLB, MI,
paket A yang tidak melanjutkan
kejenjang
pendidikan
SMP/MTs/paket B
2. Menurunkan secara signifikan
jumlah
penduduk
aksara
melalui
intensifikasi
yang
buta
tingkatan
perluasan
akses
dan kualitas penyelenggaraan
pendidikan
keaksaraan
fungsional
yang
didukung
dengan upaya penurunan angka
putus sekolah khususnya pada
kelas – kelas awal jenjang SD
termasuk SDLB dan MI atau
yang
sederajat
serta
mengembangkan budaya baca
untuk
menghindari
terjadinya
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
15
buta
aksara
kembali
dan
menciptakan masyarakat belajar
3. Meningkatkan
ketersediaan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan dalam jumlah dan
kualitas yang memadai untuk
dapat
melayani
pendidikan
kebutuhan
bagi
masyarakat
miskin
4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
KEBIJAKAN
1. Meningkatnya
PROGRAM
kualitas
hidup 1. Program pemberdayaan fakir miskin
bagi PMKS terhadap pelayanan
dan PMKS
sosial dasar, fasilitas pelayanan 2. Program pelayanan dan rehabilitasi
public
dan
jaminan
kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial
3. Program
2. Mengembangkan
dan
pembinaan
cacat dan trauma
menyelaraskan kebijakan untuk 4. Program
penanganan masalah – masalah
strategis
yang
3. Meningkatkan
pemberdayaan
kelembagaan kesejahteraan sosial
menyangkut 5. Program
masalah kesejahteraan social
penyandang
penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak
kualitas 6. Program Keluarga Berencana
pelayanan dan bantuan dasar
kesejahteraan sosial bagi PMKS
4. Meningkatkan
prakarsa
dan
peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat
usaha
dan
mampu,
orsos
dalam
atau
dunia
LSM
penyelenggaraan
pembangunan
kesejahteraan
social
terpadu
secara
dan
bekelanjutan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
16
5. Memperkuat
koordinasi
kelembagaan,
,
dan
jaringan
pengarusutamaan gender dan
anak
dalam
pelaksanaan,
evaluasi
perencanaan
pemantuan
dari
dan
berbagai
kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan di segala bidang
termasuk pemenuhan komitmen
–
komitmen
Internasional,
penyediaan data dan statistik
gender
serta
peningkatan
partisipasi masyarakat
6. Mengendalikan tingkat kelahiran
penduduk
melalui
memaksimalkan
upaya
akses
dan
kualitas pelayanan KB terutama
bagi keluarga miskin
5. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
KEBIJAKAN
1. Menuntaskan
PROGRAM
penanggulangan 1. Program penerapan prinsip – prinsip
penyalahgunaan
kewenangan
penerapan kepemerintahan yang baik
dalam bentuk praktek – praktek 2. Program peningkatan pengembangan
KKN
2. Meningkatkan
penyelenggaraan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
kualitas
administrasi 3. Program
masyarakat
penataan
peraturan
perundang – undangan
Negara
3. Meningkatkan
keuangan
pemberdayaan 4. Program
dalam
peningkatan
kualitas
pelayanan publik
penyelenggaraan pembangunan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
17
6. Terwujudnya sistem transportasi yang tertib
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
kelancaran 1. Program
pelayanan angkutan jalan secara
terpadu
jalan
prasarana
dan
fasilitas perhubungan
2. Program
2. Pemasangan fasilitas dan rambu
pembangunan
rehabilitasi
dan
pemeliharaan
prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan
jalan
3. Meningkatkan keselamatan lalu 3. Program pengendalian dan pengamanan
lintas jalan secara komprehensif
lalu lintas
dan terpadu dari berbagai aspek 4. Program
(pencegahan,
pembinaan
dan
peningkatan
kelayakan
pengoperasian kenaraan bermotor
penegakan hukum, penanganan
dampak kecelakaan dan daerah
rawan
kecelakaan,
sistem
informasi kecelakaan lalu lintas
dan kelayakan sarana serta ijin
pengemudi di jalan)
7. Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan
serta pencatatan sipil
KEBIJAKAN
1. Memantapkan
tertib
pelaksanaan
administrasi
PROGRAM
1. Program penataan administrasi
kependudukan
kependudukan dan catatan sipil
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
18
8. Meningkatnya derajat kesehatan
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
partisipasi 1. Program
masyarakat
dalam
pengembangan
masyarakat
kesehatan
masyarakat
pelayanan 2. Program
kesehatan masyarakat miskin
2. Meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
pemberantasan penyakit
pengetahuan 3. Program perbaikan gizi masyarakat
miskin
tentang 4. Program
pencegahan penyakit menular,
promosi
kesehatan
dan
pemberdayaan masyarakat
lingkungan sehat, kelangsungan 5. Program kebijakan dan manajemen
dan perkembangan anak, gizi
pembangunan kesehatan
keluarga, serta perilaku hidup
sehat
3. Mengutamakan penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat
miskin
seperti
TBC,
malaria,
rendahnya status gizi dan akses
kesehatan reproduksi
9. Terwujudnya pengembangan perekonomian
KEBIJAKAN
1. Mengembangkan
sebagai
PROGRAM
pariwisata 1. Program pengembangan pemasaran
percepatan
sebagai
lokomotif pembangunan
2. Meningkatkan
industri
dan
pembangunan
pariwisata
2. Program
destinasi
pariwisata
perdagangan 3. Program
terutama yang berskala mikro,
pengembangan
pengembangan
sistem
pendukung usaha bagi usaha mikro
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
19
kecil
pola
dan
menengah dengan
koperasi
ekonomi
atas
dasar 4. Program penciptaan iklim usaha kecil
kerakyatan
pemberdayaan
kecil menengah
serta
menengah yang kondusif
lembaga 5. Program
perkreditan desa
memperluas
jangkauan
distribusi produk didalam dan luar
negeri
10. Menurunnya Angka Kemiskinan
KEBIJAKAN
PROGRAM
1. Pemenuhan Hak atas Pangan
1. Program
2. Pemenuhan Hak atas Layanan
Kesehatan
dan Usaha
Ketahanan
Upaya
Kesehatan
Pangan
2. Program
3. Pemenuhan Hak atas Pekerjaan
Peningkatan
Masyarakat
3. Program perbaikan gizi masyarakat
4. Program pemberdayaan usaha skala
mikro
11. Meningkatnya kualitas mutu dan ketersediaan pangan untuk masyarakat
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
PROGRAM
dalam 1. Program
kemampuan petani dan nelayan
serta
pelaku
pertanian
lembaga pendukungnya
2. Pengamanan ketahanan pangan
3. Meningkatkan
ketahanan
pangan
dan 2. Program
perikanan lain serta penguatan
peningkatan
peningkatan
produksi
pertanian atau perkebunan
3. Program
pengembangan
budidaya
perikanan
produktivitas,
produksi, daya saing dan nilai
tambah produk pertanian serta
perikanan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
20
12. Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, perdagangan
dalam negeri dan eksport
KEBIJAKAN
1. Mengembangkan
dan
menengah
diarahkan
untuk
kontribusi
PROGRAM
usaha
kecil 1. Program
(UKM)
yang
Penciptaan
signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi,
daya
saing;
sedangkan
pengembangan
Pengembangan
kewirausahaan
dan
keunggulan
kompetitif Usaha Kecil Menengah
peciptaan lapangan kerja, dan 3. Program
peningkatan
Usaha
Kecil Menengah yang kondusif
memberikan 2. Program
yang
Iklim
Peningkatan
Kualitas
Kelembagaan Koperasi
usaha mikro diarahkan untuk
memberikan kontribusi
dalam
peningkatan pendapatan pada
kelompok
masyarakat
berpendapatan rendah
2. Memperluas
kesempatan
basis
dan
berusaha
serta
menumbuhkan wirausaha baru
berkeunggulan
untuk
mendorong
pertumbuhan,
peningkatan
ekspor
dan
penciptaan lapangan kerja
3. Memperkuat
kelembagaan
dengan
menerapkan
prinsip
tata
prinsip-
kepemerintahan
yang baik (good governance)
dan
berwawasan
terutama
lingkungan
untuk
gender
memperbaiki
usaha
menyederhanakan
dan
prosedur
perijinan
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
21
13. Mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis budaya
unggulan
KEBIJAKAN
PROGRAM
1. Meningkatkan daya tarik industri 1. Program peningkatan insan kreatif
di bidang ekonomi kreatif
2. Meningkatkan
wirausahawan
lokomotif
dan pola pikir kreatif
jumlah 2. Program
kreatif
industri
di
sebagai
bidang
ekonomi kreatif
menciptakan
industri
yang unggul dipasar dalam negeri
dan
luar
negeri
dengan
peran
dominan wirausahawan lokal
3. Meningkatkan
bermuatan
pengembangan
inovasi 3. Program pemanfaatan bahan baku
lokal
untuk
keunggulan
kompetitif
dalam negeri secara efektif bagi
industri di bidang ekonomi kreatif
4. Program
4. Menciptakan penghargaan HKI
(Hak Kekayaan Intelektual) dan
peningkatan
konsumsi
produk lokal dan pemasyarakatan
HKI
sosialisasi pentingnya HKI
5. Meningkatkan
apresiasi
terhadap budaya bangsa dan
kearifan local
6. Meningkatkan
penghargaan
kesadaran
dan
dunia
internasional terhadap produk
kreatif Indonesia dan daerah
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
22
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
23
3
AKUNTABILITAS
KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013
Pengukuran
kinerja
digunakan
untuk
menilai
keberhasilan
dan
kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Setiap akhir periode instansi melakukan
pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi
kinera. Hasil dari pengukuran kinerja tersebut akan dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Pengukuran kinerja dalam LAKIP Kota Denpasar Tahun 2013 ini didasarkan kepada
pengukuran dan evaluasi pelaksanaan atas Rencana Kinerja Tahun 2013 yang telah
ditetapkan sebelumnya dan merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015. Ringkasan Pengukuran
Kinerja Tahun 2013 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
B. EVALUASI KINERJA TAHUN 2013
Evaluasi kinerja merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan untuk mengetahui
sejauhmana suatu kegiatan/program terlaksana sesuai rencana dan menghasilkan output
dan outcome yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian evaluasi kinerja dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk mengevaluasi dan menilai tingkat pencapaian tujuan dan
sasaran pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota Denpasar
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
23
Tahun 2013. Evaluasi kinerja juga dapat memberikan gambaran tentang kendala/hambatan
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan/program dan cara mengatasinya, sehingga
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dapat lebih baik pada tahun berikutnya.
Pemerintah Daerah Kota Denpasar pada Tahun 2013 telah melaksanakan beberapa
program/kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Adapun hasil evaluasi
terhadap pencapaian sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada uraian di bawah ini :
Tujuan 1
Misi Penguatan Jati Diri Masyarakat Kota
Denpasar Berlandaskan Budaya Bali
Sasaran Strategis 1.1
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang
bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan
lokal
Indikator Kinerja
Persentase sampah
yang terangkut
Persentase Kawasan
Hijau
Jumlah Penghargaan/
Tropi Adipura,
Adiwiyata dan
Kalpataru
Persentase
pengelolaan sampah
swadaya
Target
REALISASI
Target
REALISASI
100%
Capaian 87,91%
87,91%
30%
Capaian 120%
36%
Target
1
REALISASI
0
Target
20%
REALISASI
7%
Capaian 0%
Capaian 35%
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan
kearifan lokal. Kegiatan pengangkutan sampah menghasilkan data berupa data kapasitas
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
24
sampah yang dapat diangkut oleh armada DKP dan total volume sampah Kota Denpasar
yang dibuang ke TPA Suwung.
Pada tahun 2013 perkiraan produksi sampah Kota
Denpasar dengan asumsi 1 orang menghasilkan sampah 4 liter per hari menjadi 1.217.494
m3 per tahun dengan jumlah penduduk 833.900 jiwa. Sampah Kota Denpasar yang
terangkut ke TPA yaitu 1.070.308 m3 per tahun atau mencapai 87,91% dari perkiraan
sampah Kota Denpasar. Adapun Indikator Kinerja yang kedua yaitu persentase kawasan
hijau dengan target tahun 2013 sebesar 30% dan realisasi sebesar 36% sehingga capaian
kinerjanya sebesar 120%. Indikator kinerja yang ketiga yaitu jumlah penghargaan/tropi
adipura, adiwiyata dan kalpataru dengan realisasi yang masih 0 dari target 1 penghargaan,
dimana adanya hambatan perubahan klasifikasi kota, dari kota sedang menjadi kota besar,
sehingga menambah indikator penilaian atau kriteria untuk mendapatkan perhargaan
adipura. Klasifikasi Kota Denpasar masih termasuk Kota sedang sedangkan penilainnya
sudah menggunakan kriteria kota besar, sehingga Kota Denpasar pada Tahun 2013 belum
mendapatkan penghargaan di bidang kebersihan lingkungan.
Indikator yang keempat yaitu persentase pengelolaan sampah swadaya masih
sebesar 7% sampah dan sudah di olah menjadi kompos dari target 20%, adapun kendala
dari indikator tersebut karena Bank Sampah masih kurang aktif dalam mengelola sampah
serta kemampuan dan kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam mengelola sampah
untuk didaur ulang sehingga bisa dimanfaatkan kembali. Upaya yang dilakukan kedepannya
untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah mengaktifkan dan memberikan reward
kepada Bank Sampah, mengkoordinasikan dengan Camat dan Lurah atau Kepala Desa
tentang pembentukan dan pengaktifan Bank Sampah.
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
25
Sasaran Strategis 1.2
Terwujudnya Pelestarian dan
Pengembangan Kekayaan Budaya
Pemerintah kota Denpasar terus
membangun partisipasi dan peran serta
masyarakat
dalam
memelihara
dan
melestarikan kekayaan budaya dengan
cara melibatkan kalangan generasi muda
untuk mencari bibit-bibit baru sejak dini
sehingga dapat meningkatkan kecintaan
masyarakat terhadap budaya khususnya
budaya Bali itu sendiri. indikator yang
digunakan
pelestarian
untuk
melihat
terwujudnya
pengembangan
kekayaan
budaya, yaitu dilihat dari Jumlah peran
serta
sekaa
budayawan
kesenian,
dalam
seniman
dan
pelestarian
dan
pengembangan kesenian Bali yang terlibat
dalam penyelenggaraan festival budaya
daerah. Terealisasi pada tahun 2013
sebanyak 137 sekaa dari target tahun
2013
sebanyak
100 sekaa kesenian
dengan capain kinerja sebesar 137%.
realisasi s/d tahun berjalan yaitu tahun
2013, ternyata jumlah sekaa kesenian
yang
terlibat
festival
daerah
dalam
penyelenggaran
sebanyak
534
sekaa
kesenian, sehingga telah melebihi target
renstra s/d tahun 2015 sebanyak 500
sekaa keseniaan dengan capaian kinerja
yang telah mencapai lebih dari 100%.
Indikator Kinerja
Terwujudnya
Pelestarian dan
pengembangan
kekayaan budaya
Target
100 sekaa
REALISASI
137 sekaa
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
Capaian 137%
26
Tujuan 2
Misi Membardayakan Masyarakat Kota Denpasar
berlandaskan kearifan Lokal melalui Budaya
Kreatif
Sasaran Strategis 2.1
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas
Pendidikan
Indikator Kinerja
Persentase penduduk
yang berusia > 15 tahun
melek huruf (buta aksara)
100%
Jumlah guru yang
memenuhi kualifikasi S1 /
D-IV
100%
98%
75%
Capaian
98%
Capaian
75%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- PAUD
Capaian 99%
- SD/MI/Paket A
Capaian 159,51%
- SMP/MTs/Paket B
Capaian 133,08%
- SMA/SMK/MA/Paket C
Capaian 115,63%
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A
Capaian 138,85%
- SMP/MTs/Paket B
Capaian 94,16%
- SMA/SMK/MA/Paket C
Capaian 78,17%
Angka Kelulusan
- SD/MI/Paket A
Capaian 100%
- SMP/MTs/Paket B
Capaian 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI
Capaian 99,45%
27
Pendidikan
meru