Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar (LAKIP) 2015 248812
(2)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 disusun sesuai amanat Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 disusun berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan sarana pelaporan kinerja tahunan sebagai pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis Pemerintah Kota Denpasar untuk mewujudkan tujuan, visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar yang berisikan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Denpasar Tahun 2010-2015.
Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Denpasar tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintahan daerah baik dari dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta kontribusi dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi
(3)
Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan dan pelaksanaan program atau kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan untuk menciptakan clean government dan good governance.
Denpasar, 23 Maret 2016 WALIKOTA DENPASAR,
(4)
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang stratregis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Laporan Kinerja Instansi Kota Denpasar Tahun 2015 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
Kinerja Pemerintah Kota Denpasar tahun 2015 diukur melalui pencapaian 13 (tiga belas) sasaran dengan didukung oleh 55 (lima puluh lima) indikator.
Secara umum, beberapa capaian utama kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
(1) (2) (3)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan local
Persentase sampah yang
terangkut 100%
Persentase Kawasan Hijau 30% Jumlah Penghargaan/
Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
1 penghargaan persentase pengelolaan
sampah swadaya 20%
Luas Taman di Kota
Denpasar 166.873 m2
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam
pelestarian dan
pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian
Jumlan Sanggar Tari yang
(5)
Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Pendidikan Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50% Angka Partisipasi Kasar
(APK)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100% - SMA/SMK/MA/Paket C 100% Angka Partisipasi Murni
(APM)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100% - SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Kelulusan
- SD/MI 100%
- SMP/MTs 100%
- SMA/SMK/MA 100%
Angka Putus Sekolah
- SD/MI 0,00%
- SMP/MTs 0,00%
- SMA/SMK/MA 0,00%
Meningkatnya Kesejahteraan
Masyarakat Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 100% Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang) 100% Persentase pasangan usia
subur yang ikut KB aktif 83.31% Jumlah PMKS yang
tertangani 474 Orang
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85 Skor Lakip Kota Denpasar 66 Meningkatnya Pengelolaan Lalu
lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu
lintas 400
(6)
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang
memiliki Kartu Keluarga 100% Prosentase penduduk
yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
100% Prosentase kepemilikan
Akta Kelahiran 90%
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70% Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi
(AKB) 26/1000 KH
Angka Kematian Ibu (AKI)
Melahirkan 90/100.000 KH
Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk 240/100.000 penduduk Persentase RT yang
melaksanakan PHBS 80%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100%
Umur harapan hidup 73,01
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota
Denpasar Rp.724.497.965.131,00
Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga
Miskin 1000
Prevalensi gizi buruk pada
balita 3,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha Jumlah produksi padi 28.775 Ton Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton Jumlah konsumsi protein
hewani 15,26 gr/kapita/hari
Jumlah produksi perikanan
tangkap 789,20 ton
Jumlah produksi perikanan
budidaya 1013,5 ton
Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun Meningkatnya daya saing
industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2%
Nilai Ekspor Bersih $ 364,816,843.78 Jumlah Program Inovasi
(7)
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis
masayarakat
80%
Masih ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga perlu perhatian pada tahun – tahun berikutnya. Adapun indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persentase pengelolaan sampah swadaya
Tahun 2015 ditargetkan persentase pengelolaan sampah swadaya sebesar 20%, dengan realisasinya sebesar 13%. Bank Sampah yang sebelumnya masih kurang aktif dalam mengelola sampah sudah mengalami peningkatan dan mulai aktif serta adanya penambahan jumlah bank sampah yang sebelumnya dari 32 bank sampah menjadi 37 bank sampah dan mulai tumbuhnya kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah untuk didaur ulang.
2. Skor LAKIP Kota Denpasar
Pada Tahun 2015 ditargetkan mendapat skor LAKIP Tahun 2015 sebesar 66, namun dalam realisasinya skor LAKIP Kota Denpasar sebesar 55,55. Namun hal tersebut juga menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mendapatkan skor LAKIP Tahun 2014 sebesar 53,78.
(8)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Ikhtisar Eksekutif ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah ... 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 8
A. RPJMD Kota Denpasar Tahun 2010-2015 ... 8
B. Visi dan Misi ... 9
C. Tujuan dan Sasaran ... 10
D. Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 13
E. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ... 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 27
A. Metode Pengukuran Kinerja ... 29
B. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Denpasar ... 30
C. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2015 ... 101
D. Prestasi Kota Denpasar tingkat propinsi dan nasional tahun 2015 ... 106
(9)
(10)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wahan atau media pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 secara garis besar berisi informasi mengenai rencana kinerja maupun capaian kinerja selama Tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar ini mendasarkan pada amanat Peraturan Perudangan sebagai berikut :
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
Berdasarkan Peraturan tersebut, maka setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk menyampaikan Lakip kepada Presiden, dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan serta sebagai alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dengan demikian, Pemerintah Kota Denpasar menyusun Laporan Kota Denpasar Tahun 2015 sebagai bentuk laporan kemajuan penyelenggaraan Pemerintah Kota Denpasar.
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahaan yang jelas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2015 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetatpkan.
(11)
Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Pemerintah Kota Denpasar selama Tahun Anggaran 2015; 2. Sevagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Denpasar pada
Tahun 2015;
3. Hasil evaluasi yang berupa kritik saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Denpasar di tahun selanjutnya serta masa yang akan datang;
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Denpasar dengan menerapkan azas transparansi, sistemik dan akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan).
Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah
1. Kedudukan Pemerintah Kota Denpasar
Kedudukan Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 berdasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yaitu sebagai Daerah Otonom, yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintahan Kota Denpasar
Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Denpasar adalah menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di Kota Denpasar.
Urusan Pemerintah Daerah pada Kota Denpasar masih mengacu pada Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Denpasar ada 26 urusan wajib yang diampu oleh 32 SKPD/Unit Kerja dan 3 Urusan Pilihan yang diampu oleh 2 SKPD/Unit kerja yaitu Dinas Perternakan, Perikanan dan Kelautan menangani urusan kelautan dan perikanan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan menangani urusan perindustrian dan perdagangan.
Dengan adanya pembagian urusan tersebut diharapkan Pemerintah Kota Denpasar dapat berperan dan lebih mampu dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan
(12)
masyarakat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip dan semangat otonomi daerah yang bertanggung jawab.
Selanjutnya untuk melaksanakan urusan Daerah dimaksud telah dijabarkan menjadi tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Denpasar yang bertujuan mewujudkan aspirasi masyarakat secara profesional, transparansi, partisipatif dan akuntabel. Adapun tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
a. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah, dengan fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah.
2. Pengorganisasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknik Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan.
3. Pengoorganisasian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah. 4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Walikota. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah.
c. Dinas Daerah
Sebagai unsur pelaksanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan fungsi, sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(13)
d. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis sebagai unsur penunjang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidangnya, dengan fungsinya :
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 2. Penyediaan pelayanan penunjang.
3. Pemberiaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya.
4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
e. Kecamatan
Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah di Kecamatan, dengan fungsi sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang – undangan.
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat
Kecamatan.
6. Membina penyelenggaraan pemerintah kelurahan.
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau yang belum dapat dilaksanakan di pemerintahan Kelurahan.
f. Kelurahan
Pemerintah Kelurahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahanan dengan fungsi Menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
(14)
3. Struktur Organisasi
Kota Denpasar masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, mengingat Peraturan Pemerintah pengganti PP Nomor 41 Tahun 2007 belum ditetapkan.
Organisasi Perangkat Daerah Kota Denpasar, terdiri dari Sekretariat Daerah yang membawahi 3 Asisten dan 11 Bagian, Sekretariat DPRD, 16 Dinas Daerah, 12 Lembaga Teknis Daerah, 4 Kecamatan dan 16 Kelurahan.
(15)
V DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH WALIKOTA WAKIL WALIKOTA SEKRETARIS DAERAH ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN ASISTEN ADMINISTRASI UMUM STAF AHLI BAG. PEMERINTAHAN BAG. HUKUM BAG. ORGANISASI
BAG. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL
BAG. PEREKONOMIAN
BAG. PROGRAM PEMBANGUNAN
BAG. KESEJAHTERAAN RAKYAT
BAG. KERJASAMA
BAG. KEUANGAN
BAG. UMUM
BAG. PENGELOLAAN ASET DAERAH
BIDANG HUKUM DAN POLITIK
BIDANG PEMERINTAHAN
BIDANG PEMBANGUNAN
BIDANG KEMASYARAKATAN DAN SDM
INSPEKTORAT BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAHSAMA
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN
DESA
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU DAN
PENANAMAN MODAL
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KECAMATAN
KELURAHAN DINAS DAERAH
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
DINAS KESEHATAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS TATA RUANG DAN PERUMAHAN
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
DINAS PERHUBUNGAN
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
DINAS KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DINAS PENDAPATAN
SEKRETARIAT DPRD
KETERANGAN
: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI
(16)
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Namun demikian, agar LAKIP ini dapat lebih menjelaskan kinerja Pemerintah Kota Denpasar, maka sistematika penyajian disajikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, kondisi Kota Denpasar, kewenangan dan struktur organisasi serta sistematika penyajian.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kerja
Menjelaskan gambaran singkat mengenai Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 - 2015, Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar serta Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan uraian pengukuran kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015, evaluasi kinerja dan akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Denpasar serta penghargaan – penghargaan yang diraih selama Tahun 2015.
Bab IV Penutup
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
(17)
(18)
ORGANISASI
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Ditetapkannya Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dimana dalam undang – undang tersebut menetapkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berkaitan erat dengan perencanaan, dimana data yang disajikan dalam pelaporan (LAKIP) didasarkan dari proses perencanaan. Maka Pemerintah Kota Denpasar menyusun perencanaan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap 5 tahun yang merupakan perencanaan jangka menengah yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan daerah.
(19)
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
Visi merupakan wawasan dan cara pandang, baik mengenai ruang, waktu, maupun tindakan untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan menjadi kenyataan. Visi Kota Denpasar dengan mempertimbangkan berbagai bidang pembangunan dan dampak yang ditimbulkan. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar adalah
Visi tersebut selanjutnya dijabarkan secara kongkrit untuk mendukung terwujudnya pembangunan di Kota Denpasar 2010 – 2015 adalah sebagai berikut : 1. Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali;
2. Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui Budaya Kreatif;
3. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui Penegakan Supremasi Hukum (law enforcement);
4. Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare society);
5. Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat melalui sistem Ekonomi Kerakyatan.
“DENPASAR KREATIF BERWAWASAN BUDAYA
DALAM KESEIMBANGAN MENUJU KEHARMONISAN”
(20)
ORGANISASI
Pemerintah Kota Denpasar menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai implementasi dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Tujuan dan sasaran pembangunan ini merupakan kumpulan upaya untuk mewujudkan citra kota sebagai bandar madani yang didalamnya masyarakat hidup sejahtera, religius dan berkomitmen lingkungan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015 sebanyak 36 sasaran. Adapun tujuan dari misi – misi Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Misi Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali, bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama b. Melestarikan dan mengembangkan budaya
c. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat d. Meningkatkan sportivitas dan kesegarana jasmani
e. Menata ruang kota yang nyaman dan terkendali
f. Mengelola sumber daya alam dan melestarikan fungsi lingkungan hidup g. Meningkatkan kebersihan dan keindahan kota
2. Misi Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui Budaya Kreatif , bertujuan untuk :
a. Meningkatkan partisipasi mayarakat dalam pembangunan kota b. Memberdayakan masyarakat kota dan institusi local
c. Meningkatkan rasa saling percaya dan mengharmoniskan antar kelompok mayarakat, merukunkan umat Bergama dan melindungi masyarakat
(21)
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
Penegakan Supremasi Hukum (law enforcement), bertujuan untuk : a. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa b. Menicptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat
c. Meningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah
4. Misi Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare society), bertujuan untuk :
a. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan b. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kesehatan c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan social
d. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan serta perlindungan anak
e. Menanggulangi kemiskinan
f. Mengatur pos dan telekomunikasi
g. Meningkatkan pelayanan kependudukan dan keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta pemuda dan olah raga
h. Mencegah dan menanggulangi bencana
5. Misi Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat melalui sistem Ekonomi Kerakyatan bertujuan untuk :
a. Mengembangkan Denpasar sebagai Kota Kreatif yang berbasis Budaya Unggulan
b. Meningkatkan sarana dan prasarana (infrastruktur) dasar peremonomian c. Meningkatan dan mengembangkan sarana dan sarana sistem perhubungan d. Mengembangkan perumahan murah dan layak huni
(22)
ORGANISASI
f. Merevitalisasi pertanian agar tetap berfungsi sebagai paru-paru kota g. Mengelola peternakan, perikanan dan kelautan secara efektif dan efisien h. Mengembangkan pariwisata berwawasan budaya unggul
i. Meningkatkan daya saing industry, iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan eksport
j. Meningkatkan perbaikan iklim ketenaga kerjaan dan perluasan jangkauam transmigrasi
(23)
ORGANISASI
Penyusunan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) atau disebut juga sebagai Indikator Kinerja Kunci sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen pemerintahan yang transparan, partisipasif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
Hal ini sejalan dengan pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menyatakan bahwa asas – asas umum penyelenggaraan Negara meliputi kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintahan dalam Pasal 3 antara lain disebutkan disebutkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama di lingkungan masing – masing dan Pasal 4 (3) disebutkan antara lain Gubernur/Bupati/Walikota wajib menetapkan indikator kinerja utama untuk Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) serta Unit Kerja Mandiri di bawahnya. Berkenaan dengan hal tersebut, maka ditetapkan Peraturan Walikota Denpasar Nomor 19 Tahun 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, dimana Indikator Kinerja Utama ini mempunyai manfaat sangat penting, disamping sebagai dokumen tolak ukur kinerja utama, juga untuk menunjukkan target – target yang harus dicapai berdasarkan tolak ukur indikator kinerja yang telah ditetapkan. Ringkasan Indikator
(24)
ORGANISASI
Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan, bahwa Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, diharapkan komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun
sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Adapun Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kota Denpasar sebagai berikut:
(25)
ORGANISASI SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA
TARGET
(1) (2) (3)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari
berdasarkan kearifan local
Persentase sampah yang
terangkut 100%
Persentase Kawasan Hijau 30% Jumlah Penghargaan/
Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
1 penghargaan persentase pengelolaan
sampah swadaya 20%
Luas Taman di Kota
Denpasar 166.873 m2
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam
pelestarian dan
pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian
Jumlan Sanggar Tari yang
mengikuti pentas budaya 120 sanggar tari
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas
Pendidikan Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50% Angka Partisipasi Kasar
(APK)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100% - SMA/SMK/MA/Paket C 100% Angka Partisipasi Murni
(APM)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100% - SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Kelulusan
- SD/MI 100%
- SMP/MTs 100%
- SMA/SMK/MA 100%
Angka Putus Sekolah
- SD/MI 0,00%
- SMP/MTs 0,00%
(26)
ORGANISASI Meningkatnya Kesejahteraan
Masyarakat Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 100% Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang) 100% Persentase pasangan usia
subur yang ikut KB aktif 83.31% Jumlah PMKS yang
tertangani 474 Orang
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85 Skor Lakip Kota Denpasar 66 Meningkatnya Pengelolaan Lalu
lintas Angkutan Jalan Jumlah Pelanggaran lalu lintas 400
angka kecelakaan 200
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang
memiliki Kartu Keluarga 100% Prosentase penduduk
yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
100% Prosentase kepemilikan
Akta Kelahiran 90%
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70% Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi
(AKB) 26/1000 KH
Angka Kematian Ibu (AKI)
Melahirkan 90/100.000 KH
Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk 240/100.000 penduduk Persentase RT yang
melaksanakan PHBS 80%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100% Umur harapan hidup 73,01
(27)
ORGANISASI Terwujudnya pengembangan
perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota
Denpasar Rp.724.497.965.131,00 Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga
Miskin 1000
Prevalensi gizi buruk pada
balita 3,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha Jumlah produksi padi 28.775 Ton Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton Jumlah konsumsi protein
hewani 15,26 gr/kapita/hari
Jumlah produksi perikanan
tangkap 789,20 ton
Jumlah produksi perikanan
budidaya 1013,5 ton
Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun Meningkatnya daya saing industri,
iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2%
Nilai Ekspor Bersih $ 364,816,843.78 Kota Denpasar sebagai Kota
Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi
Kota Denpasar 3 Inovasi
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis
masayarakat
80%
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintahan Kota Denpasar mencakup penentuan kebijakan dan program. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan – ketentuan yang telah disepakati pihak – pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau penunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan program adalah kumpulan kegiatan – kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
(28)
ORGANISASI
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan sarana dan prasarana persampahan serta mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan
2. Meningkatkan perans serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan 3. Memperindah wajah kota dengan
peningkatan pemeliharaan dan penataan taman kota
4. Meningkatkan peranan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan dan keindahan kota
1. Program peningkatan kinerja pengelolaan persampahan
2. Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam
3. Program pengembangan dan pengelolaan pertamanan
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya 2. Reaktualisasi nilai – nilai
kearifan local sebagai salah satu dasar pengembangan etika pergaulan sosial untuk memperkuat identitas Nasional
1. Program pengembangan budaya 2. Program pengembangan nilai budaya 3. Program pengembangan kekayaan
budaya
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan partisipasi 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini 1. Meningkatnya kebersihan dan keindahan Kota Denpasar
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan
(29)
ORGANISASI pendidikan masyarakat miskin
pada jenjang wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun melalui jalur formal atau non formal termasuk melalui upaya penarikan kembali siswa putus sekolah jenjang SD termasuk SDLB, MI, paket A dan jenjang SMP/MTs/paket B serta lulusan SD termasuk SDLB, MI, paket A yang tidak melanjutkan kejenjang pendidikan SMP/MTs/paket B
2. Menurunkan secara signifikan jumlah penduduk yang buta aksara melalui tingkatan intensifikasi perluasan akses dan kualitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional yang didukung dengan upaya penurunan angka putus sekolah khususnya pada kelas – kelas awal jenjang SD termasuk SDLB dan MI atau yang sederajat serta mengembangkan budaya baca untuk menghindari terjadinya buta aksara kembali dan menciptakan masyarakat belajar
3. Meningkatkan ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam jumlah dan kualitas yang memadai untuk dapat melayani kebutuhan pendidikan bagi masyarakat miskin
2. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
3. Program pendidikan menengah 4. Program pendidikan non formal 5. Program meningkatkan mutu pendidik
(30)
ORGANISASI
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatnya kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan sosial dasar, fasilitas pelayanan public dan jaminan kesejahteraan sosial
2. Mengembangkan dan menyelaraskan kebijakan untuk penanganan masalah – masalah strategis yang menyangkut masalah kesejahteraan social 3. Meningkatkan kualitas
pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi PMKS 4. Meningkatkan prakarsa dan
peran aktif masyarakat termasuk masyarakat mampu, dunia usaha dan orsos atau LSM dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan social secara terpadu dan bekelanjutan
5. Memperkuat kelembagaan, koordinasi , dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak dalam perencanaan pelaksanaan, pemantuan dan evaluasi dari berbagai kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di segala bidang termasuk pemenuhan komitmen – komitmen Internasional, penyediaan data dan statistik gender serta peningkatan
1. Program pemberdayaan fakir miskin dan PMKS
2. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
3. Program pembinaan penyandang cacat dan trauma
4. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 5. Program penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak 6. Program Keluarga Berencana 4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
(31)
ORGANISASI partisipasi masyarakat
6. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB terutama bagi keluarga miskin
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktek – praktek KKN
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi Negara
3. Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan
1. Program penerapan prinsip – prinsip penerapan kepemerintahan yang baik 2. Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
3. Program penataan peraturan perundang
– undangan
4. Program peningkatan kualitas pelayanan publik
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu
2. Pemasangan fasilitas dan rambu jalan
3. Meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan secara komprehensif dan terpadu dari berbagai aspek (pencegahan, pembinaan dan penegakan hukum, penanganan
1. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
2. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan jalan
3. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
4. Program peningkatan kelayakan pengoperasian kenaraan bermotor
5. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
(32)
ORGANISASI dampak kecelakaan dan daerah
rawan kecelakaan, sistem informasi kecelakaan lalu lintas dan kelayakan sarana serta ijin pengemudi di jalan)
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Memantapkan pelaksanaan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil
1. Program penataan administrasi kependudukan
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat miskin 2. Meningkatkan pengetahuan
masyarakat miskin tentang pencegahan penyakit menular, lingkungan sehat, kelangsungan dan perkembangan anak, gizi keluarga, serta perilaku hidup sehat
3. Mengutamakan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat miskin seperti TBC, malaria, rendahnya status gizi dan akses kesehatan reproduksi
1. Program upaya kesehatan masyarakat
2. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit
3. Program perbaikan gizi masyarakat 4. Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
5. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
7. Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
(33)
ORGANISASI
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Mengembangkan pariwisata sebagai percepatan sebagai lokomotif pembangunan
2. Meningkatkan pembangunan industri dan perdagangan terutama yang berskala mikro, kecil dan menengah dengan pola koperasi atas dasar ekonomi kerakyatan serta pemberdayaan lembaga perkreditan desa
1. Program pengembangan pemasaran pariwisata
2. Program pengembangan destinasi pariwisata
3. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah
4. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
5. Program memperluas jangkauan distribusi produk didalam dan luar negeri
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Pemenuhan Hak atas Pangan 2. Pemenuhan Hak atas Layanan
Kesehatan
3. Pemenuhan Hak atas Pekerjaan dan Usaha
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Program perbaikan gizi masyarakat 4. Program pemberdayaan usaha skala
mikro 9. Terwujudnya pengembangan perekonomian
(34)
ORGANISASI
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan dalam kemampuan petani dan nelayan serta pelaku pertanian dan perikanan lain serta penguatan lembaga pendukungnya
2. Pengamanan ketahanan pangan
1. Program peningkatan ketahanan pangan
2. Program peningkatan produksi pertanian atau perkebunan
3. Program pengembangan budidaya perikanan
3. Meningkatkan produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk pertanian serta perikanan
(35)
ORGANISASI
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) yang diarahkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, peciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing; sedangkan pengembangan usaha mikro diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah
2. Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja 3. Memperkuat kelembagaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan berwawasan gender terutama untuk memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perijinan
1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
2. Program Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah 3. Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi 12. Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, perdagangan
(36)
ORGANISASI
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan daya tarik industri di bidang ekonomi kreatif
2. Meningkatkan jumlah wirausahawan kreatif sebagai lokomotif industri di bidang ekonomi kreatif
3. Meningkatkan inovasi bermuatan lokal untuk menciptakan keunggulan kompetitif
4. Menciptakan penghargaan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan sosialisasi pentingnya HKI 5. Meningkatkan apresiasi
terhadap budaya bangsa dan kearifan local
6. Meningkatkan kesadaran dan penghargaan dunia internasional terhadap produk kreatif Indonesia dan daerah
1. Program peningkatan insan kreatif dan pola pikir kreatif
2. Program pengembangan industri yang unggul dipasar dalam negeri dan luar negeri dengan peran dominan wirausahawan lokal
3. Program pemanfaatan bahan baku dalam negeri secara efektif bagi industri di bidang ekonomi kreatif 4. Program peningkatan konsumsi
produk lokal dan pemasyarakatan HKI 13. Mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis budaya
(37)
(38)
ORGANISASI
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam melakukan pengukuran capaian kinerja, Pemerintah Kota Denpasar tahun 2015 masih mendasarkan format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indicator kinerja dengan target indicator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015.
Adapun tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan Menuju Keharmoniasan. Guna mempermudah interprestasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran Pemerintah Kota Denpasar, maka digunakan skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir table VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagai berikut :
(39)
ORGANISASI
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1. 91 ≥ Sangat Tinggi
2. 76 ≤ 90 Tinggi
3. 66 ≤ 75 Sedang
4. 51 ≤ 65 Rendah
5 ≤50 Sangat Rendah
Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Kategori Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
No. Katagori Nilai Angka Interpretasi
1 AA > 85-100 Memuaskan
2 A > 75-85 Sangat Baik
3 B > 65-75 Baik
4 CC > 50-65 Cukup Baik
5 C > 30-50 Agak Kurang
(40)
ORGANISASI
METODE PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Atau:
Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, maka evaluasi kinerja tersebut juga menyajikan perbandingan capaian kinerja pada tahun sebelumnya.
Capaian indikator kinerja = ����� � �
�������� %
Capaian indikator kinerja = �������− ����� � �−�������
������� � %
Capaian indikator kinerja = 2� ������� −����� � �
(41)
ORGANISASI
Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui pengukuran tingkat pencapaian IKU, dan kinerja sasaran (PK) yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam IKU dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan yang berhubungan dengan sasaran tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.
CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA DENPASAR
Persentase sampah Kota Denpasar yang terangkut
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal. Kegiatan pengangkutan sampah menghasilkan data berupa data kapasitas sampah yang dapat diangkut oleh armada DKP dan total volume sampah Kota Denpasar yang dibuang ke TPA Suwung. Total sampah Kota Denpasar yang terbuang ke TPA Suwung berdasarkan angkutan sampah dari armada DKP, Swakelola, PD, Pasar, Dinas PU dan Swasta mencapai 1.294.696 m3 atau terealiasasi sebesar
96,92% dari perkiraan sampah Kota ini berarti sisa sampah yang belum terbuang ke TPA merupakan sampah tercecer yang belum dijangkau oleh layanan DKP ataupun
TUJUAN 1 : MISI PENGUATAN JATI DIRI MASYARAKAT KOTA DENPASAR BERLANDASKAN BUDAYA BALI
Sasaran Strategis 1.1 : Terciptanya Kawasan Kota yang Bersih, Indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal
(42)
ORGANISASI
masyarakat. Berikut data sampah yang dibuang ke TPA Suwung selama Tahun 2011-2015 :
Tahun Volume sampah
Kota Denpasar (m3)
Sampah ke TPA Suwung (m3)
%
2011 1.151.341,40 933.353 81,06%
2012 1.175.161,30 986.505 83,94%
2013 1.217.494,00 1.070.308 87,91%
2014 1.280.299,55 1.247.769 97,46%
2015 1.335.819,48 1.294.696 96,92%
Terjadinya penurunan pengangkutan sampah ke TPA Suwung bila dibandingkan dengan pengangkutan sampah dari Tahun 2014 disebabkan karena adanya pengolahan sampah di TPS 3R menjadi kompos, bio gas dan sampah an organik yang bisa didaur ulang, serta pembentukan Bank-Bank Sampah, Swakelola Sampah sesuai dengan Undang-Undang 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan PP No.81 Tahun 2012 pengelolaan sampah 3R. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh rata-rata sampah kota Denpasar yang dapat ditangani 5 tahun terakhir hanya sebesar 87,78%
0 500000 1000000 1500000 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Perbandingan Volume Sampah Kota Denpasar dengan Volume Sampah yang
diangkut
volume sampah Kota Denpasar sampah ke TPA Suwung
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
(43)
ORGANISASI
dan sisanya tidak tertangani oleh pelayanan kebersihan DKP Kota Denpasar, masyarakat dan swasta. Sisa sampah tersebut harus segera ditangani agar tidak mengganggu keindahan wajah kota dan tidak menimbulkan lingkungan kotor dan tidak sehat. Pelaksanaan pengangkutan sampah dari sumber ke TPA dilakukan oleh DKP, PD Pasar, Swakelola, Swasta dan DPU Kota Denpasar. Jumlah volume sampah Kota Denpasar yang terangkut dari sumber ke TPA sebesar 1.294.696 m3 yang
diantaranya DKP 1,065.016 m3, PD Pasar 41.970 m3, Swakelola 46.298 m3, Swasta
111.016 m3 dan DPU Kota Denpasar 30.396 m3. Target pengangkutan sampah hanya
dilakukan 97% dari volume sampah kota setahun yaitu sebesar 1.295.744,90 m3
karena belum dapat menjangkau seluruh wilayah Kota Denpasar.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat dari anggaran program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, pengembangan teknologi pengolahan persampahan, bimbingan teknis persampahan, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, monitoring, evaluasi dan pelaporan dan penyediaan jasa pelayanan kebersihan dengan target anggaran sebesar Rp. 44.656.961.520,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.41.800.163.560,00 sehingga capaian kinerja anggaran sebesar 93,60%
Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar
Kawasan hijau di Kota Denpasar merupakan Ruang terbuka hijau atau area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat
(44)
ORGANISASI
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam di Kota Denpasar.
Penyediaan dan pemanfaatan RTH dalam RTRW Kota/RDTR Kota/RTR Kawasan Strategis Kota/RTR Kawasan Perkotaan, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi:
kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis;
kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi;
area pengembangan keanekaragaman hayati;
area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan di kawasan perkotaan;
tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;
tempat pemakaman umum;
pembatas perkembangan kota ke arah yang tidak diharapkan;
pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;
penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta
kriteria pemanfaatannya;
area mitigasi/evakuasi bencana; dan
ruang penempatan pertandaan (signage) sesuai dengan peraturan perundangan dan tidak mengganggu fungsi utama RTH tersebut.
(45)
ORGANISASI
Adapun realisasi Jumlah Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar pada Tahun 2015 adalah sebesar 36,28% dari Target sebesar 30%, sehingga capaian kinerja sebesar 120,93%. Hal tersebut juga menunjukan terjadi peningkatan persentase kawasan hijau dibandingkan tahun lalu, Tahun 2014 sebesar 36%.
Untuk mendukung indikator tersebut dan juga dalam rangka meningkatkan keindahan dan keteduhan dari pohon penghijauan di Kota Denpasar maka dilakukan penanaman bibit pohon perindag atau pohon penghijauan yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, khususnya di ruas jalan baru dan ruas jalan yang pohon penghijauannya sudah tua, bibit pohon tersebut di tanam sebagai peremajaan.
Pada tahun 2015 telah disediakan 31.155 bibit pohon yang terdiri dari jenis pohon aspek estetika seperti jempiring, puring, jaburan, andong, palem kuning dan sejenis lainnya sebanyak 27.405 pohon, bibit pohon penghijauan seperti tabebuya dan trambesi sebanyak 600 pohon, dan 3.150 pohon tanaman langka seperti intaran, majegau, nagasari, sandat dan cempaka.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator ini dapat dilihat pada anggaran program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pemeliharan ruang terbuka hijau dengan target anggaran sebesar Rp. 1.825.000.000,00 dengan realisasi anggaran Rp. 1.388.043.750,00 sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 76,06%.
36% 36% 36% 36% 36% 36% 36%
Persentase Kawasan Hijau
Perbandingan Persentase Kawasan Hijau Tahun 2014 dan 2015
(46)
ORGANISASI
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
Keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar dalam menjaga kebersihan lingkungan serta menciptakan suasana nyaman dengan melibatkan langsung masyarakat serta peran serta pihak swasta telah berbuah manis dengan diraihnya penghargaan tertinggi dibidang pengelolaan kebersihan yakni penghargaan Trophy Adipura Kategori Kota Besar. Denpasar berhasil menduduki peringkat dua setelah Kota Malang dan posisi ketiga diduduki oleh Kota Banjarmasin, selain itu Kota Denpasar juga berhasil memperoleh 3 Besar Predikat Plakat Adipura kategori Pasar Terbaik di Indonesia. Penghargaan bergengsi dibidang Lingkungan Hidup (LH) ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah kepada Pemerintah Kota/Kabupaten dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik maupun pengelolaan lingkungan perkotaan pada ruang terbuka hijau yang bersih, sehat, dan asri. Melalui penghargaan Adipura diharapkan Bupati dan Walikota dapat terus memotivasi masyarakat di daerahnya untuk selalu berperilaku dan berbudaya hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, baik secara individu maupun kelompok. Penghargaan Adipura bukan satu-satunya tujuan, namun filosofi yang terkandung didalamnya adalah terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, dan asri yang benar-benar dirasakan manfaatnya secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Keberhasilan Denpasar meraih Trophy Adipura juga tidak terlepas dari pengembangan bank sampah yang telah tersebar di empat kecamatan dan Banjar-banjar, untuk menampung dan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Disamping itu
(47)
ORGANISASI
Denpasar merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan meluncurkan program ATM Sampah. Saat ini yang perlu ditingkatkan kembali kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah untuk menjadi peluang bisnis, karena sampah anorganik dapat diolah dengan penerapan sistem 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Hal ini perlu ditingkatkan untuk menjadikan Denpasar sebagai kota yang bersih dan hijau. “Kedepan saya berharap dengan diraihnya prestasi ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk berbuat yang lebih baik. Dan yang lebih penting masyarakat itu sadar bahwa kebersihan, kenyamanan, dan kelayakan Kota Denpasar bergantung pada penghuninya sendiri,
dengan demikian motto “Denpasar Kotaku Rumahku” akan dapat terwujud dengan
baik.
Persentase Pengelolaan Sampah Swadaya
Produksi sampah Kota Denpasar Tahun 2015 sebesar 1.335.819,48 m3 atau sebesar
333.954,87 ton/tahun, dengan kehadiran Bank sampah dan Kelompok swakeleola mampu mengurangi 13% sampah yang terbuang ke TPA sebesar 71,83 m3 atau
17.825 ton per hari. Hal tersebut juga menunjukan angka yang sama dengan Tahun 2014 yaitu 13%.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator tersebut dapat dilihat pada anggaran program Pengembangan Kinerja pengelolaan persampahan dengan kegiatan Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan dengan jumlah relaisasi anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 572.405.000,00 dari target Rp. 522.527.500,00 sehingga capaian kinerja keuangannya sebesar 91%.
(48)
ORGANISASI
Luas Taman di Kota Denpasar
Dalam rangka meningkatkan keindahan Kota Denpasar maka dilaksanakan pemeliharaan dan penataan Taman yang berbudaya dan kreatif. Adapun luas taman di Kota Denpasar pada Tahun 2015 seluas 166.873 m2 dari target yang telah
ditetapkan seluas 166.873 m2 sehingga capain kinerjanya sebesar 100%.
Adapun luas taman di Kota Denpasar terdiri dari : 1. taman lapangan : 69.970 m2
2. taman telajakan : 43.550 m2 3. taman median : 53.353 m2
Dalam menjaga keindahan taman Kota Denpasar maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan air mancur di Kota Denpasar
2. Pemeliharaan kanstein median jalan di Kota Denpasar 3. Pemeliharaan Lapangan Upacara Lumintang
4. Pemeliharaan ornamen taman lepas (pot, ball platen, topeng, kayon, wayang)
5. Pemeliharaan sistem penyiraman lapangan badung dan fasilitas umum lainnya
6. Pemeliharaan pagar tanaman
7. Pemeliharaan taman median Jl. By Pass Ngurah Rai 8. DED penataan taman batas-batas kota
9. Penataan taman patung titi banda jalan By. Pass Ngurah Rai
10.Pengawasan penataan taman patung titi banda Jl. By Pass Ngurah Rai 11.Penataan Taman Kota
(49)
ORGANISASI
Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator kinerja ini dapat dilihat dari jumlah anggaran dari program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pengembangan taman rekreasi kota dan pengembangan pengolahan taman kota menjadi taman tematik kota Budaya, dengan jumlah target anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 3.948.709.000, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.710.316.000 sehingga capaian kinerja sebesar 93,96%.
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah Masih terpelihara dan lestarinya kebudayaan Bali tidak terlepas dari adanya upaya penggalian, pelestarian dan pemberdayaan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota Denpasar melalui lembaga-lembaga tradisional maupun organisasi kesenian secara berkelanjutan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Denpasar. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan tentunya juga harus dilestarikan dan dikembangkan. Untuk tetap mempertahankan, memelihara dan mengembangkan kesenian Bali diperlukan peran serta seluruh komponen masyarakat baik itu pemerintah maupun masyarakat termasuk sekaa kesenian, seniman dan budayawan. Peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian bali dilibatkan dalam penyelenggaraan festival budaya daerah.
Sasaran Strategis 1.2 : Terwujudnya Pelestarian dan Pengembangan Kekayaan Budaya Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Unggulan
(50)
ORGANISASI
Dimana realisasi Tahun 2015 jumlah peran serta sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 82 sekaa kesenian dari target sebanyak 100 sekaa kesenian sehingga capaian kinerja sebesar 82%.
Pada Renstra Dinas Kebudayaan terdapat target selama 5 tahun, dari Tahun 2010-2015 dimana target jumlah peran sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 500 sekaa kesenian, namun realisasinya hingga tahun 2015 tercapai sebanyak 481 sekaa kesenian, sehingga capaian kinerja sebesar 92,54%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Kinerja Utama
Target Renstra
Capaian/Realisasi Capaian
Akhir Renstra
Capaian (%)
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah peran serta Sekaa Kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah 500 Sekaa Kesenian 89 Sekaa Kesenian 117 sekaa kesenian 87 sekaa kesenian 106 sekaa kesenian 82 sekaa ksenian 481 sekaa kesenian 92,54%
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat dari anggaran program Pengembangan Nilai Budaya dengan kegiatan
0 20 40 60 80 100 120 140
Jumlah Peran Serta Sekaa Kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival Budaya Daerah
Perbandingan setiap tahun peran serta sekaa keseniaan
(51)
ORGANISASI
Pelestarian dan aktualisasi seni budaya daerah, penyusunan kebijakan tentang budaya daerah lokal, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama di bidang budaya, pemberian penghargaan dalam rangka pengembangan wawasan seni sastra dan budaya lokal, penyelenggaraan kreatifitas seni, fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah, pelaksanaan pengembangan nilai budaya, dan pengembangan kreatifitas seni budaya daerah dan Pembinaan kelompok kesenian. Dari program kegiatan tersebut terdapat target jumlah anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 2.709.398.995,00 dengan realisasi sebesar
Rp.2.652.700.900,00 sehingga capaian kinerja keungan sebesar 98%.
Jumlah Sanggar Tari yang Mengikuti Pentas Budaya
Sejak pencanangan Denpasar sebagai Kota berwawasan budaya, berbagai program di berbagai sektor kehidupan masyarakat dirancang dengan landasan kebudayaan Bali sebagai jati diri, salah satu peneyelenggaraan berbagai event dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai ajang kreativitas masyarakat yang berbasis budaya unggulan di Kota Denpasar. Hal tersebut berkaitan dengan terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya Kota Denpasar, maka untuk mengukur hal tersebut digunakan juga indikator jumlah sanggar tari yang mengikuti pentas budaya di Kota Denpasar dengan target tahun 2015 sebanyak 120 sanggar tari dengan realisasi sebanyak 120 sanggar tari, sehingga capaian kinerjanya 100%. Hal ini
(52)
ORGANISASI
menunjukan peningkatan jumlah sanggar tari yang mengikuti pentas dari Tahun sebelumnya, Tahun 2014 yang terealisasi sebanyak 11 sanggar tari.
Adapun beberapa faktor penentu keberhasilan tercapainya sasaran ini antara lain:
1. Masyarakat Kota Denpasar masih tetap mencintai serta mempunyai kesadaran untuk memelihara dan mempertahankan tradisi yang telah diwariskan dari
generasi ke generasi
2. Nuansa tradisi masih tampak mewarnai penampilan Kota Denpasar sebagai kota budaya karena adanya komitmen dari pemerintah untuk menyediakan ruang public yang dapat mendorong kretivitas masyarakat 3. Adanya perhatian serius dari pemerintah Kota Denpasar dalam upaya menggali,
melestarikan dan memberdayakan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota Denpasar secara berkelanjutan agar tetap tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Dimana generasi muda telah dilatih berkesenian sejak usia dini baik seni tabuh, seni tari maupun seni rupa, sehingga kreativitas seni dan budaya dapat tumbuh dan berkembang secara berjenjang dan berkesinambungan melalui lembaga tradisional maupun organisasi kesenian.
114 115 116 117 118 119 120 121
Jumlah sanggar tari
Perbandingan Jumlah Sanggar Tari yang mengikuti Pentas dari Tahun 2014-2015
(53)
ORGANISASI
Persentase penduduk yang berusia > 15 Tahun melek Huruf
Persentase angka melek huruf pada Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 98,50%, jika dibandingkan capaian di Tahun 2014 sebesar 97,95%. Capaian angka melek huruf di Kota Denpasar, jika dibandingkan dengan pemerintah kabupaten lain di Bali menduduki capaian yang tertinggi, hal ini tergambar dalam tabel berikut :
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki dan Perempuan
Jembrana 96,52% 88,89% 92,65%
Tabanan 97,27% 86,32% 91,64%
Badung 95,80% 88,72% 92,30%
Gianyar 95,83% 85,03% 90,44%
Klungkung 92,35% 76,81% 84,47%
Bangli 92,71% 80,98% 86,85%
Karangasem 89,18% 69,23% 79,15%
Buleleng 98,86% 84,39% 90,53%
Denpasar 99,45% 96,37% 97,95%
TUJUAN 2 : MISI MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT KOTA DENPASAR BERLANDASKAN KEARIFAN LOKAL MELALUI BUDAYA KRATIF
(54)
ORGANISASI Sumber : Bali Dalam Angka 2014
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka partisipasi kasar merupakan rasio jumlah siswa berapapun usianya yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Adapun angka partisipasi kasar dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Angka Partisipasi Kasar (APK) Target Realisasi Capaian Kinerja
- SD/MI/Paket A 100% 229,24% 229,24%
- SMP/MTs/PaketB 100% 107,58% 107,58%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100% 102,94% 102,94%
0 50 100 150
laki-laki dan perempuan
Chart Title
Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Denpasar
(55)
ORGANISASI
Pada jenjang SD diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 229,24% dari target sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya sebesar 229,4%. Hal tersebut menunjukan peningkatan APK dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seperti Tahun 2014 sebesar 104,64% dan pada Tahun 2013 sebesar 159,51%.
Pada jenjang SMP diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 107,58% dari target sebesar 100%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 107,58%. Hal tersebut menunjukan terjadinya penurunan APK jenjang SMP dibandingkan Tahun 2014 sebesar 107,65% dan Tahun 2013 sebesar 133,08% .
Pada jenjang SMA diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 102,94% dari target sebesar 100%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,94%. Hal tersebut menunjukan terjadinya peningkatan APK jenjang SMA dibandingkan Tahun 2014 sebesar 102,67%, namun terjadi penurunan dibandingkan Tahun 2013 sebesar 115,63% .
0.00% 50.00% 100.00% 150.00% 200.00% 250.00%
Angka Partisipasi Kasar
Perbandingan APK Jenjang SD
Tahun 2013 -2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% 140.00%
Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMP Perbandingan APK Jenjang SMP
Tahun 2013 -2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
95.00% 100.00% 105.00% 110.00% 115.00% 120.00%
Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMA Perbandingan APK Jenjang SMA
Tahun 2013 -2015
(56)
ORGANISASI
Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan MDGs dalam mengukur pencapaian kesetaraan gender di bidan pendidikan. Adapun angka partisipasi murni dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Angka Partisipasi Murni (APM) Target Realisasi Capaian Kinerja
- SD/MI/Paket A 100% 168,76% 168,76%
- SMP/MTs/Paket B 100% 79,15% 79,15%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100% 69,97% 69,97%
Pada jenjang SD diperoleh realisasi APM Tahun 2015 sebesar 168,76% dari target sebesar 100% sehingga capaian kinerja sebesar 168,76%. Hal tesebut juga menunjukan terjadinya peningkatan APM dibandingkan Tahun 2014 yang hanya sebesar 96,80% dan Tahun 2013 sebesar 138,85%.
0.00% 50.00% 100.00% 150.00% 200.00%
Angka Partisipasi Murni
Perbandingan APM Jenjang SD Tahun 2013-2015
(57)
ORGANISASI
Pada jenjang SMP diperoleh realisasi APM Tahun 2015 sebesar 79,15% dari target sebesar 100% sehingga capaian kinerja
sebesar 79,15%. Hal tesebut juga menunjukan terjadinya penurunan APM dibandingkan Tahun 2014 sebesar 97,10% dan Tahun 2013 sebesar 94,16%.
Pada jenjang SMA diperoleh realisasi APM Tahun 2015 sebesar 69,97% dari target sebesar 100% sehingga capaian kinerja sebesar 69,97%. Hal tesebut juga menunjukan terjadinya penurunan APM dibandingkan Tahun 2014 sebesar 95,50% dan Tahun 2013 sebesar 78,17%.
Angka Kelulusan Siswa
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Kinerja
Angka Kelulusan
- SD/MI 100% 73,27% 73,27%
- SMP/MTs 100% 103,27% 103,27%
- SMA/SMK/MA 100% 89,10% 89,10%
94.16% 97.10%
79.15%
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%
Angka Partisipasi Murni
Perbandingan APM Jenjang SMP Tahun 2013-2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%
Angka Partisipasi Murni
Perbandingan APM Jenjang SMA Tahun 2013-2015
(58)
ORGANISASI
Angka kelulusan siswa pada jenjang SD pada Tahun 2015 sebesar 73,27% dengan target 100% sehingga capaian kinerjanya 73,27%. Hal tersebut menunjukan terjadinya penurunan angka kelulusan pada tahun 2015, dibandingkan dengan Tahun 2014 sebesar 99,45% dan Tahun 2013 sebesar 99,29%.
Sedangkan angka kelulusan siswa pada jenjang SMP Tahun 2015 sebesar 103,27% dari target 100% sehingga capaian kinerja sebesar 103,27%. Hal tersebut menunjukan terjadinya peningkatan pada Tahun 2015 dibandingkan pada Tahun 2014 sebesar 97,10% dan Tahun 2013 sebesar 99,02%.
Angka Kelulusan pada Jenjang SMA Tahun 2015 sebesar 89,10% dari target 100% sehingga capaian kinerja sebesar 89,10%. Hal tersebut menunjukan penurunan angka kelulusan siswa pada Jenjang SMA dibandingkan Tahun 2014 yang sebesar 99,07% dan Tahun 2013 yang sebesar 99,02%.
Angka Putus Sekolah (APS)
Angka putus sekolah merupakan proporsi anak sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau tidak menamatkan jenjang pendidikan tertentu. Semakin kecil angka putus sekolah menunjukan semakin baik kemajuan pembangunan dan kondisi bidang pendidikan pada suat wilayah. Adapun angka putus sekolah di Kota Denpasar pada Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
0.00% 50.00% 100.00% 150.00%
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Angka Kelulusan Jenjang SD - SMA di Kota Denpasar Tahun 2013 -2015
(59)
ORGANISASI
Indikator kinerja utama Target Realisasi Capaian Kinerja Angka Putus Sekolah
- SD/MI 0,00% 0,00% 100%
- SMP/MTs 0,00% 0,02% 99,98%
- SMA/SMK/MA 0,00% 0,18% 99,82%
Angka putus sekolah pada Jenjang SD pada Tahun 2015 sebesar 0,00% dari target 0,00% sehingga capaian kinerja sebesar 100%. Hal tersebut menunjukan penurunan angka putus sekolah pada jenjang SD dibandingkan Tahun 2014 sebesar 0,0035% dan Tahun 2013 sebesar 1,09%.
Angka putus sekolah pada Jenjang SMP pada Tahun 2015 sebesar 0,02% dari target 0,00% sehingga capaian kinerja sebesar 99,98%. Hal tersebut menunjukan peningkatan angka putus sekolah pada jenjang SD dibandingkan Tahun 2014 sebesar 0,018% dan terjadi penurunan APS dibandingkan
Tahun 2013 sebesar 0,04%.
Angka putus sekolah pada Jenjang SMA pada Tahun 2015 sebesar 0,18% dari target 0,00% sehingga capaian kinerja sebesar 99,82%. Hal
tersebut menunjukan angka yang sama dengan Tahun 2014 sebesar 0,18%.
Adapun jumlah anggaran yang mendukung keseluruhan indikator-indikator dapat dilihat pada anggaran program Pendidikan Anak Usia Dini, Wajib Belajar
0.0000% 0.5000% 1.0000% 1.5000%
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
APS Jenjang SD - SMP Kota Denpasar Tahun 2013 -2015
Jenjang SD Jenjang SMP
0.0000% 0.1000% 0.2000%
Tahun 2014 Tahun 2015
APS Jenjang SD - SMP Kota Denpasar Tahun 2013 -2015
(1)
Meningkatnya derajat kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB)
26/1000 KH 0,56/1000 KH 197,84%
Angka Kematian Ibu (AKI) Melahirkan
90/100.000 KH 56/100.000 KH 137,77% Angka Kesakitan
DBD per 100.000 penduduk
240/100.000 penduduk 216,1/100.000 penduduk
109,95%
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
80% 78.40% 98.00%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100% 100% 100%
Umur harapan hidup 73,01 73,71 100,06%
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota
Denpasar Rp.724.497.965.131,00
Rp.
776.176.266.472,64 107,13% Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak 142.867 wajib pajak 99,62%
Menurunnya Angka Kemiskinan
Jumlah Rumah Tangga Miskin
1000 1000 100%
Prevalensi gizi buruk pada balita
3,6% 0.10% 98,61%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat Tingkat produktivitas padi
66,18 Kw/Ha 66,35 Kw/Ha 100.26%
Jumlah produksi padi
28.775 Ton 31.005 Ton 107,75%
Jumlah Produksi daging
7.286,26 ton 8.882.05 ton 121,90% Jumlah konsumsi
protein hewani
15,26 gr/kapita/hari 16,18 gr/kapita/hari 106,03% Jumlah produksi
perikanan tangkap
789,20 ton 931,9 ton 118,08%
Jumlah produksi perikanan budidaya
1013,5 ton 1039,3 ton 102,55%
Jumlah Konsumsi Ikan
33,90 kg/kapita/tahun 33,64 kg/kapita/tahun 99,23% Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2% 4.156,72% 207,836%
Nilai Ekspor Bersih $ 364,816,843.78 $ 364,816,843.78 100% Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
3 Inovasi 35 Program
Pelayanan Inovasi 1166,6% Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
(2)
REALISASI ANGGARAN TERKAIT CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2015
SASARAN STRTEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Jumlah Anggaran
Realisasi
Anggaran
Capaian
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari
berdasarkan kearifan lokal
Persentase sampah yang terangkut 44.656.961.520,00 41.800.163.560,00
93,60%
Persentase Kawasan Hijau
1.825.000.000
1.388.043.750
76,06%
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura,
Adiwiyata dan Kalpataru
persentase pengelolaan sampah swadaya
Rp 572,405,000.00
Rp
522,527,500.00
91%
Luas Taman di Kota Denpasar Rp3,948,709,000.00
Rp
3,710,316,000.00
93,96%
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan
pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
Rp
2,709,398,995.00
Rp
2,652,700,900.00
98.00%
Jumlan Sanggar Tari yang mengikuti pentas budaya
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
Rp
97,232,586,447.00
Rp
79,380,457,514.00
81,6%
Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI/Paket A
(3)
- SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Angka Kelulusan
- SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA
Angka Putus Sekolah
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/SMK/MA
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Rp
1,120,183,200.00
Rp
1,120,183,200.00
100.00%
Persentase penanganan Trapiking
(persentase Penjualan Orang)
Persentase pasangan usia subur
yang ikut KB aktif
Rp
336,395,800.00
Rp
336,395,800.00
100%
Jumlah PMKS yang tertangani
Rp
256,216,500.00
Rp
256,216,501.00
100%
Jumlah lembaga sosialkemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang
melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
Rp
388,515,500.00
Rp
388,515,500.00
100%
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK
Skor Indek Kepuasan Masyarakat
(IKM) unit pelayanan
Skor Lakip Kota Denpasar
Rp
115,150,000.00
Rp
(4)
Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu lintas
Rp
711,879,500.00
Rp
681,307,400.00
96%
angka kecelakaan
Rp
7,242,883,550.00
Rp
6,779,113,200.00
93,6%
Meningkatnya kualitas administrasidan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
Rp
1,987,633,000.00
Rp
1,987,633,001.00
100%
Prosentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi (AKB)
Rp
260,505,500.00
Rp
248,320,800.00
95.00%
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Rp 10,423,961,500.00
Rp
9,827,968,420.00
94.00%
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
Rp 425,396,780.00
Rp
423,306,600.00 99,50% Persentase Masyarakat Miskin yang
mendapat Pelayanan Kesehatan
Rp 128,586,325.00
Rp
128,216,200.00 99,7% Umur harapan hidup Rp
364,663,400.00
Rp
360,194,588.00 98.80% Terwujudnya pengembangan
perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD
Rp
13,708,147,300.00
Rp
12,025,014,951.00
87,72 %.
Jumlah Wajib Pajak
Rp
5,507,953,300.00
Rp
5,473,887,183.00
99,38%
Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah RTM Miskin Rp 356,433,100.00
Rp
353,191,000.00
99,09%
Prevalensi gizi buruk pada balitaRp
203,630,600.00
Rp
(5)
Meningkatnya Kualitas mutu dan
Ketersediaan Pangan untuk
Masyarakat
Tingkat produktivitas padi
Rp
1,367,660,500.00
Rp
1,231,659,000.00
90.00%
Jumlah produksi padi
Jumlah Produksi daging
Rp
545,190,000.00
Rp
504,951,550.00
93.00%
Jumlah konsumsi protein hewani
Jumlah produksi perikanan tangkap Rp 874,410,000.00
Rp
738,019,650.00
84.00%
Jumlah produksi perikanan budidaya
Rp
1,785,469,000.00
Rp
1,595,432,100.00
89,3%
Jumlah Konsumsi Ikan
Rp
108,588,000.00
Rp
92,910,350.00
85,56%
Meningkatnya daya saing
industri, iklim investasi,
Perdagangan dalam negeri dan
eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
Rp
389,143,000.00
Rp
308,873,650.00
79,37%Nilai Ekspor Bersih
Rp
3,188,897,000.00
Rp
3,010,497,310.00
94,4%
Kota Denpasar sebagai Kota
Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
Persentase masyarakat yang
menguasai teknologi dalam
Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
Rp
717,155,050.00
Rp
(6)