Bahan Ajar HAN Sengketa Lingkungan

SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP
:
Perselisihan antara dua
pihak atau lebih yang
timbul dari kegiatan yang
berpotensi dan/atau telah
berdampak pada
lingkungan hidup
( Pasal 1 ayat 25 UUPPLH )

Dasar
Hukum :
Pasal 84 - 93
UUPLH

PENGADILAN
( LITIGASI )
 TUJUAN : Untuk
meminta ganti rugi
atau tindakan tertentu


DI LUAR PENGADILAN
( NON LITIGASI )
 TUJUAN : Untuk
mencapai
kesepakatan
mengenai bentuk
dan besarnya ganti
rugi

DASAR HUKUM
PENGAJUAN
GUGATAN
PENGATURAN :



Pasal 65 ayat 1 UUPPLH
Pasal 28H UUD 1945 :
HAM

• Pasal 87 UUPPLH :
Perbuatan Melanggar
Hukum; Pasal 1365 BW
(KUH Perdata)

TANGGUNG JAWAB
BERDASARKAN KESALAHAN
(LIABILITY BASED ON FAULT)
PASAL 87 UUPPLH

PASAL 1365 BW jo
PASAL 1865 BW

TANGGUNG JAWAB TDK
BERDASARKAN KESALAHAN
(LIABILITY WITHOUT FAULT)
STRICT LIABILITY (PASAL 88
UUPPLH)

PASAL 87 UUPPLH

 PERBUATAN MELAWAN
HUKUM
 PENCEMARAN /
PERUSAKAN
LINGKUNGAN
 KERUGIAN PADA
ORANG LAIN DAN
LINGKUNGAN
 GANTI RUGI /
TINDAKAN TERTENTU

PASAL 1365 BW
 PERBUATAN HARUS
BERSIFAT MELAWAN
HUKUM
 PELAKU HARUS
BERSALAH
 KERUGIAN
 HUBUNGAN SEBAB
AKIBAT ANTARA

PERBUATAN DENGAN
KERUGIAN

(PERBUATAN
MELAWAN
HUKUM)

 MEMBUKTIKAN UNSUR
KESALAHAN dan UNSUR
HUBUNGAN KAUSAL
 BEBAN PEMBUKTIAN :
PASAL 1865 BW

PENERAPAN
BEBAN
PEMBUKTIAN
TERBALIK

( STRICT LIABILITY )
PASAL 88 UUPPLH


KEGIATAN YANG
MENIMBULKAN
DAMPAK BESAR DAN
PENTING TERHADAP
LINGKUNGAN HIDUP

KEGIATAN YANG
MENGHASILKAN BAHAN B3

 ADANYA BENCANA ALAM
ATAU PEPERANGAN
 KEADAAN TERPAKSA
 TINDAKAN PIHAK KETIGA
YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA PENCEMARAN
DAN ATAU PERUSAKAN
LINGKUNGAN
DALAM HAL INI PENANGGUNG
JAWAB USAHA HARUS BISA

MEMBUKTIKAN (BEBAN
PEMBUKTIAN TERBALIK)

TENGGANG WAKTU
PENGAJUAN GUGATAN
 Sesuai dengan daluwarsa menurut
Hk.Perdata dan dihitung sejak
diketahui adanya pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup
 Ketentuan ini tidak berlaku terhadap
kegiatan yang menggunakan,
mengelola, atau menghasilkan limbah
B3

HAK GUGAT INSTANSI
PEMERINTAH dan PEMDA
(Pasal 90)
Instansi pemerintah dan pemerintah
daerah yang bertanggung jawab di
bidang lingkungan hidup berwenang

mengajukan gugatan ganti rugi dan
tindakan tertentu terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang menyebabkan
pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang mengakibatkan
kerugian lingkungan hidup.

Great Lakes oyster case

WC

Kerambah
kerang

Saya sakit keracunan makanan !!!

Sama Sama !!

Masyarakat berhak
mengajukan gugatan

perwakilan kelompok
untuk kepentingan
dirinya sendiri dan/atau
untuk kepentingan
masyarakat apabila
mengalami kerugian
akibat pencemaran
dan/atau kerusakan
lingkungan hidup.

 DAPAT DIGUNAKAN BILA JUMLAH PENGGUGAT
SANGAT BANYAK DAN MEMILIKI KESAMAAN FAKTA,
PERISTIWA, DASAR HUKUM DAN TUNTUTAN
 CLASS ACTION DAPAT DIBAGI KEDALAM BEBERAPA
SUB-CLASS
 DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGGUGAT GANTI
RUGI ATAU TINDAKAN TERTENTU

( PERLINDUNGAN
KONSUMEN )


(KEHUTANAN)

( SUMBERDAYA
AIR )

ACTION

CLASS
REPRESENTATIF

SEKELOMPO
K ORANG

PEMERINTAH

UNTUK MEMINTA GANTI
RUGI DAN TINDAKAN
TERTENTU


 PROSES BERPERKARA LEBIH EKONOMIS
1. BADAN PERADILAN; MENGHINDARI TERJADINYA
PENGULANGAN GUGATAN YANG SERUPA
2. TERGUGAT; HANYA AKAN MENGELUARKAN SATU KALI
PEMBIAYAAN UNTUK MELAYANI PROSES GUGATAN
3. PENGGUGAT; BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK
MENGURUS PERKARA LEBIH EKONOMIS KARENA DAPAT
DITANGGUNG BERSAMA

 MEMPERBESAR AKSES PADA KEADILAN
 PERUBAHAN SIKAP PERILAKU KEJAHATAN DAN
PELANGGAR LINGKUNGAN HIDUP

 UNTUK TAMPIL DI
PERSIDANGAN, CLASS
REPRESENTATIF TIDAK PERLU
MENDAPAT SURAT KUASA DARI
CLASS MEMBER
 BILA CLASS REPRESENTATIF
TIDAK MEMPUNYAI

KEMAMPUAN BERACARA, MAKA
CLASS REPRESENTATIF DPT
DIWAKILI OLEH ADVOKAT, DLM
HAL INI HARUS ADA SURAT
KUASA

Proses Awal Pemeriksaan
PASAL 5
(1) Pada awal proses pemeriksaan persidangan, hakim
wajib memeriksa dan mempertimbangkan kriteria
gugatan perwakilan kelompok;
(2) Hakim dapat memberikan nasehat kepada para pihak
mengenai persyaratan gugatan perwakilan kelompok;
(3) Sahnya gugatan perwakilan kelompok dituangkan
dalam satu penetapan pengadilan
(4) Apabila hakim memutuskan penggunaan prosedur
gugatan perwakilan kelompok dinyatakan sah, maka
segera setelah itu, hakim memerintahkan penggugat
mengajukan usulan model pemberitahuan untuk
memperoleh persetujuan hakim;
(5) Apabila hakim memutuskan bahwa penggunaan tata
cara gugatan perwakilan kelompok dinyatakan tidak
sah, maka pemeriksaan gugatan dihentikan dengan
satu putusan hakim.

Limbah rumah sakit

Tanah

tidak bisa bicara
Pohon tidak bisa berjalan ke
pengadilan

DASAR HUKUM
• PASAL 65 ayat 1
UPPLH; Setiap orang
punya hak ….....
• PASAL 1 angka 32
UUPLH; definisi orang
: orang perorangan,
kelompok orang,
badan hukum
• PASAL 92 UUPLH;
OLH

Berbentuk badan hukum atau yayasan
Tertuang dalam anggaran dasarnya
bahwa organisasi tersebut didirikan
bertujuan untuk kepentingan
pelestarian lingkungan hidup.
Telah melaksanakan kegiatan sesuai
dengan anggaran dasarnya.

GUGATAN YANG DAPAT DIAJUKAN OLEH
ORGANISASI LINGKUNGAN HIDUP
• MEMOHON KEPADA PENGADILAN AGAR SESEORANG
DIPERINTAHKAN MELAKUKAN TINDAKAN YANG
BERKAITAN DENGAN PELESTARIAN FUNGSI
LINGKUNGAN HIDUP
• MENYATAKAN SESEORANG TELAH MELAKUKAN
PERBUATAN MELANGGAR HUKUM BERUPA
PENCEMARAN DAN ATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN
• MEMERINTAHKAN SESEORANG UNTUK MEMBUAT
ATAU MEMPERBAIKI UNIT PENGOLAHAN LIMBAH

Tidak berhak mengajukan tuntutan
ganti rugi, kecuali biaya atau
pengeluaran riil, yaitu biaya yang
nyata dapat dibuktikan telah
dikeluarkan oleh OLH

Perkara Gugatan Class Action
Perdata No.21/Pdt.G/2006/PN-TPI






Sidang Perdana tanggal 24 Agustus 2006, dimana Majelis
menyarankan agar para pihak yang berperkara untuk
berdamai saja, dan diberi waktu sampai tanggal 7
Desember 2006;
Pada sidang tanggal 7 September 2006, perdamaian para
pihak tidak membuahkan hasil, oleh karena itu Majelis
menunjuk Hakim Mediator untuk memfasilitasi upaya para
pihak untuk berdamai dengan jalur Mediasi, sesuai dengan
Perma RI No. 2 tahun 2003 tentang prosedur Mediasi di
Pengadilan, sehingga diadakanlah pertemuan Mediasi
pada tanggal 18 September 2006 yang difasilitasi oleh
Hakim Mediasi yang telah ditunjuk yaitu Kun Maryoso, SH;
Upaya perdamaian para pihak dengan cara Mediasi yang
dipimpin oleh Hakim Mediator ternyata tetap menemui
kegagalan, karena itu sidang akan dilanjutkan dengan
pembacaan gugatan pada sidang tanggal ……. Oktober
2006;

Perkara Gugatan Class Action
Perdata No.21/Pdt.G/2006/PN-TPI








Pada sidang pembacaan gugatan tanggal ….. Oktober
2006, Penggugat memasukkan juga revisi terhadap
materi gugatan kepada Majelis;
Eksepsi dan Jawaban dari Tergugat atas gugatan
Penggugat, dibacakan dan diserahkan oleh Tergugat ke
Majelis Hakim pada sidang yang dilaksanakan tanggal
19 Oktober 2006;
Replik dari Penggugat atas Jawaban Tergugat
dibacakan dan diserahkan oleh Penggugat ke Majelis
Hakim pada persidangan tanggal 9 Nopember 2006;
Duplik dari Tergugat atas Replik Penggugat dibacakan
dan diserahkan oleh Tergugat ke Majelis Hakim pada
persidangan tanggal 23 Nopember 2006;

Perkara Gugatan Class Action
Perdata No.21/Pdt.G/2006/PN-TPI




Selanjutnya setelah acara Jawab Jinawab antara
Penggugat dengan Tergugat selesai, pada sidang
tanggal 7 Desember 2006, Majelis Hakim mengeluarkan
penetapan yang isinya menyatakan bahwa gugatan
Penggugat dapat diterima untuk diperiksa dengan
menggunakan prosedur Class Action sesuai dengan
Perma RI No.1 tahun 2002 tentang Acara Gugatan
Perwakilan Kelompok (Class Action);
Selanjutnya pada sidang tanggal 14 Desember 2006,
Penggugat menyerahkan usulan model Notifikasi
kepada Majelis Hakim sesuai dengan Perma RI No.1
tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan
Kelompok (Class Action)., dan Majelis Hakim akan
mempelajarinya;

Perkara Gugatan Class Action
Perdata No.21/Pdt.G/2006/PN-TPI






Pada sidang tanggal 21 desember 2006, Majelis Hakim
menyatakan dapat menerima usulan model Notifikasi
yang telah diajukan Penggugat, selanjutnya akan
dilakukan Notifikasi melalui Media Massa dan
kepaniteraan PN Tanjung Pinang selama 2 (dua)
minggu;
Setelah proses Notifikasi selesai, ternyata tidak ada
perubahan dari anggota kelas yang diwakili oleh
Penggugat, dan selanjutnya persidangan dilanjutkan
dengan pemeriksaan perkara menurut tata cara Hukum
Acara Perdata biasa;
Sampai saat ini, tanggal 1 Maret 2007 pemeriksaan
perkara telah memasuki acara pemeriksaan lokasi
perkara (de sente),