Materi 7 6 PAI di Sekolah

(1)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SEKOLAH UMUM


(2)

K

OM

P

ETE

N

S

I

Pengertian PAI

Landasan Yuridis PAI

Kendala Pelaksanaan

PAI Asal-Usul

PAI


(3)

I

NDIKATOR

INDIKORATOR

INDIKORATOR Pengertian PAIPengertian PAI

Landasan Yuridis PAI

Landasan Yuridis PAI

Kendalan Pelaksanaan

PAI

Kendalan Pelaksanaan


(4)

P

engertian

UU SISDIKNAS Pendidikan Keagamaan Pendidikan


(5)

Pendidikan Agama

Hindu

Budha

Kristen

Katolik

Islam (PAI)


(6)

Antara Pendidikan &

Pengajaran

Kontroversi

Kontroversi

Pengajaran

Agama

Pendididikan


(7)

Sejarah PAI

Sejarah membuktikan bahwa sejak masa kolonial,beberapa tokoh Islam berusaha mengintegrasikan PAI kedalam

kurikulum pendidikan pada sekolah umum pemerintah. Menurut padangan Saridjo dalam bukunya yang berjudul “Bunga Rampai pendidikan Islam” menegaskan bahwa dalam sidang-sidang Volksraad di masa pemerintah kolonial Belanda, para pemimpin dan tokoh-tokoh Islam telah memperjuangkan agar pendidikan agama

dimasukkan kedalam kurikulum di sekolah-sekolah umum. (Saridjo,1996:64).

Ahmad Dahlan adalah salah satu tokoh yang berjasa memasukkan PAI ke dalam sekolah Kolonial.

Gagasan serupa juga banyak dilakukan tokoh pendidikan Islam di Sumantera, yaitu:

a. Dengan mendirikan madrasah-madrasah yang kurikulumnya berusaha memadukan

pengetahuan agama dan pengetahuan umum.

Menurut Maksum (1999:93) menyatakan bahwa madrasah dalam batas –batas tertentu merupakan

lembaga persekolahan ala Belanda yang di beri muatan keagamaan.


(8)

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

sejak pasca kemerdekaan hingga masa Orde Baru pemerintah menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pelaksanaan pedidikan agama. Meskipun kalau diperhatikan dari tahap-tahap perkembangannya

hingga mendapatkan legalitas hukum atas pelaksanaannya, butuh waktu dan perjuangan yang cukup panjang.

Dalam proses mendapatkan legalitas hukum atas pelaksanaan pendidikan agama sejak kurun kemerdekaan, terjadi tarik menarik antara kelompok yang pro dan yang kontra.

Dari pemikiran kelompok ke dua dapat dipahami antara lain:

a. Karena agama (Islam) dalam pengertian mereka adalah Fiqh, sehingga tidak perlu diajarkan di sekolah.

b. Kelompok pertama berpandangan bahwa agama tidak sekedar dalam pengertian itu (Fiqh), tetapi ajaran normal yang

bersumber dari kitav suci meski dalam prakteknya yang lebih di kedepankan adalah ajaran yang bersifat fiqhiyah.

Memperhatikan kurikulum pendidikan agama 1994 maka anggapan bahwa agama adalah Fiqh semata, semua itu tidak bisa dibenarkan. Komposisi pengetahuan agama dalam kurikulum tersebut terbagi dua bagian :

a. Pokok bahasan b. Sub bahasan


(9)

Karakteristik kurikulum PAI tahun 1994 antara lain :

a. Materi atau bahan kajian yang masing-masing

sesuai dengan tingkat atau jenjang satuan

pendidikan

b. Pilihan bahan kajian untuk semua jenjang

pendidikan yang esensial dan sesuai dengan

tingkat perkembangan jiwa

c. Aspaek-aspek pemahaman keagamaan kilafiah

dihilangkan

d. Materi atau bahan untuk mengembangklan aspek

kognitif, afektif, psikomotor

e. Pokok bahasan atau kajian PAI diorentasikan

untuk berpadu dengan bidang studi yang lain.


(10)

PENDIDIKAN AGAMA SECARA YURIDIS

Dilihat dari legalitas hukum penyelenggaraan hukum PAI di sekolah umum, maka hal ini mengalami proses yang panjang, sejak masa pasca kemerdekaan hingga ditetapkan undang-undang no 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional

Saridjo (1996:55) mencatat bahwa semenjak awal kemerdekaan sampai masa Orde Baru, pelaksanaan PAI disekolah selalu masuk dalam agenda pembahasan atau atas dasar kemauan politik tokoh-tokoh nasional.

karena itu, setiap keputusan tentang pelaksanaan PAI pada dasarnya merupakan keputusan politik. Hasil penelusuran dokumen-dokumen penting yang berhubungan dengan pelaksanaan agama di sekolah umum dari masa pasca kemerdekaan hingga tahun 1990-an.

a. Rapat Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) tanggal27

desember 1945 antara lain merekomendasikan agar pendidikan agama

mendapat tempat yang teratur, seksama dan mendapat perhatian yang

semestinya dengan tidak mengurangi kemerdekaan.

b. Perguruan Agama Islam atau Madrasah dan Ponpes mendapat perhatian dan

bantuan yang nyata berupa tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.


(11)

MASALAH ATAU KENDALA PELAKSANAAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SEKOLAH UMUM

Kendala yang timbul pada PAI:

a. Pada aspek manajerial, sebagai akibat panjangnya rentang birokrasi.

b. Posisi pengambil keputusan telah turut memperlambat kinerja, sehingga tidak dapat berperan maksimal.

c. Adanya kejenuhan yang disebabkan oleh terbatasnya tenaga pengajar dan monotonnya metode yang digunakan

d. Dikalangan mahasiswa kajian ilmu-ilmu agama itu hanya

dijadikan ilmu pengetahuan saja,tetapi tidak diaplikasikan atau direalisasikan dalam kehidupan sehari- hari.

e. Munculnya akulturasi asimetris atau pola hubungan yang timpang antara negara yang maju dengan negara yang

berkembang,sehingga akan melahirkan tingkat kompetisi yang sangat tinggi dalam masyarakat atau bangsa.

Gagasan yang dilakukan antara lain:


(12)

SOLUSI YANG DILAKUKAN

Solusi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah/kendala: a. Gagasan untuk melakukan rasionalisasi organisasi.

b. Melakukan pembaharuan pendidikan dalam sistem birokasi c. Perlu adanya metode-metode yang lain

d. Mengadakan sosialisasi masalah PAI

e. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam hal ini Profesional Guru


(13)

Kesimpulan

• Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) memperkenalkan dua istilah, yaitu Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.

• Pendidikan Agama adalah Pendidikan yang diselenggarakan disekolah umum, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi Pendidikan Agam Islam disekolah umum pada dasarnya telah mendapat respon yang positif, dengan dikeluarkanya.

• Pendidikan Keagamaan adalah lembaga pendidikan Islam atau satuan pendidikan Islam yang lazim dinamakan dengan perguruan Agama.

• Pendidikan Keagaman merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut

penguasan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.

• Pemerintah menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pelaksanaan pendidikan Agama,sejak jaman pasca Orde Baru.


(14)

• Dalam proses mendapatkan legalitas hukum

atas pelaksanaan pendidikan agama sejak

kurun kemerdekaan,terjadi tarik-menarik antara

kelompok yang pro karena menganggap PAI

penting diberikan di sekolah / perguruan

tinggi,dan mereka yang kontra karena

menganggap tidak penting dan cukup diganti

dengan pendidikan budi pekerti

• Pendidikan Agama sejak pasca kemerdekaan

hinggaruntuhnya Orde Baru,telah mendapatkan

perhatian yang cukup besar.

• Strutur organisasi pada Departemen Agama dari

pusat hingga level paling rendah juga

menunjukkan adanya perhatian yang memadai

terhadap PAI.


(15)

Wassalamu’alaikum

Wr.Wb.


(1)

PENDIDIKAN AGAMA SECARA YURIDIS

Dilihat dari legalitas hukum penyelenggaraan hukum PAI di sekolah umum, maka hal ini mengalami proses yang panjang, sejak masa pasca kemerdekaan hingga ditetapkan undang-undang no 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional

Saridjo (1996:55) mencatat bahwa semenjak awal kemerdekaan sampai masa Orde Baru, pelaksanaan PAI disekolah selalu masuk dalam agenda pembahasan atau atas dasar kemauan politik tokoh-tokoh nasional.

karena itu, setiap keputusan tentang pelaksanaan PAI pada dasarnya merupakan keputusan politik. Hasil penelusuran dokumen-dokumen penting yang berhubungan dengan pelaksanaan agama di sekolah umum dari masa pasca kemerdekaan hingga tahun 1990-an.

a. Rapat Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) tanggal27

desember 1945 antara lain merekomendasikan agar pendidikan agama

mendapat tempat yang teratur, seksama dan mendapat perhatian yang

semestinya dengan tidak mengurangi kemerdekaan.

b. Perguruan Agama Islam atau Madrasah dan Ponpes mendapat perhatian dan


(2)

MASALAH ATAU KENDALA PELAKSANAAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SEKOLAH UMUM

Kendala yang timbul pada PAI:

a. Pada aspek manajerial, sebagai akibat panjangnya rentang birokrasi.

b. Posisi pengambil keputusan telah turut memperlambat kinerja, sehingga tidak dapat berperan maksimal.

c. Adanya kejenuhan yang disebabkan oleh terbatasnya tenaga pengajar dan monotonnya metode yang digunakan

d. Dikalangan mahasiswa kajian ilmu-ilmu agama itu hanya

dijadikan ilmu pengetahuan saja,tetapi tidak diaplikasikan atau direalisasikan dalam kehidupan sehari- hari.

e. Munculnya akulturasi asimetris atau pola hubungan yang timpang antara negara yang maju dengan negara yang

berkembang,sehingga akan melahirkan tingkat kompetisi yang sangat tinggi dalam masyarakat atau bangsa.


(3)

SOLUSI YANG DILAKUKAN

Solusi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah/kendala: a. Gagasan untuk melakukan rasionalisasi organisasi.

b. Melakukan pembaharuan pendidikan dalam sistem birokasi c. Perlu adanya metode-metode yang lain

d. Mengadakan sosialisasi masalah PAI

e. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam hal ini Profesional Guru


(4)

Kesimpulan

• Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) memperkenalkan dua istilah, yaitu Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.

• Pendidikan Agama adalah Pendidikan yang diselenggarakan disekolah umum, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi Pendidikan Agam Islam disekolah umum pada dasarnya telah mendapat respon yang positif, dengan dikeluarkanya.

• Pendidikan Keagamaan adalah lembaga pendidikan Islam atau satuan pendidikan Islam yang lazim dinamakan dengan perguruan Agama.

• Pendidikan Keagaman merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut

penguasan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.


(5)

• Dalam proses mendapatkan legalitas hukum

atas pelaksanaan pendidikan agama sejak

kurun kemerdekaan,terjadi tarik-menarik antara

kelompok yang pro karena menganggap PAI

penting diberikan di sekolah / perguruan

tinggi,dan mereka yang kontra karena

menganggap tidak penting dan cukup diganti

dengan pendidikan budi pekerti

• Pendidikan Agama sejak pasca kemerdekaan

hinggaruntuhnya Orde Baru,telah mendapatkan

perhatian yang cukup besar.

• Strutur organisasi pada Departemen Agama dari

pusat hingga level paling rendah juga

menunjukkan adanya perhatian yang memadai

terhadap PAI.


(6)

Wassalamu’alaikum

Wr.Wb.