bab v persamaan warga negara
(2)
Waktu : 6 x 45 Menit
Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)
(Keseluruhan KD)
Standar
Standar
Kompetens
Kompetens
i :
i :
5. Menghargai 5. Menghargai persamaan persamaan kedudukan kedudukan warga warga negara negara dalam dalam berbagai berbagai aspek aspek kehidupankehidupan
.
.
Kompetensi Dasar :
Kompetensi Dasar :
5.1.
5.1. Mendeskripsikan kedudukan Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan
warga negara dan pewargane-
pewargane-garaan di Indonesia.
garaan di Indonesia.
5.2. Menganalisis persamaan
5.2. Menganalisis persamaan
kedu-dukan warga negara dalam
dukan warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat,
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
berbangsa, dan bernegara.
5.3.
5.3. Menghargai persamaan kedu-Menghargai persamaan kedu-dukan wn tanpa membedakan
dukan wn tanpa membedakan
ras, agama, gender, golongan,
ras, agama, gender, golongan,
budaya
(3)
Waktu : 4 x 45 Menit
Waktu : 4 x 45 Menit
Standar
Standar
Kompetensi :
Kompetensi :
5. Menghargai
5. Menghargai
Persamaan
Persamaan
Kedudukan
Kedudukan
Warga Negara
Warga Negara
Dalam Berbagai
Dalam Berbagai
Aspek
Aspek
Kehidupan.
Kehidupan.
Kompetensi Dasar :
Kompetensi Dasar :
5.1.
5.1.
M
M
endeskripsikan
endeskripsikan
Kedudukan Warga
Kedudukan Warga
Negara Dan
Negara Dan
Pewarganegaraan Di
Pewarganegaraan Di
Indonesia.
Indonesia.
(4)
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
o
Menguraikan Pengertian Rakyat Di
Dalam Suatu Negara Dan Asas
Kewarganegaraan.
o
Mendeskripsikan Penduduk Dan Warga
Negara Indonesia.
o
Menganalisis Undang-undang
Kewargane-garaan Indonesia
o
Menganalisis Kedudukan Warga Negara
Dan Pewarganegaraan Di Indonesia
.
(5)
Rakyat Dalam Suatu Negara
Asas Kewarganegaraan
Penduduk dan Warga Negara Indonesia
Penduduk Bukan
Penduduk
Warga Negara Bukan WN
KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA-
NEGARAAN DI INDONESIA
Undang-Undang
Kewarganegaraan Indonesia Kedudukan Warga negara dan Pewarganegaraan di Indonesia
(6)
a. Rakyat Dalam Suatu Negara
Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Secara hukum, rakyat merupakan warga negara dalam suatu negara yang memiliki ikatan hukum dengan pemerintah.
Yaitu meliputi semua orang yg bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan negara & tunduk pada kekusaan negara itu
1. KEWARGANEGARAAN REPUBLIK
INDONESIA
(7)
Rakyat,
Rakyat,
berdasarkan
berdasarkan
hubungannya dengan
hubungannya dengan
daerah tertentu
daerah tertentu
dapat dibedakan
dapat dibedakan
penduduk
penduduk
dan bukan penduduk
dan bukan penduduk
.
.
1.
1.
Penduduk,
Penduduk,
adalah mereka yang bertempat adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayahtinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah
negara (menetap) untuk jangka waktu lama.
negara (menetap) untuk jangka waktu lama.
Penduduk yang memiliki status kewarganegaraan,
Penduduk yang memiliki status kewarganegaraan,
disebut sebagai Warga Negara Indonesia (WNI),
disebut sebagai Warga Negara Indonesia (WNI),
Warga Negara Asing (WNA) yg menetap di
Warga Negara Asing (WNA) yg menetap di
Indonesia karena suatu pekerjaan, disebut juga
Indonesia karena suatu pekerjaan, disebut juga
penduduk
penduduk
2.
2.
Bukan Penduduk
Bukan Penduduk
,
,
adalah mereka yang berada adalah mereka yang berada di dalam suatu wilayah negara hanya untukdi dalam suatu wilayah negara hanya untuk
sementara waktu. Contoh : para turis
sementara waktu. Contoh : para turis
mancanegara.
(8)
Rakyat,
Rakyat,
berdasarkan hubungannya dengan
berdasarkan hubungannya dengan
pemerintah negaranya dapat dibedakan
pemerintah negaranya dapat dibedakan
warga negara & bukan warga negara.
warga negara & bukan warga negara.
1.
1.
Warga Negara,
Warga Negara,
adalah mereka yang
adalah mereka yang
berdasarkan hukum tertentu mrp anggota
berdasarkan hukum tertentu mrp anggota
dari suatu negara, dengan status
dari suatu negara, dengan status
kewarganegaraan WN asli atau WN
kewarganegaraan WN asli atau WN
keturunan asing. WN juga dapat diperoleh
keturunan asing. WN juga dapat diperoleh
melalui
melalui
proses
proses
naturalisasi
naturalisasi
.
.
2.
2.
Bukan Warga Negara (orang asing),
Bukan Warga Negara (orang asing),
adalah
adalah
mereka yang berada pada suatu negara
mereka yang berada pada suatu negara
tetapi secara hukum tidak menjadi anggota
tetapi secara hukum tidak menjadi anggota
negara yang bersangkutan, namun tunduk
negara yang bersangkutan, namun tunduk
pada pemerintah di mana mereka berada
pada pemerintah di mana mereka berada
(Duta Besar, Kontraktor Asing, dsb).
(Duta Besar, Kontraktor Asing, dsb).
(9)
B. ASAS
KEWARGANEGARAAN
Penentuan status kewarganegaraan lazim
digunakan:
Stelsel aktif,
dengan melakukan tindakan-tindakanhukum tertentu secara aktif.
Stelsel pasif,
tanpa harus melakukan tindakan hukumtertentu
.
Seseorang dalam suatu negara pada dasarnya
memiliki hak-hak :
Hak Opsi
adalah hak untuk memilik suatukewarganegaraan (dalam stelsel aktif).
Hak Repudiasi
adalah hak untuk menolak suatu(10)
Penentuan Kewarganegaraan dpt
Penentuan Kewarganegaraan dpt
dibedakan
dibedakan
menurut Asas :
menurut Asas :
Ius Soli,
Ius Soli,
penentuan asas kewarganegaraan
penentuan asas kewarganegaraan
berdasar-kan daerah/negara tempat di mana ia
berdasar-kan daerah/negara tempat di mana ia
dilahirkan. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di
dilahirkan. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di
negara
negara
A
A
maka ia akan menjadi warga negara
maka ia akan menjadi warga negara
A
A
,
,
walaupun orang tuanya adalah warga negara B.
walaupun orang tuanya adalah warga negara B.
(Inggris, Mesir, Amerika, dll).
(Inggris, Mesir, Amerika, dll).
Ius Sanguinis,
Ius Sanguinis,
penentuan asas kewarganegaraan
penentuan asas kewarganegaraan
ber-dasarkan pertalian darah/keturunan dari orang
ber-dasarkan pertalian darah/keturunan dari orang
ybs. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara
ybs. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara
A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka
A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka
orang tersebut tetap menjadi warga negara B
orang tersebut tetap menjadi warga negara B
(dianut oleh negara RRC).
(11)
C. PENDUDUK DAN WARGA NEGARA
C. PENDUDUK DAN WARGA NEGARA
INDONESIA
INDONESIA
Pasal 26 UUD 1945 perihal Warga Negara dan
Pasal 26 UUD 1945 perihal Warga Negara dan
Penduduk :
Penduduk :
• Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Yang menjadi warga negara ialah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang
yang disahkan dengan undang-undang sebagai disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
warga negara.
• Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang
asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
• Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur
dengan undang undang
(12)
PENDUDUK DI INDONESIA, BERDASARKAN
PENDUDUK DI INDONESIA, BERDASARKAN INDISCHE INDISCHE STAATSREGELING
STAATSREGELING
TAHUN 1927, TERBAGI DALAM 3 GOLONGAN, YAITU :
TAHUN 1927, TERBAGI DALAM 3 GOLONGAN, YAITU :
Golongan EropaGolongan Eropa, , yang terdiri atas :yang terdiri atas :
1.
1. Bangsa Belanda,Bangsa Belanda, 2.
2. Bukan Bangsa Belanda, tetapi orang yang asalnya Bukan Bangsa Belanda, tetapi orang yang asalnya dari Eropa
dari Eropa
3.
3. Bangsa Jepang (untuk kepentingan hubungan Bangsa Jepang (untuk kepentingan hubungan perdagangan)
perdagangan)
4.
4. Orang-orang yang berasal dari negara lain yang Orang-orang yang berasal dari negara lain yang hukum keluarganya sama dengan hukum keluarga
hukum keluarganya sama dengan hukum keluarga
Belanda (Amerika, Australia, Rusia, dan Afrika
Belanda (Amerika, Australia, Rusia, dan Afrika
Selatan), dan keturunannya.
Selatan), dan keturunannya.
Golongan Timur Asing, yang terdiri atas :Golongan Timur Asing, yang terdiri atas :
1.
1. Golongan Cina (Tionghoa), danGolongan Cina (Tionghoa), dan 2.
2. Golongan Timur Asing bukan Cina (orang Arab, Golongan Timur Asing bukan Cina (orang Arab, India, Pakistan, Mesir, dan lain-lain).
India, Pakistan, Mesir, dan lain-lain).
Golongan BumiputeraGolongan Bumiputera (Indonesia), yang meliputi:(Indonesia), yang meliputi:
1.
1. Orang-orang Indonesia asli serta keturunannya Orang-orang Indonesia asli serta keturunannya yang tidak memasuki golongan rakyat lain, dan
yang tidak memasuki golongan rakyat lain, dan
2.
2. Orang yang mula-mula termasuk golongan rakyat Orang yang mula-mula termasuk golongan rakyat lain, lalu masuk dan menyesuaikan hidupnya
lain, lalu masuk dan menyesuaikan hidupnya
dengan golongan Indonesia
(13)
Peraturan
perundanga
n tentang
warga
negara
Indonesia
yang
pernah
berlaku :
1. Undang-Undang RI Nomor 3/1946
tentang Kewarganegaraan Indonesia. 2. Undang-Undang No. 2/1958, tentang
Penye-lesaian Dwi kewarga negaraan antara Indo-nesia dan RRC,
3. Undang-Undang No. 62/1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia sebagai penyempurnaan Undang-Undang No. 3/Tahun 1946,
4. Undang-Undang No. 4 Tahun 1969 tentang Pencabutan UU No. 2 Tahun
1958 dan dinyatakan tidak berlaku lagi, 5. Undang-Undang No. 3 Tahun 1976
tentang Perubahan Pasal 18 UU No. 62 Tahun 1958,
6. Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
(14)
Undang-Undang RI No. 9 Tahun
1992 tentang Keimigrasian,
Peraturan Pemerintah RI No. 32
Tahun 1994 Tentang Visa, Izin Masuk dan Izin Keimigrasian.
Peraturan Pemerintah RI No.18
Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah RI No.
32/1994 Tentang Visa, Izin Masuk dan Izin Keimigrasian.
Instruksi Presiden RI No. 26 Tahun
1998 Tentang Menghentikan
Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi Dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Kegiatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Perencanaan
Program ataupun Pelaksanaan.
Peraturan
perundanga
n
pendukung
pelaksanaan
UU tentang
Kewarga-negaraan
Republik
Indonesia
(15)
1.
1. Berikan penjelasan mengapa kedudukan sebagai warga Berikan penjelasan mengapa kedudukan sebagai warga negara Indonesia dan warga negara asing harus jelas
negara Indonesia dan warga negara asing harus jelas !!
Setelah mempelajari materi-materi tentang :
Kewarganegaraan Republik Indonesia (Rakyat, Asas Kwn, Penduduk dan WNI, UU Kwn , dilanjutkan Penugasan dng menjawab pertanyaan sbb :
2.
2. Dalam perkembangan lebih lanjut asas-asas Dalam perkembangan lebih lanjut asas-asas
kewarganegaraan di Indonesia mengalami perubahan.
kewarganegaraan di Indonesia mengalami perubahan.
Apa saja perubahan tersebut?
Apa saja perubahan tersebut?
……….
Penugasan Praktik
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
1
a. Warga Negara
Indonesia : ... b. Warga Negara
Asing : ... .
(16)
2. KEDUDUKAN WARGA NEGARA &
PEWARGANEGARAN DI INDONESIA
Kedudukan warga negara di dalam suatu negara, sangat penting statusnya terkait
dengan hak dan kewajiban yang dimiliki.
Perbedaan status/kedudukan
sebagai wn sangat berpengaruh terhadap hak dan kewajibannya baik yang mencakup bidang
politik, ekonomi, sosial – budaya maupun hankam.
a.
KEDUDUKAN WARGA NEGARA
(17)
Hak dasar sebagai bangsa yg merdeka dan berdaulat
Hak dasar sebagai bangsa yg merdeka dan berdaulat
serta bebas dari segala macam bentuk penjajahan
serta bebas dari segala macam bentuk penjajahan
(Pembukaan UUD 1945, alinea I), dan hak dasar
(Pembukaan UUD 1945, alinea I), dan hak dasar
sebagai warga negara :
sebagai warga negara :
• Sebagai warga negara dan penduduk Indonesia (Pasal 26), Sebagai warga negara dan penduduk Indonesia (Pasal 26),
• Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
(Pasal 27 ayat (1)),
(Pasal 27 ayat (1)),
• Memperoleh pekerjaan & penghidupan yg layak (Pasa 27 Memperoleh pekerjaan & penghidupan yg layak (Pasa 27 ayat 2),
ayat 2),
• Kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan Kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan
tulisan (Pasal 28),
tulisan (Pasal 28),
• Mempertahankan hidup sebagai hak asasi manusia (Pasal Mempertahankan hidup sebagai hak asasi manusia (Pasal 28A)
28A)
• Jaminan beragama dan pelaksanaanya (Pasal 29 ayat (2)), Jaminan beragama dan pelaksanaanya (Pasal 29 ayat (2)),
• Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30), Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30),
• Mendapat pendidikan (Pasal 31), Mendapat pendidikan (Pasal 31),
• Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32), Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32),
• Mengembangkan usaha di bidang ekonomi (Pasal 33) dan Mengembangkan usaha di bidang ekonomi (Pasal 33) dan
(18)
B. KEWAJIBAN DASAR SEBAGAI WARGA
B. KEWAJIBAN DASAR SEBAGAI WARGA
NEGARA :
NEGARA :
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan (Pembukaan UUD 1945, alinea I),
• Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea II),
• Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara (Pembukaan UUD 1945, alinea IV),
• Membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat 2),
• Menjunjung tinggi hukum & pemerintahan (Pasal 27 ayat 1),
• Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30 ayat (1)),
• Menghormati bendera negara Indonesia (Pasal 35),
• Menghormati bahasa negara bahasa Indonesia (Pasal 36),
• Menjunjung tinggi lambang negara (Pasal 36A),
• Menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya (Pasal 36B).
(19)
a. Hak di bidang politik, misalnya hak untuk memilih dipilih, mendirikan dan memasuki suatu organisasi sosial politik
b. Hak di bidang pendidikan, misalnya hak untuk memperoleh pendidikan, mengembangkan karir pendidikan, dan ikut serta menangani pendidikan
c. Hak di bidang ekonomi, misalnya hak untuk
memperoleh pekerjaan, memperoleh penghidupan yang layak, dan hak untuk berusaha
d. Hak di bidang sosial budaya, misalnya hak untuk mendapat pelayanan sosial, kesehatan,
mengembangkan budaya daerah masing-masing, dan hak untuk mendirikan lembaga sosial budaya
C. HAK WARGA NEGARA DALAM
PELAKSANAAN
(20)
Bertanggungjawab Terhadap :
Bertanggungjawab Terhadap :
• Pelaksanaan sistem Demokrasi Pancasila.Pelaksanaan sistem Demokrasi Pancasila.
• Pelaksanaan pemilihan umum secara langsung, Pelaksanaan pemilihan umum secara langsung,
umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil
umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil • Hukum dan pemerintahan RI.Hukum dan pemerintahan RI.
• Usaha pembelaan negara.Usaha pembelaan negara.
• Pelaksaan hak-hak asasi manusia, memperta-Pelaksaan hak-hak asasi manusia,
memperta-hankan, dan mengisi kemerdekaan Indonesia
hankan, dan mengisi kemerdekaan Indonesia
.
.
D. TANGGUNGJAWAB WARGA
D. TANGGUNGJAWAB WARGA
NEGARA DALAM
NEGARA DALAM
PELAKSANAAN DEMOKRASI
PELAKSANAAN DEMOKRASI
PANCASILA
(21)
E. PEWARGANEGARAAN DI
INDONESIA
Menurut Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 yang dapat memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia :
a. Mereka yang menjadi warga negara menurut
undang-undang /peraturan/ perjanjian yg terlebih dahulu berlaku (berlaku surut),
b. Kelahiran (asas ius soli),
c. Adopsi melalui Pengadilan Negeri (menyangkut anak orang asing di bawah umur 5 tahun),
d. Anak-anak di luar perkawinan dari seorang wanita Indonesia,
e. Pewarganegaraan (naturalisasi),
f. Setiap orang asing kawin dengan seorang laki-laki Indonesia,
g. Anak-anak yang belum berumur 18 tahun / belum kawin mengikuti ayah atau ibunya (asas ius
sanguinis),
h. Anak orang asing dan tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayah atau ibunya yg orang asing itu dapat menjadi warga negara RI setelah berumur 21 tahun/sudah kawin melalui pernyataan.
(22)
BAGAN PROSEDUR CARA MEMPEROLEH
BAGAN PROSEDUR CARA MEMPEROLEH
KEWARGANEGARAAN INDONESIA (UU NO.
KEWARGANEGARAAN INDONESIA (UU NO.
62/1958)
62/1958)
P R E S I D E N
SURAT KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KEHAKIMAN MENELITI SYARAT-SYARAT JURIDIS &
MENERUSKAN PERMOHONAN PEWARGANEGARAAN
KEPADA PRESIDEN
PEMOH ON
PENGADILAN NEGERI/ PERWAKILAN R I
DI LUAR NEGERI
SUMPAH
PERLENGKAPAN
5
3
2 1
6
7 4
5
(23)
SYARAT – SYARAT DALAM MEMPEROLEH
SYARAT – SYARAT DALAM MEMPEROLEH
KEWARGANEGARAAN INDONESIA MENURUT
KEWARGANEGARAAN INDONESIA MENURUT
UU NO. 12/2006
UU NO. 12/2006
a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara RI paling singkat 5 th berturut-turut atau
paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut; c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945;
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 th/lebih;
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda;
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
(24)
F. KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN R.I.(UU
F. KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN R.I.(UU
NO.12/2006)
NO.12/2006)
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas
kemauan sendiri,
b. Tidak menolak/tidak melepaskan
kewarganegaraan lain,
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh
Presiden atas permohonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas)
tahun, bertempat tinggal di luar negeri,
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin dari
Presiden;
e. Secara sukarela masuk dalam dinas negara
asing,
f. Secara sukarela mengangkat sumpah atau
menyatakan janji setia kepada negara asing,
g. Turut serta dalam pemilihan yang bersifat
ketatanegaraan untuk negara asing;
h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat
paspor dari negara asing,
i. Bertempat tinggal di luar wilayah negara
Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun
terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara.
(25)
Penugasan Praktik
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
2
Langkah-langkah :
• Bentuk kelompok dgn anggota antara 3 – 4 orang.
• Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik pembelejaran.
• Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan thd wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
• Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
• Buatlah kesimpulan bersama.
• Penutup.
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pewarganegaraan di Indonesia dan Hilangnya kewarganegaraan di Indonesia, lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) atau
(26)
Waktu : 2 x 45 Menit
Waktu : 2 x 45 Menit
Kompetensi Dasar :
Kompetensi Dasar :
5.2. Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
5.3. Menghargai persamaan kedudukan wn tanpa
membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku.
Standar Kompetensi :
Standar Kompetensi :
5.
5.
Menghargai persamaan kedudukan warga Menghargai persamaan kedudukan warga(27)
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan Makna Persamaan.
Mendeskripsikan Jaminan Persamaan Hidup
Berdasarkan Pendekatan Kultural Dan Konstitusi Negara.
Menganalisis Jaminan Persamaan Hidup Dalam
Pembukaan Uud 1945, Sila-sila Pancasila, Uud 1945 Dan Peraturan Perundangan Lainnya.
Menampilkan Sikap Menghargai Persamaan
(28)
Makna Persamaan
PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA
Jaminan Persamaan
Hidup
Tidak Diskriminatif
Pendekatan Kultural
Dalam Konstitusi Negara
(29)
3. PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
”Persamaan” hidup, merupakan sikap yang
mengedepankan nilai-nilai saling
menghormati dan menghargai antar sesama
tanpa diskriminasi.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
merupakan perekat yang melekat dan
tertanam kuat dalam jiwa bangsa
Indonesia.
a. Makna
a. Makna
Persamaan
(30)
•
Nilai Religius
Nilai Religius
•
Nilai Gotong Royong
Nilai Gotong Royong
•
Nilai Ramah Tamah
Nilai Ramah Tamah
•
Nilai Kerelaan
Nilai Kerelaan
Berkorban dan Cinta
Berkorban dan Cinta
Tanah Air
Tanah Air
b.
b.
JAMINAN PERSAMAAN HIDUP
JAMINAN PERSAMAAN HIDUP
(PENDEKATAN KULTURAL)
(PENDEKATAN KULTURAL)
Nilai kultural yang perlu
Nilai kultural yang perlu
dilestarikan dalam upaya
dilestarikan dalam upaya
memberikan
memberikan
jaminan persamaan hidup
jaminan persamaan hidup
:
:
(31)
c.
c.JAMINAN PERSAMAAN HIDUP DALAM
JAMINAN PERSAMAAN HIDUP DALAM
KONSTITUSI NEGARA
KONSTITUSI NEGARA
1)
1) Pembukaan UUD 1945, Pada alinea 1, bahwa Pembukaan UUD 1945, Pada alinea 1, bahwa ... ... kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa ...
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa ...
2)
2) Sila-Sila PancasilaSila-Sila Pancasila,
3) UUD 1945 (Pasal 26 s.d. 34) dan
Peraturan
Peraturan
Perundang
Perundang
an Lainnya,
an Lainnya,
al :
al :
1. UU No. 40 Tahun 1999, mengeluarkan pikiran & tulisan melalui “Pers”.
2. UU No. 3 Tahun 2002, membela
negara melalui “Pertahanan Negara”. 3. UU No. 31 Tahun 2002, mendirikan
“Partai Politik”,
4. UU No. 4 Tahun 2004, hak praduga tak bersalah melalui “Kekuasaan Kehakiman”.
(32)
Penugasan Praktik
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
3
1. Rumuskan kembali makna persamaan dalam
kedududkan sebagai warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara!
2. Berikan penjelasan bahwa di dalam nilai-nilai budaya gotong royong terkandung makna ttg jaminan
persaman hidup !
3. Berikan penjelasan kembali bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai citra moral yang mendukung
persmaan hak antar bangsa di dunia !
4. Berikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) contoh nilai-nilai Pancasila yang berhubungan erat dengan jaminan
persamaan hidup !
5. Identifikasikan kembali pasal-pasal di dalam UUD 1945 yang memuat tentang jaminan persaman hidup
sebagai warga negara !
Carilah sumber informasi lain baik dari buku,
koran, majalah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
(33)
4.
4.
MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN
MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN
WARGA NEGARA TANPA MEMBEDAKAN
WARGA NEGARA TANPA MEMBEDAKAN
RAS, AGAMA, GENDER, GOLONGAN,
RAS, AGAMA, GENDER, GOLONGAN,
BUDAYA DAN SUKU
BUDAYA DAN SUKU
Perlu dilakukan langkah-langkah :
Perlu dilakukan langkah-langkah :
• Regulasi yang dilakukan oleh lembaga eksekutif Regulasi yang dilakukan oleh lembaga eksekutif
maupun legistlatif,
maupun legistlatif,
• Implementasi suatu kebijakan atau aturan yang Implementasi suatu kebijakan atau aturan yang
proporsional dan profesional.
proporsional dan profesional.
• Sosialisasi suatu peraturan atau kebijakan,Sosialisasi suatu peraturan atau kebijakan,
• Masyarakat yang “taat asas” dan “taat aturan” ,Masyarakat yang “taat asas” dan “taat aturan” ,
• Aparatur penyelenggara negara/pemerintah yang Aparatur penyelenggara negara/pemerintah yang
tindak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),
tindak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),
• Keteladanan dan pembelajaran yang Keteladanan dan pembelajaran yang
berkelanjutan,
berkelanjutan,
• Aparat penegak hukum, antisipatif terhadap Aparat penegak hukum, antisipatif terhadap
potensi-potensi konflik yang mengarah pada SARA.
(34)
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan Hak Opsi dengan Stelsel Aktif dalam sistem pewarganegaraan di Indonesia !
2. Uraikanlah Hak dasar Warga Negara menurut UUD 1945 !
3. Bagaimanakah kewajiban negara terhadap warga negara yang memiliki keterbatasan ekonomi dan sosial. Jelaskan Jawaban anda !
4. Berikan penjelasan, bagaimana upaya kita dalam mewujudkan jaminan persaman hidup di dalam sekolah atau masyarakat !
5. Sebutkan hal-hal apa sajakah yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan
(35)
STUDI KASUS
STUDI KASUS
Undang-Undang Kewarganegaraan RI 2006, ”What
Undang-Undang Kewarganegaraan RI 2006, ”What
Next”?
Next”?
Oleh : Benny G. Setiono
Setelah menunggu puluhan tahun, akhirnya DPR-RI mengesahkan Undang-Undang Kewarganegaan baru untuk menggantikan Undang-Undang Kewarganegaraan Nomor 62 Tahun 1958, dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI ini disebut-sebut sebagai undang-undnag yang ”revolusioner”, karena berhasil menyingkarkan dikotomi ”asli” dan ”tidak asli” yang selama ini menghantui warga negara keturunan Tionghoa, Arab, India, Belanda dan sebagainya.
Terlepas dari itu, lahirnya UU ini mendapat sambutan positif kalau tidak disebut euforia dari kalangan etnis Tionghoa yang selama ini merasakan diskriminasi oleh birokrasi, terutama dalam masalah Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI). Setiap ada urusan dengan instansi-instansi pemerintah harus dapat menunjukkannya dan prosedur yang berbelit-belit dan mahal untuk memperolehnya.
Namun, dengan mulai disosialisasikannya undang-undnag ini, di masyarakat Tionghoa timbul berbagai pertanyaan antara lain, apakah masih ada diskriminasi terhadap etnis Tionghoa akan benar-benar hilang sepenuhnya dan tidak akan menjadi sasaran teror, amuk massa, dan objek pemerasan lagi ? Bagaimana etnis Tionghoa harus menyikapi lahirnya UU Kewarganegaraan yang baru ini ?
(Sumber : Disarikan dari http://www.google.com/=kewarganegaraan)
(36)
Tagihan Tugas
Tagihan Tugas
:
:
1.
1.
Setelah disimak dan dibaca baik-baik, jelaskan
Setelah disimak dan dibaca baik-baik, jelaskan
kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi
kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi
yang ada dibenak anda
yang ada dibenak anda
!
!
2.
2.
Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa
Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa
lahirnya UU 12 Tahun 2006 tentang
lahirnya UU 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan RI yang baru disahkan
Kewarganegaraan RI yang baru disahkan
dianggap “revolusioner” !
dianggap “revolusioner” !
3.
3.
Berikan beberapa indikasi tentang kasus selama
Berikan beberapa indikasi tentang kasus selama
ini (sebelum lahirnya UU No.12 Tahun 2006)
ini (sebelum lahirnya UU No.12 Tahun 2006)
lahir, bahwa warga negara keturunan Tionghoa,
lahir, bahwa warga negara keturunan Tionghoa,
Arab, India, dan sebagainya merasakan adanya
Arab, India, dan sebagainya merasakan adanya
diskriminasi oleh aparat birokrasi !
diskriminasi oleh aparat birokrasi !
4.
4.
Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya
Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya
dalam menghapus diskrimasi yang dirasakan
dalam menghapus diskrimasi yang dirasakan
oleh warga negara keturunan Tionghoa, Arab,
oleh warga negara keturunan Tionghoa, Arab,
India, Belanda dan sebagainya dalam berurusan
India, Belanda dan sebagainya dalam berurusan
dengan aparat birokrasi !
dengan aparat birokrasi !
5.
5.
Berikan usulan konkrit, apa yang harus kita
Berikan usulan konkrit, apa yang harus kita
lakukan agar warga negara keturunan Tionghoa,
lakukan agar warga negara keturunan Tionghoa,
Arab, India, Belanda dan sebagainya mau
Arab, India, Belanda dan sebagainya mau
berbaur dengan masyarakat sekitar !
(37)
INQUIRI
INQUIRI
UU Kewarganegaraan yg lama (Nomor 62/1958), banyak yang menilai dibentuk tanpa adanya pemahaman mengenai konsep filsafat hukum kewarganegaraan. Karena muatannya hanya pada bagaimana memperoleh kewarganegaraan, kehilangan kewargane-garaan, dan mempertahankan kewarganegaraan tunggal. Hal ini otomatis menimbulkan diskriminasi dan bias gender.
Status kewarganegaraan anak yg dilahirkan dari kawin campur akan lebih ditentukan dari sang Ayah, sehingga menimbulkan subordinasi perempuan terhadap pria, karena wanita tidak dapat menentukan kewarganegaraan anaknya. Wanita akan kehilangan kewarganegaraannya jika sang suami meninggal atau bercerai, sehingga akan mengalami kesulitan keadilan hukum jika mereka mengalami kekerasan rumah tangga.
Lebih dari itu, juga berpotensi merusak keutuhan keluarga yang dikarenakan permpuan dapat kehilangan hak pengasuhan anak karena perpisahan. Bila suami WNA kehilangan pekerjaanya di Indonesia, maka suami dan anak harus keluar dari Indonesia.
(Sumber : Disarikan dari http://www.google.com/=kewarganegaraan
(38)
Tagihan Tugas :
Tagihan Tugas :
1.
1.
Menurut anda, dimanakah sisi kelemahan
Menurut anda, dimanakah sisi kelemahan
yang
utama
dari
Undang-Undang
yang
utama
dari
Undang-Undang
Kewarganegaraan yang lama (UU No. 62
Kewarganegaraan yang lama (UU No. 62
Tahun 1958) !
Tahun 1958) !
2.
2.
Dari sudut Hak Asasi Manusia, mengapa
Dari sudut Hak Asasi Manusia, mengapa
disebut adanya “
disebut adanya “
diskriminasi dan bias
diskriminasi dan bias
gender
gender
“ terhadap warga yang melakukan
“ terhadap warga yang melakukan
perkawinan campuran !
perkawinan campuran !
3.
3.
Apa solusi yang terbaik (dengan keluarnya
Apa solusi yang terbaik (dengan keluarnya
UU No.12 Tahun 2006) jika sekarang ini :
UU No.12 Tahun 2006) jika sekarang ini :
a.
a.
Menjadi salah satu warga keturunan
Menjadi salah satu warga keturunan
b.
b.
Menjadi aparat birokrasi
Menjadi aparat birokrasi
c.
c.
Menjadi salah satu warga negara yang
Menjadi salah satu warga negara yang
melakukan perkawinan campur
(39)
TERIMAKASIH
(1)
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan
singkat dan jelas !
1. Jelaskan Hak Opsi dengan Stelsel Aktif dalam
sistem pewarganegaraan di Indonesia !
2. Uraikanlah Hak dasar Warga Negara menurut UUD
1945 !
3. Bagaimanakah kewajiban negara terhadap warga
negara yang memiliki keterbatasan ekonomi dan
sosial. Jelaskan Jawaban anda !
4. Berikan penjelasan, bagaimana upaya kita dalam
mewujudkan jaminan persaman hidup di dalam
sekolah atau masyarakat !
5. Sebutkan hal-hal apa sajakah yang dapat
menyebabkan seseorang kehilangan
(2)
STUDI KASUS
STUDI KASUS
Undang-Undang Kewarganegaraan RI 2006, ”What
Undang-Undang Kewarganegaraan RI 2006, ”What
Next”?
Next”?
Oleh : Benny G. Setiono
Setelah menunggu puluhan tahun, akhirnya DPR-RI mengesahkan Undang-Undang Kewarganegaan baru untuk menggantikan Undang-Undang Kewarganegaraan Nomor 62 Tahun 1958, dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI ini disebut-sebut sebagai undang-undnag yang ”revolusioner”, karena berhasil menyingkarkan dikotomi ”asli” dan ”tidak asli” yang selama ini menghantui warga negara keturunan Tionghoa, Arab, India, Belanda dan sebagainya.
Terlepas dari itu, lahirnya UU ini mendapat sambutan positif kalau tidak disebut euforia dari kalangan etnis Tionghoa yang selama ini merasakan diskriminasi oleh birokrasi, terutama dalam masalah Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI). Setiap ada urusan dengan instansi-instansi pemerintah harus dapat menunjukkannya dan prosedur yang berbelit-belit dan mahal untuk memperolehnya.
Namun, dengan mulai disosialisasikannya undang-undnag ini, di masyarakat Tionghoa timbul berbagai pertanyaan antara lain, apakah masih ada diskriminasi terhadap etnis Tionghoa akan benar-benar hilang sepenuhnya dan tidak akan menjadi sasaran teror, amuk massa, dan objek pemerasan lagi ? Bagaimana etnis Tionghoa harus menyikapi lahirnya UU Kewarganegaraan yang baru ini ?
(Sumber : Disarikan dari http://www.google.com/=kewarganegaraan)
(3)
Tagihan Tugas
Tagihan Tugas
:
:
1.
1.
Setelah disimak dan dibaca baik-baik, jelaskan
Setelah disimak dan dibaca baik-baik, jelaskan
kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi
kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi
yang ada dibenak anda
yang ada dibenak anda
!
!
2.
2.
Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa
Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa
lahirnya UU 12 Tahun 2006 tentang
lahirnya UU 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan RI yang baru disahkan
Kewarganegaraan RI yang baru disahkan
dianggap “revolusioner” !
dianggap “revolusioner” !
3.
3.
Berikan beberapa indikasi tentang kasus selama
Berikan beberapa indikasi tentang kasus selama
ini (sebelum lahirnya UU No.12 Tahun 2006)
ini (sebelum lahirnya UU No.12 Tahun 2006)
lahir, bahwa warga negara keturunan Tionghoa,
lahir, bahwa warga negara keturunan Tionghoa,
Arab, India, dan sebagainya merasakan adanya
Arab, India, dan sebagainya merasakan adanya
diskriminasi oleh aparat birokrasi !
diskriminasi oleh aparat birokrasi !
4.
4.
Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya
Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya
dalam menghapus diskrimasi yang dirasakan
dalam menghapus diskrimasi yang dirasakan
oleh warga negara keturunan Tionghoa, Arab,
oleh warga negara keturunan Tionghoa, Arab,
India, Belanda dan sebagainya dalam berurusan
India, Belanda dan sebagainya dalam berurusan
dengan aparat birokrasi !
dengan aparat birokrasi !
5.
5.
Berikan usulan konkrit, apa yang harus kita
Berikan usulan konkrit, apa yang harus kita
lakukan agar warga negara keturunan Tionghoa,
lakukan agar warga negara keturunan Tionghoa,
Arab, India, Belanda dan sebagainya mau
Arab, India, Belanda dan sebagainya mau
berbaur dengan masyarakat sekitar !
berbaur dengan masyarakat sekitar !
(4)
INQUIRI
INQUIRI
UU Kewarganegaraan yg lama (Nomor 62/1958), banyak yang menilai dibentuk tanpa adanya pemahaman mengenai konsep filsafat hukum kewarganegaraan. Karena muatannya hanya pada bagaimana memperoleh kewarganegaraan, kehilangan kewargane-garaan, dan mempertahankan kewarganegaraan tunggal. Hal ini otomatis menimbulkan diskriminasi dan bias gender.
Status kewarganegaraan anak yg dilahirkan dari kawin campur akan lebih ditentukan dari sang Ayah, sehingga menimbulkan subordinasi perempuan terhadap pria, karena wanita tidak dapat menentukan kewarganegaraan anaknya. Wanita akan kehilangan kewarganegaraannya jika sang suami meninggal atau bercerai, sehingga akan mengalami kesulitan keadilan hukum jika mereka mengalami kekerasan rumah tangga.
Lebih dari itu, juga berpotensi merusak keutuhan keluarga yang dikarenakan permpuan dapat kehilangan hak pengasuhan anak karena perpisahan. Bila suami WNA kehilangan pekerjaanya di Indonesia, maka suami dan anak harus keluar dari Indonesia.
(Sumber : Disarikan dari http://www.google.com/=kewarganegaraan
(5)
Tagihan Tugas :
Tagihan Tugas :
1.
1.
Menurut anda, dimanakah sisi kelemahan
Menurut anda, dimanakah sisi kelemahan
yang
utama
dari
Undang-Undang
yang
utama
dari
Undang-Undang
Kewarganegaraan yang lama (UU No. 62
Kewarganegaraan yang lama (UU No. 62
Tahun 1958) !
Tahun 1958) !
2.
2.
Dari sudut Hak Asasi Manusia, mengapa
Dari sudut Hak Asasi Manusia, mengapa
disebut adanya “
disebut adanya “
diskriminasi dan bias
diskriminasi dan bias
gender
gender
“ terhadap warga yang melakukan
“ terhadap warga yang melakukan
perkawinan campuran !
perkawinan campuran !
3.
3.
Apa solusi yang terbaik (dengan keluarnya
Apa solusi yang terbaik (dengan keluarnya
UU No.12 Tahun 2006) jika sekarang ini :
UU No.12 Tahun 2006) jika sekarang ini :
a.
a.
Menjadi salah satu warga keturunan
Menjadi salah satu warga keturunan
b.
b.
Menjadi aparat birokrasi
Menjadi aparat birokrasi
c.
c.
Menjadi salah satu warga negara yang
Menjadi salah satu warga negara yang
melakukan perkawinan campur
(6)