Statistik Vital

Statistik Vital
Statistik vital merupakan salah satu metode penilaian status gizi
melalui data-data mengenai statistik kesehatan yang berhubungan dengan
gizi, seperti angka kematian menurut umur tertentu, angka penyebab
kesakitan dan kematian, statistik pelayanan kesehatan, dan angka penyakit
infeksi

yang

berkaitan

dengan

kekurangan

gizi

(Hartriyanti

dan


Triyanti,2007).
Di negara yang sedang berkembang angka kematian bayi dan anak relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan negara-negara maju. Penyebab utama kematian adalah penyakit infeksi dan
parasit, serta banyak di antaranya yang berhubungan dengan kekurangan gizi. Faktor
multidimensional yang mempengaruhi status gizi seorang anak adalah faktor sosial-ekonomis
sampai pada faktor fisik-biologis. Salah satu faktor yang sangat penting dan sangat berpengaruh
secara timbal balik dengan keadaan kekurangan gizi adalah penyakit infeksi dan parasit.
a. Angka Kematian Berdasarkan Umur
Angka kematian berdasaarkan umur adalah jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
terhadap jumlah rata-rata penduduk pada kelompok umur tersebut. Biasanya disajikan sebagai
per 1000 penduduk. Manfaat data ini adalah untuk mengetahui tingkat dan pola kematian
menurut golongan umur dan penyebabnya. Beberapa keadaan kurang gizi mempunyai insidens
yang tinggi pada umur tertentu, sehingga tingginya angka kematian pada umur tersebut dapat
dihubungkan dengan kemungkinan tingginya angka keadaan kurang gizi. Angka kematian anak
balita perlu dianalisis pada setiap distribusi umur. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pada
umur yang sama terdapat kejadian tertinggi dari penyakit tertentu. Apabila data setiap umur tidak
tersedia, maka analisis dapat dilakukan pada tiga periode, yaitu umur 2 sampai 5 bulan, 1 sampai
4 tahun, dan umur 2 tahun.
b. Angka Kematian Umur 2-5 Bulan
Angka kematian pada kelompok umur 2 sampai 5 bulan tetap merupakan indeks

kesehatan yang baik. Periode umur ini merupakan periode dengan status gizi seseorang anak
yang dapat tergantung pada praktik pemberian makanan, terutama apakah disusui atau tidak. Ada
tiga keadaan defisiensi gizi yang sering dihubungkan dengan periode umur ini pada bayi yang
disusui yaitu :
a.

Beri-beri infantil,

b. Defisiensi vitamin B12 atau asam folat,
c.

Riketsia yaitu kekurangan vitamin D.

c. Angka Kematian Umur 1-4 Tahun
Angka kematian bayi (infant mortality rates) telah cukup banyak digunakan sebagai
indikator kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi adalah jumlah kematian anak umur kurang
dari satu tahun dalam tahun tertentu terhadap jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama yang
disajikan sebagai per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di negara yang berkembang 10
kali lebih tinggi dibanding dengan negara-negara industri, dan angka kematian umur 1 sampai 4
tahun 30-40 kali lebih besar di negara berkembang.

Di negara berkembang, kesakitan dan kematian pada anak umur 1-4 tahun banyak
dipengaruhi oleh keadaan gizi. Pengaruh keadaan gizi pada umur tersebut lebih besar daripada
umur kurang dari satu tahun. Dengan demikian, angka kesakitan dan kematian pada periode ini
dapat dijadikan informasi yang berguna mengenai keadaan kurang gizi di masyarakat.
Dalam pengumpulan data statistik yang perlu diestimasi dan dipertimbangkan adalah
berbagai kendala yang di alami. Meskipun demikian estimasinya tetap dapat dilakukan, yang
hasilnya adalah sebagai berikut :


Analisis laporan kematian dan kelahiran



Penghitungan hasil sensus



Pendataan di tingkat desa

d. Angka Kematian Umur 13-24 Bulan

Angka kejadian KEP pada umur ini sering terjadi, karena pada periode umur ini
merupakan umur periode penyapihan. Anak yang disapih mangalami masa transisi pada pola
makannya. Keadaan ini mengakibatkan asupan makanan berkurang. Masa ini disebut masa
transisi tahun kedua (secuntrant) yaitu second year transisional.
Angka kematian umur pada umur 13-24 bulan memberikan informasi yang lebih
bermanfaat bagi beberapa negara, karena pada kelompok umur tersebut mudah menderita KEP
dan defisiensi zat gizi lainnya.
e. Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyebab Tertentu
Angka penyebab penyakit dan kematian pada umur 1-4 tahun merupakan informasi yang
penting untuk menggambarkan keadaan gizi di suatu masyarakat. Perlu disadari bahwa angka
tersebut terkadang kurang menggambarkan masalah gizi yang sebenarnya. Besarnya proposi

kematian balita dapat disebabkan oleh penyakit diare, parasit, pneumonia, atau penyakit-penyakit
infeksi lainnya seperti campak dan bantuk rejan.
Demikian pula halnya pada pencatatan penyebab penyakit. Keadaan kekurangan gizi
yang menyertai penyakit lainnya tidak terekam sebagai penyakit penyerta. Seharusnya kalau
suatu penyakit dianggap sebagai penyebab kematian akibat kwashiorkor dan marasmus, maka
kedua penyakit tersebut harus dicatat dalam pelaporan dan bukan hanya salah satu saja.
f. Statistik Layanan Kesehatan
Berbagai statistik layanan kesehatan dapat dilihat dari tempat layanan kesehatan tersebut

berada. Tempat layanan kesehatan yang dapat dijangkau antara lain adalah Posyandu,
Puskesmas, dan Rumah Sakit. Statistik layanan kesehatan di tingkat desa dapat dilihat dari Bidan
Desa. Di bawah ini akan diuraikan data layanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit.
 Puskesmas
Puskesmas sebagai lembaga mempunyai bermacam-macam aktivitas. Aktivitas ini ada
yang dilaksanakan di dalam gedung (di Puskesmas sendiri) dan di luar gedung Puskesmas
termasuk kegitan Posyandu. Salah satu kegiatan Puskesmas adalah dalam bidang gizi seperti
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) dan Pojok Gizi (POZI).
 Rumah Sakit
Statistik layanan kesehatan yang juga penting adalah rumah sakit. Meningkatnya
kunjungan kasus gizi kurang yang dihadapi oleh rumah sakit juga meningkatkan isyarat adanya
kekurangan gizi masyarakat. Data mengenai meningkatnya kunjungan kasus gizi itu dapat
dihubungkan dengan berbagai faktor, seperti masalah kemiskinan, harga-harga yang meningkat
dan kejadian-kejadian alam seperti kekeringan.
 Infeksi yang Relevan Dengan Gizi
Kaitan penyakit infeksi dengan keadaan gizi kurang merupakan hubungan timbal balik,
yaitu hubungan sebab-akibat. Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi
yang yang jelek dapat mempermudah terkena infeksi. Penyakit yang umumnya terkait dengan
masalah gizi antara lain diare, tuberkulosis, campak, dan batuk rejan (whoopingn cough).
Kelemahan Statistik Vital untuk Menggambarkan Keadaan Gizi

Berbagai kelemahan statistik vital dalam menggambarkan keadaan gizi secara tidak
langsung banyak. Oleh karena itu, kadang-kadang gambaran yang diberikan tidak
memperlihatkan keadaan yang sebenarnya. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain :



Data tidak akurat
Tidak akuratnya data disebabkan oleh karena kesulitan dalam mengumpulkan data,

khususnya di negara-negara yang sedang berkembang. Kesulitan mendapatkan data yang sahih
muncul karena beberapa data cenderung ditutup-tutupi atau disembunyikan oleh pemerintah
karena alasan politik. Ketidakakuratan data juga disebabkan oleh tenaga pengumpul data yang
tidak mengerti tentang bagaimana mengumpulkan data handal dan sahih.
 Kemampuan untuk melakukan interpretasi secara tepat, terutama pada saat terdapat faktorfaktor lain yang mempengaruhi keadaan gizi seperti tingginya kejadian penyakit infeksi, dan
faktor sosial ekonomi lainnya. Berdasarkan hal tersebut, perlu juga dipikirkan untuk
melakukan interpretasi berdasarkan kawasan, musim, jenis kelamin, kelompok umur, dan
lain-lain.