Marolop Hutagaol - PP 53 2010 DAN TUGAS BELAJAR
DISIPLIN PNS
DISIPLIN PNS
(Peraturan Pemerintah No 53/2010)
(Peraturan Pemerintah No 53/2010)
DAN
DAN
PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS
PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS
/ IZIN
/ IZIN
BELAJAR BAGI PNS
BELAJAR BAGI PNS
( Permendiknas 48 / 2009 )
( Permendiknas 48 / 2009 )
BAGIAN
BAGIAN
PENGEMBANGAN,
PENGEMBANGAN,
DISIPLIN DAN
DISIPLIN DAN
PENSIU
PENSIU
N
N
BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
(2)
DISIPLIN PNS
(PP 53 / 2010)
DISIPLIN PNS
(3)
POKOK PEMBAHASAN
POKOK PEMBAHASAN
1.
1.
17
17
KEWAJIBAN (PSL 3) DAN 15 LARANGAN (PSL 4)
KEWAJIBAN (PSL 3) DAN 15 LARANGAN (PSL 4)
2.
2.
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
3. TATA CARA PENGHITUNGAN KUMULATIF
3. TATA CARA PENGHITUNGAN KUMULATIF
4
4
.
.
TATA CARA PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
TATA CARA PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
(PEMANGGILAN, PEMERIKSAAN, PENJATUHAN HD)
(PEMANGGILAN, PEMERIKSAAN, PENJATUHAN HD)
5. UPAYA ADMINISTRATIF (KEBERATAN & BANDING
5. UPAYA ADMINISTRATIF (KEBERATAN & BANDING
ADM.)
ADM.)
6. BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
6. BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
7. LAIN-LAIN DAN KETENTUAN PERALIHAN
7. LAIN-LAIN DAN KETENTUAN PERALIHAN
8. CONTOH SURAT KEPUTUSAN
8. CONTOH SURAT KEPUTUSAN
PERATURAN PEMERINTAH NO. 53 TH 2010 --- 6 JUNI 2010
JO. PERATURAN KA.BKN NO. 21 TH 2010 --- 1 OKT 2010
(4)
1. KEWAJIBAN DAN LARANGAN
1. KEWAJIBAN DAN LARANGAN
17
17 KEWAJIBAN (PSL 3)
KEWAJIBAN (PSL 3)
Setiap PNS wajib :
Setiap PNS wajib :
1.
1.
Mengucapkan sumpah/janji PNS
Mengucapkan sumpah/janji PNS
2.
2.
Mengucapkan sumpah/janji jabatan
Mengucapkan sumpah/janji jabatan
3.
3.
S
S
etia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Negara
etia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Negara
RI Tahun 1945, NKRI dan
RI Tahun 1945, NKRI dan
Pemerintah
Pemerintah
4.
4.
Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan
Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan
5.
5.
M
M
elaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan kpd PNS
elaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan kpd PNS
dgn penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab
dgn penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab
6.
6.
M
M
enjungjung tinggi kehormatan negara , Pemerintah, dan
enjungjung tinggi kehormatan negara , Pemerintah, dan
martabat PNS
(5)
7.
7.
Mengutamakan kepentingan negara daripada
Mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri,
kepentingan sendiri,
seseorang
seseorang
dan/atau
dan/atau
golongan
golongan
8.
8.
M
M
emegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya
emegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya
atau menurut
atau menurut
perintah harus dirahasiakan
perintah harus dirahasiakan
9.
9.
B
B
ekerja dgn jujur, tertib, cermat, dan
ekerja dgn jujur, tertib, cermat, dan
bersemangat untuk kepentingan
bersemangat untuk kepentingan
negara
negara
10.
10.
Melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila
Melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila
mengetahui ada hal
mengetahui ada hal
yg dpt membahayakan atau merugikan negara
yg dpt membahayakan atau merugikan negara
atau Pemerintah
atau Pemerintah
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan
materiil
materiil
7.
7.
M
M
asuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
asuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
Mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan
Mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan
M
M
enggunakan dan memelihara barang-barang
enggunakan dan memelihara barang-barang
milik negara dgn
milik negara dgn
(6)
14
14
M
M
emberikan pelayanan sebaik-baiknya
emberikan pelayanan sebaik-baiknya
kpd
kpd
masyarakat
masyarakat
15
15
M
M
embimbing bawahan dlm
embimbing bawahan dlm
melaksanakan tugas
melaksanakan tugas
16 Memberikan kesempatan kepada
16 Memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk
bawahan untuk
mengembangkan
mengembangkan
karier; dan
karier; dan
17 Menaati peraturan kedinasan yg
17 Menaati peraturan kedinasan yg
ditetapkan oleh
ditetapkan oleh
(7)
15 LARANGAN (PSL 4)
15 LARANGAN (PSL 4)
Setiap PNS dilarang :
Setiap PNS dilarang :
1. Menyalahgunakan wewenang
1. Menyalahgunakan wewenang
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan / atau orang
dan / atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
3.
3.
Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja utk
Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja utk
negara
negara
lain dan/ atau lembaga atau organisasi internasional
lain dan/ atau lembaga atau organisasi internasional
4.
4.
Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau
Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau
lembaga
lembaga
swadaya masyarakat asing
swadaya masyarakat asing
5.
5.
Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan,
Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan,
atau
atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak
bergerak,
bergerak,
(8)
6.
6.
Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman sejawat,
Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman sejawat,
bawahan, atau orang lain di dlm maupun di luar lingkungan
bawahan, atau orang lain di dlm maupun di luar lingkungan
kerjanya dgn tujuan utk keuntungan pribadi, golongan,atau
kerjanya dgn tujuan utk keuntungan pribadi, golongan,atau
pihak lain, yg secara langsung atau tdk langsung merugikan
pihak lain, yg secara langsung atau tdk langsung merugikan
negara
negara
7.
7.
Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kpd
Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kpd
siapapun baik secara langsung atau tdk langsung dan dgn
siapapun baik secara langsung atau tdk langsung dan dgn
dalih apapun utk diangkat dlm jabatan
dalih apapun utk diangkat dlm jabatan
8.
8.
Menerima hadiah atau sesuatu pemberian apa saja dari
Menerima hadiah atau sesuatu pemberian apa saja dari
siapapun juga yg berhubungan dgn jabatan dan/ atau
siapapun juga yg berhubungan dgn jabatan dan/ atau
pekerjaannya
pekerjaannya
9.
9.
Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya
Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya
10.
10.
Melakukan suatu tindakan atau tdk melakukan suatu
Melakukan suatu tindakan atau tdk melakukan suatu
tindakan yg
tindakan yg
dpt menghalangi atau mempersulit salah satu
dpt menghalangi atau mempersulit salah satu
pihak yg dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yg
pihak yg dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yg
dilayani
dilayani
11.
11.
Menghalangi berjalannya tugas kedinasan
Menghalangi berjalannya tugas kedinasan
(9)
12. M
12. M
emberikan
emberikan
dukungan kpd calon Presiden/
dukungan kpd calon Presiden/
Wakil
Wakil
Presiden, DPR, DPD,
Presiden, DPR, DPD,
atau
atau
DPRD dgn cara :
DPRD dgn cara :
a. ikut serta sbg pelaksana kampanye
a. ikut serta sbg pelaksana kampanye
b. menjadi peserta kampanye dgn menggunakan atribut
b. menjadi peserta kampanye dgn menggunakan atribut
p
p
artai
artai
atau
atau
atribut PNS
atribut PNS
c. sbg peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain ;
c. sbg peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain ;
dan
dan
atau
atau
d. sbg peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas negara
d. sbg peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas negara
13.
13.
Memberikan dukungan kpd
Memberikan dukungan kpd
calon
calon
Presiden/W
Presiden/W
a
a
k
k
i
i
l Presiden dgn cara :
l Presiden dgn cara :
a.
a.
M
M
embuat kptsn dan/atau tindakan yg menguntungkan
embuat kptsn dan/atau tindakan yg menguntungkan
a
a
tau merugikan
tau merugikan
salah
salah
satu pasangan
satu pasangan
calon selama masa
calon selama masa
k
k
ampanye
ampanye
dan/atau
dan/atau
b.
b.
Mengadakan
Mengadakan
kegiatan
kegiatan
yg mengarah kpd keberpihakan terhadap
yg mengarah kpd keberpihakan terhadap
pasangan
pasangan
c
c
alon yg
alon yg
menjadi peserta
menjadi peserta
pemilu sebelum,
pemilu sebelum,
selama, dan
selama, dan
sesudah masa
sesudah masa
kampanye meliputi
kampanye meliputi
pertemuan, ajakan,himbauan,seruan,atau
pertemuan, ajakan,himbauan,seruan,atau
p
p
emberian
emberian
b
b
arang kpd PNS
arang kpd PNS
dlm
dlm
lingkungan unit
lingkungan unit
kerja,
kerja,
anggota keluarga
anggota keluarga
dan
(10)
14.
14.
Memberikan
Memberikan
dukungan k
dukungan k
e
e
p
p
ada
ada
calon anggota DPD
calon anggota DPD
atau calon K
atau calon K
epala
epala
Daerah/
Daerah/
W
W
a
a
k
k
i
i
l K
l K
e
e
p
p
a
a
l
l
a
a
Daerah
Daerah
dgn cara memberikan s
dgn cara memberikan s
urat
urat
dukungan
dukungan
disertai fotokopi
disertai fotokopi
KTP atau S
KTP atau S
urat
urat
Ket
Ket
.
.
Tanda Penduduk sesuai peraturan
Tanda Penduduk sesuai peraturan
perundang-undangan; dan
perundang-undangan; dan
15
15
Memberikan
Memberikan
dukungan
dukungan
k
k
e
e
p
p
a
a
d
d
a
a
calon
calon
K
K
e
e
p
p
a
a
l
l
a
a
Daerah/W
Daerah/W
a
a
k
k
i
i
l K
l K
e
e
p
p
a
a
l
l
a
a
Daerah dgn cara:
Daerah dgn cara:
a.
a.
terlibat d
terlibat d
a
a
l
l
a
a
m kegiatan kampanye utk mendukung
m kegiatan kampanye utk mendukung
calon
calon
Kepala
Kepala
Daerah/W
Daerah/W
a
a
k
k
i
i
l K
l K
e
e
p
p
a
a
l
l
a
a
Daerah
Daerah
b.
b.
menggunakan fasilitas y
menggunakan fasilitas y
an
an
g terkait dgn jabatan
g terkait dgn jabatan
d
d
alam kegiatan
alam kegiatan
k
k
ampanye
ampanye
c.
c.
membuat kpts dan/atau tindakan yg
membuat kpts dan/atau tindakan yg
menguntungkan
menguntungkan
a
a
tau
tau
merugikan salah
merugikan salah
satu pasangan calon selama
satu pasangan calon selama
m
m
asa kampanye;
asa kampanye;
dan/atau
dan/atau
d.
d.
mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan
keberpihakan
terhadap pasangan calon yg menjadi
terhadap pasangan calon yg menjadi
pes
pes
e
e
rta pemilu sebelum,
rta pemilu sebelum,
selam
selam
a
a
, dan sesudah masa
, dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan,
kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan,
ajakan, himbauan,
seruan, atau
seruan, atau
pemberian barang kpd PNS dlm
pemberian barang kpd PNS dlm
lingkungan unit kerjanya,
lingkungan unit kerjanya,
anggota
anggota
keluarga, dan
keluarga, dan
masyarakat.
(11)
2. TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN (HD)
2. TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN (HD)
N
N
o
o
Tingkat HD
Tingkat HD
Jenis HD
Jenis HD
1.
1.
Ringan
Ringan
(
(
Psl 7
Psl 7
ayat 2)
ayat 2)
a.
b.
a.
b.
Teguran lisan
Teguran tertulis
Teguran lisan
Teguran tertulis
c.
c.
Pernyataan tidak puas secara tertulis
Pernyataan tidak puas secara tertulis
2.
2.
Sedang
Sedang
(
(
Psl 7 a
Psl 7 a
yat 3)
yat 3)
a.
b.
a.
b.
Penundaan KGB selama 1 tahun
Penundaan KP selama 1 tahun
Penundaan KGB selama 1 tahun
Penundaan KP selama 1 tahun
c.
c.
Penurunan pangkat setingkat lebih
Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 1 tahun.
rendah selama 1 tahun.
3.
3.
Berat
Berat
(
(
Psl 7 a
Psl 7 a
yat 4)
yat 4)
a.
a.
Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 tahun
Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 tahun
b.
b.
Pemindahan dalam rangka penurunan
Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah.
jabatan setingkat lebih rendah.
c.
c.
Pembebasan dari jabatan
Pembebasan dari jabatan
d.
d.
Pemberhentian dengan hormat
Pemberhentian dengan hormat
TAPS
TAPS
sbg PNS
sbg PNS
e.
e.
Pemberhentian tidak dengan hormat
Pemberhentian tidak dengan hormat
sbg PNS
(12)
No
No
.
.
Pelanggaran
Pelanggaran
Kewajiban
Kewajiban
masuk kerja
masuk kerja
Hitungan
Hitungan
Komulatif
Komulatif
Jumlah
Jumlah
Jenis
Jenis
Hukuman
Hukuman
Disiplin
Disiplin
1.
1.
5 Hari
5 Hari
Kerja
Kerja
Sering terlambat
Sering terlambat
masuk atau pulang
masuk atau pulang
lebih cepat dan
lebih cepat dan
dilakukan antara
dilakukan antara
bulan Januari s/d
bulan Januari s/d
Deember dalam
Deember dalam
tahun yang sama,
tahun yang sama,
selama (40 jam). 1
selama (40 jam). 1
hari = 7 ½ Jam
hari = 7 ½ Jam
5 Hari
5 Hari
Kerja
Kerja
Teguran
Lisan
Teguran
Lisan
2.
2.
5 Hari
5 Hari
Kerja
Kerja
Dilakukan secara
Dilakukan secara
terus menerus atau
terus menerus atau
berselang dalam
berselang dalam
tahun berjalan
tahun berjalan
(Januari s/d
(Januari s/d
Desember
Desember
5 Hari
5 Hari
Kerja
Kerja
Teguran
Lisan
Teguran
Lisan
3. TATA CARA PERHITUNGAN KUMULATIF TERHADAP PELANGGARAN
KEWAJIBAN MASUK KERJA
(13)
3.
3.
6 – 10 Hari
6 – 10 Hari
Kerja
Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman Teguran
hukuman Teguran
Lisan, dilakukan
Lisan, dilakukan
kembali 5 hari pada
kembali 5 hari pada
bulan-bulan berikut
bulan-bulan berikut
dalam tahun yang
dalam tahun yang
sama
sama
10
10
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Teguran
Teguran
Tertulis
Tertulis
4.
4.
11 – 15
11 – 15
Hari Kerja
Hari Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman Teguran
hukuman Teguran
Tertulis, dilakukan
Tertulis, dilakukan
kembali 5 hari pada
kembali 5 hari pada
bulan-bulan berikut
bulan-bulan berikut
dalam tahun yang
dalam tahun yang
sama
sama
15
15
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Pernyataan Tidak
Pernyataan Tidak
Puas secara
Puas secara
Tertulis
Tertulis
5.
5.
16 – 20
16 – 20
Hari Kerja
Hari Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman Pernyataan
hukuman Pernyataan
Tidak Puas secara
Tidak Puas secara
Tertulis, dilakukan
Tertulis, dilakukan
kembali 5 hari pada
kembali 5 hari pada
bulan-bulan berikut
bulan-bulan berikut
dalam tahun yang
dalam tahun yang
sama
sama
20
20
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Penundaan KGB
Penundaan KGB
selama 1 Tahun
(14)
6.
6.
21 – 25 Hari
21 – 25 Hari
Kerja
Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman Penundaan
hukuman Penundaan
KGB selama 1 Tahun,
KGB selama 1 Tahun,
dilakukan kembali 5
dilakukan kembali 5
hari pada bulan-bulan
hari pada bulan-bulan
berikut dalam tahun
berikut dalam tahun
yang sama
yang sama
25
25
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Penundaan KP
Penundaan KP
selama 1
selama 1
Tahun
Tahun
7.
7.
26 – 30 Hari
26 – 30 Hari
Kerja
Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman Penundaan
hukuman Penundaan
KP selama 1 Tahun,
KP selama 1 Tahun,
dilakukan kembali 5
dilakukan kembali 5
hari pada bulan-bulan
hari pada bulan-bulan
berikut dalam tahun
berikut dalam tahun
yang sama
yang sama
30
30
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Penurunan
Penurunan
Pangkat
Pangkat
selama 1
selama 1
Tahun
Tahun
8.
8.
31 – 35 Hari
31 – 35 Hari
Kerja
Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman Penurunan
hukuman Penurunan
Pangkat selama 1
Pangkat selama 1
Tahun, dilakukan
Tahun, dilakukan
kembali 5 hari pada
kembali 5 hari pada
bulan-bulan berikut
bulan-bulan berikut
dalam tahun yang
dalam tahun yang
sama
sama
35
35
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Penurunan
Penurunan
Pangkat
Pangkat
selama 3
selama 3
Tahun
Tahun
(15)
9.
9.
36 – 40
36 – 40
Hari Kerja
Hari Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman Penurunan
hukuman Penurunan
Pangkat selama 3
Pangkat selama 3
Tahun, dilakukan
Tahun, dilakukan
kembali 5 hari pada
kembali 5 hari pada
bulan-bulan berikut
bulan-bulan berikut
dalam tahun yang
dalam tahun yang
sama
sama
40
40
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Pemindahan
Pemindahan
dalam rangka
dalam rangka
Penurunan
Penurunan
Jabatan
Jabatan
10
10
.
.
41 – 45
Hari Kerja
41 – 45
Hari Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman Pemindahan
hukuman Pemindahan
dalam rangka
dalam rangka
penurunan jabatan,
penurunan jabatan,
dilakukan kembali 5
dilakukan kembali 5
hari pada bulan-bulan
hari pada bulan-bulan
berikut dalam tahun
berikut dalam tahun
yang sama
yang sama
45
45
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Pembebasan
Pembebasan
Jabata
Jabata
11
11
.
.
46 Hari
Kerja
46 Hari
Kerja
Setelah dijatuhi
Setelah dijatuhi
hukuman
hukuman
Pembebasan jabatan,
Pembebasan jabatan,
dilakukan kembali 1
dilakukan kembali 1
hari pada bulan-bulan
hari pada bulan-bulan
berikut dalam tahun
berikut dalam tahun
yang sama
yang sama
46
46
Hari
Hari
Kerja
Kerja
Pemberhentian
Pemberhentian
Dengan
Dengan
Hormat atau
Hormat atau
Tidak Dengan
Tidak Dengan
Hormat
Hormat
(16)
A.
A.
PEMANGGILAN
PEMANGGILAN
1 PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil
1 PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil
secara tertulis oleh atasan langsung untuk dilakukan pemeriksaan
secara tertulis oleh atasan langsung untuk dilakukan pemeriksaan
2.
2.
Pemanggilan paling lambat 7 hari kerja sebelum pemeriksaan.
Pemanggilan paling lambat 7 hari kerja sebelum pemeriksaan.
3. Apabila tidak hadir pada hari yang ditentukan untuk diperiksa,
3. Apabila tidak hadir pada hari yang ditentukan untuk diperiksa,
maka dilakukan p
maka dilakukan p
emanggilan ke-2 paling lambat 7 hari kerja tmt
emanggilan ke-2 paling lambat 7 hari kerja tmt
seharusnya PNS ybs diperiksa
seharusnya PNS ybs diperiksa
4.
4.
PNS yang tidak hadir setelah pemanggilan ke-2, dilakukan
PNS yang tidak hadir setelah pemanggilan ke-2, dilakukan
penjatuhan
penjatuhan
hukuman disiplin
hukuman disiplin
berdasarkan alat bukti dan
berdasarkan alat bukti dan
keterangan yang ada, tanpa dilakukan pemeriksaan.
keterangan yang ada, tanpa dilakukan pemeriksaan.
(17)
4. Tim pemeriksa yang dibentuk bersifat temporer.
5. Apabila diperlukan atasan langsung, tim pemeriksa, atau pejabat
yang berwenang menghukum dapat meminta dari keterangan orang
lain
6. Untuk kelancaran pemeriksaan, PNS yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi hukuman
disiplin berat, dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya
oleh atasan langsung.
7. Pembebasan sementara dari tugas jabatan berlaku sampai dengan
ditetapkannya keputusan hukuman disiplin
8. Apabila atasan langsung tidak ada, pembebasan sementara dari
tugas jabatan dilakukan
pejabat yang lebih tinggi.
9. BAP harus ditandatangani pemeriksa dan PNS ybs, dengan
ketentuan :
a. PNS yang diperiksa tidak bersedia menandatangani BAP, maka BAP
tersebut, tetap
dijadikan sebagai dasar untuk menjatuhkan hukuman disiplin;
b. PNS yang diperiksa berhak memperoleh fotocopy BAP.
1.
Atasan langsung wajib memeriksa
Atasan langsung wajib memeriksa
terlebih dahulu PNS yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin.
2. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup & dituangkan dalam BAP.
3. Khusus ancaman hukuman disiplin berdasarkan Pasal 7 ayat (3) dan (4),
dapat dibentuk tim pemeriksa oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian
Pejabat Pembina Kepegawaian
atau
atau
pejabat lain yang ditunjuk
pejabat lain yang ditunjuk
, yang keanggotaanya terdiri dari
atasan langsung, unsur pengawasan, unsur kepegawaian atau pejabat
lain yang ditunjuk.
(18)
C. PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
C. PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
a. Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan
HD terhadap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.
b. Pejabat yang berwenang menghukum apabila tidak
menjatuhkan HD terhadap PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin, maka pejabat tersebut dijatuhi
hukuman disiplin oleh atasannya, dengan ketentuan :
1) HD yang dijatuhkan sama dengan HD yang seharusnya
dijatuhkan
terhadap PNS yang melakukan pelanggaran displin.
2) Atasan pejabat yang berwenang menghukum, juga
menjatuhkan HD
terhadap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.
c. Apabila tidak terdapat pejabat yang berwenang
menghukum, kewenangan menjatuhkan HD menjadi
kewenangan Pejabat yang lebih tinggi.
(19)
(20)
1.
Setiap penjatuhan hukuman disiplin
ditetapkan dengan suatu keputusan
2.
Keputusan hukuman disiplin harus
disampaikan secara tertutup oleh pejabat
yang berwenang menghukum atau pejabat
lain yang ditunjuk kepada PNS ybs
3.
Keputusan hukuman disiplin harus
disampaikan paling lambat 14 hari setelah
ditetapkan.
4.
PNS yang tidak hadir pada saat penyampaian
keputusan hukuman disiplin, maka hukuman
disiplin berlaku pada hari ke-15 t .m .t .yang
ditentukan untuk penyampaian keputusan
(21)
5. UPAYA ADMINISTRATIF.
A. KEBERATAN
Adalah upaya administratif yang dapat ditempuh PNS yang tidak puas
terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang
menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum
Hukuman disiplin yang tidak dapat
tidak dapat
diajukan
diajukan
upaya administratif /
keberatan
1. Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Presiden.
2
.
Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian (Menteri) yaitu:
a. Hukuman Disiplin Ringan
b. Hukuman Disiplin Sedang
c. Hukuman Disiplin Berat, berupa :
1) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
2) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah.
(22)
3
.
.
Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin
yang dijatuhkan oleh Kepala Perwakilan RI terhadap
yang dijatuhkan oleh Kepala Perwakilan RI terhadap
PNS yang DPB/DPK dilingkungannya, yaitu :
PNS yang DPB/DPK dilingkungannya, yaitu :
a. H
a. H
ukuman
ukuman
D
D
isiplin
isiplin
Ringan
Ringan
b. H
b. H
ukuman
ukuman
D
D
isiplin
isiplin
Berat
Berat
, berupa :
, berupa :
1)
1)
Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
lebih rendah.
lebih rendah.
2)
2)
Pembebasan dari jabatan
Pembebasan dari jabatan
4
.
.
H
H
ukuman
ukuman
D
D
isiplin
isiplin
yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang
yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang
menghukum,
menghukum,
b
b
erupa
erupa
hukuman disiplin
hukuman disiplin
tingkat ringan
tingkat ringan
Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin
yang dapat diajukan
yang dapat diajukan
upaya administratif /
upaya administratif /
keberatan
keberatan
1.
1.
HD yang dijatuhkan
HD yang dijatuhkan
P
P
ejabat
ejabat
E
E
selon I, berupa :
selon I, berupa :
a. Penundaan KGB selama 1 tahun
a. Penundaan KGB selama 1 tahun
b. Penundaan KP selama 1 tahun
b. Penundaan KP selama 1 tahun
2.
2.
HD yang dijatuhkan
HD yang dijatuhkan
P
P
ejabat
ejabat
E
E
selon II ke bawah, dan pejabat
selon II ke bawah, dan pejabat
lainnya yang atasan
lainnya yang atasan
langsungnya
langsungnya
P
P
ejabat
ejabat
E
E
selon I
selon I
, bukan Pejabat Pembina Kepegawaian
, bukan Pejabat Pembina Kepegawaian
(23)
1
1
.
.
Keberatan diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang
Keberatan diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang
menghukum dan tembusan kepada pejabat yang berwenang menghukum.
menghukum dan tembusan kepada pejabat yang berwenang menghukum.
2. K
2. K
eberatan diajukan paling lambat 14 hari tmt keputusan diterima (pasal 35
eberatan diajukan paling lambat 14 hari tmt keputusan diterima (pasal 35
ayat (2)).
ayat (2)).
3.
3.
Pejabat yang berwenang menghukum memberikan tanggapan atas
Pejabat yang berwenang menghukum memberikan tanggapan atas
keberatan tersebut paling lambat 6 hari kerja tmt ia menerima tembusan
keberatan tersebut paling lambat 6 hari kerja tmt ia menerima tembusan
keberatan.
keberatan.
4.
4.
Atasan pejabat yang berwenang menghukum wajib mengambil keputusan
Atasan pejabat yang berwenang menghukum wajib mengambil keputusan
atas keberatan, paling lambat 21 hari kerja tmt ia menerima keberatan.
atas keberatan, paling lambat 21 hari kerja tmt ia menerima keberatan.
5.
5.
Atasan pejabat yang berwenang menghukum dapat memperkuat,
Atasan pejabat yang berwenang menghukum dapat memperkuat,
meringankan, atau membatalkan keputusan HD yang dijatuhkan oleh pejabat
meringankan, atau membatalkan keputusan HD yang dijatuhkan oleh pejabat
yang berwenang menghukum.
yang berwenang menghukum.
6.
6.
Apabila dalam waktu lebih dari 21 hari kerja atasan pejabat yang berwenang
Apabila dalam waktu lebih dari 21 hari kerja atasan pejabat yang berwenang
menghukum, tidak mengambil keputusan atas keberatan, maka keputusan
menghukum, tidak mengambil keputusan atas keberatan, maka keputusan
pejabat yang berwenang menghukum batal demi hukum.
pejabat yang berwenang menghukum batal demi hukum.
(24)
Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian, berupa :
1. Pemberhentian dengan hormat TAPS sbg PNS
2. Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS
B. BANDING ADMINISTRATIF
Adalah upaya administratif yang dapat ditempuh PNS yang tidak
puas terhadap hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak
dengan hormat yang ditujukan kepada BAPEK
Hukuman Disiplin yang dapat diajukan banding admnistratif
(25)
1.
1.
PNS yang mengajukan banding administratif,
PNS yang mengajukan banding administratif,
gajinya tetap dibayarkan sepanjang
gajinya tetap dibayarkan sepanjang
tetap
tetap
melaksanakan tugas.
melaksanakan tugas.
2.
2.
Penentuan dapat tidaknya PNS melaksanakan
Penentuan dapat tidaknya PNS melaksanakan
tugas tergantung pad
tugas tergantung pad
a
a
pertimbangan PPK
pertimbangan PPK
terhadap lingkungan kerja.
terhadap lingkungan kerja.
3.
3.
Tidak mengajukan banding administratif,
Tidak mengajukan banding administratif,
gajinya dihentikan pada bulan berikutnya
gajinya dihentikan pada bulan berikutnya
sejak
sejak
hari ke-15 keputusan HD diterima.
hari ke-15 keputusan HD diterima.
(26)
1.
1.
PNS yang sedang mengajukan keberatan atau banding administratif,
PNS yang sedang mengajukan keberatan atau banding administratif,
tidak diberikan KP atau KGB sampai ditetapkan keputusan yang
tidak diberikan KP atau KGB sampai ditetapkan keputusan yang
mempunyai ketetapan hukum.
mempunyai ketetapan hukum.
2.
2.
PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan atau sedang
PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan atau sedang
mengajukan upaya administratif tidak dapat disetujui pindah instansi.
mengajukan upaya administratif tidak dapat disetujui pindah instansi.
3.
3.
PNS meninggal dunia sebelum keputusan atas upaya administratif,
PNS meninggal dunia sebelum keputusan atas upaya administratif,
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.
4.
4.
PNS yang mencapai BUP sebelum ada keputusan atas :
PNS yang mencapai BUP sebelum ada keputusan atas :
a. Keberatan, dianggap telah selesai menjalani HD, dan
a. Keberatan, dianggap telah selesai menjalani HD, dan
diberhentikan dengan
diberhentikan dengan
hormat sbg PNS.
hormat sbg PNS.
b. Banding administratif, dihentikan pembayaran gajinya sampai
b. Banding administratif, dihentikan pembayaran gajinya sampai
ditetapkannya
ditetapkannya
keputusan administratif.
keputusan administratif.
(27)
6. BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
1. Hukuman disiplin berlaku sejak tanggal keputusan ditetapkan
bagi hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh :
a. Presiden
b. Pejabat Pembina Kepegawaian untuk jenis hukuman disiplin
ringan, sedang, dan
berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 3 tahun,
pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingakat
lebih rendah dan
pembebasan dari jabatan
c. Gubernur untuk jenis hukuman disiplin berupa penurunan
pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 tahun dan pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia
e. Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis hukuman
disiplin ringan
• Hukuman disiplin yang diajtuhkan oleh pejabat selain hukuman
disiplin pada angka 1 di atas, dan apabila tidak diajukan
keberatan maka mulai berlaku pada hari ke- 15 setelah
keputusan diterima.
(28)
3.Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat selain
hukuman disiplin pada angka 1 di atas, apabila diajukan
keberatan maka mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya
keputusan atas keberatan.
4.Hukuman disiplin yang dijatukan oleh pejabat pembina
kepegawaian (Menteri atau Gubernur) untuk jenis hukuman
PDH dan PTDH , apabila tidak diajukan banding
administratif maka hukuman disiplin mulai berlaku pada
hari ke 15 setelah keputusan hukuman disiplin diterima.
5.Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat pembina
kepegawaian (Menteri atau Gubernur) untuk jenis hukuman
PDH dan PTDH, apabila diajukan banding adminsitratif
maka hukuman disiplin mulai berlaku pada tanggal
ditetapkannya banding administratif
(29)
1.
1.
7. ATURAN PERALIHAN
7. ATURAN PERALIHAN
1. Hukuman disiplin yang telah diijatuhkan sebelum
1. Hukuman disiplin yang telah diijatuhkan sebelum
PP No. 53 Thn 2010
PP No. 53 Thn 2010
2. Keberatan atau banding administratif yang
2. Keberatan atau banding administratif yang
diajukan
diajukan
sebelum PP No. 53 Thn 2010,
sebelum PP No. 53 Thn 2010,
diselesaikan sesuai dengan
diselesaikan sesuai dengan
PP
PP
No. 30 Thn 1980
No. 30 Thn 1980
3. Apabila terjadi pelanggaran disiplin dan telah
3. Apabila terjadi pelanggaran disiplin dan telah
dilakukan
dilakukan
pemeriksaan sebelum PP No. 53 Thn
pemeriksaan sebelum PP No. 53 Thn
2010,
2010,
hasil pemeriksaan tetap berlaku dan prose
hasil pemeriksaan tetap berlaku dan prose
s
s
selanjutnya didasarkan
selanjutnya didasarkan
pada
pada
PP No. 53 Th n 2010
PP No. 53 Th n 2010
4. Apabila terjadi pelanggaran disiplin PP No. 53
4. Apabila terjadi pelanggaran disiplin PP No. 53
Thn
Thn
2010 dan belum di lakukan pemeriksaan,
2010 dan belum di lakukan pemeriksaan,
penyelesaian berdasarkan
(30)
KOP SURAT UNIT KERJA
SURAT PERINGATAN
Nomor : .../.../ 20...
Lampiran :
-hal : Peringatan
Yth. Sdr...
di ...
(alamat lengkap)
Sehubungan dengan ketidakhadiran Saudara dalam pelaksanaan tugas pada tanggal ...
selama 2 (dua) hari kerja tanpa pemberitahuan/alasan yang sah, dengan ini diharapkan Saudara
dapa segera kembali masuk kerja dan melaksanakan tugas sebagaimanamestinya.
Apabila saudara tidak mengindahkan peringatan ini, maka Saudara akan diproses sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian, atas perhatian Saudara disampaikan terima kasih.
Kepala,.(ATASAN LANGSUNG)
Nama...
NIP...
Tembusan:
...
...
(31)
RAHASIA SURAT PANGGILAN
NOMOR: ………
Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran Saudara:
Nama : ... NIP : ... Pangkat/Golongan Ruang : ...
Jabatan : ... Unit Kerja : Biro...
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan untuk menghadap kepada:
a. Nama : ... b. NIP : ... c. Pangkat/ Golongan Ruang : ... d. Jabatan : ...
e. Kedudukan Dalam Tim : Ketua Tim Pemeriksa/Atasan langsung pada :
Hari : ... Tanggal : ... Pukul : ... Tempat : ...
...
Untuk diperiksa/dimintai keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran disiplin sesuai ketentuan pasal...angka...huruf... Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 .
Demikian surat panggilan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Ketua Tim Pemeriksa/Atasan Langsung,
... NIP ...
(32)
RAHASIA
SURAT PERINTAH UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN NOMOR: ………
1. Diperintahkan kepada :
Nama : ... NIP : ... Pangkat/Golongan Ruang : ...
Jabatan : ... Unit Kerja : Biro...
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
untuk melakukan pemeriksaan terhadap:
a. Nama : ... b. NIP : ... c. Pangkat/ Golongan Ruang : ... d. Jabatan : ...
pada :
Hari : ... Tanggal : ... Pukul : ... Tempat : ...
...
Karena yang bersangkutan diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pasal...angka...huruf... Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
Demikian surat panggilan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Jakarta,
Ketua Tim Pemeriksa/Atasan Langsung,
... NIP ...
(33)
RAHASIA
PEMBENTUKAN TIM PEMERIKSAAN NOMOR :...
1. Berdasarkan dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Sdr. ... NIP ... Jabatan ... Maka perlu dilakukan pemeriksaan.
2. Mengingat ancaman hukumannya berupa hukuman disiplin sedang atau berat, maka perlu membentuk Tim Pemeriksa yang terdiri dari:
a. Nama : ... b. NIP : ... c. Pangkat/Golongan Ruang : ... d. Jabatan : ... e. Unit Kerja : ...
a. Nama : ... b. NIP : ... c. Pangkat/Golongan Ruang : ... d. Jabatan : ... e. Unit Kerja : ...
3. a. Nama : ... b. NIP : ... c. Pangkat/Golongan Ruang : ... d. Jabatan : ... e. Unit Kerja : ... Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Ketua Tim Pemeriksa/Atasan Langsung,
... NIP ... Tembusan Yth :
... ...
(34)
RAHASIA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
Pada hari ini...tanggal... bulan ... tahun dua ribu tigabelas, kami Tim Pemeriksa: 1. a. Nama : ...
b. NIP : ... c. Pangkat/Golongan Ruang : ... d. Jabatan : ... e. Unit Kerja : ...
2. a. Nama : ... b. NIP : ... c. Pangkat/Golongan Ruang : ... d. Jabatan : ... e. Unit Kerja : ...
3. a. Nama : ... b. NIP : ... c. Pangkat/Golongan Ruang : ... d. Jabatan : ... e. Unit Kerja : ...
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor ... tanggal... bulan ...tahun 2013 melakukan pemeriksaan terhadap:
•Nama : ... •NIP : ... •Pangkat/Golongan Ruang : ...
•Jabatan : ... •Unit Kerja : ...
Kementerian Pendidikan Nasional,
Karena yang bersangkutan diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pasal...angka...huruf... Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
(35)
PERTANYAAN PEMBUKA
1.Pertanyaan :
Apakah Saudara telah menerima surat panggilan untuk diperiksa?
1. Jawaban:
...……….
2. Pertanyaan:
Apakah Saudara mengerti maksud pemanggilan tersebut?
2. Jawaban:
..……….
3. Pertanyaan:
Apakah Saudara dalam keadaan sehat dan bersedia diperiksa?
3. Jawaban:
...……….
4. Pertanyaan:
Apakah Saudara bersedia memberikan keterangan dengan sejujur-jujurnya?
4. Jawaban:
...……….
5. Pertanyaan:
Sebutkanlah riwayat pekerjaan Saudara Sejak diangkat sebagai CPNS sampai dengan saat
ini ?
5. Jawaban:
...………. ( dan seterusnya pertanyaan inti dan pertanyaan penutup )
(36)
Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Yang diperiksa:
Yang memeriksa:
Nama : ...
1. Nama : ...
NIP : ...
NIP : ...
Tanda tangan : ...
Tanda Tangan : ...
2. Nama : ...
NIP : ...
Tanda Tangan : ...
3. Nama : ...
NIP :...
Tanda Tangan : ...
4. Nama : ...
NIP : ...
Tanda Tangan : ...
5. Dst ……….
.
(37)
contoh
Keputusan Hukuman Disiplin Teguran Lisan
RAHASIA
KEPUTUSAN... NOMOR : ...
Membaca : 1. Laporan dari...tanggal...tentang pelanggaran disiplin yang dilakuan oleh sdr...,NIP ..., tanggal...,
2. ...,
3. Hasil pemeriksaan tanggal...,
Menimbang : a. Bahwa menurut hasil pemeriksaan,Sdr... telah melakukan perbuatan berupa ...;
b. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap
ketentuan pasal ...angka...huruf....Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010; c. ...,
d. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman dimaksud dalam huruf a, b c,dan huruf d perlu menetapkan keputusan tentang penjatuhan hukuman disiplin teguran lisan;
Mengingat : 1. Undang – Undang : Nomor 8 Tahun 1974 jo. Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah :
a. Nomor 9 Tahun 2003; b. Nomor 53 Tahun 2010;
(38)
MEMUTUSKAN : Menetapkan,
PERTAMA : Menjatuhkan hukuman, disiplin berupa hukuman disiplin Teguran Lisan kepada: Nama : ...
NIP : ... Pangkat/Golongan Ruang : ...
Jabatan : ... Unit Kerja : ...
karena yang bersangkutan pada tanggal...telah melakukan perbuatan melanggar ketentuan pasal...huruf...peraturan pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KETIGA : Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk melaksanankan sebagaiman mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal:
Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/ Direktur Jenderal/Kepala Badan,
... NIP... Tembusan :
... ...
(39)
contoh
Keputusan Hukuman Disiplin Teguran Tertulis
RAHASIA
KEPUTUSAN... NOMOR : ...
Membaca : 1. Laporan dari...tanggal...tentang pelanggaran disiplin yang dilakuan oleh sdr...,NIP ..., tanggal..., 2. ...,
3. Hasil pemeriksaan tanggal...,
Menimban : a. Bahwa menurut hasil pemeriksaan,Sdr... telah melakukan perbuatan berupa ...;
b. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap ketentuan pasal ...angka...huruf....Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010; c. ...,
d. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman dimaksud dalam huruf a, b, c dan huruf d perlu menetapkan keputusan tentang penjatuhan hukuman
disiplin teguran Tertulis;
Mengingat : 1. Undang – Undang :
Nomor 8 Tahun 1974 jo. Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah :
a. Nomor 9 Tahun 2003; b. Nomor 53 Tahun 2010;
(40)
MEMUTUSKAN : Menetapkan,
PERTAMA : Menjatuhkan hukuman, disiplin berupa hukuman disiplin Teguran Tertulis kepada: Nama : ...
NIP : ... Pangkat/Golongan Ruang : ...
Jabatan : ... Unit Kerja : ...
karena yang bersangkutan pada tanggal...telah melakukan perbuatan melanggar ketentuan pasal...huruf...peraturan pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KETIGA : Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk melaksanankan sebagaiman mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal: ……….
Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/ Direktur Jenderal/Kepala Badan,
... NIP ...
Tembusan: ... ... ...
(41)
PEDOMAN
PEMBERIAN TUGAS / IZIN BELAJAR
BAGI PNS
(PERMENDIKNAS 48 / 2009)
PEDOMAN
PEMBERIAN TUGAS / IZIN BELAJAR BAGI PNS
(42)
A.DASAR HUKUM
● UU Nomor 8 Tahun 1974 jo Nomor 43 Thn 1999 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian.
● UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
● Perpres Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar.
● Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961 tentang Peraturan
Pelaksanaan tentang Pemberian Tugas Belajar di DN dan di LN.
● Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian
Tugas Belajar bagi PNS di lingkungan Kemdiknas.
A.DASAR HUKUM
● UU Nomor 8 Tahun 1974 jo Nomor 43 Thn 1999 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian.
● UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
● Perpres Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar.
● Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961 tentang Peraturan
Pelaksanaan tentang Pemberian Tugas Belajar di DN dan di LN.
● Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian
Tugas Belajar bagi PNS di lingkungan Kemdiknas.
(43)
B. KETENTUAN UMUM
●
Tugas belajar adalah penugasan yang diberikan oleh pjbw kepada PNS
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau yang
setara baik di dalam maupun di luar negeri,
bukan atas biaya sendiri
,
dan
meninggalkan tugas
sehari-hari sebagai PNS.
●
Tunjangan belajar adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS yang
melaksanakan tugas belajar baik di dalam maupun di luar negeri.
● Tujangan tugas belajar adalah tunjangan yang diberikan kepada tenaga
pengajar yg sdh mempunyai jabatan akademik dlm mengikuti pendidikan
utk mencapai gelar Magister/S2 dan/atau Doktor/S3 yang ditetapkan
dengan SK pjbw setelah mendapat persetujuan Kementerian PAN&RB.
● Pegawai Pelajar adalah PNS di lingkungan Kemdikbud yang diberi tugas
belajar.
● Izin belajar adalah izin yang diberikan oleh pjbw kepada PNS untuk
lanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi atas
kemauan dan biaya
sendiri
di luar jam kerja dan tidak meninggalkan tugas
sehari-hari
B. KETENTUAN UMUM
●
Tugas belajar adalah penugasan yang diberikan oleh pjbw kepada PNS
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau yang
setara baik di dalam maupun di luar negeri,
bukan atas biaya sendiri
,
dan
meninggalkan tugas
sehari-hari sebagai PNS.
●
Tunjangan belajar adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS yang
melaksanakan tugas belajar baik di dalam maupun di luar negeri.
● Tujangan tugas belajar adalah tunjangan yang diberikan kepada tenaga
pengajar yg sdh mempunyai jabatan akademik dlm mengikuti pendidikan
utk mencapai gelar Magister/S2 dan/atau Doktor/S3 yang ditetapkan
dengan SK pjbw setelah mendapat persetujuan Kementerian PAN&RB.
● Pegawai Pelajar adalah PNS di lingkungan Kemdikbud yang diberi tugas
belajar.
● Izin belajar adalah izin yang diberikan oleh pjbw kepada PNS untuk
lanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi atas
kemauan dan biaya
sendiri
di luar jam kerja dan tidak meninggalkan tugas
(44)
C. MASA TUGAS BELAJAR DAN BATAS USIA PEGAWAI PELAJAR
(Psl 5 dan 13)
Perpanjangan masa tugas belajar diberikan paling lama 1 tahun (2 semester).
yang diajukan 6 bulan sebelum berakhirnya masa tugas belajar
C. MASA TUGAS BELAJAR DAN BATAS USIA PEGAWAI PELAJAR
(Psl 5 dan 13)
Perpanjangan masa tugas belajar diberikan paling lama 1 tahun (2 semester).
yang diajukan 6 bulan sebelum berakhirnya masa tugas belajar
Jenjang pendidikan
Masa
pendidikan
Batas usia
maksimal
Diploma I/sederajat
2 semester
25 tahun
Diploma II/sederajat
4 semester
25 tahun
Diploma III/sederajat
6 semester
25 tahun
Sarjana atau Diploma
IV
8 semester
25 tahun
Magister/yang setara
4 semester
37 tahun
(45)
D. PERPANJANGAN DAN PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
(Psl 16)
● perpanjangan tugas belajar :
a. apabila keterlambatan tugas belajar bukan karena kelalaiannya;
b. telah mendapat rekomendasi dari lembaga pendidikan tempat ybs. tugas belajar;
c. telah mendapat rekomendasi dari Setneg (bagi tugas belajar LN);
d. telah mendapat rekomendasi dari pimpinan unit kerja;
e. telah mendapat rekomendasi/jaminan perpanjangan pembiayaan;
● Pembatalan tugas belajar apabila :
a. ditemukan bukti bahwa pegawai pelajar tidak memenuhi syarat diberi tugas belajar;
b. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
c. tidak berangkat ke tempat tugas belajar sesuai dengan waktu yg telah ditentukan;
d. mengundurkan diri;
e. tidak melapor perkembangan tugas belajar;
f. bekerja di luar tugas belajar;
g. Setelah dievaluasi tidak mampu menyelesaikan program tugas belajar;
h. tidak dapat melaksanakan tugas belajar karena hal peristiwa diluar kemampuannya;
i. tidak sehat jasmani dan rohani;
j. diangkat dalam jabatan struktural atau diberi tugas tambahan;
k. Ada kepentingan dinas
Sebagai akibat pembatalan karena huruf a, b, c, d, e, dan f, tersebut, pegawai pelajar
wajib mengembalikan ke kas negara sejumlah biaya yang telah di keluarkan ditambah 100%
D. PERPANJANGAN DAN PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
(Psl 16)
● perpanjangan tugas belajar :
a. apabila keterlambatan tugas belajar bukan karena kelalaiannya;
b. telah mendapat rekomendasi dari lembaga pendidikan tempat ybs. tugas belajar;
c. telah mendapat rekomendasi dari Setneg (bagi tugas belajar LN);
d. telah mendapat rekomendasi dari pimpinan unit kerja;
e. telah mendapat rekomendasi/jaminan perpanjangan pembiayaan;
● Pembatalan tugas belajar apabila :
a. ditemukan bukti bahwa pegawai pelajar tidak memenuhi syarat diberi tugas belajar;
b. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
c. tidak berangkat ke tempat tugas belajar sesuai dengan waktu yg telah ditentukan;
d. mengundurkan diri;
e. tidak melapor perkembangan tugas belajar;
f. bekerja di luar tugas belajar;
g. Setelah dievaluasi tidak mampu menyelesaikan program tugas belajar;
h. tidak dapat melaksanakan tugas belajar karena hal peristiwa diluar kemampuannya;
i. tidak sehat jasmani dan rohani;
j. diangkat dalam jabatan struktural atau diberi tugas tambahan;
k. Ada kepentingan dinas
Sebagai akibat pembatalan karena huruf a, b, c, d, e, dan f, tersebut, pegawai pelajar
(46)
E. PENYELENGGARA DAN SUMBER PEMBIAYAAN
(Psl 9 dan 10)Penyelenggara tugas belajar dilakukan oleh :
● Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh Pemerintah.
● Perguruan Tinggi Kedinasan.
● Perguruan Tinggi yang didirikan oleh masyarakat, terakreditasi B, atau
● Perguruan Tinggi negara asing/negara sahabat yg diakui oleh negara
ybs dan Pemerintah RI.
Sumber biaya tugas belajar
:
● APBN.
● APBD.
● Bantuan badan/yayasan/lembaga/perusahaan/organisasi
Swasta Nasional berbadan hukum.
● Bantuan pihak asing yang tidak mengikat, atau
● Sumber lain yang sah.
(47)
F. PERSYARATAN CALON PEGAWAI PELAJAR
(Psl 12)● PNS dan PNS dpk di lingkungan Kemdikbud;
● surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter;
● SK CPNS, SK PNS, SK Pangkat terakhir dan SK jabatan
● nilai DP3 dalam dua tahun terakhir minimal rata-rata baik;
● mendapat rekomendasi dari pimpinan unit kerja;
● lulus seleksi/tes;
● menandatangani surat perjanjian tugas belajar;
● adanya jaminan pembiayaan tugas belajar;
● mendapat persetujuan Setneg (untuk TB LN);
● mendapat rekomendasi dari atasan langsung mengenai kesesuaian
bidang studi yang akan ditempuh dengan tugas pokoknya;
(48)
● surat pernyataan yang disahkan oleh pimpinan unit kerja mengenai :
tidak sedang :
- Cuti Di luar Tanggungan Negara (CLTN);
- melaksanakan tugas secara penuh di luar instansi induknya;
- menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana kejahatan;
- mengajukan keberatan ke BAPEK/upaya hukum terkait penjatuhan
hukuman;
- dalam proses penjatuhan hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
- menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
- dalam proses perkara pidana, baik tindak pidana kejahatan atau
pelanggaran;
- melaksanakan kewajiban ikatan dinas setelah tugas belajar; dan
- melaksanakan diklat penjenjangan.
tidak pernah :
- gagal dalam tugas belajar yang disebabkan oleh kelalaiannya; dan
- dibatalkan mengikuti tugas belajar karena kesalahannya.
(49)
G. HAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI PELAJAR
(Psl 14 dan 15)
1. Hak Pegawai Pelajar :
● Mendapat biaya tugas belajar.
● Mendapat kenaikan pangkat.
● Mendapat kenaikan gaji berkala.
● Mendapat penilaian DP3.
● Mendapat tunjangan belajar.
● Masa tugas belajar tetap dihitung sebagai masa kerja.
(50)
2. Kewajiban Pegawai Pelajar :
●
Menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada atasan langsung.
● Melaporkan keberadaannya kepada Perwakilan RI di negara tujuan.
● Melaporkan kepada pimpinan unit kerja :
- alamat lembaga pendidikan dan tempat tinggal.
- perubahan alamat tempat tinggal.
- perkembangan tugas belajar tiap semester.
● Melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar kepada Perwakilan RI
di negara tempat tugas belajar sebagai bahan pertimbangan pejabat dalam
pemberian nilai DP3.
● Mengajukan permohonan perpanjangan tugas belajar 6 bulan sebelum
berakhirnya masa tugas belajar.
● Kembali ke unit kerja asal, pada kesempatan pertama setelah berakhirnya
masa tugas belajar.
(51)
● Melaporkan secara tertulis telah selesainya tubel paling lambat 1 bulan
setelah ybs selesai melaksanakan tugas belajar.
●
Menaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku baik bagi
PNS maupun bagi pegawai pelajar.
●
Melaksanakan ikatan dinas di unit kerja asal menurut lamanya pegawai
pelajar mengikuti tugas belajar sesuai ketentuan yang berlaku.
(2n + 1 = LN, 1n + 1 = DN). Yang gagal, tetap diwajibkan.
● Membayar sejumlah ganti rugi atas biaya pendidikan kepada negara,
apabila pegawai pelajar :
- membatalkan secara sepihak tugas belajar.
- membatalkan perjalanannya ke tempat tugas belajar.
- tidak mendapat hasil yang sewajarnya dalam waktu yang telah ditetapkan
karena kelalaiannya.
- tidak melaksanakan ikatan dinas baik untuk seluruhnya maupun untuk
sebagian masa ikatan dinas.
(52)
H. PROSEDUR DAN SYARAT PEMBERIAN SK TUGAS BELAJAR
(Psl 17)
Pimpinan unit kerja (eselon II) mengusulkan kepada Sesjen up.Karopeg
dengan melampirkan persyaratan :
● surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter;
● Kartu PNS Elektronik/NIP baru;
● SK CPNS dan SK PNS;
● SK KP terakhir dan SK Jabatan/PAK terakhir;
● DP3 dua tahun terakhir;
● KP 4 dan akta nikah;
● SK dipekerjakan bagi PNS dpk;
● surat rekomendasi dari atasan langsung;
● surat perjanjian tugas belajar;
● surat jaminan pembiayaan tugas belajar;
● surat persetujuan penugasan ke LN dari Setneg (bagi tugas belajar LN);
● surat rekomendasi kelulusan;
● surat keterangan dari pimpinan unit kerja mengenai bidang studi yg akan ditempuh;
● beberapa surat pernyataan;
(53)
I.
PEJABAT YANG BERWENANG MEMBERIKAN, MEMPERPANJANG,
DAN MEMBATALKAN TUGAS BELAJAR
(Permendikbud Nomor 13 Tahun 2012 )
● Sekretaris Jenderal bagi PNS golongan ruang IV/e ke bawah;
● Kepala Biro Kepegawaian bagi PNS golongan ruang IV/b ke bawah;
● Kepala Bagian pada Biro Kepegawaian bagi PNS golongan ruang III/d ke bawah;
di lingkungan Kemdiknas.
J. PEMBINAAN DAN PENGAKTIFAN KEMBALI PEGAWAI PELAJAR
● Pembinaan :
- Pemberian DP3;
- Penetapan status jabatan :
. pemberhentian sementara dari jabatan struktural;
. pembebasan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsional;
- Pemberian kenaikan pangkat : pilihan atau reguler;
● Pengaktifan Kembali :
- Pegawai pelajar yg telah selesai tugas belajar dapat diaktifkan kembali;
(54)
K. BELAJAR ATAS BIAYA SENDIRI
● PNS dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi atas biaya sendiri;
● Persyaratan bagi PNS yang akan belajar atas biaya sendiri adalah :
- biaya pendidikan dan fasilitas lainnya ditanggung sendiri;
- tidak meninggalkan tugas kedinasan dan atau tugas pekerjaan sehari-hari;
- tidak menuntut kenaikan pangkat penyesuaian ijazah;
- memiliki DP3 dua tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik; dan
- mendapat rekomendasi dari atasan langsung mengenai kesesuaian bidang
studi yang ditempuh dengan tugas pekerjaannya.
L. PROSEDUR BELAJAR ATAS BIAYA SENDIRI
● PNS ybs. mengajukan permohonan kepada pjbw dengan melampirkan :
- surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter;
- SK CPNS, SK PNS, SK KP terakhir, dan SK Jabatan terakhir;
- DP3 dua tahun terakhir, yg setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik;
- surat pernyataan tidak akan menuntut KP penyesuaian ijazah;
- SK dpk bagi PNS dpk.
(55)
M. PJBW MENETAPKAN KEPUTUSAN IZIN UNTUK BELAJAR ATAS
BIAYA SENDI
(Psl 28)● Sekretaris Jenderal bagi PNS gol. ruang IV/e ke bawah di lingk. Kemdikbud;
● Kepala Biro Umum, Sekretaris Itjen, Sekretaris Ditjen, Sekretaris Badan,
bantu Rektor Bidang Administrasi Umum, Pembantu Ketua Bidang Administrasi
Umum bagi PNS gol. ruang IV/c ke bawah di lingkungan masing-masing;
● Direktur Politeknik, Sekretaris Pelaksana Kopertis, bagi PNS gol. ruang IV/b ke
bawah di lingkungan masing-masing.
N. SANKSI
● Sanksi bagi pegawai pelajar yang melanggar kewajiban sbg pegawai pelajar :
- hukuman disiplin sesuai peraturan perundang-undangan;
- kewajiban mengembalikan/menyetor ke kas negara sejumlah biaya yang telah
dikeluarkan ditambah 100 persen.
● Dlm hal pelanggaran disiplin, pimpinan unit kerja wajib melapor kpd Mendiknas;
● Dlm hal terdapat kewajiban mengembalikan sejumlah biaya, pimpinan unit kerja
wajib melapor kpd Mendiknas melalui Sekretaris Jenderal.
(56)
(1)
● Melaporkan secara tertulis telah selesainya tubel paling lambat 1 bulan
setelah ybs selesai melaksanakan tugas belajar.
● Menaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku baik bagi
PNS maupun bagi pegawai pelajar.
● Melaksanakan ikatan dinas di unit kerja asal menurut lamanya pegawai
pelajar mengikuti tugas belajar sesuai ketentuan yang berlaku.
(2n + 1 = LN, 1n + 1 = DN). Yang gagal, tetap diwajibkan.
● Membayar sejumlah ganti rugi atas biaya pendidikan kepada negara,
apabila pegawai pelajar :
- membatalkan secara sepihak tugas belajar.
- membatalkan perjalanannya ke tempat tugas belajar.
- tidak mendapat hasil yang sewajarnya dalam waktu yang telah ditetapkan
karena kelalaiannya.
- tidak melaksanakan ikatan dinas baik untuk seluruhnya maupun untuk
sebagian masa ikatan dinas.
(2)
H. PROSEDUR DAN SYARAT PEMBERIAN SK TUGAS BELAJAR
(Psl 17)
Pimpinan unit kerja (eselon II) mengusulkan kepada Sesjen up.Karopeg dengan melampirkan persyaratan :
● surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter; ● Kartu PNS Elektronik/NIP baru;
● SK CPNS dan SK PNS;
● SK KP terakhir dan SK Jabatan/PAK terakhir; ● DP3 dua tahun terakhir;
● KP 4 dan akta nikah;
● SK dipekerjakan bagi PNS dpk;
● surat rekomendasi dari atasan langsung; ● surat perjanjian tugas belajar;
● surat jaminan pembiayaan tugas belajar;
● surat persetujuan penugasan ke LN dari Setneg (bagi tugas belajar LN); ● surat rekomendasi kelulusan;
● surat keterangan dari pimpinan unit kerja mengenai bidang studi yg akan ditempuh; ● beberapa surat pernyataan;
(3)
I.
PEJABAT YANG BERWENANG MEMBERIKAN, MEMPERPANJANG, DAN MEMBATALKAN TUGAS BELAJAR(Permendikbud Nomor 13 Tahun 2012 )
● Sekretaris Jenderal bagi PNS golongan ruang IV/e ke bawah;
● Kepala Biro Kepegawaian bagi PNS golongan ruang IV/b ke bawah;
● Kepala Bagian pada Biro Kepegawaian bagi PNS golongan ruang III/d ke bawah; di lingkungan Kemdiknas.
J. PEMBINAAN DAN PENGAKTIFAN KEMBALI PEGAWAI PELAJAR
● Pembinaan : - Pemberian DP3;
- Penetapan status jabatan :
. pemberhentian sementara dari jabatan struktural;
. pembebasan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsional; - Pemberian kenaikan pangkat : pilihan atau reguler;
● Pengaktifan Kembali :
- Pegawai pelajar yg telah selesai tugas belajar dapat diaktifkan kembali;
(4)
K. BELAJAR ATAS BIAYA SENDIRI
● PNS dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi atas biaya sendiri; ● Persyaratan bagi PNS yang akan belajar atas biaya sendiri adalah :
- biaya pendidikan dan fasilitas lainnya ditanggung sendiri;
- tidak meninggalkan tugas kedinasan dan atau tugas pekerjaan sehari-hari; - tidak menuntut kenaikan pangkat penyesuaian ijazah;
- memiliki DP3 dua tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik; dan - mendapat rekomendasi dari atasan langsung mengenai kesesuaian bidang studi yang ditempuh dengan tugas pekerjaannya.
L. PROSEDUR BELAJAR ATAS BIAYA SENDIRI
● PNS ybs. mengajukan permohonan kepada pjbw dengan melampirkan : - surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter;
- SK CPNS, SK PNS, SK KP terakhir, dan SK Jabatan terakhir;
- DP3 dua tahun terakhir, yg setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik; - surat pernyataan tidak akan menuntut KP penyesuaian ijazah;
- SK dpk bagi PNS dpk.
(5)
M. PJBW MENETAPKAN KEPUTUSAN IZIN UNTUK BELAJAR ATAS
BIAYA SENDI
(Psl 28)● Sekretaris Jenderal bagi PNS gol. ruang IV/e ke bawah di lingk. Kemdikbud; ● Kepala Biro Umum, Sekretaris Itjen, Sekretaris Ditjen, Sekretaris Badan, bantu Rektor Bidang Administrasi Umum, Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum bagi PNS gol. ruang IV/c ke bawah di lingkungan masing-masing;
● Direktur Politeknik, Sekretaris Pelaksana Kopertis, bagi PNS gol. ruang IV/b ke bawah di lingkungan masing-masing.
N. SANKSI
● Sanksi bagi pegawai pelajar yang melanggar kewajiban sbg pegawai pelajar : - hukuman disiplin sesuai peraturan perundang-undangan;
- kewajiban mengembalikan/menyetor ke kas negara sejumlah biaya yang telah dikeluarkan ditambah 100 persen.
● Dlm hal pelanggaran disiplin, pimpinan unit kerja wajib melapor kpd Mendiknas; ● Dlm hal terdapat kewajiban mengembalikan sejumlah biaya, pimpinan unit kerja wajib melapor kpd Mendiknas melalui Sekretaris Jenderal.
(6)