Perporma dan Biaya Operasional Mesin Pencacah Pelepah Sawit Rancangan UPT Mekanisasi Pertanian Provinsi Sumatera Utara
36 LAMPIRAN
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian
Mengukur dan menggambar dimensi alat Mulai
Pengujian Alat Pengukuran Parameter
Analisis Data Selesai
Data Analisis Ekonomi
37
Lampiran 2. Kapasitas Alat
Ulangan Berat pelepah tiap ulangan
(Kg) Waktu pencacahan
(menit) Waktu pencacahan
(jam) Kapasitas
Efektif Alat (Kg/jam)
I 42,8 10,02 0,17 256,29
II 42,0 8,55 0,14 294,74
III 39,4 9,17 0,15 257,80
IV 38,7 7,63 0,13 304,33 V 38,2 7,42 0,12 308,90
Rata-rata 40,22 8,56 0,14 287,29
Kapasitas alat rata-rata = Banyaknya pelepah dicacah (Kg)
Waktu pencacahan (jam) =
40,22 Kg 0,14 jam
= 287,29 Kg/jam
38
IV 38,7 36,6 94,6 V 38,2 36,4 95,3
×
37,86 Kg 40,22 Kg
100% =
×
Banyaknya hasil cacahan (Kg) Banyaknya pelepah dicacah (Kg)
Rata-rata 40,22 37,86 94,2 Rendemen hasil cacahan rata-rata =
III 39,4 37,0 93,9
Lampiran 3. Rendemen Pencacahan
II 42,0 39,6 94,3
I 42,8 39,7 92,8
Cacahan (%)
(Kg) Rendemen Hasil
(Kg) Banyak hasil cacahan pelepah
Ulangan Banyak pelepah dicacah
100% = 94,2 %
39
Lampiran 4. Persentase bahan tertinggal
Ulangan Banyak pelepah dicacah
(Kg) Banyak cacahan pelepah tertinggal
(Kg) Persentase bahan tertinggal
(%) I 42,8 2,7 6,3
II 42,0 2,1 5,0
III 39,4 2,3 5,8
IV 38,7 1,9 4,9 V 38,2 1,5 3,9
Rata-rata 40,22 2,1 5,2 Persentase bahan tertinggal =
Banyaknya cacahan tertinggal (Kg) Banyaknya pelepah dicacah (Kg)
×100% =
2,1 Kg 40,22 Kg
×
100% = 5,2 %
40
III 0,15 70. 0.07 0,47
= 0,062 L
Banyaknya bahan bakar (L) Waktu pencacahan (jam)
Bahan bakar digunakan Bahan bakar digunakan rerata =
45 0.05 0,38 Rata-rata 0,14 62 0.062 0,44
50 0.05 0,38 V 0,12
IV 0,13
65 0.06 0,46
Lampiran 5. Bahan Bakar Digunakan
II 0,14
(L/jam) I 0,17 80 0,08 0,47
(L) Bahan bakar digunakan
(mL) Banyak bahan bakar digunakan
(jam) Banyak bahan bakar digunakan
Ulangan Waktu pencacahan
0,14 jam = 0,44 L/jam
(A/F; 5,5%; 5) = 0,1792
Biaya operator = Rp. 5.250/jam/orang (Rp. 42.000/hari sesuai data penghasilan buruh tani di
Dt = (P-S) (A/F; i; n) (F/P; i; t-1) (P-S) = Rp. 16.000.000
Biaya Tetap (BT)
= 1.764 jam/tahun (asumsi 294 hari efektif kerja tahun 2015)
= Rp. 6.900/ liter ( Juni 2015) 9. Jam kerja alat per tahun
= 2 orang 8. Bahan bakar (solar)
BPS dengan jam kerja efektif 8 jam/hari)
Produksi/ jam = 287,29 Kg/jam 6.
41
Jam Kerja = 6 jam/hari 5.
Nilai akhir alat (S) = Rp. 1.600.000 4.
Umur ekonomis (n) = 5 tahun 3.
Biaya pembuatan alat = Rp. 16.000.000 2.
I. Unsur Produksi 1.
Lampiran 6. Biaya Pokok
- Biaya Penyusutan (Metode Sinking Fund)
- – Rp. 1.600.000 = Rp. 14.400.000
42 Nilai Mesin tiap
N (F/P;5,5%;t-1) Dt (Rp/tahun) akhir tahun (Rp) 16.000.000 1 1,000 2.580.480 13.419.520
2 1,055 2.722.406 10.697.114 3 1,113 2.872.074 7.825.040 4 1,174 3.029.483 4.795.557 5 1,239 3.197.214 1.598.343
Bunga modal dan asuransi - i (P) (n+1) i = 2 n
5,5% × 16.000.000 (5+1) i = 2 × 5 i = Rp. 528.000/ tahun
- = 1% . P = 1% . 16.000.000 = Rp. 160.000/tahun
Pajak
Total Biaya Tetap (BT) Tahun 1 = Rp. 2.580.480/thn + Rp. 528.000/thn + Rp. 160.000/thn
= Rp. 3.268.480/tahun Tahun 2 = Rp. 2.772.406/thn + Rp. 528.000/thn + Rp. 160.000/thn
= Rp. 3.460.406/tahun Tahun 3 = Rp. 2.872.074/thn + Rp. 528.000/thn + Rp. 160.000/thn
43 = Rp. 3.560.074/tahun
Tahun 4 = Rp. 3.029.483/thn + Rp. 528.000/thn + Rp. 160.000/thn = Rp. 3.717.483/tahun
Tahun 5 = Rp. 3.197.214/thn + Rp. 528.000/thn + Rp. 160.000/thn = Rp. 3.885.214/tahun 2. Biaya Tidak Tetap (BTT)
Biaya perbaikan alat (reparasi)
- 1,2% (P-S)
= 1.764 jam
1,2% (16.000.000-1.600.000) =
1.764 jam = Rp. 97,96 / jam
- = Rp. 5.250/jam
Biaya operator
× 2 operator = Rp. 10.500/jam
- = 0,44 L/ jam
Biaya bahan bakar
× Rp. 6.900/L = Rp. 3.306/ jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Biaya reparasi + Biaya operator + Biaya bahan bakar = Rp. 97,96/jam + Rp. 10.500/jam + Rp. 3.306/jam = Rp. 13.633,96/jam = Rp. 13.633,96/jam
×1764 jam/tahun = Rp. 24.050.305/ tahun
44 Maka, biaya pokok:
= Biaya tetap + Biaya tidak tetap Tahun I = Rp. 3.268.480/tahun + Rp. 24.050.305/ tahun
= Rp. 27.318.785/tahun = Rp. 15.486,84/jam = Rp. 53,9/Kg
Tahun II = Rp. 3.460.406/tahun + Rp. 24.050.305/ tahun = Rp. 27.510.711/tahun = Rp. 15.595,64/jam = Rp. 54,29/Kg
Tahun III = Rp. 3.560.074/tahun + Rp. 24.050.305/ tahun = Rp. 27.610.379/tahun = Rp. 15.652/jam = Rp. 54,48/Kg
Tahun IV = Rp. 3.717.483/tahun + Rp. 24.050.305/ tahun = Rp. 27.767.788/tahun = Rp.15.741/jam = Rp. 54,79/Kg
Tahun V = Rp. 3.885.214/tahun + Rp. 24.050.305/ tahun = Rp. 27.935.519/tahun = Rp.15.836/jam = Rp. 55,12/Kg
45
Lampiran 7. Break even point (BEP)
Biaya tetap (F) I = Rp. 3.268.480/tahun Biaya tetap (F) II = Rp. 3.460.406/tahun Biaya tetap (F) III = Rp. 3.560.074/tahun Biaya tetap (F) IV = Rp. 3.717.483/tahun Biaya tetap (F) V = Rp. 3.885.214/tahun Biaya tidak tetap (V) = Rp. 13.632,32/jam (1 jam=287,29 Kg/jam)
= Rp. 47,45/Kg Penerimaan dari tiap Kg = Rp. 100/Kg (asumsi penerimaan di lapangan) N =
FC + P SP - VC
; P = 0 N I =
Rp. 3.268.480/tahun Rp. 76,58/Kg - Rp. 47,45/Kg
= 62.209 Kg/tahun N II =
Rp. 3.460.406/tahun Rp. 100/Kg - Rp. 47,46/Kg
= 65.862 Kg/tahun N III =
Rp. 3.560.074/tahun Rp. 100/Kg - Rp. 47,46/Kg
= 67.759 Kg/tahun N IV =
Rp. 3.717.483/tahun Rp. 100/Kg - Rp. 47,46/Kg
= 70.755 Kg/tahun
46 N V =
Rp. 3.885.214/tahun
Rp. 100/Kg - Rp. 47,46/Kg
= 73.947 Kg/tahun Produksi mengalami titik impas (break even point) saat mesin menghasilkan cacahan pelepah kelapa sawit sebanyak: N I = 62.209 Kg/tahun N II = 65.862 Kg/tahun N III = 67.759 Kg/tahun N IV = 70.755 Kg/tahun N V = 73.947 Kg/tahun
47
Lampiran 8. Net present value (NPV)
Investasi = Rp. 16.000.000 Nilai akhir = Rp. 1.598.343 Keuntungan yang diharapkan (5,5%) Keuntungan yang diprediksi (7%) Umur alat = 5 tahun Pendapatan = Penerimaan
× produksi/jam × jam kerja = Rp. 100/Kg
× 287,29 Kg/jam × 1764 jam/tahun = Rp. 50.677.956/tahun
Pembiayaan = BTT ×jam kerja
= Rp. 13.633,96/jam × 1764 jam/tahun
= Rp. 24.050.305/ tahun PWB (present worth of benefit) 5,5%
- Pendapatan = Rp. 50.677.956/tahun (P/A, 5,5%, 5) = Rp. 50.677.956/tahun. 4,2703 = Rp. 216.410.076
= Rp. 1.598.343 (P/F, 5,5%, 5) = Rp. 1.598.343 . 0,7651 = Rp. 1.222.892
- Nilai akhir
PWB = Rp. 216.410.076 + Rp. 1.222.892 = Rp. 217.632.968
48 PWC (present worth of cost) 5,5%
- Investasi = Rp. 16.000.000
- Pembiayaan = Rp. 24.050.305/ tahun (P/A, 5,5%, 5) = Rp. 24.050.305/ tahun. 4,2703 = Rp. 102.702.019
PWC = Rp. 16.000.000 + Rp. 102.702.019 = Rp. 118.702.019
NPV 5,5% = PWB - PWC = Rp. 217.632.968 - Rp. 118.702.019 = Rp. 98.930.948
PWB (present worth of benefit) 7%
- Pendapatan = Rp. 50.677.956/tahun (P/A, 7%, 5)
= Rp. 50.677.956/tahun. 4,1002 = Rp. 207.789.755
= Rp. 1.598.343 (P/F, 7%, 5) = Rp. 1.598.343 . 0,7130 = Rp. 1.139.619
- Nilai akhir
PWB = Rp. 207.789.755 + Rp. 1.139.619 = Rp. 208.929.374
PWC (present worth of cost) 7%
- Investasi = Rp. 16.000.000
- Pembiayaan = Rp. 24.050.305/ tahun (P/A, 5,5%, 5) = Rp. 24.050.305/ tahun. 4,1002 = Rp. 98.611.062
49 PWC = Rp. 16.000.000 + Rp. 98.611.062
= Rp. 114.611.062 NPV 7% = PWB - PWC
= Rp. 208.929.374 - Rp. 114.611.062 = Rp. 94.318.312
Jadi, besarnya NPV 5,5% adalah Rp. 98.930.948 dan NPV 7% adalah Rp. 94.318.312. Jadi nilai NPV dari alat ini
≥ 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
50
Lampiran 9. Internal rate of return (IRR) Discount rate diharapkan (p) = 5,5%
diprediksi (q) = 7%
Discount rate Karena keduanya positif, maka digunakan persamaan (11).
X IRR = q% + (q% - p%) X − Y
Rp. 98.930.948 = 7% + (7% - 5,5%)
Rp. 98.930.948 - Rp. 94.318.312 = 39,17 %
51
Lampiran 10. Tabel Suku Bunga
Tabel 1. Tingkat suku bunga dengan hubungan P/F Tahun Tingkat suku bunga
5,5 % 6 % 6,5 % 7 % 1 0.9479 0.9434 0.9390 0.9346 2 0.8985 0.8900 0.8817 0.8734 3 0.8516 0.8396 0.8278 0.8163 4 0.8072 0.7921 0.7773 0.7629 5 0.7651 0.7473 0.7299 0.7130
... ... ... ... ...
Tabel 2. Tingkat suku bunga dengan hubungan P/A Tahun Tingkat suku bunga
5,5 % 6 % 6,5 % 7 % 1 0.948 0.9434 0.9390 0.9346 2 1.846 1.8334 1.8206 1.8080 3 2.698 2.6730 2.6485 2.6243 4 3.505 3.4651 3.4258 3.3872 5 4.270 4.2124 4.1557 4.1002
... ... ... ... ...
52
Dinding
Poros pencacah c.
Dudukan motor penggerak a. Dudukan Besi siku 50 mm x 50 mm, tebal min 5 mm
Corong pengeluaran Baja lunak Tebal min 2 mm dengan kemiringan maks 60◦
Bagian pengeluaran a.
Meja pengumpan Besi siku Baja lunak 4 mm x 4 mm, tebal min 2,5 mm Tebal min 2 mm dengan kemiringan max 10◦
Penguat meja pengumpan b.
Bagian pengumpan bahan a.
Tebal min 2mm Diameter min 80 mm Kekerasan min 45 HRC Jarak renggang min 50 mm Diameter min 10 mm
e. Landasan Baja lunak Baja keras Baja keras Baja keras Baja bulat
Pisau pencacah d.
Penutup atas b.
Lampiran 11. Standard SNI
Bagian pencacahan a.
Tebal min 4 mm Tebal min 1,5 mm
Baja lunak Baja lunak
Kerangka tegak b.
Komponen utama Komponen Jenis bahan Persyaratan Kerangka utama a.
80 Konsumsi bahan bakar L/jam <2 2-3 >3 Bahan konstruksi mesin pencacah bahan pupuk organik
50 Persentase panjang cacahan minimum %
Panjang cacahan maksimum mm
Kapasitas mesin pencacah Kg/jam <600 600-1500 >1500
Persyaratan mesin pencacah bahan organic Kelas A Kelas B Kelas C
Persyaratan unjuk kerja mesin pencacah bahan pupuk organic Parameter Satuan
Bilah pisau
53
Lampiran 11. Proses Penelitian 1.
Pelepah Kelapa Sawit 2.
Rendemen Hasil Cacahan Pelepah Kelapa Sawit Ulangan 1 Ulangan 2
54 Ulangan 3
Ulangan 4 Ulangan 5
55
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
Ulangan 4 Ulangan 5
56
Lampiran 12. Gambar Alat
Mesin Pencacah Pelepah Kelapa Sawit Tampak Samping Tampak Depan Tampak Atas
57 Pisau pencacah
Hopper (Saluran Pemasukan) Saluran pengeluaran
58 Motor Diesel