Ini Dia Tiga Dosen Muda Teknik Fisika

EDISI : SEPTEMBER 2018

1

NEWSLETTER

Ini Dia Tiga
Dosen Muda
Teknik Fisika
Perkuliahan minggu pertama memang selalu dipenuhi
suasana baru dengan semangat. Utamanya, bagi mahasiswa
baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang baru saja
mencicipi bangku perguruan tinggi dan mengakhiri masa
Sekolah Menengah Atas.
Tentu sudah biasa di setiap tahunnya apabila terdapat
mahasiswa. Nampaknya, Teknik Fisika punya suasana lain.
Sejak semester gasal ini, Departemen Teknik Fisika ITS
punyai dosen dosen. Mau kenal? Ketiga dosen baru ini semua
pernah menempuh pendidikan di departemen Teknik fisika
ITS. Berikut ini ceritanya.
Adalah seorang dosen cantik bernama Erna Septyaningrum, ST, MT. Wanita 26 tahun ini akrab disapa Bu Erna.

Beliau lahir di Rembang, pada 25 September 1992. Beliau
adalah lulusan S1 dan S2 Teknik Fisika ITS.
Bu Erna mengatakan, ia resmi menjadi dosen ITS
pada bulan Maret lalu. Di semestes ini beliau diberi amanah
untuk mengajar mata kuliah mekanika fluida, perpindahan

2
panas dan massa, dan rekayasa sistem kenyamanan
termal.
Tertarik dengan Hidrokinetik Turbin , Bu Erna menjelaskan, ia pernah melakukan riset tentang wine
turbin yang diuji cobakan di Jogja. Pada zaman
mahasiswa dulu, salah satu risetnya ini berhasil
terdanai melalui program kreativitas mahasiswa
(pkm) dan akhirnya terbit menjadi jurnal. "Riset ini
berjudul Investigasi kinerja dari Vertical Axis
Hydrokinetic Turbine Straight Blade Cascaded
(VAHT-SBC) yang inovatif untuk kecepatan arus
rendah," papar Bu Erna
Tidak sendirian, Ridho Hantoro, dosen
Teknik Fisika ITS bidang energi tersebut membantu

Bu Erna untuk menyelesaikan jurnal ini. Tidak
hanya Pak Ridho, J Pranandam AW Mahmashani
juga turut membantu dan terbit seri konferensi pada
tahun 2018.
Karena minatnya yang besar pada dunia
Energi dan turbin, Bu Erna bergabung menjadi
asisten Laboratorium rekayasa Energi pada tahun
ketiga. Selain itu, ia juga aktif membuat Karya Tulis
Ilmiah dan sempat menjadi finalis disalah satu
event yang diadakan oleh Departemen Teknik
Mesin ITS. Beliau juga merupakan wakil Jawa
Timur di ajang Olimpiade OnMipa Nasional.
Tidak melulu soal akademik, beliau juga
dikenal sebagai organisatoris. Bu Erna menjadi staf
di himpunan kesejahteraan masyarakat (kesma)
himpunan mahasiswa teknik fisika (hmtf), dan
kemudian menjadi wakil kepala Departemen
(wakadep) kesma HMTF di tahun ketiga. Ia juga
menjadi staff Idjoe Creative Crew, yang bertugas
mewadahi perkembangan Karya Tulis Ilmiah di

Departemen Teknik Fisika ITS.
Sejak duduk di bangku kuliah, Bu Erna
memiliki pengalaman kerja paruh waktu menjadi
guru les. Akhirnya, beliau memutuskan untuk menjadi Dosen. menurutnya, mengajar merupakan
kegiatan yang mengasyikkan.
Selanjutnya beralih pada Dosen muda asal
Banyuwangi, Iwan Cony Setiadi ST, MT. Pria ini
adalah lulusan S1 Teknik Fisika Universitas Telkom
dibidang instrumentasi bagian biomedik elektrik.
beliau kemudian memilih menyelesikan gelar
masternya di S2 Teknik Fisika ITS bidang Optik. Ia
mengatakan, instrumentasi biomedik elektrik masih
beririsan dengan ilmu Fotonika.
Sebagai aktifis kampus, beliau cukup aktif
dalam beberapa organisasi baik di dalam maupun di
luar kampus. Diantaranya ialah, UKM Paduan
Suara, UKM Sepak Bola, UKM Pencak Silat, UKM

SEPTEMBER 2018
Sekolah Bela Negara, Himpunan bagian legislatif dan

Bem Fakultas. Untuk organisasi ekstra kampus, beliau
tergabung dalam IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama), KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul
Ulama) dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
Tidak hanya organisasi, sebagian besar waktunya
ia habiskan sebagai Asisten Laboratorium. Pada tahun
kedua, beliau menjadi asisten dan koordinator laboratorium sistem elektronika. Tahun ketiga perkuliahan beliau
menjadi Asisten laboratorium Non-destructive Testing
dan Aslab Biospin di tahun keempat.
Sampai sekarang, Pak Iwan masih aktif dalam
kegiatan riset dan sudah menerbitkan beberapa jurnal
nasional dengan dua diantaranya sudah mengikuti
cenference di bidang electrical tomografi dan sedang
mengerjakan riset tentang spektroskopi dan imaging
device.
Saat ini, beliau mengajar untuk mata kuliah
Fenomena
Gelombang dan Teknik Optik. Beliau
acap kali berkunjung ke Laboratorium Rekayasa Fotonika.
Terakhir adalah Dosen muda dari bidang Instrumentasi. Nama lengkapnya adalah Muhammad Kamalul

Wafi ST, M.Eng. Beliau lahir di Surabaya, 20 Januari
1992. Mengambil S1 Teknik Fisika ITS bidang Instrumentasi control, beliau melanjutkan S2 nya di Control
System Imperal College London.
Masa perkuliahanya diisi dengan berbagai kegiatan dan organisasi.
Beliau dipercaya menjadi staf Riset dan Teknologi (Ristek) HMTF ITS ditahun kedua dan Wakadep Internal HMTF ITS di tahun ketiga. Aktif pula di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS Departemen Ristek tahun
kedua, dan Asisten Laboratorium Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol di tahun ketiga.
Beliau sempat lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional (PIMNAS) ke-26 yang diadakan di Mataram
yaitu PKM KC dan PKM GT. Saat ini beliau berfokus
pada riset Control Teori, Optimisasi dan Matematika
Modelling, dan memperbanyak study serta conference
untuk mempersiapkan bekal mewujudkan niatnya
melanjutkan pendidikan S3.
Beliau juga aktif membangun NGO(Non Goverment Organitation) bersama rekan rekan alumni LPDP.
Saat ini, beliau mengampu mata kuliah Statistik dan
Stokastik, Matematika Rekayasa, Sinyal dan Sistem, dan
Desain Sistem Instrumentasi.
Keberadaan dosen dosen baru menularkan
semangat baru pula bagi mahasiswa teknik fisika.
Semoga beliau dapat membagikan ilmunya semasa

perkuliahan dan membawa kemajuan untuk departemen
kita tercinta! (sin)

SEPTEMBER 2018

3

Sekali lagi mahasiswa Teknik Fisika berperan dalam
internasionalisasi Departemen dan ITS. Ditemui oleh
TF Media pada hari Selasa, 28 Agustus 2018, Fadhel
Islamy Husada, calon wisudawan ke-118 ini tampak
gembira. Ia membawa beberapa buku untuk diarsipkan ke Laboratorium Rekayasa Fotonika. "Iya, gratis
dari SPIE untuk dipergunakan oleh student chapter."
tandasnya. Bukan hanya buku yang ia bawa pulang,
sejuta pengalaman dan ilmu telah siap untuk
dibagikan ke rekan-rekannya.

Dokumentasi : SPIE

Fadhel baru saja menghadiri acara konferensi internasional SPIE Optics and Photonics 2018, di San

Diego, California, Amerika Serikat pada tanggal
18-23 Agustus 2018. Dalam acara
ini, terdapat serangkaian acara
diantaranya Student Leadership
Workshop, student chapter exhibition, plenary session, pameran
industri, hingga job fair, semuanya
bertemakan ilmu optik dan fotonik.
Event tahunan ini merupakan event
terbesar tahunan yang diselenggarakan oleh Society of Photo-optical
Instrumentation Engineers (SPIE)
untuk mewadahi perkembangan
ilmu optik dan fotonik diseluruh
dunia. “Di plenary session ada
banyak topik yang dibahas, diantaranya nanoscience,
optical engineering, dan lain-lain.” Fadhel menambahkan.

kan travel grant sehingga semua akomodasi telah
ditanggung oleh SPIE. "Teknisnya saya sebagai
presiden mewakili ITS Student Chapter, namun
karena kita adalah student chapter

dibidang optik dan fotonik satu-satunya di
Indonesia, secara tidak langsung saya
mewakili Indonesia." ungkapnya.

Sudah menjadi agenda tahunan bahwa perwakilan
organisasi yang berafiliasi di Laboratorium Rekayasa
Fotonika ini hadir di berbagai konferensi di luar
negeri. Setidaknya dalam setahun ada dua orang yang
mewakili Indonesia ke berbagai negara. Para officer
dari student chapter berkesempatan untuk mendapat-

Banyak pengalaman berharga diperoleh Fadhel,
terutama di student leadership workshop. Ia
bertemu banyak orang baru sesama mahasiswa
atau peneliti dengan jenjang pendidikan yang
sudah lebih tinggi, entah master atau PhD. Ia belajar banyak tentang kepemimpinan, konsistensi,
trik dalam studi, relasi, dan networking. “Tindak
lanjutnya tentu saja membenahi student chapter
untuk saat ini dan periode yang akan datang
karena menurut saya ada potensi besar yang dapat

dimanfaatkan. Akan sangat rugi bila para member
tidak memperoleh manfaat secara maksimal.
Untuk networking, saya mendapat kontak dari
berbagai universitas untuk kesempatan studi lanjut
atau beasiswa.”

Menimba
Ilmu
Fotonika ke
SPIE Optics
+ Photonics
2018

Fadhel kemudian menceritakan kegiatan
utamanya selama mengikuti konferensi
tersebut. “Pada 18 Agustus, ada kegiatan
student leadership workshop, yaitu seputar kepemimpinan dan manajerial untuk
president atau officer. Hari kedua, masih
dilanjutkan dengan workshop tentang
karir di industri, how to write a good

scientific paper, dan how to make a good
presentation. Kemudian di hari ketiga di pameran
poster, saya mempresentasikan kegiatan di student
chapter yang saya pimpin.”

Bersambung hal. 4...

SEPTEMBER
SEPTEMBER
2018
2018

4

Eksplorasi Cadangan
Minyak
Lulusan Teknik Fisika Tak
Hanya Jago di Lima Bidang
Minat


Industri perminyakan di Indonesia sedang dalam tahap
krisis, dimana jumlah minyak yang diproduksi tidak
sebanding dengan jumlah cadangan minyak yang
ditemukan tiap tahunnya. Seiring dengan permasalahan
tersebut, telah banyak upaya yang diciptakan guna membantu mengeksplorasi cadangan minyak yang belum
ditemukan. Salah satu metodenya yaitu Enhanced Oil
Recovery, yang menjadi topik tugas akhir Hamzah
Yudha Perwira, mahasiswa teknik fisika ITS.
Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah salah satu metode
eksploitasi minyak di industri perminyakan yang secara
umum bisa diartikan sebagai proses optimisasi pada
sumur – sumur minyak agar minyak yang kental, berat,
poor permeability, dan irregular faultlines dapat diangkat ke permukaan dan diproduksi. EOR merupakan satu
dari tiga metode dalam proses eksploitasi minyak di
industri perminyakan.

Mengangkat judul Optimisasi Kondisi Operasi
CO2 Foam Flooding Enhanced Oil Recovery,
Hamzah tertantang meneliti tentang optimisasi
EOR pada suatu industri minyak. “Dalam proses
eksploitasi minyak, terdapat tiga metode. Yang
pertama yaitu natural lift yang terjadi di reservoir
atau sumur yang telah dibor. Metode kedua adalah
secondary phase dimana air atau gas diinjeksikan
ke dalam reservoir untuk menekan minyak agar
mengalir ke sumur – sumur produksi. Lalu metode
terakhir adalah metode yang terjadi di dalam sumur
produksi dimana EOR akan diterapkan.
Tujuan dari optimisasi sendiri, sambung Hamzah,
adalah untuk peningkatan profit atau oil increase
dari reservoir pada industri minyak tersebut.
Mekanismenya yaitu membandingkan variabel –
variabel yang akan dioptimalkan pada saat sebelum

Lanjutan hal. 3...
Ditanya tentang rencana setelah wisuda, Fadhel mengungkapkan keinginannya untuk berkarir di industri
terlebih dahulu, tentunya di bidang yang berhubungan dengan teknologi optik dan fotonik. Namun tidak menutup kemungkinan ia juga akan melanjutkan studi, walau untuk saat ini belum ada rencana khusus. Sebagai penutup ia mengajak mahasiswa Teknik Fisika penggemar bidang rekayasa fotonika untuk belajar bersama. “Banyak
kesempatan menimba ilmu keluar negeri. Kalau ingin belajar lebih dalam serta mengikuti event terkait ilmu
teknik fisika, khususnya optik dan fotonik, silahkan ikut bergabung dengan SPIE Student Chapter ITS. Banyak
keuntungan yang dapat diperoleh bukan hanya travel grant, tetapi ada beasiswa, akses ke jurnal, dan sebagainya.” pungkasnya. (rfa)

SEPTEMBER 2018

dan sesudah dilakukannya optimisasi. “Saya ingin
membuktikan bahwa lulusan teknik fisika bisa menjadi
ahli bukan hanya di lima bidang minat yang ada tetapi
juga di bidang perminyakan.” imbuh mahasiswa
angkatan 2014 saat menerangkan alasannya memilih
topik ini.
Hamzah menuturkan, bahwa topik yang ia bawa masih
sangat mungkin untuk dikembangkan. Misalnya
dengan metode injeksi lain,agar didapatkan hasil yang
lebih nyata. Sebab dalam penelitiannya ini, variabel
yang dilihat hanya temperatur dan tekanan saja. Untuk
hasil yang berbeda tentu software yang digunakan juga

5

harus berbeda dengan yang digunakan dalam penelitian ini. Bila pada penelitian kali ini software yang
digunakan adalah console, nanti jika ingin meneliti lagi
Hamzah menyarankan untuk memakai software hysys
karena disitu dinamika fluida dapat terlihat.
Menurutnya, mahasiswa teknik fisika harus bisa menguasai software-software yang dapat menunjang penelitian. Software seperti Matlab, Microsoft Excel, Hysys,
dan Labview dinilai wajib diketahui dan dipelajari oleh
mahasiswa teknik fisika, terutama yang akan mengambil bidang minat instrumentasi. (thr/saa)

SEPTEMBER 2018

6

OKKBK Bentuk
Karakter Ilmiah
dan Profesional
Pendidikan karakter dewasa ini cukup
menjadi sorotan. Mengingat pentingnya pendidikan karakter bagi seseorang,
ITS pun bersepakat. Setelah menempuh pendidikan tinggi di ITS, diharapkan lulusannya dapat memiliki karakter yang sesuai dengan kebutuhan kerja
baik ruang lingkup nasional maupun
internasional. Menyiapkan hal ini,
Orientasi Keilmiahan dan Keprofesian
Berbasis Kompetensi (OKKBK) menjadi wadah bagi mahasiswa baru ITS
2018.
Gelaran yang dihelat sehari selepas acara puncak Generasi Integralistik (Gerigi) ini adalah sebagai ajang pengenalan
kegiatan akademik dan non-akademik kepada mahasiswa baru Teknik Fisika ITS. Berlangsung selama empat hari
hingga Jumat (24/8), OKKBK diisi dengan seragkaia materi-materi yang wajib mahasiswa baru ketahui khususnya di
ranah departemen. Salah satu materi yang diberikan pada hari pertama adalah pengenalan karakter oleh Kepala Departemen Teknik Fisika, Agus Muhammad Hatta S.T M.Sc.
"Untuk mahasiswa baru, pertama kita memperkenalkan Gerigi. Gerigi bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan
mahasiswa baru terhadap ITS secara keseluruhan," ungkap Pak Hatta. Barulah kemudian OKKBK dihelat. "Ketika
mahasiswa baru melakukan OKKBK, mereka akan dikenalkan dengan departemen masing-masing. Tapi tetap tetap
tidak boleh melupakan ITS," terang dosen asal Jombang ini.
Sesuai dengan National Association of Colleges and Employee (NACE), terdapat beberapa kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja. Secara berturut-turut sesuai dengan urgensitasnya, sepuluh kemampuan teratas adalah komunikasi, kejujuran atau integritas, bekerjasama, interpersonal, etos kerja yang baik, motivasi atau inisiatif, mampu
beradaptasi, analitikal, komputer, dan yang kesepuluh adalah organisasi. Mengetahui hal tersebut, Pak Hatta mengangguk sepakat. Dari sepuluh besar kemampuan tersebut, softskill menempati urgensitas dari nomor satu hingga
tujuh. Kemudian baru disusul dua hardskill yang meliputi kognitif dan psikomotorik.
"Saya setuju, apalagi kalau komunikasi memiliki urgensitas paling tinggi. Kalau untuk komunikasi, kegiatan Ormawa
memang menjadi wadah paling tepat selain mengembangkan softskill mahasiswa yang lainnya," tutur Pak Hatta.
Selain itu, disampaikan pula materi mengenai sistem perkuliahan yang akan dijalani, seperti pengenalan kurikulum,
perwalian, dan masih banyak lagi. Tak lupa juga mengenai aturan-aturan yang wajib dipatuhi selama masa perkuliahan dan juga menerangkan mengenai sistem
akademik yang ada di ITS khususnya Departemen Teknik Fisika, oleh Hendra Cordova, S.T,
M.T, Kepala Program Studi. (nhr/saa)

Redaksi
Penanggung Jawab:
Agus M. Hatta, Ph.D
Redaktur:
Rima Fitria Adiati, S.T.
Reporter:
1. Novita Amalia
2. Sinta Devi Listianah
3. Aathira Nur Hanifah
4. Saarah Savira M
5. Naufal Hanif R.

Layout:
M. Dihliz Maulana