HUBUNGAN POLA ASUPAN GIZI TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI PUSKESMAS PENGANDONAN KECAMATAN PENGANDONAN KABUPATEN OKU TAHUN 2015 Umar Hasan Martadinata,SKM.M.Kes

  

HUBUNGAN POLA ASUPAN GIZI TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI

PUSKESMAS PENGANDONAN KECAMATAN PENGANDONAN

KABUPATEN OKU TAHUN 2015

Umar Hasan Martadinata,SKM.M.Kes

  

ABSTRAK

  Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2008 usia harapan hidup penduduk Indonesia rata-rata 70,5 tahun. Jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia saat ini 24,1 juta jiwa sedangkan data yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengandonan sebanyak 1944 lansia.

  Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pola asupan gizi dengan kesehatan lansia di wilayah kerja UPTD puskesmas Pengandonan kabupaten ogan komering ulu tahun 2015.

  Penelitian menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan rancangan

cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia yang tinggal di kelurahan sukaraya.

Sampel diambil berjumlah 92 responden. Analisa data dilakukan untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen (pola asupan gizi) dan varibel dependen (kesehatan lansia) dan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara variabel tersebut.

  Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa pola asupan gizi dalam kategori yang baik sebanyak 37 responden (40,2%) dan yang tidak baik sebanyak 55 responden (52,2%), sedangkan untuk kesehatan lansia dengan kategori tidak sehat sebanyak 53 responden (57,6%) dan yang sehat sebanyak 39 responden (42,4%).

  Hasil analisis bivariat berdasarkan uji statistik tentang hubungan pola asupan gizi dengan kesehatan lansia diperoleh hasil OR 4,863 dan P Value 0,038 nilai tersebut menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsumsi gizi dengan kesehatan lansia di wilayah UPTD Puskesmas Pengandonana.

  Referensi : 18 (1998-2013)

  Pendahuluan

  Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2008 usia harapan hidup penduduk Indonesia rata-rata 70,5 tahun.

  Diseluruh dunia, penduduk lansia tumbuh dengan sangat cepat bahkan tercepat dibanding kelompok usia lainnya. (Dr.Fatmah,2010).

  Jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia saat ini 24,1 juta jiwa dari seluruh jumlah penduduk yang mencapai 237,56 juta jiwa dan akan cenderung meningkat. Menurut Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (KESRA), jika tahun 2006 usia harapan hidup (UHH) 66,2 tahun dan jumlah lansia 19 juta orang (8,90%) maka pada tahun 2010 menjadi 23,9 juta orang (9,77%) dan UHH juga meningkat (67,4tahun). Sembilan tahun kemudian atau pada tahun 2020 perkiraan penduduk lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34% dengan UHH sekitar 71,1 tahun. (Dr Fatmah,2010).

  Provinsi dengan usia harapan hidup yang lebih tinggi juga mempunyai jumlah penduduk lanjut usia yang lebih banyak. Suatu wilayah disebut berstruktur tua jika persentase lanjut usianya lebih dari 7 persen. Dari seluruh provinsi di Indonesia, ada 11 provinsi yang penduduk lansianya sudah lebih dari 7 persen, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan lima provinsi dengan persentase lansia terendah adalah: Papua (2,15 persen); Papua Barat (2,92 persen), Kepulauan Riau (3,78 persen), Kalimantan Timur (4,53 persen), dan Riau (4,86 persen) (Dr Fatmah,2010).

  Usia lanjut merupakan masa yang cenderung penuh dengan berbagai gangguan kesehatan. Sedikitnya, banyak orang diusia lanjut yang mengeluhkan kondisi fisik dan mental tidak sebugar ketika masih muda dahulu. Padahal, hidup diusia lanjut tidak selalu harus diidentikkan dengan berbagai gangguan kesehatan. Ada keadaan atau batas-batas tertentu masih dianggap normal sebagai perubahan perubahan akibat bertambahnya umur.

  Seperti dilaporkan bahwa populasi usia lanjut didunia akan bertambah dengan cepat dibanding

  • – 2025 akan naik 414%, suatu angka tertinggi diseluruh dunia.

  Diketahui Hubungan Pola

  UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 berjumlah 1944 orang lansia.

  Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia usia 60-74 tahun yang ada di wilayah kerja

  B. Populasi dan Sampel Penelitian 1.

  untuk melihat dinamika korelasi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang dilakukan secara bersamaan. Pemilihan rancangan ini didasari karena mudah serta ekonomis dari segi biaya dan waktu serta dapat di ukur secara cepat (Notoatmodjo, 2005).

  Cross Sectional, penelitian ini adalah

  Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain

  Metode Penelitian A. Desain Penelitian

  3. Bagi Peneliti Hasil ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan pengetahuan bahwa betapa pentingnya program gizi dengan kesehatan pada lansia.

  UPTD Puskesmas Pengandonan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan bagi masyarakat yang dikeluarganya mempunyai lansia bahwa betapa pentingnya mengikuti pembinaan di posyandu lansia.

  Pengandonan Hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi UPTD Puskesmas Pengandonan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi lansia di wilayah kerja UPTD puskesmas Pengandonan 2. Bagi Masyarakat wilayah kerja

  Bagi UPTD Puskesmas

  Manfaat Penelitian 1.

  Asupan Gizi dengan kesehatan Lansia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

  c.

  pertambahnya penduduk dunia seluruhnya , malahan relatif akan lebih besar dinegara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Populasi usia lanjut di Indonesia diproyeksikan antara tahun 1990

  Diketahui Gambaran kesehatan lansia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

  b.

  Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

  Asupan Gizi Lansia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

  Diketahui Gambaran Pola

  Asupan Gizi dengan Kesehatan Lansia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

  Tujuan Umum Diketahui Hubungan Pola

  Tujuan Penelitian 1.

  Belum diketahuinya Hubungan Pola Asupan Gizi dengan kesehatan Lansia Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan dari data tersebut diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pola Asupan Gizi dengan kesehatan Lansia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

  Berdasarkan dari data yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengandonan pada Tahun 2015 lansia yang berusia 45-55 tahun sebanyak 1944 orang.

  Kepala Dinas Sosial Sumsel, pada 2009 Dinsos Sumsel pertama kali memprogramkan membantu para lansia dengan memberikan pelatihan-pelatihan bagi lansia potensial, dan bantuan insentif bagi para lansia di Sumsel yang non potensial. Lansia yang dibantu adalah lansia miskin, seperti lansia non potensial mereka tergantung kepada orang lain, tidak dapat melakukan apa- apa untuk dirinya sendiri, dan mayoritas lansia non potensial yang dibantu insentif dari Dinsos tersebut berusia 70 tahun ke atas (Dr Fatmah,2010).

  Jumlah lansia di Provinsi Sumsel kini mencapai 5.900-an orang berdasarkan data statistik. Menurut

2. Tujuan Khusus a.

2. Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling.

  Sampel penelitian ditentukan dengan rumus Etimasi proporsi mutlak dalam Iwan Ariawan (1998):

  2

  n : (Z -1- α/Z).P(1-P).N

  2

  2

  d .(N-1)+ (Z -1- α/Z).P(1-P)

  Keterangan: n : sampel yang akan diambil

2 Z -1-

  α/Z : Derajat Kepercayaan dari seluruh proporsi yaitu 95% (1,96) P : Proporsi pada populasi yaitu 0,5 d : Derajat Ketetapan yang digunakan yaitu 0,5 N : Jumlah seluruh populasi yaitu 1944 lansia

  2

  n : (Z -1- α/Z).P(1-P).N

  2

  2

  d .(N-1)+ (Z -1- α/Z).P(1-P)

  2

  : (1,96) (0,5) (1-0,5) 1944

  2

  2

  (0.1) (1944-1)+( (1,96) (0,5) (1-0,5) : (3,8416) (0,25) 1944 (0,01) (1905)+(3,8416)(0,25) : 1830,5114 19,05+0,9604 : 1830,5114 20,0104 : 91,478

  Dibulatkan menjadi 92 sampel. Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 92 lansia yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Pengandonan.

  C.

  bwlum sehingga ada kekurangan

   Tempat Penelitian Tempat penelitian dapat segera dilengkapi.

  dilaksanakan di UPTD Puskesmas 2.

  Coding (pengkodean) Pengandonan Kecamatan Adalah memberikan kode pada Pengandonan Kabupaten Ogan setiap jawaban atau kuisioner yang Komering Ulu. diberikan dengan tujuan untuk D. memudahkan entry data.

   Waktu Penelitian

  Waktu penelitian akan dilaksanakan 3.

  Entry Data bulan April sampai Juni tahun 2015. Data yang sedang di coding

  E.

  selanjutnya dimasukkan kedalam

   Etika Penelitian Sebelum dilakukan, responden akan table.

  menandatangani format persetujuan 4.

  Cleaning data (pembersihan data) sebagai responden dalam penelitian Adalah pengulangan pembersihan ini. Hal ini dilakukan sebelum peneliti data atau pengecekan data setelah melakukan wawancara kepada di entry dalam komputer untuk responden. meminimalisasi kesalahan.

  F.

  H. Teknik Pengumpulan Data Analisa Data

  Data yang diperoleh langsung dari 1.

  Analisis univariat lapangan melalui wawancara dengan Analisis univariat yaitu responden dalam bentuk pengisian analisa data yang digunakan daftar pertanyaan yang telah di buat. untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel Pola Asupan Gizi dengan kesehatan G. Lansia di Wilayah Kerja UPTD

   Metode Analisa Data

  Data yang diperoleh dari kuisioner Puskesmas Pengandonan diolah secara komputerisasi untuk Kabupaten OKU memudahkan pengolahan data maka 2.

  Analisis Bivariat dilakukan beberapa tahap: Analisa data yang dilakukan

  1. adalah bivariat yaitu untuk

  Editing (pengumpilan data) Dilakukan untuk memastikan mengetahui hubungan antara bahwa data yang diperoleh adalah variabel independen (Pola Asupan benar-benar terisi, relevan dan Gizi) dengan variabel dependen dibaca dengan baik dan apakah (Kesehatan Lansia) dengan kuisioner sudah lengkap atau menggunakan uji statistic Chi- square, apabila P value hubungan bermakna antara variabel yang di uji. Dan sebaliknya apabila > 0,05 tidak ada hubungan antara variabel yang di uji.

  Hasil dan Pembahasan A.

  29

  Jumlah 42 100 Dari tabel 5.5 dapat diketahui lebih besar proporsi lansia laki-Laki dengan pola asupan gizi tidak baik yaitu sebanyak 24 responden (57,1%) dari pada responden dengan pola asupan gizi baik sebanyak 18 responden (42,9%).

  24 42,9 57,1

  18

  2. Baik Tidak baik

  No. Pola Asupan Gizi Frekuensi Persentase 1.

  Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pola Asupan Gizi Lansia Laki-Laki di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

  Jumlah 50 100 Dari tabel 5.4 dapat diketahui lebih besar proporsi lansia perempuan dengan pola asupan gizi baik sebanyak 29 responden (58,0%) dari pada responden dengan pola asupan gizi tidak baik sebanyak 21 responden (42,0%).

  21 58,0 42,0

  2. Baik Tidak baik

  Analisa Univariat Analisa Univariat adalah analisa data yang digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari variable independen (Pola Asupan Gizi) dan variable dependen (Kesehatan Lansia).

  Kerja UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering UluTahun 2015 No. Pola Asupan Gizi Frekuensi Persentase 1.

  Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pola Asupan Gizi Lansia perempuan di Wilayah

  Jumlah 92 100 Dari tabel 5.3 dapat diketahui lebih besar proporsi responden dengan pola asupan gizi baik sebanyak 37 responden (40,2%) dari pada responden dengan pola asupan gizi tidak baik sebanyak 55 responden (52,2%).

  55 40,2 52,2

  37

  2. Baik Tidak baik

  UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 No. Pola Asupan Gizi Frekuensi Persentase 1.

  Tabel 1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pola Asupan Gizi Lansia di Wilayah Kerja

  1. Pola Asupan Gizi Penelitian ini dilakukan pada 92 responden dimana variabel pola asupan gizi di bagi menjadi 2 kategori yaitu baik dan tidak baik.

2. Kesehatan Lansia

  Penelitian ini dilakukan pada 92 responden dimana variabel kesehatan lansia di bagi 2 kategori yaitu sehat dan tidak sehat.

  Tabel 4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kesehatan Lansia di Wilayah Kerja UPTD

  Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 Persentase

  No. Kesehatan Lansia Frekuensi 42,4

  1. Sehat

  39 57,6

  2. Tidak sehat

  53 100

  Jumlah

  92 Dari tabel 5.6 dapat diketahui lebih besar proporsi responden yang tidak sehat sebanyak 53 responden (57,6%) dari pada responden yang sehat sebanyak 39 responden (42,4%)

  Tabel 5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kesehatan Lansia Perempuan di Wilayah Kerja

  UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 Persentase

  No. Kesehatan Lansia Frekuensi 62,0

  1. Sehat

  31 38,0

  2. Tidak sehat

  19 100

  Jumlah

  50 Dari tabel 5.7 dapat diketahui lebih besar proporsi responden yang sehat sebanyak 31 responden (62,0%) dari pada responden yang tidak sehat sebanyak 19 responden (38,0%)

  Tabel.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kesehatan Lansia Laki-Laki di Wilayah Kerja

  UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 Persentase

  No. Kesehatan Lansia Frekuensi 45,2

  1. Sehat

  19 54,8

  2. Tidak sehat

  23 100

  Jumlah

  42 Dari tabel 5.8 dapat diketahui lebih besar proporsi responden yang tidak sehat sebanyak 23 responden (54,8%) dari pada responden yang sehat sebanyak 19 responden (45,2%) B. Analisis Bivariat

  Analisis Bivariat adalah analisa yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variable independen (pola asupan gizi) dan variable dependen (kesehatan lansia).

  Tabel 7. Hubungan Pola Asupan Gizi dengan Kesehatan Lansia di wilayah kerja UPTD

  Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 Pola Kesehatan Lansia

  P OR Asupan

  Total % Tidak Sehat % Sehat % Value

  Gizi Tidak Baik 37 67,3 18 32,7 55 52,2

  Baik 16 43,2 21 56,8 37 40,2 0,038 2,698 Total 53 57,6 39 42,4 92 100

  Dari tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa dari 92 responden terdapat 37 responden (67,3%) yang tidak sehat dengan pola asupan gizi tidak baik, 18 responden (32,7%) yang sehat dengan pola asupan gizi tidak baik, 16 responden (43,2%) yang tidak sehat dengan pola asupan gizi baik, dan 21 responden (56,8%) yang sehat dengan pola asupan gizi baik.

  Hasil uji statistik hubungan antara pola asupan gizi dengan kesehatan lansia diperoleh P Value = 0,038, yang artinya ada hubungan yang bermakna antara variable independen dan variable dependen karena P Value < 0,05.

  C.

  Hubungan Pola Asupan Gizi dengan Kesehatan Lansia Hasil analisis univariat dari 92 responden didapatkan responden dengan pola asupan gizi baik 37 responden (40,2%) dan pola asupan gizi tidak baik sebanyak 55 responden (52,2%) sedangkan responden sehat sebanyak 39 responden (42,4%) dan responden tidak sehat sebanyak 53 responden (57,6%).Hasil analisi bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pola asupan gizi dengan kesehatan lansia. Ini dapat dilihat dari P Value < 0,05 yaitu 0,038 dan OR 2,698, artinya lansia dengan pola asupan gizi tidak baik akan berpeluang untuk tidak sehat sebesar 2,7 kali dibandingkan dengan lansia dengan pola asupan gizi baik.Gizi adalah segala sesuatu yang terkandung dalam makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan dan fungsi organ tubuh dan menghasilkan energy (Yayuk Farida, dkk Pengantar Pangan dan Gizi). Semakin banyak makanan bergizi yang di konsumsi oleh lansia maka semakin sehat pula kesehatan lansia. Dalam penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa kesehatan lansia berpengaruh atas konsumsi gizi. Artinya harus banyak penyuluhan yang harus dilakukan mengenai konsumsi gizi yang baik pada lansia.

  Kesimpulan dan saran

  Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah dilakukan diperoleh Hubungan yang bermakna antara Pola Asupan Gizi dengan Kesehatan Lansia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

  1. Dari 92 responden berdasarkan hasil analisa univariat di dapatkan sebagian besar responden dengan pola asupan gizi baik yaitu sebanyak 37 responden (40,2%) dan tidak baik sebanyak 55 responden (52,2%). Pada kesehatan lansia dari 92 responden yang sehat 39 responden (42,4%) dan tidak sehat sebanyak 53 responden (57,6%).

  2. Dari hasil uji statistik chi-square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pola asupan gizi dengan kesehatan lansia di wilayah kerja UPTD puskesmas Pengandonan kabupaten ogan komering ulu tahun 2013. Ini dapat dilihat dari nilai P Value < 0,05 (0,038) dan OR 2,698

  Berdasarkan hasil penelitiaan yang telah dicapai , saran-saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :

  1. Bagi UPTD Puskesmas Pengandonan

  Supaya petugas kesehatan di Puskesmas lebih meningkatkan lagi untuk memberikan informasi kepada lansia dan masyarakat luas tentang pola asupan gizi bagi kesehatan lansia.

  2. Bagi Masyarakat Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengandonan

  Hendaknya masyarakat berupaya memantau pola asupan gizi bagi kelompok lansia sehingga terpelihara kesehatannya.

  3. Bagi Peneliti Lain Bila ada peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama, hendaknya dapat mencari variabel-variabel lain yang mungkin berhubungan dengan kesehatan lansia.

DAFTAR PUSTAKA

  Yusthinira, 2007 Ariawan, Iwan. 1998.

  

  Besar dan Metode sampel pada

   . Jakarta :

  Penelitian Kesehatan

  es Universitas Indonesia pada tanggal 3 April 2013).

  Farida, Yayuk dkk. 2001.

  UMR/UMK Sumatera Selatan, 2013

  Pangan dan Gizi . Bogor : Fakultas

   Teknologi Pertanian s tanggal 2 April

  2013) Fatmah,2010,

  Gizi Usia Lanjut, Jakarta,PT Erlangga

  Gizi Lebih Merupakan Ancaman Masa Depan Anak,2010 Moehji, Sjahmien. 2003.

  Ilmu Gizi Edisi ke-2 . Jakarta

  i-lebih- Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. merupakan-ancaman-masa-depan- Metodologi Penelitian Kesehatan . anak.html diakses tanggal 7 Februari

  Jakarta : Rineka Cipta 2013) Notoatmodjo, Soekidjo. 2007.

  Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku . Jakarta : RinekaCipta

  Nugroho, Wahyudi. 2000.

  Keperawatan gerontik . Jakarta : EGC Wirakusumah, Emmas. 2001. Menu Sehat Untuk Lanjut Usia .

  Jakarta : MSC Notoatmodjo,Soekidjo.2010.

  PROMOSIKESEHATAN .Jakarta : RINEKA CIPTA.

  Suyanto, 2011.

  Metodologi dan Aplikasi PenelitianKeperawatan .Yogyakarta : NUHA

  MEDIKA. Kartasapoetra, Marsutyo.2010.

  Ilmu Gizi . Jakarta : RINEKA CIPTA.

  Kusuma Reksodi, 2004.

  . Yogyakarta :

  Penilaian Status Gizi NUHA MEDIKA.

  Irianto Kus.2004 Gizi dan pola hidup sehat. Bandung. Penerbit CV.Yrama Widya. Green Lawrence.W.1998 Diterjemahkan oleh Zulazmi Mamdy.

  Perencanaan Pendidikan Kesehatan Sebuah Pendekatan Diagnostik. Jakarta: Proyek Pengembangan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

  Moedji Sjahmien, BSC. 1998 Pemeliharaan gizi bayi dan balita. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.