KATA PENGANTAR - SOFT COPY BUKU PEDOMANKKN Tim 1 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho-Nya sehingga usaha menyusun buku PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA - PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN- PPM) Universitas Diponegoro dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih juga kami berikan kepada seluruh Tim penyempurnaan buku ini.

Buku Pedoman KKN-PPM Undip ini terdiri dari tujuh bagian, diawali Pendahuluan yang berisi pengertian KKN-PPM dan aspek pengelolaan, persiapan pelaksanaan dan tata tertib hingga Lampiran untuk menyusun dokumen LRK dan LPK bagi mahasiswa dan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan)

Diharapkan keberadaan buku ini dapat meningkatkan keterpaduan antara berbagai pihak antara lain Lembaga Pemerintah, Swasta serta Mitra kerja dan Masyarakat sebagai subyek pelaksanaan KKN-PPM, di samping kepentingan mahasiswa dan DPL.

Terselesaikannya buku panduan Edisi untuk KKN-PPM Tim I tahun 2012/2013 merupakan kerjasama berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih sekali lagi. Semoga hasil kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas KKN-PPM Undip.

November 2012

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN

a. Sejarah

b. Pengertian

c. Dasar pelaksanaan

d. Hakikat dan Tujuan

e. Sasaran

f. Outcome

BAB 2 : PENGELOLAAN KKN-PPM

a. Lembaga Pengelolaan

b. Tata laksana Pengelolaan

c. Alokasi WAktu

d. Ruang Lingkup

e. Jenis Program KKN-PPM

f. Bobot Tiap Jenis Progam KKN

g. Pendanaan

h. Sosialisasi

BAB 3 : PERSIAPAN

a. Persiapan

b. Pendaftaran Peserta

c. Pemindahan

BAB 4 : PELAKSANAAN

a. Pembekalan

b. Pelepasan, penerjunan dan penarikan

c. Masa tugas sebelum dan saat di lapangan

d. Pembuatan Laporan

e. Responsi/Evaluasi

f. Sumber penilaian

BAB 5 : TATA TERTIB DAN PENILAIAN

a. Tata tertib tahap pembekalan

b. Tata tertib Pelaksanaan Survay

c. Tata tertib tahap operasional

d. Sangsi pelanggaran Tata Tertib

BAB 6 : PENYUSUNAN LAPORAN

a. Pengantar

b. Jenis Laporan dan batas pengumpulan

BAB 7 : PENUTUP LAMPIRAN

BAB1 PENDAHULUAN

a. SEJARAH

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1971 melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendekatan multidisipliner yang didasarkan atas partisipasi mahasiswa. Pengabdian masih bersifat sukarela atau tidak ada keawajiban mahasiswa untuk melakukan pengabdian di masyarakat. Pada tahun yang sama dimunculkan program kuliah kerja nyata (KKN) merupakan kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk memanfaatkan sebagian waktu belajarnya bekerja menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah dimiliki secara langsung dalam memecahkan masalah dalam melaksanakan pembangunan. Kuliah Kerja Nyata sebagai bagian integral proses pendidikan memiliki ciri-ciri khusus. Aspek fundamental yang terkandung dalam KKN antara lain pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral, dimensi yang luas dan kepragmantisan dan keterlibatan secara aktif. KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat dalam suatu kegiatan. Sebagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, KKN merupakan kegiatan integral dari kurikulum pendidikan strata 1 (S1) hal ini berarti bahwa:KKN merupakan program tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan lainnya, Berfungsi sebagi pengikat dan perangkum semua isi kurikulum dan dapat menambah atau pelengkap kurikulum, merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis didasarkan pada realita kehidupan masyarakat. Sebagai kegiatan penelitian KKN mengajak mahasiswa untuk ikut serta mengamati, menganalisis, menarik kesimpulan dari data dan situasi wilayah kerja KKN. Tahun 2001 KKN program KKN dikembangkan menjadi KKN yang berkesinambungan dengan beberapa tema KKN antara lain KKU, KKN Terpadu dan KKN reguler. Selanjutnya tahun 2006 KKN Tematik Kontekstual berubah menjadi KKN-PPM Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sebagai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1971 melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendekatan multidisipliner yang didasarkan atas partisipasi mahasiswa. Pengabdian masih bersifat sukarela atau tidak ada keawajiban mahasiswa untuk melakukan pengabdian di masyarakat. Pada tahun yang sama dimunculkan program kuliah kerja nyata (KKN) merupakan kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk memanfaatkan sebagian waktu belajarnya bekerja menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah dimiliki secara langsung dalam memecahkan masalah dalam melaksanakan pembangunan. Kuliah Kerja Nyata sebagai bagian integral proses pendidikan memiliki ciri-ciri khusus. Aspek fundamental yang terkandung dalam KKN antara lain pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral, dimensi yang luas dan kepragmantisan dan keterlibatan secara aktif. KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat dalam suatu kegiatan. Sebagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, KKN merupakan kegiatan integral dari kurikulum pendidikan strata 1 (S1) hal ini berarti bahwa:KKN merupakan program tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan lainnya, Berfungsi sebagi pengikat dan perangkum semua isi kurikulum dan dapat menambah atau pelengkap kurikulum, merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis didasarkan pada realita kehidupan masyarakat. Sebagai kegiatan penelitian KKN mengajak mahasiswa untuk ikut serta mengamati, menganalisis, menarik kesimpulan dari data dan situasi wilayah kerja KKN. Tahun 2001 KKN program KKN dikembangkan menjadi KKN yang berkesinambungan dengan beberapa tema KKN antara lain KKU, KKN Terpadu dan KKN reguler. Selanjutnya tahun 2006 KKN Tematik Kontekstual berubah menjadi KKN-PPM Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sebagai

Perubahan paradikma pelaksanaan KKN

b. PENGERTIAN

- Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah merupakan kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa Program Strata Satu yang ada di lingkungan Universitas Diponegoro. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni, dalam pembangunan.

- Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan - Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan

- KKN – PPM = Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat, suatu kegiatan intrakurikuler mahasiswa berwujud kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat berbasis Pemberdayaan. Pemberdayaan adalah proses penguatan masyarakat dng cara memberikan motivasi & dorongan agar masy mampu menggali potensi diri & berani bertindak untuk memperbaiki kualitas hidupnya.Sedangkan pengertian Partisipasi masyarakat adalah kegiatan masyarakat yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri, di tengah masyarakat untuk berminat & bergerak dalam memperbaiki kualitas hidup.

c. DASAR PELAKSANAAN

Kuliah Kerja Nyata menggunakan dasar konseptual : - Keterpaduan ketiga aspek Tri Darma Perguruan Tinggi artinya KKN

merupakan program kegiatan lapangan yang memadukan aspek-aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

- Pendekatan interdisipliner dan komprehensif, artinya pemecahan masalah dalam kegiatan KKN dilakukan dengan pendekatan interdisipliner dan komprehensif serta dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu (fakultas, jurusan, program studi yang berbeda). Minimal diikuti 4 fakultas.

- Lintas sektoral, artinya pola pelaksanaan kegiatan KKN merupakan proses keterpaduan antara sektor yang membutuhkan kerjasama antarlembaga dan

instansi dalam proses pemberdayaan dan pembangunan. - Pragmatis, artinya program-program KKN direncanakan atas dasar persoalan nyata di lapangan, dapat dilaksanakan dan mendatangkan manfaat - Partisipasi, artinya kegiatan KKN merupakan kegiatan proses interaktif antara mahasiwa dan masyarakat.

d. HAKIKAT KKN

Hakekat Kuliah Kerja Nyata secara umum adalah :

- Memberikan pendidikan pelengkap kepada mahasiswa dan membantu pemberdayaan masyarakat utamanya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan dan peningkatan usaha kecil menengah

- Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati permasalahan yang kompleks yang dihadapi masyarakat dan belajar memecahkan permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.

- Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan, dan kebutuhan masyarakat;

- Membantu pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan menyiapkan kader-kader pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

- Mengembangkan kerjasama antardisiplin ilmu dan antar lembaga

e. Tujuan KKN-PPM

1. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat lemah

2. Melakukan terapan IPTEKS secara teamwork dengan pendekatan multidisipliner

3. Menanamkan nilai kepribadian:

a. Nasionalisme dan jiwa Pancasilais

b. Keuletan, etos kerja, dan tanggungjawab

c. Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan

4. Meningkatkan daya saing nasional

5. Menanamkan jiwa peneliti:

a. Eksploratif dan analisis

b. Penyusunan Tema berbasis riset

6. Mendorong terwujudnya learning community atau learning society

f. Prinsip KKN-PPM

1. Merupakan aktifitas yang bersifat win-win:

a. Mempunyai tema (core activity) yang jelas

b. Merupakan bentuk co-creation (dosen, mahasiswa, pemerintah, industri/pengusaha, stakeholders lain)

c. Mempunyai keberlanjutan kegiatan melalui skema co-funding.

d. Berkesinambungan (sustainable) dan flexible

2. Merupakan kegiatan yang terukur hasil dan dampaknya (outcome dan impact), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan

3. Memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa (menentukan atau memilih tema dengan penyesuaian waktunya)

4. Merupakan kegiatan terintegrasi (bukan sentralisasi & desentralisasi) antara LPPM dengan Fakultas dan Pusat Studi, sehingga menyambung antara pengembangan riset dengan penerapannya secara multidisipliner

5. Merupakan kegiatan kombinasi antara Learning process dan Problem solving merupakan proses Learning by doing

6. Meskipun yang mendasari kegiatan adalah penyiapan the art of the use of knowledge, tetapi yang diutamakan adalah pada the strategic action for community services

g. SASARAN

KKN-PPM Universitas Diponegoro diarahkan pada tiga sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan.

a. Mahasiswa

- Memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan dan keterkaitan kerjasama antar sector

- Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang kemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan

- Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan - Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis

b. Masyarakat, Pemerintah dan Kelembagaan

1. Masyarakat perkotaan dan pedesaan yang mempunyai prospek peningkatan kemampuan serta ketrampilan sumber daya manusia

2. Pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan

3. Kelompok masyarakat tertentu dengan jalinan kerjasama yang baik antara Perguruan Tinggi pelaksana dengan lembaga, pengusaha, klub atau perkumpulan yang dapat mensinergikan dan memberdayakan kemampuan masing-masing untuk keuntungan bersama

h. OUTCOME

KKN-PPM Universitas Diponegoro diarahkan pada pencapaian tiga outcome, yaitu pada mahasiswa, masyarakat (dan kelembagaan), serta perguruan tinggi.

a. Mahasiswa

1. Memperdalam pengertian dan pengahayatan mahasiswa tentang;

a) cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral

b) kemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajari bagi pemberdayaan dan pembangunan masyarakat;

c) pemahaman kesulitan dan seluk beluk permasalahan di masyarakat dalam pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan diperkotaan, pedesaan, dan kelompok masyarakat tertentu.

2. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah;

3. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program- program pengembangan, pemberdayaan dan pembangunan masyakat

4. Melatih mahasiswa sebagai inovator, motivator, dinamisator dan problem solving

5. Memberikan pengalaman ketrampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan dan diharapkan terbentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat di pelbagai bidang

6. Melalui pengalaman bekerja secara langsung dan nyata akan lebih menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa 6. Melalui pengalaman bekerja secara langsung dan nyata akan lebih menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa

1. Minimal memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan

2. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan

3. Memperoleh

diperlukan dalam pembangunan di daerah

pembaharuan-pembaharuan

yang

4. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan

c. Perguruan Tinggi

1. Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat

2. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan

3. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh atau bahan dalam proses pendidikan

4. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS

5. Perguruan tinggi dapat mengembangkan penelitian IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan

BAB2 PENGELOLAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN-PPM)

a. LEMBAGA PENGELOLA

Pelaksanaan KKN-PPMUniversitas Diponegoro dikelola melalui satuan tugas (satgas) antara lain :

Pembina

: Rektor :

1. Pembantu Rektor

2. Dekan Fakultas

Penanggungjawab

1. Ketua LPPM :

Prof.Drs. Imam Ghozali, M.Com., Akt., PhD

2. Sekretaris LPPM

Dr.Ir. Wayan Sukarya Dilaga, MS

Pelaksana

1. Kepala Pusat P2KKN

Dr.Ir. Eddy Prianto, CES., DEA

2. Sekretaris Pusat P2KKN

Rinta Kridalukmana, S.Kom., M.T.

3. Koordinator DPL/ Koordinator Lokasi KKN-PPM:

a. Dr. Ir. Sardjito, M.App, Sc.

b. Budiyanto, S.H, M.H

c. Dra. Anna Irhandayaningsih, M.Si

d. Darwanto, S.E, M.Si

4. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

5. Tenaga Administrasi LPPM

1. Pembina

 Menetapkan kebijakan Kuliah Kerja Nyata  Melakukan pembinaan kegiatan KKN-PPM  Mengarahkan kebijakan pelaksanaan KKN-PPM  Mengarahkan kebijakan akademik dalam pelaksanaan KKN-PPM  Mengarahkan kebijakan pelaksanaan pembiayaan KKN-PPM  Mengarahkan pengembangan program KKN-PPM

2. Penanggungjawab

 Bertanggungjawab terhadap program-program dan pelaksanaan KKN- PPM  Mengkoordinasikan kerjasama dengan lembaga, Fakultas, Pemda dan Instansi atau swasta  Mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan menyempurnakan pelaksanaan KKN-PPM  Mengarahkan kebijakan pelaksanaan KKN-PPM  Mengarahkan kebijakan akademik dalam pelaksanaan KKN-PPM  Mengarahkan kebijakan pelaksanaan pembiayaan KKN-PPM  Mengarahkan pengembangan program KKN-PPM

3. Pelaksana

a. Kepala Pusat KKN LPPM Undip  Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan KKN-PPM di lapangan dari

perencanaan sampai dengan penarikan  Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinir, mengawasi, serta membuat keputusan dalam kegiatan KKN-PPM dilapangan  Mengatasi permasalahan dan mengambil keputusan untuk dapat diselesaikan pada tingkat bawahannya  Menetapkan lokasi KKN-PPM dan sebaran DPL

b. Sekretaris Pusat KKN LPPM Undip  Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan administrasi KKN-

PPM

 Menyelenggarakan kegiatan administrasi dari mulai persiapan,

pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan KKN-PPM  Mengkoordinasikan kerjasama antara koordinator KKN-PPM dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan KKN-PPM  Membantu kebijakan dalam Kepala Pusat KKN

c. Tim Administrasi LPPM Undip

1. Seksi Pembekalan dan Pelatihan  Membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tentang

tempat, waktu, materi dan narasumber pelaksanaan pembekalan dan pelatihan bagi peserta KKN-PPM

 Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembekalan dan pelatihan  Melakukan evaluasi dan menyampaikan laporan hasil

pelaksanaan pembekalan dan pelatihan KKN-PPM

2. Seksi operasional dan logistik  Merencanakan kegiatan dan anggaran dalam pelaksanaan

operasional KKN-PPM yang terkait dengan kebutuhan sarana dan prasarana

3. Seksi Kerjasama dan Pengembangan  Melaksanakan pengembangan program KKN-PPM

4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan  Melakukan evaluasi dari kegiatan pelaksanaan KKN-PPM  Mengembangkan model dari hasil evaluasi KKN-PPM  Bertanggung jawab terhadap penilaian mahasiswa KKN-PPM

b. TATA LAKSANA PENGELOLAAN KKN-PPM

Dalam melaksanakan KKN-PPM Kepala/sekretaris KKN-PPM dibantu oleh Kordinator Dosen Pembimbing Lapangan dan Dosen Pembimbing lapangan serta petugas administrasi

a. Koordinator Lokasi KKN-PPM / Koordinator DPL

 Bertanggungjawab dan mengkoordinir pelaksanaan tugas harian di lokasi KKN-PPM

 Merencanakan, memprogram, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan KKN  Membuat laporan dalam setiap kunjungan kegiatan lapangan (logbook)

dan LP Koordinator DPL maksimal pada saat tanggal penarikan.  Mengatasi permasalahan dan mengambil keputusan untuk dapat diselesaikan pada tingkat bawahannya  Melaksanakan koordinasi antara Mahasiswa, DPL dengan Pemda, Pemangku kepentingan dan lainnya, misalnya :  Mensepakati nilai biaya hidup untuk calon mahasiswa KKN-PPM di lokasi  Mempersiapakan agenda penempatan, monev dan penarikan  Mengkoordinir dan merekap laporan LP DPL sebelum jadwal penarikan

sebagai bahan laporan upacara penarikan di lingkungan pemda setempat dan Undip

 Mengkoordinir pemasukan nilai KKN-PPMTim I sebelum tanggal penarikan.

b. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

 Membimbing mahasiswa melakuan observasi lapangan dalam rangka penyusunan program kerja  Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat dan pemerintah daerah/instansi di lokasi KKN-PPM

 Menjaga dan membina disiplin mahasiswa agar menunaikan tugas dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan aturan yang berlaku  Membimbing mahasiswa dalam setiap langkah operasional KKN-PPM  Membentuk iklim yang kondusif yang dapat menimbulkan daya kreatifitas,

serta mendorong semangat dan aktifitas mahasiswa di lapangan  Menampung segala permasalahan yang timbul dan hambatan yang dihadapi mahasiswa serta memberikan sarana dan bantuan cara pemecahannya

 Menjadi penghubung antara mahasiswa dan pengelola daerah/instansi, tokoh masyarakat dan membina kerjasama mahasiswa

 Memantau, mengendalikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan dan perilaku serta memberikan semangat mahasiswa, baik secara individual maupun kelompok agar selalu mengarah kepada pencapaian tujuan KKN- PPM

 Membimbing mahasiswa dalam penulisan laporan tim ataupun individual, serta menilai kegiatan mahasiswa dalam rangka penentuan prestasi keberhasilan mahasiswa

 Menandatangani buku kerja mahasiswa pada setiap melakukan bimbingan lapangan  Mengkoordinir pengiriman reportase kegiatan mahasiswa tingkat Kecamatan setiap minggu selama periode penerjunan untuk dikirimkan ke P2KKN

 Membuat laporan tertulis (form logbook) tentang kegiatan bimbingan yang telah dilakukan dalam setiap kunjungan lapangan dan wajib dikoordinasikan dengan koordinator DPL sebelum ke KP2KKN (minimal 5 laporan dalam setiap pelaksanaan KKN-PPM)

a. Logbook periode survay lapangan & bimbingan pembuatan LRK (laporan Rencana Kegiatan), pelaksanaannya sebelum penerjunan

b. 4 (empat) logbook selama periode bimbingan lapangan  Membuat laporan LP DPL (Laporan Pembimbingan DPL) sesuai format yang ada dalam buku panduan KKN-PPM sebelum jadwal penarikan (H-

3) sebagai bahan laporan upacara penarikan di lingkungan Pemda setempat dan Undip yang akan dikoordinir oleh Koordinator DPL.  Memasukan nilai kegiatan KKN-PPM secara bertahap, nilai akhir diserahkan ke LPPM pada tanggal penarikan KKN-PPM melalui Koordinator DPL

c. Tenaga Administrasi

 Membantu melaksanakan kegiatan KKN-PPM dari mulai persiapan sampai dengan pelaksanaan  Membantu dalam mengentri data baik administrasi keuangan, kesekretariatan maupun nilai  Membantu melaksanakan kegiatan KKN-PPM dari mulai persiapan sampai dengan pelaksanaan  Membantu dalam mengentri data baik administrasi keuangan, kesekretariatan maupun nilai

 Melakukan koordinasi dengan koordinator desa (kordes)  Melakukan perencanaan program kecamatan  Melaksanakan dan membuat melaporkan program kecamatan dan

mengkoordinasi penyusunan laporan tingkat kecamatan  Memberikan saran dan masukan kepada Kordes  Mengkoordinasi pembuatan reportase kegiatan tingkat desa/kecamatan

dengan DPL untuk dilaporkan/dikirim ke P2KKN setiap minggu.

e. Koordinator Desa Mahasiswa KKN-PPM

 Melakukan koordinasi dengan aparat Desa  Melakukan perencanaan program Desa  Melaksanakan program tingkat Desa  Mengkoordinasi pelaporan LRK dan LPK

c. ALOKASI WAKTU

Jangka waktu yang diperlukan mahasiswa untuk kegiatan KKN-PPM harus memenuhi persyaratan 3 SKS yaitu ≥ 288 jam kerja efektif di lapangan. Waktu

kerja efektif 288 jam dihitung dari 3 SKS x 6 jamkerja per hari x 16 kali tatap muka, yang selanjutnya pada KKN Tim I 2012/2013 ini akan diimplementasikan dalam waktu 35 hari di lapangan dan diawali dengan kegiatan survey pendahuluan. Adapun bobot rincian jam kerja pada saat survey dan pada saat penerjunan di lapangan adalah sebagai berikut :  Bobot survey pendahuluan : 6 jam kerja x 5 x 3 sks= 90 jam kerja  Bobot kegiatan KKN saat penerjunan : 288 jam kerja – 90 jam kerja = 198

jam kerja Bila 198 jam kerja didistribusikan dalam kegiatan 35 hari di lapangan maka : 198 jam kerja / 35 hari = +5,5 jam kerja per hari

d. RUANG LINGKUP KEGIATAN KKN

 Pemberdayaan Wilayah  Pemberdayaan UKM  Eksplorasi Sumber Daya Alam dan Konservasi Lingkungan

 Pengembangan Sumber Daya Manusia  Penerapan Teknologi Tepat Guna

e. TEMATIK KEGIATAN KKN

 Sarana dan Prasarana Fisik  Peningkatan Produksi  Sosial Budaya  Kesehatan  Lingkungan  Energi  Dan lain-lain

f. SIFAT KEGIATAN KKN  RINTISAN  PELENGKAP  PENUNJANG  KELANJUTAN

Pemahaman dan pengembangan dalam menyusun kegiatan KKN dapat digambarkan sebagai berikut :

Misal :  Ruang Lingkup PEMBERDAYAAN UKM, dengan tematik SARANA

PRASARANA FISIK, dapat dibuat 4 (empat) rencana kegiatan KKN dengan sifat sebagai RINTISAN, PELENGKAP, PENUNJANG ataupun KELANJUTAN

 Ruang

dengan tematik PENINGKATAN PRODUKSI, dapat dibuat 4 (empat) rencana kegiatan KKN dengan sifat sebagai RINTISAN, PELENGKAP, PENUNJANG ataupun KELANJUTAN

 Ruang Lingkup PEMBERDAYAAN UKM, dengan tematik SOSIAL BUDAYA, dapat dibuat 4 (empat) rencana kegiatan KKN dengan sifat sebagai

PENUNJANG ataupun KELANJUTAN  Ruang Lingkup PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, dengan

RINTISAN,

PELENGKAP,

tematik ENERGI, dapat dibuat 4 (empat) rencana kegiatan KKN dengan sifat sebagai RINTISAN, PELENGKAP, PENUNJANG ataupun KELANJUTAN

Berikut beberapa contoh tema dan judul program KKN-PPM (sumber LPPM-UNDIP 2012 dan UGM 2011)

 Produk Unggulan Industri Rumah Tangga, di D esa…Kecamatan…..Kabupaten Kudus  Aplikasi Teknologi Pengendalian Penyakit secara Terpadu pada Budidaya Lele

Berbasis Bioremediasi dan Pakan Fungsional, , di Desa…Kecamatan…..  Peningkatan Kualitas Produk dan Strategi Pemasaran Produk di Sentra Industri Kecil Peralatan Dapur, di Desa…Kecamatan…..  Penggunaan Alat Bantu Pengumpul Ikan Ramah Lingkungan Kelompok Nelayan Tangkap Tradisional, , di Desa…Kecamatan…..  Penerapan IPTEKS pada kelompok Usaha Polikultur Udang, Ikan Bandeng dan

Rumput Laut (Gracilaria sp) Berbasis Bilogical Filter di Desa Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang

 Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara Melalui Perbaikan Proses Produksi Dan Manajemen : Upaya Menyokong Swasembada Garam Nasional

 Perencanaan Instalansi Pengangkatan dan Distribusi Air Bersih di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul  Pembangunan Sinergis Berkelanjutan menuju Desa Mandiri dan Berdaya melalui Aplikasi Green Technology dan Rekonstruksi Infrastruktur di Desa Kembang, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Boyolali

 Aspek- aspek Hukum Pemberdayaan Industri Makanan Khas Didukung Dengan Peningkatan Kualitas Produksi dan Sistem Pemasaran di Kecamatan Kota Gede, Kota Yogyakarta Boyolali

 Pemberdayaan Ekonomi Melalui Pengembangan SDM dan Potensi Lokal Kerajinan Tatah Sungging Daerah Istimewa Yogyakarta  Peningkatan Taraf Kesejahteraan Masyarakat Melauli Pemaksimalan Kegiatan Usaha Rumput Laut Maluku Utara Halmahera Barat Jailolo Timur Akelamokao, Tetewang, Bobane Igo

g. TEMATIK KKN-PPM TIM I 2012/2013

Pada periode KKN PPM Tim I 2012/2013 ini, tema kegiatan yang akan dilaksanaan di lokasi kerja tergantung dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan arahan Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Hasil-hasil permasalahan yang telah diidentifikasikan oleh mahasiswa di tiap desa dari berbagai bidang kajian ilmu (minim disusun dari 4 fakultas yang berbeda) selanjutnya akan diangkat penjadi tema besar di tiap desa tersebut (setiap desa minimum 4 kegiatan pokok). Tema ini hendaknya dapat mencakup aktifitas-aktifitas dari berbagai disiplin ilmu mahasiswa peserta KKN di desa dan berada pada ruang lingkup kegiatan KKN secara umum, yaitu pemberdayaan Pada periode KKN PPM Tim I 2012/2013 ini, tema kegiatan yang akan dilaksanaan di lokasi kerja tergantung dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan arahan Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Hasil-hasil permasalahan yang telah diidentifikasikan oleh mahasiswa di tiap desa dari berbagai bidang kajian ilmu (minim disusun dari 4 fakultas yang berbeda) selanjutnya akan diangkat penjadi tema besar di tiap desa tersebut (setiap desa minimum 4 kegiatan pokok). Tema ini hendaknya dapat mencakup aktifitas-aktifitas dari berbagai disiplin ilmu mahasiswa peserta KKN di desa dan berada pada ruang lingkup kegiatan KKN secara umum, yaitu pemberdayaan

h. JENIS PROGRAM KKN-PPM

f.1. Program individual mahasiswa KKN-PPM dikelompokkan menjadi 2 macam kegiatan, yaitu:

1). Kegiatan Pokok (sesuai dengan bidang ilmu / interdisipliner). Kegiatan Pokok adalah jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawab sekelompok mahasiswa dalam 1 desa yang bersifat interdisipliner (minimal 4 fakultas yang berbeda) yang akan diangkat menjadi satu judul kegiatan program KKN di desa. Masing-masing mahasiswa wajib terlibat dalam minimal 2 judul kegiatan program pokok KKN yang bersifat interdisipliner di desa.

Contoh : Suatu desa terdiri dari 10 (sepuluh) : dengan nama A, B,C,D,E,F,G,H,,I dan J

Dalam tingkat desa akan TERSUSUN 4 (empat) KEGIATAN POKOK :

1. Kegiatan Pokok Pertama :  Disusun oleh mahasiswa A, B, C, D, dan E : terdiri dari mahasiiswa A (Ekonomi), B (Ilmu budaya), C (Teknik industri, D (FISIP) dan E (hukum).  Jadi jumlah kelompok kegiatan pertama : 5 mahasiswa dari disiplin ilmu berbeda.  Judul yang diusulkan bersama : “Rintisan Mikroindustri Kue Kering di

Desa Sumber Agung Kecamatan Pageruyung” ruang lingkup

PEMBERDAYAAN UKM, tematik PENINGKATAN PRODUKSI, sifat RINTISAN

 Kegiatan per mahasiswa : mahasiswa A (Ekonomi, Fakultas Ekonomika & Bisnis) yang akan memberikan strategi pemasaran, B (Ilmu budaya, Fakultas FIB) akan memberikan perubahan pola produksi pertanian ke industri, C (Teknik industri, Fakultas Teknik) memperkenalkan teknologi alat produksi, D (administrasi bisnis, FISIP) membantu penyusunan pembukuan dan E (hukum, Fakultas Hukum) membantu pengurusan ijin usaha ( 5 disiplin ilmu)

 Waktu kegiatan per mahasiswa : 70 jam

2. Kegiatan Pokok Kedua :  Disusun oleh mahasiswa F, G, H, I dan J : terdiri dari mahasiswa F (Siskom, FT), G (Kesehatan masyarakat, FKM) , H (MIPA), I (Arsitektur, FT) dan J (FIB).

 Jadi jumlah kelompok kegiatan pertama 5 mahasiswa dari disiplin ilmu berbeda.  Judul yang diusulkan bersama : “Pembangunan synergis berkelanjutan Cyber Village Desa Sumber Agung Kecamatan Pageruyung” ruang

lingkup PEMBERDAYAAN WILAYAH, tematik SARANA PRASARANA FISIKI, sifat KELANJUTAN

 Kegiatan per mahasiswa : mahasiswa F (Siskom, FT) yang akan memberikan pelatihan pembuatan blog, G (Kesehatan masyarakat, FKM) akan memberikan pemahaman pentingnya menjaga kesehatan mata karena faktor radiasi komputer, H (MIPA), akan memberikan teknik pengolahan data statistik desa dari manual ke komputerais, I (Arsitektur, FT) akan membantu disain arsitistik suatu media web bagi masyarakat dan aparat dan J (FIB) akan mengamati prediksi perubahan sosial dengan adanya cyber village ( 5 disiplin ilmu)

 Waktu kegiatan per mahasiswa : 70 jam

3. Kegiatan Pokok Ketiga :  Disusun oleh mahasiswa A, B, H, I dan J : terdiri dari mahasiswa A (Ekonomi), B (Ilmu budaya), H (MIPA), I (Arsitektur, FT) dan J (FIB).  Jadi jumlah kelompok kegiatan pertama 5 mahasiswa dari disiplin ilmu berbeda.  Kelompok kegiatan ketiga ini juga akan membuat judul yang berbeda, misal jenis kesehatan, sifat rintisan : “Gerakan Bersih Desa - desa Sumber Agung Kecamatan Pageruyung”

 Waktu kegiatan per mahasiswa : 70 jam

4. Kegiatan Pokok Keempat :  Disusun oleh mahasiswa C, D, E, F dan G : terdiri dari mahasiswa C (Teknik industri, D (FISIP) dan E (hukum). F (Siskom, FT) dan G (Kesehatan masyarakat, FKM).

 Jadi jumlah kelompok kegiatan pertama 5 mahasiswa dari disiplin ilmu berbeda.  Kelompok kegiatan ketiga ini juga akan membuat judul yang berbeda, misal jenis fisik, sifat penunjang “ Rancangan warnet ramah lingkungan Desa Sumber Agung Kecamatan Pageruyung”

 Waktu kegiatan per mahasiswa : 70 jam

2). Kegiatan Bantu kegiatan bantu adalah jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawab seorang mahasiswa KKN-PPM di satu tempat yang dilakukan baik terkait kegiatan yang telah disusun (kegiatan pokok) ataupun diluar program kerjanya. Ada dua alternatif bentuk kegiatan bantu. Pertama, membantu pada kegiatan pokok peserta KKN lainnya dalam satu desa/diluar desa. Kedua membantu kegiatan yang di luar tema KKN yang sifatnya memerlukan ketrampilan khusus atau permintaan masyarakat setempat.

Contoh : Alternatif pertama :

 Mahasiswa A, B, C, D dan E (kegiatan 1 desa) membantu kegiatan pokok mahasiswa kelompok F, G,H, I dan J (kegiatan 2 desa)  Begitu juga sebaliknya, mahasiswa kelompok F, G,H, I dan J (kegiatan 2 desa) membantu kegiatan pokok Mahasiswa A, B, C, D dan E (kegiatan 1 desa)

 Mahasiswa A, B, C, F dan G (kegiatan 3 desa) membantu kegiatan pokok mahasiswa kelompok D, E,H, I dan J (kegiatan 4 desa)  Begitu juga sebaliknya, mahasiswa kelompok D, E,H, I dan J (kegiatan 4 desa) membantu kegiatan pokok Mahasiswa A, B, C, F dan G (kegiatan 3 desa)

Alternatif kedua :  Mahasiswa seluruh mahasiswa di desa tersebut membantu kegiatan

masyarakat mempersiapkan pelaksanaan upacara adat bersih desa  Membantu kegiatan karang taruna dalam kegiatan kerja bakti penanana pohon  Atau bahkan mungkin membantu pelaksanaan lomba cerdas cermat tingkta kecamatan yang berjalan sebelum mahasiswa datang kelokasi.  Dan seterusnya, hanya saja total kegiatan bantu ini tidak lebih dari 30%

f.2. Program tingkat kecamatan KKN-PPM.

Program tingkat kecamatan adalah program yang disusun oleh pengurus mahasiswa tingkat kecamatan (koordinator kecamatan dan tim) yang berupa kegiatan mahasiswa di tingkat kecamatan yang melibatkan seluruh anggota KKN di kecamatan tersebut. Salah satunya adalah kegiatan ekspo KKN tingkat Kecamatan. Contoh lainnya adalah lomba olahraga antar desa, lomba cermat tingkat kecamatan.

i. BOBOT TIAP JENIS PROGRAM KKN

Tiap jenis program KKN yang dilakukan oleh mahasiswa memiliki bobot sebagai berikut :

 Total waktu kerja efektif (waktu kerja dengan keterlibatan masyarakat) = 198 jam  Pembagian waktu kerja :  Program pokok 70% x 198 jam = 140 jam  Program bantu 30% x 198 jam = 58 jam  Total waktu kerja efektif (waktu kerja dengan keterlibatan masyarakat) = 198 jam  Pembagian waktu kerja :  Program pokok 70% x 198 jam = 140 jam  Program bantu 30% x 198 jam = 58 jam

Dana yang digunakan untuk pelaksananan kegiatan KKN-PPM bersumber dari Mahasiswa peserta KKN-PPM, Pemerintah daerah, Swadaya masyarakat, Perusahaan swasta, dan Lain-lain. Dana tersebut dialokasikan secara maksimal dalam pelaksanaan kegiatan KKN- PPM . Sumber dan alokasi dana KKN-PPM

-Biaya hidup -Transportasi

MHS KKN Pendidikan/Latihan

Perlengkapan -Pemda

mahasiswa -Swadaya

-Swasta -Pengelolaan KKN

-Lain-lain -Pembimbingan

Monitoring dan evaluasi

j. SOSIALISASI

1) Internal Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang tema-tema KKN-PPM yang telah disetujui dan akan dilaksanakan kepada semua pihak di lingkungan universitas (Fakultas, Pusat Studi, dan Lembaga). Sehubungan dengan hal itu maka Wakil Dekan Bidang Akademik dan Penelitian, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, serta Dosen Pembimbing Lapangan menjadi penghubung antara Pengelola KKN dengan mahasiswa.

Sumber Dana Alokasi Dana

Mahasiswa KKN-PPM - Biaya hidup - Dana kesehatan & pemeriksaan ( Asuransi Kesehatan) - Pendidikan & latihan (Pembekalan Ruangan) - Perlengkapan mahasiswa (jaket, Topi, Buku Pedoman) - Transportasi - Pengelolaan KKN PPM - Pembimbingan - Evaluasi - Pemda (Proposal) - Swadaya - Swasta - Lain-lain (Tidak mengikat)

2) Eksternal (Pemda dan Instansi Lain) Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang kegiatan KKN-PPM kepada Pemda, dan Instansi lain maupun stakeholders lainnya yang akan menjadi mitra kegiatan KKN-PPM agar dapat mempersiapkan pelaksanaan kegiatan KKN-PPM di wilayahnya. Kerjasama ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan (operasional), monitoring, dan evaluasi

Biaya KKN-PPM

Pada dasarnya pembiayan Kuliah Kerja Nyata (KKN-PPM) bersumber dari dana mahasiswa dan DIPA UNDIP serta dana lainnya yang diperoleh secara sah dan tidak mengikat

BAB3 PERSIAPAN

a. PERSYARATAN

Informasi pelaksanaan KKN-PPM Universitas Diponegoro, selain telah terjadwal dalam kalender akademik Universitas, juga dalam pelaksanaannya akan diumumkan secara detail pada web LPPM UNDIP serta proses administrasi surat menyurat ke Dekan Fakultas Masing-masing. Sebagaimana dalam Perak UNDIP, Kuliah Kerja Nyata (KKN-PPM) diwajibkan bagi mahasiswa dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Mahasiswa program S1 dari Sekolah Menengah Umum (SMU) yang telah mengumpulkan SKS kumulatif sebanyak ≥ 110 (seratus sepuluh) SKS  Mahasiswa Reguler II dari Program Diploma III telah mengumpulkan SKS kumulatif sebanyak ≥ 20 (dua puluh) SKS  Menyerahkan fotokopi KHS (yang menunjukkan SKS kumulatif yang telah ditempuh sebangak ≥ 110 SKS bagi program S1 dari SMU dan ≥ 20 SKS

bagi program S1 dari D III) dan KRS semester genap 2012 (mata kuliah KKN-PPM dengan bobot 3 SKS) dengan desertai Surat Pengantar dari Pembantu Dekan I Fakultas masing-masing (contoh rekomendasi terlampir)

 Menyerahkan slip pembayaran biaya KKN-PPM (lembar 2 dan 3) dari Bank Mandiri cabang UNDIP (lembar 3 dikembalikan)  Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar untuk kepentingan administrasi (di belakang foto ditulis NAMA dan NIM).  Mengisi biodata pribadi terkait dengan kontak person yang urgen ataupun data teknis kesehatan.

b. PENDAFTARAN PESERTA KKN

Sejauh ini, pelaksanaan Pendaftaran dilaksanakan langsung di Gedung Widya Puraya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai waktu yang telah diatur dan ditetapkan.

 Pendaftaran peserta KKN-PPM dilaksanakan di LPPM UNDIP  Penempatan mahasiswa di lokasi KKN-PPM ditentukan oleh LPPM

UNDIP  Penempatan mahasiswa KKN-PPM di dalam satu desa / dukuh bersifat interdisipliner

c. PELAKSANAAN TOT DPL KKN

Sejauh ini, Pelaksanaan TOT DPL KKN dilaksanakan periodik dalam rentang waktu prosees pendaftaran mahasiswa KKN. Dilakukan dalam rangka persiapan pembekalan dan bimbingan lapangan kegiatan KKN dalam suatu periode. Dua tujuan dari kegiatan TOT : pertama mempersiapan calon DPL (dosen Undip yang belum pernah menjadi DPL) dan proses penyegaran materi TOT (bagi dosen undip yang sudah pernah menjadi DPL)

 Permohonan peserta TOT DPL dilakukan dengan mengirim surat permohonan ke Dekan Fakultas masing-masing, sesuai dengan kebutuhan DPL dalam periode KKN tertentu.

 Peserta TOT tidak secara otomatis menjadi DPL, tergantung dari hasil evaluasi dan sejauh ini menjadi kebijakan pihak LPPM Undip  Peserta TOT yang terpilih menjadi DPL, maka akan langsung dilibatkan dalam proses persipan KKN periode yang sedang berjalan.

d. PENEMPATAN LOKASI KERJA

Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata:  Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN-PPM) dapat di kampus

dan masyarakat desa/kota atau tempat lain yang sesuai peraturan  Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN-PPM) ditetapkan atas dasar persetujuan Rektor dan Walikota/Bupati atau Pimpinan masyarakat/lembaga

 Penempatan mahasiswa KKN-PPM ditentukan dan diatur oleh LPPM Universitas Diponegoro  Mahasiswa dapat yang mengajukan permohonan penempatan lokasi kerja Kuliah Kerja Nyata dengan alasan tertentu, namun akan mendapatkan penalti nilai hasil akhir yang ditetapkan oleh P2KKN.

e. PEMINDAHAN

Proses pemindahan tidak sama dengan proses permintaan lokasi penempatan. Calon peserta KKN-PPM dapat mengajukan perpindahan lokasi dengan syarat :

 Mempunyai penyakit dengan kategori kronis yang membahayakan jiwanya dan dibuktikan dengan surat keterangan dokter spesialis serta dapat menunjukkan hasil uji laborat.

 Mempunyai cacat fisik permanen yang dapat mengganggu aktivitas pada saat KKN-PPM  Sedang mengandung/habis melahirkan dengan se-ijin suami

Tata cara pemindahan lokasi :  Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Ketua LPPM Universitas Diponegoro dengan disertai alasan pindah lokasi KKN-PPM  Permohonan diajukan selambat-lambatnya sebelum dilakukan survay lapangan. Permohonan yang melewati batas waktu tersebut tidak akan diproses.

 Keputusan penempatan lokasi KKN-PPM adalah hak sepenuhnya LPPM.  Surat permohonan sesuai konsep LPPM, di mana diketahui oleh PD 1

atau Dekan terkait.

BAB4 PELAKSANAAN

a. PEMBEKALAN

Syarat pembekalan :  Mahasiswa yang telah memenuhi syarat administratif sebagai calon peserta

KKN-PPM sesuai dengan ketentuan yang berlaku  Bersifat wajib bagi mahasiswa calon peserta KKN-PPM dengan jumlah kehadiran tidak boleh kurang dari 80 %  Calon peserta KKN-PPM wajib mengikuti Post Test dan lulus dengan nilai minimum 60 point.  Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir (tidak boleh diwakilkan) pada setiap acara pembekalan  Bagi mahasiswa yang melanggar sebagaimana ketentuan sebagaimana disebut diatas maka mahasiswa tersebut dianggap gugur/ditolak untuk diterjunkan ke lapangan

 Waktu, tempat, materi dan pembicara pembekalan ditentukan oleh Kepala P2KKN  Mahasiswa yang mendapatkan tugas dari univ/fak/prodi sehingga tdk dapat mengikuti pembekalan harus memproses surat ijin sebelum yudisium pembekalan, bila melebihi batas waktu tersebut, maka dianggap tidak lulus pembekalan KKN

Pelaksanaan Pembekalan  Waktu pelaksanaan pembekalan 4 (empat) kali setiap hari Sabtu, dan atau

ditentukan kemudian.  Peserta yang tidak dapat mengikuti pembekalan karena berhalangan sakit/melahirkan maka di wajibkan untuk menyampaikan ijin tertulis dengan dilampiri surat ijin rawat inap dari dokter rumah sakit

 Setelah pembekalan akan ditentukan nama-nama peserta yang lulus (memenuhi batas minimal nilai post test pembekalan) dan dapat melanjutkan pada kegiatan lapangan

 Dalam pembekalan dibentuk struktur pengurus tingkat kecamatan dan desa/kelurahan yang dibimbing oleh DPL masing-masing wilayah.

b. PELEPASAN, PENERJUNAN & PENARIKAN

 Peserta KKN-PPM harus dapat menjaga nama baik almamater  Peserta KKN-PPM wajib mengikuti seluruh prosesi pemberangkatan dan

penarikan pelaksanaan KKN-PPM sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, bukti dari kegiatan ini terbentuk dalam Berita Acara Penerjunan dan Penarikan.

 Melaksanakan tugas-tugas KKN-PPM dengan penuh rasa tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi baik tugas administrasi yaitu pengisian presentasi harian dan rencana pelaksanaan kegiatan, penyelesaian kwitansi pondokan/proyek, penulisan laporan rencana kegiatan maupun tugas lapangan sesuai dengan perencanaan

 Dapat bekerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi/dinas- dinas pemerintah dan pihak-pihak yang terkait  Kerusakan/kehilangan barang-barang bawaan di lokasi KKN-PPM menjadi tanggung jawab masing-masing  Peserta KKN-PPM diwajibkan membuat/menyampaikan laporan hasil KKN- PPM paling lambat satu minggu sebelum waktu penarikan KKN-PPM dilaksanakan

 Melebihi batas waktu tersebut akan menjadi pertimbangan penilaian akhir hasil kegiatan KKN-PPM

c. MASA TUGAS DI LAPANGAN

Observasi lapangan  Minimal sebulan sebelum hari penerjunan (15 Januari 2013),

mahasiswa/koordinator desa dan kecamatan diwajibkan melakukan observasi yang didampingi DPL.

 Observasi difokuskan untuk menentukan tema kegiatan KKN di tiap desa, serta kesepakatan tempat tinggal dan biaya hidup dimasing-masing desa sudah harus dapat ditentukan pula.

 Kegiatan observasi dilaksanakan dengan melibatkan peran tokoh masyarakat dan aparat desa setempat dan surat keterangan survay lapangan akan disiapkan dari pihak LPPM UNDIP

 Setiap mahasiswa wajib melakukan observasi lapangan minimal 4 kali.  Setiap mahasiswa wajib mengisi log sheet hasil observasi lapangan yang

diketahui oleh aparat pemerintah desa setempat dan dosen pembimbing lapangan. Log sheet ini dan dilampirkan pada Laporan Rencana Kerja (LRK)

 Bobot dari observasi lapangan = 5 pertemuan x 3 sks x 6 jam = 90 jam efektif kerja

Penyusunan Program  Penyusunan program KKN-PPM di dasarkan pada hasil observasi lapangan  Bersama DPL mahasiswa dalam merencanakan program kegiatan KKN-PPM

harus melibatkan masyarakat dan harus dapat menumbuhkan swadaya masyarakat dan pengembangan potensi setempat

 Dokumen Rencana Kegiatan KKN-PPM disebut LRK (Laporan Rencana Kegiatan)  LRK harus mendapatkan pengesahan dari :

a. Kepala Desa

b. Dosen Pembimbing Lapangan  Format LRK dan Halaman Pengesahannya dapat dilihat pada lampiran buku panduan KKN-PPM.  LRK dikumpulkan sebelum hari penerjunan ke lapangan (sebelum tanggal 15 Januari 2013)

Pengajuan Proposal Kegiatan  Proposal rencana pelaksanaan KKN-PPM dibuat rangkap 3 (tiga) dan

disampaikan/ disyahkan pihak LPPM  Kelompok mahasiswa pengusul minimal3 orang dan maksimal 6 orang dan bersifat interdisipliner  Proposal harus diketahui DPL dan Kepala P2KKN-PPM

 Bidang garapan meliputi Teknologi Tepat Guna, Pelatihan, Pembinaan masyarakat, sosialisasi Perda dan Kewirausahaan  Proposal yang sifatnya 'menggalang/mencari dana' ke pihak-pihak pemerintah/stakeholder, harus diketahui oleh Ketua LPPM, artinya proposal sha/legal bilamana telah dibubuhi stempel LPPM UNDIP

 Proposal yang ditujukan pada Instansi Pemerintah harus dikoordinasikan bersama oleh Koordinator Kecamatan.

d. PEMBUATAN LAPORAN

Terdapat dua produk laporan, yaitu LRK (Laporan Rencana Kegiatan) dan LPK (Laporan Pelaksanaan Kegiatan), dimana masing-masing produk dibuat beberapa rangkap sesuai dengan stake holder yang terlibat. LRK dan LPK yang dibuat oleh mahasiswa disusun sesuai dengan format yang diberikan. Sedangkan LRK dan LPK tingkat kecamatan disusun sesuai dengan format terlampir rangkap 6 (enam) ex. tembusan a:l

 Rektor Undip  LPPM UNDIP  Pemerintah Daerah  Ketua Pusat KKN  Koordinator DPL  DPL

f. RESPONSI/EVALUASI

1. Evaluasi

a. Komponen yang dinilai  Pembekalan (A)

bobot : 2  Perencanaan Program (B)

bobot : 2  Pelaksanaan Program (C)

bobot : 3  Perilaku (D)

bobot : 2  Laporan Akhir (E)

bobot : 1

Nilai Akhir : (Ax2) + (Bx2) (Cx3) + (Dx2) + (Ex1)

2. Komponen Pembekalan (A), bobot 2 : sub komponen yang dinilai adalah Evaluasi Materi& Absensi Pembekalan, meliputi :

a. Kehadiran tidak kurang 80% dari jumlah sesi pembekalan

b. Mengikuti tes pembekalan dan lulus dengan nilai minimal 60 point

3. Komponen Perencanaan Program (B), bobot 2, produk berupa LRK, yang dikumpulkan langsung ke LPPM sebelum penerjunan  Jenis dan tujuan program kegiatan  Kelayakan program  Jadwal kegiatan

4. Komponen Pelaksanaan (C ), bobot 3 :  Kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat  Kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan  Dampak kegiatan bagi masyarakat

5. Komponen Perilaku (D) bobot 2 :  Kedisiplinan  Cara berpakaian  Toleransi danSopan santun  Kejujuran

6. Komponen Laporan Akhir/ LPK (E) bobot 1 :sub komponen yang dinilai adalah Produk LPK dan Responsi, diantaranya meliputi :  Format laporan  Isi laporan  Bahasa dan tata tulis  Substansi evaluasi/response  Kualitas dan kuantitas Reportase

7. Batas waktu laporan, terdapat dua waktu batas waktu pengumpulan laporan  LRK dikumpulkan sebelum 15 Januari 2012  LPK dikumpulkan saat penarikan KKN-PPM

8. Ketentuan Penilaian Penilaian hasil kegiatan KKN-PPM dinyatakan dengan huruf dan nilai bobot sebagai berikut:

a) 80 - 100 ………………………………….. A = 4

b) 70 – 79 ………………………………….. B = 3 b) 70 – 79 ………………………………….. B = 3

d) 50 – 59 ………………………………….. D = 1

e) <50 ………………………………….. E = 0

F. SUMBER PENILAIAN

Penilaian dilaksanakan KKN-PPM oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang dikoordinir oleh Koordinator DPL dengan memperoleh masukan dari:

a) Kepala Desa / Lurah

b) Masyarakat sasaran KKN-PPM

c) Pejabat Pemerintah terkait Hasil akhir penilaian akan di yudiciumkan dengan melibatkan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan KKN-PPM. Segala kebijakan yang telah ditentukan oleh pengelola terkait dengan peraturan pelaksanaan KKN-PPM harus menjadi pedoman dalam penilaian yang dilakukan oleh DPL.

BAB 5 TATA TERTIB DAN PENILAIAN

a. TATA TERTIB PADA TAHAP PEMBEKALAN

 Mahasiswa harus hadir dalam pembekalan minimal 80% dari jumlah jam pembekalan  Wajib mengikuti Post Test  Bagi mahasiswa yang :