Belajar dan Pembelajaran, Slide oleh Mien Danumiharja

  BELAJAR DAN

PEMBELAJARAN Mien Danumihardja STANDAR KOPETENSI

Mahasiswa memahami hakekat belajar dan

pembelajaran beserta unsur dan

pendekatannya serta mampu

mengaplikasikannya dalam kegiatan

belajar

  • – pembelajaran
BUKU SUMBER : 1. Dimyati dan Mudjiono. 2002.

  Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta 2. Nana Sudjana. 1989.

  .

  Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar Bandung : Sinar Baru 3. W. Gulo.2002.

  . Jakarta : Gramedia Strategi Belajar Mengajar 4. Winkel. 1981.

  . Jakarta : Grasindo Psikologi Pengajaran 5. Depdikbud. 1981.

  . Jakarta : Ditjendikti Psikologi Pendidikan 6. Dinas P dan K Prop. Jawa Timur. 2003. Pengintegrasian Life Skills ke Dalam Silabus Berdasarkan KBK

7. Mohamad Nur., dkk. 1999. . Surabaya : University Press

  Teori Belajar Universitas Negeri Surabaya BELAJAR APA YANG DIMAKSUD DENGAN BELAJAR ? Belajar merupakan aktivitas kearah perubahan tingkahlaku melalui interaksi aktif individu terhadap lingkungan (pengalaman)

Bagaimana ciri-ciri belajar ?

  1. Dari segi proses

  a. adanya aktivitas ( fisik, mental, emosional )

  b. melibatkan unsur lingkungan

  c. bertujuan kearah terjadinya perubahan tingkah laku (behavioral changes)

  2. Dari segi hasil

  a. bersifat relatif tetap

  b. diperoleh melalui usaha Mengapa perlu belajar ?

  1. Potensi manusia bersifat laten dan terbuka

  2. Pertumbuhan dan perkembangan manusia lebih banyak terjadi secara non instingtif/alamiah PEMBELAJARAN 1.

  Apa yang dimaksud

dengan pembelajaran ? Pembelajaran adalah penyediaan sistem lingkungan yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri siswa Bagaimana ciri-ciri pembelajaran ?

  1. Adanya unsur guru

  2. Adanya unsur siswa

  3. Adanya aktivitas guru dan siswa

  4. Adanya interaksi antar guru siswa

  5. Bertujuan kearah perubahan tingkah laku siswa

  6. Proses dan hasilnya terencana/ Mengapa perlu pembelajaran ? Peristiwa belajar tidak selalu terjadi atas 1 . inisiatif diri individu

  2. Individu memerlukan bantuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya

  3. Perlunya lingkungan yang kondusif guna mencapai perkembangan individu Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi proses dan hasil

belajar-pembelajaran ?

  1. Guru

  2. Siswa 3. tujuan 4. Materi

  5.Instrumental 6. lingkungan Faktor guru

  1. Kondisi fisik

  a. kondisi kesehatan fisik secara umum

  b. kondisi fungsi inderawi

  2. Kondisi psikis

  a. suasana kejiwaan

  b. kompetensi paedagogis, kepribadian, sosial, profesional)

FAKTOR SISWA

  1. Kondisi Fisik

  a. kondisi kesehatan fisik secara umum b. kondisi fungsi inderawi

  2. Kondisi Psikis

  bakat, minat, kemampuan, motivasi, situasi kejiwaan

FAKTOR TUJUAN

  1. Kejelasan

  2. Urgensi

  3. Tingkat kesulitan

  

4. Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan siswa

FAKTOR MATERI

  

1. Kejelasan

  

2. Kemenarikan

  3. Sistematika

  4. Jenis materi

FAKTOR INSTRUMEN

  1. Kelengkapan

  2. Kuantitas

  3. Kualitas

  4. Kesesuaian

FAKTOR LINGKUNGAN

  1. Lingkungan fisik Suhu dan kelembapan udara

  2. Lingkungan sosial

  a. manusia

  b. representasi manusia

  Apa yang dimaksud dengan tujuan belajar - pembelajaran ?

  Tujuan belajar-pembelajaran merupakan perilaku yang diharapkan dapat dicapai siswa sehubungan dengan aktivitas belajar pembelajaran dilakukan

  

Apa urgensi penetapkan dan perumusan

tujuan belajar-pembelajaran ? Penetapan dan perumusan tujuan belajar - pembelajaran sangat penting, karena sebagai dasar dalam :

  1. Menyusun alat/instrumen evaluasi

  2. Menentukan materi yang diperlukan

  3. Memilih dan menentukan sarana (alat pelajaran, alat peraga, media) yang diperlukan

  • 4. Memilih dan menetukan metode belajar pembelajaran yang diperlukan
Jenis tujuan dalam belajar pembelajaran meliputi apa saja ?

  1. Tujuan kurikuler ( standart kompetensi)

  Menggambarkan perilaku internal dalam lingkup yang luas

  2. Tujuan pembelajaran umum

  Menggambarkan perilaku

  (kompetensi dasar)

  internal dalam lingkup yang relatif terbatas

  3. Tujuan pembelajaran khusus (indikator)

  Menggambarkan perilaku eksternal dalam lingkup Jenis-jenis perilaku yang menjadi dasar dalam penentuan dan perumusan tujuan belajar- pembelajaran meliputi apa saja ?

  1. Perilaku ranah kognitif

  2. Perilaku ranah afektif

  3. Perilaku ranah psikomotor

PERILAKU RANAH KOGNITIF

  

Jenis perilaku yang berkaitan

dengan kemampuan mengingat dan

berfikir (memecahkan masalah)

  TERDIRI DARI 6 PERILAKU

  1. Pengetahuan (kemampuan mengingat dan mengenal suatu obyek) Perilaku internal : mengetahui ........... Perilaku eksternal a.l : menyebutkan, menunjukkan, mengidentifikasi

  2. Pemahaman (kemampuan menangkap makna suatu obyek)

Perilaku internal a.l : memahami ..........,

menginterpretasikan Perilaku eksternal a.l : menjelaskan, menerangkan, memberi contoh

  3. Penerapan (kemampuan menerapkan … dalam situasi yang baru/konkrit) Perilaku internal a.l : menggunakan..,membuat….., Perilaku eksternal a.l : mendemonstrasikan, menghitung, membuktikan

  

4. Analisis (kemampuan menguraikan suatu kesatuan

kedalam bagian-bagian) Perilaku internal a.l : menganalisis, merinci Perilaku eksternal a.l : membandingkan, membagi, memilih

  5. Sintesis (kemampuan mengintegrasikan bagian- bagian ke dalam satu kesatuan) Perilaku internal a. l : menyususun..,Menghasilkan Perilaku eksternal a. l : merangkaikan, menyimpulkan

  6. Evaluasi (kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu obyek tertentu) Perilaku internal a.l : mempertimbangkan, menilai

Perilaku eksternal a. l : membedakan, mengkritik

PERILAKU RANAH AFEKTIF

  Jenis perilaku yang berkaitan dg nilai, norma, sikap, perasaan, kemauan

  TERDIRI DARI 5 PRILAKU perhatian terhadap stimulan

  1. Penerimaan (adanya kesadaran dan yang datang ) Perilaku internal : menunjukkan ..........

  , Perilaku eksternal : mengikuti, menyatakan menjawab, 2.

  Partisipasi ( memberikan tanggapan secara verbal ataupun tindakan)

Perilaku internal : mematuhi......., berperan secara aktif ...

  Perilaku eksternal : melaksanakan, menyumbangkan, melaporkan

  

3. Penilaian/Penetuan sikap ( penyesuaian diri sesuai dengan

penilaian yang telah dilakukannya) Perilaku internal : mengakui, menyepakati, menyukai, menghargai Perilaku eksternal : mengajak, menolak, melaksanakan, membela, ikut serta

  4. Organisasi (menghubungkan antar nilai menjadi suatu sistem nilai) Perilaku internal : membentuk sistem nilai Perilaku eksternal : merumuskan, mengatur,

  

5. Pembentukan pola hidup (menjadikan sistem nilai sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dalam kehidupannya) Perilaku internal : menunjukkan ......melibatkan diri ........

  Perilaku eksternal : memperlihatkan, Bertahan, membuktikan

PERILAKU RANAH PSIKOMOTOR

  merupakan perilaku yang menyangkut aspek ketrampilan/gerakan

  TERDIRI DARI 7 PERILAKU

  

1. Persepsi ( kemampuan mengenal obyek motorik dengan

panca indera) Perilaku internal : membedakan, menafsirkan, Perilaku eksternal : mengidentifikasi, membedakan, memilih

  2. Kesiapan (kemampuan mempersiapkan diri untuk melakukan suatu gerakan) menyiapkan diri

  Perilaku internal : berkonsentrasi, Perilaku eksternal : menunjukkan, mengawali, mempersiapkan

  3. Gerakan terbimbing (kemampuan melakukan gerakan dengan mengikuti contoh) Perilaku internal : meniru contoh Perilaku eksternal : mengikuti, memasang, mencoba,

4. Gerakan terbiasa (kemampuan melakukan gerakan tanpa melihat contoh)

  Perilaku internal : terampil Perilaku eksternal : memainkan, mendemonstrasikan

  , mengatur

  5. Gerakan kompleks ( kemampuan melakukan serangkaian gerakan secara tepat, lancar, luwes) Perilaku internal : terampil ..............

  Perilaku eksternal : memasang, membongkar,

6. Penyesuaian pola gerakan (kemampuan menyesuaikan gerakan dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya)

  Perilaku internal : menyesuaikan diri, bervariasi Perilaku eksternal : mengubah, mengatur, membuat variasI Penciptaan pola gerakan (kemampuan membuat pola gerakan baru) Perilaku internal : menciptakan sesuatu yang baru Perilaku eksternal : merancang, menciptakan, mendesain

  A. Behavioristik Thorndike

  Pembelajaran dengan memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubungan stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau msalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil. B. Kognitivisme Piaget

  Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memperoleh pemahaman/insigh sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode. C. Humanistic Eggen & Kauchak

  Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisiatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil. D. Social learning/Permodelan Albert Bandura Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat unsure utama dalam proses

pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, iaitu pemerhatian

(attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement) motivasi (motivion). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut:

  • Penyampaian harus interktif dan menarik
  • Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat
  • Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi

E. Kontruktivis

  proses individu menghubungkan dan mengasimilasikan pengetahuan/kecakapan/

pengalaman yang telah dimilikinya dengan

pengetahuan/kecakapan/pengalaman baru sehingga terjadi rubahan/perkem- bangan

1. ALIRAN BEHAVIORISTIK

  A. ASUMSI Manusia dipandang sebagai organisme yang pasif. Prilaku manusia dikuasai oleh stimulus yang ada di lingkungannya. Oleh karena itu perilaku manusia dapat dikontrol/ dikendalikan melalui pemanipulasian lingkungan

  B. CIRI-CIRI

  1. Mementingkan pengaruh lingkungan

  2. Mementingkan bagian-bagian

  3. Mementingkan peranan reaksi

  4. Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar

  5. Mementingkan sebab-sebab pada waktu yang lalu

  6. Mementingkan pembentukan kebiasaan

  7 . Dalam pemecahan masalah ciri khasnya adalah “trial and error”

  

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang

  perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

   Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar

  yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. dengan model hubungan stimulus-

  

  responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

   Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya

adala

Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan analisis serta peranannya dalam pembelajaran.

  A. TEORI KONEKSIONISME Thorndike Belajar berlangsung melalui Pembiasaan/pembentukan koneksi (asosiasi, bond) antara stimulus dengan respon (

“learning by selecting and connecting” atau “trial and error

a.l : learning” ) berdasarkan hukum tertentu

  a. hukum kesiapan

  b. hukum latihan/pengulangan

  c. hukum efek/akibat S R Stimulus bond Respon B. TEORI KLASIKAL KONDISIONING Ivan Pavlov Proses pembentukan tingkah laku melalui pemanipulasian lingkungan, yaitu secara berulangkali tingkah laku “dipancing” dengan sesuatu yang memang secara alami menimbulkan tingkah laku tersebut CS 1 + US 1 R 1 (UR) CS 2 + US 2 R 2 (UR) ----------------------------------------------------- CS 15 + US 15 R 15 (UR + CR) CS 16 + US 16 R 16 (UR + CR) ----------------------------------------------------- CS n

  R n ( CR)

  1. Ada makanan, keluar air liur

  2. Dibunyikan lonceng, tdk keluar air liur

  3. Dibunyikan lonceng dan makanan, keluar air liur

  4. Dibunyikan lonceng, keluar air liur C. TEORI OPERAN CONDITIONING Skinner Tingkah laku yang muncul karena stimulus tertentu akan lebih kuat jika diikuti dengan adanya stimulan penguat (reinforcing stimuli) ES RR RS OR Eliciting Respondent Reinforcing Operan Stimuli Response Stimuli Response Operan = Bertindak ke atas

  Analisis teori Behavioristik  Pandangan teori behavioristik telah cukup lama dianut oleh para pendidik. Namun dari semua teori yang ada, teori Skinnerlah yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar behavioristik. Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine , Pembelajaran berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep hubungan stimulus- respons serta mementingkan faktor-faktor penguat ( reinforcement ), merupakan program pembelajaran yang menerapkan teori belajar yang dikemukakan Skiner.

   Teori behavioristik banyak dikritik Teori ini tidak mampu menjelaskan

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan stimulus

dan respon.

  

 Pandangan behavioristik juga kurang dapat menjelaskan adanya variasi

tingkat emosi siswa, Mereka tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau perasaan.

  

 Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk berfikir

linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini

bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu

membawa pebelajar menuju atau mencapai target tertentu, sehingga

  2. TEORI BELAJAR ALIRAN KOGNITIF Jean Piaget A. ASUMSI Manusia sebagai organisme yang aktif yang menjadi sumber dari semua

aktivitas. Tingkah laku manusia merupakan ekspresi dan akibat dari

eksistensi internal manusia yang dapat diamati

  B. CIRI-CIRI

  1. Mementingkan apa yang ada pada diri individu

  2. Mementingkan keseluruhan

  3. Mementingkan perenan fungsi kognitif

  4. Mementingkan keseimbangan dalam diri individu

  5. Mementingkan kondisi saat ini

  6. Mementingkan pembentukan struktur kognitif

  7 . Dalam memecahkan masalah ciri khasnya adalah “insight”

  

Menurut Piaget pengetahuan (knowledge) adalah interksi yangterus menerus

antara individu dengan lingkungan. Fokus perkembangan kognitif Piaget adalah perkembangan secara alami fikiran pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa. Konsepsi perkembangan kognitif Piaget, duturunkan dari analisa perkembangan biologi organisme tertentu. Menurut Piaget, intelegen (IQ=kecerdasan) adalah seperti system kehidupan lainnya, yaitu proses adaptasi.

   Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu :

   1) lingkungan fisik  2) kematangan  3) pengaruh social  4) proses pengendalian diri (equilibration) (Piaget, 1977)  Tahap perkembangan kognitif :

   1) Periode Sensori motor (sejak lahir

  • – 1,5 – 2 tahun)

   2) Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8 tahun)  3) Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai 12-14 tahun)  4) Periode operasi formal

 Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah instruktur/guru/dosen/guru harus

memfasilitasi agar pembelajar dapat mengembangkan berpikir logis.

A. Teori Gestalt

  Sumber utama dalam belajar adalah dimengertinya hal-hal yang dipelajari. Pemahaman(insight ) Insight dipengaruhi oleh :

  1. Kemampuan dasar yang dimiliki

  2. Pengalaman yang relevan

  3. Situasi yang dihadapi

Proses insight dapat terjadi melalui periode mencari dan mencoba-coba. Simpance dimasukan ke kandang yang didlmnya terdapt 3 balok kayu dan di atas kandang diberikan pisang. Simpanse mencoba meraih B. Teori Pemrosesan Informasi. Gagne Teori pemrosesan informasi merupakan teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan bagaimana informasi diterima, disimpan, dan dipanggil kembali dari otak, bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan

informasi, untuk kemudian diolah sehingga

menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil

belajar

Teori ini menggunakan analogi komputer yang digambarkan sebagai

SKEMA PEMROSESAN INFORMASI

  Memori jangka panjang

  Register Pemrosesan Stimulus awal pengindraa n pengulangan recall

  1. Perhatian Melihat

  2. Perlu waktu Mendengar Meraba

  Memori jangka Membau pendek

  Mencecap Lupa/hilang

  Lupa/hilang pengulangan

  Stimulus Melihat Mendengar Meraba Membau mencecap Register pengindraan Pemrosesan awal

  1. Perhatian

  2. Perlu waktu Lupa/hilang Sesaat setelah stimulus diterima oleh indra, otak segera memproses

stimulus tsb. Gambaran yang ada dalam otak (persepsi) tdk persis sama dengan yang diterima oleh indra. persepsi merupakan interpretasi seseorang thd stimulus yang telah dipengaruhi oleh status mental, REGISTER PENGINDRAAN Lanjutan teori pemrosesan informasi

  Proses

Register

stimulus awal

pengindraan

lupa/hilang

  Persepsi masuk dan berada dalam register penginderaan

dalam waktu yang relatif singkat (tidak lebih dari 2 detik).

  Jika tidak ada pemrosesan lebih lanjut atau terdesak

informasi baru, maka informasi akan hilang/lupa, tetapi

jika ada pemrosesan lebih lanjut maka informasi akan masuk dan tersimpan dalam memori jangka pendek.

  

SIFAT REGISTER PENGINDERAAN

  1. KAPASITAS TERBATAS (TDK LEBIH

  2. WAKTU SANGAT SINGKAT

  DARI 2 DETIK)

PROSES AWAL

  Pemrosesan awal MEMORI jangka panjang

1. Perlu perhatian

  

a. Pemusatan energi psikis terhadap obyek tertentu b. kadar kesadaran yang menyertai aktivitas yang sedang dilakukan HAL-HAL YANG MENARIK PERHATIAN Sesuatu yang lain dari yang lain 1 .

  

2. Sesuatu yang mendadak datang atau yang

mendadak hilang

3. Sesuatu yang menyangkut diri si subyek

  Implikasi dalam pembelajaran Agar informasi tidak hilang/lupa dilakukan pemrosesan dengan membangkitkan perhatian, antara lain :

  A. untuk komunikasi lisan

  1.Mengulang

  2.Mengeraskan suara

  3.Memperlemah suara

  4.Melambatkan suara

  5 .Pernyataan : “mohon diperhatikan !”, “ini penting !” dll

B. Untuk komunikasi tulis 1. pewarnaan 2. cetak tebal

MEMORI JANGKA PENDEK

  Short Term Memory

  Memori Jangka pendek

  pengulangan lupaPersepsi yang telah diproses ditransfer ke memori jangka pendek

   Memori jangka pendek kapasitasnya terbatas ( 5

  • – 9 bits (hal

  

yang berbeda dlm satuan waktu tertentu/ 10-20 menit)Informasi yang masuk ke memori jangka pendek dapat berasal dari register pengindraan atau dari memori jangka panjang LANJUTAN MEMORI JANGKA PENDEK

penyimpanan dilakukan dengan rehearsal (mengucapkan secara

berulangkali) Jika dalam waktu 30 detik tidak ada pengulangan maka informasi akan hilang/dilupakan Semakin lama informasi berada dalam memori jangka pendek semakin besar kesempatan untuk masuk ke dalam memori jangka panjang

Implikasi dalam pembelajaran

  1. Tidak terlalu cepat dalam penyampaian informasi satu ke yang lain (kesempatan rehearsal, dan tidak terdesak informasi berikutnya)

  2. Tidak terlalu banyak ide dalam satu kali penyampaian, kecuali telah ada informasi pengait dalam memori jangka panjang

  3. Memberikan waktu/kesempatan berfikir ketika harus menjawab pertanyaan Memori jangka panjang

  memori Jangka panjang

  Pengulangan & pengkodean recall Lanjutan

1. Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem memori untuk meyimpan informasi dalam kurun waktu yang panjang dengan kapasitas yang besar 2. informasi yang telah tersimpan dalam memori jangka panjang tidak pernah akan terlupakan. Kemungkinan yang terjadi adalah kehilangan kemampuan untuk

  Mengapa lupa ?

  1. Persepsi tidak diproses lebih lanjut

  2. Informasi dalam memori jangka pendek

tidak ditranfer ke dalam memori jangka

panjang

  3. Distorsi recall

  

4. Interferensi ( tercampur atau terdesak oleh informasi lain) Mengapa ingat ?

  1. Efek pertama (perhatian masih penuh) dan efek terakhir (tidak terinferensi informasi lain)

  

2. Belajar informasi baru lebih mudah bila

  sebelumnya telah mempelajari hal serupa

C. TEORI KONSTRUKTIVISTIK

  Dasar pandangan

  Perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi- konsepsi yang telah dimiliki sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi baru

  proses individu menghubungkan dan mengasimilasikan Menurut teori ini pengetahuan/kecakapan/pengalaman yang telah dimilikinya dengan pengetahuan/kecakapan/pengalaman baru sehingga terjadi rubahan/perkem- bangan

  Prinsip teori kostruktivistik

1. pembelajaran sosial , siswa belajar melalui interaksi

dengan orang dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu 2. zona perkembangan terdekat , siswa belajar konsep paling baik apa bila konsep itu berada pada zona perkembangan terdekat mereka 3. pemagangan kognitif , siswa secara bertahap memperoleh keahlian melalui interaksinya dengan mereka yang telah menguasai bidangnya

  

4. scaffolding , siswa diberikan tugas-tugas kompleks,

sulit dan realistik untuk kemudian diberikan

  IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN

  

1. Dasar pembelajaran adalah bahwa dalam diri

siswa sudah ada pengetahuan, pemahaman, kecakapan, pengalaman tertentu

  2. Melalui proses pembelajaran siswa menambah, merevisi, atau memodivikasi pengetahuan, pemahaman, kecakapan, pengalaman lama menjadi pengetauan,pemahaman, kecakapan, pengalaman yang baru ( proses konstruksi)

  3. Guru berperan memvasilitasi terjadinya proses konstruksi Ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme

   Menekankan pada proses belajar bukan mengajar

  

 Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses,

  bukan menekankan hasil

   Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami

  pada siswa

   Mendorong siswa untuk melakukan penyeledikan

   Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan

  pemahaman siswa

   Memberi kesempatan pada siswa untuk membangun

  pengetahuan dan pemahaman baru yang didasarkan pada pengalaman yang nyata

  Siswa dengan pengetahuan, pemahaman, kecakapan, pengalaman

Skema Pembelajaran Berdasar

Teori Konstruktivistik

  . struktur kognitif lama Siswa menambah merevisi, memodivikasi pengetahuan, pemahaman, kecakapan, pengalaman, proses pembelajaran proses konstruksi struktur kognitif peran guru : menvalitasi terjadinya proses kontruksi siswa

MOTIVASI BELAJAR DAN

  IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN Pengertian motivasi Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris - "MOTIVATION".

  

Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah

dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di

dalam surat khabar, kerap pemberita menulis ayat

"motif pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan.

  KASUS

  1. Beberapa siswa tetap bersemangat mengikuti pelajaran, sementara yang lain ingin pelajaran segera berakhir

  2. Sebagian siswa bekerja keras mengerjakan tugas, sementara yang lainnya asyik bermain

  3. Terdapat siswa tidak puas dengan nilai B sementara yang lainnya cukup puas dengan nilai C

  Apa yang dimaksud motivasi belajar ? Motivasi belajar merupakan proses internal yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku belajar dalam rentang waktu tertentu

  Motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas belajar Motivasi : Apa yang ..............? membuat orang berbuat membuat orang tetap berbuat menetukan arah perbuatan

APA URGENSI MOTIVASI BAGI KEPENTINGAN BELAJAR ?

  1. Motivasi menentukan arah tindakan seseorang dalam belajar ( analogi seperti kemudi mobil)

  2. Motivasi menentukan intensitas/kadar tindakan seseorang dalam belajar ( analogi seperti mesin mobil) Jenis motivasi meliputi apa saja ?

1. Dari segi sifat

  a. motivasi dasar ( dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yang bersifat biologis/jasmaniah)

  b. motivasi sosial ( dorongan untuk memenuhi kebutuhan sosial manusia ) c. motivasi religius ( dorongan untuk memenuhi kebutuhan religi )

2. Dari segi sumber

  a. Motivasi internal, berfungsinya motivasi karena bersumber dari dalam diri individu

  

b. Motivasi eksternal, berfungsinya

motivasi karena bersumber dari luar diri individu

  

Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi motivasi belajar ?

  1. Faktor internal

  a. kepribadian siswa

  b. kemampuan

  2. Faktor eksternal

  a. karakteristik tugas

  b. insentif

  c. perilaku guru APA TUGAS GURU TERKAIT DENGAN MOTIVASI BELAJAR ? MEMBANGKITKAN

  MOTIVASI BELAJAR MENGEMBANGKAN SISWA MEMELIHARA MENINGKATKAN BAGAIMANA CARANYA ?

  1. Mengemukakan arti pentingnya hal yang dipelajari

  

2. Mengkaitkan materi dengan latar belakang

kehidupan siswa

  3. Menimbulkan perasaan ingin tahu (penasaran) 4. penggunaan multi metode/media 5. mengemukakan tujuan ( jelas, penting, memungkinkan untuk dicapai)

PRINSIP BELAJAR DAN

  IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

  

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

(CBSA)

A. SIFAT CBSA CBSA bersifat NON dikotomis tetapi bersifat kontinum

  lanjutan sifat CBSA tinggi tinggi

  Aktifitas siswa diskusi

ceramah

B. Rasional

  

1. Aktivitas dalam diri pelajar merupakan salah satu

unsur dari hakekat belajar

  2. Ragam pengalaman memperkuat efektivitas belajar

  3. Keterlibatan dalam persoalan yang dipelajari merupakan sumber motivasi belajar siswa

  4. Mengkonkritkan konsep abstrak sehingga mempermudah untuk dipelajari

  5. Hasil belajar optimal memerlukan pengalaman langsung dan motivasi internal

C. Ciri

  • – ciri

  1. Pembelajaran lebih berpusat pada siswa

  2. Guru berperan sebagai pembimbing dalam mewujudkan terjadinya pengalaman belajar siswa

  

3. Guru aktif melakukan tindakan pembelajaran

  4. Siswa aktif melakukan tindakan belajar

D. Idikator Kadar CBSA ( Mc.

  Keachie)

  1. Keterlibatan siswa dalam menentukan tujuan belajar pembelajaran

  2. Kadar afektif dalam belajar –pembelajaran

  3. Partisipasi siswa dalam belajar – pembelajaran

  4. Kohesivitas kelas

  5. Perbuatan siswa yang salah/kurang relevan

  6. Keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan

  7. Jumlah waktu yang digunakan untuk menanggulangi masalah siswa

E. Saran

HINDARI PENGGUNAAN

  GUNAKAN AKTIFITAS NON PRODUKTIF AKTIFITAS PRODUKTIF

  1. Menulis

  1. Membuat laporan

  2. Membaca

  2. Meringkas

  3. Menafsirkan

  3. Mengamati grafik grafik

  

Pendekatan Ketrampilan

Proses (PKP)

1. Arti Ketrampilan proses

  Yang dimaksud ketrampilan

proses adalah ketrampilan proses kerja ilmiah yang diperlukan siswa untuk Lanjutan PKP

2. Macam Ketrampilan Proses

a. Ketrampilan dasar

  b. ketrampilan lanjut (integratif) KETRAMPILAN PROSES DASAR

1) Mengamati (melihat, mendengar, meraba, membau,mencecap) 2) mengklasifikasi (mengelompokkan, mengkontraskan, mencari : persamaan, perbedaan ) 3) Mengenterpretasikan ( menaksir,

  Lanjutan ketrampilan proses dasar

  4) Memprediksi ( emperkirakan kecenderungan) 5) menerapkan ( menggunakan ....) 6) mengkomunikasikan ( mempresentasikan,

  

KETRAMPILAN PROSES LANJUT

) (Ketrampilan melakukan penelitian

  1) mencari, menemukan, mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah 2) mengidentifikasi variabel 3) merumuskan hipotesis 4) membuat instrumen 5) pengumpulan data 6) menganalisa data 7)

  PENGERTIAN

PEMBELAJARAN DENGAN PKP Suatu bentuk pembelajaran yang didalamnya memberi pengalaman pada siswa dalam proses kerja ilmiah SKEMA PKP DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN

SIKAP, NILAI, KETRAMPILAN

  

MELAKUKAN

PROSES KERJA

PROSES KERJA

  

ILMIAH

  ILMIAH RASIONAL

1. Iptek berkembang pesat, siswa tidak cukup hanya mengandalkan apa yang diberikan di sekolah, siswa perlu belajar diluar sekolah. Oleh karenanya pembelajaran disekolah harus mengembangkan kemauan dan kemampuan untuk belajar. Siswa tidak hanaya bersifat konsumtif tetapi juga

  Lanjutan rasional

  2. Kebenaran ilmu pengetahuan bersifat relatif, oleh

karenanya perlu senantiasa untuk

dipertanyaakan dan diperbaharui

  3. Hasil belajar optimal memelukan pengaalaman langsung dan motivasi internal CIRI

  • – CIRI PKP

  1. Pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil tetapi juga berorientasi pada proses (keterlibatan siswa dalam proses kerja ilmiah)

  2. Menampakkan aktivitas siswa dalam bentuk ketrampilan kerja ilmiah 3. Materi pembelajaran berupa “bahan PENDEKATAN “LIFE SKILL” 1.

  Arti “life skill”

  Yang dimaksud life skill adalah kecakapan siswa dalam menghadapi persoalan hidup secara wajar tanpa tertekan, dan secara proaktif dan kreatif dapat mencari dan menemukan solusinya Macam Life Skills Life Skills General Life Skills Specific Life Skills Personal Skills Social Skills Academic Skills Self Awareness Thinking Skills

  Self Awareness Kesadaran :

  • • Sbg. makhluk Tuhan

  • Akan eksistensi diri
  • Akan potensi diri

  Thinking Skill Kecakapan :

  • Menggali informasi
  • Mengolah informasi
  • Mengambil keputusan

  • Memecahkan masalah

SOSIAL SKILLS

  • • KECAKAPAN KOMUNIKASI LISAN

  • • KECAKAPAN KOMUNIKASI TULIS

  • KECAKAPAN BEKERJASAMA
Academic Skills

  • kecakapan :
  • • mengidentifikasi variabel

  • • menghubungkan variabel

  • merumuskan hipotesis
  • melaksanakan penelitian
Lanjutan macam life skills

VOCATIONAL SKILLS

  Kecakapan dalam bidang pekerjaan tertentu

  

Life Skills dalam Jenjang

Pendidikan SMK

  VOCATIONAL SMU ACADEMIC LIFE SKILLS LIFE SKILLS GENERAL LIFE SKILLS

TK/SD/SMP

  Contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus Standar kompetensi : siswa mampu menulis berbagai jenis wacana, surat, dan isi ringkas suatu bacaan

  Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

  Kompetensi dasar :

  Siswa mampu: menggunakan EYD menggunakan kalimat efektif membuat berbagai surat resmi Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

  Materi Pokok :

  macam dan karakteristik surat :

  surat undangan surat penawaran surat perijinan surat permohonan Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

  Pengalaman belajar :

1. Masing-masing siswa mengumpulkan sedikitnya 4 macam surat ketrampilan : menggali informasi, sadar akan eksistensi diri, dan sadar akan potensi

  Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus iswa berdiskusi kelompok untuk

  2. s

  menentukan karakteristik setiap macam surat

  Ketrampilan : mengolah informasi, bekerjasama, berkomunikasi lisan, berkomunikasi

  

3. siswa presentasi hasil diskusi

kelompok ketrampilan : berkomunikasi lisan

  Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

  ketrampilan : mengambil keputusan

  Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

4. Siswa menyimpulkan tentang karakteristik setiap macam surat

  Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

5. Masing-masing siswa mempraktekkan membuat salah satu macam surat

  Ketrampilan : Komunikasi lisan, kesadaran akan eksistensi diri, kesadaran akan potensi diri

KESULITAN BELAJAR

  1. ARTI KESULITAN BELAJAR

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang

ditandai oleh adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan belajar; baik yang disadari, tidak disadari, bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiologis.

  2. CIRI-CIRI KESULITAN BELAJAR

  1. hasil belajar dibawah “passing grade”

  2. hasil belajar dibawah potensi yang dimilikinya

  3. hasil belajar tidak sebanding dengan usahanya

  4. lambat dalam melakukan tugas belajar Lanjutan ciri-ciri kesulitan belajar 5. menunjukkan sikap yang kurang/tidak wajar

  (misalnya : acuh tak acuh, menentang, berpura- pura )

  6. Menunjukkan prilaku yang kurang/tidak wajar ( misalnya : membolos, sering datang terlambat, tidak mengerjakan tugas

  

7. Menunjukkan gejala emosional yang tidak/kurang

wajar ( misalnya : mudah marah, mudah tersinggung, murung )

  

3. LATAR BELAKANG KESULITAN

BELAJAR a. Faktor intern 1) Kelemahan fisik a) Kurang berfungsinya panca indera

  b) Sakit

  c) Cacat tubuh/pertumbuhan yang kurang sempurna

  

Lanjutan latar belakang kesulitan

belajar

  2) Kelemahan mental baik bawaan maupun pengalaman (misal : IQ rendah, gangguan mental)

  3) Kelemahan emosional (misalnya : immaturity, pobia) 4) Kebiasaan dan sikap yang salah ( misalnya bamyak melakukan tindakan yang tidak relefan, sering bolos, sering tidak masuk)

  5) Tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan

  

Lanjutan latar belakang kesulitan

belajar

  b. Faktor eksternal 1) kurikulum yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa 2) kelemahan dalam sistem instruksional 3) terlampau berat beban belajar 4) sering pindah sekolah 5) kelemahan dalam lingkungan keluarga 6) terlampau banyak kegiatan di luar kelas

  

PENDEKATAN THD KESULITAN

BELAJAR Kesulitan belajar bukan hanya masalah instruksional-paedagogis tetapi juga masalah psikologis, karena kesulitan belajar berakar dari aspek psikologis terutama gangguan kepribadian dan

penyesuaian diri oleh karena itu bantuan

yang diberikan disamping bersifat

instruksional-paedagogis juga diperlukan

  

TEKNIK PENGUNGKAPAN

KESULITAN BELAJAR

  1. Observasi

  2. Tes hasil belajar

  3. Tes diagnostik

  4. Tes bakat/minat

  5. Angket/kuesioner

UPAYA PENANGANAN KESULITAN

  BELAJAR

1. Penanganan secara instruksional

  paedagogis

  a. pembelajaran ulang

  b. program pengayaan

  c. pembelajaran individual

  d. penyediaan pelajaran pilihan

  2. Penangan secara psikologis melalui

layanan BP yang bersifat terapiutik Kurikulum Pembelajaran

A. Pengertian Kurikulum

1. Secara etimologis a. kurikulum berasal dari kata (bhs.

  “curere” Latin) yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari b. kurikulum berasal dari kata (bhs.

  “chariot” Yunani) yang berarti kereta pacu yang membawa seseorang dari “start” sampai “finish” Lanjutan pengertian kurikulum

2. Secara terminologis

a. Kurikulum dalam arti sempit

  kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai program/tingkat pendidikan tertentu

  • kurikulum dalam arti sempit memunculkan istilah kegiatan kurikuler, ko-

  kurikuler, dan ekstra kurikuler Lanjutan pengertian kurikulum

  b. kurikulum dalam arti luas

  kurikulum adalah seperangkat pengalaman yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu

  • * Menurut UU No 20 Th 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

    mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

    cara yang digunakan sebagai pedoman

    penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

    mencapai tujuan pendidikan tertentu .

B. KOMPONEN KURIKULUM

1. Tujuan

  Tujuan sebagai komponen dari kurikulum berupa kemampuan/kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

  • kejelasan rumusan tujuan penting karena digunakan sebagai dasar dalam menentukan materi, bentuk kegiatan, sarana, organisasi, dan evaluasi
Lanjutan komponen kurikulum

2. Komponen isi/materi

  isi/materi berupa bahan yang harus diajarkan oleh guru/ dipelajari oleh siswa

  • *Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan:

  a. kedudukan : umum, akademik, profesi/vokasi

  b. sifat materi : kognitif, afektif, psikomotorik

  c. urutan : mudah-sukar, kronologis, deduktif

  • – induktif

  d. sumber materi : benda, tempat, orang, barang cetakan Lanjutan komponen kurikulum

  3. Komponen strategi Komponen strategi berupa bentuk kegiatan/ pe ngalaman yang diperlukan ( tanya jawab, diskusi, eksperimen, observasi, simulasi dll.)

  4. Komponen organisasi Komponen organisasi berupa model penyusunan dan penyajian isi/materi Lanjutan komponen kurikulum