4. SUMBER SUMBER HUKUM HTN II

  

SUMBER-SUMBER HUKUM

TATA NEGARA

  PENGERTIAN

  • Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan

    yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan itu dilangar akan

    menimbulkan saknsi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. Dalam bahasa Inggris, sumber hukum disebut “source of law”.
  • Perkataan sumber hukum pada hakikatnya berbeda dengan perkataan
  • “dasar hukum, landasan hukum, ataupun payung hukum”.
  • 1. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan.

  

Dalam pasal 1 ketetapan MPR No. III/MPR/2000 ditentukan bahwa :

  

2. Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan sumber

hukum tidak tertulis.

  

3. Sumber hukum dasar nasional adalah pancasila sebagaimana

  yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945, yaitu Ketuhanan

MACAM-MACAM SUMBER HUKUM

  • 1. SUMBER HUKUM MATERIIL

1. SUMBER HUKUM MATERIIL Yaitu sumber hukum yang menentukan isi hukum.

  Suatu keyakinan/ perasaan hukum individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum.

  • anggota masyarakat) dan juga pendapat umum yang

  Dengan demikian keyakinan/ perasaan hukum individu (selaku

2. SUMBER HUKUM FORMIL

  • bentuknya itu menyebabkan hukum berlaku umum, diketahui dan ditaati. Bentuk atau kenyataan dimana kita dapat menemukan hukum yang

  Yaitu : Sumber hukum yang dikenal dari bentuknya, karena

  • berlaku.

1) UNDANG-UNDANG

  • Dilihat dari bentuknya, hukum dibedakan menjadi: (a). Hukum Tertulis (b). Hukum tidak tertulis Undang-undang merupakan salah satu contoh dari hukum tertulis. Jadi, Undang-
  • undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh alat perlengkapan negara yang berwenang untuk mengikat masyarakat umum. Dari definisi undang-undang tersebut, terdapat 2 (dua) macam pengertian:
  • a. Undang-undang dalam arti materiil, yaitu: setiap peraturan yang dikeluarkan
  • Undang tersebut terletak pada sudut peninjauannya. Undang-undang dalam arti materiil ditinjau dari sudut isinya yang mengikat umum, sedangkan undang- undang dalam arti formal ditinjau segi pembuatan dan bentuknya.

  Perbedaan dari kedua macam Undang-

2) KEBIASAAN (CUSTOM)

  • ditetapkan oleh pemerintah, tetapi ditaati oleh rakyat, karena mereka yakin bahwa aturan itu berlaku sebagai hukum. Agar kebiasaan memiliki kekuatan yang berlaku dan sekaligus menjadi sumber hukum, maka harus dipenuhi syarat sebagai berikut: o Harus ada perbuatan atau tindakan tertentu yang dilakukan

  Kebiasaan (custom) adalah: semua aturan yang walaupun tidak

3) YURISPUDENSI

  • adalah: keputusan hakim terdahulu yang kemudian diikuti dan dijadikan pedoman oleh

    hakim-hakim lain dalam memutuskan suatu

    perkara yang sama.

4) TRAKTAT Adalah: perjanjian yang dilakukan oleh kedua negara atau lebih.

  Perjanjian yang dilakukan oleh 2 (dua) negara disebut Traktat Bilateral, sedangkan perjanjian yang dilakukan oleh lebih dari 2 (dua) negara disebut Traktat Multilateral.

  • Selain itu juga ada yang disebut sebagai Traktat Kolektif yaitu

5) DOKTRIN HUKUM

  • terkemuka.

  Adalah: pendapat para ahli atau sarjana hukum ternama/

  • Dalam Yurispudensi dapat dilihat bahwa hakim sering berpegangan pada pendapat seorang atau beberapa sarjana hukum yang terkenal namanya.

CIRI-CIRI SUMBER HUKUM

1. Dirumuskan dalam suatu bentuk

  

Perumusan norma hukum sangat penting untuk membedakannya dari norma-norma

lainnya sebab sebelum dirumuskan tidak berbeda dengan nilai-nilai etika lainnya yang hidup dalam masyarakat. Wujudnya dalam norma hukum tampak dalam bentuk

keputusan yang berwenang, maka ditinjau dari segi bentuknya yang menyebabkan

norma hukum positif dapat dikenali, berarti keputusan yang berwenang tersebut merupakan tempat ditemukannya hukum positif. Dengan demikian cirinya yang pertama ini sumber hukum formal mengandung pengertian sebagai tempat ditemukannya hukum positif.

SUMBER HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

  • Hukum Tata Negara materiil dan sumber Hukum Tata Negara Formil.
  • Sumber Hukum Tata Negara adalah sumber yang

  • Dasar dan pandangan hidup bernegara

  • Kekuatan-kekuatan politik yang berpengaruh pada saat merumuskan kaidah-kaidah Hukum Tata Negara.
  • Sumber Hukum Tata Negara formil adalah sumber yang dibentuk oleh Organ/Lembaga Negara yang berwenang dengan bentuk tertentu sehingga mengikat umum atau masyarakat.

  • Adapun sumber hukum dalam arti formil terdiri dari :

  

1. Hukum Perundang-Undangan Ketatanegaraan

  2. Hukum Adat Ketatanegaraan

  3. Hukum kebiasaan ketatanegaraan atau konvensi

1. Hukum Perundang-Undangan Ketatanegaraan

  • hukum formil Hukum Tata Negara adalah peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Organ/Lembaga Negara yang berwenang dalam bentuk tertulis sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku khusus peraturan perundang-undangan

  Hukum Perundang-Undangan yang dapat dijadikan sumber

2. Hukum adat ketatanegaraan

  • Hukum Adat Ketatanegaraan merupakan hukum asli bangsa Indonesia yang tumbuh dan terpelihara oleh masyarakat.
  • Ketentuan-ketentuan adat di masing-masing daerah.
  • Sebelum bangsa Belanda menjajah Indonesia, bangsa Indonesia telah memiliki hukum adat ketatanegaraan.
  • Hukum adat ketatanegaraan merupakan bagian dari hukum adat pada umumnya.

3. Hukum kebiasaan ketatanegaraan atau konvensi ketatanegaraan

  • yang tumbuh dalam praktek penyelenggaraan Negara untuk melengkapi, menyempurnakan dan menghidupkan (mendinamisasi) kaidah-kaidah hukum perundang-undangan atau hukum adat ketatanegaraan.

  Konvensi atau hukum kebiasaan ketatanegaraan adalah hukum

  

Konvensi/hukum kebiasaan ketetanegaraan dalam sistem

ketatanegaraan Republik Indonesia didorong : Konvensi/hukum kebiasaan ketatanegaraan merupakan

  • sub system konstitusi yang selalu ada pada setiap Negara
  • Ada praktek-praktek ketatanegaraan yang oleh para

    ahli Hukum Tata Negara dipandang sebagai konvensi

CONTOH-CONTOH KONVENSI

1. Pidato Presiden RI setiap tanggal 16 Agustus

  • Presiden RI di masa Orde Baru bertanggung jawab kepada MPR RI karena pada masa tersebut Presiden RI adalah mandataris MPR RI. Secara hukum tidak ada ketentuan yang mewajibkan Presiden RI menyampaikan pidato kenegaraan pada setiap tanggal 16 Agustus selama mengemban jabatan sebagai Presiden RI.

  2. Pengesahan RUU yang telah disetujui DPR RI

  • Pasal 21 ayat (2) UUD 1945 sebelum perubahan menjelaskan, Presiden berhak menolak mengesahkan RUU yang telah disetujui DPR.
  • Dalam praktek Presiden RI selalu mengesahkan atau tidak menolak RUU yang telah disetujui DPR RI. Hanya satu RUU yaitu RUU penyiaran yang tidak disahkan atau ditolak Presiden

3. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

  • Pasal 6 ayat (2) UUD 1945 sebelum amandemen menjelaskan: Presiden dan Wakil Presiden dipilih dengan suara terbanyak. Siapa

    calon Presiden dan wakil Presiden yang dikehendaki oleh MPR RI

    berkembang dalam praktek partai politik sebelum MPR RI bersidang bahkan sebelum Pemilihan Umum Legislatif (Pemilihan Umum untuk memilih anggota DPR, DPRD Tk. I dan DPRD Tk. II) telah menetapkan calon Presiden dan Wakil Presiden oleh golongan karya

HAL-HAL YANG DAPAT DITUMBUHKAN SEBAGAI KONVENSI

1. Hasil Pemeriksaan BPK RI

  • Di dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya tidak ada ketentuan yang menjelaskan BPK RI mengumumkan hasil-hasil pemeriksaannya tetapi dapat ditumbuhan praktek hasil pemeriksaan BPK RI diumumkan agar warga negara pada umumnya dapat mengetahui hasil pemeriksaan BPK RI. Ada segi positif dalam

4. Yurispurdensi ketatanegaraan

  • kursif penulis) pengadilan mengenai persoalan ketatanegaraan

    yang telah disusun secara teratur memberikan kesimpulan tentang adanya ketentuan-ketentuan hukum tertentu yang ditemukan atau dikembangkan oleh badan-badan pengadilan. Di Negara Indonesia yurisprudensi artinya putusan pengadilan

  Yurisprudensi yaitu kumpulan keputusan-keputusan (putusan

  5. HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL KETATANEGARAAN

  • Hukum perjanjian internasional ketatanegaraan yaitu perjanjian yang dilakukan oleh 2 negara (bilateral) maupun oleh lebih 2 negara (multilateral) contoh: perjanjian antara Negara Indonesia dengan Malaysia, perjanjian antar Negara Indonesia Singapura dan Thailand).
  • Negara-negara yang melakukan perjanjian harus mematuhi salah satu asas

    hukum internasional yaitu asas pacta sund servanda, artinya asas yang menjelaskan bahwa negara-negara yang membuat perjanjian internasional

6. DOKTRIN KETATANEGARAAN

  • Negara yang dikemukakan dan dikembangkan di dalam Ilmu Pengetahuan sebagai hasil penyelidikan dan pemikiran berdasarkan lgoka formal yang berlaku.

  

Doktrin ketatanegaraan adalah ajaran-ajaran tentang Hukum Tata

  • Pendapat ahli atau sarjana hukum atau sarjana berpendidikan tinggi hukum terkemuka dapat menjadi sumber hukum formil Hukum Tata

  

Alhamduuuu…