SUMBER SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Sumber Hukum Internasional adalah sumber-sumber yang digunakan oleh Mahkamah
Internasional dalam memutuskan masalah-masalah hubungan internasional. Sumber hukum
internasional dibedakan menjadi sumber hukum dalam arti materil dan formal. Dalam arti
materil, adalah sumber hukum internasional yang membahas dasar berlakunya hukum suatu
negara. Sedangkan sumber hukum formal, adalah sumber dari mana untuk mendapatkan atau
menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional.
Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam arti formal merupakan sumber yang
paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dipakai Mahkamah internasional
dalam memutuskan suatu sengketa internasional.
Macam-macam sumber hukum internasional berdasarkan penggolongannya:
A. Berdasarkan penggolongannya sumber hukum internasional dibedakan menjadi dua:
1. Penggolongan menurut pendapat para sarjana hukum internasional
Para sarjana hukum internasional menggolongkan sumber hukum internasional yaitu,
meliputi:

No.



1. Kebiasaan internasional




2. Traktat / perjanjian internasional



3. Keputusan pengadilan atau badan-badan arbitrase



4. Karya-karya hukum



5. Keputusan atau ketetapan organ-organ/lembaga Internasional
Sumber
Hukum
Internasional


1.

Perjanjian
internasional

2.

Kebiasaankebiasaan
Internasional

Penjelasan

Contoh

Perjanjian internasional meakibatkan
pihak-pihak yang mengadakan perjanjian
saling menyetujui, menimbulkan hak dan
kewajiban dalam bidang internasional.
kedudukan perjanjian internasional
sebagai sumber hukum internasional

sangat penting mengingat perjanjian
internasional lebih menjamin kepastian
hukum karena dibuat secara tertulis
Tidak setiap kebiasaan internasional dapat
menjadi sumber hukum, ada dua syarat
untuk dapat dikatakan menjadi sumber
hukum, yaitu: harus terdapat suatu

Konvensi Wina
tentang Hubungan
Diplomatik tahun
1969

Kebiasaan untuk
memberikan
sambutan
kehormatan waktu

kenbiasaan yang bersifat umum (unsur
material) dan kebiasaan itu harus diterima

sebagai hukum (unsur psikologis).

kedatangan tamu
resmi dari negara
lain dengan
tembakan meriam

3.

Prinsip-prinsip
hukum umum
yang diakui

Adanya prinsip-prinsp hukum umum
sebagai sumber hukum primer, sangat
penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan hukum internasional
sebagai system hukum positif, karena
prinsip-prinsip hukum umum ini
melandasi semua hukum yang ada di

dunia, baik hukum internasional maupun
hukum nasional.

Prinsip pacta sunt
servanda, prinsip
itikad baik, prinsip
resiprositas,
prinsip
yurisprudensi
domestic dan
prinsip-prinsip
hukum umum.

4.

Keputusankeputusan
pengadilan
(yurisprudensi
internasional)


Keputusan-keputusan peradilan
memainkan peranan yang cukup penting
dalam membantu pembentukan normanorma baru hukum internasional.
Keputusan-keputusan Mahkamah
Internasional dapat berupa keputusan
yang bukan atas pelaksanaan hukum
positif tetapi atas dasa prinsip-prinsip
keadilan dan kebenaran.

dalam sengketa–
sengketa ganti rugi
dan penangkapan
ikan telah
memasukkan
unsur-unsur baru
ke dalam hukum
internasional

5.


Ajaran-ajaran
para ahli/sarjana
(doktrin)

Pendapat para sarjana terkemuka,
mengenai suatu masalah tertentu,
meskipun bukan merupakan hukum
positif, seringkali dikutip untuk
memperkuat argument tentang adanya
atau kebenaran dari suatu norma hukum.
Pendapat para sarjana akan lebih
berpengaruh jika dikemukakan oleh
perkumpulan professional.

Komisi hukum
internasional yang
beranggotakan
para ahli hukum,
dibentuk oleh
majelis umum

PBB berdasarkan
Resolusi MU 1947

2. Penggolongan menurut Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional
Sumber Hukum Internasional menurut ketentuan Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah
Internasionalterdiridari :
1.Perjanjian Internasional (InternationalConventions)
2.Kebiasaan International (InternationalCustom)
3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara
beradab.
4. Keputusan Pengadilan (judicial decisions) dan pendapat para ahli yang telah diakui
kepakarannya (Theaching soft hemosthighly qualified publicists).
B.Berdasarkan sifat daya ikatnya:
Sumber hukum internasional jika dibedakan berdasarkan sifat daya ikatnya maka dapat
dibedakan menjadi

sumber hukum primer . Sumber hukum primer adalah sumber hukum yang sifatnya paling
utama artinya sumber hukum ini dapat berdiri sendiri-sendiri meskipun tanpa
keberadaan sumber hukum yang lain.
sumber hukum subsider. sumber hukum subsider merupakan sumber hukum tambahan yang

baru mempunyai daya ikat bagi hakaim dalam memutuskan perkara apabila didukung
oleh sumber hukum primer. Hal ini berarti bahwa sumber hukum subsider tidak dapat
berdirisendirisebagaimanasumberhukumprimer.
Sumber Hukum Primer hokum Internsional
Sumber hukum Primer dari hukum internasional meliputi:


1. Perjanjian Internasional (International Conventions)



2. Kebiasaan International (International Custom)



3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara
beradab.

Oleh karena sumber hukum internasional nomor 1,2,3 merupakan sumber hukum primer, maka
Mahkamah Internasional dapat memutuskan suatu perkara yang diajukan kepadanya dengan

berdasarkan sumber hukum nomor 1 saja, 2 saja, atau 3 saja. Namun perlu diketahui bahwa
pemberian nomor 1, 2, 3 tidak menunjukan herarki dari sumber hukum tersebut. Artinya bahwa
ketiga sumber hukum tersebut mempunyai kedudukan yang sama tingginya atau yang satu tidak
lebih tinggi atau lebih rendah kedudukannya dari sumber hukum yang lain.
Sumber Hukum Subsider
Bahwa yang termasuk sumber hukum tambahan dalam hukum internasional adalah:
4. Keputusan Pengadilan.
5. Pendapat Para sarjana Hukum Internasional yang terkemuka.
Oleh karena sumber hukum internasional nomor 4 dan 5 merupakan sumber hukum subsider
maka Mahkamah Internasional tidak dapat memutuskan suatu perkara yang diajukan kepadanya
dengan hanya berdasarkan sumber hukum nomor 4 saja, 5 saja, atau 4 dan 5 saja. Hal ini berarti
bahwa kedua sumber hukum tersebut hanya bersifat menambah sumber hukum primer sehingga
tidak dapat berdiri sendiri.