TUGAS MID SMESTER fuad

  Nama : M. Fuad Zainul Arwan Nim : 073111106

TUGAS MID SMESTER

  1. Latar belakang masalah

  Sesuatu yang menjadi alasan atau dasar untuk mengadakan penelitian. Jadi penelitian berangkan dari adanya masalah, karena pada dasar nya penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menjawab atau memecahkan masalah yang dihadapi. Seperti yang dikatakan oleh Emory. (1985) bahwa, baik penelitian murni atau terapan, semuanya berangkan dari masalah, hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan.

  2. Hubungan antara rumusan masalah, hipotesis dan analisis.

  Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah berupa pertanyaan dan hipotesis merupakan jawaban sementaranya. Sedangkan analisis data merupakan kegiatan perhitungan atau pembuktian untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah di ajukan. Jadi ketiganya saling berkaitan erat.

  3. Variable dan indicator

  F. H Kerlinger menyebutkan variable sebagai sebuah konsep seperti halnya laki- laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadadaran.

  Sutrisno Hadi mendevinisikan variable sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki – perempuan; berat badan, tinggi dan lain sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variable adalah objek penelitian yang ber variasi. Sedangkan indicator sendiri ialah segala sesuatu yang meng identifikasikan suatu variable tertentu.

4. Tehnik sampling

  Tehnik sampling merupakan tehnik pengambilan sample. Pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu:  Tehnik Probability Sampling ialah tehnik pengambilan sample yang memberi peluang yang sama bagi setiap unsure populasi (anggota) untuk di pilih menjadi anggota sampel. Tehnik ini melipputi:

  a. Simple random sampling

  Tehnik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Contoh: Kita ingin meneliti tingkat motivasi belajar SMA/MA siswsa kelas XII dalam menghadapi UAN. Kita dapat mengambil satu atau beberapa orang siswa kelas

  XII secara acak sebagai sampel kita.

  b. Proportionate Stratified Random Sampling

  Tehnik pengambilan populasi yang memiliki anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Contoh: Kita ingin mengadakan penelitian mengenai `seberapa besar minat baca siswa SMA Negeri 1 di perpustakaan. Kita dapat mengambil sampel beberapa siswa kelas X, kelas XI, dan kelas XII.

  c. Disproportionate Stratified Random Sampling

  Tehnik pengambilan populasi untuk menentukan jumlah sampel dimana populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Contoh: Abjek penelitian kita adalah anak yang memilki tingkat IQ Genius, sedang kan siswa SMA progam akselerasi rata-rata memiliki Tingkat IQ diatas 80, tetapi ada tiga siswa kelas X A sama-sama memiliki IQ diatas 80 sedangkan umurnya paling muda diantara yang lain

  d. Cluster Sampling (Area Sampling)

  Tehnik pengambilan sampel untuk objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya Penduduk suatu negara, profinsi atau kabupaten. Contuh:

  Kita ingin meneliti tingkat kelulusan siswa SMA kudus dalam mengerjakan UAN, kita ambil beberapa sekolah yang ada di kota kudus secara acak. Setelah itu kita ambil siswa kelas XII yang telah mendapat pengumuman kelulusan.

   Tehnik Probability Sampling Tehnik pengambilan sampel yang tidak member kesempatan sama sekali bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tehnik ini meliputi:

  a. Sampling Sistematis

  Tehnik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan sama sekali bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Contoh: Peneliti mengambil sampel dari siswa SMA kelas XI B berdasar kan nomer absen 1 sampe 10. Untuk mengetahui seberapa sering siswa aktif di internet.

  b. Sampling Kuota

  Tehnik yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampe jumlah (kuota) yang ditentukan. Contoh: Akan melakukan penelitian pelayanan pembayaran semester yang ada di

  IAIN walisongo semarang, jumlah sampel yang di tentukan 340 mahasiswa/mahasiswi. Penelitian dipandang belum selesai jika jumlah kuatanya belum terpenuhi.

  c. Sampling Aksidental

  Tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/aksidental bertemu dengan peneliti maka dialah yang menjadi sampel, jika di pandang cocok. Contoh

  Penelitian tentang mutu pendidikan di Indonesia peneliti alun-alun kota terus bertemu dengan pengunjung di supermarket peneliti bisa bertanya pendapatnya mengenai mutu pendidikan di Indonesia, dan kebetulan yang ditemuai adalah seorang mahasiswi jurusan pendidikan. Itu bisa dijadikan sampel.

  d. Sampling Purposive

  Tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Contoh akan melakukan penelitian tentang kualitas lulusan S1 IAIN jurusan tarbiyah kepada kementerian agama.

  e. Sampling Jenuh

  Tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Contoh: akan melakukan penelitian kesiapan mahasiswa PAI A angkatan 2007 dalam melakukan PPL. Peneliti mengambil seluruh mahasiswa PAI A angkatan 2007 sebagai sampel yang berjunlah 10 orang.

  f. Sampling Snowball

  Tehnik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Bisa di ibaratkan bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Contoh: akan melakukan penelitian tentang penyebab tidak lulusnya satu sekolahan dalam ujian nasional tahun ini. Peneliti akan bertanya pada beberapa orang jika di pandang belum cukup maka akan bertanya lagi pada sejumah orang yang lain untuk menguatkan datanya, hingga ketemu penyebabnya.

5. Tehnik pengumpulan data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan cara.

  Dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, seminar diskusi dll. Bila dilihat dari sumber data maka pengumpulan data bisa menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

  Bila dilihat dari segi cara atau tehnik pengumpulan data bisa dengan cara:

  1. Interview (wawancara) Tehnik ini dilakukan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti, dan juga ingin mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit.

  Wawancara bisa dilakukan dengan cara terstruktur maupun tidak terstruktur. Dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.

  1. Wawancara terstruktur Wawancara ini bisa dilakukan jika peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Peneliti biasanya telah menyiapkan instrument berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan jawabannya juga telah di sediakan. Contoh: Bagaimana tanggapan bapak tentang lulusan tarbiyah?

  a. Baik sekali

  b. Baik

  c. Sedang

  d. Biasa-biasa saja

  2. Wawancara tidak terstruktur

  Wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk datanya. Contoh:

  Bagaimana tanggapan anda mengenai HARDIKNAS?

  3. Kuesioner (angket) Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.contoh: Apakah anda sering melakukan shalat dhuha?

  a. Selalu

  b. Sering

  c. Kadang-kadang

  d. Tidak pernah 6. Kerangka kualitatif dan kuantitatif.

  Penelitian Kuantitatif

  JUDUL PENELITIAN

  Bab I. Pendahuluan A. Latar belakang masalah B. Identifikasi masalah C. Batasan masalah D. Rumusan masalah E. Tujuan dan kegunaan penelitian F. Metodologi penelitian

  1. Variabel penelitian

  2. Tempat dan waktu penelitian

  3. Metode penelitian

  4. Metode pengumpulan data

  5. Analisis data

  Bab II. Teori A. Teori B. Kerangka berfikir C. Hipotesis D. Desain penelitian Bab III. Metodologi penelitian A. Variabel B. Tempat dan waktu penelitian C. Metode penelitian D. Metode pengumpulan data E. Analisis data Bab IV. Data dan analisis data Bab V. kesimpulan Penyusunan Penelitian Kualitatif JUDUL PENELITIAN

  BAB. I. Pendahuluan

  A. Latar belakang masalah

  B. Identifikasi

  C. Batasan masalah

  D. Rumusan masalah

  E. Tujuan dan kegunaan penelitian

  F. Metodologi penelitian

  1. Variabel penelitian

  2. Tempat dan waktu penelitian

  3. Metode penelitian

  4. Metode pengumpulan data

  5. Analisis data BAB. II. Teori

  A. Variabel

  B. Kerangka berfikir

  C. Hipotesis BAB. III. Diskripsi Data BAB. IV. Analisis Data BAB. V. Kesimpulan

  Kuantitatif

  Judul: “Peran atau pengaruh metode cooperative learning tipe jigsaw dengan metode konvensional terhadap hasil belajar” Rumusan masalah: “ Apakah ada pengaruh CL tipe Jigsaw dengan konvensional terhadap hasil belajar”? Hipotesis: “ Ada perbedaan hasil belajar antara CL tipe Jigsaw dengan metode konvensional” Analiasis: “ Ada perbedaan hasil belajar antara CL tipe Jigsaw dengan metode konvensional”

  Kualitatif

  Judul: “Hubungan antara daya serap belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa” Rumusan masalah: “ Apakah ada hubungan positif antara x dan y”? Hipotesis: “ Ada Apakah ada hubungan positif antara x dan y” Instrument:

  1. Akhlak (y)

  2. Daya serap (x) Analiasis: “Ada hubungan antara daya serap belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa”