APBN untuk mendorong investasi daya saing melalui pembangunan sumber daya manusia

  1 D I R E K T O R A T J E N D E R A L A N G G A R A N K E M E N T E R I A N K E U A N G A N Advertorial

Rancangan 2019 APBN

  APBN untuk mendorong investasi & daya saing melalui pembangunan sumber daya manusia Republik Indonesia

  1 2019 APBN Rancangan APBN untuk mendorong investasi & daya saing melalui pembangunan sumber daya manusia

  Advertorial

  2

  C Copyright 2018

  Disusun oleh: Direktorat Penyusunan APBN, DJA Penanggung jawab: Direktur Jenderal Anggaran Editor: Direktur Penyusunan APBN Kontributor:

Pejabat dan pegawai Direktorat Penyusunan APBN

  1 Siklus APBN

  Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat akan membahas dan menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2019 dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah RI

Maret Januari 2018 2018

  Penyusunan Penetapan arah resource envelope kebijakan dan prioritas pembangunan nasional

  16 April

  Pengajuan Pokok-Pokok Surat Bersama Kebijakan Fiskal, Pagu Indikatif dan Kerangka Ekonomi Rancangan RKP Makro dan RKP ke DPR

  16 Agustus 2018 2018 Surat Bersama Pagu Pidato Kenegaraan Anggaran dan Penyelesaian Presiden RI dalam rangka Penyusunan RKA-K/L oleh Pengajuan RAPBN (RUU Kementerian/Lembaga dan Nota Keuangan)

  Paling Lambat Pertengahan Agustus s.d Akhir Oktober

  Pembahasan RUU dan Nota 2018

  Keuangan RAPBN 2019 Penetapan Rincian APBN dalam Peraturan Presiden

Desember 2018

  Penetapan dan Penyerahan DIPA Advertorial

  Rancangan APBN

  2

Arah Kebijakan Fiskal f is ka l d an atan me yeh ndo r o n pen

  ng a i n pk ves nta a t m asi e m Tema RKP 2019

  Pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan berkualitas

Tema Kebijakan Fiskal 2019

  APBN untuk mendorong investasi dan daya saing melalui

pembangunan (investasi) sumber daya manusia

Menjaga Kesehatan Fiskal

  • Produktif • Efisien • Daya Tahan

Fokus

  • Sustainable

Kebijakan Mendorong Iklim Investasi Fiskal

  • Simplifikasi dan kemudahan investasi dan ekspor
  • Peningkatan kualitas layanan publik
  • Pemberian insentif fiskal untuk mendorong investasi dan ekspor Advertorial

  Rancangan APBN

  3 Lima Tahun Kabinet Kerja Kerja dan upaya selama lima tahun ini tidak selalu mudah karena lingkungan ekonomi nasional dan global terus mengalami perubahan yang sangat dinamis

  2015 perubahan paradigma pengelolaan keuangan negara dengan mengalihkan sebagian belanja yang bersifat konsumtif menjadi produktif melalui reformasi subsidi energi dan belanja kementerian negara/lembaga (K/L)

  2016 dilewati dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, defisit fiskal yang terjaga, dan belanja yang lebih efisien. Meskipun dilakukan revisi atas target penerimaan perpajakan, tetapi dalam realisasi mampu tumbuh positif sebagai akibat implementasi program amnesti pajak. Tata kelola keuangan negara semakin menunjukkan perbaikan dengan predikat wajar tanpa pengecualian untuk pertama kalinya pada LKPP dan LK BUN tahun 2016.

  2017 Kinerja fiskal tumbuh dari sisi pendapatan negara dan belanja negara.

  Pengalihan secara bertahap subsidi Rastra (beras sejahtera) ke Program Bantuan Pangan Non-tunai, serta pembatasan subsidi listrik untuk pelanggan listrik 450VA dan 900VA. Perbaikan Transparansi (open budget index) mencapai nilai 64 dari 100 poin di tahun 2017, naik dari 56 di tahun 2015.

  2018 Berdasarkan capaian Semester I tahun 2018, Pemerintah berkomitmen tetap menjalankan strategi fiskal APBN 2018 secara konsisten dan kredibel tanpa melalui perubahan APBN. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih baik dibanding tahun 2017 meskipun di tengah gejolak perekonomian global. Hal ini juga akan ditopang oleh kondisi fiskal yang semakin baik dan semakin sehat dengan angka defisit APBN yang semakin turun yakni 2,12% terhadap PDB.

  • Produktif • Efi • Daya T

  2019

  • Fokus utama peningkatan investasi di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM, penguatan program perlindungan sosial, Akselerasi pembangunan infrastruktur untuk pemerataan pembangunan dan pemanfaatan berbagai potensi ekonomi daerah, reformasi birokrasi melalui simplifikasi dan kemudahan investasi dan ekspor. Prioritas tersebut dikombinasikan dengan kesinambungan fiskal melalui efisiensi dan inovasi pembiayaan anggaran dengan prinsip kehati-hatian menuju keseimbangan primer yang positif dan defisit yang semakin menurun yakni 1,84% terhadap PDB
  • Simplifikasi dan kemudahan investasi

  ECOSYSTEM

  • Peningkatan kualitas laya
  • Pemberian insentif fiskal
  • Advertorial

      Rancangan APBN

      4

    Asumsi Dasar Ekonomi Makro

      Mempertimbangkan perkembangan terkini kondisi ekonomi, outlook serta prospek ke depan

    RAPBN 2019 Outlook 2018 Realisasi 2017 5,3

      3,5 5,2 3,5 5,1 Rp 3,6

      Pertumbuhan ekonomi akan semakin Rp Rp Tingkat inflasi yang rendah tidak adil dan merata, dengan mendorong hanya mendorong perekonomian pertumbuhan di kawasan timur domestik untuk menjadi lebih efisien Indonesia, kawasan perbatasan dan dan berdaya saing, tetapi juga

      Inflasi (%) Pertumbuhan juga daerah-daerah lain yang masih menjamin kemampuan masyarakat

      Ekonomi (%) tertinggal. dalam memenuhi kebutuhan pokok.

      13.973 14.400 5,3 13.384 5,0 5,0 Stabilitas dan pergerakan nilai tukar % Perbaikan kinerja perekonomian

      Rp mata uang Rupiah, dipengaruhi oleh nasional dan terjaganya laju inflasi,

      $ dinamika ekonomi negara maju, mengurangi tekanan-tekanan dari

      Suku Bunga seperti normalisasi kebijakan moneter ekonomi global diharapkan dapat

      SPN (%) Nilai Tukar di Amerika Serikat dan Eropa, serta dimitigasi terhadap suku bunga SPN.

      (Rp/USD) kondisi ekonomi di dalama negeri.

      750 1.250

      70 Lifting Gas 775 1.116

      70 Lifting Minyak

      51 (ribu barrel/hari) minyak/hari) (ribu barrel setara Harga minyak (ICP), antara lain

      804 1.142 dipengaruhi oleh geopolitik global, Perkiraan tingkat lifting didasarkan peningkatan permintaan seiring kapasitas produksi dan tingkat pemulihan ekonomi global, serta

      Harga Minyak penurunan alamiah lapangan migas penggunaan energi alternatif.

      (US$/barrel) yang ada, penambahan proyek yang akan mulai beroperasi, serta rencana kegiatan produksi 2019.

      Advertorial Rancangan APBN

      5 Advertorial APBN Rancangan Perpajakan Pendapatan Negara Belanja Negara Hibah

      1.607,3 832,3 361,1 0,4

    Defisit Anggaran

      Defisit RAPBN tahun 2019 diarahkan semakin menurun Keseimbangan Primer menurun semakin mendekati positif 1,84% PDB (64,8)

    Pembiayaan Anggaran Pembiayaan Utang Pembiayaan Investasi 297,2 359,3 21,7

      

    2,12% PDB

    314,2 387,4 (65,7) (314,2) (74,8) 2.142,5

      2.439,7 1.903,0 2.217,3 1.453,6 763,6 349,2 1.548,5 2017: 5,4

      

    (297,2)

    RAPBN 2019 Outlook 2018 triliun Rupiah

    a.l.

      

    20

    1 9

    RAPBN 2019

      

    Sehat, Adil, & Mandiri

    PNBP Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah & Dana Desa 1.781,0

      6

    APBN Sehat

      Defisit APBN semakin turun, Keseimbangan Primer menuju arah positif triliun Rupiah

      Outlook RAPBN 2019 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

      Defisit APBN (153,3) diturunkan (211,7) (226,7) dibawah 2% PDB , (1,86) (1,84) (2,12) pertama kali sejak (2,33) (2,25) (298,5) (297,2) (308,3) (341,0) (314,2) tahun 2013 Defisit Anggaran (2,59) Defisit terhadap PDB (%) (2,49) (2,51) Outlook RAPBN

      2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 (21,7) (0,13) (52,8) (0,44) Keseimbangan (0,64) (64,8) Primer mendekati (98,6) (93,3) (1,01) (0,92) Rp0 --> konsisten (1,09) Keseimbangan Primer (0,92) (1,23) (142,5) Defisit Keseimbangan Primer (125,6) (124,4) turun sejak 2015 terhadap PDB

      Advertorial Rancangan APBN

      7 Advertorial APBN Rancangan APBN Adil Pajak Menjadi Insentif Untuk Menjaga Daya Beli Masyarakat & Ekonomi Insentif Pajak bagi Dunia Usaha secara targeted (tax holiday/allowance)

      Mempertimbangkan nilai investasi, orientasi ekspor, dan penyerapan tenaga kerja

      Kenaikan PTKP 2013 : Rp24,3 juta 2016 : Rp54,0 juta

      Penurunan tarif PPh UMKM menjadi 0,5%

      2015 : Rp256,1 T 2019 : Rp420,5 T

      Anggaran Pendidikan

      2015 : Rp390,1 T 2019 : Rp487,9 T

      Anggaran Kesehatan

      2015 : Rp65,9 T 2019 : Rp122,0 T

      Keseimbangan antara Pembangunan Fisik dan SDM, Pembangunan Pusat dan Daerah, serta Pajak yang progresif

      Industri Pionir

    Penguatan dan Keseimbangan Pembangunan Fisik dan SDM Anggaran Infrastruktur

      Anggaran Perlindungan Sosial

      2015 : Rp249,4 T 2019 : Rp381,0 T Kriteria/syarat tertentu a.l :

    Memperkokoh keseimbangan pembangunan antara pusat dan daerah Transfer ke Daerah & Dana Desa:

      hampir sama

      2015 : Rp732,1 T 2019 : Rp840,3 T

      Belanja K/L

      2015 : Rp623,1 T 2019 : Rp832,3 T

      8

    APBN Mandiri

      Penerimaan Pajak Menjadi Sumber Utama Belanja Negara triliun Rupiah

      2.142,5 1.903,0 16,9% 1.666,4 18,3% 1.550,5 1.555,9 25,7% 1.508,0 17,0% 16,8% 18,7% Kontribusi perpajakan terus 74,0% 82,3% 82,6% 80,6% 81,4% 83,1% meningkat menjadi 83,1% (2014: 74,0%)

      Outlook RAPBN 2014 2015 2016 2017 Penerimaan Perpajakan PNBP Hibah 2018 2019

      429,1 403,0 74,0 387,4 380,9

    359,3

      49,0 74,0 255,7 223,2 Pembiayaan utang 140,8 6,5 14,6 semakin menurun 5,8

      

    (7,3)

    (9,7) Outlook

      2012 2013 2014

    RAPBN

      2015 2016 2017 2018 Pembiayaan Utang Pertumbuhan (%)

    2019

      Advertorial Rancangan APBN

      9 Belanja Pemerintah Pusat

      RAPBN 2019 untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia

    Fokus

      1. Peningkatan investasi di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM dengan memperkuat PIP, BOS, beasiswa, vokasi, dan mempercepat

    rehab sekolah.

      2. Penguatan program perlindungan sosial melalui perluasan JKN, serta peningkatan besaran manfaat PKH.

      3. Menjaga kesinambungan pembangunan infrastruktur untuk pemerataan

    pembangunan.

      4. Memperkuat reformasi birokrasi dengan mempermudah pelayanan publik dan investasi.

    Perbaikan Peningkatan kualitas belanja didukung penguatan akuntabilitas

      1. Penguatan perencanaan penganggaran yang didukung monev yang komprehensif

    dan terkoordinasi

      2. Efisiensi melalui penghematan dan pembatasan kendaraan bermotor, gedung, dan perjalanan dinas

      3. Pengelolaan yang lebih akuntabel (sejak 2016, LKPP mendapat predikat WTP) Advertorial

      Rancangan APBN

      10 Advertorial

      2018 RAPBN 2019 5,8 (1,7) (2,5) 9,7 14,9 Rp penajaman dan penguatan program prioritas

      fokus pada program prioritas dengan tetap melanjutkan kebijakan efisiensi triliun Rupiah

      1.183,3 1.203,6 Belanja Pemerintah Pusat Pertumbuhan (%) 1.154,0

      1.265,4 1.453,6

    2016 2017

    OUTLOOK

    Belanja Non K/L 767,1 275,4 101,4

      

    Inovasi

    Mengembangkan skema pembiayaan

    dengan

    meningkatkan peran swasta untuk proyek infrastruktur (Skema

    KPBU-AP)

      Capping belanja barang untuk meningkatkan pendanaan program prioritas

      Koordinasi pengelolaan anggaran strategis (vokasi, promosi, riset, pembangunan sarpras pendidikan)

      Fokus Prioritas Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2015 2014

      komprehensif dan terkoordinasi melalui sinergi sistem informasi

      840,3 110,7 Kemen PU PR Bunga Utang Kemenhan Polri Kemenag Kemensos 107,2 76,2 62,1 58,9 2018: 813,5

      2018: 640,2 Subsidi Energi Pembayaran Pensiun 156,5 1.607,3 Rp1.607,3 T 10,6

    Efisiensi & Efektivitas Belanja K/L

    Sinergi

      

    Percepatan

    Pelaksanaan kegiatan melalui lelang dini melalui perencanaan yang lebih baik

    Monitor Hasil

    APBN Rancangan Belanja Pemerintah Pusat

    • 20,1 juta siswa penerima KIP
    • 471,8 ribu mahasiswa penerima beasiswa Bidik misi
    • Penguatan pendidikan Vokasi - Percepatan pembangunan sarpras
    • Jaminan Kesehatan bagi 96,8 juta jiwa (PBI JKN) Pembangunan /rekonstruksi/ pelebaran Jalan

      48 unit

      difokuskan untuk mendukung peningkatan daya saing, ekspor dan investasi, diikuti dengan penguatan value for money

      Subsidi Bunga:

      peningkatan manfaat Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) --> untuk 15,6 juta keluarga dengan perbaikan penyaluran

      10 juta Keluarga dengan

      Program Keluarga Harapan

      415,2 km’sp Pembangunan Sumber Daya Manusia

      Pembangunan Jalur kereta api (tahap awal, penyelesaian, peningkatan)

      Bendungan

      10.742 unit

      Rumah susun dan khusus

      99,9 %

      Rasio Elektrifikasi

      Pembangunan dan rehabilitasi jaringan Irigasi 162 ribu Ha

      2.007 km

      Anggaran Kesehatan Rp 122 T a.l. untuk:

      11 Advertorial APBN Rancangan Belanja Pemerintah Pusat Anggaran Pendidikan Rp487,9 T , a.l. untuk:

    Perlindungan Sosial Penyelesaian Infrastruktur

    • Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah
    • Perumahan

      12 POLISI

    • Penyelenggaran pemilu Presiden dan Anggota Legislatif 2019
    • Pengamanan Pemilu 2019
    • Pengembangan industri pertahanan
    • Pengamanan kawasan perbatasan
    • Penanggulangan terorisme dan konflik sosial politik

      Advertorial

      

    Anggaran Pertahanan

      Peningkatan reformasi birokrasi u

      ntuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

      Menjaga tingkat kesejahteraan

      aparatur dan pensiunan

      Pelaksanaan Agenda Demokrasi

      Keamanan

    Antisipasi ketidakpastian Birokrasi yang efektif dan efisien

      Mitigasi risiko bencana, pelestarian lingkungan, stabilitas ekonomi, keamanan

      difokuskan untuk mendukung peningkatan daya saing, ekspor dan investasi, diikuti dengan penguatan value for money POLISI POLISI

    APBN Rancangan Belanja Pemerintah Pusat Anggaran Demokrasi

      13 Anggaran Pendidikan diarahkan untuk meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas pendidikan triliun Rupiah 2019 2015

      Melalui Belanja Pemerintah Pusat

    • Penyelenggaran pemilu Presiden • Pengembangan industri pertahanan • Penanggulangan terorisme

      12,3 9,5 10,4 7,0 158,0

      dan Anggota Legislatif 2019 • Pengamanan kawasan perbatasan dan konflik sosial politik

      6,3 141,9

    • Pengamanan Pemilu 2019
      • -4,9 487,9
      • Melalui 434,6 Transfer ke 406,1 390,1 370,9

      Daerah & Dana Desa 353,4

        309,9 Melalui 248,2

      Pengeluaran OUTLOOK RAPBN Pembiayaan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 20,0

        Anggaran Pendidikan Pertumbuhan (%)

      • - Perbaikan yang dilakukan

        ntuk

        Penguatan Sinergi Peningkatan Kualitas

        meningkatkan kualitas aparatur dan

        a. Sinergi Penganggaran KL dan DAK

        a. Peningkatan kualitas guru melalui sertifikasi dan

        pelayanan publik pensiunan

        redistribusi guru antardaerah

        b. Enforcement pemenuhan anggaran pendidikan oleh Pemda b. Peningkatan efektivitas BOS

        c. Link and match pendidikan vokasi

      • Pengalihan BOS dari Kemendikbud ke DAK (2016)
      • BOS berdasarkan kinerja (2019)

        Perbaikan Akses

        a. Program Indonesia Pintar 19-20 juta siswa/tahun --> diikuti peningkatan ketepatan sasaran b.Percepatan pembangunan sarpras sekolah dan universitas (sebagian dilaksanakan Kemen PU PR, dan

        DAK disupervisi Kemen PUPR) c.Perluasan program beasiswa afirmasi/bidik misi (2015: 269 rb) --> (2019 : 417 rb)

        Mitigasi risiko bencana,

        d.Penguatan LPDP dalam bentuk SWF selaku pengelola

        pelestarian lingkungan, stabilitas

        dana abadi Pendidikan mulai tahun 2017, serta akan menyalurkan 27 ribu beasiswa sampai dengan tahun

        ekonomi, keamanan 2019.

        20% thdp Belanja Negara Advertorial Rancangan APBN

        triliun Rupiah Advertorial

        2015 2019 2016 2017 2018 2019 2016

        14

        Mendorong keterlibatan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)

        R&D swasta sekitar Rp74 T, dgn potensi Rp18 T ( )

        Peningkatan kompetensi tenaga pendidik vokasi Penyusunan Regulasi sesuai standar nasional pendidikan (SNP)

        Penyesuaian kurikulum pendidikan vokasi industri dan teknologi

        Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi pada 12 Politeknik Pemberian beasiswa untuk pendidikan vokasi melalui LPDP

        Kebijakan vokasi akan dikoordinasikan

        2019 6,0

        2015 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 331,8 364,4 401,7 471,8 4,6 7,2 1,0 5,0 20,7 19,9 19,6 20,1 20,5

        79,42 82,02 55,26 67,48 diarahkan untuk memperbaiki indikator pendidikan dan juga difokuskan untuk penguatan pendidikan Vokasi

      • Pelatihan 235 ribu naker
      • Peningkatan kompetensi 6.711
      • Sertifikasi 526 ribu tenaga kerja laboratorium) 1.000 pesantren @Rp1 miliar.
      • >Diklat vokasi di 26 lembaga diklat (491 ribu orang)
      • 1.407 ruang praktek SMK
      • BOP Vokasi Paket C untuk 240 ribu orang
      • Peralatan pendidikan SMK 6 ribu p>Revitalisasi 12 Politeknik • Bantuan pelatihan/sertifikasi 3.000 mahasiswa
      • Pendidikan vokasi untuk 127,8 ribu mahasiswa
      •   2015 269,2

          Sistem 3 in 1 (50 ribu orang)

          2016 2017 2018 2019 62,4 52,7 56,2 57,0

          2015 16,9 Pembangunan/Rehab Ruang Kelas

          2016 2017 2018 2019 28,4 81,7 58,3 93,2

          2015 24,6

        • * * * * *) Data capaian DAK tidak tersedia **) Termasuk yang akan dibangun oleh KemenPUPR
          • 28 bangunan/gedung pendidikan vokasi
          • 1 Pusat manufaktur digital implementasi industri 4.0
          • Peningkatan kualitas Poltekpar dan
          • Diklat Tenaga Kerja Industri Kompeten •

          APBN Rancangan Anggaran Pendidikan Indeks Pembangunan Manusia Program Indonesia Pintar (juta siswa)

            triliun Rupiah

          • >

            Sistem 3 in 1 (50 ribu orang)

            Kemenperin, a.l. :

            Kemenpar, a.l. :

            Kemendikbud, a.l. :

            Kemenhub, a.l. :

            Kemenristekdikti, a.l. :

            Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi pada 12 Politeknik Pemberian beasiswa untuk pendidikan vokasi melalui LPDP

            Kebijakan vokasi akan dikoordinasikan Kemenaker

            Penyesuaian kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri dan teknologi

            Peningkatan kompetensi tenaga pendidik vokasi Penyusunan Regulasi terkait sistem dan mekanisme pembelajaran sesuai standar nasional pendidikan (SNP)

            R&D swasta sekitar Rp74 T, dgn potensi tax deductible +/- Rp18 T (tax expenditure)

            Mendorong keterlibatan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)

            2019 6,8 2015 4,5 2014 Kemenaker, a.l:

            15 Advertorial APBN Rancangan Revitalisasi Pendidikan Vokasi Kebijakan 17,2 Alokasi Vokasi melalui Belanja K/L untuk peningkatan kualifikasi sumber daya manusia dalam menghadapi dunia kerja

          • Pelatihan 235 ribu naker
          • Peningkatan kompetensi 6.711 instruktur/tenaga pelatihan
          • Sertifikasi 526 ribu tenaga kerja pembangunan sarpras (kelas dan laboratorium) 1.000 pesantren @Rp1 miliar.
          • Diklat vokasi di 26 lembaga diklat (491 ribu orang)
          • 1.407 ruang praktek SMK
          • BOP Vokasi Paket C untuk 240 ribu orang
          • Peralatan pendidikan SMK 6 ribu paket
          • Revitalisasi 12 Politeknik • Bantuan pelatihan/sertifikasi 3.000 mahasiswa
          • Pendidikan vokasi untuk 127,8 ribu mahasiswa
          • Diklat Tenaga Kerja Industri Kompeten •
          • 28 bangunan/gedung pendidikan vokasi industri
          • 1 Pusat manufaktur digital implementasi industri 4.0
          • Peningkatan kualitas Poltekpar dan kapasitas pengajar

          Belanja Pemerintah Pusat 88,2 33,7

          Perbaikan yang dilakukan 2015 2014

            a. Sinergi Penganggaran KL dan DAK

            Melalui Transfer ke Daerah & Dana Desa 54,6 6,3 2019 2015

            Anggaran Kesehatan Pertumbuhan (%) 65,9 59,7 91,4 92,4 107,4 122,0 2016 2017 OUTLOOK 2018 RAPBN 2019 10,4 29,5 38,7 1,1 16,2 13,6 Melalui

            d. Penguatan upaya penanganan stunting

            b. Enforcement pemenuhan anggaran kesehatan oleh Pemda c. Mendorong KPBU untuk pembangunan RS di daerah

            Penguatan Sinergi

          • Mendorong pola hidup sehat melalui Germas - Peningkatan nutrisi bu hamil, menyusui dan balita dan imunisasi

            a. Perluasan Penerima Bantuan Iuran dalam rangka Jaminan Kesehatan Nasional (2015: 86,4 juta jiwa ; 2019: 96,8 juta jiwa) --> diikuti peningkatan ketepatan sasaran b.Perbaikan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama

            Perbaikan Akses

            c. Penguatan program promotive dan preventif

            a. Peningkatan kualitas dan ketersediaan tenaga kesehatan b. Peningkatan efektivitas BOK dan BOKB

            

          5%

          Peningkatan Kualitas

            untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, serta penguatan penanganan stunting

          thdp Belanja Negara

            16 Advertorial

          • Pengalihan BOK dan BOKB dari Kemenkes ke DAK (2016)

          APBN Rancangan Anggaran Kesehatan

            17 Advertorial APBN Rancangan Anggaran Kesehatan Stunting Kartu Indonesia Sehat (juta jiwa PBI) Sertifikasi obat dan makanan (ribu) Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas Kepesertaan ber-KB melalui peningkatan akses (juta)

          Prevalensi Tuberkulosis per

          100 ribu penduduk

            Penguatan kualitas kesehatan untuk mendorong produktivitas SDM melalui penguatan program promotive preventif, peningkatan kualitas layanan kesehatan, dan menjaga keberlanjutan JKN

            2019 2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

          Jumlah Kabupaten/kota dengan eliminasi malaria 24,8% Indikator Kesehatan Capaian dan Target Pembangunan Kesehatan 37,2% 245 263 300 232

            2016 2017 2018 2019 42,5 72,8 72,8 74,0 81,6 83,0 86,0 95,0 91,1 92,1 92,4 96,8

            2015 86,4 2015

            41,3 2015

            79,4 2018 2019

            29,8 29,8 2017

            1,5 2016

            1,2 2015

            30,2

          thdp Belanja Negara

            5%

            18

          Anggaran Infrastruktur

            melalui terobosan pembiayaan kreatif untuk akselerasi penuntasan infrastruktur triliun Rupiah 65,6 Melalui

            Belanja 41,0

            Pemerintah Pusat 5,1 8,2 2,4

            173,8 2015: 183,0 420,5 410,4

            379,4 Melalui Transfer ke Daerah & Dana Desa

            269,1 256,1 157,4

            201,7 Melalui 2015: 39,1

          Pembiayaan OUTLOOK RAPBN 2014 2015 2016 2017 2018 2019 45,0 2015: 34,1

            Anggaran Kesehatan Pertumbuhan (%)

          Kebijakan

          • Peningkatan efektivitas alokasi anggaran infrastruktur • Mengoptimalkan peran BUMN dan Swasta dan memperbaiki eksekusi proyek infrastruktur; Investasi Pemerintah (termasuk PMN) untuk
            • mendukung infrastruktur: LMAN untuk penyediaan

          • Fokus infrastruktur konektivitas, dan peningkatan lahan (mulai 2016), PMN untuk penugasan kapasitas produksi al: jalan, bandara, pelabuhan, pembangunan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan, irigasi bendungan serta
            • Pemberdayaan BUMN dan swasta melalui skema embung

            KPBU, seperti VGF (mulai 2015), PDF, penjaminan,

          • Mengoptimalkan peran Pemda, melalui transfer ke dan KPBU AP (mulai 2019).

            daerah:

          • Meningkatkan koordinasi lintas sektoral termasuk
            • DAK untuk bidan g infrastruktur seperti: jalan, irigasi, dengan Pemda sanitasi dan perumahan.

          • Mendorong komitmen pembangunan sekaligus
            • 25 % DTU untuk infrastruktur (sejak 2017) pemeliharaan infrastruktur terutama pada K/L terkait
            • Dana desa untuk mendukung infrastruktur (sejak infrastruktur 2015)

            Advertorial Rancangan APBN

            19 Anggaran Infrastruktur diarahkan untuk mendukung pencapaian berbagai target terkait konektivitas, perumahan, dan infrastruktur sumber daya air angka sementara

            Indikator Pembangunan Infrastruktur 2019 2018 65,6

            Presentase RT yang 41,0

            Prosentase Kondisi Peringkat Kemudahan menempati hunian layak mantap jalan Berusaha Indonesia 5,1 8,2 menuju menuju 2,4

            50,0 47,8

            40

            40

            94

            LMAN (proyek) PT Hutama karya (km)

            16 405 5.229,0 2.528,7 2.754,2 2.271,3 2.007,0 199 253

            43

            23 2015 2016 2017 2018 2019

            2019 2019 2017 2018 2017 2018

            Jembatan (m) Bendungan (unit) 29.176 18.352 19.875 52.449 27.067

            29

            32

            36

            48

            48 2018 2015 2016 2017 2019

            2015 2016 2017 2018 2019

          • Peningkatan efektivitas alokasi anggaran infrastruktur • Mengoptimalkan peran BUMN dan Swasta

            Jaringan Irigasi (pembangunan dan rehab) Inves i Pemerintah (termasuk PMN) untuk

            Pembangunan tahap awal dan penyelesaian (ribu ha) mendukung infrastruktur: LMAN untuk penyediaan

          • Fokus infrastruktur kone vitas, dan peningkatan

            jalur Kereta Api (km’sp) lahan (mulai 2016), PMN untuk penugasan kapasitas produksi al: jalan, bandara, pelabuhan,

            343,7 162,0 647,3 329,4 194,7 pembangunan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan, irigasi bendungan serta

            176,25 68,99 269,98 615,05 415,20

          • Pemberdayaan BUMN dan swasta melalui skema embung

            KPBU, seperti VGF (mulai 2015), PDF, penjaminan,

          • Mengoptimalk eran Pemda, melalui transfer ke

            2016 2017 2018 2019 2015 2015 2016 2017 2018 2019 dan KPBU AP (mulai 2019).

          • Meningkatka

            Penyelesaian Bandara Baru g infrastruktur seperti: jalan, irigasi,

            Perumahan untuk MBR dengan Pemda

            (lokasi)

            KPR Sejahtera/ FLPP (ribu unit)

          • Mendorong itmen pembangunan sekaligus
            • - 2

            58,4 23,7 50,0 84,0 pemeliharaan infrastruktur terutama pada K/L terkait

          • Dana desa untuk mendukung infrastruktur (sejak

            2

            3

            4

            4 2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

            2015

            Rusun (unit)

            10.497 7.740 13.251 13.405 7.512 2015 2018 2016 2017 2019

            Advertorial Rancangan APBN

            20

          Penanggulangan Kemiskinan serta Dukungan pada Masyarakat Berpendapatan Rendah

            menurunkan angka kemiskinan dari 9,82% menjadi 8,5% – 9,5% triliun Rupiah Alokasi Program 31,9 Tingkat Kemiskinan (%) Perlindungan Sosial

            11,1 4,2 5,2 5,2

          381,0 11,0

          10,7

            287,0 273,3 10,1

            259,7 249,4 10,0 9,5

          • -41,9

            9,5 OUTLOOK RAPBN OUTLOOK RAPBN 8,5 2014 2015 2016 2017 2015 2016 2017

            2018 2019 2018 2019 Alokasi (triliun) Pertumbuhan (%)

          Kebijakan Memberikan jaminan perlindungan sosial khususnya bagi 40% penduduk termiskin:

            

          Peningkatan peserta PBI JKN menuju ke 96,8 juta jiwa Mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan

          menengah (UMKM): Memperkuat Program Keluarga Harapan melalui

          peningkatan besaran manfaat 100% bersyarat dengan - insentif perpajakan khusus berupa tarif PPh final

          target sasaran 10 juta keluarga penerima manfaat. UMKM sebesar 0,5%, Sasaran Bantuan Pangan non-Tunai ditingkatkan - fasilitas kredit usaha rakyat melalui pemberian subsidi bertahap menuju 15,6 juta keluarga penerima manfaat. bunga kepada 11,8 juta debitur lama dan 4 juta debitur baru Memperkuat Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial

          (RAPS) untuk penataan aset produktif dan keberpihakan - penyaluran dana bergulir untuk peningkatan akses

          terhadap para petani dan rakyat kecil dan penguatan modal bagi UMKM, termasuk usaha

          mikro pesantren.

            Advertorial Rancangan APBN

            21 Bidik Misi

          Sasaran dan alokasi penanggulangan kemiskinan Bagi 20,1 juta siswa 11,2 Bagi 471,8 ribu mahasiswa 4,9 Bidang Kesehatan

          Bidang Pendidikan

            JKN bagi warga miskin/PBI

            Subsidi *) diluar subsidi pajak Bantuan sosial pangan/ BNPT

          Bagi 96,8 juta jiwa 26,7 Bidang Kesejahteraan Rakyat Program Keluarga Harapan Penerima PIP, PKH, dan PBI (juta)

            PKH

            Dana Desa

          Bagi 10 juta KPM 11,0 86,4 86,4 91,1 92,1 92,4 96,8 2,8 3,5 6,0 6,2 10,0 10,0 20,5 20,7 19,9 19,6 20,1 34,4 Bidang Pemberdayaan Rakyat

          Bagi 74.957 Desa 73,0

            Pembiayaan Ultra Mikro

            Program Indonesia Pintar

          Bagi 96,8 juta jiwa 209,5 Bagi 15,6 juta KPM 20,8

          Bagi 1,4 juta debitur 3,0 2015 2014 2016 2017

            PIP (siswa) PKH (KPM) PBI (jiwa) triliun Rupiah *) termasuk safeguarding Sasaran dan Alokasi Penanggulangan Kemiskinan serta Dukungan pada Masyarakat Berpendapatan Rendah

            APBN 2018

          RAPBN

          2019

            Advertorial

            Memberikan jaminan perlindungan sosial khususnya bagi 40% penduduk termiskin.

          APBN Rancangan Penanggulangan Kemiskinan serta Dukungan pada Masyarakat Berpendapatan Rendah

          Capaian Kebijakan dan Program 2019 100% 75% - 80%

            86 107

            Mewujudkan world class government, serta peningkatan kualitas pelayanan publik Capaian Capaian

            22 Advertorial

          • Peringkat Government Effectiveness Index (GEI) Indonesia naik 17 peringkat --> dari peringkat 103 menjadi 86
          • Peringkat E-Government Development

            4 K/L 116 103

            10 K/L

            43 K/L

            30 K/L

            Transparansi

          • > dari peringkat 116 menjadi 107
            • Penggunaan CAT dalam rekrutmen CPNS
            • Seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi
            • Penerapan e-procurement

            Mendorong Reformasi Institusi

            Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur dan pensiunan:

          • Kemudahan dan efisiensi --> Mal Pelayanan Publik - Cepat dan tanggap dalam merespon kebutuhan masyarakat --> Penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (e-procurement, satu data, satu peta)
          • Mendorong profesionalisme ASN --> rekrutmen berbasis komputer dan pelaksanaan UU ASN secara konsisten
          • Pemberian Gaji & Pensiun ke 13 dan THR
          • Kenaikan gaji pokok dan pensiun pokok rata-rata sebesar 5%
          • Kenaikan tunjangan veteran sebesar 25%

            (2018)

            70% Capaian

            47% - 60% Capaian

            Index (EDGI) Indonesia naik 9 peringkat

          APBN Rancangan Reformasi Birokrasi Progres Reformasi Birokrasi (87 K/L) Penilaian Internasional

            23 Subsidi Perumahan Advertorial

            Penajaman alokasi subsidi untuk menjaga tingkat inflasi, kesejahteraaan masyarakat, kegiatan ekonomi dan meningkatkan infrastruktur perumahan Penghapusan subsidi BBM jenis Premium Subsidi tetap untuk Minyak Solar.

            Pemberian subsidi listrik tepat sasaran untuk pelanggan rumah tangga 450

            VA dan 900 VA Mengintegrasikan seluruh skema untuk UMKM --> Subsidi KUR Penggunaan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP)

            Pengalihan subsidi pangan (Rastra) ke bantuan sosial K/L (Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT) secara bertahap

          • > 2017 Rastra dialihkan seluruhnya ke bantuan sosial
          • > 2018

            Menghapus subsidi

            benih--> diintegrasikan dengan bantuan

            benih pada program

            K/L Penyempurnaan data penerima subsidi pupuk yang terintegrasi dengan NIK Ujicoba Kartu Tani

            untuk penyaluran pupuk bersubsidi di beberapa provinsi .

            2016 2016 2016 2017 s.d 2018 Mendukung program 1 juta rumah

          Subsidi BBM 2015 Subsidi Listrik Subsidi Pupuk Subsidi KUR Subsidi Pangan Subsidi Benih

            2017 s.d 2019

          2018

          APBN Rancangan Anggaran Subsidi

            24

          Anggaran Subsidi

            diarahkan agar lebih tepat sasaran dan menuju penyaluran nontunai, melalui berbagai kebijakan di subsidi energi maupun nonenergi triliun Rupiah

            220,9 228,1 186,0 6,3% 37,1% 174,2 4,5% 166,4 3,2%

          OUTLOOK RAPBN 2015 2016 2017 2018 2019

            

          Subsidi Energi Subsidi Nonenergi

          Subsidi Energi 156,5 Subsidi Nonenergi 64,3

            antara lain: Subsidi BBM & LPG Subsidi Pupuk

          • Perbaikan penyaluran untuk ketepatan sasaran • Subsidi solar Rp2.000/liter • Penyempurnaan data penerima dengan NIK.
          • Vol
          • Volume pupuk 9,55 juta ton

            29,5 100,1

          • Solar 14,5 juta KL

            Subsidi PSO

          • Minyak tanah 610 ribu KL
            • Pelayanan publik

          • LPG 6.978 juta Kg

            6,8

          • LKBN Antara, PT Pelni, PT KAI
          • Pemberian subsidi LRT Jabodebek dalam rangka

            Subsidi Listrik percepatan penyelenggaraan KA Ringan

          • Subsidi tepat sasaran untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA

            16,7 Subsidi Bunga Kredit Program 56,5

          • Peningkatan rasio elektrifikasi
          • Target penyaluran KUR Rp120 T dengan suku b
          • Peningkatan penggunaan energi terbarukan 7% yang diperuntukkan pembiayaan sektor produktif bagi UMKM dan TKI
          • Subsidi kredit perumahan bagi MBR dengan penerbit an sebanyak100 ribu unit

            Advertorial Rancangan APBN

            25 Transfer ke Daerah dan Dana Desa untuk meratakan pembangunan ke tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa triliun Rupiah

            832,3 14,0 763,6 742,0

          710,3

            11,8 623,1 9,0 573,7 8,6 4,5 2,9 OUTLOOK RAPBN 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Transfer ke Daerah Dana Desa Pertumbuhan (%)

          Reformasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa

            Penyaluran TKDD (Dana Transfer Memperkuat Taxing Power Khusus dan Dana Desa) berbasis daerah, melalui pengalihan kinerja penyerapan dan

            PBBP2 menjadi pajak daerah capaian output dan penyaluran pada tahun 2014 DAK Fisik dan Dana Desa melalui

            KPPN sejak 2017 Dana Desa terus meningkat DAU 2019 bersifat final untuk dengan penyempurnaan program meningkatkan kepastian sumber prioritas dan fokus untuk pendanaan APBD dan afirmasi mendukung penanganan daerah berciri kepulauan kemiskinan (skema padat karya tunai) dan pemberdayaan desa Pengalokasian BOS berbasis kinerja pada tahun 2019

            Pengalokasian DAK FIsik berdasarkan proposal daerah (proposal based) Percepatan penyelesaian mulai tahun 2016

            Kurang Bayar DBH dan sharing beban bila harga migas naik diikuti kenaikan subsidi

            Advertorial Rancangan APBN

            26 Rata-rata per Desa juta Rupiah

          Transfer ke Daerah Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Umum Dana Desa Dana Insentif Daerah Dana Otsus, Dana Tambahan Infrastruktur, dan Dana Keistimewaan DIY Dana Alokasi Khusus Nonfisik Dana Alokasi Khusus Fisik 104,0 95,9 73,0 Rata-rata per Desa

          • Mengurangi ketimpangan fiskal antardaerah
          • Bersifat final untuk memberi kepastian;
          • Penguatan afirmasi kepada daerah kepulauan
          • Memperhitungkan kenaikan gaji pokok 5%, gaji ke 13 dan THR, serta formasi CPNS Daerah; • 25% DTU untuk belanja infrastruktur.
          • Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan umum, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan masyarakat.
          • Mendorong perbaikan iklim investasi di daerah (Kategori kemudahan berusaha)
          • Meningkatkan kualitas lingkungan hidup (Kategori pengelolaan sampah)
          • Pendanaan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur di Papua & Papua Barat • Pendanaan pendidikan, sosial dan kesehatan di Aceh;
          • Pendanaan urusan keistimewaan di
          • >Min 50% DBH CHT untuk dukung program JKN
          • DBH DR dapat untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan dan perhutanan sosial
          • Sharing beban bila harga komoditi dan subsidi naik
          • Penyelesaian Kurang Bayar DBH pada Triwulan 4 • 25% DTU untuk belanja infrastruktur.
          • Formulasi dan afirmasi untuk percepatan pengentasan kemiskinan
          • Melanjutkan skema padat karya tunai (cash for work)
          • Meningkatkan porsi pemberdayaan masyarakat Desa • Penguatan kapasitas SDM desa dan tenaga pendamping
          • Perbaikan kualitas kinerja (BOS Kinerja)
          • Peningkatan unit cost BOS utk Pendidikan Vokasi • Afirmasi untuk daerah 3 tertinggal, terluar, dan transmigrasi
          • >Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik
          • Money follow program
          • Peningkatan alokasi untuk infrastruktur pendidikan
          • Usulan daerah sesuai prioritas nasional; dan
          • Penambahan subbidang GOR dan perpustakaan daerah
          •   973,9 2019 2018 2015 Rata-rata per Desa 280,0 Advertorial

              diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan desentralisasi fiskal dan pencapaian Nawacita 2019 2018 2015

              DIY

              juta Rupiah 800,5 414,9 10,0 22,1 131,2 77,2 59,3 60,0 20,8 117,4 21,1 401,5 8,5 juta Rupiah

            APBN Rancangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

              triliun Rupiah 17,1

              27 Advertorial APBN Rancangan DAK Fisik Penajaman DAK Fisik di 2019 melalui Pengalokasian Untuk Pembangunan Infrastruktur dan Sarana Prasarana Pelayanan Publik dan Penunjang Kegiatan Ekonomi

            Kesehatan 20,3

            Perumahan 1,3 1,0

            • Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu puskesmas yang tersertifikasi: 5.600
            • Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial: 95%
            • Pembangunan baru: 23.500 unit
            • Peningkatan kualitas: 140.000 unit
            • Pembangunan jalan lingkungan bagi kab./kota yang telah melaksanakan pembangunan rumah swadaya secara berkelompok melalui DAK TA sebelumnya: 500 unit
            • Pembangunan rumah khusus untuk rumah tangga di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar di Papua dan Papua Barat: 500 unit