APBN untuk mendorong investasi dan daya saing melalui pembangunan sumber daya manusia
2019
INFORMASI APBN
APBN untuk mendorong investasi dan
daya saing melalui pembangunan sumber daya manusia
INDONESIA r e p u b l i k INFORMASI APBN untuk mendorong investasi dan daya saing melalui
APBN 2019 pembangunan sumber daya manusia
Disusun oleh
Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran
Penanggung jawab:
Direktur Jenderal Anggaran
Editor:
Direktur Penyusunan APBN
Kontributor:
Pejabat dan pegawai Direktorat Penyusunan APBN
Direktorat Jenderal Anggaran
Gedung Sutikno Slamet Lantai 12 Jalan Dr Wahidin Raya No.1 www.anggaran.kemenkeu.go.id
2019
19 Belanja Negara
48 Profil Utang Pemerintah
49 Pembiayaan Investasi
50 KPBU
32 Anggaran Perlindungan Sosial
33 Pendapatan Negara
15 Penerimaan Perpajakan
16 PNBP
21 Belanja Pemerintah Pusat
30 Anggaran Subsidi
22 Belanja K/L
23 Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi
24 Transfer ke Daerah & Dana Desa
38 Dana Transfer Umum
39 Dana Transfer Khusus
42 Dana Desa
45 Dana Insentif Daerah, Dana Otonomi Khusus, & Dana Keistimewaan DIY
35 Pembiayaan Utang
28 Anggaran Infrastruktur
INFORMASI APBN Daftar Isi
8 Inflasi
Kata Pengantar Alur Penyusunan APBN
1 APBN 2019
2 Hal Baru dan Strategis
3 Asumsi Dasar Ekonomi Makro
5 Perekonomian Global
6 Pertumbuhan PDB
7 Nilai Tukar
9 Harga Minyak Mentah
25 Anggaran Kesehatan
10 Postur APBN 2019
11 APBN Sehat
12 APBN Mandiri
13
14 APBN Adil Glossary
53 Defisit Anggaran
46 Pembiayaan Anggaran
47 Anggaran Pendidikan
44
Dengan penuh rasa syukur atas rahmat Tuhan Yang
Maha Esa, pada tanggal 23 November 2018, Rancangan Undang-undang APBN tahun 2019 telah resmi disahkan dan diundangkan menjadi Undang-undang Nomor 12 tahun 2018 tentang APBN Tahun Anggaran 2019. APBN tahun 2019 ini merupakan penjabaran tahun terakhir dari rencana pembangunan jangka menengah 2015-2019, posisi APBN tahun 2019 semakin strategis sebagai instrumen Pemerintah untuk mencapai sasaran pembangunan dalam menopang perekonomian Indonesia agar tumbuh secara berkesinambungan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Tema dari kebijakan fiskal yang akan dijalankan
Pemerintah di tahun 2019 yaitu “APBN untuk
Mendorong Investasi dan Daya Saing Melalui Pembangunan (Investasi) Sumber Daya Manusia” .
Sesuai tema tersebut, Pemerintah akan menjalankan beberapa kebijakan pokok di dalam APBN tahun 2019 yaitu: pertama, mobilisasi pendapatan akan dilakukan secara realistis untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif. Kedua, Belanja negara yang produktif akan diarahkan untuk mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan program perlindungan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, serta penguatan desentralisasi fiskal. Ketiga, efisiensi serta inovasi pembiayaan akan menjadi landasan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, Pemerintah juga akan menyiapkan diri terhadap dinamika perekonomian global agar APBN dapat dijaga tetap sehat, adil, dan mandiri sehingga mempunyai daya ungkit terhadap perekonomian nasional.
Selanjutnya , dalam rangka memberikan edukasi
kepada masyarakat agar dapat mengawal setiap rupiah yang ada di dalam APBN, sudah semestinya publik mendapatkan informasi yang jelas dan mudah dimengerti atas berbagai kebijakan yang akan dijalankan pemerintah melalui APBN. Dengan demikian diharapkan masyarakat memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap APBN dan dapat mengawasi setiap rupiah yang dibelanjakan oleh Pemerintah, sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh seluruh rakyat Indonesia.
Pada akhirnya, sebagai salah satu upaya Pemerintah
dalam mewujudkan APBN yang kredibel, transparan dan akuntabel, kami berharap buku Informasi APBN ini dapat menjadi salah satu sumber yang valid dan terpercaya dalam memberikan pengetahuan serta pemahaman mengenai APBN tahun 2019 kepada masyarakat. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim penyusun dan kepada berbagai pihak yang telah memberikan masukan baik secara langsung maupun tidak langsung hingga buku Informasi APBN 2019 ini dapat diterbitkan. Terima Kasih.
Menteri Keuangan Republik Indonesia k ata p engantar
Sri Mulyani Indrawati 2019
INFORMASI APBN
INFORMASI
1 APBN 2019 Alur Penyusunan Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat akan membahas dan menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2019 dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah RI
Januari 2018 Maret 2018 Penetapan arah Penyusunan kebijakan dan prioritas resource envelope pembangunan nasional
16 April 2018
18 Mei 2018
Pengajuan Pokok-Pokok Surat Bersama Kebijakan Fiskal, Pagu Indikatif dan Kerangka Ekonomi Rancangan RKP Makro dan RKP ke DPR
19 Juli 2018
16 Agustus 2018 Surat Bersama Pagu Pidato Kenegaraan Presiden RI Anggaran dan Penyelesaian dalam rangka Pengajuan RAPBN Penyusunan RKA-K/L oleh (RUU dan Nota Keuangan) Kementerian/Lembaga
- Antisipatif dan fleksibel menghadapi dinamika • Optimal namun tetap realistis perekonomian global
- Tetap menjaga iklim usaha & inves
- Defisit anggaran terendah sejak 2013 • Peningkatan PNBP melalui peningkatan layanan dan tata kelola
- Keseimbangan primer mendekati Rp0
23 November 2018
31 Oktober 2018 UU Nomor 12 tahun 2018
- Pembiayaan utang menurun
Sidang Paripurna Penetapan tentang APBN tahun 2019 APBN 2019
- Reformasi belanja negara fokus untuk mendukung daya saing, ekspor, dan investasi
- Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana ala
- Penguatan Prov. NTB dan Sulteng • Sinergi pusat dan daerah
- Memperkuat Pemerintahan Daerah ditingkat
29 November 2018
11 Desember 2018
- Semakin transparan dan akuntabel Kelurahan
Peraturan Presiden Nomor 129 tahun Penetapan dan
2018 tentang Rincian APBN TA 2019 Penyerahan DIPA
Gatibos
2 APBN 2019 apbn 2019 p
A APBN untuk mendorong investasi & daya saing adil Sehat
Mandiri
melalui pembangunanB N sumber daya manusia Postur APBN Sehat, Adil, & Mandiri Penerimaan negara terus dioptimalkan
- Antisipatif dan fleksibel menghadapi dinamika • Optimal namun tetap realistis perekonomian global
- Tetap menjaga iklim usaha & inves
• Defisit anggaran terendah sejak 2013 • Peningkatan PNBP melalui peningkatan layanan dan
tata kelola- Keseimbangan primer mendekati Rp0
- Pembiayaan utang menurun
Memperkuat belanja untuk bencana alam Belanja negara semakin produktif dan mempercepat pembangunan di daerah
- Reformasi belanja negara fokus untuk mendukung daya saing, ekspor, dan investasi
- Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana ala>Penguatan value for money Prov. NTB dan Sulteng • Sinergi pusat dan daerah
- Memperkuat Pemerintahan Daerah ditin
- Semakin transparan dan akuntabel Kelurahan
APBN untuk Mendorong Investasi & Daya Saing Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia INFORMASI
3 APBN 2019 Hal Baru dan Strategis Beberapa kebijakan dan terobosan dalam APBN 2019 untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja negara, optimalisasi pendapatan negara dan kemandirian APBN
Penguatan bidang kesehatan melalui
program penurunan stunting terintegrasi- Perluasan program percepatan penanganan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif pada 160 kabupaten/kota
Penajaman
anggaran pendidikan
pendidikan vokasi- Peningkatan kualitas dan relevansi melalui standardisasi mekanisme link and match antara pendidikan vokasi dan kebutuhan industri
dana abadi penelitian
- Pengalokasian untuk percepatan pengembangan riset
Penguatan program keluarga harapan
- Penguatan program PKH melalui peningkatan besaran manfaat pada komponen pendidikan dan kesehatan
2019
- Insentif perpajakan sebagai transfer sumber daya kepada publik berupa pengurangan kewajiban pajak untuk mendukung daya saing industri nasional dan mendorong hilirisasi industri.
- Untuk pertama kalinya disampaikan perhitungan belanja perpajakan (tax expenditure) sebesar Rp143,6 T (1,16% dari PDB) pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 sebesar Rp154,7 T (1,14% dari
- Dana penanggulangan bencana alam (pooling
- Untuk pertama kalinya dialokasikan Rp 1,0 triliun
- Keterlibatan Peran Swasta dan BUMN dalam mendukung p embangunan infrastruktur melalui KPBU AP
- Terdapat 10 Proyek Infrastruktur yang akan menggunakan skema KPBU AP pada tahun 2019
Percepatan pembangunan di tingkat Kelurahan melalui DAU TAMBAHAN
Tax Expenditure pOOLING FUND BENCANA ALAM
fund ) yang dikelola khusus, untuk kegiatan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana alam
4
- Menjaga keseimbangan percepatan pembangunan antara kelurahan dengan desa melalui pendanaan bagi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat kelurahan
- Tanpa mengurangi komitmen kebijakan pendanaan pemerintah daerah kepada kelurahan melalui APBD.
- Dana Tambahan untuk dukungan pendanaan kelurahan dialokasikan Rp3,0 T kepada 8.212 kelurahan
- Nilai tukar disesuaikan secara cepat untuk mengantisipasi kondisi global agar APBN menjadi lebih realistis dan kredibel dari Rp14.400 (RAPBN) menjadi Rp15.000 (APBN)
- Pada asumsi dasar ekonomi makro APBN 2019, hanya nilai tukar rupiah dan lifting minyak yang mengalami perubahan dari asumsi yang diajukan Pemerintah di RAPBN 2019.
2019
INFORMASI APBN Asumsi Dasar Ekonomi Makro
15.000 % Rp Rp Rp Pertumbuhan Ekonomi (%)
APBN 2019 *) *) *) Outlook menyesuaikan dengan realisasi s.d. bulan November 2018 Outlook 2018 Realisasi 2017 Inflasi (%)
Suku Bunga SPN (%)
- Perekonomian global masih
- Kondisi ini
Nilai Tukar (Rp/USD)
Lifting Gas (ribu barrel setara minyak/hari)
Rp $ Harga Minyak (US$/barrel)
Lifting Minyak
(ribu barrel/hari) 5,3 5,2 5,1 3,5 3,2 3,6
5,3 775 5,0 776 5,0 804 1.250 1.136 1.142
68
51 14.248 13.384
70 RAPBN 2019: 14.400 RAPBN 2019: 750
5 INFORMASI
6 APBN 2019 Perekonomian Global Perekonomian global mengalami perbaikan dengan Amerika Serikat menjadi salah satu motor utama.
Perbaikan ekonomi AS Normalisasi kebijakan moneter
- Pada asumsi dasar ekonomi makro APBN 2019, hanya nilai tukar rupiah dan yang mengalami perubahan dari asumsi yang diajukan Pemerintah di RAPBN 2019.
Kenaikan imbal hasil
- Nilai tukar disesuaikan secara cepat untuk mengantisipasi kondisi global agar APBN
Pembalikan modal ke AS menjadi lebih realistis dan kredibel dari Rp14.400 (RAPBN) menjadi Rp15.000 (APBN)
Penguatan dolar AS Beberapa risiko dan tantangan bagi perekonomian global ke depan: Tekanan pasar Moderasi Proteksionisme keuangan akibat Tiongkok normalisasi moneter AS
Perubahan Perang Dagang Ketegangan AS-Tiongkok iklim/cuaca geopolitik 7 ekstrim
6 5,3 5,2 Proyeksi 5
4,7 4,7 Pertumbuhan Global (%, yoy)
- Perekonomian global masih 4
- Kondisi ini berimbas pada perekonomian banyak negara khususnya negara-negara berkembang 1 dan masih akan berlangsung ditahun 2019 Dunia Negara Maju Negara Berkembang ASEAN-5 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018p 2019p
- ) dalam persen
- Normalisasi kebijakan moneter AS yang disebabkan oleh perbaikan kinerja perekonomian AS
- Kebijakan fiskal AS yang cenderung ekspansif menyebabkan meningkatnya defisit dan yield US T Bills • Kebijakan perdagangan proteksionis
- Kenaikan harga minyak dunia, permasalahan geopolitik
- Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat (inflasi yang terkendali, defisit fiskal yang sehat, serta peningkatan peringkat utang dan EODB)
- Kebijakan stabilisasi nilai Rupiah secara terukur sesuai dengan fundamental ekonomi oleh Bank Indonesia didukung cadangan devisa yang kuat
- Penguatan koordinasi kebijakan terus berlangsung dalam rangka memperbaiki stabilitas makroekonomi, termasuk koordinasi penyediaan pasokan dan kebutuhan valuta asing di antara BUMN mengimbangi potensi lanjutan
- Normalisasi kebijakan moneter AS yang disebabkan oleh
perbaikan kinerja perekonomian AS
- Kebijakan fiskal AS yang cenderung ekspansif menyebabkan meningkatnya defisit dan yield US T Bills
• Kebijakan perdagangan proteksionis
- Kenaikan harga minyak dunia, permasalahan geopolitik
- Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat (inflasi yang terkendali, defisit fiskal yang sehat, serta peningkatan peringkat utang dan EODB)
- Kebijakan stabilisasi nilai Rupiah secara terukur sesuai dengan fundamental ekonomi oleh Bank Indonesia didukung cadangan devisa yang kuat
- Penguatan koordinasi kebijakan terus berlangsung dalam rangka memperbaiki stabilitas makroekonomi, termasuk koordinasi penyediaan pasokan dan kebutuhan valuta asing di antara BUMN
- -2,0
- % Surplus/ (Defisit) Anggaran terhadap PDB (2,49) (2,51) (2,12) (1,84)
- Outlook pada laporan semester I dan pada akhir tahun diperkirakan akan dibawah 2,0% terhadap PDB
- ) *) Outlook pada Laporan Semester I tahun 2018. Sesuai proyeksi terkini, defisit APBN tahun 2018 diperkirakan dibawah 2% terhadap PDB (pada kisaran 1,8-1,9% terhadap PDB dengan defisit keseimbangan primer Rp6,7 T-Rp21,4 T)
- * Anggaran-anggaran di atas memiliki irisan
- Pendapatan Negara rata-rata tumbuh 6,9% selama periode tahun 2014-2019.
- APBN 2019, Pendapatan Negara ditargetkan sebesar Rp2.165,1 triliun Pendapatan Negara Pertumbuhan (%) (triliun Rupiah)
- Pendapatan Negara rata-rata tumbuh Dominasi Penerimaan Perpajakan mencapai 6,9% selama periode tahun 2014-2019. 82,5% di dalam APBN 2019. Sedangkan PNBP berkontribusi sebesar 17,5%, dan
- APBN 2019, Pendapatan Negara masih berpotensi untuk terus ditingkatkan.
- Penyederhanaan tarif PNBP, daya beli dan pengembangan khususnya terkait layanan dunia usaha serta optimalisasi
- Penajaman perencanaan, pengelolaan Barang Milik pelaksanaan & pertanggung Negara (BMN) jawaban PNBP
- Penguatan pengawasan dan pemeriksaan PNBP
- Rumusan keberatan, keringanan, dan pengembalian PNBP
- Penyederhanaan tarif PNBP, (15,1) daya beli dan pengembangan khususnya terkait layanan dunia usaha serta optimalisasi
- Penajaman perencanaan,
- PNBP K/L ditargetkan sebesar Rp94,1 triliun, dengan
- Penguatan pengawasan dan Kehutanan 3,7 4,2 3,8 4,1 4,2 4,5 pemeriksaan PNBP Perikanan 0,2 0,1 0,4 0,5 0,6 0,6<
- Potensi PNBP K/L masih dapat ditingkatkan dengan
- Rumusan keberatan, keringanan, Panas Bumi 0,8 0,9 0,9 0,9 0,8 0,9
- Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan vokasi
- Mempersiapkan tenaga pendidik yang adaptif dan responsif
- Memperkuat program promotif dan preventif, peningkatan layanan kesehatan, dan menjaga keberlanjutan JKN
- Pemerataan akses ke layanan keseh>Infrastruktur pelayanan dasar
- Infrastruktur konektivitas untuk kelancaran barang dan jasa
- Infrastruktur untuk mendukung sektor unggulan (a.l. pangan, pariwisata, perikanan)
- Dukungan pendanaan proyek-proyek infrastruktur dengan skema pembiayaan kreatif (K>Sinergi program perlindungan sosial (PKH, BPNT, Subsidi)
- Penerima manfaat subsidi dan bansos yang lebih tepat sasaran → perbaikan data
- Penguatan PKH dan BPNT, serta perluasan sasaran JKN (
- Sinergi program perlindungan sosial dan mempertajam bantuan sosial
- Refocusing anggaran prioritas
- Sinergi pembangunan antara Pusat dan Daerah • Dukungan pemerintah terhadap creative financing >mempertahankan tingkat kesejahteraan aparatur negara antara lain dengan mempertahankan gaji dan pensiun ke-13, pemberian THR bagi pegawai aktif dan pensiunan, serta kenaikan gaji pokok dan pensiun pokok sebesar 5%
- mendukung penguatan belanja yang bersifat produktif, dan melanjutkan efisiensi belanja yang bersifat non-produktif
- meningkatkan kualitas belanja untuk peningkatan kapasitas produksi dan konektivitas, serta penguatan sistem monitoring dan evaluasi pro>Mitigasi risiko bencana antara lain melalui pembentukan dana siaga bencana serta skema lainnya
- Pelestarian lingkungan
- Stabilitas ekonomi, keamanan & pol>Pelaksanaan dan pengawasan Pemilu 2019
- Pengamanan Pemilu 2019
- Sosialisasi Pemilu 2019
- Dukungan penyiaran kegiatan Pemilu
- Produktivitas, integritas, dan pelayanan publik (a.l. tetap memberikan gaji dan tunjangan ke-13, pemberian THR, serta kenaikan gaji pokok rata-rata 5%)`
3,7 3,7
menyimpan risiko ketidakpastian sebagai dampak kebijakan ekonomi di 3 Amerika Serikat serta lanjutan perang
2,4 dagang dengan Tiongkok. 2 2,1
Pemilu diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat, organisasi sosial dan partai politik serta belanja pemerintah.
IMF OECD 5,2 5,3 5,2 5,3 Asian Development Bank Consensus Forecast
Investasi meningkat, meskipun konsumsi masih mendominasi World Bank
Pemilu Perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang tetap dan perkiraan pertumbuhan volume perdagangan yang sedikit turun
and see setelah hasil
Tahun pemilu dimana terdapat tendensi investor untuk wait
Keberlanjutan perang dagang antara AS dan Tiongkok
Pengembangan industri hulu yang akan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku. Perbaikan iklim investasi yang berorientasi ekspor dan peningkatan daya saing untuk memperbaiki struktur transaksi berjalan.
Dalam menjaga momentum perbaikan pertumbuhan ekonomi di tengah pencapaian stability over growth
Dengan adanya risiko perang dagang, langkah-langkah strategis terus dilakukan untuk memperbaiki struktur neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan.
Kebijakan suku bunga acuan atas respon kenaikan FFR
Pendorong Tantangan % Dorongan Kebijakan Fiskal
2019
Penyelesaian pembangunan infrastruktur diperkirakan tetap menjadi salah satu pendorong investasi.
Rp Rp Rp
Perkiraan oleh Berbagai Institusi (%) 2018 2019 (per September 2018) (per Oktober 2018) (per Oktober 2018) (per November 2018)
5,2 5,2 7,0 6,3 7,1
5,4 5,2 5,1 5,1
5,1 5,2
4,2 6,9 7,2 11,5
5,0 2,1 6,2 9,1 8,1 5,1
2018 Outlook Konsumsi RT & LNPRT Konsumsi Pemerintah PMTB Ekspor Impor
2017 APBN 2019
INFORMASI APBN Pertumbuhan PDB 5,1 5,2 5,3
7
2019
INFORMASI APBN
Nilai Tukar
Pergerakan nilai tukar dipengaruhi oleh faktor domestik dan luar negeri
Rata-rata 2014 2014 2015Rata-rata 2015
Rata-rata 2016
Rata-rata Rp13.384/US$ Rp13.949/US$ 2017
Rata-rata (s.d bulan Agustus) 2018 Rp11.878/US$ Rp13.392/US$ Rp13.307/US$ Kondisi ekonomi dunia diperkirakan
masih bergejolak di tahun 2019
Strategi stabilisasi nilai tukar Rupiah perlu didukung oleh:Masih berlangsungnya kebijakan suku bunga rendah di Eropa dan Jepang Rp mengimbangi potensi capital outflows lanjutan
2016 2017 2018 15.000 14.000 13.000 12.000 11.000
8 INFORMASI
9 APBN 2019
Inflasi
Perkembangan perekonomian global dan domestik, seperti harga komoditas
dan pergerakan nilai tukar Rupiah akan turut mempengaruhi pergerakan laju inflasi
%, yoy 10,0 CPI Core Adm. Price Vol. Foods 8,70 7,0 4,0 3,07 5,92 3,61 3,20 4,97 1,0 3,02 0,21 0,71 2,95 2,55 2,90Ja Ju Ja Ju Ja Ju
n-1 b-1 n-1 u- p-16 n-1 b-1 n-1 u- p-17 n-1 b-1 n-1 u- 6 Fe A A S O D Fe A S O D Fe A A 6 M M No M M A No M Ma pr k e a pr kt- e a pr
r-1 t- v s-1 r-1 v s-1 r-1
6 6 -1 -1 -1 -1 -1 i-1 l-1 i-1 l-1 i-1 l-1 6 e e e 6 Ju g e Ju g e Ju g 6 6 1 1 6 6 6 7 77
7 7 7 7 1 7 1 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 1 Pengelolaan kebijakan Laju inflasi dapat terus Sumber tekanan harga energi saat ini mampu terjaga dengan tren terutama berasal dari menurunkan tekanan menurun, khususnya komponen volatile food, administered price, namun didukung oleh tren inflasi khususnya bahan pangan, tetap perlu diwaspadai risiko inti yang terus menurun walaupun volatilasnya dan tekanan di periode ke dan stabil di tingkat yang semakin menurun dari depan. rendah. tahun ke tahun.Sasaran inflasi Strategi dasar adalah dengan 2019-2021 ditetapkan menjaga keseimbangan 3,5+1,0%, dan terus ketersediaan pasokan dan menurun dalam jangka permintaan barang, menengah untuk kelancaran distribusi, mendukung terjaganya perbaikan efisiensi pasar, serta daya beli masyarakat. didukung upaya pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat INFORMASI
10 APBN 2019
Harga Minyak Mentah
Pergerakan harga minyak mentah masih cenderung berfluktuasi, dipengaruhi oleh
risiko geopolitik dan perkembangan perekonomian global
2014 2015 2016 2017 2018100 Rata-rata Rata-rata
Rata-rata
80 2015
Rata-rata 2014
2017 49,2 el) 96,5 2016
60 51,2 ar b
Rata-rata 40,2
40 2018 (s.d bulan Agustus)
(US$/ 67,4
20 ICP bergerak seiring dengan perkembangan harga minyak mentah acuan dunia, terutama Brent.
Faktor pendorong kenaikan harga adalah ketegangan geopolitik di beberapa negara penghasil minyak, sentimen pemangkasan produksi OPEC di tahun 2018, dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela.
Faktor penghambat kenaikan harga, a.l. ketidakpastian keberlanjutan pemangkasan produksi oleh OPEC dan Rusia, penggunaan energi alternatif dan peningkatan produksi shale oil
11 APBN Adil, sehat, dan mandiri dimana defisit dijaga pada angka 1,84% dengan
2019 primary balance mendekati Rp0 APBN 2019 Outlook 2018 triliun Rupiah
Defisit APBN tahun 2019 diarahkan semakin menurun (296,0) 1,84% PDB (314,2) 2,12% PDB Keseimbangan Primer menurun semakin mendekati positif Belanja Transfer ke Pemerintah (20,1) Pajak (64,8) Daerah &
Pusat Dana Desa PNBP Hibah 378,3 1.786,4 Pembiayaan Anggaran 826,8 1.634,3 0,4 5,4 1.548,5 349,2
763,6 1.453,6 296,0 Pendapatan 314,2 2.165,1 a.l. Belanja
Negara 1903,0 Pembiayaan Pembiayaan 2.461,1 Utang Investasi 359,3 (75,9) Negara 387,4 (65,7) 2.217,3 2016 2017 2018 2019 Uraian (triliun Rupiah) LKPP LKPP Outlook APBN
A. PENDAPATAN NEGARA 1.555,9 1.666,4 1.903,0 2.165,1 13,8
I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.546,9 1.654,7 1.897,6 2.164,7
1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.285,0 1.343,5 1.548,5 1.786,4 Tax Ratio (%) 0,01 0,01 11,57 12,22 a.l. PPh Migas 666,2 646,8 761,2 894,4
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 262,0 311,2 349,2 378,3 9,0 11,6 5,4 0,4
II. PENERIMAAN HIBAH
B. BELANJA NEGARA 1.864,3 2.007,4 2.217,3 2.461,1 11,0 243,9
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.154,0 1.265,4 1.453,6 1.634,3
1. Belanja K/L 684,2 765,1 813,5 855,4
2. Belanja Non K/L 469,8 500,2 640,2 778,9
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 710,3 742,0 763,6 826,8
1. Transfer ke Daerah 663,6 682,2 703,6 756,8
2. Dana Desa 46,7 59,8 60,0 70,0
C. KESEIMBANGAN PRIMER (125,6) (124,4) (64,8) (20,1)
D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) (308,3) (341,0) (314,2) (296,0) (5,8) 18,2
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 334,5 366,6 314,2 296,0 (5,8) (18,2)
I. PEMBIAYAAN UTANG 403,0 429,1 387,4 359,3
II. PEMBIAYAAN INVESTASI (89,1) (59,8) (65,7) (75,9)
III. PEMBERIAN PINJAMAN 1,7 (2,1) (6,5) (2,4)
IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (0,7) (1,0) (1,1) 0,0
V. PEMBIAYAAN LAINNYA 19,6 0,4 0,2 15,0
APBN untuk Mendorong Investasi & Daya Saing Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia
243,9 18,2 (18,2)
2019
INFORMASI APBN APBN Sehat triliun Rupiah
Defisit semakin turun dan Keseimbangan Primer menuju arah positif sehingga APBN menjadi sustainable dan prudent (153,3) (1,86)
(2,33) (2,25) (2,59) (2,49) (2,51) (211,7) (226,7) (298,5) (308,3) (341,0) (314,2) (296,0)
2012 2013 2014 2015 2016 2017 Outlook 2018
APBN
2019
2012 2013 2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 APBN 2019 Defisit Anggaran Defisit terhadap PDB (%)Keseimbangan Primer Rasio Keseimbangan Primer terhadap PDB (%) (2,12) (1,84) (52,8) (0,64)
(1,09) (1,23) (0,92) (0,44) (0,12) (0,92) (98,6) (93,3) (142,5) (125,6) (124,4) (64,8)
(20,1) (1,01) Rasio Defisit APBN diturunkan menjadi 1,84% PDB, terendah sejak tahun 2013 Keseimbangan Primer mendekati Rp0 --> konsisten turun sejak 2015
12 INFORMASI
13 APBN 2019 APBN Mandiri Ditunjukkan dengan penerimaan pajak menjadi sumber utama belanja negara dan tumbuh lebih realistis triliun Rupiah
2.165,1 1.903,0 17,5% 1.666,4 18,3% 1.550,5 1.555,9 25,7% 1.508,0 17,0% 16,8% 18,7% Kontribusi perpajakan terus 74,0% 82,3% 82,6% 80,6% 81,4% 82,5% meningkat menjadi 82,5%
(2014: 74,0%) Outlook
APBN 2014 2015 2016 2017 Penerimaan Perpajakan PNBP Hibah 2018 2019
429,1 403,0 58,5 387,4 380,9
359,3
49,0 31,7 255,7 223,2 Pembiayaan utang 140,8 6,5 14,6 semakin menurun 5,8
(7,3)
Outlook (9,7)APBN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 Pembiayaan Utang Pertumbuhan (%) 2018 2019 APBN untuk Mendorong Investasi & Daya Saing Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia
INFORMASI
14 APBN 2019
APBN Adil
Ditunjukkan dengan keseimbangan antara Pembangunan Fisik dan SDM,
Pembangunan Pusat dan Daerah, serta Pajak yang progresif
Pajak Menjadi Insentif Untuk Menjaga Daya Beli Masyarakat & Ekonomi Kenaikan PTKP Penurunan tarif PPh 2013 : Rp24,3 juta UMKM menjadi 2016 : Rp54,0 juta 0,5% Insentif Pajak bagi Dunia Usaha secara targeted (tax holiday/allowance) Kriteria/syarat tertentu a.l : Mempertimbangkan nilaiIndustri investasi, orientasi ekspor, Pionir dan penyerapan tenaga kerja
Penguatan dan Keseimbangan Pembangunan Fisik dan SDM * Anggaran Infrastruktur Anggaran Kesehatan 2015 : Rp256,1 T 2015 : Rp69,3 T 2019 : Rp415,0 T 2019 : Rp123,1 T Anggaran Pendidikan Anggaran 2015 : Rp390,3 T
Perlindungan Sosial 2019 : Rp492,5 T 2015 : Rp249,4 T
2019 : Rp381,0 T
Memperkokoh keseimbangan pembangunan antara pusat dan daerah Transfer ke Daerah & Belanja K/L Dana Desa: 2015 : Rp732,1 T 2015 : Rp623,1 T 2019 : Rp855,4 T hampir sama
2019 : Rp826,8 T
15
20
Pajak Sumber Utama Pendapatan
17,5 82,5 PNBP (%) Hibah (%) Dominasi Penerimaan Perpajakan mencapai 82,5% di dalam APBN 2019. Sedangkan PNBP berkontribusi sebesar 17,5%, dan masih berpotensi untuk terus ditingkatkan. Melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penyempurnaan regulasi dan IT Pajak serta PNBP terus dioptimalkan dengan tetap menjaga kualitas layanan kepada masyarakat
74,0 82,3 80,6 81,4 APBN 2019
17,0 18,7 18,3 74,9
80 24,6 25,7
60
40
2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 Perpajakan (%)
2019
2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 APBN 2019
1.200 1.600 1.800 2.000
0,4 14,2 13,8 7,8 -2,7 3,2 7,1 400 800
Penerimaan Hibah (triliun Rupiah)
PNBP 1.786,4 378,3 Rp2.165,1 T 17,5% 82,5%
Pendapatan Negara Penerimaan Perpajakan
INFORMASI APBN
APBN untuk Mendorong Investasi & Daya Saing Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia
16 APBN 2019 Penerimaan Perpajakan PPh dan PPN merupakan kontribusi utama, sebesar 50,1% dan 36,7% terhadap penerimaan perpajakan
PBB 19,1
Cukai Bea Pajak Lainnya
165,5 Masuk
8,6 38,9 Bea Keluar
4,4 Pajak Penghasilan 894,4
PPN 655,4 Rp1.786,4 T Kantor Pelayanan Pajak
PPh Nonmigas PPN Impor Orang Pribadi 223,3 387,6
Cukai MMEA 6,0
PPh Nonmigas Badan Lainnya Cukai Etil
440,6 0,0 Alkohol PPN Dalam
Cukai 0,2 Negeri Hasil Pendapatan
410,7 Tembakau Cukai Lainnya 158,9 0,5 PPh Nonmigas PPN Cukai
Kenaikan PPh Non Kenaikan PPN didukung Kenaikan cukai Migas didominasi oleh oleh upaya pemerintah didorong oleh PPh Nonmigas Badan mendorong konsumsi penyesuaian tarif rumah tangga cukai hasil tembakau dan program penertiban rokok ilegal
ditargetkan sebesar Rp2.165,1 triliun
INFORMASI
17 APBN 2019
Penerimaan Perpajakan
Penerimaan perpajakan tetap realistis, diperkirakan tumbuh 15,4 % dari outlook APBN 2018
dengan didukung reformasi perpajakan
1.786,4 15,4% triliun Rupiah1.548,5 1.343,5 1.285,0 1.146,9 1.240,4 16,7% 15,3% 2019 tumbuh (pajak 4,6% non migas) 3,6% 8,2% 15,4% Pertumbuhan 2019 lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan 10 tahun terakhir (11,1%) OUTLOOK APBN
2014 2015 2016 2017 2018 2019 PPh Migas Kepabeanan dan Cukai Pajak Nonmigas
Insentif Fiskal Perkembangan Tax Ratio Pemerintah tetap menjaga keberlangsungan Tax ratio diperkirakan akan lebih tinggi dengan
iklim investasi dan peningkatan daya saing diperhitungkannya unsur insentif atau pengurangan
dengan memberikan insentif fiskal meskipun kewajiban perpajakan yang sekarang telah target penerimaan pajak meningkat. diberikan pemerintah (tax expenditure)2014 APBN 13,7% p p
2019 R R
Rp Rp
Rp OUTLOOK 12,2% 2015 2018 11,6% 11,6% 2016 Pajak
2017 10,8% 10,7% Insentif perpajakan yang tepat sasaran mendorong Pemerintah mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian. Kebijakan belanja perpajakan (tax expenditure) sebesar 1,1% dari PDB
8,9 22,5 (0,8) 6,7 6,4 3,6 (2,7) 16,6 118,1 144,6 143,5 153,2 155,4 165,5 409,2 423,7 412,2 564,7 Outlook 2018 APBN 2019 705,8 808,3 18,3 17,4 458,7 9,8 2014 552,6 20,5 2015 596,5 (5,3) 2017 APBN 2019 2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 APBN 2019 2014 2015 2016 2017 Outlook 2018
PPh Nonmigas, 2014-2019 (triliun rupiah) PPh Nonmigas Pertumbuhan (%) PPh Nonmigas naik rata-rata 12,4%
(triliun rupiah) PPN Pertumbuhan (%) PPN naik rata-rata 9,6% Pajak Perdagangan Internasional, 2014-2019 (triliun rupiah) Pajak Perdagangan Internasional
Pertumbuhan (%) Pajak Perdagangan Internasional turun rata-rata 0,7% Cukai, 2014-2019 (triliun rupiah) Cukai Pertumbuhan (%) Cukai naik rata-rata 7,5%
Kebijakan di Bidang Perpajakan 630,1 14,0 2016 1,5 6,4 655,4 17,5 16,1 43,6 34,9 35,5 39,2 42,0 43,3 APBN 2019 2014 2015 2016 2017 Outlook 2018 meningkatkan basis pajak mencegah praktik penghindaran pajak dan erosi perpajakan (Base Erosion Profit Shifting) Automatic Exchange of Information (AEoI) Kepatuhan Wajib Pajak
SDM dan Organisasi Insentif Perpajakan Data dan Sistem Informasi Perpajakan up to date dan terintegrasi a.l. melalui e-filing, e-form dan e-faktur. membangun kesadaran pajak (sustainable compliance) a.l. melalui e-service, mobile tax unit, KPP Mikro, dan outbond call. tax holiday dan tax allowance reviu kebijakan exemption tax pada beberapa barang kena PPN.
Peningkatan Pelayanan dan efektifitas organisasi Rp Rp Rp Rp Rp
Teknologi Informasi
Kepabeanan dan Cukai
Percepatan layanan Pusat Logistik Berikat dan simplifikasi prosedur ekspor RpMemperbaiki dwelling time
Penggunaan IT untuk
administrasi pemungutan
dan pemberantasan penyelundupanKemudahan Impor Tujuan Ekspor Pengembangan/perluasan fasilitas untuk industri Rp kecil dan menengah (IKM)
Barang Kena Cukai (BKC) baru Penambahan barang kena cukai (BKC) baru (kemasan Rp plastik) Rp (8,0) (20,0) 1,5 10,6 8,7 3,0
2019
INFORMASI APBN
Penerimaan Perpajakan
Kebijakan perpajakan berdasarkan asas keadilan mendorong daya saing industri dan kemudahan berusaha 480,7
18
PPN, 2014-2019
INFORMASI
19 APBN 2019 PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) PNBP tahun 2019 ditargetkan tumbuh 8,35% dari outlook tahun 2018,
PNBP SDA Pendapatan Nonmigas Kekayaan yang Dipisahkan 31,0 45,6
PNBP Lainnya 94,1
PNBP SDA Migas Pendapatan
159,8 BLU
47,9
Rp378,3 T
Optimalisasi produksi Peningkatan dividen BUMN diikuti upaya efisiensi biaya dan dengan mempertimbangkan mendukung pengembangan cashflow BUMN dan kemampuan industri hilir, kelestarian keuangan BUMN dengan lingkungan dan keberlangsungan pengembangan usaha dan usaha menjalankan penugasan Pemerintah
Peningkatan pelayanan dan Perbaikan tata kelola penyesuaian tarif (Revisi UU PNBP) dengan mempertimbangkan
INFORMASI INFORMASI
20 APBN 2019 PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) Peningkatan PNBP didorong kenaikan harga minyak, peningkatan kualitas dan volume layanan, serta perbaikan tata kelola
398,6 29,7 87,7 378,3 47,9 349,2
PNBP, 94,1 311,2 255,6 2014-2019 40,3 47,3 43,3
(triliun rupiah) SDA Penerimaan Bagian Laba BUMN/ Kekayaan Negara yang Dipisahkan 12,4% 35,3 18,8% 81,7 2,5% 37,6 262,0 45,6 41,9 118,0 108,8 12,2% 92,0 8,3% 44,7 BLU Pendapatan PNBP Lainnya 240,8 101,0 64,9 111,1 169,2 (35,9%) 37,1 43,9 190,8 SDA Migas Pertumbuhan (%)
2014 2016 2017 2015 Outlook APBN 2018 2019 97,0 PNBP Lainnya, SDA Migas, 70,0 70,0 2014-2019 2014-2019 49,0 (triliun rupiah)
51,0 (triliun rupiah) SDA Migas Harga ICP 216,9 78,2 40,0 44,1 7,3 81,8 144,3 159,8 15,5 5,4 6,2 9,0
2014 2015 2016 2017 Outlook APBN diikuti upaya efisiensi biaya dan dengan mempertimbangkan 8,8
2018 2019 mendukung pengembangan BUMN dan kemampuan industri hilir, kelestarian keuangan BUMN dengan lingkungan dan keberlangsungan pengembangan usaha dan menjalankan penugasan 40,8 72,3 74,4 78,7 102,6 77,6 85,3 Pemerintah
SDA 24,6 Nonmigas, 5,2 2014-2019 (triliun rupiah)
2014 2015 2016 Outlook APBN Pertumbuhan (%) 2017 (4,9) PNBP K/L PNBP DMO 2018 2019 dengan mempertimbangkan (8,7)
2014 2015 2016 2017 Outlook APBN
2018 2019 pengelolaan Barang Milik
pelaksanaan & pertanggung Pertambangan Negara (BMN) Umum 19,3 17,7 15,8 23,8 19,3 25,0 kontribusi terbesar Kementerian Kominfo, Kepolisian jawaban PNBP Negara RI, dan Kementerian Perhubungan
tetap menjaga kualitas pelayanan masyarakat dan pengembalian PNBP
2019
INFORMASI APBN Belanja Negara Rp2.461,1 T diarahkan mencapai tujuan pembangunan nasional antara lain infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan pengangguran, dalam rangka pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas dengan tetap menjaga efisiensi
Belanja Negara Aparatur Efektivitas & Efisiensi Belanja Mendukung Program Prioritas Porsi thd Belanja Negara: 34,8% Porsi thd Belanja Negara: 31,6% Porsi thd Belanja Negara: 33,6% Rp2.461,1 T 100% Total Alokasi BELANJA NEGARA Alokasi Periode : 1/1-31/12 2019
Belanja K/L Belanja Non K/L Transfer ke Daerah & Dana Desa Rp855,4 T Rp778,9 T Rp826,8 T diarahkan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional pahami.peduli.awasi
21
12,8