355078559 Skripsi Pengaruh Progam Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3 Dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PT. Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari

Hive Office Park)

Oleh:

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Wika Realty Proyek Pembangunan

Tamansari Hive Office Park)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Aji Pangestu NIM : 1111081000123

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Pembimbing II

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini kamis, 09 April 2015 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama

: Aji pangestu

4. Judul Skripsi

: Pengaruh Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park PT. Wika Realty

Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ketahap ujian skipsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 April 2015

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini 2016 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

1. Nama

: Aji Pangestu

4. Judul Skripsi

: Pengaruh Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park PT. Wika Realty

Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Januari 2016

1. Dr. Ade Sofyan Mulazid

Ketua

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Aji Pangestu

Nomor Induk Mahasiswa

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

Jurusan

: Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

a. Nama Lengkap

: Aji Pangestu

b. Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 07 Mei 1993

c. Jenis kelamin

: Laki-laki

d. Agama

: Islam

e. Alamat : Jl. Agung Raya II No.77 Rt. 006 / 004 , Leteng

Agung, Jagakarsa, Jakarta-Selatan

f. Telepon

g. Motto : Hilangkan segala rasa malas, karena malas akan

menghancurkan semua perencanaan dan strategi hidup kita.

h. E-mail : ajipangestu448@yahoo.co.id

II. Latar Belakang Pendidikan

a. SD : SDN Kertijayan 03, Pekalongan (1999-2005)

b. SMP : SMP N 14 Pekalongan, Pekalongan (2005-2008)

c. SMK : SMK YAPIMDA, Jakarta-Selatan (2008-2011)

d. S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2011-2016)

III. Latar Belakang Keluarga

a. Ayah

: M. Lukman hakim

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

Aji Pangestu ABSTRACT

This study aims to (1) determine whether the occupational health and safety program (K3) and disciplines of team works have significant impact on employee productivity; (2) determine whether the safety and health program has significant impact on employee productivity.

The population in this study were all employees of the Castle Hive Development Project Office Park PT. Wika Realty located at Jl. DI Panjaitan Kav

2, East Jakarta, which amounted to 43 respondents. Data collection techniques used in this study is a questionnaire / kuosioner, documentation method and interview method.

Analysis of the data used in this study using multiple regression analysis with a level of sig <0.05. Results of multiple regression analysis regression coefficient (R) of 0.626 (F = 12.890; sig 0.000 <0.05); and the determination coefficient of 0.392. This shows that the program K3 and discipline together have

a significant impact on employee productivity together. As well as each independent variable positive effect on employee productivity variable which is equal to 4.333 and 2.033 with a significance level <0.05 through regression

equation Y = 7,661 + 0,571X 1 + 0,476X 2 + e.

These results indicate that the safety and health program ( K3 ) and work discipline, have a significant effect both partially and simultaneously to employee productivity.

Keywords : Occupational Health and Safety (K3) ,Work Discipline and

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

Aji Pangestu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan disiplin kerja secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan; (2) mengetahui apakah program keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Unit Kontruksi Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park PT. Wika Realty yang berada di Jl. DI Panjaitan Kav 2, Jakarta Timur yang berjumlah 43 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket/ kuosioner, metode dokumentasi, dan metode interviu.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda dengan taraf sig < 0,05. Hasil analisis regresi ganda diperoleh koefisien regresi (R) sebesar 0,626 (F = 12,890; sig 0,000 < 0,05); dan koefisien determinasi sebesar 0,392. Hal ini menunjukkan bahwa Program K3 dan disiplin kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap produktivitas kerja karyawan secara bersama-sama. Serta masing-masing variabel independent berpengaruh positif terhadap variabel produktivitas kerja karyawan yakni sebesar 4,333 dan 2,033 dengan tingkat signifikansi <0,05 melalui

Persamaan regresi Y = 7,661 + 0,571X 1 + 0,476X 2 +e.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan disiplin kerja, memiliki pengaruh yang signifikan baik secara parsial dan simultan terhadap produktivitas kerja karyawan.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua, alm Abah Lukman dan ibunda Jumrotun dan juga kepada kedua orang tua angkat saya alm Hj. Sholihah dan H. Thohari yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta doa yang tiada henti- hentinya kepada penulis.

2. Segenap kerabat dekat yang telah menyemangati dan membantu penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

7. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

8. Seluruh teman-teman jurusan Manajemen 2011 yang selalu kompak di dalam kelas maupun luar kelas.

9. Kepada seluruh sahabat-sahabati organisasi PMII KOMFEIS dan PC PMII CIPUTAT yang senantiasa menyemangati saya.

10. Kepada teman-teman dekat saya dan teman-teman saya sekalian yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan semangat, tak lupa juga terimakasih kepada tukang jajan dan jajanannya.

11. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang akuntansi manajemen.

Jakarta, 13 Januari 2016

Penulis

20

2. Dimensi dan Indikator Produktivitas Kerja ........................

22

3. Faktor-faktor Produktivitas................................................

26

4. Pengukuran Produktivitas..................................................

5. Peran Pimpinan Dalam Meningkatkan Produktivitas Karyawan 26

28

B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...........................................

28

1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...................

31

2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .........................

32

3. Dimensi dan Indikator Kelesamatan dan Kesehatan Kerja .

34

4. Faktor Penyebab Kecelakaan Dalam Kerja ........................

5. Usaha-usaha Dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan

35

Kerja .................................................................................

6. Peranan Pemimpin dalam meningkatkan Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja ................................................................

36

38

7. Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...........

41

C. Disiplin Kerja ..........................................................................

41

1. Pengertian Disiplin Kerja ..................................................

DAFTAR TABEL

No. Tabel

Keterangan

Halaman

1.1 Data Kasus Kecelakaan Kerja di Indonesia Dari th 2001-2010 ..........

1.2 Rekap Laporan Kecelakaan Kerja Proyek..........................................

1.3 Temuan-temuan Ketidak Taatan Karyawan Pada Peraturan Kerja .....

1.4 Rekap Absensi Kehadiran Bulan September 2015 .............................

2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu........................................................

3.1 Kriteria Skala Penelitian....................................................................

3.2 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran ........................................

4.1 Data Sampel Penelitian .....................................................................

4.2 Jabatan Responden ...........................................................................

4.3 Jenis Kelamin Responden .................................................................

4.4 Usia Responden ................................................................................

4.5 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ...........................................

4.6 Pengalaman Kerja Responden ...........................................................

4.14Hasil Uji Reliabilitas .........................................................................

4.15 Hasil Uji Multikolonieritas...............................................................

4.16 Hasil Uji Normalitas ........................................................................

4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi.......................................................

4.18 Hasil Uji Statistik F..........................................................................

4.19 Hasil Uji Statistik T..........................................................................

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

Keterangan

Halaman

1.1 Tingkat Resiko kecelakaan kerja pada kantor Wika Realty................

1.2 Tingkat Resiko Kecelakaan pada Proyek Pembangunan Tamansari Hive

Office Park PT. Wika Realty .............................................................

2.1 Skema Kerangka Penelitian...............................................................

4.1 Struktur Organisasi Unit Konstruksi..................................................

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas.............................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan salah satu organisasi yang menghimpun orang- orang yang biasa disebut dengan karyawan atau pegawai untuk menjalankan kegiatan rumah tangga produksi perusahaan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yaitu memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi perusahaan, dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan. Oleh sebab itu karyawan merupakan salah satu modal sumber daya manusia yang sangat penting keberadaannya dalam setiap sendi operasional karena sumber daya manusia adalah salah satu aset utama yang berfungsi sebagai penggerak operasional perusahaan. Setiap perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia yang profesional, terpercaya, berkompeten dan tekun adalah kunci bagi perusahaan dalam pencapaian tujuannya. (Ravianto, 1986:3) berpendapat bahwa kunci kesuksesan sebuah perusahaan bukan

perusahaan, sehingga peningkatan produktivitas pada semua bagian sistem merupakan suatu cara untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi perusahaan tersebut (Kusumadiantho, dalam Jurnal Universitas Pelita Harapan Volume i dan ii, 2000). (Anoraga, 2004:102) Berpendapat bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain adalah mengenai pekerjaan yang menarik, upah yang baik, keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan, lingkungan dan suasana kerja yang baik, promosi karyawan dan pengembangan diri, serta tingkat kedisiplinan dan kesetiaan kepada pimpinan pekerja.

Memperhatikan hal tersebut, maka pengaruh program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan kedisiplinan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan menjadi penting untuk dikaji, karena kedua faktor tersebut dapat memengaruhi produktivitas perusahaan dalam tujuannya mencapai visi dan misi perusahaan. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara program K3 dan kedisiplinan karyawan dengan

Desember 2004, namun sesuai dengan kebijakan pemegang saham utama (Wika) untuk melakukan penawaran umum terlebih dahulu, maka penawaran umum perdana saham-saham Wika Realty kepada masyarakat tersebut ditunda pelaksanaannya.

Pada tahun 2001, Wika Realty melakukan diversifikasi usaha yang semula fokus pada bisnis Realty sebagai developer berkembang menjadi tiga bidang usaha yaitu pengembangan bisnis Realty, manajemen properti dan jasa konstruksi. Disamping itu untuk mendukung bisnis properti khususnya Building Management, PT Wijaya Karya menyerahkan berbagai aset tetap Wika, seperti Gedung Perkantoran dan Kawasan Industrinya untuk dikelola. Sampai saat ini bidang usaha properti juga mengelola aset selain milik Wika dan juga mulai mengelola apartemen.

Pembentukan unit bisnis jasa konstruksi pada tahun 2001 terbentuk karena adanya peluang memasuki bidang usaha ini. Hal ini terjadi karena disamping memiliki sumber daya yang memadai, gedung yang dibangun masih berkaitan dengan unit bisnis Realty seperti Mall, Trade Center, Pembentukan unit bisnis jasa konstruksi pada tahun 2001 terbentuk karena adanya peluang memasuki bidang usaha ini. Hal ini terjadi karena disamping memiliki sumber daya yang memadai, gedung yang dibangun masih berkaitan dengan unit bisnis Realty seperti Mall, Trade Center,

Tidak mudah bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman guna memotivasi karywan agar mereka terdorong untuk melaksanakan tugasnya dan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan secara menyeluruh. Faktor keamanan dan perlindungan dalam bekerja menjadi salah satu faktor produktivitas kerja karyawan. Ketika karyawan memiliki rasa aman dan nyaman karena dirinya merasa mendapatkan perlindungan yang baik dari perusahaan, maka karyawan tersebut juga akan bekerja dengan perasaan yang tenang dan akan bekerja secara baik. Diharapkan karyawan perusahaan yang seperti ini akan memiliki Tidak mudah bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman guna memotivasi karywan agar mereka terdorong untuk melaksanakan tugasnya dan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan secara menyeluruh. Faktor keamanan dan perlindungan dalam bekerja menjadi salah satu faktor produktivitas kerja karyawan. Ketika karyawan memiliki rasa aman dan nyaman karena dirinya merasa mendapatkan perlindungan yang baik dari perusahaan, maka karyawan tersebut juga akan bekerja dengan perasaan yang tenang dan akan bekerja secara baik. Diharapkan karyawan perusahaan yang seperti ini akan memiliki

Di indonesia angka kecelakaan kerjanya masih tinggi. Pada tahun

2011, tercatat 96.314 kasus dengan korban meninggal 2.144 orang dan mengalami cacat sebanyak 42 orang. Berdasarkan data ILO (International Labour Organization) organisasi perburuhan nasional, kerugian akibat kecelakaan kerja di indonesia mencaai Rp. 280 triliun pertahun. Dengan budaya keselamatan dan kesehatan kerja kita harapkan dapat menurunkan biaya risiko dan perusahaan akan lebih untung.

Keterangan resmi pemerintah mengatakan bahwa dalam satu hari terdapat lebih dari sembilan orang meninggal akibat kecelakaan kerja. Angka kematian tersebut diperkirakan jauh lebih besar. Karena PT Jamsostek sebagai badan pemerintah hanya mendasarkan perhitungan kecelakaan kerja pada buruh-buruh yang menjadi anggotanya. Padahal, masih banyak perusahaan yang tidak mendaftarkan buruhnya kepada Jamsostek. Seperti diakui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor, dari dua ribu industri di Keterangan resmi pemerintah mengatakan bahwa dalam satu hari terdapat lebih dari sembilan orang meninggal akibat kecelakaan kerja. Angka kematian tersebut diperkirakan jauh lebih besar. Karena PT Jamsostek sebagai badan pemerintah hanya mendasarkan perhitungan kecelakaan kerja pada buruh-buruh yang menjadi anggotanya. Padahal, masih banyak perusahaan yang tidak mendaftarkan buruhnya kepada Jamsostek. Seperti diakui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor, dari dua ribu industri di

Tabel 1.1

Data Kasus Kecelakaan kerja di Indonesia dari tahun 2008-2013

Jumlah Kasus Cacat

Tahun Kecelakaan Meninggal Sembuh

Cacat

Cacat

Total Sebagian Fungsi

Kerja

Sumber : PT. Jamsostek dan Depnaker RI.

Dari data di atas, rata-rata kecelakaan kerja mencapai lebih dari

100.000 kasus per tahun. Data di atas diambil dari 9 juta orang pekerja formal yang menjadi anggota program jamsostek dari total 100 juta orang pekerja di 100.000 kasus per tahun. Data di atas diambil dari 9 juta orang pekerja formal yang menjadi anggota program jamsostek dari total 100 juta orang pekerja di

Bila dilihat secara per sektor jenis usaha, angka kecelakaan kerja di sektor jasa kontruksi paling tinggi dibandingkan dengan sector lainnya. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mencatat hingga tahun 2010, kecelakaan kerja masih didominasi bidang jasa kontruksi (31,9%), disusul sektor Industri manufaktur (31,6%), transport (9,3%), pertambangan (2,6%), kehutanan (3,6%), dan lain-lain (20%).

Berdasarkan dari hasil penelitian, telah terungkapkan bahwa dari jumlah kecelakaan kerja yang terjadi, secara umum dapat dikualifikasi bahwa kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia itu sendiri unsafe action adalah sebesar 78% dan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kondisi berbahaya dari peralatan yang digunakan dalam bekerja unsafe condition

Berbagai tuntutan tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini, menyadarkan perusahaaan harus memberi perhatian lebih dalam memenuhi tanggung jawabnya untuk memberikan perlindungan pada karyawan.

Memperhatikan hal tersebut, maka pengaruh program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan menjadi penting untuk dikaji, karena faktor tersebut dapat memengaruhi produktivitas perusahaan dalam tujuannya mencapai visi dan misi perusahaan. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja karyawan unit konstruksi Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park PT. Wika Realty.

Penelitian diawali dengan mengetahui bagaimana penerapan program K3 dan disiplin kerja di proyek pembangunan Tamansari Hive Office Park PT. Wika Realty melalui wawancara langsung, pengamatan, dan beberapa dokumen perusahaan. Penelitian dilakukan pada seluruh karyawan unit

Gambar 1.1

Tingkat Resiko kecelakaan kerja pada kantor Wika Realty

Sumber: Form Hazard Identification, Risk Analysis & Risk Control (HIRARC) proyek.

Pada area kantor karywan proyek terdapat lokasi kegiatan yaitu kantor seperti penggunaan alat-alat kantor, pantry tempat pencucian alat makan dan pemilihan sampah, tangga darurat ketika terjadi keadaan darurat, toilet dan tempat wudhu aktifitas menuju toilet dan tempat wudhu. Pada area kantor

Pada area pembangunan gedung tamansari hive office park terdapat beberapa lokasi kegiatan yaitu bagian pekerjaan, pos keamanan, pekerjaan galian, (pekerjaan shorsceat) pencampuran material dan penyempotan shorscreat, (pekerjaan struktur) pengecoran, dan (pemasangan precast) erection kolom dan balok. Pada area pembangunan gedung peluang terjadinya kecelakaan kerja mungkin dapat terjadi dan cenderung akan terjadi. Akibat kecelakaan kerja tersebut cidera ringan (P3K) kerugian material sedang dan hilang hari kerja kerugian cukup besar. (Sumber: Dari hasil wawancara dan data “Form Hazard Identification, Risk Analysis & Risk Control (HIRARC) proye k” dari Bpk. Anas Septiadi penanggung jawab bagian SHE Officer, Agustus 2015)

Gambar 1.2

Tingkat Resiko Kecelakaan pada Proyek Pembangunan Tamansari

Hive Office Park PT. Wika Realty

Sumber: Form Hazard Identification, Risk Analysis & Risk Control (HIRARC) proyek.

Tabel 1.2 REKAP LAPORAN KECELAKAAN KERJA PROYEK

Jml

Kejadian Hari Hilang Total

Jumlah

s.d. Bulan Tenaga

Hari FR

Ringan STMB Berat Meninggal Ringan STMB Berat Meninggal Kejadian Hilang Oktober 2014 116 39.578 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 25,27 0,00

November 2014 149 88.847 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11,26 0,00 Desember 2014 183 151.206 4 0 0 0 0 0 0 0 4 0 26,45 0,00 Januari 2015 166 207.669 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 9,63 0,00 Februari 2015 181 263.527 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 Maret 2015 148 313.940 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 April 2015 204 381.139 3 0 0 0 0 0 0 0 3 0 7,87 0,00 Mei 2015 223 457.281 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 Juni 2015 201 563.409 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 3,55 0,00 Juli 2015 129 564.905 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 Agustus 2015 205 623.194 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 September 2015 254 706.860 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00

Keterangan :

: Sementara Tak Mampu

STMB

Bekerja

Jml Manhours

: Jumlah pekerja x Jam kerja orang x waktu pelaksanaan proyek

FR

: Jumlah kejadian / jumlah jam kerja orang x 1.000.000

SR

: Jumlah hari hilang / jumlah jam kerja orang x 1.000.000

Sumber: Bpk. Anas Septiadi penanggung jawab bagian SHE Officer

Berkaitan dengan bahaya yang akan timbul dalam bekerja, kedisiplinan dalam bekerja menjadi salah satu sorotan ketika keteledoran yang terjadi dapat mempengaruhi keselamatan karyawan. Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito, 2002:199). Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi operatif dari manajer karena semakin disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya dan akan menciptakan karyawan yang berkualitas dan berproduktivitas tinggi (Helmi, Buletin Psikologi Tahun IV No. 2, 2006). Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal. Disiplin kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran karyawan setiap hari, ketepatan jam kerja, mengenakan pakaian kerja sesuai dengan ketentuan perusahaan seperti pakaian pelingdung, dan alat pelindung lainnya, dan tanda pengenal, serta ketaatan karyawan terhadap peraturan. Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dan Berkaitan dengan bahaya yang akan timbul dalam bekerja, kedisiplinan dalam bekerja menjadi salah satu sorotan ketika keteledoran yang terjadi dapat mempengaruhi keselamatan karyawan. Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito, 2002:199). Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi operatif dari manajer karena semakin disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya dan akan menciptakan karyawan yang berkualitas dan berproduktivitas tinggi (Helmi, Buletin Psikologi Tahun IV No. 2, 2006). Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal. Disiplin kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran karyawan setiap hari, ketepatan jam kerja, mengenakan pakaian kerja sesuai dengan ketentuan perusahaan seperti pakaian pelingdung, dan alat pelindung lainnya, dan tanda pengenal, serta ketaatan karyawan terhadap peraturan. Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dan

Tabel 1.3

Temuan-temuan Ketidak Taatan Karyawan Pada Peraturan Kerja

No.

Data dari Pekerja tidak lengkap

Temuan

Lokasi

1 APD+ROKOK

Picture PT MPM Pengelasan tidak ada

Lantai 8

2 APAR+Rompi

Lantai 12

Picture PT MPM

2 pekerja tidak memakai APD

Picture Mandor Amin Pekerja tidak lengkap APD

3 lengkap

Lantai 6

Picture PT CTM Sampah

Lantai 9

Picture PT CTM Bekas pipa besi berantakan

Lantai 9

Picture PT MPM Sampah pekerjaan

6 Lantai B3

7 Tangga B dari

Picture Mandor

Fauzan Sampah potongan habel

Lantai 3-2

Picture Mandor

8 Tangga B dari Lt

Fauzan

Tabel 1.4

Rekapitulasi Absensi Kehadiran Bulan September 2015

Bulan September

Jabatan

Jumlah karyawan

Hadir

Tidak Hadir

Sakit Izin Cuti Weekend Lembur Jumlah

Staff keuangan

2 48 4 0 0 2 7 9 70 Staff teknik

Sumber : Bpk. Badru Tamam (data absensi karyawan unit kontruksi Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

Dari data diatas, peneliti memiliki tujuan untuk melihat pengaruh antara program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan adanya program K3 dan Disiplin kerja, diharapkan karyawan akan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga diharapkan produktivitas kerja karyawan meningkat.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, peneliti merasa tertarik untuk membuat suatu kajian yang lebih mendalam mengenai masalah

tersebut yang berbentuk karya ilmiah yang penulis beri judul “Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park) ”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) karyawan berpengaruh tehadap produktivitas kerja karyawan pada Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park PT. Wika Realty?

2. Apakah penerapan program Disiplin Kerja karyawan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park PT. Wika Realty?

3. Apakah penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan disiplin Kerja karyawan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park PT. Wika Realty?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan

3. Untuk mengkaji dan menganalisis sejauh mana besarnya pengaruh penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis :

a. Bagi penulis atau peneliti

Penelitian ini dapat digunakan membandingkan teori manajemen yang di dapat di bangku kuliah dengan yang terjadi dilapangan. Sebagai upaya lebih mndalami masalah sumber daya manusia serta menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah terhadap praktek dilapangan.

b. Bagi akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

A. Prduktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas Kerja

a. Secara Harfiah

Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang. Menurut Encyclopedia Britanica (1982:27) disebutkan bahwa produktivitas dalam ekonomi berarti rasio dari hasil yang dicapai dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan sesuatu. Secara umum yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Konsep produktivitas dikembangkan untuk

tenaga kerja sebagai berikut: Produksi dan produktivitas merupakan dua pengertian yang berbeda. Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan jumlah hasil yang dipakai, sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan dan perbaikan cara produksi. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas. Karena produksi dapat meningkatkan walaupun produktivitasnya tetap ataupun menurun.Sedangkan menurut formulasi National Productivity Board (NPB) Singapore, dikatakan bahwa produktivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan (Sedarmayanti 2001:56).

b. Secara teorits

Produktivitas dapat diartikan pula sebagai ukuran tingkat efisiensi dan efektivitas dari setiap sumber yang digunakan selama produksi berlangsung. Produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi (Gaspersz, 2000).

uraian ini dapat dikatakan bahwa efisiensi lebih memperhatikan kecermatan penggunaan sumber daya.

Efektivitas berhubungan dengan pelaksanaan tugas agar tercapai suatu tujuan dari penggunaan sumber daya untuk memberikan hasil guna, serta bagaimana sumber daya digunakan sesuai fungsi dari sumber daya tersebut, sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Efektivitas berfokus pada keluaran sehingga merupakan petunjuk seberapa besar hasil yang dicapai dengan penggunaan sumber daya yang ada digunakan untuk mencapai hasil (keluaran) yang optimal, sehingga efektivitas dapat dikatakan sebagai ketepatan penggunaan sumber daya (Umar, 2004).

2. Dimensi dan Indikator Produktivitas Kerja

Banyak dimensi dan indikator yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan (Sedarmayanti 2001).

1) Kesediaan untuk bekerja bergiliran

2) Dapat menerima tambahan tugas

3) Bekerja dalam suatu tim

b. Tingkat ketrampilan. Tingkat ketrampilan adalah kemampuan melaksanakan tugas/ pekerjaan dengan menggunakan anggota badan dan peralatan kerja yang tersedia. (Sedarmayanti, 2001 : 71) Adapun indikator dari tingkat ketrampilan adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan formal dan informal

2) Adanya pelatihan dalam manajemen dan superviser

3) Ketrampilan dalam teknik

c. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi merupakan hubungan yang terjadi antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi (Sedarmayanti, 2001 : 71) . Adapun indikator dari Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi ini adalah sebagai berikut :

1) Adanya pengawasan mutu terhadap produk

1) Efesiensi sumber daya manusia

2) System kerja yang terdapat dalam organisasi

e. Efesiensi tenaga kerja. Efesiensi tenaga kerja di definisikan sebagai efesiensi yang mencakup perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas (Sedarmayanti, 2001 : 72). Adapun indikator dari efesiensi tenga kerja Sedarmayanti adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan tenaga kerja

2) Tambahan tugas dari organisasi

f. Kewiraswastaan. Kewiraswataan adalah sikap yang mencerminkan kemandirian seseorang dalam suatu organisasi. (Sedarmayanti, 2001 :

72) Adapun indikator dari kewiraswastaan ini adalah sebagai berikut :

1) Pengambilan resiko

2) Kreatifitas dalam berusaha

3) Berada dalam jalur yang benar dalam berusaha

3. Faktor-Faktor Produktivitas Kerja

Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang

Pada umumnya orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingya produktivitas dapat mendorong pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif.

c. Keterampilan

Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan lebih menjadi terampil apabila mempunyai kecakapan (Ability) dan pengalaman (Experience) yang cukup.

d. Manajemen

Pengertian manajemen ini berkaitan dengan sistem yang dikaitkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan staf/bawahannya. Apabila manajemennya tepat akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang produktif.

3) Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan produktivitas.

f. Tingkat penghasilan

Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.

g. Gizi dan kesehatan

Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan sehat, maka akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang tinggi maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

h. Jaminan sosial

Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya dimaksudkan untuk menigkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosial pegawai mencukupi maka Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya dimaksudkan untuk menigkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosial pegawai mencukupi maka

j. Sarana produksi

Mutu sarana produksi sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas. Apabila sarana produksi yang digunakan tidak baik kadangkadang dapat menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai.

k. Teknologi

Apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju tingkatannya maka akan memungkinkan:

1) Tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi

2) Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu

3) Memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa

Dengan memperhatikan hal termaksud, maka penerapan teknologi dapat mendukung peningkatan produktivitas.

l. Kesempatan berprestasi

Pegawai yang bekerja tentu mengharapkan peningkatan karir

4. Pengukuran Produktivitas

Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda (Muchdarsyah Sinungan, 2003:56).

a. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan – namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau

berkurang serta tingkatannya.

b. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapaian relatif.

c. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan.

5. Peranan Pimpinan Organisasi Dalam Meningkatkan Produktivitas

Karyawan

SB.Handayani (2000) mengatakan bahwa hal utama yang perlu dilakukan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja ini adalah mengatasi sikap "tidak peduli" baik manajer maupun karyawan. Mereka sebenarnya sama-sama memiliki kepenlingan dalam meningkalkan produktivilas kerja, oleh karena itu mereka perlu komilmen bersama lerhadap peningkalan produklivitas kerja. Dalam meningkalkan produklivitas kerja membuluhkan tindakan yang memerlukan kekualan kepemimpinan yang besar dari manajemen puncak.

Menurul Panji Anoraga (2001) peningkatan produktivilas dapat berarti peningkatan hasil yang dicapai dengan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien. Pada umumnya, strategi yang diterapkan untuk meningkatkan produktivitas, antara lain:

a. Penyempurnaan manajemen, melalui :

1) Peningkatan kemampuan manejerial dalam bidang perencanaan dan pengambilan keputusan,

2) perbaikan prosedur dan sistem manajemen (termasuk kemampuan

4) Penyempurnaan hubungan antara pegawai dan organisasi kerja.

c. Perbaikan kualitas kerja, melalui :

1) Perbaikan Iingkungan kerja (dalam arti lingkungan fisiknya),

2) Penerapan prinsip-prinsip pengembangan organisasi dalam praktek kerja dan menciptakan budaya organisasi yang dapat menaikkan rasa bangga dan rasa memiliki terhadap organisasi kerjanya.

Yulis Rasul (1996) mengatakan bahwa usaha mengatasi rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja dimana perlu ditemukan cara-cara yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja yaitu dengan memberikan penggajian yang baik, pendidikan, peningkatan partisipasi karyawan, perbaikan komunikasi dan perbaikan kondisi kerja. Dari penjelasan diatas adapun faktor yang menghambat produktivitas kerja adalah ketika semua faktor pendukung tersebut tidak dilaksanakan dengan baik, baik dari sistem perencanaan dan strategi yang telah disusun tidak dilaksanakan oleh karywan dan komunikasi pimpinan organisasi yang tidak menerapkan sistem tersebut dengan baik.

dari bahaya, bencana, dan malapetaka. Kesehatan adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit). (kamus bahasa indonesia:2011)

Dalam pembahasan SDM konsep keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan ligkungan dan situasi kerja dalam america safety and engineering society of (ASSE).

b. Secara teorits

p.163). Mengenai kesealamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah dan rohaniah khususnya tenaga kerja dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

Pendapat Pandji Anoraga, 2005. Mengatakan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja adalah usaha mencegah kecelakaan kerja dan memberikan perasaan yang aman bagi para karyawan

menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun jangka panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut. Kondisi fisiologis-fisikal meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa atau anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan berulang-ulang, sakit punggung, sindrom carpal tunnel, penyakit-penyakit kardiovaskular, berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru dan leukimia, emphysema, serta arthritis. Kondisi-kondisi lain yang diketahui sebagai dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi penyakit paru-paru putih, penyakit paru-paru coklat, penyakit paru-paru hitam, kemandulan, kerusakan sistem syaraf pusat, dan bronhitis kronis. Kondisi-kondisi psikologis di akibatkan oleh stres pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasaan, sikap apatis, penarikan diri, penonjolan diri, pandangan sempit, menjadi pelupa, kebingungan terhadap peran dan kewajiban, tidak mempercayai orang lain, bimbang dalam mengambil keputusan, kurang perhatian, mudah menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun jangka panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut. Kondisi fisiologis-fisikal meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa atau anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan berulang-ulang, sakit punggung, sindrom carpal tunnel, penyakit-penyakit kardiovaskular, berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru dan leukimia, emphysema, serta arthritis. Kondisi-kondisi lain yang diketahui sebagai dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi penyakit paru-paru putih, penyakit paru-paru coklat, penyakit paru-paru hitam, kemandulan, kerusakan sistem syaraf pusat, dan bronhitis kronis. Kondisi-kondisi psikologis di akibatkan oleh stres pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasaan, sikap apatis, penarikan diri, penonjolan diri, pandangan sempit, menjadi pelupa, kebingungan terhadap peran dan kewajiban, tidak mempercayai orang lain, bimbang dalam mengambil keputusan, kurang perhatian, mudah

2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut AA Anwar Prabumangkunegara (1993) tujuan dari penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Setiap pegawai mendapat jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik secara fisik , sosial dan psikologis.

b. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin.

c. Semua hasil produksi dipelihara keamanannya

d. Adanya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

e. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.

f. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

g. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Menurut Undang-undang, manajemen hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja setelah yakin tenaga kerja tersebut telah memahami syarat- syarat keselamatan kerja, karena itu manajemen wajib melakukan pembinaan dan memberikan penjelasan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (Soekotjo, dkk, 2000).

3. Dimensi dan Indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Berdasarkan teori "tiga faktor" yang menyebutkan bahwa aspek- aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (Pandji Anoraga, 2005), antara lain:

a. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja ialah segala sesuatu yang berada disekitar karywan dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Keadaan Iingkungan kerja memberikan pengarug yang besar terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dapat mempertinggi efisien dan efektifitas kerja. Faktor-faktor keadaan lingkungan kerja yang penting

2) Suhu dan sirkulasi udara yang tidak sempurna, sehingga ruangan kerja berdebu dan lembab. Temperatur dan kelembaban yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik, semangat kerja dan emosi karyawan.

3) Kebisingan merupakan bunyi-bunyi yang tidak dikehendaki dan mengganggu serla dapat merusak pendengaran dan penggunaan musik di tempat kerja pada waktu-waktu terlentu dapat menciptakan suasana kerja yang lebih serasi.

4) Ketentuan-ketentuan kerja yang sering dilanggar, seperli fasilitas umum didalam perusahaan yang tidak terpelihara, contohnya wc yang tidak dibersihkan, lantai licin dan kotor yang memungkinkan orang tergelincir, tempat pembuangan sisa-sisa bahan pembuangan yang tidak sempurna, cara penempatan mesin dan bahan baku yang tidak tepat, jalur lalu lintas digunakan untuk menempatkan bahanbahan baku, dan ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

b. Mesin dan alat-alat kerja b. Mesin dan alat-alat kerja

c. Manusia

Dibawah ini merupakan kesalahan-kesalahan manusia yang dapat menimbulkan kecelakaan, meliputi:

1) Sikap yang tidak wajar, seperti sembrono, tidak mengindahkan instruksi, lalai, melamun, tidak memakai alat pelindung diri, tidak kooperatif serta tidak sabar.

2) Kondisi fisik yang kurang sehat cenderung mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja, cepat mengalami kelelahan dan kurang konsentrasi. Kuang sehat secara fisik maupun psikis, seperti cacat badan, tuli, kurang penglihatan, reaksi yang lamban dan kekuatan fisik umum yang kurang, emosi yang tidak stabil, kepribadian yan rapuh, cara berpikir serta motivasi kerja yang rendah memberikan peluang yang lebih besar pada terjadinya kecelakaan kerja.

satu dengan yang lainnya. Teori yang dikenal sebagai teori domino ini menganggap faktor asal usul seseorang dan Iingkungan sosialnya akan mempengaruhi sikap serta perilaku dalam melakukan pekerjaan, sehingga mengakibatkan seseorang cenderung untuk bekerja ceroboh, tidak berhati-hati dan menjurus kearah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam bekerja.

Kondisi demikian ditambah faktor lainnya seperti bahaya Iingkungan kerja dan peralatan mekanik, mengakibatkan suatu kecelakaan kerja beserta seluruh akibatnya. Teori tersebut sekaligus memperluas prinsip penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, bahkan upaya yang perlu dilakukan tidak sekedar memperbaiki suatu "unsafe condition", melainkan juga mengoreksi tindakan manusia yang berbahaya (unsafe action)

5. Usaha-usaha dalam meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3).