Solusi Penemu Badan Pengembangan Penemua (1)

Pendahuluan
Latar Belakang
Kita paham bahwa suatu penemuan ada untuk mempermudah kehidupan kita
sehari-hari. Adanya inovasi dan pemikiran baru dapat menciptakan suatu penemuan
baru. Semua manusia berpotensi untuk sekedar mempunyai ide baru dan inovasi baru
atau bahkan menciptakan suatu penemuan baru. Selama individu tersebut berpikir kritis
akan lingkungannya dan memiliki suatu inspirasi untuk mempermudah kehidupan
manusia, suatu penemuan baru mampu tercipta. Begitu pula dengan kita. Sebagai warga
negara Indonesia, sebenarnya kita pun mampu menciptakan suatu inovasi baru bahkan
penemuan baru. Begitu banyak penemu dari Indonesia yang mampu berpikir kritis dan
kreatif sehingga menciptakan berbagai penemuan baru. Namun, kita tidak menikmati
hasil penemuannya, bahkan sedikit dari kita yang mendengar “berita bahagia” akan
suatu penemuan yang berasal dari Indonesia. Sudah sepantasnya suatu penemuan baru
kita syukuri karena hal tersebut mampu mempermudah kehidupan kita kedepannya.
Namun yang terjadi adalah kita seperti acuh tak acuh akan penemuan mereka. Tidak ada
rasa menghargai dan melindungi dari kita dan yang lebih parah lagi, pemerintah
Indonesia seakan tidak menjamin hasil penemuan-penemuan tersebut. Maka seiring
berjalannya waktu, berita akan suatu penemuan dan inovasi di Indonesia luput dari
perhatian kita dan penemu-penemu tersebut seakan “malas” berinovasi ke depannya,
karena tidak adanya rasa dihargai dan diakui. Sudah sepantasnya kita menghargai dan
bersyukur karena masih ada orang yang berusaha menemukan penemuan baru.

Tujuan dan Manfaat
Proyek DIKTI kami memiliki beberapa tujuan, antara lain menerapkan
penemuan-penemuan cerdas dalam kehidupan sehari-hari agar kehidupan lebih efektif
dan efisien. Langkah selanjutnya pemerintah dapat menghargai hasil karya penemuan
orang Indonesia. Di sisi lain, para penemu mendapatkan balas jasa, keuntungan dan
penghasilan atas karya yang mereka buat. Diharapkan dari pemberian keuntungan pada
penemuan-penemuannya, para penemu dapat terpacu untuk menghasilkan penemuan
dan karya lainnya dan memicu orang-orang lainnya agar dapat menghasilkan suatu
inovasi dan penemuan baru. Setelah tujuan yang kami tuliskan ada beberapa manfaat
yang kita rumuskan antara lain:
Menjadi wadah berkumpulnya penemu-penemu Indonesia
Memajukan riset dan teknologi di Indonesia
Penemuan yang masuk terjamin perlindungannya oleh Badan-Badan terkait
Memajukan perekonomian negara serta menaikkan laju pertumbuhan devisa
negara atas penemuan-penemuan tersebut (yang telah diproduksi)
 Kedepannya diharapkan semakin banyak penemuan yang masuk, serta inovasiinovasi penemuan yang telah ada sebelumnya






1 |DIKTI-BAPNEI

Gagasan
Kondisi Terkini
Pada masa sekarang ini, banyak masyarakat Indonesia yang secara otodidak
menciptakan penemuan atau membuat sebuah inovasi baru. Penemuan dan inovasi
tersebut bisa dibilang sebagai sesuatu yang baru dan membuat kita tercengang. Namun,
karena diasuh secara otodidak, banyak penemuan yang tidak “tembus” ke media
sehingga tidak diberitakan. Memang, ada beberapa yang mampu diberitakan media,
namun kembali lagi, hanya ada beberapa orang yang benar-benar peduli akan
pemberitaan tersebut, dan ada beberapa orang yang bersifat acuh dengan berita tersebut.
Lalu setelah adanya pemberitaan tersebut, seakan berita tersebut tenggelam dan tidak
ada kelanjutan dari penemuan tersebut. Pembuatan yang otodidak membuat seorang
penemu tidak mampu mengembangkan penemuannya lebih baik lagi dan tidak mampu
memproduksi penemuannya tersebut secara massal. Ada beberapa kasus tentang
penemuan yang tidak dilindungi serta tidak tersebar luas dan tidak diproduksi secara
massal. Yang lebih mencengangkan adalah para penemu ini masih berstatus pelajar, ini
berarti mereka masih sangat muda dan memiliki banyak potensi kedepannya.
Berdasarkan informasi yang kami lansir dari Kompas.com kami memperoleh informasi

mengenai penemuan-penemuan unik namun tidak diproduksi dan ada pula yang sudah
siap di produksi. Berikut adalah contoh-contoh penemuan yang hanya mencapai tahapan
“jadi” belum beranjak ke tahapan “produksi”.
Alat Penyaring Sampah
Tiga mahasiswi SMAN 6 Yogyakarta, Ayu Lestari, Nurina Zahra, dan Elizabeth
Widya, menemukan alat penyaring sampah yang bisa dipasang di saluran air dan sungai.
Alat yang dimaksud adalah prototipe berukuran 50 x 30 cm berwarna perak. Di sisi
mulut alat yang diberi nama “Thundershot”, juga terdapat baling-baling vertikal yang
mampu menarik arus air. Di sisi pangkalnya terdapat sabuk berputar yang dipasang plat
menyerupai sekop.

2 |DIKTI-BAPNEI

“Alat ini menarik sampah, mengangkatnya, lalu terkumpul di bak penampung yang ada
di bagian paling belakangnya,” ujar Nurina.
Detektor Telur Busuk
Wisnu, pelajar SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Detektor telur
busuk adalah temuan pertamanya yang mampu mencuri perhatian dunia, dengan
dilengkapi sensor. Wisnu membuat senter yang dilengkapi sensor cahaya dan kalibrator.
Bila cahaya tembus, maka akan menyala lampu hijau. Bila gelap, lampu akan menyala

merah dan berbunyi. Temuannya juga sampai mendapatkan perhatian dari para penggiat
industri yang hendak membeli hak ciptanya.

“Ada yang minta kontak saya, menanyakan alat saya dijual berapa ringgit. Ada juga
yang mengatakan kalau bisa alat ini dibuat otomatis,” ujar Wisnu.
Sepatu Anti Pelecehan Seksual
Hibar Syahrul Gafur pelajar dari SMPN 1 Bogor. Hibar membuat sepatu itu
karena miris dengan banyaknya kasus pelecehan seksual di jalanan. Salah satu prototipe
yang ditunjukkan Hibar adalah sepatu jenis wedges berwarna putih. Sepatu itu terlihat
cantik dari luar, namun ternyata ada dua tembaga di sol bagian depannya. Tembaga itu
rupanya listrik bertegangan 450 volt.

3 |DIKTI-BAPNEI

“Posisi switch-nya on, lalu nyala menggunakan komponen sirkuit. Dari baterei 9 volt,
akan mengalir ke sirkuit, di dalam komponen sirkuit tegangan dinaikkan dan diubah
menjadi arus listrik yang mencapai 450 volt,” ujar Hibar.
Namun diatas semua itu, dari empat penemu hanya satu yang resmi melanjutkan
penemuannya ke tahap “produksi”. Adalah Linus Nara Pradhana, pemuda Indonesia
yang baru berusia 13 tahun ini dapat dikategorikan sebagai penemu termuda di usianya.

Masih berstatus sebagai pelajar suatu sekolah menengah pertama, ia menemukan suatu
penemuan baru berupa helm berpendingin yang bertujuan untuk mendinginkan serta
melindungi kepala pengendara sepeda motor. Ide ini ia temukan setelah ia merasakan
sendiri pada saat menggunakan helm lebih lama dari biasanya, kepalanya terasa panas
dan sering kali merasa tidak nyaman memakai helm. Seperti yang dikutip dalam
Kompas.com, saat dijumpai Kompas.com, Kamis (19/7/2012), Nara menceritakan
tentang helm berpendingin yang ia ciptakan. Menurut Nara, secara umum, helm tersebut
sama dengan helm pada umumnya. Hanya saja, pada bagian atas helm terdapat rongga
yang berfungsi menyimpan sodium polyacrylate, bahan penyerap semacam gel yang
biasa dipakai popok bayi.

4 |DIKTI-BAPNEI

"Bahan ini efektif menyerap dan menyimpan suhu panas hingga 21 persen," kata Nara.
Selama satu tahun terakhir, Nara merancang karyanya ini dengan dibantu sang ayah
yang berprofesi sebagai guru. "Dengan air banyak kekurangan, antara lain terlalu berat,
bersuara, dan air perlu diganti dalam waktu tertentu," tambahnya.
Helm berpendingin sempat dilirik beberapa perusahaan produsen helm. Tetapi,
Nara hanya memilih satu perusahaan yang dinilainya memiliki kemampuan
menerjemahkan keinginannya secara teknis. "Menurut kami, perusahaan ini sepertinya

juga memiliki itikad baik untuk memproduksi dan memasarkan," kata ayah Nara,
Gunawan Siswoyo.
Solusi yang pernah ditawarkan
Kami terinspirasi oleh sebuah acara televisi swasta, di acara televisi tersebut
cukup dikatakan “unik”, karena menguji suatu hasil penemuan dari seorang penemu,
jika layak untuk diproduksi maka penemu tersebut dipertemukan dengan produsen yang
sanggup memproduksi massal penemuan tersebut. Sehingga penemuan-penemuan dapat
menjadi efektif dan berguna bagi kehidupan manusia serta mampu memberikan
penghargaan berupa keuntungan bagi penemu tersebut. Kami harap dengan
diterapkannya teori ini, maka penemu-penemu Indonesia mampu berkarya lebih jauh
lagi dan berinovasi serta memacu orang lain untuk berkarya dan menemukan penemuan
baru.
Selain acara televisi tersebut kami terinspirasi oleh sebuah event. Event ini
diadakan oleh perusahaan rokok swasta Indonesia. Event tersebut berupa kompetisi dan
yang dikompetisikan adalah penemuan-penemuan dan ide kreatif. Event ini
mempertemukan bermacam-macam penemuan yang unik dan jumlah partisipan dalam
kompetisi ini cukup banyak, dari kompetisi ini saja bisa terlihat bahwa ada minat dari
masyarakat Indonesia akan menciptakan penemuan dan berusaha “unjuk gigi” untuk
memamerkan penemuannya. Penemuan yang masuk pun harus memenuhi kategori
tertentu dan pasti mampu mempermudah pekerjaan manusia. Sehingga tidak

sembarangan penemuan dapat terlibat dalam kompetisi ini serta dapat teruji
kelayakannya dan dari penemuan yang masuk kompetisi ini, penemuan tersebut cukup
berkualitas dan bersifat “out of box”. Karena ini bersifat kompetisi, maka ada sistem
juara 1, juara 2 dan juara 3. Untuk menjadi juara, penemuan haruslah bersifat unik,
menarik dan benar-benar layak serta teruji kualitasnya. Para pemenang yang merupakan
penemu mendapatkan penghargaan berupa uang dan sertifikat. Tetapi yang menjadi
kekurangan di event ini adalah, penemuan-penemuan unik tersebut hanya sebatas
penghargaan dan tropi, untuk kelanjutannya hanya penemulah yang bisa
menentukannya, apakah akan diproduksi atau tidak. Sehingga event tersebut seakan
hanya menjadi ajang “pamer” kebolehan, namun penemuan tersebut hanya bermanfaat
bagi komunitas atau kalangan tertentu saja. Sudah seharusnya dipikirkan kelanjutan
cerita setelah mengumpulkan penemuan-penemuan tersebut. Setidaknya masyarakat
luas mampu mengetahui dan bisa menikmati serta menggunakan hasil penemuan
tersebut.

5 |DIKTI-BAPNEI

Seberapa Jauh Kondisi Terkini
Berdasarkan pengamatan kami, seperti yang sudah kami katakan bahwa kondisi
penemu-penemu di Indonesia saat ini hanya sampai pada tahap “jadi”, belum banyak

yang mencapai tahap “Produksi”. Selain itu banyak penemuan yang belum memiliki hak
cipta sehingga dapat di plagiasi pihak lain dan kebanyakan penemuan yang dibuat
secara otodidak sehingga menghambat kemajuan pengembangan serta tidak mampu
diproduksi secara massal. Kendala terbesar yang kami hadapi yakni tidak adanya
kelanjutan kabar dari penemu-penemu bangsa Indonesia, seolah tidak sampai di telinga
kami bahkan lebih parahnya lagi apabila hak penemuan mereka di ambil oleh negara
lain. Menurut kami, dengan adanya suatu penemuan dapat menjadi potensi besar bagi
perkembangan bangsa ini. Semakin kreatif masyarakat berkarya semakin besar
perubahan yang akan dialami oleh bangsa ini. Dalam kondisi seperti ini kami
mengharapkan adanya suatu badan yang melindungi sekaligus memperhatikan
kelangsungan cerita dari suatu penemuan yang dicetuskan oleh masyarakat Indonesia.
Dengan adanya BAPNEI (Badan Pengembangan Penemuan Indonesia) ada
beberapa manfaat yang akan diperoleh. Yang pertama, penemuan-penemuan akan
terlindung dan terjamin hak ciptanya. Penemuan-penemuan tersebut sangat penting
karena ia mencerminkan kemajuan riset dan teknologi di Indonesia. Sehingga perlu
adanya partisipasi pemerintah untuk menjaga, melindungi, serta merahasiakan
penemuan-penemuan tersebut agar tidak diplagiasi dan tidak dipergunakan oleh pihak
lain seperti luar negeri. Oleh karena itu BAPNEI menjalin kerjasama dengan BIN dan
DJHKI. Kedua pihak tersebut ada untuk menjamin adanya hak cipta serta melindungi
hail temuan tersebut. Bisa dikatakan sebuah penemuan dapat menjadi cikal bakal

kemajuan teknologi negara, oleh sebab itu perlu dilindungi. Sebelum masuk ke tahap
pengembangan, akan ada pengujian kelayakan akan sebuah penemuan. Apakah
penemuan ini layak untuk dikembangkan BAPNEI dan mampu diproduksi massal atau
tidak layak untuk masuk BAPNEI. Pihak BAPNEI bekerjasama dengan RISTEK dan
API untuk menguji kelayakan penemuan. Karena hanya orang yang berada dalam
lingkup akademisi dan riset yang mampu menguji kelayakan suatu penemuan.
Selanjutnya pihak BAPNEI akan membantu dalam melakukan pengembangan atas
sebuah penemuan. Ada beberapa pihak yang menjalin kerjasama dengan BAPNEI.
Penemuan yang masuk akan digolongkan dan dikategorikan. Penggolongan dan
pengkategorian ini bertujuan untuk memudahkan pihak BAPNEI untuk
mempertemukan dengan kementerian terkait berkaitan dengan pengembangan
penemuan. Untuk penemuan yang berkaitan dengan teknologi, ada pihak RISTEK yang
menaungi dan mewadahi penemuan tersebut. Begitu juga dengan DISHUB untuk
pengembangan penemuan berkaitan dengan transportasi dan ahli gizi untuk yang
berkaitan dengan pangan. Kemudian pihak BAPNEI akan bekerjasama lagi dengan
banyak pihak lain berkaitan dengan beragamnya penemuan baru sehingga perlu suatu
wadah untuk mengembangkan penemuan tersebut. Diharapkan kementerian lain dan
dinas-dinas terkait ikut berperan aktif dalam pengembangan penemuan sesuai dengan
bidang yang dinaungi. Lalu pihak BAPNEI akan mencari produsen yang layak dan
mempertemukannya dengan penemu. Pihak BAPNEI juga akan menguji produsen

apakah layak dan cocok untuk bertanggung-jawab dalam proyek tersebut. Setelah
menemukan orang yang tepat, produsen akan dipertemukan dengan penemu lalu
dilanjutkan dengan kesepakatan antara penemu dan produsen untuk memproduksi
penemuannya tersebut secara massal. Dan tidak dipungkiri, pengembangan penemuan

6 |DIKTI-BAPNEI

akan dibiayai oleh produsen tersebut. Diharapkan dengan adanya sistematis tersebut,
BAPNEI dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah dan pihak lain lalu mampu
menjual hasil temuan yang berguna bagi masyarakat.
Pihak dan Kontribusi
Dalam menciptakan usulan mengenai Badan Pengembangan Penemuan Indonesia
(BAPNEI), yaitu badan yang melindungi dan menguji kelayakan suatu penemuan serta
mempertemukan penemu dengan produsen, ada beberapa pihak yang dirasa perlu dijalin
kerjasama. Pihak tersebut perlu dijalin kerjasama berkaitan dengan penemuan yang
masuk. Perlu adanya pihak yang menjamin adanya hak cipta akan sebuah penemuan,
lalu perlu adanya pihak yang mengembangkan penemuan tersebut. Berikut perincian
pihak-pihak yang membantu Badan Pengembangan Penemuan Indonesia:













Badan Intelijensi Negara
adalah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen. Dalam badan yang kami
usulkan ini, BIN berfungsi sebagai pelindung karena penemuan-penemuan
tersebut adalah perkembangan teknologi negara dan hal tersebut adalah sebuah
rahasia negara yang tidak boleh diketahui negara lain;
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
adalah sebuah unsur pelaksana Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang Hak Kekayaan Intelektual. Dalam badan yang
kami usulkan ini, DJHKI berfungsi sebagai penjamin hak cipta penemuanpenemuan yang masuk ke badan yang kami usulkan ini;
Asosiasi Profesor Indonesia
adalah sebuah persatuan para profesor-profesor di seluruh Indonesia. Dalam
badan yang kami usulkan ini, API berfungsi sebagai penguji kelayakan dan
pihak yang berusaha mengembangkan penemuan yang masuk ke badan yang
kami usulkan ini;
Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia
adalah kementerian yang membidangi urusan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia. Dalam badan yang kami usulkan ini, RISTEK berfungsi sebagai
pihak yang menaungi dan mengasuh penemuan yang masuk serta bekerjasama
dengan API untuk menguji dan mengembangkan penemuan yang masuk ke
badan yang kami usulkan ini;
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
adalah kementerian yang membidangi urusan transportasi. Dalam badan yang
kami usulkan ini, KEMENHUB berfungsi sebagai pihak yang menaungi
penemuan yang berkaitan dengan transportasi yang masuk ke dalam badan yang
kami usulkan ini;
Ahli Gizi
adalah pihak yang membidangi urusan pangan dan gizi. Dalam badan yang kami
usulkan ini Ahli Gizi berfungsi sebagai pihak yang menguji penemuan yang
berkaitan dengan pangan, sehingga pangan yang masuk dapat layak dikonsumsi
dan dapat diketahui gizinya.

7 |DIKTI-BAPNEI

Langkah Strategis
BADAN PENGEMBANGAN PENEMUAN INDONESIA
(BAPNEI)

Hasil Penemuan

Perlindungan
Hak Cipta

Alat/ Bahan yang
akan diuji

Alat/ Bahan yang
akan diuji diberi hak
cipta penuh atas
ciptaannya

Tidak

Pengujian
Layak Produksi

Memenuhi
kriteria produksi

Lolos
Tidak Ada

Pencarian
Produsen

Produsen terkait
dengan hasil
penemuan dan siap
memproduksi

Ada

Ditolak

Presentasi

Memberi gambaran
hasil penemuan
kepada calon
produsen

Disetujui
Pengembangan

Kesimpulan
Siap Produksi

8 |DIKTI-BAPNEI

Mengembangkan
potensi serta
menerima konsultasi
perihal penemuan
terkait

Gagasan yang diajukan
Dari permasalahan yang terpapar diatas, maka seharusnya seorang penemu
dilindungi haknya dan dihargai atas karyanya, disamping itu perlu adanya tindak lanjut
berupa pencarian perusahaan yang siap memproduksi massal hasil penemuannya. Maka
kami hendak mendirikan suatu badan swasta yang melindungi hak hasil penemuan,
pengembangan hasil penemuan, menguji penemuan tersebut apakah layak untuk
diproduksi massal, dan terakhir mempertemukan penemu dengan produsen untuk
menyepakati apakah barang temuan sah untuk diproduksi masal atau tidak. Dengan ini
kami mencetuskan sebuah badan swasta bernama Badan Pengembangan Penemuan
Indonesia (BAPNEI). Badan ini adalah badan sah yang hendak mencari dan
menampung para penemu-penemu dari Indonesia beserta penemuan yang berguna bagi
khalayak banyak, bertujuan untuk mengapresiasi hasil penemuan-penemuan warga
Indonesia dan tidak hanya itu, badan ini juga memberi kesempatan kepada hasil
penemuan yang lulus uji kelayakan produksi masal supaya melanjutkan penemuannya
ke tahap “produksi”. Badan ini juga siap menguji seluruh penemuan yang masuk
sehingga layak untuk diproduksi dan dipakai secara masal, pengujian juga ada kaitannya
dengan pencarian produsen bagi para penemu-penemu tersebut. Produsen diprioritaskan
berasal dari dalam negeri, sehingga mampu memajukan skala produktivitas negara dan
demi mensejahterakan hidup kehidupan penemu kedepannya. Dengan didirikannya
badan ini, kami berharap penemu bisa menikmati hasil penemuannya dan terus berkarya
demi mencari penemuan-penemuan yang lain. Berita penemuan ini seakan hanya timbul
lalu tenggelam. Tidak ada kelanjutan berita dari penemu. Bahkan ada beberapa orang
yang tidak tahu akan penemuan tersebut. Sehingga, perlu campur tangan pemerintah
untuk menyikapi dan melindungi hak-hak para penemu ini dan sebisa mungkin
menghindari skenario terparah, yakni adanya plagiasi dari negara lain. Kami juga
berharap pemerintah bisa peduli terhadap karya-karya bangsa, tidak hanya sebatas
bangga semata.
Teknik Implementasi
Dari pemaparan bagan yang sudah kami paparkan di atas, ada beberapa
sistematis yang kami susun sedemikian rupa guna menjalankan fungsi badan yang kami
usulkan sebagaimana mestinya. Seorang penemu yang menemukan suatu penemuan
baru, mendaftarkan temuannya kepada badan yang kami usulkan ini. Setelah penemuan
masuk, maka akan dikategorikan tersendiri berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Lalu
dari pihak DJHKI akan menjamin adanya hak cipta atas temuan tersebut. Setelah itu
dari pihak API dan RISTEK akan menguji kelayakan penemuan tersebut, dan apakah
penemuan tersebut layak diproduksi massal. Apabila dalam pengujian ini penemuan
yang masuk tidak layak, maka penemu tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Namun ia bisa untuk memperbaiki dan mengembangkan penemuannya sehingga layak
untuk didaftarkan ke BAPNEI kembali. Apabila penemuan ini layak uji, maka
penemuan ini maju ke tahap selanjutnya yaitu pencarian produsen. Pihak BAPNEI akan
mencarikan dan menyaring produsen yang siap untuk memproduksi massal dan
memasarkan penemuan tersebut. Setelah menemukan produsen yang layak dan mampu
memproduksi penemuan tersebut secara massal, maka akan maju ke tahap selanjutnya.
Di tahap ini, penemu akan dipertemukan dengan produsen dan penemu akan
mempresentasikan hasil temuannya dan membuat sang produsen tertarik dengan

9 |DIKTI-BAPNEI

penemuannya. Apabila hasil temuannya ditolak, maka akan ada 2 alternatif. Penemu
harus mengembangkan penemuannya lalu membenahi presentasinya, atau pihak
BAPNEI akan mencarikan produsen lainnya. Setelah disetujui maka akan ada
pengembangan hasil temuan tersebut bersama dengan pihak API dan RISTEK untuk
kelayakan produksi massal. Setelah siap produksi maka penemuan tersebut akan
diproduksi secara massal dan dipasarkan di tengah-tengah masyarakat.
Prediksi Hasil
Berdasarkan pemaparan gagasan diatas, kami memprediksi bahwa suatu karya
berupa penemuan itu sangat vital karena mampu mempermudah pekerjaan manusia dan
menjadi tolok ukur kualitas pemikiran manusia. Sehingga dengan adanya gagasan ini,
kami memperkirakan dapat menjadi wadah berkumpulnya penemu-penemu Indonesia
dimana satu penemu dengan penemu lain bisa bertukar ilmu demi melengkapi
kebetuhan alat/ bahan penemuan mereka. Kemudian, sanggup memajukan riset dan
teknologi di Indonesia melalui karya-karya bangsa tersebut, agar kualitas teknologi di
Indonesia berkembang pesat. Penemuan yang masuk akan terjamin dengan adanya
Badan-Badan terkait yang bekerja sama dengan Badan Pengembangan Penemuan
Indonesia kami seperti Badan Intelijensi Negara karena penemuan-penemuan tersebut
terkait dengan kerahasiaan negara; Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
karena penemuan terkait membutuhkan hak cipta; Asosiasi Profesor Indonesia karena
penemuan-penemuan terkait membutuhkan uji kelayakan, maka kami melibatkan
profesor-profesor Indonesia dengan penemuan terkait; Kementerian Riset dan
Teknologi Indonesia apabila penemuan berkaitan dengan bidang teknologi;
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia apabila penemuan berkaitan dengan
bidang transportasi; dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia apabila
penemuan berkaitan dengan bidang pangan atau gizi. Memajukan perekonomian negara
serta menaikkan laju pertumbuhan devisa negara atas penemuan-penemuan tersebut
(yang telah diproduksi). Kedepannya diharapkan semakin banyak penemuan yang
masuk, serta inovasi-inovasi penemuan yang telah ada sebelumnya.

10 | D I K T I - B A P N E I

Daftar Pustaka
Asosiasi Profesor Indonesia (2013, Desember 9). Diakses dari: http://www.api-

profesor.org/

Black Innovation (2013, Desember 7). Nominasi 10 besar. Diakses dari:

http://www.blackxperience.com/index.php?
page=blackinnovationawards/nomination

Black Innovation (2013, Desember 7). Tentang Black Innovation. Diakses dari:

http://www.haritsthinkso.com/2010/02/apa-sih-black-innovation-awarditu.html

Detik.com (2013, Desember 7). 5 Temuan Hebat Anak Indonesia yang Juara di
Malaysia. Diakses dari : http://detik.com/content/2013/05/13/10/120628
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (2013, Desember 9). Diakses dari:
www.dgip.go.id

Invention Intervention (2013, Desember 6). About Invention Intervention.
Diakses dari: http://www.historyasia.com/tvshows/Invention-

Intervention/about.html;jsessionid=4E1F86E1E619721A8FADFAC6EBFE3CC0

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2013, Desember 9). Diakses
dari: www.dephub.go.id
Kementerian Riset dan Teknologi (2013, Desember 9). Diakses dari:
www.ristek.go.id

Kompas Edukasi (2013, Desember 6). Helm Berpendingin Karya Siswa SMP
Segera Dipasarkan. Diakses dari:

http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/19/1155182/Helm.Berpendingin.Ka
rya.Siswa.SMP.Segera.Dipasarkan

11 | D I K T I - B A P N E I

12 | D I K T I - B A P N E I