T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB II
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Kesinambungan Supervisi Akademik
a. Pengertian Kesinambungan
Kesinambungan sama artinya dengan berke-
lanjutan. Berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip
supervisi akademik artinya supervisi dilakukan secara
teratur
dan
berkelanjutan
oleh
kepala
sekolah/
madrasah. Supervisi yang berkesinambungan merupakan supervisi yang dilakukan secara terus menerus,
periodik dan berkelanjutan.
Supervisi
akademik
harus
dilakukan
secara
berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas
bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktuwaktu jika ada kesempatan. Perlu dipahami bahwa
supervisi akademik merupakan salah satu essential
function dalam keseluruhan program sekolah (Alfonso
dkk,1981 dan Weingardner, 1973).
Apabila guru telah berhasil mengembangkan
dirinya tidaklah berarti selesailah tugas supervisor,
melainkan harus tetap dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini logis, mengingat problema proses
pembelajaran
(Kumpulan
selalu
makalah,
muncul
20
dan
Agustus
berkembang
2011).
Sumber:
http://id.shvoong.com.social.sciences/education/20252
13-supervisi-akade-mik.
9
Pengertian kesinambungan supervisi akademik
adalah pelaksanaan kegiatan supervisi akademik oleh
kepala sekolah kepala guru dalam rangka membantu
guru dalam meningkatkan tugas dan fungsinya guru
dalam
mengelola
proses
pembelajaran
sehingga
tercapai profesionalitas dalam tugas dan fungsinya
sebagai seorang pendidik dan pengajar di sekolah.
Kegiatan
supervisi
akademik
harus
senantiasa
dilaksanakan secara terus menerus dengan berkelanjutan meskipun terjadi perubahan oleh kepala
sekolah maupun pengawas selaku seorang supervisor,
dalam hal terjadi mutasi atau perpindahan tugas bagi
kepala sekolah dan pengawas namun pelaksanaan
supervisi dapat dilanjutkan oleh orang lain karena ada
dokumen program perencanaan supervisi kademik di
sekolah.
Pelaksanan supervisi akademik akan senantiasa
berkelanjutan
atau
berkesinambungan
itu
sangat
dipengaruhi oleh pelaksanaan monitoring dari atasan,
maka sangat penting perlunya pengawasan dari atasan
selalu mengontrol pelaksanaan supervisi akademik di
sekolah untuk meningkatkan profesional tugas bagi
kepala sekolah dan pengawas di sekolah. Pelaksanaan
supervisi akademik dilakukan secara terus menerus,
periodic, berkelanjutan dengan diawali melalui proses
perencanaan supervisi akademik yang telah diprogramkan sebelumnya dengan matang.
b. Supervisi Akademik
Supervisi Akademik adalah serangkaian kegiatan
membantu
guru
mengembangkan
kemampuannya
mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
10
pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya
membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran menurut Daresh,
1989, Glickman,et al.2007 dalam bukunya (Prasojo &
Sudiyono, 2009).
Supervisi akademik merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh kepala sekolah untuk menilai unjuk
kerja guru dalam proses pembelajaran dari kegiatan
awal, inti dan kegiatan penutup. Bukan hanya kegiatan
unjuk kerja guru dalam pembelajaran yang dinilai oleh
kepala sekolah namun lebih dari itu. Penekanan
supervisi akademik lebih menuju kepada bagaimana
kepala sekolah membantu guru dalam mengembangkan kemampuan dalam upaya meningkatkan dirinya
pada
kemampuan
profesionalitas
dirinya
dibidang
akademik beserta meningkatkan profesi dan karier
selanjutnya.
harus
Supervisi Akademik merupakan kegiatan yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah
maupun
pengawas untuk membantu guru dalam mengelola
pembelajaran yang diikuti dengan serangkaian kegiatan
yang harus dilakukan oleh guru antara lain adalah
mempersiapkan proses yang akan dilakukan guru
dalam
pembelajaran
yaitu
membuat
perencanaan
pembelajaran atau RPP. Setelah selesai membuat RPP
guru harus mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran
dengan melaksanakan semua seluk beluk pengajaran
mulai dari apersepsi sampai dengan penilaian, Tugas
seorang supervisor dalam hal ini kepala sekolah harus
mampu
untuk
memberikan
teladan
bagaimana
membuat RPP yang sesuai serta mampu memberikan
11
nasehat
serta
memberikan
pengarahan
jika
guru
mendapatkan kesulitan dalam membuat RPP. Begitu
pula seandainya guru mengalami kesulitan dalam
melakukan proses pembelajaran kepala sekolah selaku
supervisor sebaiknya mampu memberikan pengarahan
dan nasehat bagaimana melaksanakan pengajaran
yang sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah
yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan RPP.
Kepala sekolah juga terlebih dahulu mampu untuk
memberikan contoh merencanakan penilaian dalam
usaha membantu guru mengembangkan kemampuannya
dalam
mengelola
proses
pembelajaran
untuk
mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tujuan
kompetensi pembelajaran yang diharapkan. Pengawas,
kepala sekolah/madrasah, dan guru perlu memahami
prinsip-prinsip dan tujuan supervisi dan tujuan supervisi akademik dalam rangka pelaksanaan Proses pem-
belajaran di sekolah/madrasah. Konsep supervisi akademik, secara konseptual, perlu untuk dipahami oleh
kepala sekolah pengawas dan guru.
Supervisi tidak hanya mengoreksi guru dalam
mengajar di kelas namun lebih dari itu tidak lain
adalah membantu dalam hal melaksanakan semua
proses pengajaran baik dari awal, inti maupun akhir
pengajaran. Terlebih lagi Tujuan dari supervisi tidak
hanya menilai unjuk kerja guru dalam mengajar lebih
jauh lagi supervisi merupakan kegiatan membantu
guru
mengembangkan
kemampuannya
mengelola
proses pembelajaran sesuai dengan tujuan kompetensi
pembelajaran yang diharapkan. Supervisi akademik
merupakan upaya membantu guru-guru mengembang12
kan kemampuannya mengelola proses pembelajar-an
untuk mencapai kom-petensi yang diharapkan. Dengan
demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali
bukan menilai dalam mengelola proses pembelajaran,
melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalismenya
memperoleh
kompetensi
dalam
bagi
pengajaran
peserta
memperoleh prestasi yang diharapkan.
untuk
didik
agar
Meskipun demikian, supervisi akademik tidak
bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam
mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan,
bahwa supervisi akademik merupakan kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja
guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan
prosesnya.
Unjuk
kerja
guru
dalam
mengelola
proses
pembelajaran, dan membantu guru dalam rangka mengembangkan kemampuan profesionalismenya, dengan
demikian juga penting dilakukan penilaian unjuk kerja
guru dalam proses pengajaran
Supervisi akademik adalah supervisi yang diikuti
dengan pertanggung jawaban dari supervisor untuk
dapat dipergunakan hasil kerjanya dengan keyakinan
dan dapat diuji dengan menggunakan instrument yang
telah
dikaji
oleh
yang
berwenang
dipertanggung jawabkan, bersifat ilmiah.
sehingga
bisa
Mengarah pada pengendalian dan pembinaan
bidang akademik melalui kegiatan dan proses pembelajaran di sekolah agar hasil belajar siswa menjadi
13
lebih baik. Dengan demikian, supervisi
akademik
adalah kegiatan pengawasan dari kepala sekolah atau
supervisor yang ditujukan
untuk
memperbaiki
kondisi-kondisi dalam upaya meningkatkan kualitas
peserta didik melalui usaha memotivasi, membimbing,
membina, dan mengarahkan guru-guru yang terkait
dengan kegiatan aka-demik secara langsung.
Supervisi
akademik
harus
dilakukan
secara
berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas
bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu
dengan
demikian
merupakan
tugas
yang
harus
dilaksanakan secara berkelanjutan oleh kepala sekolah
sehingga kegiatan supervisi akademik tidak hanya
dilaksanakan secara tiba-tiba waktunya atau hanya
bersifat musiman namun harus senantiasa dilaksanakan secara terus menerus sehingga tidak akan terputus
pelaksanaan supervisi akademik di sekolah. Dapat
dikatakan bahwa supervisi akademik tidak hanya
dilaksanakan hanya jika ada kesempatan. Tetapi harus
tetap dibina secara berkesinambungan. Hal ini logis,
mengingat
problema
proses
pembelajaran
selalu
muncul dan berkembang dan permasalahan semakin
komplek.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah
membina guru dalam meningkatkan mutu proses
pembelajaran (Prasojo & Sudiyono, 2009).
Oleh sebab itu, sasaran supervisi akademik
adalah guru dalam proses pembelajaran yang terdiri
dari
materi
pokok
dalam
proses
pembelajaran,
penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/
metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan
14
teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses
dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas
Pengajaran akan berhasil jika seorang guru mampu
memenuhi
semua
target
kompetensi
yang
harus
dikuasai tercapai disampaikan dan memenuhi sasaran
kepada anak didik sesuai dengan target pengajaran
yang diharapkan. Tujuan dari supervisi akademik
itulah akan tercapai
Supervisi
akademik
diselenggarakan
dengan
maksud membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalisme dalam memahami akademik, kehidup-
an kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya
dan
meningkatkan
kemampuannya
melalui
teknik
teknik tertentu. Metode yang dipergunakan, teknik
penilaian serta tindak lanjut dari kegiatan awal sampai
dengan kegiatan akhir dari pembelajaran terpenuhi
dengan
tercapai
maksimal
tidaknya
dicapainya.
senantiasa
kompetensi
akan
berpengaruh
pengajaran
yang
c. Supervisi Akademik Berkesinambungan
Supervisi
kegiatan
yang
Akademik
membantu
merupakan
guru
serangkaian
mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini harus diikuti
dengan pelaksanaan supervisi, kemudian dilanjutkan
dengan
kegiatan
supervisi
akademik
oleh
kepala
sekolah secara berkelanjutan atau berkesinambungan
antara program yang telah dilakukan sebelumnya
dengan program sekarang tentang supervisi akademik
yang dilaksanakan oleh kepala sekolah secara terus
menerus dan periodik. Artinya bahwa program kegiat15
an supervisi akademik harus senantiasa dilaksanakan
secara terus-menerus atau berkelanjutan dan secara
periodik sesuai waktu yang telah diprogramkannya.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik tidak
berarti bahwa pelaku supervisi seperti Kepala sekolah
/pengawas selaku supervisor boleh berubah atau boleh
ganti tetapi asal program supervisi itu ada maka
supervisi tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah
dicantumkan pada program supervisi akademiknya.
Program
perencanaan
supervisi
akademik
yang
dirancang oleh kepala sekolah juga sangat penting
membantu pelaksanaan supervisi akademik secara
berkesinambungan.
d. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik
satu
Tujuan supervisi akademik merupakan salah
cara
mengembangkan
kemampuannya
dalam
mengelola proses dan mengembangkan kompetensi
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai
seorang pendidik maupun pengajar kepada peserta
didik dalam proses pembelajaran. Supervisi akademik
sesuai
dengan
bangkan
fungsinya
kemampuan
yaitu
mampu
profesionalitas
mengem-
dalam
tugas
pokok dan fungsinya guru dalam mengelola proses
pengajaran yang ingin dicapainya dikelas sebagai
sasaran. Guru mampu meningkatkan, mengembangkan
serta mampu meningkatkan pengetahuan dan kemam-
puan guru dalam mengembangkan dirinya dalam mem-
buat Penelitian Tindakan kelas serta bidang pengembangan diri lainnya. Demi Pengembangan dalam hal
kariernya.
16
e. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik
Suatu pekerjaan agar dapat dilakukan secara
baik, terarah, dan menghasilkan hasil
yang
optimal
maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan pekerjaan itu. Demikian juga dengan pelaksanaan supervisi akademik di sekolah/madrasah atau
supervisi secara umum, perlu memperhatikan prinsipprinsip sebagai berikut dalam bukunya (Prasojo &
Sudiyono, 2009):
1.
Objektif (data apa adanya )
3.
Berkelanjutan
2.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bertanggung jawab
Didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan
Didasarkan
pada
sekolah/madrasah
kebutuhan
dan
kondisi
Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai
sekolah.
kondisi
Sistematis,artinya dikembangkan sesuai dengan
perencanaan program supervisi yang matang dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran
Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi
sekolah.
Sistematis,artinya dikembangkan sesuai dengan
perencanaan program supervisi yang matang dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
10. Objektif, artinya masukan sesuai dengan aspek
aspek instrumen.
11. Realistis,
sebenarnya.
artinya
berdasarkan
kenyataan
12. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalahmasalah yang mungkin akan terjadi.
17
13. Konstruktif, artinya mengembangkan kreatifitas
dan inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran.
14. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik
antara
Supervisor
dan
guru
mengembangkan pembelajaran.
dalam
15. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling
asah asih, dan asuh, dalam mengembangkan
pembelajaran.
16. Demokratis,
artinya
supervisor
tidak
boleh
mendominasi Pelaksanaan supervisi akademik.
17. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif
berpartisipasi.
18. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan
kema nusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg,
sangat antusias, dan penuh humor.
19. Berkesinambungan, artinya supervisi akademik
dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh
kepala sekolah /madrasah
20. Terpadu,
artinya
pendidikan.
menyatu
dengan
program
21. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan
(Prasojo & Sudiyono,2009 )
Prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas tidak
lain merupakan acuan dan panduan dalam pelaksanaan
supervisi
pengawas
akademik
untuk
bagi
dapat
kepala
sekolah
dipergunakan
melaksanakan tugas seorang supervisor.
dan
dalam
f. Dimensi-dimensi Substansi Supervisi Akademik
Dimensi-dimensi supervisi akademik meliputi:
(1) Kompetensi kepribadian; (2) Kompetensi pedagogik;
18
(3) Kompotensi professional; (4) Kompetensi sosial. Yang
diletakkan pada instrument penilaian kepala sekolah
pada
saat
kegiatan
supervisi
akademik
keempat
dimensi-dimensi tersebut digunakan untuk mengukur
kemampuan guru dalam pengajaran pada langkah
langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Sering dijumpai di sekolah oleh kepala sekolah
dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang
ke sekolah dengan membawa instrumen pengukuran
kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar.
Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi
akademik sama dengan pengukuran kinerja guru
dalam proses pembelajaran, namun dengan demikian
dimensi-dimensi yang dikemukakan diatas untuk menjadikan acuan tugas dalam pelaksanaan supervisi
akademik di sekolah/madrasah. Kepala sekolah tidak
akan salah persepsi ataupun salah langkah dalam
menjalankan tugas mensupervisi kepada guru.
Dengan
demikian,
berarti
esensi
supervisi
akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru
dalam
mengelola
proses
pembelajaran,
melainkan
membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Meskipun demikian, supervisi akademik
tidak bisa lepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam
mengelola pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sesuai dengan yang diharapkan.
Perencanaan Program Supervisi Akademik
Salah satu tugas kepala sekolah adalah meren-
canakan supervisi akademik. Agar kepala sekolah
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka
19
kepala sekolah harus memiliki kompetensi membuat
rencana program supervisi akademik. Perencanaan
program
supervisi
akademik
adalah
penyusunan
dokumen perencanaan pelaksanaan dan perencanaan
pemantauan dalam rangka membantu guru mengem-
bangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
g. Manfaat
Akademik
Perencanaan
Program
Supervisi
Manfaat perencanaan program supervisi akade-
mik adalah sebagai berikut Sebagai pedoman pelaksanaan dan penga-wasan akademik; Untuk menyamakan persepsi semua warga sekolah tentang supervisi
akademik, menjamin efektif dan penghematan tenaga
daya dan sumber lainnya seperti waktu, tenaga dan
biaya. Merencanakan Pogram supervisi merupakan
keharusan bagi setiap kepala sekolah dan pengawas
untuk meningkatkan profesionalisme guru serta sebagai acuan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik
agar tidak lepas dari aturan yang sudah ditentukan.
Program Supervisi akademik merupakan adalah awal
kegiatan supervisi sebagai tempat pinjakan pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Perlu adanya kegiatan
tindak
lanjut
setelah
dilaksanakannya
supervisi
akademik dilaksanakan terutama setelah kunjungan
kelas dan refleksi supervisi dilaksanakan.
2.1.2 Prinsip-Prinsip Perencanaan Program Supervisi
Akademik
Prinsip-prinsip perencanaan program supervisi
akademik adalah obyektif artinya data yang diperoleh
20
atau
didapatkan
apa
adanya,
bertanggung
jawab
dengan apa yang dilakukannya.Berkelanjutan atau
berkesinambungan dalam pelaksanaannya yang berarti
terus menerus dilaksanakan ,tidak hanya dilakukan
kadang-kadang saja,didasarkan pada standar nasional
pendidikan.Didasarkan pada kebutuhan di lapangan
disesuaikan
kondisi
dan
situasi
yang
ada
di
lingkungan. Prinsip tersebut harus senantiasa dipakai
untuk pedoman dalam pelaksanaan supervisi akademik
di sekolah. Prinsip-prinsip itu hanya tinggal tulisan
belaka jika tidak dilaksanakan bagi kepala sekolah dan
pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik di
sekolah,
maka
pentingnya
prinsip-prinsip
diatas
dijadikan pedoman dalam kegiatan supervisi akademik.
2.1.3
Ruang
Lingkup
Akademik
Perencanaan
Supervisi
Ruang lingkup supervisi akademik meliputi:
(1)
Pelaksanaan KTSP; (2) Persiapan, pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran oleh guru; (3) Pencapaian
standar kompetensi lulusan, standar proses, standar
isi, dan peraturan pelaksanaannya; dan (4) Peningkatan mutu pembelajaran.
Maksud dari mutu pembelajaran ini meliputi:
Pertama, model kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada Standar Proses. Kedua, proses pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menjadi SDM yang kreatif, inovatif, mampu memecahkan
masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan.
Ketiga:, peserta didik dapat membentuk karakter dan
memiliki pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga
21
dapat
melaksanakan
mengembangkan
kemampuan
peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif
dan berwawasan kebangsaan. Keempat, keterlibatan
peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang
dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam
untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas
pada materi yang diberikan oleh guru. Kelima, bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran
diampunya .
untuk
setiap
mata
pelajaran
yang
Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan
kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
agar siswa mampu: (1) meningkat rasa ingin tahunya,
(2) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten
sesuai
dengan
perkembangan
tujuan
pendidikan,
pengetahuan
(3)
dengan
memahami
kemampuan
mencari sumber informasi, (4) mengolah informasi
menjadi pengetahuan, (5) menggunakan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah, (6) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain, dan (7) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.
Supervisi akademik juga mencakup dokumen
kurikulum, kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Supervisi akademik tidak
kalah pentingnya dibanding dengan supervisi administratif. Sasaran utama supervisi akademik adalah proses
belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu
proses dan mutu hasil pembelajaran. Variabel yang
mempengaruhi proses pembelajaran antara lain guru,
siswa, kurikulum, alat dan buku pelajaran serta
22
kondisi lingkungan dan fisik. Oleh sebab itu, fokus
utama supervisi edukatif adalah usaha-usaha yang
sifatnya memberikan kesempatan kepada guru untuk
berkembang
secara
profesional
sehingga
mampu
melaksanakan tugas pokoknya, yaitu: memperbaiki dan
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
Sasaran utama supervisi akademik adalah ke-
mampuan-kemampuan
guru
dalam
merencanakan
kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan
hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembela-
jaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia,
dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi,
metode, teknik) yang tepat .
2.2 Teknik-Teknik Supervisi Akademik
Untuk melaksanakan supervisi akademik secara
efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, et al. 2007).
Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah harus
memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan
menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam
melaksanakan
supervisi
supervisi
akademik
meliputi
individual dan kelompok.
Teknik
teknik
akademik.
supervisi
dua
Bentuk
macam,
akademik
teknik
yaitu:
penting
dipelajari oleh kepala sekolah dan pengawas sebagai
seorang supervisor agar pelaksanaan kegiatan supervisi
23
akademik
senantiasa
dilaksanakan
sesuai
dengan
prinsip-prinsip yang telah dibakukan sehingga tidak
akan menyimpang dalam pelaksanaannya.
2.2.1 Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan
supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di
sini hanya berhadapan dengan seorang guru. Dari hasil
supervisi ini dapat diketahui kualitas pembela-jaran
guru bersangkutan.
Teknik supervisi individual ada empat macam
yaitu, tahnik supervisi individual adalah pelaksanaan
supervisi perorangan berlaku untuk satu guru. Supervisor hanya berhadapan dengan satu orang guru,
sehingga
hasil
supervisi
akan
diketahui
kualitas
pembelajarannya antara supervisor dengan guru itu
sendiri. Adapun teknik supervis individual ada lima
macam yaitu kunjungan kelas, seorang guru yang
memegang satu kelas dikunjungi oleh supervisor pada
saat guru mengajar di kelas oleh kepla sekolah atau
pengawas. Dari supervisi yang dilakukannya akan
memperoleh bagaimana kualitas guru tersebut dapat
diketahui oleh supervisor. Tehnik selanjutnya adalah
observasi
kelas,
supervisi
semua
supervisor
untuk
observasi
ini
menentukan
didukung
dilaksanakan
apakah
oleh
oleh
instrument
guru
untuk
supervisi.
Setelah
memyiapkan segala sesuatu yang harus dipersiapkan
untuk
mendukung
pelaksanaan
pertemuan secara kunjungan kelas serta observasi
maka perlu melakukan refleksi diri untuk menilai
24
seberapa kemampuan yang dicapainya dalam penilaian
setelah dilaksanakan supervisi.
oleh
Kunjungan Kelas adalah teknik pembinaan guru
kepala
sekolah
untuk
mengamati
proses
pembelajaran di kelas yang telah dipersiapkan oleh
guru. Dengan tujuan untuk menolong guru itu dalam
mengatasi masalah di kelasnya.
Observasi
kelas
adalah
pengamatan
proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh supervisor secara
teliti agar data diperoleh secara benar dan obyektif,
sesuai dengan aspek aspek situasi pembelajaran. Data
yang benar dan cermat akan membantu guru di saat
mengalami permasalahan atau kesulitan pada proses
pembelajaran.
Kunjungan
Antar
Kelas
merupakan
kunjungan guru lain mengunjungi kelas kita.
Tujuannya untuk berbagi pengalaman dengan
teman
dalam
pengelolaan
hari
sebelumnya
pengajaran
di
kelas.
Kunjungan antar kelas sebaiknya direncanakan jauh
dipersiapkanatau
dikunjungi
serta
dengan
diseleksi
tentukan
matang
guru-guru
guru-guru
yang
yang
supaya
akan
akan
mengunjungi. Fasilitas perlu dipersiapkan. Supervisor
mengikuti dengan pengamatan yang cermat, selanjutnya adakan tindak lanjut untuk menyampaikan pesan
dan kesan setelah kegiatan berlangsung. Bentuk tindak
lanjutnya berupa percakapan pribadi antara guru yang
diamati dengan guru yang mengamati,ada semacam
penegasan dan pemberian tugas tugas tertentu. Segera
aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru yang
bersangkutan.
Adakan
kunjungan berikutnya.
perjanjian
untuk
kegiatan
25
Dalam
pelaksanaan
supervisi
akademik
di
sekolah oleh kepala sekolah maupun pengawas dalam
pelaksanaannya terserah akan menggunakan tehnik
apapun siserahkan asal tidak menyimpang dalam
menggunakan
tehnik
semua
disesuaikan
dengan
situasi dan kondisi tempat dan siapa yang akan
disupervisi
sehingga
pelaksanaannya
merasakan
nyaman dalam keadaan dan kondisi yang nyaman dan
kondusif. Supervisi akademik akan terlaksana tanpa
ada
kendala
tujuannya.
yang
berarti
tercapai
harapan
dan
Menetapkan teknik-teknik supervisi akademik
yang tepat tidaklah mudah. Seorang kepala sekolah,
selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan
yang
akan
dibina,
juga
harus
mengetahui
karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru, sehingga teknik yang digunakan betulbetul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui
supervisi akademik.
Sehubungan dengan kepribadian guru, menya-
rankan agar kepala sekolah mempertimbangkan enam
faktor kepribadian guru, yaitu kebutuhan guru, minat
guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru, dan
sifat-sifat somatic guru. Supervisi akademik tercapai
dengan suasana yang nyaman dan kondusif. Tujuan
supervisi sesuai dengan harapan akan tercapai.
26
2.3 Kerangka Pikir
Pelaksanaan evaluasi supervisi akademik di SD
di Tegalrejo Magelang bisa dilihat sebagaimana skema
gambar berikut:
Faktor yang
mendukung
Perencanaan
Supervisi
akademik
Pelaksanaan
Supervisi
akademik
Hasil
Supervisi
akademik
Faktor
penghambat
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
2.4 Penelitian Relevan
Supaya
berkesinambungan
dengan
penelitian
terdahulu dan agar tidak terjadi tumpang tindih fokus
penelitian, maka peneliti perlu membandingkan dengan
beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu
yang relevan adalah sebagai berikut:
Abdurrahman (2011). Pelaksanaan Supervisi
Akademik
2009/2010.
di
SDN
Hasil
1
Banjarnegara
penelitian
Tahun
menunjukkan
ajaran
bahwa
supervisi di sekolah, dalam pelaksanaannya masih
27
menunjukkan berbagai permasalahan. Seperti halnya
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di seko-
lah saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan tentang Agama Islam, maka perlu
adanya
supervisi
akademik
oleh
kepala
sekolah.
Mayoritas metode pembelajaran Agama Islam selama
ini lebih ditekankan pada hafalan, akibatnya peserta
didik kurang memahami kegunaan dan manfaat dari
apa yang telah dipelajari dalam materi PAI yang
menyebabkan tidak adanya motivasi peserta didik
untuk belajar materi PAI.
Melihat kenyataan yang ada di lapangan, seba-
gian besar teknik dan suasana pengajaran di sekolahsekolah yang digunakan oleh guru cenderung monoton
dan membosankan, sehingga menurunkan motivasi
belajar siswa. Kondisi ini pada gilirannya berdampak
pada prestasi belajar. Untuk menjawab persoalanpersoalan tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif mempelajari PAI yang kondusif dengan suasana
yang cenderung rekreatif sehingga memotivasi peserta
didik untuk mengembangkan potensi kreativitasnya.
Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah
dengan penerapan pembelajaran kontekstual. Dengan
adanya supervisi akademik, maka guru akan selalu
menjaga kedisiplinan dan kinerjanya.
Murtiyasa
(2010),
Peningkatan
Kinerja
Guru
Melalui Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah di SD
Negeri 1 Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
selama
ini
supervisi
akademik
mampu
meningkatkan kinerja guru khususnya dalam proses
pembelajaran.
28
Untuk
mengatasi
berbagai
macam
kendala yang menghambat, maka guru menggunakan
beberapa
solusi
di
antaranya
adalah
dengan
melengkapi aturan yang dibutuhkan atau dengan
melakukan
perbaikan
terhadap
mengalami kerusakan.
Persamaan
antara
peralatan
penelitian
yang
Abdurrahman
dengan penelitian tesis ini adalah keduanya membahas
pelaksanaan
Abdurrahman
supervisi
prestasi
akademik.
belajar
Pada
siswa
penelitian
akan
diraih
dengan adanya kreativitas guru dalam pengelolaan
pembelajaran, salah satunya dengan pembelajaran
kontekstual.
Sementara
pada
penelitian
tesis
ini,
prestasi belajar akan diraih oleh pengelolaan guru yang
baik dalam pembelajaran, hal ini juga bergantung
dengan adanya supervisi akademik kepala sekolah
dalam peningkatan mutu pembelajaran. Sementara
relevansi
Murtiyasa
dengan
adalah
penelitian
yang
sama-sama
dilakukan
membahas
oleh
tentang
pentingnya supervisi akademik guna meningkatkan
kinerja guru bukan peningkatan mutu pembelajaran.
Suwaebah (2001), Pelaksanaan Supervisi Akade-
mik pada SMK Negeri 1 Indramayu dan SMK Negeri 1
Sindang di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil
penelitian pada Suwaebah menjelaskan bahwa pelaksanaan
supervisi
akademik
pada
SMK
Negeri
1
Indramayu dan SMK Negeri 1 Sindang di Kabupaten
Indramayu menunjukkan bahwa kedua sekolah terse-
but dalam pelaksanan supervisi akademik terdapat
kesamaan peningkatan perencanaan dan proses pem-
belajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Setelah
dilaksanakannya
supervisi
akademik
oleh
29
pengawas
dan
kepala
sekolah
dapat
disimpulkan
bahwa kegiatan supervisi akademik dapat dilaksanakan oleh pengawas dan kepala sekolah dapat memberi
motivasi/dorongan kepada guru untuk mengembang-
kan kemajuan keprofesionalismenya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya kemajuan terhadap guru
dalam kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Indramayu
dan berlangsungnya SMK N 1 Sindang di Kabupaten
Indramayu.
Mempertinggi
kualitas
proses
belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru, karena semakin
sering
dilakukan
supervisi
semakin
meningkat
kemampuan yang dimiliki oleh guru terutama dalam
berlangsungnya
kegiatan
proses
belajar
mengajar,
karena semakin berlangsungnya supervisi oleh pengawas dan kepala sekolah dapat diketahui kekurangan
atau kelemahan guru kemudian dicarikan solusinya.
Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
profesional kinerja guru, karena semakin profesional
seorang guru maka dapat menunjukkan kinerjanya
sehingga kualitas pembelajaran dapat
dicapai denga
baik. Dan terjadi peningkatan terutama dalam proses
belajar mengajar.
Kiong Mui Lie,Usman Radiana, H. Tomo Djudin
(2013), Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala
Sekolah dalam upaya pembinaan Profesionalisme Guru
di SMA. Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala
sekolah dalam upaya pembinaan Profesionalisme Guru
di
SMA
Santo
Petrus
Pontianak.
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui pengelolaan supervisi
akademik oleh kepala sekolah dalam upaya pembina-an
profesionalisme guru di SMA Santo Petrus Pontianak.
30
Penelitian
beresifat
kualitatif,
dengan
pen-dekatan
studi kasus (case study). Hasil Penelitian ditemukan
bahwa: (1) perencanaan. Dalam melakukan supervisi
akademik
kepala
sekolah
selalu
mengguna-kan
instrumen pengamatan; belum semua guru mengetahui
jadwal dan tujuan supervisi akademik; penggunaan
metode/strategi sangat bervariasi, dan sasaran belum
terarah; (2) Pelaksanaan supervisi akademik sering
menggunakan teknik yang bersifat individual; 3) tindak
lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih banyak
melalui pembinaan kelompok.
Rauh, Dantes & Anggan (2013). Kontribusi Gaya
Kepemimpinan Supervisi Akademik Kepala terhadap
Kinerja Guru SD Gugus III Kecamatan Sukasada Sekolah
dan Budaya Organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji seberapa besar kontribusi simultan gaya
kepemimpinan, supervisi akademik kepala sekolah dan
budaya organisasi terhadap kinerja guru sekolah dasar
di gugus III Kecamatan Sukasada. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi dalam penelitian ini
(delapan sekolah dasar) yang terdiri dari 55
orang guru. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang
telah
diuji
validitas
dan
reliabilitasnya.
Analisis
menggunakan analisis statistik (Multiple Regresion).
Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan
berkontribusi signifikan terhadap kinerja guru SD di
Gugus
III
Supervisi
signifikan
Kecamatan
akademik
sebesar
Sukasada
kepala
39,8%,
sebesar
sekolah
dan
37,7%.
berkontribusi
budaya
organisasi
berkontribusi sebesar 43,9%. Secara simultan gaya
kepemimpinan supervisi akademik kepala sekolah dan
31
budaya organisasi merupakan faktor yang strategis
untuk mewujudkan kinerja guru SD di Gugus III
Kecamatan Sukasada, dengan kontribusi simultan
sebesar 65,00%.
32
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Kesinambungan Supervisi Akademik
a. Pengertian Kesinambungan
Kesinambungan sama artinya dengan berke-
lanjutan. Berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip
supervisi akademik artinya supervisi dilakukan secara
teratur
dan
berkelanjutan
oleh
kepala
sekolah/
madrasah. Supervisi yang berkesinambungan merupakan supervisi yang dilakukan secara terus menerus,
periodik dan berkelanjutan.
Supervisi
akademik
harus
dilakukan
secara
berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas
bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktuwaktu jika ada kesempatan. Perlu dipahami bahwa
supervisi akademik merupakan salah satu essential
function dalam keseluruhan program sekolah (Alfonso
dkk,1981 dan Weingardner, 1973).
Apabila guru telah berhasil mengembangkan
dirinya tidaklah berarti selesailah tugas supervisor,
melainkan harus tetap dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini logis, mengingat problema proses
pembelajaran
(Kumpulan
selalu
makalah,
muncul
20
dan
Agustus
berkembang
2011).
Sumber:
http://id.shvoong.com.social.sciences/education/20252
13-supervisi-akade-mik.
9
Pengertian kesinambungan supervisi akademik
adalah pelaksanaan kegiatan supervisi akademik oleh
kepala sekolah kepala guru dalam rangka membantu
guru dalam meningkatkan tugas dan fungsinya guru
dalam
mengelola
proses
pembelajaran
sehingga
tercapai profesionalitas dalam tugas dan fungsinya
sebagai seorang pendidik dan pengajar di sekolah.
Kegiatan
supervisi
akademik
harus
senantiasa
dilaksanakan secara terus menerus dengan berkelanjutan meskipun terjadi perubahan oleh kepala
sekolah maupun pengawas selaku seorang supervisor,
dalam hal terjadi mutasi atau perpindahan tugas bagi
kepala sekolah dan pengawas namun pelaksanaan
supervisi dapat dilanjutkan oleh orang lain karena ada
dokumen program perencanaan supervisi kademik di
sekolah.
Pelaksanan supervisi akademik akan senantiasa
berkelanjutan
atau
berkesinambungan
itu
sangat
dipengaruhi oleh pelaksanaan monitoring dari atasan,
maka sangat penting perlunya pengawasan dari atasan
selalu mengontrol pelaksanaan supervisi akademik di
sekolah untuk meningkatkan profesional tugas bagi
kepala sekolah dan pengawas di sekolah. Pelaksanaan
supervisi akademik dilakukan secara terus menerus,
periodic, berkelanjutan dengan diawali melalui proses
perencanaan supervisi akademik yang telah diprogramkan sebelumnya dengan matang.
b. Supervisi Akademik
Supervisi Akademik adalah serangkaian kegiatan
membantu
guru
mengembangkan
kemampuannya
mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
10
pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya
membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran menurut Daresh,
1989, Glickman,et al.2007 dalam bukunya (Prasojo &
Sudiyono, 2009).
Supervisi akademik merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh kepala sekolah untuk menilai unjuk
kerja guru dalam proses pembelajaran dari kegiatan
awal, inti dan kegiatan penutup. Bukan hanya kegiatan
unjuk kerja guru dalam pembelajaran yang dinilai oleh
kepala sekolah namun lebih dari itu. Penekanan
supervisi akademik lebih menuju kepada bagaimana
kepala sekolah membantu guru dalam mengembangkan kemampuan dalam upaya meningkatkan dirinya
pada
kemampuan
profesionalitas
dirinya
dibidang
akademik beserta meningkatkan profesi dan karier
selanjutnya.
harus
Supervisi Akademik merupakan kegiatan yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah
maupun
pengawas untuk membantu guru dalam mengelola
pembelajaran yang diikuti dengan serangkaian kegiatan
yang harus dilakukan oleh guru antara lain adalah
mempersiapkan proses yang akan dilakukan guru
dalam
pembelajaran
yaitu
membuat
perencanaan
pembelajaran atau RPP. Setelah selesai membuat RPP
guru harus mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran
dengan melaksanakan semua seluk beluk pengajaran
mulai dari apersepsi sampai dengan penilaian, Tugas
seorang supervisor dalam hal ini kepala sekolah harus
mampu
untuk
memberikan
teladan
bagaimana
membuat RPP yang sesuai serta mampu memberikan
11
nasehat
serta
memberikan
pengarahan
jika
guru
mendapatkan kesulitan dalam membuat RPP. Begitu
pula seandainya guru mengalami kesulitan dalam
melakukan proses pembelajaran kepala sekolah selaku
supervisor sebaiknya mampu memberikan pengarahan
dan nasehat bagaimana melaksanakan pengajaran
yang sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah
yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan RPP.
Kepala sekolah juga terlebih dahulu mampu untuk
memberikan contoh merencanakan penilaian dalam
usaha membantu guru mengembangkan kemampuannya
dalam
mengelola
proses
pembelajaran
untuk
mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tujuan
kompetensi pembelajaran yang diharapkan. Pengawas,
kepala sekolah/madrasah, dan guru perlu memahami
prinsip-prinsip dan tujuan supervisi dan tujuan supervisi akademik dalam rangka pelaksanaan Proses pem-
belajaran di sekolah/madrasah. Konsep supervisi akademik, secara konseptual, perlu untuk dipahami oleh
kepala sekolah pengawas dan guru.
Supervisi tidak hanya mengoreksi guru dalam
mengajar di kelas namun lebih dari itu tidak lain
adalah membantu dalam hal melaksanakan semua
proses pengajaran baik dari awal, inti maupun akhir
pengajaran. Terlebih lagi Tujuan dari supervisi tidak
hanya menilai unjuk kerja guru dalam mengajar lebih
jauh lagi supervisi merupakan kegiatan membantu
guru
mengembangkan
kemampuannya
mengelola
proses pembelajaran sesuai dengan tujuan kompetensi
pembelajaran yang diharapkan. Supervisi akademik
merupakan upaya membantu guru-guru mengembang12
kan kemampuannya mengelola proses pembelajar-an
untuk mencapai kom-petensi yang diharapkan. Dengan
demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali
bukan menilai dalam mengelola proses pembelajaran,
melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalismenya
memperoleh
kompetensi
dalam
bagi
pengajaran
peserta
memperoleh prestasi yang diharapkan.
untuk
didik
agar
Meskipun demikian, supervisi akademik tidak
bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam
mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan,
bahwa supervisi akademik merupakan kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja
guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan
prosesnya.
Unjuk
kerja
guru
dalam
mengelola
proses
pembelajaran, dan membantu guru dalam rangka mengembangkan kemampuan profesionalismenya, dengan
demikian juga penting dilakukan penilaian unjuk kerja
guru dalam proses pengajaran
Supervisi akademik adalah supervisi yang diikuti
dengan pertanggung jawaban dari supervisor untuk
dapat dipergunakan hasil kerjanya dengan keyakinan
dan dapat diuji dengan menggunakan instrument yang
telah
dikaji
oleh
yang
berwenang
dipertanggung jawabkan, bersifat ilmiah.
sehingga
bisa
Mengarah pada pengendalian dan pembinaan
bidang akademik melalui kegiatan dan proses pembelajaran di sekolah agar hasil belajar siswa menjadi
13
lebih baik. Dengan demikian, supervisi
akademik
adalah kegiatan pengawasan dari kepala sekolah atau
supervisor yang ditujukan
untuk
memperbaiki
kondisi-kondisi dalam upaya meningkatkan kualitas
peserta didik melalui usaha memotivasi, membimbing,
membina, dan mengarahkan guru-guru yang terkait
dengan kegiatan aka-demik secara langsung.
Supervisi
akademik
harus
dilakukan
secara
berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas
bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu
dengan
demikian
merupakan
tugas
yang
harus
dilaksanakan secara berkelanjutan oleh kepala sekolah
sehingga kegiatan supervisi akademik tidak hanya
dilaksanakan secara tiba-tiba waktunya atau hanya
bersifat musiman namun harus senantiasa dilaksanakan secara terus menerus sehingga tidak akan terputus
pelaksanaan supervisi akademik di sekolah. Dapat
dikatakan bahwa supervisi akademik tidak hanya
dilaksanakan hanya jika ada kesempatan. Tetapi harus
tetap dibina secara berkesinambungan. Hal ini logis,
mengingat
problema
proses
pembelajaran
selalu
muncul dan berkembang dan permasalahan semakin
komplek.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah
membina guru dalam meningkatkan mutu proses
pembelajaran (Prasojo & Sudiyono, 2009).
Oleh sebab itu, sasaran supervisi akademik
adalah guru dalam proses pembelajaran yang terdiri
dari
materi
pokok
dalam
proses
pembelajaran,
penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/
metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan
14
teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses
dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas
Pengajaran akan berhasil jika seorang guru mampu
memenuhi
semua
target
kompetensi
yang
harus
dikuasai tercapai disampaikan dan memenuhi sasaran
kepada anak didik sesuai dengan target pengajaran
yang diharapkan. Tujuan dari supervisi akademik
itulah akan tercapai
Supervisi
akademik
diselenggarakan
dengan
maksud membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalisme dalam memahami akademik, kehidup-
an kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya
dan
meningkatkan
kemampuannya
melalui
teknik
teknik tertentu. Metode yang dipergunakan, teknik
penilaian serta tindak lanjut dari kegiatan awal sampai
dengan kegiatan akhir dari pembelajaran terpenuhi
dengan
tercapai
maksimal
tidaknya
dicapainya.
senantiasa
kompetensi
akan
berpengaruh
pengajaran
yang
c. Supervisi Akademik Berkesinambungan
Supervisi
kegiatan
yang
Akademik
membantu
merupakan
guru
serangkaian
mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini harus diikuti
dengan pelaksanaan supervisi, kemudian dilanjutkan
dengan
kegiatan
supervisi
akademik
oleh
kepala
sekolah secara berkelanjutan atau berkesinambungan
antara program yang telah dilakukan sebelumnya
dengan program sekarang tentang supervisi akademik
yang dilaksanakan oleh kepala sekolah secara terus
menerus dan periodik. Artinya bahwa program kegiat15
an supervisi akademik harus senantiasa dilaksanakan
secara terus-menerus atau berkelanjutan dan secara
periodik sesuai waktu yang telah diprogramkannya.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik tidak
berarti bahwa pelaku supervisi seperti Kepala sekolah
/pengawas selaku supervisor boleh berubah atau boleh
ganti tetapi asal program supervisi itu ada maka
supervisi tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah
dicantumkan pada program supervisi akademiknya.
Program
perencanaan
supervisi
akademik
yang
dirancang oleh kepala sekolah juga sangat penting
membantu pelaksanaan supervisi akademik secara
berkesinambungan.
d. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik
satu
Tujuan supervisi akademik merupakan salah
cara
mengembangkan
kemampuannya
dalam
mengelola proses dan mengembangkan kompetensi
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai
seorang pendidik maupun pengajar kepada peserta
didik dalam proses pembelajaran. Supervisi akademik
sesuai
dengan
bangkan
fungsinya
kemampuan
yaitu
mampu
profesionalitas
mengem-
dalam
tugas
pokok dan fungsinya guru dalam mengelola proses
pengajaran yang ingin dicapainya dikelas sebagai
sasaran. Guru mampu meningkatkan, mengembangkan
serta mampu meningkatkan pengetahuan dan kemam-
puan guru dalam mengembangkan dirinya dalam mem-
buat Penelitian Tindakan kelas serta bidang pengembangan diri lainnya. Demi Pengembangan dalam hal
kariernya.
16
e. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik
Suatu pekerjaan agar dapat dilakukan secara
baik, terarah, dan menghasilkan hasil
yang
optimal
maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan pekerjaan itu. Demikian juga dengan pelaksanaan supervisi akademik di sekolah/madrasah atau
supervisi secara umum, perlu memperhatikan prinsipprinsip sebagai berikut dalam bukunya (Prasojo &
Sudiyono, 2009):
1.
Objektif (data apa adanya )
3.
Berkelanjutan
2.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bertanggung jawab
Didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan
Didasarkan
pada
sekolah/madrasah
kebutuhan
dan
kondisi
Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai
sekolah.
kondisi
Sistematis,artinya dikembangkan sesuai dengan
perencanaan program supervisi yang matang dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran
Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi
sekolah.
Sistematis,artinya dikembangkan sesuai dengan
perencanaan program supervisi yang matang dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
10. Objektif, artinya masukan sesuai dengan aspek
aspek instrumen.
11. Realistis,
sebenarnya.
artinya
berdasarkan
kenyataan
12. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalahmasalah yang mungkin akan terjadi.
17
13. Konstruktif, artinya mengembangkan kreatifitas
dan inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran.
14. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik
antara
Supervisor
dan
guru
mengembangkan pembelajaran.
dalam
15. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling
asah asih, dan asuh, dalam mengembangkan
pembelajaran.
16. Demokratis,
artinya
supervisor
tidak
boleh
mendominasi Pelaksanaan supervisi akademik.
17. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif
berpartisipasi.
18. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan
kema nusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg,
sangat antusias, dan penuh humor.
19. Berkesinambungan, artinya supervisi akademik
dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh
kepala sekolah /madrasah
20. Terpadu,
artinya
pendidikan.
menyatu
dengan
program
21. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan
(Prasojo & Sudiyono,2009 )
Prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas tidak
lain merupakan acuan dan panduan dalam pelaksanaan
supervisi
pengawas
akademik
untuk
bagi
dapat
kepala
sekolah
dipergunakan
melaksanakan tugas seorang supervisor.
dan
dalam
f. Dimensi-dimensi Substansi Supervisi Akademik
Dimensi-dimensi supervisi akademik meliputi:
(1) Kompetensi kepribadian; (2) Kompetensi pedagogik;
18
(3) Kompotensi professional; (4) Kompetensi sosial. Yang
diletakkan pada instrument penilaian kepala sekolah
pada
saat
kegiatan
supervisi
akademik
keempat
dimensi-dimensi tersebut digunakan untuk mengukur
kemampuan guru dalam pengajaran pada langkah
langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Sering dijumpai di sekolah oleh kepala sekolah
dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang
ke sekolah dengan membawa instrumen pengukuran
kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar.
Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi
akademik sama dengan pengukuran kinerja guru
dalam proses pembelajaran, namun dengan demikian
dimensi-dimensi yang dikemukakan diatas untuk menjadikan acuan tugas dalam pelaksanaan supervisi
akademik di sekolah/madrasah. Kepala sekolah tidak
akan salah persepsi ataupun salah langkah dalam
menjalankan tugas mensupervisi kepada guru.
Dengan
demikian,
berarti
esensi
supervisi
akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru
dalam
mengelola
proses
pembelajaran,
melainkan
membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Meskipun demikian, supervisi akademik
tidak bisa lepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam
mengelola pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sesuai dengan yang diharapkan.
Perencanaan Program Supervisi Akademik
Salah satu tugas kepala sekolah adalah meren-
canakan supervisi akademik. Agar kepala sekolah
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka
19
kepala sekolah harus memiliki kompetensi membuat
rencana program supervisi akademik. Perencanaan
program
supervisi
akademik
adalah
penyusunan
dokumen perencanaan pelaksanaan dan perencanaan
pemantauan dalam rangka membantu guru mengem-
bangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
g. Manfaat
Akademik
Perencanaan
Program
Supervisi
Manfaat perencanaan program supervisi akade-
mik adalah sebagai berikut Sebagai pedoman pelaksanaan dan penga-wasan akademik; Untuk menyamakan persepsi semua warga sekolah tentang supervisi
akademik, menjamin efektif dan penghematan tenaga
daya dan sumber lainnya seperti waktu, tenaga dan
biaya. Merencanakan Pogram supervisi merupakan
keharusan bagi setiap kepala sekolah dan pengawas
untuk meningkatkan profesionalisme guru serta sebagai acuan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik
agar tidak lepas dari aturan yang sudah ditentukan.
Program Supervisi akademik merupakan adalah awal
kegiatan supervisi sebagai tempat pinjakan pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Perlu adanya kegiatan
tindak
lanjut
setelah
dilaksanakannya
supervisi
akademik dilaksanakan terutama setelah kunjungan
kelas dan refleksi supervisi dilaksanakan.
2.1.2 Prinsip-Prinsip Perencanaan Program Supervisi
Akademik
Prinsip-prinsip perencanaan program supervisi
akademik adalah obyektif artinya data yang diperoleh
20
atau
didapatkan
apa
adanya,
bertanggung
jawab
dengan apa yang dilakukannya.Berkelanjutan atau
berkesinambungan dalam pelaksanaannya yang berarti
terus menerus dilaksanakan ,tidak hanya dilakukan
kadang-kadang saja,didasarkan pada standar nasional
pendidikan.Didasarkan pada kebutuhan di lapangan
disesuaikan
kondisi
dan
situasi
yang
ada
di
lingkungan. Prinsip tersebut harus senantiasa dipakai
untuk pedoman dalam pelaksanaan supervisi akademik
di sekolah. Prinsip-prinsip itu hanya tinggal tulisan
belaka jika tidak dilaksanakan bagi kepala sekolah dan
pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik di
sekolah,
maka
pentingnya
prinsip-prinsip
diatas
dijadikan pedoman dalam kegiatan supervisi akademik.
2.1.3
Ruang
Lingkup
Akademik
Perencanaan
Supervisi
Ruang lingkup supervisi akademik meliputi:
(1)
Pelaksanaan KTSP; (2) Persiapan, pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran oleh guru; (3) Pencapaian
standar kompetensi lulusan, standar proses, standar
isi, dan peraturan pelaksanaannya; dan (4) Peningkatan mutu pembelajaran.
Maksud dari mutu pembelajaran ini meliputi:
Pertama, model kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada Standar Proses. Kedua, proses pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menjadi SDM yang kreatif, inovatif, mampu memecahkan
masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan.
Ketiga:, peserta didik dapat membentuk karakter dan
memiliki pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga
21
dapat
melaksanakan
mengembangkan
kemampuan
peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif
dan berwawasan kebangsaan. Keempat, keterlibatan
peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang
dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam
untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas
pada materi yang diberikan oleh guru. Kelima, bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran
diampunya .
untuk
setiap
mata
pelajaran
yang
Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan
kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
agar siswa mampu: (1) meningkat rasa ingin tahunya,
(2) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten
sesuai
dengan
perkembangan
tujuan
pendidikan,
pengetahuan
(3)
dengan
memahami
kemampuan
mencari sumber informasi, (4) mengolah informasi
menjadi pengetahuan, (5) menggunakan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah, (6) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain, dan (7) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.
Supervisi akademik juga mencakup dokumen
kurikulum, kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Supervisi akademik tidak
kalah pentingnya dibanding dengan supervisi administratif. Sasaran utama supervisi akademik adalah proses
belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu
proses dan mutu hasil pembelajaran. Variabel yang
mempengaruhi proses pembelajaran antara lain guru,
siswa, kurikulum, alat dan buku pelajaran serta
22
kondisi lingkungan dan fisik. Oleh sebab itu, fokus
utama supervisi edukatif adalah usaha-usaha yang
sifatnya memberikan kesempatan kepada guru untuk
berkembang
secara
profesional
sehingga
mampu
melaksanakan tugas pokoknya, yaitu: memperbaiki dan
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
Sasaran utama supervisi akademik adalah ke-
mampuan-kemampuan
guru
dalam
merencanakan
kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan
hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembela-
jaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia,
dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi,
metode, teknik) yang tepat .
2.2 Teknik-Teknik Supervisi Akademik
Untuk melaksanakan supervisi akademik secara
efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, et al. 2007).
Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah harus
memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan
menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam
melaksanakan
supervisi
supervisi
akademik
meliputi
individual dan kelompok.
Teknik
teknik
akademik.
supervisi
dua
Bentuk
macam,
akademik
teknik
yaitu:
penting
dipelajari oleh kepala sekolah dan pengawas sebagai
seorang supervisor agar pelaksanaan kegiatan supervisi
23
akademik
senantiasa
dilaksanakan
sesuai
dengan
prinsip-prinsip yang telah dibakukan sehingga tidak
akan menyimpang dalam pelaksanaannya.
2.2.1 Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan
supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di
sini hanya berhadapan dengan seorang guru. Dari hasil
supervisi ini dapat diketahui kualitas pembela-jaran
guru bersangkutan.
Teknik supervisi individual ada empat macam
yaitu, tahnik supervisi individual adalah pelaksanaan
supervisi perorangan berlaku untuk satu guru. Supervisor hanya berhadapan dengan satu orang guru,
sehingga
hasil
supervisi
akan
diketahui
kualitas
pembelajarannya antara supervisor dengan guru itu
sendiri. Adapun teknik supervis individual ada lima
macam yaitu kunjungan kelas, seorang guru yang
memegang satu kelas dikunjungi oleh supervisor pada
saat guru mengajar di kelas oleh kepla sekolah atau
pengawas. Dari supervisi yang dilakukannya akan
memperoleh bagaimana kualitas guru tersebut dapat
diketahui oleh supervisor. Tehnik selanjutnya adalah
observasi
kelas,
supervisi
semua
supervisor
untuk
observasi
ini
menentukan
didukung
dilaksanakan
apakah
oleh
oleh
instrument
guru
untuk
supervisi.
Setelah
memyiapkan segala sesuatu yang harus dipersiapkan
untuk
mendukung
pelaksanaan
pertemuan secara kunjungan kelas serta observasi
maka perlu melakukan refleksi diri untuk menilai
24
seberapa kemampuan yang dicapainya dalam penilaian
setelah dilaksanakan supervisi.
oleh
Kunjungan Kelas adalah teknik pembinaan guru
kepala
sekolah
untuk
mengamati
proses
pembelajaran di kelas yang telah dipersiapkan oleh
guru. Dengan tujuan untuk menolong guru itu dalam
mengatasi masalah di kelasnya.
Observasi
kelas
adalah
pengamatan
proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh supervisor secara
teliti agar data diperoleh secara benar dan obyektif,
sesuai dengan aspek aspek situasi pembelajaran. Data
yang benar dan cermat akan membantu guru di saat
mengalami permasalahan atau kesulitan pada proses
pembelajaran.
Kunjungan
Antar
Kelas
merupakan
kunjungan guru lain mengunjungi kelas kita.
Tujuannya untuk berbagi pengalaman dengan
teman
dalam
pengelolaan
hari
sebelumnya
pengajaran
di
kelas.
Kunjungan antar kelas sebaiknya direncanakan jauh
dipersiapkanatau
dikunjungi
serta
dengan
diseleksi
tentukan
matang
guru-guru
guru-guru
yang
yang
supaya
akan
akan
mengunjungi. Fasilitas perlu dipersiapkan. Supervisor
mengikuti dengan pengamatan yang cermat, selanjutnya adakan tindak lanjut untuk menyampaikan pesan
dan kesan setelah kegiatan berlangsung. Bentuk tindak
lanjutnya berupa percakapan pribadi antara guru yang
diamati dengan guru yang mengamati,ada semacam
penegasan dan pemberian tugas tugas tertentu. Segera
aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru yang
bersangkutan.
Adakan
kunjungan berikutnya.
perjanjian
untuk
kegiatan
25
Dalam
pelaksanaan
supervisi
akademik
di
sekolah oleh kepala sekolah maupun pengawas dalam
pelaksanaannya terserah akan menggunakan tehnik
apapun siserahkan asal tidak menyimpang dalam
menggunakan
tehnik
semua
disesuaikan
dengan
situasi dan kondisi tempat dan siapa yang akan
disupervisi
sehingga
pelaksanaannya
merasakan
nyaman dalam keadaan dan kondisi yang nyaman dan
kondusif. Supervisi akademik akan terlaksana tanpa
ada
kendala
tujuannya.
yang
berarti
tercapai
harapan
dan
Menetapkan teknik-teknik supervisi akademik
yang tepat tidaklah mudah. Seorang kepala sekolah,
selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan
yang
akan
dibina,
juga
harus
mengetahui
karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru, sehingga teknik yang digunakan betulbetul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui
supervisi akademik.
Sehubungan dengan kepribadian guru, menya-
rankan agar kepala sekolah mempertimbangkan enam
faktor kepribadian guru, yaitu kebutuhan guru, minat
guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru, dan
sifat-sifat somatic guru. Supervisi akademik tercapai
dengan suasana yang nyaman dan kondusif. Tujuan
supervisi sesuai dengan harapan akan tercapai.
26
2.3 Kerangka Pikir
Pelaksanaan evaluasi supervisi akademik di SD
di Tegalrejo Magelang bisa dilihat sebagaimana skema
gambar berikut:
Faktor yang
mendukung
Perencanaan
Supervisi
akademik
Pelaksanaan
Supervisi
akademik
Hasil
Supervisi
akademik
Faktor
penghambat
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
2.4 Penelitian Relevan
Supaya
berkesinambungan
dengan
penelitian
terdahulu dan agar tidak terjadi tumpang tindih fokus
penelitian, maka peneliti perlu membandingkan dengan
beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu
yang relevan adalah sebagai berikut:
Abdurrahman (2011). Pelaksanaan Supervisi
Akademik
2009/2010.
di
SDN
Hasil
1
Banjarnegara
penelitian
Tahun
menunjukkan
ajaran
bahwa
supervisi di sekolah, dalam pelaksanaannya masih
27
menunjukkan berbagai permasalahan. Seperti halnya
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di seko-
lah saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan tentang Agama Islam, maka perlu
adanya
supervisi
akademik
oleh
kepala
sekolah.
Mayoritas metode pembelajaran Agama Islam selama
ini lebih ditekankan pada hafalan, akibatnya peserta
didik kurang memahami kegunaan dan manfaat dari
apa yang telah dipelajari dalam materi PAI yang
menyebabkan tidak adanya motivasi peserta didik
untuk belajar materi PAI.
Melihat kenyataan yang ada di lapangan, seba-
gian besar teknik dan suasana pengajaran di sekolahsekolah yang digunakan oleh guru cenderung monoton
dan membosankan, sehingga menurunkan motivasi
belajar siswa. Kondisi ini pada gilirannya berdampak
pada prestasi belajar. Untuk menjawab persoalanpersoalan tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif mempelajari PAI yang kondusif dengan suasana
yang cenderung rekreatif sehingga memotivasi peserta
didik untuk mengembangkan potensi kreativitasnya.
Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah
dengan penerapan pembelajaran kontekstual. Dengan
adanya supervisi akademik, maka guru akan selalu
menjaga kedisiplinan dan kinerjanya.
Murtiyasa
(2010),
Peningkatan
Kinerja
Guru
Melalui Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah di SD
Negeri 1 Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
selama
ini
supervisi
akademik
mampu
meningkatkan kinerja guru khususnya dalam proses
pembelajaran.
28
Untuk
mengatasi
berbagai
macam
kendala yang menghambat, maka guru menggunakan
beberapa
solusi
di
antaranya
adalah
dengan
melengkapi aturan yang dibutuhkan atau dengan
melakukan
perbaikan
terhadap
mengalami kerusakan.
Persamaan
antara
peralatan
penelitian
yang
Abdurrahman
dengan penelitian tesis ini adalah keduanya membahas
pelaksanaan
Abdurrahman
supervisi
prestasi
akademik.
belajar
Pada
siswa
penelitian
akan
diraih
dengan adanya kreativitas guru dalam pengelolaan
pembelajaran, salah satunya dengan pembelajaran
kontekstual.
Sementara
pada
penelitian
tesis
ini,
prestasi belajar akan diraih oleh pengelolaan guru yang
baik dalam pembelajaran, hal ini juga bergantung
dengan adanya supervisi akademik kepala sekolah
dalam peningkatan mutu pembelajaran. Sementara
relevansi
Murtiyasa
dengan
adalah
penelitian
yang
sama-sama
dilakukan
membahas
oleh
tentang
pentingnya supervisi akademik guna meningkatkan
kinerja guru bukan peningkatan mutu pembelajaran.
Suwaebah (2001), Pelaksanaan Supervisi Akade-
mik pada SMK Negeri 1 Indramayu dan SMK Negeri 1
Sindang di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil
penelitian pada Suwaebah menjelaskan bahwa pelaksanaan
supervisi
akademik
pada
SMK
Negeri
1
Indramayu dan SMK Negeri 1 Sindang di Kabupaten
Indramayu menunjukkan bahwa kedua sekolah terse-
but dalam pelaksanan supervisi akademik terdapat
kesamaan peningkatan perencanaan dan proses pem-
belajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Setelah
dilaksanakannya
supervisi
akademik
oleh
29
pengawas
dan
kepala
sekolah
dapat
disimpulkan
bahwa kegiatan supervisi akademik dapat dilaksanakan oleh pengawas dan kepala sekolah dapat memberi
motivasi/dorongan kepada guru untuk mengembang-
kan kemajuan keprofesionalismenya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya kemajuan terhadap guru
dalam kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Indramayu
dan berlangsungnya SMK N 1 Sindang di Kabupaten
Indramayu.
Mempertinggi
kualitas
proses
belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru, karena semakin
sering
dilakukan
supervisi
semakin
meningkat
kemampuan yang dimiliki oleh guru terutama dalam
berlangsungnya
kegiatan
proses
belajar
mengajar,
karena semakin berlangsungnya supervisi oleh pengawas dan kepala sekolah dapat diketahui kekurangan
atau kelemahan guru kemudian dicarikan solusinya.
Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
profesional kinerja guru, karena semakin profesional
seorang guru maka dapat menunjukkan kinerjanya
sehingga kualitas pembelajaran dapat
dicapai denga
baik. Dan terjadi peningkatan terutama dalam proses
belajar mengajar.
Kiong Mui Lie,Usman Radiana, H. Tomo Djudin
(2013), Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala
Sekolah dalam upaya pembinaan Profesionalisme Guru
di SMA. Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala
sekolah dalam upaya pembinaan Profesionalisme Guru
di
SMA
Santo
Petrus
Pontianak.
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui pengelolaan supervisi
akademik oleh kepala sekolah dalam upaya pembina-an
profesionalisme guru di SMA Santo Petrus Pontianak.
30
Penelitian
beresifat
kualitatif,
dengan
pen-dekatan
studi kasus (case study). Hasil Penelitian ditemukan
bahwa: (1) perencanaan. Dalam melakukan supervisi
akademik
kepala
sekolah
selalu
mengguna-kan
instrumen pengamatan; belum semua guru mengetahui
jadwal dan tujuan supervisi akademik; penggunaan
metode/strategi sangat bervariasi, dan sasaran belum
terarah; (2) Pelaksanaan supervisi akademik sering
menggunakan teknik yang bersifat individual; 3) tindak
lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih banyak
melalui pembinaan kelompok.
Rauh, Dantes & Anggan (2013). Kontribusi Gaya
Kepemimpinan Supervisi Akademik Kepala terhadap
Kinerja Guru SD Gugus III Kecamatan Sukasada Sekolah
dan Budaya Organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji seberapa besar kontribusi simultan gaya
kepemimpinan, supervisi akademik kepala sekolah dan
budaya organisasi terhadap kinerja guru sekolah dasar
di gugus III Kecamatan Sukasada. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi dalam penelitian ini
(delapan sekolah dasar) yang terdiri dari 55
orang guru. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang
telah
diuji
validitas
dan
reliabilitasnya.
Analisis
menggunakan analisis statistik (Multiple Regresion).
Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan
berkontribusi signifikan terhadap kinerja guru SD di
Gugus
III
Supervisi
signifikan
Kecamatan
akademik
sebesar
Sukasada
kepala
39,8%,
sebesar
sekolah
dan
37,7%.
berkontribusi
budaya
organisasi
berkontribusi sebesar 43,9%. Secara simultan gaya
kepemimpinan supervisi akademik kepala sekolah dan
31
budaya organisasi merupakan faktor yang strategis
untuk mewujudkan kinerja guru SD di Gugus III
Kecamatan Sukasada, dengan kontribusi simultan
sebesar 65,00%.
32