T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori

2.1.1 Kesinambungan Supervisi Akademik
a. Pengertian Kesinambungan

Kesinambungan sama artinya dengan berke-

lanjutan. Berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip
supervisi akademik artinya supervisi dilakukan secara
teratur

dan

berkelanjutan

oleh

kepala


sekolah/

madrasah. Supervisi yang berkesinambungan merupakan supervisi yang dilakukan secara terus menerus,
periodik dan berkelanjutan.
Supervisi

akademik

harus

dilakukan

secara

berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas

bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktuwaktu jika ada kesempatan. Perlu dipahami bahwa
supervisi akademik merupakan salah satu essential


function dalam keseluruhan program sekolah (Alfonso
dkk,1981 dan Weingardner, 1973).

Apabila guru telah berhasil mengembangkan

dirinya tidaklah berarti selesailah tugas supervisor,

melainkan harus tetap dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini logis, mengingat problema proses
pembelajaran
(Kumpulan

selalu

makalah,

muncul

20

dan


Agustus

berkembang

2011).

Sumber:

http://id.shvoong.com.social.sciences/education/20252
13-supervisi-akade-mik.

9

Pengertian kesinambungan supervisi akademik

adalah pelaksanaan kegiatan supervisi akademik oleh
kepala sekolah kepala guru dalam rangka membantu

guru dalam meningkatkan tugas dan fungsinya guru

dalam

mengelola

proses

pembelajaran

sehingga

tercapai profesionalitas dalam tugas dan fungsinya

sebagai seorang pendidik dan pengajar di sekolah.
Kegiatan

supervisi

akademik

harus


senantiasa

dilaksanakan secara terus menerus dengan berkelanjutan meskipun terjadi perubahan oleh kepala

sekolah maupun pengawas selaku seorang supervisor,
dalam hal terjadi mutasi atau perpindahan tugas bagi

kepala sekolah dan pengawas namun pelaksanaan
supervisi dapat dilanjutkan oleh orang lain karena ada

dokumen program perencanaan supervisi kademik di
sekolah.

Pelaksanan supervisi akademik akan senantiasa

berkelanjutan

atau


berkesinambungan

itu

sangat

dipengaruhi oleh pelaksanaan monitoring dari atasan,
maka sangat penting perlunya pengawasan dari atasan

selalu mengontrol pelaksanaan supervisi akademik di
sekolah untuk meningkatkan profesional tugas bagi

kepala sekolah dan pengawas di sekolah. Pelaksanaan
supervisi akademik dilakukan secara terus menerus,
periodic, berkelanjutan dengan diawali melalui proses

perencanaan supervisi akademik yang telah diprogramkan sebelumnya dengan matang.
b. Supervisi Akademik

Supervisi Akademik adalah serangkaian kegiatan


membantu

guru

mengembangkan

kemampuannya

mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
10

pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya

membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran menurut Daresh,

1989, Glickman,et al.2007 dalam bukunya (Prasojo &
Sudiyono, 2009).

Supervisi akademik merupakan kegiatan yang


dilakukan oleh kepala sekolah untuk menilai unjuk

kerja guru dalam proses pembelajaran dari kegiatan

awal, inti dan kegiatan penutup. Bukan hanya kegiatan

unjuk kerja guru dalam pembelajaran yang dinilai oleh
kepala sekolah namun lebih dari itu. Penekanan
supervisi akademik lebih menuju kepada bagaimana

kepala sekolah membantu guru dalam mengembangkan kemampuan dalam upaya meningkatkan dirinya
pada

kemampuan

profesionalitas

dirinya


dibidang

akademik beserta meningkatkan profesi dan karier
selanjutnya.
harus

Supervisi Akademik merupakan kegiatan yang
dilakukan

oleh

kepala

sekolah

maupun

pengawas untuk membantu guru dalam mengelola

pembelajaran yang diikuti dengan serangkaian kegiatan

yang harus dilakukan oleh guru antara lain adalah

mempersiapkan proses yang akan dilakukan guru
dalam

pembelajaran

yaitu

membuat

perencanaan

pembelajaran atau RPP. Setelah selesai membuat RPP

guru harus mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran

dengan melaksanakan semua seluk beluk pengajaran
mulai dari apersepsi sampai dengan penilaian, Tugas
seorang supervisor dalam hal ini kepala sekolah harus

mampu

untuk

memberikan

teladan

bagaimana

membuat RPP yang sesuai serta mampu memberikan
11

nasehat

serta

memberikan

pengarahan

jika

guru

mendapatkan kesulitan dalam membuat RPP. Begitu
pula seandainya guru mengalami kesulitan dalam
melakukan proses pembelajaran kepala sekolah selaku
supervisor sebaiknya mampu memberikan pengarahan

dan nasehat bagaimana melaksanakan pengajaran
yang sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah
yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan RPP.
Kepala sekolah juga terlebih dahulu mampu untuk
memberikan contoh merencanakan penilaian dalam

usaha membantu guru mengembangkan kemampuannya

dalam

mengelola

proses

pembelajaran

untuk

mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tujuan

kompetensi pembelajaran yang diharapkan. Pengawas,
kepala sekolah/madrasah, dan guru perlu memahami

prinsip-prinsip dan tujuan supervisi dan tujuan supervisi akademik dalam rangka pelaksanaan Proses pem-

belajaran di sekolah/madrasah. Konsep supervisi akademik, secara konseptual, perlu untuk dipahami oleh
kepala sekolah pengawas dan guru.

Supervisi tidak hanya mengoreksi guru dalam

mengajar di kelas namun lebih dari itu tidak lain
adalah membantu dalam hal melaksanakan semua

proses pengajaran baik dari awal, inti maupun akhir

pengajaran. Terlebih lagi Tujuan dari supervisi tidak
hanya menilai unjuk kerja guru dalam mengajar lebih

jauh lagi supervisi merupakan kegiatan membantu
guru

mengembangkan

kemampuannya

mengelola

proses pembelajaran sesuai dengan tujuan kompetensi
pembelajaran yang diharapkan. Supervisi akademik

merupakan upaya membantu guru-guru mengembang12

kan kemampuannya mengelola proses pembelajar-an
untuk mencapai kom-petensi yang diharapkan. Dengan
demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali

bukan menilai dalam mengelola proses pembelajaran,

melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan

profesionalismenya

memperoleh

kompetensi

dalam

bagi

pengajaran

peserta

memperoleh prestasi yang diharapkan.

untuk

didik

agar

Meskipun demikian, supervisi akademik tidak

bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam
mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan,

bahwa supervisi akademik merupakan kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja

guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan
prosesnya.

Unjuk

kerja

guru

dalam

mengelola

proses

pembelajaran, dan membantu guru dalam rangka mengembangkan kemampuan profesionalismenya, dengan
demikian juga penting dilakukan penilaian unjuk kerja
guru dalam proses pengajaran

Supervisi akademik adalah supervisi yang diikuti

dengan pertanggung jawaban dari supervisor untuk
dapat dipergunakan hasil kerjanya dengan keyakinan
dan dapat diuji dengan menggunakan instrument yang
telah

dikaji

oleh

yang

berwenang

dipertanggung jawabkan, bersifat ilmiah.

sehingga

bisa

Mengarah pada pengendalian dan pembinaan

bidang akademik melalui kegiatan dan proses pembelajaran di sekolah agar hasil belajar siswa menjadi

13

lebih baik. Dengan demikian, supervisi

akademik

adalah kegiatan pengawasan dari kepala sekolah atau
supervisor yang ditujukan

untuk

memperbaiki

kondisi-kondisi dalam upaya meningkatkan kualitas
peserta didik melalui usaha memotivasi, membimbing,

membina, dan mengarahkan guru-guru yang terkait
dengan kegiatan aka-demik secara langsung.
Supervisi

akademik

harus

dilakukan

secara

berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas

bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu
dengan

demikian

merupakan

tugas

yang

harus

dilaksanakan secara berkelanjutan oleh kepala sekolah
sehingga kegiatan supervisi akademik tidak hanya

dilaksanakan secara tiba-tiba waktunya atau hanya
bersifat musiman namun harus senantiasa dilaksanakan secara terus menerus sehingga tidak akan terputus

pelaksanaan supervisi akademik di sekolah. Dapat
dikatakan bahwa supervisi akademik tidak hanya

dilaksanakan hanya jika ada kesempatan. Tetapi harus
tetap dibina secara berkesinambungan. Hal ini logis,
mengingat

problema

proses

pembelajaran

selalu

muncul dan berkembang dan permasalahan semakin
komplek.

Kompetensi supervisi akademik intinya adalah

membina guru dalam meningkatkan mutu proses
pembelajaran (Prasojo & Sudiyono, 2009).

Oleh sebab itu, sasaran supervisi akademik

adalah guru dalam proses pembelajaran yang terdiri
dari

materi

pokok

dalam

proses

pembelajaran,

penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/

metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan
14

teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses
dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas

Pengajaran akan berhasil jika seorang guru mampu
memenuhi

semua

target

kompetensi

yang

harus

dikuasai tercapai disampaikan dan memenuhi sasaran
kepada anak didik sesuai dengan target pengajaran

yang diharapkan. Tujuan dari supervisi akademik
itulah akan tercapai
Supervisi

akademik

diselenggarakan

dengan

maksud membantu guru mengembangkan kemampuan

profesionalisme dalam memahami akademik, kehidup-

an kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya
dan

meningkatkan

kemampuannya

melalui

teknik

teknik tertentu. Metode yang dipergunakan, teknik
penilaian serta tindak lanjut dari kegiatan awal sampai

dengan kegiatan akhir dari pembelajaran terpenuhi
dengan

tercapai

maksimal

tidaknya

dicapainya.

senantiasa

kompetensi

akan

berpengaruh

pengajaran

yang

c. Supervisi Akademik Berkesinambungan
Supervisi

kegiatan

yang

Akademik

membantu

merupakan
guru

serangkaian

mengembangkan

kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini harus diikuti
dengan pelaksanaan supervisi, kemudian dilanjutkan
dengan

kegiatan

supervisi

akademik

oleh

kepala

sekolah secara berkelanjutan atau berkesinambungan

antara program yang telah dilakukan sebelumnya
dengan program sekarang tentang supervisi akademik

yang dilaksanakan oleh kepala sekolah secara terus

menerus dan periodik. Artinya bahwa program kegiat15

an supervisi akademik harus senantiasa dilaksanakan
secara terus-menerus atau berkelanjutan dan secara
periodik sesuai waktu yang telah diprogramkannya.

Dalam pelaksanaan supervisi akademik tidak

berarti bahwa pelaku supervisi seperti Kepala sekolah
/pengawas selaku supervisor boleh berubah atau boleh

ganti tetapi asal program supervisi itu ada maka
supervisi tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah
dicantumkan pada program supervisi akademiknya.
Program

perencanaan

supervisi

akademik

yang

dirancang oleh kepala sekolah juga sangat penting
membantu pelaksanaan supervisi akademik secara
berkesinambungan.

d. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik
satu

Tujuan supervisi akademik merupakan salah
cara

mengembangkan

kemampuannya

dalam

mengelola proses dan mengembangkan kompetensi

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai

seorang pendidik maupun pengajar kepada peserta
didik dalam proses pembelajaran. Supervisi akademik
sesuai

dengan

bangkan

fungsinya

kemampuan

yaitu

mampu

profesionalitas

mengem-

dalam

tugas

pokok dan fungsinya guru dalam mengelola proses

pengajaran yang ingin dicapainya dikelas sebagai

sasaran. Guru mampu meningkatkan, mengembangkan

serta mampu meningkatkan pengetahuan dan kemam-

puan guru dalam mengembangkan dirinya dalam mem-

buat Penelitian Tindakan kelas serta bidang pengembangan diri lainnya. Demi Pengembangan dalam hal
kariernya.
16

e. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik

Suatu pekerjaan agar dapat dilakukan secara

baik, terarah, dan menghasilkan hasil

yang

optimal

maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan pekerjaan itu. Demikian juga dengan pelaksanaan supervisi akademik di sekolah/madrasah atau

supervisi secara umum, perlu memperhatikan prinsipprinsip sebagai berikut dalam bukunya (Prasojo &
Sudiyono, 2009):
1.

Objektif (data apa adanya )

3.

Berkelanjutan

2.
4.
5.
6.
7.

8.
9.

Bertanggung jawab

Didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan
Didasarkan

pada

sekolah/madrasah

kebutuhan

dan

kondisi

Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai

sekolah.

kondisi

Sistematis,artinya dikembangkan sesuai dengan

perencanaan program supervisi yang matang dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran

Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi

sekolah.

Sistematis,artinya dikembangkan sesuai dengan

perencanaan program supervisi yang matang dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.

10. Objektif, artinya masukan sesuai dengan aspek
aspek instrumen.

11. Realistis,

sebenarnya.

artinya

berdasarkan

kenyataan

12. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalahmasalah yang mungkin akan terjadi.

17

13. Konstruktif, artinya mengembangkan kreatifitas
dan inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran.

14. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik
antara

Supervisor

dan

guru

mengembangkan pembelajaran.

dalam

15. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling
asah asih, dan asuh, dalam mengembangkan
pembelajaran.

16. Demokratis,

artinya

supervisor

tidak

boleh

mendominasi Pelaksanaan supervisi akademik.

17. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif
berpartisipasi.

18. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan

kema nusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg,
sangat antusias, dan penuh humor.

19. Berkesinambungan, artinya supervisi akademik
dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh
kepala sekolah /madrasah

20. Terpadu,

artinya

pendidikan.

menyatu

dengan

program

21. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan
(Prasojo & Sudiyono,2009 )

Prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas tidak

lain merupakan acuan dan panduan dalam pelaksanaan

supervisi

pengawas

akademik

untuk

bagi

dapat

kepala

sekolah

dipergunakan

melaksanakan tugas seorang supervisor.

dan

dalam

f. Dimensi-dimensi Substansi Supervisi Akademik

Dimensi-dimensi supervisi akademik meliputi:

(1) Kompetensi kepribadian; (2) Kompetensi pedagogik;
18

(3) Kompotensi professional; (4) Kompetensi sosial. Yang
diletakkan pada instrument penilaian kepala sekolah
pada

saat

kegiatan

supervisi

akademik

keempat

dimensi-dimensi tersebut digunakan untuk mengukur

kemampuan guru dalam pengajaran pada langkah
langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Sering dijumpai di sekolah oleh kepala sekolah

dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang
ke sekolah dengan membawa instrumen pengukuran

kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar.

Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi
akademik sama dengan pengukuran kinerja guru
dalam proses pembelajaran, namun dengan demikian

dimensi-dimensi yang dikemukakan diatas untuk menjadikan acuan tugas dalam pelaksanaan supervisi
akademik di sekolah/madrasah. Kepala sekolah tidak

akan salah persepsi ataupun salah langkah dalam
menjalankan tugas mensupervisi kepada guru.
Dengan

demikian,

berarti

esensi

supervisi

akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru
dalam

mengelola

proses

pembelajaran,

melainkan

membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Meskipun demikian, supervisi akademik
tidak bisa lepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam

mengelola pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sesuai dengan yang diharapkan.

Perencanaan Program Supervisi Akademik

Salah satu tugas kepala sekolah adalah meren-

canakan supervisi akademik. Agar kepala sekolah
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka

19

kepala sekolah harus memiliki kompetensi membuat
rencana program supervisi akademik. Perencanaan
program

supervisi

akademik

adalah

penyusunan

dokumen perencanaan pelaksanaan dan perencanaan
pemantauan dalam rangka membantu guru mengem-

bangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
g. Manfaat

Akademik

Perencanaan

Program

Supervisi

Manfaat perencanaan program supervisi akade-

mik adalah sebagai berikut Sebagai pedoman pelaksanaan dan penga-wasan akademik; Untuk menyamakan persepsi semua warga sekolah tentang supervisi

akademik, menjamin efektif dan penghematan tenaga

daya dan sumber lainnya seperti waktu, tenaga dan
biaya. Merencanakan Pogram supervisi merupakan
keharusan bagi setiap kepala sekolah dan pengawas

untuk meningkatkan profesionalisme guru serta sebagai acuan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik

agar tidak lepas dari aturan yang sudah ditentukan.

Program Supervisi akademik merupakan adalah awal

kegiatan supervisi sebagai tempat pinjakan pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Perlu adanya kegiatan
tindak

lanjut

setelah

dilaksanakannya

supervisi

akademik dilaksanakan terutama setelah kunjungan
kelas dan refleksi supervisi dilaksanakan.

2.1.2 Prinsip-Prinsip Perencanaan Program Supervisi
Akademik

Prinsip-prinsip perencanaan program supervisi

akademik adalah obyektif artinya data yang diperoleh
20

atau

didapatkan

apa

adanya,

bertanggung

jawab

dengan apa yang dilakukannya.Berkelanjutan atau

berkesinambungan dalam pelaksanaannya yang berarti

terus menerus dilaksanakan ,tidak hanya dilakukan
kadang-kadang saja,didasarkan pada standar nasional
pendidikan.Didasarkan pada kebutuhan di lapangan
disesuaikan

kondisi

dan

situasi

yang

ada

di

lingkungan. Prinsip tersebut harus senantiasa dipakai

untuk pedoman dalam pelaksanaan supervisi akademik
di sekolah. Prinsip-prinsip itu hanya tinggal tulisan
belaka jika tidak dilaksanakan bagi kepala sekolah dan

pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik di
sekolah,

maka

pentingnya

prinsip-prinsip

diatas

dijadikan pedoman dalam kegiatan supervisi akademik.
2.1.3

Ruang

Lingkup

Akademik

Perencanaan

Supervisi

Ruang lingkup supervisi akademik meliputi:

(1)

Pelaksanaan KTSP; (2) Persiapan, pelaksanaan dan

penilaian pembelajaran oleh guru; (3) Pencapaian
standar kompetensi lulusan, standar proses, standar

isi, dan peraturan pelaksanaannya; dan (4) Peningkatan mutu pembelajaran.

Maksud dari mutu pembelajaran ini meliputi:

Pertama, model kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada Standar Proses. Kedua, proses pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menjadi SDM yang kreatif, inovatif, mampu memecahkan
masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan.

Ketiga:, peserta didik dapat membentuk karakter dan
memiliki pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga

21

dapat

melaksanakan

mengembangkan

kemampuan

peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif

dan berwawasan kebangsaan. Keempat, keterlibatan

peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang

dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam

untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas
pada materi yang diberikan oleh guru. Kelima, bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran
diampunya .

untuk

setiap

mata

pelajaran

yang

Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan

kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
agar siswa mampu: (1) meningkat rasa ingin tahunya,
(2) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten
sesuai

dengan

perkembangan

tujuan

pendidikan,

pengetahuan

(3)

dengan

memahami

kemampuan

mencari sumber informasi, (4) mengolah informasi

menjadi pengetahuan, (5) menggunakan pengetahuan

untuk menyelesaikan masalah, (6) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain, dan (7) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.

Supervisi akademik juga mencakup dokumen

kurikulum, kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Supervisi akademik tidak

kalah pentingnya dibanding dengan supervisi administratif. Sasaran utama supervisi akademik adalah proses

belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu
proses dan mutu hasil pembelajaran. Variabel yang

mempengaruhi proses pembelajaran antara lain guru,
siswa, kurikulum, alat dan buku pelajaran serta
22

kondisi lingkungan dan fisik. Oleh sebab itu, fokus

utama supervisi edukatif adalah usaha-usaha yang

sifatnya memberikan kesempatan kepada guru untuk
berkembang

secara

profesional

sehingga

mampu

melaksanakan tugas pokoknya, yaitu: memperbaiki dan
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

Sasaran utama supervisi akademik adalah ke-

mampuan-kemampuan

guru

dalam

merencanakan

kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan

hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembela-

jaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia,

dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi,
metode, teknik) yang tepat .

2.2 Teknik-Teknik Supervisi Akademik

Untuk melaksanakan supervisi akademik secara

efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, et al. 2007).

Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah harus

memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan

menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam
melaksanakan
supervisi

supervisi

akademik

meliputi

individual dan kelompok.
Teknik

teknik

akademik.

supervisi

dua

Bentuk

macam,

akademik

teknik
yaitu:

penting

dipelajari oleh kepala sekolah dan pengawas sebagai
seorang supervisor agar pelaksanaan kegiatan supervisi

23

akademik

senantiasa

dilaksanakan

sesuai

dengan

prinsip-prinsip yang telah dibakukan sehingga tidak
akan menyimpang dalam pelaksanaannya.
2.2.1 Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan

supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di

sini hanya berhadapan dengan seorang guru. Dari hasil
supervisi ini dapat diketahui kualitas pembela-jaran
guru bersangkutan.

Teknik supervisi individual ada empat macam

yaitu, tahnik supervisi individual adalah pelaksanaan

supervisi perorangan berlaku untuk satu guru. Supervisor hanya berhadapan dengan satu orang guru,
sehingga

hasil

supervisi

akan

diketahui

kualitas

pembelajarannya antara supervisor dengan guru itu
sendiri. Adapun teknik supervis individual ada lima

macam yaitu kunjungan kelas, seorang guru yang
memegang satu kelas dikunjungi oleh supervisor pada

saat guru mengajar di kelas oleh kepla sekolah atau

pengawas. Dari supervisi yang dilakukannya akan
memperoleh bagaimana kualitas guru tersebut dapat

diketahui oleh supervisor. Tehnik selanjutnya adalah
observasi

kelas,

supervisi

semua

supervisor

untuk

observasi

ini

menentukan
didukung

dilaksanakan

apakah

oleh

oleh

instrument

guru

untuk

supervisi.

Setelah

memyiapkan segala sesuatu yang harus dipersiapkan
untuk

mendukung

pelaksanaan

pertemuan secara kunjungan kelas serta observasi

maka perlu melakukan refleksi diri untuk menilai
24

seberapa kemampuan yang dicapainya dalam penilaian
setelah dilaksanakan supervisi.
oleh

Kunjungan Kelas adalah teknik pembinaan guru
kepala

sekolah

untuk

mengamati

proses

pembelajaran di kelas yang telah dipersiapkan oleh

guru. Dengan tujuan untuk menolong guru itu dalam
mengatasi masalah di kelasnya.
Observasi

kelas

adalah

pengamatan

proses

pembelajaran yang dilaksanakan oleh supervisor secara

teliti agar data diperoleh secara benar dan obyektif,
sesuai dengan aspek aspek situasi pembelajaran. Data

yang benar dan cermat akan membantu guru di saat

mengalami permasalahan atau kesulitan pada proses
pembelajaran.

Kunjungan

Antar

Kelas

merupakan

kunjungan guru lain mengunjungi kelas kita.

Tujuannya untuk berbagi pengalaman dengan

teman

dalam

pengelolaan

hari

sebelumnya

pengajaran

di

kelas.

Kunjungan antar kelas sebaiknya direncanakan jauh
dipersiapkanatau
dikunjungi

serta

dengan

diseleksi

tentukan

matang

guru-guru

guru-guru

yang

yang

supaya
akan

akan

mengunjungi. Fasilitas perlu dipersiapkan. Supervisor

mengikuti dengan pengamatan yang cermat, selanjutnya adakan tindak lanjut untuk menyampaikan pesan

dan kesan setelah kegiatan berlangsung. Bentuk tindak
lanjutnya berupa percakapan pribadi antara guru yang
diamati dengan guru yang mengamati,ada semacam

penegasan dan pemberian tugas tugas tertentu. Segera

aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru yang
bersangkutan.

Adakan

kunjungan berikutnya.

perjanjian

untuk

kegiatan

25

Dalam

pelaksanaan

supervisi

akademik

di

sekolah oleh kepala sekolah maupun pengawas dalam

pelaksanaannya terserah akan menggunakan tehnik
apapun siserahkan asal tidak menyimpang dalam
menggunakan

tehnik

semua

disesuaikan

dengan

situasi dan kondisi tempat dan siapa yang akan
disupervisi

sehingga

pelaksanaannya

merasakan

nyaman dalam keadaan dan kondisi yang nyaman dan
kondusif. Supervisi akademik akan terlaksana tanpa
ada

kendala

tujuannya.

yang

berarti

tercapai

harapan

dan

Menetapkan teknik-teknik supervisi akademik

yang tepat tidaklah mudah. Seorang kepala sekolah,

selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan

yang

akan

dibina,

juga

harus

mengetahui

karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru, sehingga teknik yang digunakan betulbetul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui
supervisi akademik.

Sehubungan dengan kepribadian guru, menya-

rankan agar kepala sekolah mempertimbangkan enam
faktor kepribadian guru, yaitu kebutuhan guru, minat
guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru, dan

sifat-sifat somatic guru. Supervisi akademik tercapai
dengan suasana yang nyaman dan kondusif. Tujuan
supervisi sesuai dengan harapan akan tercapai.

26

2.3 Kerangka Pikir

Pelaksanaan evaluasi supervisi akademik di SD

di Tegalrejo Magelang bisa dilihat sebagaimana skema
gambar berikut:

Faktor yang
mendukung

Perencanaan
Supervisi
akademik

Pelaksanaan
Supervisi
akademik

Hasil
Supervisi
akademik

Faktor
penghambat

Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian

2.4 Penelitian Relevan
Supaya

berkesinambungan

dengan

penelitian

terdahulu dan agar tidak terjadi tumpang tindih fokus
penelitian, maka peneliti perlu membandingkan dengan
beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu
yang relevan adalah sebagai berikut:

Abdurrahman (2011). Pelaksanaan Supervisi

Akademik

2009/2010.

di

SDN

Hasil

1

Banjarnegara

penelitian

Tahun

menunjukkan

ajaran

bahwa

supervisi di sekolah, dalam pelaksanaannya masih

27

menunjukkan berbagai permasalahan. Seperti halnya

proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di seko-

lah saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan tentang Agama Islam, maka perlu
adanya

supervisi

akademik

oleh

kepala

sekolah.

Mayoritas metode pembelajaran Agama Islam selama

ini lebih ditekankan pada hafalan, akibatnya peserta
didik kurang memahami kegunaan dan manfaat dari
apa yang telah dipelajari dalam materi PAI yang

menyebabkan tidak adanya motivasi peserta didik
untuk belajar materi PAI.

Melihat kenyataan yang ada di lapangan, seba-

gian besar teknik dan suasana pengajaran di sekolahsekolah yang digunakan oleh guru cenderung monoton
dan membosankan, sehingga menurunkan motivasi
belajar siswa. Kondisi ini pada gilirannya berdampak

pada prestasi belajar. Untuk menjawab persoalanpersoalan tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif mempelajari PAI yang kondusif dengan suasana

yang cenderung rekreatif sehingga memotivasi peserta

didik untuk mengembangkan potensi kreativitasnya.
Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah

dengan penerapan pembelajaran kontekstual. Dengan
adanya supervisi akademik, maka guru akan selalu
menjaga kedisiplinan dan kinerjanya.
Murtiyasa

(2010),

Peningkatan

Kinerja

Guru

Melalui Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah di SD

Negeri 1 Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa

selama

ini

supervisi

akademik

mampu

meningkatkan kinerja guru khususnya dalam proses
pembelajaran.
28

Untuk

mengatasi

berbagai

macam

kendala yang menghambat, maka guru menggunakan
beberapa

solusi

di

antaranya

adalah

dengan

melengkapi aturan yang dibutuhkan atau dengan
melakukan

perbaikan

terhadap

mengalami kerusakan.
Persamaan

antara

peralatan

penelitian

yang

Abdurrahman

dengan penelitian tesis ini adalah keduanya membahas
pelaksanaan

Abdurrahman

supervisi

prestasi

akademik.
belajar

Pada

siswa

penelitian

akan

diraih

dengan adanya kreativitas guru dalam pengelolaan

pembelajaran, salah satunya dengan pembelajaran
kontekstual.

Sementara

pada

penelitian

tesis

ini,

prestasi belajar akan diraih oleh pengelolaan guru yang

baik dalam pembelajaran, hal ini juga bergantung
dengan adanya supervisi akademik kepala sekolah

dalam peningkatan mutu pembelajaran. Sementara
relevansi

Murtiyasa

dengan

adalah

penelitian

yang

sama-sama

dilakukan

membahas

oleh

tentang

pentingnya supervisi akademik guna meningkatkan
kinerja guru bukan peningkatan mutu pembelajaran.

Suwaebah (2001), Pelaksanaan Supervisi Akade-

mik pada SMK Negeri 1 Indramayu dan SMK Negeri 1

Sindang di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil

penelitian pada Suwaebah menjelaskan bahwa pelaksanaan

supervisi

akademik

pada

SMK

Negeri

1

Indramayu dan SMK Negeri 1 Sindang di Kabupaten

Indramayu menunjukkan bahwa kedua sekolah terse-

but dalam pelaksanan supervisi akademik terdapat
kesamaan peningkatan perencanaan dan proses pem-

belajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Setelah

dilaksanakannya

supervisi

akademik

oleh

29

pengawas

dan

kepala

sekolah

dapat

disimpulkan

bahwa kegiatan supervisi akademik dapat dilaksanakan oleh pengawas dan kepala sekolah dapat memberi

motivasi/dorongan kepada guru untuk mengembang-

kan kemajuan keprofesionalismenya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya kemajuan terhadap guru

dalam kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Indramayu
dan berlangsungnya SMK N 1 Sindang di Kabupaten
Indramayu.

Mempertinggi

kualitas

proses

belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru, karena semakin
sering

dilakukan

supervisi

semakin

meningkat

kemampuan yang dimiliki oleh guru terutama dalam
berlangsungnya

kegiatan

proses

belajar

mengajar,

karena semakin berlangsungnya supervisi oleh pengawas dan kepala sekolah dapat diketahui kekurangan
atau kelemahan guru kemudian dicarikan solusinya.

Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

profesional kinerja guru, karena semakin profesional

seorang guru maka dapat menunjukkan kinerjanya
sehingga kualitas pembelajaran dapat

dicapai denga

baik. Dan terjadi peningkatan terutama dalam proses
belajar mengajar.

Kiong Mui Lie,Usman Radiana, H. Tomo Djudin

(2013), Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala
Sekolah dalam upaya pembinaan Profesionalisme Guru

di SMA. Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala
sekolah dalam upaya pembinaan Profesionalisme Guru
di

SMA

Santo

Petrus

Pontianak.

Penelitian

ini

bertujuan untuk mengetahui pengelolaan supervisi

akademik oleh kepala sekolah dalam upaya pembina-an
profesionalisme guru di SMA Santo Petrus Pontianak.
30

Penelitian

beresifat

kualitatif,

dengan

pen-dekatan

studi kasus (case study). Hasil Penelitian ditemukan

bahwa: (1) perencanaan. Dalam melakukan supervisi
akademik

kepala

sekolah

selalu

mengguna-kan

instrumen pengamatan; belum semua guru mengetahui

jadwal dan tujuan supervisi akademik; penggunaan
metode/strategi sangat bervariasi, dan sasaran belum
terarah; (2) Pelaksanaan supervisi akademik sering

menggunakan teknik yang bersifat individual; 3) tindak

lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih banyak
melalui pembinaan kelompok.

Rauh, Dantes & Anggan (2013). Kontribusi Gaya

Kepemimpinan Supervisi Akademik Kepala terhadap
Kinerja Guru SD Gugus III Kecamatan Sukasada Sekolah
dan Budaya Organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk

menguji seberapa besar kontribusi simultan gaya
kepemimpinan, supervisi akademik kepala sekolah dan

budaya organisasi terhadap kinerja guru sekolah dasar

di gugus III Kecamatan Sukasada. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi dalam penelitian ini

(delapan sekolah dasar) yang terdiri dari 55

orang guru. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang
telah

diuji

validitas

dan

reliabilitasnya.

Analisis

menggunakan analisis statistik (Multiple Regresion).

Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan
berkontribusi signifikan terhadap kinerja guru SD di
Gugus

III

Supervisi

signifikan

Kecamatan

akademik
sebesar

Sukasada

kepala

39,8%,

sebesar

sekolah

dan

37,7%.

berkontribusi

budaya

organisasi

berkontribusi sebesar 43,9%. Secara simultan gaya
kepemimpinan supervisi akademik kepala sekolah dan

31

budaya organisasi merupakan faktor yang strategis
untuk mewujudkan kinerja guru SD di Gugus III

Kecamatan Sukasada, dengan kontribusi simultan
sebesar 65,00%.

32

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65