EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL SE

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL
SEBAGAI MEDIA PROGRAM “BALANCED LIFE” TERHADAP
KESADARAN KARYAWAN PT NEWMONT NUSA TENGGARA AKAN
HIDUP SEHAT DAN SEIMBANG

JURNAL

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Komunikasi Bisnis

Oleh:
Celvia Driana Perangin Angin
105120207111074

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

1


Celvia Driana Perangin Angin, 2015, Skripsi Efektivitas Media Komunikasi
Internal Dalam Mensosialisasikan Program “Balanced Life” Terhadap
Kesadaran Karyawan PT Newmont Nusa Tenggara Akan Hidup Sehat dan
Seimbang, Dr.Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, M.Si, Dr.Drs.Zulkarnaen Nasution,
M.Si.

ABSTRAKSI
Perusahaan yang mengerti arti penting komunikasi, terutama komunikasi
internal, akan memiliki media komunikasi internal yang berfungsi untuk
menunjang setiap proses penyampaian pesan yang berjalan di dalam perusahaan
khususnya dari pihak top manajemen kepada karyawan. Pesan yang disampaikan
melalui media komunikasi internal merupakan pesan yang bertujuan mempersuasi
karyawan yaitu menciptakan kesadaran dan dorongan diantara target audiens
perusahaan akan setiap keperluan yang bertujuan untuk kesejahteraan perusahaan
dan juga karyawan. Kesadaran memiliki indicator yaitu pengetahuan, sikap, dan
praktek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas
media komunikasi internal PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT), yaitu
newsletter Suara Batu Hijau dan channel televisi internal Batu Hijau TV, dalam
mensosialisasikan program “Balanced Life” terhadap kesadaran karyawan akan

hidup sehat dan seimbang. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif
eksplanatori dengan metode pengumpulan data melalui angket (questionnaire)
dan wawancara serta teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda, uji
F, dan uji T.
Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu newsletter
Suara Batu Hijau (X1) dan channel televisi internal Batu Hijau TV (X2) serta satu
variabel dependen yaitu kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang (Y).
Sampel yang diambil sejumlah 66. Hasil yang didapat adalah H1 diterima, yaitu
terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel X1 terhadap variabel Y dan
variabel X2 terhadap variabel Y yang dibuktikan melalui, 1) pada X1 terhadap Y
nilai Thitung > Ttabel sebesar 4,795 > 1,706, dan 2) pada X2 terhadap Y nilai Thitung >
Ttabel sebesar 6,465 > 1,703. Kesimpulan yang diperoleh yaitu baik newsletter
Suara Batu Hijau dan channel Batu Hijau TV memiliki pengaruh terhadap
kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.
Kata kunci: efektivitas, newsletter, channel televisi internal, kesadaran hidup
sehat dan seimbang

Latar Belakang
Dewasa ini perusahaan baik berskala kecil maupun berskala besar sadar
dengan pentingnya komunikasi. Setiap perusahaan berusaha untuk menjalin

komunikasi yang baik khusunya bagi pihak internal yang terkait. Di dalam

2

menjalin komunikasi dengan pihak internalnya, tiap perusahaan memiliki media
komunikasi internal.
Media komunikasi publik internal dapat digunakan salah satunya sebagai
media program. Pesan yang hendak disampaikan kepada khalayak internal dapat
dengan efektif diterima apabila menggunakan media komunikasi yang paling
dekat dan dikenal oleh khalayak tersebut yaitu media komunikasi internal.
Karyawan yang menjadi khalayak internal di dalam sebuah program komunikasi
perusahaan memiliki akses untuk mengkonsumsi setiap media komunikasi publik
internal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga media tersebut menjadi instrumen
penting dan efektif di dalam sosialisasi program komunikasi perusahaan.
Perusahaan dengan skala besar masih belum sering menyinggung media
program di bidang kesehatan utamanya bagi karyawan, padahal perusahaan besar
menganggap bahwa keselamatan kesehatan karyawan (K3) adalah hal yang
penting karena berkaitan dengan produktivitas perusahaan. Salah satu perusahaan
besar yaitu PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) memiliki program
komunikasi dan menggunakan media komunikasi publik internalnya sebagai

instrumen sosialisasi program komunikasi perusahaan.
Salah satu program yang dimiliki PT NNT dalam menunjang K3
khususnya dibidang kesehatan adalah program “Balanced Life”. Alasan lain
program ini lahir karena PT NNT melihat bahwa karyawan merupakan aset
penting perusahaan. Program “Balanced Life” merupakan sebuah program dengan
latar belakang yaitu kinerja karyawan yang mulai menurun akibat meningkatnya
karyawan yang terserang penyakit seperti obesitas, diabetes, dan kolestrol
membawa program ini kepada tujuan untuk mengajak karyawan secara sadar
memiliki pola hidup sehat dan seimbang. Hidup sehat dan seimbang yang
dimaksud adalah pemenuhan akan nutrisi makanan yang baik, olahraga yang
teratur, dan juga kepatuhan dalam mengontrol kesehatan sehingga dapat
mengurangi tingkat terserang penyakit seperti yang sudah disebutkan di atas.
Di dalam menunjang kegiatan dan tujuan dari program “Balanced Life”
maka digunakan media komunikasi internal sebagai penyampai pesan berupa
rubrik pada Suara Batu Hijau selaku newsletter atau buletin perusahaan dan
tayangan audio visual yang ditayangkan pada Batu Hijau TV selaku saluran
channel perusahaan. Kedua media tersebut digunakan dengan tujuan
meningkatkan kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang yaitu
dengan menyampaikan pesan yang isinya bertujuan untuk memberikan
pengetahuan (kognisi) seputar pentingnya kesehatan dan cara menjaga

keseimbangan untuk hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat dan
bernutrisi serta rutinitas olahraga yang teratur kepada karyawan PT NNT dan juga
mengarah kepada perubahan perilaku karyawan dalam halnya pola hidup sehat
dan seimbang. Informasi-informasi yang disampaikan melalui kedua media

3

tersebut adalah informasi seputar nutrisi makanan, kegiatan-kegiatan “Balanced
Life”, tips-tips hidup sehat dan seimbang, dan informasi seputar kesehatan dan
penyakit serta penangannya. Kedua media yang digunakan tersebut telah dirasa
oleh pihak manajerial perusahaan sebagai media yang efektif dalam berjalannya
program “Balanced Life” dan peneliti hendak mengetahui seberapa besar
efektivitas dari kedua media tersebut.
Riset-riset sebelumnya mengkaji efektivitas atau pengaruh media
komunikasi internal terhadap pemenuhan kebutuhan informasi atau terhadap
kepuasan karyawan akan media tersebut. Belum didapatkan penelitian pengaruh
media komunikasi internal sebagai media program dalam sebuah program
kesehatan milik perusahaan. Selain itu, menurut Kriyantono (2012), “Komunikasi
yang efektif dapat terjadi apabila Public Relations sebagai komunikator
melakukan pemeriksaan atau menganalisis kondisi komponen-komponen dalam

proses komunikasi. Komponen tersebut antara lain: komunikator, pesan, media,
sasaran, gangguan-gangguan, umpan balik, hingga efek yang mungkin terjadi.”
Hal tersebut sesuai dengan konsep komunikasi SMCR (Source Message Channel
Receiver) milik Barlo.
Selain itu, penelitian ini menarik untuk dikaji karena perusahaan dengan
skala besar masih belum sering menyinggung media program pada bidang
kesehatan utamanya bagi karyawan, padahal perusahaan besar menganggap
bahwa keselamatan kesehatan karyawan (K3) adalah hal yang penting karena
berkaitan dengan produktivitas perusahaan. Selain itu, penelitian pada channel
televisi internal menarik perhatian peneliti karena media internal tersebut adalah
jenis media internal yang baru bagi peneliti. Selama ini isi dari media publik
internal perusahaan didominasi dengan informasi seputar kegiatan perusahaan,
laporan hasil produksi perusahaan, namun masih sangat minim mengenai
sosialisasi program utamanya di bidang kesehatan yang bermanfaat bagi karyawan
dan dapat menunjang kinerja karyawan tersebut.
Melalui penjelasan di atas maka penelitian ini perlu dilakukan untuk
melihat pengaruh lain dari media komunikasi internal selain sebagai pemenuh
kebutuhan informasi dan kepuasan karyawan dan juga melihat sejauh mana
komponen-komponen proses komunikasi sudah berjalan dalam media program.
Rumusan Masalah

1) Berapa besar efektivitas media newsletter Suara Batu Hijau sebagai media
program “Balanced Life” terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup
sehat dan seimbang?
2) Berapa besar efektivitas media channel televisi internal Batu Hijau TV
sebagai media program “Balanced Life’ terhadap kesadaran karyawan PT
NNT akan hidup sehat dan seimbang?

4

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efektivitas newsletter Suara Batu Hijau sebagai media
program “Balanced Life’ terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup
sehat dan seimbang.
2. Untuk mengetahui efektivitas channel televisi internal Batu Hijau TV sebagai
media program “Balanced Life’ terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan
hidup sehat dan seimbang.
Public Relations dan Media Komunikasi Internal PT NNT
Public relations memiliki peranan di berbagai kegiatan lapangan dalam
upaya untuk menjalin berbagai hubungan positif dengan publik internal dan
publik eksternal, yaitu (Ruslan, 2008): (1) menginformasikan (to inform), (2)

menerangkan (to explain), (3) menyarankan (to suggest), (4) membujuk (to
persuade), (5) mengundang (to invite), (6) meyakinkan (to convince). Vass (2007)
menyatakan bahwa program-program PR menciptakan kesadaran dan dukungan
diantara target audiens perusahaan atau organisasi kepada produk, pelayanan,
misii, filososfi, dan pendekatan dalam bisnis perusahaan.
Di dalam menjalankan fungsinya, PR sebuah perusahaan memiliki media
komunikasi internal yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan pesan
kepada karyawan. Media komunikasi internal yaitu media yang digunakan dalam
aktivitas Public Relations (Ruslan, 2002, h.25). Menurut Afdhal (2008), sasaran
utama dari media komunikasi internal adalah manajemen dan karyawan
perusahaan dimana komunikasi internal dapat berfungsi sebagai perekat antar
manajemen perusahaan dengan karyawan pada suatu perusahaan.
Media komunikasi internal befungsi mengkomunikasikan informasi dari
perusahaan kepada pihak-pihak lain yang terlibat dengan perusahaan.
Penyampaian informasi-informasi dari perusahaan melalui media internal menjadi
hal yang penting dan menguntungkan. Media internal memiliki beragam jenis.
Menurut Ruslan (2008), media internal atau In House Journal
dipergunakan oleh public relations atau humas untuk keperluan publikasi atau
sebagai sarana komunikasi yang ditujukan pada kalangan terbatas; seperti
karyawan, relasi bisnis, nasabah atau konsumen dan biasanya berbentuk

newsletter, magazine, dan lain sebagainya.
Terdapat media komunikasi publik internal lain selain House Journal
bentuk media cetak yaitu House Journal dalam bentuk elektronik. Menurut
Ruslan (2008), House Journal yang berbentuk media elektronik mulai
dipergunakan kalangan lembaga atau perusahaan-perusahaan tertentu pada tahun
1980-an, seperti melalui saluran media (electronic channel media). Saluran media
ini yaitu video cassets, audio cassets tape, dan viewdata house journal. Video

5

cassets, merupakan media perekam video yang biasanya digunakan untuk
merekam dan menyimpan data video dalam bentuk kaset (dulunya) atau bisa juga
di dalam compact disc (CD) untuk nantinya rekaman video itu diputar pada saat
presentasi dari pihak manajemen ataupun ditayangkan dalam media televisi.
Audio cassets, merupakan media perekam audio yang biasanya digunakan untuk
merekam dan menyimpan data audio di dalam sebuah kaset atau compact disc,
dimana rekaman ini digunakan untuk menyampaikan informasi perusahaan
bersamaan dengan penayangan video yang sudah disesuaikan sebelumnya.
Viewdata house journal, merupakan media yang berisikan informasi perusahaan,
berbentuk visual namun tidak tercetak melainkan ditayangkan secara digital

seperti misalnya memo informasi yang ditayangkan dalam sebuah siaran di
televisi.
Perusahaan memilih media komunikasi internal yang sesuai dengan
kebutuhan. Setiap media dipilih dengan tujuan agar pesan yang disampaikan
sampai kepada target audiens. Byrne & LeMay (2006) menyatakan, “Media
richness theory states that different communication media (e.g., phone, email,
memos) used within organizations possess different levels of richness (e.g.,
amount of data shared) of information”. Lengel & Daft (dalam Byrne & LeMay,
2006, h. 155) menambahkan, “The richer the media, the more data is shared in
the communication”. Di dalam penelitian ini, media komunikasi internal
difokuskan hanya kepada newsletter dan channel televisi internal perusahaan saja.
Newsletter
Menurut Rumanti (2002), newsletter merupakan sebuah tipe house journal
yang berisikan intisari berita-berita (berita yang singkat) ukurannya bisa sama
dengan majalah pada umumnya, hanya jumlah halamannya lebih sedikit.
Newsletter merupakan sebuah media komunikasi yang ditujukan untuk publik
internal perusahaan (kalangan sendiri), yaitu karyawan, dan diterbitkan secara
berkala. Menurut Kriyantono (2008), bahwa pada dasarnya newsletter merupakan
karya jurnalistik yang berisi berbagai tulisan yang berkaitan dengan aktivitas
perusahan dan anggota perusahaan tersebut dan di dalam pembuatan newsletter

terdapat tahapan pekerjaan jurnalistik yaiut mencari berita, menulis berita,
mengedit, mengatur tata letak (layout), hingga proses percetakan yang walaupun
proses percetakan ini dapat diserahkan kepada pihak lain di luar perusahaan.
Menurut Kriyantono (2008, h.155-156), newsletter memiliki karakteristik
atau poin-poin penting yang perlu diperhatikan oleh Humas/PR, yaitu:
1) Sasaran newsletter. Khalayak atau sasaran newsletter harus ditentukan
terlebih dahulu dikarenakan akan berkaitan dengan isi atau informasi
yang hendak dipublikasikan agar isi atau informasi tersebut sesuai
dengan kebutuhan khalayak.

6

2) Jenis informasi yang ditampilkan. Sebuah newsletter di dalamnya
akan memiliki beragam jenis informasi seperti misalnya
activity/progress-report yang berisi tentang aktivitas dalam
perusahaan, atau artikel/opini yang ditulis oleh khalayak, dan variasi
lainnya. Jenis informasi yang ditampilkan akan mengikuti khalayak
atau sasaran newsletter yang tujuannya dapat berbeda, misalnya
khalayak yang ditentukan adalah khalayak internal maka jenis
informasi yang ditampilkan akan membawa newsletter bertujuan
untuk menjadi media komunikasi interaksi antara karyawan dengan
manajemen.
3) Anggaran. Khalayak internal dan khalayak eksternal akan menentukan
jumlah khalayak yang hendak dijangaku dan distribusi yang lebih luas
dimana hal tersebut akan berpengaruh kepada anggaran. Selain itu
bentuk atau kemasan dari newsletter pun akan mempengaruhi
anggaran.
4) Kontinuitas. Kontinuitas disini berhubungan dengan waktu terbit
newsletter yang diharapkan dapat terbit secara berkala. Apabila
sebuah newsletter terbit secara berkala maka akan meningkatkan
kepercayaan khalayak sasaran, sebaliknya apabila waktu terbit tidak
konsisten maka akan mempengaruhi kepercayaan khalayak sasaran.
5) Gaya dan format. Gaya dan format dalam newsletter mencakup gaya
bahasa, tipografi huruf, layout, jenis kertas, jenis terbitan (contohnya
majalah, tabloid), perimbangan rubrik-rubrik dan lainnya.
Channel Televisi Internal
Salah satu contoh House Journal berbentuk elektronik adalah saluran media
elektronik (electronic channel media) dan di dalam saluran media tersebut salah
satunya terdapat audiovisual instrument yaitu penggabungan antara media video
dan audio. Salah satu contoh dari audiovisual instrument adalah membuat
company profile berbentuk audiovisual dan materi presentasi di hadapan publik
(Kriyantono, 2008). Menurut Barata (2003), “Media komunikasi audiovisual
adalah suatu alat bantu komunikasi yang dapat memancarkan suara disertai tulisan
dan atau gambar, sehingga memungkinkan komunikasi dapat ditangkap melalui
saluran pendengaran dan penglihatan, contohnya: televisi, video, dan film.
Program Balanced Life dan Kesadaran Hidup Sehat dan Seimbang
Program Balanced Life dilatarbelakangi oleh keadaan dimana usia
perusahaan yang semakin tua dan juga diikuti dengan bertambahnya usia
karyawan yang akhirnya berpengaruh pada menurunnya kinerja karyawan yang
dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup atau pola hidup karyawan. Beberapa
faktor-faktor resiko kesehatan yang tercatat dalam rekap medis karyawan PT NNT

7

yaitu obesitas, darah tinggi, kolestrol, dan penyakit yang berhubungan dengan
kardio. Faktor-faktor resiko kesehatan tersebut secara langsung berpengaruh juga
terhadap keuangan perusahaan dimana perusahaan harus memberikan cover
terhadap biaya pengobatan dan perawatan karyawan yang terkena faktor resiko
kesehatan. Untuk menekan biaya pengobatan dan juga menekan angka faktor
resiko kesehatan pada karyawan maka perusahaan menciptakan program ini.
Tujuan dari “Balanced Life” adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan karyawan PT NNT dan penduduk Townsite serta komunitas sekitar
tambang melalui pendidikan kesehatan dan aktifitas yang mendukung perubahan
gaya hidup yang positif, sehingga menghasilkan peningkatan produktifitas dan
moral karyawan, serta penghematan biaya perawatan dan pengobatan untuk
kesehatan. “Balanced Life” hadir dengan tujuan agar karyawan PT NNT memiliki
kesadaran akan hidup sehat dan seimbang.
Hidup sehat dan seimbang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
hidup sehat dan seimbang dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi,
olahraga secara rutin atau teratur, dan juga memeriksakan kesehatan secara rutin
dan ketiga hal tersebut berjalan secara bersama-sama sehingga karyawan dapat
terhindar dari resiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan kolestrol. Melalui
hidup sehat dan seimbang maka karyawan dapat meningkatkan kinerja dalam
melakukan setiap aktivitas pekerjaan.
Menurut Johan dkk. (2007) kesadaran atau yang juga dikenal awareness
memiliki arti mengetahui cara seharusnya dalam bersikap, yang didukung oleh
persepsi dan promosi dimana kesadaran individu muncul karena individu
memiliki informasi (kognisi) atau persepsi yang mendukung sehingga individu
tahu bagimana seharusnya dalam bersikap. Kesadaran di dalam penelitian ini
berkaitan dengan hidup sehat dan seimbang. Seorang individu akan mampu
menjalani hidup sehat dan seimbang apabila individu memiliki kesadaran yang
berasal dari persepsi dan informasi yang benar akan hidup sehat dan seimbang itu
sendiri. Kesadaran akan hidup sehat dan seimbang ini akan membawa individu
untuk nantinya membawa perubahan akan dirinya sendiri, namun perubahan
tersebut pun bertahap dan memerlukan pembinaan secara berkesinambungan
(continuity). Untuk melihat apakah individu tersebut memiliki kesadaran akan
hidup sehat dan seimbang maka tingkat kesadaran tersebut harus diukur.
Menurut Notoatmodjo (2005) dimensi indikator tersebut adalah:
1) Pengetahuan tentang kesehatan
Pengetahuan tentang kesehatan yang dimaksud adalah mencakup apa yang
diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan. Di dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan pengetahuan kesehatan adalah
pengetahuan akan jenis, penyebab, pengobatan dan pencegahan penyakit
seperti diabetes, kolestrol, obesitas, dan hipertensi.

8

2) Sikap terhadap kesehatan
Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian orang terhadap halhal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan. Di dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan sikap terhadap kesehatan adalah kemauan mencari
informasi lebih dalam mengenai jenis, penyebab, pengobatan dan pencegahan
penyakit seperti diabetes, kolestrol, obesitas, dan hipertensi serta perubahan
sikap sebelum dan sesudah mengetahui informasi mengenai jenis, penyebab
pengobatan dan pencegahan penyakit seperti diabetes, kolestrol, obesitas,
hipertensi, dan cidera punggung.
3) Praktik kesehatan
Praktik kesehatan atau tindakan untuk hidup sehat dan seimbang adalah
semua kegiatan atau aktivitas individu dalam rangka memelihara kesehatan (hidup
sehat dan seimbang). Di dalam penelitian ini yang dimaksud dengan praktik
kesehatan adalah mengikuti anjuran dokter dan instruktur kesehatan, menjaga pola
makan dan memenuhi asupan nutrisi, dan melakukan olahraga secara teratur.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di area perumahan PT Newmont Nusa Tenggara
yang berlokasi di Townsite, Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jenis eksplanatoris survey. Dengan variabel independen yaitu media komunikasi
internal dan variabel dependen yaitu pencapaian tujuan program Balanced Life
yaitu kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.
X1
X
(Variabel Independen)

Newsletter

Media Komunikasi
Internal
X2
Channel
Televisi
Internal

Gambar. Rancangan Penelitian
Metode Pengumpulan Data
1) Metode Questionnaire (Angket)
2) Metode Wawancara

Y
(Variabel Dependen)
Pencapaian tujuan program
“Balanced Life” yaitu
dalam hal kesadaran
karyawan PT NNT akan
hidup sehat dan seimbang

9

Populasi dan Sampel, Teknik Sampling
Di dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah karyawan PT NNT
yang bertempat tinggal di perumahan Townsite dimana karyawan dapat
mengakses dan mengkonsumsi media internal (newsletter dan channel televisi
internal) selama 24 jam. Jumlah sampel untuk penelitian ini adalah sebanyak 66
sampel dari 194 populasi. Penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009).
Secara spesifik, teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah simple random sampling.
Metode Pengukuran Data
Penelitian ini menggunakan metode pengukuran melalui skala pengukuran
yaitu skala Likert (Likert scale). Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan
peringkat lima angka penilaian yaitu: 1) Sangat Tidak Setuju (STS); 2)Tidak –
Setuju (TS); 3) Netral (N) ; 4) Setuju (S) ; 5) Sangat Setuju (SS).
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda dikarenakan
penelitian ini memiliki dua variabel independen. Dihitung juga nilai korelasi
ganda atau multiple correlation, merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih
dengan satu variabel dependen (Sugiyono, h.2008:231-232). Selain melihat
pengaruh juga melihat hubungan antara X1, X2, dan Y secara bersama-sama
merupakan korelasi ganda. Untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan analisis
determinasi. Uji F merupakan uji yang digunakan dalam pengujian signifikansi
terhadap koefisien korelasi ganda (Fhitung). Uji F ini ditujukan untuk melihat
apakah hipotesis ditolak atau diterima, untuk melihat apakah variabel-variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen, serta untuk melihat apakah koefisien korelasi ganda yang ditemukan
adalah signifikan yang berarti dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel
diambil atau tidak signifikan. Uji T digunakan untuk melihat apakah variabelvariabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Pembahasan
Nilai Fhitung sebesar 93.817. Sedangkan nilai Ftabel yang didapat yaitu
sebesar 3,143. Nilai Ftabel ini menggunakan derajat bebas n1=2, n2=63, dan α=0,05.
Dari perbandingan antara Fhitung dan Ftabel yang menunjukkan nilai 93,817 > 3,143,
maka H1 dalam uji F ini dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

10

pengaruh secara signifikan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y atau
variabel X1 dan X2 berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y. Melalui
hasil R2 yang didapat menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh secara
simultan terhadap variabel Y dengan tingkat pengaruh sebesar 74,9% dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain.
Hasil yang didapat adalah variabel X1 yaitu newsletter Suara Batu Hijau
dan variabel X2 yaitu channel Batu Hijau TV secara bersama-sama mempengaruhi
variabel Y yaitu kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang yang
menjadikan kedua media tersebut media yang efektif.
Nilai thitung variabel X1 terhadap variabel Y adalah 4,795 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Untuk ttabel dengan derajat bebas 26 memiliki nilai
sebesar 1,706. Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel adalah 4,795 > 1,706
yang menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel maka HO ditolak
dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan
antara variabel X1 dan Y. Nilai thitung variabel X1 terhadap variabel Y sebesar
6,465 dengan signifikansi 0,000. Untuk ttabel dengan derajat bebas 27 memiliki
nilai sebesar 1,703. Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel adalah 6,465 >
1,703 yang menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel maka HO
ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh secara parsial yang
signifikan antara variabel X2 dan Y.
Hasil yang didapat adalah bahwa variabel X1 dan X2 secara parsial
berpengaruh terhadap variabel Y. Dilihat dari nilai thitung yang didapat bahwa
variabel X2 (channel Batu Hijau TV) lebih memiliki pengaruh terhadap variabel Y
(kesadaran karyawan terhadap hidup sehat dan seimbang) dibandingkan variabel
X1 (newsletter Suara Batu Hijau) terhadap variabel Y (kesadaran karyawan
terhadap hidup sehat dan seimbang).
Proses komunikasi dalam newsletter Suara Batu Hijau sebagai media
program Balanced Life sesuai dengan model SMCR. Source (penyampai pesan)
adalah pihak top manajamen PT NNT, message (pesan) adalah kesadaran hidup
sehat dan seimbang, channel (saluran) yang digunakan adalah newsletter Suara
Batu Hijau yang menyentuh panca indera penglihatan karyawan, sementara itu
receiver (penerima pesan) adalah karyawan PT NNT yang tinggal di perumahan
Townsite. Dalam proses komunikasi ini newsletter Suara Batu Hijau berpengaruh
terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.
Melalui serangkaian penelitian maka didapatkan bahwa newsletter Suara
Batu Hijau memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kesadaran karyawan PT
NNT akan hidup sehat dan seimbang dengan nilai Thitung > Ttabel yaitu 4,795 >
1,706. Newsletter Suara Batu Hijau memberikan pengaruh terhadap kesadaran
karyawan PT NNT melalui isi, kontinuitas, serta gaya dan format newsletter yang
dirasa karyawan sudah sangat baik dan cukup dalam menyadarkan karyawan

11

untuk memiliki hidup sehat dan seimbang dibuktikan melalui pemenuhan
indikator kesadaran akan hidup sehat dan seimbang yang dimiliki oleh karyawan.
Proses komunikasi dalam channel Batu Hijau TV sebagai media program
Balanced Life sesuai dengan model SMCR. Source (penyampai pesan) adalah
pihak top manajamen PT NNT, message (pesan) adalah kesadaran hidup sehat dan
seimbang, channel (saluran) yang digunakan adalah newsletter Suara Batu Hijau
yang menyentuh panca indera penglihatan dan pendengaran karyawan, sementara
itu receiver (penerima pesan) adalah karyawan PT NNT yang tinggal di
perumahan Townsite. Dalam proses komunikasi ini channel Batu Hijau TV
berpengaruh terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan
seimbang.
Melalui serangkaian penelitian maka didapatkan bahwa channel televisi
internal Batu Hijau TV memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kesadaran
karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang dengan nilai Thitung > Ttabel
yaitu 6,465 > 1,703. Channel Batu Hijau TV memberikan pengaruh terhadap
kesadaran karyawan PT NNT melalui isi, acara siaran, dan kontinuitas tayangan
yang dirasa karyawan sudah sangat baik dan cukup dalam menyadarkan karyawan
untuk memiliki hidup sehat dan seimbang dibuktikan melalui pemenuhan
indikator kesadaran akan hidup sehat dan seimbang yang dimiliki oleh karyawan.
Kesimpulan
1. Proses komunikasi yang berlangsung dalam media program Balanced Life
melalui newsletter Suara Batu Hijau dan channel Batu Hijau TV sesuai
dengan model komunikasi SMCR milik Barlo.
2. Program Balanced Life berhasil mencapai tujuan program sesuai dengan
pernyataan Vass (2007) yang menyatakan bahwa program PR menciptakan
kesadaran dan dukungan diantara target audiens perusahaan kepada tujuan
perusahaan.
3. Media komunikasi internal yang dimiliki oleh PT Newmont Nusa Tenggara
yaitu newsletter Suara Batu Hijau dan channel Batu Hijau TV secara
bersama-sama memiliki pengaruh dan hubungan yang sangat kuat terhadap
tingkat kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang. Kedua media
komunikasi internal ini merupakan media yang efektif sebagai media program
Balanced Life terhadap kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang
serta efektif dalam membawa program Balanced Life mencapai tujuan
utamanya. Walaupun dengan beberapa keterbatasan dan halangan yang
dialami namun kedua media ini terhitung efektif, memiliki pengaruh yang
sangat baik atas kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang.
4. Media komunikasi internal Suara Batu Hijau yang berfungsi sebagai media
program Balanced Life memiliki pengaruh secara signifiikan terhadap

12

5.

kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang. Newsletter ini
mempengaruhi kesadaran karyawan melalui pemberian informasi dan
pengetahuan seputar kesehatan dan program Balanced Life, ajakan dan
himbauan sehingga karyawan memiliki sikap untuk memiliki hidup sehat dan
seimbang, serta himbauan dan bukti karyawan yang memiliki dan menjalani
pola hidup sehat dan seimbang.
Media komunikasi internal Batu Hijau TV yang berfungsi sebagai media
program Balanced Life memiliki pengaruh secara signfikan terhadap
kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang. Pengaruh yang
diberikan disajikan melalui tayangan yang menghibur dan juga edukatif yang
memiliki pesan persuasif di dalamnya. Media ini menyentuh setiap indikator
kesadaran karyawan hidup sehat dan seimbang melalui pemberian informasi
dan pengetahuan seputar kesehatan dan program Balanced Life, tayangan
seputar kesehatan, dan bukti karyawan yang berhasil menjalani dan memiliki
hidup sehat dan seimbang. Dengan jumlah dalam tim multimedia yang masih
terhitung kurang, namun media ini dapat diproduksi secara maksimal dan
efektif sebagai media program Balanced Life.

Daftar Pustaka
Afdhal, A.F. (2008). Tips & Trik Public Relations. Jakarta:Grasindo.
Barata, A.A. (2003). Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta:Elex Media
Komputindo.
Bungin, B. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Byrne, Z.S., and Lemay, E. "Different Media for Organizational Communication:
Perceptions of Quality and Satisfaction." Journal of Business and Psychology
21.2 (2006): 149-73. ABI/INFORM Complete. Web. 9 Sept. 2014.
.
Fata, M. (2012). Efektifitas Newsletter Sebagai Media Komunikasi dan Informasi
Publik Internal Perusahaan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. (Skripsi
Sarjana, Universitas Brawijaya, 2012).
Kriyantono, R. (2006). Terbaik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kriyantono, R. (2008). PR Writing: Media Public Relations Membangun Citra
Korporat. Jakarta: Kencana.
Kriyantono, R. (2012). Public Relation & Crisis Management Pendekatan
Critical Public Relations Etnografi Kritis dan Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Lestari, I. (2010). Pengaruhi Pelayanan Kesehatan Pada Program Puskesmas
Keliling Terhadap Tingkat Kesadaran hidup Sehat Pada Masyarakat Miskin
Di Desa Setu Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan. (Skripsi Sarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta). Diakses dari

13

Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Putro, D. J. P. MOTIF KARYAWAN PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
(TELKOM) DIVRE 5 JAWA TIMUR DALAM MEMBACA MAJALAH
INTERNAL “KILAU”. (Skripsi, Universitas Airlangga). Diakses dari
http://journal.unair.ac.id
Rumanti, M.A. (2002). Dasar-Dasar Publik Relations Teori dan Praktik. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana.
Ruslan, R. (2008). Manajemen PR dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Santoso, S. (2013). Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta: Gramedia.
Satriani. (2008). Bossowa Excellence Sebagai Media Internal dalam Membangun
Solidaritas Karyawan Bosowa Corporation di Makassar. (Skripsi, Universitas
Hasanuddin, 2008). Diakses dari
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/3665
Sevilla, C.G [et.al]. (2006). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press
Singarimbun, M. dan Effendi, S. (2006). Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Trihendradi, C. (2009). 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik
Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI.
Vass, K. (2007). Internal Communication Is The First Step In A Successful PR
Campaign. Textile World 157.2 (2007): 20-21. ABI/INFORM Complete;
ProQuest
Science
Journals.
Web.
9
Sept.
2014.
.

Dokumen yang terkait

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU

22 163 24

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ORANG TUA KEPADA ANAK

8 135 22

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10