ANALISIS KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM INF

ANALISIS KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR (SITA)
PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UKSW DENGAN PENDEKATAN MODEL
DELONE & MCLEAN

Yunixon Tanone 1), Prihanto Ngesti Basuki 2), Melkior Sitokdana3)
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Indonesia
Telp : (+62) 298 321212, Fax : (0298) 321433
Email: yunixon.tanone@gmail.com 1), ngesti@staff.uksw.edu 2), melkior.sitokdana@staff.uksw.edu 3)

Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kesuksesan penerapan sistem informasi tugas akhir (SITA)
pada fakultas teknologi informasi UKSW. Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kesuksesan penerapan sistem informasi tugas akhir terhadap kepuasan penggguna
maupun dampaknya terhadap organisasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan modifikasi model
Delone & Mclean dengan menghilangkan variabel penggunaan (use) yang dirasa tidak sesuai dengan
obyek penelitian yang bersifat mandatory. Metode penelitian yang digunakan adalah SEM (Structural
Equation Modeling) dengan menggunakan aplikasi SmartPLS. Tahapan Penelitian dimulai dengan
melakukan studi literatur terkait model yang digunakan, melakukan pengumpulan data yang
dibutuhkan, melakukan analisis data dengan mengukur validitas & realibilitas serta melakukan uji

hipotesis dan dilanjutkan dengan melakukan penulisan laporan hasil penelitian. Berdasarkan hasil
penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa kualitas sistem (system quality) dan kualitas informasi
(information quality) yang dimiliki sistem informasi tugas akhir (SITA) belum mampu memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction ), sedangkan kualitas
pelayanan (service quality) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna (user
satisfaction) SITA. Selain itu kepuasan pengguna (user satisfaction ) yang dirasakan pengguna terkait
penggunaan SITA telah mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan bersih
(net benefit) bagi individu maupun organisasi.
Keywords : Delone & Mclean, Model Kesuksesan Sistem Informasi
1. Pendahuluan
Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga
adalah sebuah fakultas yang berdiri pada tanggal 30 september 2003. Sebagai fakultas yang relatif
baru di UKSW, telah banyak perkembangan dan prestasi yang telah diukir oleh FTI. Begitupun
dengan banyaknya perkembangan yang terjadi di FTI dalam kurun waktu 14 tahun baik itu dari
segi jumlah program studi (Progdi), jumlah sumber daya manusia (staff dan dosen) maupun
jumlah mahasiswa. Berdasarkan diskusi dengan salah seorang pimpinan FTI, jumlah dosen saat
ini 85 orang serta jumlah mahasiswa saat ini 3567 orang. Dalam menjalankan kegiatan pendidikan
dan pengajaran FTI UKSW telah menjalankan kurikulum berbasis kerangka kualifikasi nasional
Indonesia (KKNI). Salah satu terobosan kurikulum berbasis kerangka kualifikasi nasional
Indonesia (KKNI) adalah mahasiswa mengikuti 3 tahun kegiatan belajar reguler dan 1 tahun

menjalankan Kerja Praktek dan Tugas Akhir. Untuk total sks yang diambil setiap semester,

seorang mahasiswa menempuh 12 sks. Selama 1 tahun FTI UKSW menjalankan kegiatan belajar
mengajar sebanyak 3 semester per tahun ajaran. Sehingga dalam satu tahun ajaran, seorang
mahasiswa menempuh sebanyak 36 sks. Pada tahun keempat mahasiswa dituntut untuk bisa
mengikuti kerja praktek dan mengambil TA. Jumlah sks TA adalah 12 sks untuk semua
mahasiswa FTI.
Seiring dengan perkembangan, FTI merubah cara manual dengan cara komputerisasi dalam
menjalankan fungsinya. Hal ini bisa terlihat pada kegiatan tugas akhir (TA) dimana pihak fakultas
mengeluarkan Sistem informasi tugas akhir (SITA) untuk membantu proses pendaftaran tugas
akhir, proses review oleh reviewer dan proses pendaftaran yudisium. Dengan adanya sistem ini
tentunya pihak dosen dan mahasiswa dapat menjalankan proses bimbingan dengan lebih mudah
selama mengikuti kegiatan TA. Hal ini juga membantu pihak admin fakultas dalam melakukan
pendataan terkait mahasiswa yang mengajukan proposal, proses bimbingan TA maupun proses
review serta pendataan mahasiswa yang telah lulus dan menyelesaikan TA.
Namun dalam menjalankan tugasnya, fakultas selalu mengalami masalah dalam adaptasi
penggunaan teknologi baru. Hal ini karena berkaitan dengan rasa nyaman pada cara lama
sehingga kurang adaptif bahkan membuat sistem baru menjadi tidak terpakai. Hal lain yang
menjadi fokus juga terhadap sistem baru adalah Kualitas sistem (system quality), Kualitas
informasi (information quality), Penggunaan (use) dan Kepuasan pengguna (user satisfaction).

Hal ini yang menjadi dasar dalam penelitian ini dimana beberapa item yang sudah disebutkan
tersebut dapat dilakukan pengukuran sehingga pihak fakultas, dosen dan mahasiswa dapat
mengetahui seberapa besar dampak dari penggunaan sistem informasi tugas akhir (SITA).
Beberapa item tersebut merupakan poin penting pada pendekatan DeLone dan McLean dimana
perlu dilakukan pengukuran terhadap sistem baru terkait penggunaan dan manfaat yang diperoleh.
Sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengukur
tingkat penerimaan terhadap SITA pada dosen dalam menjalankan fungsi operasional TA di FTI
UKSW dengan menggunakan Sistem informasi tugas akhir (SITA). Tujuan dan manfaat penelitian
ini adalah mengevaluasi apakah sistem informasi tugas akhir yang dikembangkan pada FTI dapat
dikatakan berhasil atau sukses dan mempunyai dampak positif terhadap kinerja individu maupun
organisasional dengan menggunakan modifikasi model DeLone dan McLean (2003).
2. Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis
Penelitian mengenai penggunaan model Delone dan Mclean untuk mengukur kesuksesann
sistem informasi telah banyak dilakukan, salah satunya adalah penelitian oleh Rio [1] yang melakukan
analisis kesuksesan implementasi sistem informasi skripsi pada program studi teknik informatika
universitas pembangunan nasional “Veteran” Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan model Delone
& McLean yang telah di modifikasi dengan menghilangkan variabel penggunaan (use) karena sistem
yang di gunakan bersifat mandatory. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa
kualitas informasi (information quality) dan kualitas sistem (system quality) berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction) dan kepuasan pengguna (user satisfaction)

berpengaruh signifikan terhadap keuntungan bersih (net benefit). Sedangkan kualitas layanan (service
quality) terbukti tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna (user
satisfaction) sistem informasi skripsi.
Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Ardhini [2] yang melakukan analisis kesuksesan
sistem informasi akademik (SIAKAD) ITS Surabaya. Penelitian dilakukan dengan jumlah responden
115 orang yang terdiri dari dosen,mahasiswa dan staff pegawai yang memiliki kualifikasi sebagai

pengguna sistem. Data diolah menggunakan structural equation modelling. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut di peroleh kesimpulan bahwa kualitas sistem (system quality) ,kualitas informasi
dan kualitas layanan (service quality) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan
pengguna (user satisfaction) SIAKAD. selain itu, kualitas layanan (service quality) dan dan kepuasan
pengguna (user satisfaction) juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap manfaatmanfaat bersih (net benefit) SIAKAD.
Sistem informasi tugas akhir (SITA) adalah sebuah sistem berbasis web yang di kembangkan
pihak fakultas teknologi informasi UKSW untuk mempermudah proses administrasi tugas akhir.
Fungsi pada sistem informasi tugas akhir dibagi berdasarkan role yang dimiliki pengguna yaitu
sebagai dosen pembimbing, dosen reviewer , kepala program studi (KAPROGDI), petugas KPTA dan
mahasiswa. Sebagai mahasiswa, pengguna dapat melakukan pendaftaran tugas akhir, pendaftaran
review tugas akhir, melihat hasil review dan melakukan pendaftaran yudisium. Sebagai dosen
pembimbing, pengguna dapat melihat informasi mahasiswa bimbingan, dan mengijinkan mahasiswa
bimbingan untuk melakukan review. Sistem informasi tugas akhir (SITA) dapat diakses melalui

halaman http://sita.fti.uksw.edu.

Gambar 1 : Halaman sistem informasi tugas akhir (SITA)
Model kesuksesan sistem informasi Delone & Mclean (D&M Information System Success Model)
merupakan sebuah model parsimoni atau sebuah model yang lengkap tapi sederhana. Model ini di
kembangkan oleh William H. DeLone dan Ephraim R. McLean pada tahun 1992 dengan 6 variabel
pengukuran yaitu kualitas sistem (s ystem quality), kualitas informasi (information iuality),
penggunaan (use), kepuasan pengguna (user satisfaction), dampak individu (individual impact) dan
dampak organisasi (organizational impact)[4]. Berdasarkan kritik yang di sampaikan peneliti lain dan
untuk menjaga model tetap parsimoni, Delone & Mclean melakukan pembaruan model dengan
menambahkan variabel kualitas pelayanan (service quality) serta menggabungkan variabel dampak
individual (individual impact) dan dampak organisasi (organizational impact) menjadi sebuah
variabel keuntungan bersih (net benefit)[3]. Hubungan ke-enam variabel tersebut di ilustrasikan pada
gambar 2.

Gambar 2 : Update Delone & Mclean Information System Success Model [3]

Penelitian ini menggunakan model Delone & Mclean yang di modifikasi yaitu dengan
menghilangkan salah satu variabel yaitu variabel penggunaan (use). Alasan menghilangkan variabel
penggunaan (use) ini adalah karena obyek penelitian yaitu sistem informasi tugas akhir (SITA) yang

bersifat mandatory atau bersifat wajib. Hal ini juga didasari oleh beberapa hasil temuan penelitian
seperti yang di lakukan oleh Yusten yang melakukan Kajian perilaku penggunaan Sistem informasi
Akademik UKSW berbasis Web yang juga bersifat mandatory[6]. Berdasarkan penelitian tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa 1). Kualitas sistem tidak berpengaruh positif terhadap penggunaan nyata
sistem, 2).Penggunaan nyata tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Sehingga 5
variabel yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah kualitas informasi (information quality) ,
kualitas sistem (system quality), kualitas layanan (service quality), kepuasan pengguna (user
satisfaction) dan keuntungan bersih (net benefit) . Berdasarkan hubungan ke-lima variabel tersebut,
maka di bangun empat hipotesis yang di gunakan untuk mengukur kesuksesan sistem informasi tugas
akhir (SITA) yaitu :








Hipotesis 1 (H1) : Kualitas Sistem (system quality) berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pengguna (user satisfaction).

Hipotesis 2 (H2) : Kualitas Informasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pengguna
(user satisfaction).
Hipotesis 3 (H3) : Kualitas Pelayanan (service quality) berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pengguna (user satisfaction).
Hipotesis 4 (H4) : Kepuasan pengguna (user satisfaction) berpengaruh signifikan terhadap
keuntungan bersih (net benefit).

Gambar 3 : Model Penelitian

3. Metode Penelitian
Tahapan penelitian dibagi menjadi 4 bagian dimulai dari studi literatur terkait topik penelitian,
melakukan pengumpulan data, analisis data hingga menyusun laporan penelitian. Tahapan tersebut
diilustrasikan seperti pada gambar 4.

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Analisis Data


Laporan

Gambar 4 : Tahapan Penelitian

Penelitian dimulai dengan tahap persiapan yaitu melakukan studi literatur atau mempelajari
penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kasus penelitian. Tahapan ini termasuk
membangun hipotesis penelitian, menentukan variabel serta indikator-indikator pengukuran yang
digunakan serta menyusun kuisioner penelitian berdasarkan indikator tersebut.
Tahapan berikutnya adalah melakukan pengumpulan data. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer atau data yang diperoleh secara langsung dari pengguna sistem. Data
diperoleh dengan menyebarkan kuisioner yang menggambarkan penilaian pengguna terhadap sistem
informasi tugas akhir dengan skala likert 1-5. Populasi pada penelitian ini adalah pengguna sistem
informasi tugas akhir yang berada di lingkungan fakultas teknologi informasi UKSW memiliki peran
sebagai dosen pembimbing. Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir
yang pernah menggunakan SITA dan juga dosen FTI yang memiliki hak akses ke sistem. Jumlah
sampel yang digunakan adalah 35.
Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kualitas data untuk
mengetahui validitas yang menunjukan bahwa suatu pengujian benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur dan realiabilitas yang menunjukan bahwa suatu pengukur mengukur dengan stabil
dan konsisten berdasarkan jawaban yang diberikan responden [7] . Pengolahan data dalam penelitian

ini menggunakan bantuan aplikasi SmartPlS.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini diadaptasi dari model kesukesesan sistem informasi
Delone & Mclean [4]. Indikator pengukuran yang digunakan diadopsi dari beberapa indikator yang
berhasil dirangkum oleh Delone dan Mclean berdasarkan hasil studi literatur terhadap beberapa
penelitian empiris yang pernah dilakukan. Menurut Jogiyanto banyak sekali pengukuran yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. Tidak ada satu pengukuran yang lebih baik
dari yang lainnya. Pemilihan pengukuran harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti misalnya

sasaran dari penelitian, konteks organisasi yang menggunakan, aspek dari sistem informasinya, dan
variabel-variabel independent yang digunakan untuk menilai kesuksesannya, metode risetnya, dan
tingkat analisisnya apakah pada tingkat individual, organisasi atau masyarakat [15]. Berdasarkan
argumen tersebut maka pada penelitian ini juga menambahkan beberapa indikator pengukuran dari
berbagai penelitian sebelumnya sehingga sesuai dengan objek penelitian atau sistem informasi tugas
akhir (SITA).
Berikut ini adalah deskripsi variabel serta indikator-indikator yang digunakan pada penelitian ini.
a. Kualitas Sistem (System Quality)

Kualitas sistem merupakan variabel yang mengukur kesuksesan sistem dari sisi teknologi
sistem informasi itu sendiri. Berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan oleh Delone dan
Mclean terhadap sejumlah penelitian empiris mengenai kualitas sistem, merangkum 18

indikator yang pernah digunakan dalam mengukur kualitas sistem.
Penelitian ini mengadopsi beberapa indikator penelitian dari Gable [11], Rivadi[12],
McKinney[13] termasuk diantaranya realibilitas sistem yang mengukur kualitas sistem dari
sisi security dan error-free serta kemudahan penggunaan system (user-friendliness) yang
mengukur kualitas sistem dari sisi kemudahan penggunaan serta fitur bantuan yang
disediakan oleh sistem dalam mendukung kemudahan penggunaan sistem.
b. Kualitas Informasi (Information Quality)

Kualitas informasi mengukur kualitas dari informasi atau output yang dihasilkan sistem
informasi. Berdasarkan hasil studi literatur, Delone & Mclean berhasil mengidentifikasi 23
indikator pengukuran. Penelitian ini menggunakan beberapa indikator penelitian yang
diadopsi dari penelitian Mouzhi [10] yang mengukur kualitas informasi yang hasilkan oleh
system dari sisi aksesibilitas informasi yang dibutuhkan (Accessibility), akurasi informasi
yang diterima (accuracy), ketepatan waktu penerimaan informasi (timeliness), serta
kelengkapan informasi yang diterima (completeness).
c. Kualitas Pelayanan (Service Quality)

Kualitas pelayanan merupakan variabel yang mengukur kepuasan pengguna terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan oleh helpdesk sistem informasi yang dalam kasus ini adalah bagian
kerja praktek dan tugas akhir (KPTA). Delone & Mclean [3] dalam jurnalnya telah melakukan

studi literatur terhadap beberapa peneliian yang meggunakan kualitas pelayanan sebagai
variabel pengukuran kesuksesan sistem informasi. Berdasarkan studi literatur tersebut Delone
& Mclean menemukan beberapa penelitian yang menggunakan framework SERVQUAL
sebagai indikator pengukuran kualitas pelayanan. Delone & Mclean juga sepakat bahwa
metric SERVQUAL dibutuhkan pengembangan dan validasi lebih lanjut. Oleh karena itu,
penelitian ini memodifikasi metric SERVQUAL sehingga item pengukuran yang digunakan
hanya beberapa yang dianggap sesuai dengan objek penelitian. Indikator yang digunakan
diadopsi dari kerangka kerja SERVQUAL[9] yang terdiri dari 5 variabel yaitu : ketersediaan
pelayanan terhadap kebutuhan pengguna (tangibles), reliabilitas pelayanan terkait
penggunaan sistem (reliability), kecepatan pelayanan kepada pengguna terkait sistem
(responsiveness) , jaminan terkait penggunaan sistem (assurance) , empati yang diberikan
pada pengguna terkait penggunaan sistem (emphaty) .
d. Kepuasan Pemakai (User Satisfaction)

Kepuasan pengguna merupakan persepsi pengguna terhadap sistem informasi yang
digunakan. Dalam penlitiannya Delone & Mclean [4] merangkum 8 indikator pengukuran
kepuasan pengguna terhadap sistem informasi. Indikator yang digunakan dalam pengukuran

ini adalah diadopsi dari Sedera [14] yang mengukur kepuasan pengguna terhadap kualitas
sistem dalam menjalankan fungsinya (system quality) , kualitas informasi yang dihasilkan
sistem (information quality) serta kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terkait
penggunaan system.
e.

Manfaat Bersih (Net Benefits)
Manfaat bersih (net benefit) merupakan variabel yang menunjukan manfaat penggunaan
sistem informasi baik dari sisi organisasi maupun individual pengguna. Penelitian ini
menggunakan beberapa indikator pengukuran dampak individual yang diadopsi dari
Gable[11] yang mengukur keuntungan bersih yang dirasakan pengguna secara individu
(individual impact) serta manfaat yang dirasakan oleh organisasi (organizational impact) .
Tabel : Variabel & indikator yang digunakan
No.

Konstruk Laten

1

Kualitas Sistem (System Quality)

Indikator




2

Kualitas Informasi (Information
Quality)






3

Kualitas Pelayanan (Service Quality)







4

Kepuasan Pengguna (User
Satisfaction)





5

Manfaat Bersih (Net Benefit)




Security
Error Free
Ease Of Use
Accesibility
Accuracy
Timeliness
Completeness
Tangibles
Reliability
Responsive
Assurance
Empathy
Kepuasan terhadap kualitas
sistem
Kepuasan terhadap kualitas
informasi
Kepuasan terhadap kualitas
pelayanan
Individual Impact
Organizational Impact

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Evaluasi Measurement Model
4.1.1. Uji Validitas
Validitas konvergen (convergent validity) berhubungan dengan prinsip bahwa
pengukur-pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi terhadap dirinya
sendiri. Validitas konvergen terjadi jika skor-skor yang diperoleh dari yang sama
mempunyai korelasi yang tinggi.[15]. Kuisioner dinyatakan valid apabila semua
faktor loading (loading factors ) nilainya melebihi 0,70 dan rata-rata varian yang
diextraksi (average variance extracted) untuk masing-masing konstruk seharusnya
melebihi varian yang diakibatkan oleh kesalahan pengukuran untuk konstruk tersebut
(yaitu seharusnya melebihi 0.50). Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada
tabel 2 diketahui bahwa indiktor A2 (Kualitas sistem SITA bebas dari kesalahan
(error free)) memiliki outer loading sebesar 0.638 yang mana menurut Chin (1998)
nilai 0,5 - 0,6 dianggap cukup untuk penelitian tahap awal. Sedangkan indiktor
lainnya memiliki memiliki outer loading melebihi standar yang ditentukan (0,7)
sehingga dapat dikatakan bahwa setiap indikator yang digunakan terbukti valid.
Tabel 2: Validitas Konvergen
Konstruk Laten
Kualitas Sistem

Kualitas Informasi

Kualitas Pelayanan

Kepuasan Pengguna

Keuntungan Bersih

Indikator
A1
A2
A3
B1
B2
B3
B4
C1
C2
C3
C4
C5
D1
D2
D3
E1
E2

Outer Loading
0.818
0.638
0.816
0.625
0.862
0.890
0.816
0.694
0.818
0.846
0.862
0.868
0.933
0.863
0.690
0.928
0.959

Validitas
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Uji Validitas juga dapat dibuktikan dilakukan dengan melihat nilai Average variance
extracted (AVE) yang mana menurut Chin (1998) bahwa indikator dinyatakan valid apabila
nilai average variance extracted (AVE) > 0.5. Hasil yang diperoleh pada tabel 3 menunjukan
bahwa nilai nilai average variance extracted (AVE) konstruk laten terendah adalah kualitas
sistem (AVE = 0.581) sehingga dapat diinterpretasikan bahwa variabel konstruk yang
digunakan telah sesuai dengan standar yang ditentukan.

Tabel 3: Nilai AVE

Konstruk Laten

rho_A

Average Variance
Extracted (AVE)

Kepuasan Pengguna (user satisfaction)

0.785

0.697

Keuntungan Bersih (net benefit)

0.930

0.891

Kualitas Informasi (information quality)

0.849

0.647

Kualitas Pelayanan (service quality)

0.903

0.673

Kualitas Sistem (system quality)

0.731

0.581

4.1.2. Uji Realibilitas
Reliabilitas diukur dengan dua kriteria yaitu composite reliability dan
cronbach alpha . suatu Konstruk dinyatakan reliabel apabila nilai composite reliability
yang diperoleh diatas 0.70 dan dapat ditoleransi hingga 0,50 dan nilai cronbach alpha
≥ 0,50. berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4 diketahui bahwa Cronbach's
Alpha setiap konstruk berada pada kisaran 0,6 - 0,8 dan nilai Composite Reliability
setiap kostruk melebihi 0,70 sehingga setiap konstruk yang digunakan dapat
dikatakan reliabel.
Tabel 4 : Composite Reliability & Cronbach Alpha
Composite
Reliability
0.872

Reliabilitas

Konstruk
Kepuasan Pengguna (user satisfaction)

Cronbach's
Alpha
0.772

Keuntungan Bersih (net benefit)
Kualitas Informasi (information quality)

0.880
0.815

0.942
0.878

Reliabel
Reliabel

Kualitas Pelayanan (service quality)
Kualitas Sistem (system quality)

0.878
0.673

0.911
0.804

Reliabel
Reliabel

Reliabel

4.2. Evaluasi Structural Model
Evaluasi structural model digunakan untuk menggambarkan hubungan antar variabel laten dalam
model. Evaluasi struktural Model dilakukan dengan menggunakan R-square untuk konstruk
dependen. Nilai R-Squares dapat dikategorikan menjadi tiga untuk 0,75 atau diatas 0,75 dapat
disimpulkan bahwa model kuat, untuk 0,50 atau sekitar 0,50 dapat disimpulkan bahwa model
moderate, dan untuk 0,25 atau sekitar 0,25 dapat disimpulkan bahwa model lemah (Latan & Ghozali,
2012). Berdasarkan nilai R2 yang diperoleh pada tabel 5 di ketahui bahwa :

-

Konstruk Kepuasan Pengguna (user satisfaction) memiliki R-Square sebesar 0.883 yang
berarti bahwa variansi pada konstruk kepuasan pengguna terhadap sistem informasi tugas
akhir dapat dijelaskan oleh konstruk kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas
pelayanan sebesar 88,3 %. Sementara 11.7 % lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar
model.

-

Konstruk Keuntungan bersih (Net Benefits) memiliki R-Square sebesar 0.636 yang berarti
bahwa variansi pada konstruk keuntungan bersih (net benefit) yang diperoleh dari
penggunaan SITA dapat dijelaskan oleh konstruk kepuasan pengguna (user satisfaction)
sebesar 63,6 %. Sementara 26,4 % lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Tabel 5: Nilai R2
Variabel

R Square

Kepuasan Pengguna (user
satisfaction)

0.883

Keuntungan Bersih (net
benefit)

0.636

4.3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode bootstrapping. Data diolah
dengan menggunakan tingkat signifikansi (significant level) 5% dan tingkat keyakinan
(confidence level) 95% dengan derajat kebebasan (df = N-K = 500 - 5 = 495) untuk
hipotesis two tailed adalah : 1,96. Sehingga hipotesis yang diajukan diterima apabila TStatistik > T-tabel (1,96). Berdasarkan data yang peroleh pada tabel 6 diperoleh hasil :


Hipotesis 1 (Kualitas Sistem => Kepuasan Pengguna)
Hasil yang diperoleh menunjukan T-Statistik yang diperoleh adalah 1.362
sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kualitas sistem yang digunakan SITA
dalam mengelola tugas akhir belum berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi tugas akhir.



Hipotesis 2 (Kualitas Informasi => Kepuasan Pengguna)
Hasil yang diperoleh menunjukan T-Statistik yang diperoleh adalah 0.984
sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kualitas informasi yang dimiliki SITA
dalam mengelola tugas akhir belum berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi tugas akhir.



Hipotesis 3 (Kualitas Pelayanan => Kepuasan Pengguna)

Hasil yang diperoleh menunjukan T-Statistik yang diperoleh adalah 3.334
sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kualitas Pelayanan yang diberikan
KPTA(TA) terkait penggunaan SITA berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi tugas akhir.


Hipotesis 4 (Kepuasan Pengguna => Keuntungan Bersih)
Hasil yang diperoleh menunjukan T-Statistik yang diperoleh adalah 5.205
sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kepuasan pengguna yang dirasakan
dalam penggunaan SITA berpengaruh secara signifikan terhadap manfaat bersih
(Net Benefit) baik kepada pengguna secara pribadi maupun kepada organisasi.
Tabel 6 : Path Koefisien dan Nilai t-statistic

Hipotesis
Kepuasan Pengguna =>
Keuntungan Bersih

Original
Sample
(O)

Sample
Mean
(M)

Standard
Deviation
(STDEV)

0.681

0.669

0.131

T
Statistics
(|O/STDE
V|)
Kesimpulan
5.205

Signifikan

Kualitas Informasi =>
Kepuasan Pengguna
Kualitas Pelayanan =>
Kepuasan Pengguna

0.174

0.183

0.176

0.984

Tidak
Signifikan

0.567

0.567

0.170

3.334

Signifikan

Kualitas Sistem =>
Kepuasan Pengguna

0.166

0.162

0.122

1.362

Tidak
Signifikan

5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis kesuksesan penerapan sistem informasi tugas akhir (SITA) pada FTI
UKSW meggunakan model Delone & Mclean, diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya
kualitas sistem yang digunakan pada sistem informasi tugas akhir (SITA) belum memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna (dosen). Berikutnya kualitas informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi tugas akhir (SITA) belum memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pengguna (dosen). Sedangkan pada kualitas layanan KPTA(TA)
terkait penggunaan SITA didapatkan hasil yang signifikan. Selanjutnya kepuasan pengguna telah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan bersih (n et benefit). Adapun saran
untuk penelitian kedepan agar dapat menggunakan indikator penelitian yang lebih lengkap serta
jumlah sample yang lebih banyak. Sedangkan saran untuk penggunaan sistem informasi tugas
akhir (SITA) di lingkungan FTI UKSW agar dapat ditingkatkan terutama pada kualitas sistem
serta kualitas informasi.

6.

Tinjauan Pustaka
[1] Rio Jumardi, 2015. Analisis Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Skripsi pada
Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta , Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi), Hal. J-7 – J-13,
Yogyakarta.
[2] Ardhini, 2013. Analisa kesuksesan sistem informasi akademik (SIAKAD) di perguruan
tinggi dengan menggunakan D & M IS Sucsess Model (Studi Kasus : ITS Surabaya),
Jurnal Sistem Informasi, Volume 4, Nomor 5, September 2013, hlm 294-309
[3] William H. DeLone And Ephraim R. Mclean., "The DeLone and McLean Model of
Information Systems Success:A Ten-Year Update," Journal Of Management Information
System, vol. 19, pp. 9-30, 2003.
[4] William H. DeLone and Ephraim R. McLean, "Information Systems Success: The Quest
for the Dependent Variable," 1992.
[5] Yusten Apterson Hilli, 2013. Kajian perilaku penggunaan Sistem informasi Akademik
UKSW berbasis Web dalam peningkatan kinerja Akademik Mahasiswa menggunakan
model kesuksesan Delone dan McLean dengan modifikasi model TAM
[6] Bailey, J.E, dan Pearson, S.W. " Development of a Tool for Measuring and Analyzing
Computer User Satisfaction", Management Science, (29:5), May 1983 Pp.530-545.
[7] Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. CV Andi Offset.Yogyakarta
[8] Muhammad Irwan Yanwari. 2014. “Memulai Penelitian Dengan Model Kesuksesan
Sistem Informasi Delone Dan Mclean”. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Multimedia 2014
[9] Parasuraman, A, Ziethaml, V. and Berry, L.L., "SERVQUAL: A Multiple- Item Scale for
Measuring Consumer Perceptions of Service Quality' Journal of Retailing, Vol. 62, no. 1,
1988, [Appendix: SERVQUAL questionnaire, pp 37-40.
[10] Ge, Mouzhi. 2011. Information Quality Assessment: Validating Measurement
Dimensions And Processes.
[11] Gable, G. G., Sedera, D., & Chan, T. (2008). Re-conceptualizing information system
success: The IS-impact measurement model. Journal of the Association for Information
Systems, 9(7),377–408.
[12] Suzanne Rivard. 1997. Development of a Measure to Assess the Quality of UserDeveloped Applications
[13] Vicki McKinney. 2002. The Measurement of Web-Customer Satisfaction: An
Expectation and Disconfirmation Approach
[14] Darshana Sedera. 2006. Enterprise Systems Success: A Measurement Model
[15] Jogiyanto, 2008, Metodologi penelitian Sistem informasi, Yogyakarta, ANDI
Yogyakarta.