Transformasi Sosial Ekonomi Negara Taiwa
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
EKOJI999 Nomor
127, 13 Januari 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Transformasi Sosial Ekonomi Negara Taiwan
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email indrajit@rad.net.id.
HALAMAN 1 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
TANTANGAN 2008: THE NATIONAL DEVELOPMENT PLAN
Taiwan memiliki ambisi national development plan yang disebut dengan Challenge “2008”
yang bertujuan untuk melakukan transformasi sosial dan ekonomi Taiwan ke dalam
lingkungan yang disebut dengan “Green Silicon Island”. Secara umum terdapat sepuluh
komponen utama dalam national development plan:
Cultivating talent for the e‐generation. Komponen pertama terkait dengan lingkungan
pembelajaran bertaraf internasional. Komponen utama yang dikembangkan adalah
kemampuan bahasa Inggris dan penguasaan teknologi informasi (terutama untuk
penetrasi penggunaan internet) dalam menghadapi era globalisasi.
Developing the cultural creativity industry. Untuk pengembangan berbasis high‐tech,
Taiwan memiliki kebijakan untuk mengembangkan sistem organisasi yang lebih
�leksibel untuk peningkatan kompetitif dalam ekonomi berbasis pengetahuan. Fokus
yang dikembangkan adalah melakukan inovasi desain produksi, terutama untuk
masalah artistik dan estitika.
Developing an international base for R&D and innovation. Dalam hal ini Taiwan
menyediakan diri sebagai negara tempat melakukan berbagai aktivitas seperti riset,
pengembangan dan inovasi. Cakupan pengembangan yang ditawarkan adalah
termasuk bioteknologi, nanoteknologi, system‐on‐chip (SoC) dan telekomunikasi.
Increasing value‐added production. Komponen ini merupakan keinginan Taiwan untuk
menyediakan diri sebagai pusat suplai untuk produk bernilai tinggi. Meskipun saat ini
Taiwan mendapatkan banyak tantangan dari produk China yang memiliki harga murah
termasuk tenaga kerja yang murah.
Doubling the number of tourists visiting Taiwan. Pemerintah juga mencanangkan
untuk meningkatkan masuknya turis asing ke dalam negeri.
Developing “Digital Taiwan” or e‐Taiwan. Digital Taiwan merupakan proyek
pemerintah untuk membangun Taiwan agar dapat menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi sebagai langkah awal untuk masuk ke dalam ekonomi berbasis
pengetahuan, meningkatkan kemampuan industri lokal, meningkatkan kualitas
informasi pada pemerintah. Lima aspek yang menjadi sorotan utama dalam komponen
ini adalah e‐Business, e‐Government, e‐Transportation, e‐Life, dan meningkatkan
penggunaan broadband sampai dengan enam juta pengguna pada tahun 2008.
Developing Taiwan as an Operations Headquarters. Komponen ini dirancang untuk
mengundang sebanyak mungkin investasi pada infrastruktur lokal Taiwan. Tujuan
utamanya adalah menjadikan Taiwan sebagai tempat yang ideal untuk melakukan
bisnis, bahkan menjadi pusat bisnis.
Improving the transportation Infrastructure. Merupakan proyek yang diperuntukkan
bagi pengembangan sarana transportasi domestik.
Conservating water resources and the ecology. Komponen ini terfokus pada
pembangunan yang seimbang serta memiliki wawasan lingkungan. Termasuk
didalamnya adalah usaha konservasi terhadap berbagai lahan pertanahan dan
pembuatan taman‐taman.
HALAMAN 2 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Building new hometown communities. Pemerintah juga memberikan fasilitas
lingkungan tempat tinggal yang nyaman termasuk fasilitas bernuansa tradiosional
setempat, dan sebagainya. Perencanaan lingkungan tempat tinggal tersebut juga di
intregrasikan dengan berbagai pengembangan untuk membentuk ekonomi setempat.
DIGITAL TAIWAN PROJECT
Digital Taiwan atau yang dikenal dengan e‐Taiwan merupakan salah satu diantara sepuluh
proyek yang dicanangkan pemerintah Taiwan untuk menjadikan negara tersebut menjadi
negara digital secara keseluruhan. Proyek tersebut kemudian dikembangkan lagi menjadi
proyek spesi�ik yang dikenal dengan nama program pengembangan National Information
Infrastructure (NII), program e‐Government tahun 1998 dan National Information and
Communication Initiative (NICI) pada tahun 2001.
Key Agencies
Awal tahun 2001, pemerintah mengadakan konsolidasi dengan mengembangkan beberapa
komite dengan NICI sebagai steering committe. NICI bertugas untuk membuat cetakbiru
untuk mentrasnformasikan Taiwan ke dalam ekonomi berbasis pengetahuan dan pada
Desember 2001 berhasil merumuskan e‐Taiwan dalam proposal “National Information and
Communication Promotion Strategies”. Teknis implementasi program ini dikerjakan oleh
komite yang disebut dengan Research, Development and Evaluation Comission (RDEC).
Komite ini memiliki divisi yang disebut dengan Central Taiwan Division yang mendampingi
setiap pemerintah kota untuk melakukan riset dan evaluasi terkait dengan proyek Digital
Taiwan.
Key Project and Frameworks
Sebagai fondasi pengembangan e‐Taiwan, maka dikembangkan pula tiga komponen dasarnya,
yaotu e‐Government, e‐Industry dan e‐Society. Proyek e‐Taiwan sendiri memiliki lima
kerangka tujuan yang akan dicapai, yaitu e‐Life, e‐Business, e‐Government, e‐Transportation,
dan juga akses broadband. Proyek ini diharapkan nantinya dapat menciptakan berbagai
peluang sampai dengan tahun 2008, termasuk diantaranya untuk keperluan bisnis dengan
penyediaan infrastruktur ekonomi digital dan peluang kerja bagi rakyat Taiwan sebesar
20.000.
E‐GOVERNMENT PROGRAMME
Proyek e‐Government hanya merupakan satu bagian dari lima kerangka pada proyek Digital
Taiwan. RDEC yang merupakan agensi pemerintah khusus yang mengkoordinasikan e‐
Government di Taiwan, memberikan konsep e‐Government sebagai berikut:
The Application of information and communications technology by government to link networks
and deploy a variety of service infrastructure including voice telephony, ATM, the Internet, and
information kiosk, for the purpose of providing extensive, proactive services not subject to he
constraints of time or geographical location.
Terkait dengan pengembangan e‐Government, pemerintah Taiwan memiliki visi yang
mencakup tiga area:
Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses
reengineering pada pemerintahan, menyediakan layanan yang inovatif, perbaikan
e�isiensi administrasi, dan peningkatan kualitas layanan publik.
HALAMAN 3 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Mereformasi prosedur layanan umum dan bisnis sehingga dapat diperoleh berbagai
keuntungan dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, mengakselarsi
kecepatan layanan, menghemat waktu dan biaya.
Memungkinkan agensi pemerintah, dunia bisnis dan masyarakat umum untuk
mendapatkan berbagai layanan melalui beragam kanal yang dapat diakses kapanpun
dan dimanapun, dan menyediakan layanan antar‐departemen yang terintegrasi dan
inovatif.
Mid‐term e‐Government Implementation Plan (1997‐2000)
Pada bulan November 1997, RDEC mengeluarkan sebuah draft yang disebut dengan “Mid‐
term e‐Government Implementation Plan (1997‐2000)”. Perencanaan ini terfokus pada tiga
area utama:
Pengembangan secara menyeluruh tulang punggung jaringan pemerintah.
Mengembangkan layanan publik online dan aplikasi untuk administratif.
Mengakselarasi pertukaran informasi pemerintah.
Membuat serti�ikasi elektronis dan mekanisme keamanan jaringan.
Pada tahun 1998 RDEC menetapkan Government Certicate Authority (GCA) untuk membantu
membuat lingkungan jaringan transaksi yang reliabel, aman dan dapat dipercaya.
E‐Government Action Programme (2001‐2004)
Tahun 2001 RDEC mengeluarkan “e‐Government Action Programme (2001‐2004) yang
bertujuan untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan dalam penerapan e‐Government. Tujuan
utama dari program ini adalah mempromosikan aplikasi internet untuk meningkatkan daya
saing nasional masyarakat dan dunia industri. Target yang ingin dicapai dari peningkatan
tersebut adalah seperti berikut:
Mengimplementasikan pertukaran dokumen resmi secara elektronis pada semua
tingkatan level pemerintahan dalam satu tahun.
Memungkinkan semua level organisasi pemerintah untuk membangun website dan
menyediakan layanan berbasis internet dalam waktu dua tahun.
Mempersiapkan tenaga kerja di pemerintahan untuk dapat menggunakan internet
dalam waktu 3 tahun.
Mengembangkan 1.500 layanan berbasis internet dalam waktu empat tahun.
Implementation Strategies
Proyek e‐Government pemerintah Taiwan dilakukan dengan berdasarkan atas tiga fase
program:
Penetrasi dan pengembangan infrastruktur.
HALAMAN 4 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Pengembangan layanan online.
Mobile Government.
E‐GOVERNMENT PKI
Beberapa inisiatif yang berhasil diimplementasikan oleh pemerintah Taiwan adalah seperti
berikut:
Pemerintah telah berhasil mengembangan sistem email yang dapat digunakan oleh
semua departemen dan agensi pemerintah. Sistem ini diharapkan dapat memperbaiki
proses komunikasi diantara badan pemerintah.
Pertukaran dokumen secara elekstronis sudah dapat dilakukan. Sistem ini dibuat
untuk menekan waktu pengiriman dokumen menjadi lebih pendek dan juga menekan
biaya pembuatan dokumen berbasis kertas.
Database nasional yang menyediakan akses untuk semua informasi terkait dengan
hukum dan regulasi. Sistem ini dibuat untuk meningkatkan transparansi informasi
kepada masyarakat.
CHALLENGE AND HOPE FOR THE FUTURE
Secara umum, Taiwan telah berhasil melakukan berbagai perubahan besar semenjak program
e‐Government diluncurkan pada tahun 1997. Infrastruktur dasar telah berhasil dibuat dan
juga beberapa layanan online sudah dapat doperasikan. Sampai dengan akhir 2002, RDEC
memberikan laporan bahwa pertukuran dokumen resmi pemerintah sudah dapat dilakukan
sepenuhnya secara elektronis dan lebih dari 10 persen layanan aplikasi pemerintah sudah
dapat diakses dan digunakan oleh masyarakat.
‐‐‐ akhir dokumen ‐‐‐
HALAMAN 5 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
EKOJI999 Nomor
127, 13 Januari 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Transformasi Sosial Ekonomi Negara Taiwan
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email indrajit@rad.net.id.
HALAMAN 1 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
TANTANGAN 2008: THE NATIONAL DEVELOPMENT PLAN
Taiwan memiliki ambisi national development plan yang disebut dengan Challenge “2008”
yang bertujuan untuk melakukan transformasi sosial dan ekonomi Taiwan ke dalam
lingkungan yang disebut dengan “Green Silicon Island”. Secara umum terdapat sepuluh
komponen utama dalam national development plan:
Cultivating talent for the e‐generation. Komponen pertama terkait dengan lingkungan
pembelajaran bertaraf internasional. Komponen utama yang dikembangkan adalah
kemampuan bahasa Inggris dan penguasaan teknologi informasi (terutama untuk
penetrasi penggunaan internet) dalam menghadapi era globalisasi.
Developing the cultural creativity industry. Untuk pengembangan berbasis high‐tech,
Taiwan memiliki kebijakan untuk mengembangkan sistem organisasi yang lebih
�leksibel untuk peningkatan kompetitif dalam ekonomi berbasis pengetahuan. Fokus
yang dikembangkan adalah melakukan inovasi desain produksi, terutama untuk
masalah artistik dan estitika.
Developing an international base for R&D and innovation. Dalam hal ini Taiwan
menyediakan diri sebagai negara tempat melakukan berbagai aktivitas seperti riset,
pengembangan dan inovasi. Cakupan pengembangan yang ditawarkan adalah
termasuk bioteknologi, nanoteknologi, system‐on‐chip (SoC) dan telekomunikasi.
Increasing value‐added production. Komponen ini merupakan keinginan Taiwan untuk
menyediakan diri sebagai pusat suplai untuk produk bernilai tinggi. Meskipun saat ini
Taiwan mendapatkan banyak tantangan dari produk China yang memiliki harga murah
termasuk tenaga kerja yang murah.
Doubling the number of tourists visiting Taiwan. Pemerintah juga mencanangkan
untuk meningkatkan masuknya turis asing ke dalam negeri.
Developing “Digital Taiwan” or e‐Taiwan. Digital Taiwan merupakan proyek
pemerintah untuk membangun Taiwan agar dapat menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi sebagai langkah awal untuk masuk ke dalam ekonomi berbasis
pengetahuan, meningkatkan kemampuan industri lokal, meningkatkan kualitas
informasi pada pemerintah. Lima aspek yang menjadi sorotan utama dalam komponen
ini adalah e‐Business, e‐Government, e‐Transportation, e‐Life, dan meningkatkan
penggunaan broadband sampai dengan enam juta pengguna pada tahun 2008.
Developing Taiwan as an Operations Headquarters. Komponen ini dirancang untuk
mengundang sebanyak mungkin investasi pada infrastruktur lokal Taiwan. Tujuan
utamanya adalah menjadikan Taiwan sebagai tempat yang ideal untuk melakukan
bisnis, bahkan menjadi pusat bisnis.
Improving the transportation Infrastructure. Merupakan proyek yang diperuntukkan
bagi pengembangan sarana transportasi domestik.
Conservating water resources and the ecology. Komponen ini terfokus pada
pembangunan yang seimbang serta memiliki wawasan lingkungan. Termasuk
didalamnya adalah usaha konservasi terhadap berbagai lahan pertanahan dan
pembuatan taman‐taman.
HALAMAN 2 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Building new hometown communities. Pemerintah juga memberikan fasilitas
lingkungan tempat tinggal yang nyaman termasuk fasilitas bernuansa tradiosional
setempat, dan sebagainya. Perencanaan lingkungan tempat tinggal tersebut juga di
intregrasikan dengan berbagai pengembangan untuk membentuk ekonomi setempat.
DIGITAL TAIWAN PROJECT
Digital Taiwan atau yang dikenal dengan e‐Taiwan merupakan salah satu diantara sepuluh
proyek yang dicanangkan pemerintah Taiwan untuk menjadikan negara tersebut menjadi
negara digital secara keseluruhan. Proyek tersebut kemudian dikembangkan lagi menjadi
proyek spesi�ik yang dikenal dengan nama program pengembangan National Information
Infrastructure (NII), program e‐Government tahun 1998 dan National Information and
Communication Initiative (NICI) pada tahun 2001.
Key Agencies
Awal tahun 2001, pemerintah mengadakan konsolidasi dengan mengembangkan beberapa
komite dengan NICI sebagai steering committe. NICI bertugas untuk membuat cetakbiru
untuk mentrasnformasikan Taiwan ke dalam ekonomi berbasis pengetahuan dan pada
Desember 2001 berhasil merumuskan e‐Taiwan dalam proposal “National Information and
Communication Promotion Strategies”. Teknis implementasi program ini dikerjakan oleh
komite yang disebut dengan Research, Development and Evaluation Comission (RDEC).
Komite ini memiliki divisi yang disebut dengan Central Taiwan Division yang mendampingi
setiap pemerintah kota untuk melakukan riset dan evaluasi terkait dengan proyek Digital
Taiwan.
Key Project and Frameworks
Sebagai fondasi pengembangan e‐Taiwan, maka dikembangkan pula tiga komponen dasarnya,
yaotu e‐Government, e‐Industry dan e‐Society. Proyek e‐Taiwan sendiri memiliki lima
kerangka tujuan yang akan dicapai, yaitu e‐Life, e‐Business, e‐Government, e‐Transportation,
dan juga akses broadband. Proyek ini diharapkan nantinya dapat menciptakan berbagai
peluang sampai dengan tahun 2008, termasuk diantaranya untuk keperluan bisnis dengan
penyediaan infrastruktur ekonomi digital dan peluang kerja bagi rakyat Taiwan sebesar
20.000.
E‐GOVERNMENT PROGRAMME
Proyek e‐Government hanya merupakan satu bagian dari lima kerangka pada proyek Digital
Taiwan. RDEC yang merupakan agensi pemerintah khusus yang mengkoordinasikan e‐
Government di Taiwan, memberikan konsep e‐Government sebagai berikut:
The Application of information and communications technology by government to link networks
and deploy a variety of service infrastructure including voice telephony, ATM, the Internet, and
information kiosk, for the purpose of providing extensive, proactive services not subject to he
constraints of time or geographical location.
Terkait dengan pengembangan e‐Government, pemerintah Taiwan memiliki visi yang
mencakup tiga area:
Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses
reengineering pada pemerintahan, menyediakan layanan yang inovatif, perbaikan
e�isiensi administrasi, dan peningkatan kualitas layanan publik.
HALAMAN 3 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Mereformasi prosedur layanan umum dan bisnis sehingga dapat diperoleh berbagai
keuntungan dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, mengakselarsi
kecepatan layanan, menghemat waktu dan biaya.
Memungkinkan agensi pemerintah, dunia bisnis dan masyarakat umum untuk
mendapatkan berbagai layanan melalui beragam kanal yang dapat diakses kapanpun
dan dimanapun, dan menyediakan layanan antar‐departemen yang terintegrasi dan
inovatif.
Mid‐term e‐Government Implementation Plan (1997‐2000)
Pada bulan November 1997, RDEC mengeluarkan sebuah draft yang disebut dengan “Mid‐
term e‐Government Implementation Plan (1997‐2000)”. Perencanaan ini terfokus pada tiga
area utama:
Pengembangan secara menyeluruh tulang punggung jaringan pemerintah.
Mengembangkan layanan publik online dan aplikasi untuk administratif.
Mengakselarasi pertukaran informasi pemerintah.
Membuat serti�ikasi elektronis dan mekanisme keamanan jaringan.
Pada tahun 1998 RDEC menetapkan Government Certicate Authority (GCA) untuk membantu
membuat lingkungan jaringan transaksi yang reliabel, aman dan dapat dipercaya.
E‐Government Action Programme (2001‐2004)
Tahun 2001 RDEC mengeluarkan “e‐Government Action Programme (2001‐2004) yang
bertujuan untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan dalam penerapan e‐Government. Tujuan
utama dari program ini adalah mempromosikan aplikasi internet untuk meningkatkan daya
saing nasional masyarakat dan dunia industri. Target yang ingin dicapai dari peningkatan
tersebut adalah seperti berikut:
Mengimplementasikan pertukaran dokumen resmi secara elektronis pada semua
tingkatan level pemerintahan dalam satu tahun.
Memungkinkan semua level organisasi pemerintah untuk membangun website dan
menyediakan layanan berbasis internet dalam waktu dua tahun.
Mempersiapkan tenaga kerja di pemerintahan untuk dapat menggunakan internet
dalam waktu 3 tahun.
Mengembangkan 1.500 layanan berbasis internet dalam waktu empat tahun.
Implementation Strategies
Proyek e‐Government pemerintah Taiwan dilakukan dengan berdasarkan atas tiga fase
program:
Penetrasi dan pengembangan infrastruktur.
HALAMAN 4 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Pengembangan layanan online.
Mobile Government.
E‐GOVERNMENT PKI
Beberapa inisiatif yang berhasil diimplementasikan oleh pemerintah Taiwan adalah seperti
berikut:
Pemerintah telah berhasil mengembangan sistem email yang dapat digunakan oleh
semua departemen dan agensi pemerintah. Sistem ini diharapkan dapat memperbaiki
proses komunikasi diantara badan pemerintah.
Pertukaran dokumen secara elekstronis sudah dapat dilakukan. Sistem ini dibuat
untuk menekan waktu pengiriman dokumen menjadi lebih pendek dan juga menekan
biaya pembuatan dokumen berbasis kertas.
Database nasional yang menyediakan akses untuk semua informasi terkait dengan
hukum dan regulasi. Sistem ini dibuat untuk meningkatkan transparansi informasi
kepada masyarakat.
CHALLENGE AND HOPE FOR THE FUTURE
Secara umum, Taiwan telah berhasil melakukan berbagai perubahan besar semenjak program
e‐Government diluncurkan pada tahun 1997. Infrastruktur dasar telah berhasil dibuat dan
juga beberapa layanan online sudah dapat doperasikan. Sampai dengan akhir 2002, RDEC
memberikan laporan bahwa pertukuran dokumen resmi pemerintah sudah dapat dilakukan
sepenuhnya secara elektronis dan lebih dari 10 persen layanan aplikasi pemerintah sudah
dapat diakses dan digunakan oleh masyarakat.
‐‐‐ akhir dokumen ‐‐‐
HALAMAN 5 DARI 5
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013