Master Plan e Government Pemerintah Daer (1)

Jurnal Dinamika Informatika
Volume 5, Nomor 1, November 2015

MASTER PLAN e-Government PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN KLATEN
Oleh
Muhammad Fairuzabadi1
Erizal2
1
Dosen Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta
Dosen Program Studi Teknik Informatika, Universitas Respati Yogyakarta

2

ABSTRAK
e-Government dapat diaplikasikan pada pada semua ranah pemerintahan, mulai dari administrasi
publik, legislative bahkan yudikatif. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan efisiensi internal,
menyampaikan pelayanan public yang cepat dan efektif, bahkan dapat mewujudkan proses
kepemerintahan yang lebih demokratis.
Pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten diarahkan agar tercapai
tujuan berikut ini, yaitu: (1) Untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen

dan Informasi elektronik dalam rangka membuka akses kepada Informasi dan layanan Kabupaten Klaten
yang transparan. (2) Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi Informasi dan
komunikasi dalam proses penyelenggaraan Kabupaten Klaten. (3) Terciptanya kegiatan penyelenggaraan
birokrasi dan pelayanan publik yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara
efektif sehingga menghasilkan sebuah layanan prima. (4) Perbaikan organisasi, sistem manajemen,
budgeting dan proses kerja pemerintahan.
Master Plan e-Government ini disusun dalam rangka perencanaan pengembangan, sehingga
berhasil atau tidaknya perencanaan ini tergantung faktor komitmen dari dalam Pemerintah Daerah
Kabupaten Klaten itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan komitmen dari semua pihak yang terkait dalam eGovernment agar implementasi e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten bisa terlaksana
dengan baik dan efektif. Diharapkan Master plan e-Government ini dapat diimplementasikan dengan baik
sehingga tercapai kinerja pemerintah yang bersih, transparan dan akuntabel.
PENDAHULUAN
Perkembangan Tekologi Informasi telah diimplementasikan secara luas dalam membantu proses
kerja suatu organisasi. Tidak terkecuali di dalam organisasi pemerintah, implementasi teknologi Informasi
dan komunikasi memberikan dampak yang signifikan dalam kesuksesan pengelolaan birokrasi.
Implementasi teknologi Informasi dan komunikasi di pemerintahan dikenal dengan istilah e-Government.
Pemerintahan elektronik atau e-Government (berasal dari kata Bahasa Inggris electronics government,
juga disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational
government) adalah penggunaan teknologi Informasi oleh pemerintah untuk memberikan Informasi dan
pelayanan bagi warganya, baik terkait urusan bisnis, atau hal-hal lain yang berkenaan dengan

pemerintahan.
Menurut PBB (2006), e-Government didefinisikan sebagai penggunaan Internet and the worldwide-web dalam rangka pelayanan Informasi dari pemerintah kepada masyarakat. Sedangkan definisi eGovernment menurut Jeong (2007), e-Government adalah pemanfaatan teknologi Informasi dan
komunikasi untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kepada masyakarat,
yang dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai elemen dari pemangku kepentingan.
e-Government dapat diaplikasikan pada pada semua ranah pemerintahan, mulai dari administrasi
publik, legislative bahkan yudikatif. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan efisiensi internal,
menyampaikan pelayanan public yang cepat dan efektif, bahkan dapat mewujudkan proses
kepemerintahan yang lebih demokratis.

1

MASTER PLAN e-GOVERNMENT PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN KLATEN
(Muhammad Fairuzabadi, Erizal)
Hubungan antara pemerintah dan customer (pelanggan) dapat dalam e-Government dapat
diwujudkan dengan model Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-toBusiness (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Model hubungan G2C menggunakan prinsip
Customer Relationship Management (CRM) untuk meningkatkan efektifitas pelayanan kepada masyarakat.
Pada pengembangan e-Government yang lebih luas, pemanfaatan teknologi Informasi dan
komuniasi tidak dibatasi hanya pada penggunaan internet, namun ada beberapa perangkat lainnya yang
bisa digunakan seperti telephone, fax, PDA, SMS text messaging, MMS, wireless networks, Bluetooth,

CCTV, tracking systems, biometric identification (seperti finger print) , road traffic management, identity
cards, smart cards, TV and radio, email, media sosial, newsgroups and electronic mailing lists, online chat,
and teknologi instant messaging.
KERANGKA DASAR PEMIKIRAN
Sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten yaitu Terwujudnya Klaten yang
Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo serta misinya yaitu:
1) Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat ( wareg,wasis,wisma dan wutuh).
2) Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan materiil dan spiritual dan
meningkatkan keimanan,ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi diri dalam pembangunan.
4) Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan menumbuhkan kehidupan
perekonomian rakyat yang berbasis sumber daya lokal, menjaga kelestarian hidup, serta mengurangi
kemiskinan.
5) Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi Pemerintahan.
6) Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan.
7) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang memadai.
8) Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan.
Maka konsep pengembangan infrastruktur teknologi Informasi diarahkan kepada pemanfaatan
semaksimal mungkin sumberdaya Informasi yang telah ada sebagai modal utama dalam mengembangkan
e-government. Pengembangan e-Government diharapkan selain akan meningkatkan pemanfaatan system

Informasi yang dimiliki, juga diharapkan meningkatkan layanan publik dan operasional pengelolaan
pemerintahan secara lebih efektif dan efisien.
Secara garis besar konsep pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten
Klaten adalah:
“Pemaanfaatan TIK untuk keterpaduan pengelolaan Informasi dalam rangka perbaikan organisasi
menuju tercapainya layanan prima melalui mutu layanan public yang bersih dan transparan.”
Pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten diarahkan agar tercapai
tujuan berikut ini, yaitu:
1) Untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen dan Informasi elektronik
dalam rangka membuka akses kepada Informasi dan layanan Kabupaten Klaten yang transparan.
2) Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi dalam
proses penyelenggaraan Kabupaten Klaten.
3) Terciptanya kegiatan penyelenggaraan birokrasi dan pelayanan publik yang bersih, transparan dan
mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif sehingga menghasilkan sebuah layanan prima.
4) Perbaikan organisasi, sistem manajemen, budgeting dan proses kerja pemerintahan.
Jenis layanan dan jenis Informasi yang diberikan kepada masyarakat akan membentuk hubungan
Government to Government (G2G), Government to Business (G2B) dan Government to Citizen (G2C).
Layanan G2G diharapkan dapat memaksimalkan kemudahan akses antar SKPD di internal Pemerintah
Daerah Kabupaten Klaten. Sedangkan layanan G2B diharapkan dapat memudahkan pelaku bisnis
berinteraksi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten serta memutus rantai birokrasi yang tidak perlu.

Layanan G2C diharapkan dapat memberikan Informasi yang memudahkan masyarakat berinteraksi

2

Jurnal Dinamika Informatika
Volume 5, Nomor 1, November 2015

dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten tanpa harus datang secara fisik ke kantor Pemerintah
Daerah Kabupaten Klaten atau SKPD yang berada di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten. DI
samping itu, layanan G2C diharapkan dapat menjadi wahana sosialisasi dan edukasi dari pemerintah
kepada masyarakat. Umpan baliknya adalah sumbang saran dan aduan dari masyarakat terkait bagaimana
pelayanan pemerintah kepada masyarakat selama ini.
Pengembangan e-Government dilandasi oleh 4 (empat) infrastruktur utama, meliputi:
1) Organisasi.
2) Organisasi merupakan suprastruktur e-Government yang berperan dalam mengendalikan jalannya
system e-Government. Pola kepemimpinan dalam organisasi (leadership) yang baik, pengelolaan
sumberdaya manusia (human resources) yang sesuai dengan kompetensi, dan regulasi yang memadai
akan menentukan baik buruknya perjalanan e-Government di suatu lembaga.
3) Koneksi antar komponen yang terlibat dalam e-Government dalam bentuk perangkat networking yang
memuat protokol komunikasi, topologi, teknologi dan keamanan merupakan modal wajib bagi

terselenggaranya e-Government.
4) Informasi yang memuat struktur data, format data, metoda berbagi data (data sharing), dan sistem
pengamanannya adalah konseptual system yang wajib diperlihara agar tercapai kualitas validitas data.
5) Aplikasi, adalah infrastruktur berupa antar muka (interface), dan aplikasi back office.
Landasan pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten:
1) Komitmen dari semua komponen penyelenggaran e-Government untuk mencapai tujuan dan sasaran
e-Government.
2) Dukungan anggaran untuk kesinambungan penyelenggaran e-Government.
3) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam penyelenggaran e-Government.
4) Kebijakan yang mendukung optimalisasi penyelenggaraan e-Government.
5) Ketersediaan standar terkait data, Informasi, dan teknologi dalam penyelenggaraan e-Government
Skema e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten :

Gambar 1. Skema e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten
Prioritas dalam pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten diarahkan
kepada:
1) Tersampaikannya Informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait kebijakan dan edukasi melalui web
site resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten serta SKPD yang berada di bawah .
2) Tersampaikannya sumbang saran dan aduan dari masyarakat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
Klaten.

3) Tersedianya system terintegrasi di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten untuk pemanfaatan data
sharing.
4) Tersedianya infrastruktur jaringan yang mendukung terkoneksinya system terintegrasi di Pemerintah
Daerah Kabupaten Klaten.

3

MASTER PLAN e-GOVERNMENT PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN KLATEN
(Muhammad Fairuzabadi, Erizal)
Konsep Integrasi Sistem Informasi
Konsep pengintegrasian dilakukan dalam 2 tahap:
1) Pengintegrasian sistem Informasi yang ada saat ini melalui antar muka (interface) tanpa merubah
sistem yang digunakan
2) Pengintegrasian sistem Informasi kedalam satu kesatuan pada setiap lembaga pemerintah.

CETAK BIRU PENGEMBANGAN
Perencanaan Kebijakan dan Regulasi
Kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan diharapkan dapat memberi arah dan mendorong
pemanfaatan TIK agar berjalan optimal. Kebijakan yang dapat ditempuh dalam pengembangan eGovernment

1) Visi dan misi yang dijabarkan dengan jelas dan terdokumentasi dalam bentuk surat
keputusan,peraturan, regulasi, kebijakan, pedoman, rencana strategis, atau bentuk dokumen
resmi lainnya.
2) Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja, program, atau bentuk
dokumen resmi lainnya.
3) Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK secara umum maupun secara spesifik
dalam bidang-bidang tertentu.
4) Peraturan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk menjamin kelangsungan program
pengembangan dan pemanfaatan TIK.
5) Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan .
6) Evaluasi/manajemen risiko TIK yang diterapkan.
7) Panduan mengenai manajemen perubahan.
Tabel 1. Panduan Manajemen Perubahan
No.
1.
2.

3.
4.


Nama Regulasi
Visi dan misi pengembangan e-Government
Panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK
(Panduan Pengembangan Sistem, pengembangan
infrastruktur)
Instruksi pemanfaatan TIK di Pemerintah Daerah
Kabupaten Klaten
Panduan manajemen perubahan

Jenis Regulasi
Surat Keputusan Bupati

Surat Keputusan Bupati
Surat Keputusan Bupati

Perencanaan Kelembagaan dan Organisasi
Perencanaan organisasi dimaksudkan agar terdapat unit yang berwenang dan bertanggung jawab atas
pengembangan dan pemanfaatan TIK yaitu :
1) SKPD yang khusus menangani IT, minimal terdiri dari fungsi infrastruktur perangkat keras dan
infrastruktur perangkat lunak.

2) Penyusunan dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI).
3) Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan terdokumentasi untuk melaksanakan hal-hal
yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan TIK.
4) Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung pemanfaatan dan pengembangan TIK yang
memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir, maupun status kepegawaian.
5) Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia TIK yang terencana dan terlaksana
Kantor Pengelola Data Elektornik
Kantor Pengelola Data Elektronik adalah unit organisasi yang berada di bawah Bupati yang tugas
utamanya adalah mengelola sumber daya Informasi. Sumber daya Informasi adalah adalah orang dan

4

Jurnal Dinamika Informatika
Volume 5, Nomor 1, November 2015

perangkat keras/lunak yang merupakan komponen bagi terselenggaranya system Informasi. Sumber daya
Informasi terdiri dari :
1) Ahli Informasi (Information Specialist)
2) Perangkat keras

3) Perangkat lunak
4) Perangkat komunikasi
5) Pengguna/Operator
Struktur organisasi yang dapat disusun berdasarkan model tersentralisasi.
KPDE

Bidang Pengembangan
Sistem

Pengembangan &
Standar Sistem

Bidang Pemeliharaan
Sistem

Tata Usaha

Jaringan

Keuangan

Aplikasi

Kepegawaian

Database

Perencanaan

Pengembangan SDM

Gambar 2. Struktur organisasi yang dapat disusun berdasarkan model tersentralisasi.
PENTAHAPAN PENGEMBANGAN
(E-Government Road Map)
Pentahapan pengembangan mengikuti metodologi meliputi tahap (1) Publikasi, (2) Interaksi, (3)
Transaksi, dan (4) Integrasi. Proses ini menyesuaikan kondisi existing dan arah pengembangan egoverment menuju kondisi ideal yang diharapkan. Tahapan-tahapan lebih menunjukkan keterkaitan
domain aplikasi-aplikasi masing-masing SKPD, sehingga dalam penerapannya bisa saja dilakukan tidak
hanya serial namun dilakukan secara paralel tergantung kebutuhan dan prioritas yang telah direncanankan.
Prosentase ketercapaian pengembangan e-goverment yang diharapkan menuju kondisi ideal seperti
tergambar pada Tabel 2.

5

MASTER PLAN e-GOVERNMENT PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN KLATEN
(Muhammad Fairuzabadi, Erizal)
Tabel 2. Roadmap
Tahapan Pengembangan

2016

Sosialisasi konsep e-Government
Penerapan reformasi birokrasi
Pengembangan infrastruktur hardware dan jaringan
Penyusunan regulasi e-Government
Penyusunan sistem Informasi terintegrasi
Pembentukan unit organisasi pengelola IT
Peningkatan kompetensi SDM
Penyusunan portal web SKPD
Penyusunan sistem Informasi SKPD
Pemeliharaan sistem

100%
20%
20%
40%
40%
100%
20%
20%
20%
100%

2017

2018

2019

2020

20%
20%
30%
30%

20%`
20%`
30%
30%

20%
20%

20%
20%

20%
20%
20%
100%

20%`
20%`
20%`
100%

20%
20%
20%
100%

20%
20%
20%
100%

Sosialisasi konsep e-Government
Langkah pertama yang penting untuk dilakukan adalah membangkitkan kesadaran dan kebutuhan
dari setiap SKPD bahwa dalam menjalankan tupoksi diperlukan suatu aplikasi yang dapat mempermudah
dan meningkatkan kinerja serta kualitas output layanannya. Kesamaan pandangan bahwa aplikasi menjadi
salah satu bagian dari kebutuhan kerja di setiap SKPD menjadi modal yang sangat penting dalam
menghindari ketimpangan sistem yang sangat mungkin terjadi. Bisa dibayangkan jika ada satu SKPD yang
memiliki aplikasi membutuhkan data dan Informasi dari SKPD lain yang semua dataya masih di atas
kertas, maka yang terjadi adalah ketimpangan dalam sistem yang secara keseluruhan berdampak
buruk terhadap kinerja sistem. Proses sosialiasasi ini betul-betul sudah terlaksana di tahun pertama (2015).
Penerapan reformasi birokrasi
Penerapan reformasi birokrasi diarahkan pada pengembangan aplikasi yang termasuk kelompok
aplikasi layanan pemerintahan (G2G) diutamakan pada aplikasi yang mendukung terjadinya perubahan
cara dan budaya kerja para aparatur dalam menjalankan tugas melayani masyarakat. Penerapan aplikasi
G2G dilaksanakan secara bertahap dengan peningkatan 20% persen pertahun. Pengembangan portal
kabupaten akan dilakukan setiap tahun sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap fitur-fitur yang
telah dikembangkan oleh masing-masing SKPD. Pengembangan aplikasi untuk G2G dirancang seperti
pada tabel berikut.
Tabel 3. Pengembangan Aplikasi Untuk G2G
Aplikasi G2G
2016
2017
2018
2019
2020
Portal Kabupaten

x

x

Sistem Informasi Perencanaan Daerah
(SIMPER)
SIM Akuntansi Daerah (SIMAK)

x

x

SIM Kepegawaian Daerah (SIMPEG)

x

x

SIM Keuangan Daerah (SIMDA)

x

x

SIM Arsip Daerah

x

x

x

x

x

x

x

SIM Asset dan Barang Daerah

x

x

SIM Humas

x

x

6

Jurnal Dinamika Informatika
Volume 5, Nomor 1, November 2015

Pengembangan infrastruktur hardware dan jaringan
Berdasarkan rancangan kebutuhan infrastruktur maka disusun jadwal tahapan pembangunan dan
pengembangan infrastruktur. Perangkat pada Data Center rencananya akan diadakan pada tahun
pertama. Sedangkan untuk kebutuhan di tingkat SKPD yang jumlahnya cukup besar, akan diadakan secara
bertahap mulai tahun 2016. Diperkirakan pembenahan sistem jaringan dan peningkatan kapasistas dapat
diselesaikan pada akhir tahun 2017, sehingga pada tahun-tahun berikutnya akan lebih ditekankan kepada
kegiatan pengelolaan dan pemeliharan jaringan yang ada. Peningkatan pengembangan infrastruktur
direncanakan 20% pertahun dengan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas pengembangan
aplikasi e-goverment. Penjadwalan peta pengembangan infrastruktur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Peta Pengembangan Infrastruktur

7

MASTER PLAN e-GOVERNMENT PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN KLATEN
(Muhammad Fairuzabadi, Erizal)
Perangkat

2016

2017

2018

2019

2020

File Server (termasuk Software)

x

x

Mail server (termasuk Software)

x

x

DNS & proxy server (termasuk Software)

x

x

Web server (termasuk OS)

x

x

Database server (termasuk OS)

x

x

Back up server (termasuk OS)

x

x

Internet Connection VPN (Bandwith)

x

x

x

x

x

Router-VPN & security

x

x

x

Catalist & switch

x

x

x

Rack mount

x

x

x

DNOC Room equipment

x

x

x

Installation

x

x

x

UPS

x

x

x

x

x

Tower

x

x

x

Antenna pada Tower

x

x

x

Fiber Optic

x

x

x

x

x

Converter

x

x

Segmen STP

x

x

Switch 24 Port w/ 2 port FO

x

x

x

x

x

UPS -FO

x

x

Installation FO

x

x

Installation terminasi

x

x

Application Server (termasuk software)

x

x

x

x

UPS

x

x

x

x

PC Desktop (termasuk OS & Software)

x

x

x

Notebook (termasuk OS & Software)

x

x

x

Scanner+Printer

x

x

Digital Camera

x

x

LCD Projector

x

x

Web Cam

x

x

Data Center

Koneksi Jaringan (Pusat & SKPD)

Perangkat di Masing-masing SKPD

8

x

Jurnal Dinamika Informatika
Volume 5, Nomor 1, November 2015

Perangkat
Cable

2016

2017

2018

2019

2020

x

x

x

x

x

Penyusunan Sistem Informasi Terintegrasi
Aplikasi yang berorientasi kepada layanan publik (masyarakat dan dunia usaha) juga mendapatkan
prioritas untuk dikembangkan di tahun 2015 sebesar 40%, di tahun 2015 sebesar 30% dan tahun 2016
sebesar 30%. Prioritas penyusunan sistem Informasi yang terintegrasi dengan harapan agar masyarakat
dapat segera memanfaatkan layanan dalam mendukung aktivitasnya. Khusus untuk aplikasi yang menjadi
domain pengembangan aplikasi G2C dan aplikasi G2B, akan dimonitor setiap tahun dan disesuaikan
dengan perkembangan kebutuhan
Tabel 5. Monitoring Aplikasi G2C dan G2B
Aplikasi G2C dan G2B
2016
2017
2018

2019

2020

Layanan Jamkesda Online

x

x

Layanan kartu kuning online

x

Layanan Konsultasi/Aduan Masyakarat

x

Layanan Konsultasi/Aduan Masyakarat

x

Link dengan SKPD

x

Pembuatan Hak CIpta Produk Online

x

Perizinan online

x

x

Perpus Online

x

Peta Fasilitas Pelayanan Kesehatan di kab Klaten

x

Peta Kuliner Kab Klaten

x

Peta sekolah/perguruan tinggi di Kab Sleman

x

Peta Wisata & Situs Budaya Kab Klaten

x

PPDB Online

x

PPID

x

9

MASTER PLAN e-GOVERNMENT PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN KLATEN
(Muhammad Fairuzabadi, Erizal)
Pembentukan unit organisasi pengelola IT
Pembentukan unit organisasi pengelola IT sudah harus terpenuhi 100% diawal tahun untuk
menjamin keterlaksanaan pentahapan pengembangan e-goverment. Jumlah personil disesuaikan dengan
kebutuhan pengembangan e-goverment. Struktur yang mengkoordinir oleh KPDE dengan unit organisasi
sebagai berikut.
Tabel 6. Struktur Yang Mengkoordinir Oleh KPDE Dengan Unit Organisasi
Bidang
Sub Bidang
Bidang Pengembangan Sistem
Pengembangan dan Standar Sistem
Pengembangan SDM
Bidang Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan Jaringan
Pemeliharaan Aplikasi
Pemeliharaan Database
Tata Usaha
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Peningkatan kompetensi SDM
Peningkatan menyangkut pelatihan dan pengembangan kompetensi maupun keahlian seluruh
jajaran sumber daya manusia di berbagai lini pemerintahan bahkan ditingkat publik, tidak hanya di tingkat
unit organisasi pengelolaan IT. Peningkatan kompetensi dilakukan secara bertahap di setiap tahun sebesar
20%. Kegiatan-kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk:
1) Penyusunan Petunjuk Teknis dan Kerangka Umum e-Government
2) Penyusunan Buku Standard Kompetensi e-Gov dalam bidang TI di Lingkungan Pemda:
a) Buku Standarisasi Kompetensi e-goverment dalam bidang TI
b) Buku Peta Prioritas Tingkat Kompetensi yang harus dimiliki oleh e-goverment jangka pendek,
menengah, dan panjang dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan
pengelompokkan kondisi Pemda
c) Buku Program Diklat, Workshop, Seminar, dan Lokakarya e-Government
3) Lokakarya Pengkajian Kebijakan Pengembangan e-Government bidang TI di Lingkungan Pemda
4) Sosialisasi Buku Standard Kompetensi
5) Pelatihan pemenfaatan Aplikasi e-goverment
6) Pelatihan peningkatan kompetensi bagi unit organisasi pengelola IT
Waktu pelaksanaan kegiatan ini disesuaikan dengan perkembangan penerapan e-goverment dan
tingkat kompetensi stakeholders.
Penyusunan portal web dan Sistem Informasi SKPD
Idealnya setiap aplikasi yang dimiliki setiap SKPD berbasis web dan terintegrasi dengan situs resmi
dari masing-masing SKPD yang nantinya menjadi referensi link bagi portal kabupaten. Pengembangan
portal web setiap SKPD dilakukan secara bertahap setiap tahun dengan peningkatan 20% hingga
mencapai 100% ditahun terakhir dengan arah pengembangan, yaitu: satu arah, dua arah, transaksi, dan
integrasi. Konten standar yang harus dimiliki meliputi: Informasi publik, PPID dan Layanan Konsultasi
Publik. Untuk Konten tambahan masing-masing SKP diuraikan pada tabel berikut.

10

Jurnal Dinamika Informatika
Volume 5, Nomor 1, November 2015

SKPD
Sekertariat DPRD
Sekertariat Daerah

Dinas Pendidikan
Dinas Kesehatan

DINSOSNAKERTRANS
DUKCAPIL
DISBUDPAR PO
DISPERINDAGKOP &
UMKM
BAPPEDA
Badan Lingkungan Hidup
Badan Penanggulan
Bencana Daerah
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kantor Penanaman Modal
Dan Perizinan Terpadu

Tabel 7. Konten Tambahan Masing-Masing SKP
Konten Khusus dan Sistem Informasi
Forum aspirasi masyarakat kepada wakil rakyat
Informasi Kegiatan dan sosialisasi program/kebijakan SKPD
Link dengan SKPD
Download peraturan perundangan Kab Klaten
PPDB Online
Peta sekolah/perguruan tinggi di Kab Sleman
Gawat Darurat Call Center
Info Bed Kosong RS (terintegrasi dengan RS)
Layanan Jamkesda Online
Peta Fasilitas Pelayanan Kesehatan di kab Klaten
Layanan kartu kuning online
KTP online
KIPEM online
Peta Wisata & Situs Budaya Kab Klaten
Peta Kuliner Kab Klaten
Pembuatan Hak Cipta Produk Online
Sistem Informasi Profil Daerah
Sms gateway untuk forum komunikasi SISWAMAS
Forum Komunikasi SISWAMAS
Sistem Informasi Bencana
Perpustakaan Online
Perizinan online

RENCANA IMPLEMENTASI
(E-Government Implementation Plan)
Strategi pengembangan e-Government
1) Meningkatkan dukungan organisasi terhadap pelaksanaan dan pengembangan e-Government.
2) Menigkatkan komitmen dan kapasitas SDM dan dalam mengelola e-Government.
3) Efektifitas dalam pemanfaatan TIK namun efisien dalam sumber daya.
4) Melaksanakan reformasi birokrasi secara bertahap dan berkesimbungan.
5) Peningkatan peran serta masyarakat, swasta, dan perguruan tinggi dalam pengembangan eGovernment.
Rencana Implementasi
Rencana implementasi e-Government mengacu kepada pentahapan pengembangan eGovernment secara nasional dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di setiap lembaga pemerintah.
Jangka waktu penerapan e-Government di setiap lembaga bervariasi sesuai dengan kondisi yang ada serta
tetap dalam kerangka rencana penerapan e-Government secara nasional.
Rekomendasi
Rekomendasi di bidang organisasi dan manajemen
1) Sosialisasi konsep e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dengan semboyan Klaten Go
Online.
2) Penambahan unit organisasi dalam nomenklatur SKPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten yang
memiliki tugas fungsi melakukan pengelolaan dan pengembangan e-Government di tingkat Pemerintah
Daerah Kabupaten Klaten .

11

MASTER PLAN e-GOVERNMENT PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN KLATEN
(Muhammad Fairuzabadi, Erizal)
3) Tersedia anggaran yang memadai dan berkesinambungan dalam pengelolaan dan pengembangan
teknologi Informasi dan komunikasi baik di tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten maupun
SKPD.
4) Penguatan pengelolaan TIK di tingkat SKPD, khususnya di Subbag program dan Informasi, baik dari
sisi anggaran maupun sumber daya manusia.
5) Penempatan SDM sesuai kompetensi dalam mengelola e-Government.
6) Komitmen yang dimulai secara top down.
7) Sosialisasi dan penerapan reformasi birokrasi secara bertahap, terus menerus, dan berkesinambungan
untuk mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan transparan dan akuntabel.
8) Membuka ruang konsultasi dan layanan aduan dari masyarakat demi penyempurnaan pelayanan
Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten kepada masyarakat serta melakukan monitoring dan analisis
terhadap layanan tersebut.
9) Kerjasama yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan bisnis dalam
mengembangkan e-Government.
Rekomendasi di Bidang Teknologi
1) Pengembangan Infrastruktur TIK harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Keamanan system
b. Ketersediaan SDM yang kompeten untuk pemeliharaan sistem.
c. Tersedia Mekanisme Disaster Recovery System
2) Pengembangan infrastruktur data dan aplikasi memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a. Integrasi
b. Penerapan SDLC (system development life cycle) dalam pengembangan system
c. Securitas data dan aplikasi
3) Layanan portal SKPD harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
4) Pengembangan web harus disertai dokumentasi pengembangan yang lengkap yang memungkinkan
pihak lain melakukan pengembangan berdasarkan petunjuk dalam dokumen tersebut.
5) Web terintegrasi dengan database SKPD. Dengan memperhatikan factor keamanan data, integrasi
dilakukan tidak secara langsung, namun memanfaatkan middleware yang menghubungkan antara
database web dengan database SKPD.
6) Teknologi kecepatan akses user terhadap web sebaiknya lebih diprioritaskan daripada tampilan web.
7) Web memiliki ruang masukan dari masyarakat berupa layanan konsultasi / aduan.
8) Respon time terhadap masukan masyarakat melalui media web pada fitur ruang konsultasi / layanan
aduan perlu ditetapkan.
9) Dilakukan updating web secara rutin baik dari sisi konten (berita, artikel, atau download konten)
maupun fitur.

PENUTUP
Demikian Master Plan e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten ini disusun agar dapat
menajdi pedoman dalam menerapkan pengembangan e-Government secara realistis dan terukur.
Perlu disadari bahwa teknologi Informasi sedemikian cepatnya berkembang, sehingga pada
master plan ini tidak menyinggung secara mendetail persyaratan teknologi yang harus digunakan dengan
tujuan agar master plan ini lebih luwes untuk diimplementasikan.
Master Plan e-Government ini disusun dalam rangka perencanaan pengembangan, sehingga
berhasil atau tidaknya perencanaan ini tergantung factor komitmen dari dalam Pemerintah Daerah
Kabupaten Klaten itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan komitmen dari semua pihak yang terkait dalam eGovernment agar implementasi e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten bisa terlaksana
dengan baik dan efektif. Diharapkan Master plan e-Government ini dapat diimplementasikan dengan baik
sehingga tercapai kinerja pemerintah yang bersih, transparan dan akuntabel.

12

Jurnal Dinamika Informatika
Volume 5, Nomor 1, November 2015

DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (2000), Garis-garis Besar Kebijakan Teknologi Informasi
Nasional, Jakarta.
Departemen Komunikasi dan Informasi (2003). Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi No.57 Tahun
2003 Tentang Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga.
Jakarta. Departemen Komunikasi dan Informasi (2003).
Departemen Komunikasi dan Informatika (2003), Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik,Versi
1.0, Jakarta.
Departemen Komunikasi dan Informatika (2003), Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal
Pemerintah,Versi 1.0, Jakarta.
Departemen Komunikasi dan Informatika (2004), Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Jakarta.
Departemen Komunikasi dan Informasi No.41 Tahun 2007 Tentang Panduan Umum Tata Kelola
Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional. Jakarta.
Dwi A. Noerharijanti, Handayani Tjandrasa.(2010), Perencanaan Strategis Teknologi Informasi Pelayanan
Pendidikan Nonformal dan Informal pada BPPNFI Regional IV. Seminar Nasional Pascasarjana X
ITS, 2010, Surabaya.
Habibie Muhammad. (2009), Perencanaan Strategis Sistem Informasi : Studi Kasus Pemerintah
Kabupaten Tegal. Tesis Magister Teknologi Informasi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Indrajit, E. Richardus, 2004, e-Government in Action (Ragam Kasus Implementasi Sukses di Berbagai
Belahan Dunia), ANDI, Yogyakarta.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan EGovernment.
Internal Staff.(2007), TOGAF for IT Planning, Technical Workshop, Pusat Ilmu Komputer Universitas
Indonesia, Jakarta.
Jogiyanto. (2005), Sistem Informasi Strategik : Untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Juardi, tahun (2010). Penerapan Analisis SWOT Guna Penyusunan Rencana Induk E-Government
Kabupaten Kaur.
Kaplan, Norton. (1996), The Balanced Scorecard : Translating Strategy Into Action. Harvard Busines Press.
Kominfo, (2003), Inpres No 3 tahun 2003 tentang pedoman penerapan e-Government, Kementerian
Komunikasi dan Informasi, Muara Enim.
Laudon, Kenneth C. and Jane P. Laudon. (2004), Management Information System Managing the Digital
Firm, 8th Edition, Perarson Prentice Hall Indrajit, Richardus Eko. 2004. Electronic Government:
Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem PelayananPublik Berbasis Teknologi Digital.
Yogyakarta: ANDI.

13

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PENERAPAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso)

1 31 18

Peranan Multi Nasional Cooperation (MNC) Dalam Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah

1 52 81

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Study Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Di Pemerintah Kota Bandung)

3 29 3

Perancangan Logo Ulang Tahun Kota Cimahi Ke Delapan Di Pemerintah Kota Cimahi

1 42 1

Strategi Humas Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintah Kota Bandung Dalam Menanggapi Pengaduan Publik

1 8 1

Peranan Humas Pemerintah Kabupaten Subang Melalui Konferensi Pers Dalam Menyampaikan Informasi Korupsi

0 27 130

Laporan praktek kerja lapangan di Biro Umum Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Pemerintah Prop. Jawa Barat

1 14 40