PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS KAWASAN

PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS KAWASAN PASAR RAYA
KOTA SOLOK
Ahmad Birbik Anwari
Sekolah Tinggi Transportasi Darat
ahmadbirbikanwari@gmail.com

Novan Wahyu Hidayat, MT
Sekolah Tinggi Transportasi Darat
novantara@gmail.com

Dr. Jopie Jehosua, Ms. Tr
Sekolah Tinggi Transportasi Darat
Jopie.estefanus88@gmail.com
Abstract
Traffic problem in Pasar Raya Kota Solok is traffic jam caused by on-street
parking. It can do some strategy and management appropriate traffic
engineering. By doing the recommendation of prohibition on-street parking and
one-way system to increase traffic performance to be very effective. Evident from
the results of the traffic assignment getting the travel time can be reduced from
69,6 seconds to 58,9 seconds, the network speed average of 29 km / h increasing
to 31,6 km / h. Analysis by prohibition on-street parking with an off-street parking

area is 1686,5 m2 and 784 m2 for the parking area that is in use today, so that the
adequacy of parking space is 902,5 m2. Recommendations for the road pedestrian
in Muhammad Hatta street is the sidewalk with a width of 1,5 m and pedestrian
bridge. And Pemuda street is the sidewalk with a width of 1,5 m and pedestrian
facilities is pellican crossing.
Keywords : traffic engineering, parking, pedestrian area.
Abstraksi
Permasalahan lalu lintas yang kerap dirasakan oleh pengguna jalan yakni
kemacetan lalu lintas yang dikarenakan tingginya hambatan samping yang
dikarenakan penggunaan badan jalan sebagai tempat untuk parkir yang terdapat
pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok. Sehingga dapat dilakukan suatu strategi
penataan dan manajemen rekayasa lalu lintas yang tepat. Dengan melakukan
penerapan skenario pelarangan parkir pada badan jalan serta sistem satu arah
untuk melakukan peningkatan kinerja lalu lintas ternyata sangat efektif. Terbukti
dari hasil pembebanan lalu lintas di dapatkan waktu perjalanan 69,6 kend-jam
dapat berkurang hingga 58,9 kend-jam, kecepatan jaringan 29 km/jam meningkat
menjadi 31,6 km/jam. Analisis parkir dengan pelarangan parkir pada badan jalan
dengan luas kecukupan lahan di luar badan jalan 1686,5 m2 dan 784 m2 untuk luas
parkir yang di gunakan saat ini, sehingga kecukupan lahan parkir mencapai 902,5
m2. Rekomendasi pejalan kaki untuk Jalan Muhammad Hatta berupa penyediaan

fasilitas trotoar dengan lebar 1,5 m dan fasilitas jembatan penyeberangan orang.
Untuk Jalan Pemuda dengan penyediaan fasilitas trotoar dengan lebar 1,5 m dan
fasilitas penyeberangan berupa pellican crossing.
Kata Kunci : manjemen rekayasa lalu lintas, parkir, pejalan kaki

PENDAHULUAN
Transportasi merupakan suatu kebutuhan yang vital bagi kemajuan suatu
daerah, tidak hanya bagi kalangan tertentu tetapi mencakupi kebutuhan semua
kalangan, baik untuk kegiatan sekolah, bekerja, belanja maupun sosial dilakukan
dengan transportasi. Hal itupun yang terdapat pada kawasan pusat perekonomian
suatu kota dimana terjadi pertumbuhan serta perkembangan yang dapat dilihat
pada meningkatnya kegiatan ekonomi pada suatu kota.
Permasalahan lalu lintas yang kerap terjadi yakni kemacetan lalu lintas
atau berkurangnya suatu kinerja ruas jalan yang dikarenakan karena beberapa
faktor antara lain, tingginya hambatan yang terjadi pada ruas maupun simpang.
Banyaknya aktivitas selain lalu lintas yang memakai badan jalan seperti parkir.
Pasar Raya Kota Solok merupakan CBD (Central Business District) atau pusat
kegiatan utama di Kota Solok yang berfungsi pusat perdagangan dan pertokoan.
Kawasan ini juga mempunyai tingkat aktivitas perjalanan yang tinggi. Selain itu
hambatan samping seperti adanya parkir di badan jalan juga mengganggu aktivitas

lalu lintas, sehingga perlu dilakukannya suatu penelitian untuk meningkatkan
kinerja lalu lintas pada kawasan Pasar Raya Kota Solok. Adapun tujuan dari
penelitian ini:
1. Mengoptimalkan penataan parkir pada ruang yang telah tersedia.
2. Memberikan alternatif permasalahan bagi pejalan kaki yang sering
menyeberang tidak pada tempatnya.
3. Melakukan strategi penataan dan teknik manajemen lalu lintas dengan tetap
memperhatikan sarana dan prasarana dalam bentuk alternatif manajemen
lalu lintas.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengukuran Kinerja Lalu Lintas
Pengukuran kinerja lalu lintas yang dilakukan terbagi atas pengukuran
kinerja ruas jalan sebagai berikut:
a. Volume
Menurut Peraturan Menteri No 96 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas, volume
lalu lintas merupakan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik
tertentu pada ruas jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan
per jam atau satuan mobil penumpang per jam.
b. Kapasitas Jalan

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), kapasitas jalan
didefinisikan sebagai arus lalu lintas (stabil) maksimum yang dapat
dipertahankan pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua-lajur dua-arah,
kapasitas ditentukan untuk arus dua arah, tetapi untuk jalan dengan
banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan per lajur.
Kapasitas ruas jalan dibedakan untuk jalan perkotaan, jalan luar kota, dan
jalan bebas hambatan. Selain itu, ada dua faktor yang mempengaruhi
nilai kapasitas suatu ruas jalan yaitu faktor jalan dan faktor lalu lintas.
c. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan (Level Of Service, LOS) adalah ukuran kualitatif yang
menjelaskan kondisi-kondisi operasional di dalam suatu lalu lintas.

2. Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
Parkir pada badan jalan sendiri merupakan jenis parkir yang mengambil
tempat di sepanjang badan jalan dengan maupun tidak melebarkan jalan
untuk fasilitas parkir. Adapun analisa data parkir dengan menggunakan:
a. Kebutuhan Ruang Parkir
b. Durasi Parkir
Menurut Munawar, A. (2004), menyatakan bahwa durasi parkir adalah
rentang waktu sebuah kendaraan parkir di suatu tempat (dalam satuan

menit atau jam).
c. Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani
oleh suatu lahan parkir selama waktu pelayanan. Kapasitas parkir
tidak hanya didasarkan pada volume maksimum pada kondisi sibuk,
tetapi juga harus memperhatikan keseluruhan perilaku kendaraan baik
durasi waktu maupun akumulasi parkir selama selang waktu tertentu.
d. Volume Parkir
Menurut Abubakar, I. (2011), menyatakan bahwa volume parkir
adalah jumlah kendaraan yang parkir di suatu tempat atau kawasan
parkir tertentu selama waktu tertentu.
3. Pergerakan Pejalan Kaki
Menurut Munawar, A. (2004), ada dua pergerakan yang dilakukan pejalan
kaki, meliputi pergerakan menyusuri sepanjang kiri kanan jalan dan
pergerakan memotong jalan pada ruas jalan (menyebrang jalan). Adapun
ketentuan mengenai fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas angkutan jalan
untuk pejalan kaki terdiri dari:
a. Trotoar
b. Zebra Cross
c. Penyebrangan dengan lampu pengatur (pelican crossing)

d. Jembatan penyebrangan atau terowongan bawah tanah.
Pendekatan dalam hal penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki adalah:
a. Pergerakan menyusuri untuk kriteria penyediaan trotoar,
b. Pergerakan memotong jalan pada ruas jalan (menyebrang jalan).
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Pembebanan Lalu Lintas
Pembebanan lalu lintas yang dilakukan setelah di dapatkan hasil dari
survei yang nantinya di validasi dengan model. Berikut merupakan hasil
pembebanan lalu lintas kinerja ruas jalan Kawasan Pasar Raya Kota Solok
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Kinerja Ruas Jalan Eksisting
No

Link

Nama Jalan

1
2
3

4

5011
5012
5013
5021

Jenderal Sudirman
Muhammad Hatta 1
Ir. Sukarno
Muhammad Hatta 2

Volume
(smp/jam)
498
817
490
925

Kapasitas

(smp/jam)
1022,54
1096,6
1123,05
1096,6

V/C
Ratio
0,49
0,75
0,44
0,84

Tingkat
Pelayanan
C
C
B
D


5
6
7
8
9
10
11

5022
5023
5031
5032
5033
5041
5042

Pasar Depan
Muhammad Hatta 1
KH. Ahmad Dahlan
Pemuda

Muhammad Hatta 2
Pemuda
Datuk Perpatih Nan
Sabatang
12
5043 Letnan Jamhur
Sumber: Hasil Analisis

683
819
508
721
928
709
476

998
1096,6
1148,82
987,25

1096,6
987,25
1019,8

0,68
0,75
0,44
0,73
0,85
0,72
0,47

C
C
B
C
D
C
C

282

998,1

0,28

B

Dari hasil Tabel 1 dapat diketahui kinerja ruas jalan kondisi eksisting
memiliki volume tertinggi yakni ruas Jalan Muhammad Hatta 2 (link 5033)
dengan volume sebesar 928 smp/jam dengan V/C ratio 0,85 dan tingkat
pelayanan D.
Setelah di dapatkan permodelan pembebanan pada ruas jalan dapat
diketahui pula kinerja lalu lintas pada jaringan jalan di Kawasan Pasar Raya
Kota Solok. Terkait dengan kinerja jaringan jalan eksisiting dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel V.2 Kinerja Jaringan Jalan Eksisting
No
1

Parameter
Waktu Perjalanan (Smp-Jam)
A Arus Bebas
B Tundaan
C Antrian
Total
2
Panjang Perjalanan (Smp-Km)
3
Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam)
4
Total Antrian (Smp)
5
Konsumsi Bahan Bakar (Liter)
A Perjalanan
B Antrian
Total
Sumber: Hasil Analisis

Total
69,6
0
0
69,6
2020,5
29
0
185,2
0
185,2

Dari Tabel V.2 diatas dapat diketahui bahwa kinerja jaringan jalan di
Kawasan Pasar Raya Kota Solok tahun 2015 memiliki waktu perjalanan 69,6
smp-jam, kecepatan rata-rata jaringan 29 km-jam, panjang perjalanan 2020,5
smp-km dan konsumsi bahan bakar 185,2 liter.
3. Rekomendasi Penataan Kawasan
Rekomendasi di perlukan dalam penyelesaian suatu masalah transportasi
pada suatu wilayah perkotaan, salah satu alternatif masalah yang dapat
dilakukan yakni dengan pengoptimalan sarana dan prasarana yang telah

tersedia. Beberapa skenario yang dapat dilakukan pada Kawasan Pasar Raya
Kota Solok yakni antara lain.
a. Skenario 1
Merupakan skenario peningkatan kinerja lalu lintas dengan cara
melakukan pelarangan parkir pada badan jalan pada Jalan Muhammad
Hatta serta Jalan Pemuda dengan memindahkan ke parkir luar badan
jalan (off street parking). Dari hasil analisis penerapan skenario 1 di
dapatkan hasil data kinerja ruas yang dapat dilihat pada Tabel V.3.
Tabel V.3 Kinerja Ruas Jalan Skenario 1
No
1
2
3

Kondisi Eksisting
Kapasitas V/C
Tingkat
Nama Jalan
(smp/jam) Ratio Pelayanan
Pemuda 1
1430
1398,1
1,02
F
Pemuda 2
1430
1398,1
1,02
F
Muhammad Hatta
1853
2193,2
0,84
D
Sumber: Hasil Analisis
Volume
(smp/jam)

Skenario 1
Kapasitas V/C
Tingkat
(smp/jam) Ratio Pelayanan
2169,78
0,66
C
2169,78
0,66
C
2506,52
0,74
C

Berdasarkan Tabel V.3 diatas dapat diketahui bahwa kinerja ruas
jalan di Kawasan Pasar Raya Kota Solok terjadi peningkatan setelah
setelah skenario 1 di terapkan yakni pelarangan parkir pada badan jalan
yang terdapat pada ruas Jalan Pemuda yang semula memiliki VC Ratio
1,02 dengan tingkat pelayanan F turun menjadi 0,66 dengan tingkat
pelayanan C dan Jalan Muhammad Hatta yang semula 0,84 dengan
tingkat pelayanan D turun menjadi 0,74 dengan tingkat pelayanan C.
Adapun kinerja jaringan jalan setelah dilaksanakan skenario 1 dapat
dilihat pada Tabel V.4.
Tabel V.4 Kinerja Jaringan Jalan Skenario 1
No
1

2
3
4
5

Parameter
Waktu Perjalanan (Smp-Jam)
A Arus Bebas
B
Tundaan
C
Antrian
Total
Panjang Perjalanan (Smp-Km)
Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam)
Total Antrian (Smp)
Konsumsi Bahan Bakar (Liter)
A Perjalanan
B
Antrian
Total
Sumber: Hasil Analisis

Total
69,6
0
0
69,6
2020,5
29
0
184,8
0
184,8

Dari Tabel V.4 diatas dapat diketahui bahwa setelah dilakukan
penerapan skenario 1 yakni pelarangan parkir badan jalan pada kondisi

eksisting hasil waktu perjalanan 69,6 smp-jam, panjang perjalanan
2020,5 smp-km, kecepatan rata-rata 29 km/jam, dengan konsumsi bahan
bakar 184,8 liter.
b. Skenario 2
Merupakan skenario peningkatan kinerja lalu lintas dengan cara
merubah sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan Pemuda dari 2 arah menjadi
1 arah, serta mengembalikan fungsi Jalan Lingkar Koto Panjang yang
semula tidak dapat digunakan karena jalan dipakai untuk berjualan dapat
dimanfaatkan kembali dan dapat dipakai untuk jalan satu arah. Dari hasil
analisis penerapan skenario 2 kemudian di dapat kinerja ruas jalan yang
dapat dilihat pada Tabel V.5.
Tabel V.5 Kinerja Ruas Jalan Per Arah Skenario 2
No

Link

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

5011
5012
5013
5021
5022
5023
5031
5032
5033
5042

11
12

5043
5044

Nama Jalan

Volume
(smp/jam)

Jenderal Sudirman
Muhammad Hatta 1
Ir. Sukarno
Muhammad Hatta 2
Pasar Depan
Muhammad Hatta 1
KH. Ahmad Dahlan
Pemuda
Muhammad Hatta 2
Datuk Perpatih Nan
Sabatang
Letnan Jamhur
Lingkar Koto Panjang
Sumber: Hasil Analisis

Kapasitas
(smp/jam)

V/C
Ratio

Tingkat
Pelayanan

498
817
490
755
683
819
508
828
743
476

1022,54
1096,6
1123,05
1096,6
998
1096,6
1148,82
1974,5
1096,6
1019,8

0,49
0,75
0,44
0,69
0,68
0,75
0,44
0,42
0,68
0,47

C
C
B
C
C
C
B
B
C
C

282
665

998,1
1284,9

0,28
0,52

B
C

Berdasarkan Tabel V.5 diatas dapat diketahui bahwa kinerja ruas
jalan pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok pada beberapa ruas jalan
mengalami peningkatan setelah skenario diterapkan. Untuk kinerja
jaringan jalan pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok setelah diterapkan
skenario 2 dapat dilihat pada Tabel V.6.
Tabel V.6 Kinerja Jaringan Jalan Skenario 2
No
1

2
3

Parameter
Waktu Perjalanan (Smp-Jam)
A Arus Bebas
B Tundaan
C Antrian
Total
Panjang Perjalanan (Smp-Km)
Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam)

Total
58,9
0
0
58,9
1860
31,6

4
5

Total Antrian (Smp)
Konsumsi Bahan Bakar (Liter)
A Perjalanan
B Antrian
Total
Sumber: Hasil Analisis

0
170
0
170

Dari Tabel V.6 diatas dapat diketahui bahwa setelah dilakukan
skenario 2 yakni sistem satu arah pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok
terjadi peningkatan pada jaringan jalan kawasan tersebut, waktu
perjalanan 58,9 smp-jam, panjang perjalanan 1860 smp-km, kecepatan
rata-rata 31,6 km/jam, serta konsumsi bahan bakar 170 liter. Secara
keseluruhan kinerja ruas jalan meningkat dikarenakan ada jalan baru
yang dilalui yakni Jalan Lingkar Koto Panjang.
4. Analisis Karakteristik Parkir
Parkir merupakan masalah yang paling sering ditemui dalam kegiatan lalu
lintas perkotaan. Parkir dapat menjadi suatu masalah yang serius apabila
terdapat pada badan jalan dimana dapat mengganggu arus lalu lintas serta
mengurangi kapasitas dari jalan tersebut. Seperti yang terdapat pada Jalan
Muhammad Hatta dan Jalan Pemuda yang mempunyai aktivitas kegiatan
yang tinggi, parkir pada badan jalan memiliki pengaruh yang sangat
signifikan terhadap arus lalu lintas.
a. Luas Lahan Parkir
Luas lahan parkir merupakan besarnya luas lahan yang diperlukan agar
mampu menampung banyaknya kendaraan yang akan parkir dalam periode
waktu tertentu. Hasil perhitungan luas lahan parkir keseluruhan pada
Kawasan Pasar Raya Kota Solok dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Jumlah Ruang Parkir Pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok
Jumlah
Kendaraan
Parkir
No
Nama Jalan
Sepeda
Mobil
Motor
1
Pemuda 1
0
9
2
Pemuda 2
49
0
3
Pemuda 3
175
0
4
Muhammad Hatta
0
79
5
Pasar Depan
312
0
6
Pasar Samping 1
0
13
7
Pasar Samping 2
75
0
Sumber: Hasil Analisis

Rata-Rata
Durasi Parkir
(Jam)
Sepeda
Mobil
Motor
0
1,50
1,45
0
0,70
0
0
2,43
1,69
0
0
0,75
1,80
0

Lama
Survei
(Jam)
10
10
10
10
10
10
10

Jumlah Ruang
Parkir
Sepeda
Motor
0
7
12
0
53
0
14

Mobil
1
0
0
19
0
1
0

Tabel 8 Satuan Ruang Parkir Tiap Link Pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok
No

1
2
3
4
5
6
7

Nama Jalan

Lebar Kaki Ruang
Parkir B (m)

Sepeda
Mobil
Motor
Pemuda 1
0
3
Pemuda 2
0,75
0
Pemuda 3
0,75
0
Muhammad Hatta
0
2,5
Pasar Depan
0,75
0
Pasar Samping 1
0
2,5
Pasar Samping 2
0,75
0
Sumber: Hasil Analisis

Ruang Parkir
Efektif D (m)
Sepeda
Motor
0
2
1,88
0
1,88
0
1,88

Mobil
5,3
0
0
5
0
5
0

Ruang Manuver
M (m)
Sepeda
Motor
0
1,22
1,22
0
1,22
0
1,22

Satuan Ruang
Parkir
(B x (D+M)) (m2)
Mobil Sepeda Mobil
Motor
4,6
0
29,7
0
2,4
0
0
2,3
0
5,8
0,0
27
0
2,3
0
5,8
0,0
27
0
2,3
0

Tabel 9 Luas Lahan Parkir Kondisi Eksisting Kawasan Pasar Raya Kota Solok

No

Jumlah Ruang
Parkir

Satuan Ruang
Parkir (m2)

1,35
0
0
19

Sepeda
Motor
0,0
2,4
2,3
0,0

0
1
0

2,3
0,0
2,3

Luas Lahan
Parkir (m2)

Nama Jalan

1
2
3
4

Pemuda 1
Pemuda 2
Pemuda 3
Muhammad Hatta

Sepeda
Motor
0
7
12
0

5
6
7

Pasar Depan
Pasar Samping 1
Pasar Samping 2

53
0
14

Mobil

29,7
0,0
0,0
27,0

Sepeda
Motor
0
17
28
0

0,0
27,0
0,0

122
0
31

Mobil

Total Luas
Lahan
Parkir (m2)

Mobil
40
0
0
518

40
17
28
518

0
26
0

122
26
31
784

Sumber: Hasil Analisis
Dari hasil analisis luas lahan parkir dapat dilihat kebutuhan luas
lahan parkir ideal yang dibutuhkan yakni sebesar 784 m2.
b. Parkir Di Luar Badan Jalan
Terdapatnya parkir di badan jalan dapat mempengaruhi dari kinerja
ruas jalan, karena menyebabkan berkurangnya kapasitas jalan. Sehingga
perlunya dilakukan pemindahan parkir dari badan jalan yakni di luar badan
jalan agar hambatan samping yang terdapat pada ruas jalan di Kawasan
Pasar Raya Kota Solok dapat berkurang dan arus dapat menjadi lancar.
Lokasi penempatan parkir di luar badan jalan di kawasan Pasar Raya Kota
Solok terdapat pada depan dan samping pasar.
Tabel 10 Luas Lahan Parkir Di Luar Badan Jalan

No

Lokasi Parkir

1
2
3
4

Pemuda 3
Muhammad Hatta
Pasar Depan
Pasar Samping
Jumlah
Sumber: Hasil Analisis

Jenis
Kendaraan
Sepeda Motor
Mobil
Sepeda Motor
Mobil

Luas Lahan
(m2)
130
566,5
640
350
1686,5

Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa luas lahan yang tersedia
sebesar 1686,5 m2. Luas lahan parkir kondisi eksisting berdasarkan hasil
analisis sebesar 784 m2. Sehingga kecukupan lahan parkir = 1686,5 m2 –
784 m2 = 902,5 m2
5. Analisis Pejalan Kaki
a. Pejalan Kaki Menyusuri
Dari hasil survei pejalan kaki menyusuri di dapatkan hasil analisis
kebutuhan lebar trotoar seperti yang terdapat pada Tabel 13.
Tabel 11 Hasil Analisis Kebutuhan Trotoar Jalan Muhammad Hatta
Kiri
Kanan
Nilai
Wd
(org/menit) (org/menit) Standar Konstanta Kiri Kanan
(N)
07.00 - 08.00
0,02
0,10
35
1,5
1,50
1,50
08.00 - 09.00
0,10
0,17
35
1,5
1,50
1,50
09.00 - 10.00
0,17
0,33
35
1,5
1,50
1,51
10.00 - 11.00
0,17
0,28
35
1,5
1,50
1,51
11.00 - 12.00
0,10
0,32
35
1,5
1,50
1,51
12.00 - 13.00
0,20
0,15
35
1,5
1,51
1,50
13.00 - 14.00
0,33
0,40
35
1,5
1,51
1,51
14.00 - 15.00
0,28
0,17
35
1,5
1,51
1,50
15.00 - 16.00
0,12
0,22
35
1,5
1,50
1,51
16.00 - 17.00
0,08
0,12
35
1,5
1,50
1,50
Sumber: Hasil Analisis
Waktu

Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa lebar trotoar ideal
untuk pejalan kaki yakni 1,51 meter pada sisi kanan maupun kiri jalan.
Tabel 12 Hasil Analisis Kebutuhan Trotoar Jalan Pemuda
Waktu
07.00 - 08.00
08.00 - 09.00
09.00 - 10.00
10.00 - 11.00
11.00 - 12.00

Kiri
Kanan
(org/menit) (org/menit) Standar
0
0,10
0,15
0,17
0,08

0,02
0,17
0,10
0,18
0,22

35
35
35
35
35

Nilai
Konstanta
(N)
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5

Wd
Kiri Kanan
1,50
1,50
1,50
1,50
1,50

1,50
1,50
1,50
1,51
1,51

12.00 - 13.00
0,22
13.00 - 14.00
0,22
14.00 - 15.00
0,32
15.00 - 16.00
0,15
16.00 - 17.00
0,05
Sumber: Hasil Analisis

0,17
0,28
0,10
0,10
0,02

35
35
35
35
35

1,5
1,5
1,5
1,5
1,5

1,51
1,51
1,51
1,50
1,50

1,50
1,51
1,50
1,50
1,50

Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa lebar trotoar ideal untuk
pejalan kaki yakni 1,51 meter pada sisi kanan maupun kiri jalan.
b. Pejalan Kaki Menyeberang
Untuk menganalisis fasilitas penyeberangan pejalan kaki digunakan 4
data terbesar dalam perhitungan PV2. Berikut merupakan hasil
perhitungan pejalan kaki menyeberang.
1) Jalan Muhammad Hatta
Tabel 13 Perhitungan Fasilitas Pejalan Kaki Menyeberang Jalan
Muhammad Hatta
P
V

P.V²
43,25 2818,75 7945352 343636455
Sumber: Hasil Analisis
Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat diketahui
bahwa fasilitas penyeberangan yang sesuai yakni Jembatan
Penyeberangan Orang, dikarenakan PV2 >2x108.
2) Jalan Pemuda
Tabel 14 Perhitungan Fasilitas Pejalan Kaki Menyeberang Jalan
Jalan Pemuda
P
V

P.V²
15
3228,75 10579343 166959176
Sumber: Hasil Analisis
Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat diketahui
bahwa fasilitas penyeberangan yang sesuai yakni Pelican Crossing,
dikarenakan PV2 >1x108.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat penulis
simpulkan sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan parkir pada ruang yang telah tersedia yaitu dengan
pelarangan parkir pada badan jalan dan memindahkan parkir pada luar
badan jalan di tempat yang telah tersedia yakni sepeda motor pada lokasi
Jalan Pemuda 3 dan Pasar Depan, serta mobil pada lokasi Jalan Muhammad
Hatta dan Pasar Samping dengan ketersediaan lahan parkir sebesar 1686,5
m2 dengan kebutuhan lahan 784 m2 sehingga kecukupan lahan parkir 902,5
m2.
2. Memberikan fasilitas pejalan kaki pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok
yaitu dengan pembuatan fasilitas trotoar pada ruas Jalan Muhammad Hatta

dan Jalan Pemuda seluas 1,5 m, serta fasilitas penyeberangan jalan yaitu
Jembatan Penyeberangan Orang pada Jalan Muhammad Hatta, serta
Pellican Crossing bagi Jalan Pemuda.
3. Strategi penataan yang dilakukan yakni menerapkan skenario 1 berupa
pelarangan parkir pada badan jalan, serta skenario 2 berupa sistem satu arah.
Dengan kinerja jaringan jalan jalan yang didapatkan dari hasil pembebanan
sebagai berikut:
a. Waktu Perjalanan 58,9 kend-jam,
b. Panjang Perjalanan 1860 kend-km,
c. Kecepatan Rata-Rata Jaringan 31,6 km/jam,
d. Konsumsi Bahan Bakar 170 liter.
DAFTAR PUSTAKA
----------, 2015, Peraturan Menteri No. 96 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta.
----------, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jendral
Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Iskandar, Abubakar, 2012, Manajemen Lalu Lintas Suatu Pendekatan Untuk
Mengelola Dan Mengendalikan Lalu Lintas, Transindo Gastama
Media. Jakarta.
Munawar, A., 2004, Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Beta Offset.
Yogyakarta.
Tamin, Ofyar. Z., 2008, Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa
Transportasi, ITB. Bandung.