PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL P (1)

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Pendidikan anak usia dini menekankan pada pembentukan sikap
sebagai dasar bagi pengembangan karakter yang kuat. Pembentukan
sikap

memerlukan

waktu

yang

jauh


lebih

panjang

dari

pada

pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Proses pembentukan
sikap dilalui melalui pembiasaaan yang konsisten diterapkan oleh semua
unsur di satuan PAUD secara berkelanjutan sepanjang hari dan sepanjang
tahun sepanjang anak mengikuti program pendidikan anak usia dini.
Seperti halnya proses pengembangan pengetahuan yang disampaikan
dengan cara menyenangkan, maka pembentukan sikap pun harus
dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Guru dituntut memahami
bagaimana proses pembentukan sikap pada anak usia dini diterapkan
secara menyenangkan dan terbebas dari doktrin dan pemaksaan.
Krathwohl mengemukakan bahwa pembentukan sikap dimulai dari
menerima, merespon, hingga melaksanakan secara terus menerus hingga

terinternalisasi dalam perilaku anak.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memuat 16 sikap yang
diharapkan menjadi kompetensi anak, yakni; (1) mempercayai adanya
Tuhan, (2) menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, (3)
perilaku hidup sehat, (4) sikap ingin tahu, (5) kreatif, (6) estetis, (7)
percaya diri, (8) disipilin, (9) sabar, (10) mandiri, (11) peduli, (12) toleran,
(13) jujur, (14) tanggung jawab, (15) menyesuaikan diri, (16) rendah hati
dan santun.
1

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Sesuai dengan cara belajar anak yang peniru, maka pembentukan
sikap harus dimulai dari guru sebagai model perilaku. Keajegan perilaku
guru dalam membentuk sikap membantu anak memahami lebih mudah
apa dan bagaimana berperilaku sesuai dengan sikap yang diharapkan.
Untuk keperluan tersebut seharusnya satuan PAUD membuat atau
menyusun Standar Operasinal Prosedur (SOP) kegiatan yang didalamnya
memuat nilai-nilai sikap yang ingin terbentuk pada anak. Dalam upaya

memudahkan guru menyusun SOP di satuan PAUDnya, maka disusunlah
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan Pendidikan
Anak Usia Dini yang diterapkan dalam kegiatan harian satuan PAUD
masing-masing.

B.

Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan
Anak Usia Dini Holistik-Integratif;

2

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 63 Tahun 2009
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini sebagai
pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun
2009;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum
2013.


C.

TUJUAN
Tujuan pedoman ini adalah sebagai acuan dalam menyusun:
1. Jadwal harian yang lebih bermakna, efektif, dan efisien.
2. Standar operasional prosedur yang baku untuk satuan PAUD.
3. Tata tertib di setiap satuan PAUD.

D.

SASARAN
Pedoman ini digunakan oleh:
1. Guru
2. Pendidik Satuan atau Program PAUD
3. Pengawas atau Penilik PAUD
4. Unsur lain yang membina dan melaksanakan layanan PAUD

3

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB II
PENYUSUNAN KEGIATAN
HARIAN

A. KEGIATAN HARIAN
Kegiatan harian mewadahi seluruh kegiatan yang dilaksanakan setiap hari
oleh satuan PAUD. Kegiatan harian disusun untuk mewujudkan visi, misi,
dan karakteristik atau keunggulan satuan PAUD. Kegiatan harian berisi
kegiatan

yang

dirancang

secara

rutin


dan

kegiatan

di

sentra/area/kelompok.
Kegiatan harian yang bersifat rutin ditujukan untuk pembentukan karakter
anak. Penentuan kegiatan harian sebuah lembaga menunjukkan program
pengembangan potensi anak dan kualitas keluaran layanan lembaga PAUD.
Karena itulah maka penyusunan kegiatan harian harus dilakukan secara
teliti dan menyeluruh.

B. MANFAAT
1. Layanan PAUD lebih terarah
2. Acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan dan pengelolaan
kegiatan pembelajaran.
3. Petunjuk bagi orang tua dalam mengetahui dan memahami kegiatan
yang diikuti anaknya selama di lembaga PAUD.


C. UNSUR YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Visi, misi, dan tujuan satuan PAUD: cita-cita yang ingin diwujudkan
dalam visi dan tujuan harus dimasukkan ke dalam jadwal. Misalnya,
menjadikan anak yang sehat, berarti ada kegiatan membiasakan untuk

4

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

makan, membiasakan untuk kebersihan diri dan lingkungan yang
menunjang anak sehat, dan sebagainya
2. Sikap-sikap karakter yang diharapkan terbangun pada anak didik sesuai
dengan visi dan misi lembaga, dan muatan pembelajaran yang sudah
tertuang dalam KTSP.
3. Keruntutan: jadwal harian memperhatikan keruntutan kegiatan yang
diikuti anak sejak datang hingga pulang.
4. Waktu: Alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk
mengembangkan kemampuannya. Misalnya untuk bermain inti anak
memerlukan waktu selama 1 jam, sedangkan main motorik kasar

memerlukan waktu 20 menit, dan waktu makan 20 menit.
5. Kesiapan pendidik: Pendidiksebagai penggerak utama dalam proses
pembelajaran. Pendidik juga mengkoordinir kegiatan sejak kedatangan
hingga kepulangan. Pendidik harus menjadi tim yang kompak, jadi
siapapun yang bertugas harus konsisten dalam melaksanakan kegiatan
harian.
6. Komitmen: jadwal harian tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak
tetapi juga untuk pendidik, pengelola, termasuk tenaga lain yang ada di
satuan PAUD, misalnya tenaga kebersihan, tenaga administratif, dan
lainnya.

D. CARA PENYUSUNAN
1. Tetapkan kompetensi yang ingin dicapai dan karakter yang ingin
dibentuk dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD yang sudah ditetapkan
sebelumnya dan disesuaikan dengan indikatornya.
2. Perhatikan berapa lama anak akan berada di lembaga PAUD dalam
setiap harinya.
3. Siapkan aktivitas yang akan dilakukan anak.
5


PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4. Menetapkan

lama

waktu

yang

dibutuhkan

setiap

aktivitas

itu

dilaksanakan.

Contoh: Berdasarkan Tujuan yang sudah ditetapkan oleh Taman KanakKanak Kenanga:
1. Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga
a. Terwujudnya anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan
mandiri

b. Terwujudnya anak yang mampu merawat dan peduli
terhadap diri sendiri, dan teman.

c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi,
bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya,
dan gerakan sederhana.

d. Menjadikan anak beragama sejak dini.
e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi
penyelenggaraan pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan
perlindungan anak.

2. Program yang akan dikembangkan di Taman Kanak-Kanak
Kenanga:
a. Mengenalkan lingkungan sekitar sejak dini
b. Memelihara kebersihan diri dan lingkungan
c. Bermain di sentra
d. Makan bersama
e. Bermain dalam kelompok besar
f.

Bermain di luar ruangan

6

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Contoh:
JADWAL HARIAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA
JAM

KEGIATAN

07.00

Penataan Lingkungan Main

07.30 – 08.00

Proses penyambutan kedatangan anak

07.30 – 08.00

Jurnal pagi

08.00 – 08.20

Materi pagi (memelihara lingkungan dan tanaman)

08.20 – 08.45

Bermain Motorik Kasar

08.45 – 09.00

Transisi sebelum masuk kelompok
(menyanyi/membacakan cerita terkait dengan
penanaman ahlak, ikrar, berbaris, minum)

09.00 – 09.15

Snack pagi

09.15 – 10.45: Main di sentra
09.15 – 09. 30  Pijakan sebelum main
09.30 – 10.30

 Pijakan selama main

10.30 – 10.45

 Pijakan setelah main

10.45 – 11.15

Makan Sehat + Membiasakan untuk kebersihan diri

11.15 –11.30

Jurnal siang (kegiatan individu)

11.30 – 11.45

Penutupan

11.45 – 12.00

Penjemputan

Keterangan:
1. Penataan lingkungan main: dilakukan oleh guru sebelum anak datang.
Penataan lingkungan main dimaksudkan untuk menyiapkan tempat, alat
dan bahan yang akan dgunakan anak untuk bermain sesuai dengan
rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Penataan lingkungan main
harus memperhatikan: sikap apa yang ingin dikembangkan, pengetahuan
7

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

apa yang akan dikenalkan, dan keterampilan apa yang ingin dikuasai
anak. Misalnya: Untuk mengenalkan bentuk lingkaran, jumlah bilangan,
ukuran besar-kecil, kemampuan berbahasa, saling berbagi, latihan
motorik halus, guru dapat menata kegiatan main di luar dengan bahan
pasir seperti gambar di bawah ini.

2. Penyambutan kedatangan anak: dilakukan oleh guru piket atau masingmasing guru kelompok. Penyambutan kedatangan anak membangun
sikap percaya diri, ramah, sopan, menyesuaikan diri dengan suasana
baru, dsb. Guru piket harus memahami apa yang akan dibangun melalui
proses penyambutan. Hal yang diperhatikan pada saat penyambutan
adalah reaksi anak saat datang; apakah riang, murung, lesu, atau
lainnya. Kondisi ini harus diperhatikan agar kondisi tersebut tidak
terbawa sampai anak mengikuti kegiatan selanjutnya, karena akan
mempengaruhi emosi anak.
Sedapat mungkin guru piket penyambutan anak menunjukkan sikap
ramah, riang, dan bersikap seperti perilaku yang diharapkan dari anak.
3. Jurnal Pagi: Jurnal pagi diisi dengan kegiatan bersama seluruh kelompok
anak (kelompok besar), diisi dengan kegiatan menyanyi lagu nasional
8

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

termasuk mengenalkan lagu Indonesia Raya, yel-yel satuan PAUD, tepuk
PAUD, puisi, cerita pendek, dll.
Jurnal

pagi

untuk

membiasakan

anak

dalam

kelompok

besar,

mengkondisikan anak siap belajar, mendisiplinkan anak, sekaligus
menunggu

kehadiran

semua anak.
Jurnal pagi juga dapat
diisi

dengan

mengenalkan

upacara

bendera
Membiasakan
mengenal

sederhana.
anak
lambang

negara.
4. Materi pagi: Materi pagi disesuaikan dengan kegiatan yang ingin
dibiasakan di satuan PAUD. Materi pagi bisa diisi dengan pembiasaan
sholat dhuha, membaca iqro, dapat juga diisi dengan pembiasaan
merawat lingkungan, misalnya:

menyiram tanaman, memberi makan

binatang peliharaan, membersihkan lingkungan, dll.
5. Bermain Motorik Kasar: Bermain motorik kasar merupakan bagian
penting untuk melatih kekuatan otot, koordinasi gerakan, kelenturan,
keluwesan, dan pelepasan energi anak agar dapat lebih fokus.

9

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Bermain motorik kasar
dapat dilakukan secara
terpimpin oleh guru
misalnya dengan
membuat permainan
tradisional, atau dapat
pula atas inisiatif anak
tetapi dengan
pengawasan guru.

6. Snack Pagi: snack pagi dimaksudkan pemberian makanan ringan, jika
lembaga PAUD tidak menyediakan makanan ringan dapat juga hanya
memberikan waktu anak untuk minum. Karena anak telah melakukan
kegiatan motorik kasar yang mengeluarkan banyak energi dan air, maka
harus dikembalikan cairan tubuhnya agar tidak terjadi dehidrasi.
7. Kegiatan Inti: Kegiatan inti adalah kegiatan yang dirancang sesuai RPPH.
Dalam kegiatan inti terdapat:
a. Kegiatan pembuka (pijakan sebelum main). Pijakan sebelum bermain
minimal membiasakan:
- membaca buku,
- menyampaikan aturan bermain
- berdoa sebelum belajar
b. Setelah bermain: pembiasaan yang dilakukan setelah bermain
minimal:
-

Membereskan mainan

-

Berdoa setelah bermain

-

Bercerita tentang pengalaman bermain
10

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

8. Makan Sehat: Makan sehat ditekankan untuk dikonsumsi anak, sekalipun
makanan tersebut dibawa anak sebagai bekal dari rumah. Hal penting
yang harus dilakukan guru adalah mengontrol apakah makanan bekal
yang di bawa anak memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Pembiasaan yang dilakukan pada kegiatan makan setidaknya:
Sebelum makan:
-

Mencuci tangan

-

Saling berbagi dengan teman

-

Mengenalkan ciri makanan yang baik untuk dimakan

-

Berdoa

Setelah makan:
-

Berdoa

-

Membereskan alat makan

-

Membersihkan ruangan dari sisa-sisa makanan

9. Jurnal Siang: Jurnal siang lebih ditekankan pada kemampuan motorik
halus anak yang mendukung kemampuan mengenal keaksaraan awal. Di
jurnal siang anak diberi kesempatan untuk menggambar bebas, menulis

11

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

apa yang dia pikirkan walaupun tulisannya belum dapat dipahami. Setiap
hasil karya anak di jurnal makan siang harus diberi tanggal untuk
mengetahui perkembangan kemampuan anak.
10. Penutupan. Penutupan dimaksudkan kegiatan akhir di hari itu. Kegiatan
penutupan untuk mereview keseluruhan kegiatan yang dilakukan anak
pada hari tersebut.
Pembiasaan penutupan minimal membiasakan:
- Bercerita
- Pesan-pesan untuk dikerjakan di rumah
- Informasi kegiatan besok
- Berdoa sebelum pulang.

11. Penjemputan: kegiatan anak menunggu orang tua atau yang ditunjuk
keluarga untuk kembali ke rumah.
Penjemputan membentuk pembiasaan:
- Bersabar
- Sopan santun
- Berdisiplin

12

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB III
PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

A. PENGERTIAN
Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali
pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek
pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan
berkualitas.
SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan
pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap spiritual,
sikap

sosial,

pengetahuan

dan

keterampilan)

dan

standar

tingkat

pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan
pedoman

kerja,

kapan,

dimana,

oleh

siapa

dan

cara

bagaimana

pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program pembelajaran
yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan
dilakukan guru biasanya

rutin dan terus berulang

kegiatan pembiasaan dan keteladanan dalam

mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.
SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan
pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal pembelajaran
hingga

akhir

pembelajaran,

sehingga

proses

pembelajaran

yang

dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan secara
runut, teratur dan produktif.
Tatacara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap
satuan PAUD dipaparkan dalam pedoman khusus.

13

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

B. FUNGSI
1. Memperlancar petugas di lingkungan satuan PAUD dalam melaksanakan
tugasnya.
2. Mempermudah penemuan hambatan yang mungkin muncul dalam
pelaksanaan tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam
maupun dari luar.
3. Mendisiplinkan semua pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
aturan yang disepakati bersama.
4. Membangun cara kerja yang lebih tertata dan disiplin.
5. Membangun

konsistensi

atau

keajegan

perilaku

pendidk

yang

diperlukan dalam mengembangkan karakter anak.

C. MANFAAT
1. Semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar yang sama
dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar.
2. Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenal
cara memberikan layanan di satuan PAUD tersebut.
3. Sebagai informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan
orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis.

D. SYARAT
1. Mudah dilaksanakan oleh seluruh pendidik
2. Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
3. Memuat langkah-langkah jelas yang harus dilakukan.

E. CARA PENYUSUNAN SOP
1. Menjabarkan setiap kegiatan dari jadwal kegiatan harian.

14

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2. Identifikasi kemampuan yang ingin dibangun pada saat kegiatan ini
dilakukan.
3. Susunlah ke dalam langkah-langkah kegiatan yang teratur dan jelas.

F. DAFTAR SOP MINIMAL DI SATUAN PAUD
1

SOP Penataan Alat Bermain

8

SOP Pijakan Sebelum Bermain

2

SOP Penyambutan

9

SOP Pijakan Selama Bermain

Kedatangan Anak
3

SOP Jurnal Pagi

10

SOP Pijakan Setelah Bermain

4

SOP Materi Pagi

11

SOP Makan Sehat dan
Pembiasaan Kebersihan Diri

5

SOP Bermain Motorik Kasar

12

SOP Jurnal Siang

6

SOP Kegiatan Transisi

13

SOP Kegiatan Penutup

14

SOP Penjemputan Anak

Sebelum Sentra
7

SOP Makan Snack

SOP dapat terus dikembangkan sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan. Semakin banyak program yang dijalankan satuan pendidikan
semakin banyak SOP yang harus disiapkan.

15

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Contoh Tujuan dari setiap kegiatan dalam jadwal harian
“TK Kenanga”

Kegiatan harian
Penataan Lingkungan
Main

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM
MENGEMBANGKAN)
 Menumbuhkan minat anak bermain dan
mengembangkan pengalamannya dengan alat
yang disediakan
 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan
RPPH

Proses penyambutan
kedatangan anak

 Membangun kemampuan berkomunikasi, sikap
sopan, ramah, dan membangun kenyamanan
anak dengan guru dan lingkungan PAUD

Jurnal pagi

 Membangun minat anak dan mampu
beradaptasi dengan lingkungan PAUD,
mengenalkan symbol negara dan lagu
kebangsaan serta kecintaan pada tanah air

Memelihara

 Mengenal benda ciptaan Tuhan

lingkungan dan

 Mengembangkan kesadaran lingkungan

tanaman

 Membiasakan memelihara berbagai ciptaan
Tuhan
 Membiasakan berperilaku hidup bersih sehat
 Membiasakan bekerjasama
 Membiasakan bertanggung jawab

Bermain motorik
kasar

 Melatih otot-otot kasar; (kekuatan, kelenturan,
keseimbangan, kelincahan)

16

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Kegiatan harian

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM
MENGEMBANGKAN)
 Mengembangkan sensorik motorik (koordinasi
tangan, mata, kaki)
 Membiasakan untuk bekerjasama
 Mengembangkan sikap sosial- emosional
 Mengembangkansikap berani melakukan hal
baru dan mau mengambil resiko

Transisi sebelum
masuk kelompok

 Membiasakan untuk bersabar dalam berbagai
kegiatan

(menyanyi/membaca

 Membiasakan mengikuti aturan sederhana

kan cerita tentang

 Membiasakan perilaku hidup bersih sehat

penanaman ahlak

 Membiasakan memahami orang lain

yang akan dibangun,

 Membiasakan sikap berdisiplin

ikrar, berbaris,

 Mengenal ahlak-ahlak baik

minum)
Snack pagi

 Membiasakan bersyukur pada Tuhan (doa)
 Membiasakan menahan diri
 membiasakan tertib mengantri
 Membiasakan toleran, peduli
 Membiasakan berbagi
 Membiasakan menghargai orang lain
 Mengenalkan makanan sehat

Main di sentra sesuai
dengan RPPH yang
sudah disusun.

 Mengembangkan kemampuan mengamati,
menanya, mencobakan untuk mencari tahu
 Membiasakan untuk berani melakukan
tantangan baru

17

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Kegiatan harian
 Pijakan sebelum
main
 Pijakan selama
main
 Pijakan setelah
main

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM
MENGEMBANGKAN)
 Mengembangkan kemampuan fokus
 Membiasakan bekerja tuntas (awal dan akhir)
 Membiasakan melakukan kegiatan secara
mandiri dan bekerjasama
 Membiasakan saling membantu dengan guru
dan teman
 Membiasakan untuk berbagi alat main
 Mengenalkan berbagai konsep pengetahuan
(matematika, sosial, alam, sains, bahasa,
alat/teknologi).
 Mengembangkan keterampilan membuat
karya dengan berbagai alat dengan ide sendiri
 Membiasakan berkata santun (menggunakan
kata terima kasih, maaf, tolong).
 Membiasakan untuk menghargai hasil karya
diri dan teman
 Mengembangkan keterampilan berkomunikasi
 Mengembangkan sikap percaya diri
 Membiasakan untuk bertanggung jawab
 Membiasakan untuk berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan
 Mengembangkan kemampuan berbahasa
(Kosa kata baru, mengungkapkan bahasa)
 Membiasakan anak disiplin mengikuti aturan
 Membiasakan untuk berbagi alat main

18

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM

Kegiatan harian
Makan Sehat +

MENGEMBANGKAN)
 Membiasakan mencuci tangan, sikat gigi dan

Membiasakan untuk
Kebersihan Diri

kekamar mandi
 Mengenalkan berbagai jenis makanan dan
kegunaannya untuk tubuh
 Mengenal matematika (berhitung, konsep
satu ke satu, bentuk, warna, rasa, dll)
 Membiasakan untuk bersyukur pada Tuhan
(doa)
 Membiasakan untuk berbagi
 Membiasakan untuk tertib
 Membiasakan untuk bertanggung jawab
dengan makanan
 Membiasakan untuk menjaga kebersihan
lingkungan


Membiasakan untuk bertanggung jawab
terhadap alat makan

Jurnal siang
(kegiatan individual)

 Membiasakan untuk menentukan keinginan
sendiri (memahami keinginan diri sendiri)
 Melatih motorik halus
 Mengembangkan keaksaraan awal
 Mengembangkan kemampuan menyalurkan
ide/gagasan dan emosi melalui tulisan

Penutupan

 Membiasakan untuk bersabar dalam berbagai
kegiatan
 Membiasakan untuk beradaptasi dengan

19

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Kegiatan harian

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM
MENGEMBANGKAN)
perubahan situasi
 Mengembangkan kemampuan mengkaitkan
dengan kegiatan yang akan datang
 Mengembangkan motivasi belajar anak

Penjemputan

 Membangun kesinambungan kegiatan PAUD
dengan rumah.
 Memberikan rasa aman dan nyaman bagi
anak saat berangkat dan kembali dari rumah
– sekolah

20

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
PENATAAN ALAT MAIN TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

Lembaga
Unit
Program
Tgl

SOP /pros001

TAMAN KANAK-

Standar

Proses

Tgl revisi

...............

KANAK
10 Juli 2014

disahkan
1

Judul

Penataan Alat Bermain
 Menumbuhkan sikap taat terhadap aturan

2

sehari-hari agar bisa menjadi disiplin (2.6)
 Menumbuhkan perilaku yang
mencerminkan kemandirian (2.8)
 Mengembangkan perilaku yang
mencerminkan sikap tanggung jawab
Tujuan

(2.12)
 Menumbuhkan minat anak bermain dan
mengembangkan pengalamannya dengan
alat yang disediakan (3.9)
 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan yang
tertuang dan RPPH

3

Referensi

• Permendiknas no. 146 tahun 2014
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

21

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

Pihak-pihak

Guru sentra/area/kelompok

Terkait
5

Dokumen

RPPH
 30 menit sebelum anak datang, pendidik

6

sudah menyiapkan alat main yang akan
digunakan.
 Lingkungan belajar yang akan digunakan
di dalam ruang (indoor) dan di luar ruang

(outdoor) harus bersih, aman, nyaman,
dan menyenangkan.
 RPPH yang sudah dibuat harus menjadi
acuan untuk penataan alat main
 Penataan alat bermain harus mewakili 3
jenis main yaitu main sensorimotor, main
Prosedur Kerja

peran, dan main pembangunan, untuk
memberikan pengalaman bermain yang
beragam

serta

harus

mendukung

perkembangan bahasa, kognitif, sosialemosional anak
 Peletakan alat main harus tepat sehingga
anak bisa memusatkan perhatian pada
kegiatan yang dilakukannya
 Pastikan alat main ditata di area yang
aman. Jika bermain menggunakan air,
pastikan bahwa lantai di area tersebut
tidak

licin,

terpeleset.

22

sehingga

tidak

mudah

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 Alat main yang disediakan harus bisa
digunakan dengan berbagai cara sehingga
menumbuhkan kreativitas anak.
 Alat main yang disiapkan harus dalam
kondisi baik, lengkap jumlahnya, tidak
retak/membahayakan.
 Alat dan bahan main serta buku ditata
pada tempat yang mudah dijangkau oleh
anak.
 Disiapkan celemek tidak tembus air untuk
digunakan saat anak bermain air
 Saat

beres-beres

harus

disediakan

tempat/wadah untuk menyimpan mainan
sesuai dengan kategorinya

23

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK TK KENANGA
Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-002

TAMAN KANAK-

Standar

Proses

...............

Lembaga
Unit Program

KANAK
Tgl disahkan

10 Juli 2014

Tgl revisi

1

Judul

Penyambutan Kedatangan Anak
 Membangun kenyamanan anak

2

dengan guru dan lingkungan (2.11)
Tujuan

 Membangun kemampuan
berkomunikasi (3.11)
 Membiasakan berkata dan bersikap
sopan dan ramah(2.14)

3

4

Referensi

Pihak-pihak Terkait

5

• Permendiknas no. 146 tahun 2014
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
Guru piket, Kepala PAUD, pengantar
anak, Anak
Buku kehadiran guru, buku kehadiran

Dokumen

anak, jadwal piket, catatan
perkembangan anak
 15 menit sebelum anak datang, guru

6
Prosedur Kerja

piket sudah siap dan berdiri didepan
pintu masuk sekolah
 Guru piket menyambut anak dengan

24

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

senyuman ramah
 Guru piket menyapa (mengucapkan
salam) dan berkomunikasi dengan
anak (menanyakan kabar dan
perasaan anak hari ini) dengan posisi
tubuh sejajar dengan anak.
 Guru piket menanyakan kepada orang
tua/pengantar mengenai kondisi fisik
dan perasaan anak termasuk obat
yang harus diminum bila diperlukan.
 Bila anak tidak diantar, guru piket
secara langsung menanyakan dan
mengecek keadaan anak.
 Catat seluruh informasi mengenai
kondisi anak dan segera ambil
tindakan sesuai prosedur
 Guru piket mempersilahkan anak
meletakkan tas di loker, melepas
sepatu dan menaruhnya di rak sepatu
yang sudah disediakan.

25

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
KEGIATAN CUCI TANGAN DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP

Lembaga

/pros-005

Unit

TAMAN KANAK-

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Standar

Proses

Tgl revisi

..............

disahkan
1

.
Judul

7 langkah mencuci tangan
 Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1)

2

 Membiasakan untuk tertib (2.6)
Tujuan

 Membiasakan untuk bertanggung jawab
dengan kebersihan diri (2.1)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab
terhadap kesehatan tubuh (2.12)
• Permendiknas no. 146 tahun 2014

3

• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
• Kostelnik

J.

Marjorie

Developmentally
Referensi

et

Appropriate

all

(2007).

Curriculum

Best Practices in Early Childhood Education
(4th ed.). USA: New Jersey.
• http://themedicina.blogspot.com/2011/06/c
ara-mencuci-tangan-yang-benar.html,
tanggal 04/09/2014, jam 13.26

26

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

Pihak-pihak

Guru kelompok/wali kelas

Terkait
5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak
1. Basahilah kedua telapak
tangan

setinggi

pertengahan
memakai

lengan
air

yang

mengalir, ambil sabun kemudian usap dan
gosok

kedua

telapak

tangan

secara

lembut.
2. Usap dan gosok juga
kedua punggung tangan
secara bergantian

Prosedur Kerja

3. Jangan

lupa

jari-jari

tangan, gosok sela-sela
jari hingga bersih

4. Bersihkan
secara

ujung

jari

bergantian

dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara
bergantian
27

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

6. Letakkan

ujung jari ke

telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan

kedua

pergelangan

tangan

secara bergantian dengan cara memutar,
kemudian

diakhiri

dengan

membilas

seluruh bagian tangan dengan air bersih
yang mengalir lalu keringkan memakai
handuk atau tisu

28

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
KEGIATAN SIKAT GIGI DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP

Lembaga
Unit Program

/pros-005
TAMAN KANAK-

Standar

Proses

Tgl revisi

..............

KANAK
Tgl disahkan

10 Juli 2014

.
1

Judul

Menyikat gigi agar gigiku sehat
 Membiasakan untuk menyikat gigi (2.1)

2

 Membiasakan untuk tertib (2.6)
Tujuan

 Membiasakan untuk bertanggung jawab
dengan kebersihan diri (2.1)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab
terhadap kesehatan tubuh (2.12)
• Permendiknas no. 146 tahun 2014

3

• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
• Kostelnik J. Marjorie et all (2007).
Developmentally Appropriate Curriculum
Referensi

Best

Practices

in

Early

Childhood

Education (4th ed.). USA: New Jersey.
• Kementerian Kesehatan RI, Buku
kesehatan Peserta Didik. Jakarta

29

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

Pihak-pihak

Guru kelompok/wali kelas

Terkait
5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak
1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi

berfluor
2. Kumur-kumur

3. Sikat semua permukaan gigi, maju

Prosedur Kerja

mundur, pendek-pendek 8 kali
gerakan, rahang atas & bawah
4. Permukaan sikat gigi menghadap

langit langit & lidah
5. Sikat permukaan gigi menghadap pipi

dan

bibir atas & bawah

6. Permukaan yang dipakai mengunyah

30

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

7. Kumur 1x saja, fluor masih ada
8. Bersihkan sikat gigi, simpan posisi

tegak kepala di atas

31

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAANDI TK KENANGA
Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-005

Lembaga
Unit

TAMAN KANAK- Standar

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Proses

Tgl revisi

...............

disahkan
1

Judul

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di
Sekolah
 Membiasakan untuk menjaga keamanan diri

2

(2.1)
 Membiasakan untuk tertib (2.6)
Tujuan

 Membiasakan untuk bertanggung jawab
terhadap kesehatan tubuh (2.12)
 Mengetahui cara hidup sehat (3.4)
 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup
sehat (4.4)
• Permendiknas no. 146 tahun 2014

3

• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
Referensi

• Kostelnik

J.

Marjorie

Developmentally

et

Appropriate

all

(2007).

Curriculum

Best Practices in Early Childhood Education
(4th ed.). USA: New Jersey.
4

Pihak-pihak

Guru kelompok/wali kelas

Terkait

32

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

5

Dokumen

Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

MEMAR: merupakan kondisi akibat adanya
trauma/benturan dengan benda keras. Bisa
berbentuk benjolan pada bagian yang
terantuk, kadang disertai warna kebiruan.
Cara mengatasinya:
1. Memberikan kompres dingin pada bagian
yang terbentur untuk mencegah
bertambah banyaknya darah yang
merembes ke jaringan dan juga untuk
mencegah pembengkakan (udema)
2. Perhatikan pada hari berikutnya bengkak
berkurang atau tidak. Untuk mengurangi/
menghilangkan pembengkakan dilakukan
kompres panas selama 3-5 menit
tujuannya untuk melebarkan pembuluh
darah setempat, setelah itu diganti dengan
dikompres dingin selama 1 – 2 menit.
Lakukan sebanyak 4 -5 kali sehari sampai
bengkak menghilang. Ketika melakukan
kompres panas pastikan suhu panas tidak
sampai menimbulkan luka bakar. Kompres
panas dilakukan dengan menggunakan
kantong air panas atau salep/ krim
pemanas kulit.

LUKA PARUT: biasanya disebabkan karena

33

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

adanya benda keras yang merusak
permukaan kulit misal jatuh saat berlari. Cara
mengatasinya:
1. Hentikan pendarahan yang terjadi dengan
cara menekan bagian yang mengeluarkan
darah dengan menggunakan kain kasa
steril atau saputangan/kain bersih.
2. Dengan menggunakan air dan sabun
bersihkan daerah sekitar luka. Jika ada
kerikil, kayu, atau benda lain di luka
keluarkan. Setelah itu luka dibersihkan
dengan kasa steril atau benda lain yang
cukup bersih. Setelah bersih berikan anti
infeksi lokal seperti povidon iodin atau
kasa anti-infeksi. Bila luka yang terjadi
terlalu dalam, segera rujuk ke rumah sakit.

MIMISAN ATAU PENDARAHAN HIDUNG:
Diatasi dengan cara:
1. Anak yang mimisan didudukkan sambil
agak menunduk, cuping hidung kiri dan
kanan dipencet bersama-sama, bernafas
melalui mulut. Tunggu sampai 10 menit.
2. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke
rumah sakit.
3. Menggunakan daun sirih sebagai cara
tradisional juga bisa dilakukan karena daun

34

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

sirih dapat menghentikan pendarahan
karena daun sirih mengandung zat yang
menyempitkan pemburuh darah.

KEMASUKAN BENDA ASING: adalah adanya
benda yang tidak biasa di dalam tubuh
misalkan duri menusuk dan tertinggal dalam
kulit, hidung atau telinga kemasukan bijibijian, telinga kemasukan serangga, saluran
nafas tersumbat makanan. Cara
mengatasinya:
1. Apabila benda yang masuk tidak terlalu
besar, usahakan untuk bersin, caranya
dengan mencium bubuk merica. Jika tidak
berhasil dibawa atau dirujuk ke rumah
sakit. Jangan mengkorek atau
menyemprot dengan air karena bisa lebih
berbahaya.
2. Jika ada benda asing di telinga harus
dikeluarkan dengan meneteskan minyak
mineral (gliserin/parafin cair) atau obat
tetes telinga, kemudian miringkan dan
amati benda asing tersebut keluar atau
tidak. Kalau tidak keluar harus segera
dirujuk ke rumah sakit.
3. Jika mata kemasukan debu, bisa
menggunakan cairan pencuci mata atau

35

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

dengan mengalirkan air bersih.
4. Ada benda asing di kulit misal duri. Jika
ujungnya masih teraba cabut dengan alat
penjepit yang telah dibersihkan/
disucihamakan. Bila halus, duri
bambu/kaktus/ulat bulu dapat dengan
menggunakan plester yang ditempelkan
pada kulit yang tertancap duri halus,
kemudian plester dicabut dengan cepat.
Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu
halus tercabut semua
5. Jika mendapat gigitan hewan, cuci bekas
gigitan dengan air bersih dan sabun, beri
antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit.
6. Jika mendapat sengatan serangga, segera
lepas serangga dari tempat gigitannya
dengan menggunakan minyak pelumas
atau terpentin atau minyak cat kuku.
Setelah terlepas luka dibersihkan dengan
sabun dan diolesi calamin atau krim
antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil
sengatnya dengan jarum halus, bersihkan
dan oleskan krim antihistamin atau
kompres es bagian yang tersengat. Jika
muncul tanda-tanda seperti mual dan
mutah, pucat apalagi sampai sesak nafas
segera rujuk ke rumah sakit.

36

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
KEGIATAN MAKAN DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-005

TAMAN KANAK-

Standar

Proses

...............

Lembaga
Unit Program

KANAK
Tgl disahkan

10 Juli 2014

Tgl revisi

1

Judul

Kegiatan Makan
 Membiasakan untuk mencuci tangan

2

(2.1)
 Pengenalan berbagai jenis makanan
dan kegunaannya untuk tubuh (2.1)
 Pengenalan matematika (berhitung,
konsep satu ke satu, bentuk, warna,
rasa, dll) (3.6)
Tujuan

 Membiasakan untuk bersyukur pada
Tuhan (doa) (1.2)
 Membiasakan untuk berbagi (2.9)
 Membiasakan untuk tertib (2.6)
 Membiasakan untuk bertanggung
jawab dengan makanan (2.1)
 Membiasakan untuk bersih lingkungan
(2.1) (2.6)
 Membiasakan untuk bertanggung

37

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

jawab terhadap alat makan (2.12)
3

4

Referensi
Pihak-pihak

• Permendiknas no. 146 tahun 2014
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
Guru kelompok

Terkait
5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak
1. Pastikan semua anak dalam kelompok

sudah mencuci tangan dengan bersih
dan benar
2. Pastikan

semua anak

sudah

ada

dalam kelompoknya
3. Anak menghitung jumlah orang dalam

kelompok dan pastikan jumlah alat
makan yang diperlukan
4. Anak secara bergiliran menyiapkan

alat makan sesuai dengan jumlah
Prosedur Kerja

tempat yang tersedia.
5. Pastikan semua anak sudah duduk di

tempatnya, saat guru mengenalkan
menu makan dan kandungan gizi
yang dibutuhkan tubuh.
6. Apabila anak membawa makanan dari

rumah,

ceklah

apakah

sudah

memenuhi

makanan

aturan

yang

ditetapkan lembaga
7. Anak dibiasakan untuk berbagi bekal

yang dibawanya.

38

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

8. Membiasakan anak bersyukur atas

makanan yang tersedia.
9. Berdoa sebelum makan dipimpin oleh

anak

secara

bergantian

setiap

harinya. Makan dengan tertib dan
tidak berceceran
10. Anak

mengambil

dengan

makanan

kebutuhan

menyisakan

dan

makanan

sesuai
tidak
yang

diambilnya
11. Kenalkan

pada

anak

cara

menggunakan alat makan yang benar
dan sopan santun saat makan.
12. Berdoa setelah selesai makan, dan

mengucapkan syukur.
13. Selesai

kembali

makan
alat

anak
makan

menyimpan
ke

tempat

semula. Jika memungkinkan anak
diajak mencucinya.
14. Sehabis

makan

anak

harus

membersihkan kembali tempat yang
sudah digunakan agar tidak ada sisa
makanan yang tercecer.
15. Setelah makan anak mencuci tangan

dan menggosok gigi dengan tertib.
16. Ajaklah anak untuk mengikuti

kegiatan transisi.

39

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
KEGIATAN PIJAKAN SEBELUM MAIN DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-006

Unit

TAMAN KANAK-

Standar

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Tgl revisi

Judul

Pijakan sebelum bermain

Lembaga
Proses
...............

disahkan
1

 Membiasakan untuk berdoa sebelum

2

melakukan kegiatan (4.1)
 Mengembangkan kemampuan
berbahasa (kosakata baru,
mengungkapkan bahasa) (3.11)
 Mengembangkan sikap percaya diri
(2.5)
Tujuan

 Mengembangkan sikap menghargai
orang lain yang berbicara (2.10)
 Mengembangkan kemampuan
mengamati, menanya, mencobakan
untuk mencari tahu
 Mengenalkan konsep pengetahuan
sesuai dengan tema dan RPPH yang
disusun

40

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 Mengembangkan kemampuan focus
pada tema dan kegiatan yang dilakukan
(2.12, 3.13)
 Membiasakan anak disiplin mengikuti
aturan (2.6)
 Membiasakan berani melakukan
tantangan baru(2.2, 2.5)
 Membiasakan untuk berkata santun
(menggunakan kata terima kasih, maaf,
tolong). (2.14, 3.2)
 Mengembangkan kemampuan
menentukan pilihan sendiri (2.5, 2.8)
3

4

Referensi
Pihak-pihak

• Permendiknas no. 146 tahun 2014
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
Guru sentra

Terkait
5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak
1. Anak duduk dalam bentuk lingkaran
atau duduk merapat tetapi dalam
suasana tidak berdesakan, posisi guru
di

Prosedur Kerja

depan

menghadap

ke

anak.Menyapa anak untuk memulai
kegiatan
2. Anak

berdoa

sebelum

melakukan

kegiatan
3. Bertanya kepada anak tentang hal-hal
yang dilakukan hari kemarin

41

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4. Menanyakan perasaan anak hari ini
untuk mengenal perasaan anak
5. Memberitahukan

bila

ada

sesuatu

yang tidak biasa terjadi hari ini,
misalnya ada tamu, ada guru yang
tidak masuk sehingga digantikan oleh
guru lainnya
6. Mengenalkan tema dan konsep hari ini
dan mempersilakan anak mengamati,
bertanya

tentang

tema

yang

dikenalkan.
7. Siapkan buku yang sesuai dengan
tema agar anak bisa mencari informasi
dan bertanya yang

terkait dengan

tema.
8. Membacakan buku sesuai tema untuk
membangun ide bermain.
9. Mengembangkan

kosa

kata

dan

menanyakan pendapat anak tentang
arti kata yang dimaksud.
10.Mendiskusikan ide bermain apa yang
akan dibuat anak dengan alat dan
bahan yang tersedia.
11.Memberikan contoh secara tepat untuk
kegiatan baru yang belum dimengerti
anak.
12.Membangun

42

aturan

main

bersama

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

anak
13.Mengulang kembali aturan di sentra:
 pilih kegiatan
 selesaikan kegiatan
 perlihatkan

hasil

karya

pada

pendidik
 merapikan

alat

yang

sudah

digunakan
 pilih kegiatan lainnya.
14.Anak memilih mainan sesuai dengan
minatnya
15.Mengelola kegiatan pemilihan mainan
dengan menerapkan permainan yang
menarik
16.Mempersilakan anak mulai bermain.

43

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
KEGIATAN PIJAKAN SELAMA MAIN DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-007

Unit

TAMAN KANAK-

Standar

Proses

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Tgl revisi

...............

Judul

Pijakan selama bermain

Lembaga

disahkan
1

 Mengembangkan kemampuan

2

mencobakan untuk mencari tahu (2.2)
 Membiasakan untuk berani melakukan
tantangan baru (2.5)
 Mengembangkan kemampuan focus
(3.13,3.14)
 Membiasakan untuk bekerja tuntas
Tujuan

(awal sampai akhir) (2.12)
 Membiasakan untuk melakukan
kegiatan secara mandiri dan
bekerjasama (2.8, 2.10)
 Membiasakan untuk saling membantu
dengan guru dan teman (2.9)
 Membiasakan untuk berbagi alat main
(2.9)

44

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 Mengenal berbagai konsep
pengetahuan (matematika, sosial, alam,
sains, bahasa, alat/teknologi). (3.6, 3.7,
3.8, 3.9)
 Mengembangkan keterampilan
membuat karya dengan berbagai alat
dengan ide sendiri (4.15)
 Membiasakan untuk berkata santun
(menggunakan kata terima kasih, maaf,
tolong). (2.14)
 Membiasakan untuk menghargai hasil
karya diri dan teman (2.10)
 Mengembangkan keterampilan
berkomunikasi (4.11)
 Mengembangkan sikap percaya diri
(2.5)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab
(2.12)
3

4

Referensi
Pihak-pihak



Permendiknas no. 146 tahun 2014



Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

Guru sentra

Terkait
5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak
1.

Melakukan
membuat

Prosedur Kerja

(pengamatan)

dan

catatan perkembangan

anak.
2.

Memberikan waktu bermain selama

45

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

(45 menit – 1 jam)
3.

Memberikan

pijakan

dengan

menggunakan kalimat bertanya yang
terbuka

secara

tepat

bagaimana

caramu

warna

Bangunan

ini?,

Misal:

menemukan
apa

yang

sedang dibangun nak?
4.

Pijakan yang diberikan harus sesuai
dengan perkembangan anak

5.

Dorong anak untuk bermain dalam
kelompok kecil selain bermain secara
mandiri.

6.

Anak

diberi

kesempatan

untuk

membuat karya dengan idenya sendiri
7.

Anak

diberi

mencoba

alat

kesempatan
dan

bahan

untuk
main

dengan caranya sendiri
8.

Anak didukung untuk bekerja sampai
tuntas

9.

Anak didukung untuk saling berbagi
alat main

10. Anak didukung untuk mau membantu

guru dan temannya.

46

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

11. Anak didukung menemukan konsep

pengetahuan

(matematika,

sosial,

alam, sains, bahasa, alat/teknologi)
melalui

alat

dan

bahan

yang

dimainkannya.
12. Membangun kepercayaan diri anak

dengan
untuk

memberikan

kesempatan

mengemukakan gagasannya

melalui alat dan bahan main yang
digunakannya.
13. Mengingatkan pada anak sisa waktu

bermain.
14. Mengajak anak untuk membereskan

alat sesuai tempat dan jenisnya.

47

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)
KEGIATAN PIJAKAN SETELAH MAIN DI TK KENANGA
Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-007

Unit

TAMAN KANAK-

Standar

Proses

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Tgl revisi

...............

Judul

Pijakan setelah bermain

Lembaga

disahkan
1

 Membiasakan untuk berdoa sesudah

2

melakukan kegiatan (4.1)
 Mengembangkan kemampuan berbahasa
(kosakata baru, mengungkapkan
bahasa) (4.11)
 Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)
 Mengembangkan sikap menghargai
Tujuan

orang lain yang berbicara (2.7)
 Menguatkan konsep pengetahuan sesuai
dengan tema dan RPPH yang disusun
 Membiasakan untuk berkata santun
(menggunakan kata terima kasih, maaf,
tolong). (2.14)
 Mengembangkan kemampuan behasa
ekspresif

3

Referensi

• Permendiknas no. 146 tahun 2014
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

48

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

Pihak-pihak

Guru sentra

Terkait
5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak
1. Mengajak anak untuk duduk melingkar
dan

menanyakan

perasaan

setelah

bermain
2. Menanyakan kegiatan bermain yang
sudah dilakukan anak (recalling).
3. Anak

diberi

kesempatan

untuk

menunjukkan hasil karya, bisa dalam
bentuk gambar, tulisan, bercerita.
4. Memperkuat

kembali

konsep

pengetahuan yang sudah didapat anak
Prosedur Kerja

selama bermain (sesuai dengan RPPH)
5. Memberikan

penghargaan

seperti

ucapan terima kasih terhadap perilaku
anak yang sudah sesuai dengan aturan
dan
6. Membahas
dilakukan

apa

yang

seharusnya

bila ada anak yang belum

mematuhi aturan.
7. Menyampaikan kegiatan berikutnya dan
perilaku yang diharapkan pada anak
untuk mengikuti kegiatan berikutnya.

49

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB IV
PENUTUP

Pedoman ini merupakan rangkaian dari dokumen penerapan Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Penyusunan jadwal harian dan standar
operasional prosedur penting dilaksanakan untuk membangun layanan PAUD
yang lebih berkualitas, terstruktur dan transparan. Terlebih lagi program PAUD
lebih menekankan pada pengembangan sikap, maka pembiasaan yang
dilakukan dengan konsisten menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu penting
di setiap satuan PAUD harus memiliki jadwal harian dan standar operasional
prosedur dan menerapkannya di satuan masing-masing.
Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini
bahwa penerapan Kurikulum 2013 PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan
memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari
dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak
yang cerdas secara komprehenshif.
Semoga bermanfaat. Aamiin

Salam,

Penyusun

50